BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Umum / Dasar Teori merupakan bahan acuan dan dasar yang digunakan dalam setiap penelitian dan penulisan berdasarkan ilmu pengetahuan terkait yang sudah ada sebelumnya. Lalu dari teori teori inilah yang nantinya dikaitkan dengan proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada obyek dan subyek yang telah ditentukan sesuai dengan topik penelitian yang diambil. Untuk itu peneliti akan menjelaskan teori teori umum yang berkaitan dengan penelitian, baik secara langsung maupun tidak dalam uraian dalam sub bab sub bab selanjutnya Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran adalah aktivitas usaha untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi dan membujuk atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan bersangkutan (Djasmin Saladin, 2006:123). Pada masa sekarang ini, perusahaan yang berhasil memasarkan segala bentuk produk dan jasa yang dihasilkannya pastilah memiliki kemampuan dan strategi yang sempurna untuk bisa melakukan kegiatan pemasaran dengan baik guna mengkomunikasikan segala bentuk produk dan jasa yang 15

2 16 dihasilkannya secara langsung maupun tidak langsung dari pemanfaatan program komunikasi pemasaran Latar Belakang Komunikasi pemasaran pada masa sekarang ini memerlukan lebih dari sekedar menghasilkan produk dan jasa yang baik, penetapan harga yang menarik, dan ketersediaan bagi konsumen sasaran. Perusahaan juga harus berkomunikasi dengan konsumen, dan subyek yang dikomunikasikan harus membuka peluang. Perusahaan modern mengelola sistem komunikasi pemasaran yang kompleks. Perusahaan berkomunikasi dengan perantaranya, konsumen, dan masyarakat dari berbagai tingkat sosial. Konsumen berkomunikasi melalui pembicaraan dari mulutke-mulut antara satu kelompok dengan kelompok yang lain. Sementara itu, setiap kelompok memberikan umpan balik kepada setiap kelompok lain yang menjadi lawan komunikasi. (Machfoedz, 2010:1). Untuk itu komunikasi pemasaran pada masa ini memerlukan kegiatan pendukung dari sekedar menjual produk dan jasa kepada masyarakat tetapi juga memberikan timbal balik yang lebih nyata kepada masyarakat. Maka peran PR dalam suatu perusahaan, akan saling terkait dengan peran pemasaran yang membantu melakukan komunikasi pemasaran secara tidak langsung kepada publik. Itu semua mampu dilakukan oleh PR karena

3 17 didukung dengan segala aktifitasnya dan salah satunya melalui program CSR (Corporate Sosial Responsibility) yang dilakukan perusahaan tersebut. Melalui CSR (Corporate Sosial Responsibility) ini, perusahaan akan berkomunikasi dengan publik secara langsung dengan cara pemasaran tidak langsung, karena mereka terlibat didalamnya dan publik seperti menjadi bagian dari perusahaan secara nyata. Sehingga hal ini menjadi salah satu bagian penting dalam usaha usaha kegiatan komunikasi pemasaran tak langsung yang dilakukan oleh perusahaan. Berikut perbedaan antara komunikasi dengan komunikasi pemasaran: Source Encoding Message Channel Decoding Receiver Company Encoding Marketing Media Decoding Company s Message Publics Gambar Skema Model Komunikasi dan Komunikasi Pemasaran Pada bagan diatas diterangkan secara jelas bahwa perbedaan antara komunikasi dengan komunikasi pemasaran adalah sumber (source) telah ditentujan yaitu perusahaan. Pesan (message) pada komunikasi pemasaran telah ditentukan yaitu pesan yang berupa pesan pemasaran, sedangkan channel telah ditentukan pada komunikasi pemasaran yaitu media.

4 18 Media dalam komunikasi pemasaran mempunyai lima komponen, komponen tersebut adalah advertising, personal selling, PR (public relation), sales promotion, dan direct marketing. Perbedaan selanjutnya adalah penerima (receiver) pada komunikasi pemasaran telah ditentukan yaitu publik perusahaan. Publik perusahaan dalam komunikasi pemasaran termasuk prospect, customer, employees (Sumber informasi dari mulut-kemulut yang telah ada pada perusahaan), stockholder, community, government (Wewenang dan pengaruh dari pihak pemerintah yang tidak dapat diabaikan). Dari penjelasan diatas, terlihatlah bahwa PR (public relation) menjadi komponen nyata dalam usaha komunikasi pemasaran sehingga segala aktifitas PR (public relation) akan mampu memberikan keuntungan bagi perusahaan dalam membantu memasarkan produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan secara langsung maupun tidak langsung kepada publik Promosi Promosi merupakan pintu pertama untuk dapat memasuki pasar. Dari pintu itu para produsen melangkah menuju misis utamanya, yaitu menguasain pasar, merekrut pelanggan sebanyakbanyaknya dalam tenggang waktu yang secepat-cepatnya (Suryadi, 2011:13). Suatu perusahaan menggunakan promosi pada penjualan untuk berbagai alasan. Tujuan dari promosi penjualan adalah untuk

5 19 mengidentifikasi dan menarik konsumen baru, mengkomunikasikan produk baru, meningkatkan jumlah konsumen untuk produk yang telah dikenal secara luas, menginformasikan kepada konsumen mengenai peningkatan kualitas produk dan memotivasi konsumen agar membeli produk yang ditawarkan perusahaan. Untuk itu lahirlah suatu konsep dari strategi strategi promosi yang lebur menjadi satu, yaitu Promotion Mix. Promotion Mix itu sendiri merupakan penggabungan dari berbagai jenis promosi pada suatu produk. Bentuk promosi tersebut bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Bentuk promosi tersebut memerlukan strategi dan rencana yang tepat dan bentuk promosi tersebut dapat dikatakan berhasil apabila calon pelanggan tersebut merasa tertarik dengan produk yang ditawarkan. Unsur dari bauran promosi (promotion mix) adalah sebagai berikut: Promotion Mix Perusahaan yang mengabaikan aktivitas promosi sama artinya dengan membiarkan bangunan perusahaan itu tidak sesuai karena kehilangan satu pilarnya. Promosi yang merupakan bagian dari pendekatan strategi marketing mix, juga menurunkan satu himpunan strategi yang kemudian dikenal dengan promotion mix, ialah advertising, sales promotion, public relations and publicity, dan personal selling (Suryadi, 2011: 31)

6 20 Berikut penjabaran komponen dari promotion mix yaitu: 1. Advertising Bentuk promosi yang menggunakan media sebagai saluran kunci sukses dalam melakukan periklanan. Keunggulan apabila melakukan promosi dengan bantuan media adalah lebih cepat dan banyak diminati oleh masyrakat luas. Dalam proses periklanan tersebut tentunya harus memiliki tingkat kreatif yang tinggi agar iklan tersebut mudah diingat oleh masyarakat. Terdapat lima unsur pokok mengenai periklanan, yaitu: a) Pesan Suatu pesan yang akan ditransfer kepada orang lain. Pesan di sini berbentuk varbal maupun non verbal bergantung dari media dan tekhnik pelaksanaan iklannya. b) Komunikator Pihak yang menyampaikan pesan dan memiliki kepentingan tertentu dalam kegiatan penyampaian iklan. Komunikator iklan bisa juga merupakan lembaga bisnis, sosial, atau pemerintah, bahkan boleh perorangan. c) Media Iklan ditunjukan bukan kepada satu komunikan. Oleh karenanya penyampaian iklan membutuhkan media

7 21 tertentu agar proses transfer gagasannya lebih efektif. Media iklan terbagi atas dua jenis, yaitu above the line (media lini atas). Media ini antara lain televisi, radio, koran, majalah, film, dll. Above the line bersifat massal, yaitu dalam waktu yang bersamaan iklan dapat diterima oleh banyak orang. Jenis kedua ialah Bellow the line (media lini bawah). Karakteristik media lini bawah ini jangkauannya terbatas secara jumlah dan wilayah. Sekalipun demikian, media ini mampu menjangkau yang dijangkau oleh above the line. Termasuk dalam media ini antara lain, poster, leflet, billboard, spanduk, direct mail, bus panel, point of purchase, dan lain-lain. d) Komunikan Khalayak tertentu yang menjadi sasaran (audiens) atas kegiatan iklan. Dalam dunia bisnis kita akrab sekali dengan istilah segmen, yaitu kelompok sasaran pemasaran berdasarkan identitas tertentu. Oleh karena itu komunikan ialah khalayak yang terlebih dahulu sudah disegmentasikan. e) Dampak Sebagaimana adanya pengertian dasarnya ialah pentransferan gagasan kepada orang lain, maka penyampaian iklan tentunya mengharapkan ada

8 22 dampak tertentu atas penyampaian pesan tersebut. Dampak yang dimaksudkan misalkan peningkatan penjualan dan peningkatan kesadaran sosial. 2. Sales Promotion Merupakan insentif jangka pendek untuk mendukung penjualan suatu produk (barang dan/atau jasa) tertentu. Bentuk promosi dengan menarik perhatian pelanggan dengan cara-cara seperti, memberi potongan harga dan pemberian hadiah terhadpa pelanggan setia atau tetap. Mayoritas pemasar melakukan komunikasi persuasif untuk membuat pelanggan percaya terhadap produk tersebut, lalu pelanggan menunjukan respon positif terhadap produk yang ditawarkan. Sales promotion memiliki misi khusus, yaitu market education. Kegiatannya cukup beragam, diantaranya ada yang menggunakan jalur pameran atau uji kinerja produk, presentasi personal oleh orang sales promotion itu sendiri. Promosi penjualan akan merangsang respon yang cepat dari konsumen, bersifat jangka pendek, sehingga tidak efektif untuk membangun preferensi merek dalam jangka panjang. 3. Personal Selling Merupakan presentasi pribadi oleh tenaga penjual dan perusahaan yang bertujuan untuk melakukan penjualan

9 23 dan membangun hubungan dengan konsumen. Alat yang paling efektif untuk membangun preferensi pembeli, keyakinan dan tindakan; interaksi pribadi memungkinkan untuk umpan balik dan melakukan penyesuaianpenyesuaian yang diperlukan agar memenuhi kebutuhan konsumen. Ketika program iklan dijalankan dengan baik secara above the line maupun bellow the line, promosi penjualan dilakukan secara efektif, dan publisitas dikembangkan secara kontinue dan konsisten, maka personal selling merupakan tendangan paling dekat dengan gawang yang sangat menentukan keseluruhan proses promosi. Personal selling itu sendiri adalah bentuk promosi yang dilakukan secara individual secara langsung terhadap pelanggan. Pada bentuk promosi ini, pemasar secara tidak langsung dapat mengetahui kebutuhan apa saja yang diinginkan oleh pelanggan. Personal selling bukanlah aktivitas yang mudah. Seperti yang telah diketahui, mengubah kebiasaan merupakan hal yang tidak mudah. Oleh karena itu personal selling harus mempunyai strategi, terencana dan terfokus pada suatu sasaran yaitu, meyakinkan pelanggan bahwa produk kita memiliki kualitas yang baik.

10 24 4. Direct Marketing Melakukan komunikasi langsung secara hati-hati dengan konsumen individual yang menjadi target penjualan untuk memperoleh tanggapan langsung serta membangun hubungan dengan konsumen. Bentuk promosi ini bersifat interaktif yang menggunakan beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang berkembang dan terukur. Dimana pemasar mendatangi langsung calon pelanggan ayaupun menggunakan kontak melalui telepon atau Surat. Gangguan yang dialami pada bentuk promosi ini adalah mayoritas pelanggan merasa terganggu akan penjualan yang bersifat memaksa sehinggan pelanggan merasa terganggu dan dapat menimbulkan efek yang negatif terhadap perusahaan produk tersebut. 5. Public Relations Menurut Baskin, Heiman dan Elizabeth alih bahasa oleh Daud, R (2010:4) Public Relations adalah fungsi kepemimpinan dan manajemen yang membantu pencapaian tujuan sebuah organisasi, membantu mendifinisikan filosofi, serta memfasilitasi perubahan organisasi. Para praktisi Public Relations berkomunikasi dengan semua masyarakat internal dan eksternal yang relevan untuk mengembangkan hubungan positif serta menciptakan konsistensi antara tujuan organisasi dengan harapan masyarakat.

11 25 Mereka juga mengembangkan, melaksanakan, dan mengevaluasi program organisasi yang mempromosikan pertukaran pengaruh serta pemahaman diantara konstituen organisasi dan masyarakat. Sehingga dalam konteks kegiatan CSR perusahaan yang dijalankan oleh PR dalam perusahaan merupakan bentuk promosi tidak langsung yang menunjang pada hubungan timbal balik perusahaan dan publik demi mencapai keuntungan bersama Public Relations Public Relations yang telah diperaktekan pada saat sekarang ini, merupakan hasil dari kemajuan dari berbagai bidang. Kemajuan ini merupakan kekuatan dalam masyarakat yang memiliki potensi untuk memecahkan manusia dalam kelompok kelompok yang meiliki tujuan dan kepentingan masing masing. Untuk itu, lahirlah Public Relations yang berguna untuk membina hubungan baik diantara setiap kelompok agar dapat mencapai tujuan bersama tanpa melanggar atau bertentangan dari kepentingan salah satu kelompok tersebut. Para praktisi Public Relations berkomunikasi dengan semua masyarakat internal dan eksternal yang relevan untuk mengembangkan hubungan positif serta menciptakan konsistensi antara tujuan organisasi dengan harapan masyarakat. Mereka juga mengembangkan, melaksanakan, dan mengevaluasi program

12 26 organisasi yang mempromosikan pertukaran pengaruh serta pemahaman diantara konstituen organisasi dan masyarakat. If I tell you I am handsome and exciting, that is advertising, If somebody else tell you I am handsome and exciting, that is sales promotion, If you come and tell me that you have heard I am handsome and exciting, that is public relations. Wiseword. Wiseword. Karunia, E (2010:161) Public Relations memiliki nama lain dengan makna yang sama, seperti public affairs, public informations, inverstor relations, corporate relations, corporate communication, corporate affairs dan corporate secretary. Nama Nama lain PR pada sejumlah perusahaan dan asosiasi di Amerika tersebut kadangkala dihubungkan dengan periklanan, marketing, hubungan inverstor dan hubungan karyawan, (Seitel, 1992:3 dan Wilcot, et el, 1992:12) dalam Soemirat dan Ardianto (2007:5). Menurut Frank Jefkins dalam Yadin (2003:10), Public Relation adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Pengertian diatas dianalisis menjadi 2 bagian:

13 27 1. Bagian pertama dari definisi ini sama seperti yang telah diutarakan oleh IPR (Institute of Public Relations) yang menyatakan Public Relations adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling perngertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayak. Hanya saja unsure tujuannya lebih terperinci, yaitu tidak terbatas pada saling pengertian saja, melainkan juga berbagai macam tujuan khsusus lainnya yang sedikit banyak berkaitan dengan saling pengertian itu. Tujuan tujuankhusus itu meliputi pengulangan masalah masalah komunikasi yang memerlukan suatu perubahan tertentu, misalnya mengubah sikap yang negative menjadi positif. 2. Public Relations menggunakan metode manajemen berdasarkan tujuan (magagement by objective). Dengan mengejar suatu tujuan, semua hasil atau tingkat kemajuan yang telah dicapai harus merupakan kegiatan yang nyata. Kenyataan ini dengan tegas menyangkal anggapan keliru yang mengatakan bahwa humas merupakan kegiatan yang abstrak.

14 Publik PR (Public Relations) Publik biasanya disebut dengan istilah penerima, sasaran, pembaca, pendengar, pemirsa, audience, decorder, atau komunikan. Khalayak adalah salah satu aktor dalam proses komunikasi, karena itu unsur khalayak tidak boleh diabaikan, sebab berhasil tidaknya suatu proses komunikasi sangat ditentukan oleh khalayak. Publik dalam studi komunikasi dapat berupa individu, kelompok, atau masyarakat. Menjadi tugas seorang komunikator untuk mengetahui siapa yang akan menjadi khalayak sebelum proses komuikasi berlangsung. Berikut 10 publik yang diidentifikasikan oleh Jefkins dalam Yadin (2003:81), kesepuluh publik tersebut adalah: 1. Masyarakat luas 2. Calon pegawai atau anggota 3. Para pegawai atau anggota 4. Pemasok jasa dan berbagai macam barang 5. Para investor 6. Para distributor 7. Konsumen dan pemakai produk organisasi 8. Para pemimpin pendapat umum 9. Serikat-serikat pekerja 10. Media massa

15 29 Public Relations dari sebuah organisasi bukan saja orangorang yang berkepentingan dengan organisasi tersebut, tetapi juga orang-orang yang berada di luar organisasi. Jika dikaitkan dengan penelitian ini, maka publik / khalayak atau sasaran dari penerapan program CSR Green and Clean Unilever Indonesia adalah publik eksternal yaitu masyarakat luas dan konsumen Tugas dan Fungsi Public Relations Ada 4 tugas pokok Public Relations yang wajib dilakukan menurut Rumanti, A (2002:39-42) yaitu sebagai berikut : 1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab ayas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan. 2. Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat. 3. Memperbaiki citra organisasi. 4. Tanggung jawab social (Social Responsibility). Public Relations merupakan instrument yang bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak mendapatkan tanggung jawab tersebut, terutama kelompok publik internal, eksternal dan pers.

16 30 Dengan begitu, jelas bahwa Public Relations memiliki tugas yang sangat berkaitan dengan kegiatan perusahaan dan kepentingan publik. Public Relations harus bisa mengubah perilaku public agar menyadari akan keberadaan dan tujuan perusahaan, serta sekaligus menyatukan antara kepentingan perusahaan dan kepentingan publik itu sendiri. Usaha tersebut dilakukan demi menciptakan hubungan baik dan harmonis antara perusahaan dengan publiknya, sehingga segala aktifitas dan kegiatan Public Relations perusahaan, dilakukan sesuai dengan fungsi fungsi Public Relations. Berdasarkan ciri khas dari kegiatan humas, menurut Cutlip & Center, dan Canfield dalam Ruslan, fungsi Public relations dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Menunjang aktifitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama 2. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran. 3. Mengidentifikasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap organisasi yang diwakilinya, atau sebaliknya. 4. Melayani publiknya dan memberikan sumbangan saran kepada pimpinan manajeman demi tujuan dan manfaat bersama.

17 31 5. Menciptakan komuniaksi dua arah timbal balik dan mengatur arah informasi, publikasi serta pesan dari organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi terciptanya citra positif bagi kedua belah pihak. (Ruslan, R. 2010:19) Tujuan Public Relations Tujuan dari public relation adalah untuk menciptakan citra baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan kesetiaan publik terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan (Mulyana, 2007:33). Selain itu Public Relation bertujuan untuk menciptakan, membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di satu pihak dan dengan publik di lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik (Maria, 2002:29). Rincian tujuan Public relations itu ternyata luas, namun pada intinya tetap menjalin hubungan baik dengan para pihak atau publik - publik organisasi. Dengan begitu, organisasi menikmati keuntungan dan manfaat dari hubungan baik tersebut dan begitupun publik organisasi. Jadi, tak ada yang ditinggalkan atau diperalat dalam hubungan yang terjalin dengan baik tersebut Corporate Social Responsibility (CSR) Corporate Social Responsibility sudah menjadi bagian dari investasi sebuah perusahaan dalam menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar. CSR dapat menjadi jembatan yang kokoh

18 32 sebagai penghubung antara perusahaan dengan masyarakat sekitar. Dalam implementasi CSR ini public relations mempunyai peran penting, baik secara internal maupun eksternal. Dalam konteks pembentukan citra perusahaan, PR terlibat di dalamnya, sejak fact finding, planning, communicating, hingga evaluation. Jadi ketika kita membicarakan CSR berarti kita juga membicarakan PR sebuah perusahaan, di mana CSR merupakan bagian dari community relation. Karena CSR pada dasarnya adalah kegiatan PR, maka langkah-langkah dalam proses PR pun mewarnai langkah-langkah CSR. Dengan menggunakan tahapan-tahapan dalam proses PR yang bersifat siklis, maka program dan kegiatan CSR juga dilakukan melalui pengumpulan fakta, perumusan masalah, perencanaan dan pemrograman, aksi dan komunikasi, serta evaluasi untuk mengetahui sikap publik terhadap organisasi Definisi Corporate Social Responsibility Di Indonesia, istilah CSR (Corporate Social Responsibility) populer digunakan sejak tahun 1990-an. Beberapa perusahaan sebenarnya telah lama melakukan CSR (Corporate Social Activity) atau Aktivitas Sosial Perusahaan. Walaupun tidak menamainya sebagai CSR, secara faktual aksinya, mendekati konsep CSR yang mempresentasikan bentuk peranserta dan kepedulian perusahaan terhadap aspek sosial dan lingkungan (Wibisono, 2007:6).

19 33 Menurut The Word Bussiness Council for Sustainable Development (WBCSD) dalam Wibisono (2007:7), mendefinisikan CSR sebagai Continuing commitment by business to behave ethically and contribute to economic development while improving the quality of life of the workforce and their families as well as of the local community and society at large. Dalam bahasa Indonesia kurang lebih maksudnya adalah komitmen dunia usaha untuk terus menerus bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat lebih luas. Menjadi jelas bahwa CSR (Corporate Social Responsibility) tanggung jawab perusahaan kepada para pemangku kepentingan untuk berlaku etis, meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan (triple bottom line) dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Wibisono, 2007:8). Berdasarkan beberapa definisi tersebut, maka peneliti menyimpulkan bahwa CSR adalah suatu kegiatan eksternal Public Relations yang mengandung unsur sosial atau peduli lingkungan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan/organisasi/lembaga untuk mendapatkan suatu opini atau respon positif dari publik guna mencapai tujuan perusahaan/organisasi/lembaga tersebut.

20 34 Maka dalam penelitian ini, peneliti akan mengulas bagaimana strategi Public Relation dalam penerapan kegiatan ini agar mampu berjalan sukses dan dapat mengkomunikasikan visi dan misi perusahaan dalam rangka tercapainya tujuan perusahaan Aktivitas Utama Corporate Social Reponsibility Kotler & Lee (2005:22) menggunakan istilah corporate social initiatives untuk mendeskripsikan usaha yang paling utama (major effort) dibawah payung CSR. Corporate social initiatives adalah aktivitas utama yang dijalankan oleh perusahaan untuk mendukung masalah - masalah sosial dan memenuhi komitmen untuk tanggung jawab sosial perusahaan. Keenam inisiatif sosial tersebut, antara lain: 1. Cause Promotion. Sebuah perusahaan menyediakan dana, kontribusi yang setimpal, atau sumber daya perusahaan lainnya untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian tentang masalah sosial atau untuk mendukung pengumpulan uang, partisipasi, atau perekrutan sukarelawan untuk suatu tujuan. 2. Cause-Related Marketing. Sebuah perusahaan berkomitmen untuk berkontribusi mengkoordinasikan sejumlah presentase dari pendapatannya untuk sebuah masalah spesifik berdasarkan penjualan produk. 3. Corporate Sosial Marketing. Sebuah perusahaan mendukung pengembangan dan/atau penerapan kampanye perubahan perilaku yang diharapkan dapat meningkatkan kesehatan

21 35 masyarakat, keselamatan, lingkungan, atau kesejahteraan komunitas. 4. Corporate Philanthropy. Perusahaan membuat kontribusi langsung untuk sumbangan, seringkali dalam bentuk hibah tunai, donasi, dan/atau pelayanan yang sepadan. 6. Community Volunteering. Perusahaan mendukung dan menguatkan karyawan, partner retail, dan/atau anggota franchise untuk menyumbangkan waktu mereka mendukung organisasi komunitas lokal. 7. Socially Responsible business Practices. Perusahaan mengadopsi dan menggunakan aktivitas bisnis dan investasi sukarela yang mendukung permasalahan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan melestarikan lingkungan. Tanggung Jawab Filantropis Tanggung Jawab Etis Tanggung Jawab Legal Tanggung Jawab Ekonomi Gambar Konsep Piramida CSR Piramida Corporate Social Responsibility (Carroll: 2003)

22 36 (Carroll: 2003) mengemukakan konsep piramida CSR yang menjelaskan mengenai tingkatan tanggung jawab perusahaan dalam aktivitasnya. Piramida CSR tersebut antara lain: 1. Tanggung jawab ekonomis : perusahaan perlu menghasilkan laba sebagai fondasi untuk dapat berkembang dan mempertahankan eksistensinya. Ringkasnya, be profitable. 2. Tanggung jawab legal : hukum adalah aturan mengenai benar dan salah dalam masyarakat. Dalam tujuannya mencari laba, sebuah perusahaan juga harus bertanggung jawab secara hukum dengan menaati hukum yang berlaku. Ringkasnya, obey the law. 3. Tanggung jawab etis : secara etis perusahaan juga harus bertanggung jawab untuk mempraktekkan hal-hal yang baik dan sesuai dengan nilai - nilai, etika, dan norma norma kemasyarakatan. Perusahaan harus menjauhi berbagai tindakan yang merugikan masyarakat. Ringkasnya, be ethical. 4. Tanggung jawab filantropis : perusahaan dituntut untuk memberi kontribusi sumber daya kepada masyarakat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sejalan dengan operasi bisnisnya. Ringkasnya, be a good corporate citizen. Salah satu tingkatan piramida yang dijalankan oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk adalah tanggung jawab filantropis, dimana perusahaan berusaha be a good corporate citizen serta program

23 37 CSR Green and Clean ini dikategorikan kedalam CSR Corporate Sosial Marketing dan Corporate Philanthropy karena mendukung perubahan perilaku terhadap lingkungan yang lebih baik serta donasi Tujuan dan Manfaat Corporate Social Responsibility Menurut Budimanta, Prasetijo dan Rudito (2004:72-73) yang diharapkan dari kegiatan Corporate Sosial Responsibility adalah hubungan corporate dengan stakeholders tidak lagi bersifat pengelolahan saja, tetapi sekaligus melakukan kolaborasi, yang dilakukan secara terpadu dan terfokus kepada pembangunan kemitraan. Kemitraan ini tidak lagi bersifat penyangga organisasi, tetapi juga menciptakan kesempatan kesempatan dan keuntungan bersama, untuk tujuan jangka panjang dan pembangunan berkelanjutan. Tanggung jawab sosial yang mulanya diberikan oleh perusahaan pada kesejahteraan stakeholders lain, pada akhirnya akan mengumpan balik pada corporate. Kemitraan ini menciptakan pembagian keuntungan bersama dan tidak menciptakan persaingan negatif yang berpengaruh pada keberlanjutan perusahaan tersebut. Penerapan CSR yang efektif oleh perusahaan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan bagi stakeholder. Namun demikian, pasti ada manfaat-manfaat yang diperoleh bagi perusahaan. Dalam hal ini, Wibisono (2007:34) mengungkapkan sepuluh manfaat penerapan CSR, yakni:

24 38 1. Mempertahankan atau mendongkrak reputasi dan Brand image perusahaan. 2. Layak mendapatkan social lisence to operate. 3. Mereduksi risiko bisnis perusahaan. 4. Melebarkan akses sumber daya. 5. Membentangkan akses menuju market. 6. Mereduksi biaya. 7. Memperbaiki hubungan dengan stakeholders. 8. Memperbaiki hubungan dengan regulator. 9. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan. 10. Peluang mendapatkan penghargaan Kategori Corporate Social Responsibility Terdapat 13 Kategori pelaksanaan Corporate Sosial Responsibility menurut Grunig dan Hunt (1984) dalam Nor Hadi (2011, ) yaitu: 1. Economic Impact : Penyediaan lapangan pekerjaan berdasarkan jenis dan lokasi 2. Quality of Product: penyediaan produk yang berkualitas 3. Consumer Relations: penanganan komplain, menjaga hubungan dengan konsumen 4. Environmental Impact : tingkat polusi yang dihasilkan

25 39 5. Energy Conservation: penggunaan energi yang tepat 6. Employee Relations: Kesetaraan dan perlakuan adil dalam kerja, tanpa diskriminasi 7. Employee Relations: kepuasan kerja, jenjang karir dan jaminan pensiun bagi karyawan 8. Employee Relations: kesehatan dan keselamatan kerja 9. Investment : terutama untuk bank dan perusahaan asuransi 10. Community Relations: sumbangan tenaga sukarela untuk kegiatan kemanusiaan 11. Community Relations: pengembangan ekonomi minoritas 12. Other Community Relations: kegiatan komunitas yang dilakukan dengan menggunakan fasilitas perusahaan 13. Government Relations: hubungan yang baik dengan pemerintah. Dan kategori yang digunakan dalam pelansanaan program CSR Green and Clean adalah poin nomer 4 dimana tema yang diterapkan dalam program ini adalah Environment Impact 2.2 Teori Khusus Teori khusus yang peneliti gunakan dalam penelitian ini merupakan teori yang berhubungan dengan teori teori umum sebelumnya dan mendukung penelitian yang akan dibahas. Maka dalam sub bab ini peneliti menggunakan teori Public Relation PENCILS yang mendukung promosi tak

26 40 langsung kepada publik, melalui strategi praktek kerja PR dalam kegiatan PR khususnya Corporate Social Responsibility (CSR) Public Relations PENCILS Strategic Public Relation Mix yang juga biasa disebut sebagai bauran Public Relation atau bisa disingkat menjadi PENCILS, adalah sebuah strategi PR dalam melaksanakan tugas, peran dan fungsinya sesuai pada jalurnya dan didalam konsep ini memiliki komponen komponen yang saling berhubungan dalam praktek kerja PR. jika dijabarkan secara rinci menurut Ruslan dalam Ardianto (2009:71-73) memiliki komponen dari utama Public Relations PENCILS itu sendiri, adalah sebagai berikut : 1. Publications and publicity (Publikasi dan Publisitas) Setiap fungsi dan tugas Public Relations adalah menyelenggarakan publikasi atau meyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang kegiatan perusahaan atau organisasi, yang pantas untuk diketahui oleh publik. Selain itu, Public Relations juga menghasikan publisitas untuk memperoleh tanggapan positif secara lebih luas dari masyarakat. 2. Event (Penyususnan Program Acara) PR juga merancang acara tertentu yang dipilih dalam jangka waktu, tempat, dan objek tertentu yang secara khusus untuk

27 41 mempengaruhi publik. Biasanya event tersebut ada beberapa jenis, diantaranya sebagai berikut: - Calender event, yang rutin (regular event) yang dilaksanakan pada bulan tertentu sepanjang tahun. - Special Events, yaitu event yang bersifat khusus, dan yang dilaksanakan pada momen tertentu diluar acara rutin dari program kerja PR. - Moments Events, yaitu event atau acara yang bersifat momental, atau lebih khusus lagi. 3. News (menciptakan berita) Upaya untuk menciptakan berita melalui press release, news letter, bulletin dan lain-lain yang biasanya mengacu pada teknis penulisan 5W+1H (Who, What, Where, When, Why, dan How). Sistematika penulisannya adalah piramida terbalik. Yang paling penting diletakan ditengah batang berita. 4. Community Involvement (kepedulian pada komunitas) Tugas sehari-hari seorang Public Relation Officer (PRO) adalah mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu, serta menjaga hubungan baik (community relations dan humanity relations) dengan pihak organisasi atau lembaga yang diwakilinya.

28 42 5. Inform or Image (memberitahukan atau meraih citra) Ada dua fungsi utama dari Public Relation, yakni memberitahukan sesuatu kepada publik atau menarik perhatian sehingga diharapkan akan memperoleh tanggapan berupa citra positif. Proses dari nothing menjadi something. Dari yang tidak tahu menjadi tahu, setelah tahu menjadi suka, dan kemudian diharapkan timbul sesuatu (something) yaitu berupa citra. 6. Lobbying and Negitiating (pendekatan dan bernegosiasi) Keterampilan untuk melobi secara personal, dan kemampuan bernegosiasi sangat diperlukan bagi seorang PRO (Public Relation Officer), agar semua rencana, ide, atau gagasan kegiatan suatu lembaga memperoleh dukungan dari individu dan lembaga yang berpengaruh, sehingga timbul situasi saling menguntungkan (win-win solution). 7. Social Responsibility (tanggung jawab sosial) Aspek tanggung jawab sosial dalam dunia public relation sangat penting. PR tidak hanya memikirkan keuntungan bagi lembaga atau organisasi serta tokoh yang diwakilinya, tetapi juga kepedulian kepada masyarakat. Hal ini penting, supara ia memperoleh simpati atau empati dari khalayaknya. Inilah yang di dalam teori public relations disebut sebagai Social Marketing.

29 43 Di dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti apakah strategi Public Relations PENCILS ini dijalankan oleh Unilever Indonesia dalam penerapan program CSR Green and Clean Unilever Indonesia guna mencapai hasil yang diharapkan. 2.3 Kerangka Berfikir Pada program CSR (Corporate Social Responsibility) Green and Clean yang dilaksanakan oleh YUI (Yayasan Unilever Indonesia) ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan sekitar. Dimana manfaat dari hal ini adalah memberikan masyarakat pengetahuan seputar lingkungan, sehingga masyarakat lebih perduli terhadap lingkungannya dan mengubah pandangan mereka tentang sampah. Dari hal hal tersebut maka hasilnya adalah program berjalan dengan baik dan mencapai hubungan timbal balik yang saling menguntungkan. Dalam melakukan penelitian dari program CSR Green and Clean Unilever Indonesia ini. Peneliti menganalisis pengaruh program CSR Green and Clean dari Obyek (PT. Unilever Indonesia, Tbk) dalam mempengaruhi subyek (Warga RW 04 Kedoya Utara) dengan dukungan dan kajian dari konsep Public Relations PENCILS Model Strategic. Dengan menggunakan konsep ini, peneliti dapat meneliti strategi PR ini dalam penerapan program CSR Green and Clean Unilever Indonesia yang dilakukan oleh YUI (Yayasan Unilever Indonesia) dibawah payung Unilever Indonesia, agar program CSR Green and Clean Unilever Indonesia ini berjalan dengan

30 44 sukses dan memberikan manfaat secara nyata bagi masyarakat maupun Unilever Indonesia. Secara umum keuntungan yang didapat dari kegiatan ini bagi masyarakat adalah pengetahuan tentang lingkungan dan pendapatan dari pengolahan sampah, sedangkan keuntungan bagi Unilever Indonesia adalah program ini berjalan sukses dan menghadirkan publisitas yang mampu menumbuhkan image positif terhadap Unilever Indonesia di mata publik serta bentuk promosi perusahaan secara tidak langsung. Sebelum peneliti menggambarkan kerangka pemikiran dalam penelitian ini, maka untuk melihat hubungan antara teori teori yang digunakan dalam penelitian ini peneliti akan menggambarkan kerangka teori yang membantu menjadi dasar kerangka penelitian yang dilakukan. Berikut gambar kerangka teori yang menghubungkan semua teori, yang digunakan sebelum memfokuskan penggunaan teori pada kerangka berpikir dalam penelitian ini : Komunikasi pemasaran : aktivitas usaha untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi dan membujuk target pasar agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan (Djasmin Saladin, 2006 : 123). Salah satu media dalam promotion mix : public relations (Suryadi, 2011 : 31) Public Relation : semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian (Frank Jefkins dalam Yadin, 2003 : 10) Salah satu tugas pokok Public Relation : menjalankan tanggung jawab sosial pada masyarakat (Rumianti, 2004 : 39-42)

31 45 CSR (Corporate Social Responsibility) : tanggung jawab perusahaan kepada para pemangku kepentingan untuk berlaku etis, meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan (triple bottom line) dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Wibisono, 2007:8) Strategi Public Relations PENCILS (Ruslan dalam Ardianto, 2009 : 71-73) Publication or publicity Event News Community Involvment Image Lobbying and Negotiating Social Responsibility Program CSR - Corporate Social Marketing (Kotler & Lee, 2005 : 22) Green and Clean Gambar 2.7 (a) Kerangka Pemikiran Dari kerangka teori diatas, peneliti ingin menggambarkan hubungan teori teori yang digunakan didalam penelitian ini sebagau acuan untuk membuat kerengka pemikiran yang memfokuskan serta membatasi penelitian agar mampu menghasilkan hasil penelitian yang akurat dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Maka, bersama ini juga peneliti mnggambarkan dan memberikan penjelasan tentang kerangka pemikiran yang penliti buat. Berikut adalah gambar kerangka pemikiran yang telah peneliti buat berdasarkan keseluruhan komponen yang ada didalam penelitian, mulai dari obyek penelitian, subyek dan teori khusus yang digunakan dalam penelitian ini:

32 46 Prosedur Pelaksanaan Konten OBYEK Program CSR Green and Clean Mempengaruhi SUBYEK Warga RW 04 Kedoya Utara Event Struktur Minat Perilaku Opini TEORI Public Relations PENCILS Publication or publicity Event News Community Involvment Image Lobbying and Negotiating Social Responsibility Gambar 2.7 (b) Kerangka Pemikiran Gambaran diatas merupakan proses untuk memperoleh hasil yang diharapkan oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk dari program CSR (Corporate Social Responsibility) yang dijalankan YUI (Yayasan Unilever Indonesia). Pada pembahasan mengenai obyek penelitian dapat peneliti terangkan bahwa terdapat beberapa pembahasan seperti struktur perusahaan, visi misi, prosedur, pelaksanaan, konten dan kegiatan yang akan dibahan di BAB III. Pada bagian ini menjelaskan informasi akurat mengenai apa saja kegiatan peneliti sebagai bagian dari Divisi Environment sehingga meneliti strategi dalam penerapan program CSR Green and Clean Unilever Indonesia yang dilakukan oleh YUI (Yayasan Unilever Indonesia) dibawah payung PT. Unilever Indonesia, Tbk

33 47 sesuai dengan prosedur yang berlaku didalamnya sehingga mencapai hasil yang diharapkan. Berikutnyam pada pembahasan mengenai subyek penelitian diterangkan bahwa terdapat beberapa pembahasan seperti minat, perilaku dan opini dari masyarakat yang berkecimpung dan terjun langsung dalam program tersebut. Komponen komponen yang terdapat pada subyek ini, merupakan hasil dari penelitian yang di uraikan dari strategi PR dalam pelaksanaan program CSR Green and Clean Unilever Indonesia ini dari jawaban yang diperoleh dari minat, perilaku dan opini subyek yang dibahas pada BAB IV. Lalu pada penjelasan peneliti mengenai teori yang dipakai dalam penelitian ini, menerangkan bahwa obyek menggunakan teori Public Relation untuk mempengaruhi subyek sehingga memperoleh hasil yang diinginkan yaitu keberhasilan program ini secara berkesinambungan guna mendapatkan keuntungan bagi kedua belah pihak yang akan peneliti bahas di BAB II. Maka dalam gambar ini sudah jelas diterangkan bahwa komponen dari teori Public Relations sangatlah berpengaruh terhadap suksesnya program CSR Green and Clean Unilever Indonesia secara berkelanjutan oleh YUI (Yayasan Unilever Indonesia).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) Pada beberapa buku yang biasanya mengkritik PR (atau kadang pada esai tentang PR yang dibuat mahasiswa) sering kali memulai isinya dengan

Lebih terperinci

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Modul ke: Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Bentuk Khusus Media Komunikasi Pemasaran Fakultas FIKOM Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Marketing Public Relation

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri telekomunikasi dalam

Bab 1. Pendahuluan. untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri telekomunikasi dalam Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. PT Telekomunikasi Indonesia,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

Setelah mempelajari Bab ini

Setelah mempelajari Bab ini IKLAN (ADVERTISING) Setelah mempelajari Bab ini 1. Dapat memahami unsur-unsur marketing mix, khususnya promotion. 2. Menjelaskan definisi dari Promotion serta unsur komunikasinya. 3. Menerangkan manfaat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas 77 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas Marketing Public Relations (MPR) Dalam Mengkomunikasikan Brand Identity Sumitomo Pipe oleh PT. PARADISE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian media. Namun, tentunya media tidak bisa meliput setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian media. Namun, tentunya media tidak bisa meliput setiap perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media merupakan salah satu pemangku kepentingan dalam perusahaan. Keberadaan media tentu membawa dampak bagi perusahaan, baik yang bersifat positif maupun

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisa keadaan dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada BAB III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris aktivitas Public Relation

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran 6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih besar (community). Sebagai warga masyarakat, perusahaan membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih besar (community). Sebagai warga masyarakat, perusahaan membutuhkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan keluarga besar yang memiliki tujuan dan target yang hendak dicapai, perusahaan berada di tengah lingkungan masyarakat yang lebih besar (community).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Public Relations sebagai salah satu bentuk interaksi dalam kegiatan komunikasi yang di maksudkan untuk membangun citra positif Hal tersebut di perjelas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kerangka Teori 2.1.1.Teori Umum. 2.1.1.1 Komunikasi. Secara umum, komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan dengan tujuan mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Definisi Public Relations Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. Perubahan-perubahan yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hubungan Masyarakat 2.1.1. Pengertian Hubungan Masyarakat Terdapat beberapa pengertian mengenai Hubungan Masyarakat, yaitu antara lain sebagai berikut: Menurut Cutlip, dkk,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada penelitian terdahulu yang berjudul Corporate Social Responsibility Berdampak Positif Pada Brand Image (Study Kasus Mengenai Corporate Social Responsibility Bank HSBC Indonesia)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan banyak dipercaya oleh masyarakat. Masyarakat dapat melihat dunia tanpa harus keluar rumah,

Lebih terperinci

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung.

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. STMIK - AMIK RAHARJA INFORMATIKA MARKETING MANAJAMEN PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. Marketing Mix Product Price Place Promotion

Lebih terperinci

MARKETING PUBLIC RELATIONS

MARKETING PUBLIC RELATIONS MARKETING PUBLIC RELATIONS Iman Mulyana Dwi Suwandi www.e iman.uni.cc Seri Manajemen Pemasaran Halaman 2 Istilah marketing public relations dikemukakan pertama kali oleh Thomas L. Harris yang memberikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi merupakan salah satu elemen yang penting dalam bauran pemasaran, dengan kegiatan promosi perusahaan dapat memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada konsumen,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan kinerja pemasran untuk mencapai tujuan utama perusahaan, dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran yang dilakukan.

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan kinerja pemasran untuk mencapai tujuan utama perusahaan, dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran yang dilakukan. BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan bagian terpenting yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan, karena untuk terus mempertahankan, berkembang, dan mendapatkan keuntungan.

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : V (Lima) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Eksternal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Program tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) pertama kali dikemukakan oleh Howard R. Bowen pada tahun 1953. Setelah itu,csr

Lebih terperinci

Dra. Dwi Pangastuti Marhaeni, M.Si

Dra. Dwi Pangastuti Marhaeni, M.Si Dra. Dwi Pangastuti Marhaeni, M.Si Dasar-dasar PR Oemi abdul rahman Dasar-dasar PR M. Assumpta rumanti, OSF Effective PR Scott M. Cultip Hand book of PR Robert L. Heath Hubungan masyarakat; prinsip, kasus

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dalam Menarik Minat Pelanggan, maka penulis menggunakan teori dan konsepkonsep

BAB 2 LANDASAN TEORI. dalam Menarik Minat Pelanggan, maka penulis menggunakan teori dan konsepkonsep BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Sesuai dengan judul skripsi ini Strategi Promosi PT. Ciptalift Sejahtera dalam Menarik Minat Pelanggan, maka penulis menggunakan teori dan konsepkonsep sebagai

Lebih terperinci

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat BAB 14 PROMOSI Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat pemberitaan, membujuk, dan mempengaruhi segala

Lebih terperinci

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Modul ke: Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU Fakultas FIKOM Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Sejarah Komunikasi

Lebih terperinci

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS Modul ke: Produksi Media Public Cetak Fakultas 02FIKOM Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Marketing Public Relations (MPR) sebagai

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Modul ke: 01 Fakultas Program Pascasarjana Pokok Bahasan 1. Konsep IMC 2. Manajemen IMC Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program Studi Magister Ilmu Komunikasi KONSEP IMC PEMAHAMAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN PROMOSI DAN BAURAN PROMOSI 1. Pengertian Promosi Menurut Lupiyodadi(2001 :108), promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilakukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai produk dan membujuk terhadap keputusan pembelian kepada para pembeli di

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai produk dan membujuk terhadap keputusan pembelian kepada para pembeli di BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Promosi 2.1.1.1 Pengertian Promosi Promosi digunakan untuk menginformasikan atau memberitahu kepada orang mengenai produk dan membujuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap manajemen dan organisasi atau perusahaan yang satu dengan yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan operasional usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya transportasi darat, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) masih senantiasa bertahan dan meningkatkan

Lebih terperinci

besar mencari berbagai cara yang lebih tepat untuk berkomunikasi secara efektif

besar mencari berbagai cara yang lebih tepat untuk berkomunikasi secara efektif RINGKASAN STRATEGI INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (IMC) DALAM MEMBANGUN EKUITAS MEREK MOBIL TOYOTA AVANZA (Studi pada PT. Astra International, Tbk AUTO 2000 Toyota Cabang Sukun Malang) PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan manusia sehari-hari.

BAB II LANDASAN TEORI. Komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan manusia sehari-hari. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Dasar / Umum Teori - teori dasar / umum yang digunakan penulis dan dibahas penulis yaitu : 2.1.1 Komunikasi Komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Seiring dengan pentingnya dari kegiatan berkomunikasi, saat ini banyak dari perguruan tinggi menjadikan komunikasi sebagai ilmu untuk jenjang bidang studi. Bahkan

Lebih terperinci

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep konsep yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Suatu teori adalah suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN Setelah peneliti melakukan wawancara dan observasi pada objek penelitian, selanjutnya peneliti akan melakukan analisis untuk mengetahui

Lebih terperinci

HELPING AN ORGANIZATION tell its story, building good will and understanding, forging and nurturing

HELPING AN ORGANIZATION tell its story, building good will and understanding, forging and nurturing What Is PR?? Definisi CPR Career Guide, page 4 HELPING AN ORGANIZATION tell its story, building good will and understanding, forging and nurturing strong bonds with the public and those who influence the

Lebih terperinci

Produksi Media PR Cetak

Produksi Media PR Cetak Produksi Media PR Cetak Modul ke: 07Fakultas FIKOM Humas dan Audiens Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Public Relations merupakan salah satu fungsi manajemen yang bertugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk menghalalkan segala cara untuk menekan biaya serendah-rendahnya dan meraih keuntungan yang

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI

BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan suatu negara menjadi tanggung jawab semua insan yang berada di dalam negara tersebut, tidak terkecuali perusahaan ataupun industri, untuk mewujudkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak dan secara terus menerus berkembang untuk selalu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. banyak dan secara terus menerus berkembang untuk selalu meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, perusahaan perusahaan multinasional saat ini semakin banyak dan secara terus menerus berkembang untuk selalu meningkatkan kinerjanya demi persaingan global.

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka 7 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Public Relations (PR) 2.1.1.1 Pengertian PR Institute of Public Relations dalam Jefkins (2003) menyatakan definisi PR adalah keseluruhan upaya yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umum 2.1.1 Komunikasi Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communication yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama kurun waktu 20-30 tahun terakhir ini, kesadaran masyarakat akan peran perusahaan dalam lingkungan sosial semakin meningkat. Banyak perusahaan besar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Corporate Social Resposibility (CSR)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Corporate Social Resposibility (CSR) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Corporate Social Resposibility (CSR) Corporate social responsibility atau tanggung jawab social merupakan sebuah konsep yang sangat populer bagi dunia bisnis saat

Lebih terperinci

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 11 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Public Relations (PR) DESKRIPSI Dalam pokok bahasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada jaman ini banyak sekali perusahaan ataupun organisasi yang bergerak dibidang yang sama. Hal ini menjadikan terciptanya persaingan antar perusahaan atau organisasi

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk

IV. PEMBAHASAN. pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk IV. PEMBAHASAN 4.1 Kegiatan Promosi Perusahaan Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan

Lebih terperinci

Strategi Promotion (Promosi)

Strategi Promotion (Promosi) Strategi Promotion (Promosi) Definisi Promosi Promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen aktual maupun konsumen potensial agar mereka mau melakukan pembelian terhadap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Definisi Public Relations Definisi Public Relations merupakan sarana promosi massal yang dilakukan dengan menjalin hubungan dengan berbagai

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication

Integrated Marketing Communication Modul ke: 01Fakultas FIKOM Integrated Marketing Communication Pengenalan Periklanan dan Promosi Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising Definisi Pemasaran Proses perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu kegiatan sosial perusahaan, dari tahun ke tahun semakin menjadi perbincangan. CSR merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan keberlanjutan (sustainability) perusahaan telah menjadi isu perkembangan utama perusahaan.

Lebih terperinci

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS Fenny 1200968571 Abstrak TUJUAN PENELITIAN ini adalah untuk memaparkan tugas dan kegiatan public relations

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial (Social Responsibility) pada hakekatnya adalah hal

PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial (Social Responsibility) pada hakekatnya adalah hal PENDAHULUAN 1.5 Latar Belakang Tanggung jawab sosial (Social Responsibility) pada hakekatnya adalah hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Tanggung jawab sosial merupakan suatu kewajiban yang

Lebih terperinci

Pertemuan 11 STRATEGI PROMOSI

Pertemuan 11 STRATEGI PROMOSI Pertemuan 11 STRATEGI PROMOSI I. PENGERTIAN Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, peran seorang Public Relations (PR) dalam sebuah organisasi atau perusahaan menjadi semakin penting. Menurut Cutlip (2009:6), PR adalah fungsi

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Pada pertemuan ini, pembahasan focus kepada materi-materi komunikasi untuk pemasaran terpadu, yang antara lain meliputi : 1. Advertising ( Periklanan ) 2. Sales promotion

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi adalah salah satu dari empat komponen bauran pemasaran sebagaimana disebutkan oleh Kotler (2005:17) yang mendefinisikan bauran pemasaran (marketing mix) sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Adapun teori-teori dasar yang digunakan oleh penulis di antaranya :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Adapun teori-teori dasar yang digunakan oleh penulis di antaranya : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori dasar/umum Adapun teori-teori dasar yang digunakan oleh penulis di antaranya : 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Pengertian Public Relations Menurut Scott M. Cutlip, Allen

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION MODUL PERKULIAHAN INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Pokok Bahasan 1. Konsep IMC 2. Manajemen IMC Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Program Pascasarjana Magister Ilmu 52024 Komunikasi

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, yakni dengan adanya kompetitor yang memiliki produk dan desain outlet yang sama, seperti Kebab Kings, Kebab Abror

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA MODEL KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. PERTAMINA (PERSERO) MOR V SURABAYA

BAB IV ANALISIS DATA MODEL KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. PERTAMINA (PERSERO) MOR V SURABAYA BAB IV ANALISIS DATA MODEL KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. PERTAMINA (PERSERO) MOR V SURABAYA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas 121 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas penunjang bagi masyarakat itu sendiri. Fasilitas penunjang yang di maksud,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi adalah suatu bentuk interaksi manusia yang saling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi adalah suatu bentuk interaksi manusia yang saling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah suatu bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak disengaja dimana suatu ide atau informasi dialihkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bauran Pemasaran Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, maka terjadi pula perubahan yang sangat signifikan diberbagai bidang dan masyarakat memerlukan saluran informasi yang dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur atau mengelola. Manajemen termasuk kelompok sosial. Manajemen adalah bidang yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. perspective (So & King:2011) mengatakan keuntungan signifikan yang benefit

BAB 2 LANDASAN TEORI. perspective (So & King:2011) mengatakan keuntungan signifikan yang benefit BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Journal Building and Measuring Hotel Brand Equity: The customers perspective (So & King:2011) mengatakan keuntungan signifikan yang benefit dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap instansi pemerintah dalam menjalankan tugasnya tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah, apakah itu dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha semakin hari terasa semakin kuat, kondisi ini berdampak kepada prinsip-prinsip yang dilakukan oleh kalangan pengusaha khususnya strategi

Lebih terperinci

Copyright Rani Rumita

Copyright Rani Rumita Bauran Promosi/ Bauran Komunikasi Pemasaran (Promotion Mix/Marketing Communication Mix) Adalah paduan spesifik periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal dan sarana pemasaran

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, fokus penelitiannya adalah Pendekatan Media Relations Yayasan Puteri Indonesia dalam meningkatkan publisitas Puteri Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bahwa tanggungjawab seorang public relations sangat diperlukan dengan tujuan membina hubungan yang baik dengan stakeholder termasuk dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Integrated Marketing Communication (IMC)

BAB 2 LANDASAN TEORI Integrated Marketing Communication (IMC) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Integrated Marketing Communication (IMC) 2.1.1.Definisi IMC Integrated Marketing Communication (IMC), konsep yang berkembang di tahun 1980an ini didefinisikan oleh Schultz (2004)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Membahas tentang reputasi tidak akan terlepas dari citra (image), karena citra

BAB 1 PENDAHULUAN. Membahas tentang reputasi tidak akan terlepas dari citra (image), karena citra 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Membahas tentang reputasi tidak akan terlepas dari citra (image), karena citra dan reputasi dua hal yang berkaitan. Sebelum terbentuknya reputasi, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara.

BAB I PENDAHULUAN. adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara. BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Publisitas menjadi sangat penting dalam aktivitas humas di organisasi, banyak sekali media yang bisa digunakan untuk menunjang publikasi humas. Salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran sekarang ini tidak hanya sekedar menciptakan produk yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran sekarang ini tidak hanya sekedar menciptakan produk yang berkualitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penulisan Pemasaran sekarang ini tidak hanya sekedar menciptakan produk yang berkualitas tinggi dengan harga murah tetapi juga perlu adanya komunikasi mengenai keberadaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Hubungan Masyarakat atau Public Relations saat ini sangat populer di Indonesia, banyaknya jumlah perusahaan swasta maupun instansi pemerintahan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Menurut Hasan (2009:10), promosi adalah fungsi pemasaran yang fokus untuk mengkomunikasikan program-program pemasaran secara persuasive kepada

Lebih terperinci

yang relatif dekat dengan lokasi toko oleh lebih dari satu orang kurir, atau bentuk lainnya yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan toko tesebut.

yang relatif dekat dengan lokasi toko oleh lebih dari satu orang kurir, atau bentuk lainnya yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan toko tesebut. BAB 5 PROMOSI Bentuk promosi Promosi sebagai bagian dari strategi pemasaran memegang peranan yang penting bagi kelangsungan usaha suatu toko. Secara spesifik, promosi merupakan elemen dari pemasaran bauran

Lebih terperinci

PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN/PROMOSI Kegiatan promosi pada organisasi pelayanan kesehatan sangat dibatasi oleh etika, sehingga pemilihan mengenai

PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN/PROMOSI Kegiatan promosi pada organisasi pelayanan kesehatan sangat dibatasi oleh etika, sehingga pemilihan mengenai PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN/PROMOSI Kegiatan promosi pada organisasi pelayanan kesehatan sangat dibatasi oleh etika, sehingga pemilihan mengenai keputusan promosi harus dipertimbangkan dengan benar.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka.

BAB II LANDASAN TEORI. media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bauran Pemasaran Para pemasar atau bagian pemasaran menggunakan sejumlah alat atau media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. Alat-alat tersebut

Lebih terperinci

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2. Ardhariksa Z, M.Med.

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2. Ardhariksa Z, M.Med. Mata Kuliah Modul ke: 14Fakultas FIKOM - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2 Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication

Lebih terperinci

Tahun : Strategi komunikasi Pemasaran Pertemuan 12 Buku 1 jilid 2 Hal:

Tahun : Strategi komunikasi Pemasaran Pertemuan 12 Buku 1 jilid 2 Hal: Matakuliah Tahun : 2009 : Pengantar Pemasaran Strategi komunikasi Pemasaran Pertemuan 12 Buku 1 jilid 2 Hal: 114-265 Learning Objective Mengkomunikasikan nilai pelanggan dan pemasaran terintegrasi Mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari penelitian strategi public relations PT Indonesia Media Televisi untuk membentuk brand positioning Big TV sebagai berikut : 1. Big TV menjangkau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di luar perusahaan, oleh karena itu kegiatan Public Relations (Humas) bertujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di luar perusahaan, oleh karena itu kegiatan Public Relations (Humas) bertujuan 22 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PengertianPublic Relations Pada pelaksanaan suatu kegiatan komunikasi dalam perusahaan, tidak akan lepas hubungannya dengan khalayak (masyarakat) baik di dalam perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan manusia yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan langganan melalui proses pertukaran dan pihakpihak yang berkepentingan

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN MODUL PERKULIAHAN STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN Pokok Bahasan 1. Komunikasi Pemasaran 2. Strategi Komunikasi Pemasaran Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Program Pascasarjana Magister

Lebih terperinci

STRATEGI DAN MARKETING PUBLIC RELATIONS

STRATEGI DAN MARKETING PUBLIC RELATIONS Modul ke: 03 Fakultas Program Pascasarjana STRATEGI DAN MARKETING PUBLIC RELATIONS Pokok Bahasan 1. Strategi Pemasaran 2. Strategi Komunikasi 3. Marketing Public Relations Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program

Lebih terperinci

IMC 2. Penetapan Anggaran Dan Penetapan Bauran Komunikasi Pemasaran. Martina Shalaty Putri Pane, M.Si. Modul ke: Fakultas Fikom. Program Studi Marcomm

IMC 2. Penetapan Anggaran Dan Penetapan Bauran Komunikasi Pemasaran. Martina Shalaty Putri Pane, M.Si. Modul ke: Fakultas Fikom. Program Studi Marcomm Modul ke: IMC 2 Penetapan Anggaran Dan Penetapan Bauran Komunikasi Pemasaran Fakultas Fikom Martina Shalaty Putri Pane, M.Si Program Studi Marcomm www.mercubuana.ac.id Budgeting Affordable method Percentage-of-sales

Lebih terperinci

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 9&10 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Periklanan DESKRIPSI Dalam pokok bahasan ini akan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam penelitian yang berjudul ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENCITRAAN INTERNAL THE BELLEZZA SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan seseorang untuk membangkitkan response orang lain. Komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan seseorang untuk membangkitkan response orang lain. Komunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi diisyaratkan sebagai kegiatan yang secara sengaja dilakukan seseorang untuk membangkitkan response orang lain. Komunikasi dalam konteks ini dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Sikap pada dasarnya adalah tendensi kita terhadap sesuatu. Sikap adalah pernyataan-pernyataan evaluatif, baik yang diinginkan maupun yang tidak diinginkan

Lebih terperinci