SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TERAPI TERTAWA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN MOJOKERTO
|
|
- Erlin Hardja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TERAPI TERTAWA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN MOJOKERTO OLEH : KELOMPOK EKO HENDRIK S ( ) 2. M. NAJIB AL HARITSI ( ) 3. AJENG KUSUMANINGRUM ( ) 4. DEWI ROKHMAWATI ( ) 5. RAHAYU SEPTIANA ( ) PROGRAM PROFESI NERS STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO 2014/2015
2 LEMBAR PENGESAHAN Satuan Acara Penyuluhan (SAP) dan Leaflet tentang Hipertensi di Ruang Kencono Wungu RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto telah mendapat persetujuan pada : Hari : Tanggal : Ketua Kelompok Moch. Nurhasani NIM : Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik NIP : NIP : Mengetahui, Kepala Kepala Ruangan Ruangan Muji Rahayu, S.Kep. Ns NIP Muji : Rahayu, S.Kep.Ns
3 SATUAN ACARA PENYULUHAN Bidang Study : Keperawatan Jiwa Topik : Terapi Tertawa Sasaran : Peserta penyuluhan di Lembaga Pemasyarakatan Mojokerto Tempat: Lembaga Pemasyarakatan Mojokerto Hari/Tanggal : Senin, 18 Mei 2015 Waktu : 1 x 30 menit TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Pada akhir proses penyuluhan, peserta penyuluhan dapat mengetahui tentang terapi tertawa dan pelaksanaannya. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah diberikan penyuluhan bapak/ibu dapat : 1. Menyebutkan pengertian tertawa 2. Menyebutkan tentang fisiologi tertawa 3. Menyebutkan pengertrian dari terapi tertawa 4. Menyebutkan apa saja dasar teori dari terapi tertawa 5. Menyebutkan tahapan dari terapi tertawa SASARAN Peserta penyuluhan Terapi Tertawa di Lembaga Pemasyarakatan Mojokerto MATERI Terlampir METODE 1. Ceramah 2. Tanya Jawab MEDIA Leaflet
4 KRITERIA EVALUASI 1. Evaluasi Struktur Ibu/Bapak hadir ditempat penyuluhan Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang Aula Lembaga Pemasyarakatan Mojokerto 2. Evaluasi Proses Ibu/Bapak antusias terhadap materi penyuluhan Ibu/Bapak tdk meninggalkan tempat penyuluhan Ibu/Bapak mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar 3. Evaluasi Hasil Ibu/Bapak mengetahui tentang pengertian tertawa, pengertian terapi tertawa dan mampu melaksanakan sesuai dengan tahapan terapi tertawa Bapak dan ibu hadir saat pertemuan KEGIATAN PENYULUHAN WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA 1. 3 Pembukaan : menit Membuka kegiatan Menjaw dengan mengucapkan salam. ab salam Memperkenalkan diri Menden Menjelaskan garkan tujuan dari penyuluhan Memper Menyebutkan materi yang akan diberikan hatikan Memper hatikan Pelaksanaan : menit Menjelaskan Memper tentang pengertian tertawa hatikan Menjelaskan tentang fisiologi tertawa Memper
5 Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya Menjelaskan tentang pengertian terapi tertawa hatikan Bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan hatikan Memper menit 4. 2 menit Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya Evaluasi : Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah diberikan, dan reinforcement kepada ibu yang dapat menjawab pertanyaan. Terminasi : Mengucapkan terimakasih atas peran serta peserta. Mengucapkan salam penutup Bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan Menjaw ab pertanyaan garkan ab salam Menden Menjaw
6 PENGORGANISASIAN Ketua Kelompok : Moch.Nurhasani Sekretaris : Dwi Puspita. S Bendahara : Ainul Luthfiatus.Z Leader : Siti Unun. I Co Leader : Ajeng Kusumaningrum Fasilitator : Rizka Happyana.M Dedy Mijayanto Observer : Lutfiatul Lailia Nuraini
7 MATERI 1. Pengertian Tertawa Tertawa berasal dari kata dasar tawa. Tawa adalah ungkapan rasa gembira, senang, geli dan lain sebagainya dengan mengeluarkan suara, baik itu suara keras, sedang ataupun ringan, melalui alat ucapan lisan atau mulut. Tertawa adalah ekspresi jiwa atau emosional yang diperlihatkan melalui raut wajah dan bunyi-bunyian tertentu. Oleh karena itu, tertawa secara fisiologis dapat dibagi menjadi dua, yaitu set gerakan dan produk suara (Muhammad, 2011). 2. Fisiologis Tawa Tertawa merupakan tindakan yang sehat dan memberi tambahan oksigen bagi sel dan jaringan. Sebaliknya, merasa dan berprilaku murung mengakibatkan pengurangan oksigen dalam darah. Sel-sel darah menjadi lapar dan kosong, menghasilkan depresi, kecemasan, dan kemarahan (Putchik, 2002). Otak yang dialiri darah beroksigen tinggi akan bekerja lebih baik dari pada saat kekurangan oksigen. Aspek-aspek emosi, termasuk tertawa, diatur oleh pusat emosi di dalam struktur otak yang dinamakan sistem limbic (limbic system). Sistem limbic berasal dari kata limbus yang berarti batas. Nama ini dipilih karena menunjukkan daerah fungsional yang dibatasi. Daerah itu sendiri dibentuk oleh beberapa komponen otak, antara lain hippocampus, gyrus limbic, dan amiygdale. Sistem limbic ini memainkan peranan dalam mengatur emosi manusia (Aswin, Pasiak, 2004; Fisiologis Tawa,
8 2014). System limbic yang berbentuk seperti lingkaran, berkaitan dengan prilaku tertentu. Ketika inti dari lingkaran dirusak, individu yang bersangkutan menunjukkan suatu emosi yang tidak tepat atau kacau. Artinya, secara tidak gampang pula tertawa terbahak-bahak meskipun tidak lucu. Itu karena lingkaran yang juga merupakan pusat emosi menusia itu terputus. Kalau satu bagian dari lingkaran rusak, maka memori dapat hilang. Hal ini terjadi pada orang yang sudah pikun (Terapi tertawa, 2010). Menurut Dr. Lee berk (Fisiologi Tertawa, 2014), seorang imunolog dari Lomba Linda University di California USA, tertawa bisa mengurangi peredaran dua hormone dalam tubuh, yaitu efinefrin dan kortisol (hormone yang dikeluarkan ketika stress) yang dikeluarkan oleh hipotalamus. Jika kedua hormon tersebut dikeluarkan maka bisa menghalangi proses penyembuhan penyakit. Jadi dalam keadaan bahagia ataupun tertawa, maka hipotalamus akan mengeluarkan hormone endorpine, yang berfungsi mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kekebalan tubuh. 3. Pengertian Terapi Tertawa Terapi tertawa adalah suatu terapi untuk mencapai kegembiraan didalam hati yang dikeluarkan melalui mulut dalam bentuk suara tawa, atau senyuman yang menghiasi wajah, perasaan hati yang lepas dan bergembira, dada yang lapang, peredaran darah yang lancer sehingga dapat mencegah penyakit dan memelihara kesehatan (Andol, 2009; Mathofani, 2012).
9 Terapi tertawa atau humor adalah cara alami untuk menghadapi sakit mental atau perasaan tertekan. Meskipun cara ini tidak dijamin berhasil untuk semua kasus, dan keberhasilannya tergantung pada seberapa lama gangguan itu telah dialami dan seberapa besar, akan tetapi setidak-tidaknya tersenyum akan membuat penderita lebih riang dan secara sementara terbebas dari masalah. Terapi tertawa merupakan metode terapi dengan menggunakan humor atau tawa dalam rangka membantu individu menyelesaikan masalah mereka, baik dalam bentuk gangguan fisik maupun gangguan mental. Ini disebabkan tawa secara alami menghasilkan pereda stress dan rasa sakit (terapi tawa,2010; khana,2012). Pemberian stimulasi humor dalam pelaksanaan terapi untuk membantu beberapa orang yang mengalami kesulitan memulai tertawa tanpa adanya alasan yang jelas. Stimulasi humor yang dimaksud dapat diberikan dalam bentuk berbagai media, seperti VCD, notes, badut, dan komik. Apabila stimulasi humor tersebut diberikan sebagai satu-satunya stimulasi untuk menghasilkan tawa dalam settting terapi, maka terapi yang diberikan akan disebut sebagai terapi humor, namun jika dikombinasikan dengan hal-hal lain dalam rangka menciptakan tawa alami (misalnya dengan yoga atau meditasi) akan disebut sebagai terapi tawa (Kataria, 2004). Jadi dalam pelaksanaannya, terapi tawa melibatkan proses humor, tawa, yoga tawa, relaksasi dan meditasi.
10 4. Dasar Teori Terapi Tertawa Terapi tawa terdiri dari tiga tahap utama yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip psikologi yang dapat berfungsi menurukan gejala-gejala depresi. Table 2.1 Pembagian Tiga Tahap Utama Model Sesi tawa 15 langkah Tahap Model Sesi Tawa 15 Prinsip Psikologi (Patel, Langkah 1996) PERSIAPAN Langkah 1 Breathing (pernafasan) Langkah 2 Phsycal Langkah 3 Relaxation INTI Langkah 4 1. Phsycal relaxation Langkah 5 Langkah 6 Langkah 7 Tawa Milk Shake Langkah 8 Langkah 9 Langkah 10 Langkah 11 Langkah 12 Langkah 13 A Langkah 13 B Langkah 14 Langkah Mengembangkan kemampuan komunikasi 3. Mencar Social support PENUTUP notes Mental Relaxation Meneriakkan 2 Slogan Saat teduh 1. Breathing (pernafasan) Pernafasan penting untuk kehidupan. Pernafasan yang tepat merupakan penawar stress. Dalam bernafas, diafragma ikut mengambil peranan yang cukup penting. Diafragma memisahkan dada dan perut manusia. Sekalipun manusia dapat mengembangkan
11 dan mengerutkan diafragma secara disadari, umumnya hal ini berjalan dengan otomatis. Ketika manusia mengalami stress mengakibatkan poses bernafas yang cepat dan terburu-buru, untuk melepaskan kondisi stress tersebut bisa dilakukan dengan cara menghirup udara sebanyak-banyaknya dan menghembuskan secara berlahan. Didalam sesi klub tawa, pernafasan ini disebut sebagai pranayama. Pranayama adalah tehnik-tehnik pernafasan yang pelan dan berirama dengan gerakan lengan yang membantu terciptanya relaksasi fisik dan mental (Kataria, 2004). Prayanama mempunyai dampak menenangkan pikiran dan memberikan lebih banyak oksigen untuk jaringan tubuh, serta meningkatkan kapasitas vital paru-paru sehingga meningkatkan kapasitas untuk tertawa. 2. Phsycal relaxation Pshycal relaxation merupakan bagian terpenting dari beberapa gerakan tawa yoga, yaitu pada gerakan tepuk tangan berirama dan teknik-teknik tawa yoga. Gerakan tepuk tangan berirama dilakukan diawal sebelum masuk ke sesi utama tawa yoga. Gerakan ini merupakan latihan pemanasan yang merangsang titik-titik acupressure (pijat ala akupuntur) ditelapak tangan dan membantu menciptakan rasa nyaman serta meningkatkan energy. Pada langkah ketiga dari model sesi tawa 15 langkah yaitu latihan bahu, leher dan peregangan juga merupakan salah satu bentuk relaksasi fisik yang dilakukan sebelum melakukan gerakan tawa.
12 Latihan ini dapat memberikan penyegaran fisik dan stamina tambahan. Pada tehnik-tehnik tawa yoga lainnya yang menggunakan phsycal relaxation sebagai bagian dari penyelarasan tubuh dan fikiran adalah gerakan tawa pada langkah 3 sampai dengan Mengembangkan kemampuan komunikasi. Tawa menyatukan orang dan memperbaiki hubungan interpersonal. 4. Mencari Social Support Social support merupakan salah satu tehnik melakukan coping terhadap stress. Seluruh gerakan tawa melibatkan interaksi dari orang lain. Gerakan yang khusus mencari social support muncul pada beberapa langkah yaitu tawa sapaan, tawa penghargaan, tawa hening tanpa suara, tawa bersenandung dengan mulut tertutup, tawa mengayun, tawa singa, tawa ponsel, tawa memaafkan dan keakraban. 5. Mental Relaxation Mental relaxation ini terdapat pada penutupan akhir sesi tawa yaitu meneriakkan 2 slogan dan saat teduh dengan mengangkat kedua tangan keatas dan memejamkan mata dalam beberapa menit. Gerakan pada tehnik penutupan ini mendasarkan kepada prinsip dasar Hasya Yoga dimana mental relaxation ini dilakukan untuk menyelaraskan antara tubuh, fkiran dan jiwa sehingga dapat menekan kecemasan atau stress (kataria, 2004).
13 5.Tahapan Terapi tertawa Masing-masing sesi dalam terapi adalah kombinasi antara latihan pernafasan, peregangan dan berbagai tehnik tawa stimulus. Satu sesi tawa memakan waktu antara menit. Sedangkan satu putaran tawa memakan waktu antara detik (Tirmanto, 2006; prasetyo,2011). 1. Langkah Pertama Pemansan dengan tepuk tangan serentak semua peserta, sambil mengucapkan ho.. ha ha ha Tepuk tangan disini sangat bermanfaat bagi peserta karena saraf-saraf ditelapak tangan akan ikut terangsang sehingga menciptakan rasa aman dan meningkatkan energy dalam tubuh. 2. Langkah Kedua Pernafasan dilakukan seperti pernafasan biasa yang dilakukan semua cabang-cabang olahraga pada awal latihan yaitu : melakukan pernapasan dengan mengambil napas melalui hidung, lalu nafas ditahan selama 15 detik dengan pernapasan perut. Kemudian keluarkan perlahan-lahan melalui mulut. Hal ini dilakukan lima kali berturut-turut. 3. Langkah Ketiga Memutar engsel bahu ke depan dan kearah belakang. Kemudian menganggukan kepala kebawah sampai dagu hamper menyentuh dada, lalu mendongakkan kepala keatas belakang. Lalu menoleh ke kiri dan kekanan. Lakukan secara perlahan. Tidak
14 dianjurkan untuk melakukan gerakan memutar leher, karena bisa terjadi cidera pada otot leher. Peregangan dilakukan dengan memutar pinggang kearah kanan kemudian ditahan beberapa saat, lalu kembali keposisi semula. Peregangan ini juga dapat dilakukan dengan otot-otot bagian tubuh lainnya. Semua gerakan ini dilakukan masing-masing lima kali. 4. Langkah Keempat : Tawa Bersemangat Tutor member aba-aba untuk memulai tawa, 1, 2, 3.. semua orang tertawa serempak. Jangan ada yang tertawa lebih dulu atau belakangan, harus kompak seperti nyanyian koor. Dalam tawa ini tangan diangkat keatas beberapa saat lalu dituturunkan dan diangkat kembali, sedangkan kepala agak mendongak ke belakang. Melakukan tawa ini harus bersemangat. Jika tawa bersemangat akan berakhir maka sang tutor mengeluarkan kata, ho ho ho ha ha ha.. beberapa kali sambil bertepuk tangan. Setiap selesai melakukan satu tahap dianjurkan menarik napas secara pelan dan dalam.
15 5. Langkah Kelima : Tawa Sapaan Tutor memberikan aba-aba agar peserta tertawa dengan suara-suara smbil mendekatdan bertegur sapa satu sama lainnya. Dalam melakukan sesi ini mata peserta diharapkan saling memandang satu sama lain. Peserta dianjurkan menyapa ini sesuai dengan kebiasaan masing-masing. Setelah itu peserta menarik napas secara pelan dan dalam. 6. Langkah Keenam : Tawa Penghargaan Peserta membuat lingkaran kecil dengan menghubungkan ujung jari telunjuk dengan ujung ibu jari. Kemudian tangan diggerakkan kedepan dan kebelakang sekaligus memandang anggota lainnya dengan melayangkan tawa yang manis sehingga seperti memberikan penghargaan kepada yang dituju. Kemudian bersama-sama tutor mengucapkan, ho ho ho.. ha ha ha. Sekaligus bertepuk tangan. Setelah melakukan tawa ini kembali menarik napas secara pelan dan dalam agar kembali tenang. 7. Langkah Ketujuh : Tawa Satu Meter Tangan kiri dijulurkan kesamping tegak lurus dengan badan, sementara tangan kanan melakukan gerakan seperti melepaskan anak panah, lalu tangan ditarik ke belakang seperti menarik anak panah dan dilakukan dalam tiga gerakan pendek, seraya mengucapkan ae.ae..aeee.. lalu tertawa lepas seraya merentangkan kedua tangan dan kepala agak mendongak serta
16 tertawa dari perut. Gerakan seperti ini dilakukan kearah kiri lalu kea rah kanan. Ulangi hal serupa antara 2 hingga 4 kali.setelah selesai kembali menarik napas secara pelan dan dalam. 8. Langkah Kedelapan : Tawa Milk Shake Peserta seolah-olah memegang dua gelas berisi susu, yang satu ditangan kiri dan satu ditangan kanan. Saat tutor memberikan instruksi lalu susu dituang dari gelas gelas yang satu ke gelas yang satunya sambil mengucap aeee.. dan kembali dituang ke gelas awal sambil mengucapkan aeee. Setelah selesai melakukan gerakan itu, para anggota klub tertawa sambil melakukan gerakan seperti minum susu. Hal serupa dilakukan sebanyak empat kali, lalu bertepuk tangan seraya mengucapkan, ho ho ho.. ha ha ha. Kembali melakukan tarik nafas pelan dan dalam. 9. Langkah Kesembilan : Tawa Hening Tanpa Suara Harus dilakukan hati-hati, sebab tawa ini tidak bisa dilakukan dengan tenaga berlebihan, dapat berbahaya jika beban didalam perut mendapat tekanan secara berlebihan. Perasaan lebih banyak berperan dari pada penggunaan tenaga berlebih. Pada tawa ini mulut dibuka selebar-lebarnya seolah-olah tertawa lepas tetapi tanpa suara, sekaligus saling memandang satu sama lainnya dan membuat berbagai gerakan dengan telapak tangan serta menggerak-gerakkan kepala dengan mimik-mimik lucu. Dalam melakukan tawa hening ini otot-otot perut bergerak cepat seperti
17 melakukan gerak tawa lepas. Kemudian kembali menarik nafas eland an dalam. 10. Langkah Kesepuluh : Tawa Bersenandung dengan Bibir Tertutup Ini adalah gerakan tawa yang harus hati-hati dilakukan sebab tertawa tanpa suara, sekaligus mengatupkan mulut yang dipaksakan akan berdampak buruk karena menambah tekanan yang tidak baik dalam rongga perut. Dalam pelaksanaan gerak ini peserta dianjurkan bersenandung hemmmmm. Dengan mulut tetap tertutup, sehingga akan terasa bergema di dalam kepala. Dalam melakukan senandung ini diharapkan semua peserta saling berpandangan dan saling membuat gerakan-gerakan lucu sehingga memacu peserta lain semakin tertawa. Kemudian kembali menarik nafas dalam dan pelan. 11. Langkah Kesebelas : Tawa Ayunan Peserta dalam formasi melingkar dan harus mendengar abaaba tutor. Kemudian peserta mundur dua meter sambil tertawa, untuk memperbesar lingkaran dan kembali maju sekaligs mengeluarkan ucapan, ae ae aeee.. seluruh peserta mengangkat tangan dan serempak tertawa lepas dan pada saat yang sama semua bertemu ditengah-tengah dan melambaikan tangan masing-masing. Tahap berikutnya, peserta kembali pada posisi semula, dan melanjutkan gerakan maju ketengah dan mengeluarkan ucapan, aee.ooo Ee-Uu dan sekaligus tertawa lepas dan serupa
18 dilakukan bisa sampai empat kali. Setelah selesai kembali menarik napas dalam dan pelan. 12. Langkah Kedua belas : Tawa Singa Ini merupakan tawa yang sangat bermanfaat buat otot-otot wajah, lidah, dan memperkuat kerongkongan serta memperbaiki saluran dan kelenjar tiroid sekaligus peserta dapat menghilangkan rasa malu dan takut. Dalam gerakan ini mulut dibuka lebar-lebar dan lidah dijulurkan keluar semaksimal mungkin, mata dibuka lebar seperti melotot, seolah-olah seperti singa mau mencakar mangsanya. Pada saat itulah peserta tertawa dari perut. Setelah selesai lakukan kembali gerakan menarik napas secara dalam dan pelan. 13. Langkah Ketiga belas : Tawa Ponsel Peserta dibagi dalam dua kelompok yang slaing berhadapan dan masing-masing seolah-olah memegang handphone. Tutor meminta peserta saling menyebrang sambil memegang handphone. Pada saat itulah peserta tertawa sambil saling berpandangan dan setelah itu kembali lagi keposisi semula. Setelah selesai tarik napas dalam dan pelan. 14. Langkah Keempat belas : Tawa bantahan Anggota kelompok dibagi dalam dua bagian yang bersaing dengan dibatasi jarak. Biasanya mereka dibagi dengan kelompok pria dan wanita. Dalam kelompok itu mereka saling berpandangan
19 sekaligus tertawa dan saling menuding dengan jari telunjuk kepada kelompok yang dihadapannya. Gerakan ini sangat menarik para peserta karena mereka akan bisa tertawa lepas. Setelah selesai tarik napas dalam dan pelan agar kembali segar dan tenang. 15. Langkah Kelima belas : Tawa Memaafkan Peserta klub memegang cuping telinga masing-masing sekaligus menyilang lengan dan berlutut diikuti dengan tawa. Muatan dari tawa ini adalah saling memaafkan jika ada perselisihan.setelah selesai tarik napas dalam dan pelan. 16. Langkah Keenam belas : Tawa Bertahap Disini tutor menginstrusikan agar peserta mendekatinya. Tutor mengajak peserta untuk tersenyum kemudian secara bertahap menjadi tertawa ringan, berlanjut menjadi tawa sedang dan terakhir menjadi tertawa lepas penuh semangat. Tawa ini dilakukan selama satu menit. Setelah selesai tarik napas dalam dan pelan. 17. Langkah Ketujuh belas : Tawa dari hati ke hati Tawa ini merupakan sesi terakhir dari tahapan terapi. Semua peserta terapi saling berpegangan tangan sambil berdekatan sekaligus bersama-sama tertawa dengan saling bertatapan dengan perasaan lega. Peserta juga bisa saling bersalaman atau berpelukan sehingga terjalin rasa keakraban yang mendalam.
PENGARUH TERAPI TERTAWA TERHADAP TINGKAT STRES PADA LANSIA DI PANTI WERDHA HISOSU BINJAI TAHUN 2013
Lampiran I LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENGARUH TERAPI TERTAWA TERHADAP TINGKAT STRES PADA LANSIA DI PANTI WERDHA HISOSU BINJAI TAHUN 2013 Kepada Yth : Bapak/ibu Panti Werdha Hisosu Binjai Saya
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN TERAPI TAWA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES KERJA PADA PEGAWAI KERETA API
PENGARUH PENERAPAN TERAPI TAWA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES KERJA PADA PEGAWAI KERETA API Anggun Resdasari Prasetyo, Harlina Nurtjahjanti Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Jl. Prof Sudharto.
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN TERAPI TAWA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES KERJA PADA PEGAWAI KERETA API
PENGARUH PENERAPAN TERAPI TAWA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES KERJA PADA PEGAWAI KERETA API Anggun Resdasari Prasetyo, Harlina Nurtjahjanti Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Jl. Prof Sudharto.
Lebih terperinciLAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA
55 LAMPIRAN TEKNIK PELAKSANAAN LATIHAN HATHA YOGA PERSIAPAN LATIHAN Partisipan menggunakan pakaian yang bersih dan longgar. Partisipan tidak memakai alas kaki selama latihan. Karena latihan yoga harus
Lebih terperinciDilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI Komponen Ya Dilakukan Tidak Pengertian Gerakan/sentuhan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 15 menit, untuk memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut
Lebih terperinciBAB II TERTAWA DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI
BAB II TERTAWA DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI A. Tertawa Secara Umum 1. Pengertian Tertawa Tertawa merupakan aktifitas yang biasa dilakukan setiap orang dalam kegiatan sehari-harinya. Kebanyakan orang berfikir
Lebih terperinciPANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR
PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR Apa yang akan Anda lakukan jika Anda menemukan seseorang yang mengalami kecelakaan atau seseorang yang terbaring di suatu tempat tanpa bernafas spontan? Apakah Anda
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SURAT IJIN PENELITIAN LAMPIRAN 2. SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PETANI PEMETIK KOPI DI DUSUN BANUA TAHUN 2015 Karakteristik
Lebih terperinciPeta Konsep GERAK RITMIK
Gerak Ritmik Apakah kamu tahu tentang senam aerobik? Senam aerobik termasuk salah satu senam ritmik. Senam aerobik biasanya diiringi dengan musik dan dipandu oleh instruktur. Mengapa banyak orang yang
Lebih terperinciLatihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas
Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh
Lebih terperinciLatihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar
Lampiran 4 No. Panduan Senam Bugar Lansia (SBL) Langkah Gerakan SBL Bag. 1 Gerakan Pemanasan Gambar Latihan Pernapasan 1. Meluruskan badan dengan kedua tangan lurus ke bawah sejajar dengan kedua sisi tubuh.
Lebih terperinciSENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta. Abstrak :
SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta Abstrak : Saat ini, wanita yang tengah hamil tidak menjadi halangan untuk tetap berolahraga
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) SENAM NYERI HAID. Sasaran Penyuluhan : Keluarga Bapak Buang Budi Santosa Khususnya Saudari Rahayu I.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) SENAM NYERI HAID Topik : Senam Nyeri Haid Sasaran Penyuluhan : Keluarga Bapak Buang Budi Santosa Khususnya Saudari Rahayu I. A Pemberi materi Tempat : Kelompok PSIK A6 : Rumah
Lebih terperinciPenyusun: Dr. Danu Hoedaya & Dr. Nitya Wismaningsih [ Tim Psikologi Pelatda PON XVI Jawa Barat ]
Paket Latihan Mental Khusus Pelatda PON XVI Jawa Barat Penyusun: Dr. Danu Hoedaya & Dr. Nitya Wismaningsih [ Tim Psikologi Pelatda PON XVI Jawa Barat ] Komite Olahraga Nasional Indonesia - Jawa Barat Bandung,
Lebih terperinciLAMPIRAN Lampiran 3 LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN Yang Bertanda tangan dibawah ini : Nomer Kode Jenis Kelamin Usia Pendidikan Terakhir Pekerjaan :..(diisi oleh peneliti) :.. :.. :.. :.. Menyatakan
Lebih terperinciPEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc
PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK ppkc Terapi Sentuh (Touch Therapy) Metode sentuh untuk sehat adalah pendekatan atau terobosan baru dalam pemeliharaan kesehatan. Metode inipun bisa digabungkan dengan
Lebih terperinciterdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani
Gerak Berirama Gerak berirama disebut juga gerak ritmik. Gerak ini dilakukan dalam gerakan dasar di tempat. Contoh dari gerakan yang berirama adalah gerak jalan, menekuk, mengayun, dan sebagainya. Ayo
Lebih terperinciKEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL
Versi : 1 Tgl : 17 maret 2014 1. Pengertian Senam Hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik maupun mental, untuk menghadapi persalinan yang cepat, aman dan spontan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB II A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Saat ini banyak sekali jenis-jenis olahraga yang ada di dunia ini, salah satunya adalah olahraga renang. Seperti yang telah diketahui, renang termasuk salahsatu cabang
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENDIDIDKAN KESEHATAN TENTANG PENYAKIT STROKE DAN ROM (RANGE OF MOTION)
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENDIDIDKAN KESEHATAN TENTANG PENYAKIT STROKE DAN ROM (RANGE OF MOTION) DISUSUN OLEH: HUSNUL UMAM 1311166500 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU 2014 SATUAN ACARA
Lebih terperinciLATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti
LATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti TUJUAN MODUL Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta dapat: 1. Memahami konsep dukungan latihan fisik untuk asuhan
Lebih terperinciMANUSIA DAPAT HIDUP. 6 minggu tanpa makanan beberapa hari tanpa minum, hanya beberapa menit saja, tanpa udara
(Udara) MANUSIA DAPAT HIDUP 6 minggu tanpa makanan beberapa hari tanpa minum, hanya beberapa menit saja, tanpa udara Keluarga dengan Lima Anggota Berangkat ke kabin di pegunungan San Bernardino untuk
Lebih terperinciLAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG REMATIK PADA LANSIA. TIM PENGABMAS Yenni, M.kep, Ns, Sp, Kep kom. Ns. Emira Apriyeni, S.
LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG REMATIK PADA LANSIA KETUA: TIM PENGABMAS Yenni, M.kep, Ns, Sp, Kep kom Ns. Emira Apriyeni, S.kep PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciPENGURUTAN (MASSAGE)
PENGURUTAN (MASSAGE) Massage merupakan salah satu cara perawatan tubuh paling tua dan paling bermanfaat dalam perawatan fisik (badan) Massage mengarahkan penerapan manipulasi (penanganan) perawatan dari
Lebih terperinciLEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
LAMPIRAN Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Yogyakarta, Maret 2017 Kepada Yth. Saudara/I Responden Di Posyandu Adji Yuswo Tamantirto Kasihan Bantul Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan
Lebih terperinciLampiran 1. Catatan Observasi. CATATAN OBSERVASI II Nama Bayi :... Nama Orang tua :... Lama terbangun. No. Observasi
LAMPIRAN 75 76 Lampiran 1. Catatan Observasi CATATAN OBSERVASI II Nama Bayi :... Nama Orang tua :... No. Observasi Umur L/P Jumlah jam Tidur dalam 24 jam Berapa Kali terbangun dalam 1 x tidur malam hari
Lebih terperinciMetode Observasi & Wawancara
Modul ke: Metode Observasi & Wawancara Ilmu Pernyataan Pernyataan Tubuh Bagian Atas (Wajah) Pernyataan Badan dan Anggota Badan Fakultas PSIKOLOGI Muhammad Ramadhan, M.Psi, Psikolog. Program Studi Psikologi
Lebih terperinciLampiran 7 LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN (INFORMED CONSENT) Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama responden Umur :. :. Menyatakan bersedia menjadi subyek (responden) dalam penelitian dari : Nama
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. design (pretest- posttest with control group). Pengambilan data
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitan Jenis penelitian ini adalah kuantitatif eksperimen dengan rancangan penelitian non-equivalent control group design (pretest- posttest with control group).
Lebih terperinciMeasurement I. DIGIT SPAN (Before Treatment)
Measurement I DIGIT SPAN (Before Treatment) ( Forward (F) Digit ) Series Trial I Trial II --2-9- ---9-2-- -2---1 ---- -1-9--- -9-2--- -9-1---2- -1--9--- --1-9-2--- --2-9--1-- 9 2-----2--- -1--9--2--- (
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMPN 43 BANDUNG Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : XII / 1 Pertemuan : 1 kali pertemuan (2,4,6,8,10,12) Alokasi
Lebih terperinciKELUARGA DENGAN LIMA ANGGOTA
UDARA SEGAR MANUSIA DAPAT HIDUP MANUSIA DAPAT HIDUP 6 minggu tanpa makanan MANUSIA DAPAT HIDUP beberapa hari tanpa minum, MANUSIA DAPAT HIDUP hanya beberapa menit saja, tanpa udara KELUARGA DENGAN LIMA
Lebih terperinciSenam Hamil. Pengertian Senam Hamil
Senam Hamil Pengertian Senam Hamil Senam ibu hamil adalah jenis olahraga yang ringan untuk ibu hamil, olahraga ini bisa dilakukan untuk ibu hamil yang usia kandungannya di atas 6 bulan. Usia kandungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. maka memperoleh pengetahuan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut
digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian penyuluhan a. Penyuluhan kesehatan adalah usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan
Lebih terperinciLatihan Olah Nafas Zhen Qi
Latihan Olah Nafas Zhen Qi Meditasi adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar untuk memusatkan banyak titik perhatian ke satu titik perhatian. Salah satu teknik meditasi yang terkait dengan olah
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KEGIATAN PROSEDUR SENAM LANSIA
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROSEDUR SENAM LANSIA Pendahuluan Usia lanjut atau lanjut usia bukanlah merupakan suatu penyakit, meskipun hal tersebut dapat menimbulkan masalah sosial. Di beberapa negara, terutama
Lebih terperinciBAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
BAB VIII RENANG 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Olahraga renang merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya mempelajari manusia bergerak. Pilih salah satu gaya
Lebih terperinciHUBUNGAN MEDITASI DALAM YOGA DENGAN DAYA TAHAN TERHADAP STRES PADA PAGUYUBAN YOGISWARAN SURAKARTA
HUBUNGAN MEDITASI DALAM YOGA DENGAN DAYA TAHAN TERHADAP STRES PADA PAGUYUBAN YOGISWARAN SURAKARTA Diajukan Sebagai Pelengkap dan Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Peserta didik temasuk didalamnya mahasiswa banyak mengalami peristiwa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peserta didik temasuk didalamnya mahasiswa banyak mengalami peristiwa yang mungkin dapat menimbulkan kecemasan atau stres, misalnya dalam menyusun skripsi. Banyak mahasiswa
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAWATAN METODE KANGURU DI RUANG NEONATUS RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA Oleh: Kelompok C Program Profesi B13 1. Jehan Eka Prana S 131131174 2. Devi Hairina L 131131175 3. Silvia Risti
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
46 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA YANG ANAKNYA DIRAWAT DI RUANG ICU RSUD DR PIRNGADI MEDAN PENELITI : MUHAMMAD ADIUL
Lebih terperinciYOGA: HARMONISASI MANAJEMEN STRESS
YOGA: HARMONISASI MANAJEMEN STRESS Mulyaningrum E-mail : mulyaningrum2001@yahoo.com Abstrak Pada kehidupan modern, terutama di kota, setiap orang menjadi semakin besar peluangnya menghadapi banyak stress.
Lebih terperinciSENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan)
SENAM REFLEKSI Senam refleksi dilakukan dengan menggabungkan gerakan tubuh dan teknik pengaturan pernapasan. Tujuannya adalah memperbaiki fungsi-fungsi otot-otot yang berhubungan dengan alat-alat/organ
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluhan yang banyak dibicarakan manusia saat ini selalu berputar antara masalah kesehatan, ekonomi dan beban hidup. Semua masalah yang ditimbulkan memberi dampak stres
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Tema : Teknik Batuk Efektif Sasaran : 6 orang pasien dengan gangguan sistem pernafasan dan keluarga jaga. Hari/tanggal : Sabtu/5 Oktober 20013 Waktu : 10.00 10.40 WIB (40
Lebih terperinciLAMPIRAN-LAMPIRAN 69
LAMPIRAN-LAMPIRAN 69 Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Pengaruh Senam Otak terhadap Peningkatan Daya Ingat Lansia di Panti Werdha Karya Kasih Mongonsidi Medan Oleh Paula Angelina
Lebih terperinciAdalah mahasiswa S-1 Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas. Muhammadiyah Surakarta, akan melakukan penelitian dengan judul Perbedaan
Lampiran 1. Surakarta, Oktober 2011 Kepada Yth: Responden penelitian Di tempat Dengan hormat Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lestari Gudawati NIM : J 210070044 Adalah mahasiswa S-1 Keperawatan
Lebih terperinciPemberian Terapi Relaksasi Pernapasan Diapragma bagi Pasien Hipertensi di. Instalasi Gawat darurat Eka Hospital Tangerang Selatan 2015
Pemberian Terapi Relaksasi Pernapasan Diapragma bagi Pasien Hipertensi di Instalasi Gawat darurat Eka Hospital Tangerang Selatan 2015 A. Pengertian Chaplin (2011) memberi pengertian relaksasi sebagai kembalinya
Lebih terperinciAKTIVITAS FISIK DAN SENAM USILA Dr.dr.BM.Wara Kushartanti FIK UNY
AKTIVITAS FISIK DAN SENAM USILA Dr.dr.BM.Wara Kushartanti FIK UNY PENGANTAR Usila sebagai akronim usia lanjut mengandung konotasi ganda. Disatu pihak ia dikaitkan dengan kelemahan, ketidak mampuan, ketidak
Lebih terperinciLANGKAH-LANGKAH PERAWATAN KULIT WAJAH
LANGKAH-LANGKAH PERAWATAN KULIT WAJAH PERAWATAN MINGGUAN Selain perawatan harian, lakukan juga perawatan seminggu sekali untuk kulit wajah kita agar kulit terawat dengan maksimal. Langkah I Membersihkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan
Lebih terperinciCara Mudah Mengencangkan. dan Memperindah Payudara
Cara Mudah Mengencangkan dan Memperindah Payudara Banyak wanita yang merasa minder apabila payudaranya kecil dan mundur atau mengendur. Tetapi, banyak juga yang tidak terlalu peduli dengan organ tubuhnya
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI TAWA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES PADA REMAJA KELAS IX DI SMP N 6 YOGYAKARTA TAHUN 2013/2014 SKRIPSI
PENGARUH TERAPI TAWA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES PADA REMAJA KELAS IX DI SMP N 6 YOGYAKARTA TAHUN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fisiologi Pernafasan Pernafasan mencakup dua proses: pernafasan eksterna, yaitu penyerapan oksigen (O 2 ) dan pengeluaran karbondioksida (CO 2 ) dari tubuh secara keseluruhan;
Lebih terperinciSunday, January 20, Totok atau Pijat Wajah Untuk Kesehatan. Totok atau Pijat Wajah Untuk Kesehatan
Sunday, January 20, 2013 Totok atau Pijat Wajah Untuk Kesehatan Totok atau Pijat Wajah Untuk Kesehatan Tubuh sehat merupakan aset yang tak ternilai. Beragam cara akan kita tempuh demi mendapatkan tubuh
Lebih terperinciPENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012 Nia Triswanti 1 ABSTRAK Pijat bayi merupakan salah satu
Lebih terperinciA. Daya Tahan dan Kekuatan Otot
Kebugaran jasmani harus dipenuhi oleh setiap orang. Kebugaran jasmani merupakan pendukung keberhasilan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Latihan kebugaran jasmani meliputi daya tahan, kekuatan, kelenturan,
Lebih terperinciTEKNIK DASAR DALAM GERAKAN PENCAK SILAT Disampaikan Sebagai Materi Muatan Lokal Pencak Silat SMA NEGERI ARJASA
TEKNIK DASAR DALAM GERAKAN PENCAK SILAT Disampaikan Sebagai Materi Muatan Lokal Pencak Silat SMA NEGERI ARJASA Oleh: Muhammad Surur, S.Pd JEMBER 2012 TEKNIK DASAR DALAM GERAKAN PENCAK SILAT 1. KUDA-KUDA
Lebih terperinciUntuk mengurangi dan mencegah timbulnya gejala-gejala yang mengganggu selama kehamilan berlangsung, seperti : sakit pinggang, bengkak kaki dll
NAMA PEKERJAAN MATA KULIAH : Senam Hamil : ASKEB I (Kehamilan) UNIT : Antenatal Care REFERENSI : Dikes Prop. Sumatera Barat-JICA, 2003, Pedoman Kelas Ibu. Dikes Prop. Sumareta Barat-JICA, Padang Dikes
Lebih terperinciPLAN OF ACTION (Oktober 2016-Juli2017) Mengetahui, Malang, 2 Oktober 2016
Lampiran 1 Nama : Agung Prasetio NIM : 1401100116 No. Kegiatan Penelitian I II III Tahap Persiapan a. Penentuan Judul b. Mencari Literatur c. Penyusunan Proposal d. Konsultasi Proposal e. Perbaikan Proposal
Lebih terperinciLEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Yth. Bapak/Ibu Calon Responden Penelitian Di Wilayah kerja Puskesmas Pengasih II, Kabupaten Kulon Progo
Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Yth. Bapak/Ibu Calon Responden Penelitian Di Wilayah kerja Puskesmas Pengasih II, Kabupaten Kulon Progo Assalamu alaikum Wr.Wb. Dengan Hormat, Saya yang bertanda
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN MANAJEMEN NYERI PADA LUKA POST OPERASI
SATUAN ACARA PENYULUHAN MANAJEMEN NYERI PADA LUKA POST OPERASI OLEH ANDITA NOVTIANA SARI FLAMINGO 1 P17420509004 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG PRODI KEPERAWATAN MAGELANG 2011 SATUAN ACARA PENYULUHAN
Lebih terperinciPROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) PADA LANSIA DENGAN GANGGUAN KOGNITIF : DEMENSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA (PSTW) BUDI MULIA 2 CENGKARENG
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) PADA LANSIA DENGAN GANGGUAN KOGNITIF : DEMENSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA (PSTW) BUDI MULIA 2 CENGKARENG DI SUSUN OLEH : KELOMPOK I : 1 ANNISA A 6 MUNAWAROH
Lebih terperinciBANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP) Artikel ini merupakan sebuah pengetahuan praktis yang dilengkapi dengan gambar-gambar sehingga memudahkan anda dalam memberikan pertolongan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Qodriannisa Puspaningrum, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tingkat konsentrasi yang tinggi pada atlet memiliki peranan penting untuk dilatihkan guna menunjang penampilan yang baik pada atlet serta dapat meningkatkan
Lebih terperinciLAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN
LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN PENJELASAN TENTANG PENELITIAN Judul Penelitian : Pengaruh Progressive Muscle Relaxation terhadap Kecemasan Pasien Penyakit Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisa Peneliti
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan a. Tujuan Umum b. Tujuan Khusus
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya kemajuan ilmu dan teknologi serta perubahan sosial dan ekonomi menimbulkan efek positif terhadap perkembangan dunia, tetapi juga membawa dampak negatif bagi individu
Lebih terperinciLEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama saya Retno Wahyuni, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan
38 Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN Assalamualaikum Wr.Wb/Salam Sejahtera Dengan Hormat, Nama saya Retno Wahyuni, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan Pendidik Fakultas
Lebih terperinciSatuan Layanan Bimbingan dan Konseling
Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING A. Topik bahasan : Kecemasan menghadapi ujian kenaikan tingkat B. Bidang bimbingan : Pribadi C. Jenis layanan : Konseling kelompok
Lebih terperinciPROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PENINGKATAN HARGA DIRI
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PENINGKATAN HARGA DIRI A. Konsep Harga Diri Rendah Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negative yang dapat
Lebih terperinciAll rights reserved Brought to you by
1 Brought to you by www.kekuatanpikiran.com All rights reserved 2009 http://www.kekuatanpikiran.com 2 PENDAHULUAN Memang tuntutan hidup saat ini mengharuskan kita berpikir dan bekerja keras. Dengan semakin
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP N 1 Klaten Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : VIII / 1 (Ganjil ) Materi Pokok : Renang Gaya Dada Alokasi
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan : senam lantai : 2 x 2 x 40 Menit (dua kali pertemuan)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Kelas/Semester Mata Pelajaran Topik Waktu : SMP N 2 PIYUNGAN : VIII / 1 (satu) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan : senam lantai : 2 x
Lebih terperinciLATIHAN PERNAFASAN. Pengantar
LATIHAN PERNAFASAN Pengantar 1. Teknik pernafasan: kembangkan perut pada saat menarik nafas dalam, dan kempiskan perut pada saat membuang nafas. 2. Sebaiknya bernafas melalui hidung. 3. Biarkan dada mengikuti
Lebih terperinciPENILAIAN KETERAMPILAN KELAINAN PADA LEHER ( ANAMNESIS + PEMERIKSAAAN FISIK)
Nama Mahasiswa : Tanggal Pemeriksaan : PENILAIAN KETERAMPILAN KELAINAN PADA LEHER ( ANAMNESIS + PEMERIKSAAAN FISIK) No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Aspek yang dinilai Membina sambung rasa, bersikap
Lebih terperinciMODUL TERAPI RELAKSASI ZIKIR UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL. Disusun Oleh : Anggi Permana
122 MODUL TERAPI RELAKSASI ZIKIR UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL Disusun Oleh : Anggi Permana 14320102 123 PENDAHULUAN Manual ini berisikan sebuah panduan terapi yang dirancang
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN POLA HIDUP SEHAT PADA LANSIA. Sub Pokok Bahasan : Pola Hidup Sehat dengan Gizi Seimbang Pada Lansia
SATUAN ACARA PENYULUHAN POLA HIDUP SEHAT PADA LANSIA Pokok Bahasan : Pola Hidup Sehat Sub Pokok Bahasan : Pola Hidup Sehat dengan Gizi Seimbang Pada Lansia Penyuluh : Mahasiswi Gizi Poltekkes Hari/Tanggal
Lebih terperinciPRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA SESI I: PENGENALAN ORANG
PRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA SESI I: PENGENALAN ORANG Topik Sesi ke Terapis Sasaran Tempat : TAK Orientasi Realita : I (Pengenalan Orang) : 5 orang mahasiswa Fak. Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tinggi. Menurut Basha (2009) hipertensi adalah satu keadaan dimana seseorang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi adalah salah satu penyakti yang mengakibatkan angka kesakian yang tinggi. Menurut Basha (2009) hipertensi adalah satu keadaan dimana seseorang mengalami
Lebih terperinciLampiran 1 Meningkatkan Refleks Menelan melalui Latihan Vokal pada klien Stroke Non Hemoragik a. Latar belakang
Lampiran 1 Meningkatkan Refleks Menelan melalui Latihan Vokal pada klien Stroke Non Hemoragik a. Latar belakang Masalah yang sering muncul pada pasien stroke yaitu menurunnya kemampuan bicara dan ekspresi
Lebih terperinciLampiran 1. PLAN OF ACTION (Oktober 2016 Juni 2017) Nama : Dita Erline Kurnia NIM :
Lampiran 1 PLAN OF ACTION (Oktober 2016 Juni 2017) Nama : Dita Erline Kurnia NIM : 1401100002 NO KEGIATAN PENELITIAN 1. Tahap Persiapan A. Penentuan Judul B. Mencari Literatur C. Studi Pendahuluan D. Menyusun
Lebih terperinciDefinisi aerobik Aerobik berasal dari kata aero yang berarti oksigen. Jadi aerobik sangatlah erat dengan penggunaan oksigen. Dalam hal ini berarti
Sumaryanti Definisi aerobik Aerobik berasal dari kata aero yang berarti oksigen. Jadi aerobik sangatlah erat dengan penggunaan oksigen. Dalam hal ini berarti latihan aerobik adalah latihan yang menggunakan
Lebih terperinciPERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Lampiran 2 Kepada Yth : Kakek/Nenek (Calon Responden) Di di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 04 Margaguna Jakarta Selatan Dengan Hormat, Yang bertanda tangan dibawah ini
Lebih terperinciDOKUMEN INSTRUMEN PENILAIAN UJIAN KETERAMPILAN
DOKUMEN INSTRUMEN PENILAIAN UJIAN KETERAMPILAN SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI 2015 PROSEDUR PELAKSANAAN DAN RUBRIK PENILAIAN UJIAN KETERAMPILAN BIDANG KEOLAHRAGAAN 1. MATERI UJIAN Uji Keterampilan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain. Indonesia menurut survey Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2006
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lansia merupakan istilah bagi individu yang telah memasuki periode dewasa akhir atau usia tua. Periode ini merupakan periode penutup bagi rentang kehidupan seseorang,
Lebih terperinciBIO NATURAL POWER. Pada dasarnya system Bio Energy / Tenaga Dalam dibagi menjadi menjadi 2 jenis, yaitu :
BIO NATURAL POWER BIO ENERGY (TENAGA DALAM / INNER POWER) : Pada dasarnya system Bio Energy / Tenaga Dalam dibagi menjadi menjadi 2 jenis, yaitu : SYSTEM FISIK : Pada system ini TIDAK ADA inisiasi, membutuhkan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) MOBILISASI DAN PENCEGAHAN STROKE BERULANG DI RUANGAN SYARAF RSUP DR. M DJAMIL PADANG
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) MOBILISASI DAN PENCEGAHAN STROKE BERULANG DI RUANGAN SYARAF RSUP DR. M DJAMIL PADANG Oleh : KELOMPOK C13 FIRDA DAMBA WAHYUNI 1110324071 MAHARANI Z 0810321011 VIVI OKTASARI
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN PENGARUH SENAM AYUNAN TANGAN TERHADAP KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA KADU JAYA CURUG TANGERANG
Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN PENGARUH SENAM AYUNAN TANGAN TERHADAP KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA KADU JAYA CURUG TANGERANG Saya yang bernama di bawah ini : Nama :
Lebih terperinciAPLIKASI KOMUNIKASI NON-VERBAL DI DALAM KELAS
APLIKASI KOMUNIKASI NON-VERBAL DI DALAM KELAS Maisarah, S.S., M.Si Inmai5@yahoo.com Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang Abstrak Artikel ini berisi tentang pentingnya komunikasi non verbal di
Lebih terperinciMODUL. Disampaikan dalam Pelatihan Pijat Bayi di Cibiru Bandung Sabtu, 3 November Disusun Oleh : Windy Rakhmawati, S.Kp, M.Kep.
MODUL PIJAT BAYI Disampaikan dalam Pelatihan Pijat Bayi di Cibiru Bandung Sabtu, 3 November 2007 Disusun Oleh : Windy Rakhmawati, S.Kp, M.Kep. FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN TAHUN 2007
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. sepak bola. Karena dengan jump heading pemain bisa melakukan tehnik bertahan
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Jump Heading Tehnik dasar heading (jump heading) sangat penting dalam permainan sepak bola. Karena dengan jump heading
Lebih terperinciSOSIALISASI OLAHRAGA PANAHAN UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR DI SRANDAKAN KABUPATEN BANTUL
LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT SOSIALISASI OLAHRAGA PANAHAN UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR DI SRANDAKAN KABUPATEN BANTUL Oleh: Yudik Prasetyo, S.Or., M.Kes., AIFO. FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN DETEKSI DINI PADA CA MAMAE
SATUAN ACARA PENYULUHAN DETEKSI DINI PADA CA MAMAE Oleh: Kelompok : 1A SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH BANJARMASIN PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN 2014 SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok bahasan : Mobilisasi
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) LATIHAN FISIK RENTANG GERAK / RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF
LAMPIRAN SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) LATIHAN FISIK RENTANG GERAK / RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF Pokok bahasan Sub Pokok bahasan : Latihan fisik rentang derak/ Range Of Motion (ROM) : Mengajarkan latihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lanjut usia merupakan suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lanjut usia merupakan suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka waktu beberapa dekade. Menurut Undang-Undang No. 13 tahun 1998 tentang kesejahterahaan lanjut
Lebih terperinciOleh (Tim Pengampu) Cerika Rismayanthi, M.Or. Ahmad Nasrulloh, M.Or. Fatkhurahman Arjuna, M.Or.
Oleh (Tim Pengampu) Cerika Rismayanthi, M.Or. Ahmad Nasrulloh, M.Or. Fatkhurahman Arjuna, M.Or. ahmadnarulloh@yahoo.co.id SESI LATIHAN SUSUNAN SATU SESI LATIHAN 1. Pembukaan (Pengantar) 5 2. Pemanasan
Lebih terperinciCara Membaca Bahasa Tubuh
Cara Membaca Bahasa Tubuh Disunting oleh WikiHowID Editor, Rosy Guerra Memerhatikan sinyal yang dikirim orang dengan bahasa tubuhnya adalah keterampilan sosial yang sangat bermanfaat. Sebagian dari kita
Lebih terperinciMitos Sixpack Orang menghabiskan uang jutaan setiap tahun untuk mendapatkan tubuh ideal. Sekarang ini terdapat sekitar 200 lebih alat-alat latihan untuk perut. Sebagian alat-alat ini tidak berguna sama
Lebih terperinciOperasional Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Buddha di. Jawa Tengah ini buka setiap hari Selasa-Minggu. Sedangkan hari Senin
LAMPIRAN Operasional Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Buddha di Semarang, Jawa Tengah Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Buddha di Semarang, Jawa Tengah ini buka setiap hari Selasa-Minggu. Sedangkan
Lebih terperinciCara Mengatasi Kecemasan
Cara Mengatasi Kecemasan S etiap manusia pasti pernah merasa cemas. Perasaan cemas tersebut sering disertai dengan gejala tubuh seperti: jantung berdetak lebih cepat, otot otot menegang, berkeringat, gemetar,
Lebih terperinci