BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengatakan bahwa ia merasa nyeri (Potter, 2005, hal. 1503).

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengatakan bahwa ia merasa nyeri (Potter, 2005, hal. 1503)."

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri 1. Definisi Nyeri Nyeri adalah pengalaman sensori atau emosional yang tidak menyenangkan yang diakibatkan dari kerusakan jaringan potensial atau aktual (Suddarth & Brunner dalam Smeltzer, 2001, hal. 212). Menurut McCaffery (1980), nyeri adalah segala sesuatu yang dikatakan seseorang tentang nyeri tersebut dan terjadi kapan saja seseorang mengatakan bahwa ia merasa nyeri (Potter, 2005, hal. 1503). 2. Intensitas Nyeri Menurut Perry dan Potter (1993) nyeri tidak dapat diukur secara objektif misalnya dengan X-Ray atau tes darah. Namun tipe nyeri yang muncul dapat di ramalkan berdasarkan tanda dan gejala. Kadang-kadang bidan hanya bisa mengkaji nyeri dengan berpatokan pada ucapan dan perilaku pasien. Pasien kadang-kadang diminta untuk menggambarkan nyeri yang dialaminya sebagai nyeri ringan, sedang atau berat. Bagaimana pun makna dari istilah tersebut berbeda antara bidan dan pasien. Ada tiga cara mengkaji intensitas nyeri yang biasa digunakan yaitu : A SkalaNyeri Numerik Tidak Nyeri B Nyeri ringan Nyeri sedang Nyeri berat Terkontrol Skala Nyeri Deskriptif Nyeri berat Tidak terkontrol Tidak Nyeri Nyeri berat Tidak terkontrol 5

2 6 C Skala Analog Visual (VAS) Tidak Nyeri Nyeri berat tidak terkontrol Gambar 1. Contoh Skala Nyeri A. Skala Nyeri Numerik, B. Skala Nyeri Deskriptif C. Skala Analog Visual (VAS) (Suddarth & Brunner dalam Smeltzer, 2001, hal. 214) Nyeri yang ditanyakan pada skala tersebut adalah intensitas nyeri sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Cara mengkaji nyeri yang digunakan adalah 0-10 angka skala intensitas nyeri. Keterangan : 0 : Tidak nyeri. 1-3 : Nyeri ringan : secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik. 4-6 : Nyeri sedang : secara obyektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik. 7-9 : Nyeri berat : secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi rasa nyeri. 10 : Nyeri sangat berat : pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi, memukul. (Suddarth dan Brunner dalam Smeltzer, 2001, hal. 218). 3. Komponen-komponen nyeri Menurut Maryunani (2010, hlm. 32) komponen-komponen nyeri yang penting dinilai adalah PAIN yaitu : 1) Pola Nyeri (Pattern of pain) Pola nyeri meliputi waktu terjadinya nyeri, durasi, dan interval tanpa nyeri. Pola nyeri diukur dengan menggunakan kata-kata (verbal).

3 7 2) Area Nyeri (Area of pain) Area nyeri adalah tempat pada tubuh dimana nyeri terasa. 3) Intensitas Nyeri (Intensity of pain) Intensitas nyeri adalah jumlah nyeri yang terasa. Intensitas nyeri dapat diukur dengan menggunakan angka 0 sampai 10 pada skala nyeri. 4) Nature/sifat Nyeri (Nature of pain) Sifat nyeri adalah bagaimana nyeri terasa pada pasien. Sifat nyeri/kualitas nyeri dengan menggunakan kata-kata. 4. Metode Pengurangan Nyeri Persalinan Macam-macam metode yang digunakan untuk meringankan nyeri persalinan, antara lain : (a) relaksasi adalah cara alami dengan melakukan latihan pernapasan sehingga melepaskan ketegangan pada otot-otot. Saat otot-otot rileks akan mendorong tubuh memproduksi hormon endorfin yang memberikan efek pengurang rasa sakit yang alami. Atau, dapat juga menggunakan musik atau sesuatu benda untuk mengalihkan rasa sakit dan membantu tubuh menjadi rileks; (b) berendam air hangat adalah cara alami dengan berendam dalam bak air hangat, mandi air hangat, atau handuk yang dibasahi dengan air hangat untuk diletakkan pada bagian pinggang. Rasa hangat dapat membantu mengurangi rasa sakit dengan membuat tubuh lebih rileks sehingga tubuh memproduksi hormon endorfin secara alami; (c) pijatan dari pasangan anda akan memberikan rasa nyaman dan menenangkn sehingga membuat otot-otot rileks ; (d) aromaterapi adalah cara alami yang digunakan untuk mengatasi rasa sakit. Sebaiknya konsultasikan dahulu dengan aromaterapis anda untuk memastikan keamanan minyak yang digunakan selama kehamilan; (e) TENS (Transcutaneus electrical nerve stimulation) adalah cara alami yang digunakan untuk mengurangi nyeri dengan menggunakan mesin TENS yang dipasang dibagian

4 8 pinggang, dimana setiap kali kontraksi datang, mesin akan melepaskan rangsangan elektrik kecil untuk menghambat rasa sakit dan merangsang tubuh melepaskan endorfin. Belum semua rumah sakit menyediakan alat ini dan pendapat tentang efektivitas mesin ini bervariasi. Sebagian menyatakan mesin ini sangat menolong, dan sebagian merasa tidak berefek; (f) hypnotherapy atau disebut juga hypnobirthing, hypnobabies, atau hypbirth adalah suatu cara alami yang digunakan untuk menghilangkan rasa takut, cemas, dan tekanan-tekanan lain yang mengetahui sang ibu dalam proses persalinan. Dengan teknik relaksasi otot, pernapasan dan pikiran yang menbantu ibu hamilakan mencapai keadaan diri tenang, rileks, dan memberi perasaan positif dan terkontrol terhadap tubuh hingga proses persalinannya. Hypnobirthing yang digunakan adalah metode penanaman sugesti dengan kata-kata atau visualisasi (membayangkan) yang indah dan menyenangkan saat otak telah berada dalam kondisi rileks sehingga dapat mengatasi dan melupakan rasa sakit. Belum semua rumah sakit di Indonesia menyediakan kursus hypnobirthing ini (Suririnah, 2009, hal 171); (g) metode bradley bisa dipelajari selama 12 minggu, mempersiapkan seorang wanita hamil secara emosional untuk membangun stamina, mengatur nyeri, dan membuat proses persalinan lebih efisien lewat kepercayaan dirinya sendiri. Metode ini menganjurkan ibu hamil didampingi suaminya, tanpa penggunaan bius epidural, operasi, ataupun alat-alat dan obat lain; (h) teknik alexander, teknik ini berfokus pada postur tubuh yang dapat mengurangi nyeri karena mereka percaya postur tubuh yang berbeda mempunyai fungsi berbeda bagi tubuh; (i) lamaze yaitu menggunakan teknik mengatur penapasan selama persalinan, dan aktifitas seperti berganti posisi serta berjalan selama proses persalinan. Teknik ini juga menyertakan suami untuk ikut serta dalam proses persalinan; (j) terapi musik dapat membantu ibu mengalihkan perhatian dari rasa nyeri sehingga ibu merasa

5 9 rileks. Hal ini ditujukan bagi ibu-ibu yang memang suka mendengarkan alunan nada, baik berupa alunan ayat Al-Qur an, atau musik alam seperti suasana air terjun dengan gemericik air yang turun, atau dengan musik klasik (Henderson, 2005, hal ). B. Hypnobirthing 1. Metode dan Pengertian Hypnobirthing Belakangan ini telah muncul berbagai cara melahirkan yang tidak sakit yakni dengan cara hypnosis yang biasa disebut Hypnobirthing. Hypno-birthing dicetuskan berdasarkan buku yang telah ditulis oleh pakar Ginekologi, Dr Grantly Dick-Read yang mempublikasikan buku Childbirt Without Fear tahun Terapi hypnobirthing selanjutnya dikembangkan oleh Maria Monang, seorang pendiri Hypno-Birthing institute tahun Terapi ini mengajarkan kepada ibu hamil untuk memahami dan melepaskan Fear-Tension-Pain-Syndrome yang sering kali menjadi penyebab kesakitan dan ketidaknyamanan selama proses kelahiran (Amrin, 2010). Hypbo-birthing berasal dari kata Yunani Hypnosis yang berarti Tidur/pikiran tenag dan Birthing yang berarti proses kehamilan sampai melahirkan. Hypnobirthning adalah upaya alami menanamkan niat ke pikiran bawah sadar untuk menghadapi persalinan dengan tenang dan sadar (Amrin, 2010). Hypnobirthing merupakan sugesti yang dilakukan pada ibu hamil dengan cara mengusap bagian bawah payudara hingga perut terlebih saat bayinya bergerak-gerak sambil mengucpkan kalimat-kalimat positif yang dapat membangunkan kecerdasan otak pada anak (Chandyy, 2011). Hypnobirthing merupakan salah satu jalan keluat yang paling nyaman karena proses di dalamnya hanya menggunakan semacam relaksasi yang dilakukan secara

6 10 rutin sebelum melahirkan. Relaksasi ini dilakukan untuk menyegarkan fikiran agar lebih tenang dan mencoba untuk membangun suasana hati (Chandyy, 2011). Inti pertama dari Hypnobirthing adalah mind (pikiran). Inti yang kedua adalah soul (jiwa). Terkadang, informasi yang diterima oleh fikiran dapat mengubah kondisi jiwa sehingga muncul kekuatan yang nantinya juga akan mengganggu proses persalinan (Amrin, 2010). Hypnobirthing menanamkan rasa kasih sayang sejak dini terhadap anak yang sedang di dalam kandungan. Hanya dengan kasih sayang, setiap wanita yang siap bersalin akan mengalami apa yang disebut dengan hypno, sebuah ketenangan yang bersumber dari soul (jiwa) yang paling dalam (Chandyy, 2011). Hypnobirthing merupakan perkembangan dari hypnosis, yang sama sekali bukan magic seperti anggapan yang berkembang di masyarakat. Banyak orang yang tidak tahu bahwa hypnosis merupakan bagian dari ilmu kedokteran dan bahkan yang menemukannya adalah seorang dokter bernama Dr Frans Anton Mesmer berkebangsaan Austria (Amrin, 2010). Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa hypnobirthing merupakan kombinasi antara proses kelahiran alami dengan hypnosis untuk mebangun persepsi positif dan rasa percaya diri serta menurunkan ketakutan, kecemasan, tegang dan panic sebelum, selama, dan setelah persalinan. Hypnobirthing merupakan sebuah paradigma baru dalam pengajaran melahirkan secara alami. Teknik ini mudah dipelajari, melibatkan relaksasi yang mendalam, pola pernafasan lambatdan petunjuk cara melepaskan endorphin dari dalam tubuh (relaksan alami tubuh) yang memungkinkan calon ibu menikmati proses kelahiran yang aman, lembut, dan cepat.

7 11 2. Manfaat Hypnobirthing Ketenangan diri saat proses persalinan. Emosi dan niwa tenang memungkinkan ibu untuk tidak berteriak/ mengamuk/ menjerit kala menahan sakit akibat kontraksi. Karena ibu sudah siap secara mental. 1. Manfaat Untuk Ibu a. Menghilangkan rsa takut, tegang, dan panic saat bersalin b. Mempersingkat masa proses bersalin, pasca beralin cepat kembali pulih c. Ikatan batin ibu terhadap bayi dan suami juga jadi lebih kuat d. Meningkatkan produksi ASI. Karena Relaksasi meningkatkan Vaskularisasivdiseluruh tubuh e. Mnegurangi komplikasi medis dalam melahirkan 2. Manfaat Untuk Janin a. Getaran tenang dan damai akan dirasakan oleh janin yang merupakan dari perkembangan jiwa (SQ) b. Pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan tenang akan memberiksn hormon-hormon yang seimbang ke janin lewat plasenta 3. Manfaat Untuk Suami Suami dapat menjamin proses melahirkan dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan lebih alami (Chandyy, 2011). 3. Pelaksanaan Hypnobirthing Waktu untuk melakukan penanaman sugestia atau proses hypnobirthing adalah 2-3 minggu menjelang perkiraan persalinan, pada beberapa kasus ibu bersalin yang belum pernah mengikuti program hypnobirthing sejak TM I, mereka tetap merasakan hasil yang efektif meskipun melaksanakan sugesti pada minggu terakhir

8 12 atau bahkan hanya beberapa saat menjelang persalinan. Pada saat peraslinan tiba ibu dibimbing kembali untukmelakukan relaksasi. Pada saat persalinan sugesti keyakinan ibu untuk percaya pada dirinya sendiri, bahwa persalinan akan berjalan normal, nyaman, cepat, dan aman. Dengan kata lain ibu meng-hypnosis diri sendiri pada waktu relaksasi dirumah karena waktu relaksasi di rumah lebih banyak daripada waktu pertemuan di klinik. Peran suami juga sangat dibutuhkan dalam proses relaksasi ini. 1) Posisi Relaksasi Pada awal kehamilan, latihan relaksasi terasa lebih nyaman dengan posisi tidur terlentang. Memasuki masa kehamilan berikutnya, mungkin anda ingin sesikit mengangkat kepala dan bahu karena berat janin semakin bertambah. Jika pertambahan berat badan cukup banyak, sebaiknya anda memilih posisi lain. Jika berbaring terlentang rata, tekanan berat badan bayi akan menghambat pembuluh darah utama di punggung, yaitu vena kava utama sehingga menghambat suplai darah ke bagian bawah tubuh dan janin (Amrin, 2010). Ada dua macam posisi yang dapat dipilih, yaitu posisi berbaring (terlentang), dan posisi lateral (miring) : a. Relaksasi dengan posisi berbaring (1) Biarkan kedua lengan di sisi tubuh (2) Tekuk siku sedikit keluar dengan bahu sedikit membuka keluar (3) Tangkupkan tangan dengan lembut dan perlahan di tangkupkan, arahkan telapaknya ke bawah dengan jari-jari dalam posisi mambulat, beristirahat di kedua sisi tubuh (4) Regangkan kedua kaki dengan jarak sekitar 6 inci (15,2 cm), dengan posisi menekuk keluar.

9 13 b. Relaksasi dengan posisilateral (1) Ini merupakan posisi paling penting. Umumnya posisi inilah yang dipilih selama persalinan dan menjadi posisi tidur ibu hamil selama mingguminggu terakhir kehamilan. (2) Baringkan ttubuh di sisi kiri (3) Leher dan sisi kiri kepala beristirahat diatas bantal (4) Lengan kiri diletakkan lepas di sisi kiri tubuh (5) Selanjutnya, dengan siku terlipat letakkan tangan di sebelah bantal. Kaki kiri lurus ke bawah dengan lutut sedikit menekuk. Kaki kanan diletakkan diatasnya dengan pinggul di topang oleh satu atau dua bantal di baawah lutut (Amrin, 2010). 2) Langkah sebelum latihan hypnobirthing : a. Memutar kepala dengan posisi miring ke atas bahu sebanyak 8 kali hitungan. Meletakkan jari-jemari kiri dan kanan di atas bahu, lalu memutar ke belakang sebanyak 8 kali dan ke depan 8 kali. b. Untuk merelaksasikan otot, berbaring santai. Meluruskan lengan kanan dan kiri sejajar tubuh. Memposisikan telapak kanan menghadap ke atas. Menegakkan telapak kaki hingga merambat ke betis, paha, pinggul, dan dada. Menarik pundak ditarik ke atas dan kedua telapak dikepal kuat-kuat. Mengerutkan dahi, tarik lidah kea rah langit-langit. c. Selanjutnya relaksasi pernapasan. Ketika berbaring, napas akan terdorong kea rah perut. Menarik napas panjang lewat hidung sampai 10. Menghembuskan perlahan-lahan lewat mulut. Lanjutkan 10 kali. d. Merelaksasikan pikiran. Memejamkan mata sejenka lalu buka perlahan-lahan sambil memandang ke satu titik yang tepat di atas mata, makin lama kelopak

10 14 mata makin rileks, berkedip dan pada hitungan ke-5 mata akan menutup. Ketika kondisi sudah nyaman, masukkan pikiran positif yang akan terekam dalam alam bawah sadar. Contoh program positif saya dan janin di dalam kandungan akan tumbuh sehat dan saat persalinan akan menghadapinya dengan tenang (Ronald, 2010). Motivasi untuk melakukan Hif juga dimotifasi oleh rasa ingin bertemu dengan bayi yang dikandungannya, sehingga sakit yang biasanya banyak dirasakan ibu hamil tidak akan terasa lagi (Chandyy, 2011). 4. Teknik Dasar Hypnosis Batbual (2010) menyatakan bahwa ada beberapa langkah teknik dalam hypnosis, antara lain : 1. Pre-Induction Tahap ini adalah periode persiapan hypnosis. Persiapan hypnosis meliputi posisi klien, kenyamanan klien, pada tahap ini sebagai proses hypnosis selanjutnya. 2. Induction Tahap ini adalah proses membawa klien menuju kondisi trans atau hypnosis state. Kondisi hypnosis state adalah kondisi dimana pikiran bawah sadar seseorang terbuka dan siap menerima informasi atau idea tau sugesti. 3. Suggestion Sugesti Proses sugesti artinya memberikan atau menanamkan informasi atau ide pada pikiran bawah sadar seseorang dengan mempergunakan kata-kata atau situasi tertentu. Kemampuan komunikasi adalah kunci utama. Dalam hypnotheraphi sugesti yang diberikan adalah : a. Permisif, sugesti bersifat ajakan bukan perintah

11 15 b. Repetition, pengulangan dimaksudkan untuk penanaman sugesti ke dalam pikiran bawah sadar. c. Client Languange Preference, mempergunakan bahasa yang mudah dimengerti atau bahasa kebiasaan klien. d. Progresif, sugestikan perubahan yang bertahap sehingga lebih mudah diterima oleh pikiran sadar maupun bawah sadar. C. Pengertian Persepsi Secara etimologi bahwa persepsi berasal dari bahasa Inggris yaitu perception yang artinya tanggapan, daya untuk memahami sesuatu. Menurut Walgito (2002) persepsi merupakan suatu proses yang dialami oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Adanya objek atau peristiwa akan memberi respon pada individu itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut persepsi individu terhadap dunia sekitarnya berbeda satu sama lain. Perbedaan itu tercermin dalam tingkah laku dan pendapat, yang mana menjadikan adanya dinamika dalam kehidupan manusia sendiri (Ahmadi, 2004, hal.46). Dengan kata lain bahwa persepsi adalah pandangan atau penilaian seseorang setelah melakukan pengamatan. Dengan demikian persepsi dibangun atas tiga unsur yaitu : pengamatan, penilaian dan pendapat. Pengamatan berarti subjek mampu memberikan penilaian tentang sesuatu yang dilakukan diamati, sehingga subjek mampu menginterpretasikan objek yang dilihatnya. Berdasarkan hal tersebut persepsi adalah proses pengamatan atas sesuatu yang berada di lingkungan kita dengan mengandalkan segenap indera-indera yang dimiliki dengan tingkat kesadaran yang tinggi. Oleh karena itu, persepsi seseorang tentang sesuatu berarti orang tersebut mengetahui, memahami dan menyadari sesuatu

12 16 itu. Sehingga persepsi seseorang akan mempengaruhi perilakunya terhadap objek atau peristiwa yang dialaminya (Walgito, 2002, hal.73). Menurut Slamet (2003) persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan dengan inderanya yaitu indera penglihatan, pendengaran, peraba, perasa, atau penciuman. Jadi dapat disimpulkan bahwa, persepsi ibu adalah proses yang mereka alami melalui proses penginderaan yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak, selanjutnya melakukan penilaian berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan tersebut. D. Persalinan 1. Pengertian Persalinan Persalinan adalah Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. Proses pengeluaran janin yang lahir secara spontan dengan presentasi belakang kepala tanpa memakai alat-alat atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi, yang umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin (Prawirohardjo, 2002, hal. 180). 2. Nyeri dalam Persalinan Beberapa sistem tubuh terpengaruh oleh persalinan. Nyeri persalinan berkaitan dengan peningkatan frekuensi nafas. Hal ini menyebabkan penurunan kadar P a CO 2 yang disertai dengan peningkatan ph. Kemudian, janin juga terpengaruh dan selanjutnya terjadi penurunan P a CO 2 janin. Hal ini dapat diketahui dengan adanya deselerasi akhir pada kardiotograf. Keseimbangan asam basa sistem juga

13 17 dapat berubah karena hiperventilasi dan latihan pernafasan. Alkalosis kemudian dapat mempengaruhi difusi oksigen ke plasenta sehingga terjadi hipoksia janin. Curah jantung meningkat selama kala satu dan dua persalinan. Peningkatan ini dapat mencapai 20% dan 50%. Hal ini terjadi akibat kembalinya darah uterus ke sirkulasi maternal yang berjumlah sekitar ml pada setiap kontraksi. Nyeri, kekhawatiran, dan ketakutan dapat menyebabkan respon simpatis sehingga curah jantung dapat menjadi lebih besar (Myles, 2009, hal. 466). 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rasa Nyeri dalam Persalinan Faktor- faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan yaitu : a) Usia, wanita yang sangat muda dan ibu yang tua mengeluh tingkat nyeri persalinan yang lebih tinggi, b) Paritas dapat mempengaruhi persepsi, primipara mengalami nyeri yang lebih besar pada awal persalinan, sedangkan multipara mengalami peningkatan tingkat nyeri setelah proses persalinan dengan penurunan cepat pada persalinan kala II, c) Wanita yang mempunyai pelvis kecil, bayi besar, bayi dengan presentasi abnormal, d) Wanita yang mempunyai riwayat dismenorea dapat mengalami peningkatan persepsi nyeri, kemungkinan karena produksi kelebihan prostaglandin, e) Kecemasan akan meningkatkan respon individual terhadap rasa sakit, ketidaksiapan menjalani proses melahirkan, dukungan dan pendamping persalinan, takut terhadap hal yang tidak diketahui, pengalaman buruk persalinan yang lalu juga akan menambah kecemasan, sehingga menimbulkan peningkatan rangsang nosiseptif pada tingkat korteks serebral dan peningkatan sekresi katekolamin yang juga meningkatkan ransang nosiseptif pada pelvis karena penurunan aliran darah dan terjadi ketegangan otot, f) faktor sosial dan budaya di mana beberapa budaya mengharapkan stoicisme (sabar dan membiarkannya) sedang budaya yang lainnya mendorong keterbukaan untuk menyatakan perasaan (Walsh, 2007, hal. 261).

14 18 4. Sebab-Sebab Mulainya Persalinan Sebab-sebab mulainya persalinan belum diketahui dengan jelas. Banyak faktor yang memegang peranan dan bekerja dalam proses terjadinya persalinan antara lain : Teori hormonal, prostaglandin, struktur uterus, sirkulasi uterus, pengaruh saraf, dan nutrisi hal inilah yang diduga memberikan pengaruh sehingga partus dimulai. a) Penurunan kadar progesteron Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, sebaiknya estrogen meningkatkan kontraksi otot rahim. Selama kehamiian terdapat keseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen di dalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga timbul his. b) Teori oxcytosin Pada akhir kehamilan kadar oxcytosin bertambah. Oleh karena itu timbul kontraksi otot-otot rahim. c) Keregangan otot-otot Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung, bila dindingnya teregang oleh karena isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya. Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan maka makin tereganglah otot-otot rahim sehingga timbullah kontraksi untuk mengeluarkan janin. d) Pengaruh janin Hipofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga memegang peranan oleh karena itu pada ancephalus kehamilan sering lebih lama dari biasa.

15 19 e) Teori Prostaglandin Kadar prostaglandin dalam kehamilan dari minggu ke-15 hingga aterm meningkat, terutama saat persalinan (Prawirohardjo, 2005, hal. 181). Secara mikroskopis perubahan-perubahan biokimia dalam tubuh wanita hamil sangat menentukan seperti perubahan hormon estrogen dan hormon progesteron. Seperti di ketahui bahwa hormon estrogen merupakan penenang bagi otot otot uterus, menurunnya hormon ini terjadi kira-kira 1-2 minggu sebelum partus dimulai. Kadar prostaglandin cenderung meningkat ini terjadi mulai kehamilan usia 15 minggu hingga aterm lebih pada saat partus berlangsung, plasenta yang mulai menjadi tua seiring dengan tuanya usia kehamilan. Keadaan uterus yang terus membesar dan menegang mengakibatkan terjadinya ishkemik otot-otot uterus hal ini juga yang diduga menjadi penyebab terjadinya gangguan sirkulasi utero-plasenter sehingga plasenta mengalami degenerasi. Faktor lain yang berpengaruh adalah berkurangnya jumlah nutrisi, hal ini pertama kali dikemukakan oleh Hipokrates : bila nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan dikeluarkan. Faktor lain yang dikemukakan adalah tekanan pada pleksus frankenhauser yang terletak di belakang servik, bila ganglion ini tertekan maka kontraksi uterus dapat dibangkitkan (Prawirohardjo, 2005, hal. 181). 5. Tahap-tahap dalam Persalinan Dalam persalinan terbagi dalam empat tahap yaitu, a. Tahap pertama persalinan ditetapkan sebagai tahap yang berlangsung sejak terjadi kontraksi uterus yang teratur sampai dilatasi serviks lengkap. Pada tahap pertama ini terbagi dalam tiga bagian : fase laten, selama fase laten banyak mengalami kemajuan dari pada penurunan janin. Fase aktif dan fase transisi, dilatasi serviks dan penurunan bagian presentasi berlangsung lebih cepat. Tidak ada batasan mutlak untuk lama tahap

16 20 pertama persalinan hingga dapat dikatakan normal. b. Tahap kedua persalinan berlangsung sejak dilatasi serviks lengkap sampai janin lahir. c. Tahap ketiga persalinan berlangsung sejak janin lahir sampai plasenta lahir. Plasenta biasanya lepas setelah tiga atau empat kontraksi uterus yang kuat, yakni setelah bayi lahir. Plasenta harus dilahirkan pada kontraksi uterus berikutnya yaitu 45 sampai 60 menit. d. Tahap keempat persalinan berlangsung kira-kira dua jam setelah plasenta lahir. Periode ini merupakan masa pemulihan yang tejadi segera jika homeostasis dengan baik. Masa ini merupakan periode yang penting untuk memantau adanya komplikasi, misalnya perdarahan abnormal ( Bobak, hlm. 246). 6. Fase Fase dalam Kala I Persalinan Kala satu persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan meningkat (frekuensi dan kekuatannya) hingga serviks membuka lengkap (10 cm). Kala satu persalinan terdiri atas dua fase yaitu : a) Fase laten kala satu persalinan 1) Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap. 2) Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm. 3) Pada umumnya, fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam. b) Fase aktif pada kala satu persalinan 1) Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap. 2) Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai lengkap atau 10 cm, akan terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm per jam (nulipara atau primigravida) atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm (multipara). 3) Terjadi penurunan bagian terbawah janin (APN, 2005, hlm. 40).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diakibatkan dari kerusakan jaringan potensial atau aktual (Suddarth & Brunner dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diakibatkan dari kerusakan jaringan potensial atau aktual (Suddarth & Brunner dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri 1. Definisi Nyeri Nyeri adalah pengalaman sensori atau emosional yang tidak menyenangkan yang diakibatkan dari kerusakan jaringan potensial atau aktual (Suddarth & Brunner

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama saya Retno Wahyuni, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama saya Retno Wahyuni, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan 38 Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN Assalamualaikum Wr.Wb/Salam Sejahtera Dengan Hormat, Nama saya Retno Wahyuni, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan Pendidik Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan 1. Definisi Persalinan Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan lahir spontan dengan presentase belakang kepala, tanpa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Persalinan 1. Persalinan Normal Menurut Varney (2008) persalinan adalah langkah-langkah persalinan yang dijalani oleh ibu dan diakhiri dengan pengeluaran janin dan plasenta.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti ditingkatkan melalui sikap respontif dan efektif dalam melakukan suatu tindakan untuk memberi kenyamanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan. Sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kompres 1. Kompres hangat Adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan menggunakan kantung berisi air hangat yang menimbulkan rasa hangat pada bagian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBAHASAN A. Pembahasan Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni kelompok intervensi hypnobirthing dan kelompok kontrol didapatkan

Lebih terperinci

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL Versi : 1 Tgl : 17 maret 2014 1. Pengertian Senam Hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik maupun mental, untuk menghadapi persalinan yang cepat, aman dan spontan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2012 memperkirakan di seluruh dunia lebih dari 585.000 ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di Indonesia menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002, hlm. 180). Menurut Mochtar, 1998, jenis persalinan terbagi :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002, hlm. 180). Menurut Mochtar, 1998, jenis persalinan terbagi : 21 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan 1. Pengertian Persalinan Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi, yang mampu hidup, dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002,

Lebih terperinci

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI KEBIDANAN TENTANG PERSALINAN DENGAN HYPNOBIRTHING DI AKADEMI KEBIDANAN MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN Gusni Rahmarianti Akademi Kebidanan Manna Abstrak: Hypnobirthing

Lebih terperinci

Senam Hamil. Pengertian Senam Hamil

Senam Hamil. Pengertian Senam Hamil Senam Hamil Pengertian Senam Hamil Senam ibu hamil adalah jenis olahraga yang ringan untuk ibu hamil, olahraga ini bisa dilakukan untuk ibu hamil yang usia kandungannya di atas 6 bulan. Usia kandungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persalinan atau partus merupakan proses fisiologis terjadinya kontraksi uterus secara teratur yang menghasilkan penipisan dan pembukaan serviks secara progresif. Perubahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Perubahan Fisik dan Psikologis selama Kehamilan Trimester III. selama kehamilan trimester III adalah sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Perubahan Fisik dan Psikologis selama Kehamilan Trimester III. selama kehamilan trimester III adalah sebagai berikut: BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Perubahan Fisik dan Psikologis selama Kehamilan Trimester III a. Perubahan Fisik Menurut Dewi dan Sunarsih (2013), perubahan fisik ibu hamil selama kehamilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persalinan adalah suatu proses fisiologis yang memungkinkan serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melalui jalan lahir. Ini

Lebih terperinci

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin By. Ulfatul Latifah, SKM Kebutuhan Dasar pada Ibu Bersalin 1. Dukungan fisik dan psikologis 2. Kebutuhan makanan dan cairan 3. Kebutuhan eliminasi 4. Posisioning dan aktifitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup

Lebih terperinci

AKTIVITAS / MOBILISASI PIMPINAN MENERAN DUKUNGAN MENTAL

AKTIVITAS / MOBILISASI PIMPINAN MENERAN DUKUNGAN MENTAL Kelompok 3 : 1. Asti salin (14001) 2. Intan kusumajati (14012) 3. Magdalena (14015) 4. Nawangsari (14020) 5. Nia rifni (14021) 6. Niken Ayu (14022) 7. Pascalia (14023) 8. Ratna A (14024) 9. Siska R (14025)

Lebih terperinci

SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta. Abstrak :

SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta. Abstrak : SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta Abstrak : Saat ini, wanita yang tengah hamil tidak menjadi halangan untuk tetap berolahraga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Definisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan proses pengalaman khusus yang bertujuan menciptakan perubahan terus menerus dalam perilaku atau pemikiran (Seifert,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan bahkan kematian (WHO, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan bahkan kematian (WHO, 2003). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tahun lebih dari 200 juta wanita hamil, di mana di dapatkan kehamilan berakhir dengan kelahiran bayi hidup pada ibu yang sehat. Walaupun demikian pada beberapa

Lebih terperinci

Untuk mengurangi dan mencegah timbulnya gejala-gejala yang mengganggu selama kehamilan berlangsung, seperti : sakit pinggang, bengkak kaki dll

Untuk mengurangi dan mencegah timbulnya gejala-gejala yang mengganggu selama kehamilan berlangsung, seperti : sakit pinggang, bengkak kaki dll NAMA PEKERJAAN MATA KULIAH : Senam Hamil : ASKEB I (Kehamilan) UNIT : Antenatal Care REFERENSI : Dikes Prop. Sumatera Barat-JICA, 2003, Pedoman Kelas Ibu. Dikes Prop. Sumareta Barat-JICA, Padang Dikes

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan, keadaan emosional yang dimiliki oleh seseorang pada saat menghadapi kenyataan atau kejadian dalam hidupnya.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu (Depkes, 2002).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu (Depkes, 2002). BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Persalinan 2.1.1. Definisi Persalinan Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadinya dilatasi serviks lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu (Depkes, 2002). Persalinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup

Lebih terperinci

PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR

PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR Apa yang akan Anda lakukan jika Anda menemukan seseorang yang mengalami kecelakaan atau seseorang yang terbaring di suatu tempat tanpa bernafas spontan? Apakah Anda

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan 1. Pengertian Persalinan Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan adalah pelepasan dan pengeluaran produk konsepsi (janin, air

Lebih terperinci

LEMBAR KUESIONER PENGARUH TEHNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENGURANGAN NYERI PADA PERSALINAN PERVAGINAM PADA PRIMIPARA

LEMBAR KUESIONER PENGARUH TEHNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENGURANGAN NYERI PADA PERSALINAN PERVAGINAM PADA PRIMIPARA LEMBAR KUESIONER PENGARUH TEHNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENGURANGAN NYERI PADA PERSALINAN PERVAGINAM PADA PRIMIPARA Inisiasi subjek : Tanggal / waktu penelitian : Intervensi yang dilakukan Petunjuk : Tehnik

Lebih terperinci

2 Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid, hormon ini dapat menyeba

2 Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid, hormon ini dapat menyeba 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu faktor yang mempengaruhi jalannya persalinan adalah nyeri persalinan. Dimana dengan meningkatnya perasaan nyeri, para ibu selalu meminta agar persalinannya

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur an. terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif telah dilakukan pada bulan

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur an. terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif telah dilakukan pada bulan BAB V PEMBAHASAN A. Karateristik Responden Penelitian yang berjudul Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur an terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif telah dilakukan pada bulan Februari sampai bulan April

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender terhadap Nyeri Persalinan Kala I

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender terhadap Nyeri Persalinan Kala I BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif, Lama Persalinan Kala II, dan Fetal Outcome Aromaterapi lavender terbukti efektif dalam penurunan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dalam saluran rahim oleh kontraksi otot-otot rahim. Persalinan normal adalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dalam saluran rahim oleh kontraksi otot-otot rahim. Persalinan normal adalah BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Persalinan 1.1 Pengertian Persalinan Persalinan adalah proses untuk mendorong keluar janin dan placenta dari dalam saluran rahim oleh kontraksi otot-otot rahim. Persalinan normal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh seorang ibu berupa pengeluaran hasil konsepsi yang hidup didalam uterus melalui vagina ke dunia luar.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah cukup bulan dan dapat hidup di luar uterus melalui vagina secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah cukup bulan dan dapat hidup di luar uterus melalui vagina secara 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persalinan Normal 2.1.1 Pengertian Persalinan Normal Persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan dan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan/ pertolongan dalam waktu kurang dari 24 jam (Maryunani, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan/ pertolongan dalam waktu kurang dari 24 jam (Maryunani, 2010). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses kelahiran janin pada kehamilan cukup bulan (aterm, 40 minggu, pada letak memanjang dan presentasi belakang kepala, yang disusul dengan pengeluaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses yang fisiologis pada umumnya dimulai dengan adanya kontraksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002). Nyeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu Kebidanan merupakan proses persalinan dimana janin dilahirkan melalui insisi pada dinding perut

Lebih terperinci

FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)

FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Lampiran I FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Judul : Efektivitas Metode Relaksasi Pernapasan pada Nyeri persalinan kala I Fase Aktif. Nama peneliti : Theresia Yuliati NIM : 105102076 Saya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sehat adalah suatu gambaran kondisi Indonesia di masa depan, yakni masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dengan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Tinggi Fundus Uteri Awal pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok

BAB V PEMBAHASAN. A. Tinggi Fundus Uteri Awal pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok BAB V PEMBAHASAN A. Tinggi Fundus Uteri Awal pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa rerata tinggi fundus uteri awal pada kelompok eksperimen sebesar 14,47

Lebih terperinci

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI Komponen Ya Dilakukan Tidak Pengertian Gerakan/sentuhan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 15 menit, untuk memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan lahirnya bayi, placenta dan membran dari rahim ibu (Depkes, 2004). Persalinan dan kelahiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian dan kesakitan pada ibu hamil dan bersalin serta bayi baru lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara berkembang. Sekitar 25-50% kematian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu proses yang alami dan normal. Selama hamil seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun psikologis. Perubahan-perubahan

Lebih terperinci

PLAN OF ACTION (Oktober 2016-Juli2017) Mengetahui, Malang, 2 Oktober 2016

PLAN OF ACTION (Oktober 2016-Juli2017) Mengetahui, Malang, 2 Oktober 2016 Lampiran 1 Nama : Agung Prasetio NIM : 1401100116 No. Kegiatan Penelitian I II III Tahap Persiapan a. Penentuan Judul b. Mencari Literatur c. Penyusunan Proposal d. Konsultasi Proposal e. Perbaikan Proposal

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah WaterBirth 2.2 Pengertian WaterBirth

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah WaterBirth 2.2 Pengertian WaterBirth BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah WaterBirth Selama tahun 1960, peneliti Soviet Igor Charkovsky melakukan penelitian yang cukup besar ke keselamatan dan manfaat yang mungkin lahir air di Uni Soviet Pada akhir

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagainya (Notoatmodjo, 2010).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagainya (Notoatmodjo, 2010). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar menjawab pertanyaan what misalnya apa air, apa manusia, apa alam dan sebagainya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan yang sehat dan kondisi fisik yang aman dan keadaan emosi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan yang sehat dan kondisi fisik yang aman dan keadaan emosi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan yang sehat dan kondisi fisik yang aman dan keadaan emosi yang memuaskan baik bagi ibu maupun janin adalah hasil akhir yang diharapkan dari perawatan maternitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan Kala I 1. Pengertian Persalinan Persalinan adalah Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang dapat hidup ke dunia luar dari rahim melalui jalan lahir.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Persalinan Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan. Sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau

Lebih terperinci

FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)

FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Lampiran I FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Judul : Pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I. Nama peneliti : Nurlis Mawarni Nim : 095102066 Saya adalah mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teknik Effeleurage 1. Pengertian Teknik Effleurage Effleurage adalah teknik pemijatan berupa usapan lembut, lambat dan panjang atau tidak putus-putus. Teknik ini menimbulkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan 1. Defenisi Persalinan Persalinan normal adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari uterus melalui vagina ke dunia luar partus immaturus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menilai keadaan bayi sesaat setelah lahir 1. Pemeriksaan ini dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menilai keadaan bayi sesaat setelah lahir 1. Pemeriksaan ini dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nilai APGAR merupakan suatu metode sederhana yang dipakai oleh bidan untuk menilai keadaan bayi sesaat setelah lahir 1. Pemeriksaan ini dilakukan secara cepat bayi baru

Lebih terperinci

HUBUNGAN TEKNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA PROSES PERSALINAN KALA 1 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUGIO KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN TEKNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA PROSES PERSALINAN KALA 1 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUGIO KABUPATEN LAMONGAN HUBUNGAN TEKNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA PROSES PERSALINAN KALA 1 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUGIO KABUPATEN LAMONGAN Heny Ekawati ABSTRAK Persalinan merupakan proses pengeluaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri 1. Defenisi Nyeri merupakan kondisi perasaan yang tidak menyenangkan. Sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang ` Di RSUD Muntilan, Magelang terdapat 80 persalinan normal setiap bulannya. Perawat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang ` Di RSUD Muntilan, Magelang terdapat 80 persalinan normal setiap bulannya. Perawat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ` Di RSUD Muntilan, Magelang terdapat 80 persalinan normal setiap bulannya. Perawat dan bidan di rumah sakit ini menyatakan bahwa nyeri persalinan itu patologis dan

Lebih terperinci

POSISI-POSISI DALAM PERSALINAN. Hasnerita, S.Si.T. M.Kes

POSISI-POSISI DALAM PERSALINAN. Hasnerita, S.Si.T. M.Kes POSISI-POSISI DALAM PERSALINAN Hasnerita, S.Si.T. M.Kes Pendahuluan Tak ada posisi melahirkan yang paling baik. Posisi yang dirasakan paling nyaman oleh si ibu adalah hal yang terbaik. Namun umumnya, ketika

Lebih terperinci

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan KARAKTERISTIK NYERI PADAA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF ANTARA A YANG DIBERII DISTRAKSI MUSIK KLASIKK & MASSASE DENGAN YANG DIBERI MASSASE SAJA DI RUMAH BERSALIN GRATIS KEPATIHAN KULON JEBRES SURAKARTAA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman yang membahagiakan. Kehamilan merupakan pengalaman yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman yang membahagiakan. Kehamilan merupakan pengalaman yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya wanita mengatakan bahwa menjadi hamil adalah suatu pengalaman yang membahagiakan. Kehamilan merupakan pengalaman yang luar biasa untuk wanita, dengan hadirnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Kehamilan. 2.1.1. Pengertian Kehamilan Kehamilan dimulai dari proses pembuahan (konsepsi) sampai sebelum janin lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membran dari

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membran dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persalinan merupakan proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membran dari dalam rahim melalui jalan lahir (Bobak, 2012). Persalinan dikatakan normal jika proses

Lebih terperinci

Mekanisme Persalinan Normal. Dr. Iskandar Syahrizal SpOG

Mekanisme Persalinan Normal. Dr. Iskandar Syahrizal SpOG Mekanisme Persalinan Normal Dr. Iskandar Syahrizal SpOG Mekanisme Persalinan dan Kemajuan Persalinan Persalinan / Partus Adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup, dari dalam uterus

Lebih terperinci

PERSALINAN KALA I. 1. kala 1 persalinan

PERSALINAN KALA I. 1. kala 1 persalinan PERSALINAN KALA I Persalinan normal yaitu proses pengeluaran buah kehamilan cukup bulan yang mencakup pengeluaran bayi, plasenta dan selaput ketuban, dengan presentasi kepala (posisi belakang kepala),

Lebih terperinci

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Penelitian Keperawatan Jiwa SITI FATIMAH ZUCHRA BP. 1010324031

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo,

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan adalah pelepasan dan pengeluaran produk konsepsi (janin, air ketuban, plasenta dan selaput

Lebih terperinci

LEBIH DEKAT & SEHAT DENGAN HYPNOTHERAPY *Oleh : Suci Riadi Prihantanto, CHt (Indigo Hypnosis & Hypnotherapy)

LEBIH DEKAT & SEHAT DENGAN HYPNOTHERAPY *Oleh : Suci Riadi Prihantanto, CHt (Indigo Hypnosis & Hypnotherapy) LEBIH DEKAT & SEHAT DENGAN HYPNOTHERAPY *Oleh : Suci Riadi Prihantanto, CHt (Indigo Hypnosis & Hypnotherapy) Apakah hipnoterapi Itu? Hipnoterapi adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang mempelajari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja putri merupakan salah satu bagian dalam program kesehatan reproduksi yang dicanangkan Departemen Kesehatan RI, oleh karena itu harus mandapatkan perhartian yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari dalam rahim melalui jalan lahir. Proses ini berawal dari pembukaan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari dalam rahim melalui jalan lahir. Proses ini berawal dari pembukaan dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan 1. Pengertian Persalinan Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan merupakan proses pergerakan keluarnya janin, plasenta, dan

Lebih terperinci

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. Saya yang bernama Khairul Bariah / adalah mahaiswi D-IV Bidan

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. Saya yang bernama Khairul Bariah / adalah mahaiswi D-IV Bidan Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Saya yang bernama Khairul Bariah / 095102019 adalah mahaiswi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang

Lebih terperinci

Istilah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan

Istilah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan Mata Kuliah Semester/Kelas Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Dosen Pengampu : Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir : III/Reguler : Konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa yang ditandai oleh perubahan

Lebih terperinci

KEPERAWATAN SELAMA PERSALINAN DAN MELAHIRKAN. ESTI YUNITASARI, S.Kp

KEPERAWATAN SELAMA PERSALINAN DAN MELAHIRKAN. ESTI YUNITASARI, S.Kp ASUHAN KEPERAWATAN SELAMA PERSALINAN DAN MELAHIRKAN. ESTI YUNITASARI, S.Kp TANDA PERSALINAN : KELUAR LENDIR BERCAMPUR DARAH (BLOODY SHOW) TERDAPAT HIS YANG ADEKUAT DAN TERATUR TERDAPAT PEMBUKAAN/DILATASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani dan pada umumnya

Lebih terperinci

PROSES PERSALINAN & KELAHIRAN. R. Nety

PROSES PERSALINAN & KELAHIRAN. R. Nety PROSES PERSALINAN & KELAHIRAN R. Nety Rustikayanti @2018 Tujuan Menjelaskan 5 faktor yang mempengaruhi proses persalinan Mendeskripsikan struktur anatomi tulang panggul Mengenali ukuran normal diameter

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rusaknya jaringan pada tubuh.(sudart & Brunner, 2001, Hal.212). Sifatnya sangat subjektif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rusaknya jaringan pada tubuh.(sudart & Brunner, 2001, Hal.212). Sifatnya sangat subjektif BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri 1. Definisi Nyeri Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan akibat dari rusaknya jaringan pada tubuh.(sudart & Brunner, 2001, Hal.212). Sifatnya sangat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagi ibu. Rasa sakit kontraksi dimulai dari bagian bawah perut, mungkin juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagi ibu. Rasa sakit kontraksi dimulai dari bagian bawah perut, mungkin juga BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Persalinan 1. Pengertian Nyeri Persalinan Nyeri persalinan merupakan rasa sakit yang ditimbulkan saat persalinan yang berlangsung dimulai dari kala I persalinan, rasa sakit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Senam Nifas 1. Defenisi Senam Nifas Senam nifas adalah senam yang dilakukan ibu setelah melahirkan yang berrtujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi ibu pada masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), Angka Kematian. jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Tingginya AKI di Indonesia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), Angka Kematian. jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Tingginya AKI di Indonesia yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO), Angka Kematian Ibu (AKI) dalam kehamilan dan persalinan dunia mencapai 586.000 jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Tingginya AKI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Pengertian Persalinan Dan APN Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri) yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui janin lahir atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan intrapartum merupakan asuhan yang diberikan kepada ibu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan intrapartum merupakan asuhan yang diberikan kepada ibu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuhan intrapartum merupakan asuhan yang diberikan kepada ibu yang mempengaruhi angka kesakitan dan kematian ibu dan juga bayi baru lahir, karena dengan dilakukannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir hingga lansia. Ketika memasuki usia dewasa awal tugas perkembangan individu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan 1. Pengertian persalinan Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo. 2005.hlm.180).

Lebih terperinci

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP KELAHIRAN BAYI SPONTAN

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP KELAHIRAN BAYI SPONTAN HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP KELAHIRAN BAYI SPONTAN SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Sains Terapan Oleh SRI ISNIN KADARTI NIM J110070074 FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan adalah suatu kebutuhan individu. Nyeri merupakan perasaan yang tidak menyenangkan yang terkadang dialami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan suami istri. Dimana pada masa ini sesuatu anugrah seorang anak akan hadir diantara mereka. Masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum serta dilanjutkan dengan nidasi atau implementasi (Prawirohardjo,2008 dalam Kumalasari, 2015).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa ditentukan dengan cara menanyakan intensitas atau merujuk pada skala nyeri.

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa ditentukan dengan cara menanyakan intensitas atau merujuk pada skala nyeri. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nyeri adalah perasaan tidak nyaman yang sangat subyektif dan hanya orang yang mengalaminya yang dapat menjelaskan dan mengevaluasi perasaan tersebut (Mubarok,

Lebih terperinci

Mengenali tanda-tanda datangnya waktu persalinan

Mengenali tanda-tanda datangnya waktu persalinan Mengenali tanda-tanda datangnya waktu persalinan Persepsi awam umumnya menyamakan dimulainya proses kelahiran dengan rasa sakit akan bersalin. Namun kadang-kadang rasa sakit ini tidak segera muncul meskipun

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saya sedang melakukan

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saya sedang melakukan LAMPIRAN 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN Assalammualaikum Wr. Wb Dengan Hormat, Nama Saya adalah Ardina Elvira, sedang menjalani pendidikan di program D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 0 sampai <12, trimester II antara minggu ke 12 hingga <28, dan trimester III

BAB I PENDAHULUAN. 0 sampai <12, trimester II antara minggu ke 12 hingga <28, dan trimester III BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu proses yang dimulai sejak proses konsepsi hingga lahirnya janin (Syaifudin dalam Dewi dan Sunarsih, 2011). Kehamilan dibagi atas 3 triwulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan konseling asuhan kebidanan yang mencakup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II A. Pengertian Bidan TINJAUAN PUSTAKA Bidan adalah seseorang yang telah menjalani program pendidikan bidan yang diakui oleh negara tempat ia tinggal, dan telah berhasil menyelesaikan studi terkait

Lebih terperinci

(Pratiwi Nasution) ( )

(Pratiwi Nasution) ( ) Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN Saya yang bernama Pratiwi Nasution (Nim:105102057) adalah mahasiswa DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang Pengetahuan

Lebih terperinci