INFORMASI CITRA SATELIT 92 PULAU-PULAU KECIL TERLUAR INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INFORMASI CITRA SATELIT 92 PULAU-PULAU KECIL TERLUAR INDONESIA"

Transkripsi

1 INFORMASI CITRA SATELIT 92 PULAU-PULAU KECIL TERLUAR INDONESIA Pulau Marore Data Pleiades 15 Februari 2013 Pulau Nipa Worldview-2 23 Maret 2015 Landsat 8 G. Kelud (26 Juni 2013) Sebelum Erupsi Pulau Rondo SPOT-6 3 Oktober 2015 Pulau Batek Geo-Eye 28 April 2014 Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional PUSAT PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH Jl.Kalisari No.8 Pekayon Pasar Rebo Jakarta Telp , Faks ,

2 INFORMASI CITRA SATELIT 92 PULAU-PULAU KECIL TERLUAR INDONESIA Edisi I Diterbitkan oleh: PUSAT PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH DEPUTI BIDANG PENGINDERAAN JAUH LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN) Tim Penyusun: Tim Pengarah : Dr. M. Rokhis Khomarudin, S.Si., M.Si. Kepala Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh Parwati, S.Si., M.Sc. Kepala Bidang Diseminasi Pemanfaatan Penginderaan Jauh Tim Peneliti: Yennie Marini, S.Pi., M.Eng Prof. Dr. Muchlisin Arief Sartono Marpaung, S.Si Rossi Hamzah, S.Kom Anneke K.S. Manoppo, S.Pi. ISBN : Jakarta, Desember 2016 i

3 DAFTAR ISI Daftar Isi Kata Pengantar Singkatan Disclaimer BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Sasaran Pengguna 2 BAB II METODOLOGI Data Metode Pengaturan Tata Letak (Layout) 7 BAB III HASIL Pulau Alor Pulau Ararkula Pulau Asutubun Pulau Barung Pulau Batarkusu Pulau Batek Pulau Batu Berhanti Pulau Batu Goyang Pulau Batu Kecil Pulau Batumandi Pulau Benggala Pulau Bepondi Pulau Berhala Pulau Bongkil Pulau Bras dan Fanildo Pulau Budd Pulau Damar Pulau Dana Pulau Dana 2 45 ii iv v vi 3.20 Pulau Deli Pulau Dolangan Pulau Enggano Pulau Enu Pulau Fani Pulau Gosong Makasar Pulau Intata dan Kakorotan Pulau Iyu Kecil Pulau Karang Pulau Karaweira Pulau Karimun Kecil Pulau Kawalusu Pulau Kawio Pulau Kepala Pulau Kisar Pulau Kolepon Pulau Kultubai Selatan Pulau Kultubai Utara Pulau Laag Pulau Leti Pulau Larat Pulau Liki Pulau Lingayan Pulau Liran Pulau Makalehi Pulau Mangkai Pulau Mangudu Pulau Mantehage Pulau Manuk Pulau Marampit Pulau Maratua Pulau Marore dan Batubawaikang Pulau Marsela Pulau Meatimiarang Pulau Mega 115 ii

4 3.55 Pulau Miangas Pulau Miossu Pulau Nipa Pulau Nongsa Pulau Nusa Kambangan Pulau Panambulai Pulau Panehan Pulau Pelampong Pulau Raya Pulau Rondo Pulau Rusa Pulau Salando Pulau Salaut Besar Pulau Sambit Pulau Sebatik Pulau Sebetul Pulau Sekatung Pulau Sekel Pulau Selaru Pulau Semiun Pulau Sentut Pulau Senua Pulau Sophialouisa Pulau Sibarubaru Pulau Simeulucut Pulau Simuk Pulau Sinyaunyau Pulau Subi Kecil P. Tokong Berlayar Pulau Tokongboro Pulau Tokong Malang Biru Pulau Tokong Nanas Pulau Wetar Pulau Wunga Pulau Yiew 185 REFERENSI 187 iii

5 Assalaamu alaikum W.W. KATA PENGANTAR Kepala Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh LAPAN Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya penyusunan buku Informasi Citra Satelit 92 Pulau-Pulau Kecil Terluar di Indonesia ini dapat diselesaikan. Buku ini disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi gambaran umum 92 pulau-pulau kecil terluar di Indonesia dengan memanfaatkan data citra satelit penginderaan jauh. Pulau-pulau terluar mempunyai peran strategis dalam menjaga tetap utuhnya kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pulau-pulau ini harus mendapatkan perhatian dan pengawasan yang serius agar tidak menimbulkan permasalahan yang dapat mengganggu keutuhan wilayah Indonesia. Salah satu hal penting yang diperlukan dalam pengawasan pulau-pulau terluar adalah tersedianya data eksisiting pulau-pulau terluar tersebut. Penginderaan jauh sebagai sains dan teknologi dapat memberikan kontribusi dalam upaya pengawasan tersebut, salah satunya yaitu dengan pemanfaatan data citra satelit yang mampu menggambarkan kondisi pulau-pulau kecil terluar. Buku ini kami uraikan menjadi tiga bagian (bab). Bab Pertama adalah pendahuluan, Bab Kedua adalah metodologi yang dipergunakan, dan Bab Ketiga adalah hasil. Dua bab pertama kami uraikan secara singkat. Bab ketiga kami tampilkan hasil kompilasi yang disusun dalam format Peta Citra Satelit. Pada kesempatan ini, kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya khususnya kepada Kepala Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh beserta stafnya yang telah menyediakan data citra satelit, sebagai data utama dalam penyusunan buku ini. Akhirnya kami berharap semoga buku ini dapat bermanfaat bagi pembaca, memberikan sumbangsih bagi upaya pengawasan pulau-pulau kecil terluar Indonesia. Kami menyadari, buku ini masih banyak kekurangan, kami mengharap saran dan masukan untuk perbaikan ke depan, sehingga buku terbitan berikutnya bisa lebih baik dan bermanfaat. Jakarta, Desember 2016 Dr. M. Rokhis Khomarudin iv

6 SINGKATAN LAPAN BNPP KKP Kemendagri Wantannas (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) (Badan Nasional Pengelola Perbatasan) (Kementerian Kelautan dan Perikanan) (Kementrian Dalam Negeri) (Dewan Pertahanan Nasional) v

7 DISCLAIMER Buku ini disusun untuk memberikan informasi keberadaan pulau-pulau kecil terluar di Indonesia berdasarkan data penginderaan jauh. Meskipun kompilasi data sudah dilakukan secara hati-hati, namun hasilnya masih memungkinkan adanya kesalahan, baik dari sisi informasi maupun geometrik baik yang berasal dari data citra maupun non citra. Kami tidak bertanggungjawab terhadap akibat yang ditimbulkan dari pemanfaatan data dan informasi yang diambil dari buku ini. vi

8 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dan sebagian besar merupakan pulau-pulau kecil yang tersebar diseluruh nusantara. Indonesia menjadi negara kepulauan sejak ditetapkan melalui Deklarasi Juanda pada tahun 1957 dan dikukuhkan oleh Undang-Undang Nomor 4/PrP/1960, yang kemudian diganti dengan Undang-Undang RI nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia dan secara internasional diakui melalui Konvensi Hukum Laut PBB yaitu United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982 yang telah diratifikasi Indonesia dalam Undang-undang No. 17 tahun Definisi pulau kecil dalam Undang-undang No. 27 tahun 2007 adalah pulau dengan luasan lebih kecil atau sama dengan Km 2 beserta kesatuan ekosistemnya. LAPAN pada tahun 2002 berdasarkan hasil kajian citra satelit menyatakan bahwa jumlah pulau di Indonesia adalah sebanyak , dan berdasarkan hasil inventarisasi yang dilakukan oleh Dishidros TNI-AL pada tahun 2003, terdapat 92 pulau kecil terluar yang tersebar di 17 provinsi dimana keberadaannya mempengaruhi luas wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam PP No. 62 Tahun 2010, Pulau-Pulau Kecil Terluar (PPKT) adalah pulau-pulau kecil yang memiliki titik-titik dasar koordinat geografis yang menghubungkan garis pangkal laut kepulauan sesuai dengan hukum internasional dan nasional. Sehingga, bagi Indonesia sebagai negara yang berbentuk kepulauan, keberadaan pulau-pulau kecil terluar tersebut memiliki nilai strategis yang sangat penting karena pulau-pulau terluar tersebut digunakan sebagai titik dasar dari garis pangkal kepulauan Indonesia dalam pengukuran dan penetapan batas wilayah negara Indonesia dengan negara tetangga terutama dalam pengukuran dan penentuan batas wilayah perairannya. Melihat fungsi penting dari pulau-pulau terluar tersebut, perlu dilakukan pemantauan terhadap pulau-pulau kecil terluar. Pemantauan diperlukan terutama untuk melihat kondisi fisik keberadaan pulau tersebut. Dalam hal ini, peranan sains dan teknologi terkait sangat diperlukan. Penginderaan jauh sebagai sains dan teknologi diharapkan ikut memberikan kontribusi dalam upaya pemantauan tersebut, salah satunya yaitu dengan pemanfaatan data citra satelit yang mampu menggambarkan kondisi pulau-pulau kecil terluar. LAPAN sebagai lembaga pemerintah yang diamanatkan oleh UU Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan untuk menggiatkan penginderaan jauh. Dalam hal ini, LAPAN diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam pemanfaatan penginderaan jauh untuk mendukung kegiatan pemantauan pulau-pulau kecil terluar di Indonesia. hal. 1

9 1.2 Tujuan Buku ini disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi gambaran umum 92 pulau-pulau kecil terluar di Indonesia dengan memanfaatkan data citra satelit penginderaan jauh. Informasi disusun dalam bentuk Peta Citra Satelit (PCS). 1.3 Sasaran Pengguna Buku Informasi Citra Satelit 92 Pulau-pulau Kecil Terluar Indonesia ini disusun untuk sasaran pengguna utama yaitu BNPP, KKP, Kemendagri dan Wantannas. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan buku ini dapat dimanfaatkan oleh kalangan lain baik dari unsur Pemerintah, Pemerintah Daerah, akademisi, swasta dan masyarakat umum sejauh dapat memberikan manfaat. hal. 2

10 BAB II METODOLOGI 2.1 Data Data yang dipergunakan dalam penyusunan buku ini yaitu citra satelit Landsat 8, SPOT, Worldview, Pleiades, dan GeoEye. Citra dipilih tanggal perekaman terbaru dengan tutupan awan cukup rendah untuk pulau-pulau kecil terluar yang dipantau. Berikut ini adalah rincian data citra yang dipilih untuk dipergunakan dalam penyusunan PCS di 92 pulau-pulau kecil terluar Indonesia (Tabel 2.1). Tabel 2.1. Rincian data yang dipergunakan No Nama Pulau Provinsi Citra Tanggal Akuisisi 1 Pulau Alor Nusa Tenggara Timur Landsat 8 30 Oktober Pulau Ararkula Maluku Landsat 8 8 Januari Pulau Asutubun Maluku Landsat 8 19 November Pulau Barung Jawa Timur Landsat 8 4 September Pulau Batarkusu Maluku Worldview 2 13 Agustus Pulau Batek Nusa Tenggara Timur GeoEye 28 April Pulau Berhanti Kepulauan Riau Worldview 2 6 April Pulau Batu Goyang Maluku Worldview 2 21 Agustus Pulau Batu Kecil Lampung Landsat 8 13 Agustus Pulau Batumandi Riau SPOT 5 14 Februari Pulau Benggala Nanggroe Aceh Darussalam SPOT 7 22 Februari Pulau Bepondi Papua Landsat 8 9 September Pulau Berhala Sumatera Utara Worldview 2 18 Juni Pulau Bongkil Sulawesi Utara Worldview 2 20 Agustus Pulau Bras dan Fanildo Papua SPOT 7 11 Februari Pulau Budd Papua Barat Worldview 2 13 Agustus Pulau Damar Kepulauan Riau Worldview 2 2 November Pulau Dana 1 Nusa Tenggara Timur Worldview 2 20 April Pulau Dana 2 Nusa Tenggara Timur SPOT 7 14 Februari Pulau Deli Banten Landsat 8 25 Oktober Pulau Dolangan Sulawesi Tengah GeoEye 15 Juni Pulau Enggano Bengkulu SPOT 7 1 Mei Pulau Enu Maluku Landsat 8 18 September 2015 hal. 3

11 No Nama Pulau Provinsi Citra Tanggal Akuisisi 24 Pulau Fani Papua Barat Landsat 8 7 September Pulau Gosong Makasar Kalimantan Utara SPOT 7 8 Maret Pulau Intata dan Kakorotan Sulawesi Utara Worldview 2 19 Agustus Pulau Iyu Kecil Kepulauan Riau Worldview 2 19 Januari Pulau Karang Maluku Landsat 8 18 September Pulau Karaweira Maluku Landsat 8 8 Januari Pulau Karimun Kecil Kepulauan Riau Landsat 8 14 April Pulau Kawalusu Sulawesi Utara Worldview 2 7 Agustus Pulau Kawio Sulawesi Utara SPOT 6 23 Januari Pulau Kepala Kepulauan Riau SPOT 7 10 Mei Pulau Kisar Maluku Landsat 8 16 Mei Pulau Kolepon Papua Landsat 8 22 Oktober Pulau Kultubai Selatan Maluku Landsat 8 18 September Pulau Kultubai Utara Maluku Landsat 8 18 September Pulau Laag Papua Worldview 2 6 Januari Pulau Larat Maluku Landsat 8 18 Oktober Pulau Leti Maluku Landsat 8 22 Maret Pulau Liki Papua Landsat 8 1 Mei Pulau Lingayan Sulawesi Tengah SPOT 7 15 Maret Pulau Liran Maluku Landsat 8 30 Oktober Pulau Makalehi Sulawesi Utara Landsat 8 24 Juli Pulau Mangkai Kepulauan Riau Landsat 8 14 April Pulau Mangudu Nusa Tenggara Timur SPOT 7 1 Juni Pulau Mantehage Sulawesi Utara Landsat 8 1 Februari Pulau Manuk Jawa Barat SPOT 6 12 April Pulau Marampit Sulawesi Utara SPOT 7 24 Januari Pulau Maratua Kalimantan Timur Landsat 8 12 Januari Pulau Marore dan Batubawaikang Sulawesi Utara Pleiades 15 Februari Pulau Marsela Maluku Landsat 8 11 Februari Pulau Meatimiarang Maluku Landsat 8 22 Maret Pulau Mega Bengkulu SPOT 7 25 Februari Pulau Miangas Sulawesi Utara SPOT 6 5 Oktober Pulau Miossu Papua Barat Landsat 8 9 Oktober 2015 hal. 4

12 No Nama Pulau Provinsi Citra Tanggal Akuisisi 57 Pulau Nipa Kepulauan Riau Worldview 2 31 Juli Pulau Nongsa Kepulauan Riau Landsat 8 14 April Pulau Nusa Kambangan Jawa Tengah SPOT 7 16 Maret Pulau Panambulai Maluku Landsat 8 8 Januari Pulau Panehan Jawa Timur GeoEye 10 Mei Pulau Pelampong Kepulauan Riau Worldview 2 28 Juni Pulau Raya Nangroe Aceh Darussalam Landsat 8 22 Februari Pulau Rondo Nangroe Aceh Darussalam SPOT 6 3 Oktober Pulau Rusa Nangroe Aceh Darussalam Landsat 8 22 Februari Pulau Salando Sulawesi Tengah Landsat 8 29 Desember Pulau Salaut Besar Nangroe Aceh Darussalam Worldview 2 31 Januari Pulau Sambit Kalimantan Timur SPOT 7 16 Oktober Pulau Sebatik Kalimantan Utara SPOT 7 8 Maret Pulau Sebetul Kepulauan Riau SPOT 7 15 Oktober Pulau Sekatung Kepulauan Riau SPOT 6 21 Februari Pulau Sekel Jawa Timur Worldview 2 30 Desember Pulau Selaru Maluku Landsat 8 19 November Pulau Semiun Kepulauan Riau Landsat 8 9 Desember Pulau Sentut Kepulauan Riau Landsat 8 14 April Pulau Senua Kepulauan Riau SPOT 6 6 Maret Pulau Shopialouisa Nusa Tenggara Barat Pleiades 10 Oktober Pulau Sibarubaru Sumatera Barat Landsat 8 9 April Pulau Simeulucut Nangroe Aceh Darussalam SPOT 7 15 Januari Pulau Simuk Sumatera Utara Landsat 8 21 Februari Pulau Sinyaunyau Sumatera Barat Landsat 8 5 Mei Pulau Subi Kecil Kepulauan Riau Landsat 8 2 Oktober Pulau Tokong Berlayar Kepulauan Riau Landsat 8 14 Juli Pulau Tokongboro Kepulauan Riau Worldview 2 4 Februari Pulau Tokong Malang Biru Kepulauan Riau Worldview 3 1 November Pulau Tokong Nanas Kepulauan Riau Worldview 2 20 Maret Pulau Wetar Maluku Landsat 8 1 November Pulau Wunga Sumatera Utara SPOT 6 7 Desember Pulau Yiew Maluku Utara SPOT 7 27 Mei 2016 hal. 5

13 2.2 Metode Metode pembuatan PCS dilakukan dengan menampilkan citra satelit yang digunakan dalam satu tampilan (layout). Citra satelit yang digunakan ditampilkan dalam bentuk citra komposit warna. Tahapan pembuatan citra komposit ini yaitu sebagai berikut: a) Fusi Kanal Fusi kanal adalah menggabungkan beberapa file citra terpisah ke dalam satu file himpunan data (dataset). Misal untuk data Landsat-8 yang digunakan, file data yang digabungkan adalah data kanal 2, 3, 4, 5 dan 6. Kanal yang dipilih berkaitan dengan proses selanjutnya, yaitu pembuatan citra komposit warna. b) Pembuatan Citra Komposit Warna Pembuatan citra komposit dilakukan teknik penyusunan warna aditif RGB, dimana warna-warna primer (Red, Green, Blue) menjadi komponen penyusunnya. Citra baru yang dihasilkan berupa satu dataset citra multispektral yang terdiri atas tiga saluran yang masing-masing diberi warna Red, Green dan Blue (RGB). Citra Landsat-8 komposit warna yang dibuat adalah RGB 654, dimana untuk saluran merah dimasukkan kanal 6, hijau untuk kanal 5 serta 4 untuk kanal biru. Tampilan citra yang dihasilkan ini disebut dengan citra komposit warna semu alami (natural color). Gambar 2-1 memperlihatkan contoh tampilan citra Landsat-8 OLI komposit warna semu RGB 654. Untuk citra Landsat-8 komposit warna yang dibuat selain RGB 654 juga RGB 432. Gambar 2-1. Tampilan citra Landsat-8 komposit warna semu RGB 654. Contoh Pulau Mantehage di Provinsi Sulawesi Utara. hal. 6

14 2.3 Pengaturan Tata Letak (Layout) Tata letak PCS dibuat sedemikian rupa sehingga dianggap cukup menarik dan mampu merepresentasikan muatan-muatan informasi yang ditampilkan, baik informasi dari data raster maupun vektor, serta dengan tetap memperhatikan kaidahkaidah kartografis. PCS disusun dalam dua bahasa (bilingual) secara terpadu, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Dengan harapan, dapat dimengerti pula bagi pembaca dari kalangan internasional. Layout dibuat dengan berbagai skala menyesuaikan dengan ukuran pulau dan citra satelit yang digunakan. hal. 7

15 BAB III HASIL Hasil pembuatan PCS untuk 92 pulau-pulau kecil terluar (PPKT) Indonesia yaitu P. Alor, P. Ararkula, P. Asutubun, P. Barung, P. Batarkusu, P. Batek, P. Batu Berhanti, P. Batu Goyang, P. Batu Kecil, P. Batumandi, P. Benggala, P. Bepondi, P. Berhala, P. Bongkil, P. Bras dan Fanildo, P. Budd, P. Damar, P. Dana 1, Pulau Dana 2, P. Deli, P. Dolangan, P. Enggano, P. Enu, dan P. Fani, P. Gosong Makasar, P. Intata dan Kakorotan, P. Iyu Kecil, P. Karang, P. Karaweira, P. Karimun Kecil, dan P. Kawalusu, P. Kawio, P. Kepala, P. Kisar, P. Kolepon, P. Kultubai Selatan, P. Kultubai Utara, P. Laag, P. Leti, P. Larat, P. Liki, P. Lingayan, P. Liran, P. Makalehi, P. Mangkai, P. Mangudu, P. Mantehage, P. Manuk, P. Marampit, P. Maratua, P. Marore dan Batubawaikang, P. Marsela, dan P. Meatimiarang, P. Mega, P. Miangas, P. Miossu, P. Nipa, P. Nongsa, P. Nusa Kambangan, P. Panambulai, P. Panehan, P. Pelampong, P. Raya, P. Rondo, P. Rusa, P. Salando, P. Salaut Besar, P. Sambit, P. Sebatik, P. Sebetul, P. Sekatung, P. Sekel, P. Selaru, P. Semiun, P. Sentut, P. Senua, P. Shopialouisa, P. Sibarubaru, P. Simeulucut, P. Simuk, P. Sinyaunyau, P. Subi Kecil, P. Tokongboro, Tokong Malang Biru, P. Tokong Nanas, P. Wetar, P. Wunga, dan P. Yiew. hal. 8

16 3.1 Pulau ALOR Provinsi Nusa Tenggara Timur Pulau Alor terletak pada koordinat LS dan BT. Secara administratif, Pulau Alor terletak di Kecamatan Kolona Utara, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan berbatasan dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste. PCS Pulau Alor dapat dilihat di halaman 10. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 30 Oktober 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 9

17 hal. 10

18 3.2 Pulau ARARKULA Provinsi Maluku Pulau Ararkula memiliki nama lain Pulau Wanang. Pulau Ararkula terletak pada koordinat 5 35' 42" LS dan ' 05" BT. Secara administratif, Pulau Ararkula terletak di Kabupaten Kecamatan Aru Tengah, Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, dan berbatasan dengan Negara Australia. PCS Pulau Ararkula dapat dilihat di halaman 12. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 8 Januari 2016 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 11

19 hal. 12

20 3.3 Pulau ASUTUBUN Provinsi Maluku Pulau Asutubun terletak pada koordinat 8 03' 07" LS dan ' 02" BT. Secara administratif, Pulau Asutubun terletak di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku, dan berbatasan dengan Negara Australia dan Negara Timor Leste. PCS Pulau Asutubun dapat dilihat di halaman 14. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 19 November 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 13

21 hal. 14

22 3.4 Pulau BARUNG Provinsi Jawa Timur Pulau Barung memiliki nama lain Pulau Nusabarong. Pulau Barung terletak pada koordinat LS dan BT. Secara administratif, Pulau Barung terletak di Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, dan berbatasan dengan Negara Australia. PCS Pulau Barung dapat dilihat di halaman 16. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 4 September 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 15

23 hal. 16

24 3.5 Pulau BATARKUSU Provinsi Maluku Pulau Batarkusu mempunyai nama lain Pulau Matakus. Pulau Batarkusu terletak pada koordinat LS dan BT. Secara administratif, Pulau Batarkusu terletak di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku, dan berbatasan dengan Negara Australia. PCS Pulau Batarkusu dapat dilihat di halaman 18. PCS dibuat menggunakan data Worldview 2 tanggal 13 Agustus 2014 dalam skala 1:2.500 dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 17

25 hal. 18

26 3.6 Pulau BATEK Provinsi Nusa Tenggara Timur Pulau Batek mempunyai nama lain Pulau Fatu Sinai. Pulau Batek terletak pada koordinat 9 15' 30" LS dan ' 30" BT. Secara administratif, Pulau Batek terletak di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, dan berbatasan dengan Negara Timor Leste. PCS Pulau Batek dapat dilihat di halaman 20. PCS dibuat menggunakan data GeoEye tanggal 28 April 2015 dalam skala 1:2.500 dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 19

27 hal. 20

28 3.7 Pulau BATU BERHANTI Provinsi Kepulauan Riau Pulau Batu Berhanti memiliki nama lain Pulau Batu Berantai. Pulau Batu Berhanti terletak pada koordinat 1 11' 06" LU dan ' 57" BT. Secara administratif, Batu Berhanti terletak di Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau, dan berbatasan dengan Negara Singapura. PCS Pulau Batu Berhanti dapat dilihat di halaman 22. PCS dibuat menggunakan data Worldview 2 tanggal 6 April 2016 dalam skala 1:2.000 dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 21

29 hal. 22

30 3.8 Pulau BATU GOYANG Provinsi Maluku Pulau Batu Goyang mempunyai nama lain Pulau Dimel. Pulau Batu Goyang terletak pada koordinat 7 57' 01" LS dan ' 38" BT. Secara administratif, Pulau Batu Goyang terletak di Kecamatan Aru Selatan, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, dan berbatasan dengan Negara Australia. PCS Pulau Batu Goyang dapat dilihat di halaman 24. PCS dibuat menggunakan data Worldview 2 tanggal 21 Agustus 2013 dalam skala 1:2.500 dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 23

31 hal. 24

32 3.9 Pulau BATU KECIL Provinsi Lampung Pulau Batu Kecil mempunyai nama lain Pulau Bertuah. Pulau Batu Kecil terletak pada koordinat 5 53' 45" LU dan ' 26" BT. Secara administratif, Pulau Batu Kecil terletak di Kecamatan Krui, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung, dan berbatasan dengan Australia. PCS Pulau Batu Kecil dapat dilihat di halaman 26. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 13 Agustus 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 25

33 hal. 26

34 3.10 Pulau BATUMANDI Provinsi Riau Pulau Batumandi terletak pada koordinat 2 52' 10" LS dan ' 05" BT. Secara administratif, Pulau Batumandi terletak di Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, dan berbatasan dengan Negara Malaysia. PCS Pulau Batumandi dapat dilihat di halaman 28. PCS dibuat menggunakan data SPOT 5 tanggal 14 Februari 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 27

35 hal. 28

36 3.11 Pulau BENGGALA Provinsi Nangroe Aceh Darussalam Pulau Benggala mempunyai nama lain Pulau Batutigabelas. Pulau Benggala terletak pada koordinat 5 47' 34" LU dan 94 58' 21" BT. Secara administratif, Pulau Benggala terletak di Kota Sabang, Provinsi Aceh, dan berbatasan dengan Negara India. PCS Pulau Benggala dapat dilihat di halaman 30. PCS dibuat menggunakan data SPOT 7 tanggal 22 Februari 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 29

37 hal. 30

38 3.12 Pulau BEPONDI Provinsi Papua Pulau Bepondi terletak pada koordinat 0 23' 38" LS dan ' 27" BT. Secara administratif, Pulau Bepondi terletak di Kabupaten Supiori, Provinsi Papua, dan berbatasan dengan Negara Republik Palau. PCS Pulau Bepondi dapat dilihat di halaman 32. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 9 September 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 31

39 hal. 32

40 3.13 Pulau BERHALA Provinsi Sumatera Utara Pulau Berhala terletak pada koordinat 3 46' 38" LU dan 99 30' 03" BT. Secara administratif, Pulau Berhala terletak di Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara, dan berbatasan dengan Negara Malaysia. PCS Pulau Berhala dapat dilihat di halaman 34. PCS dibuat menggunakan data Worldview 2 tanggal 18 Juni 2011 dalam skala 1:2.500 dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 33

41 hal. 34

42 3.14 Pulau BONGKIL Provinsi Sulawesi Utara Pulau Bongkil mempunyai nama lain Pulau Bangkit. Pulau Bongkil terletak pada koordinat 1 2' 52" LU dan 123 6' 45" BT. Secara administratif, Pulau Bongkil terletak di Kecamatan Pinogaluman, Kabupaten Bolang Mongondow Utara, Provinsi Sulawesi Utara, dan berbatasan dengan Negara Filipina. PCS Pulau Bongkil dapat dilihat di halaman 36. PCS dibuat menggunakan data Worldview 2 tanggal 20 Agustus 2014 dalam skala 1:2.500 dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 35

43 hal. 36

44 3.15 Pulau BRAS DAN FANILDO Provinsi Papua Pulau Bras dan Fanildo merupakan bagian dari Kepulauan Mapia. Pulau Bras terletak pada koordinat 0 55' 57" LU dan ' 30" BT, sedangkan Pulau Fanildo terletak pada koordinat LU dan BT. Secara administratif, Pulau Bras dan Fanildo terletak di Kabupaten Supiori, Provinsi Papua, dan berbatasan dengan Negara Republik Palau. PCS Pulau Bras dan Fanildo dapat dilihat di halaman 38. PCS dibuat menggunakan data SPOT 7 tanggal 11 Februari 2016 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 37

45 hal. 38

46 3.16 Pulau BUDD Provinsi Papua Barat Pulau Budd mempunyai nama lain Pulau Moff. Pulau Budd terletak pada koordinat 0 32' 08" LU dan ' 52" BT. Secara administratif, Pulau Budd terletak di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, dan berbatasan dengan Negara Republik Palau. PCS Pulau Budd dapat dilihat di halaman 40. PCS dibuat menggunakan data Worldview 2 tanggal 13 Agustus 2014 dalam skala 1:2.500 dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 39

47 hal. 40

48 3.17 Pulau DAMAR Provinsi Kepulauan Riau Pulau Damar mempunyai nama lain Pulau Tokongatap. Pulau Damar terletak pada koordinat 2 44' 29" LU dan ' 46" BT. Secara administratif, Pulau Damar terletak di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau, dan berbatasan dengan Negara Malaysia. PCS Pulau Damar dapat dilihat di halaman 42. PCS dibuat menggunakan data Worldview 2 tanggal 2 November 2015 dalam skala 1:5.000 dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 41

49 hal. 42

50 3.18 Pulau DANA 1 Provinsi Nusa Tenggara Timur Pulau Pulau Dana 1 atau Pulau Dana terletak pada koordinat 10 50' 0" LS dan ' 57" BT. Secara administratif, Pulau Dana 1 terletak di Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan berbatasan dengan Negara Australia. PCS Pulau Dana 1 dapat dilihat di halaman 44. PCS dibuat menggunakan data Worldview 2 tanggal 20 April 2015 dalam skala 1:5.000 dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 43

51 hal. 44

52 3.19 Pulau DANA 2 Provinsi Nusa Tenggara Timur Pulau Dana 2 atau Pulau Ndana terletak pada koordinat 11 0' 36" LS dan ' 37" BT. Secara administratif, Pulau Dana 2 terletak di Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan berbatasan dengan Negara Australia. PCS Pulau Dana 2 dapat dilihat di halaman 46. PCS dibuat menggunakan data SPOT 7 tanggal 14 Februari 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 45

53 hal. 46

54 3.20 Pulau DELI Provinsi Banten Pulau Deli terletak di Samudera Hindia. Pulau Deli terletak pada koordinat 7 01' 00" LS dan ' 25" BT. Secara administratif, Pulau Deli terletak di Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, dan berbatasan dengan Negara Australia. PCS Pulau Deli dapat dilihat di halaman 48. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 25 Oktober 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 47

55 hal. 48

56 3.21 Pulau DOLANGAN Provinsi Sulawesi Tengah Pulau Dolangan mempunyai nama lain Pulau Panjang. Pulau Dolangan terletak pada koordinat 1 22' 40" LU dan ' 4" BT. Secara administratif, Pulau Dolangan terletak di Kecamatan Toli-Toli Utara, Kabupaten Toli-Toli, Provinsi Sulawesi Tengah, dan berbatasan dengan Negara Malaysia. PCS Pulau Dolangan dapat dilihat di halaman 50. PCS dibuat menggunakan data GeoEye tanggal 15 Juli 2015 dalam skala 1:2.500 dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 49

57 hal. 50

58 3.22 Pulau ENGGANO Provinsi Bengkulu Pulau Enggano terletak pada koordinat 5 31' 13" LS dan ' 0" BT. Secara administratif, Pulau Enggano terletak di Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, dan berbatasan dengan Negara India. PCS Pulau Enggano dapat dilihat di halaman 52. PCS dibuat menggunakan data SPOT 7 tanggal 1 Mei 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 51

59 hal. 52

60 3.23 Pulau ENU Provinsi Maluku Pulau Enu berada di Perairan Aru pada koordinat 7 6' 14" LS dan ' 19" BT. Secara administratif, Pulau Enu terletak di Kecamatan Aru Selatan, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, dan berbatasan dengan Negara Australia. PCS Pulau Enu dapat dilihat di halaman 54. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 18 September 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 53

61 hal. 54

62 3.24 Pulau FANI Provinsi Papua Barat Pulau Fani mempunyai nama lain Pulau Fangkawab. Pulau Fani terletak pada koordinat 1 4' 28" LU dan ' 49" BT. Secara administratif, Pulau Fani terletak di Kecamatan Distrik Ayu, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, dan berbatasan dengan Negara Republik Palau. PCS Pulau Fani dapat dilihat di halaman 56. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 7 September 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 55

63 hal. 56

64 3.25 Pulau GOSONG MAKASAR Provinsi Kalimantan Utara Pulau Gosong Makasar terletak pada koordinat 3 59' 25" LU dan ' 42" BT. Secara administratif, Pulau Gosong Makasar terletak di Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, dan berbatasan dengan Negara Malaysia. PCS Pulau Gosong Makasar dapat dilihat di halaman 58. PCS dibuat menggunakan data SPOT 7 tanggal 8 Maret 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 57

65 hal. 58

66 3.26 Pulau INTATA dan KAKOROTAN Provinsi Sulawesi Utar Pulau Intata dan Pulau Kakorotan merupakan dua pulau kecil terluar yang dimiliki oleh Provinsi Sulawesi Utara dari 11 pulau yang ada. Pulau Intata terletak di sebelah Utara Pulau Kakorotan pada koordinat 4 38' 38" LU dan 127 9' 49" BT, sedangkan Pulau Kakorotan secara geografis terletak pada koordinat LU dan BT. Secara administratif, Pulau Intata dan Kakorotan terletak di Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, dan berbatasan dengan Negara Filipina. PCS Pulau Intata dana Kakorotan dapat dilihat di halaman 60. PCS dibuat menggunakan data Worldview 2 tanggal 19 Agustus 2016 dalam skala 1:2.500 dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 59

67 hal. 60

68 3.27 Pulau IYU KECIL Provinsi Kepulauan Riau Pulau Iyu Kecil terletak pada koordinat 1 11' 30" LU dan ' 08" BT. Secara administratif, Pulau Iyu Kecil terletak di Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, dan berbatasan dengan Negara Malaysia dan Singapura. PCS Pulau Iyu Kecil dapat dilihat di halaman 62. PCS dibuat menggunakan data Worldview 2 tanggal 19 Januari 2015 dalam skala 1:2.000 dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 61

69 hal. 62

70 3.28 Pulau KARANG Provinsi Maluku Pulau Karang terletak pada koordinat LS dan BT. Secara administratif, Pulau Karang terletak di Kecamatan Aru Selatan, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, dan berbatasan dengan Negara Australia. PCS Pulau Karang dapat dilihat di halaman 64. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 19 Agustus 2016 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 63

71 hal. 64

72 3.29 Pulau KARAWEIRA Provinsi Maluku Pulau Karaweira mempunyai nama lain Pulau Karerei. Pulau ini terletak pada koordinat LS dan BT. Secara administratif, Pulau Karaweira terletak di Kecamatan Aru Tengah, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, dan berbatasan dengan Negara Australia. PCS Pulau Karaweira dapat dilihat di halaman 66. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 8 Januari 2016 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 65

73 hal. 66

74 3.30 Pulau KARIMUN KECIL Provinsi Kepulauan Riau Pulau Karimun Kecil terletak pada koordinat 01 09' 59" LU dan ' 20" BT. Secara administratif, Pulau Karimun Kecil terletak di Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, dan berbatasan dengan Negara Malaysia dan Singapura. PCS Pulau Karimun Kecil dapat dilihat di halaman 68. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 14 April 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 67

75 hal. 68

76 3.31 Pulau KAWALUSU Provinsi Sulawesi Utara Pulau Kawalusu atau Pulau Kawaluso adalah salah satu pulau terdepan di wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe yang terletak pada koordinat 4 14' 06" LU dan ' 59" BT. Secara administratif, Pulau Kawalusu terletak di Kecamatan Kandahe, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara, dan berbatasan dengan Negara Filipina. PCS Pulau Kawalusu dapat dilihat di halaman 70. PCS dibuat menggunakan data Worldview 2 tanggal 7 Agustus 2014 dalam skala 1:5.000 dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 69

77 hal. 70

78 3.32 Pulau KAWIO Provinsi Sulawesi Utara Pulau Kawio terletak pada koordinat LU, BT. Secara administratif, Pulau Kawio terletak di Kecamatan Kandahe, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara, dan berbatasan dengan Negara Filipina. PCS Pulau Kawio dapat dilihat di halaman 72. PCS dibuat menggunakan data SPOT 6 tanggal 23 Januari 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 71

79 hal. 72

80 3.33 Pulau KEPALA Provinsi Kepulauan Riau Pulau Kepala terletak pada koordinat LU dan BT. Secara administratif, Pulau Kepala terletak di Desa Air Nusa, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, dan berbatasan dengan Negara Malaysia. Masyarakat Serasan lebih mengenal pulau ini dengan nama Pulau Cempele. PCS Pulau Kepala dapat dilihat di halaman 74. PCS dibuat menggunakan data SPOT 7 tanggal 10 Mei 2016 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 73

81 hal. 74

82 3.34 Pulau KISAR Provinsi Maluku Pulau Kisar terletak pada koordinat LS dan BT. Secara administratif, Pulau Kisar terletak di Kecamatan Wonreli, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku, dan berbatasan dengan Negara Timor Leste. PCS Pulau Kisar dapat dilihat di halaman 76. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 16 Mei 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 75

83 hal. 76

84 3.35 Pulau KOLEPON Provinsi Papua Pulau Kolepon terletak pada koordinat LS dan BT. Secara administratif, Pulau Kolepon terletak di Kecamatan Kimaam, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, dan berbatasan dengan Negara Australia. PCS Pulau Kolepon dapat dilihat di halaman 78. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 22 Oktober 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 77

85 hal. 78

86 3.36 Pulau KULTUBAI SELATAN Provinsi Maluku Pulau Kultubai Selatan terletak pada koordinat LS dan BT. Secara administratif, Pulau Kolepon terletak di Kecamatan Aru Tengah, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, dan berbatasan dengan Negara Australia. PCS Pulau Kultubai Selatan dapat dilihat di halaman 80. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 18 September 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 79

87 hal. 80

88 3.37 Pulau KULTUBAI UTARA Provinsi Maluku Pulau Kultubai Utara secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Aru Tengah, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku. Masyarakat setempat memberi nama pulau ini Kultubai Kecil. Secara geografis pulau ini terletak di Laut Aru pada koordinat LS dan BT, dan berbatasan dengan Negara Australia. PCS Pulau Kultubai Utara dapat dilihat di halaman 82. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 18 September 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 81

89 hal. 82

90 3.38 Pulau LAAG Provinsi Papua Pulau Laag adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Laut Aru dan berbatasan dengan negara Australia. Pulau Laag ini merupakan bagian dari wilayah pemerintah Kecamatan Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua. Pulau ini berada pada koordinat LS dan BT. PCS Pulau Laag dapat dilihat di halaman 84. PCS dibuat menggunakan data Worldview 2 tanggal 6 Januari 2014 dalam skala 1:5.000 dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 83

91 hal. 84

92 3.39 Gunungapi LARAT Provinsi Maluku Pulau Larat adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Laut Aru dan berbatasan dengan negara Australia. Pulau Larat merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Tanimbar Utara, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, provinsi Maluku. Secara geografis Pulau Larat terletak pada koordinat LS dan BT. PCS Pulau Larat dapat dilihat di halaman 86. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 18 Oktober 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 85

93 hal. 86

94 3.40 Pulau LETI Provinsi Maluku Pulau Leti adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Laut Timor dan berbatasan dengan negara Timor Leste. Pulau Leti ini merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Leti Moa Lakor, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Pulau ini berada di sebelah timur laut dari negara Timor Leste dengan koordinat LS dan BT. PCS Pulau Leti dapat dilihat di halaman 88. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 22 Maret 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 87

95 hal. 88

96 3.41 Pulau LIKI Provinsi Papua Pulau Liki merupakan pulau paling timur dari wilayah RI dan bagian dari wilayah pemerintah Kabupaten Jayapura, Prorinsi Papua. Pulau Liki terletak di Samudera Pasifik dan berbatasan dengan Negara Papua Nugini. Secara geografis Pulau Liki terletak pada koordinat LS dan BT. PCS Pulau Liki dapat dilihat di halaman 90. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 1 Mei 2016 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 89

97 hal. 90

98 3.42 Pulau LINGAYAN Provinsi Sulawesi Tengah Pulau Lingayan atau disebut juga dengan nama Pulau Lingian adalah salah satu pulau kecil terluar yang terletak di Selat Malaka pada koordinat LU dan BT. Pulau Lingayan berada dalam wilayah administrasi Desa Ogotua, Kecamatan Dampal Utara, Kecamatan Toli-Toli, Provinsi Sulawesi Tengah. PCS Pulau Lingayan dapat dilihat di halaman 92. PCS dibuat menggunakan data SPOT 7 tanggal 15 Maret 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 91

99 hal. 92

100 3.43 Pulau LIRAN Provinsi Maluku Pulau Liran adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Selat Wetar pada koordinat LS dan BT dan berbatasan dengan Negara Timor Leste. Pulau Liran termasuk ke dalam wilayah administrasi Kecamatan Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. PCS Pulau Liran dapat dilihat di halaman 94. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 30 Oktober 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 93

101 hal. 94

102 3.44 Pulau MAKALEHI Provinsi Sulawesi Utara Pulau Makalehi adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Laut Sulawesi pada koordinat LS dan BT dan berbatasan dengan Negara Filipina. Pulau Makalehi termasuk ke dalam wilayah administrasi Kecamatan Siau Barat, Kabupaten Siau Tagulandang Biaro, Provinsi Sulawesi Utara. PCS Pulau Makalehi dapat dilihat di halaman 96. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 24 Juli 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 95

103 hal. 96

104 3.45 Pulau MANGKAI Provinsi Kepulauan Riau Pulau Mangkai adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Laut Natuna pada koordinat LU dan BT dan berbatasan dengan Negara Malaysia di bagian baratnya. Pulau Mangkai termasuk ke dalam wilayah administrasi Kecamatan Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau. PCS Pulau Mangkai dapat dilihat di halaman 98. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 14 April 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 97

105 hal. 98

106 3.46 Pulau MANGUDU Provinsi Nusa Tenggara Timur Pulau Mangudu adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Samudera Hindia pada koordinat LS dan BT dan berbatasan dengan Negara Australia. Pulau Mangudu termasuk ke dalam wilayah administrasi Kecamatan Karera, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. PCS Pulau Mangudu dapat dilihat di halaman 100. PCS dibuat menggunakan data SPOT 7 tanggal 1 Juni 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 99

107 hal. 100

108 3.47 Pulau MANTEHAGE Provinsi Sulawesi Utara Pulau Mantehage mempunyai nama lain Pulau Manterawu. Pulau Mantehage adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Laut Sulawesi pada koordinat LU dan BT dan berbatasan dengan Negara Filipina. Pulau Mantehage termasuk ke dalam wilayah administrasi Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. PCS Pulau Mantehage dapat dilihat di halaman 102. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 1 Februari 2016 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 101

109 hal. 102

110 3.48 Pulau MANUK Provinsi Jawa Barat Pulau Manuk atau setelah verifikasi toponim menjadi Pulau Nusamanuk adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Samudera Hindia pada koordinat LS dan BT dan berbatasan dengan Negara Australia. Pulau Manuk termasuk ke dalam wilayah administrasi Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. PCS Pulau Manuk dapat dilihat di halaman 104. PCS dibuat menggunakan data SPOT 6 tanggal 12 April 2014 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 103

111 hal. 104

112 3.49 Pulau MARAMPIT Provinsi Sulawesi Utara Pulau Marampit adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Laut Sulawesi pada koordinat LU dan BT dan berbatasan dengan Negara Filipina. Pulau Marampit termasuk ke dalam wilayah administrasi Kecamatan Nanusa, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara. PCS Pulau Marampit dapat dilihat di halaman 106. PCS dibuat menggunakan data SPOT 7 tanggal 24 Januari 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 105

113 hal. 106

114 3.50 Pulau MARATUA Provinsi Kalimantan Timur Pulau Maratua adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Laut Sulawesi pada koordinat LU dan BT dan berbatasan dengan Negara Malaysia. Pulau Maratua termasuk ke dalam wilayah administrasi Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. PCS Pulau Maratua dapat dilihat di halaman 108. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 12 Januari 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 107

115 hal. 108

116 3.51 Pulau MARORE dan BATUBAWAIKANG Provinsi Sulawesi Utara Pulau Marore dan Pulau Batu Bawaikang adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Laut Sulawesi dan berbatasan dengan Negara Filipina. Kedua pulau ini termasuk ke dalam wilayah administrasi Kecamatan Tabukan Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara. Pulau Marore berada pada koordinat LU dan BT, sedangkan Pulau Batu Bawaikang terletak di sebelah Timur Laut Pulau Marore pada koordinat LU dan BT. PCS Pulau Marore dan Batubawaikang dapat dilihat di halaman 110. PCS Marore dan Batubawaikang dibuat menggunakan data Pleiades tanggal 15 Februari 2013 dalam skala 1:5.000 dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 109

117 hal. 110

118 3.52 Pulau MARSELA Provinsi Maluku Pulau Marsela atau Pulau Masela adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Laut Timor pada koordinat LU dan BT. Pulau ini berbatasan dengan dua Negara yaitu Timor Leste dan Australia. Pulau Marsela termasuk ke dalam wilayah administrasi Kecamatan Babar Timur, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. PCS Pulau Marsela dapat dilihat di halaman 112. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 11 Februari 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 111

119 hal. 112

120 3.53 Pulau MEATIMIARANG Provinsi Maluku Pulau Meatimearang adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Laut Timor dengan koordinat LS dan BT. Pulau ini berbatasan dengan dua Negara yaitu Timor Leste dan Australia. Pulau Meatimiarang termasuk ke dalam wilayah administrasi Kecamatan Mdona Hiera, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. PCS Pulau Meatimiarang dapat dilihat di halaman 114. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 22 Maret 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm.. hal. 113

121 hal. 114

122 3.54 Pulau MEGA Provinsi Bengkulu Pulau Mega adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Samudera Hindia dan berbatasan dengan Negara India. Pulau ini termasuk ke dalam wilayah administrasi Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Pulau Mega berada di sebelah barat dari Kota Bengkulu dengan koordinat LS dan BT. PCS Pulau Mega dapat dilihat di halaman 116. PCS dibuat menggunakan data SPOT 7 tanggal 25 Februari 2016 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 115

123 hal. 116

124 3.55 Pulau MIANGAS Provinsi Sulawesi Utara Pulau Miangas adalah pulau terluar Indonesia yang terletak dekat perbatasan antara Indonesia dengan Filipina dengan koordinat LU dan BT. Pulau Miangas termasuk ke dalam wilayah administrasi Desa Miangas, Kecamatan Nanusa, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara. PCS Pulau Miangas dapat dilihat di halaman 118. PCS dibuat menggunakan data SPOT 6 tanggal 5 Oktober 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 117

125 hal. 118

126 3.56 Pulau MIOSSU Provinsi Papua Barat Pulau Miossu mempunyai nama lain Pulau Dua. Pulau Miossu adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Samudera Pasifik dan berbatasan dengan Negara Palau. Pulau ini berada di sebelah timur laut dari Kota Sorong dengan koordinat LS dan BT. Pulau Miossu termasuk ke dalam wilayah administrasi Kecamatan Distrik Sausapor, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat. PCS Pulau Miossu dapat dilihat di halaman 120. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 9 Oktober 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 119

127 hal. 120

128 3.57 Pulau NIPA Provinsi Kepulauan Riau Pulau Nipa terletak pada koordinat 01 09' 13" LU dan ' 11" BT. Pulau Nipa adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di perbatasan Indonesia dengan Singapura, dan termasuk ke dalam wilayah administrasi Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. PCS Pulau Nipa dapat dilihat di halaman 122. PCS dibuat menggunakan data Worldview 2 tanggal 31 Juli 2015 dalam skala 1:5.000 dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 121

129 hal. 122

130 3.58 Pulau NONGSA Provinsi Kepulauan Riau Pulau Nongsa mempunyai nama lain Pulau Putri. Pulau ini terletak pada koordinat 01 12' 29" LU dan 104 4' 47" BT. Pulau Nongsa adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di perbatasan Indonesia dengan Singapura, dan termasuk ke dalam wilayah administrasi Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. PCS Pulau Nongsa dapat dilihat di halaman 124. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 14 April 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 123

131 hal. 124

132 3.59 Pulau NUSA KAMBANGAN Provinsi Jawa Tengah Pulau Nusa Kambangan adalah pulau kecil terluar yang berbatasan dengan Negara Australia. Pulau ini terletak di sebelah Selatan Pulau Jawa dengan koordinat LS dan BT. Secara administratif, Pulau Nusa Kambangan terletak di Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. PCS Pulau Nusa Kambangan dapat dilihat di halaman 126. PCS dibuat menggunakan data SPOT 7 tanggal 16 Maret 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 125

133 hal. 126

134 3.60 Pulau PANAMBULAI Provinsi Maluku Pulau Panambulai adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Laut Aru dan berbatasan dengan Negara Australia. Pulau ini berada di sebelah timur dari Pulau Aru dengan koordinat LS dan BT. Secara administratif Pulau Panambulai termasuk wilayah Kecamatan Aru Tengah, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku. PCS Pulau Panambulai dapat dilihat di halaman 128. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 8 Januari 2016 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 127

135 hal. 128

136 3.61 Pulau PANEHAN Provinsi Jawa Timur Pulau Panehan mempunyai nama lain Pulau Panikan. Pulau Panehan terletak di Samudera Hindia pada koordinat LS dan BT. Pulau Panehan berbatasan dengan Negara Australia. Secara administratif Pulau Panehan termasuk wilayah Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur. PCS Pulau Panehan dapat dilihat di halaman 130. PCS dibuat menggunakan data GeoEye tanggal 10 Mei 2016 dalam skala 1:2.000 dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 129

137 hal. 130

138 3.62 Pulau PELAMPONG Provinsi Kepulauan Riau Pulau Pelampong adalah pulau terluar Indonesia yang berbatasan dengan Negara Singapura. Secara administratif, Pulau Pelampong termasuk wilayah Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Pulau Pelampong berada di sebelah barat laut dari Pulau Batam dengan koordinat LU dan BT. PCS Pulau Pelampong dapat dilihat di halaman 132. PCS dibuat menggunakan data Worldview 2 tanggal 28 Juni 2015 dalam skala 1:2.000 dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 131

139 hal. 132

140 3.63 Pulau RAYA Provinsi Nangroe Aceh Darussalam Pulau Raya adalah pulau terluar Indonesia yang berbatasan dengan Negara India. Secara administratif, Pulau Raya termasuk wilayah Kecamatan Sampai Niat, Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Pulau Raya terletak di Samudera Hindia di sebelah barat dari Pulau Aceh dengan koordinat LU dan BT. PCS Pulau Raya dapat dilihat di halaman 134. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 22 Februari 2016 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 133

141 hal. 134

142 3.64 Pulau RONDO Provinsi Nangroe Aceh Darussalam Pulau Rondo adalah pulau kecil terluar Indonesia yang berbatasan dengan Negara India. Pulau ini merupakan Pulau paling utara dari Republik Indonesia yang terletak di Samudera Hindia dan secara administratif merupakan wilayah Kota Sabang, Provinsi Aceh. Pulau Rondo berada di sebelah utara dari Pulau Weh dengan koordinat LU dan BT dan merupakan titik 0 dari Indonesia. PCS Pulau Rondo dapat dilihat di halaman 136. PCS dibuat menggunakan data SPOT 6 tanggal 3 Oktober 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 135

143 hal. 136

144 3.65 Pulau RUSA Provinsi Nangroe Aceh Darussalam Pulau Rusa adalah pulau kecil terluar Indonesia yang berbatasan dengan Negara India. Pulau ini terletak di Samudera Hindia tepatnya di sebelah barat daya dari Kota Banda Aceh dengan koordinat LU dan BT. Secara administratif Pulau Rusa termasuk wilayah Kecamatan Lok Nga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. PCS Pulau Rusa dapat dilihat di halaman 138. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 22 Februari 2016 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 137

145 hal. 138

146 3.66 Pulau SALANDO Provinsi Sulawesi Tengah Pulau Salando merupakan pulau kecil terluar Indonesia yang berbatasan dengan Negara Malaysia, terletak di Laut Sulawesi dengan koordinat LU dan BT. Pulau Salando termasuk wilayah Kecamatan Toli-toli Utara, Kabupaten Toli-toli, Provinsi Sulawesi Tengah. PCS Pulau Salando dapat dilihat di halaman 140. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 29 Desember 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 139

147 hal. 140

148 3.67 Pulau SALAUT BESAR Provinsi Nangroe Aceh Darussalam Pulau Salaut merupakan pulau kecil terluar Indonesia yang berbatasan dengan Negara India. Terletak di pantai Barat Sumatera di Samudera hindia pada koordinat LU dan BT dan secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Alafan, Kabupaten Simeulue, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. PCS Pulau Salaut Besar dapat dilihat di halaman 142. PCS dibuat menggunakan data Worldview 2 tanggal 31 Januari 2010 dalam skala 1:6.000 dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 141

149 hal. 142

150 3.68 Gunungapi SAMBIT Provinsi Kalimantan Timur Pulau Sambit merupakan pulau kecil terluar Indonesia yang berbatasan dengan Negara Malaysia. Terletak di Laut Sulawesi di sebelah tenggara dari Pulau Maratua dengan koordinat LU dan BT. Secara administratif Pulau Sambit termasuk wilayah Kecamatan Talisayang, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. PCS Pulau Sambit dapat dilihat di halaman 144. PCS dibuat menggunakan data SPOT 7 tanggal 16 Oktober 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 143

151 hal. 144

152 3.69 Pulau SEBATIK Provinsi Kalimantan Utara Pulau Sebatik merupakan pulau kecil terluar Indonesia yang berbatasan dengan Negara Malaysia. Wilayah Pulau Sebatik terbagi menjadi dua bagian, sebagian wilayah merupakan daerah wilayah Negara Malaysia dan sebagian merupakan wilayah Indonesia. Pulau Sebatik terletak di Selat Makassar dengan koordinat LU dan BT. Secara administratif Pulau Sebatik termasuk wilayah Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Timur. PCS Pulau Sebatik dapat dilihat di halaman 146. PCS dibuat menggunakan data SPOT 7 tanggal 8 Maret 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 145

153 hal. 146

154 3.70 Pulau SEBETUL Provinsi Kepulauan Riau Pulau Sebetul merupakan pulau kecil terluar Indonesia yang berbatasan dengan Negara Vietnam. Terletak di Laut Natuna pada posisi LU dan BT dan secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Pulau Laut, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. PCS Pulau Sebetul dapat dilihat di halaman 148. PCS dibuat menggunakan data SPOT 7 tanggal 15 Oktober 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 147

155 hal. 148

156 3.71 Pulau SEKATUNG Provinsi Kepulauan Riau Pulau Sekatung merupakan pulau kecil terluar paling utara dari wilayah Provinsi Kepulauan Riau. Terletak di Laut Cina Selatan pada koordinat LU dan BT dan berbatasan dengan Negara Vietnam. Pulau Sekatung termasuk wilayah Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. PCS Pulau Sekatung dapat dilihat di halaman 150. PCS dibuat menggunakan data SPOT 6 tanggal 21 Februari 2016 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 149

157 hal. 150

158 3.72 Pulau SEKEL Provinsi Jawa Timur Pulau Sekel atau yang disebut juga dengan nama Pulau Ngekel adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Samudera Hindia yang berbatasan dengan Negara Australia. Secara administratif pulau ini termasuk wilayah Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur. Pulau Sekal berada di sebelah paling selatan lepas pantai Pulau Jawa dengan koordinat LS dan BT. PCS Pulau Sekel dapat dilihat di halaman 152. PCS dibuat menggunakan data Worldview 2 tanggal 30 Desember 2014 dalam skala 1:2.000 dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 151

159 hal. 152

160 3.73 Pulau SELARU Provinsi Maluku Pulau Selaru merupakan pulau kecil terluar Indonesia yang terletak di Laut Timor yang berbatasan dengan Negara Australia, termasuk wilayah Kecamatan Selaru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku. Secara geografis, Pulau Selaru terletak pada koordinat LS dan BT. PCS Pulau Selaru dapat dilihat di halaman 154. PCS dibuat menggunakan data Landssat 8 tanggal 19 November 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 153

161 hal. 154

162 3.74 Pulau SEMIUN Provinsi Kepulauan Riau Pulau Semiun adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Laut Natuna yang berbatasan dengan Negara Malaysia dan Vietnam. Merupakan wilayah dari Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Pulau Semiun berada di sebelah utara Pulau Natuna dengan koordinat LU dan BT. PCS Pulau Semiun dapat dilihat di halaman 156. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 9 Desember 2014 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 155

163 hal. 156

164 3.75 Pulau SENTUT Provinsi Kepulauan Riau Pulau Sentut adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di perairan Laut Cina Selatan yang berbatasan dengan Negara Malaysia. Merupakan wilayah dari Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Pulau Sentut berada di sebelah timur Pulau Bintan dengan koordinat LU dan BT. PCS Pulau Sentut dapat dilihat di halaman 158. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 14 April 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 157

165 hal. 158

166 3.76 Gunungapi SENUA Provinsi Kepulauan Riau Pulau Snua atau Pulau Senoa adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di perairan Laut Cina Selatan yang berbatasan dengan Negara Malaysia Timur (Kalimantan Utara). Merupakan wilayah dari Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Pulau Senua berada di sebelah timur Pulau Natuna dengan koordinat LU dan BT. PCS Pulau Senua dapat dilihat di halaman 160. PCS dibuat menggunakan data SPOT 6 tanggal 6 Maret 2016 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 159

167 hal. 160

168 3.77 Pulau SOPHIALOUISA Provinsi Nusa Tenggara Barat Pulau Sophialouisa mempunyai nama lain Pulau Sepatang. Pulau ini merupakan pulau terluar Indonesia yang terletak di Samudera Hindia dan berbatasan dengan Negara Australia. Pulau Sophialouisa termasuk wilayah Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan secara geografis terletak pada koordinat LS dan BT. PCS Pulau Sophialouisa dapat dilihat di halaman 162. PCS dibuat menggunakan data Pleiades tanggal 10 Oktober 2015 dalam skala 1:5.000 dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 161

169 hal. 162

170 3.78 Pulau SIBARUBARU Provinsi Sumatera Barat Pulau Sibarubaru merupakan pulau terluar Indonesia yang terletak di Samudera Hindia dan berbatasan dengan Negara India. Merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat. Secara geografis Pulau Sibarubaru berada di sebelah tenggara dari Pulau Pagai Selatan dengan koordinat LS dan BT. PCS Pulau Sibarubaru dapat dilihat di halaman 164. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 9 April 2014 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 163

171 hal. 164

172 3.79 Pulau SIMEULUCUT Provinsi Nangroe Aceh Darussalam Pulau Simeulucut merupakan pulau terluar Indonesia yang terletak di Samudera Hindia di pesisir barat Pulau Sumatra dan berbatasan dengan Negara India. Secara geografis pulau ini terletak pada koordinat LU dan BT. Secara administratif Pulau Simeulucut termasuk wilayah Kecamatan Simeulue Tengah, Kabupaten Simeulue, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. PCS Pulau Simeulucut dapat dilihat di halaman 166. PCS dibuat menggunakan data SPOT 7 tanggal 15 Januari 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 165

173 hal. 166

174 3.80 Pulau SIMUK Provinsi Sumatera Utara Pulau Simuk merupakan wilayah Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara dan berbatasan dengan Negara India.. Terletak di Samudera Hindia di sebelah tenggara dari Pulau Nias pada koordinat LS dan BT. PCS Pulau Simuk dapat dilihat di halaman 168. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 21 Februari 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 167

175 hal. 168

176 3.81 Pulau SINYAUNYAU Provinsi Sumatera Barat Pulau Sinyaunyau mempunyai nama lain Pulau Niau atau Pulau Ngiau. Merupakan pulau kecil terluar Indonesia yang terletak di Samudera Hindia di sebelah tenggara dari Pulau Siberut dengan koordinat LS dan BT. Pulau yang berbatasan dengan Negara India ini termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat. PCS Pulau Sinyaunyau dapat dilihat di halaman 170. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 5 Mei 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 169

177 hal. 170

178 3.82 Pulau SUBI KECIL Provinsi Kepulaun Riau Pulau Subi Kecil merupakan pulau kecil terluar Indonesia yang berbatasan dengan Negara Malaysia. Terletak di Laut Natuna di sebelah utara dari Pulau Subi dengan koordinat LU dan BT. Secara administratif Pulau Subi Kecil termasuk wilayah Kecamatan Subi, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. PCS Pulau Subi Kecil dapat dilihat di halaman 172. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 2 Oktober 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 171

179 hal. 172

180 3.83 Pulau TOKONG BELAYAR Provinsi Kepulauan Riau Pulau Tokong Belayar merupakan pulau kecil terluar Indonesia yang terletak di Laut Natuna pada koordinat LU dan BT dan berbatasan dengan Negara Malaysia. Secara administratif Pulau Tokong Belayar termasuk wilayah Kecamatan Palmatak, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau. PCS Pulau Tokong Belayar dapat dilihat di halaman 174. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 14 Juli 2016 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 173

181 hal. 174

182 3.84 Pulau TOKONGBORO Provinsi Kepulauan Riau Pulau Tokongboro adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Laut Natuna di sebelah barat dari Pulau Natuna dengan koordinat LU dan BT. Pulau yang berbatasan dengan Negara Malaysia ini termasuk wilayah Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. PCS Pulau Tokongboro dapat dilihat di halaman 176. PCS dibuat menggunakan data Worldview 2 tanggal 4 Februari 2014 dalam skala 1:5.000 dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 175

183 hal. 176

184 3.85 Pulau TOKONG MALANG BIRU Provinsi Kepulauan Riau Pulau Tokong Malang Biru adalah pulau kecil terluar Indonesia yang berbatasan dengan Negara Malaysia. Pulau yang terletak pada koordinat LU dan BT ini termasuk wilayah Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau. PCS Pulau Tokong Malang Biru dapat dilihat di halaman 178. PCS dibuat menggunakan data Worldview 3 tanggal 1 November 2015 dalam skala 1:2.500 dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 177

185 hal. 178

186 3.86 Pulau TOKONG NANAS Provinsi Kepulauan Riau Pulau Tokong Nanas adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Laut Natuna atau bagian dari Laut Cina Selatan yang berbatasan dengan Negara Malaysia. Pulau Tokong Nanas termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau, dan secara geografis terletak pada koordinat LU dan BT. PCS Pulau Tokong Nanas dapat dilihat di halaman 180. PCS dibuat menggunakan data Worldview 2 tanggal 20 Maret 2011 dalam skala 1:1.000 dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 179

187 hal. 180

188 3.87 Pulau WETAR Provinsi Maluku Pulau Wetar adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Laut Banda dan berbatasan dengan Negara Timor Leste. Pulau Wetar termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku, dan secara geografis terletak pada koordinat LS dan BT. PCS Pulau Wetar dapat dilihat di halaman 182. PCS dibuat menggunakan data Landsat 8 tanggal 1 November 2015 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 181

189 hal. 182

190 3.88 Pulau WUNGA Provinsi Sumatera Utara Pulau Wunga adalah pulau kecil terluar Indonesia yang berbatasan dengan Negara India. Pulau yang terletak pada koordinat LU dan BT ini termasuk wilayah Kecamatan Pulua-Pulau Batu, Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara. PCS Pulau Wunga dapat dilihat di halaman 184. PCS dibuat menggunakan data SPOT 6 tanggal 7 Desember 2014 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 183

191 hal. 184

192 3.89 Pulau YIEW Provinsi Maluku Utara Pulau Yiew atau Pulau Jiew merupakan pulau kecil terluar Indonesia yang berada di sebelah timur Pulau Halmahera berbatasan dengan Negara Republik Palau. Termasuk wilayah Kecamatan Patani Utara, Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara, dan secara geografis terletak pada koordinat LU dan BT. PCS Pulau Yiew dapat dilihat di halaman 186. PCS dibuat menggunakan data SPOT 7 tanggal 27 Mei 2016 dalam skala 1: dengan ukuran 74 cm x 74 cm namun dalam buku ini dicetak dalam ukuran 27 cm x 27 cm. hal. 185

193 hal. 186

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dan sebagian besar merupakan pulau-pulau kecil yang tersebar diseluruh nusantara. Indonesia menjadi negara kepulauan sejak ditetapkan

Lebih terperinci

DAFTAR NOMENKLATUR DAN PENAMAAN

DAFTAR NOMENKLATUR DAN PENAMAAN DAFTAR NOMENKLATUR DAN PENAMAAN GAN TELKOM UNIVERSITYGEDUNG-GEDUNG DI LINGKUNGAN TELKOM UNIVERSITYGEDUNG-GEDUNG DI LING No. Kelompok Gedung 00 Rektorat 01 Fakultas Teknik Elektro 02 Fakultas Rekayasa Industri

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjaga

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.legalitas.org PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka menjaga

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

United Nations Convention on the Law of the Sea/Konvensi

United Nations Convention on the Law of the Sea/Konvensi PERATURAN PRESIDEN NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjaga keutuhan wilayah negara, serta meningkatkan

Lebih terperinci

PENGARUH PULAU PULAU TERLUAR TERHADAP PENETAPAN BATAS LAUT INDONESIA

PENGARUH PULAU PULAU TERLUAR TERHADAP PENETAPAN BATAS LAUT INDONESIA PENGARUH PULAU PULAU TERLUAR TERHADAP PENETAPAN BATAS LAUT INDONESIA Lalu Muhamad Jaelani Teknik Geodesi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, ITS, Sukolilo, Surabaya, 60111 E-mail : lmjaelani@geodesy.its.ac.id,

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjaga

Lebih terperinci

PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS NASIONAL

PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS NASIONAL LAMPIRAN X PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 26 TAHUN 2008 TANGGAL : 10 MARET 2008 PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS NASIONAL 1. Kawasan Industri Lhokseumawe (Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam)

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PERMEN/M/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PERMEN/M/2006 TENTANG PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PERMEN/M/2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN KAWASAN PERBATASAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,

Lebih terperinci

PENGELOLAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DALAM PERSPEKTIF MENJAGA KEDAULATAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

PENGELOLAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DALAM PERSPEKTIF MENJAGA KEDAULATAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PENGELOLAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DALAM PERSPEKTIF MENJAGA KEDAULATAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Oleh: Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR

Lebih terperinci

fti PRESIDEN REPLIBLIK INDONESIA LAMPIRAN I NOMOR 6 TAHUN 2017 DAFTAR PULAU-PULAU KECIL TERLUAR Laut Natuna '32" u : ' 08" T

fti PRESIDEN REPLIBLIK INDONESIA LAMPIRAN I NOMOR 6 TAHUN 2017 DAFTAR PULAU-PULAU KECIL TERLUAR Laut Natuna '32 u : ' 08 T fti * REPLIBLIK INDONESIA LAMPIRAN I KEPUTUSAN NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DAFTAR PULAU-PULAU KECIL TERLUAR Nama Nama Lain ; Koordlnat Titik Terluar (Lintang, Bujur)

Lebih terperinci

I- i PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR

I- i PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR v.--'' j'.'y' I- i, i KEPUTUSAN NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang bahwa dengan Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Lebih terperinci

LOGO. Dipaparkan oleh: Dr. Sudirman Saad Direktur Jenderal KP3K

LOGO. Dipaparkan oleh: Dr. Sudirman Saad Direktur Jenderal KP3K Dipaparkan oleh: Dr. Sudirman Saad Direktur Jenderal KP3K Disampaikan pada: Sarasehan Roadmap Pembangunan Kelautan dan Kemaritiman UGM YOGYAKARTA 28 Agustus 2014 www.themegallery.com POTENSI SUMBERDAYA

Lebih terperinci

Analisis Keberadaan 92 Pulau Terluar di Indonesia dalam Mendukung Pengembangan Konsep Tol Laut

Analisis Keberadaan 92 Pulau Terluar di Indonesia dalam Mendukung Pengembangan Konsep Tol Laut Analisis Keberadaan 92 Pulau Terluar di Indonesia dalam Mendukung Pengembangan Konsep Tol Laut Karya tulis ilmiah yang diajukan untuk Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) kategori surveyor dan umum dalam rangka

Lebih terperinci

PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN SKMPP ATR SEBAGAI SUPPORTING SYSTEM MONITORING DAN EVALUASI

PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN SKMPP ATR SEBAGAI SUPPORTING SYSTEM MONITORING DAN EVALUASI KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN SKMPP ATR SEBAGAI SUPPORTING SYSTEM MONITORING DAN EVALUASI KONSULTASI TEKNIS SISTEM KENDALI

Lebih terperinci

ANALISIS KEBERADAAN 92 PULAU TERLUAR DI INDONESIA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN KONSEP TOL LAUT

ANALISIS KEBERADAAN 92 PULAU TERLUAR DI INDONESIA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN KONSEP TOL LAUT Rizki Baihaqi. Analisis Keberadaan 92 Pulau Terluar di Indonesia 183 ANALISIS KEBERADAAN 92 PULAU TERLUAR DI INDONESIA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN KONSEP TOL LAUT Rizki Baihaqi Jurusan Teknik Geodesi

Lebih terperinci

Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG DAFTAR KOORDINAT GEOGRAFIS TITIK- TITIK GARIS PANGKAL KEPULAUAN INDONESIA.

Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG DAFTAR KOORDINAT GEOGRAFIS TITIK- TITIK GARIS PANGKAL KEPULAUAN INDONESIA. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 38 TAHUN 2002 (38/2002) TENTANG DAFTAR KOORDINAT GEOGRAFIS TITIK-TITIK GARIS PANGKAL KEPULAUAN INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA STRATEGI KONSERVASI PULAU KECIL TERLUAR DALAM MENJAGA KEDAULATAN NKRI. Bidang Kegiatan: PKM GT.

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA STRATEGI KONSERVASI PULAU KECIL TERLUAR DALAM MENJAGA KEDAULATAN NKRI. Bidang Kegiatan: PKM GT. PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA STRATEGI KONSERVASI PULAU KECIL TERLUAR DALAM MENJAGA KEDAULATAN NKRI Bidang Kegiatan: PKM GT Disusun Oleh: Lutfi Brilliant Wanda C44080035 / 2008 (Ketua) Fahrul Rozi C44080024

Lebih terperinci

: PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR : 2 TAHUN 2011 TANGGAL : 7 JANUARI 2011

: PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR : 2 TAHUN 2011 TANGGAL : 7 JANUARI 2011 LAMPIRAN I : PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR : 2 TAHUN 2011 TANGGAL : 7 JANUARI 2011 RENCANA INDUK PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2011-2014 A. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2002 TENTANG DAFTAR KOORDINAT GEOGRAFIS TITIK-TITIK GARIS PANGKAL KEPULAUAN INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2002 TENTANG DAFTAR KOORDINAT GEOGRAFIS TITIK-TITIK GARIS PANGKAL KEPULAUAN INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2002 TENTANG DAFTAR KOORDINAT GEOGRAFIS TITIK-TITIK GARIS PANGKAL KEPULAUAN INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-undang

Lebih terperinci

ARKENAS PERSEBARAN KARST DI BEBERAPA PULAU-PULAU TERLUAR INDONESIA DAN PROSPEKNYA PADA PENELITIAN ARKEOLOGI INDONESIA. Robby Ko King Tjoen

ARKENAS PERSEBARAN KARST DI BEBERAPA PULAU-PULAU TERLUAR INDONESIA DAN PROSPEKNYA PADA PENELITIAN ARKEOLOGI INDONESIA. Robby Ko King Tjoen PERSEBARAN KARST DI BEBERAPA PULAU-PULAU TERLUAR INDONESIA DAN PROSPEKNYA PADA PENELITIAN ARKEOLOGI INDONESIA 1. Pendahuluan Kajian strategis dan studi kewilayahan, melalui hasil-hasil penelitian arkeologi

Lebih terperinci

Rencana Induk Pengelolaan Batas Wilayah Negara & Kawasan Perbatasan

Rencana Induk Pengelolaan Batas Wilayah Negara & Kawasan Perbatasan 68261 Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Rencana Induk Pengelolaan Batas Wilayah Negara & Kawasan Perbatasan Tahun 2011-2014 Public Disclosure Authorized

Lebih terperinci

BADAN TENTANG DENGAN RAHMAT BADAN. batas wilayah. berdasarkan. pelaksanaan, wilayah. rencana induk. kawasan. perbatasan; program pengelolaan

BADAN TENTANG DENGAN RAHMAT BADAN. batas wilayah. berdasarkan. pelaksanaan, wilayah. rencana induk. kawasan. perbatasan; program pengelolaan BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN TAHUN

Lebih terperinci

Pandecta. Pembakuan Nama Pulau di Indonesia Sebagai Upaya untuk Menjaga Kedaulatan Negara Republik Indonesia

Pandecta. Pembakuan Nama Pulau di Indonesia Sebagai Upaya untuk Menjaga Kedaulatan Negara Republik Indonesia Volume 6. Nomor 1. Juli 2011 Pandecta http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/pandecta Pembakuan Nama Pulau di Indonesia Sebagai Upaya untuk Menjaga Kedaulatan Negara Republik Indonesia Agis Ardiansyah

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA Naskah Teknokratik RPJMN III Sektor Transportasi dan Background Study Renstra Kemenhub 2015-2019 Sektor Laut Kondisi Pelabuhan Tatanan Kepelabuhan Nasional Dalam

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.388, 2010 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Tunjangan Operasi Pengamanan. Petugas. Pulau Kecil. Terluar.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.388, 2010 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Tunjangan Operasi Pengamanan. Petugas. Pulau Kecil. Terluar. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.388, 2010 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Tunjangan Operasi Pengamanan. Petugas. Pulau Kecil. Terluar. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG TUNJANGAN OPERASI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2002 TENTANG DAFTAR KOORDINAT GEOGRAFIS TITIK-TITIK GARIS PANGKAL KEPULAUAN INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2002 TENTANG DAFTAR KOORDINAT GEOGRAFIS TITIK-TITIK GARIS PANGKAL KEPULAUAN INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2002 TENTANG DAFTAR KOORDINAT GEOGRAFIS TITIK-TITIK GARIS PANGKAL KEPULAUAN INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Undang-undang

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 21 Desember 2015 s/d 26 Desember 2015 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 21 Desember 2015 s/d 26 Desember 2015 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 21 Desember 2015 s/d 26 Desember 2015 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 21 Desember 2015 Senin, 21 Desember 2015 SELAT MALAKA, PERAIRAN

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jl Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. 021-6546318 Fax. 021-6546314 / 6546315 Email : kontak.maritim@bmkg.go.id PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 20 Agustus 2016 s/d 24 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 20 Agustus 2016 s/d 24 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 20 Agustus 2016 s/d 24 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 20 Agustus 2016 Sabtu, 20 Agustus 2016 PERAIRAN LHOKSEUMAWE, LAUT

Lebih terperinci

NASIONALISME. Diklat Prajabatan Golongan III Lembaga Administrasi Negara

NASIONALISME. Diklat Prajabatan Golongan III Lembaga Administrasi Negara NASIONALISME Diklat Prajabatan Golongan III Lembaga Administrasi Negara Nama: Mustari Kurniawati, SIP., MPA Tempat, tanggal lahir : Klaten, 23-12- 1977 NIP : 19771223 200501 2001 Pangkat/Gol : Penata Tk.

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamb

2017, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamb No.580, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. Pengamanan Perbatasan. Pengerahan Tentara Nasional Indonesia. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGERAHAN

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. tahun 2006 tentang tim nasional pembakuan rupa bumi. Saat ini ada

BAB III PENUTUP. tahun 2006 tentang tim nasional pembakuan rupa bumi. Saat ini ada 45 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Sejauh ini upaya hukum yang telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam menangani pulau pulau terluar di Indonesia adalah sejak tahun 2005 pemerintah telah melakukan

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jl Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. 021-6546318 Fax. 021-6546314 / 6546315 Email : kontak.maritim@bmkg.go.id PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 06 Januari 2017 s/d 10 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 06 Januari 2017 s/d 10 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 06 Januari 2017 s/d 10 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 06 Januari 2017 Jumat, 6 Januari 2017 Laut Andaman, Perairan Barat

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jl Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. 021-6546318 Fax. 021-6546314 / 6546315 Email : kontak.maritim@bmkg.go.id PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 22 Desember 2015 s/d 27 Desember 2015 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 22 Desember 2015 s/d 27 Desember 2015 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 22 Desember 2015 s/d 27 Desember 2015 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 22 Desember 2015 Selasa, 22 Desember 2015 Laut Andaman, Selat

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 04 Agustus 2016 s/d 08 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 04 Agustus 2016 s/d 08 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 04 Agustus 2016 s/d 08 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 04 Agustus 2016 Kamis, 4 Agustus 2016 SELAT MALAKA BAGIAN UTARA,

Lebih terperinci

Pembakuan Nama Pulau di Indonesia Sebagai Upaya Untuk Menjaga Kedaulatan Negara Republik Indonesia

Pembakuan Nama Pulau di Indonesia Sebagai Upaya Untuk Menjaga Kedaulatan Negara Republik Indonesia 1 2 Pembakuan Nama Pulau di Indonesia Sebagai Upaya Untuk Menjaga Kedaulatan Negara Republik Indonesia Oleh: Agis Ardhiansyah Fakultas Hukum Universitas Brawijaya e-mail: agisardhi@yahoo.co.id 3 Abstract

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 25 Februari 2016 s/d 01 Maret 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 25 Februari 2016 s/d 01 Maret 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 25 Februari 2016 s/d 01 Maret 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 25 Februari 2016 Kamis, 25 Februari 2016 Laut Andaman, Selat Malaka

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 11 November 2016 s/d 15 November 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 11 November 2016 s/d 15 November 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 11 November 2016 s/d 15 November 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 11 November 2016 Jumat, 11 November 2016 Laut Cina Selatan,

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jl Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. 021-6546318 Fax. 021-6546314 / 6546315 Email : kontak.maritim@bmkg.go.id PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 29 Februari 2016 s/d 05 Maret 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 29 Februari 2016 s/d 05 Maret 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 29 Februari 2016 s/d 05 Maret 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 29 Februari 2016 Senin, 29 Februari 2016 Laut Andaman, Selat Malaka

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 29 Desember 2016 s/d 02 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 29 Desember 2016 s/d 02 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 29 Desember 2016 s/d 02 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 29 Desember 2016 Kamis, 29 Desember 2016 Laut Andaman, Perairan

Lebih terperinci

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL DAFTAR DAERAH TERTINGGAL DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN DAN TERLUAR (PERBATASAN) TAHUN 0 Dalam rangka pelaksanaan Beasiswa Afirmasi, Khususnya pemilihan Daerah yang termasuk dalam katagori Daerah

Lebih terperinci

PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG

PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG Jakarta, 31 Januari 2014 SABTU, 1 FEBRUARI 2014 PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : 1. POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : GELOMBANG DAPAT TERJADI 2,0 M S/D 3,0 M DI : PERAIRAN

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jl Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. 021-6546318 Fax. 021-6546314 / 6546315 Email : kontak.maritim@bmkg.go.id PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7

Lebih terperinci

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau STUDI KASUS PENGELOLAAN WILAYAH PERBATASAN PADA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau STUDI KASUS PENGELOLAAN WILAYAH PERBATASAN PADA PROVINSI KEPULAUAN RIAU Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau STUDI KASUS PENGELOLAAN WILAYAH PERBATASAN PADA PROVINSI KEPULAUAN RIAU GAMBARAN UMUM WILAYAH - Provinsi Kepulauan Riau dibentuk berdasarkan

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jl Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. 021-6546318 Fax. 021-6546314 / 6546315 Email : kontak.maritim@bmkg.go.id PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 28 Februari 2016 s/d 04 Maret 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 28 Februari 2016 s/d 04 Maret 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 28 Februari 2016 s/d 04 Maret 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 28 Februari 2016 Minggu, 28 Februari 2016 Laut Andaman, Selat Malaka

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 07 Januari 2016 s/d 12 Januari 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 07 Januari 2016 s/d 12 Januari 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 07 Januari 2016 s/d 12 Januari 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 07 Januari 2016 Kamis, 7 Januari 2016 Berhala, Perairan Utara

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jl Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. 021-6546318 Fax. 021-6546314 / 6546315 Email : kontak.maritim@bmkg.go.id PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 21 Juni 2016 s/d 25 Juni 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Jakarta, 21 Juni 2016

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 21 Juni 2016 s/d 25 Juni 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Jakarta, 21 Juni 2016 PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 21 Juni 2016 s/d 25 Juni 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 21 Juni 2016 Selasa, 21 Juni 2016 Selat Malaka Bagian Selatan, Perairan

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jl Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. 021-6546318 Fax. 021-6546314 / 6546315 Email : kontak.maritim@bmkg.go.id PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jl Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. 021-6546318 Fax. 021-6546314 / 6546315 Email : kontak.maritim@bmkg.go.id PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 7b OLEH : TRIYONO, SS. MM. STTNAS YOGYAKARTA

PERTEMUAN KE 7b OLEH : TRIYONO, SS. MM. STTNAS YOGYAKARTA PERTEMUAN KE 7b OLEH : TRIYONO, SS. MM. STTNAS YOGYAKARTA Triyono, 2008 2 Low Earth Orbit (LEO) 160 To 2.000 6.530 To 8.370 Medium earth Orbit (MEO) 2000 To 34.780 8.370 To 41.150 International space station

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 17 Desember 2016 s/d 21 Desember 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 17 Desember 2016 s/d 21 Desember 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 17 Desember 2016 s/d 21 Desember 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 17 Desember 2016 Sabtu, 17 Desember 2016 Laut Andaman, Teluk

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 24 April 2016 s/d 28 April 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Jakarta, 24 April 2016

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 24 April 2016 s/d 28 April 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Jakarta, 24 April 2016 PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 24 April 2016 s/d 28 April 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 24 April 2016 Minggu, 24 April 2016 WARNING : Prediksi Sebaran Hujan

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jl Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. 021-6546318 Fax. 021-6546314 / 6546315 Email : kontak.maritim@bmkg.go.id PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jl Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. 021-6546318 Fax. 021-6546314 / 6546315 Email : kontak.maritim@bmkg.go.id PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Setelah Mahkamah Hukum Internasional menjatuhkan putusan kepemilikan pulau Sipadan dan Ligitan kepada Malaysia pada tanggal 17 Desember 2002, Indonesia memasuki suatu

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 28 Desember 2016 s/d 01 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 28 Desember 2016 s/d 01 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 28 Desember 2016 s/d 01 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 28 Desember 2016 Rabu, 28 Desember 2016 LAMPUNG, SELAT SUNDA

Lebih terperinci

Daftar Daerah Tertinggal

Daftar Daerah Tertinggal DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN DAN TERLUAR (PERBATASAN) TAHUN 2015 Dalam rangka pelaksanaan Beasiswa Afirmasi, Khususnya pemilihan Daerah yang termasuk dalam katagori Daerah Tertinggal, Terdepan dan

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jl Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. 021-6546318 Fax. 021-6546314 / 6546315 Email : kontak.maritim@bmkg.go.id PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 21 Januari 2017 s/d 25 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 21 Januari 2017 s/d 25 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 21 Januari 2017 s/d 25 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 21 Januari 2017 Sabtu, 21 Januari 2017 KEP.MENTAWAI, PERAIRAN

Lebih terperinci

4. Peraturan Perda No.78 Tahun 2005 Tentang Pengelolaann pulau - pulau kecil terluar. 7. Statuta U niversitas Telkom;

4. Peraturan Perda No.78 Tahun 2005 Tentang Pengelolaann pulau - pulau kecil terluar. 7. Statuta U niversitas Telkom; KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS TELKOM NOMOR KR. 50)/tNV O4ILAM/2014 TENTANG PENAMAAN GEDUNG DI LINGKUNGAN KAMPUS UNIVERSITAS TELKOM Menimbang REKTOR UNIVERSITAS TETKOM bahwa dalam rangka menciptakan lingkungan

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jl Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. 021-6546318 Fax. 021-6546314 / 6546315 Email : kontak.maritim@bmkg.go.id PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 20 Januari 2017 s/d 24 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 20 Januari 2017 s/d 24 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 20 Januari 2017 s/d 24 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 20 Januari 2017 Jumat, 20 Januari 2017 PERAIRAN SABANG - ACEH,

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jl Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. 021-6546318 Fax. 021-6546314 / 6546315 Email : kontak.maritim@bmkg.go.id PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7

Lebih terperinci

PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG

PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG Jakarta, 14 April 2015 RABU, 15 APRIL 2015 GELOMBANG DAPAT TERJADI 2,0 M S/D 3,0 M DI : PERAIRAN ACEH, LAUT NATUNA, LAUT BURU, LAUT BANDA, LAUT ARAFURA, PERAIRAN PULAU YOS SUDARSO DAN PERAIRAN MERAUKE

Lebih terperinci

PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG

PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG Jakarta, 12 Januari 2015 SELASA, 13 JANUARI 2015 GELOMBANG DAPAT TERJADI 2,0 M S/D 3,0 M DI : PERAIRAN BENGKULU DAN PULAU ENGGANO; PERAIRAN BAGIAN BARAT LAMPUNG, PERAIRAN KALIMANTAN BAGIAN BARAT, SELAT

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jl Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. 021-6546318 Fax. 021-6546314 / 6546315 Email : kontak.maritim@bmkg.go.id PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGELOLAAN OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN DI DAERAH PERBATASAN

PEDOMAN PENGELOLAAN OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN DI DAERAH PERBATASAN PEDOMAN PENGELOLAAN OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN DI DAERAH PERBATASAN Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Tahun 2007 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 18 Januari 2017 s/d 22 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 18 Januari 2017 s/d 22 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 18 Januari 2017 s/d 22 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 18 Januari 2017 Rabu, 18 Januari 2017 Laut Andaman, Teluk Thailand,

Lebih terperinci

PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG

PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG Jakarta, 26 Februari 2015 JUM AT, 27 FEBRUARI 2015 GELOMBANG DAPAT TERJADI 2,0 M S/D 3,0 M DI : PERAIRAN BENGKULU, LAUT CHINA SELATAN, SELAT SUNDA BAGIAN SELATAN, LAUT SULAWESI BAGIAN TIMUR, PERAIRAN BITUNG-MANADO,

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jl Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. 021-6546318 Fax. 021-6546314 / 6546315 Email : kontak.maritim@bmkg.go.id PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jl Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. 021-6546318 Fax. 021-6546314 / 6546315 Email : kontak.maritim@bmkg.go.id PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 22 Juli 2016 s/d 26 Juli 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Jakarta, 22 Juli 2016

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 22 Juli 2016 s/d 26 Juli 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Jakarta, 22 Juli 2016 PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 22 Juli 2016 s/d 26 Juli 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 22 Juli 2016 Jumat, 22 Juli 2016 LAUT ANDAMAN BAGIAN TIMUR, PERAIRAN

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 13 Februari 2016 s/d 18 Februari 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 13 Februari 2016 s/d 18 Februari 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 13 Februari 2016 s/d 18 Februari 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 13 Februari 2016 Sabtu, 13 Februari 2016 Laut Andaman, Laut

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 31 Juli 2016 s/d 04 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Jakarta, 31 Juli 2016

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 31 Juli 2016 s/d 04 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Jakarta, 31 Juli 2016 PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 31 Juli 2016 s/d 04 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 31 Juli 2016 Minggu, 31 Juli 2016 LAUT ANDAMAN, PERAIRAN ACEH, PERAIRAN

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jl Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. 021-6546318 Fax. 021-6546314 / 6546315 Email : kontak.maritim@bmkg.go.id PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 12 Agustus 2016 s/d 16 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 12 Agustus 2016 s/d 16 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 12 Agustus 2016 s/d 16 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 12 Agustus 2016 Jumat, 12 Agustus 2016 PERAIRAN LHOKSEUMAWE, LAUT

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 17 Agustus 2016 s/d 21 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 17 Agustus 2016 s/d 21 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 17 Agustus 2016 s/d 21 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 17 Agustus 2016 Rabu, 17 Agustus 2016 Selat Malaka bagian Utara,

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jl Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. 021-6546318 Fax. 021-6546314 / 6546315 Email : kontak.maritim@bmkg.go.id PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jl Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. 021-6546318 Fax. 021-6546314 / 6546315 Email : kontak.maritim@bmkg.go.id PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 21 Mei 2016 s/d 25 Mei 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Jakarta, 21 Mei 2016

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 21 Mei 2016 s/d 25 Mei 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Jakarta, 21 Mei 2016 PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 21 Mei 2016 s/d 25 Mei 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 21 Mei 2016 Sabtu, 21 Mei 2016 Selat Malaka Bagian Selatan, Laut Cina

Lebih terperinci

PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG

PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG Jakarta, 20 September 2015 SENIN, 21 SEPTEMBER 2015 GELOMBANG DAPAT TERJADI 2,0 M S/D 3,0 M DI : PERAIRAN KEP. NIAS- SIBOLGA; PERAIRAN SUMATERA BARAT, PERAIRAN BENGKULU, PERAIRAN PULAU ENGGANO, PERAIRAN

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 21 Agustus 2016 s/d 25 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 21 Agustus 2016 s/d 25 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 21 Agustus 2016 s/d 25 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 21 Agustus 2016 Minggu, 21 Agustus 2016 Laut Andaman bagian Timur,

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jl Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. 021-6546318 Fax. 021-6546314 / 6546315 Email : kontak.maritim@bmkg.go.id PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 24 Desember 2016 s/d 28 Desember 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 24 Desember 2016 s/d 28 Desember 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 24 Desember 2016 s/d 28 Desember 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 24 Desember 2016 Sabtu, 24 Desember 2016 PERAIRAN SABANG-ACEH,

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jl Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. 021-6546318 Fax. 021-6546314 / 6546315 Email : kontak.maritim@bmkg.go.id PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 09 Januari 2017 s/d 13 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 09 Januari 2017 s/d 13 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 09 Januari 2017 s/d 13 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 09 Januari 2017 Senin, 9 Januari 2017 PERAIRAN SABANG - ACEH,

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jl Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. 021-6546318 Fax. 021-6546314 / 6546315 Email : kontak.maritim@bmkg.go.id PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 02 Februari 2017 s/d 06 Februari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 02 Februari 2017 s/d 06 Februari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 02 Februari 2017 s/d 06 Februari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 02 Februari 2017 Kamis, 2 Februari 2017 KEP.MENTAWAI, LAUT NATUNA,

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 03 Februari 2016 s/d 08 Februari 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 03 Februari 2016 s/d 08 Februari 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 03 Februari 2016 s/d 08 Februari 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 03 Februari 2016 Rabu, 3 Februari 2016 JAWA, PERAIRAN SELATAN

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jl Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. 021-6546318 Fax. 021-6546314 / 6546315 Email : kontak.maritim@bmkg.go.id PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jl Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. 021-6546318 Fax. 021-6546314 / 6546315 Email : kontak.maritim@bmkg.go.id PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7

Lebih terperinci