NASIONALISME. Diklat Prajabatan Golongan III Lembaga Administrasi Negara
|
|
- Vera Sugiarto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 NASIONALISME Diklat Prajabatan Golongan III Lembaga Administrasi Negara
2 Nama: Mustari Kurniawati, SIP., MPA Tempat, tanggal lahir : Klaten, NIP : Pangkat/Gol : Penata Tk. I/IIId Jabatan : Kepala Subbagian Umum dan SDM PKP2A III LAN Status Pernikahan : menikah, 2 anak ari_kurniawati@yahoo.com Pendidikan : S2, Magister Administrasi Publik UGM ( ) S1, Ilmu Pemerintahan UGM ( ) HP
3 Deskripsi Mata Diklat Mata Diklat ini akan membahas bagaimana Pembentukan Karakter melalui penanaman nilai nilai Pancasila dalam menumbuhkan nasionalisme Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pembuat dan pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa, beserta analisis dampaknya
4 INDIKATOR HASIL BELAJAR: 1. memahami peranan Pancasila dalam menumbuhkan nasionalisme ASN; 2. memahami fungsi dan peran ASN sebagai pembuat dan pelaksana kebijakan publik; 3. memahami peran ASN sebagai pelayanan publik; dan 4. memahami fungsi ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
5 HASIL BELAJAR: Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu mengaktualisasikan Pancasila sebagai nilai-nilai dasar nasionalisme dalam pelaksanaan tugas jabatannya
6 TUJUAN Membantu untuk: lebih memaknai nilai nasionalisme yang melandasi peran dan fungsi ASN sebagai pembuat dan pelaksana kebijakan, pelayan publik serta perekat persatuan menjadi ASN yang berkarakter kuat dalam menegakkan nilai-nilai nasionalisme di dunia birokrasi. Berbagi kompetensi dan pengalaman tentang isuisu yang terkait dengan nasionalisme
7 PEMBELAJARAN NASIONALISME Diklat Prajabatan Golongan III Visitasi,; studi kasus/ Diskusi Perumusan Rencana Implementasi dan Analisis Nilai Nilai Nasionalisme di tempat kerja Slide, Film Pendek Aktualisasi Penjelasan Internalisasi
8 Materi Pokok 1 : Nilai Nilai Pancasila Dalam Menumbuhkan Nasionalisme ASN Memahami peranan Pancasila dalam menumbuhkan nasionalisme ASN
9 Perbatasan Darat & laut IDEOLOGI - Masuknya faham asing Pasca Reformasi platform pol masih cari SKA -Pengelolaan asing - Pengelolaan link krng t rencana Dominasi asing thd eko Nas DEMOGRAFI & KONSOS - Kemajemukan masy - Kepadatan/Lap kerja HANKAM - Kat Gangguan Kam SOSBUD - Ketidakpastian hkm Perubahan perilaku
10 10
11
12 Nasionalisme
13 Adakah rasa nasionalisme pada diri saya? 1. Bencana siapakah lumpur panas Lapindo? 2. Bencana siapakah gempa di Jogja? 3. Bencana siapakah Tsunami di Aceh? 4. Bencana siapakah gempa di Bengkulu, Sumbar dan Nias? 5. Bencana siapakah banjir diberbagai daerah di Indonesia? 6. Bencana siapakah gempa di Tasikmalaya? 7. Bencana siapakah gempa di Sumbar dan Jambi?
14 Bagaimana perasaan anda ketika 1. Pulau Sipadan Ligitan menjadi milik Malaysia? 2. TKI dianiaya oleh majikannya? 3. Lagu Rasa Sayange menjadi jingle wisata Malaysia 4. Reog diklaim sebagai kesenian Malaysia? 5. Blok Ambalat diklaim milik Malaysia?
15 Bagaimana perasaan anda ketika : 1.Doni Tata berlaga di Moto GP? 2. Tim Bulutangkis Indonesia menjadi juara? 3. Tim Olimpiade sains mendapat juara? 4. Chris jhon menjadi juara dunia?
16 Saya bangga menjadi WN Indonesia, karena :
17 NASIONALISME Sikap mental dan tingkah laku yang menunjukkan loyalitas atau pengambdian yang tinggi terhadap bangsa dan negaranya Memiliki rasa kebangsaan sebagai bangsa, atau memelihara kehormatan bangsa; Identik dengan memiliki rasa solidaritas terhadap musibah dan kekurang -beruntungan saudara setanah air, sebangsa dan senegara. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila
18 Nasionalisme adalah sekelompok individu yang ingin bersatu dengan individu-individu lain dengan dorongan kemauan dan kebutuhan psikis. Sebagai contoh adalah bangsa Swiss yang terdiri dari berbagai bangsa dan budaya dapat menjadi satu bangsa dan (Joseph Ernest Renan ) Joseph Ernest Renan Nasionalisme adalah hasil dari faktor-faktor politis, ekonomi, sosial dan intelektual pada suatu taraf tertentu dalamlouis sejarah. Snyder Sebagai contoh adalah timbulnya nasionalisne di Jepang. (Louis Snyer) Mengatakan bahwa nasionalisme adalah kesatuan perasaan dan perangai yang timbul karena persamaan Otto Bauer nasib, contohnya nasionalisme negaranegara Asia (Otto Bauer ) Nasionalisme adalah kesetiaan tertinggi yang diberikan individu kepada negara dan bangsa Hans Kohn Hans Kohn)
19 Nasionalisme Indonesia adalah suatu gerakan kebangsaan yang timbul pada bangsa Indonesia untuk menjadi sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila
20 PANCASILA DIRAGUKAN SBG SATU S NYA IDEOLOGI NEGARA KONDISI EKONOMI BLM STABIL - PAPUA INGIN LEPAS DR NKRI - GEJOLAK DI D RAH MSH T JADI POLITIK BLM STABIL KRN MEMENTINGKAN KELOMPOK, PARTAI, DLL SEBAGIAN MASY MASIH FANATIS BERLEBIHAN THD SUKU, BUDAYA & DAERAH Apa yang harus kita lakukan
21 Nilai Nilai Pancasila Wawasan Kebangsaan Nasionalisme ASN Karakter ASN
22 Wawasan Kebangsaan Sudut pandang atau cara memandang yg mengandung kemampuan seseorang atau kelompok orang, untuk memahami keberadaan jatidirinya sebagai suatu bangsa, juga dalam memandang dirinya dan bertingkah laku sesuai dengan falsafah hidup bangsanya baik dalam lingkungan internal maupun eksternal Implikasi Menentukan cara suatu bangsa, mendayagunakan kondisi geografis, sejarah, Ipoleksosbudhankam negaranya dalam mencapai cita cita dan menjamin kepentingan nasionalnya
23 WAWASAN KEBANGSAAN pada hakekatnya adalah hasrat yang sangat kuat untuk mewujudkan kebersamaan dalam mengatasi segala perbedaan dan diskriminasi.
24 Negara Kesatuan Republik Indonesia (disingkat NKRI atau Indonesia atau Republik Indonesia atau RI) ialah negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di Asia Tenggara, melintang di khatulistiwa antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Karena letaknya yang berada di antara dua benua, dan dua samudra, ia disebut juga sebagai Nusantara (Kepulauan Antara). Indonesia berbatasan dengan Malaysia di pulau Kalimantan, berbatasan dengan Papua Nugini di pulau Papua dan berbatasan dengan Timor Leste di pulau Timor. Kata "Indonesia" berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu Indos yang berarti "India" dan nesos yang berarti "pulau". Jadi kata Indonesia berarti kepulauan India, atau kepulauan yang berada di wilayah India.
25
26 GAMBARAN PETA BATAS WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA UU 17/1985-RATIFIKASI UNCLOS 1982 UU 6/1996 PERAIRAN INDONESIA PP 61/1998 PENUTUPAN KANTONG NATUNA
27 PERBATASAN INDONESIA DENGAN 10 NEGARA TETANGGA (DARAT DAN LAUT) RI-MAL RI-PHIL RI-PALAU RI-SING RI-RDTLLESTE RI-SIN Batas Laut Teritorial Batas Landas Kontinen Batas Zona Ekonomi Eksklusif
28 Peta Ilustrasi Letak 92 Pulau Kecil Terluar (PPKT) Rondo, Berhala, Salaut Besar, Salaut Kecil, Rusa, Raya, Simeulucut Sentut, Tokong Malang Biru, Damar, Mangkai, Tokong Nanas, Tokong Belayar, Tokong Boro, Semiun, Sebetul, Sekatung, Senua, Subi Kecil, Kepala, Iyu Kecil, Karimun Kecil, Nipa, Pelampong, Batu Berhanti, Nongsa Sebatik, Gosong Makasar, Maratua, Lingian, Salando, Dolangan, Bangkit, Manterawu, Makalehi, Kawalusu, Kawio, Marore, Batu Bawaikang, Miangas, Marampit, Intata, Kakarutan Berhala Liki, Bepondi, Bras, Fanildo, Miossu, Fani, Budd, Jiew Simuk, Wunga Sibarubaru, Sinyaunyau, Mega Enggano Batu Kecil Deli Manuk, Nusakambangan Panehan, Sekel, Barung Sophialouisa Dana (ada 2), Batek, Alor, Mangudu, Liran Wetar, Kisar, Leti, Meatimiarang Masela, Selaru, Batarkusu, Asutubun, Larat, Batu Goyang, Enu, Karang, Kultubai Selatan, Kultubai Utara, Panambulai, Karaweira, Ararkula, Laag, Kolepon
29 PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PAPUA NEW GUINEA
30 PERBATASAN RI REPUBLICA DEMOCRATICA DE TIMOR LESTE (RDTL)
31 31 NAMA : PULAU SEBATIK LOKASI : SELAT MAKASAR PROPINSI : KALTIM POSISI : 04º10 00 N 117º54 00 E LUAS : 414,16 Km² PENDUDUK : ORANG UNSUR PAM : - SATGAS PAMTAS 623/BWU (POS PAMTAS TJ.ARU,AJI KUNING DAN BESAR) BAMBANGAN P. SEBATIK P. GOSONG MAKASAR NAMA LOKASI PROPINSI POSISI : PULAU GOSONG MAKASAR : LAUT SULAWESI : KALTIM : 03º59 25 N 117º57 42 E : 0,02 Km² LUAS PENDUDUK : TIDAK ADA UNSUR PAM : TIDAK ADA
32 MASALAH BLOK AMBALAT POS AJIKUNING YONIF 623 PUSAT TDM TAWAU POS TJ. ARU YONIF 623 P. SIPADAN P. LIGITAN POS SEIKACA YONIF 623 POS TJ HARAPAN YONIF 623 KARANG UNARANG -Mercusuar Dishub -Co. 04º LU 118º BT BATAS KLAIM MALAYSIA Bdr. Juwata TARAKAN 32
33 33 P. MARATUA NAMA : PULAU MARATUA LOKASI : LAUT SULAWESI PROPINSI : KALTIM POSISI : 02º15 12 N 118º38 41 E LUAS : 12,20 Km² PENDUDUK : ADA (+ 200 ORG) UNSUR PAM : TIDAK ADA NAMA : PULAU SAMBIT LOKASI : LAUT SULAWESI PROPINSI : KALTIM POSISI : 01º N 119º E LUAS : 0,18 Km² PENDUDUK : TIDAK ADA UNSUR PAM : TIDAK ADA P. SAMBIT
34 SEBARAN 26 PKSN (PP 26/2008. RTRWN) Sabang Ranai Paloh-Aruk Nanga Badau Long Nawang Long Midang Tahuna Melonguane Daruba Jayapura Tanah Merah Saumlaki Dobo Jagoi Babang Nunukan Belu Ilwaki Dumai Batam Entikong Jasa Simanggaris Long Pahangai Kalabahi Kefamenanu Merauke34
35 LOKPRI I : PROVINSI NAD, KOTA SABANG, KEC. SUKAKARYA P. RONDO KONDISI : 1. Tidak berpenduduk 2. Luas wilayah : ± 4 km² 3. Potensi : Pertahanan Keamanan 4. Dukungan K/L : BNPP, Kemenko Polhukkam, Kemhan, Mabes TNI, Kemhub
36 KONDISI : 1. Tidaka berpenduduk 2. Luas wilayah : ± 200 m² 3. Potensi : Pertahanan keamanan 4. Dukungan K/L : BNPP, Kemenko Polhukam, Kemhan, Mabes TNI, Kemhub LOKPRI I : PROVINSI RIAU, KAB. ROKAN HILIR, KEC. PASIR LIMAU PULAU BATUMANDI
37 LOKPRI I ; PROVINSI KEP. RIAU, KAB. NATUNA, KEC. BUNGURAN TIMUR PULAU SENOA KONDISI : 1. Tidak berpenduduk 2. Luas wilayah : ± 0,24 Km² 3. Potensi : Pertahanan keamanan 4. Dukungan K/L : BNPP, Kemenko Polhukam, Kemhan, Mabes TNI, Kemhub
38 LOKPRI I : PROVINSI KALTIM, KAB. NUNUKAN, KEC. SEBATIK PULAU SEBATIK P. Sebatik KONDISI : 1. Berpenduduk 2. Luas wilayah : 414, 16 Km² 3. Potensi : Ekonomi dan pertahanan keamanan 4. Dukungan K/L : Seluruh K/L
39 KONDISI : 1. Berpenduduk 2. Luas wilayah : ± 3,15 Km² 3. Potensi : Ekonomi dan Pertahanan keamanan 4. Dukungan K/L : Seluruh K/L LOKPRI I ; PROVINSI SULUT, KAB. TALAUD, KEC. MIANGAS PULAU MIANGAS
40 Wawasan Kebangsaan Indonesia Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928) Pengalaman Sejarah Senasib Sepenanggungan Didukung ideologi nasionalisme Latar Belakang Sejarah
41 Pemahaman Wawasan Kebangsaan Pada hakekatnya dilandasi oleh Pancasila sebagai dasar filosofis Bangsa Jadikan pedoman bertingkah laku bermasyarakat berbangsa dan bernegara Terbentuk Karakter Bangsa
42
43 ARTINYA : PRINSIP KETUHANAN : ketuhanan yang berkebudayaan, yang lapang dan toleran; bukan ketuhanan yang saling menyerang, merusak dan mengucilkan. PRINSIP KEMANUSIAAN : yakni yang berperikemanusian dan berperikeadilan; bukan menjajah dan eksploitatif. PRINSIP KEBANGSAAN : yakni mampu mengembangkan persatuan dari aneka perbedaan, bhineka tunggal ika ; bukan kebangsaan yang meniadakan perbedaan atau menolak persatuan. PRINSIP DEMOKRASI : yakni mengembangkan musyawarah mufakat; bukan demokrasi yang didikte oleh suara mayoritas (mayorokrasi) atau minoritas elit penguasa-pemodal (minorokrasi). PRINSIP KESEJAHTERAAN : yakni mengembangkan partisipasi dan emansipasi di bidang ekonomi dengan semangat kekeluargaan; bukan visi kesejahteraan yang berbasis individualisme-kapitalisme;
44 SEJARAH IDEOLOGI PANCASILA TAHUN 1908 MASA KEBANGKITAN NASIONAL PERLAWANAN BUDAYA MELAWAN KOLONIAL DIPELOPORI OLEH ORGANISASI BOEDI OETOMO
45 TAHUN 1928 MANIFESTO POLITIK PEMUDA 1925 KONGRES PEMUDA TAHUN 1926 SUMPAH PEMUDA 1928 JATI DIRI KEINDONESIAAN
46 SEJARAH TAHUN 1945 SIDANG BPUPKI 1945 (PIDATO BUNG KARNO 1 JUNI 1945) SIDANG PPKI (18 AGUSTUS 1945): PENETAPAN RANCANGAN HUKUM DASAR SEBAGAI UUD 1945 PENETAPAN RANCANGAN PEMBUKAAN MENJADI PEMBUKAAN UUD 1945 (TERDAPAT PANCASILA) PENETAPAN SOEKARNO DAN M. HATTA SEBAGAI PRESIDEN DAN WAPRES INDONESIA
47 SEJARAH TAHUN 1950-AN 1965 oterjadi PENYIMPANGAN TERHADAP PANCASILA opemerintahan BERGANTI- GANTI SISTEM ootoriterisme MELALUI DEMOKRASI TERPIMPIN omenguatnya NASAKOM oporos JAKARTA PEKING
48 SEJARAH TAHUN 1966 ORDE BARU SEBAGAI ORDE PEMBANGUNAN DITETAPKANNYA TAP MPR NO. II/MPR/1978 TENTANG P4 DITETAPKANNYA PANCASILA SEBAGAI SATU-SATUNYA ASAS BAGI PARPOL DAN ORMAS DITETAPKANNYA PEMBANGUNAN SEBAGAI PENGAMALAN PANCASILA (DALAM GBHN)
49 SEJARAH TAHUN 1974 TERJADI PERISTIWA MALARI (MENENTANG KEDATANGAN PM JEPANG TANAKA DAN MENOLAK BARANG-BARANG BUATAN JEPANG) TAHUN 1980-AN DEMO MAHASISWA MENENTANG KEPEMIMPINAN SUHARTO (HARIMAN SIREGAR, DLL)
50 SEJARAH TAHUN 1997 TERJADI KRISIS MONETER TAHUN 1998 KRISIS EKONOMI: NILAI RUPIAH TURUN, HARGA BARANG MELAMBUNG TINGGI KRISIS POLITIK: MAHASISWA MENDUDUKI GEDUNG DPR MENUNTUT ABRI KEMBALI KE BARAK, TURUNKAN HARGA, DAN TURUNKAN SOEHARTO SOEHARTO MUNDUR SEBAGAI PRESIDEN PADA TANGGAL 21 MEI 1998 MPR MENGADAKAN SIDANG ISTIMEWA TANGGAL 1-11 MARET 1998
51 Merenung Sejenak
52 SEJARAH KEPUTUSAN PENTING SI MPR 1998 TAP MPR NO. X TENTANG POKOK-POKOK REFORMASI PEMBANGUNAN. TAP MPR NO. XI TENTANG PENYELENGGARA NEGARA YANG BERSIH DARI KKN TAP MPR NO. XV TENTANG PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH, TAP MPR NO. XVI TENTANG POLITIK EKONOMI DALAM RANGKA DEMOKRASI EKONOMI TAP MPR NO. XVII TENTANG HAM TAP MPR NO. XVIII TENTANG PENCABUTAN TAP MPR NO. II/MPR/1978 TENTANG P4
53 ."...Tidak sepatutnya kita memperdebatkan kembali pancasila sbg dsr negara. Ini penting karena MPR pada 1998 melalui Tap MPR Nomor 18/mpr/1998 maka Pancasila tlh ditetapkan sbg dsr negara. Mari kita patrikan dan mari kita hentikan debat ttg Pancasila sbg dsr negara, karena itu kontra produktif dan unhistories,". Pancasila bersama UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika adalah Empat Pilar utama dlm kehidupan berbgs dan berneg yg telah menjadi bag kehidupan bangsa ini sepanjang masa...
54
55
56 PANCASILA: VISI & KARAKTER BANGSA Pancasila adalah visi, sebab tanpa visi jadi liarlah rakyat Karakter universal: Ketuhanan Yang Mahaesa dan Perikemanusiaan yang adil dan beradab. Karakter Kebangsaan: PERSATUAN INDONESIA, KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN dan KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
57 PERAN DAN KEDUDUKAN SBG DSR NEGARA SBG JIWA DAN KEPRIBADIAN SBG PANDANGAN HIDUP BANGSA SBG IDEOLOGI SBG TUJUAN HIDUP
58 Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum Pemerintahan berdasar atas sistem konstitusi tidak bersifat absolut Kekuasaan negara tertinggi MPR berada pada
59 Presiden ialah penyelenggara pemerintah negara tertinggi di bawah majelis Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR Menteri Negara adalah pembantu Presiden, Menteri Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas
60 Dalam pandangan Pancasila, akan hubungan sosial yang selaras, serasi dan seimbang antara individu dengan masyarakat dijiwai oleh nilai-nilai yang terkandung dalam Lima Sila dalam Pancasila sebagai kesatuan
61 Bidang politik luar negeri yang bebas aktif Meningkatkan peranannya untuk turut serta menciptakan perdamaian dunia yang abadi & berkeadilan sosial
62 KEMBALI KE RUMAH KITA: PANCASILA AMANDEMEN UUD 1945 ( AMANDEMEN 1 TAHUN 1999, AMANDEMEN 2 TAHUN 2000, AMANDEMEN 3 TAHUN 2001, DAN AMANDEMEN 4 TAHUN 2002). HASIL PENTING AMANDEMEN: ISI PEMBUKAAN UUD 1945 TETAP DIPERTAHANKAN; NEGARA INDONESIA ADALAH NEGARA HUKUM (PASAL 1 AYAT (3)); PRESIDEN DAN WAPRES DIPILIH DALAM SATU PASANGAN SECARA LANGSUNG OLEH RAKYAT (PASAL 6A AYAT (1); PRESIDEN DAN WAPRES MEMEGANG JABATAN SELAMA LIMA TAHUN DAN SESUDAHNYA DAPAT DIPILIH KEMBALI DALAM JABATAN YANG SAMA, HANYA UNTUK SATU KALI MASA JABATAN (PASAL 7); PEMILU DILAKSANAKAN SECARA LANGSUNG, UMUM, BEBAS, RAHASIA, JUJUR, DAN ADIL SETIAP LIMA TAHUN SEKALI
63 KEMBALI KE RUMAH KITA: PANCASILA PENGATURAN HAM SECARA LENGKAP (PASAL 28A HINGGA 28J) PENGATURAN TENTANG NKRI (PASAL 25A), LAMBANG NEGARA (PASAL 36A), LAGU KEBANGSAAN (36B). UUD 1945 AMANDEMEN MENGATUR SECARA JELAS LEMBAGA-LEMBAGA BARU, SEPERTI KOMISI YUDISIAL, MAHKAMAH KONSTITUSI, DPD DAN KPU
64 KEMBALI KE RUMAH KITA: PANCASILA PRODUK PERUNDANG-UNDANGAN SEBAGAI IMPLEMENTASI IDEOLOGI NEGARA PANCASILA: UU KEMERDEKAAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT DI MUKA UMUM (UU NO. 9 TAHUN 1998) UU HAM (UU NO. 39 TAHUN 1999) UU PERS (UU NO. 40 TAHUN 1999) UU SISDIKNAS (UU NO. 20 TAHUN 2003), PADA PASAL 2 DINYATAKAN PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 UU PORNOGRAFI (UU NO. 44 TAHUN 2008) UU KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK (UU NO. 14 TAHUN 2008)
65 lanjutan UU PENGHAPUSAN DISKRIMINASI RAS DAN ETNIS (UU NO. 40 TAHUN 2008) UU PELAYANAN PUBLIK (UU NO. 25 TAHUN 2009) DAN UU LAINNYA YANG MERUPAKAN CERMINAN NILAI DASAR PANCASILA
66 KETUHANAN YANG MAHA ESA Percaya dan Takwa kepada Tuhan sesuai agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
67 PERIKEMANUSIAAN Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. Saling mencintai sesama manusia. Mengembangkan sikap tenggang rasa. Tidak semena-mena terhadap orang lain. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. Berani membela kebenaran dan keadilan. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh uma manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat-menghormati da bekerjasama dengan bangsa lain.
68 PERSATUAN INDONESIA Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. Cinta Tanah Air dan Bangsa. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-tanah Air Indonesia. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-bhinneka Tunggal Ika.
69 KERAKYATAN Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. Utamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. Musyawarah untuk mufakat dalam semangat kekeluargaan. Iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah. Musyawarah dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. Keputusan harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai kebenaran dan keadilan.
70 KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA Perbuatan yang cerminkan sikap kekeluargaan/gotong-royong. Bersikap adil. Keseimbangan antara hak dan kewajiban. Menghormati hak-hak orang lain. Suka memberi pertolongan kepada orang lain. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain. Tidak boros.dan bergaya hidup mewah. Tidak merugikan kepentingan umum. Suka bekerja keras. Menghargai hasil karya orang lain. Mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
71 Peran Nasionalisme Tokoh tokoh bangsa
72 APARATUR SIPIL NEGARA Globalisasi o Pelayanan Publik o Profesional o Kompetensi (Pengetahuan, Perilaku, Skill) o Etika Profesi o Memahami bidang tugas o Berorientasi pada mutu/kualitas; o Budaya Pelayanan ASN o Tidak Diskriminatif o Membangun kepercayaan publik Desentralisasi Pluralitas Konflik o o o o o o o o o Oreintasi Pada kepentingan Publik o Mengutamakan kepentingan Publik o Etika publik o Nilai-nilai publik o Public trust Pemersatu bangsa Pengawal negara Mementingkan kepentingan negara Loyalitas pada negara bukan yang lainnya Semangat Nasionalisme Wawasan Kebangsaan Menciptakan kondisi aman dan damai Keragaman/pluralisme
73
74 Materi Pokok 2 : ASN Sebagai Pelaksana Kebijakan Publik Memahami fungsi dan peran ASN sebagai pembuat dan pelaksana kebijakan publik
75 Pelaksana kebijakan publik: Setiap pegawai ASN harus memiliki nilai-nilai kepublikan, berorientasi pada kepentingan publik dan senantiasa menempatkan kepentingan publik, bangsa dan negara di atas kepentingan lainnya, mengedepankan kepentingan nasional ketimbang kepentingan sektoral dan golongan. Untuk itu pegawai ASN harus memiliki karakter dan orientasi kepublikan yang kuat dan mampu mengaktualisasikannya dalam setiap langkah-langkah pelaksanaan kebijakan publik.
76 Materi Pokok 3 : ASN Sebagai Pelayanan Publik Memahami fungsi dan peran ASN sebagai pelayanan Publik
77 Adanya ketidak puasan masyarakat terhadap waktu,biaya dan cara pelayanan Adanya diskriminasi pelayanan atas dasar hubungan pertemanan,afiliasi politik,etnis, dan agama Birokrasi,suap dan pungli sudah dianggap sebagai hal yang wajar Orientasi Pelayanan tidak terhadap pengguna jasa tapi kepada kepentingan pemerintah bahkan pejabatnya Budaya yang berkembang bukan budaya pelayanan melainkan budaya kekuasaan Kewenangan untuk melayani terdistribusi pada banyak satuan birokrasi
78
79 Sebagai pelayan publik: Setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Mereka harus bersikap profesional dan berintegritas dalam memberikan pelayanan. Tidak boleh mengejar keuntungan pribadi atau instansinya belaka, tetapi pelayanan harus diberikan dengan maksud memperdayakan masyarakat, menciptakan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Untuk itu integritas menjadi penting bagi setiap pegawai ASN. Senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan, tidak korupsi, transparan, akuntabel, dan memuaskan publik.
80 Materi Pokok 4 : ASN Sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa Memahami peran ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa
81
82 APARATUR SIPIL NEGARA Harus Paham Sejarah Bangsa Indonesia Harus memiliki jiwa nasionalisme Sebagai Pelaksana Kebijakan Publik Sebagai Pelayan Publik Sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa Berintegritas Berwawasan Kebangsaan yang Kuat Berorientasi kepublikan yang kuat Mementingkan kepentingan nasional di atas segalanya
83 AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR NASIONALISME
DAFTAR NOMENKLATUR DAN PENAMAAN
DAFTAR NOMENKLATUR DAN PENAMAAN GAN TELKOM UNIVERSITYGEDUNG-GEDUNG DI LINGKUNGAN TELKOM UNIVERSITYGEDUNG-GEDUNG DI LING No. Kelompok Gedung 00 Rektorat 01 Fakultas Teknik Elektro 02 Fakultas Rekayasa Industri
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjaga
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
www.legalitas.org PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka menjaga
Lebih terperinciPENGARUH PULAU PULAU TERLUAR TERHADAP PENETAPAN BATAS LAUT INDONESIA
PENGARUH PULAU PULAU TERLUAR TERHADAP PENETAPAN BATAS LAUT INDONESIA Lalu Muhamad Jaelani Teknik Geodesi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, ITS, Sukolilo, Surabaya, 60111 E-mail : lmjaelani@geodesy.its.ac.id,
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dan sebagian besar merupakan pulau-pulau kecil yang tersebar diseluruh nusantara. Indonesia menjadi negara kepulauan sejak ditetapkan
Lebih terperinciUnited Nations Convention on the Law of the Sea/Konvensi
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjaga keutuhan wilayah negara, serta meningkatkan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciPILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGAR
PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGAR EMPAT PILAR Pancasila UUD 1945 NKRI Bhineka Tunggal Ika KARAKTER Unsur kunci: komitmen, kata2 dpt dipegang, keputusan demi kebaikan bersama Memperlakukan sesama dgn
Lebih terperinciPENGELOLAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DALAM PERSPEKTIF MENJAGA KEDAULATAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
PENGELOLAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DALAM PERSPEKTIF MENJAGA KEDAULATAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Oleh: Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR
Lebih terperinciINFORMASI CITRA SATELIT 92 PULAU-PULAU KECIL TERLUAR INDONESIA
INFORMASI CITRA SATELIT 92 PULAU-PULAU KECIL TERLUAR INDONESIA Pulau Marore Data Pleiades 15 Februari 2013 Pulau Nipa Worldview-2 23 Maret 2015 Landsat 8 G. Kelud (26 Juni 2013) Sebelum Erupsi Pulau Rondo
Lebih terperinciPENETAPAN KAWASAN STRATEGIS NASIONAL
LAMPIRAN X PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 26 TAHUN 2008 TANGGAL : 10 MARET 2008 PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS NASIONAL 1. Kawasan Industri Lhokseumawe (Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam)
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PERMEN/M/2006 TENTANG
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PERMEN/M/2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN KAWASAN PERBATASAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjaga
Lebih terperinciLOGO. Dipaparkan oleh: Dr. Sudirman Saad Direktur Jenderal KP3K
Dipaparkan oleh: Dr. Sudirman Saad Direktur Jenderal KP3K Disampaikan pada: Sarasehan Roadmap Pembangunan Kelautan dan Kemaritiman UGM YOGYAKARTA 28 Agustus 2014 www.themegallery.com POTENSI SUMBERDAYA
Lebih terperinciAnalisis Keberadaan 92 Pulau Terluar di Indonesia dalam Mendukung Pengembangan Konsep Tol Laut
Analisis Keberadaan 92 Pulau Terluar di Indonesia dalam Mendukung Pengembangan Konsep Tol Laut Karya tulis ilmiah yang diajukan untuk Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) kategori surveyor dan umum dalam rangka
Lebih terperinciPROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN SKMPP ATR SEBAGAI SUPPORTING SYSTEM MONITORING DAN EVALUASI
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN SKMPP ATR SEBAGAI SUPPORTING SYSTEM MONITORING DAN EVALUASI KONSULTASI TEKNIS SISTEM KENDALI
Lebih terperinciPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pancasila dan Implementasinya
Modul ke: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pancasila dan Implementasinya Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Hubungan Masyarakat Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc Sub Bahasan 1.Sejarah Lahirnya Pancasila 2.Pancasila
Lebih terperinciANALISIS KEBERADAAN 92 PULAU TERLUAR DI INDONESIA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN KONSEP TOL LAUT
Rizki Baihaqi. Analisis Keberadaan 92 Pulau Terluar di Indonesia 183 ANALISIS KEBERADAAN 92 PULAU TERLUAR DI INDONESIA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN KONSEP TOL LAUT Rizki Baihaqi Jurusan Teknik Geodesi
Lebih terperinciPROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA STRATEGI KONSERVASI PULAU KECIL TERLUAR DALAM MENJAGA KEDAULATAN NKRI. Bidang Kegiatan: PKM GT.
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA STRATEGI KONSERVASI PULAU KECIL TERLUAR DALAM MENJAGA KEDAULATAN NKRI Bidang Kegiatan: PKM GT Disusun Oleh: Lutfi Brilliant Wanda C44080035 / 2008 (Ketua) Fahrul Rozi C44080024
Lebih terperinciPENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd PERTEMUAN KE-2
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd PERTEMUAN KE-2 Substansi Hak dan Kewajiban asasi Manusia dalam Pancasila PANCASILA UNDANG UNDANG DASAR 1945 PASAL 28A -28J UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciPANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA
PANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA 1 1. SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA a. Percaya & Taqwa Kpd Tyme Sesuai Dgn Agama & Kepercayaannya Masing2 Menurut Dsr Kemanusiaan Yg Adil Dan Beradab b. Hormat
Lebih terperinciBartima Oktavia Bahar Nim: E
Tugas : 45 BUTIR-BUTIR PANCASILA Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mata kuliah Pendidikan Pancasila Semester Genap Disusun Oleh : Bartima Oktavia Bahar Nim: E51116302 Departemen Antropologi
Lebih terperinci: PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR : 2 TAHUN 2011 TANGGAL : 7 JANUARI 2011
LAMPIRAN I : PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR : 2 TAHUN 2011 TANGGAL : 7 JANUARI 2011 RENCANA INDUK PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2011-2014 A. PENDAHULUAN
Lebih terperinciOleh: EKO HANDOYO ( Universitas Negeri Semarang) HP:
Oleh: EKO HANDOYO ( Universitas Negeri Semarang) Email: eko.handoyo@mail.unnes.ac.id HP: 085867775458 APERSEPSI 1. Apakah ideologi itu? 2. Sebutkan ideologi-ideologi besar yang berkembang di berbagai belahan
Lebih terperinciSEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DAN BUTIR PENGAMALAN PANCASILA
TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DAN BUTIR PENGAMALAN PANCASILA Disusun oleh: Nama : Gigih Fajar Kurniawan Nim : 11.11.5519 Kelompok Jurusan Nama Dosen : F : S1-TI :Abidarin
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA Disusun Oleh : Nama NIM Kelompok Program Studi/ Jurusan Nama Dosen : : : : : Doni Saputra.P 11.11.5553 F S1/Teknik Informatika Abidarin Rosidi,
Lebih terperinciBADAN TENTANG DENGAN RAHMAT BADAN. batas wilayah. berdasarkan. pelaksanaan, wilayah. rencana induk. kawasan. perbatasan; program pengelolaan
BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN TAHUN
Lebih terperincifti PRESIDEN REPLIBLIK INDONESIA LAMPIRAN I NOMOR 6 TAHUN 2017 DAFTAR PULAU-PULAU KECIL TERLUAR Laut Natuna '32" u : ' 08" T
fti * REPLIBLIK INDONESIA LAMPIRAN I KEPUTUSAN NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DAFTAR PULAU-PULAU KECIL TERLUAR Nama Nama Lain ; Koordlnat Titik Terluar (Lintang, Bujur)
Lebih terperinciBUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN
BUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN Butir butir Pancasila yang dahulu ada 36 butir sekarang diubah menjadi 45 butir pancasila. Dan sekarang ini masyarakat banyak yang belum tahu
Lebih terperinciI. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara
I. Hakikat Pancasila Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan
Lebih terperinciPada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut
Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut bebas di antara pulau-pulau di Indonesia. Laut bebas
Lebih terperinciI- i PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR
v.--'' j'.'y' I- i, i KEPUTUSAN NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang bahwa dengan Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Lebih terperinciMenetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG DAFTAR KOORDINAT GEOGRAFIS TITIK- TITIK GARIS PANGKAL KEPULAUAN INDONESIA.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 38 TAHUN 2002 (38/2002) TENTANG DAFTAR KOORDINAT GEOGRAFIS TITIK-TITIK GARIS PANGKAL KEPULAUAN INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA Disusun Oleh : Nama NIM Kelompok Program Studi/ Jurusan Nama Dosen : : : : : SUHENDRA JUNIAR A. 11.11.5565 F S1/Teknik Informatika Abidarin
Lebih terperinciPendidikan Pancasila. Makna dan Aktualisasi Sila Ketuahanan Yang Maha Esa Dalam Kehidupan Bernegara pada Bidang Politik ekonomi, sosial dan hankam
Modul ke: Pendidikan Pancasila Makna dan Aktualisasi Sila Ketuahanan Yang Maha Esa Dalam Kehidupan Bernegara pada Bidang Politik ekonomi, sosial dan hankam Fakultas EKONOMI Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Program
Lebih terperinciPendidikan Kewarganegaraan
Modul ke: Pendidikan Kewarganegaraan Berisi tentang Pancasila, Ideologi Negara, Implementasi Pancasila di Negara Indonesia. Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi
Lebih terperincitercantum Meskipun yaitu : Indonesia Limaa berikut: Rakyat. Dia Pancasila yang dasar Sekarang S Setelah Rumusan
PANCASILAA Perisai Pancasila menampilkan lima lambang Pancasila Pancasilaa adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañcaberarti lima dan śīla berarti
Lebih terperinciPANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA
PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA Modul ke: 03 Fakultas Udjiani EKONOMI DAN BISNIS A. Sejarah Lahirnya Pancasila B. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia C. Implementasi Pancasila dalam Kehidupan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2002 TENTANG DAFTAR KOORDINAT GEOGRAFIS TITIK-TITIK GARIS PANGKAL KEPULAUAN INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2002 TENTANG DAFTAR KOORDINAT GEOGRAFIS TITIK-TITIK GARIS PANGKAL KEPULAUAN INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-undang
Lebih terperinciRencana Induk Pengelolaan Batas Wilayah Negara & Kawasan Perbatasan
68261 Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Rencana Induk Pengelolaan Batas Wilayah Negara & Kawasan Perbatasan Tahun 2011-2014 Public Disclosure Authorized
Lebih terperinciPKKMB UNIVERSITAS WAHID HASYIM WAWASAN KEBANGSAAN
PKKMB UNIVERSITAS WAHID HASYIM WAWASAN KEBANGSAAN Disampaikan oleh: Hj. Tri Handayani, SH., MH. Alamat : Jl. Menoreh Tengah X/22 Sampangan Semarang Telp. 8505680, www.unwahas.ac.id, www.fai.unwahas.ac.id
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA (Kuliah ke 13) suranto@uny.ac.id 1 A. UUD adalah Hukum Dasar Tertulis Hukum dasar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu (a) Hukum dasar tertulis yaitu UUD, dan
Lebih terperinciBAB 1 KEUTUHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
BAB 1 KEUTUHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa Indonesia. Bhinneka Tungga Ika mempunyai makna berbeda-beda tetapi tetap satu. Semboyan ini diambil dari
Lebih terperinciWAWASAN KEBANGSAAN a) Pengertian Wawasan Kebangsaan
WAWASAN KEBANGSAAN Wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang membebaskan diri dari segala bentuk penjajahan, seperti penjajahan oleh Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang. Perjuangan bangsa
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : II/MPR/1978 TENTANG PEDOMAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILA (EKAPRASETIA PANCAKARSA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS
Lebih terperinciMATERI TES WAWASAN KEBANGSAAN 1. PANCASILA Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini berasal dari bahasa Sansekerta yaitu pañca
MATERI TES WAWASAN KEBANGSAAN 1. PANCASILA Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini berasal dari bahasa Sansekerta yaitu pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Dengan
Lebih terperinci2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,
2.4 Uraian Materi 2.4.1 Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila berarti konsepsi dasar tentang kehidupan yang
Lebih terperinciPANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA. Modul ke: 03TEKNIK. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU
Modul ke: PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA Fakultas 03TEKNIK Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU Tujuan Instruksional Khusus Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mengetahui
Lebih terperinciMODUL 2 PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA
MODUL 2 PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA Sejarah lahirnya Pancasila Tanggal 1 Juni 1945 para anggota BPUPKI sepakat untuk membentuk sebuah panitia kecil yang tugasnya adalah menampung usul-usul yang masuk
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA
TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM Yogyakarta NAMA : Listia Fitriani NIM : 11.01.2931 Kelompok : B Program Studi : Diploma 3 Jurusan : Teknik Informatika Dosen
Lebih terperinci26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 37 SEMARANG
PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 37 SEMARANG Jl. Sompok No. 43 Telp. 8446802 Semarang Website.www.smp 37.smg.sch.id Email: smp 37 smg @ yahoo.co.id ULANGAN TENGAH SEMESTER GANJIL TAHUN
Lebih terperinciINTI SILA PERTAMA SAMPAI INTI SILA KELIMA
1 INTI SILA PERTAMA SAMPAI INTI SILA KELIMA 1. Arti Penting Keberadaan Pancasila Pancasila sebagai dasar negara adalah sebuah harga mati Yang tidak boleh di tawar lagi. Bukan tidak mungkin, apabila ada
Lebih terperinciWaktu: 8 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Standar Kompetensi: Memahami Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Waktu: 8 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Standar Kompetensi: Memahami Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Kompetensi Dasar : 1.1. Mendeskripsikan Hakikat Bangsa Dan Unsur-unsur Terbentuknya
Lebih terperinciBUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DESA PANCASILA DI KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,
Lebih terperinciTUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PANCASILA PANDU JOKO PRASETYO KELOMPOK F S1 TEKNIK INFORMATIKA. DOSEN : Dr. ABIDARIN ROSYIDI, MMa.
TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PANCASILA PANDU JOKO PRASETYO 11.11.5668 KELOMPOK F S1 TEKNIK INFORMATIKA DOSEN : Dr. ABIDARIN ROSYIDI, MMa. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jl. Ring Road Utara, Condong Catur Yogyakarta,
Lebih terperinciPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA Fakultas TEKNIK Martolis, MT Program Studi Teknik Mesin TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS; MENGETAHUI SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA MENJELASKAN
Lebih terperinci29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)
29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP PILAR KEBANGSAAN. OLEH : Drs. KOHARUDIN.H MSi
PENINGKATAN PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP PILAR KEBANGSAAN OLEH : Drs. KOHARUDIN.H MSi BANGSA INDONESIA (INDONESIA NATION) Kehidupan Bangsa Indonesia didasarkan atas Perasaan kebangsaan Indonesia, kehendak
Lebih terperinciYODI PERMANA PENGAMALAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN SISTEM INFORMASI
TUGAS AKHIR YODI PERMANA 11.12.5667 PENGAMALAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN SISTEM INFORMASI DOSEN : Drs. Muhammad Idris P, M PENDAHULUAN Sebagai warga negara yang setia pada nusa dan bangsa,
Lebih terperinciBAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.
Modul ke: 11 Fakultas TEKNIK PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA SILA KETIGA PANCASILA KEPENTINGAN NASIONAL YANG HARUS DIDAHULUKAN SERTA AKTUALISASI SILA KETIGA DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA ( DALAM BIDANG POLITIK,
Lebih terperinciPancasila dan Budaya. STMIK Amikom Yogyakarta. oleh : Rossidah ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika. pembimbing :
Pancasila dan Budaya STMIK Amikom Yogyakarta oleh : Rossidah 11. 02. 8043 ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika pembimbing : Drs. M. Kalis Purwanto, MM 1 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI i ii BAB
Lebih terperinciREVITALISASI POTENSI KEKUATAN PERTAHANAN NIR MILITER DI WILAYAH PERBATASAN
REVITALISASI POTENSI KEKUATAN PERTAHANAN NIR MILITER DI WILAYAH PERBATASAN Disampaikan Oleh: Drs. MARHABAN IBRAHIM, M.Sc. Asisten Deputi Potensi Kawasan Perbatasan Darat Badan Nasional Pengelola Perhatasan
Lebih terperinciNilai-Nilai Pancasila
Nilai-Nilai Pancasila Disusun Oleh: Puji Dwi Hartanto 11.11.5191 Kelompok E Pembimbing: DR.Abidarin Rosyidi, MMa STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA Kata Pengantar Puji dan syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat
Lebih terperinciSAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI LAHIR PANCASILA SAYA INDONESIA, SAYA PANCASILA. Jakarta, 1 Juni 2017
KR/KOJK SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI LAHIR PANCASILA SAYA INDONESIA, SAYA PANCASILA Jakarta, 1 Juni 2017 Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat
Lebih terperinciARKENAS PERSEBARAN KARST DI BEBERAPA PULAU-PULAU TERLUAR INDONESIA DAN PROSPEKNYA PADA PENELITIAN ARKEOLOGI INDONESIA. Robby Ko King Tjoen
PERSEBARAN KARST DI BEBERAPA PULAU-PULAU TERLUAR INDONESIA DAN PROSPEKNYA PADA PENELITIAN ARKEOLOGI INDONESIA 1. Pendahuluan Kajian strategis dan studi kewilayahan, melalui hasil-hasil penelitian arkeologi
Lebih terperinci26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara
Lebih terperinciSTMIK AMIKOM YOGYAKARTA
TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA VANDALISME DAN HUBUNGANNYA DENGAN PELANGGARAN PENGAMALAN PANCASILA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA NAMA : IMRO ATUL ARIFAH NIM : 11.11.5183 KELOMPOK : E PRODI/ JURUSAN: S1/ TEKNIK
Lebih terperinciKerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan kerakyatan adalah bersifat cita-cita kefilsafatan, yaitu bahwa negara adalah untuk keperluan rakyat. Oleh karena itu maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Setelah Mahkamah Hukum Internasional menjatuhkan putusan kepemilikan pulau Sipadan dan Ligitan kepada Malaysia pada tanggal 17 Desember 2002, Indonesia memasuki suatu
Lebih terperinciSTMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Kebudayaan Indonesia Akar dari Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Disusun Oleh: Nama : Alif Rizki Andriawan NIM : 11.11.5193 Kelompok Prodi dan Jurusan : E : S1 TI Dosen Pembimbing : Abidarin Rosidi, Dr,
Lebih terperinciKEWARGANEGARAAN WAWASAN NUSANTARA. Modul ke: Fakultas FEB. Syahlan A. Sume. Program Studi MANAJEMEN.
KEWARGANEGARAAN Modul ke: WAWASAN NUSANTARA by Fakultas FEB Syahlan A. Sume Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id WAWASAN POKOK BAHASAN: NUSANTARA 1. PENGERTIAN DARI WAWASAN NUSANTARA 2. MAKSUD
Lebih terperinciMATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PERTEMUAN KE 8 OLEH : TRIYONO, SS. MM. STTNAS YOGYAKARTA Pancasila Material ; Filsafat hidup bangsa, Jiwa bangsa, Kepribadian bangsa, Sarana tujuan hidup bangsa, Pandangan
Lebih terperinciRUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA
Modul ke: RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA SEBAGAI SALAH SATU MATA KULIAH PENGEMBANGAN KARAKTER Fakultas FAKULTAS TEKNIK RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Program Studi
Lebih terperinciMemahami Budaya dan Karakter Bangsa
Memahami Budaya dan Karakter Bangsa Afid Burhanuddin Kompetensi Dasar: Memahami budaya dan karakter bangsa Indikator: Menjelaskan konsep budaya Menjelaskan konsep karakter bangsa Memahami pendekatan karakter
Lebih terperinciTUTORIAL DALAM RANGKA UJIAN DINAS DAN PENYESUAIAN PANGKAT BPOM-RI
PANCASILA UUD 1945 Bhinneka Tunggal Ika TUTORIAL DALAM RANGKA UJIAN DINAS DAN PENYESUAIAN PANGKAT BPOM-RI Oleh: Dr. M. Japar, M.Si. Nama : Dr. M. Japar, M.Si Biodata Narasumber TTL : Teluk Betung, 12 Februari
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA
PANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA Di susun oleh : Nama : Adam Putra Bakti NIM : 11.02.8089 Kelompok : A P. Studi : Pendidikan Pancasila Jurusan : D3-MI Dosen : Drs. M. Khalis Purwanto, MM
Lebih terperinciKISI-KISI PTS PKN KELAS 8 SEMESTER GASAL 2017
KISI-KISI PTS PKN KELAS 8 SEMESTER GASAL 2017 BAB I. PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BANGSA DAN NEGARA 1. Latar belakang Pancasila sebagai Ideologi Negara Pancasila adalah dasar Negara Kesatuan Repulik Indonesia
Lebih terperinciPENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-2 Dinamika Penerapan Demokrasi
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-2 Dinamika Penerapan Demokrasi Undang Undang yang berkaitan dengan Demokrasi a. Dalam Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 (sebelum
Lebih terperinciKEWARGANEGARAAN WAWASAN NUSANTARA : GEOPOLITIK-GEOSTRATEGI. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: 11Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika
KEWARGANEGARAAN Modul ke: 11Fakultas FASILKOM WAWASAN NUSANTARA : GEOPOLITIK-GEOSTRATEGI Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Teknik Informatika Pendahuluan Abstract : Menjelaskan Pengertian, kedudukan, fungsi,
Lebih terperinciHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA KELOMPOK 2: 1. Hendri Salim (13) 2. Novilia Anggie (25) 3. Tjandra Setiawan (28) SMA XAVERIUS BANDAR LAMPUNG 2015/2016 Hakikat Warga Negara Dalam Sistem Demokrasi Warga Negara
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI TUGAS AKHIR
IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI TUGAS AKHIR disusun oleh Rosyied Hamidy 11.11.5633 KELOMPOK PANCASILA F Dr. Abidarin Rosidi, M.Ma. STRATA 1 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciLATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA 1. BPUPKI dalam sidangnya pada 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945 membicarakan. a. rancangan UUD b. persiapan kemerdekaan c. konstitusi Republik Indonesia Serikat
Lebih terperinciNILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA
NILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA Diajukan oleh: Muhammad choirul mustain 11.11.4897 Kelompok D(S1-TI) Dosen: Tahajudin S, Drs Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akhir Mata Kuliah
Lebih terperinciAji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK
Modul ke: 13 Fakultas DESAIN SENI KREATIF Pancasila Dan Implementasinya Bagian III Pada Modul ini kita membahas tentang keterkaitan antara sila keempat pancasila dengan proses pengambilan keputusan dan
Lebih terperinciKata Pengantar. Penulis
Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-nya kami dapat menyelesaai kan buku Pendalaman Materi Pendidikan Kewarga Negaran un tuk kelas 5 SD
Lebih terperinciPENDIDIKAN KEWARAGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL
PENDIDIKAN KEWARAGANEGARAAN Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis Program Studi D. MACHDUM FUADY, S.H., M.H. Akuntansi www.mercubuana.ac.id 1. PENGERTIAN. 2. PARAMETER. 3. UNSUR-UNSUR PEMBENTUK. 4. SEBAGAI
Lebih terperinci13MKCU. PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan aktualisasi sila Persatuan Indonesia dalam kehidupan bernegara. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Modul ke: Fakultas
Modul ke: Fakultas 13MKCU PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan aktualisasi sila Persatuan Indonesia dalam kehidupan bernegara Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Program Studi Manajemen Makna Sila Persatuan Indonesia Persatuan
Lebih terperinciMATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PERTEMUAN KE 8 OLEH : TRIYONO, SS. MM. STTNAS YOGYAKARTA Pancasila Material ; Filsafat hidup bangsa, Jiwa bangsa, Kepribadian bangsa, Sarana tujuan hidup bangsa, Pandangan
Lebih terperinciWAWASAN NUSANTARA. Dewi Triwahyuni. Page 1
WAWASAN NUSANTARA Dewi Triwahyuni Page 1 WAWASAN NUSANTARA Wawasan Nusantara adalah cara pandang suatu bangsa tentang diri dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai
Lebih terperinciPANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT Oleh : Falihah Untay Rahmania Sulasmono KELOMPOK E NIM. 11.11.5273 11-S1TI-09 Dosen Pembimbing : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRAKSI Pancasila
Lebih terperinci1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa
1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dalam perjuangan untuk mencapai kehidupan yang lebih sempurna, senantiasa memerlukan nilai-nilai luhur yang dijunjungnya
Lebih terperinci: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)
KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Pendidikan
Lebih terperinciHAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.
HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR Disusun oleh : Sani Hizbul Haq 11.11.5585 Kelompok F Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. JURUSAN S1 TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM
Lebih terperinciPANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA
PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA Modul ke: 10 Fakultas TEKNIK AKTUALISASI SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA. ( DALAM BIDANG POLITIK, EKONOMI, SOSIAL BUDAYA, HANKAM SERTA HUKUM
Lebih terperinciANALISIS UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN. Pasal 19 s/d 37. Tugas untuk memenuhi Mata Kulia Pendidikan Kewarganegaraan
ANALISIS UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN Pasal 19 s/d 37 Tugas untuk memenuhi Mata Kulia Pendidikan Kewarganegaraan Yang dibina oleh Bapak Gatot Isnani Oleh Kelompok Ihwan Firdaus Ma rifatun Nadhiroh
Lebih terperinciPENGERTIAN DEMOKRASI Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat. kata kratos berarti pemerintahan.
PENGERTIAN DEMOKRASI Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat. kata kratos berarti pemerintahan. Jadi, demokrasi berarti pemerintahan rakyat,yaitu pemerintahan yang rakyatnya
Lebih terperinciPANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA
KEWARGANERAAN Modul ke: PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA Fakultas FEB SYAMSUNASIR, S.SOS., M. M. Program Studi Manajemen http://www.mercubuana.ac.id SEJARAH SINGKAT LAHIRNYA PANCASILA Istilah Pancasila pertama
Lebih terperinci