EFEKTIVITAS KREDIT USAHA RAKYAT PADA NASABAH UMK BRI UNIT WARUNG JAMBU DAN BSM CABANG BOGOR. Fadilla Ungaro Acsa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EFEKTIVITAS KREDIT USAHA RAKYAT PADA NASABAH UMK BRI UNIT WARUNG JAMBU DAN BSM CABANG BOGOR. Fadilla Ungaro Acsa"

Transkripsi

1 EFEKTIVITAS KREDIT USAHA RAKYAT PADA NASABAH UMK BRI UNIT WARUNG JAMBU DAN BSM CABANG BOGOR Fadilla Ungaro Acsa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Muhamad Nadratuzzaman Hosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas KUR di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Warung Jambu Bogor dan Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Bogor. Juga untuk menganalisis perbedaan efektivitas KUR di kedua bank. Analisis data dilakukan dengan 2 cara, yaitu analisis deskriptif dan analisis statistik. Analisis deskriptif diukur dengan Likert Scale, sedangkan analisis statistik diukur dengan corelation analysis (coefficient of pearson correlation) dan multiple linear regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KUR di BRI lebih efektif daripada KUR di BSM. Kata Kunci: efektifitas, KUR, pendapatan, modal, pinjaman, tenaga kerja Abstract This study aims to determine the effectiveness of KUR at Bank Rakyat Indonesia in Unit Warung Jambu Bogor and Bank Syariah Mandiri in Cabang Bogor, then to analyze the differences of effectiveness of KUR in both banks. Data analysis was done in 2 ways, by descriptive analysis and statistical analysis. Descriptive analysis measured by Likert Scale. While statistical analysis measured by corelation analysis (coefficient of pearson correlation) and multiple linear regression. The study results show that KUR in BRI is more effective than KUR in BSM. Key words : Efectiveness, KUR, Income, Capital, Loans, and Labour I. PENDAHULUAN Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia. UMKM merupakan kegiatan ekonomi yang mendominasi lebih dari 75% struktur perekonomian Indonesia. Sektor ini memiliki peranan penting atau strategis baik secara ekonomi maupun sosial politik. Secara ekonomi fungsi sektor ini antara lain menyediakan barang dan jasa bagi konsumen berdaya beli rendah sampai sedang. Sektor ini menyumbang lebih dari separuh pertumbuhan ekonomi serta kontribusi dalm perolehan devisa Negara. Secara sosial politik fungsi sektor 59

2 ini sangat penting terutama dalam penyerapan tenaga kerja serta upaya pengentasan kemiskinan. 1 Dari situlah terlihat bahwa UMKM merupakan salah satu bagian terpenting dari perekonomian suatu negara, tidak terkecuali Indonesia. Oleh karena itu, apabila sektor ini diabaikan sama artinya dengan tidak menjaga pondasi atau benteng pertahanan perekonomian Indonesia. Pemerintah mempunyai komitmen yang tinggi untuk membantu UMKM baik menyangkut peningkatan SDM, permodalan maupun akses pasar. Melihat persoalan yang dihadapi UMKM, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meluncurkan kredit bagi UMKM dan Koperasi dengan pola penjaminan oleh Presiden RI dengan nama Kredit Usaha Rakyat. Pemerintah menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2013 sebesar Rp 36 triliun, naik sebesar Rp 6 triliun bila dibandingkan pada penjatahan 2012 yang menargetkan sebesar Rp 30 triliun dengan realisasi lebih besar dari target yaitu sebesar Rp 34 triliun. Maka dari itu, pemerintah yakin bahwa target sebesar Rp 36 triliun akan terlampaui. 2 Secara rinci pembagian porsi KUR untuk 7 bank dan 26 Bank Pembangunan Daerah (BPD) dapat dilihat pada tabel berikut ini 3 : Tabel 1. Penjatahan KUR 2013 BANK DANA KUR (Rp) BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) 19 triliun BANK NEGARA INDONESIA (BNI) 4,750 triliun BANK MANDIRI 3,6 triliun BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) 1,250 triliun BANK BUKOPIN 450 miliar BANK SYARIAH MANDIRI 1,5 triliun BANK NEGARA INDONESIA SYARIAH 200 miliar 26 BANK PEMBANGUNAN DAERAH (BPD) 5,25 triliun Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa Bank yang mendapat jatah KUR terbesar adalah BRI yaitu sebesar Rp 19 triliun, terjadi peningkatan sebesar Rp 4 triliun dibanding tahun lalu yang hanya Rp 15 triliun. Bank yang mendapat jatah KUR terbesar kedua, diluar Bank Pembangunan Daerah (BPD) adalah BNI dari sebesar Rp 4 triliun tahun lalu menjadi Rp 4,750 triliun. Menyusul Bank Mandiri sebesar Rp 3,6 triliun dari yang sebelumnya hanya sebesar Rp 3,5 triliun. Bank Tabungan Negara (BTN) naik tipis dari Rp 950 miliar menjadi Rp 1,250 triliun dan Bank Bukopin sebesar Rp 450 miliar atau naik Rp 100 miliar dibandingkan porsi tahun lalu. Selanjutnya jatah Bank Syariah Mandiri melesat 50% dari Rp 750 miliar menjadi Rp 1,5 triliun. Dan jatah Bank Negara Indonesia Syariah dengan besar Rp 200 miliar. Dengan pembagian jatah KUR kepada 33 bank yang semakin meningkat, dana tersebut diharuskan digunakan oleh orang yang tepat, maka dari itu bank harus lebih aktif untuk menyalurkan dana dan menyeleksi nasabah KUR karena KUR harus disalurkan untuk pengusaha kecil, menengah, serta pebisnis pemula. Penyaluran kredit oleh Lembaga Keuangan atau Lembaga Keuangan Syariah, dapat dikatakan efektif apabila berhasil mendorong kinerja atau mengembangkan usaha nasabah yang dibiayai oleh lembaga keuangan tersebut. Dalam efektivitas pembiayaan pada sektor usaha mikro, berkaitan dengan bagaimana pola dari pengajuan pinjaman, penyaluran pinjaman, hingga pengembalian pinjaman yang berdasarkan persepsi 1 Zainul Arifin, Memahami Bank Syariah Lingkup Peluang, Tantangan, dan Prospek, (Jakarta: Alvabet, 1999) hal Artikel diakses pada 19 Juni 2013 dari 3 Artikel diakses pada 18 Juni 2013 dari 60

3 para nasabahnya. Kemudian setelah memperoleh pinjaman tersebut, bagaimana para nasabah sebagai pelaku UMKM mengelola pinjaman tersebut menjadi sesuatu yang menguntumgkan dan bermanfaat bagi usaha mereka, lalu kemudian melihat bagaimana perkembangan usaha para nasabah sebagai pelaku UMKM dan sebagai debitur yang telah melakukan pinjaman dan mengelola pinjaman itu sebaik-baiiknya. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka timbul permasalahn sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat efektivitas kredit usaha rakyat di BRI Unit Warung Jambu, Bogor? 2. Bagaimana tingkat efektivitas kredit usaha rakyat di BSM Cabang Bogor? 3. Bagaimana perbandingan tingkat efektivitas kredit usaha rakyat di BRI Unit Wr.Jambu dan di BSM Cabang Bogor? II. KAJIAN PENELITIAN TERDAHULU Untuk mendukung materi dalam penelitian ini, berikut akan dikemukakan beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Skripsi Teza Ryandi, mahasiswa Perbankan Syariah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Dengan judul Efektivitas Pembiayaan Mikro pada Nasabah PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Cililitan. Penelitian skripsi ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas pembiayaan mikro dengan menggunakan perhitungan standar deviasi yang mengukur proses awal, kesesuaian besar pembiayaan dengan kebutuhan usaha, margin, jangka waktu pelunasan, pokok angsuran, dan efek pembiayaan. Sedangkan untuk mengetahui dampak pembiayaan terhadap perkembangan usaha nasabah dengan menggunakan variabel bebas margin, pedapatan sebelum pembiayaan, dan pokok angsuran. Skripsi Sholikha Oktavia, mahasiswi Ilmu Ekonomi Institut Pertanian Bogor, Dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Pengambilan Pembiayaan dan Efektivitas Pembiayaan Usaha Kecil pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah. Dari hasil penelitian ini, diketahui bahwa variabel yang signifikan pengaruhnya terhadap pengambilan pembiayaan adalah biaya peminjaman, jangka waktu angsuran, dan adanya agunan. Penelitian ini pun mengukur tingkat efektivitas berdasarkan prosedur pembiayaan persepsi nasabah, yaitu mekanisme pengajuan pinjaman, mekanisme pencairan pinjaman, dan mekanisme pencairan pinjaman, serta meneliti dampak pembiayaan terhadap pendapatan dan keuntungan nasabah. Skripsi Junis Fadilah, mahasiswi Perbankan Syariah Universitas Syarif Hidayatullah, Dengan judul Prospek Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada Bank Syariah Mandiri. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kualitatif digunakan untuk mengetahui mekanisme dan realisasi program KUR, serta menggunakan metode kuantitatif untuk mengetahui pengaruh penyaluran KUR terhadap laba bersih BSM dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Perbedaan skripsi yang penulis teliti dengan ketiga skripsi di atas adalah penulis meneliti tingkat efektivitas produk Kredit Usaha Rakyat yang berada di Bank Rakyat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri, dengan melihat prosedur pembiayaan berdasarkan persepsi nasabah yaitu pola pengajuan pinjaman, pola pencairan pinjaman, pola pengembalian pinjaman, biaya transaksi, dan dampak pembiayaan KUR, kemudian membandingkannya untuk mengetahui bank mana yang telah berhasil menjalankan program KUR berdasarkan persepsi nasabah. Pada penelitian sekarang lebih menekankan pada analisis biaya tranksaksi karena pada umumnya masyarakat menengah ke bawah lebih melihat seberapa mudah proses yang ditawarkan untuk memperoleh pembiayaan, tetapi bila proses yang ditawarkan semakin sulit, maka jumlah total pembiayaan yang harus diterima akan dikurangi dengan biaya-biaya transaksi tersebut. 61

4 III. METODE PENELITIAN Dalam studi ini instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan didesain berdasarkan skala likert yang berisikan sejumlah pernyataan yang menyatakan objek yang hendak diungkap. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Data ini diukur dengan menggunakan skala likert dengan 4 tingkat. Setiap jawaban responden dari pertanyaan yang diberikan, diberikan bobot. Tabel 2. Bobot Nilai Skala Likert Kriteria Jawaban Bobot Nilai Tidak Setuju (TS) 1 Kurang Setuju (KS) 2 Setuju (S) 3 Sangat Setuju (SS) 4 Dan kemudian untuk mengujinya dan mempermudah dalam melakukan analisis digunakan program SPSS. Adapun alat yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Uji Analisis Deskriptif Uji ini digunakan untuk menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti mean. 2. Uji Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Suatu instrument dikatakan valid bila koefisien validitas yang lebih besar dari 0,60 dan koefisien validitas yang berkisar antara 0,30 0,40 dapat dianggap cukup tinggi Uji Reliabilitas Realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu konstruk variabel dikatakan reliabel jika memiliki nilai Alpha Conbrach lebih besar dari , standarisasi reliabilitas ini didasarkan pada kaidah reliabilitas Guilford. 4. Uji Data Statistik a. Koefisien Korelasi Analisis korelasi digunakan untuk menguji tentang ada tidaknya hubungan antar variabel satu dengan yang lain. Dalam analisis korelasi yang diperhatikan adalah arah (positif atau negatif) dan besarnya hubungan (kekuatan). Koefisien korelasi mempunyai harga -1 hingga +1 (bergerak dari nol hingga 1 dan memiliki nilai positif atau negative). Semakin mendekati nilai 1 maka semakin besar atau kuat hubungan variabel atau sempurna = 1, sebaliknya semakin mendekati 0 maka semakin lemah atau kecil hubungannya. b. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda berguna untuk menganalisis besarnya pengaruh variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen). 4 Ety Rochaety, dkk. Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS. (Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2009). H.57 62

5 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Terhadap Nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) 1. Analisis Deskriptif Tabel 3. Prosedur Pinjaman No. Indikator Jumlah Responden TS KS Persen S SS Persen F (Modus) 1 Pola Pengajuan Pinjaman 3 7 4,7% ,3% Pola Pencairan Pinjaman ,3% ,7% 65 3 Pola Pengembalian Pinjaman 0 7 2,5% ,5% Biaya Transaksi ,9% ,1% 152 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar nasabah BRI menyetujui isi dari masingmasing indikator tersebut yang dapat dilihat pada kolom Modus atas pernyataan Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS). Sedangkan pada indikator biaya transaksi, sebagian besar nasabah tidak menyetujui isi pernyataan dari biaya transaksi tersebut dengan 82,9% nasabah tidak menyetujuinya yang berarti bahwa sebagian besar nasabah tidak mengeluarkan biaya untuk transaksi tersebut. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa prosedur pinjaman KUR di BRI sudah efektif berdasarkan persepsi nasabahnya. 2. Analisis Data Variabel Dari hasil pengolahan didapat model persamaan regresi: LNY = LNX LNX LNX LNX 4 Dari persamaa regresi tersebut dapat dilihat bahwa variabel tenaga kerja mempunyai koefisien sebesar 0,281. Besarnya koefisien tersebut menunjukkan pengaruh positif yang berarti semakin besar jumlah tenaga kerja semakin besar pula pendapatan yang diterima. Koefisien variabel plafond sebesar 0,031 menunjukkan pengaruh positif yang berarti semakin besar plafond yang diterima maka semakin besar pula pendapatan yang diterima. Kemudian nilai koefisien variabel modal sebesar -0,060 yang menunjukkan pengaruh negatif. Berarti semakin besar modal yang dikeluarkan, maka semakin rendah pendapatan yang diterima. Lalu pada variabel pendapatan sebelum pembiayaan sebesar 0,824, yang menunjukkan positif. Ini berarti apabila pendapat yang diperoleh sebelum menerima pembiayaan semakin besar, maka semakin besar pula pendapatan yang diterima setelah menerima pembiayaan. 3. Contoh Biaya Transaksi Nasabah KUR Bank Syariah Mandiri Nama :Bpk. Adi (Nama disamarkan) Alamat : Wr.Jambu Limit pembiayaan : Rp ,00 Jenis pembiayaan : Modal Kerja (KUR) Tujuan Pembiayaan : Pembelian Barang Dagangan Jangka Waktu : 24 bulan (2 tahun) Angsuran per bulan : Rp ,- Suku Bunga per bulan : 1,020% Penjamin : Lembaga Jamkrindo 63

6 Bpk.Adi berprofesi utama sebagai pedagang warung sembako dan warung internet selama lebih dari 3 tahun. Karena ingin memperluas usahanya, Bpk. Adi meminjam dana KUR kepada BRI. Berikut adalah rincian biaya transaksi Bpk. Adi: Tabel 4. Rincian Biaya Transaksi Bpk. Adi No Biaya Transaksi Besar Biaya 1. Biaya Fotocopy Rp 5, Biaya Perjalanan Rp 5, Biaya Pemerintah Terkait Rp 25, Transaksi Non Bank (1) Rp 35, Biaya Buka Rek.Tabungan Rp 100, Biaya Administrasi Rp 0 6. Biaya Asuransi Jiwa Rp 0 7. Biaya Asuransi Jaminan Rp 0 8. Biaya Notaris Rp 0 9. Biaya Materai Rp 12, Transaksi di Bank (2) Rp 112, Total Biaya Transaksi (1) + (2) Rp 147, Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa biaya transaksi yang dikeluarkan Ibu Nuri yang memperoleh dana pembiayaan KUR BSM sebesar Rp ,- adalah Rp ,- Dengan kata lain dana sesungguhnya yang dapat digunakan Ibu Nuri sebagai modal usahanya sebesar Rp ,- atau Ibu Nuri harus mengeluarkan dana sebesar 1,47% dari limit pembiayaan KUR sebelum Ibu Nuri memperoleh dana pembiayaan tersebut. B. Deskripsi Hasil Penelitian Terhadap Nasabah Bank Syariah Mandiri (BSM) 1. Analisis Deskriptif Tabel 5. Prosedur Pinjaman No. Indikator Jumlah Responden TS KS Persen S SS Persen F (Modus) 1 Pola Pengajuan Pinjaman ,3% ,7% Pola Pencairan Pinjaman ,6% ,4% 28 3 Pola Pengembalian Pinjaman ,7% ,3% Biaya Transaksi ,1% ,9%

7 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar nasabah BSM menyetujui isi dari masing-masing indikator tersebut, yang dengan melihat kolom Modus atas pernyataan Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS). Namun hasil ini lebih rendah bila dibanding dengan kasus BRI. Sedangkan pada indikator biaya transaksi, sebagian besar nasabah tidak menyetujui isi pernyataan dari biaya transaksi tersebut dengan 79,1% nasabah tidak menyetujuinya yang berarti bahwa sebagian besar nasabah tidak mengeluarkan biaya untuk transaksi tersebut. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa prosedur pinjaman KUR di BSM sudah efektif berdasarkan persepsi nasabahnya. 4. Analisis Data Variabel Dari hasil pengolahan didapat model persamaan regresi: LnY = ,457LnX 1 + 0,325LnX 2-0,031LnX LnX 4 Dari persamaa regresi tersebut dapat dilihat bahwa variabel tenaga kerja mempunyai koefisien sebesar Besarnya koefisien tersebut menunjukkan pengaruh positif yang berarti semakin besar jumlah tenaga kerja semakin besar pula jumlah pendapatan yang diterima. Koefisien variabel plafond sebesar -0,312 menunjukkan pengaruh negatif yang berarti semakin besar plafond yang diterima maka semakin kecil jumlah pendapatan yang diterima. Kemudian nilai koefisien variabel modal sebesar 0,325 yang menunjukkan pengaruh positif. Berarti semakin besar modal yang dikeluarkan, maka semakin besar jumlah pendapatan yang diterima. Lalu pada variabel pendapatan sebelum pembiayaan sebesar 0,457, yang menunjukkan positif. Ini berarti apabila pendapat yang diperoleh sebelum menerima pembiayaan semakin besar, maka semakin besar pula pendapatan yang diterima setelah menerima pembiayaan. 5. Contoh Biaya Transaksi Nasabah KUR Bank Syariah Mandiri Nama : Ibu Nuri (Nama disamarkan) Alamat : Malabar Limit pembiayaan : Rp ,00 Jenis pembiayaan : Murabahah Modal Kerja (KUR) Jangka Waktu : 24 bulan (2 tahun) Angsuran per bulan : Rp ,- Margin per bulan : 1,8% Penjamin : Sertifikat Rumah Ibu Nuri berprofesi utama sebagai pedagang warung sembako selama lebih dari 3 tahun di halaman rumahnya. Karena ingin memperbanyak variasi dagangannya, Ibu Nuri meminjam dana KUR kepada BSM. Berikut adalah rincian biaya transaksi Ibu Nuri: Tabel 6. Rincian Biaya Transaksi Ibu Nuri No Biaya Transaksi Besar Biaya 1. Biaya Fotocopy Rp 5, Biaya Perjalanan Rp 8, Biaya Pemerintah Terkait Rp 25, Transaksi Non Bank (1) Rp 38, Biaya Buka Rek.Tabungan Rp 100, Biaya Administrasi Rp 60, Biaya Asuransi Jiwa Rp 100, Biaya Asuransi Jaminan Rp 160,

8 8. Biaya Notaris Rp 200, Biaya Materai Rp 48, Transaksi di Bank (2) Rp 668, Total Biaya Transaksi (1) + (2) Rp 706, Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa biaya transaksi yang dikeluarkan Ibu Nuri yang memperoleh dana pembiayaan KUR BSM sebesar Rp ,- adalah Rp ,- Dengan kata lain dana sesungguhnya yang dapat digunakan Ibu Nuri sebagai modal usahanya sebesar Rp ,- atau Ibu Nuri harus mengeluarkan dana sebesar 6,68% dari limit pembiayaan KUR sebelum Ibu Nuri memperoleh dana pembiayaan tersebut. V. PENUTUP A. Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil pengujian untuk mengetahui efektivitas kredit usaha rakyat, dilihat dari prosedur pinjaman, biaya transaksi, dan pengaruh pinjaman dana KUR terhadap pendapatan nasabah. Didapat hasil bahwa prosedur pinjaman pada Bank Rakyat Indonesia persepsi nasabah BRI, sudah efektif. Ini ditunjukkan pada tabel pola pengajuan pinjaman, pola 2. pencairan pinjaman, dan pola pengembalian pinjaman, bahwa sebagian besar responden menjawab setuju dengan pernyataan-pernyataan yang diberikan. Kemudian nasabah BRI tidak mengeluarkan biaya yang berarti dalam rangka proses peminjaman tersebut. Seperti yang ditunjukkan oleh tabel biaya transaksi bahwa BRI tidak meminta jaminan dan tidak terdapat notaris atau penegakan kontrak di dalam prosedur pinjaman tersebut. Kemudian berdasarkan hasil pengujian untuk mengetahui pengaruh pembiayaan sebelum pinjaman, modal, plafond, tenaga kerja terhadap jumlah pendapatan yang diterima oleh nasabah yang dilihat dari pendapatan sesudah mendapatkan pembiayaan didapatkan hasil bahwa pendapatan sebelum pembiayaan, plafond, dan tenaga kerja mempengaruhi peningkatan jumlah pendapatan usaha nasabah BRI. 3. Pada kasus BSM sebagian besar responden menjawab setuju dengan pernyataan-pernyataan yang diberikan pada pola pengajuan pinjaman, pola pencairan pinjaman, dan pola pengembalian pinjaman. Kemudian berdasarkan tabel biaya transaksi, BSM meminta jaminan kepada nasabahnya dan juga terdapat biaya penegakan kontrak dalam prosedur pinjaman tersebut. Ini berarti kredit usaha rakyat pada BSM sudah efektif hanya saja membutuhkan bbiaya yang lebih dalam prosesnya. Kemudian berdasarkan hasil pengujian untuk mengetahui pengaruh pembiayaan sebelum pinjaman, modal, plafond, tenaga kerja terhadap jumlah pendapatan yang diterima oleh nasabah yang dilihat dari pendapatan sesudah mendapatkan pembiayaan didapatkan hasil bahwa pendapatan sebelum pembiayaan, modal, dan tenaga kerja mempengaruhi peningkatan jumlah pendapatan usaha nasabah BSM. 4. Dari kedua kasus antara BRI dengan BSM dapat disimpulkan bahwa Kredit usaha Rakyat di BRI lebih unggul atau lebih efektif disbanding Kredit Usaha Rakyat di BSM. Meskipun prosedur pinjaman pada keduanya sudah efektif, namun pada BSM membutuhkan biaya yang lebih dalam proses peminjamannya. Dan diketahui juga bahwa terdapat 2 responden nasabah BSM yang mengalami penurunan pendapatan setelah menerima pinjaman dana KUR. 66

9 B. Saran 1. Bagi Bank, baik Bank Rakyat Indonesia maupun Bank Syariah Mandiri diharapkan agar lebih memberikan pembinaan dan pelatihan mengenai kewirausahaan dan juga pengawasan yang rutin, agar pinjaman yang diperoleh nasabah dapat bermanfaat seutuhnya yaitu dalam rangka memajukan kegiatan usaha nasabah. Bagi Bank Syariah Mandiri, agar menurunkan tingkat marginnya, karena sebagian besar responden mengeluhkan tingginya margin pada BSM, dan agar nasabah tidak berat membayar angsuran. 2. Bagi pemerintah diharapkan dapat menambahkan limit plafond pada KUR agar masyarakat dapat menutupi kebutuhan usahanya melalui pinjaman dana KUR tersebut, membuat pelatihan mengenai kewirausahaan bagi nasabah UMK terutama nasabah KUR, serta diharapkan program KUR ini agar dapat tetap berlanjut siapapun pemimpin bangsa ini. DAFTAR PUSTAKA Admiral, F. Analisis Kinerja Keuangan dan Efektivitas Pengelolaan Kredit pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Gebu Minang Sumatra Barat. Skripsi Institut Pertanian Bogor Agusyana, Yus dan Islandscript. Olah Data Skripsi dan Penelitian dengan SPSS. Elex Media Komputindo Amalia, Euis. Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada Arifin, Zainul. Memahami Bank Syariah Lingkup Peluang, Tantangan, dan Prospek. Jakarta: Alvabet Farihah, Ipah. Buku Panduan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta: UIN Jakarta Press Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Gilarso. Pengantar Ilmu Ekonomi Bagian Makro. Yogyakarta: Kanisius Kamil, Abdul. Perbedaan dan Pengertian Penelitian. Artikel diakses pada 21 Juli 2013 dari Kasmir. Dasar-dasar Perbankan Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada Kuncoro, Mudrajat. Industri Indonesia: Menuju Negara Industri Baru 2030?. Yogyakarta: Penerbit Andi Laksamana. Tanya Jawab Cara Mudah Mendapatkan Pembiayaan di Bank Syariah. Jakarta: PT. Elek Media Komputindo Mardiasmo. Pengelolaan Keuangan Daerah yang BErorientasi pada Kepentingan Publik. Yogyakarta: Andi Offset Muhammad. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif. Jakarta: Rajawali Pers PT. Raja Grafindo Persada

10 Pusat Bahasa Depdiknas. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Tabel Penjatahan KUR. Artikel diakses pada 18 Juni 2013 dari Priyatno, Duwi. Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media Priyatno, Duwi. Paham Analisa Statistik Data Dengan SPSS. Yogyakarta: Mediakom Rochaety, Ety, dkk. Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media Sevilla, Consuello G. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UII Press Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES Soeratno dan Lincoln Arsyad. Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) Akademi Manajemen Perusahaan YKPN Subagyo, Ahmad Wito. Program Penanggulangan Masyarakat Pedesaan. Yogyakarta: Media Presindo Suryanto, Bagong dan Sutinah. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010 Syofwan, Ari. Peranan Kredit usaha Rakyat Terhadap Pengembangan UMK di Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat. Skripsi Universitas Sumatera Utara, Medan Tejasari, Maharani. Peran Sektor Usaha Kecil dan Menengah dalam Penyerapan Tenaga Kerja dan Pertumbuhan Ekonomi. Skripsi Institut Pertanian Bogor Thoha, M. Pemberdayaan Usaha Kecil Melalui Model Grameen Bank. Jakarta: Puslitbang Ekonomi dan Pembangunan LIPI Wanati, Ami. Efektivitas Pembiayaan Usaha Kecil Pada Baitul Maal Wat Tamwil. Skripsi Institut Pertanian Bogor

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia saat ini menjadi negara yang masih tergolong miskin dan kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan maupun ekonomi. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang valid, penelitian ini menggunakan survey dengan format deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang valid, penelitian ini menggunakan survey dengan format deskriptif 36 BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif yang berdasarkan pada orientasi hasil dan jumlah (kuantitas). Agar terciptanya penelitian yang valid, penelitian

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I.PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang 1. Latar Belakang I.PENDAHULUAN Indonesia adalah negara dengan sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Petani di Indonesia terdiri dari bermacam-macam jenis, antara lain petani perkebunan,

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI NASABAH TENTANG ANALISIS PEMBERIAN KREDIT DAN PENDAPATAN NASABAH TERHADAP PENYALURAN KREDIT DI PT

PENGARUH PERSEPSI NASABAH TENTANG ANALISIS PEMBERIAN KREDIT DAN PENDAPATAN NASABAH TERHADAP PENYALURAN KREDIT DI PT PENGARUH PERSEPSI NASABAH TENTANG ANALISIS PEMBERIAN KREDIT DAN PENDAPATAN NASABAH TERHADAP PENYALURAN KREDIT DI PT. BANK PERKREDITAN RAKYAR (BPR) PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA E-JURNAL Diajukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemerintah menyadari peranan usaha kecil terhadap pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemerintah menyadari peranan usaha kecil terhadap pertumbuhan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah menyadari peranan usaha kecil terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia sangat besar, terutama karena kontribusinya dalam Produk Domestik Bruto dan tingginya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai nilai strategis dalam kehidupan perekonomian suatu Negara. Menurut ketentuan Undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi diartikan sebagai suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. inovatif dalam mengembangkan dan memperoleh sumber-sumber dana. baru. Dengan liberalisasi perbankan tersebut, sektor perbankan

BAB I PENDAHULUAN. inovatif dalam mengembangkan dan memperoleh sumber-sumber dana. baru. Dengan liberalisasi perbankan tersebut, sektor perbankan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga perbankan, seperti juga lembaga perasuransian, dana pensiun, dan pegadaian merupakan suatu lembaga keuangan yang menjembatani antara pihak yang berkelebihan

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU NUSANTARA DEPOK

ANALISIS PELAKSANAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU NUSANTARA DEPOK ANALISIS PELAKSANAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG Muhamad Nadratuzzaman Hosen Fakultas Syari ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Abstract General problem of

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategi dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk terlibat dalam kegiatan UMKM

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Sumber Data Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menggunakan analisis data yang berbentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana masyarakat serta memberikan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas

BAB I PENDAHULUAN. dana masyarakat serta memberikan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tatanan perekonomian global telah memperkuat posisi perbankan sebagai pilar utama dalam menunjang pertumbuhan ekonomi baik secara internasional maupun nasional.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Variabel pertumbuhan giro, tabungan, deposito, pinjaman yang diterima,

BAB V PENUTUP. dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Variabel pertumbuhan giro, tabungan, deposito, pinjaman yang diterima, BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Variabel pertumbuhan giro, tabungan, deposito, pinjaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan variabel marketing

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan variabel marketing BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan skunder. 3.1.1 Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian serta berlandaskan pada teori-teori yang telah diuraikan sebelumnya

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian serta berlandaskan pada teori-teori yang telah diuraikan sebelumnya BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dengan berpedoman pada latar belakang masalah dan rumusan masalah penelitian serta berlandaskan pada teori-teori yang telah diuraikan sebelumnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pegadaian Syari ah Cabang Serang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pegadaian Syari ah Cabang Serang 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pegadaian Syari ah Cabang Serang Banten yang ber alamat di Ruko Kepandean Kav.75 G Jl. Raya Serang Cilegon Lontar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebenarnya masalah dan kendala yang dihadapi masih bersifat klasik yang selama

BAB I PENDAHULUAN. Sebenarnya masalah dan kendala yang dihadapi masih bersifat klasik yang selama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) selama ini diakui berbagai pihak cukup besar dalam perekonomian nasional. Beberapa peran strategis UMKM menurut Bank Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Negara memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan masyarakatnya,

I. PENDAHULUAN. Negara memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan masyarakatnya, I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Negara memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan masyarakatnya, hampir tidak satupun aspek kehidupan masyarakat yang tidak tersentuh atau dipengaruhi oleh negara.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian merupakan upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, dan sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu data yang diperoleh diwujudkan dalam bentuk angka dan dianalisis berdasarkan statistik, dengan menggunakan

Lebih terperinci

PENGARUH PRINSIP 5C KREDIT TERHADAP KUALITAS KREDIT PADA BPR DI KABUPATEN MAGELANG. Ismiyati

PENGARUH PRINSIP 5C KREDIT TERHADAP KUALITAS KREDIT PADA BPR DI KABUPATEN MAGELANG. Ismiyati PENGARUH PRINSIP 5C KREDIT TERHADAP KUALITAS KREDIT PADA BPR DI KABUPATEN MAGELANG Ismiyati miec4n@gmail.com Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purworejo Intan Puspitasari,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebab utama masalah dalam kemiskinan yang dialami oleh setiap negara,

BAB I PENDAHULUAN. penyebab utama masalah dalam kemiskinan yang dialami oleh setiap negara, BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan masalah universal yang hampir dialami oleh seluruh negara di dunia ini. Pembangunan yang tidak merata hampir menjadi penyebab utama masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Dalam penelitian ini objek yang diteliti adalah masyarakat di Kabupaten Sleman yang menabung di bank syariah, yang terdiri dari pelajar, mahasiswa dan masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak cukup besar dalam perekonomian nasional. Pada akhir tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak cukup besar dalam perekonomian nasional. Pada akhir tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selama ini peran UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) diakui dari berbagai pihak cukup besar dalam perekonomian nasional. Pada akhir tahun 2015 tercatat sebanyak 99

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari hasil pengamatan langsung di BMT NU Sejahtera cabang Kendal.

BAB III METODE PENELITIAN. dari hasil pengamatan langsung di BMT NU Sejahtera cabang Kendal. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis ini masuk kategori penelitian lapangan, karena data yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung di BMT NU Sejahtera cabang Kendal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penggunaannya kini juga dirasakan oleh kaum non Islam. Disaat Bank-Bank

BAB I PENDAHULUAN. penggunaannya kini juga dirasakan oleh kaum non Islam. Disaat Bank-Bank 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat membuat instrumen untuk mengukurnya. 49 Karena data diperoleh dari

BAB III METODE PENELITIAN. dapat membuat instrumen untuk mengukurnya. 49 Karena data diperoleh dari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA Perbedaan Syariah dengan Konvensional

II TINJAUAN PUSTAKA Perbedaan Syariah dengan Konvensional II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perbedaan Syariah dengan Konvensional 2.1.1. Perbandingan Kinerja Bank Syariah dengan Bank Konvensional Kusafarida (2003) dalam skripsinya meneliti tentang perbandingan kinerja

Lebih terperinci

Tabel 1. Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Menurut Skala Usaha Tahun Atas Dasar Harga Konstan 2000

Tabel 1. Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Menurut Skala Usaha Tahun Atas Dasar Harga Konstan 2000 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pilar perekonomian yang sangat berpotensi untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang diguanakan dalam penelitian ini adalah data primer dan skunder. 3.1.1 Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank 2.2. Unsur-unsur dan Tujuan Kredit

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank 2.2. Unsur-unsur dan Tujuan Kredit II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank Penyaluran kredit merupakan salah satu jasa perbankan yang utama dalam mendukung perputaran ekonomi. Melalui kredit, sektor usaha akan mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (UMKMK), penciptaan lapangan kerja, dan penanggulangan kemiskinan,

BAB I PENDAHULUAN. (UMKMK), penciptaan lapangan kerja, dan penanggulangan kemiskinan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK), penciptaan lapangan kerja, dan penanggulangan kemiskinan, Pemerintah menerbitkan Paket

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN BANK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMILIHAN PRODUK TABUNGAN (STUDI PADA BANK DKI SYARIAH CABANG BANDUNG)

PENGARUH KUALITAS LAYANAN BANK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMILIHAN PRODUK TABUNGAN (STUDI PADA BANK DKI SYARIAH CABANG BANDUNG) PENGARUH KUALITAS LAYANAN BANK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMILIHAN PRODUK TABUNGAN (STUDI PADA BANK DKI SYARIAH CABANG BANDUNG) NUR AINI RAMADHANTI 16213585 Latar Belakang Kualitas layanan bank

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau angket serta dari data yang dimiliki oleh pihak perusahaan. 1

BAB III METODE PENELITIAN. atau angket serta dari data yang dimiliki oleh pihak perusahaan. 1 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis dan Sumber data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. 1.1.1 Data Primer Merupakan suatu data yang didapat dari sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serangan krisis. Pada tabel penyerapan tenaga kerja BPS, pada tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN. serangan krisis. Pada tabel penyerapan tenaga kerja BPS, pada tahun 1997 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu barometer bagi perekonomian nasional (Marantika, 2013). Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa latin credere atau credo yang berarti kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa latin credere atau credo yang berarti kepercayaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung pada perkembangan dinamis dan kontribusi nyata dari sektor perbankan. Pasca krisis ekonomi dan moneter di Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang analisisnya lebih fokus pada datadata numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti halnya bank konvensional juga berfungsi sebagai suatu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. seperti halnya bank konvensional juga berfungsi sebagai suatu lembaga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank berdasarkan prinsip syariah atau bank syariah atau bank Islam, seperti halnya bank konvensional juga berfungsi sebagai suatu lembaga intermediasi (intermediary

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini bertempat di Pasar Meteseh Kecamatan Tembalang. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan jenis kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh di lokasi penelitian. Adapun jenis penelitian ini dikategorikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh di lokasi penelitian. Adapun jenis penelitian ini dikategorikan sebagai 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data adalah bahan keterangan tentang sesuatu objek penelitian yang diperoleh di lokasi penelitian. Adapun jenis penelitian ini dikategorikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Menengah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. (KSP), UMKM mampu menyerap 99,9 persen tenaga kerja di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Menengah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. (KSP), UMKM mampu menyerap 99,9 persen tenaga kerja di Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada awal bulan September 2015, pemerintah menerbitkan paket kebijakan ekonomi untuk mendorong perekonomian nasional. Kebijakan tersebut ditujukan kepada sektor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada UMKM yang bergerak dibidang usaha kuliner di Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni pengamatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Penelitian ini termasuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang akan dicapai maka jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research atau penelitian penjelasan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. 3.1.1 Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan pendekatan deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif. Menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah : 1) Data primer merupakan data yang langsung diperoleh dari sumber data asli di lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai paradigma penelitian, objek/subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, jenis data, metode pengumpulan data, identifikasi variabel, definisi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Skala Usaha, Jumlah, dan Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia Tahun 2006 s.d. 2007

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Skala Usaha, Jumlah, dan Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia Tahun 2006 s.d. 2007 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) semakin mendapatkan perhatian terutama dari pelaku agribisnis. Perhatian ini didasari karena sektor UMKM mampu bertahan

Lebih terperinci

mustah}iq sebagai akibat. Adapun pendekatan yang digunakan dalam

mustah}iq sebagai akibat. Adapun pendekatan yang digunakan dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengujian variabel-variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Untuk penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel merupakan indikator terpenting yang menentukan keberhasilan penelitian, sebab variabel penelitian merupakan objek penelitian atau menjadi titik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal untuk usaha agar usaha tersebut berjalan lancar. Sektor perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. modal untuk usaha agar usaha tersebut berjalan lancar. Sektor perdagangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia banyak pelaku usaha yang sangat membutuhkan bantuan modal untuk usaha agar usaha tersebut berjalan lancar. Sektor perdagangan dengan skala mikro

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI KARYA ILMIAH Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam usaha untuk mendapatkan data dan keterangan yang mengangkut pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR Mitra Rakyat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kuantitatif. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH DALAM MENGAMBIL KREDIT NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH DALAM MENGAMBIL KREDIT NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH DALAM MENGAMBIL KREDIT NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk MemenuhiTugas Dan Syarat-syarat GunaMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Manajemen Pada Fakultas

Lebih terperinci

BAB I BAB V PENUTUP PENDAHULUAN. Bab ini merupakan bab penutup yang berisi. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I BAB V PENUTUP PENDAHULUAN. Bab ini merupakan bab penutup yang berisi. 1.1 Latar Belakang Penelitian 16 1 BAB I BAB V PENUTUP Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran- saran dari hasil analisis data pada bab-bab sebelumnyayang dapat dijadikan masukan bagi berbagai pihak yang berkepentingan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Sektor perbankan memiliki peran sangat vital antara lain sebagai

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Sektor perbankan memiliki peran sangat vital antara lain sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian nasional senantiasa bergerak cepat terutama setelah krisis 1997. Adanya perkembangan tersebut diperlukan berbagai penyesuaian kebijakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan sebab akibat dari data-data yang tersedia. 62 Penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan sebab akibat dari data-data yang tersedia. 62 Penelitian ini menggunakan 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam riset ini adalah penelitian Expostfacto artinya data yang dikumpulkan setelah semua kejadian yang dikumpulkan telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang relevan. 1 Metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang relevan. 1 Metode yang akan digunakan dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field ressearch) yakni pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena permasalahan 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini penelitian kuantitatif, karena permasalahan penelitian sudah jelas dan peneliti ingin mendapatkan informasi yang lebih luas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan berkesinambungan dalam rangka mewujudkan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan berkesinambungan dalam rangka mewujudkan masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagaimana diketahui bahwa pembangunan nasional merupakan upaya pembangunan berkesinambungan dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA Felicia Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 7, felicia_fc@ymail.com Agung Gita Subakti,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya didukung oleh unit-unit usaha kecil. Kemampuan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya didukung oleh unit-unit usaha kecil. Kemampuan masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang sebagian besar perekonomiannya didukung oleh unit-unit usaha kecil. Kemampuan masyarakat Indonesia yang terbatas dalam mendirikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga keuangan yang

I. PENDAHULUAN. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga keuangan yang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga keuangan yang dibentuk terutama untuk melayani kebutuhan pelayanan jasa-jasa perbankan bagi masyarakat ekonomi lemah terutama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Teknik Pengumpulan

Lebih terperinci

VII. ANALISIS REALISASI KUR DI BRI UNIT TONGKOL

VII. ANALISIS REALISASI KUR DI BRI UNIT TONGKOL VII. ANALISIS REALISASI KUR DI BRI UNIT TONGKOL 7.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Realisasi KUR Hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi KUR dapat dimodelkan kedalam suatu fungsi permintaan.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat menyimpulkan beberapa hal. Selain itu juga memberikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat menyimpulkan beberapa hal. Selain itu juga memberikan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan serangkaian penelitian yang telah dijelaskan di dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat menyimpulkan beberapa hal. Selain itu juga memberikan saran untuk Bank BTN Cabang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hatihati,

BAB III METODE PENELITIAN. dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hatihati, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian merupakan upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hatihati, dan sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha. Kredit tersebut mempunyai suatu kedudukan yang strategis dimana sebagai salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha. Kredit tersebut mempunyai suatu kedudukan yang strategis dimana sebagai salah satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran perbankan dalam pembangunan ekonomi adalah mengalirkan dana bagi kegiatan ekonomi yaitu salah satunya dalam bentuk perkreditan bagi masyarakat perseorangan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari hasil pengamatan langsung di Bank CIMB Niaga Syariah Cabang

BAB III METODE PENELITIAN. dari hasil pengamatan langsung di Bank CIMB Niaga Syariah Cabang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank CIMB Niaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang relevan. 49 Metode yang akan digunakan dalam. data primer dan data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang relevan. 49 Metode yang akan digunakan dalam. data primer dan data sekunder. 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field ressearch) yakni pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasar kepercayaan. Bank dalam pendanaan operasionalnya sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. dasar kepercayaan. Bank dalam pendanaan operasionalnya sebagian besar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank merupakan mitra usaha yang mempunyai peran penting dalam dunia usaha baik itu dalam dunia industri, dagang, jasa, dan lembaga keuangan lainnya. Bank merupakan lembaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini mencakup lingkup wilayah penelitian dan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini mencakup lingkup wilayah penelitian dan jenis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini mencakup lingkup wilayah penelitian dan jenis penelitian. Lingkup wilayah penelitian adalah semua pihak yang dapat dijadikan objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah dengan menggunakan pendekatan deskritif analisis pada tempat yang diteliti yaitu Bank BNI Syariah Kantor Kas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan statistik deskriptif. Jenis penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. a. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di. lapangan oleh orang yang melakukan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. a. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di. lapangan oleh orang yang melakukan penelitian. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu: a. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh

Lebih terperinci

JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016

JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 PENGARUH PERSEPSI MENGENAI SISTEM BAGI HASIL, PERSEPSI LABA, DAN PERSEPSI TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP KEPUTUSAN UMKM MENGAMBIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH (Studi pada: Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatory research yaitu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatory research yaitu penelitian 56 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatory research yaitu penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu pengamatan secara langsung ke objek yang diteliti guna mendapatkan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetapi jika dilihat kondisi UMKM di Indonesia, dapat dikatakan bahwa UMKM kurang

BAB I PENDAHULUAN. tetapi jika dilihat kondisi UMKM di Indonesia, dapat dikatakan bahwa UMKM kurang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah, tidak terkecuali di Indonesia. Akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu berhadapan dengan masalah pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu berhadapan dengan masalah pengambilan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap manusia selalu berhadapan dengan masalah pengambilan keputusan. Berbagai masalah yang dihadapi mengharuskan setiap individu untuk dapat mengambil sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, penelitian kuantitatif adalah pendekatan ilmiah terhadap pengambilan keputusan manajerial

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris pengaruh. Bank Umum Syariah diseluruh Indonesia yang mempublikasikan laporan

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris pengaruh. Bank Umum Syariah diseluruh Indonesia yang mempublikasikan laporan BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris pengaruh besarnya bagi hasil terhadap simpanan mudharabah pada bank umum syariah. Penelitian ini merupakan penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH JENIS KREDIT, SUKU BUNGA, DAN PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BPR NUSAMBA NGUNUT KANTOR CABANG NGADILUWIH

PENGARUH JENIS KREDIT, SUKU BUNGA, DAN PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BPR NUSAMBA NGUNUT KANTOR CABANG NGADILUWIH PENGARUH JENIS KREDIT, SUKU BUNGA, DAN PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BPR NUSAMBA NGUNUT KANTOR CABANG NGADILUWIH SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yakni

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yakni BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yakni pengamatan langsung ke objek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia sekarang ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia sekarang ini tengah melaksanakan pembangunan di berbagai bidang terutama perekonomian. Pembangunan perekonomian Indonesia

Lebih terperinci

Waktu : 13 September-12 Oktober 2016

Waktu : 13 September-12 Oktober 2016 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menganalisis pengaruh nilai taksiran emas terhadap keputusan nasabah menggunakan produk gadai di Pegadaian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tahun kemudian pada tanggal 24 Maret tahun 1925, Kraton Yogyakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tahun kemudian pada tanggal 24 Maret tahun 1925, Kraton Yogyakarta BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sejarah Pasar Beringharjo Pasar Beringharjo pada awalnya adalah hutan beringin. Tidak lama setelah berdirinya Kraton Yogyakarta pada tahun 1758, wilayah pasar ini dijadikan

Lebih terperinci

BAB III. membahas tentang pengaruh kualitas produk dan layanan terhadap. keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan muārabah di BPRS

BAB III. membahas tentang pengaruh kualitas produk dan layanan terhadap. keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan muārabah di BPRS 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian survei dimana penelitian ini membahas tentang pengaruh kualitas produk dan layanan terhadap keputusan nasabah dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Karakteristik Responden Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Perkembangan ekonomi Islam di Indonesia ditandai dengan perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan lembaga kuangan syariah di Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui hipotesapenelitian sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 48 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna

Lebih terperinci