PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KOULTOURA COFFEE, TAMAN RATU, JAKARTA BARAT

Transkripsi

1 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KOULTOURA COFFEE, TAMAN RATU, JAKARTA BARAT Jesslyn Abigail Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Aditya Pratomo, S.S.T., M.M. Abstrak Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di Koultoura Coffee. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan melakukan wawancara,kuesioner dan studi kepustakaan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan menggunakan regresi linear sederhana dengan menggunakan uji t. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa gaya kepemimpinan memberikan pengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh signifikasn antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di Koultoura Coffee, Taman Ratu, Jakarta Barat sebesar 47% dengan nilai koefisien korelasi (JA). Kata kunci : Manajemen Sumber Daya Manusia, Gaya Kepemimpinan, Kinerja Karyawan Abstract This study aims to determine the impact of leadership style towards employee performance in Koultoura Coffee. Method used in this research is a quantitative method conduct interviews, questionnaire, and literature study. Analysis used in this study is descriptive analysis and simple linear regression analysis using the value of t. The results of this research showed that motivations can be a positive influence on employee performance improvement. Conclusions of this research, there is significant influence between leadership style towards employee performance in Koultoura Coffee, Taman Ratu, West Jakarta of 47% with correlations coefficient of (JA). Keywords: Human Resources Management, Leadership Style, Employee Performance.

2 PENDAHULUAN Globalisasi memberikan sejumlah tantangan terkait dengan manajemen sumber daya manusia. Setiap organisasi dituntut untuk memiliki SDM yang berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi sehinga mampu menjadi energi bagi organisasi untuk bersaing dengan kompetitornya di tengah arus perubahan yang semakin dinamis. Sumber daya manusia adalah hal yang paling utama di dalam perusahaan atau bisa juga di bidang jasa karena bila tidak ada orang yang melakukannya maka semua proses jual-beli tidak akan terjadi. Oleh karena itu SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi. Menurut Edwin F. Flippo dalam Danang Sunyoto (2015:1), Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai beberapa tujuan individu organisasi dan masyarakat. Keberadaan sumber daya manusia sangat penting di setiap perusahaan karena tenaga kerja merupakan aset penting. Mereka memiliki keinginan, kebutuhan, perasaan,dan dorongan untuk maju yang dibutuhkan oleh perusahaan guna mencapai tujuan yang diharapkan semaksimal mungkin. Maka dari itu dibutuhkan kinerja karyawan yang tinggi agar bisa memajukan perusahaan. Kinerja dalam bahasa Inggris disebut dengan job performance atau actual performance atau level of performance, yang merupakan tingkat keberhasilan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya. Kinerja bukan merupakan karakteristik individu, seperti bakat, atau kemampuan, namun merupakan perwujudan dari bakat atau kemampuan itu sendiri. Kinerja merupakan perwujudan dari kemampuan dalam bentuk karya nyata. Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai pegawai dalam mengemban tugas dan pekerjaan yang berasal dari organisasi. Menurut Mathis dan Jackson dalam Donni Juni Priansa (2014:269) menyatakan bahwa, Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh pegawai dalam mengemban pekerjaannya. Rivai dan Sagala dalam Donni Juni Priansa (2014:269) menyatakan bahwa, Kinerja adalah perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan perannya dalam organisasi. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, tidak hanya dibutuhkan fasilitas dan prasarana yang lengkap, tetapi juga dibutuhkan sosok pemimpin atau atasan yang dapat memimpin, melatih, dan mempengaruhi segala sesuatu yang akan terjadi di perusahaan tersebut, baik itu hal baik maupun hal buruk. Hal ini dapat terjadi karena pemimpin memiliki gaya kepemimpinannya masingmasing dalam mengorganisir seluruh bawahannya untuk menjaga kinerja karyawannya. Pemimpin adalah seorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan. Sukses tidaknya sebuah organisasi sangat tergantung dari kemampuan pemimpin dalam menggerakkan seluruh anggota organisasi untuk mencapai tujuan. Menurut Courtois dalam Dr. M. Sobry Sutikno (2014:9) mengatakan kelompok tanpa pemimpin seperti tubuh tanpa kepala, mudah menjadi sesat, panik, kacau, anarki, dan lain lain. Pemimpin juga harus memiliki kecerdasan emosional, memiliki intregitas, kepercayaan diri, ketekunan, dan kemampuan bersosialisasi. Kemampuan bersosialisasi adalah hal yang paling utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin untuk dapat ramah, terbuka, sopan, peka terhadap situasi yang terjadi, dan diplomasi agar dapat membangun hubungan yang kooperatif dengan rekan kerjanya. Pemimpin dapat mempengaruhi moral, kepuasan kerja, keamanan, kualitas, dan kinerja karyawan. Kemampuan dan keterampilan kepemimpinan dalam pengarahan adalah faktor penting efektivitas manajer. Dari hasil wawancara antara penulis dengan manajer di Koultoura Coffee, informasi yang saya dapat tentang kinerja karyawan di restoran tersebut yaitu banyak karyawan yang usianya masih tergolong muda sehingga masih suka bercanda dan juga main gadget yang mengakibatkan karyawan menjadi tidak fokus dalam bekerja, dan juga menjadi kurang peka sehingga membuat kualitas servis menurun. Penulis juga melakukan wawancara dengan karyawan di Koultoura Coffee dan bertanya mengenai gaya kepemimpinan di restoran tersebut dan hasilnya yaitu, beliau menginformasikan bahwa manajer disana memiliki gaya kepemimpinan yang kekeluargaan dan demokratis sehingga menyebabkan karyawan cenderung kurang disiplin. Maka dari itu perlu diperhatikan pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawannya. Dalam hal tersebut menimbulkan kinerja karyawan yang berdampak kurang baik karena kurang cocoknya gaya kepemimpinan tersebut. Jadi, saya tertarik untuk melakukan penelitian di restoran Koultoura Coffee

3 dengan judul "PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KOULTOURA COFFEE, TAMAN RATU, JAKARTA BARAT. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian adalah desain atau rancangan yang disusun sebelum penelitian dilaksanakan. Desain penelitian akan memberikan petunjuk secara sistematis kepada peneliti. Penelitian yang dilakukan penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif, menurut Sugiyono (2010:13) Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Jenis penelitian asosiatif menurut Siregar (2010:7) adalah Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih, Sugiyono lebih spesifik mengatakan bahwa hubungan kausal adalah Hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi disini ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei. Menurut Siregar (2013:4) Penelitian survei adalah penelitian dengan tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel variabel yang diteliti. Sugiyono (2010:11) lebih spesifik mengatakan bahwa Metode survei digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuisioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini akan dijelaskan pada tabel 3.1 dibawah ini. Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode Penelitian Unit Analisis T.1 Deskriptif Survei Individu-Karyawan Koultoura Coffee T.2 Deskriptif Survei Individu-Manajer Koultoura Coffee T.3 Asosiatif-Kausal Survei Individu-Karyawan Koultoura Coffee Sumber : Penulis, 2015 Keterangan : T.1 : Untuk mengetahui gaya kepemimpinan di Koultoura Coffee. T.2 : Untuk mengetahui kinerja karyawan di Koultoura Coffee. T.3 : Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di Koultoura Coffee.

4 HASIL DAN BAHASAN Tabel Hasil Uji Validitas Variabel X (Gaya Kepemimpinan) Pernyataan h Keterangan Wewenang mutlak berpusat pada pimpinan saya Valid Dalam bekerja cenderung ada paksaan, ancaman, dan hukuman dari pimpinan saya Pimpinan saya membuat keputusan bersama dengan melibatkan karyawan Pimpinan saya cenderung menciptakan suasana saling percaya, saling menghormati dan saling menghargai terhadap karyawannya Pimpinan saya memberikan wewenang sepenuhnya kepada karyawan Pimpinan saya lebih banyak menyerahkan keputusan dibuat oleh karyawan Valid Valid Valid Valid Valid Sumber : Hasil Olahan Output SPSS 20 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 6 pernyataan diatas memiliki nilai h >. Maka dapat dikatakan bahwa semua pernyataan tersebut valid, sehingga hasilnya dapat dipercaya dan digunakan untuk mengukur variabel X (Gaya Kepemimpinan). Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan bantuan program SPSS versi 20 terhadap variabel Y (Kinerja Karyawan) melalui 12 pernyataan, diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Y (Kinerja Karyawan) Pernyataan h Keterangan Saya selalu menyelesaikan tugas yang diberikan Valid kepada saya dengan baik Saya mampu menyelesaikan semua pekerjaan saya dengan baik Valid Saya mampu mengerjakan tugas saya dengan teliti dan tidak ada kesalahan Valid Saya mampu mengerjakan tugas saya secara rapih Valid Saya mampu bekerja tanpa pengawasan dari atasan Valid Saya memiliki komitmen dalam bekerja Valid Saya otomatis mengerjakan tugas tanpa disuruh Valid

5 suruh terlebih dahulu Saya memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan kepada saya Saya mampu bekerja dan beradaptasi sesuai dengan kondisi yang ada Saya mampu mengerjakan pekerjaan baru yang diberikan kepada saya Saya selalu berusaha menolong rekan kerja saya ketika mereka mengalami kesulitan dalam pekerjaan Valid Valid Valid Valid Saya mampu bekerja dalam tim Valid Sumber : Hasil Olahan Output SPSS 20 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 12 pernyataan diatas memiliki nilai h >. Maka dapat dikatakan bahwa semua pernyataan tersebut valid, sehingga hasilnya dapat dipercaya dan digunakan untuk mengukur variabel Y (Kinerja Karyawan). KESIMPULAN DAN SARAN Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di restoran Koultoura Coffee dan untuk mengetahui dimensi dari gaya kepemimpinan yang digunakan oleh manager di restoran tersebut berpengaruh. Dari rumusan masalah penelitian yang diajukan, maka analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Menurut hasil jawaban responden pada variabel X (Gaya Kepemipinan) secara rata rata dengan nilai terendah 2,20 pada pernyataan 2 yaitu Dalam bekerja cenderung ada paksaan, ancaman, dan hukuman dari pimpinan saya, hal ini membuktikan bahwa gaya kepemimpinan disini tidak menunjukkan adanya gaya otokratik yang cenderung bersifat memaksa seperti contohnya bila mereka melakukan kesalahan tidak ada hukuman. Melainkan bersifat kekeluargaan dikarenakan rata rata nilai tertingi yaitu 3,95 pada pernyataan 4 yaitu Pimpinan saya cenderung menciptakan suasana saling percaya, saling menghormati dan saling menghargai terhadap karyawannya yang berarti pemimpin di restoran tersebut mengutamakan kenyamanan karyawan dalam bekerja dan menjalankan tugasnya dan juga berusaha mengembangkan hubungan antar individu yang efektif sesuai dengan prinsip saling menghormati dan menghargai. Seperti contohnya yaitu adanya kepercayaan yang diberikan pimpinan terhadap bawahannya seperti karyawan diberikan tugas dan boleh diselesaikan dengan cara apapun asalkan pekerjaan tersebut dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu Berdasarkan tabel hasil pengolahan diatas, dapat dilihat bahwa hasil jawaban responden pada variabel Y (Kinerja Karyawan) secara rata rata dengan nilai terendah 3,30 pada dimensi kualitas pekerjaan, dimana karyawan Koultoura Coffee kurang mampu untuk mengerjakan tugas dengan teliti dan tanpa kesalahan. Seperti misalnya yaitu meja tamu belum dibersihkan melainkan hanya diangkat piring dan gelas kotornya. Sedangkan rata rata tertinggi 3.90 pada dimensi adaptabilitas yang menunjukan bahwa kinerja karyawan di Koultoura Coffee dapat dikatakan mampu untuk bekerja dalam situasi dan kondisi apapun yaitu meskipun Koultoura Coffee sedang ramai dan

6 karyawan yang dijadwalkan bekerja pada hari itu hanya sedikit, tetapi tetap mampu menjalankan operasional dengan baik dan lancar. 2. Menurut hasil pengolahan yang diperoleh dari SPSS 20, nilai koefisien korelasi (R) adalah 0,685 (kuat). Sedangkan besarnya pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan sebesar 47%, sedangkan sisanya 53% dipengaruhi oleh variabel variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dalam uji hipotesis yang dilakukan di dapat hasil Ho ditolak, karena > yaitu 3,992 > 2,101 yang berarti regresi linier signifikan. Maka keputusan yang diambil adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di Koultoura Coffee, Taman Ratu, Jakarta Barat. Saran Berdasarkan hasil analisa dan simpulan diatas, maka saran yang dapat diberikan kepada Koultoura Coffee adalah : 1. Dikarenakan rendahnya gaya kepemimpinan pada restoran Koultoura Coffee, menyebabkan para karyawan cenderung untuk tidak disiplin. Maka dari itu disarankan kepada manajer dari Koultoura Coffee untuk lebih tegas di dalam kepemimpinannya dengan cara seperti memberikan aturan yang jelas kepada karyawan. Contoh nya membuat Do s and Don t s dan ditempel ditempat mereka bekerja agar mudah dilihat, membuat warning atau surat peringatan untuk karyawan yang masih melanggar aturan tersebut dan apabila mereka masih melanggarnya akan dikeluarkan dari perusahaan. 2. Faktor kinerja karyawan dari dimensi kualitas pekerjaan perlu dianalisis lagi, apa yang menyebabkan rendahnya kinerja karyawan dari dimensi kualitas pekerjaan. Hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah : - Melakukan metode pengecekan ulang terhadap apa yang sudah dilakukan oleh karyawan tersebut, apakah sudah benar atau belum sehingga lama kelamaan karyawan tersebut mampu bekerja dengan teliti dan tidak ada kesalahan yang berulang - ulang. Metode pengecekan ulangnya yaitu dengan cara memberikan penilaian secara weekly, dari situ dapat dilihat apakah ada kemajuan atau tidak dari karyawan tersebut. 3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat meneliti variabel-variabel lain di luar variabel gaya kepemimpinan yang telah diteliti ini agar memperoleh hasil yang lebih bervariatif yang dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dalam penelitian ini hanya menggunakan satu variabel bebas, sehingga kurang mampu untuk menjelaskan faktor apa saja yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan secara lengkap. Karena itu, untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk menambahkan variabel bebas lain. REFERENSI Cahyono. A. (2012). Analisa pengaruh kepemimpinan, motivasi dan budaya organisasi terhadap kinerja dosen dan karyawan di Universitas Pawyatan Daha Kediri. Jurnal Ilmu Manajemen, Revitalisasi Grant. A.M, Gino. F, Hofmann. D. A. (2011). Reversing the Extraverted Leadership Advantage: The Role of Employee Proactivity. Journal Academy of Management Liden. R.C. (2014). Servant Leadership and Serving Culture: Influence on Individual and Unit Performance. Journal Academy of Management Priansa, D.J. (2014). Perencanaan & Pengembangan SDM. Bandung. Alfabeta

7 Riyadi. S. (2011). Pengaruh Kompensasi Finansial, Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Manufaktur di Jawa Timur. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Sanusi. A. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat Siregar. S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta. Kencana Prenada Media Group Skakon.J. (2010). Are leaders' well-being, behaviours and style associated with the affective well-being of their employees? A systematic review of three decades of research. International Journal of Work, Health, and Organizations Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Business. Bandung. Alfabeta Sunyoto, D. (2015). Penelitian Sumber Daya Manusia.Yogyakarta. CAPS(Center of Academic Publishing Service) Sutikno, M. S. (2014). Pemimpin & Kepemimpinan. Lombok. Holistica RIWAYAT PENULIS Jesslyn Abigail, Jakarta, 28 Oktober Penulis menamatkan pendidikan D4 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Hotel Management pada tahun 2015.