kupersembahkan kepada ayahda,ibunda, kanda, yunda tercinta dan semuanya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "kupersembahkan kepada ayahda,ibunda, kanda, yunda tercinta dan semuanya"

Transkripsi

1 kupersembahkan kepada ayahda,ibunda, kanda, yunda tercinta dan semuanya

2 II Orang mendapatkan pengetal1uan dan kepandaian, budi pekerti, mempunyai pendapat dan keu tamaan kadang-kadang dari ihlu, dari pendidikan dan dari ucapan-ucapan orang, dapat juga dari hika yat atau tuntunan-tuntunan langsung ". II Nereka yang berbelas kasih an tara sesama akan mendapat kasih Tuhan Yang Pengasih, maka dari itu saling cinta mencintailah para makhluk yang berada di bumi, ma~a kalian akan memperoleh cinta kasih dari yang berada di langi"t II

3 ,! 00 {g hjt~ D ["RI I' " { PARTURIENT PARESIS DAN KEMUNGI<lNAN KEJADIANNYA PAllA SAPI PERAH Dl KECAMATAN SUI{ARAJA I,KABUPATEN SUKABUMI oleh KRISMANTO B FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1 9 a 5

4 RINGKAS.<l..i..j Kl.'lISi'i;\.HTO. Parturient Paresis dan Kemungkinan Kejadiannya pada Sapi Perah di Kecamatan Sukaraja I, Kaoupaten Sukabumi. Dibawah bimbingan Dr. Aisjah Girindra. II 11 Parturient Paresis ada1ah penyakit metabolisme, menyangkut kalsium, yang erat hubungannya dengan proses me- 1ahirkan dan laktasi. Secara laboratoris di tandai dengan penurunan kadar kalsium serum darah menjadi 4-5 mg% atau 1ebih rendah lagi, yang lebih dikenal sebagai hipokalsemia. Terutama terdapat pada sapi bangs a Jersey, umur 5-9 tahun, pada waktu laktasi ketiga sampai ketujuh, pada saat mendekati partus atau sehari setelahnya. Penyru,it ini timbul dalam hubungannya dengan usaha meningkatkan produksi air susu, tanpa disertai dengan pengaturan pakan yang baik. Beberapa peneliti menyebutkan kejadiannya sekitar Melihat kondisi menejemen peternakan ki ta sekarang ini, tidak mengherankan bila di Indonesia kemungkinan kejadiannya menjadi tinggi. Permasalahan pokok dari kejadian penyakit ini adalah tingkat penurunan produksi air susu dan kematian hewan. Tanpa penanganan yang 'baik, kematian 'oerkisar %, penanganan yang cepat dan tepat menurunkan kematian hingga tinggal 15 % (Kaneko dan Cornelius, 1971). Gejala klinis yang timbu1 erat ~ubungannya dengan fungsi kompleks kalsium dalam tuhuh. Beragamnya geja1a k1inis y~ng sering menyertai kejadian penya~it ini, menyuli!

5 DI ICSCAHAT~;l\T SUj{A~AJ A I, KA3UP ATE] SUKA:3UI ii Oleh Krismanto B Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Dokter Hewan pada Fakul tas Kedokteran Rewan Institut Pertanian Bogor FAKULTAS KEDOKTERill~ INSTITUT PERTANIAN 1985 HEWAN BOGOR

6 Judul skripsi K.2J ADHJINY _.J. P ADA SAPI PERAII DI K:2:- CAHATAN SUKARMA I; KABUPATEl'i SUKA BUEI. Nama mahasiswa Krismanto Nomor pokok ; B Henyetujui : Tanggal Dr. _4isjah Girindra. Pembimbing

7 kan diagnosa penyakit secara klinis, terutama bila saatsaat kritis penyal.:;:it ini sudah terlewati. I,Ietode yang paling meyak=-nkan adalah diagnosis secara laboratoris terhadap tingkat kadar kalsium serum darah. Pengaturan kadar kalsium serum darah melibatkan hormon paratiroid dan kalsitonin, aktivi tas penyerapan o-leh usus, pengeluaran serta penyimpanannya oleh tulang, dan aktivitas vitamin D hasil sintesis di hati dan ginjal. Adanya beberapa alat tubuh, hormon, enzim dan vitamin yang terlibat pada kejadian penyaldt ini, mengingatkan kita akan pentingnya pencegahan disamping pengobatannya, yaitu : pemberian vitamin D pada wal~tu pre partum, pengaturan pakan sapi agar tidak terlalu gemuk pada periode kering kandang, pengamatan yang sempurna setel<3,h 48 jam post partum, tidak mengosongkan kelenjar susu dari kolestrum, dan menghindarkan stress sewaktu melahirkan. Pengobatan yang dipakai sampai sekarang adalah memakai preparat kalsium dan kombinasinya, serta dengan pemompaan ambing dengan resiko terjadinya infeksi oleh kuman.

8 KATA P:SNGAl'ITAR 3erk:J.t rahmat Tuhan Yang Ho.ha ::;so., skripsi yan,s merupakan salah sat'.! ayarat untuk mem:9cro1eh gelo.r Dokter Hewan pada Faku1 tas Kedokteran Rewan Insti tut Pertanio.n Bogor, telah dapat :genu1is selesaikan.?enghargaan yang setinggi-tingginya penu1is haturkan l\:epada Ibu Dr. Aiajah Girindra, sebagai dosen pembimbing yang ilerkenan memberili:an petunjuknya dari saat persiapan hingga tersusunnya skripsi ini. Xepada semua pihak pada perpustakaan pusat IPB, FKH, BPT Cial'li, dan BPPH, penu1is haturkan terima kasih, atas segala petunjuknya, sewaktu me1engkapi kepustakaan yang penulis per1uk:m. Keterbatasan kemampuan sebagai manusia, penulis sadari benar, namun segala kekurangan yang ada, baik isi ma~ pun penyajiannya telah penu1is usahakan seminimal-minimal nya. Sumbangan saran dan kri tik demi kesempurnaannya sangat penulis dambakan. Harapan penu1is, semoga skripsi ini berguna bagi semua pihak yang sewaktu-waktu memerlukannya. Bogor, JUhi Penu1is vi

9 DAFTAR LSI hal am an KATA P~HG.:LTT.AR... - vi DAFTAR lsi... vii DAFTAR TAJ3EL... viii DAFTiL~ GAMBAR... ix.. ~ PEl'lDAHULU Ai'l... 1 II. HIPOKALSEl1IA... 5 Pengertian Kejadiannya... 7 Faktor penyebab Gejala klinis Gejala patologi anatomik Diagnosa secara klinis Diagnosa secara laboratorium Diagnosa banding Pencegahan Pengobatan III. PERAl"lAN DAN HETABOLISi'IE KALSIUl'I Penyerapan dan metabolisme kalsium 32 Peranan kalsium dalam tubuh Kebutuhan kalsium untuk produksi air susu pembuangan kalsium IV. BEBERAPA KASUS YANG DITEl1UKAH

10 v.... VI Kesim.pulan Saran.....' DAFTAR PUSTPJLA RI'ilAYAT HIDUP... 63

TUBERKULOSIS PADA SAPI SEBAGAI PENYAKIT ZOONOSIS DITINJAU DARI SEGI KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI. oleh ZULKARNAEN ASNAWI SAID. Nrp B.

TUBERKULOSIS PADA SAPI SEBAGAI PENYAKIT ZOONOSIS DITINJAU DARI SEGI KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI. oleh ZULKARNAEN ASNAWI SAID. Nrp B. TUBERKULOSIS PADA SAPI SEBAGAI PENYAKIT ZOONOSIS DITINJAU DARI SEGI KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI oleh ZULKARNAEN ASNAWI SAID Nrp B. 15 0458 INSTITUT PERTANJAN BOGOR FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN 1983 RINGKASAN

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN KEBUNTINGAN PADA SAP I PERAH DAN KEPENTINGANNYA DALAM PENGElOlAAN REPRODUKSI SAPI PERAH

PEMERIKSAAN KEBUNTINGAN PADA SAP I PERAH DAN KEPENTINGANNYA DALAM PENGElOlAAN REPRODUKSI SAPI PERAH PEMERIKSAAN KEBUNTINGAN PADA SAP I PERAH DAN KEPENTINGANNYA DALAM PENGElOlAAN REPRODUKSI SAPI PERAH SKRIPSI oleh BENNY LlLII{ ERNAWATI B. 160496.. FAKUL.TAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 19

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Lemak (%)

TINJAUAN PUSTAKA. Lemak (%) TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Friesian Holstein (FH) Bangsa sapi perah Fries Holland berasal dari North Holland dan West Friesland yaitu dua propinsi yang ada di Belanda. Kedua propinsi tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laktasi atau mendekati kering kandang (Ramelan, 2001). Produksi susu sapi perah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laktasi atau mendekati kering kandang (Ramelan, 2001). Produksi susu sapi perah 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Produksi Susu Produksi susu yang fluktuatif selama sapi laktasi hal ini disebabkan kemampuan sel-sel epitel kelenjar ambing yang memproduksi susu sudah menurun bahkan beberapa

Lebih terperinci

... Carilah dahulu Kerajaan Allah

... Carilah dahulu Kerajaan Allah ... Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (Matius 6 : 33). Jerih payah papa dan mama tidak tersia, doa yang tiada henti telah dikabulkannya. USAHA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu peternakan. Pakan

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu peternakan. Pakan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu peternakan. Pakan merupakan salah satu komponen dalam budidaya ternak yang berperan penting untuk mencapai

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuisioner Peternak Pemasok Susu Segar

Lampiran 1 Kuisioner Peternak Pemasok Susu Segar LAMPIRAN 47 Lampiran 1 Kuisioner Peternak Pemasok Susu Segar KUISIONER PETERNAK SAPI PERAH Wilayah Kabupaten : Kecamatan : Tanggal Wawancara : Nama Enumerator : I.Identitas Peternak 1. Nama Pemilik : 2.

Lebih terperinci

THEII..ERIOSIS PADA SAPI AKIBAT INFEKSI THEILERIA MUTANS

THEII..ERIOSIS PADA SAPI AKIBAT INFEKSI THEILERIA MUTANS ~.. Dan kami bersyukur kepada Tuhan Yang telah melebarkan gerbang tua ini Dan kami bersyukur pada ibu bapa. Yang sepanjang malam Selalu berdoa tulus dan terbungkuk membiayai kami Dorongan kasih sepenuh

Lebih terperinci

KOKSIDIOSIS PAD A SAPI YANG DlSEBABKAN EIMERIA ZUERNII (RIVOLTA, 1887)

KOKSIDIOSIS PAD A SAPI YANG DlSEBABKAN EIMERIA ZUERNII (RIVOLTA, 1887) KOKSIDIOSIS PAD A SAPI YANG DlSEBABKAN EIMERIA ZUERNII (RIVOLTA, 1887) SKRIPSI Ole h DESY SUGESTI B. 190046 FAKUL TAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1 988 RINGKASAN Koksidia merupakan paras

Lebih terperinci

disusun oleh: Willyan Djaja

disusun oleh: Willyan Djaja disusun oleh: Willyan Djaja 0 PENDAHULUAN Produksi sapi perah dipengaruhi oleh factor genetic, lingkungan, dan interaksi genetic dan lingkungan. Factor genetic berpengaruh sebesar 30 % dan lingkungan 70

Lebih terperinci

GAMBARAN KALSIUM DARAH PADA PERIODE KEBUNTINGAN DAN KANDUNGAN KALSIUM DALAM SUSU PADA KAMBING PERANAKAN ETAWAH CANDRA ELISSAR YAFIZHAM

GAMBARAN KALSIUM DARAH PADA PERIODE KEBUNTINGAN DAN KANDUNGAN KALSIUM DALAM SUSU PADA KAMBING PERANAKAN ETAWAH CANDRA ELISSAR YAFIZHAM GAMBARAN KALSIUM DARAH PADA PERIODE KEBUNTINGAN DAN KANDUNGAN KALSIUM DALAM SUSU PADA KAMBING PERANAKAN ETAWAH CANDRA ELISSAR YAFIZHAM DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI DAN PATOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

Lebih terperinci

kupersembahkan buat kedua orangtuaku dan keempat adikku yang kucintai

kupersembahkan buat kedua orangtuaku dan keempat adikku yang kucintai kupersembahkan buat kedua orangtuaku dan keempat adikku yang kucintai KAUSA DAN CARA PENGENDALIAN PANARITIUM SKRIPSI oleh AMAN IRIANTO B.170715 FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR I 9 B

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN Penderita penyakit - penyakit ginjal kronik (PGK) mempunyai resiko kematian yang jauh lebih tinggi dibandingkan populasi normal. Banyak faktor yang berkontribusi terhadap tingginya, resiko

Lebih terperinci

\I Binatang yang merayap di bumi dan

\I Binatang yang merayap di bumi dan \I Binatang yang merayap di bumi dan burung yang terbang dengan dua s~ yapnya adalah makhluk Allah sepe ti kamu. Tidaklah:Kami a baikan suatu jua pun, kemudian mereka di kembalikan kepada Tuhannya 11 (

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. kelahiran anak per induk, meningkatkan angka pengafkiran ternak, memperlambat

PENDAHULUAN. Latar Belakang. kelahiran anak per induk, meningkatkan angka pengafkiran ternak, memperlambat 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Reproduksi merupakan sifat yang sangat menentukan keuntungan usaha peternakan sapi perah. Inefisiensi reproduksi dapat menimbulkan berbagai kerugian pada usaha peterkan sapi

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Zat Makanan Biomineral Dienkapsulasi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Zat Makanan Biomineral Dienkapsulasi HASIL DAN PEMBAHASAN Kandungan Zat Makanan Biomineral Dienkapsulasi Kandungan nutrien biomineral tanpa proteksi dan yang diproteksi serta mineral mix dapat dilihat pada Tabel 7. Kandungan nutrien biomineral

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Escherichia coli yang merupakan salah satu bakteri patogen. Strain E. coli yang

BAB I PENDAHULUAN. Escherichia coli yang merupakan salah satu bakteri patogen. Strain E. coli yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit ginjal dan usus pada manusia sangat erat kaitanya dengan bakteri Escherichia coli yang merupakan salah satu bakteri patogen. Strain E. coli yang bersifat zoonosis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bahan Pakan Bahan pakan sapi perah terdiri atas hijauan dan konsentrat. Hijauan adalah bahan pakan yang sangat disukai oleh sapi. Hijauan merupakan pakan yang memiliki serat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi dapat digolongkan sebagai minuman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi dapat digolongkan sebagai minuman BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kopi 1. Pengertian kopi Kopi merupakan salah satu minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi dapat digolongkan sebagai minuman psikostimulant

Lebih terperinci

karya kecil ini kupersembahkan kepada Ayah, Ibu dan Adik-adik tercinta... do'a dan pengorbananmu tidaklah eia-sia...

karya kecil ini kupersembahkan kepada Ayah, Ibu dan Adik-adik tercinta... do'a dan pengorbananmu tidaklah eia-sia... "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala Puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alamo Yang Maha Pengasih lagi Penyayang. Yang menguasai hari kemudian. Hanya Engkaulah yang kami sembah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan 1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan hewan ternak perah lainnya. Keunggulan yang dimiliki sapi perah tersebut membuat banyak pengusaha-pengusaha

Lebih terperinci

't\ll~ : oran g tuaku, E;uru - guruku. saudarasaudara terc:lnta, serta all1l3.materku... '

't\ll~ : oran g tuaku, E;uru - guruku. saudarasaudara terc:lnta, serta all1l3.materku... ' 't\ll~ : oran g tuaku, E;uru - guruku. saudarasaudara terc:lnta, serta all1l3.materku..... ' i"1 ric HI / 'fs KONTROL HORMONAL PADA IMPLANTASI SKRIPSI oleh EDI WIRYANA AHMAD B 17.1432 FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki ciri-ciri fisik antara lain warna hitam berbelang putih, ekor dan kaki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki ciri-ciri fisik antara lain warna hitam berbelang putih, ekor dan kaki 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Perah Sapi perah yang dipelihara di Indonesia pada umumnya adalah Friesian Holstein (FH) dan Peranakan Friesian Holstein (PFH) (Siregar, 1993). Sapi FH memiliki ciri-ciri

Lebih terperinci

MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PENYAKIT SAPI PERAH FRIESIAN HOLSTEIN DI UPTD BPT - SP DAN HPT CIKOLE, LEMBANG TUGAS AKHIR.

MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PENYAKIT SAPI PERAH FRIESIAN HOLSTEIN DI UPTD BPT - SP DAN HPT CIKOLE, LEMBANG TUGAS AKHIR. MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PENYAKIT SAPI PERAH FRIESIAN HOLSTEIN DI UPTD BPT - SP DAN HPT CIKOLE, LEMBANG TUGAS AKHIR Oleh: ANNASTASYA MAULANI PROGRAM STUDI D III MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN FAKULTAS

Lebih terperinci

Lampiran 1 Hasil Pengujian sampel susu menggunakan metode Breed dan uji. Breed (jumlah sel somatis/ml) No Kuartir IPB-1

Lampiran 1 Hasil Pengujian sampel susu menggunakan metode Breed dan uji. Breed (jumlah sel somatis/ml) No Kuartir IPB-1 LAMPIRAN 25 26 Lampiran 1 Hasil Pengujian sampel susu menggunakan metode Breed dan uji mastitis IPB-1 No Kuartir IPB-1 Breed (jumlah sel somatis/ml) 1 Kanan depan 1+ 400 000 2 kanan belakang - 440 000

Lebih terperinci

MEDIA INFORMASI TENTANG MANFAAT SUSU SAPI

MEDIA INFORMASI TENTANG MANFAAT SUSU SAPI BAB II MEDIA INFORMASI TENTANG MANFAAT SUSU SAPI 2.1 Definisi Susu Susu adalah cairan bergizi yang dihasilkan oleh mamalia. Yang termasuk mamalia diantaranya adalah sapi, kambing, kuda, kerbau dan lain-lain.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh logam berat sudah sangat

PENDAHULUAN. Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh logam berat sudah sangat I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh logam berat sudah sangat memprihatinkan. Pencemaran lingkungan oleh logam berat merupakan suatu proses yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

KOMPETENSI MATA KULIAH PPDH

KOMPETENSI MATA KULIAH PPDH KOMPETENSI MATA KULIAH PPDH No Mata Kuliah Kode Sks TIU Kompetensi Learning outcome 1 RESEPTIR KRP 491 2 (2-0) Setelah mempelajari mata kuliah ini, 2,3,4hb,4hk, 4u, Mampu melakukan transaksi terapeutik

Lebih terperinci

HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA. PENYEBAB Konsentrasi kalsium darah bisa menurun sebagai akibat dari berbagai masalah.

HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA. PENYEBAB Konsentrasi kalsium darah bisa menurun sebagai akibat dari berbagai masalah. 1. Hipokalsemia HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA Hipokalsemia (kadar kalsium darah yang rendah) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalsium di dalam darah kurang dari 8,8 mgr/dl darah. PENYEBAB Konsentrasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pakan. Biaya untuk memenuhi pakan mencapai 60-70% dari total biaya produksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pakan. Biaya untuk memenuhi pakan mencapai 60-70% dari total biaya produksi 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Pakan Sapi Perah Faktor utama dalam keberhasilan usaha peternakan yaitu ketersediaan pakan. Biaya untuk memenuhi pakan mencapai 60-70% dari total biaya produksi (Firman,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. kelenjar susu mamalia. Susu memiliki banyak fungsi dan manfaat.

PENDAHULUAN. Latar Belakang. kelenjar susu mamalia. Susu memiliki banyak fungsi dan manfaat. PENDAHULUAN Latar Belakang Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia. Susu memiliki banyak fungsi dan manfaat. Seseorang pada umur produktif, susu dapat membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh kandungan nutrisi yang terdapat dalam pakan. Pakan merupakan campuran berbagai macam bahan organik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sekaligus dapat memberdayakan ekonomi rakyat terutama di pedesaan.

I. PENDAHULUAN. sekaligus dapat memberdayakan ekonomi rakyat terutama di pedesaan. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan peternakan dimasa mendatang bertujuan untuk mewujudkan peternakan yang modern, efisien, mandiri mampu bersaing dan berkelanjutan sekaligus dapat memberdayakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lokal (Bos sundaicus), sapi Zebu (Bos indicus) dan sapi Eropa (Bos taurus). Sapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lokal (Bos sundaicus), sapi Zebu (Bos indicus) dan sapi Eropa (Bos taurus). Sapi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Potong Sapi potong pada umumnya digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu sapi lokal (Bos sundaicus), sapi Zebu (Bos indicus) dan sapi Eropa (Bos taurus). Sapi potong merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mengandung sejumlah mikroba yang bermanfaat, serta memiliki rasa dan bau

I. PENDAHULUAN. mengandung sejumlah mikroba yang bermanfaat, serta memiliki rasa dan bau I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Susu yang baru keluar dari kelenjar mamae melalui proses pemerahan merupakan suatu sumber bahan pangan yang murni, segar, higienis, bergizi, serta mengandung sejumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Data-data cemaran mikrobia pada produk susu mentah sudah ada dari

BAB I PENDAHULUAN. Data-data cemaran mikrobia pada produk susu mentah sudah ada dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Data-data cemaran mikrobia pada produk susu mentah sudah ada dari kelompok peternakan yakni Budiarso, 2001 Tingkat cemaran rata-rata Coliform yang mengkontaminasi susu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode Penelitian

METODE PENELITIAN. Metode Penelitian 17 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian pada bulan Juni 2011 sampai Januari 2012 bertempat di Kabupaten Sukabumi. Metode Penelitian Populasi studi Populasi studi dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan kohort prospektif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan kohort prospektif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan kohort prospektif. 3.2 Tempat dan Waktu 3.2.1 Tempat Penelitian dilakukan di unit hemodialisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekarang ini hampir semua orang lebih memperhatikan penampilan atau bentuk tubuh, baik untuk menjaga kesehatan ataupun hanya untuk menjaga penampilan agar lebih menarik.

Lebih terperinci

HUBUNGAN VARIASI PAKAN TERHADAP MUTU SUSU SEGAR DI DESA PASIRBUNCIR KECAMATAN CARINGIN KABUPATEN BOGOR

HUBUNGAN VARIASI PAKAN TERHADAP MUTU SUSU SEGAR DI DESA PASIRBUNCIR KECAMATAN CARINGIN KABUPATEN BOGOR HUBUNGAN VARIASI PAKAN TERHADAP MUTU SUSU SEGAR DI DESA PASIRBUNCIR KECAMATAN CARINGIN KABUPATEN BOGOR Oleh: Iis Soriah Ace dan Wahyuningsih Dosen Jurusan Penyuluhan Peternakan, STPP Bogor ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

SUSU. b. Sifat Fisik Susu Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, dan kekentalannya.

SUSU. b. Sifat Fisik Susu Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, dan kekentalannya. SUSU a. Definisi Susu Air susu termasuk jenis bahan pangan hewani, berupa cairan putih yang dihasilkan oleh hewan ternak mamalia dan diperoleh dengan cara pemerahan (Hadiwiyoto, 1983). Sedangkan menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ambing merupakan alat penghasil susu pada sapi yang dilengkapi suatu

BAB I PENDAHULUAN. Ambing merupakan alat penghasil susu pada sapi yang dilengkapi suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ambing merupakan alat penghasil susu pada sapi yang dilengkapi suatu saluran ke bagian luar yang disebut puting. Pada puting ini akan mengeluarkan susu sewaktu diperah.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ternak perah adalah ternak yang diusahakan untuk menghasikan susu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ternak perah adalah ternak yang diusahakan untuk menghasikan susu 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Perah Ternak perah adalah ternak yang diusahakan untuk menghasikan susu sebanyak-banyaknya, disamping hasil lainnya. Macam - macam sapi perah yang ada di dunia adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya patah tulang. Selama ini osteoporosis indentik dengan orang tua tapi

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya patah tulang. Selama ini osteoporosis indentik dengan orang tua tapi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Osteoporosis merupakan penyakit yang paling umum terjadi pada tulang, penyakit ini ditandai dengan penurunan kepadatan tulang dan peningkatan risiko terjadinya patah

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN. banyak terdapat ternak sapi adalah di TPA Suwung Denpasar. Sekitar 300 ekor sapi

BAB I PEDAHULUAN. banyak terdapat ternak sapi adalah di TPA Suwung Denpasar. Sekitar 300 ekor sapi BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkurangnya lahan sebagai tempat merumputnya sapi, maka banyak peternak mencari alternatif lain termasuk melepas ternak sapinya di tempat pembuangan sampah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pendapatan peternak (Anggraeni, 2012). Produksi susu sapi perah di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pendapatan peternak (Anggraeni, 2012). Produksi susu sapi perah di Indonesia 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Produksi dan Kualitas Susu Sapi 2.1.1. Produksi susu Produksi susu merupakan faktor esensial dalam menentukan keberhasilan usaha sapi perah, karena jumlah susu yang dihasilkan

Lebih terperinci

MAKALAH GIZI ZAT BESI

MAKALAH GIZI ZAT BESI MAKALAH GIZI ZAT BESI Di Buat Oleh: Nama : Prima Hendri Cahyono Kelas/ NIM : PJKR A/ 08601241031 Dosen Pembimbing : Erwin Setyo K, M,Kes FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu merupakan hasil sekresi kelenjar ambing (mamae) yang berasal dari pemerahan pada mamalia dan mengandung lemak, protein, laktosa, serta berbagai jenis vitamin (Susilorini,

Lebih terperinci

PENELITIAN PEWDAHULUAN PERBANDINGAPI TlGA METODE UMTUI( MENDIAGNOSA MASTITIS SUBKLlNlS DAN HUBUNGANNYA TERHADAP PENURUNAN PRODUKSI SUSU

PENELITIAN PEWDAHULUAN PERBANDINGAPI TlGA METODE UMTUI( MENDIAGNOSA MASTITIS SUBKLlNlS DAN HUBUNGANNYA TERHADAP PENURUNAN PRODUKSI SUSU Sebuah karya... Wujud sebahagian cita-cita Pang tersusun berkat doa dan kasih sayang orang-orang tercinta Ayzh (dm), Ibu, Mas Soni, Mas Yoni, Dini dan Mas 'Ta. PENELITIAN PEWDAHULUAN PERBANDINGAPI TlGA

Lebih terperinci

Dasar-dasar Diagnosa Penyakit

Dasar-dasar Diagnosa Penyakit TOPIK 5. Dasar-dasar Diagnosa Penyakit Pengendalian penyakit adalah usaha untuk melindungi ternak dan manusia melalui sistem pencegahan dan pengobatan terhadap gangguan penyakit baik yang bersifat menular

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF

SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF Pokok Bahasan : Keperawatan Maternitas Sub Pokok Bahasan : ASI Eksklusif Tempat : Puskesmas Turen Sasaran : Masyarakat yang berobat di Puskesmas Turen Tanggal : Waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tergantung orang tua. Pengalaman-pengalaman baru di sekolah. dimasa yang akan datang (Budianto, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. tergantung orang tua. Pengalaman-pengalaman baru di sekolah. dimasa yang akan datang (Budianto, 2009). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak SD (sekolah dasar) yaitu anak yang berada pada usia 6-12 tahun, memiliki fisik yang lebih kuat dibandingkan dengan balita, mempunyai sifat individual dalam banyak

Lebih terperinci

BAB III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 8 BAB III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai Juli sampai dengan Agustus 2010. Pemeliharaan ayam broiler dimulai dari Day Old Chick (DOC)

Lebih terperinci

Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom?

Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom? Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom? Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom? Neuropati otonom Neuropati otonom mempengaruhi saraf otonom, yang mengendalikan kandung kemih,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lengkap dan telah dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat. Susu dapat

BAB I PENDAHULUAN. lengkap dan telah dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat. Susu dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu merupakan bahan pangan alami yang mempunyai nutrisi sangat lengkap dan telah dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat. Susu dapat dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar

Lebih terperinci

KAJIAN KEPUSTAKAAN. kebutuhan konsumsi bagi manusia. Sapi Friesien Holstein (FH) berasal dari

KAJIAN KEPUSTAKAAN. kebutuhan konsumsi bagi manusia. Sapi Friesien Holstein (FH) berasal dari II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Karakteristik Sapi perah Sapi perah (Bos sp.) merupakan ternak penghasil susu yang sangat dominan dibanding ternak perah lainnya dan sangat besar kontribusinya dalam memenuhi

Lebih terperinci

[) / i 1 / ';('-1 "'~

[) / i 1 / ';('-1 '~ [) / I P el limo"",1 0, P i 1 / ';('-1 "'~ HUBUNGAN ANTARA UKURAN - UKURAN TUBUH DENGAN TOTAL BOBOT YANG DAPAT DIKONSUMSI (EDIBLE) PADA KAMBING PERANAKAN ETAWAH JANTAN BERGIGI SERI TETAP DUA KARYA ILMIAH

Lebih terperinci

Alat Pemerahan Peralatan dalam pemerahan maupun alat penampungan susu harus terbuat dari bahan yang anti karat, tahan lama, dan mudah dibersihkan. Bah

Alat Pemerahan Peralatan dalam pemerahan maupun alat penampungan susu harus terbuat dari bahan yang anti karat, tahan lama, dan mudah dibersihkan. Bah TEKNIK PEMERAHAN DAN PENANGANAN SUSU SAPIPERAH G. Suheri Balai Penelitian Ternak, Ciawi-Bogor PENDAHULUAN Perkembangan dalam pemeliharaan sapi perah pada akhir-akhir ini cukup pesat dibandingkan tahun-tahun

Lebih terperinci

[) / i 1 / ';('-1 "'~

[) / i 1 / ';('-1 '~ [) / I P el limo"",1 0, P i 1 / ';('-1 "'~ HUBUNGAN ANTARA UKURAN - UKURAN TUBUH DENGAN TOTAL BOBOT YANG DAPAT DIKONSUMSI (EDIBLE) PADA KAMBING PERANAKAN ETAWAH JANTAN BERGIGI SERI TETAP DUA KARYA ILMIAH

Lebih terperinci

REPRODUKSI~SAPI PERAH. Sukabumi).

REPRODUKSI~SAPI PERAH. Sukabumi). MANFAAT SIST (Suatu Studi Kasus di P REPRODUKSI~SAPI PERAH TAT AN. Sukabumi). Oleh : ARNALDO DARMA B01495064 FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2000 ARNALDO DARhlA. B 01495064 Manfaat Sistem

Lebih terperinci

PEMBAHASAN Jumlah dan Komposisi Sel Somatik pada Kelompok Kontrol

PEMBAHASAN Jumlah dan Komposisi Sel Somatik pada Kelompok Kontrol 30 PEMBAHASAN Jumlah dan Komposisi Sel Somatik pada Kelompok Kontrol Sel somatik merupakan kumpulan sel yang terdiri atas kelompok sel leukosit dan runtuhan sel epitel. Sel somatik dapat ditemukan dalam

Lebih terperinci

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id Manfaat utama : Sumber energi untuk seluruh aktivitas dan metabolisme tubuh. (Lihat Tabel I : Sumber Makanan) Akibat bagi kesehatan Kelebihan :

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1033ºK, titik lebur 336,8 ºK, dan massa jenis 0,86 gram/cm 3. Kalium

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1033ºK, titik lebur 336,8 ºK, dan massa jenis 0,86 gram/cm 3. Kalium BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kalium 1. Deskripsi Kalium merupakan logam alkali yang sangat reaktif, mempunyai rumus atom K +, berwarna putih perak dan merupakan logam yang lunak. Kalium mempunyai nomor atom

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 5 Agustus

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 5 Agustus 15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian telah dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 5 Agustus sampai dengan 30 September 2015. Kegiatan penelitian ini bertempat di P.T. Naksatra Kejora Peternakan Sapi

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Konsumsi Pakan Penambahan daun Som Jawa pada ransum menurunkan kandungan serat kasar dan bahan kering ransum, namun meningkatkan protein kasar ransum. Peningkatan protein disebabkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persilangan antara sapi Jawa dengan sapi Bali (Rokhana, 2008). Sapi Madura

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persilangan antara sapi Jawa dengan sapi Bali (Rokhana, 2008). Sapi Madura 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Madura Sapi Madura termasuk dalam sapi lokal Indonesia, yang berasal dari hasil persilangan antara sapi Jawa dengan sapi Bali (Rokhana, 2008). Sapi Madura memiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tuberkulosis Primer 1. Definisi Tuberkulosis Tuberkulosis adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang biasa menyerang paru tetapi

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Konsumsi Zat Makanan Berdasarkan analisis statistik, konsumsi bahan kering nyata dipengaruhi oleh jenis ransum, tetapi tidak dipengaruhi oleh jenis domba dan interaksi antara kedua

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Peternakan Sapi Perah

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Peternakan Sapi Perah II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Peternakan Sapi Perah Menurut Yusdja (2005), usaha sapi perah sudah berkembang sejak tahun 1960 ditandai dengan pembangunan usaha-usaha swasta dalam peternakan sapi perah

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM MULTIMEDIA ILMU PENYAKIT DALAM VETERINER I

PETUNJUK PRAKTIKUM MULTIMEDIA ILMU PENYAKIT DALAM VETERINER I Nama NIM Kelompok Nusdianto Triakoso :. :... :. PETUNJUK PRAKTIKUM MULTIMEDIA ILMU PENYAKIT DALAM VETERINER I NUSDIANTO TRIAKOSO DEPARTEMEN KLINIK VETERINER FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lebih terperinci

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah : BUDIDAYA SAPI POTONG I. Pendahuluan. Usaha peternakan sapi potong mayoritas masih dengan pola tradisional dan skala usaha sambilan. Hal ini disebabkan oleh besarnya investasi jika dilakukan secara besar

Lebih terperinci

Kisi-kisi Mid pelayanan kesehatan

Kisi-kisi Mid pelayanan kesehatan Kisi-kisi Mid pelayanan kesehatan Mohon membaca slide untuk menjawab soal Benar dan Salah dan Menjodohkan. Semua yang di tulis di slide berikut ini adalah jawaban untuk pertanyaan essay Sinar matahari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama dimaksudkan untuk memperkuat tulang

Lebih terperinci

PRQSES MEMPEROLEW DAGINO SAP1

PRQSES MEMPEROLEW DAGINO SAP1 PRQSES MEMPEROLEW DAGINO SAP1 YANG BAlK DAN SEHAT UNTUK KONSLJMEPI S K R I P S I MAYA PURWANTI B. 151124 IAKULTAS KEDOKTBRAN HBWAN INOTITUT PERTANIAN BOOQR 1993 RINGKASAN MAYA PURWATI. Proses Memperoleh

Lebih terperinci

FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN SISTIK OVARI PADA SAPI

FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN SISTIK OVARI PADA SAPI FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN SISTIK OVARI PADA SAPI SKRIPSI Oleh SYAIFUL AKHYAR B 16 1059 FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1987 RINGKASAN SYAIFUL AKHYAR. Faktor penyebab kejadian sistik ovari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Daging Sapi Daging berasal dari hewan ternak yang sudah disembelih. Daging tersusun dari jaringan ikat, epitelial, jaringan-jaringan syaraf, pembuluh darah dan lemak. Jaringan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. adalah Timbal (Pb). Timbal merupakan logam berat yang banyak digunakan

PENDAHULUAN. adalah Timbal (Pb). Timbal merupakan logam berat yang banyak digunakan 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pencemaran lingkungan oleh logam berat cukup membahayakan kehidupan. Salah satu logam berbahaya yang menjadi bahan pencemar tersebut adalah Timbal (Pb). Timbal

Lebih terperinci

Kupersembahkan untuk Aldi, Nadia, Annur dan Inaya

Kupersembahkan untuk Aldi, Nadia, Annur dan Inaya Kupersembahkan untuk Aldi, Nadia, Annur dan Inaya PEHGARUH TETRASIKlfN TERHADAP GAMBARAN DARAH ANJING (ERITROSIT DAN HEMOGLOBt~J, Oleh Gambira Dasawati Moran B 2.0.1365 FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Tujuan Penelitian... 2 Manfaat Penelitian... 2 Hipotesis... 2

DAFTAR ISI. PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Tujuan Penelitian... 2 Manfaat Penelitian... 2 Hipotesis... 2 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i iii i PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Tujuan Penelitian... 2 Manfaat Penelitian... 2 Hipotesis... 2 TINJAUAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. atau ayam yang kemampuan produksi telurnya tinggi. Karakteristik ayam petelur

I. PENDAHULUAN. atau ayam yang kemampuan produksi telurnya tinggi. Karakteristik ayam petelur I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Ayam petelur adalah ayam yang mempunyai sifat unggul dalam produksi telur atau ayam yang kemampuan produksi telurnya tinggi. Karakteristik ayam petelur yaitu

Lebih terperinci

Di bawah ini diuraikan beberapa bentuk peresepan obat yang tidak rasional pada lansia, yaitu :

Di bawah ini diuraikan beberapa bentuk peresepan obat yang tidak rasional pada lansia, yaitu : Peresepan obat pada lanjut usia (lansia) merupakan salah satu masalah yang penting, karena dengan bertambahnya usia akan menyebabkan perubahan-perubahan farmakokinetik dan farmakodinamik. Pemakaian obat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahan pewarna saat ini memang sudah tidak bisa dipisahkan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahan pewarna saat ini memang sudah tidak bisa dipisahkan dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan pewarna saat ini memang sudah tidak bisa dipisahkan dari makanan dan minuman olahan. Berbagai makanan yang dijual di toko, warung dan para pedagang keliling hampir

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Konsumsi Pakan

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Konsumsi Pakan HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi PT. Purwakarta Agrotechnopreneur Centre (PAC), terletak di desa Pasir Jambu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor. Berdasarkan data statistik desa setempat, daerah

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor pada Bulan Maret sampai Agustus. Pemilihan daerah Desa Cibeureum sebagai tempat penelitian

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN MASYARAKAT DANA DPP/SPP

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN MASYARAKAT DANA DPP/SPP LAPORAN AKHIR PENGABDIAN MASYARAKAT DANA DPP/SPP UPAYA PENANGGULANGAN STRONGYLOIDOSIS PADA SAPI PERAH DI WILAYAH KUD KARANGPLOSO Dilaporkan oleh: 1. Drh. Nurprimadita Rosendiani NIDN 0003058901 2. Dr.

Lebih terperinci

... sesungguhnya segala sesuatu yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat rnenciptakan

... sesungguhnya segala sesuatu yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat rnenciptakan ... sesungguhnya segala sesuatu yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat rnenciptakan seek~r lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk rnenciptakannya. Dan jika lalat itu rnerarnpas sesuatu dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia, air diperlukan untuk menunjang kehidupan, antara lain dalam kondisi yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia, air diperlukan untuk menunjang kehidupan, antara lain dalam kondisi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan makanan. Tanpa air, manusia tidak akan bisa bertahan hidup lama. Selain berguna untuk manusia, air

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. militer, kini telah digunakan secara luas di berbagai bidang, misalnya Bisnis,

BAB 1 PENDAHULUAN. militer, kini telah digunakan secara luas di berbagai bidang, misalnya Bisnis, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini teknologi informasi sudah mengalami banyak perubahan yang sangat pesat. Komputer yang pada awalnya hanya digunakan oleh para akademisi dan militer, kini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Keberadaan antibodi sebagai respon terhadap vaksinasi dapat dideteksi melalui pengujian dengan teknik ELISA. Metode ELISA yang digunakan adalah metode tidak langsung. ELISA

Lebih terperinci

kupersembahkan kepada ibu-ayah-kakak dan adik tercinta

kupersembahkan kepada ibu-ayah-kakak dan adik tercinta kupersembahkan kepada ibu-ayah-kakak dan adik tercinta I) { r- t- j j ( i"j \) j v v j TINJAUAN EFEK BIOKIMIA WI DAN EFEK BIOLOGIS AFLATOKSIN SKRIPSI oleh YDHANNES RUSMANTD IRIANTD B. 140329 I"AKULTAS

Lebih terperinci

JENIS GANGGUAN ELEKTROLIT

JENIS GANGGUAN ELEKTROLIT A.HIPERKALEMIA a. pengertian JENIS GANGGUAN ELEKTROLIT Hiperkalemia (kadar kalium darah yang tinggi b. penyebab 1.pemakaian obat tertentu yang menghalangi pembuangan kalium oleh ginjal misalnya spironolakton

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegelisahan oleh beberapa pihak. Iklan-iklan susu yang sedemikian marak sangat

BAB I PENDAHULUAN. kegelisahan oleh beberapa pihak. Iklan-iklan susu yang sedemikian marak sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maraknya pemakaian terhadap susu formula memang menjadikan kegelisahan oleh beberapa pihak. Iklan-iklan susu yang sedemikian marak sangat berpengaruh terhadap konstruksi

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN. karena kandungan gizi yang ada didalamnya. Susu merupakan sumber protein,

1. BAB I PENDAHULUAN. karena kandungan gizi yang ada didalamnya. Susu merupakan sumber protein, 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Susu adalah bahan makanan yang memiliki peran penting bagi manusia karena kandungan gizi yang ada didalamnya. Susu merupakan sumber protein, lemak, karbohidrat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Salah satu sumber protein hewani yang memiliki nilai gizi tinggi adalah

PENDAHULUAN. Salah satu sumber protein hewani yang memiliki nilai gizi tinggi adalah I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu sumber protein hewani yang memiliki nilai gizi tinggi adalah daging dan menduduki peringkat teratas sebagai salah satu sumber protein hewani yang paling banyak

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. manusia sebagai sumber penghasil daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan manusia

TINJAUAN PUSTAKA. manusia sebagai sumber penghasil daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan manusia TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka Sapi adalah hewan ternak terpenting dari jenis jenis hewan ternak yang dipelihara manusia sebagai sumber penghasil daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan manusia lainnya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Glukosa Darah Karbohidrat merupakan sumber utama glukosa yang dapat diterima dalam bentuk makanan oleh tubuh yang kemudian akan dibentuk menjadi glukosa. Karbohidrat yang dicerna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. Pengambilan data yang dilakukan secara retrospektif melalui seluruh

Lebih terperinci

TATA LAKSANA PETERNAKAN SAPI PERAH

TATA LAKSANA PETERNAKAN SAPI PERAH TATA LAKSANA PETERNAKAN SAPI PERAH Oleh : Moch. Makin Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2011 Hak Cipta 2011 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bakteri Escherichia coli merupakan bakteri yang umum menghuni usus

BAB I PENDAHULUAN. Bakteri Escherichia coli merupakan bakteri yang umum menghuni usus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bakteri Escherichia coli merupakan bakteri yang umum menghuni usus hewan dan manusia dengan ratusan strain yang berbeda, baik yang berbahaya maupun yang

Lebih terperinci