BAB VI. Chris John. Doni Kesuma
|
|
- Ari Kusumo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 60 BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Penilaian Umum Responden Terhadap Endorser Iklan Kuku Bima Ener-G Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, Mbah Marijan memperoleh nilai yang paling tinggi dikenal oleh 59 respoden. Hampir semua responden mengenal Mbah Marijan pada saat Gunung Merapi akan meletus, dan hampir semua atribut memperoleh nilai yang tinggi. Vega Darwanti, dan Rieke Dyah Pitaloka memperoleh nilai yang paling rendah karena banyak responden yang tidak mengenal kedua endorser tersebut, hal tersebut terjadi karena sebagian besar responden adalah pria dan jarang melihat acara televisi yang menayangkan kedua endorser iklan tersebut. Responden menilai penampilan tokoh wanita dengan peran yang tidak terlalu menarik, tidak sesuai untuk mengkampanyekan pesan dari Kuku Bima Ener-G. Pengetahuan responden terhadap endorser iklan Kuku Bima Ener-G di pengaruhi umur responden, bagi responden dengan umur relatif muda (16-33 tahun) lebih banyak mengenal Chris John. Responden dengan kisaran umur lebih banyak mengenal sosok Mbah Marijan terutama responden berasal dari suku jawa, hamper semua responden mengenal Mbah Marijan karena sering tampil di televise pada saat gunung Merapi akan meletus. Tabel 25. Penilaian Umum Responden Terhadap Endorser Iklan Kuku Bima Ener-G Atribut Mbah Marijan Doni Kesuma Chris John Ade Ray Vega Darwanti Rieke Diyah P Familier Relevance Esteem Differentiation Responce Persuasi Involvment dan saliance Total (Sumber : Data Atribut Diolah, 2009)
2 Uji Persepsi Konsumen Terhadap Endorser Iklan Kuku Bima Ener-G Persepsi adalah suatu proses, dimana seseorang menerima, menyeleksi, dan menginterprestasi stimuli untuk membentuk gambaran yang menyeluruh dan berarti tentang suatu hal. Proses persepsi berlangsung dalam benak konsumen. Jadi sifatnya abstrak. Sekalipun individu memberikan deskripsi, tetapi persepsi yang kita tangkap tidaklah objektif, melainkan subjektif. Walaupun persepsi sulit diukur secara pasti karena sifatnya yang abstrak, namum saat ini para pakar telah menemukan metode untuk memperoleh gambaran persepsi seseorang terhadap suatu objek. Objek tersebut bisa berupa produk, merek, toko, orang, partai politik, dan lain-lain. Teknik yang digunakan adalah Multi Dimension Scaling (MDS). Sebagai teknik multivariate dalam golongan interdependence technique, MDS adalah satu prosedur yang digunakan untuk memetakan persepsi dan preferensi para responden secara visual dalam peta geometri. Peta geometri tersebut, dinamakan spatial map atau perceptual map, merupakan penjabaran berbagai dimensi yang berhubungan. Peta ini dibentuk dengan dua dimensi, satu pada sumbu horisontal (sumbu X), satunya lagi pada sumbu vertikal (sumbu Y). Setiap dimensi, yaitu X dan Y, sebetulnya mewakili atribut yang terlibat dalam pembentukan persepsi. Pemetaan atribut terhadap endorser iklan dengan multidimensional scalling mengindikasikan terdapat dua informasi yaitu posisi setiap setiap endorser (objek penelitian) dengan atribut. Keberadaan atribut tersebut memudahkan dalam menerjemahkan dimensi-dimensi yang membentuk peta persepsi. Berdasarkan perceptual map menggambarkan dua dimensi yang saling bertolak belakang atribut 1 (row 1) memiliki arah yang berbeda sendiri, oleh karena itu familler dinamakan dimensi sendiri yaitu dimensi famillier. Keenam atribut lainnya (row 2-7) cenderung berada pada wilayah yang sama, dan diberi nama dimensi persepsi.
3 62 Dimensi 1: Persepsi Gambar 5. Perseosi responden terhadap endorser iklan Kukuu Bima Ener-G Keterangan : Row 1 : Famillier Row 2 : Relevance Row 3 : Esteem Row 4 : Differentiation Row 5 : Response Row 6 : Persuation Row 7 : Involvment dan Saliance Output MDS menggambarkan bahwa Mbah Maridjan sebagai endorser yang menempati posisi dimensi 1 (persepsi) sedangkan Vega Darwanti dan Rieke Dyah Pitaloka menjauh dari dimensi 1 bahkan pada posisi negatif, responden menilai penggunaan artis perempuan tidak dapat menyampaikan pesan yang akan disampaikan oleh Kuku Bima Ener-G. Responden menilai bahwa Mbah Marijan sosok yang sesuai dengan brand image Kuku Bima Ener-G. Pribadi Mbah Marijan yang unik dan berhasil mengundang perhatian masyarakat pada saat terjadinya letusan gunung merapi, adalah pribadi cocok menjadi bintang iklan Kuku Bima Ener-G. Pemilihan Mbah Marijan sebagai endorser iklan Kuku Bima Ener-G
4 63 produsen berharap setiap endorser mewakili konsumen yang berbeda dari kelompok masyarakat tertentu yang tengah tumbuh di masayarakat. Mbah Marijan dianggap sosok yang kuat, sederhana, dan menyejukkan ditengah situasi yang serba sulit akibat berbagai himpitan masalah, produsen memilih Mbah Marijan karena kesantunan dan kesederhanaanya. Ade Ray, Chris John dan Doni Kesuma berada pada dimensi yang sama yaitu dimensi famillier. Semua responden mengenal ketiga sosok endorser iklan tersebut, keberadaan mereka yang sering tampil di televisi menjadikan ketiga sosok tersebut lebih dikenal oleh responden. Chris John sebagai petinju yang mempunyai prestasi bagus menarik perhatian responden untuk melihat setiap pertandingan yang ditayangkan di televisi. Ade Ray atlet binaragawan adalah sosok yang selalu diingat oleh responden karena fostur tubuhnya yang menarik khususnya bagi responden yang menginginkan tubuh kuat dan berotot. Doni Kesuma yang awalnya seorang atlet yang sekarang lebih banyak berperan sebagai seorang artis sering tampil pada acara komedian, menjadi MC atau sinetron Analisis`Perbandingan Kinerja Endorser Iklan Kuku Bima Ener-G Uji Kruskal Wallis disebut juga dengan Analisis data berperingkat. Analisis varians dipergunakan untuk membandingkan dua atau lebih nilai rata-rata populasi secara bersamaan atau simultan. Analisis varians dari populasi tersebut sama. Dalam mempergunakan analisis varians harus memenuhi syarat-syaratnya seperti: (a) populasi yang diteliti mempunyai distribusi normal, (b) populasi mempunyai standar deviasi yang sama, (c) sampel yang ditarik bersifat bebas serta diambil secara acak. Uji Kruskal Wallis juga dimaksudkan sama dengan ANOVA namun hanya memerlukan skala ordinal atau peringkat. Nilai pengamatan yang ada diberikan peringkat, dan data peringkat inilah yang digunakan untuk uji varian. Pengujian perbandingan dengan menggunakan uji Kruskal Wallis diperoleh output seperti di bawah ini:
5 64 Tabel 26 Output uji perbandingan kinerja endorser iklan Kuku Bima Ener-G No Endorser Sig./asymptotic χstatistik Keterangan 1 Mbah Marijan 0,000 35,795 Signifikan 2 Doni kusuma 0,061 7,388 Tidak Signifikan 3 Chris John 0,03 14,266 Signifikan 4 Ade Ray 0, Tidak Signifikan 5 Vega Darwanti 0,437 2,721 Tidak Signifikan 6 Rieke Dyah P 0,815 0,944 Tidak Signifikan (Sumber: Data Atribut Diolah 2009) 1 Mbah Marijan disimpulkan bahwa Mbah Marijan merupakan endorser yang sangat berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian Kuku Bima Ener-G. Hal tersebut diindikasikan dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 yang masih lebih kecil daripada nilai kritik α = 0,05 (0,000 < 0,05). Serta nilai pengujian χ statistik sebesar 35,795 masih lebih besar daripada nilai χtabel pada derajat bebas 3 sebesar 7,815 (35,795 > 7,815). Dengan demikian, terdapat cukup bukti untuk menerima H 0, dimana semua atribut endorser iklan yang dimiliki oleh Mbah Maridjan tidak berbeda nyata. Penilaian responden berdasarkan kepada sosok Mbah Marijan yang fenomenal dan pahlawan pada saat Gunung Merapi meletus. Mbah Marijan dinilai sebagai lelaki pemberani karena tidak mau meninggalkan Gunung Merapi, dengan ancaman Gunung Merapi dapat meletus setiap saat. Selain lelaki pemberani, Mbah Marijan dinilai sebagai tokoh yang konsisten menjaga amanah, dimana beliau tetap tinggal di Gunung Merapi dengan alasan menjalankan amanah dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Popularitas Mbah Marijan Menarik perhatian produsen Kuku Bima Ener-G untuk mengangkat Mbah Marijan sebagai endorser iklan Kuku Bima Ener-G. Positioning yang diharapkan dari Mbah Marijan adalah minuman lelaki pemberani dan menjadi produk yang berbeda dengan produk yang lain. Menurut perhitungan manajeman PT Sido Muncul penjualan Kuku Bima Ener-G naik 250% setelah Mbah
6 65 Marijan tampil pada iklan Kuku Bima Ener-G. Bahkan sebuah Harian Sore Wawasan menganugerahkan Mbah Marijan sebagai tokoh Person Of The Year tahun Doni Kesuma disimpulkan bahwa Doni Kesuma merupakan endorser yang tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian Kuku Bima. Hal tersebut diindikasikan dengan nilai probabilitas sebesar 0,051 yang masih lebih kecil daripada nilai kritik α = 0,05 (0,061 > 0,05). Serta nilai pengujian χ statistik sebesar 7,388 masih lebih kecil daripada nilai χtabel pada derajat bebas 3 sebesar 7,815 (7,5475 < 7,815). Dengan demikian, terdapat cukup bukti untuk menolak H 0, dimana semua atribut endorser iklan yang dimiliki oleh Doni Kesuma berbeda nyata. Responden menilai sosok Doni Kesuma tidak sesuai dengan tema yang disampaikan oleh Kuku Bima Ener-G, dengan alasan penampilannya sebagai artis tidak mewakili positioning Kuku Bima Ener-G yang diasosiasikan sebagai lelaki kuat, gagah perkasa. Selama ini Doni Kesuma sering tampil dengan peran sebagai lelaki yang sikapnya seperti perempuan (bencong) terutama pada acara komedian. 2 Chris John disimpulkan bahwa Chris John merupakan endorser yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian Kuku Bima Ener-G. Hal tersebut diindikasikan dengan nilai probabilitas sebesar 0,03 yang masih lebih kecil daripada nilai kritik α = 0,05 (0,03 < 0,05). Serta nilai pengujian χ statistik sebesar 14,266 masih lebih besar daripada nilai χtabel pada derajat bebas 3 sebesar 7,815 (35,795 > 7,815). Dengan demikian, terdapat cukup bukti untuk menerima H 0, dimana semua atribut endorser iklan yang dimiliki oleh Chris John tidak berbeda nyata. Responden menilai Chris John adalah sosok yang tepat menjadi bintang iklan Kuku Bima Ener-G. Prestasi Chris John sebagai juara dunia tinju versi WBA dinilai 28
7 66 sesuai dengan tema dan posotioning Kuku Bima Ener-G sebagai minuman lelaki pemberani. Manajeman PT Sido Muncul menilai prestasi Chris John sangat baik ditengah keringnya prestasi olahraga nasional, walaupun demikian manajeman merasa khawatir kalau prestasi Chris John turun, apakah konsumen tetap tertarik dengan Chris John. 1. Ade Ray disimpulkan bahwa Ade Ray merupakan endorser yang pengaruhnya tidak signifikan terhadap keputusan pembelian Kuku Bima Ener-G. Hal tersebut diindikasikan dengan nilai probabilitas sebesar 0,051 yang masih lebih kecil daripada nilai kritik α = 0,05 (0,051 > 0,05). Serta nilai pengujian χ statistik sebesar 7,787 masih lebih besar daripada nilai χtabel pada derajat bebas 3 sebesar 7,815 (7,787 < 7,815). Dengan demikian, terdapat cukup bukti untuk menolak H 0, dimana semua atribut endorser iklan yang dimiliki oleh Ade Ray berbeda nyata. Responden menilai dari sisi penampilan fisik Ade Ray kuat dan berotot merupakan sosok yang tepat untuk menyampaikan pesan dari Kuku Bima Ener-G, namun sekarang ini responden jarang melihat prestasi Ade Ray, responden menilai bahwa Ade Ray prestasinya sudah menurun. 2. Vega Darwanti disimpulkan bahwa Vega Darwanti merupakan endorser yang tidaksignifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Kuku Bima Ener-G. Hal tersebut diindikasikan dengan nilai probabilitas sebesar 0,0437 yang masih lebih besar daripada nilai kritik α = 0,05 (0,0437 < 0,05). Serta nilai pengujian χ statistik sebesar 35,795 masih lebih besar daripada nilai χtabel pada derajat bebas 3 sebesar 2,721 (2,721 < 7,815). Dengan demikian, terdapat cukup bukti untuk menolak H 0, dimana semua atribut endorser iklan yang dimiliki oleh Vega Darwanti berbeda nyata. Responden menilai penampilan perempuan tidak cocok dengan tema dan pesan yang
8 67 ingin disampaikan Kuku Bima Ener-G, bahkan banyak responden yang tidak mengenal Vega Darwanti. 6. Rieke Dyah Pitaloka disimpulkan bahwa Rieke Dyah Pitaloka merupakan endorser yang tidak signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Kuku Bima Ener-G. Hal tersebut diindikasikan dengan nilai probabilitas sebesar 0,815 yang masih lebih besar daripada nilai kritik α = 0,05 (0,815 < 0,05). Serta nilai pengujian χ statistik sebesar 0,944 masih lebih besar daripada nilai χtabel pada derajat bebas 3 sebesar 7,815 (35,795 > 7,815). Dengan demikian, terdapat cukup bukti untuk menolak H 0, dimana semua atribut endorser iklan yang dimiliki oleh Rieke Dyah Pitaloka berbeda nyata. Responden menilai Rieke Dyah Pitaloka tidak tepat sebagai bintang iklan Kuku Bima Ener-G, karena selama ini responden mengenal Rieke Dyah Pitaloka berperan sebagai Oneng dalam Bajaj Bajuri yang digambarkan sebagai istri yang bloon (oon), sehingga dianggap tidak sesuai dengan tema dan pesan dari Kuku Bima Ener-G sebagai minuman pemberani.
PENGARUH DEAD ENDORSER PADA KEPRIBADIAN MEREK PADA IKLAN KUKU BIMA ENER G DI TELEVISI (Survei pada Konsumen Kuku Bima Ener G di Purworejo)
PENGARUH DEAD ENDORSER PADA KEPRIBADIAN MEREK PADA IKLAN KUKU BIMA ENER G DI TELEVISI (Survei pada Konsumen Kuku Bima Ener G di Purworejo) Cahyo Wibowo email: c.w1bi@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. besar responden, yaitu orang pintar adalah orang yang berpendidikan. Dapat disimpulkan menurut responden slogan Orang Pintar Minum
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Responden memiliki versi yang berbeda-beda mengenai makna kata orang pintar, dari sekian banyak makna yang dikemukakan oleh responden diperoleh 3 kelompok jawaban yang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan serba tidak pasti menyediakan peluang dan juga tantangan. Seperti
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis dalam era globalisasi ini semakin dinamis, kompleks dan serba tidak pasti menyediakan peluang dan juga tantangan. Seperti diketahui bahwa
Lebih terperinciKARAKTERISTIK RESPONDEN
42 BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1 Gambaran Umum Responden Karakteristik responden merupakan ciri atau sifat konsumen yang pernah membeli dan mengkonsumsi minuman energi dengan merek Kuku Bima Ener-G.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, hal ini menuntut perusahaan semakin kreatif dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dari tahun ke tahun perkembangan dan persaingan di segala sektor industri semakin meningkat, hal ini menuntut perusahaan semakin kreatif dalam menjalakan kegiatan
Lebih terperinciMETODELOGI PENELITIAN
17 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perusahaan memiliki strategi tertentu untuk memenangkan persaingan dalam pasar HP yang mereka hadapi. Persaingan yang ketat membuat perusahaan HP harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini persaingan dibidang jasa semakin ketat, hal ini terjadi karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat yang membawa pengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor penentu keberhasilan program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan mengembangkan strategi promosi yang merupakan salah faktor penentu keberhasilan program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi saat ini telah memberikan dampak pada perubahan gaya hidup dan konsumsi makanan pada sebagian masyarakat. Manusia selalu mencari alternatif dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran promosi adalah periklanan. Periklanan merupakan suatu bentuk presentasi non personal dan promosi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada populasi besar atau kecil tetapi data dari sampel diambil dari populasi
0 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah studi survey yaitu penelitian yang dilakukan pada populasi besar atau kecil tetapi data dari sampel diambil dari populasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Maraknya persaingan usaha dalam segala industri di Indonesia membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Maraknya persaingan usaha dalam segala industri di Indonesia membuat para pelaku usaha berusaha menjadi yang terdepan didalam industrinya masingmasing. Mereka melakukan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Maraknya persaingan industri sampo di Indonesia, membuat perusahaan berlomba-lomba untuk mempromosikan produknya dengan melakukan berbagai kegiatan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Sampo
8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sampo Sampo merupakan cairan sabun pencuci rambut yang terbuat dari campuran zat kimia (KBBI, 1999). Sampo merupakan sediaan dari surfaktan (bahan aktif permukaan) dalam bentuk
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembahasan masalah yang telah dirumuskan melalui fokus permasalahan serta menurut hasil yang diperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demikian informasi tentang kualitas-kualitas produk yang ada di pasaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Situasi pasar saat ini semakin kompetitif dengan persaingan yang semakin meningkat pula di antara para produsen. Menurut Kartajaya (2004), brand merupakan nilai utama
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan persaingan di dunia usaha yang semakin kompleks, dinamis, dan serba tidak pasti, perusahaan pun dituntut untuk dapat melakukan inovasi dalam mempromosikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan merek suatu produk. Menurut Terence A. Shimp (2003) pemasar harus menyesuaikan endorser dengan karakter produk serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh para pemasar atau pelaku iklan dalam rangka membentuk citra suatu produk adalah dengan cara menghadirkan endorser
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat mulai menyukai menggunakan ramuan-ramuan tradisional daripada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Trend hidup masyarakat dalam bidang pengobatan agaknya sudah mulai bergeser kembali dari pengobatan modern menuju ke pengobatan tradisional. Masyarakat mulai menyukai
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN
14 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.1 Definisi Konsumen Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen menyatakan bahwa konsumen adalah setiap orang pemakai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. a. Iklan ini menggunakan tema budaya sebagai daya tarik konsumen. langsung masyarakat suku asli pedalaman.
BAB IV ANALISIS DATA A. Data Hasil Temuan Dari analisis yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya ada beberapa hal yang ditemukan yaitu : a. Iklan ini menggunakan tema budaya sebagai daya tarik konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir masyarakat terhadap suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan jaman dan kemajuan teknologi yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir masyarakat terhadap suatu produk yang akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. minat konsumen terhadap pembelian kosmetik. Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), omset industri kosmetik tahun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kosmetik merupakan salah satu produk yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan keinginan konsumen, khususnya perempuan agar tampil lebih cantik dan menarik.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. televisi dalam meningkatkan citra merek Flexi dapat disimpulkan bahwa:
113 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian peranan iklan melalui media televisi dalam meningkatkan citra merek Flexi dapat disimpulkan bahwa: 1. Tanggapan terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membandingkan produk yang satu dengan produk sejenis yang lain.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam fenomena saat ini pertumbuhan perekonomian dalam bidang bisnis bergerak semakin cepat. Banyaknya pesaing dalam bisnis yang menawarkan berbagai macam produk kepada
Lebih terperinciMULT L IV I ARIA I T METODE RISET BISNIS
1 ANALISA MULTIVARIAT METODE RISET BISNIS Obyek Pengamatan Variabel X4 Variabel X1 Variabel X2 Variabel X3 Variabel Xn Multi-Variabel Metode analisis yang berkenaan dengan sejumlah besar variabel yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Lebih terperinciKelebihan MDS. 1. Analisis dapat dilakukan di level individu (disaggregate analysis)
Pendahuluan 0 MDS memetakan persepsi dan preferensi responden secara visual pada peta geometri (spatial map/perceptual map) 0 Perbedaan MDS dengan analisis multivariat lain adalah pembandingan dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cepat mendorong timbulnya laju persaingan dalam dunia usaha, sehingga masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Situasi perekonomian dewasa ini berkembang sangat pesat, terlebih pada masa globalisasi seperti sekarang. Perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. yang diteliti. Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan
9 III. METODE PENELITIAN A. Teknik Pengumpulan Data Riset atau penelitian merupakan aktivitas ilmiah yang sistematis, terarah, dan bertujuan. Maka data atau informasi yang dikumpulkan relevan dengan persoalan
Lebih terperinciANALISIS PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP ENDORSER IKLAN DI TELEVISI DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN ( Kasus: Iklan Kuku Bima Ener-G)
ANALISIS PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP ENDORSER IKLAN DI TELEVISI DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN ( Kasus: Iklan Kuku Bima Ener-G) HUDORI A 14104561 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMAN AGRIBISNIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak upaya yang dilakukan organisasi atau perusahaan untuk. tuntutan dan persaingan dalam menghadapi perkembangan dunia semakin
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak upaya yang dilakukan organisasi atau perusahaan untuk memenangkan kompetisi agar dapat memenangkan pasar didalam berbagai tuntutan dan persaingan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan ekonomi secara pesat. Periklanan merupakan pesan-pesan penjualan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Periklanan adalah bagian dari kehidupan industri modern, dan hanya bisa ditemukan di negara-negara maju atau negara yang tengah mengalami perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran telah mengalami begitu banyak perubahan, saat ini semakin disadari bahwa pemasaran tidak hanya usaha menjual produk yang dihasilkan oleh perusahaan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
36 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Menurut Alkatiri (2005: 67) penelitian deskriptif analitis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era masa kini, topik mengenai perbedaan gender dan jenis kelamin seakan tak pernah usang untuk diperbincangkan. Pembahasan mengenai isu gender yang meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan arus informasi yang sangat cepat membuat konsumen
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan arus informasi yang sangat cepat membuat konsumen dapat menyerap informasi serta pengetahuan tentang keberadaan suatu produk dengan cepat. Dengan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil analis yang sudah dilakukan di bab sebelumnya dapat disimpulkan beberapa hal seperti: 1. Brand Awareness di pasaran saat ini berada peringkat kedua
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Iklan Televisi Menurut Hasan (2013), periklanan merupakan alat pemasaran untuk mempromosikan ide, barang, dan jasa secara non personal untuk mempengaruhi
Lebih terperinciAnalisis Posisi Relatif Mobil Hatchback Merek Honda Dibanding Pesaingnya SKRIPSI
Analisis Posisi Relatif Mobil Hatchback Merek Honda Dibanding Pesaingnya SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Dalam memahami pelajaran di sekolah siswa mungkin saja mengalami kesulitan dalam memahaminya. Hal ini dapat dikarenakan metode pembelajaran
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. UMB (perceptual positioning map). Sedangkan deskritif kualitatif digunakan
38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Menggunakan metode deskritif kuantitatif untuk menganalisa persepsi calon mahasiswa dalam memposisikan UMB terhadap kompetitornya yang nantinya akan digambarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemasaran dan iklan mengalami perkembangan yang pesat. Era
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan media informasi yang semakin maju, dunia pemasaran dan iklan mengalami perkembangan yang pesat. Era perdagangan bebas ditandai dengan semakin banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Advertising atau iklan bisa jadi merupakan salah satu hal yang biasa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Advertising atau iklan bisa jadi merupakan salah satu hal yang biasa dalam kehidupan sehari-hari setiap orang. Istilah iklan sudah tidak asing di telinga
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya
BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era perdagangan bebas dan globalisasi sekarang ini ditandai dengan semakin meluasnya berbagai produk, baik berupa barang maupun jasa yang menyebabkan persaingan bisnis
Lebih terperinciCELEBRITY ENDORSEMENT KUKU BIMA ENER-G
CELEBRITY ENDORSEMENT KUKU BIMA ENER-G (Studi Deskriptif Kuantitatif Persepsi Konsumen Terhadap Celebrity Endorsement Kuku Bima Ener-G Pada Karyawan Pabrik Ambassador Garmindo) NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Multidimensional Scaling adalah salah satu teknik analisis multivariat yang bertujuan untuk membentuk pertimbangan atau penilaian pelanggan mengenai kemiripan (similarity)
Lebih terperinciLampiran 1. Saya yang bertanda tangan di bawah ini: NIM : Adalah mahasiswa S-1 Jurusan Manajemen Universitas Esa Unggul Jakarta Barat.
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH CELEBRITY ENDORSER DAN IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HAND AND BODY LOTION CITRA MELALUI BRAND IMAGE (Studi Kasus wilayah Perumahan Villa Balaraja-Tangerang)
Lebih terperinciperlu dirancang sedernikian rupa untuk seluruh segmen pasar yang dituju.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini persaingan antar produk sabun cukup tinggi. Kondisi tersebut juga dirasakan oleh produk sabun cuci pada umumnya, termasuk didalamnya sabun cair
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam mempertahankan keberlangsungan hidup, berkembang serta mencapai tujuan tujuan dari perusahaan. Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik mendorong
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik mendorong timbulnya laju persaingan di dalam dunia usaha. Hal ini dapat kita lihat dengan semakin banyaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Memahami konsumen di seluruh dunia tentang pendapat mereka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memahami konsumen di seluruh dunia tentang pendapat mereka terhadap aktivitas pemasaran global merupakan topik penting untuk perusahaan perusahaan multinasional, namun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan endorser dalam komunikasi merek sangat penting. Karena menunjukan hasil positif, kebutuhan endorser pun semakin berkembang dalam bentuknya saat ini.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menurut penilaian konsumen yang menggunakan produk tersebut. perhatian dan memberikan penjelasan tentang produk-produknya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sudah menjadi keharusan sebuah produk dari industri apapun dibubuhi sebuah tanda lukisan atau perkataan yang membedakannya dari barang-barang sejenis hasil
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk mengetahui sejarah dan latar belakang munculnya minuman berenergi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Untuk mengetahui sejarah dan latar belakang munculnya minuman berenergi non-cair Kuku Bima Ener-G, tidak terlepas dari sejarah berdirinya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Setiap wanita menganggap rambut sebagai mahkotanya, karena itu rambut
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap wanita menganggap rambut sebagai mahkotanya, karena itu rambut menjadi perhatiaan yang begitu serius bagi para wanita. Para wanita ingin memiliki rambut yang sehat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis semakin pesat. Perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan, perubahan ekonomi serta perkembangan teknologi dalam dunia bisnis semakin pesat. Perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis berlomba-lomba
Lebih terperinciSKRIPSI ANALISIS PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP IKLAN TELEVISI TOLAK ANGIN VERSI ANGGITO ABIMANYU
SKRIPSI ANALISIS PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP IKLAN TELEVISI TOLAK ANGIN VERSI ANGGITO ABIMANYU Diajukan untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan dasar-dasar teori dari berbagai penjelasan para ahli yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengkajian terhadap fenomena ataupun
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui respon dari para konsumen terhadap
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui respon dari para konsumen terhadap produk PT.Warna Mardhika. Respon tersebut diketahui dengan menggunakan alat bantu kuesioner yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teh merupakan minuman yang digemari oleh semua orang dari berbagai tingkatan umur serta dari berbagai kalangan. Kegemaran masayrakat Indonesia meminum teh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk B dan produk-produk yang lain, dan penentuan keputusan sangat. stimulus-stimulus yang diberikan dalam bentuk iklan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumen memiliki peran penting dalam dunia marketing dan iklan. Masing-masing konsumen pastilah memiliki alasan yang berbeda-beda dalam mengambil keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu asset untuk mencapai keadaan tersebut adalah Brand (merek). Merek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena Persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Penyedia Program Pascasarjana MM di Bandung. Tahun Jumlah Mahasiswa (5
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Program Pascasarjana (S2) merupakan salah satu lembaga yang dimiliki oleh sebuah perguruan tinggi untuk menyelenggarakan program pendidikan akademik, dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi telah menjadi begitu lazim sehingga hampir tidak pernah memperhatikan apa itu televisi dan apa pengaruhnya. Televisi telah menciptakan sebentuk kemelekan huruf
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ini, perusahaan dituntut agar semakin gencar mengembangkan strategi pemasarannya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ekonomi dan kegiatan bisnis yang semakin pesat saat ini, perusahaan dituntut agar semakin gencar mengembangkan strategi pemasarannya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. diharapkan agar perusahaan mampu memperoleh pasar yang lebih luas.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia usaha, barangkali sudah menjadi hal yang wajar apabila produsen dari sebuah produk akan senantiasa berusaha untuk menghasilkan sebuah produk yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Berdasarkan uraian latar belakang dan landasan teori pada bab sebelumnya, penelitian ini menggunakan kerangka berpikir sebagai berikut: BRAND AWARENESS
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek (brand image)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek (brand image) terhadap loyalitas konsumen produk air minum dalam kemasan merek Ades di kota Bandung.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, yaitu dari pengumpulan data, analisis data sampai dengan pembahasan, maka penulis menarik beberapa kesimpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga membuat pelaku bisnis berlomba-lomba dalam memasarkan produk mereka dengan harapan agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Periklanan merupakan bagian dari komunikasi pemasaran perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Periklanan merupakan bagian dari komunikasi pemasaran perusahaan di mana melalui periklanan terjadi proses komunikasi yang menjembatani kepentingan industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami ketertinggalan dalam perkembangan produk-produk fashionnya. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung, sebagai salah satu pusat fashion di Indonesia tidak pernah mengalami ketertinggalan dalam perkembangan produk-produk fashionnya. Hal ini membuktikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cukup pesat adalah kartu perdana (Starterpark). Banyak produk kartu perdana
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan produk telekomunikasi saat ini telah berkembang dengan pesat. Salah satu produk sarana telekomunikasi yang saat ini mengalami perkembangan pasar cukup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidangnya masing-masing (McCracken 1989). Penggunaan athlete endorser (atlet
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Celebrity endorser (selebritis pendukung) adalah aktor/aktris film, atau entertainer yang dikenal oleh masyarakat luas karena prestasi positif mereka di bidangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu aset tak terwujud dalam suatu perusahaan adalah ekuitas yang diwakili
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Salah satu aset tak terwujud dalam suatu perusahaan adalah ekuitas yang diwakili oleh merek. Merek dan segala sesuatu yang diwakilinya merupakan aset yang
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan data yang didapat diperoleh hasil : 1. Pernyataan Responden Terhadap Logo Air Minum Ron 88 Dikenal Berdasarkan hasil data diatas sebanyak 109 responden
Lebih terperinciJurnal Ilmu Matematika dan Terapan Maret 2016 Volume 10 Nomor 1 Hal
Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan Maret 016 Volume 10 Nomor 1 Hal. 47 54 ANALISIS PETA POSITIONING UNTUK RESTORAN BERDASARKAN PERSEPSI PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE MULTIDIMENSIONAL SCALING (STUDI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki abad 21 ini, yang menuntut setiap perusahaan untuk selalu inofatif dalam mengembangkan usahanya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cara terbaik guna merebut dan mempertahankan pangsa pasar. Pemasaran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mulai bergeser dari pengobatan modern menuju ke pengobatan tradisional.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecendrungan hidup masyarakat dalam bidang pengobatan sepertinya sudah mulai bergeser dari pengobatan modern menuju ke pengobatan tradisional. Masyarakat mulai menyukai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dibanding pesaingnya. Penelitian ini dilakukan di Semarang dikarenakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Penelitian ini berfokus pada posisi relatif mobil hatchbackhonda dibanding pesaingnya. Penelitian ini dilakukan di Semarang dikarenakan terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari, manusia sebagai makhluk sosial pasti selalu melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah hal yang penting dan selalu dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari, manusia sebagai makhluk sosial pasti selalu melakukan komunikasi. Bagi sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menetapkan strategi yang tepat bagi perusahaan sehingga dapat menarik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan dituntut untuk lebih kreatif membuat suatu terobosan baru atau produk yang belum pernah dipikirkan oleh pesaing ataupun untuk lebih kreatif dalam
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk mengetahui
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari atribut produk terhadap keputusan pembelian ulang kecap ABC pada ibu rumah tangga
Lebih terperinciNama : Bernadeta Titi Nurani NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Iman Murtono Soenhadji, Ph.D
PENGARUH CELEBRITY ENDORSER MEDIA IKLAN TERHADAP BRAND IMAGE SHAMPOO (STUDI KASUS : MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK) )) Nama : Bernadeta Titi Nurani NPM : 10208247 Jurusan : Manajemen
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK SELEBRITAS SEBAGAI MODEL IKLAN (CELEBRITY ENDORSER) TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK SELEBRITAS SEBAGAI MODEL IKLAN (CELEBRITY ENDORSER) TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya barang-barang dan jasa yang membanjiri pasar. Para konsumen, ditawari akan pilihan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. memberikan perhatian lebih kepada usaha untuk menciptakan kepuasan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran dewasa ini telah mengalami begitu banyak perubahan, saat ini semakin disadari bahwa pemasaran tidak hanya usaha menjual produk yang dihasilkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanpa kita sadari, masyarakat selalu diposisikan sebagai konsumen potensial untuk meraup keuntungan bisnis. Perkembangan kapitalisme global membuat bahkan memaksa masyarakat
Lebih terperinciDan, Mbah Maridjan pun akhirnya berpulang! Written by Mudjia Rahardjo Tuesday, 02 November :39 -
Siapa di negeri ini yang tidak mengenal Mbah Maridjan? Namanya melekat dengan aktivitas gunung Merapi. Setiap gunung Merapi berulah, nama Mbah Maridjan selalu muncul dan menghiasi media cetak maupun elektronik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia usaha mengalami kemajuan yang. tersebut. Banyak produk elektronik yang beragam jenis dan variasi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia usaha mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan produk yang benar-benar
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. banyak ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran yang terlihat memiliki sedikit
II. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan sebuah faktor penting dalam siklus yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Sejak orang mengenal kegitan pemasaran, telah banyak
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. mengenai posisi studi ini dibandingkan penelitian-penelitian terdahulu
BAB II KAJIAN PUSTAKA Pembahasan pada bab ini dimaksudkan untuk memberi penjelasan mengenai posisi studi ini dibandingkan penelitian-penelitian terdahulu berdasarkan variabel-variabel yang menjadi objek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis dewasa ini dirasakan semakin ketat seiring dengan bertambahnya perusahaan-perusahaan sejenis yang menawarkan produk
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN. empat variabel independen (produk ramah lingkungan, atribut merek hijau,
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN A. Kesimpulan Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi pada empat variabel independen (produk ramah lingkungan, atribut merek hijau,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu minuman ringan yang cukup popular dan digemari masyarakat. Sari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di zaman yang semakin modern ini, buah tidak hanya dikonsumsi secara segar tetapi juga dapat dikonsumsi dalam bentuk sari buah. Sari buah merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern saat ini, periklanan berkembang dengan sangat pesat. Hal ini terjadi, UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman modern saat ini, periklanan berkembang dengan sangat pesat. Hal ini terjadi, sebab banyak perusahaan-perusahaan yang mulai memilih menggunakan iklan
Lebih terperinci