Data Penulis: Alumnus STEKOM Agus Widayanto, S.Kom Lingga Hartadi, Amd Luy Usman, Amd Muhammad Toha, S.Kom Rohmad Abidin, S.Kom Wahyu Utomo, S.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Data Penulis: Alumnus STEKOM Agus Widayanto, S.Kom Lingga Hartadi, Amd Luy Usman, Amd Muhammad Toha, S.Kom Rohmad Abidin, S.Kom Wahyu Utomo, S."

Transkripsi

1 Data Penulis: Dosen STEKOM Khoirur Rozikin, S.Kom, M.Kom Dani Sasmoko, S.T, M. Eng Unang Achlison, S.T, M.Kom Drs. Bambang Suhartono, M.Kom Purwanto, S.Kom Arsito Ari Kuncoro, S.Kom, M.Kom Budi Hartono, S.Kom, M.Kom Alumnus STEKOM Agus Widayanto, S.Kom Lingga Hartadi, Amd Luy Usman, Amd Muhammad Toha, S.Kom Rohmad Abidin, S.Kom Wahyu Utomo, S.Kom Program Studi Manajemen Informatika Program Studi Teknik Elektronika Program Studi Teknik Elektronika Program Studi Teknik Elektronika Program Studi Teknik Komputer Program Studi Teknik Elektronika Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Kerusakan pada BLACKBERRY 8520 dengan Metode Forward Chaining Agus Widayanto, Khoirul Rozikin 1 6 Sistem Keamanan Kendaraan SUZUKI SMASH Menggunakan ATMEGA 8 dengan Sensor Bluetooth HC-6 Berbasis Android Lingga Hartadi, Dani Sasmoko 7 18 Analisis Kebutuhan Kapasitor pada Panel Capacitor Bank untuk beban 500 kwatt Luy Usman, Unang Achlison Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Server Center Menggunakan Metode Simple Additive Weighting Berbasis Geographic Information System Muhammad Toha, Bambang Suhartono Efektifitas Solar Illumination dan Solar Light Collectors pada Ruang Tertutup Purwanto Aplikasi Pembayaran SPP di Lingkungan Yayasan Az-Zahra Demak Berbasis Client Server Terintegrasi dengan SMS Gateway Rohmad Abidin, Arsito Ari Kuncoro Pengaruh Bounching Sakelar pada Kendali Motor Stepper dan Radio Frequency Unang Achlison Jurnal ELKOM diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer (STEKOM). Jurnal ELKOM sebagai sarana komunikasi dan penyebarluasan hasil penelitian, pemikiran serta pengabdian pada masyarakat Perancangan Aplikasi Pembayaran SPP dengan Radio Frequency Identification (RFID) dan MCS-51 Studi Kasus pada SMP Negeri 3 Purwodadi Wahyu Utomo, Budi Hartono 51-54

2 JURNAL ELEKTRONIKA DAN KOMPUTER Penanggung Jawab : Ketua Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer Pemimpin Redaksi : Unang Achlison, S.T, M.Kom Mitra Bestari : Prof. YL Sukestiyarno M.S, Ph.D (Universitas Negeri Semarang) Sekretaris Redaksi : Purwanto, S.Kom Dewan Redaksi : Dr. Ir. Agus Wibowo, M.Kom, M.Si, M.M Drs. Bambang Suhartono, M.Kom Muhammad Muthohir, S.Kom, M.Kom Ir. Paulus Hartanto, M.Kom Sulartopo, S.Pd. M.Kom Desain Grafis : Joseph Teguh Santoso, S.Kom, M.Kom Setyo Adi Nugroho, S.E, M.Kom Alamat Redaksi : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer Jl. Majapahit No. 605 Semarang Telp elkom@stekom.ac.id

3 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan terbitnya Jurnal ELKOM (Elektronika dan Komputer) Edisi April 2015, Volume 8 Nomor 1 Tahun 2015 dengan artikel-artikel yang selalu mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam bidang Elektronika dan Komputer. Semua artikel yang dimuat pada Jurnal Elektronika dan Komputer (ELKOM) ini telah ditelaah oleh Dewan Redaksi yang mempunyai kompetensi di bidang Elektronika dan Komputer. Pada edisi ini kami menyajikan beberapa topik menarik antara lain makalah yang menggunakan objek Hand Phone yaitu : Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Kerusakan pada BLACKBERRY 8520 dengan Metode Forward Chaining, dan Aplikasi Pembayaran SPP di Linkungan Yayasan Az-Zahra Demak Berbasis Client Server Terintegrasi dengan SMS Gateway. Topik selanjutnya adalah makalah yang menggunakan aplikasi micro controller yaitu : Sistem Keamanan Kendaraan SUZUKI SMASH Menggunakan ATMEGA 8 dengan Sensor Bluetooth HC-6 Berbasis Android, serta Perancangan Aplikasi Pembayaran SPP dengan Radio Frequency Identification (RFID) dan MCS-51 Studi Kasus pada SMP Negeri 3 Purwodadi. Topik selanjutnya adalah makalah yang menggunakan objek Elektronika yaitu : Analisis Kebutuhan Kapasitor pada Panel Capacitor Bank untuk Beban 500 Kwatt, Efektifitas Solar Illumination dan Solar Light Collectors pada Ruang Tertutup, dan Pengaruh Bounching Sakelar pada Kendali Motor Stepper dan Radio Frequency. Topik selanjutnya adalah makalah yang menggunakan aplikasi jaringan komputer yaitu : Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Server Center Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Berbasis Geographic Information System (GIS). Terima kasih yang mendalam disampaikan kepada penulis makalah yang telah berkontribusi pada penerbitan Jurnal ELKOM edisi kali ini. Dengan rendah hati dan segala hormat, mengundang Dosen dan rekan sejawat peneliti dalam bidang Elektronika dan Komputer untuk mengirimkan naskah, review, gagasan dan opini untuk disajikan pada Jurnal Elektronika dan Komputer (ELKOM) ini. Sebagai akhir kata, saran dan kritik terhadap Jurnal Elektronika dan Komputer (ELKOM) yang membangun sangat diharapkan. Selamat membaca. Semarang, April 2015 Pemimpin Redaksi i

4 Vol.8 No.1 April 2015 JURNAL ELEKTRONIKA DAN KOMPUTER DAFTAR ISI Kata Pengantar...i Daftar Isi... ii 1. Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Kerusakan pada BLACKBERRY 8520 dengan Metode Forward Chaining (Agus Widayanto, Khoirul Rozikin) Sistem Keamanan Kendaraan SUZUKI SMASH Menggunakan ATMEGA 8 dengan Sensor Bluetooth HC-6 Berbasis Android (Lingga Hartadi, Dani Sasmoko) Analisis Kebutuhan Kapasitor pada Panel Capacitor Bank untuk Beban 500 Kwatt (Luy Usman, Unang Achlison) Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Server Center Menggunakan Metode Simple Additive Weighting Berbasis Geographic Information System (Muhammad Toha, Bambang Suhartono) Efektifitas Solar Illumination dan Solar Light Collectors pada Ruang Tertutup (Purwanto) Aplikasi Pembayaran SPP di Lingkungan Yayasan Az-Zahra Demak Berbasis Client Server Terintegrasi dengan SMS Gateway (Rohmad Abidin, Arsito Ari Kuncoro) Pengaruh Bounching Sakelar pada Kendali Motor Stepper dan Radio Frequency (Unang Achlison) Perancangan Aplikasi Pembayaran SPP dengan Radio Frequency Identification (RFID) dan MCS-51 Studi Kasus pada SMP Negeri 3 Purwodadi (Wahyu Utomo, Budi Hartono) ii

5 EFEKTIFITAS SOLAR ILLUMINATION DAN SOLAR LIGHT COLLECTORS PADA RUANG TERTUTUP (Purwanto) EFEKTIFITAS SOLAR ILLUMINATION DAN SOLAR LIGHT COLLECTORS PADA RUANG TERTUTUP PURWANTO Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer Jl. Majapahit 605 & 304 Semarang Indonesia purwanto@stekom.ac.id Abstrak Penelitian tentang pencahayaan alami dalam ruang tertutup dapat menggunakan SOLAR ILLUMINATION atau juga SOLAR LIGHT COLLECTORS. Penjelasan masing-masing penelitian sebagai berikut: (1) mekanisme pemanduan cahaya dalam Solar Illumination adalah mengumpulkan cahaya menjadi berkas titik oleh panel solar; (2) mekanisme pemanduan cahaya dalam Solar Light Collectors menggunakan Solar Collector dan serat optik dengan uraian bahwa Solar collector merupakan alat yang digunakan untuk memantulkan dan mengumpulkan sinar matahari pada satu titik, sedangkan serat optik digunakan sebagai media transmisi cahaya. Efisiensi ditentukan oleh berdasarkan besar intensitas dititik fokus yang ditentukan oleh Indeks bias udara dan Sudut penerimaan. Berdasarkan hasil penelitian, efisiensi pemanduan cahaya dalam Solar Illumination mencapai 786,45 lux dan efisiensi pemanduan cahaya dalam Solar Light Collectors mencapai 483,84 lux. Berdasarkan hasil analisis menggunakan pendekatan efisiensi intensitas cahaya dalam ruang tertutup diperoleh simpulan bahwa mekanisme pemanduan cahaya dalam Solar Illumination menghasilkan intensitas cahaya yang lebih efektif. Kata Kunci : Solar Illumination, Solar Light Collectors, efisiensi intensitas cahaya. A. PENDAHULUAN Ketersediaan energi di indonesia belum mampu mencukupi tingkat konsusmsi oleh masyarakat yang relatif besar, sehingga perlu dilakukan pencarian sumber energi baru dan melakukan efisiensi energi. Peningkatan konsumsi energi listrik di dunia semakin meningkat seiring dengan berkembangnya teknologi, maka diperlukan energi alternatif untuk mengurangi pemakaian energi listrik tersebut. Saat ini energi alternatif yang berkenaan dengan listrik telah banyak diteliti khususnya pada pemanfaatan pencahayaan. Berbagai solusi lain telah ditawarkan misalnya penggunaan fiber optic day lighting system (Werring: 2009). Saat ini telah banyak dikembangkan penelitian lain yang berkaitan dengan fiber optic day lighting system dengan berbagai desain pada collector dan sistem transmisinya. Misalnya pada penelitian yang dilakukan oleh Couture dimana diteliti seberapa besar pengaruh 4 jenis kolektor, masing-masing dilengkapi dengan dan tanpa lensa Fresnel. Disimpulkan bahwa kolektor harus memiliki bentuk mengerucut atau memiliki fokus agar cahaya yang ditangkap agar dapat masuk dalam serat optik (Couture: 2008). Selain itu penelitian telah dilakukan oleh Nugrahani dengan judul Perancangan Sistem Transmisi Sinar Matahari Melalui Serat Optik (Nugrahani: 2012). Pada penelitian tersebut dibahas tentang percobaan dengan menggunakan berbagai jenis solar collector, yakni jenis parabola, cermin datar, limas segi empat dan kerucut. Bentuk Parabola digunakan untuk primary collector sedangkan cermin datar, limas segi empat dan kerucut digunakan untuk secondary collector. Hasil transmisi daya maksimal didapatkan dengan menggunakan parabola sebagai primary collector dan kerucut sebagai secondary collector, dimana output atau intensitas yang diukur pada ujung keluaran fiber hanya mencapai 206 lux. 33

6 Vol. 8 No.1 ELKOM, April 2015 Upaya untuk mendapatkan output atau intensitas pada serat optik yang tinggi perlu dilakukan analisa pada setiap sistem solar lighting itu sendiri. Salah satu masalah yang berpengaruh adalah coupling antara solar collector dengan serat optik untuk memperoleh transmisi daya yang optimum. B. TINJAUAN PUSTAKA 1. Dasar Pencahayaan (Lux) Luminansi adalah besaran yang ekivalen dengan satuan daya yaitu watt. Secara sepesifik luminansi merupakan ukuran kuat penerangan yang mampu dikeluarkan oleh sumber cahaya. 1 lm/m2 setara dengan 1 lux (Ryer: 1998). Kuat penerangan adalah jumlah kuantitatif fluks cahaya yang menimpa atau sampai pada permukaan bidang. Besar kuat penerangan dapat dihitung dengan persamaan (1): E = I d2... (1) Keterangan : E = Kuat penerangan pada permukaan kerja (Lumen/m2) I = intensitas cahaya (Lumen) d = jarak sumber cahaya ke permukaan kerja (m) 2. Solar Collector Solar Collector menggunakan aperture (d) dan panjang fokus (f) yang telah ditentukan. Dengan menggunakan perbandingan f dan d maka akan diperoleh sudut θ atau sudut yang dibentuk oleh sinar matahari di titik fokus sesuai dengan dengan persamaan (2): θ = 2 arctan 1 f d... (2) 3. Optika Geometri Optika geometri adalah cabang ilmu pengetahuan tentang optik yang mempelajari sifat-sifat perambatan cahaya, seperti pemantulan dan pembiasan. Cahaya merupakan spektrum elektromagnetik. Jika cahaya tersebut mengenai medium, cahaya akan dipantulkan. Pada hukum Snellius (pemantulan) berlaku sudut datang ( datang θ ) sama dengan sudut pantul ( pantul θ ) dan terletak dalam satu bidang. Gambar 1. Bentuk pemantulan cahaya. Pada Gambar 1, merupakan bentuk pemantulan dalam cermin datar. Kondisi tersebut akanberbeda jika bentuk cermin adalah sferis (cekung atau cembung), berkas cahaya pada cerminsferis akan cenderung menuju atau menjauhi titik pusat. Seperti ilustrasi pada Gambar 2 (Halliday: 1993). Gambar 2. Bentuk pemantulan cahaya pada cermin cembung. Prinsip optika gemetri juga berlaku pada pemanduan cahaya dala fiber optik. Fiber optik merukapakan serabut kaca yang terdir dari inti (core) dan cladding. Cahaya merambat dalam fiber optik melaui core dengan metode pemantulan (Wikipedia: 2005). C. METODOLOGI PENELITIAN 1. Solar Illumination Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Isa Albanna dan Suyatno (2011) dirumuskan bentuk alur metodologi solar illumination yang dilakukan dalam penelitian seperti Gambar 3. Solar Tracker Solar Concentrator Solar Illumination Instrumentasi Optik Panel Transmisi Cahaya Gambar 3 Diagram solar illumination 34

7 EFEKTIFITAS SOLAR ILLUMINATION DAN SOLAR LIGHT COLLECTORS PADA RUANG TERTUTUP (Purwanto) Penelitian yang dilakukan adalah perancangan sistem solar ilumination. Sistem ini terdiri dari elektronika (solar tracker) dan sistem instrumentasi optik (solar concentrator dan panel transmisi). Solar tracker yang telah dirancang memiliki kemampuan untuk mengikuti arah berkas sumber cahaya agar cahaya yang mengenai solar concentrator dapat optimum. Sistem instrumentasi optik yang telah dirancang terdiri dari bentuk panel solar concentrator dan panel transmisi cahaya berupa fiber optik (jenis bundle). Panel solar concentrator merupakan panel berbentuk cermin cekung dengan fokus tertentu. 2. Solar Light Collectors Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bantara Bayu Perrmana Putra, Sekartedjo dan Agus M. Hatta (2013) dirumuskan metodologi Solar Light Collectors dengan menggunakan bantuan software OSLO. Parameter yang digunakan dalam OSLO yaitu aperture (d) dan panjang fokus (F) seperti gambar 4 di bawah ini. Penyesuaian spesifikasi serat optik yaitu besar Numerical Aperture. Langkah pertama yang dilakukan adalah mendapatkan besar intensitas dititik fokus dengan menggunakan persamaan (3): Loss db/m = 10 log I in I out... (3) dimana : loss (db/m) = besar nilai loss pada serat optik I in = Intensitas masukan = Intensitas keluaran I out Kemudian dilakukan perhitungan kembali agar mendapatkan intensitas di titik fokus pada setiap sudutnya. Perhitungan tersebut dilakukan dengan menggunakan analogi perbandingan antara panjang fokus dengan intensitas seperti persamaan berikut (4): f x f o = I xn I o... (4) dimana : fx = Panjang fokus surface x fo = Panjang fokus surface awal Ixn = Intensitas xn Io = Intensitas awal Setelah mendapatkan intensitas dari persamaan (4) maka dilakukan kembali perhitungan dengan menggunakan persamaan (3) dengan intensitas masukan serat optik (Iin) sama dengan intensitas xn. Gambar 4. Parameter kolektor parabola yang digunakan di dalam OSLO. Spesifikasi dari serat optik yang digunakan adalah sebagai berikut : Jenis : Solid core end glow cable Bahan core : Polymethil Methacrylate Resin (PMMA) Bahan cladding : Fluorinated Polymer Bahan jacket : black PVC Indeks bias core : 1,49 Diameter core : 6 mm Sudut penerimaan : 60 Loss : 0,3 db/m D. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Solar Illumination Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Isa Albanna dan Suyatno (2011) didapatkan hasil pengujian solar tracker. Sistem instrumentasi optik dalam solar illumination merupakan sistem yang memegang peran penting dalam pentransmisian cahaya. Pada sistem tersebut terdiri dari solar concentrator dan fiber optik sebagai media transmisi cahaya. Perhitungan efisiensi sistem instrumentasi optik dalam solar illumination dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut mengukur gain pada solar concentrator. 35

8 Vol. 8 No.1 ELKOM, April 2015 Pengukuran gain dilakukan dengan cara membandingkan nilai kuat penerangan pada titik 2 dan titik 1 sesuai hasil tracker pada tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1. Gain Solar Concentrator Pengukuran ke- Kuat Penerangan (Lux) Titik 1 Titik 2 Gain Average Gain 4.07 Sumber: Isa Albanna dan Suyatno (2011) 2. Solar Light Collectors Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bantara Bayu Perrmana Putra, Sekartedjo dan Agus M. Hatta (2013) didapatkan simpulan bahwa semakin kecil sudut yang dibentuk maka intensitas yang dapat masuk semakin kecil pula. Intensitas cahaya yang masuk pada serat optik sesuai sudut titik fokus ditampilkan pada Tabel 2 sebagai berikut: Besar Sudut Intensitas Cahaya sudut titik aperture intensitas No. fokus (θ) (cm) cahaya (lux) ,72 270, ,64 390, , ,8384 Sumber : Bantara Bayu Perrmana Putra, Sekartedjo dan Agus M. Hatta (2013) Berdasarkan data pada tabel 2 didapatkan simpulan bahwa aperture sebanding dengan intensitas dan sudut. Hal ini dibuktikan dengan semakin besar aperture 39,836 cm maka semakin besar pula intensitas cahaya yang dihasilkan 483,8384 lux dan demikian sebaliknya semakin kecil sudut yang dibentuk maka nilai dari aperture akan semakin kecil. E. SIMPULAN Solar Illumination menggunakan solar concentrator dan fiber optik sebagai media transmisi cahaya dapat menghasilkan intensitas cahaya hingga lux. Solar Light Collectors menggunakan media serat optik dengan bantuan software OSLO dapat menghasilkan intensitas cahaya hingga 483,84 lux. Simpulan yang didapat dari analisis yang telah dilakukan adalah intensitas cahaya yang lebih efektif yaitu menggunakan metoda Solar Illumination. F. DAFTAR PUSTAKA Bantara Bayu Perrmana Putra, Sekartedjo dan Agus M. Hatta "Perancangan Coupling Antara Solar Collector - Serat Optik Untuk Sistem Pencahayaan Alami", JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 Couture, P., Mostefa, M., & Al-Azzawi, A. (2008). Designs of Solar Collector for Hybrid Fiber Optic Lighting System. IEEE. Djojonegoro, W. (1992). Pengembangan dan penerapan energi baru dan terbarukan, Lokakarya "Bio Mature Unit" (BMU) untuk pengembangan masyarakat pedesaan. Jakarta: BPPT. Halliday, Resnick Fundamentals of Physics, John Wiley & Sons, Inc.Halliday. Isa Albanna dan Suyatno "Pencahayaan Dalam Ruang Tertutup Menggunakan Solar Illumination", Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Nugrahani, E. F. (2012). Perancangan Sistem Transmisi Cahaya Matahari Melalui Serat Optik Untuk Pencahayaan Ruangan. Phillip, Derek Lighting Modern Building. Architectural Press. Oxford. Ryer, Alex Light Measurement Handbook. International Light Inc. Wikipedia,2005. Fiber Optik Werring, C. G. (2009). Design And Application Of Fiber Optic Daylighting Systems. 36

Data Penulis: Alumnus STEKOM Agus Widayanto, S.Kom Lingga Hartadi, Amd Luy Usman, Amd Muhammad Toha, S.Kom Rohmad Abidin, S.Kom Wahyu Utomo, S.

Data Penulis: Alumnus STEKOM Agus Widayanto, S.Kom Lingga Hartadi, Amd Luy Usman, Amd Muhammad Toha, S.Kom Rohmad Abidin, S.Kom Wahyu Utomo, S. Data Penulis: Dosen STEKOM Khoirur Rozikin, S.Kom, M.Kom Dani Sasmoko, S.T, M. Eng Unang Achlison, S.T, M.Kom Drs. Bambang Suhartono, M.Kom Purwanto, S.Kom Arsito Ari Kuncoro, S.Kom, M.Kom Budi Hartono,

Lebih terperinci

Data Penulis: Alumnus STEKOM Agus Widayanto, S.Kom Lingga Hartadi, Amd Luy Usman, Amd Muhammad Toha, S.Kom Rohmad Abidin, S.Kom Wahyu Utomo, S.

Data Penulis: Alumnus STEKOM Agus Widayanto, S.Kom Lingga Hartadi, Amd Luy Usman, Amd Muhammad Toha, S.Kom Rohmad Abidin, S.Kom Wahyu Utomo, S. Data Penulis: Dosen STEKOM Khoirur Rozikin, S.Kom, M.Kom Dani Sasmoko, S.T, M. Eng Unang Achlison, S.T, M.Kom Drs. Bambang Suhartono, M.Kom Purwanto, S.Kom Arsito Ari Kuncoro, S.Kom, M.Kom Budi Hartono,

Lebih terperinci

Data Penulis: Alumnus STEKOM Agus Widayanto, S.Kom Lingga Hartadi, Amd Luy Usman, Amd Muhammad Toha, S.Kom Rohmad Abidin, S.Kom Wahyu Utomo, S.

Data Penulis: Alumnus STEKOM Agus Widayanto, S.Kom Lingga Hartadi, Amd Luy Usman, Amd Muhammad Toha, S.Kom Rohmad Abidin, S.Kom Wahyu Utomo, S. Data Penulis: Dosen STEKOM Khoirur Rozikin, S.Kom, M.Kom Dani Sasmoko, S.T, M. Eng Unang Achlison, S.T, M.Kom Drs. Bambang Suhartono, M.Kom Purwanto, S.Kom Arsito Ari Kuncoro, S.Kom, M.Kom Budi Hartono,

Lebih terperinci

PENCAHAYAAN DALAM RUANG TERTUTUP MENGGUNAKAN SOLAR ILLUMINATION

PENCAHAYAAN DALAM RUANG TERTUTUP MENGGUNAKAN SOLAR ILLUMINATION PENCAHAYAAN DALAM RUANG TERTUTUP MENGGUNAKAN SOLAR ILLUMINATION Isa Albanna; Suyatno, M.Si; Gatut Yudoyono, Drs., MT Jurusan Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo

Lebih terperinci

Data Penulis: Alumnus STEKOM Agus Widayanto, S.Kom Lingga Hartadi, Amd Luy Usman, Amd Muhammad Toha, S.Kom Rohmad Abidin, S.Kom Wahyu Utomo, S.

Data Penulis: Alumnus STEKOM Agus Widayanto, S.Kom Lingga Hartadi, Amd Luy Usman, Amd Muhammad Toha, S.Kom Rohmad Abidin, S.Kom Wahyu Utomo, S. Data Penulis: Dosen STEKOM Khoirur Rozikin, S.Kom, M.Kom Dani Sasmoko, S.T, M. Eng Unang Achlison, S.T, M.Kom Drs. Bambang Suhartono, M.Kom Purwanto, S.Kom Arsito Ari Kuncoro, S.Kom, M.Kom Budi Hartono,

Lebih terperinci

Data Penulis: Alumnus STEKOM Agus Widayanto, S.Kom Lingga Hartadi, Amd Luy Usman, Amd Muhammad Toha, S.Kom Rohmad Abidin, S.Kom Wahyu Utomo, S.

Data Penulis: Alumnus STEKOM Agus Widayanto, S.Kom Lingga Hartadi, Amd Luy Usman, Amd Muhammad Toha, S.Kom Rohmad Abidin, S.Kom Wahyu Utomo, S. Data Penulis: Dosen STEKOM Khoirur Rozikin, S.Kom, M.Kom Dani Sasmoko, S.T, M. Eng Unang Achlison, S.T, M.Kom Drs. Bambang Suhartono, M.Kom Purwanto, S.Kom Arsito Ari Kuncoro, S.Kom, M.Kom Budi Hartono,

Lebih terperinci

Kata kunci: cahaya, efisiensi, energi, solar illumination, solar tracker

Kata kunci: cahaya, efisiensi, energi, solar illumination, solar tracker PENCAHAYAAN DALAM RUANG TERTUTUP MENGGUNAKAN SOLAR ILLUMINATION Isa Albanna; Suyatno, M.Si; Gatut Yudoyono, Drs., MT Jurusan Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo

Lebih terperinci

Perancangan Coupling Antara Solar Collector - Serat Optik Untuk Sistem Pencahayaan Alami

Perancangan Coupling Antara Solar Collector - Serat Optik Untuk Sistem Pencahayaan Alami JURNAL TEKNK POMTS Vl. 1, N. 1, (2013) 1-5 1 Perancangan Cupling Antara Slar Cllectr - Serat Optik Untuk Sistem Pencahayaan Alami Bantara Bayu Perrmana Putra, Sekartedj, Agus M. Hatta. Jurusan Teknik Fisika,

Lebih terperinci

Data Penulis: Alumnus STEKOM Agus Widayanto, S.Kom Lingga Hartadi, Amd Luy Usman, Amd Muhammad Toha, S.Kom Rohmad Abidin, S.Kom Wahyu Utomo, S.

Data Penulis: Alumnus STEKOM Agus Widayanto, S.Kom Lingga Hartadi, Amd Luy Usman, Amd Muhammad Toha, S.Kom Rohmad Abidin, S.Kom Wahyu Utomo, S. Data Penulis: Dosen STEKOM Khoirur Rozikin, S.Kom, M.Kom Dani Sasmoko, S.T, M. Eng Unang Achlison, S.T, M.Kom Drs. Bambang Suhartono, M.Kom Purwanto, S.Kom Arsito Ari Kuncoro, S.Kom, M.Kom Budi Hartono,

Lebih terperinci

Perancangan Reflektor Cahaya untuk Sistem Pencahayaan Alami Berbasis Optik Geometri

Perancangan Reflektor Cahaya untuk Sistem Pencahayaan Alami Berbasis Optik Geometri JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) B-87 Perancangan Reflektor Cahaya untuk Sistem Pencahayaan Alami Berbasis Optik Geometri Joko Nugroho, Gatut Yudoyono, dan

Lebih terperinci

Data Penulis: Dosen Universitas PGRI Semarang Febrian Murti Dewanto, S.E., M.Kom Bambang Agus Herlambang, M.Kom Aris Tri Jaka Haryanta, M.

Data Penulis: Dosen Universitas PGRI Semarang Febrian Murti Dewanto, S.E., M.Kom Bambang Agus Herlambang, M.Kom Aris Tri Jaka Haryanta, M. Data Penulis: Dosen Universitas PGRI Semarang Febrian Murti Dewanto, S.E., M.Kom Bambang Agus Herlambang, M.Kom Aris Tri Jaka Haryanta, M.Kom Dosen STEKOM Khoirur Rozikin, S.Kom, M.Kom Purwanto, S.Kom

Lebih terperinci

Perancangan Coupling Antara Solar Collector- Serat Optik untuk Sistem Pencahayaan Alami

Perancangan Coupling Antara Solar Collector- Serat Optik untuk Sistem Pencahayaan Alami JURNAL TEKNK POMTS Vl. 2, N. 2, (213) SSN: 2337-3539 (231-9271 Print) B-345 Perancangan Cupling Antara Slar Cllectr- Serat Optik untuk Sistem Pencahayaan Alami Bantara Bayu Perrmana Putra, Sekartedj, dan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENCAHAYAAN HYBRID MENGGUNAKAN SERAT OPTIK DAN ULTRABRIGHT LED

RANCANG BANGUN SISTEM PENCAHAYAAN HYBRID MENGGUNAKAN SERAT OPTIK DAN ULTRABRIGHT LED RANCANG BANGUN SISTEM PENCAHAYAAN HYBRID MENGGUNAKAN SERAT OPTIK DAN ULTRABRIGHT LED Henri Sukmajaya NRP 2205100148 Dosen pembimbing: Dr. Muhammad Rivai, ST,MT Ir. Harris Pirngadi, MT,ID Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Data Penulis: Dosen Universitas PGRI Semarang Febrian Murti Dewanto, S.E., M.Kom Bambang Agus Herlambang, M.Kom Aris Tri Jaka Haryanta, M.

Data Penulis: Dosen Universitas PGRI Semarang Febrian Murti Dewanto, S.E., M.Kom Bambang Agus Herlambang, M.Kom Aris Tri Jaka Haryanta, M. Data Penulis: Dosen Universitas PGRI Semarang Febrian Murti Dewanto, S.E., M.Kom Bambang Agus Herlambang, M.Kom Aris Tri Jaka Haryanta, M.Kom Dosen STEKOM Khoirur Rozikin, S.Kom, M.Kom Purwanto, S.Kom

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM HUKUM-HUKUM OPTIK

BAB II TINJAUAN UMUM HUKUM-HUKUM OPTIK BAB II TINJAUAN UMUM HUKUM-HUKUM OPTIK Tujuan Instruksional Umum Bab II menjelaskan konsep-konsep dasar optika yang diterapkan pada komunikasi serat optik. Tujuan Instruksional Khusus Pokok-pokok bahasan

Lebih terperinci

DASAR-DASAR OPTIKA. Dr. Ida Hamidah, M.Si. Oleh: JPTM FPTK UPI Prodi Pend. IPA SPs UPI

DASAR-DASAR OPTIKA. Dr. Ida Hamidah, M.Si. Oleh: JPTM FPTK UPI Prodi Pend. IPA SPs UPI DASAR-DASAR OPTIKA Oleh: Dr. Ida Hamidah, M.Si. JPTM FPTK UPI Prodi Pend. IPA SPs UPI OUTLINE Pendahuluan Optika Klasik Optika Modern Pendahuluan Optika adalah ilmu yang menjelaskan kelakuan dan sifat-sifat

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENCAHAYAAN HYBRID MENGGUNAKAN SERAT OPTIK DAN ULTRABRIGHT LED

RANCANG BANGUN SISTEM PENCAHAYAAN HYBRID MENGGUNAKAN SERAT OPTIK DAN ULTRABRIGHT LED RANCANG BANGUN SISTEM PENCAHAYAAN HYBRID MENGGUNAKAN SERAT OPTIK DAN ULTRABRIGHT LED Henri Sukmajaya 2205 100 148 Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Surabaya 60111

Lebih terperinci

Data Penulis: Dosen Universitas PGRI Semarang Febrian Murti Dewanto, S.E., M.Kom Bambang Agus Herlambang, M.Kom Aris Tri Jaka Haryanta, M.

Data Penulis: Dosen Universitas PGRI Semarang Febrian Murti Dewanto, S.E., M.Kom Bambang Agus Herlambang, M.Kom Aris Tri Jaka Haryanta, M. Data Penulis: Dosen Universitas PGRI Semarang Febrian Murti Dewanto, S.E., M.Kom Bambang Agus Herlambang, M.Kom Aris Tri Jaka Haryanta, M.Kom Dosen STEKOM Khoirur Rozikin, S.Kom, M.Kom Purwanto, S.Kom

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Panjang Kupasan dan Perubahan Suhu Terhadap Pancaran Intensitas pada Serat Optik Plastik Multimode Tipe FD

Analisis Pengaruh Panjang Kupasan dan Perubahan Suhu Terhadap Pancaran Intensitas pada Serat Optik Plastik Multimode Tipe FD JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) B-103 Analisis Pengaruh Panjang Kupasan dan Perubahan Suhu Terhadap Pancaran Intensitas pada Serat Optik Plastik Multimode Tipe

Lebih terperinci

13. Cahaya; Optika geometri

13. Cahaya; Optika geometri mitrayana@ugm.ac.id 3. Cahaya; Optika geometri 9/7/202 Benda terlihat Benda tersebut sumber cahaya: bola lampu, matahari, bintang dll Benda terlihat dari cahaya yang dipantulkannya . Model Berkas Cahaya

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Transmisi Cahaya Matahari Melalui Serat Optik untuk Pencahayaan Ruangan

Perancangan Sistem Transmisi Cahaya Matahari Melalui Serat Optik untuk Pencahayaan Ruangan JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Perancangan Sistem Transmisi Caaya Mataari Melalui Serat Optik untuk Pencaayaan Ruangan Elita Fidiya Nugraani, Dr. Ir. Sekartedjo K. MSc., dan A.M. Hatta,

Lebih terperinci

Cahaya dan Perambatannya

Cahaya dan Perambatannya Cahaya dan Perambatannya Anhar, MT. 1 Perkembangan awal Cahaya telah digunakan beribu tahun yg lalu. Walaupun saat ini eranya wireless, banyk nahkoda masih menggunakan cahaya utk navigasi di lautan. Boston,

Lebih terperinci

SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK Submitted by Dadiek Pranindito ST, MT,. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM LOGO PURWOKERTO Topik Pembahasan Chapter 1 Overview SKSO Pertemuan Ke -2 SKSO dan Teori

Lebih terperinci

Fiber Optics (serat optik) Oleh: Ichwan Yelfianhar (dirangkum dari berbagai sumber)

Fiber Optics (serat optik) Oleh: Ichwan Yelfianhar (dirangkum dari berbagai sumber) Fiber Optics (serat optik) Oleh: Ichwan Yelfianhar (dirangkum dari berbagai sumber) Bahan fiber optics (serat optik) Serat optik terbuat dari bahan dielektrik berbentuk seperti kaca (glass). Di dalam serat

Lebih terperinci

ANALISIS RUGI-RUGI PADA SISTEM TRANSMISI SERAT OPTIK

ANALISIS RUGI-RUGI PADA SISTEM TRANSMISI SERAT OPTIK ANALISIS RUGI-RUGI PADA SISTEM TRANSMISI SERAT OPTIK Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana (S-I) pada Departemen Teknik Elektro Oleh : FIRMAN PANE 080422047

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi dengan kapasitas besar dengan keandalan yang tinggi. Pada awal

BAB I PENDAHULUAN. informasi dengan kapasitas besar dengan keandalan yang tinggi. Pada awal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Serat optik adalah salah satu media transmisi yang dapat menyalurkan informasi dengan kapasitas besar dengan keandalan yang tinggi. Pada awal penggunaannya, serat optik

Lebih terperinci

Deteksi Kadar Glukosa dalam Air Destilasi Berbasis Sensor Pergeseran Menggunakan Fiber Coupler

Deteksi Kadar Glukosa dalam Air Destilasi Berbasis Sensor Pergeseran Menggunakan Fiber Coupler Deteksi Kadar Glukosa dalam Air Destilasi Berbasis Sensor Pergeseran Menggunakan Fiber Coupler Fina Nurul Aini, Samian, dan Moh. Yasin. Program Studi S1 Fisika, Departemen Fisika, FST Universitas Airlangga,

Lebih terperinci

TUGAS. : Fitrilina, M.T OLEH: NO. INDUK MAHASISWA :

TUGAS. : Fitrilina, M.T OLEH: NO. INDUK MAHASISWA : TUGAS NAMA MATA KULIAH DOSEN : Sistem Komunikasi Serat Optik : Fitrilina, M.T OLEH: NAMA MAHASISWA : Fadilla Zennifa NO. INDUK MAHASISWA : 0910951006 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PEMBENGKOKAN PADA ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN AIR MENGGUNAKAN SISTEM SENSOR SERAT OPTIK

ANALISIS PENGARUH PEMBENGKOKAN PADA ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN AIR MENGGUNAKAN SISTEM SENSOR SERAT OPTIK ANALISIS PENGARUH PEMBENGKOKAN PADA ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN AIR MENGGUNAKAN SISTEM SENSOR SERAT OPTIK Mardian Peslinof 1, Harmadi 2 dan Wildian 2 1 Program Pascasarjana FMIPA Universitas Andalas 2

Lebih terperinci

Optika adalah ilmu fisika yang mempelajari cahaya.

Optika adalah ilmu fisika yang mempelajari cahaya. 1 Optika adalah ilmu fisika yang mempelajari cahaya. Optika geometri mempelajari sifat pemantulan HUKUM PEMANTULAN CAHAYA 1. Sinar dating(i),garis normal(n),dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemantulan adalah perubahan arah rambat sinar ke arah sisi (medium) asal, setelah menumbuk antarmuka dua medium (Kerker, 1977). Prinsip pemantulan dalam serat

Lebih terperinci

Lampiran I. Soal. 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 3. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya!

Lampiran I. Soal. 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 3. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! LAMPIRAN Tahap I : Menggambarkan garis normal dari bidang batas yang datar No. Soal No. Soal 1. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Optika Fisis - Soal

Xpedia Fisika. Optika Fisis - Soal Xpedia Fisika Optika Fisis - Soal Doc. Name: XPFIS0802 Version: 2016-05 halaman 1 01. Gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh. (1) muatan listrik yang diam (2) muatan listrik yang bergerak lurus

Lebih terperinci

Data Penulis: Alumnus STEKOM Dwi Anggraeni, S.Kom Siti Jumaroh, S.Kom Siti Maftukhah, S.Kom A.Sulthoni, S.Kom

Data Penulis: Alumnus STEKOM Dwi Anggraeni, S.Kom Siti Jumaroh, S.Kom Siti Maftukhah, S.Kom A.Sulthoni, S.Kom Data Penulis: Dosen STEKOM Iwan Koerniawan, M.Th., M.Si Julitta Dewayani, S.S., M.M. Kustiyono, S.Kom, M.Kom Mokhamad Iklil Mustofa, S.Kom Rusito, S.Kom, M.Kom Unang Achlison, S.T, M.Kom Sulartopo, S.Pd,

Lebih terperinci

FIS 1 A. PENDAHULUAN C. PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN B. PEMANTULAN CAHAYA

FIS 1 A. PENDAHULUAN C. PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN B. PEMANTULAN CAHAYA A. PENDAHULUAN Optika adalah ilmu yang mempelajari tentang cahaya. Siatsiat cahaya: ) Memiliki cepat rambat 3,0 x 0 8 m/s 2) Merupakan gelombang transversal dan elektromagnetik 3) Merambat dalam arah lurus

Lebih terperinci

11/9/2016. Jenis jenis Serat Optik. Secara umum blok diagram transmisi komunikasi fiber optik. 1. Single Mode Fiber Diameter core < Diameter cladding

11/9/2016. Jenis jenis Serat Optik. Secara umum blok diagram transmisi komunikasi fiber optik. 1. Single Mode Fiber Diameter core < Diameter cladding TT 1122 PENGANTAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Information source Electrical Transmit Optical Source Optical Fiber Destination Receiver (demodulator) Optical Detector Secara umum blok diagram transmisi komunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Langkah-langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan oleh penulis yang pertama adalah membahas perancangan alat yang meliputi perancangan mekanik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Trafik Secara umum trafik dapat diartikan sebagai perpindahan informasi dari satu tempat ke tempat lain melalui jaringan telekomunikasi. Besaran dari suatu trafik telekomunikasi

Lebih terperinci

DAN KONSENTRASI SAMPEL

DAN KONSENTRASI SAMPEL PERANCANGAN SENSOR ph MENGGUNAKAN FIBER OPTIK BERDASARKAN VARIASI KETEBALAN REZA ADINDA ZARKASIH NRP. 1107100050 DAN KONSENTRASI SAMPEL DOSEN PEMBIMBING : DRS. HASTO SUNARNO,M.Sc Jurusan Fisika Fakultas

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PENGUKURAN REDAMAN SERAT OPTIK MENGGUNAKAN OTDR UNTUK MENDETEKSI KADAR GLUKOSA DALAM AIR

PEMANFAATAN PENGUKURAN REDAMAN SERAT OPTIK MENGGUNAKAN OTDR UNTUK MENDETEKSI KADAR GLUKOSA DALAM AIR PEMANFAATAN PENGUKURAN REDAMAN SERAT OPTIK MENGGUNAKAN OTDR UNTUK MENDETEKSI KADAR GLUKOSA DALAM AIR Intan Pamudiarti, Sami an, Pujiyanto Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kupang, September Tim Penyusun

KATA PENGANTAR. Kupang, September Tim Penyusun KATA PENGANTAR Puji syukur tim panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-nya tim bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Optika Fisis ini. Makalah ini diajukan guna memenuhi

Lebih terperinci

Gambar 3. 1 Ilustrasi pemantulan spekuler (kiri) dan pemantulan difuse (kanan)

Gambar 3. 1 Ilustrasi pemantulan spekuler (kiri) dan pemantulan difuse (kanan) 3.1. Cahaya Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang memiliki sifat-sifat yaitu dapat dipantulkan (refleksi), dibiaskan (refraksi), diserap (absorpsi), interferensi, difraksi, dan polarisasi. Cahaya

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika Optika Fisis - Latihan Soal Doc Name: AR12FIS0399 Version : 2012-02 halaman 1 01. Gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh. (1) Mauatan listrik yang diam (2) Muatan listrik

Lebih terperinci

Sifat-sifat gelombang elektromagnetik

Sifat-sifat gelombang elektromagnetik GELOMBANG II 1 MATERI Gelombang elektromagnetik (Optik) Refleksi, Refraksi, Interferensi gelombang optik Pembentukan bayangan cermin dan lensa Alat-alat yang menggunakan prinsip optik 1 Sifat-sifat gelombang

Lebih terperinci

PENINGKATAN DAYA KELUARAN SEL SURYA DENGAN PENAMBAHAN INTENSITAS BERKAS CAHAYA MATAHARI

PENINGKATAN DAYA KELUARAN SEL SURYA DENGAN PENAMBAHAN INTENSITAS BERKAS CAHAYA MATAHARI PENINGKATAN DAYA KELUARAN SEL SURYA DENGAN PENAMBAHAN INTENSITAS BERKAS CAHAYA MATAHARI Oleh: Budhi Priyanto ABSTRAK: Sel surya sebagai penghasil energi listrik dari sinar matahari secara langsung saat

Lebih terperinci

FISIKA SEKOLAH I I. DESKRIPSI

FISIKA SEKOLAH I I. DESKRIPSI FISIKA SEKOLAH I I. DESKRIPSI Matakuliah ini adalah salah satu Matakuliah akhlian Program Studi (MKKPS) yang berorientasi pada penguasaan fisika di sekolah menengah. Setelah selesai mengikuti perkuliahan

Lebih terperinci

DAB I PENDAHULUAN. komponen utama dan komponen pendukung yang memadai. Komponen. utama meliputi pesawat pengirim sinyal-sinyal informasi dan pesawat

DAB I PENDAHULUAN. komponen utama dan komponen pendukung yang memadai. Komponen. utama meliputi pesawat pengirim sinyal-sinyal informasi dan pesawat DAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi, terutama dalam bidang komunikasi saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Kebutuhan komunikasi dan bertukar informasi antar satu dengan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SENSOR SERAT OPTIK UNTUK PENGUKURAN PERGESERAN OBYEK DALAM ORDE MIKRON MENGGUNAKAN SERAT OPTIK MULTIMODE WIDYANA

PERANCANGAN SENSOR SERAT OPTIK UNTUK PENGUKURAN PERGESERAN OBYEK DALAM ORDE MIKRON MENGGUNAKAN SERAT OPTIK MULTIMODE WIDYANA PERANCANGAN SENSOR SERAT OPTIK UNTUK PENGUKURAN PERGESERAN OBYEK DALAM ORDE MIKRON MENGGUNAKAN SERAT OPTIK MULTIMODE WIDYANA - 2406100093 PENDAHULUAN Kebutuhan suatu alat pengukuran pergeseran obyek dalam

Lebih terperinci

LAPORAN GELADI UNIVERSITAS TELKOM PT. TELKOM INDONESIA Tbk. WITEL BALI SELATAN DENPASAR

LAPORAN GELADI UNIVERSITAS TELKOM PT. TELKOM INDONESIA Tbk. WITEL BALI SELATAN DENPASAR LAPORAN GELADI UNIVERSITAS TELKOM 2015 PT. TELKOM INDONESIA Tbk. WITEL BALI SELATAN DENPASAR Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat mata kuliah Geladi Program Studi D3 Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

BANGUN REKAPRIMA. Majalah Ilmiah Pengembangan Rekayasa, Sosial dan Humaniora. Judul Artikel :

BANGUN REKAPRIMA. Majalah Ilmiah Pengembangan Rekayasa, Sosial dan Humaniora. Judul Artikel : e-issn : 2541-3899 BANGUN REKAPRIMA Majalah Ilmiah Pengembangan Rekayasa, Sosial dan Humaniora Judul Artikel : - PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH DAN BOTTOM ASH TERHADAP MUTU PAVING - PERANCANGAN MESIN POTONG

Lebih terperinci

Pengabdian Masyarakat di SMK Bangun Nusantara APLIKASI FIBER OPTIK. Oleh :Suyatno Budiharjo

Pengabdian Masyarakat di SMK Bangun Nusantara APLIKASI FIBER OPTIK. Oleh :Suyatno Budiharjo Pengabdian Masyarakat di SMK Bangun Nusantara APLIKASI FIBER OPTIK Oleh :Suyatno Budiharjo Email : suyatno_budiharjo@yahoo.co.id DEFINISI FIBER OPTIC Serat optik adalah merupakan saluran transmisi atau

Lebih terperinci

C E R M I N. Oleh: Anggi Budi Wirawan NIT: Akademi Pelayaran Niaga Semarang Desember

C E R M I N. Oleh: Anggi Budi Wirawan NIT: Akademi Pelayaran Niaga Semarang Desember C E R M I N Oleh: Anggi Budi Wirawan NIT: 13.49.1030 Akademi Pelayaran Niaga Semarang Desember - 2013 BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, setiap harinya manusia tidak terlepas

Lebih terperinci

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK I. SOAL PILIHAN GANDA Diketahui c = 0 8 m/s; µ 0 = 0-7 Wb A - m - ; ε 0 = 8,85 0 - C N - m -. 0. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut : () Di udara kecepatannya cenderung

Lebih terperinci

PERANCANGAN SENSOR SERAT OPTIK UNTUK PENGUKURAN PERGESERAN OBYEK DALAM ORDE MIKROMETER MENGGUNAKAN SERAT OPTIK MULTIMODE

PERANCANGAN SENSOR SERAT OPTIK UNTUK PENGUKURAN PERGESERAN OBYEK DALAM ORDE MIKROMETER MENGGUNAKAN SERAT OPTIK MULTIMODE PERANCANGAN SENSOR SERAT OPTIK UNTUK PENGUKURAN PERGESERAN OBYEK DALAM ORDE MIKROMETER MENGGUNAKAN SERAT OPTIK MULTIMODE Widyana - Heru Setijono Laboratorium Rekayasa Fotonika Jurusan Teknik Fisika Fakultas

Lebih terperinci

Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet

Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet Muhammad Agam Syaifur Rizal 1, Widjonarko 2, Satryo Budi Utomo 3 Mahasiswa

Lebih terperinci

ANALISA RUGI-RUGI PELENGKUNGAN PADA SERAT OPTIK SINGLE MODE TERHADAP PELEMAHAN INTENSITAS CAHAYA

ANALISA RUGI-RUGI PELENGKUNGAN PADA SERAT OPTIK SINGLE MODE TERHADAP PELEMAHAN INTENSITAS CAHAYA ANALISA RUGI-RUGI PELENGKUNGAN PADA SERAT OPTIK SINGLE MODE TERHADAP PELEMAHAN INTENSITAS CAHAYA Yovi Hamdani, Ir. M. Zulfin, MT Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Perancangan Prototipe Biosensor Serat Optik Berbasis pada Metode End-Butt Coupling

Perancangan Prototipe Biosensor Serat Optik Berbasis pada Metode End-Butt Coupling Perancangan Prototipe Biosensor Serat Optik Berbasis pada Metode End-Butt Coupling Adnan Fatahillah Afiff, Purnomo Sidi Priambodo Departemen Teknik Elektro, Universitas Indonesia, Kampus Baru UI Depok

Lebih terperinci

Elyas Narantika NIM

Elyas Narantika NIM Elyas Narantika NIM 2012 21 018 Contoh peristiwa refraksi dan refleksi di kehidupan sehari-hari Definisi Refraksi (atau pembiasan) dalam optika geometris didefinisikan sebagai perubahan arah rambat partikel

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Bunyi Perambatan Gelombang dalam Pipa

2. TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Bunyi Perambatan Gelombang dalam Pipa 2 Metode yang sering digunakan untuk menentukan koefisien serap bunyi pada bahan akustik adalah metode ruang gaung dan metode tabung impedansi. Metode tabung impedansi ini masih dibedakan menjadi beberapa

Lebih terperinci

Analisis Sensor Regangan dengan Teknik Pencacatan Berbasis Serat Optik Multimode Step-Index

Analisis Sensor Regangan dengan Teknik Pencacatan Berbasis Serat Optik Multimode Step-Index B22 Analisis Sensor Regangan dengan Teknik Pencacatan Berbasis Serat Optik Multimode Step-Index Muhadha Shalatin dan Agus Rubiyanto Departemen Fisika, Fakultas Ilmu Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

Pengaruh Sudut Kemiringan Kolektor Surya Pelat Datar terhadap Efisiensi Termal dengan Penambahan Eksternal Annular Fin pada Pipa

Pengaruh Sudut Kemiringan Kolektor Surya Pelat Datar terhadap Efisiensi Termal dengan Penambahan Eksternal Annular Fin pada Pipa JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (215 ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print B-31 Pengaruh Sudut Kemiringan Kolektor Surya Pelat Datar terhadap Efisiensi Termal dengan Penambahan Eksternal Annular Fin pada Pipa

Lebih terperinci

FABRIKASI DAN KARAKTERISASI DIRECTIONAL SINGLE DAN DOUBLE COUPLER PADA BAHAN SERAT OPTIK PLASTIK STEP INDEX MULTIMODE TIPE FD

FABRIKASI DAN KARAKTERISASI DIRECTIONAL SINGLE DAN DOUBLE COUPLER PADA BAHAN SERAT OPTIK PLASTIK STEP INDEX MULTIMODE TIPE FD FABRIKASI DAN KARAKTERISASI DIRECTIONAL SINGLE DAN DOUBLE COUPLER PADA BAHAN SERAT OPTIK PLASTIK STEP INDEX MULTIMODE TIPE FD-620-10 LUCKY PUTRI RAHAYU NRP 1109 100 012 Dosen Pembimbing Drs. Gatut Yudoyono,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan mensimulasikan MZI di program computer simulation technology (CST) dengan skema penelitian yang

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM PENGATUR ARAH SEL SURYA BERBASIS AVR SKRIPSI. oleh

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM PENGATUR ARAH SEL SURYA BERBASIS AVR SKRIPSI. oleh ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM PENGATUR ARAH SEL SURYA BERBASIS AVR SKRIPSI oleh Agus Prihatin 0600644665 Fransiscus Yogi Bramono 0600645301 Ridwansyah Irdianto 0600652175 Universitas Bina Nusantara Jakarta

Lebih terperinci

ANALISA RUGI DAYA MAKROBENDING SERAT OPTIK MODA TUNGGAL TERHADAP PENGARUH PEMBEBANAN DENGAN VARIASI JUMLAH DAN DIAMETER LILITAN

ANALISA RUGI DAYA MAKROBENDING SERAT OPTIK MODA TUNGGAL TERHADAP PENGARUH PEMBEBANAN DENGAN VARIASI JUMLAH DAN DIAMETER LILITAN ANALISA RUGI DAYA MAKROBENDING SERAT OPTIK MODA TUNGGAL TERHADAP PENGARUH PEMBEBANAN DENGAN VARIASI JUMLAH DAN DIAMETER LILITAN Henry Prasetyo 1109100060 Pembimbing : Endarko, M.Si., Ph.D Department of

Lebih terperinci

ANALISA SISTEM PENCAHAYAAN BUATAN RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU)

ANALISA SISTEM PENCAHAYAAN BUATAN RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU) JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (1-8) 1 ANALISA SISTEM PENCAHAYAAN BUATAN RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU) Hanang Rizki Ersa Fardana, Ir. Heri Joestiono, M.T. Jurusan Teknik Fisika,

Lebih terperinci

Data Penulis: Alumnus STEKOM Agus Widayanto, S.Kom Lingga Hartadi, Amd Luy Usman, Amd Muhammad Toha, S.Kom Rohmad Abidin, S.Kom Wahyu Utomo, S.

Data Penulis: Alumnus STEKOM Agus Widayanto, S.Kom Lingga Hartadi, Amd Luy Usman, Amd Muhammad Toha, S.Kom Rohmad Abidin, S.Kom Wahyu Utomo, S. Data Penulis: Dosen STEKOM Khoirur Rozikin, S.Kom, M.Kom Dani Sasmoko, S.T, M. Eng Unang Achlison, S.T, M.Kom Drs. Bambang Suhartono, M.Kom Purwanto, S.Kom Arsito Ari Kuncoro, S.Kom, M.Kom Budi Hartono,

Lebih terperinci

Oleh : Akbar Sujiwa Pembimbing : Endarko, M.Si., Ph.D

Oleh : Akbar Sujiwa Pembimbing : Endarko, M.Si., Ph.D Oleh : Akbar Sujiwa Pembimbing : Endarko, M.Si., Ph.D Serat optik FTP 320-10 banyak digunakan Bagaimana karakter makrobending losses FTP 320-10 terhadap pembebanan Bagaimana kecepatan respon FTP 320-10

Lebih terperinci

Deteksi Konsentrasi Kadar Glukosa Dalam Air Destilasi Berbasis Sensor Pergeseran Serat Optik Menggunakan Cermin Cekung Sebagai Target

Deteksi Konsentrasi Kadar Glukosa Dalam Air Destilasi Berbasis Sensor Pergeseran Serat Optik Menggunakan Cermin Cekung Sebagai Target Deteksi Konsentrasi Kadar Glukosa Dalam Air Destilasi Berbasis Sensor Pergeseran Serat Optik Menggunakan Cermin Cekung Sebagai Target Hilyati N., Samian, Moh. Yasin, Program Studi Fisika Fakultas Sains

Lebih terperinci

Sistem Otomatisasi dan Monitoring Miniatur Greenhouse Berbasis Web Server dan Notifikasi SMS dengan Arduino ABSTRAK

Sistem Otomatisasi dan Monitoring Miniatur Greenhouse Berbasis Web Server dan Notifikasi SMS dengan Arduino ABSTRAK Sistem Otomatisasi dan Monitoring Miniatur Greenhouse Berbasis Web Server dan Notifikasi SMS dengan Arduino Devi Taramika 1, Ismah Afifah 1, Asri Wulandari, ST., MT. 2, Agus Wagyana, ST., MT. 2 1. Teknik

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUKURAN MENGGUNAKAN OTDR SERTA ANALISA HASIL PERHITUNGAN DAN PENGGUKURAN TERHADAP RUGI-RUGI TRANSMISI

BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUKURAN MENGGUNAKAN OTDR SERTA ANALISA HASIL PERHITUNGAN DAN PENGGUKURAN TERHADAP RUGI-RUGI TRANSMISI BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUKURAN MENGGUNAKAN OTDR SERTA ANALISA HASIL PERHITUNGAN DAN PENGGUKURAN TERHADAP RUGI-RUGI TRANSMISI 4.1 Analisa Perencanaan Instalasi Penentuan metode instalasi perlu dipertimbangkan

Lebih terperinci

6.4! LIGHT ( B. LENSA ) NOOR

6.4! LIGHT ( B. LENSA ) NOOR 6.4! LIGHT ( B. LENSA ) NOOR 17 Menurunkan hukum pembiasan. 21 Mendeskripsikan pengertian bayangan nyata dan bayangan maya. INDIKATOR KD - 6.4 ( B. LENSA ) 18 Menjelaskan makna indeks bias medium. 19 Mendeskripsikan

Lebih terperinci

PEMETAAN BEBAN OLEH BIDANG SERAGAM DENGAN METODE BENDING LOSS AKIBAT GRATING PADA SERAT OPTIK

PEMETAAN BEBAN OLEH BIDANG SERAGAM DENGAN METODE BENDING LOSS AKIBAT GRATING PADA SERAT OPTIK PEMETAAN BEBAN OLEH BIDANG SERAGAM DENGAN METODE BENDING LOSS AKIBAT GRATING PADA SERAT OPTIK Mahmudah Salwa Gianti*, Ahmad Marzuki*, Stefanus Adi Kristiawan** *Prodi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

Analisis Efisiensi Daya Pada Transmisi Daya Optik Lewat Bundel Serat Optik

Analisis Efisiensi Daya Pada Transmisi Daya Optik Lewat Bundel Serat Optik The 13 th Industrial Electronics Seminar 2011 (IES 2011) Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia, October 26, 2011 Analisis Efisiensi Daya Pada Transmisi Daya Optik

Lebih terperinci

Pengukuran Pengaruh Kelengkungan Serat Optik terhadap Rugi Daya Menggunakan Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)

Pengukuran Pengaruh Kelengkungan Serat Optik terhadap Rugi Daya Menggunakan Optical Time Domain Reflectometer (OTDR) Pengukuran Pengaruh Kelengkungan Serat Optik terhadap Rugi Daya Menggunakan Optical Time Domain Reflectometer () Aninda Maharani, Apriani Kusumawardhani Laboratorium Rekayasa Fotonika Jurusan Teknik Fisika

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pencahayaan Untuk Penghematan Energi Listrik Di Ruang Kelas P- 105 Teknik Fisika-ITS Surabaya

Perancangan Sistem Pencahayaan Untuk Penghematan Energi Listrik Di Ruang Kelas P- 105 Teknik Fisika-ITS Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Perancangan Sistem Pencahayaan Untuk Penghematan Energi Listrik Di Ruang Kelas P- 105 Teknik Fisika-ITS Surabaya Herdian Ardianto dan Ir. Heri Justiono,

Lebih terperinci

Apakah Gelombang Elektromagnetik?? Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak ada medium

Apakah Gelombang Elektromagnetik?? Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak ada medium MATERI Gelombang elektromagnetik (Optik) Releksi, Reraksi, Intererensi gelombang optik Eksperimen Young Prinsip Huygen Pembentukan bayangan cermin dan lensa Alat-alat yang menggunakan prinsip optik Apa

Lebih terperinci

PENENTUAN RUGI-RUGI KELENGKUNGAN FIBER OPTIK MODE TUNGGAL SECARA KOMPUTASI

PENENTUAN RUGI-RUGI KELENGKUNGAN FIBER OPTIK MODE TUNGGAL SECARA KOMPUTASI Jurnal Komunikasi Fisika Indonesia (KFI) Jurusan Fiska FMIPA Univ. Riau Pekanbaru. Edisi Oktober 2016. ISSN.1412-2960 PENENTUAN RUGI-RUGI KELENGKUNGAN FIBER OPTIK MODE TUNGGAL SECARA KOMPUTASI Saktioto,

Lebih terperinci

2015 DESAIN DAN OPTIMASI FREKUENSI SENSOR LINGKUNGAN BERBASIS PEMANDU GELOMBANG INTERFEROMETER MACH ZEHNDER

2015 DESAIN DAN OPTIMASI FREKUENSI SENSOR LINGKUNGAN BERBASIS PEMANDU GELOMBANG INTERFEROMETER MACH ZEHNDER BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan merupakan aspek penting dalam kehidupan karena lingkungan adalah tempat dimana kita hidup, bernafas dan sebagainya. Lingkungan merupakan kawasan tempat kita

Lebih terperinci

PENDALAMAN MATERI CAHAYA

PENDALAMAN MATERI CAHAYA PENDALAMAN MATERI CAHAYA Cahaya digolongkan sebagai suatu bentuk radiasi. Radiasi adalah sesuatu yang memancar keluar dari suatu sumber tetapi bukan merupakan zat. Cahaya dapat dilihat mata manusia. Cahaya

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 14 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dalam tiga tahap yaitu pengukuran iluminasi cahaya pada medium udara, pengoperasian bagan apung, dan pengukuran iluminasi

Lebih terperinci

ANALISIS PANDU GELOMBANG Y-BRANCH MIRING KIRI DENGAN SISIPAN BAHAN TAK-LINIER PADA CLADDING UNTUK GERBANG LOGIKA X-OR SKRIPSI

ANALISIS PANDU GELOMBANG Y-BRANCH MIRING KIRI DENGAN SISIPAN BAHAN TAK-LINIER PADA CLADDING UNTUK GERBANG LOGIKA X-OR SKRIPSI ANALISIS PANDU GELOMBANG Y-BRANCH MIRING KIRI DENGAN SISIPAN BAHAN TAK-LINIER PADA CLADDING UNTUK GERBANG LOGIKA X-OR SKRIPSI Oleh Wahyudi Pramono NIM 061810201042 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. 44 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi Larutan Dengan Menggunakan Interferometer Michelson

Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi Larutan Dengan Menggunakan Interferometer Michelson Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi Larutan Dengan Menggunakan Interferometer Michelson MAHASISWA : Friska Ayu Nugraheni NRP 2407 100 014 DOSEN PEMBIMBING : Ir. Heru Setijono. M.Sc NIP. 194901201976121001

Lebih terperinci

Analisa Pengaruh Variasi Diameter Receiver Dan Intensitas Cahaya Terhadap Efisiensi Termal Model Kolektor Surya Tipe Linear Parabolic Concentrating

Analisa Pengaruh Variasi Diameter Receiver Dan Intensitas Cahaya Terhadap Efisiensi Termal Model Kolektor Surya Tipe Linear Parabolic Concentrating JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (212) 1-5 1 Analisa Pengaruh Variasi Diameter Receiver Dan Intensitas Cahaya Terhadap Efisiensi Termal Model Kolektor Surya Tipe Linear Parabolic Concentrating Hendra

Lebih terperinci

ANALISIS THERMAL KOLEKTOR SURYA PEMANAS AIR JENIS PLAT DATAR DENGAN PIPA SEJAJAR

ANALISIS THERMAL KOLEKTOR SURYA PEMANAS AIR JENIS PLAT DATAR DENGAN PIPA SEJAJAR TUGAS AKHIR ANALISIS THERMAL KOLEKTOR SURYA PEMANAS AIR JENIS PLAT DATAR DENGAN PIPA SEJAJAR Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S-1) Jurusan Teknik Mesin

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MINIATUR SISTEM KENDALI MOTOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

RANCANG BANGUN MINIATUR SISTEM KENDALI MOTOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 RANCANG BANGUN MINIATUR SISTEM KENDALI MOTOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Ditulis Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Dipolma 3 Oleh : DEDDI

Lebih terperinci

Sistem Irigasi Sederhana Menggunakan Sensor Kelembaban untuk Otomatisasi dan Optimalisasi Pengairan Lahan

Sistem Irigasi Sederhana Menggunakan Sensor Kelembaban untuk Otomatisasi dan Optimalisasi Pengairan Lahan Sistem Irigasi Sederhana Menggunakan Sensor Kelembaban untuk Otomatisasi dan Optimalisasi Pengairan Lahan Dinda Thalia Andariesta1,a), Muhammad Fadhlika1,b), Abdul Rajak2,c), Nina Siti Aminah1,d), dan

Lebih terperinci

Data Penulis: Universitas Stikubank Semarang Agus Prasetyo Utomo, M.M., M.Kom Melly Putri Damayanti, S.Kom Deni Multazam, S.Kom

Data Penulis: Universitas Stikubank Semarang Agus Prasetyo Utomo, M.M., M.Kom Melly Putri Damayanti, S.Kom Deni Multazam, S.Kom Data Penulis: Universitas Stikubank Semarang Agus Prasetyo Utomo, M.M., M.Kom Melly Putri Damayanti, S.Kom Deni Multazam, S.Kom Dosen STEKOM Budi Hartono, S.Kom., M.Kom Khoirur Rozikin, S.Kom., M.Kom.

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG. Perambatan cahaya dalam suatu medium dengan 3 cara : Berikut adalah gambar perambatan cahaya dalam medium yang ditunjukkan

BAB III TEORI PENUNJANG. Perambatan cahaya dalam suatu medium dengan 3 cara : Berikut adalah gambar perambatan cahaya dalam medium yang ditunjukkan BAB III TEORI PENUNJANG Bab tiga berisi tentang tentang teori penunjang kerja praktek yang telah dikerjakan. 3.1. Propagasi cahaya dalam serat optik Perambatan cahaya dalam suatu medium dengan 3 cara :

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. daripada meringankan kerja manusia. Nilai lebih itu antara lain adalah kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. daripada meringankan kerja manusia. Nilai lebih itu antara lain adalah kemampuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern seperti sekarang ini, selain untuk meringankan kerja manusia, alat-alat yang digunakan oleh manusia diharapkan mempunyai nilai lebih daripada meringankan

Lebih terperinci

Kabel Serat Optik. Agiska Bayudin /TTL S1 Ekstensi. Jurusan Teknik Tenaga Listrik Fakultas Teknik Universitas Jederal Ahmad Yani

Kabel Serat Optik. Agiska Bayudin /TTL S1 Ekstensi. Jurusan Teknik Tenaga Listrik Fakultas Teknik Universitas Jederal Ahmad Yani Kabel Serat Optik Agiska Bayudin 2212122114/TTL S1 Ekstensi Jurusan Teknik Tenaga Listrik Fakultas Teknik Universitas Jederal Ahmad Yani Jl. Ters. Jend. Sudirman PO. BOX 148 Cimahi, Jabar, Indonesia. Telp.

Lebih terperinci

Macam-macam berkas cahaya: 1. Berkas mengumpul (Konvergen) 2. Berkas Menyebar ( divergen) 3. Berkas Sejajar.

Macam-macam berkas cahaya: 1. Berkas mengumpul (Konvergen) 2. Berkas Menyebar ( divergen) 3. Berkas Sejajar. BAB V CAHAYA Cahaya adalah gelombang yang memindahkan tenaga tanpa perambatan massa. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang terdiri dari beberapa macam warna. Di dalam ruang hampa warna warna

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN BECAK LISTRIK TENAGA HYBRID DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PI-FUZZY (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak

RANCANG BANGUN BECAK LISTRIK TENAGA HYBRID DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PI-FUZZY (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak RANCANG BANGUN BECAK LISTRIK TENAGA HYBRID DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PI-FUZZY (SUBJUDUL: HARDWARE) Andri Wicaksono 1, Ainur Rofiq Nansur, ST, MT. 2,Endro Wahjono, S.ST, MT. 3 Mahasiswa Elektro Industri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Krisis energi bukanlah permasalahan yang baru, namun sudah menjadi hal yang diprediksikan pasti akan terjadi. Sumber energi minyak yang selama ini menjadi andalan akan

Lebih terperinci

PENGARUH PERUBAHAN KONSENTRASI CLADDING TERHADAP LOSS POWER SERAT OPTIK SINGLEMODE SMF-28

PENGARUH PERUBAHAN KONSENTRASI CLADDING TERHADAP LOSS POWER SERAT OPTIK SINGLEMODE SMF-28 PENGARUH PERUBAHAN KONSENTRASI CLADDING TERHADAP LOSS POWER SERAT OPTIK SINGLEMODE SMF-28 Sujito, Arif Hidayat, Firman Budianto Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang Telah dilakukan penelitian

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 Pengembangan Model Regenerative Brake pada Sepeda Listrik untuk Menambah Jarak Tempuh dengan Variasi Alifiana Buda Trisnaningtyas, dan I Nyoman

Lebih terperinci

Cahaya. Bab. Peta Konsep. Gambar 17.1 Pensil yang dicelupkan ke dalam air. Cermin datar. pada. Pemantulan cahaya. Cermin lengkung.

Cahaya. Bab. Peta Konsep. Gambar 17.1 Pensil yang dicelupkan ke dalam air. Cermin datar. pada. Pemantulan cahaya. Cermin lengkung. Bab 7 Cahaya Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 7. Pensil yang dicelupkan ke dalam air Coba kamu perhatikan Gambar 7.. Sebatang pensil yang dicelupkan ke dalam gelas berisi air akan tampak bengkok jika dilihat

Lebih terperinci

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol 1, No. 2, Oktober 2016,

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol 1, No. 2, Oktober 2016, P-ISSN: 2528-5688 E-ISSN: 2528-5696 VOLT Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol 1, No. 2, Oktober 2016, 103-107 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PADA

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMBASMI HAMA WERENG BEBAS INSEKTISIDA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 DENGAN MENGGUNAKAN PANEL SURYA SKRIPSI

RANCANG BANGUN ALAT PEMBASMI HAMA WERENG BEBAS INSEKTISIDA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 DENGAN MENGGUNAKAN PANEL SURYA SKRIPSI RANCANG BANGUN ALAT PEMBASMI HAMA WERENG BEBAS INSEKTISIDA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 DENGAN MENGGUNAKAN PANEL SURYA SKRIPSI Diajukan dan Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Lebih terperinci