BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan pendahuluan dari laporan penelitian yang berbentuk tesis

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan pendahuluan dari laporan penelitian yang berbentuk tesis"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan dari laporan penelitian yang berbentuk tesis dengan judul Evaluasi Sistem Pengendalian Internal atas Siklus Pendapatan PT Perdagangan Gas. Pendahuluan ini berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, kontribusi penelitian, ruang lingkup dan batasan penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan tesis. 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan memerlukan berbagai informasi untuk membuat keputusan. Informasi tersebut berasal dari data yang dikumpulkan dan diolah. Pengumpulan dan pengolahan data ini sangat berkaitan dengan proses bisnis suatu perusahaan. Proses bisnis adalah suatu rangkaian aktivitas yang terkoordinasi dan terstruktur serta bertujuan untuk membantu mencapai tujuan perusahaan atau organisasi (Romney dan Steinbart, 2012). Tujuan suatu organisasi ialah menyelaraskan nilai dari pemangku kepentingan (stakeholder) secara umum dan pemegang saham (shareholder) secara khusus. Oleh karena itu, organisasi harus beroperasi secara efektif dan efisien dalam menghasilkan laba yang kemudian didistribusikan kepada para shareholders, dan hasil operasi organisasi tersebut juga harus memberikan nilai kepada para stakeholders. 1

2 2 Bagi organisasi yang mengejar laba biasanya organisasi tersebut melakukan penjualan barang atau jasa untuk memperoleh pendapatan dan mengeluarkan biaya untuk melakukan operasi bisnis. Kalkulasi pendapatan dikurangi biaya menghasilkan laba perusahaan. Oleh sebab itu, siklus penjualan/pendapatan menjadi bagian penting dalam suatu organisasi. Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi yang terkait dan berulang-ulang, mulai dari pemesanan barang atau jasa dari pelanggan hingga penerimaan kas atas penjualan barang atau jasa tersebut. Untuk menjaga dan meningkatkan pendapatan tiap tahunnya, diperlukan SPI atas siklus pendapatan yang memadai. Pengendalian internal (internal control) adalah sebuah proses yang dilakukan oleh dewan komisaris, direksi, manajemen, dan personel lainnya dalam sebuah perusahaan untuk menyediakan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tujuan perusahaan terkait operasi, pelaporan, dan kepatuhan atas peraturan yang berlaku (Christensen, Wright, dan DeLoch, 2013). Pada tahun 1977 Foreign Corrupt Practice Act (FCPA) disahkan untuk mencegah perusahaan dari suap yang dilakukan pejabat asing agar mendapatkan bisnis baru. FCPA mensyaratkan perusahaan supaya membangun dan menjaga Sistem Pengendalian Internal (SPI) dengan baik. Namun, persyaratan ini tidak cukup kuat untuk mencegah permasalahan yang lebih lanjut (Romney dan Steinbart, 2012). Pada akhir tahun 1990-an dan awal 2000-an muncul kasus kecurangan akuntansi yang dilakukan Enron, Worldcom, Xerox, Tyco, Global Crossing,

3 3 Adelphia, dan perusahaan lainnya. Dalam menanggapi berbagai kasus kecurangan itu disahkan Sarbanes Oxley Act (SOX) pada Juli SOX berlaku bagi perusahaan publik dan para auditor mereka yang dirancang untuk mencegah fraud laporan keuangan, membuat laporan keuangan lebih transparan, melindungi para investor, memperkuat pengendalian internal, dan menghukum eksekutif yang melakukan fraud (Romney dan Steinbart, 2012). SOX menjadi undang-undang yang paling penting di dunia bisnis karena SOX mengubah cara dewan komisaris, direksi, dan manajemen dalam beroperasi serta memiliki pengaruh yang besar bagi para Certified Public Accountant (CPA) yang mengaudit perusahaan. Setelah pengesahan SOX, Securities and Exchange Commission (SEC) mewajibkan manajemen untuk melakukan hal-hal berikut. 1. Mengevaluasi kinerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi berdasarkan kerangka pengendalian yang diakui. Kerangka yang dapat digunakan yakni kerangka pengendalian internal yang dirumuskan oleh Committee of Sponsoring Organization (COSO). 2. Mengungkapkan semua kelemahan pengendalian internal yang material. 3. Memberikan simpulan bahwa perusahaan tidak memiliki pengendalian internal yang efektif atas pelaporan keuangan jika terdapat kelemahan pengendalian internal yang material (Romney dan Steinbart, 2012). COSO menyebutkan bahwa terdapat lima unsur pengendalian internal. 1. Lingkungan pengendalian (control environment)

4 4 Unsur SPI ini terdiri atas tindakan, kebijakan, dan prosedur yang mencerminkan sikap dari keseluruhan manajemen puncak terhadap suatu pengendalian serta pentingnya hal tersebut bagi perusahaan. 2. Penilaian risiko (risk assessment) Unsur ini merupakan mekanisme dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola semua risiko yang dikaitan dengan tujuan perusahaan. 3. Pengendalian aktivitas (control activities) Unsur ini merupakan kebijakan dan prosedur yang membantu untuk memastikan bahwa arahan manajemen dilaksanakan dengan baik dan benar. 4. Informasi dan komunikasi (information and communication) Unsur SPI ini memungkinkan orang dalam perusahaan mendapatkan dan berbagi informasi untuk mengelola, melaksanakan, dan mengendalikan aktivitas operasi. 5. Pengawasan (monitoring activities) Unsur ini dilakukan oleh manajemen dan orang lain yang berwenang dalam melakukan penilaian atas kualitas dan efektivitas SPI. PT Perdagangan Gas selanjutnya disebut PTPG merupakan anak perusahaan dari PT Pertamina Gas yang menjalankan bisnis niaga gas. PTPG berkembang menjadi salah satu perusahaan niaga gas yang menjadi pemasok gas bagi mitra usaha, industri, dan konsumen rumah tangga. PTPG yang didirikan enam tahun lalu ini melaporkan pendapatan yang terus meningkat dari tahun 2012 hingga tahun 2015 dan diprediksikan akan terus meningkat hingga akhir tahun Melihat kondisi tersebut perlu dilakukan pengendalian internal atas pendapatan.

5 5 Pengendalian internal atas pendapatan memiliki tiga tujuan. 1. Operasional Tujuan operasional dimaksudkan agar pengendalian internal dapat membuat siklus pendapatan lebih efektif dan efisien, baik dari sisi harga (tarif) maupun sisi kuantitas (volume), serta untuk menjaga aset perusahaan (PTPG). 2. Pelaporan Tujuan pelaporan berarti pelaporan keuangan atas pendapatan dapat dilakukan dengan andal dan teliti. 3. Kepatuhan Tujuan kepatuhan dimaksudkan agar siklus pendapatan dilakukan sesuai kebijakan, prosedur, peraturan, dan undang-undang yang berlaku. 1.2 Rumusan Masalah PT Perdagangan Gas (PTPG) ialah sebuah perseroan yang harus mengungkapkan proses bisnis dengan benar, khususnya atas siklus pendapatannya. Terdapat empat unit bisnis yang dikelola PTPG yaitu penjualan gas melalui saluran pipa, penjualan gas dalam bentuk compressed natural gas (CNG), penjualan gas dalam bentuk liquefied natural gas (LNG), dan penyediaan jaringan gas (jargas) kota atau city gas. PT Perdagangan Gas melaporkan pendapatan yang terus meningkat dalam kurung waktu empat tahun terakhir ini. Gambar 1.1 menunjukkan pendapatan PTPG secara total dari tahun 2012 hingga Juli 2016 mengalami peningkatan. Total pendapatan tersebut berturut-turut yakni sebesar USD pada tahun 2012, USD pada tahun 2013, USD pada tahun

6 Revenue (in million USD) , USD pada tahun 2015, dan USD dari Januari hingga Agustus , , ,07 149,457 City Gas ,537 LNG CNG Pipeline Year Gambar 1.1 Pendapatan per Produk Tahun (Sumber: Data Olahan) Jika dilihat data pendapatan per produknya, produk yang memberi kontribusi pendapatan paling besar dari tahun ke tahun ialah produk gas pipa (pipeline). Produk jaringan gas kota (city gas) baru melakukan penjualan pada tahun 2013 sementara produk CNG dan LNG mulai dijual tahun Secara keseluruhan pendapatan per produk mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Mengingat bahwa PTPG merupakan perusahaan yang baru beroperasi selama enam tahun sejak didirikan pada Maret 2010 dan harus mengelola pendapatan yang berjumlah puluhan hingga ratusan juta US dolar, perlu dilakukan evaluasi SPI atas siklus pendapatan. Oleh sebab itu, penulis ingin menilai SPI atas siklus pendapatan PTPG. Siklus pendapatan akan dibandingkan antara panduan manual PTPG dan siklus pendapatan secara teoretis untuk memastikan ada atau tidaknya

7 7 theoretical gap. Perbandingan juga dilakukan antara panduan manual siklus pendapatan PTPG dengan dan praktik yang sebenarnya terjadi di PTPG. Hal ini berguna untuk memastikan ada atau tidaknya practical gap. Selain itu, penulis juga menilai SPI PTPG secara umum, dan secara khusus mengevaluasi SPI atas siklus pendapatannya secara khusus dengan cara menganalisis pencapaian tujuan SPI dan penerapan elemen-elemen SPI menurut COSO oleh PTPG. 1.3 Pertanyaan Penelitian Terdapat pertanyaan penelitian yang harus dijawab penulis. Berikut ini pertanyaan tersebut. 1. Bagaimana siklus pendapatan yang dilakukan oleh PTPG dibandingkan dengan panduan manual PTPG atas siklus tersebut? Bagaimana perbandingan siklus pendapatan berdasarkan teori siklus pendapatan? 2. Mengapa terdapat perbedaan antara praktik, panduan manual, dan teori siklus pendapatan? 3. Bagaimana penilaian yang terkait dengan SPI PTPG secara umum dan SPI atas siklus pendapatan secara khusus? 4. Apa saran atau rekomendasi yang diberikan agar PTPG dapat mengurangi perbedaan antara teori dan panduan manual atas siklus pendapatan PTPG) (theoretical gap) dan (perbedaan antara panduan manual dan praktik siklus pendapatan (practical gap) yang terjadi tersebut? Apa saran yang diberikan jika ditemukan kelemahan SPI PTPG?

8 8 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk 1. mengevaluasi siklus pendapatan PTPG dengan cara membandingkan antara teori, panduan manual dan praktik terkait siklus pendapatan yang dilakukan PT Perdagangan Gas; 2. mengidentifikasi dan menganalisis alasan perbedaan antara panduan manual, praktik, dan teori siklus pendapatan di PT Perdagangan Gas; 3. mengevaluasi SPI PTPG secara umum dan SPI atas siklus pendapatan PTPG secara khusus berdasarkan teori SPI yang dikeluarkan COSO; 4. memberikan saran atau rekomendasi atas hasil evaluasi yang dilakukan jika terdapat theoretical gap dan practical gap dan kelemahan SPI. 1.5 Motivasi Penelitian Penelitian ini dilakukan karena termotivasi pentingnya SPI bagi suatu perusahaan, termasuk siklus pendapatannya. PT Perdagangan Gas merupakan perusahaan yang baru beroperasi selama enam tahun dan pendapatan yang diperoleh dari tahun 2012 hingga 2016 cukup tinggi, berkisar puluhan hingga ratusan juta US dolar. Melihat pendapatan yang cukup tinggi tersebut PTPG harus menjaga dan mengelola pendapatannya dengan cara mengoptimalkan SPI perusahaan. Oleh sebab itu, penulis terdorong untuk menilai SPI atas siklus pendapatan PTPG. 1.6 Kontribusi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi PT Perdagangan Gas, akademis, dan penulis.

9 9 1. Bagi PT Perdagangan Gas hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk menilai SPI atas siklus pendapatannya. 2. Bagi akademis hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi/rujukan bagi peneliti berikutnya. 3. Bagi penulis hasil penelitian ini dapat memperdalam pemahaman tentang SPI atas siklus pendapatan PT Perdagangan Gas. 1.7 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Ruang lingkup penelitian ini ialah evaluasi SPI atas siklus pendapatan dengan objek PT Perdagangan Gas. SPI yang dievaluasi yakni prosedur SPI, bukan evaluasi suatu divisi SPI dalam PTPG. Penelitian selanjutnya dapat melakukan evaluasi SPI atas siklus pengeluaran atau siklus-siklus akuntansi lainnya pada PTPG. 1.8 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kombinasi (mixed method) antara metode kuantitatif dan kualitatif. Jenis penelitiannya yaitu studi kasus yang bertujuan untuk mengetahui secara mendalam SPI atas siklus pendapatan PTPG. Data yang dikumpulkan yakni data primer dan data sekunder. Data primer mengacu pada informasi yang penulis kumpulkan dari tangan pertama, seperti wawancara dan pengamatan. Data sekunder yakni data yang telah ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh penulis, seperti laporan keuangan, data terakit SPI, dan data terkait pendapatan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yakni wawancara, observasi, dan dokumentasi.

10 10 1. Wawancara Wawancara dilakukan dengan berkomunikasi langsung kepada pihak-pihak yang terkait, seperti bagian keuangan, bagian operasional, dan bagian lain di PTPG yang relevan. 2. Observasi Jenis observasi yang dilakukan yakni participant observation. Participant observation dilakukan dengan cara penulis mengumpulkan data dan berpartisipasi menjadi anggota dari kelompok atau organisasi yang sedang diamati. Dalam hal ini penulis melakukan magang untuk memperoleh data yang diperlukan. 3. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder yang dibutuhkan penulis, seperti laporan keuangan, data terkait SPI dan siklus pendapatan, data pendapatan. Penulis juga mendokumentasikan semua data yang terkumpul dari hasil wawancara dan observasi. Setelah terkumpul, data dianalisis dengan menggunakan model analisis yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (2014). Analisis tersebut mencakup kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data, dan simpulan. Proses penelitian dilakukan dengan tujuh langkah. Ketujuh langkah tersebut yaitu (1) penentuan objek penelitian; (2) penentuan pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian; (3) pembuatan landasan teori dan tinjauan pustaka; (4) pengumpulan data; (5) analisis data kuantitatif; (6) analisis data kualitatif; (7) penarikan simpulan dan saran.

11 11 Tujuh langkah proses penelitian itu secara ringkas ditampilkan pada gambar 1.2 berikut. Gambar 1.2 Proses Penelitian (Sumber: Data Olahan) 1.9 Sistematika Penulisan Penulisan tesis ini terdiri atas lima bab. Bab I Pendahuluan. Bagian ini membahas konteks penelitian yang terdiri atas latar belakang penelitian terkait dengan SPI atas siklus pendapatan PTPG, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, kontribusi penelitian, ruang lingkup dan batasan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka. Bagian tersebut berisi teori-teori yang melandasi penelitian ini. Teori tersebut yaitu teori SPI yang dikeluarkan AICPA, SOX, dan COSO. Selain itu, bab ini juga membahas kerangka SPI yang dikeluarkan COSO, elemen dan prinsip SPI, siklus pendapatan secara teoretis, serta analisis varians atas pendapatan/penjualan. Pada bab ini juga dijabarkan penelitian terdahulu. Bab III Metode Penelitian. Bagian ini memuat penjelasan yang terkait dengan (1) gambaran umum objek penelitian yaitu PT Perdagangan Gas; (2) desain

12 12 penelitian yakni studi kasus dengan menggunakan pendekatan mixed method; (3) data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder; (4) metode pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi; (5) metode analisis data, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan; dan (6) proses penelitian yang dijabarkan lebih detail. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini berisi semua temuan dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi tentang siklus pendapatan PTPG serta SPI atas siklus pendapatannya. Setelah itu, dilakukan evaluasi atas siklus pendapatan untuk menemukan theoretical dan practical gap. Selain itu, juga dilakukan evaluasi atas SPI PTPG, baik secara umum maupun secara khusus terkait dengan siklus pendapatan PTPG. Bab ini juga berisi analisis kuantitatif berupa analisis varians terhadap pendapatan sebagai bagian dari evaluasi SPI atas siklus pendapatan PTPG. Bab V Simpulan. Bab ini berisi simpulan atas studi kasus mengenai evaluasi SPI atas siklus pendapatan PTPG. Simpulan tersebut memuat jawaban atas pertanyaan penelitian, termasuk saran atau rekomendasi yang terkait dengan hasil evaluasi yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan para pemegang saham (shareholder) saja dan juga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan para pemegang saham (shareholder) saja dan juga menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan lingkungan bisnis saat ini yang memiliki tingkat kompetisi semakin tinggi menyebabkan perubahan tuntutan dan paradigma suatu perusahaan untuk menjadi lebih

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, penulis mengambil kesimpulan bahwa: 1. Komite Audit dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

Lebih terperinci

Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA

Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA Pengertian Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen kepastian yang layak bahwa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis yang semakin berkembang memberikan kesempatan bagi semua jenis usaha yang bergerak di dalamnya. Perkembangan dunia bisnis semakin menuntut setiap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan media penyampaian informasi yang penting dan bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai seperti investor dan kreditor dalam pengambilan

Lebih terperinci

CHAPTER VI. Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA. Politeknik Negeri Bali 2014

CHAPTER VI. Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA. Politeknik Negeri Bali 2014 CHAPTER VI Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA Politeknik Negeri Bali 2014 SPAP Pekerjaan Lapangan 1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi

Lebih terperinci

1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi

1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi Adalah suatu proses yang dijalankan dewan komisaris, manajemen, personil lain, yang didesign untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan sebagai berikut: 1. Keandalan laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Pada tanggal 23 Januari 2002, kongres Amerika Serikat melakukan pengesahan terhadap Sarbanes-Oxley Act (SOX). Undang Undang tersebut bertujuan untuk melindungi investor

Lebih terperinci

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 (24 November) Akuntan 49.348 50.879 52.270 53.800 53.800*) Akuntan Publik 928 995 1.016 1.003 1.055 KAP 408 417 396 387 394 Cabang KAP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Beberapa tahun belakangan perekonomian dan dunia usaha Amerika Serikat mengalami banyak tantangan yang berdampak cukup signifikan terhadap kepercayaan investor.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menafsirkan catatan keuangan. Hal itu menyebabkan banyaknya kerugian

BAB I PENDAHULUAN. dalam menafsirkan catatan keuangan. Hal itu menyebabkan banyaknya kerugian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang penelitian Kecurangan dapat terjadi pada sektor swasta maupun sektor publik. Pada sektor swasta, banyak terdapat penyimpangan dan kesalahan yang dilakukan seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, melakukan perjalanan wisata dianggap sebagai suatu kebutuhan.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, melakukan perjalanan wisata dianggap sebagai suatu kebutuhan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, melakukan perjalanan wisata dianggap sebagai suatu kebutuhan. Permintaan pariwisata dari tahun ke tahun terus meningkat. Pemerintah Indonesia turut

Lebih terperinci

Internal Control Framework: The COSO Standard

Internal Control Framework: The COSO Standard Audit Internal (Pertemuan ke-3) Oleh: Bonny Adhisaputra & Herbayu Nugroho Sumber: Brink's Modern Internal Auditing 7 th Edition Internal Control Framework: The COSO Standard Committee of Sponsoring Organizations

Lebih terperinci

TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL

TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL OLEH: ERWIN FEBRIAN (14121005) PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA 2015 1 A. PENGENDALIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengenai sistem keuangan yang kurang dapat diandalkan. memadai kepada manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. mengenai sistem keuangan yang kurang dapat diandalkan. memadai kepada manajemen dalam mencapai tujuan organisasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan bisnis di sektor dagang dan jasa mengalami pergerakan yang fluktuatif. Peran kondisi industri bisnis global sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN SISTEM DAN PROSEDUR 1. Pengertian Sistem Adanya sistem dalam sebuah organisasi maupun kelompok dalam melakukan kegiatan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi

BAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman modern ini, kita di tuntut untuk dapat memberikan yang terbaik agar dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesaing usaha lainnya, baik secara global dan menjadi yang terunggul dalam

BAB I PENDAHULUAN. pesaing usaha lainnya, baik secara global dan menjadi yang terunggul dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan era globalisasi dan ketatnya persaingan usaha merupakan salah satu faktor lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan Enron. Kasus Enron berdampak sangat luas terhadap. pihak mengalami kecemasan bahwa skandal-skandal tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan Enron. Kasus Enron berdampak sangat luas terhadap. pihak mengalami kecemasan bahwa skandal-skandal tersebut akan BAB I PENDAHULUAN 2.5 Latar Belakang Banyak artikel dan berita mengenai skandal keuangan yang terjadi di Enron, World.Com, dan beberapa perusahaan lainnya. Namun salah satu yang paling banyak menyita perhatian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selalu berhadapan dengan masalah pengelolaan perusahaan dan pengawasan aktiva.

BAB I PENDAHULUAN. selalu berhadapan dengan masalah pengelolaan perusahaan dan pengawasan aktiva. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia usaha yang semakin berkembang dengan pesatnya pada setiap perusahaan baik yang bergerak dibidang jasa, perdagangan, maupun manufaktur selalu berhadapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu sistem pengendalian internal terdiri dari kebijakan dan prosedur yang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu sistem pengendalian internal terdiri dari kebijakan dan prosedur yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu sistem pengendalian internal terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa perusahaan mencapai tujuan dan sasarannya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, di setiap negara pasti membutuhkan pemerintahan yang baik atau yang disebut dengan Good Corporate Governance. Pemerintahan

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. dan beberapa kasus perusahaan besar lainnya yang di latar belakangi fraud oleh

Bab I. Pendahuluan. dan beberapa kasus perusahaan besar lainnya yang di latar belakangi fraud oleh Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang Penerapan pengendalian internal di berbagai organisasi baik dalam skala kecil maupun besar telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Anthony, dan Govindarajan (2010 : 04), Sistem adalah sebuah cara yang ditentukan dan biasanya berulang-ulang melaksanakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Penilaian atas Piutang Dagang dan Luas pemeriksaan pada akun Piutang Dagang. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Penilaian atas Piutang Dagang dan Luas pemeriksaan pada akun Piutang Dagang. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pada era globalisasi ini, sektor ekonomi telah mengalami pertumbuhan yang begitu pesat, seiring dengan pertumbuhan berbagai sektor lainnya juga. Munculnya berbagai perusahaan yang berskala kecil,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal. Pengertian pengendalian internal merupakan metode yang berguna bagi

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal. Pengertian pengendalian internal merupakan metode yang berguna bagi BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengendalian Internal II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal Pengertian pengendalian internal merupakan metode yang berguna bagi manajemen untuk menjaga kekayaan organisasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi merupakan gerbang baru bagi perkembangan dunia usaha, dimana akan membawa dampak terhadap berkembangnya paradigma baru. Era globalisasi ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai wakil dari pemilik juga memiliki kepentingan pribadi sehingga perilaku

BAB I PENDAHULUAN. sebagai wakil dari pemilik juga memiliki kepentingan pribadi sehingga perilaku BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Good Corporate Governance merupakan sistem tata kelola yang diterapkan pada suatu perusahaan sebagai langkah antisipatif untuk mengatasi permasalahan keagenan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN. Di tengah persaingan era globalisasi serta perkembangan informasi teknologi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN. Di tengah persaingan era globalisasi serta perkembangan informasi teknologi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Di tengah persaingan era globalisasi serta perkembangan informasi teknologi semakin pesat, hal ini menimbulkan persaingan yang ketat di mana satu perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum pelayanan jasa bongkar muat merupakan pelayanan jasa yang sangat penting di Indonesia. Dengan melihat kenyataan bahwa kondisi geografis Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kasus skandal akuntansi yang dilakukan oleh dunia usaha di Negara Amerika Serikat pada beberapa tahun yang lalu, cukup menggegerkan dunia akuntansi khususnya audit.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Tujuan Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern Menurut Mulyadi ( 2005 : 163 ) sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran

Lebih terperinci

BAB I INTRODUKSI. kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh pemimpin dan seluruh pegawai

BAB I INTRODUKSI. kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh pemimpin dan seluruh pegawai BAB I INTRODUKSI 1.1. Latar Belakang Sistem Pengendalian Internal (SPI) merupakan suatu alat yang berfungsi untuk mengawasi jalannya kegiatan perusahaan. Sistem pengendalian internal berdasarkan Peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis menyebabkan semakin tingginya tantangan untuk mengelola risiko yang harus

BAB I PENDAHULUAN. bisnis menyebabkan semakin tingginya tantangan untuk mengelola risiko yang harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya perubahan teknologi, globalisasi dan transaksi bisnis menyebabkan semakin tingginya tantangan untuk mengelola risiko yang harus dihadapi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen dan teknologi yang keterkaitannya dirancang untuk mengumpulkan dan memproses

Lebih terperinci

PENGENDALIAN INTERN 1

PENGENDALIAN INTERN 1 PENGENDALIAN INTERN 1 Pengertian Pengendalian Intern Standar pekerjaan lapangan yang kedua (PSA No. 01 (SA 150)) menyebutkan Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT. Materi 1. Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA

INTERNAL AUDIT. Materi 1. Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA INTERNAL AUDIT Materi 1 Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA 1 FAKTOR PENTING PERKEMBANGAN INTERNAL AUDIT PERDEBATAN MENGENAI PERAN INTERNAL AUDIT 1. Jenis Usaha 2. Luas Kegiatan Usaha 3. Jumlah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengendalian Internal 2.1.1 Pengertian Pengendalian Internal Pengendalian internal yang efektif dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi kecukupan, efisiensi dan efektivitas pengendalian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Pulasari (2010) meneliti tentang evaluasi system pengendalian internal penjualan jasa perawatan lift pada PT.Industri Lift Indonesia Nusantara kantor cabang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setelah negara Indonesia dan negara negara di Asia Timur lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Setelah negara Indonesia dan negara negara di Asia Timur lainnya BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Setelah negara Indonesia dan negara negara di Asia Timur lainnya mengalami krisis ekonomi yang dimulai pada pertengahan tahun 1997 dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam operasional usaha menyebabkan kebutuhan akan sistem pengendalian yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam operasional usaha menyebabkan kebutuhan akan sistem pengendalian yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Meningkatnya kompleksitas, ukuran perusahaan ataupun organisasi serta ekspansi dalam operasional usaha menyebabkan kebutuhan akan sistem pengendalian yang kompleks,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan istilah asing good corporate governance (GCG) tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan istilah asing good corporate governance (GCG) tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mulai populernya istilah tata kelola perusahaan yang baik atau yang lebih dikenal dengan istilah asing good corporate governance (GCG) tidak dapat dilepaskan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persediaan adalah sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat dikonversikan ke dalam bentuk kas ketika terjadi suatu transaksi penjualan. Dalam mengelola

Lebih terperinci

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN Pengendalian Intern : Rencana organisasi dan semua metode, prosedure serta kebijaksanaan, yang terkoordinasi dalam suatu unit usaha, dengan tujuan : a. Mengamankan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dari tahun ke tahun peranan tata kelola perusahaan atau yang disebut Good Corporate Governance (GCG) semakin meningkat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menekankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis dan ekonomi di era globalisasi saat ini sudah berkembang semakin pesat, sehingga mengakibatkan persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan dan pengelolaan tata kelola korporasi (corporate governance) yang

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan dan pengelolaan tata kelola korporasi (corporate governance) yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Penerapan dan pengelolaan tata kelola korporasi (corporate governance) yang baik atau yang lebih dikenal dengan good corporate governance merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong banyak perusahaan untuk semakin memperluas usahanya dengan meraih pangsa pasar. Hal tersebut

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA 2 PRINSIP DAN REKOMENDASI TATA KELOLA A. Hubungan Perusahaan Terbuka Dengan Pemegang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks. Keadaan ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks. Keadaan ini menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan konsep era globalisasi, maka sebagai konsekuensinya semakin banyak masalah yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan dalam persaingan usaha

Lebih terperinci

PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL

PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengendalian internal yang meliputi struktur organisasi beserta semua mekanisme

Lebih terperinci

NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA

NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA Yth. Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA Sehubungan dengan Peraturan

Lebih terperinci

MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL

MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS Dosen: Putri Taqwa Prasetaningrum Disusun Oleh: Nama : Irwandi Nim : 14121041 Kelas : 21/pagi PRODI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKONOLOGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Globalisasi pasar keuangan yang terjadi saat ini menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Globalisasi pasar keuangan yang terjadi saat ini menuntut perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi pasar keuangan yang terjadi saat ini menuntut perusahaan untuk menyajikan pelaporan keuangan yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan

Lebih terperinci

INTERNAL CONTROL FRAMEWORK : THE COSO STANDARD

INTERNAL CONTROL FRAMEWORK : THE COSO STANDARD INTERNAL CONTROL FRAMEWORK : THE COSO STANDARD Nama Kelompok: Alyssa Noviera Dwiharti Bagus Kurniawan Program Ekstensi, Universitas Indonesia Depok 2014 Pentingnya Internal Control yang Efektif Internal

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS. PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL) (Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT)

TUGAS MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS. PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL) (Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT) TUGAS MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL) (Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT) Oleh JUMRATUL JANNAH 14121035 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, tuntutan terhadap paradigma Good Governance dalam seluruh kegiatan tidak dapat dielakan lagi. Istilah Good Governance sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjaga aset perusahaan dari kemungkinan-kemungkinan yang tidak. diinginkan, seperti penyalahgunaan aset ataupun pencurian aset.

BAB I PENDAHULUAN. menjaga aset perusahaan dari kemungkinan-kemungkinan yang tidak. diinginkan, seperti penyalahgunaan aset ataupun pencurian aset. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengendalian internal merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dan akan selalu dibutuhkan oleh sebuah organisasi dalam rangka mencapai tujuan. Risiko-risiko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengendalian internal terbentuk dari peraturan-peraturan, kebijakan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengendalian internal terbentuk dari peraturan-peraturan, kebijakan, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pengendalian internal terbentuk dari peraturan-peraturan, kebijakan, dan prosedur, yang dirancang, diimplementasikan, dan dipelihara oleh pihak internal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam dunia bisnis sekarang ini dalam proses transaksi sangat diperlukan pengambilan keputusan yang tepat untuk mempertahankan daya saing terhadap perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hingga tak perlu ditutup-tutupi lagi. Maraknya gratifikasi dikalangan birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. hingga tak perlu ditutup-tutupi lagi. Maraknya gratifikasi dikalangan birokrasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gratifikasi di Indonesia nampaknya sudah menjadi rahasia umum hingga tak perlu ditutup-tutupi lagi. Maraknya gratifikasi dikalangan birokrasi negara sudah menjalar

Lebih terperinci

MODUL-2 INTERNAL AUDITING

MODUL-2 INTERNAL AUDITING 2007 MODUL-2 INTERNAL AUDITING Oleh : Muh. Arief Effendi,SE, MSi, Ak, QIA STIE TRISAKTI JAKARTA Ch.2 & Ch. 10 CONTROL (PENGENDALIAN) Important of control to the Internal Auditor. Control Defined. Internal

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada perusahaan yang tergolong dalam perusahaan besar pimpinan

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada perusahaan yang tergolong dalam perusahaan besar pimpinan BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Akuntansi Pada perusahaan yang tergolong dalam perusahaan besar pimpinan perusahaan mulai dapat merasakan perlunya fungsi informasi akuntansi hal ini disebabkan oleh semakin

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN INTERN BPJS KETENAGAKERJAAN SK DIREKSI NO KEP/213/072014

SISTEM PENGENDALIAN INTERN BPJS KETENAGAKERJAAN SK DIREKSI NO KEP/213/072014 SISTEM PENGENDALIAN INTERN BPJS KETENAGAKERJAAN SK DIREKSI NO KEP/213/072014 DEFINISI Sistem Pengendalian Intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh pimpinan dan seluruh karyawan dalam organisasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pemerintah yang digunakan sebagai dasar pertimbangan pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. dan pemerintah yang digunakan sebagai dasar pertimbangan pengambilan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan disiapkan untuk memberikan informasi yang berguna bagi para pemakai laporan keuangan seperti pemegang saham (investor), kreditor dan pemerintah yang

Lebih terperinci

dikatakan besar ternyata dapat juga terjadi kecurangan di dalamnya.

dikatakan besar ternyata dapat juga terjadi kecurangan di dalamnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini memiliki peran yang sangat signifikan terhadap perkembangan dunia usaha. Hal ini membuat persaingan

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN - 1 - PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) ATAS

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT

PERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT PERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai cakupan atau jenis-jenis audit termasuk didalamnya adalah audit khusus atau investigasi. Melalui pembelajaran ini,

Lebih terperinci

Keterbatasan yang dihadapi perusahaan, seperti:

Keterbatasan yang dihadapi perusahaan, seperti: Keterbatasan yang dihadapi perusahaan, seperti: Sumber daya Informasi Teknologi sangat memengaruhi kemampuan perusahaan dalam memasuki dan/atau mempertahankan pasar yang telah dikuasai. Hal ini mengharuskan

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.05/2018

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.05/2018 LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.05/08 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL VENTURA - - Penilaian Sendiri (Self Assessment) atas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman I. Pembukaan 1 II. Kedudukan 2 III. Keanggotaan 2 IV. Hak dan Kewenangan 4 V. Tugas dan Tanggungjawab 4 VI. Hubungan Dengan Pihak Yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. begitu halnya di Indonesia. Perdagangan bebas menempatkan lingkungan usaha

BAB I PENDAHULUAN. begitu halnya di Indonesia. Perdagangan bebas menempatkan lingkungan usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini dunia disibukkan dengan berita mengenai perdagangan bebas, begitu halnya di Indonesia. Perdagangan bebas menempatkan lingkungan usaha dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Hal ini menyebabkan fluktuasi terhadap kondisi ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Hal ini menyebabkan fluktuasi terhadap kondisi ekonomi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia usaha menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan yang semakin cepat. Hal ini menyebabkan fluktuasi terhadap kondisi ekonomi yang menyebabkan ketidakpastian terhadap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. industri menengah maupun industri besar. Dalam perkembangannya saat ini nampak jelas

BAB 1 PENDAHULUAN. industri menengah maupun industri besar. Dalam perkembangannya saat ini nampak jelas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sistem perekonomian di Indonesia telah menunjukan adanya peningkatan yang cukup berarti, hal ini dapat dilihat dari semakin berkembangnya dunia industri baik indusri

Lebih terperinci

Pemahaman Pengendalian Internal

Pemahaman Pengendalian Internal Modul ke: 02 Dewi Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Pemahaman Pengendalian Internal Rosaria, SE.,Msi.,Ak.,CA Program Studi AKUNTANSI Mengenal Istilah Pengendalian internal 1947 AICPA Internal Control Internal

Lebih terperinci

Pengertian Audit. ( Pertemuan ke-2) Antariksa Budileksmana Antariksa Budileksmana Prodi Akuntansi UMY 2-1

Pengertian Audit. ( Pertemuan ke-2) Antariksa Budileksmana Antariksa Budileksmana Prodi Akuntansi UMY 2-1 Pengertian Audit ( Pertemuan ke-2) Antariksa Budileksmana antariksa_b@yahoo.com 2010 Antariksa Budileksmana Prodi Akuntansi UMY 2-1 Bidang Akuntansi Akuntansi keuangan untuk pihak ekstern. Akuntansi manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan dan pengelolaan risiko. Sebuah bisnis yang berkembang harus

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan dan pengelolaan risiko. Sebuah bisnis yang berkembang harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap bisnis menghadapi tantangan yang paralel dari pertumbuhan pendapatan dan pengelolaan risiko. Sebuah bisnis yang berkembang harus mengidentifikasi dan

Lebih terperinci

1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia jumlah UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) merupakan kelompok usaha yang jumlahnya besar dan tersebar di seluruh Indonesia. Menurut Undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tiap jenis perusahaan menghasilkan sesuatu yang menarik konsumen untuk. dalam perusahaan yang dapat merusak kepercayaan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Tiap jenis perusahaan menghasilkan sesuatu yang menarik konsumen untuk. dalam perusahaan yang dapat merusak kepercayaan konsumen. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan tempat terjadinya kegiatan produksi. Perusahaan terdiri dari beberapa jenis yaitu perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Audit merupakan suatu proses yang sangat vital dalam dunia bisnis,

BAB 1 PENDAHULUAN. Audit merupakan suatu proses yang sangat vital dalam dunia bisnis, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Audit merupakan suatu proses yang sangat vital dalam dunia bisnis, pemerintahan, dan perekonomian. Boynton dan Johnson (2006) dalam bukunya mengutip Committee on Basic

Lebih terperinci

Kebijakan Manajemen Risiko

Kebijakan Manajemen Risiko Kebijakan Manajemen Risiko PT Indo Tambangraya Megah, Tbk. (ITM), berkomitmen untuk membangun sistem dan proses manajemen risiko perusahaan secara menyeluruh untuk memastikan tujuan strategis dan tanggung

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank Indonesia setidaknya memiliki dua hal penting dalam menyikapi jatuhnya industri perbankan, karena hal itu tidak hanya berakibat buruk terhadap sistem perbankan itu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai suatu entitas bisnis, sebuah perusahaan bertujuan untuk mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin. Tujuan tersebut terkadang menyebabkan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman yang semakin maju dan berkembang menyebabkan perkembangan ekonomi juga mengalami peningkatan yang semakin pesat. Semua perusahaan dituntut untuk dapat bersaing,

Lebih terperinci

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Control Objectives for Information and related Technology (COBIT) adalah seperangkat praktik terbaik (kerangka) untuk teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. sehubungan dengan semakin gencarnya publikasi tentang kecurangan (fraud)

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. sehubungan dengan semakin gencarnya publikasi tentang kecurangan (fraud) BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Corporate governance merupakan salah satu topik pembahasan sehubungan dengan semakin gencarnya publikasi tentang kecurangan (fraud) maupun keterpurukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maupun pemerintahan. Dalam Fraser dan Aileen (2008) laporan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maupun pemerintahan. Dalam Fraser dan Aileen (2008) laporan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan dalam sebuah instansi sangatlah penting, baik perusahaan maupun pemerintahan. Dalam Fraser dan Aileen (2008) laporan keuangan adalah merupakan output

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. Menjamurnya pusat perbelanjaan modern seperti mall, hypermarket, swalayan

Bab I. Pendahuluan. Menjamurnya pusat perbelanjaan modern seperti mall, hypermarket, swalayan Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Menjamurnya pusat perbelanjaan modern seperti mall, hypermarket, swalayan dan lainnya di kota metropolitan, telah mengubah gaya hidup warganya. Mereka yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti Enron, World Com dan Xerox, masyarakat dunia cukup terperanjat

BAB I PENDAHULUAN. seperti Enron, World Com dan Xerox, masyarakat dunia cukup terperanjat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat pada umumnya mengira bahwa akuntansi hanya sekedar pembukuan yang mencatat pemasukan dan pengeluaran uang. Setelah terjadi kasuskasus seperti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan laba/rugi komprehensif merupakan salah satu komponen laporan keuangan yang sangat penting karena di dalamnya terkandung informasi laba yang bermanfaat

Lebih terperinci

BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dalam pelaksanaanya menghadapi risiko-risiko

BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dalam pelaksanaanya menghadapi risiko-risiko BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI 7.1 Rangkuman dan Simpulan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dalam pelaksanaanya menghadapi risiko-risiko yang akan mengganggu kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan utama yaitu mendapatkan laba sesuai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan utama yaitu mendapatkan laba sesuai dengan BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan memiliki tujuan utama yaitu mendapatkan laba sesuai dengan yang diharapkan. Pada umumnya, laba bersumber dari penjualan produk yang merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I pendahuluan ini berisi mengenai latar belakang mengapa penelitian ini dibuat,

BAB I PENDAHULUAN. Bab I pendahuluan ini berisi mengenai latar belakang mengapa penelitian ini dibuat, BAB I PENDAHULUAN Bab I pendahuluan ini berisi mengenai latar belakang mengapa penelitian ini dibuat, berbagai dugaan permasalahan yang terjadi di lapangan, pertanyaan untuk menjawab dugaan permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN Halaman I. Pembukaan 1 II. Visi dan Misi SPI 2 III. Kebijakan Umum Pengendalian Internal Dan Audit Internal 3 IV. Kedudukan SPI 3 V. Peran SPI 3 VI. Ruang Lingkup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Terkait dengan adanya lingkungan bisnis yang global saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing dalam meningkatkan kinerja dan efisiensi saluran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyalahsajian fakta-fakta material yang dilakukan secara sengaja dengan cara yang

BAB I PENDAHULUAN. penyalahsajian fakta-fakta material yang dilakukan secara sengaja dengan cara yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecurangan merupakan ketidakjujuran dalam bentuk penipuan yang disengaja atau penyalahsajian fakta-fakta material yang dilakukan secara sengaja dengan cara yang merugikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Agoes (2004) menjelaskan tiga tujuan pengendalian intern, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Agoes (2004) menjelaskan tiga tujuan pengendalian intern, yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja keuangan perusahaan memberikan pengaruh pada posisi perusahaan dalam persaingan bisnis. Kinerja yang tercermin dari laporan keuangan juga dijadikan

Lebih terperinci