BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagainya (Notoatmodjo, 2010).

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagainya (Notoatmodjo, 2010)."

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar menjawab pertanyaan what misalnya apa air, apa manusia, apa alam dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010). Menurut Maulana (2009), pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan merupakan pedoman dalam membentuk seseorang (overt behavior). 2. Tingkatan Pengetahuan Menurut Maulana (2009), pengetahuan mempunyai 6 tingkatan yaitu sebagai berikut : a. Tahu Tahu berarti mengingat suatu materi yang telah dipelajari atau rangsangan yang telah diterima sebelumnya. Kata kerja untuk mengukur bahwa seseorang itu tahu adalah ia dapat menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, dan menyatakan. b. Memahami (comprehension) Memahami berarti kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang akan diketahui dan dapat menginterprestasikan materi

2 tersebut secara benar - benar. Orang yang paham harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan dan meramalkan. c. Aplikasi/ Penerapan (application) Aplikasi berarti kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, dan prinsip dalam konteks atau situasi nyata. d. Analisis Analisis adalah kemampuan menjabarkan materi atau objek ke dalam bagian bagian yang lebih kecil, tetapi masih dalam satu struktur organisasi dan ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan, membuat bagan, membedakan, memisahkan, dan mengelompokkan. e. Evaluasi Evaluasi berkaitan dengan kemampuan melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan kriteria sendiri atau kriteria yang telah ada. 3. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan a. Pendidikan Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan memoengaruhi proses belajar,

3 makin tinggipendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. b. Informasi / Media Massa Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun nonformal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate-inpact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalh dan lain lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang. c. Sosial Budaya dan Ekonomi Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian, seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukannnya. Status ekonomi seseorang juga bisa akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. d. Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, psikologis maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balikataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

4 e. Pengalaman Sebagai Sumber Pengetahuan Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran penegetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang di peroleh dalam memecahkan masalah yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. f. Usia Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. B. Sikap 1. Defenisi Sikap adalah tingkah laku atau perbuatan kata lain kebiasaan, dimana kebiasaan merupakan corak atau ciri dari kepribadian seseorang. Perubahan sikap sangatlah berkaitan dengan usia, keturunan, lingkungan, serta sosial dan pendidikan ( Ahmad,Soleh 2005). Menurut Purwanto (1999) sikap adalh suatu pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan objek yang mengarah pada pola tingkah laku seseorang baik atau buruk. Sikap dikatakan sebagai suatu respon evaluatif. Respon hanya akan timbul apabila individu dihadapkan pada satu stimulus yang menghendaki adanya reaksi yang di yatakan sebagai sikap, hal itu timbul didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu yang memberikan kesimpulan terhadap

5 stimulus dalam bentuk nilai baik atau buruk, positif atau negatif menyenangkan yang kemudian mengkristalkan sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap. ( Azwar, 2005). 2. Proses Terbentuk Sikap Rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada organisme dapat diterima atau di tolak. Apabila stimulus itu ditolak berarti stimulus ini tidak efektif dalam mempengaruhi perhatian individu dan berhenti disini, tetapi bila stimulus diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari individu dan stimulus itu efektif. Apabila stimulus ini telah mendapatkan perhatian dari organisme (diterima) maka ia mengerti stimulus ini dan dilanjutkan pada proses berikutnya, setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang diterimanya (Azwar, 1988). 3. Ciri Ciri Sikap a. Sikap bukan dibawa sejak lahir, melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan objeknya. Sifat ini dibedakan dengan sikap sikap biogenetik seperti lapar, haus, kebutuhan akan istirahat dan lain- lain sebagainya. b. Sikap dapat berubah-ubah, karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap pula dapat berubah pada orang terdapat keadaan keadaan dan syarat syarat yang mempermudah sikap pada orang itu.

6 c. Sikap itu berdiri sendiri tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu pada suatu objek. d. Objek sikap itu dapat merupakan suatu hal tertentu dapat merupakan kumpulan dari hal tersebut. e. Sikap yang mempunyai segi motivasi dari segi segi perasaan. Sifat inilah yang membdeakan sikap dari kecakapan kecakapan atau pengetahuan yang dimiliki orang. 4. Tingkatan Sikap a. Menerima ( receiving) Dapat diartikan bahwa orang ( objek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek). b. Merespon (responding) Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang di berikan adalah suatu indikasi dari sikap. c. Menghargai ( Valuing) Memberikan orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. d. Bertanggung jawab ( Responsible) Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan resiko merupkan sikap yang paling tinggi ( Notoatmodjo, 2003).

7 5. Komponen Sikap Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap mempunyai 3 komponen pokok : a. Kepercayaan terhadap suatu objek b. Kehidupan emosional c. Kecenderungan untuk bertindak ke 3 komponen ini secara bersama sama membentuk sikap yang utuh (total atitude) dalam penentuan sikap ini pengetahuan ikut berperan. 6. Teori Perubahan Sikap a. Teori Keseimbangan Keadaan seimbang atau ketidakseimbangan selalu melibatkan 3 unsur yaitu individu, orang lain dan objek sikap. Teori keseimbangan menunjukkan kepada suatu siuasi dimana hubungan diantar unsur unsur yang ada berjalan harmonis sehingga tidak terdapat untuk mengubah keadaan. b. Teori Kesesuaian Merupakan pernyataan hubungan penilaian yang bersifatmenolak atau tidak membenarkan kesesuaian yang terjadi apabila dua objek yang ada hubungannya nilai intensitas yang sama. c. Teori Konsistensi Orang akan berbuat sesuatu sesuai dengan sikapnya sedangkan berbagai tindakannya pun akan bersesuaian dengan yang lain.

8 7. Karakteristik Sikap a. Arah Sikap terpilah pada dua arah kesetujuan yaitu apakah menyatakan setuju atau tidak apakah mendukung ( favorable) atau tidak mendukung ( unfavorable) serta apakah memihak atau tidak memihak. b. Kekuasaan Setuju atau tidak setuju sikap ini dapat mengenai aspek yang sedikit dan sangat spesifik akan tetapi dapat pula mencakup banyak sekali aspek yang ada pada objek sikap. c. Intensitas Kedalam dan kekuatan sikap terhadap suatu yang tertentu belum sama walaupun arahnya mungkin tidak berbeda. d. Konsistensi Kesesuaian antara pernyataan sikap yang dikemukakan dengan responnya terhadap objek sikap tertentu. e. Spontanitas Menyangkut sejauh mana kesiapan individu untuk menyatakan sikapnya secara spontan ( Azwar, 1988). C. Ibu 1. Defenisi Ibu adalah seorang wanita sebagai penerus proses generasi keluarga dan bangsa sehingga keberadaan wanita yang sehat jasmani dan rohani serta

9 sosial yang sangat diperlukan. Ibu adalah pendidik pertama dalam keluarga (Sofyan, 2006). D. Hamil 1. Defenisi Hamil bukan sekadar membesarkan janin dalam rahim yang membuat perut Anda terus membuncit. Kehamilan bisa didefinisikan berdasarkan keilmuan yang dipelajari. Dalam agama Islam, Allah menjadikan gumpalan darah menjadi manusia di rahim seorang ibu. Dari sudut ilmu biologi, definisi kehamilan adalah ketika sperma dan ovum menyatu dan membentuk sel yang terus bertumbuh (Jayantika, 2012). Walaupun kehamilan dan persalinan merupakan peristiwa alamiah, tetapi banyak ibu tetap khawatir menghadapinya. Terutama pada rasa sakit yang teramat hebat yang terjadi saat kontraksi, kerapkali menyebabkan para ibu tegang dan cemas (Musbikin, 2006). E. Hypnobirthing 1. Defenisi Hipnosis adalah suatu proses sederhana agar diri kita berada pada kondisi rileks, tenang dan terfokus guna mencapai suatu hasil atau tujuan. Hypnobirthing sering disebut juga dengan Hipnosis Persalinan. Hypnobirthing merupakan metode relaksasi yang mendasarkan pada keyakinan bahwa ibu hamil bisa mengalami persalinan melalui insting dan memberikan sugesti bahwa melahirkan itu nikmat ( Maryunani, 2010).

10 Menurut Amrin (2010), Hypno-birthing berasal dari kata Yunani hypnos yang berarti tidur/pikiran tentang dan birthing yang berari proses kehalmilan sampai melahirkan. Hypno birthing adalah upaya alami menanamkan niat kepikiran bawah sadar untuk mengahadapi persalinan dengan tenaga dan sadar. Hypno-birthing merupakan sugesti yang dilakukan pada ibu hamil dengan cara mengusap bagian bawah payudaranya hingga perut, terlebih saat bayinya bergerak- gerak sambil mengucapkan kalimat kalimat positif yang dapat membangunkan kecerdasan otak pada anak. Banyak orang yang mempunyai persepsi bahwa melahirkan sangat sakit, sehingga tidak sedikit orang seolah enggan untuk mempunyai anak. Informasi itu hanya akan menyebakan wanita hamil katakutan untuk menghadapi masa persalinan. Belakangan ini telah muncul berbagai cara melahirkan yang tidak sakit, yakni dengan cara hipnotis yang biasa disebut hypno-birthing yang dicetuskan berdasarkan buku yang ditulis oleh pakar ginekologi, Dr. Grantly Dick-Read. Menurut Lani Kustanti (2003), rasa sakit dapat timbul dan menjadi lebih parah karena rasa takut dan panik dimana kadang ibu hamil tidak menyadari perasaan tersebut. Relaksasi hypnobirthing merupakan cara efektif untuk menghilangkan seluruh perasaan tersebut. Hypno birthing merupakan pengobatan holistik dimana ibu hamil akan dibantu untuk rileks, fokus, tenang dan dalam keadaan sadar sepenuhnya saat menghadapi proses persalinan. Menurut Ririn N.F, Hypnobirthing bisa dilakukan di usia kehamilan berapa pun. Namun, umumnya dilakukan di usia kehamilan 7 bulan atau 2 minggu sebelum proses persalinan. Bisa dilakukan dua kali sehari di saat pagi

11 maupun menjelang tidur malam, lamanya sekitar menit. Tempatnya bergantung keinginan masing-masing dan sebaiknya dilakukan berpasangan dengan sang suami agar tercipta hubungan spiritual bersama. 2. Self Hypnosis Pada dasarnya setiap hypnosis adalah self hypnosis. Misalnya, ada orang lain membantu, tetapi keputusan untuk menerima sugesti tersebut atau tidak, tetap berada di tangan kita. Kondisi alam bawah sadar juga hanya bisa di capai jika kita benar-benar menginginkannnya. Inilah mengapa hypnosis sama sekali bukanlah ilmu pelet atau gendam. Hypnosis itu nyata, bisa dipelajari dan dipergunakan dengan baik pula. 3. Jenis- jenis Hypnosis a. Heterohypnosis. Pada kondisi ini, ibu mengalami kondisi trance oleh orang lain. Mereka membantu membuat lingkungan yang sesuai dan mengatur langkah langkah untuk mencapai kondisi hypnosis. b. Self hypnosis. Pada kondisi ini, ibu mengalami kondisi trance atau usaha sendiri. 4. Karakteristik Hypnosis Ada 5 karateristik utama yang bisa diamati dari hypnosis, yaitu : a. Relaksasi. Hypnosis merupakan salah satu cara dan bagian dari sebuah relaksasi yang dilakukan oleh seseorang.

12 b. Konsentrasi terfokus. Hypnosis merupakan keadaan ketika seseorang berkonsentrasi kedalam pikuran bawah sadarnya. c. Kondisi pasif. Dalam keadaan trance, seseorang hanya dapat berada pada kondisi pasif, yaitu sikap menerima sugesti yang telah direncanakan untuk meningkatkan kualitas hidup atau menetukan tujuannnya. d. Hyperawareness terhadap kelima indera kita. Dalam keadaan terhipnotis, seseorang justru merasakan kesadaran yang tinggi akan kelima inderanya. Semua indrea akan tetap menerima masukan saran atau perintah apa yang sesungguhnya perlu dipikirkan dan dilakukan di dalam pencapaian tujuan yang dimaksud. e. Peregerakan bola mata yang cepat. Dalam kondisi trance, biasanya seseorang akan mengalami pergerakan bola mata yang cepat. (Muhepi dan Murthiningsih). 5. Fungsi Tenaga Bawah sadar. Menurut Maryunani (2003), sebagai makhluk rohani manusia mempunyai jiwa tenaga bawah sadar dan raga dengan tenaga sadar. Contoh tenaga bawah sadar, adalah Jika ibu hamil berpikir bahwa hamil adalah pengorbanan dan menderita maka penderitaanlah yang didapat, jika berpikir bahwa persalinan itu adalah sakit maka kesakitan yang diperoleh. Dalam Aprillia (2011), Berikut ini adalah penjelasan tentang perbedaan antara pikiran sadar dan bawah sadar. Setelah membaca ini, akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang alam bawah sadar. Pikiran sadar hanya menyadari 7 + atau - bit informasi pada satu waktu.

13 Pikiran bawah sadar menyadari segala sesuatu yang lain. Pikiran sadar adalah berurutan. Ia menyukai urutan logis. Pikiran bawah sadar proses secara bersamaan. Ini multitasks. Pikiran sadar adalah logis. Ia menyukai hal-hal masuk akal - punya alasan. Pikiran bawah sadar yang intuitif dan bisa membuat asosiasi informasi dengan mudah. Pikiran sadar adalah berpikir linier. Ia berpikir dalam hal sebab-akibat. Pikiran bawah sadar membuat asosiasi dan hubungan antara banyak ideide pikiran, dan perasaan. Pikiran sadar mencari jawaban untuk "mengapa"? Pikiran bawah sadar tahu mengapa. Pikiran sadar tidak berpikir intelektual Anda. Bertanggung jawab atas diri-bicara Anda. pikiran bawah sadar Anda tidak mengamati Anda dan penuh perasaan. Pikiran sadar Anda terkait dengan membangun, berpikir. Pikiran bawah sadar dikaitkan dengan bermimpi (termasuk hari bermimpi), mencerminkan, meditasi dan tidur rileks. Pikiran sadar secara sukarela dapat memindahkan bagian tubuh Anda. Alam bawah sadar tanpa sengaja dapat memindahkan bagian tubuh Anda. Pikiran sadar Anda hanya menyadari sekarang. pikiran bawah sadar Anda tidak terbatas dalam ruang dan waktu. Ini memegang semua kenangan Anda dan masa depan anda.

14 Pikiran sadar adalah disengaja. Pikiran bawah sadar secara otomatis. Pikiran sadar adalah verbal (termasuk self-talk). Pikiran bawah sadar adalah nonverbal (perasaan). Pikiran sadar adalah analitis. Pikiran bawah sadar adalah harfiah. Pikiran sadar adalah tempat pelajaran kognitif dan pemahaman. Pikiran bawah sadar adalah tempat pembelajaran pengalaman. pikiran sadar Anda menggunakan intelek untuk dengan solusi logis untuk masalah. pikiran bawah sadar Anda dapat mengakses sumber daya internal dari ingatan pengalaman, menghubungkan mereka semua bersama-sama - menciptakan sebuah akal. pikiran sadar Anda akan memberitahu Anda saat tepat Anda karena baris fakta atas. pikiran bawah sadar Anda akan memberitahu Anda ketika Anda benar karena akan merasa benar. pikiran sadar Anda memiliki fokus terbatas. pikiran bawah sadar Anda memiliki fokus tak terbatas.

15 6. Afirmasi/ Niat Untuk mengoptimalkan tenaga bawah sadar ibu yang hendak bersalin, maka dibutuhkan niat/afirmasi ibu sebagai suatu program yang direkam jiwa oleh tenaga bawah sadar, dimana niat tersebut harus positif dan dimulai saat ini, seperti di bawah ini : a. Saya sehat b. saya dan bayi saya sehat. c. Kehamilan saya sehat. d. Persalinan saya aman, nyaman, dan lancar. e. Air susu saya sehat dan cukup untuk bayi saya,dan sebagainya. Ibu tidak boleh meniatkan dalam hati hal-hal negatif, seperti : a. Saya tidak sakit atau saya tidak akan sehat. b. Nanti bagaimana kalau kehamilan saya terganggu. c. Apakah saya dan bayi saya sehat. d. Persalinan saya sepertinya tidak aman dan tidak lancar. e. Air susu saya sedikit, dan sebagainya. 7. Manfaat Hypnobirthing a. Setelah kehamilan melampaui empat bulan, bayi dalam kandungan bisa berkomunikasi dengan ibunya dan ini bisa dilatih dengan hipnosis. b. Hipnoterapi ini juga membuat ibu merasakan relaksasi.

16 c. Hipnoterapi ini bisa mengurangi rasa nyeri saat persalinan hingga 100% jika tidak ada sel yang rusak, namun jika ada sel yang rusak maka sebaiknya diperbaiki dahulu dengan mengkonsumsi makanan yang bisa memperbaiki sel rusak tersebut. d. Hipnoterapi ini juga membuat ibu merasakan relaksasi. e. Hipnoterapi menjadi alat komunikasi antara i bu dan anak melalui alam bawah sadar yang nantinya akan membuat hubungan ibu dan bayinya menjadi lebih dekat. Sedangkan menurut Amrin (2010),relaksasi hypnobirthing mempunyai keuntungan sebagai berikut : 1. Keuntungan yang didapatkan ibu hamil a. Mengurangi rasa sakit dengan kadar yang sangat besar sehingga kadang tidak terasa seperti saat melahirkan. b. Mengurangi kemungkinan adanya komplikasi kehamilan yang dipengaruhi faktor stress dan depresi. c. Proses persalinan akan berjalan nyaman, lancar, dan relatif lebih cepat. d. Mengurangi kemungkinan diambilnya tindakan episiotomy (pembedahan). e. Ibu akan merasakan ikatan batin dan emosi terhadap janin. f. Ibu akan merasakan ketenangan dan kenyaman saat proses melahirkan. g. Ibu akan dapat lebih mengontrol emosi dan perasaannya.

17 h. Mencegah kelelahan yang berlebih saat melakukan proses persalinan. Gejala itu akan dirasakan karena proses Hypnobirthing berupaya untuk mengembalikan pada soul (jiwa). i. Bayi yang lahir tidak akan kekurangan oksigen sehingga menjadi lebih sehat. Latihan-latihan yang dilakukan ibu hamil sebelum melahirkan memberikan pengaruh tersendiri yang membuat bayi lebih segar. 2. Keuntungan yang didapatkan janin a. Getaran tenang dan damai juga akan dirasakan oleh janin yang merupakan dasar dari perkembangan jiwanya (spiritual quotient). b. Pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan tenang akan memberikan hormon-hormon yang seimbang ke janin melalui plasenta 3. Keuntungan yang didapatkan suami Jika melihat sang istri tenang dalam menghadapi persalinan, suami juga akan merasa lebih tenang dalam mendampingi proses persalinan. 4. Keuntungan yang didapatkan bidan atau dokter Seorang bidan atau dokter dapat lebih fokus dan konsentrasi dalam menyiapkan persalinan karena tidak perlu menghadapi emosi labil ibu yang hendak melahirkan.

18 8. Langkah Melakukan Relaksasi Dan Hypnobirthing Dalam Ririn N.F., Ada beberapa cara melakukannya hypnobirthing. 1. Posisi tubuh dibuat senyaman mungkin, dengan duduk atau berbaring telentang atau miring. Jika berbaring, lakukan posisi menyamping ke kiri agar dapat memperbaiki aliran darah ke rahim atau plasenta. 2. Kondisikan seluruh tubuh dalam keadaan relaks. Pejamkan mata dan mulai bernapas dalam-dalam melalui hidung secara perlahan dan teratur. Kendurkan otot-otot seluruh tubuh dan istirahatkan pikiran. Berkonsentrasilah pada niat untuk melakukan relaksasi dan hypnobirthing. 3. Bayangkan dan niatkan proses persalinan yang menyenangkan dan membahagiakan, proses bersalin yang lancar, serta membayangkan bayi mungil yang sehat dan lucu. 4. Setelah kondisi relaks, tanamkan sugesti dan niat positif ke alam bawah sadar. Misalnya, "Aku bisa melahirkan secara alami, lancar dan normal" atau "Bayiku terlahir sehat." 5. Saat hendak selesai, biarkan otot-otot semakin relaks dengan menghirup napas panjang dan buang napas perlahan lewat hidung. Kembali ke kondisi normal dan siap melakukan kegiatan lain atau beristirahat. 6. Pada saat bersalin, tetaplah tenang, bernapaslah secara teratur, selaraskan energi dengan datangnya kontraksi sehingga tenaga tidak terbuang percuma.

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN. di Klinik Diana Brayan Medan Tahun Oleh : Ika Susilawati

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN. di Klinik Diana Brayan Medan Tahun Oleh : Ika Susilawati FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Persalinan Metode Hypnobirthing di Klinik Diana Brayan Medan Tahun 2013 Oleh : Ika Susilawati Saya adalah mahasiswa

Lebih terperinci

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI KEBIDANAN TENTANG PERSALINAN DENGAN HYPNOBIRTHING DI AKADEMI KEBIDANAN MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN Gusni Rahmarianti Akademi Kebidanan Manna Abstrak: Hypnobirthing

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBAHASAN A. Pembahasan Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni kelompok intervensi hypnobirthing dan kelompok kontrol didapatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan (Knowledge) Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui

Lebih terperinci

LEBIH DEKAT & SEHAT DENGAN HYPNOTHERAPY *Oleh : Suci Riadi Prihantanto, CHt (Indigo Hypnosis & Hypnotherapy)

LEBIH DEKAT & SEHAT DENGAN HYPNOTHERAPY *Oleh : Suci Riadi Prihantanto, CHt (Indigo Hypnosis & Hypnotherapy) LEBIH DEKAT & SEHAT DENGAN HYPNOTHERAPY *Oleh : Suci Riadi Prihantanto, CHt (Indigo Hypnosis & Hypnotherapy) Apakah hipnoterapi Itu? Hipnoterapi adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang mempelajari

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. satu hal dan pengetahuan umum yang berlaku bagi keseluruhan hal

BAB II KAJIAN PUSTAKA. satu hal dan pengetahuan umum yang berlaku bagi keseluruhan hal BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan 2.1.1 Defenisi Pengetahuan Pengetahuan adalah pengakuan terhadap sesuatu yang menghasilkan keputusan. Keputusan ini mengutarakan pengetahuan, sehingga untuk berlakunya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep, dan

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep, dan BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. Pengetahuan Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep, dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya, termasuk manusia dan kehidupannya

Lebih terperinci

Anda akan belajar langsung dari Master Hipnotis IHA (Indonesian Hypnosis Association).

Anda akan belajar langsung dari Master Hipnotis IHA (Indonesian Hypnosis Association). 1 Pusat Pelatihan Hipnotis dan Hipnoterapi Indonesia Indonesian Hypnosis Association Jln. Raya Welahan-Jepara Km. 2, Jepara, Jawa Tengah, Indonesia. +622913408700, 081390390132, 081252777720, infopusat@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), tujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), tujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ANC (Antenatal Care) 1. Pengertian ANC Antenatal care adalah perawatan yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), Antenatal

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan (Knowledge) 2.1.1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan bahkan kematian (WHO, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan bahkan kematian (WHO, 2003). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tahun lebih dari 200 juta wanita hamil, di mana di dapatkan kehamilan berakhir dengan kelahiran bayi hidup pada ibu yang sehat. Walaupun demikian pada beberapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang, sampai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang, sampai dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku Kesehatan Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri ini. Pasalnya, angka kematian ini menunjukkan gambaran derajat kesehatan di suatu wilayah

Lebih terperinci

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin By. Ulfatul Latifah, SKM Kebutuhan Dasar pada Ibu Bersalin 1. Dukungan fisik dan psikologis 2. Kebutuhan makanan dan cairan 3. Kebutuhan eliminasi 4. Posisioning dan aktifitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2012 memperkirakan di seluruh dunia lebih dari 585.000 ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di Indonesia menurut

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU TENTANG HYPNOBIRTHING DALAM MENGURANGI NYERI PERSALINAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU TENTANG HYPNOBIRTHING DALAM MENGURANGI NYERI PERSALINAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU TENTANG HYPNOBIRTHING DALAM MENGURANGI NYERI PERSALINAN Siti Choiriyah 1), Kartika Sari 2), Ari Andayani 3) Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Kehamilan. 2.1.1. Pengertian Kehamilan Kehamilan dimulai dari proses pembuahan (konsepsi) sampai sebelum janin lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri

Lebih terperinci

Berbagai Teori Tentang Sikap dan Perilaku Menurut Beberapa Referensi

Berbagai Teori Tentang Sikap dan Perilaku Menurut Beberapa Referensi Berbagai Teori Tentang Sikap dan Perilaku Menurut Beberapa Referensi Pengertian perilaku Menurut Green dan Kreuter (2000), perilaku merupakan hasil dari seluruh pengalaman serta interaksi manusia dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM

BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM BAGI PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG Fisik dan psikis adalah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia akan mengalami perkembangan sepanjang hidupnya, mulai dari masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal, dewasa menengah,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengetahui dengan objek yang diketahui. Namun dalam pertemuan ini subjek tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengetahui dengan objek yang diketahui. Namun dalam pertemuan ini subjek tidak BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan (Knowledge) Pengetahuan bukanlah hanya sekedar pertemuan antara subjek yang mengetahui dengan objek yang diketahui, tetapi pengetahuan adalah persatuan antara subjek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 0 sampai <12, trimester II antara minggu ke 12 hingga <28, dan trimester III

BAB I PENDAHULUAN. 0 sampai <12, trimester II antara minggu ke 12 hingga <28, dan trimester III BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu proses yang dimulai sejak proses konsepsi hingga lahirnya janin (Syaifudin dalam Dewi dan Sunarsih, 2011). Kehamilan dibagi atas 3 triwulan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI) 2.1.1 Definisi ASI Menurut WHO (2005) dalam Kementerian Kesehatan (2014), ASI eksklusif berarti pemberian ASI saja tanpa makanan atau minuman lain (bahkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Definisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan proses pengalaman khusus yang bertujuan menciptakan perubahan terus menerus dalam perilaku atau pemikiran (Seifert,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persalinan adalah suatu proses fisiologis yang memungkinkan serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melalui jalan lahir. Ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kadang timbul beberapa keluhan yang mengganggu, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. kadang timbul beberapa keluhan yang mengganggu, salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses yang kompleks. Selama masa kehamilan kadang timbul beberapa keluhan yang mengganggu, salah satunya adalah mual dan muntah (Tiran, 2007).

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian pustaka 2.1.1 Kehamilan 2.1.1.1 Definisi Kehamilan adalah suatu keadaan mengandung embrio atau fetus di dalam tubuh, setelah bertemunya sel telur

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama saya Retno Wahyuni, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama saya Retno Wahyuni, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan 38 Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN Assalamualaikum Wr.Wb/Salam Sejahtera Dengan Hormat, Nama saya Retno Wahyuni, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan Pendidik Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus

BAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang aterm (Guyton, 1997).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman yang membahagiakan. Kehamilan merupakan pengalaman yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman yang membahagiakan. Kehamilan merupakan pengalaman yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya wanita mengatakan bahwa menjadi hamil adalah suatu pengalaman yang membahagiakan. Kehamilan merupakan pengalaman yang luar biasa untuk wanita, dengan hadirnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. emosional yang besar pada setiap wanita yang normal, juga pada kedua orang

BAB I PENDAHULUAN. emosional yang besar pada setiap wanita yang normal, juga pada kedua orang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehamilan dan kelahiran bayi itu pada umumnya memberikan arti emosional yang besar pada setiap wanita yang normal, juga pada kedua orang tua bayi. Wanita-wanita hamil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan/ pertolongan dalam waktu kurang dari 24 jam (Maryunani, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan/ pertolongan dalam waktu kurang dari 24 jam (Maryunani, 2010). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses kelahiran janin pada kehamilan cukup bulan (aterm, 40 minggu, pada letak memanjang dan presentasi belakang kepala, yang disusul dengan pengeluaran

Lebih terperinci

LEMBAR KUESIONER PENGARUH TEHNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENGURANGAN NYERI PADA PERSALINAN PERVAGINAM PADA PRIMIPARA

LEMBAR KUESIONER PENGARUH TEHNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENGURANGAN NYERI PADA PERSALINAN PERVAGINAM PADA PRIMIPARA LEMBAR KUESIONER PENGARUH TEHNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENGURANGAN NYERI PADA PERSALINAN PERVAGINAM PADA PRIMIPARA Inisiasi subjek : Tanggal / waktu penelitian : Intervensi yang dilakukan Petunjuk : Tehnik

Lebih terperinci

INDRA MAJID Mind Technology Expert International Certified Hypnotherapist Trainer of Hypnosis Trainer

INDRA MAJID Mind Technology Expert International Certified Hypnotherapist Trainer of Hypnosis Trainer Pusat Pelatihan Hipnotis dan Hipnoterapi Indonesia Indonesian Hypnosis Association Jln. Raya Welahan-Jepara Km. 2, Jepara, Jawa Tengah, Indonesia. +622913408700, 081390390132, 081252777720, infopusat@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan a. Definisi Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Qodriannisa Puspaningrum, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Qodriannisa Puspaningrum, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tingkat konsentrasi yang tinggi pada atlet memiliki peranan penting untuk dilatihkan guna menunjang penampilan yang baik pada atlet serta dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Suami 1. Pengertian Peran adalah perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215). Peran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan suami istri. Dimana pada masa ini sesuatu anugrah seorang anak akan hadir diantara mereka. Masa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan adalah hasil dari Tahu dan ini akan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan

Lebih terperinci

Pemberian Terapi Relaksasi Pernapasan Diapragma bagi Pasien Hipertensi di. Instalasi Gawat darurat Eka Hospital Tangerang Selatan 2015

Pemberian Terapi Relaksasi Pernapasan Diapragma bagi Pasien Hipertensi di. Instalasi Gawat darurat Eka Hospital Tangerang Selatan 2015 Pemberian Terapi Relaksasi Pernapasan Diapragma bagi Pasien Hipertensi di Instalasi Gawat darurat Eka Hospital Tangerang Selatan 2015 A. Pengertian Chaplin (2011) memberi pengertian relaksasi sebagai kembalinya

Lebih terperinci

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR IBU NIFAS DAN MENYUSUI ISTIRAHAT

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR IBU NIFAS DAN MENYUSUI ISTIRAHAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR IBU NIFAS DAN MENYUSUI ISTIRAHAT OLEH : KELOMPOK 5 I Gusti Agung Ayu Cahyaningrum Ananta P07124214 017 Kadek Devi Ary Suta P07124214 022 Ni Putu Ayu Sinta Puji Rahayu P07124214

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kehamilan Kehamilan adalah satu dari tiga periode dalam kehidupan wanita saat mengalami perubahan hormonal yang penting. Periode pertama adalah menarche yaitu masa pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan konseling asuhan kebidanan yang mencakup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. Pengertian ASI Air susu Ibu (ASI) mengandung semua bahan yang diperlukan bayi, mudah dicerna, memberi perlindungan terhadap infeksi, selalu segar, bersih

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde Munin

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde Munin BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. POSYANDU 2.1.1. Defenisi Posyandu Posyandu merupakan strategi jangka panjang pemerintah untuk menurunkan angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti ditingkatkan melalui sikap respontif dan efektif dalam melakukan suatu tindakan untuk memberi kenyamanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlihat sembab, sakit kepala, dan nyeri dibagian perut 1. dengan PMS (Premenstruation Syindrom). Bahkan survai tahun 1982 di

BAB I PENDAHULUAN. terlihat sembab, sakit kepala, dan nyeri dibagian perut 1. dengan PMS (Premenstruation Syindrom). Bahkan survai tahun 1982 di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah sumber mengatakan sekitar 85% wanita mengalami gejala fisik dan emosi menjelang masa ini. Gejala paling mudah dilihat dari sindrom pra menstruasi ini adalah mudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila sel telur (ovum)

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila sel telur (ovum) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila sel telur (ovum) dibuahi dan berkembang sampai menjadi janin (fetus) yang matang (aterm). Kehamilan juga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kawasan Tanpa Rokok 2.1.1 Pengertian Kawasan Tanpa Rokok Kawasan Tanpa Rokok merupakan ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk melakukan kegiatan merokok atau kegiatan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Konsep Stres 2.1.1 Pengertian Menurut Hawari (2001), stres adalah reaksi atau respon tubuh terhadap respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut

Lebih terperinci

Membangkitkan Kekuatan Pikiran Bawah Sadar. (Peace Of Mind)

Membangkitkan Kekuatan Pikiran Bawah Sadar. (Peace Of Mind) Review Buku Peace of Mind 1 Membangkitkan Kekuatan Pikiran Bawah Sadar (Peace Of Mind) Otak merupakan organ dalam tubuh manusia yang sangat penting. Otak merupakan anugerah istimewa dari sang pemberi hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir hingga lansia. Ketika memasuki usia dewasa awal tugas perkembangan individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian

BAB I PENDAHULUAN. Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian setiap orang. Ketika menikah, tentunya orang berkeinginan untuk mempunyai sebuah keluarga yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan, keadaan emosional yang dimiliki oleh seseorang pada saat menghadapi kenyataan atau kejadian dalam hidupnya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Untuk Menyusui Tinjauan tentang menyusui meliputi definisi menyusui, manfaat menyusui, karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. 2.1.1 Definisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu pengindraan sehingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu pengindraan sehingga BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan Pengetahuan (knowledge) adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata,

Lebih terperinci

Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2003) :

Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2003) : KONSEP PERILAKU A. Pengertian Perilaku Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan satu-satunya yang paling sempurna

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan satu-satunya yang paling sempurna BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan satu-satunya yang paling sempurna untuk menjamin tumbuh kembang bayi pada enam bulan pertama. Selain itu, dalam proses menyusui yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bagaimana persiapan selama persalinan berjalan, tidak ada salahnya jika jauh-jauh

BAB 1 PENDAHULUAN. bagaimana persiapan selama persalinan berjalan, tidak ada salahnya jika jauh-jauh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Agar persalinan berjalan lancar dan tidak perlu khawatir terhadap apa dan bagaimana persiapan selama persalinan berjalan, tidak ada salahnya jika jauh-jauh hari mempersiapkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA 0 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh: PUSPA WARDANI F 100 000 066 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi setiap wanita. Sepanjang daur kehidupan wanita, sudah menjadi kodratnya akan mengalami proses kehamilan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada awal kehamilan (trimester pertama), seperti berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada awal kehamilan (trimester pertama), seperti berakhirnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang sangat membahagiakan bagi setiap pasangan suami dan istri, karena dengan kehamilan menandakan akan bertambahnya anggota keluarga,

Lebih terperinci

AKTIVITAS / MOBILISASI PIMPINAN MENERAN DUKUNGAN MENTAL

AKTIVITAS / MOBILISASI PIMPINAN MENERAN DUKUNGAN MENTAL Kelompok 3 : 1. Asti salin (14001) 2. Intan kusumajati (14012) 3. Magdalena (14015) 4. Nawangsari (14020) 5. Nia rifni (14021) 6. Niken Ayu (14022) 7. Pascalia (14023) 8. Ratna A (14024) 9. Siska R (14025)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Seorang ibu yang sedang mengalami kehamilan pertama akan merasa berbeda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Seorang ibu yang sedang mengalami kehamilan pertama akan merasa berbeda BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Seorang ibu yang sedang mengalami kehamilan pertama akan merasa berbeda baik secara psikis maupun secara fisik. Perubahan yang terlihat jelas adalah perubahan

Lebih terperinci

- Sebelum melakukan penetrasi yang dalam, yang harus diutamakan adalah kenyamanan dan kebebasan ibu hamil.

- Sebelum melakukan penetrasi yang dalam, yang harus diutamakan adalah kenyamanan dan kebebasan ibu hamil. SEKS SELAMA KEHAMILAN Selain perubahan fisik, wanita yang sedang hamil biasanya memiliki perubahan kebutuhan akan perhatian dan keintiman dalam hubungan dengan pasangannya. Dari sisi emosianal, wanita

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan a. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya (Mufdlilah, 2009, p.41). Masa kehamilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Sebagian besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Sebagian besar BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan (Knowledge) 1. Definisi Pengetahuan (Knowledge) Pengetahuan (Knowledge). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk

BAB II TINJAUAN TEORITIS. berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Perilaku Perilaku adalah suatu aksi reaksi organisme terhadap lingkungannya. Hal ini berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. respons sangat tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. respons sangat tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku 2.1.1. Definisi Perilaku Menurut Kwick dalam Azwar (2007), perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati bahkan dapat dipelajari. Skiner

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang. Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang. Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan kaum laki-laki. Sehingga tidak jarang kehamilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sikap 1. Pengertian sikap Sikap adalah suatu kecenderungan bertindak ke arah atau menolak suatu faktor lingkungan. Manifestasi sikap tidak dapat dilihat langsung tetapi hanya

Lebih terperinci

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Penelitian Keperawatan Jiwa SITI FATIMAH ZUCHRA BP. 1010324031

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2008) pengetahuan (knowledge) adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menilai keadaan bayi sesaat setelah lahir 1. Pemeriksaan ini dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menilai keadaan bayi sesaat setelah lahir 1. Pemeriksaan ini dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nilai APGAR merupakan suatu metode sederhana yang dipakai oleh bidan untuk menilai keadaan bayi sesaat setelah lahir 1. Pemeriksaan ini dilakukan secara cepat bayi baru

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan proses pengeluaran atau proses untuk mendorong hasil dari

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan proses pengeluaran atau proses untuk mendorong hasil dari BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Malinowski (2000) masalah kehamilan dan persalinan merupakan fokus perhatian yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, pada proses persalinan terjadi sebuah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang BAB II TINJAUAN TEORI A. Kecemasan 1. Definisi Kecemasan Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang menggambarkan keadaan khawatir, gelisah, takut, tidak tentram disertai berbagai keluhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu akan mengalami perubahan pada dirinya baik secara fisik

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu akan mengalami perubahan pada dirinya baik secara fisik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Setiap individu akan mengalami perubahan pada dirinya baik secara fisik maupun emosional. Semakin bertambahnya usia, individu akan mengalami berbagai macam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kecemasan a. Pengertian Kecemasan Ada beberapa pengertian tentang kecemasan, diantaranya disampaikan oleh Kaplan dan Saddok (1997) kecemasan merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ketersediaan sumber dukungan yang berperan sebagai penahan gejala dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ketersediaan sumber dukungan yang berperan sebagai penahan gejala dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi Dukungan Sosial 2.1.1 Definisi Persepsi dukungan sosial adalah cara individu menafsirkan ketersediaan sumber dukungan yang berperan sebagai penahan gejala dan peristiwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bermain merupakan seluruh aktivitas anak termasuk bekerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bermain merupakan seluruh aktivitas anak termasuk bekerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. BERMAIN 1. Pengertian Bermain Bermain merupakan seluruh aktivitas anak termasuk bekerja kesenangannya dan merupakan metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bermain tidak sekedar

Lebih terperinci

mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari salah satu peristiwa tersebut adalah kehamilan. Kehamilan dan persalinan

mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari salah satu peristiwa tersebut adalah kehamilan. Kehamilan dan persalinan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan membawa kita dapat dengan mudah mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari menegenai peristiwa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Perubahan Fisik dan Psikologis selama Kehamilan Trimester III. selama kehamilan trimester III adalah sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Perubahan Fisik dan Psikologis selama Kehamilan Trimester III. selama kehamilan trimester III adalah sebagai berikut: BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Perubahan Fisik dan Psikologis selama Kehamilan Trimester III a. Perubahan Fisik Menurut Dewi dan Sunarsih (2013), perubahan fisik ibu hamil selama kehamilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang ditandai progresif

Lebih terperinci

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas Masa nifas adalah masa 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai enam minggu berikutnya. Pengawasan dan asuhan postpartum masa nifas sangat diperlukan yang tujuannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan aktivitas, setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan aktivitas, setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istirahat dan tidur suatu faktor bagi pemulihan kondisi tubuh setelah sehari penuh melakukan aktivitas, setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk istirahat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani dan pada umumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang paling penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan komunikasi manusia berinteraksi antar satu individu dengan

Lebih terperinci

KESADARAN Rah a ay a u G i G n i in i ta t s a a s s a i s

KESADARAN Rah a ay a u G i G n i in i ta t s a a s s a i s KESADARAN Rahayu Ginintasasi A. Pengertian Kesadaran Secara harfiah, kesadaran sama artinya dengan mawas diri (awareness). Kesadaran juga bisa diartikan sebagai kondisi dimana seorang individu memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Manusia mempunyai sifat yang holistik, dalam artian manusia adalah makhluk fisik, psikologis, sekaligus rohani, dan aspek-aspek ini saling berkaitan satu sama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan 1. Definisi Persalinan Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan lahir spontan dengan presentase belakang kepala, tanpa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang perlu kita perlakukan seperti orang sakit. Membantunya beradaptasi terhadap perubahan fisiologis

Lebih terperinci

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal merupakan salah satu unsur penentu status kesehatan. Angka kematian ibu (AKI) melahirkan yang terjadi pada saat kehamilan

Lebih terperinci