KOMPONEN-KOMPONEN EMPATI MASYARAKAT DILIHAT DARI TINGKAT SOSIAL EKONOMI TINGGI DI JORONG SUNGAI ARO KECAMATAN SANGIR KABUPATEN SOLOK SELATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KOMPONEN-KOMPONEN EMPATI MASYARAKAT DILIHAT DARI TINGKAT SOSIAL EKONOMI TINGGI DI JORONG SUNGAI ARO KECAMATAN SANGIR KABUPATEN SOLOK SELATAN"

Transkripsi

1 0

2 KOMPONEN-KOMPONEN EMPATI MASYARAKAT DILIHAT DARI TINGKAT SOSIAL EKONOMI TINGGI DI JORONG SUNGAI ARO KECAMATAN SANGIR KABUPATEN SOLOK SELATAN By: Pera Sasnawita Weni Yulastri, M.Pd Ryan Hidayat Rafiola, M.Pd. Kons Student Guidance and Counseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This research is motivated by the lack of empathy of high socioeconomic community in social activities in the community. The purpose of this study was to describe: (1) the cognitive component of high socioeconomic community. (2) the affective component of high socioeconomic community. (3) The communicative component of high socioeconomic community. This research type is descriptive research qualitatively with key informants in this study were as many as two people of high socioeconomic community and additional informant as much as 3 people. Sampling using purposive sampling. Data collection was conducted by interview. The results of the study revealed that in general the components of empathy society is seen from a high socioeconomic level is said to be less good, based on the sub variables: (1) a cognitive component, the component is said to be less good. (2) the affective component, this component of high socioeconomic community is said to be less good. (3) The communicative component, for this component is said to be less good. Keywords:Components Community Empathy PENDAHULUAN Manusia adalah makhluk sosial, manusia sebagai individu tidak mampu hidup sendiri.ia dalam menjalani kehidupannya akan senantiasa bersama dan bergantung pada manusia lain. Manusia saling membutuhkan dan harus bersosialisasi dengan manusia lain Hal ini disebabkan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak dapat memenuhinya sendiri. Ia akan bergabung dengan manusia lain membentuk kelompokkelompok dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan tujuan hidup. Dalam hal ini, manusia sebagai individu memasuki kehidupan bersama dengan individu lainnya (Herimanto, 2012: 43). Pada dasarnya manusia akan hidup di tengah-tengah manusia lain. Manusia hidup dalam lingkungan sosial mereka. Kehidupan dalam lingkungan sosial manusia ditandai dengan adanya beragam aktivitas, aneka ragam interaksi, berbagai pranata yang dibentuk, serta berada dalam suatu lingkungan alam dan buatan sebagai tempat kehidupan. Hidup dalam lingkungan masyarakat kita harus saling tolong menolong dan peduli dengan lingkungan dimana tempat kelangsungan hidup kita karena dalam lingkungan kita harus beriteraksi dan empati dengan orang lain (Herimanto, 2008: 188). Allport 1965 (Taufik, 2012: 40) mengemukakan empati sebagai perubahan imajinasi seseorang kedalam pikiran, perasaan, dan perilaku orang lain. Menurut Kohut 1997 (Taufik, 2012: 40) melihat empati sebagai suatu proses di mana seseorang berfikir mengenai kondisi orang lain yang seakan-akan dia berada pada posisi orang lain itu. Selanjutnya Kohut (Taufik, 2012: 40) melakukan penguatan atas definisinya itu dengan mengatakan bahwa empati adalah kemampuan berfikir objektif atas definisinya 1

3 itu dengan mengatakan bahwa empati adalah kemampuan berfikir objektif tentang kehidupan terdalam dari orang lain. Empati sangat penting untuk hubungan yang sehat dan kesejahteraan secara keseluruhan. Dalam empati terdapat tiga komponen, 1) komponen kognitif, merupakan pemahaman terhadap perasaan orang lain. Seseorang yang empatimemiliki keahlian-keahlian dalam persoalan komunikasi, perspektif, dan kepekaan dalam pemahaman emosinal orang lain, 2) komponen afektif, merupakan kemampuan menselaraskan pengalaman emosional pada orang lain. Aspek empati terdiri atas simpati, sensitivitas, dan sharing penderitaan yang dialami oleh orang lain seperti perasaan dekat terhadap kesulitankesulitan orang lain yang diimajinasikan seakan-akan dialami oleh diri sendiri, 3) komponen komunikasi, merupakan ekspresi dari pikiran-pikiran empati dan perasaanperasaan terhadap orang lain yang dapat diekspresikan melalui kata-kata dan perbuatan. Namun demikian, dalam hidup bermasyarakat, individu bisa menghasilkan fungsi-fungsi negatif. Misalnya, unsur pemenuhan kepentingan diri menjadi orang perorang memiliki sifat individualistik dan egois. Orang tidak lagi mau membantu, bersimpati, atau berempati terhadap orang lain karena yang dipentingkan kebutuhan diri. Masyarakat yang memiliki sifat negatif diatas sama halnya dengan masyarakat Jorong Sungai Aro Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan hasil observasi yang di lakukan, banyak masyarakat Jorong Sungai Aro yang kurang berempati terhadap lingkungannya, apalagi masyarakat yang status sosial ekonomi tinggi atau orang kaya mereka kurang empati atau acuh tak acuh terhadap kegiatan sosial yang ada di lingkungannya misalnya di lingkungan masyarakat ada kegiatan gotong royong, acara resepsi pernikahan, acara ibu PKK, kematian, orang yang status sosial ekonomi tinggi acuh tak acuh, tidak peduli dan tidak ikut serta dalam hal tersebut. Setelah melakukan observasi, peneliti melakukan wawancara dengan beberapa masyarakat Jorong Sungai Aro dari beberapa masyarakat mengatakan bahwa banyak individu yang status sosial ekonomi tinggi kurang empati dan tidak peduli terhadap kegiatan sosial yang ada dalam lingkungannya, salah satunya dari masyarakat tersebut adalah ATW, bahwa ATW kurang empati dan tidak peduli terhadap kegiatan sosial yang ada di lingkungannya, jiwa sosialnya kurang, tidak mau bergaul atau berinteraksi dengan lingkungan masyarakat tempat tinggalnya. Misalnya kalau ada kegiatan gotong royong, resepsi pernikahan, ATW tersebut tidak ada ikut serta atau membantu dan ATW acuh tak acuh terhadap kegiatan sosial tersebut. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Adanya masyarakat yang status sosial ekonomi tinggi kurang empati dan tidak peduli terhadap kegiatan gotong royong dalam lingkungannya. 2. Adanya beberapa masyarakat yang sosial ekonomi tinggi kurang empati dan tidak peduli terhadap kegiatan PKK di lingkungannya. 3. Adanya beberapa masyarakat sosial ekonomi tinggi kurang empati dan tidak peduli terhadap acara resepsi pernikahan dalam lingkungannya. 4. Adanya beberapa masyarakat sosial ekonomi tinggi kurang empati dan tidak peduli terhadap kemalangan atau kematian di lingkungannya. 5. Adanya beberapa masyarakat sosial ekonomi tinggi tidak mau berinteraksi dengan lingkunganya. Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka fokus penelitian dalam penelitian ini adalah: 1. Komponen-komponen empati masyarakat dilihat dari komponen kognitif. 2. Komponen-komponen empati masyarakat dilihat dari komponen afektif. 3. Komponen-komponen empati masyarakat dilihat dari komponen komunikatif. Berdasarkan fokus penelitian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Komponen-komponen Empati Masyarakat dilihat dari Tingkat Sosial Ekonomi Tinggi di Jorong Sungai Aro Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1. Komponen-komponen empati masyarakat dilihat dari komponen kognitif. 2

4 2. Komponen-komponen empati masyarakat dilihat dari komponen afektif. 3. Komponen-komponen empati masyarakat dilihat dari komponen komunikatif. METODE PENELITIAN Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian, maka jenis penelitian yang akan peneliti lakukan adalah penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Menurut Moleong (2010: 6). Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek-subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. Secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks, khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Yusuf (2007: 87) juga mengatakan, penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi dan mencoba menggambarkan secara detail. Tempat atau lokasi untuk melakukan penelitian adalah di masyarakat Jorong Sungai Aro Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan. Alasan peneliti memilih tempat ini adalah karena dimana tempat tinggal peneliti. Selain itu, masalah yang akan diteliti ditemukan di tempat tinggal peneliti di Jorong Sungai Aro Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan. Sehingga peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian di Jorong Sungai Aro Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan.Waktu penelitian pada tanggal Mei Informan adalah orang yang memberikan informasi baik tentang dirinya, orang lain, suatu kejadian, suatu hal kepada peniliti. Jadi ia harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian (Afrizal, 2014: 139).Menurut Bungin (2011: 76) informan adalah subjek yang memahami informan objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian.informan yang digunakan adalah orang-orang yang dipilih untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi sesuai dengan kepentingan permasalahan penelitian dan tujuan penelitian. Maka dari itu, peneliti telah menentukan dahulu informan kunci dan informan tambahan agar proses penelitian dilapangan nantinya lebih mudah dilaksanakan. Adapun informan kunci yang dipilih adalah masyarakat sosial ekonomi tinggi di Jorong Sungai Aro. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara dan studi dokumentasi. Menurut Mahmud (2011: 173).Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada responden dan mencatat atau merekam jawaban responden.kemudian Yusuf (2007: 278) juga menambahkan bahwa wawancara (interview) adalah suatu kejadian atau proses interaksi antara pewawancara (interview) dengan responden atau orang yang diwawancarai ( interview) melalui komunikasi langsung. Menjamin keabsahan data dan kepercayaan dan penelitian yang peneliti peroleh dapat dilakukan dengan cara sebagaimana dikemukakan Sugiyono (2011: 366), yaitu: 1. Kepercayaan ( Credibility) a. Perpanjangan pengamatan, berarti peneliti kembali ke lapangan melakukan wawancara, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. Peneliti melakukan penelitian tidak hanya sehari tetapi berlanjut untuk hari berikutnya dengan melakukan wawancara dengan sumber data yang baru atau lama. b.melakukan trianggulasi, terbagi atas: 1) Trianggulasi sumber data, yaitu untuk menguji data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui berbagai sumber. Melalui penelitian ini peneliti mengecek data yang diperoleh melalui tetangga. 2) Trianggulasi metode atau teknik, yaitu untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data pada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. 3) Menggunakan bahan referensi, yaitu adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Pada penelitian ini, peneliti 3

5 menggunakan berbagai sumber buku yang terkait dengan teori yang di temukan di lapangan. 2. Keteralihan ( transferability) Nilai transfer bergantung pada pemakaian, hingga manakala hasil penelitian tersebut dapat digunakan dalam konteks dan situasi lain. Supaya orang lain memahami hasil penelitian kualitatif atau penerapkannya maka peneliti dalam membuat laporan harus memberikan uraian yang jelas sistematis dan percaya. Hal ini dilakukan untuk memutuskan dapat atau tidaknya untuk mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain. 3. Dapat dipercaya ( dependability) Depenability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Melalui penelitian ini, tim pembimbing bertindak sebagai auditor dan peneliti menyediakan data seperti: foto, dokumen, dan analisis data. Apabila proses penelitian tidak dilakukan tapi datanya ada, maka peneliti tersebut tidak dependability. Teknik analisis data yang telah dikumpulkan seterusnya dianalisi, Miles dan Huberman (Sugiyono, 2011: ) menjelaskan bahwa dalam penelitian kualitatif ada 3 tahapan analisis, yaitu: 1. Reduksi Data ( Data Reduction). Reduksi data merupaka, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, di cari tema dan polanya dan yang tidak perlu dari data yang diperoleh di lapangan. Pada tahap ini peneliti memilih data mana yang relavan dengan tujuan dan fokus penelitian selanjutnya dikelompokan. 2. Penyajian Data ( Display Data) Penyajian data dapat di lakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Penyajian data yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. 3. Penarikan kesimpulan Penarikan kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi data dan penyajian data, sehingga data dapat di simpulakan dalam bentuk deskriptif sebagai laporan penelitian, dan tahap terakhir dari data sudah ada kesimpulan. Penarikan kesimpulkan berdasarkan data yang diperoleh dari informan yang telah diolah dan dianalisis, yang akan menunjukkan hasil tentang rumusan masalah, sehingga dengan penarikan kesimpulan ini orang mengetahui bagaimana hasil dari penelitian yang telah dilakukan. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Komponen Kognitif a. Keahlian dalam berkomunikasi Berdasarkan hasil temuan peneliti melalui wawancara di masyarakat dapat diketahui bahwa masyarakat sosial ekonomi tinggi dalam berkomunikasi yang mana masyarakat sosial ekonomi tinggi hanya berkomunikasi dan berinteraksi dengan tetangga atau sekeliling rumahnya saja. Menurut Schieman & Gundy (Taufik, 2012: 44) keahlian dalam komunikasi adalah keahlian dalam menyalurkan ide dalam memahami dan melakukan interaksi dengan berbagai lawan jenis orang di masyarakat, contohnya keahlian dalam bernegosiasi, memotivasi, menyakinkan orang dan sebagainya. Dalam kehidupan bermasyarakat komunikasi sangat diperlukan karena kita akan berinteraksi dengan orang lain. b. Keahlian dalam perspektif Berdasarkan hasil temuan peneliti melalui wawancara di masyarakat dapat diketahui bahwa beberapa masyarakat sosial ekonomi tinggi tidak perna ikut dalam kegiatan sosial yang ada di masyarakat, dan dia acuh tak acuh terhadap kegiatan yang ada di masyarakatdan begitu juga terhadap perderitaan orang lain, bahwa masyarakat sosial ekonomi tinggi tidak peduli dengan kesusahan orang lain dan mereka acuh tak acuh terhadap penderitaan orang lain. 4

6 Menurut Schieman & Gundy (Taufik, 2012: 44) keahlian perspektif adalah cara pandang seseorang berperilaku terhadap fenomena kejadian atau masalah di sekitarnya dan memahami keadaan orang lain dan cara berbicara dan raut wajah dan cara pandang dalam berpendapat. Perspektif dapat dijadikan penambah wawasan atau pengetahuan seseorang agar dapat melihat segala sesuatu yang terjadi dengan pandangan yang luas. c. Kepekaan dalam memahami emosional orang lain. Berdasarkan hasil temuan peneliti melalui wawancara dengan masyarakat dapat diketahui bahwa beberapa masyarakat sosial ekonomi tinggi kurang peduli dan acuh tak acuh terhadap penderitaan orang lain, dan begitu juga dengan kegiatan sosial yang ada di masyarakat, bahwa masyarakat sosial ekonomi tinggi tidak pernah ikut serta dan acuh tak acuh terhadap kegiatan sosial yang ada di lingkungan masyarakat. Menurut Schieman & Gundy (Taufik, 2012: 44) kepekaan dalam memahami emosional orang lain yaitu mampu mengidentifikasi perasaanperasaan orang lain dan peka terhadap hadirnya emosi dalam diri orang lain melalui pesan non verbal yang di tampakkan misalnya nada berbicara, gerak-gerik, dan ekspresi wajah.kunci untuk memahami perasaan orang lain adalah mampu membaca pesan non verbal karena pesan non verbal memberi peluang kita memahami apa yang sebenarnya terjadi dalam diri seseorang. 2. Komponen Afektif a.simpati Berdasarkan hasil temuan peneliti melalui wawancara dengan masyarakat dapat diketahui bahwa beberapa masyarakat sosial ekonomi tinggi kurang simpati terhadap kegiatan sosial yang ada di masyarakat, dan begitu juga dengan penderitan orang lain bahwa masyarakat sosial ekonomi tinggi acuh tak acuh terhadap kesusahan dan penderitaan yang sedang dialami oleh orang lain. Menurut Colley 1998 (Taufik, 2012: 51) simpati adalah suatu proses kejiwaan dimana seseorang individu merasa tertarik pada seseorang atau sekelompok orang karena sikap penampilan, wibawa atau perbuatannya yang demikian rupa. Pada dasarnya dorongan manusia untuk melakukan interaksi dengan orang lain salah satunya karena orang merasa tertarik dengan orang tersebut, karena dalam suatu interaksi sosial pengaruhi psikis yang paling mendasari adalah simpati seseorang terhadap orang lain. b. Sensitivitas Berdasarkan hasil temuan peneliti melalui wawancara dengan masyarakat dapat diketahui bahwa masyarakat sosial ekonomi tinggi apa bila di ajak untuk mengikuti kegiatan sosial yang ada di masyarakat hanya merespon biasa saja dan tidak peduli terhadap kegiatan sosial yang ada di lingkungannya. Masyarakat sosial ekonomi tinggi kurang peduli terhadap kesusahan dan penderitaan orang lain, ketika orang kemalangan di masyarakat, masyarakat sosial ekonomi tinggi tidak pernah melihatnya dan ikut membantunya. Menurut Colley 1998 (Taufik, 2012: 51) sensitivitas adalah peka terhadap menerima rangsangan dan mudah memperhatikan sikap, perasaan atau keadaan dari orang atau pihak lain. Kebolehan untuk merasakan perasaan orang lain dilakukan dengan mengamati reaksi-reaksi atau perubahan orang lain yang di tunjukkannya baik dengan cara verbal atau non verbal, orang yang memiliki sensitivitas yang tinggi gampang mendalami dan menyadari reaksi dari orang lain. c. Shering penderitaan yang di alami oleh orang lain. Berdasarkan hasil temuan peneliti melalui wawancara dengan masyarakat dapat diketahui bahwa masyarakat sosial ekonomi tinggi kurang merasakan apa yang di rasakan oleh orang lain dan masyarakat sosial ekonomi tinggi acuh tak acuh terhadap pederitaan orang lain. Masyarakat 5

7 sosial ekonomi tinggi kurang peduli dengan kegiatan sosial yang ada di masyarakat, ketika orang mendakan kegiatan gotong royong di lingkunganya, masyarakat sosial ekonomi hanya acuh tak acuh terhadap kegiatan tersebut. Menurut Colley 1998 (Taufik, 2012: 51) sharing dalam memahami orang lain seperti perasaan dekat terhadap kesulitan-kesulitan-kesulitan orang lain yang diimajinasikan seakanakan dialami oleh diri sendiri, dan ikut merasakan apa yang di rasakan oleh orang lain. Dalam memahami orang lain tersebut individu seolah-olah masuk dalam diri orang lain sehingga bisa merasakan dan mengalami sebagaimana yang dirasakan dan dialami oleh orang lain itu. 3. Komponen Komunikatif a. Ekspresi Berdasarkan hasil temuan peneliti melalui wawancara dengan masyarakat dapat diketahui bahwa masyarakat sosial ekonomi tinggi ketika ada kemalangan di masyarakat, masyarakat sosial ekonomi tinggi tidak ada melihat dan membantunya dan ketika orang mengajaknya hanya berekspresi biasa saja. Begitu juga dengan kegiatan sosial yang ada di lingkungannya yang mana masyarakat sosial ekonomi tinggi tidak pernah mengikuti kegiatan sosial yang ada di lingkungannya dan ketika orang mengajaknya untuk mengikuti kegiatan sosial di lingkunganya dia haya berekspresi biasa saja. Menurut Wang, dkk 2003 (Taufik, 2012: 53) ekspresi merupakan dari pikiran-pikiran empati dan perasaan-perasaan terhadap orang lain yang dapat diekspresikan melalui kata-kata dan perbuatan dalam berbagai kombinasi bahasa tubuh seperti: gembira, sedih, susah, tidak suka. Dalam hal ini ekspresi dalam berempati sangat berarti karena seseorang dalam merasakan apa yang di rasakan oleh orang lain, dan ketika orang lain sedang mengalami kesusahan atau senang kita bisa dengan ekspreksi. menunjukkan KESIMPULAN 1. Kompenen Kognitif Pada komponen Kognitif pada masyarakat sosial ekonomi tinggi yang mana kurangnya sosialisasi dan peduli terhadap masyarakat sekitar dan masyarakat sosial ekonomi tinggi hanya berkomunikasi dengan tetangga dan sekeliling rumahnya saja, dan masyarakat sosial ekonomi tinggi jarang pergi kegiatan sosial di masyarakat dan masyarakat sosial ekonomi tinngi acuh tak acuh terhadap kesusahan yang sedang di alami oleh orang lain. 2. Komponen Afektif Pada komponen afektif pada masyarakat sosial ekonomi tinggi kurang simpati, tidak peduli dan acuh tak acuh terhadap kegiatan yang ada di masyarakat dan penderitaan yang di alami oleh orang lain, ketika orang lain mangajak untuk mengikuti kegiatan sosial yang ada di masyarakat, masyarakat sosial ekonomi tinggi hanya merespon biasa saja. 3. Komponen Komunikatif Pada komponen komunikatif pada masyarakat sosial ekonomi tinggi kurang baik yang mana ketika ada kemalangan di masyarakat, masyarakat sosial ekonomi tingi hanya berekspresi biasa saja dan ketika orang mengadakan kegiatan sosial yang ada di masyarakat, masyarakat sosial ekonomi tidak ada mengikutinya kurang baik. SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti menyarankan kepada berbagai pihak yang terkait sebagai berikut: 1. Masyarakat (Sosial Ekonomi Tinggi) Kepada masyarakat agar menyadari bahwa hidup harus saling tolong menolong dan berinteraksi dengan orang lain, lebih peduli dengan kesusahan orang lain karena kita tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. 6

8 2. Kepala Jorong Sungai Aro Kepada kepala Jorong Sungai Aro agar lebih memperhatikan masyarakat dan kegiatan sosial yang di lingkungan masyarakat dantingkatkan ilmu sosial dalam lingkungan masyarakat tersebut. 3. Pengelola Program Studi Bimbingan dan Konseling Kepada pengelola program studi diharapakan lebih banyak mata kuliah tentang ilmu sosial dan ilmu berempati terhadap orang lain agar dapat mengembangkan hidup bermasyarakat bagi calon guru pembimbing berkarakter cerdas. 4. Peneliti selanjutnya Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian mengenai komponen-komponen empati masyarakat dilihat dari tingkat sosial ekonomi dengan fariabel yang berbeda karena penelitian ini sangat menarik untuk di teliti. Taufik Empati Pendekatan Psikologi Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Yusuf, A Muri Metode Penelitian. Padang: UNP Press. KEPUSTAKAAN Afrizal Metode Penelitian Kualitati. Jakarta: Rajawali Pers. Bungin, Burhan Metode Penelitian Kualitatif. ( komunikasi ekonomi dan kebijakan public serta ilmu sosial lainya). Jakarta: Kencana. Herimanto dan Winorma Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Solo: Bumi Aksara. Herimanto dan Winorma Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Solo: Bumi Aksara. Moleong, Lexy J Metode Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: Remaja Rosdakarya. Mahmud Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Sugiyono Metode Penelitian Kantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta. 7

PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL

PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL Oleh : MARDIANSYAH NIM. 11060308 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan (field research) adalah

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field research). Penelitian lapangan (field research) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan melakukan analisis daya tarik konsumen melalui sistem member produk Sophie Paris pada masyarakat desa Jurang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah fieldresearch atau penelitian lapangan. Penelitian lapangan adalah melakukan penelitian di lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Kualitatif. Metode Penelitian Kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan. By:

Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan. By: 1 1 Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan By: Wiza Pitri Yeni* Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd. Kons** Septya Suarja, M.Pd ** *Student

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN 30 BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, Menurut Sugiyono (2010:14) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: Fauzil Husnah Mahasiswa Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian dimana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi untuk digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Sebuah penelitian sosial, baik dalam masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian berbeda secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun materiil kedua

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian tesis ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penggunaan pendekatan kualitatif ini merupakan suatu cara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Ruang lingkup dalam penelitian ini pada bidang manajemen pemasaran yang difokuskan pada bauran pemasaran menurut Islam. Metode penelitian merupakan suatu cara prosedur atau langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari perumusan masalah hingga penulisan laporan akhir penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu langkah prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Disebut kualitatif karena penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69 60 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif karena menyajikan data dalam bentuk kata-kata. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif yang bersifat deskriptif.penelitian deskriptif adalah penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif yang bersifat deskriptif.penelitian deskriptif adalah penelitian yang 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif.penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. 1 Metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan yaitu jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini penulis mengemukakan metode penelitian yang berisi tentang (1) Jenis dan pendekatan penelitian, (2) lokasi penelitian, (3) data dan sumber data, (4) prosedur pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting demi tercapainya suatu tujuan penelitian. Karena metode mempelajari dan membahas tentang cara-cara yang ditempuh dengan setepat-tepatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. didasarkan pada ciri-ciri keilmuan. Yaitu rasional, empiris, dan sistematis. 54

BAB III METODE PENELITIAN. didasarkan pada ciri-ciri keilmuan. Yaitu rasional, empiris, dan sistematis. 54 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN alamiah. 2 Penelitian ini digunakan untuk mendiskripsikan BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian tentunya diperlukan sebuah metode. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Disebut kualitatif karena penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, unit analisis, unit pengamatan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena, tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang diadakan disuatu medan atau kancah dengan pendekatan kualitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta dengan cara apa data tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Tujuan penelitian studi kasus atau lapangan adalah untuk mengetahui implementasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang tergolong dalam penelitian lapangan (Field Research), yaitu metode yang mempelajari fenomena dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara untuk mendapatkan data dalam suatu penulisan, dengan kata lain dapat dikatakan suatu cara yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Dalam

Lebih terperinci

KENDALA GURU BK DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KELAS X SMK NEGERI 4 PADANG

KENDALA GURU BK DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KELAS X SMK NEGERI 4 PADANG KENDALA GURU BK DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KELAS X SMK NEGERI 4 PADANG Oleh: Zulni Yelfita Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT Background of this research

Lebih terperinci

PERSEPSI GURU BK TENTANG KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SMA NEGERI 5 SOLOK SELATAN. Muldani Iksan

PERSEPSI GURU BK TENTANG KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SMA NEGERI 5 SOLOK SELATAN. Muldani Iksan PERSEPSI GURU BK TENTANG KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SMA NEGERI 5 SOLOK SELATAN Muldani Iksan 11060190 Student Guidance and Counseling, STKIP PGRI West Sumatra ABSTRACT

Lebih terperinci

Oleh: Cici Fitri Rahayu* Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

Oleh: Cici Fitri Rahayu* Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MEMBANTU PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI (Studi di SMK Negeri 4 Padang) Oleh: Cici Fitri Rahayu*

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah salah satu faktor yang terpenting dan sangat menentukan dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian banyak dipengaruhi atau ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu peneliti terjun kelapangan untuk memperoleh data. Penelitian dilakukan di MI Imaduddin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Adapun ciri-ciri dari penelitian kualitatif adalah sumber data berada dalam situasi yang wajar, laporannya sangat deskriptif, mengutamakan proses dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kondisi aktual tentang pelaksanaan Al-Quran dengan metode isyarat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan 38 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang pokok dan penting dalam melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu, dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode merupakan suatu hal yang sangat penting,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian kualitatif, penelitian kualitatif menurut Lexy J Moleong adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL

KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL WILDA GUSRITA NPM : 10060188 PROGRAM STUDI BIMBINGAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) 1 yaitu semua data yang terkumpul diperoleh dari lapangan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Research), yaitu penelitian yang dilakukan disuatu lokasi ditengah-tengah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Research), yaitu penelitian yang dilakukan disuatu lokasi ditengah-tengah 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan (field Research), yaitu penelitian yang dilakukan disuatu lokasi ditengah-tengah masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Sedangkan metode penelitian pendidikan dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama negeri yang berada di Kabupaten Magelang yaitu SMP N 1 Mungkid, SMP N 2

Lebih terperinci

KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL

KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL SILVIA HAPPY NPM:11060213 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN

Lebih terperinci

Profil Peserta Didik Slow Learner dan Implikasinya Pada Pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMPN 18 Padang ABSTRACT

Profil Peserta Didik Slow Learner dan Implikasinya Pada Pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMPN 18 Padang ABSTRACT 1 Profil Peserta Didik Slow Learner dan Implikasinya Pada Pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMPN 18 Padang Riza Hasan 1, Rahma Wira Nita 2, Yasrial Chandra 2 1 Mahasiswa Program Bimbingan dan Konseling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Arab di Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Ponorogo.

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Arab di Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Ponorogo. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus, yang menggunakan kajian terperinci mengenai sub setting, subyek tunggal yang berupa peristiwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan pendekatan penelitian Pada hakekatnya, penelitian dilakukan untuk mendapatkan penemuan baru atau mencari suatu kebenaran. Dalam penelitian, kita mengenal dua bentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena salah satu upaya yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmu yang sedang diselidiki.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh subjek penelitian secara holistik, dan mendeskripsikannya dalam bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. oleh subjek penelitian secara holistik, dan mendeskripsikannya dalam bentuk 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami fenomena yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur analisis data dan metode verifikasi data.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur analisis data dan metode verifikasi data. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab metodologi penelitian ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, objek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu

Lebih terperinci

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi.

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian Field Research, yaitu penelitian lapangan dilakukan oleh peneliti guna mendapatkan informasi

Lebih terperinci

PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SOLOK ABSTRACT

PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SOLOK ABSTRACT 1 PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SOLOK Dian Setiani 1, Fitria Kasih 2, Mori Dianto 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. proses kreatif proses kreatif program acara Young Creative di Balikpapan Televisi.

BAB III METODE PENELITIAN. proses kreatif proses kreatif program acara Young Creative di Balikpapan Televisi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Moleong (2007:6) adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan teoritis dan empiris dalam penelitian sangat di perlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul skripsi ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010: 3). Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah sebuah penelitian kualitatif yang didasarkan pada fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Guna memperoleh informasi sesuai dengan yang terumuskan dalam perumusan atau tujuan penelitian, perlu suatu desain atau rancangan menyeluruh tentang urutan kerja penelitian dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu langkah prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Keberhasilan dari suatu penelitian, salah satunya ditentukan oleh pendekatan penelitian yang digunakan. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, digunakan jenis penelitian lapangan (field research). Field research adalah jenis penelitian dengan melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek misalnya motivasi,

BAB III METODE PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek misalnya motivasi, 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek misalnya motivasi, persepsi, perilaku

Lebih terperinci

FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA KETERAMPILAN GURU BK DALAM MEMBERIKAN LAYANAN INFORMASI DI SMP N 1 PASAMAN

FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA KETERAMPILAN GURU BK DALAM MEMBERIKAN LAYANAN INFORMASI DI SMP N 1 PASAMAN FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA KETERAMPILAN GURU BK DALAM MEMBERIKAN LAYANAN INFORMASI DI SMP N 1 PASAMAN Wahyu Sahara 1, Fifi Yasmi 2,Citra Imelda Usman 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling STKIP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena, tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian1 ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif2. Penelitian lapangan yaitu metode yang mempelajari fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan metode-metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari segi tempat, jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu riset yang dilakukan di kancah atau medan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang tidak bisa dijelaskan dan dianalisa melalui data-data statistik sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. yang tidak bisa dijelaskan dan dianalisa melalui data-data statistik sehingga BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis penelitian 1. Pendekatan Penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yakni memahami tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah field research atau penelitian lapangan. Penelitian lapangan adalah melakukan penelitian di lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam. penelitian ini layak untuk diuji kebenarannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam. penelitian ini layak untuk diuji kebenarannya. 61 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisa data yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi sebagai persoalan yang diselidiki.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 yang digunakan untuk usaha untuk menemukan, mengembangkan,

Lebih terperinci

konstruktifis (seperti makna jamak) dari pengalaman individual, makna

konstruktifis (seperti makna jamak) dari pengalaman individual, makna BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif (qualitative research). Pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan yang ditujukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada poin ini akan membahas mengenai jenis penelitian serta tempat dan waktu penelitian, berikut adalah penjelasannya: 1. Jenis Penelitian Penulisan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data; BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab III ini akan membahas tentang hal-hal sebagai berikut: (A) Jenis dan Pendekatan Penelitian; (B) Tempat Dan Waktu Penelitian; (C) Teknik Pengumpulan Data; (D) Instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative Research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode, secara harfiah berarti cara. Selain itu, metode berasal dari bahasa Yunani, metha (melalui atau melewati), dan hodos (jalan atau cara), metode bisa berarti suatu prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti mengadakan penelitian di MI NU Banat Kudus untuk menggali data dengan menggunakan metode sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti mengadakan penelitian di MI NU Banat Kudus untuk menggali data dengan menggunakan metode sebagai berikut : BAB III METODE PENELITIAN Peneliti mengadakan penelitian di MI NU Banat Kudus untuk menggali data dengan menggunakan metode sebagai berikut : A. Jenis dan pendekatan penelitian 1. Jenis penelitian Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan sumber data, jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah berupa penelitian lapangan (Field Research). Penelitian lapangan (Field

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian skripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Bogdan & Taylor yang dikutip oleh Lexy J. Moleong mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 77 BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Metodologi penelitian adalah proses, prinsip dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan ungkapan

Lebih terperinci