JURNAL PENELITIAN. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id 1 PENGARUH PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DABIN V KRADENAN DITINJAU DARI DISIPLIN BELAJAR JURNAL PENELITIAN Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan Oleh : SRI REJEKI S PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 commit to user

2 digilib.uns.ac.id 2 PENGARUH PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DABIN V KRADENAN DITINJAU DARI DISIPLIN BELAJAR Sri Rejeki, Samsi Haryanto, Deny Tri Ardianto Magister Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) perbedaan pengaruh antara penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dan model pembelajaran Group Investigation (GI) pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam terhadap hasil belajar siswa kelas V di Sekolah Dasar Negeri Dabin V Kradenan; (2) perbedaan pengaruh disiplin belajar tinggi dengan disiplin belajar rendah terhadap hasil belajar siswa kelas V di Sekolah Dasar Negeri Dabin V Kradenan; (3) interaksi pengaruh model dengan disiplin belajar siswa secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa kelas V di SDN Dabin V Kradenan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan strategi penelitian quasi eksperimen. Populasi SD N Dabin V Kec. Kradenan Grobogan terdiri dari 10 Sekolah Dasar Negeri, sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah 2 Sekolah Dasar yaitu SDN 3 Kradenan yang berjumlah 20 siswa dan SDN 3 Sambongbangi yang berjumlah 18 siswa. Uji coba dilakukan di SDN SDN 2 Sengonwetan yang berjumlah 30 siswa. Teknik pengambilan sampel dengan teknik Cluster Random sampling.teknik Analisis dengan menggunakan ANAVA dan Uji Lanjut ANAVA menggunakan uji komparasi ganda Scheffe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar IPA pada kelompok dengan model pembelajaran NHT dan model pembelajaran GI. Prestasi belajar IPA pada kelompok dengan model pembelajaran NHT lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran GI. (2) Terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar IPA pada kelompok siswa yang mempunyai disiplin belajar tinggi dan siswa yang mempunyai disiplin belajar rendah. Siswa yang mempunyai disiplin belajar tinggi mempunyai prestasi belajar IPA yang lebih baik dari pada siswa yang mempunyai disiplin belajar rendah. (3) Terdapat interaksi pengaruh model pembelajaran dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar IPA a) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar IPA pada kelompok dengan model pembelajaran GI antara siswa yang memiliki disiplin belajar tinggi dan rendah; b) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar IPA pada siswa yang memiliki disiplin belajar rendah antara kelompok dengan model pembelajaran NHT dan model pembelajaran GI. Kata Kunci: Prestasi Belajar IPA, commit Numbered to user Head Together (NHT), Group Investigation (GI), Disiplin Belajar

3 digilib.uns.ac.id 3 PENDAHULUAN Pelajaran Ilmu Pengetahuan Pendidikan merupakan hal Alam merupakan salah satu mata yang sangat penting bagi pelajaran penting pada tingkat kehidupan umat manusia, sangat sekolah dasar. Selama ini ada luhur dalam meningkatkan semacam anggapan bahwa belajar kualitas manusia, sehingga segala Ilmu Pengetahuan Alam termasuk usaha yang mengarah pada pelajaran yang sulit dipecahkan, keberhasilan dalam pendidikan sehingga membosankan bagi siswa merupakan sebuah keharusan. tertentu, apalagi dewasa ini siswa Pada era globalisasi, masyarakat menganggap bahwa mata pelajaran sudah sadar akan pentingnya Ilmu Penegtahuan Alam cukup pendidikan. Pendidikan akan kompleks. Hal ini menyebabkan selalu membawa manusia pada motivasi untuk belajarpun menjadi kehidupan yang lebih baik dan rendah. lebih bermartabat. Hal ini senada Sebagaimana dikemukakan dengan makna pendidikan oleh Mulyasa (2004: 100) Guru sebagaimana tercantum dalam harus menguasai prinsip-prinsip Undang-Undang Republik pembelajaran, pemilihan dan Indonesia Nomor 20 tahun 2003 penggunaan metode mengajar. Hal tentang sistem pendidikan ini seiring dengan pergeseran nasional, pendidikan adalah usaha paradigma pendidikan yang sadar dan terencana untuk berubah dari pola teaching mewujudkan suasana belajar dan (mengajar) ke learning (belajar). proses pembelajaran agar peserta Oleh karena itu seorang guru didik secara aktif mengembangkan sebagai pendidik perlu memiliki potensi dirinya untuk memiliki berbagai metodologi mengajar, kekuatan spiritual keagamaan, karena keberhasilan Proses Belajar pengendalian diri, kepribadian, Mengajar (PBM) bergantung pada kecerdasan, akhlak, serta cara/mengajar gurunya. Jika guru keterampilan yang diperlukan tepat dalam menggunakan metode dirinya, masyarakat, bangsa dan pembelajaran maka siswa akan negara. tekun, rajin, antusias menerima commit to user pelajaran yang diberikan sehingga

4 digilib.uns.ac.id 4 diharapkan akan terjadi perubahan Menurut Degeng (dalam Uno, dan tingkah laku pada siswa. 2008: 2) Pembelajaran adalah Terkait itu, sekolah yang upaya untuk membelajarkan siswa. punya tata tertib jelas Lebih lanjut ditegaskan oleh bermaksud mendisiplinkan guru Dexzrek (2008: 1) bahwa dan murid untuk mencapai pembelajaran ialah membelajarkan tingkat tertinggi dalam prestasi siswa menggunakan jasa belajar-mengajar. (Rahman, pendidikan maupun teori belajar 2011:66). Menurut Moenir sebagai penentu utama Disiplin adalah suatu bentuk keberhasilan pendidikan. Sehingga ketaatan terhadap aturan, baik Secara implisit dalam pengajaran tertulis maupun tidak tertulis terdapat kegiatan memilih, yang telah ditetapkan. (2010:94). menetapkan, mengembangkan Menurut Hansen, (2000:24) metode, untuk mencapai hasil learning as a human adaptation pengajaran yang diinginkan. process. It is a process whereby Pemilihan, penetapan, dan knowledge is created through the pengembangan metode ini transformation of experience. didasarkan pada kondisi Vrasidas,2000:2) learning is pengajaran yang ada. Sehingga defined as change in behavior, diasumsikan pembelajaran akan creation or modification of berlangsung secara efektif dan cognitive structures, or efisien. construction of shared meaning. Lin (2006) menjelaskan Belajar pada hakikatnya bahwa Cooperative learning is an merupakan kegiatan yang instructional method in which dilakukan secara sadar untuk students work in small groups to menghasilkan suatu perubahan, accomplish a common learning menyangkut pengetahuan, goal under the guidance of a keterampilan, sikap, dan nilai-nilai teacher. (Pembelajaran kooperatif (Uno, 2009: 54). Hamalik (2011: merupakan metode pembelajaran 154) mendefinisikan belajar adalah di mana siswa bekerja dalam perubahan tingkah laku yang kelompok kecil untuk mencapai relatif mantap berkat latihan dan tujuan pembelajaran umum di pengalaman. commit to user bawah bimbingan guru).

5 digilib.uns.ac.id 5 Menurut Usman (2000: 103) dipelajarinya. Number Head dengan pengajaran kelompok Together dalam menceritakan kecil, memungkinkan siswa belajar kembali cerita yang dipelajari yaitu lebih aktif, memberi rasa tanggung merupakan model pembelajaran jawab yang lebih besar, atau teknik yang berkaitan dengan berkembangnya dengan kreatif kegiatan mengajar, sehingga dapat dan sifat kepemimpinan pada meningkatkan kemampuan siswa siswa, serta dapat memenuhi untuk menceritakan kembali cerita kebutuhan pada siswa secara yang dipelajarinya. Materi yang optimal. diberikan kepada siswa sekolah Tujuan dari pembelajaran dasar harus disesuaikan dengan kooperatif berbeda dengan usia dan karakteristik siswa yang kelompok tradisional yang bersangkutan. Maksudnya adalah menerapkan sistem kompetisi, di materi yang diberikan kepada mana keberhasilan individu siswa harus disesuaikan dengan diorientasikan pada kegagalan tingkah laku, sehingga penguasaan orang lain. Sedangkan tujuan dari pemahaman pengetahuan tentang pembelajaran koopertif adalah Number Head Together dapat menciptakan situasi dimana bermanfaat bagi para siswa. keberhasilan individu ditentukan Menurut Aunurrahman, atau dipengaruhi oleh keberhasilan (2010: 151) model investigasi kelompoknya (Slavin, 1995: 35). kelompok secara filosofis Menurut Anita Lie (2002: 59) beranjak dari paradigma pengertian Numbered Heads konstruktivis, dimana terdapat Together (NHT) atau kepala suatu situasi yang di dalamnya bernomor adalah suatu tipe dari siswa-siswa berinteraksi dan pengajaran kooperatif pendekatan berkomunikasi satu sama lain struktural yang memberikan dengan berbagai informasi dan kesempatan kepada siswa untuk melakukan pekerjaan secara saling membagikan ide -ide dan kolaboratif bahwa untuk mempertimbangkan jawaban yang menginvestigasi suatu masalah, paling tepat. merencanakan,mempresentasikan, Manfaat dari Model serta mengevaluasi kegiatan Pembelajaran NHT dalam commit to user mereka. Menceritakan Kembali Cerita yang

6 digilib.uns.ac.id 6 Model investigasi kelompok penelitian ini, peneliti untuk merespon kebutuhan mengumpulkan data dengan siswa dalam mengembangkan memberikan perlakuan yang kemampuan belajar kolaborasi berbeda pada dua kelompok melalui kerja kelompok, dimana sampel penelitian. Penelitian yang kemampuan tersebut diperoleh dilakukan untuk mencari dari pengalaman masing-masing perbedaan antara pengaruh siswa. penggunaan model pembelajaran Tujuan dalam penelitian ini kooperatif tipe Numbered Head adalah (1) Untuk mengetahui Together (NHT) dan model perbedaan pengaruh antara konvensional ditinjau dari disiplin penggunaan pembelajaran belajar dengan prestasi mata kooperatif tipe Numbered Head pelajaran IPA. Together (NHT) dan model Metode yang digunakan pembelajaran Group Investigation dalam penelitian ini adalah (GI) pada pembelajaran Ilmu penelitian eksperimen dengan Pengetahuan Alam terhadap hasil rancangan faktorial 2X2. Desain belajar siswa kelas V di Sekolah atau rancangan penelitian ini Dasar Negeri Dabin V Kradenan. (2) adalah penelitian eksperimen, Untuk mengetahui perbedaan metode eksperimen adalah pengaruh disiplin belajar tinggi metode penelitian yang digunakan dengan disiplin belajar rendah untuk mencari pengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas perlakuan tertentu terhadap yang V di Sekolah Dasar Negeri Dabin V lain dalam kondisi yang Kradenan. (3) Untuk mengetahui terkendalikan. (Sugiyono 2011:72). interaksi pengaruh model dengan Penelitian ini mengambil disiplin belajar siswa secara lokasi di SDN Dabin V Kradenan. bersama-sama terhadap hasil Pemilihan lokasi penelitian belajar siswa kelas V di SDN Dabin berkenaan dengan penentuan unit, V Kradenan. bagian, kelompok, dan tempat dimana orang-orang terlibat di METODE PENELITIAN dalam kegiatan atau peristiwa Menurut jenisnya, model yang ingin diteliti. penelitian ini termasuk penelitian commit to user Di dalam penelitian ini terdiri quasi eksperimen. Dalam dari 10 SD namun sampel yang

7 digilib.uns.ac.id 7 dipakai dalam penelitian ini hanya mencari dan mengumpulkan data 2 SD yaitu SDN 3 Kradenan dan mengenai hal-hal atau variabel SDN 3 Sambongbangi dengan yang berupa catatan, transkrip, pengambilan sampel dengan buku, surat kabar, majalah, teknik Cluster Random sampling. agenda, dan sebagainya. Uji Coba dilakukan di SDN 2 Dokumentasi digunakan untuk Sengonwetan yang berjumlah 30 memperoleh data variabel Siswa. penelitian yaitu prestasi belajar Metode pengumpulan data siswa dalam hal ini nilai raport dalam penelitian ini yaitu dengan : semester gasal untuk uji 1. Angket kesetaraan antar sampel yang Metode angket untuk diambil mengetahui data variabel Teknik analisis data ialah penelitian yaitu variabel bebas cara untuk menganalisis data yang kedisiplinan. Indikatornya diperoleh selama penelitian berdasarkan pendapat yang sehingga akan diketahui dikemukakan oleh dikemukakan kebenarannya atas suatu Moenir (2010: 95) permasalahan. Analisis data ini 2. Tes bertujuan untuk menguji Test hasil belajar siswa untuk hipotesis. Sebelum melakukan uji mengetahui sejauh mana analisis dilakukan uji persyaratan kemampuan siswa dalam dahulu menerima bahan ajar atau materi, soal berbentuk pilihan ganda HASIL PENELITIAN DAN sebanyak 40 untuk mengetahui PEMBAHASAN hasil prestasi belajar IPA setelah 1. Terdapat Perbedaan Pengaruh dilakukan tindakan. Tindakannya Penggunaan dalam Model adalah perlakuan dengan model Pembelajaran tipe NHT dan GI pembelajaran Numbered Heads terhadap Prestasi Belajar Siswa Together (NHT) dan Group Kelas V pada Pembelajaran IPA Investigation (GI) Sekolah Dasar Negeri Dabin V Kecamatan Kradenan 3. Dokumentasi Kabupaten Grobogan. Model Menurut Arikunto commit to user Group Investigation sacara (2006:154) dokumentasi adalah

8 digilib.uns.ac.id 8 filosofis beranjak dari Model investigasi kelompok paradigma konstruktivis, sesuai untuk merespon dimana terdapat suatu situasi kebutuhan siswa dalam yang di dalamnya siswa-siswa mengembangkan kemampuan berinteraksi dan belajar kolaborasi melalui kerja berkomunikasi satu sama lain kelompok, dimana kemampuan dengan berbagai informasi tersebut diperoleh dari dan melakukan pekerjaan pengalaman masing-masing secara kolaboratif untuk siswa. menginvestigasi suatu 2. Perbedaan Pengaruh Disiplin masalah, merencanakan, Belajar Siswa Tinggi dan mempresentasikan, serta Rendah terhadap Prestasi mengevaluasi kegiatan mereka. Belajar Siswa Kelas V pada Hasil penelitian ini sejalan dengan Pembelajaran IPA Sekolah penelitian yang dilakukan oleh Dasar Negeri Dabin V Tiara Dewi Gustaviana Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan. Pengaruh model pembelajaran Sebaliknya yang terjadi siswa Numbered Head Together (NHT) pada yang mempunyai terhadap hasil belajar siswa di kedisiplinan rendah maka siswa kelas IV SD di Kecamatan akan mendapatkan nilai yang Cileunyi Kabupaten Bandung. rendah karena kurangnya Hasil penelitian menunjukkan kesadaran dan usaha dalam bahwa nilai signifikansi yang diri siswa untuk diperoleh yaitu 0,012 yang < mengembangkan kedisiplinan 0.05 α, sehingga dapat belajar. Siswa yang memiliki kedisiplinan tinggi memiliki disimpulkan bahwa terdapat hasil belajar lebih baik daripada perbedaan yang signifikan antara siswa yang memiliki hasil belajar siswa yang kedisiplinan rendah, ketika menggunakan tipe NHT dengan siswa memiliki kedisiplinan yang menggunakan metode untuk belajar maka konvensional. kemampuannya akan semakin commit to user meningkat, dan hal tersebut

9 digilib.uns.ac.id 9 berlaku sebaliknya ketika siswa Dasar Negeri Dabin V jarang atau malas belajar maka Kecamatan Kradenan hasil belajarnya juga akan Kabupaten Grobogan. Hasil kurang optimal. Berdasarkan penelitian ini menunjukkan hasil penelitian tersebut bahwa penggunaan model kedisiplinan siswa pembelajaran NHT dan GI serta mempengaruhi prestasi belajar dan kedisiplinan siswa pada mata pelajaran IPA, siswa mempunyai pengaruh yang yang memiliki kedisiplinan besar terhadap peningkatan tinggi lebih baik dari siswa yang prestasi belajar siswa pada memiliki kedisiplinan rendah.. mata pelajaran IPA. Penelitian ini sejalan dengan SIMPULAN DAN SARAN penelitian yang dilakukan oleh Berdasarkan analisis dan pembahasan uji hipotesis dapat Kristinawati, Ike Pengaruh disimpulkan sebagai berikut: Disiplin Belajar dan Perhatian 1. Terdapat perbedaan yang Orang Tua terhadap Prestasi signifikan prestasi belajar IPA Belajar Siswa pada Mata pada kelompok dengan model Pelajaran Akuntansi Keuangan di pembelajaran NHT dan model SMK Negeri 1 Malang. Hasil pembelajaran GI. Prestasi penelitian menunjukkan bahwa belajar IPA pada kelompok secara parsial diperoleh hasil dengan model pembelajaran NHT lebih baik dibandingkan bahwa variabel disiplin belajar dengan model pembelajaran GI. berpengaruh terhadap prestasi 2. Terdapat perbedaan yang belajar dan variabel perhatian signifikan prestasi belajar IPA orang tua juga berpengaruh pada kelompok siswa yang terhadap prestasi belajar siswa mempunyai disiplin belajar tinggi dan siswa yang 3. Interaksi Pengaruh antara mempunyai disiplin belajar Penggunaan Model rendah. Siswa yang mempunyai Pembelajaran dan Disiplin disiplin belajar tinggi Belajar terhadap Prestasi mempunyai prestasi belajar Belajar Siswa Kelas V pada commit to user IPA yang lebih baik dari pada Pembelajaran IPA Sekolah

10 digilib.uns.ac.id 10 siswa yang mempunyai disiplin belajar rendah. 3. Terdapat interaksi pengaruh model pembelajaran dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar IPA. a. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar IPA pada kelompok dengan model pembelajaran GI antara siswa yang memiliki disiplin belajar tinggi dan rendah b. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar IPA pada siswa yang memiliki disiplin belajar rendah antara kelompok dengan model pembelajaran NHT dan model pembelajaran GI. Saran 1. Bagi siswa, penelitian menunjukkan bahwa siswa yang mempunyai tingkat kedisiplinan siswa tinggi mampu mencapai hasil belajar IPA yang lebih baik dibandingkan siswa yang tingkat kedisiplinan siswanya rendah, khususnya pada pembelajaran dnegan media visual. Oleh karena itu penting kiranya untuk lebih meningkatkan kedisiplinan siswa baik kedisiplinan di kelas, di lingkungan sekolah maupun di rumah. Upaya yang dapat dilakukan antara lain dapat mengatur waktu belajar di rumah, rajin dan teratur belajar, perhatian yang baik saat belajar di kelas, dan ketertiban diri saat belajar di kelas 2. Bagi guru, agar guru IPA lebih cenderung menggunakan model pembelajaran NHT sehingga prestasi belajar siswa lebih baik, karena ada model pembelajaran dilakukan percobaan, mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu permasalahan yang dipelajari 3. Bagi siswa Pihak sekolah hendaknya mendukung dan memberikan fasilitas pada guru dan siswa dalam pembelajaran IPA dengan penggunaan model Pembelajaran NHT. 4. Bagi peneliti lain diharapkan dapat pengembangan metode pembelajaran yang lain agar prestasi belajar siswa dapat lebih meningkat dengan dibarengi meningkatnya disiplin belajar commit to user

11 digilib.uns.ac.id 11 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Anita Lie. (2002). Cooperative Learning (Memperaktikan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas). Jakarta: PT Gramedia Widiasarana. Aunurrahman.2010.Belajar dan Pembelajaran.Alfabeta:Bandung. Mulyasa Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya Research and Practice Massachusett, USA: Allymand & Bacon. Uno, Hamzah Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Uno, Hamzah Model Pembelajaran menciptakan Proses Belajar.Mengajar yang Kreatif dan efektif. Jakarta : Bumi Aksara. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Lin Grensing-Pophal,. (2006). Human Resources Book: Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis. Jakarta: Prenada Hamalik, Oemar Proses Belajar Mengajar. Jakarta Bumi Aksara Hansen and Mowen; 2000; diterjemahkan oleh Purwatiningsih; Manajemen Biaya; Edisi 1; Jakarta; Penerbit Salemba Empat Moenir Masalah-Masalah Dalam Belajar. Yoogyakarta: Bumi Aksara Usman, H Metodologi Penelitian Sosial. Bandung : Bumi Aksara. Rahman, Masykur Arif. (2011). Kesalahan-Kesalahan Fatal Paling Sering Dilakukan Guru Dalam Kegiatan Belajar Mengajar, Jogjakarta: Diva Press Slavin, Robert E (1995). commit to user Cooperative Learning Theory,