II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. masa itu, akan tetapi kucing disitu-pun merupakan sebuah arti yang harfiah.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. masa itu, akan tetapi kucing disitu-pun merupakan sebuah arti yang harfiah."

Transkripsi

1 II. KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka 1. Rujukan Karya a. Pablo Ruiz Y Picasso Beberapa karya dari Picasso banyak kaitannya dengan kucing, tidak hanya kucing yang dijadikan sebuah analogi dari satu peristiwa yang terjadi pada masa itu, akan tetapi kucing disitu-pun merupakan sebuah arti yang harfiah. Berikut karya-karya Picasso yang bertemakan kucing dan perbandingan dengan konsep karya bertemakan kucing dari penulis : 1) Cat Eating a Bird (1939) Lukisan Cat Eating a Bird (lihat Gambar 1) merupakan karya dari Picasso yang menganut 2 aliran yakni kubisme dan surealisme. Sedangkan karya yang dibuat dalam Tugas Akhir ini menggunakan gaya naif dan dekoratif. Pada lukisan Cat Eating a Bird ini Picasso ingin menjelaskan tentang kejamnya dunia alam liar dan sisi menakutkan dari seekor kucing sebagai predator alam liar. Banyak yang menganggap bahwa lukisan ini merupakan analogi Picasso tentang kekejaman Nazi yang ada di Perancis dimasa itu. Karya yang dibuat dalam Tugas Akhir ini mengambil objek kucing yang memangsa burung, namun hanya menampilkan visualisasinya saja sesuai imajinasi tanpa memberkian maksud yang mendalam seperti Picasso. 4

2 5 Gambar 1. Karya Pablo Ruiz Y Picasso yang berjudul Cat Eating a Bird (Sumber: Kucing di unduh pada tanggal 21/06/ WIB) 2) Woman with a Cat (1900) Lukisan Woman with a Cat (lihat Gambar 2) Picasso sama sekali tidak mengeluarkan gaya kubisme-nya. Lukisan ini dikatakan dibuat oleh Picasso pada masa ia merasa sepi dan sendiri. Terlihat memang dari lukisannya bahwa sang wanita sedang merasa kesepian dan sedih, namun ada seekor kucing yang setia menemaninya. Objek karya dari Tugas Akhir ini juga mangambil objek seorang wanita dan kucing yang keduanya saling berinteraksi. Interaksi tersebut tidak mengandung unsur kesedihan seperti karya Picasso tetapi mengandung unsur ceria, karena salah satu karya dari Tugas Akhir ini menunjukan interaksi seorang gadis yang gemas dengan kucing.

3 6 b. Suparto Gambar 2. Karya Pablo Ruiz Y Picasso yang berjudul Woman with a Cat (Sumber: Kucing 21/06/ WIB) Gambar 3. Karya Suparto yang berjudul Kucing (Sumber: 25/04/ WIB)

4 7 Karya Suparto dalam judul "Kucing (lihat Gambar 3), bergaya ekspresionisme dalam corak dekoratif naif. Lukisan ini mengungkapkan sosok kucing dan anaknya dalam deformasi bentuk yang mengesankan kesederhanaan naif dan karakter yang lembut. Seperti pada lukisan Suparto yang lain bentukbentuk kucing ini diungkapkan pada garis-garis yang liris, sehingga melenyapkan kesan optis volume tubuh dan lekuk anatominya. Warna-warna pastel yang mantap dengan sapuan membentuk nuansa memberikan sugesti dan daya cekam ekspresif. Pada karya ini dapat dilihat bahwa Suparto lebih mengungkapkan kualitas emosi dan persepsinya, dari pada pengamatannya secara objektif pada objek kucing yang dilukisnya. Oleh karena itu, selain mengungkap persepsi, karya ini juga secara simbolis dapat dibaca sebagai pesan kasih sayang dan kelembutan ( 25/04/ WIB). Konsep karya yang dimiliki Suparto dengan karya Tugas Akhir ini hampir sama, sama-sama menggunakan gaya dekoratif yang cenderung ke arah naif, dan sama juga dalam mengungkapkan lukisan yaitu dari pengamatan terhadap objek kucing. Perbedaannya adalah pada visualnya, Suparto menggunakan warna-warna pastel yang kalem sedangkan karya Tugas Akhir ini juga menggunakan warna-warna pastel yang kuat dan cerah. c. Pengantar Karya Tugas Akhir Yas ari Amin Muhlas Pengantar Karya Yas ari yang berjudul Kucing Sebagai Tema dalam Penciptaan Seni Lukis, kucing yang dihadirkan Yas ari merupakan bentuk

5 8 metafor dari tingkah laku manusia. Yas ari mengibaratkan kucing seperti manusia, karena ada beberapa persamaan sifat antara manusia dan kucing. Persamaan sifat tersebut di antaranya sama-sama menyukai rutinitas, cinta damai, dan senang dimanja. Yas ari meminjam bentuk kucing sebagai pengungkapan perasaan dan pengalaman. Perwujudan visualnya Yas ari menggambarkan bentuk-bentuk dari kucing ataupun semua yang berhubungan dengan kucing sebagai objek utamanya. Secara keseluruhan karya Tugas Akhir Yas ari menampilkan bentuk-bentuk kucing secara deformatif, yaitu dengan merubah bentuk kucing menjadi beberapa cara yaitu: distorsi, stilisasi, simplifikasi, dan transformasi dengan menggabungkan beberapa unsur seni rupa lainnya. Jika ditinjau dari visualnya seperti unsur garis, warna, dan komposisi dari ke semua karya, Yas ari lebih cenderung memakai gaya kubistik ( yasariamin abstrak-n.pdf 25/04/ WIB). Judul yang diambil Yas ari dengan Tugas Akhir ini hampir mengandung unsur yang sama, yaitu kucing sebagai objek tema dalam seni lukis. Konsep yang diambil Yas ari yaitu memvisualisasikan kucing sebagai metaphor kehidupan manusia, sedangkan karya Tugas Akhir ini hanya memvisualisasikan karakteristik kucing. Yas ari juga mendeformasi bentuk-bentuk kucing dengan gaya kubistik ke dalam karya lukis. Sedangkan karya Tugas Akhir ini tidak mendeformasi bentuk tetapi menggunakan gaya naif dan dekoratif. 2. Landasan Teori Landasan teori yang dipakai penulis berupa referensi meliputi penjelasan tentang kucing, komponen dan unsur visual dalam penciptaan karya, serta pengertian tentang seni lukis. Penjelasannya sebagai berikut :

6 9 a. Sejarah Kucing Miacis dipercaya sebagai nenek moyang kucing, selain nenek moyang anjing dan beruang. Binatang liar yang memiliki rupa mirip musang ini hidup pada masa Eosen sekitar 50 juta tahun silam. Selanjutnya, miacis mengalami evolusi menjadi berbagai keturunan kucing. Adapun perkembangan evolusi keluarga kucing terbagi dalam tiga kelompok, yaitu Panthera, Acinonyx, dan Felis. Felis adalah sejenis kucing kecil, salah satunya African wild cat ( Felis sylvestris) yang kemudian berkembang menjadi kucing modern. Berdasarkan sejarah, usaha domestikasi kucing sekitar tahun SM di Mesir. Saat itu kucing digunakan untuk menjaga sebuah toko pangan agar terhindar dari serangan tikus. Namun, jauh sebelumnya (tahun SM) ada usaha domestikasi kucing yang dicirikan dengan ditemukannya kerangka kucing yang dikuburkan bersama-sama manusia di sebuah makam di Shillourokambos, Cyprus. Kerangka kucing tersebut sangat mirip dengan nenek moyang kucing rumahan. Tahun 1800-an kembali ditemukan kuburan atau tepatnya situs yang berisi mumi kucing dalam keadaan masih utuh. Hal tersebut menandakan bahwa dahulu kucing merupakan hewan yang istimewa. Orang Mesir Kuno telah menganggap kucing sebagai penjelmaan Dewi Bast atau Bastet atau Thet, yakni salah satu tokoh dari mitologi Mesir yang tugasnya menjaga tempat. Pada zaman tersebut, hukuman bagi mereka yang membunuh kucing adalah hukuman mati, seperti halnya pada manusia. Abad pertengahan, kucing juga sering dianggap berasosiasi dengan penyihir dan sering dibunuh dengan cara dibakar atau dilempar dari tempat

7 10 tinggi. Beberapa ahli sejarah mengatakan bahwa takhayul seperti inilah penyebab terjadinya penyebaran wabah black death (wabah hitam) dengan cepat. Black death atau kematian hitam adalah pandemik hebat yang pertama kali melanda Eropa pada pertengahan hingga akhir abad ke-14 ( ) dan membunuh dua pertiga populasi warga Eropa. Banyaknya kematian saat itu menyebabkan banyak orang percaya bahwa setan penyebab penyakit tersebut. Akibatnya, banyak kucing yang dibunuh di Eropa saat itu sehingga populasi kucing menurun dan jumlah tikus bertambah. Padahal, tikus yang membawa wabah black death atau saat ini diketahui dengan penyakit pes. Mitos di Indonesia tentang kucing adalah seseorang akan memperoleh kesialan jika menabrak kucing dan meninggalkannya. Namun, sebenarnya maksud dari pesan tersebut adalah mengajarkan agar bertanggung jawab dan menguburkan kucing jika hal tersebut terjadi. Selain berbuat baik pada hewan, perbuatan tersebut juga menghindari penyakit yang timbul dari bangkainya (Suwed, 2012: 6-8). b. Karakteristik yang Divisualisasikan pada Karya Kucing memiliki ciri khas yang istimewa. Kucing sangat mudah dikenali dan dibedakan dengan hewan lainnya. Keistimewaannya mulai ciri fisik hingga perilakunya. Biasanya ciri khas pada bagian-bagian tubuh kucing ras lebih istimewa dibandingkan kucing kampung. 1) Mata Sampai saat ini genetika pewarisan sifat warna mata masih belum sepenuhnya dapat dijelaskan dengan pasti. Warna mata tidak saja menyangkut substansi warnanya, tetapi refleksi cahaya yang mengenai berbagai material yang

8 11 ada di mata. Secara umum, perbedaan warna mata ditentukan oleh konsentrasi, granulasi, dan endapan melanin. Warna mata ditentukan oleh tingkat intensitas melanin di depan atau belakang iris mata. Warna mata biru merupakan akibat tidak adanya pigmen di depan iris mata dan adanya melanin kecoklatan yang tersebar di belakang iris mata. Warna biru merupakan refleksi dan dispersi cahaya yang melaluinya. Warna mata hijau (lihat Gambar 4) merupakan dilusi warna pigmen cokelat atau kuning di depan iris mata dan adanya melanin kecoklatan yang tersebar di belakang iris. Pigmen kuning tertutupi oleh latar belakang warna biru dan berakibat dihasilkan efek kehijauan. Intensitas warna hijau tergantung pada kualitas dan kuantitas melanin yang berada di depan iris. Warna mata hazel dihasilkan dari penambangan pigmen di depan dan di belakang iris mata yang menghasilkan efek kuning keperakan atau kuning dengan efek hijau. Warna mata cooper, gold, atau orange terjadi apabila bagian depan iris mata dipengaruhi oleh pigmen sehingga tidak ada refleksi cahaya yang melaluinya. Gambar 4. Bentuk Mata Kucing (Sumber: 19/12/ WIB)

9 12 2) Bulu Gambar 5. Bentuk Bulu Kucing (Sumber: Jane / 19/12/ WIB) Karakteristik kucing yang berbeda dibandingkan hewan lainnya adalah adanya bulu (lihat Gambar 5). Ada sekitar helai rambut tiap cm 2 kulit bagian atas dan sekitar helai rambut tiap cm 2 kulit bagian bawah. Pola warna bulu pada setiap kucing, terutama kucing ras umumnya sama, karena jenis kucing yang terbanyak di Indonesia adalah persia. 3) Kepala Gambar 6. Bentuk Kepala Kucing (Sumber: http: 19/12/ WIB)

10 13 Kepala kucing (lihat Gambar 6) terdiri dari beberapa bagian, yaitu tengkorak kepala (skull), tumpuan mata (eye socket), dan rahang. Ketiganya terangkai dan terpasang dengan sangat kokoh pada tubuh kucing. Bentuk kepala kucing dipengaruhi oleh ras. Kucing ras biasanya memiliki bentuk kepala yang beragam dan memiliki ciri tersendiri. Sementara itu, bentuk kepala kucing kampung cenderung sama saja. 4) Hidung Bentuk hidung (lihat Gambar 7) dapat dibedakan dari jenis kucingnya. Bentuk hidung beragam, mulai dari datar (pesek), pendek, sedang, hingga mancung. Ras-ras kucing tertentu, seperti persia memiliki bentuk hidung yang datar. Adapun ras lainnya ada yang memiliki hidung mancung, seperti jenis kucing Balinese. Gambar 7. Bentuk Hidung Kucing (Sumber: 19/12/ WIB)

11 14 5) Ekor Bentuk ekor pada kucing (lihat Gambar 8) sebenarnya beragam, mulai dari ekor panjang, ekor menengah, ekor pendek, dan tidak ada ekor. Ekor kucing yang panjang juga memiliki aneka ragam ciri lainnya, di antaranya ekor berbulu tebal dan lurus (persia), ekor berbulu lembut dan lurus (ragdoll), ekor berbentuk cambuk (sphynx), serta ekor tipis dan meruncing (cornish rex). Ekor yang berukuran sedang juga memiliki ciri lainnya, di antaranya ekor tebal pada bagian pangkal dengan ujung tumpul (american wirehair). Ekor tidak kusut (singapura), ujung ekornya melingkar (korat). Ekor pendek memiliki ragam, di antaranya tebal di dasarnya dan runcing (british shorthair), ekor melingkar (javanese bobtail), serta ekor tebal dan lurus (exotic shorthair). Adapun jenis kucing yang tidak berekor, yaitu manx dan cymcric (longhair manx) (Suwed, 2012: 23-32). c. Perilaku Kucing Gambar 8. Bentuk Ekor Kucing (Sumber: 19/12/ WIB) Hal lain yang juga luar biasa dari kucing adalah mempelajari perilakunya. Kucing tidak hanya sekedar hewan cantik yang menggemaskan,

12 15 tetapi juga hewan cerdas yang memiliki kemampuan berbeda dengan hewan lainnya. Berikut mengenai penjelasan perilaku kucing yang dilihat dari segi ekspresi ekor dan psikologinya. 1) Ekspresi Ekor Kucing kampung biasanya memiliki perilaku yang natural dibandingkan dengan kucing ras. Kucing kampung lebih mudah mengekspresikan emosinya melalui ekornya. Perhatikan bagaimana ekornya bergerak-gerak saat akan menangkap musuh atau berburu. Jangan sekali-kali menarik ekor kucing karena kucing bisa sangat marah dan menggigit tangan. Ekor pada kucing memiliki fungsi komunikasi. Ekor kucing juga dipercayai mampu memberikan dan mengisyaratkan makna seperti pertanda bahwa kucing sedang marah, emosi, dan tidak tenang. Selain itu, sebagai pertanda bahaya karena wilayahnya dikunjungi kucing asing atau pertanda kucing sedang ingin kawin atau ingin dimanja. Kesetiaan kucing juga dapat dilihat dari cara kucing meletakkan atau mengarahkan ekornya ke kaki kita. Ekor pada kucing juga berfungsi sebagai penyeimbang, seperti fungsi ekor pada hewan lainnya. Ekor penyeimbang ketika akan memanjat pohon, lemari, kursi, atau tempat dimana saja kucing ingin berpindah tempat. Oleh karena itu, ekor sangat penting bagi kucing liar untuk berpetualang di alam bebas. 1) Psikologi Membicarakan psikologi kucing jinak tidak akan pernah ada habisnya, sederhana karena kucing adalah hewan yang sangat rapi dan pembersih. Pikiran kucing memang menjadi sebuah misteri bagi manusia karena kucing cenderung mandiri.

13 16 1. Sifat Kucing pada dasarnya mandiri karena melakukan segala hal sendiri. Inilah yang menyebabkan kucing dikenal memiliki sifat egois. Ada dua penjelasan yang dapat menggambarkan sifat egois kucing. Pertama, kucing sejak awal diciptakan sebagai hewan pemburu. Kedua, kucing tidak pernah dipaksa oleh manusia untuk berperilaku karena memang ini adalah insting hewan. Sebagai contoh, kita dapat memerintahkan anjing untuk berhenti ketika dia menyakiti domba, lalu membentaknya. Namun, kita tidak akan pernah bisa memerintahkan kucing untuk tidak memangsa tikus. Bahkan, tanpa diperintahkan untuk bersosialisasi dengan lingkungan pun, kucing tetap melakukannya sendiri. Oleh karena itu, psikologi kucing secara alami masih tidak dapat dipahami sepenuhnya oleh manusia. 2. Memori Kucing adalah hewan yang mudah beradaptasi. Kucing juga memiliki daya ingat yang luar biasa. Karakteristik itulah yang dapat membantu atau merusak hubungan antara kucing dengan pemiliknya. Misalnya, sekali pemilik menunjukkan rasa sayangnya meskipun dalam sebuah rapat kerja, kucing tersebut akan berfikir hal yang sama bahwa pemilik akan menyayanginya dan tidak memarahinya jika datang dalam rapat yang lain. Hal ini terjadi karena kesan pertama itulah yang ditangkap kucing dalam pikirannya bahwa pemilik tidak keberatan untuk diganggu olehnya saat rapat kerja. Padahal, bisa jadi di rapat kerja lainnya pemilik benar-benar tidak ingin diganggu. Memori kucing terhadap perlakuan manusia akan sangat terekam dengan baik olehnya. Oleh karena itu, saat memperlakukan kucing, pikirkanlah

14 17 apakah siap untuk menerimanya, bahkan saat sedang tidak ingin diganggu (misal rapat kerja). 3. Hal-hal yang dapat Dipelajari Pemilik tidak dapat menerka-nerka pikiran kucing sama halnya dengan anjing. Kucing mungkin memilih tidur pada tempat yang sama untuk setahun atau akan berpindah tempat sesuka hatinya tanpa ada alasan yang jelas. Kucing mungkin lebih suka pakan bermerek untuk bertahun-tahun, lalu tiba-tiba menolak untuk memakannya, tanpa penjelasan. Namun, kucing memiliki rasa sayang yang konsisten pada keluarga yang merawatnya. 4. Rasa Ingin Tahu Kucing merupakan hewan dengan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap lingkungannya. Jika sesuatu terlihat tidak sesuai atau aneh, seperti mainan yang bergerak-gerak dengan cepat, sesuatu yang terbang seperti burung, atau aroma yang wangi, kucing akan menyelidikinya. Perilaku ini memang umum pada predator. Pikirannya selalu terjaga dan tidak berhenti menyelidiki lingkungannya. Tujuannya agar kucing dapat bertahan hidup di lingkungan tersebut. 5. Wilayah Kucing merupakan hewan yang yang cenderung menandai wilayahnya. Kucing juga akan selalu bertahan untuk mempertahankan wilayah kekuasaannya dari pendatang lain. Kucing biasanya akan bereaksi luar biasa dengan pendatang baru dengan cara mendesis. Alasannya untuk mempertahankan wilayah kekuasaannya. Di alam liar, hal tersebut mutlak dilakukan. Oleh karena itu, pendatang sebaiknya dikenalkan terlebih dahulu secara perlahan-lahan agar tercipta hubungan yang baik.

15 18 Kucing yang sudah jinak juga biasanya tidak mempedulikan ada orang lain yang datang ke wilayahnya. Kucing tersebut baru mau berteman dengan orang baru di rumah setelah beberapa hari dan terlihat tidak asing. 6. Terlihat Galak Saat kucing merasa diperlakukan tidak baik atau ada sesuatu yang mengancamnya, bulunya biasanya berdiri, badannya melengkung, dan miring. Reaksi insting ini membuat tubuhnya terlihat lebih besar dari yang sebenarnya sehingga membuat lawan takut untuk mendekatinya, dengan kata lain, semakin besar tubuhnya terlihat, semakin sedikit gangguan atau serangan dari lawan. 7. Menunjukkan Rasa Sayang Kucing dengan bulu panjang, seperti ras persia, cenderung tidak banyak bergerak dibandingkan dengan bulu pendek, seperti ras Siamese yang terlihat aktif dan lebih cepat merespon benda asing. Tentu saja, ini adalah secara umum dengan banyak pengecualian. Kucing tersebut, terutama betina, biasanya lebih ingin disayangi atau dimanja. Kucing betina juga cenderung kurang begitu mandiri jika dibandingkan dengan kucing jantan (Suwed, 2012: 41-44). 4. Komponen dan Unsur Visual dalam Penciptaan Karya Seni Lukis a. Komponen Seni Ada tiga komponen seni dalam proses penciptaan seni sebagai landasan berkarya, walaupun secara teori dapat dipisahkan namun sebenarnya ketiga komponen seni tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Tiga komponen tersebut adalah :

16 19 1) Subject matter Subject matter atau tema pokok ialah rangsang cipta seniman dalam usahanya untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. Bentuk menyenangkan adalah bentuk yang dapat memberikan konsumsi batin manusia secara utuh, dan perasaan keindahan kita dapat menangkap harmoni bentuk yang disajikan lewat sensitivitasnya (Kartika, 2004: 28). Tema merupakan gagasan yang hendak dikomunikasikan pencipta karya seni kepada masyarakat atau penikmat seni (Bahari, 2008: 22). Objek-objek atau gagasan yang dipakai dalam berkarya yang ada dalam sebuah karya seni (Susanto, 2011: 383). Subject matter merupakan bentuk dalam ide sang seniman, artinya bentuk yang belum dituangkan dalam media atau belum lahir sebagai bentuk fisik. Maka dapat dikatakan pula bahwa seni adalah pengejawantahan dari dunia ide sang seniman dan dalam capaian bentuk di dalam karya, diperlukan beberapa ketentuan dasar yang disebut asas desain: repetisi (pengulangan), harmoni (selaras), kontras (berbeda), gradasi (pengulangan dengan penambahan atau pengurangan), dan semua ketentuan itu masih mempertimbangkan adanya kesatuan (unity) dan keseimbangan (balance) dalam teknik pengorganisasian unsur-unsur tersebut. 2) Bentuk (form) Pada dasarnya apa yang dimaksud dengan bentuk (form) adalah totalitas dari pada karya seni. Bentuk itu merupakan organisasi atau satu kesatuan atau komposisi dari unsur-unsur pendukung karya. Ada dua macam bentuk: pertama visual form, yaitu bentuk fisik dan sebuah karya seni atau satu kesatuan

17 20 dari unsur-unsur pendukung karya seni tersebut. Kedua special form, yaitu bentuk yang tercipta karena adanya hubungan timbal balik antara nilai-nilai yang dipancarkan oleh fenomena bentuk fisiknya terhadap tanggapan kesadaran emosionalnya (Kartika, 2004 :28). "Bentuk" dalam suatu karya seni adalah aspek visualnya, atau yang terlihat itu, yaitu karya seni itu sendiri. Bentuk dikenal pula sebagai "totalitas" karya, yang merupakan organisasi unsur-unsur rupa sehingga terwujud apa yang disebut karya. Unsur-unsur yang dimaksudkan adalah: garis. Shape, gelap-terang, warna. Ini berarti bahwa bentuk adalah sesuatu yang dapat ditangkap dengan panca-indera; dengan kata lain bisa dilihat, diraba, atau didengar (dalam musik) (Mulyadi, 1998: 16). 3) Isi atau arti Isi atau arti sebenarnya adalah bentuk psikis dari seorang penghayat yang baik. Perbedaan bentuk dan isi hanya terletak pada diri penghayat. Bentuk hanya cukup dihayati secara indrawi, tetapi isi atau arti dihayati dengan mata batin seorang penghayat secara kontemplasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa isi disamakan dengan subject matter seorang penghayat (Kartika, 2004 :29). Isi disebut sebagai kualitas atau arti, yang ada dalam suatu karya seni. Isi juga dimaksudkan sebagai final statement, mood (suasana hati) atau pengalaman penghayat, isi merupakan arti yang essential daripada bentuk, dan seringkali dinyatakan sebagai sejenis emosi, aktifitas intelektual atau asosiasi yang kita lakukan terhadap suatu karya seni (Mulyadi, 1998: 16).

18 21 b. Unsur visual 1) Kesatuan (Unity) Unity merupakan kriteria kunci dari pengorganisasian keseluruhan (Bahari 2008: 104). Sebuah karya seni yang baik mempunyai unsur- unsur yang bersatu dan tidak terpisah-pisah. Kesatuan atau keutuhan merupakan salah satu prinsip dasar seni rupa. Kesatuan dapat juga disebut keutuhan seluruh bagianbagian atau semua unsur menjadi satu kesatuan. Tanpa adanya satu kesatuan, sebuah karya seni tidak sempurna atau tidak enak untuk dilihat. Prinsip kesatuan sesungguhnya "adanya saling hubungan" antar unsur yang disusun di dalam karya seni (Sunyoto, 2009: 213). 2) Keseimbangan (Balance) Keseimbangan atau balance dapat dibedakan menjadi keseimbangan simetris, asimetris, radial, dan occult balance (Bahari, 2008: 104). Keseimbangan merupakan suatu keadaan, semua bagian sebuah karya seni tidak ada yang lebih dibebani. Sebuah karya seni dikatakan seimbang manakala di semua bagian pada karya bebannya sama, sehingga pada karya tersebut akan membawa rasa tenang dan enak dilihat, di dalam keseimbangan ada keseimbangan simetri (symmetrical balance), keseimbangan memancar (radial balance), keseimbangan sederajat (obvious balance) (Sunyoto, 2009: 237). 3) Harmoni (ritme dan repetisi) Ritme (irama) suatu istilah yang biasanya dipakai di dalam musik dan puisi. Didalam seni rupa ritme berarti suatu susunan teratur yang ditimbulkan dari pengulangan sebuah atau beberapa unsur sehingga menimbulkan atau memberi kesan keterhubungan yang kontinyu serta kesan gerak (Hakim, 1997: 18).

19 22 Sedangkan kesan ritmis diperoleh dengan memperlakukan warna dan garis secara khusus sehingga lukisan serasa bergerak bergelombang-gelombang (Bahari, 2008: 104). 4) Garis Garis adalah perpaduan sejumlah titik-titik yang sejajar dan sama besar. Garis memiliki dimensi memanjang dan punya arah, bisa pendek, panjang, halus, tebal, berombak, melengkung, lurus dan lain-lain. Garis sangat dominan sebagai unsur didalam karya seni, dan dapat disejajarkan dalam peranan warna. Garis dapat pula membentuk karakter dan watak pembuatnya. Dengan penggunaan garis secara matang dan benar dapat pula membentuk kesan tekstur (barik) nada dan ruang serta volume (Susanto, 2002: 300). Garis sebagai bentuk mengandung arti lebih daripada titik karena dengan bentuknya sendiri garis menimbulkan kesan tertentu pada sang pengamat. Garis yang kencang memberikan rasa berbeda daripada garis membelok dan melengkung, yang pertama memberikan kesan kaku, keras, dan berikutnya memberi kesan luwes, maupun lembut (Djelantik, 1999 : 19). 5) Bentuk (shape) Benda apa saja dialam ini, juga karya seni atau desain, tentu mempunyai bentuk. Bentuk apa saja yang ada di alam dapat disederhanakan menjadi titik, garis, bidang, gempal, pasir, kelereng dan semacamnya yang relative kecil dan tidak berdimensi dapat dikategorikan sebagai titik (Sunyoto, 2009: 200). Buku "Kritik Seni Wacana, Apresiasi dan Kreasi" menjelaskan bahwa ada dua jenis macam bidang, yaitu

20 23 Bidang geometris dan organis. Bidang geometris seperti lingkaran, atau bulatan, segi empat, segi tiga, dan segi lain-lainnya, sementara bidang organis dengan bentuk bebas yang terdiri dari aneka macam bentuk yang tidak terbatas (Bahari, 2008: 100). Shape digunakan sebagai simbol perasaan seniman di dalam menggambarkan objek hasil subject matter, maka tidaklah heran apabila seseorang kurang dapat menangkap atau mengetahui secara pasti tentang objek hasil pengolahannya. Hal ini disebabkan shape (bangun) tersebut kadang-kadang mengalami perubahan di dalam penampilannya (transformasi) yang sesuai dengan gaya dan cara pengungkapannya, bahkan perwujudan yang terjadi akan semakin jauh berbeda dengan objek sebenarnya, di dalam pengolahan objek akan terjadi perubahan wujud sesuai dengan selera maupun latar belakang senimannya. Pengolahan objek suatu karya akan terjadi perubahan wujud sesuai dengan konsep, tema, dan latar belakang seniman. Perubahan susunan yang dilakukan dengan sengaja oleh seniman dengan tujuan menemukan hal yang baru, sehingga menghasilkan figur semula atau yang sebenarnya, yang seperti ini biasa disebut dengan istilah deformasi. Adapun cara pengubahan bentuk antara lain, seperti simplikasi atau penyederhanaan, distorsi atau pembiasan, destruksi atau perusakan, stilasi atau penggayaan, dan kombinasi semua susunan bentuk tersebut (Susanto, 2011: 98). 6) Warna Warna merupakan pantulan cahaya dan warna menjadi terlihat karena adanya cahaya yang menimpa pada suatu benda (Sunyoto, 2009: 12). Warna adalah gelombang cahaya dengan frekuensi yang dapat mempengaruhi penglihatan kita. Warna memiliki tiga dimensi dasar yaitu hue, nilai (value), dan intensitas (intensity). Hue adalah gelombang khusus dalam spektrum dan warna

21 24 tertentu. Misalnya, spektrum warna merah disebut hue merah. Nilai (value) adalah nuansa yang terdapat pada warna, seperti nuansa cerah atau gelap, sedangkan intensitas adalah kemurnian dari hue warna (Bahari, 2008: 100). 7) Tekstur Tekstur adalah sifat permukaan suatu benda, baik itu nyata maupun semu, suatu permukaan benda mungkin kasar,halus,lunak dan bisa juga licin. Tekstur dalam seni lukis tektur dalam seni lukis berperan mendukung dalam pengungkapan karakter atau sifat suatu objek. Di samping itu tekstur mampu memberikan bayangan pada permukaanya. Tiap benda yang berbeda permukaan mempunyai sifat dan ekspresi yang berbeda pula (Arsana, 1983: 58). Tekstur merupakan unsur rupa yang menunjukkan rasa permukaan bahan, yang biasanya sengaja dibuat oleh seniman untuk memberikan rasa tertentu agar memunculkan efek atau kesan nyata dan atau semu pada karya seni (Kartika, 2004: 95). Tekstur merupakan kesan halus atau kasarnya suatu permukaan lukisan atau gambar. Tekstur nyata mempunyai nilai permukaaan yang nyata atau cocok antara tampak dengan nilai rabanya sedangkan tekstur semu mempunyai kesan kasar karena penguasaan teknik gelap terang pelukisnya (Bahari, 2008: 101). 8) Komposisi Komposisi merupakan pengaturan unsur - unsur seni rupa baik berupa garis, bidang, ruang, warna dan sebagainya, dengan pertimbangan suatu keseimbangan yang dapat menghasilkan karya yang harmonis (Poerwardaminta, 1976: 581). Komposisi adalah kombinasi dari berbagai elemen seni rupa untuk mencapai integrasi antara garis, warna, bidang, dan unsur-unsur karya seni yang lain untuk mencapi susunan yang dinamis, termasuk tercapainya keseimbangan

22 25 yang indah juga menarik (Susanto, 2011: 226). Jenis komposisi ada dua, yaitu komposisi terbuka dan tertutup. Komposisi terbuka adalah aransemen atau komposisi tanpa ada batasan, figur atau objek dapat muncul di dalam atau di luar frame secara random dan objek dapat disajikan sebagai bagian dari hal yang melebihi pandangan mata penonton. Komposisi tertutup adalah tipe komposisi yang semua elemen gambar muncul hanya mengisi bidang gambar, figur-figurnya hadir dalam batas pandang penonton (Susanto, 2011: 227). 5. Seni Lukis Seni rupa sebagai cabang atau bagian dari seni pada umumnya, diartikan sebagai suatu cabang seni yang mengekspresikan pengalaman artistik manusia lewat objek-objek dua atau tiga dimensional yang memerlukan ruang dan waktu (Mulyadi, 1994: 7). Sedangkan seni lukis adalah salah satu cabang seni rupa berupa pengucapan pengalaman artistik manusia pada bidang dua dimensional. Seni lukis merupakan satu bagian dari seni rupa yang divisualkan pada media dua dimensi dengan unsur - unsur seni rupa yang menjadi bentuk karya cipta. Pada dasarnya seni lukis merupakan bahasa ungkapan dari pengalaman estetik maupun idiologis yang merupakan warna dan garis guna mengungkap perasaan, mengekspresikan emosi, gerak, ilusi maupun ilustrasi dari kondisi subjektif seseorang (Susanto, 2011 : 71).

23 26 B. Sumber Ide 1. Popo Iskandar Karya dari Popo Iskandar yang berjudul "Kucing" (lihat Gambar 9), dengan ukuran 120 x 145 cm, dibuat tahun 1975, media cat minyak di atas kanvas, mengungkapkan salah satu dari berbagai karakter yang pernah dibuat dengan objek binatang. Deformasi yang mengandalkan efek-efek goresan yang spontan dan transparan, binatang itu seakan baru bangkit dari tidur dan mengibaskan badanya. Warna hitam belang-belang putih, kucing ini tampak sebagai sosok binatang yang misterius. Gambar 9. Lukisan Popo Iskandar berjudul Kucing (Sumber: 26/03/ WIB)

24 27 Popo Iskandar dikenal sebagai pelukis yang sangat esensial dalam menangkap objek-objeknya. Popo masih mengembangkan berbagai unsur visual lain dan cara pengolahannya. Hal itu bisa dilihat misalnya pada pengolahan nilai tekstur, efek-efek teknik transparan atau opaque dalam medium cat, maupun pengolahan deformasi dan komposisi objek-objeknya. Di samping itu, pelukis ini juga selalu melakukan penggalian psikologis untuk menampilkan esensi dan ekspresi objek yang akan ditulis, karakter objek-objek itu bisa diungkapkan secara khas. Serial objek kucing Popo menggali esensi berbagai gerak kucing yang biasa dilihat karakternya sebagai binatang jinak, lucu, indah, bahkan juga bisa memancarkan sifat-sifat misterius. 2. Bunga Jeruk Gambar 10. Lukisan Bunga Jeruk berjudul Moonlight Girl (Sumber: 26/03/ WIB) Karya dari Bunga Jeruk yang berjudul "Moonlight Girl" (lihat Gambar 10), dengan ukuran 150 x 200 cm, dibuat tahun 2010, media cat minyak di atas

25 28 kanvas, juga menginspirasi. Penulis terkesan dengan imajinasi dari Bunga Jeruk yang menggambarkan hubungan antara seorang gadis dengan banyak kucing, kucing digambarkan sedang bermain, kucing ini tampak menggemaskan dengan tingkah polahnya. 3. Widayat Gambar 11. Lukisan Widayat berjudul Kucing dan Ikan (Sumber: 18/04/ WIB) Salah satu Pelukis Maestro asal Kutoarjo-Jawa Tengah, sebagian besar karya Lukisanya bertemakan Flora dan Fauna, terinspirasi dari pengalamanya yang membekas pada Tahun 1939 saat beliau pernah bekerja sebagai mantri opnamer ( juru ukur ) pada bidang kehutanan di Palembang selama tiga Tahun, dari pengamatanya tentang alam, hewan dan tumbuhan selama beliau bekerja

26 29 itulah yang mengilhami sebagian besar karya Lukisanya bertema tentang alam, flora dan fauna dilukis dalam gaya batik kontemporer ( 16/04/ WIB). Karya Widayat yang berjudul Kucing dan Ikan (lihat Gambar 11), dengan ukuran 58 x 47 cm, dibuat tahun 1989, media cat minyak diatas kanvas. Menggambarkan ada dua kucing dan dua ikan, yang keduanya saling berhubungan, karena makanan kucing adalah ikan. 4. Klowor Waldiyono Gambar 12. Lukisan Klowor Waldiyono berjudul Mother and Son (Sumber: 19/04/ WIB)

27 30 Karya Klowor yang berjudul Mother and Son (lihat Gambar 12), dengan ukuran 30 x 40 cm, dibuat tahun 2003, media akrilik di atas kertas. Karya Klowor menggambarkan kucing yang sedang mengandung, bahwa karya ini berbicara tentang hubungan ibu terhadap anaknya, mengingatkan kita bahwa sebelum kita bahwa sosok ibu sangat berperan penting dalam kehidupan kita, sehingga kita dapat lahir di dunia.

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Kucing adalah hewan yang memiliki karakter yang unik dan menarik. Tingkah laku kucing yang ekspresif, dinamis, lincah, dan luwes menjadi daya

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang. Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki

II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang. Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki II. KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka 1. Rujukan Serangga bersayap sisik ini biasanya memiliki sayap yang sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang bersayap indah, terdapat beberapa

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN 1. Tematik A. Implementasi Teoritis Kehidupan dunia anak-anak yang diangkat oleh penulis ke dalam karya Tugas Akhir seni lukis ini merupakan suatu ketertarikaan penulis terhadap

Lebih terperinci

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tema Karya yang di Angkat Penulis mengangkat bentuk visualisasi gaya renang indah ke dalam karya seni grafis karena berenang merupakan salah satu bagian

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN Kesimpulan yang ditarik dari hasil penelitian ini adalah lukisan Tetet Cahyati yang bertema Bandung merupakan lukisan ekspresivisme-abstrak yang bersumber gagasan dari

Lebih terperinci

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1 Unsur dasar senirupa Pertemuan ke 1 Titik Titik adalah unsur seni rupa dua dimensi yang paling dasar. Titik dapat dikembangkan menjadi garis dan bidang. Titik merupakan unsur penting dalam seni rupa. Sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi.

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni lukis adalah karya seni rupa dua dimensional yang menampilkan citra visual melalui unsur titik, garis, bidang, tekstur, dan warna. Sebagai karya seni murni,

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tema kekerasan terhadap anak (child abuse) akan diwujudkan dalam suatu bentuk karya seni rupa. Perwujudan tema tersebut didukung dengan adanya

Lebih terperinci

Elemen Elemen Desain Grafis

Elemen Elemen Desain Grafis Elemen Elemen Desain Grafis Desain grafis sebagai seni dekat dengan apa yang kita sebut sebagai keindahan (estetika). Keindahan sebagai kebutuhan setiap orang, mengandung nilai nilai subyektivisme. Oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Riset Ide Kemunafikan merupakan salah satu fenomena dalam masyarakat, oleh karena itu riset idenya merupakan forming dari beberapa kasus yang terjadi di masyarakat berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Gagasan atau ide merupakan hal yang harus dimiliki seorang pencipta karya seni dalam proses penciptaan karya seni. Subjektifitas dari seorang

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Sebuah karya seni dapat terlihat dari dorongan perasaan pribadi pelukis. Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya. Hal itu di awali

Lebih terperinci

VISUALISASI KUCING DALAM KARYA LUKIS

VISUALISASI KUCING DALAM KARYA LUKIS VISUALISASI KUCING DALAM KARYA LUKIS PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Seni Pada Program Studi Seni Rupa Murni Oleh : HRE DHARMA SANTI NIM. C0611015

Lebih terperinci

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 NIRMANA DUA DIMENSI Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 PENGERTIAN NIRMANA Berasal dari dua akar kata, yakni nir yang artinya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Desain Grafis Desain grafis terdiri dari dua buah kata yaitu desain dan grafis, desain merupakan proses atau perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Penciptaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Penciptaan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Penciptaan 1. Pengertian Seni Pengertian mengenai seni, salah satunya adalah karya manusia yang mengkomunikasikan pengalaman-pengalaman batinnya, pengalaman batin itu disajikan

Lebih terperinci

III. PROSES PENCIPTAAN

III. PROSES PENCIPTAAN III. PROSES PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Dunia virtual dalam media sosial memang amat menarik untuk dibahas, hal ini pulalah yang membuat penulis melakukan sebuah pengamatan, perenungan

Lebih terperinci

BAB III. A. Implementasi Teoritis. yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai

BAB III. A. Implementasi Teoritis. yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai BAB III A. Implementasi Teoritis Bunga merupakan bagian pada tanaman yang memiliki bentuk dan warna yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai pembiakan pada tanaman, juga dianggap

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas. 68 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya, hal itu diawali dengan adanya dorongan perasaan untuk menciptakan sesuatu yang baru

Lebih terperinci

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM Penyandang buta warna tentu memiliki sesuatu hal yang mempengaruhinya dalam proses pembuatan karya visualnya. Adler (seperti dikutip Damajanti,

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA YANG BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK 1.Nozzle Nozzle merupakan perangkat yang tidak kalah penting dalam pemadaman, fungsi nozzle ini adalah mempermudah

Lebih terperinci

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis A. Pemilihan Ide Pengkaryaan BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Lingkungan Pribadi Ide Lingkungan Sekitar Kontemplasi Stimulasi Sketsa Karya Proses Berkarya Apresiasi karya Karya Seni Bagan 3.1 Proses

Lebih terperinci

Seni Rupa. (Sumber: Dok. Kemdikbud)

Seni Rupa. (Sumber: Dok. Kemdikbud) Seni Rupa Bab 1 Pembelajaran Menggambar Flora, Fauna, dan Alam Benda Kompetensi Inti KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

Lebih terperinci

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teori Penulis menjadikan burung hantu sebagai sumber tema dalam penciptaan karya seni karena burung hantu memiliki beragam

Lebih terperinci

BAB III GAGASAN BERKARYA

BAB III GAGASAN BERKARYA BAB III GAGASAN BERKARYA 3.1 Tafsiran Tema Karya untuk Tugas Akhir ini mempunyai tema besar Ibu, Kamu dan Jarak. Sebuah karya yang sangat personal dan dilatar belakangi dari pengalaman personal saya. Tema

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1. Batasan Masalah Karya seni mempunyai pengertian sangat luas sehingga setiap individu dapat mengartikannya secara berbeda. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, karya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KARYA

BAB IV ANALISIS KARYA 42 BAB IV ANALISIS KARYA Karya 1 Gambar 4.1 Judul : Momen 1 Edisi : 3/5 Tahun : 2016 Karya pertama ini merupakan salah satu momen bahagia dalam keluarga dimana ada sepasang suami istri yang tidak sabar

Lebih terperinci

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS SENI BUDAYA MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS Nama : Alfina Nurpiana Kelas : XII MIPA 3 SMAN 84 JAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 Karya 1 1. Bentuk, yang merupakan wujud yang terdapat di alam dan terlihat nyata.

Lebih terperinci

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA A. Tahap Produksi Media Pada tahap produksi media promosi ini penulis melakukan beberapa tahapan mulai dari sebelum produksi hingga proses produksi media. Adapun ltahapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis Alasan penulis mengangkat momen keluarga sebagai sumber ide dalam penciptaan seni grafis, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan YME yang telah memberi

Lebih terperinci

Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa

Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa Kegiatan Belajar 1 Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa Seorang seniman atau desainer (perancang) mengolah unsur-unsur seni rupa sesuai dengan keahlian dan kepekaan yang dimilikinya dalam mewujudkan

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. apakah perbedaan penyebutan sadō dan chanoyu. Arti kata chanoyu. secara harafiah yaitu air panas untuk teh. Chanoyu mempunyai nama

II. KAJIAN PUSTAKA. apakah perbedaan penyebutan sadō dan chanoyu. Arti kata chanoyu. secara harafiah yaitu air panas untuk teh. Chanoyu mempunyai nama II. KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka 1. Rujukan Istilah sadō atau chanoyu mengundang banyak pertanyaan seperti apakah perbedaan penyebutan sadō dan chanoyu. Arti kata chanoyu secara harafiah yaitu air

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: HOME SWEET HOME Karya: Dwi Retno Sri Ambarwati, MSn

DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: HOME SWEET HOME Karya: Dwi Retno Sri Ambarwati, MSn 1 DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: HOME SWEET HOME Karya: Dwi Retno Sri Ambarwati, MSn Judul : Home Sweet Home Ukuran : 100x100 cm Tahun : 2006 Media : Oil on canvas Dipamerkan pada acara Penciptaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka 1. Rujukan Buaya merupakan binatang yang hidup di air. Keberadaan buaya sudah tidak asing lagi oleh manusia, bahkan sudah banyak tempat penangkaran buaya. Buaya

Lebih terperinci

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali Kelompok lukisan yang secara utuh mengalami pembaharuan pada bidang tema, proporsi, anatomi plastis, pewarnaan, dan sinar bayangan dalam lukis Pita Maha Oleh: Drs. I Dewa Made Pastika a. Judul lukisan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan 305 BAB V KESIMPULAN Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini. Penjelasan yang terkait dengan keberadaan seni lukis

Lebih terperinci

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran. Proses Sumber Persiapan gagasan Sketsa Pengalaman Ide atau Gagasan Karya Pewarnaan Konsultasi BAB I I I Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN Media Teknik massa Pencetakan A. Implementasi Teoritik

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP. 198311292010012034 Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP. 198311292010012034

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Ide dalam proses penciptaan karya seni dapat diperoleh dari hasil pengalaman pribadi maupun pengamatan lingkungan. Kemudian, melalui proses

Lebih terperinci

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang ESTETIKA BENTUK Pengertian Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang Rasa keindahan itu akan muncul apabila terjalin perpaduan yang serasi dari elemen

Lebih terperinci

BAB III ELABORASI TEMA

BAB III ELABORASI TEMA BAB III ELABORASI TEMA 3.1. Ruang aktif. 3.1.1. Pengertian ruang aktif. Ruang aktif adalah ruang yang memilki berbagai macam kegiatan, didalam ruangan tersebut adanya perubahan interior atau eksterior

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian Gambar Pada Pendidikan Anak Usia Dini (Studi Deskriptif Analitik Terhadap Karakteristik Gambar

Lebih terperinci

BAB III. A. Implementasi Teoritis

BAB III. A. Implementasi Teoritis BAB III A. Implementasi Teoritis Penciptaan karya seni merupakan usaha untuk merealisasikan suatu keinginan, pikiran, perasaan dan sebuah harapan tertentu yang ada dalam batin seniman yang diwujudkan melalui

Lebih terperinci

A. Implementasi Teoritik

A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Lebah Madu adalah serangga kaya manfaat, dalam klasifikasi dunia binatang, lebah dimasukan dalam Ordo Hymenoptera yang artinya sayap bening.

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PEMBELAJARAN SENI LUKIS PENDIDIKAN SENI RUPA. Oleh: Drs. Susapto Murdowo, M.Sn.

KONSEP DASAR PEMBELAJARAN SENI LUKIS PENDIDIKAN SENI RUPA. Oleh: Drs. Susapto Murdowo, M.Sn. KONSEP DASAR PEMBELAJARAN SENI LUKIS PENDIDIKAN SENI RUPA Oleh: Drs. Susapto Murdowo, M.Sn. KONSEP DASAR PENDIDIKAN SENI Seni dalam Pendidikan Pendidikan melalui Seni (Education through Art) SENI DALAM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Pada dasarnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dan pada umumnya ada tiga elemen dalam berkomunikasi yaitu pembicara, pendengar dan sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tikus termasuk dalam mamalia kecil, memiliki setidaknya 28 famili. Tikus dimasukkan dalam Ordo Rodentia yang artinya Hewan Pengerat. Ada sekitar

Lebih terperinci

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP N 1 Prambanan Klaten : Seni Budaya (Seni Rupa) : VIII E dan VIII F /Satu : Menggambar Model

Lebih terperinci

BAB III BUNGA TERATAI DALAM LUKISAN

BAB III BUNGA TERATAI DALAM LUKISAN digilib.uns.ac.id BAB III BUNGA TERATAI DALAM LUKISAN A. Implementasi Teoritis Bardasarkan uraian dari bab 2, terdapat pokok-pokok temuan mengenai bunga teratai, mengenai bentuk bunga, pola hidup, serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Nisa Apriyani, 2014 Objek Burung Hantu Sebagai Ide Gagasan Berkarya Tenun Tapestri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Nisa Apriyani, 2014 Objek Burung Hantu Sebagai Ide Gagasan Berkarya Tenun Tapestri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Objek karya seni sangat bermacam-macam, ini sangat tergantung pada ketertarikan seniman tersebut dalam memilih objek.bukan hal kebetulan bahwa penulis sangat

Lebih terperinci

Apa itu Rupa dasar?desain dasar?

Apa itu Rupa dasar?desain dasar? Rupadasar 2D Apa itu Rupa dasar?desain dasar? Ilmu yang mempelajari Nirmana Ilmu yang mengajarkan unsur elemen yang ada pada sebuah karya seni/desain. Ilmu yang mengorganisasi unsur atau elemen agar menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan A. Latar Belakang Penciptaan BAB I PENDAHULUAN Berkesenian adalah salah satu ekspresi proses kebudayaan manusia. Kesenian adalah salah satu ciri kebudayaan. Bagi manusia, kesenian setidaknya memiliki dua

Lebih terperinci

Desain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014

Desain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014 Desain Kerajinan Unsur unsur Desain Unsur desain merupakan bagian-bagian dari desain yang disusun untuk membentuk desain secara keseluruhan. Dalam sebuah karya desain masing-masing unsur tidak dapat dilepaskan

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN A.

BAB III KONSEP PERANCANGAN A. BAB III KONSEP PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Perancangan Motif teratai sebagai hiasan tepi kain lurik Sumber Ide teratai Identifikasi Masalah 1. Perancangan motif teratai sebagai hiasan tepi pada

Lebih terperinci

KARYA SENI LUKIS BESAR TINGKAT DUNIA. Oleh: Drs. Maraja Sitompul, M.Sn.

KARYA SENI LUKIS BESAR TINGKAT DUNIA. Oleh: Drs. Maraja Sitompul, M.Sn. KARYA SENI LUKIS BESAR TINGKAT DUNIA Oleh: Drs. Maraja Sitompul, M.Sn. SENI SEBAGAI KEINDAHAN Seni: segala keindahan yang diciptakan manusia Balinesse Beauty Kakak dan Adik, 1978 BASUKI ABDULLAH ALIRAN

Lebih terperinci

LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA

LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA 2017 Judul : "Kakak dan Adik" Nama seniman : Basuki Abdullah tahun : 1971 ukuran : 65 x 79 cm. Lukisan Basuki Abdullah yang berjudul Kakak dan Adik (1978) ini merupakan

Lebih terperinci

pribadi pada masa remaja, tentang kebiasaan berkumpul di kamar tidur salah seorang teman

pribadi pada masa remaja, tentang kebiasaan berkumpul di kamar tidur salah seorang teman DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: THREE GIRLS IN THE BEDROOM Judul : Three Girls in the Bedroom Ukuran : 100x100 cm Tahun : 2006 Media : Oil on canvas Dipamerkan pada acara: Pameran Seni Rupa dengan

Lebih terperinci

Pengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni

Pengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni Pengertian Seni Rupa Secara sederhana, seni rupa adalah ungkapan ide atau perasaan yang estetis dan bermakna dari pembuatnya yang diwujudkan melalui media rupa yang bisa ditangka dan dirasakan dengan rabaan.

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator. Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn

DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator. Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2017 DESKRIPSI KARYA

Lebih terperinci

BAGIAN III W A R N A

BAGIAN III W A R N A BAGIAN III W A R N A Warna merupakan unsur desain yang pertama paling menarik perhatian seseorang dalam kondisi apapun. Setiap permukaan benda akan tampak berwarna, karena benda tersebut menyerap dan memantulkan

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG. teori-teori penunjang sebagai referensi praktikan untuk membuat sebuah

BAB III TEORI PENUNJANG. teori-teori penunjang sebagai referensi praktikan untuk membuat sebuah BAB III TEORI PENUNJANG Untuk menunjang laporan Kerja Praktik ini dibutuhkan beberapa teori-teori penunjang sebagai referensi praktikan untuk membuat sebuah perancangan dari proyek yang diberikan perusahaan.

Lebih terperinci

[PENGANTAR DESAIN GRAFIS T.I D3-UDINUS

[PENGANTAR DESAIN GRAFIS T.I D3-UDINUS KOMBINASI UNSUR-UNSUR DESAIN 1.Jenis Kombinasi Unsur Desain Dalam memilih dan memadukan sejumlah unsur desain, seorang desainer hanya memiliki 4 (empat) kemungkinan atau paduan yang dapat dilakukannya.

Lebih terperinci

KONSEP KARYA. Penari: Oil on Canvas, 90 x 60 cm. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP:

KONSEP KARYA. Penari: Oil on Canvas, 90 x 60 cm. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP: KONSEP KARYA Penari: Oil on Canvas, 90 x 60 cm Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP: 19750525 200112 1002 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGRI YOGYAKARTA 2013 0 A. Kajian Sumber

Lebih terperinci

BAB III Elemen-Elemen Desain Grafis

BAB III Elemen-Elemen Desain Grafis BAB III Elemen-Elemen Desain Grafis A. Garis / Line Garis atau line adalah suatu goresan, batas limit dari suatu benda, massa, ruang, warna, dan sebagainya. Dari pengertian diatas, garis dapat digolongkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN 53 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide atau Gagasan Beberapa faktor dapat mempengaruhi sebagian karya dari ide yang dihasilkan seorang seniman, faktor tersebut bisa datang dari dalam maupun luar yang menjadikan

Lebih terperinci

DIMENSI WARNA. DEDDY AWARD WIDYA LAKSANA, M.Pd

DIMENSI WARNA. DEDDY AWARD WIDYA LAKSANA, M.Pd DIMENSI WARNA DEDDY AWARD WIDYA LAKSANA, M.Pd Warna panas: adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning Warna dingin, adalah kelompok

Lebih terperinci

II. METODOLOGI A. KERANGKA BERFIKIR

II. METODOLOGI A. KERANGKA BERFIKIR II. METODOLOGI A. KERANGKA BERFIKIR Dalam desain, terdapat beberapa sistem tanda yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah desain komunikasi visual lingkungan, berupa Sign

Lebih terperinci

KOMSEP KARYA SENI. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP:

KOMSEP KARYA SENI. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP: KOMSEP KARYA SENI Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP: 19750525 200112 1002 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGRI YOGYAKARTA 2013 0 A. Pendahuluan Saat ini kita dapat melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. cm, karya ke dua berukuran 120 cm X 135 cm, karya ke tiga berukuran 100 cm X

BAB III METODE PENCIPTAAN. cm, karya ke dua berukuran 120 cm X 135 cm, karya ke tiga berukuran 100 cm X BAB III METODE PENCIPTAAN A. Visualisasi Karya Karya lukis ini sebanyak 4 karya. Karya pertama berukuran 125 cm X 140 cm, karya ke dua berukuran 120 cm X 135 cm, karya ke tiga berukuran 100 cm X 50 cm,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KARYA

BAB IV DESKRIPSI KARYA BAB IV DESKRIPSI KARYA Secara umum apresiasi terhadap karya cermin dapat dikelompokkan menjadi dua jenis. Pertama, kelompok karya dengan objek positif yaitu karya-karya yang menggambarkan gestur yang dapat

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III TEORI PENUNJANG BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 Desain Grafis dalam Perancangan Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Desain

Lebih terperinci

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya PENERAPAN DESAIN DALAM RANGKAIAN BUNGA SEBAGAI PELENGKAP DEKORASI RUANG Arita Puspitorini PKK Abstrak, Bunga sejak dulu hingga kini memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, karena bunga dirangkai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Impressionisme adalah aliran seni yang pada mulanya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Impressionisme adalah aliran seni yang pada mulanya melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Impressionisme adalah aliran seni yang pada mulanya melakukan pemberontakan artistik terhadap standar umum seni di akhir abad ke 19 di Perancis. Daripada melukis

Lebih terperinci

Komposisi dalam Fotografi

Komposisi dalam Fotografi Tujuan: mengorganisasikan berbagai komponen foto yang saling berlainan, menjadi sedemikian rupa sehingga gambar tersebut menjadi suatu kesatuan yang saling mengisi, serta mendukung satu sama lainnya; dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Kucing (Sumber : Dokumentasi Penulis)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Kucing (Sumber : Dokumentasi Penulis) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Setiap orang memiliki rasa suka dalam dirinya termasuk salah satunya memelihara binatang, dengan memiliki binatang peliharaan biasanya bertujuan untuk memenuhi

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tematik Kisah dongeng tentang Raja Arthur memiliki sesuatu yang membuat penulis memiliki sebuah pandangan tertentu yang membawa penulis untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi.

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latar belakang kami menulis makalah ini ialah untuk menjelaskan karya seni rupa dua dimensi secara lebih rinci. Penjelasan karya seni rupa dua dimensi akan meliputi

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Pada pembuatan judul film pendek animasi "REXI : The Great Return" ini, penulis terinspirasi dan mengambil esensi dari bentuk aksara lontara, dimana aksara

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA A. Implementasi Teoritis Mengamati anak-anak baik dalam kehidupan dirumah ataupun diluar rumah, memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa kecil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Perkembangan dunia kesenirupaan saat ini sudah sangat pesat sekali dengan inovasi bahan dan media dari karya seni rupa yang sudah beragam dan kadang tidak

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Teori Promosi dan Multimedia Interaktif Dalam pembuatan interaktif promosi DIV Komputer Multimedia STMIK STIKOM Surabaya, penulis memerlukan sebuah definisi promosi dan multimedia

Lebih terperinci

BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR

BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR 1.1 ALAT DASAR MENGGAMBAR Alat dasar dalam menggambar adalah pensil gambar, selanjutnya ada beberapa alat gambar lainnya seperti pensil warna, tinta, kuas, spidol, crayon,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pengalaman dan pengamatan penulis dalam melihat peristiwa yang terjadi

I. PENDAHULUAN. pengalaman dan pengamatan penulis dalam melihat peristiwa yang terjadi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni pada dasarnya digunakan untuk mewakili perasaan manusia. Melalui seni lukis seseorang dapat menuangkan ide atau gagasannya ke dalam bentuk visual yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode Teori membuat Komik. Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode Teori membuat Komik. Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah 14 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Teori membuat Komik Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah Gambar-gambar dan lambing-lambang yang terjukstaposisi dalam turutan

Lebih terperinci

3 PRINSIP-PRINSIP DAN UNSUR DESAIN

3 PRINSIP-PRINSIP DAN UNSUR DESAIN 3 PRINSIP-PRINSIP DAN UNSUR DESAIN KRIYA TEKSTIL Kompetensi yang akan diperoleh setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman tentang prinsip-prinsip dan unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam desain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1 BAB I PENDAHULUAN Keragaman seni budaya bangsa Indonesia, diantaranya terlihat melalui produk kriya tradisional tersebar di berbagai daerah di Indonesia dengan karakter dan gaya seni masing-masing. Kehadiran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Desain Keunggulan bersaing perusahaan, sesungguhnya adalah keunggulan komunikasi sehingga masalah dalam bersaing adalah masalah dalam penyampaian pesan kepada benak konsumen.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan. September 2011 merupakan awal mula dimana saya mendalami seni rupa

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan. September 2011 merupakan awal mula dimana saya mendalami seni rupa I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan September 2011 merupakan awal mula dimana saya mendalami seni rupa di Program Pascasarjana ISI Yogyakarta. Di kampus inilah saya banyak bertemu dengan seniman,

Lebih terperinci

Ulasan Karya Serikat Serangga Dalam Penciptaan Seni Kriya II. Oleh: I Nyoman Suardina, S.Sn.,Msn.

Ulasan Karya Serikat Serangga Dalam Penciptaan Seni Kriya II. Oleh: I Nyoman Suardina, S.Sn.,Msn. Ulasan Karya Serikat Serangga Dalam Penciptaan Seni Kriya II Oleh: I Nyoman Suardina, S.Sn.,Msn. Gambar 27 Judul: Sang Sutradara Ukuran: 55 X 20 X 63 Cm. Judul Karya Sang Sutradara. Medium: kayu. Shape:

Lebih terperinci

BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teoritis Penulis mengangkat karya yang bertemakan masa kanak-kanak dalam penciptaan karya seni grafis, karena masa

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS CRASH

DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS CRASH DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS CRASH Jenis Karya Judul Ukuran Media/Teknik Tahuan Pembuatan Pencipta : Lukisan : Crash (Tabrakan) : 60 cm x 80 cm : Cat Akrilik di atas Kanvas : 2007 : Drs. Bambang Prihadi,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I ( RPP I )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I ( RPP I ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I ( RPP I ) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu : SMP NEGERI 3 KALASAN : Seni Budaya (Seni Rupa) : IX (sembilan) /1 (Satu) : 3 X 40 menit A. Kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Kebutuhan dan keinginan diperlukan terutama untuk mencapai tujuan hidup

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Kebutuhan dan keinginan diperlukan terutama untuk mencapai tujuan hidup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki tujuan, kebutuhan, dan keinginan yang beragam. Kebutuhan dan keinginan diperlukan terutama untuk mencapai tujuan hidup seseorang.

Lebih terperinci

Aug 14, '08 2:21 PM untuk. Konsep Seni Rupa

Aug 14, '08 2:21 PM untuk. Konsep Seni Rupa Konsep Seni Rupa Aug 14, '08 2:21 PM untuk 1. Konsep Seni Rupa meliputi: Hakikat Seni Rupa, Aspek-aspek Karya Seni Rupa dan Ragam Seni Rupa. 2. Dalam pengertian luas, seni rupa dapat dipahami sebagai produk

Lebih terperinci

: Campuran merah dan hitam membentuk suasana yang tegas dan. : Memperkuat gaya kontemporer dan oriental.

: Campuran merah dan hitam membentuk suasana yang tegas dan. : Memperkuat gaya kontemporer dan oriental. MERAH - Menebarkan keberanian dan energy. - Membuat suasana menjadi cerah, meriah dan penuh pesona. - Secara psikologis warna merah mempercepat aliran darah karena memicu detak jantung. - Menjadi daya

Lebih terperinci

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 NIRMANA WARNA Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 WARNA Merupakan kesan yang timbul oleh pantulan cahaya yang ditangkap oleh

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Definisi Web Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video

Lebih terperinci