PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH FOTOGRAFI DARWIS TRIADI
|
|
- Hendra Johan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH FOTOGRAFI DARWIS TRIADI Nathania Hapsari Komplek Taman Asri blok I3 No.4 Ciledug Tangerang Anak Agung Ayu Wulandari Fauzia Latif ABSTRAK Perkembangan teknologi dunia yang begitu pesat memberikan perubahan perubahan yang berarti di segala bidang termasuk bidang fotografi. Dengan perkembangan tersebut, dimulailah proses penemuan kamera dan ilmu yang mempelajarinya sehingga lahirlah seni fotografi. Fotografi memberikan daya tarik tersendiri bagi masyarakat dari berbagai usia dan kalangan. Dari masa ke masa, jumlah peminat pun terus bertambah terutama di kota besar yang cukup maju seperti Jakarta. Masyarakat di Jakarta memiliki gaya hidup yang cukup mengikuti perkembangan akan hal-hal yang saat ini sedang terjadi, sehingga pesatnya perkembangan seni fotografi pun menarik rasa ingin tahu yang cukup besar dari masyarakat Jakarta untuk mempelajarinya. Hal tersebut melahirkan satu kebutuhan akan adanya sarana yang dapat membantu masyarakat untuk lebih mengenal dan mendalami dunia fotografi di bawah bimbingan tangan-tangan ahli. Dari berbagai sarana pendukung fotografi, salah satunya adalah dengan adanya sekolah fotografi. Kata Kunci : Teknologi, Fotografi, Sekolah Fotografi
2 PENDAHULUAN Latar Belakang Sudah sejak lama perkembangan teknologi di dunia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dengan adanya perkembangan teknologi ini, perubahan perubahan yang berarti mulai bermunculan di segala bidang yang ada, salah satunya adalah bidang fotografi. Pada awalnya orang mengabadikan sebuah keadaan atau gambaran dengan teknik melukis, tetapi dengan berkembangnya teknologi maka kamera mulai diciptakan dan dikembangkan sehingga lahirlah seni fotografi. Setelah mengalami berbagai perkembangan yang cukup signifikan, fotografi telah memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi kemajuan kebudayaan manusia modern terutama sepanjang abad ke-20. Fotografi menjadi seni yang memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat dari berbagai usia dan kalangan. Jumlah peminat pun terus bertambah seiring dengan perkembangan fotografi yang terus disesuaikan dengan perkembangan zaman. Hal tersebut melahirkan satu kebutuhan akan adanya sarana yang dapat membantu masyarakat untuk lebih mengenal dan mendalami dunia fotografi di bawah bimbingan tangan-tangan ahli. Dari berbagai sarana pendukung fotografi, salah satunya adalah dengan adanya sekolah fotografi yang dewasa ini telah banyak bermunculan. Kebutuhan akan sekolah fotografi yang dapat memberikan kenyamanan dan pencitraan yang baik menjadi alasan kuat bagi seorang desainer interior untuk mengolah dan menciptakan kondisi serta program ruang yang tepat. Begitu juga dengan kualitas serta kelengekapan fasilitas di dalamnya, yang akan menunjang kegiatan berlajarmengajar. Dengan begitu minat masyarakat umum akan lebih bertambah. Dan masyarakat lebih memahami dan menghargai peranan sebuah sekolah fotografi itu sendiri. Perumusan Masalah Perumusan masalah pada perancangan sekolah fotografi dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Kurang optimalnya penonjolan karya seni fotografi pada interior sekolah fotografi. 2. Kurang efisiennya area penyimpanan pada ruang kelas sekolah fotografi yang memadai untuk peralatan yang digunakan. 3. Tidak kondusifnya zona private (ruang kerja staf dan ruang rapat direksi) dengan program ruang yang kurang ergonomis. 4. Kurang nyamannya fasilitas pelengkap (kantin, ruang make up, ruang wardrobe) pada interior sekolah fotografi. Tujuan Perancangan Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka tujuan yang akan dicapai adalah sebagai berikut :
3 1. Mendesain interior sekolah fotografi yang dapat menonjolkan karya seni fotografi secara optimal. 2. Mendesain interior ruang kelas pada sekolah fotografi dengan area penyimpanan yang memadai untuk peralatan yang digunakan. 3. Mendesain program ruang yang tepat pada zona private (ruang kerja staf dan ruang rapat direksi) agar lebih kondusif dan ergonomis. 4. Menghasilkan fasilitas pelengkap (kantin, ruang make up, ruang wardrobe) yang lebih nyaman pada interior sekolah fotografi. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, di mana metode kualitatif itu sendiri dipahami sebagai suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell, 1998:15, dikutip dari penalaran-unm.org). Metode kualitatif tersebut terbagi atas dua cara yaitu : a. Studi lapangan yaitu dengan melakukan survey atau pengamatan dan pengenalan langsung ke sekolah fotografi yang ada, dengan tujuan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Studi lapangan ini dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu: 1. Observasi: dengan melakukan pengamatan terhadap ruang ruang yang ada dalam sekolah fotografi, mengamati pola sirkulasi pengunjung, fotografer dan pegawai serta mengamati proses belajar mengajar. Pengamatan juga dilakukan terhadap beberapa sekolah fotografi yang sudah ada di Jakarta sebagai pembanding. 2. Wawancara: proses tanya jawab dengan pihak sekolah fotografi dan studio foto serta orang orang yang ahli dalam fotografi. Data yang diperoleh lebih akurat karena berasal dari sumbernya langsung. 3. Dokumentasi: dengan mendokumentasikan keadaan dan kegiatan yang berlangsung di sekolah fotografi. Misalnya memotret interior dari sekolah, studio foto, dan ruang ruang lainnya. b. Studi literatur yaitu dengan melakukan pengumpulan data melalui buku buku, majalah, makalah, ataupun dari media lain seperti internet, yang berhubungan dengan objek perancangan.
4 HASIL DAN BAHASAN Kerangka Konsep Konsep Sekolah Fotografi Darwis Triadi adalah sebuah sekolah fotografi yang didirikan oleh seorang fotografer profesional bernama Andreas Darwis Triadi pada tahun Moto Sekolah Fotografi Darwis Triadi adalah LEARN FROM THE BEST Pengguna : 1. Pengelola 2. Instruktur 3. Siswa Pengelola - Usia : tahun - Karakter : dewasa, sibuk, aktif, profesional Instruktur - Usia : tahun - Karakter : dewasa, pecinta fotografi, profesional, ahli Siswa Bangunan : Saberro House, Kemang Kawasan perumahan, bisnis dan bisnis hiburan malam, dengan pengunjung yang dominan yaitu kalangan muda-mudi. Young Dynamic Modern Simple a. Pelajar Mahasiswa - Usia : tahun - Karakter : trendi, aktif, berjiwa muda, kreatif, labil b. Karyawan / Pekerja Kantoran - Usia : tahun - Karakter : berjiwa muda, aktif, sibuk, dewasa c. Penghobi fotografi - Usia : tahun - Karakter : dewasa, berjiwa petualang, mapan Darwis Triadi Solo, Jawa Tengah - Bentuk geometris (garis lurus dan lengkung) - Material modern - Kombinasi warna netral, primer, dan sekunder - Local Content Jawa Tengah
5 Konsep Young Dynamic Lokasi sekolah fotografi ini bertempat di daerah Kemang yang merupakan kawasan hiburan dengan tingkat aktivitas cukup tinggi. Besar kemungkinan bahwa pengunjung yang akan datang berasal dari kalangan muda-mudi, ditambah lagi maraknya kemajuan fotografi yang saat ini mulai menyentuh masyarakat muda. Selain itu, berdasarkan hasil analisa pengguna dari sekolah fotografi yang ada, jenis pengguna yang cukup dominan adalah kalangan yang memiliki jiwa muda, dengan pola hidup yang dinamis dalam menjalani berbagai macam aktivitas. Hal inilah yang melahirkan konsep Young Dynamic untuk sekolah fotografi tersebut, agar desain yang ada sesuai dengan gaya hidup dan karakteristik para penggunanya. Konsep Citra Ruang (Modern Urban) Citra ruang yang ingin ditampilkan oleh desain interior ini adalah modern, penuh variasi, tanpa meninggalkan faktor kenyamanan sehingga pengunjung dapat merasakan suasana yang mendukung untuk mendapatkan pelajaran dan informasi. Selain untuk mengikuti gaya hidup msyarakat yang cukup dominan dengan hal-hal yang bersifat modernisasi, pemilihan konsep modern juga ditujukan untuk menggambarkan kemajuan dunia fotografi yang telah berkembang sangat pesat dewasa ini. Sedangkan pemilihan konsep urban ditujukan untuk mewakili pola hidup masyarakat yang beragam dengan karakteristiknya yang berbeda-beda. Penerapan seni fotografi pada elemen interior akan menjadi aksen yang cukup menonjol sehingga pengunjung juga mendapatkan gambaran tentang kemajuan dunia fotografi yang kini telah berkembang dengan sangat pesat. Salah satu contoh penerapan seni fotografi tersebut terdapat pada penggunaan digital printing wallpaper pada beberapa ruangan, di antaranya: - Lobby - Kantin - Area Briefing - Ruang Meeting - Ruang Instruktur
6 Konsep Bentuk Untuk menegaskan konsep dinamis, bentuk-bentuk yang akan digunakan terdiri dari bentuk geometris dengan garis lurus ataupun lengkung. Pola penataan bentukbentuk tersebut tidak selalu simetris, melainkan ada sentuhan asimetris untuk menghindari kesan kekakuan.
7 Bentuk-bentuk yang akan mendominasi furniture adalah bentuk-bentuk geometri yang terdiri atas garis lurus ataupun garis lengkung. Penggunaan furniture dengan dengan bentuk tersebut dimaksudkan untuk menghindari kesan kaku pada ruangan. Desain dari tiap furniture mengacu pada tema modern era yang cukup berciri khas. Desain inilah yang menjadi benang merah bagi semua ruangan yang ada pada Sekolah Fotografi Darwis Triadi tersebut.
8 Konsep Warna Warna-warna yang akan diterapkan secara dominan pada desain interior sekolah fotografi ini adalah warna-warna primer dan sekunder yang bersifat panas dan dingin. Warna-warna tersebut dipadukan dengan warna-warna netral yang diterapkan sebagai aksen untuk menghindari kesan penuh dan ramai. Dengan adanya perpaduan warna-warna ini, kesan aktif dan dinamis akan tercipta, sesuai dengan gaya hidup masyarakat berjiwa muda. Warna-warna tersebut di antaranya : - Putih dapat memberikan kesan baru dan simple - Abu abu warna netral yang mendukung kegiatan pemotretan - Biru pemancing daya imajinasi - Hijau menimbulkan kesan rileks untuk menghindari kejenuhan - Hitam menegaskan bentuk-bentuk solid dan kesan elegan - Merah pemancing semangat dan keaktifan - Jingga menegaskan kesan ceria dan kreatif - Kuning menegaskan kesan bersahabat - Coklat memberikan kesan nyaman Pengkombinasian warna netral ke warna dingin dan hangat tersebut ditujukan untuk mengimbangi warna primer ataupun sekunder yang cukup mencolok. Untuk mendukung tema dinamis tersebut, penerapan warna pada tiap ruangan akan berbeda-beda. Pembagian warnanya adalah: a. Lobby : - Warna abu-abu, putih, merah, hitam
9 - Mengadaptasi warna dari logo Sekolah Fotografi Darwis Triadi b. Ruang Tunggu Siswa - Warna abu-abu, putih, merah, hitam - Ruang Tunggu Siswa merupakan penerusan dari lobby sehingga warna yang digunakan kurang lebihnya sama c. Kantin - Warna jingga, merah, kuning, putih - Untuk memberikan kesan ceria, karena di sinilah terjadinya aktivitas pertemuan antar siswa yang menunggu kelas dimulai d. Studio Foto Interior - Warna abu-abu, putih, coklat - Pendominasian warna abu-abu dipilih karena merupakan warna ideal untuk proses pemotretan e. Ruang make up dan wardrobe - Warna putih, abu-abu, coklat muda - Untuk menciptakan nuansa bersih dan nyaman f. Mushola - Warna putih, hijau zamrud - Untuk menciptakan suasana ruang yang calm dalam mendukung aktivitas ibadah g. Kelas Teori dan Praktek - Warna putih, 2 turunan hijau mint, biru pirus - Untuk menciptakan tampilan yang bersih dengan tambahan biru pirus sebagai warna yang dapat memancing imajinasi h. Kelas Praktek Photoshop - Warna jingga, coklat muda, hitam - Untuk menciptakan kesan aktif namun nyaman i. Area Briefing - Warna putih, abu-abu, coklat, hijau mint, biru muda - Untuk memberikan nuansa modern dengan perpaduan warna yang ceria tanpa meninggalkan sisi kenyamanan j. Ruang Instruktur - Warna abu-abu, coklat - Untuk menciptakan kesan ruangan yang penuh sifat profesionalitas dan berpengelaman k. Pantry - Warna putih, coklat, hijau daun - Untuk memberikan kesan homy l. Ruang Locker Asisten
10 - Warna coklat muda, putih - Untuk memberikan kesan bersih dan nyaman m. Ruang Kerja Staf - Warna hijau, hijau mint, putih - Untuk menciptakan nuansa fresh sehingga dapat menekan tingkat stress n. Ruang Manajer Umum - Warna merah tua, putih, abu-abu - Untuk memberikan kesan modern, kekuatan, dan ketegasan o. Ruang Meeting - Warna jingga, putih, hitam - Untuk memberikan kesan aktif dan modern Perpindahan satu warna ke warna yang lain pada masing-masing ruangan ini lah yang akan menegaskan kesan aktif dan dinamis. Konsep Material Jenis-jenis material yang akan digunakan adalah material modern untuk menegaskan konsep modern itu sendiri. Material tersebut di antaranya adalah : - Gypsum -Kaca - Plastik - Karpet - Vinyl - Keramik - Tegel - Stainless Steel - Cat - Homogeneous Tile - Digital PrintingWallpaper
11 Konsep Pencahayaan Terbatasnya jumlah jendela pada bangunan Saberro House membatasi jumlah cahaya alami yang dapat memasuki bagian dalam gedung, sehingga dibutuhkanlah sumber pencahayaan buatan di antaranya : Tabel 1 Jenis Pencahayaan untuk Sekolah Fotografi Jenis Ruang Jenis Pencahayaan Area Receptionist General lighting, Task lighting Area Tunggu dan General lighting, Accent Product Display lighting, Decorative lighting Studio Foto Interior General lighting, Decorative lighting Ruang Make Up General lighting, Task dan Wardrobe lighting Kantin General lighting Mushola General lighting Kelas Teori dan General lighting Praktek Ruang Kerja Staf General lighting, Task lighting Ruang Instruktur General lighting Ruang Rapat General lighting Direksi Ruang Briefing General lighting Toilet General lighting Pantry General lighting, Task lighting Ruang Loker General lighting Asisten Untuk beberapa ruangan, dibutuhkan jenis pencahayaan tambahan dari lampu-lampu khusus fotografi. Penambahan pencahayaan tersebut ditujukan untuk mengoptimalkan efek cahaya yang diinginkan pada objek foto. Ruangan yang membutuhkan pencahayaan tambahan antara lain : - Kelas teori dan praktek - Studio foto interior Konsep Penghawaan
12 a. Penghawaan Alami Penghawaan alami didapatkan dari sirkulasi udara yang terjadi di dalam bangunan. Namun karena sifat bangunan yang berbentuk bangunan bertingkat, jumlah jendela dan lubang udara lainnya pun terbatas sehingga pergantian udara yang terjadi tidak maksimal. Untuk mengatasinya, akan diterapkan beberapa cara di antaranya : - Mengunakan air conditioner - Memperbanyak bukaan ruang sehingga sirkulasi udara antar ruangan menjadi cukup optimal Konsep Rumah Solo Penggunaan konsep rumah Solo atau diterapkan pada penyusunan tata letak, pembagian ruangan, serta pengolahan elemen bangunan. Esensi yang diambil dari rumah Solo tersebut di antaranya : a. Tata Ruang : i. Pendopo: - Untuk tamu. - Filosofi: banyaknya bukaan dimaksudkan agar tamu mengerti bahwa keberadaannya adalah dengan sepengetahuan si pemilik rumah sehingga mereka akan merasakan rasa kesenjangan dan keharusan untuk menjaga tata karma ataupun perilaku). - Ditujukan untuk aktivitas yang berkaitan dengan publik. ii. Pringgitan: - Area transisi tamu, penyeimbang antara daerah yang umum dengan daerah yang sakral. - Filosofi: adanya area transisi itu dimaksudkan agar mala petaka tidak mudah memasuki bagian dalam rumah tempat si penghuni tinggal dan beristirahat. - Ditujukan untuk kalangan umum namun yang masih dalam batas penerimaan tuan rumah. iii. Dalem Ageng: - Tempat tinggal utama tuan rumah.
13 - Filofosi : sebagai daerah sakral yang dikuasai penuh oleh tuan rumah, memiliki beberapa ruangan tertutup untuk menyimpan barang-barang berharga. - Ditujukan untuk si tuan rumah dan keluarganya, dengan tingkat privasi yang lebih tinggi. b. Elemen Interior : i. Tegel: - Material lantai yang menjadi ciri khas bangunan tradisional Jawa Tengah. ii. Pondasi Umpak: - Pondasi dengan bentuk menyerupai limas segi empat, yang sebagian atasnya dibiarkan muncul di permukaan lantai dan terhubung langsung dengan kolom. Concept Images
14 SIMPULAN DAN SARAN Jakarta merupakan ibukota dengan tingkat perkembangan teknologi yang terus maju mengikutin perubahan zaman. Salah satu efek dari perkembangan teknologi itu sendiri adalah turut berkembangnya seni fotografi yang kini telah menyentuh berbagai kalangan masyarakat. Hal tersebut melahirkan kebutuhan akan sebuah sekolah fotografi yang dapat menjadi sumber ilmu dan informasi bagi masyarakat yang memiliki minat terhadap seni fotografi. Perancangan interior Sekolah Fotografi Darwis Triadi ini diharapkan dapat memberikan pencitraan yang baik atas sebuah sekolah fotografi yang berkualitas. Dengan fasilitas yang cukup lengkap serta pengolahan interior yang optimal, diharapkan pengunjung dapat menemukan suasana dan kondisi yang sangat mendukung kegiatan pengenalan dan pengajaran seni fotografi di bawah tangantangan para ahli. Dalam perancangan ini, penulis menyadari masih adanya ketidaksempurnaan dalam mendesain ataupun dalam penyusunan paper. Sumbersumber informasi pun masih terpaku pada hasil survey dan data literatur yang didapat, dikarenakan pengalaman penulis yang masih terbatas. Untuk itu, saran dan kritik yang membangun sungguh diharapkan serta dihargai demi kemajuan ilmu dan pengetahuan penulis. REFRENSI - n.d, Sejarah Fotografi, , - n.d, Dasar Fotografi Lensa Kamera, , - n.d, 2012, Sekolah, , - n.d, 2012, Darwis Triadi, , - n.d, Profil Darwis, , - Tetep Lukman, 2011, Pendidikan Formal vs Pendidikan Nonformal Informal, , - Iyan Afriani H.S, 2012, Metode Penelitian Kualitatif, , - n.d, 2012, Warna, , - n.d, 2012, Jawa Tengah, , - n.d, 2012, Kota Surakarta, , - Prof. Dr. Ir. Josef Prijotomo, M. Arch., 2012, Filosofi Rumah Jawa, , - Setiprayanti, Dhiafah.(2011). Hubungan Makna Rumah Bangsawan dan Hidup Manusia Jawa dalam Konteks Pembatas Ruang, Laporan Tugas Akhir, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya - Adhitya Asmara, Yudi.(2011). Desain Interior Sekolah Neep s Art Photography, Laporan Tugas Akhir, Universitas Trisakti, Jakarta
15 Riwayat Penulis Nathania Hapsari lahir di kota Jakarta pada 21 September Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang desain interior pada tahun Penulis aktif di Himpunan Mahasiswa Desain Interior Universitas Bina Nusantara sebagai Wakil Ketua pada periode
Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic
BAB V KONSEP 5.1 Kerangka Konsep Konsep Sekolah Fotografi Darwis Triadi adalah sebuah sekolah fotografi yang didirikan oleh seorang fotografer profesional bernama Andreas Darwis Triadi pada tahun 2003.
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Kerangka Berpikir Konsep Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep 105 106 Dari kerangka berpikir diatas dapat penulis memilih konsep Batik Pekalongan : The Diversity of Culture
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep/Citra Ruang Citra atau image yang digunakan dalam mendukung karakter desain adalah modern natural with batavian etnic, dengan menggunakan bentuk bentuk yang geometris
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Perancangan Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Setia 5.1.1. Gaya Perancangan Gaya arsitektur yang dipakai pada bangunan Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Setia ini direncanakan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan HEPOL BUILDING HANNINE RESTO Suasana khas Korea Budaya Korea Hanok Nyaman Tenang Gedung Perkantoran Bangunan dengan konsep modern Restoran Korea
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN. 5.1 Konsep Desain
BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1 Konsep Desain Jakarta sebagai ibu kota negara merupakan kota tersibuk di Indonesia, banyak sekali kejadian-kejadian yang dapat membuat orang menjadi stress seperti, kemacetan,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Masjid merupakan tempat peribadatan umat muslim yang dapat kita temukan di mana-mana di seluruh dunia. Masjid selain sebgai tempat peribadatan juga telah menjadi
Lebih terperincihunian lama, BERNYAWA BARU Fotografer Lindung Soemarhadi
1 2 hunian lama, BERNYAWA BARU Penulis Qisthi Jihan Fotografer Lindung Soemarhadi Di tengah maraknya pembangunan rumah modern, seperti cluster atau apartemen, pemilik rumah ini malah memutuskan untuk memilih
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman
V.1. Konsep Gaya dan Tema BAB V KONSEP PERANCANGAN Kebutuhan : Natural Gaya yang dapat membuat nyaman pengunjung Gaya yang dapat menarik masyarakat umum Gaya yang dapat menampilkan kebudayaan Informatif
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1.1 Konsep Perencanaan Dan Perancangan Proyek perencanaan dan perancangan untuk interior SCOOTER OWNERS GROUP INDONESIA Club di Bandung ini mengangkat tema umum
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user
digilib.uns.ac.id 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Bali Style. Bali Style merupakan konsep yang sering digunakan pada bangunan
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LAPORAN TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2013/2014 Oleh Dhyarga Oktavian
Lebih terperinciGambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)
101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Zen. Zen merupakan konsep yang terinspirasi dari konsep interior Jepang, yang memadukan antara
Lebih terperinciBab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR
Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan 4.1.1 Konsep Gaya Konsep desain pada perancangan Petlove Pet Center ini menggunakan pendekatan terhadap konsep fungsi dan citra. Perancangan Petlove
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERANCANGAN
BAB III KONSEP PERANCANGAN Dalam perancangan pusat Informasi dan kegiatan Muslim Tionghoa Lau Tze ini, banyak hal hal yang telah di jelaskan pada bab bab sebelumnya yang akan diterapkan pada perancangan.
Lebih terperinciArchitecture. Modern Aesthetic. Neoclassic Style Teks: Widya Prawira Foto: Bambang Purwanto. Home Diary #009 / 2015
Architecture Modern Aesthetic in Neoclassic Style Teks: Widya Prawira Foto: Bambang Purwanto 86 Kolaborasi gaya neoklasik dengan elemen yang mengusung aspek kekinian, menjadi kekuatan desain rumah ini.
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep perancangan 4.1.1 Konsep Gaya Konsep gaya pada perancangan Showroom Mabua Harley Davidson ini di desain dengan unik dan memberi kesan tempo dulu, berdasarkan analisa
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC
PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR Oleh: Siswanti Asri Trisnanih (1401083134) 08 PAC School of Design Interior Design Department Universitas Bina Nusantara
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya modern etnik. Pemilihan gaya modern etnik berdasarkan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN
BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN V.1 Konsep Perancangan Interior V.1..1 Konsep Desain Perancangan interior untuk Interior Design Department of Binus University ini memiliki tema Dynamic
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Didalam sebuah perancangan interior, fasilitas sangat menunjang dalam aktifitas yang dilakukan di dalamnya. Fasilitas merupakan hal penting dalam mendesain
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR IV.1. Konsep Perancangan Konsep Perancangan hotel resort merupakan kesimpulan dari analisis Perancangan hotel resort. Konsep Perancangan hotel resort di pantai Jakarta
Lebih terperinciBAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious
BAB IV SINTESA PEMBAHASAN 4.1 Gaya Dan Tema Perancangan Menentukan jenis tema merupakan langkah awal dalam membangun suatu ruangan. Untuk dapat memberikan rekomendasi kepada klien akan interior Hotel Mulia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dewasa ini banyak kemajuan yang dicapai oleh manusia, sejalan dengan perkembangan teknologi, perekonomian, industri, komunikasi, dan rekreasi. Sehingga membawa masyarakat
Lebih terperinciKLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin
01 02 KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin Good design is good business. Inilah yang terwujud pada desain klinik yang berhasil mengakomodasi kegiatan konsultasi dokter
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Gaya dan Tema Perancangan Gaya dan tema dari perancangan interior Sekolah Lukis Ohayo ini mengarah pada gaya modern pop art. Pemilihan gaya modern pop art karena gaya
Lebih terperinciPenjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai
BAB V KONSEP DESAIN 5.1 Konsep Citra Konsep merupakan solusi dari permasalahan desain yang ada. Oleh karena itu, dalam pembuatan konsep harus mempertimbangkan mengenai simbolisasi, kebutuhan pengguna,
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Konsep Sebuah konsep desain tempat pendidikan yang ramah lingkungan dengan membawa suasana yang asri membawa kehangatan keluarga dalam sebuah wadah pendidikan. Anak anak
Lebih terperincicross ventilation system, maka konsep desain juga mengikuti fungsi tujuan arsitektur bangunan tersebut supaya terjadi keserasian, dan keselarasan anta
BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR BASKETBALL COMMUNITY CENTER 5.1 KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 5.1.1 KONSEP DASAR Pengertian olahraga adalah gerak tubuh untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh. Olahraga
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN
BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Konsep pada Fitness Center, interior desain yang ditampilkan oleh Fitness Center ini bergaya Modern Retro. Tema perancangan
Lebih terperinciA. IDE GAGASAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP DESAIN A. IDE GAGASAN PERANCANGAN Perencanaan dan perancangan Music Center ini merupakan proyek perancangan fasilitas komersial yang dapat menunjang kegemaran masyarakat terhadap band The
Lebih terperinciBab IV. Konsep Perancangan
Bab IV Konsep Perancangan 4.1 Konsep Perancangan Konsep perancangan pada proyek ini didasari oleh tinjauan data mengenai sifat dan karakteristik pasien, dimana beberapa dari pasien dewasa maupun anak-anak
Lebih terperinci8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis
8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis Apa yang harus anda ketahui mengenai trend interior di tahun 205 Kata Pengantar Hi, terima kasih sudah mendownload free ebook ini. Di ebook ini saya yakin anda akan
Lebih terperinciGambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de
BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 5.1 Konsep Citra Ruang Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruangan yang memberikan suasana kondusif kepada pengguna perpustakaan. citra ruang dimana pengguna
Lebih terperinciBAB IV. KONSEP PERANCANGAN
BAB IV. KONSEP PERANCANGAN IV. 1 Konsep Citra Pada Ayu Balinese Beauty & Spa ini memilih untuk memberikan kesan citra seperti pada tabel dibawah ini. Bagan 4. 1 Konsep Citra IV. 2 Latar Belakang Pemilihan
Lebih terperinciDesain Interior Hotel Alila dengan Langgam Modern Luxury Nuansa Budaya Jawa
G272 Desain Interior Hotel Alila dengan Langgam Modern Luxury Nuansa Budaya Jawa Timotius Disa dan R. Adi Wardoyo Departemen Desain Interior, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini penulis akan menjelaskan beberapa perancangan redesign logo. konsep desain yang tertulis pada bab sebelumnya.
BAB V IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini penulis akan menjelaskan beberapa perancangan redesign logo Deli's Studio Photo & Printing, seperti yang telah terencana pada analisis data dan konsep desain yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dalam perancangan interior Hotel Mulia ini, penulis membatasi ruang lingkup perancangan dengan mengambil lobby dan kamar tamu pada hotel ini sebagai denah khusus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan kota kota besar di Indonesia, mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, sosial, budaya dan pariwisata. Sehingga
Lebih terperinciBAB 4 HASIL & PEMBAHASAN
1 BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN Pengaplikasian wall treatment menggunakan bata exposed, lantai bermaterial concrete tanpa finishing Penerapan modul atau bentuk abstrak dan geometris pada furnitur dan partisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup untuk bertahan dan hidup. Tanpa makanan, manusia tidak dapat bertahan karena manusia menempati urutan teratas dalam
Lebih terperinciBAB IV Konsep Perancangan Museum Mobil Klasik. ini adalah Vintage Industrial. Tema ini terdiri dari kata Vintage dan
BAB IV Konsep Perancangan Museum Mobil Klasik 4.1 Tema Tema yang diambil dalam perancangan Museum Mobil Klasik ini adalah Vintage Industrial. Tema ini terdiri dari kata Vintage dan Industrial. Vintage
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN
BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Perancangan interior Sing a Song Family Karaoke ini mengambil gaya modern dan tema Pop Art, karena ingin menciptakan suasana
Lebih terperinciBAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR
BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR 4.1 Latar Belakang Pemilihan Tema Tema yang diangkat untuk mendukung bangunan perpustakaan umum ini adalah Dinamis dan Ceria. Adapun yang melatar belakangi pemilihan
Lebih terperinciPutih Abu Hitam Coklat
KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM Tema yang saya terapkan pada tugas Perancangan Ruang Dalam ini adalah konsep Kontemporer. Karakteristik dari konsep kontemporer adalah konsep ruang yang terkesan terbuka
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN 5.1 KONSEP 5.1.1 Ide Dasar Perancangan Konsep Desain merupakan salah satu proses dalam tahapan mendesain. Pada Gaya yang di angkat untuk penerapan desain playgroup ini adalah
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bagi masyarakat Indonesia, Pusat Kebudayaan dirasa sangat monoton dan kurang menarik perhatian, khususnya bagi kaum muda. Hal tersebut dikarenakankan pusat budaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas merupakan tempat pendidikan tinggi pada perguruan tinggi setelah masa sekolah menengah atas telah diselesaikan. Pendidikan menjadi kebutuhan pokok dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh. Kegiatan ini dalam perkembangannya dapat
Lebih terperinciBAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan
73 BAB IV KONSEP DESAIN IV.1 Konsep Ruang (Citra Ruang) Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan dengan bergaya futurisctic. Konsep fun ini diartikan sebagai sesuatu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat di Indonesia pasti telah merasakan bahwa teknologi saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, dan teknologi maju ini telah memasuki segala aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan satu hal. Maka dari itu pada perancangan ini menerapkan konsep pelangi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Tumbuh kembang pada usia balita sangatlah menentukan kepribadian mereka di usia mendatang, sehingga sangat dibutuhkan pendampingan dalam proses belajarnya terutama dalam
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 4.1 Alternatif Zoning 1 ANALISA : Letak zona publik berada di dekat pintu masuk karena zona tersebut diperunttukan bagi pengunjung yang baru datang. Pada alternative zona
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya terbaik guna mempersiapakan masa depan sang anak adalah mengenalkan pendidikan kepada anak di usia dini, karena pada masa usia dini anak mulai peka/sensitif untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi di dunia mengalami kemajuan yang begitu pesat. Dari perkembangan teknologi yang sangat pesat ini telah memberikan perubahan yang luar
Lebih terperinciNatural Friendly Neoclassical Style. Architecture
Architecture Natural Friendly Neoclassical Style Teks: Widya Prawira Foto: BambangPurwanto Desain rumah yang everlasting dengan mengoptimalkan potensi lingkungan, menjadikan rumah ini bersahabat dengan
Lebih terperinciDesain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-193 Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo
Lebih terperinciPERANCANGAN RUANG DALAM
UNIVERSITAS UDAYANA JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK PERANCANGAN RUANG DALAM Ulasan Teori dan Konsep Perancangan Ruang Dalam Metode Studi Literatur Mahasiswa; ARFIEL ZAQTA SURYA 131925105 Teori dan konsep
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Interior Gambar 4.1 Mind Map Sumber: Penulis Konsep perancangan interior pada museum ini ingin mengubah sebuah museum yang memiliki pencitraan yang sedikit
Lebih terperinciTEoRI DAN DeSAIN TERPILIH
TEoRI DAN DeSAIN TERPILIH ARFIEL ZAQTA SURYA 13-57 Teori dan konsep interior desain merupakan sebuah gagasan atau dasar pemikiran desainer di dalam memecahkan permasalahn atau problem desain. Konsep desain
Lebih terperinciBAB 4. Analisis dan Bahasan
BAB 4 Analisis dan Bahasan 4.1 Konsep Perancangan Makanan kini tak lagi hanya menjadi sekedar pengisi perut. Masyarakat kini menyadari makanan dengan segi kultural yang varian telah menjadi lifestyle yang
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN BEAUTY CLINIC DAN WELLNESS CENTER. Penggabungan 2 fungsi dalam 1 bangunan
BAB IV KONSEP PERANCANGAN DAN WELLNESS CENTER 4.1 Konsep Umum Beauty Clinic (aesthetic) Wellness Center (health) Penggabungan 2 fungsi dalam 1 bangunan Gambar 4.1 Diagram Konsep Umum Sumber : analisa penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan seni dan budayanya. Hal itu telihat dari keberagaman suku yang dimiliki Bangsa Indonesia, mulai dari cara hidup
Lebih terperinciMAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan
MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang EKONOMI SOSIAL POLITIK INDUSTRI PARIWISATA BUDAYA mengalami perkembangan mengikuti kemajuan zaman meningkatkan
Lebih terperinciBAB III. Sekolah Fotografi Darwis Triadi. 3.1 Profil Sekolah Fotografi Darwis Triadi
BAB III Sekolah Fotografi Darwis Triadi 3.1 Profil Sekolah Fotografi Darwis Triadi 3.1.1 Darwis Triadi (Pendiri) Darwis Triadi atau lengkapnya Andreas Darwis Triadi adalah seorang fotografer glamor dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Sumber:
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Olahraga dapat menjadi batu loncatan sebagai pemersatu bangsa, daerah dan negara lainnya, baik di dalam skala nasional maupun internasional. Dalam setiap skala, negara-negara
Lebih terperinciKONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU
BAB IV KONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU 4.1. Tema Desain Penderita TB maupun penderita penyakit paru lainnya akan memiliki perasaan dan pikiran negatif, bahkan setelah sembuh penderita penyakit
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Zoning dan Grouping 4.1.1 Analisa Zoning Zoning 1 Gambar 4.1. Zoning 1 Zona private memiliki view langsung melihat keluar. Tetapi terletak jauh dari zona public,
Lebih terperinci1.4 Metodologi Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior Seni dan desain (art and design) dipandang sebagai dua elemen menyatu yang tidak terpisahkan. Tiap perkembangan seni selalu diikuti oleh visualisasi
Lebih terperinciBAB V KONSEP. 30
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Desain Proyek museum yang akan dibuat ini, dikategorikan kedalam Entertainment Museum. Yang dimaksudkan dengan Entertainment Museum dalam proyek ini adalah sebuah museum yang memberikan
Lebih terperinciKONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.
BENTUK Bentuk yang digunakan dapat berupa transformasi dari bentuk Tongkonan, ragam hias tradisional Makassar dan Toraja, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan budaya Makassar dan Toraja. Untuk menciptakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, dunia fotografi pun terus mengalami perkembangan yang luar biasa dari waktu ke waktu. Dewasa
Lebih terperinciBAB III STUDI LAPANGAN. Syariah Hotel Lor In Solo adalah sebuah Hotel syariah berbintang 4
BAB III STUDI LAPANGAN III. III. A. OBSERVASI A.1. Syariah Hotel Lor In Solo Syariah Hotel Lor In Solo adalah sebuah Hotel syariah berbintang 4 terbesar di kota Solo. Hotel yang memiliki luasan yang tidak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bandung adalah salah satu kota besar di Indonesia dan merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat yang banyak menyimpan berbagai sejarah serta memiliki kekayaan
Lebih terperinciDesain Interior Kantor PT. Insastama dengan Konsep Industrial Modern
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) F-17 Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan Konsep Industrial Modern Nikita Bunga Pratiwi, Budiono, dan Mahendra Wardhana
Lebih terperinciKONSEP DESAIN Konsep Organisasi Ruang Organisasi Ruang BAB III
BAB III KONSEP DESAIN Sebagaimana fungsinya sebagai Museum Budaya Propinsi Jawa Barat, museum ini mewakili kebudayaan Jawa Barat, sehingga tema yang diangkat adalah Kesederhanaan Jawa Barat dengan mengadaptasi
Lebih terperinciBAB V KONSEP DAN EKSEKUSI DESAIN
BAB V KONSEP DAN EKSEKUSI DESAIN 5.1 Konsep Desain 5.1.1 Konsep secara umum Konsep Bandung Art and Design College secara umum menggunakan pendekatan berdasarkan citra dan misi utama dari BADC ini. Citra
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN IV. 1 ZONING DAN GROUPING Gambar 4.1Zoning lantai 1 ANALISIS ZONING Peletakkan area semi private terjaga privasinya dan tidak mengganggu pengunjung yang datang. Area Private
Lebih terperinciJURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) F-133
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-133 Desain Interior Sinepleks Brylian Plaza Kendari Berkonsep New Experience dengan Langgam Neo-Gothic R. Adi Wardoyo, Firman
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Kebutuhan : Kekinian, penataannya simetris, dapat diartikan bercampur dengan gaya lain sebelumnya
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep perancangan Dalam perancangan spa and Fitness centre ini mengambil suatu bran lifespa fitness, dan menggunakan konsep bali kontemporer, karena produk yang digunakan
Lebih terperinciBAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING
BAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING A. Permasalahan Umum Permasalahan umum ini berisi tentang pertanyaan-pertanyaan mengenai apa saja yang berkaitan dengan desain interior sebuah showroom mobil.
Lebih terperinciStudi aktifitas dan kebutuhan ruang
Studi aktifitas dan kebutuhan ruang No Pemakai Aktifitas Kebutuhan Ruang Fasilitas Dimensi Perawatan rambut 1.Mencuci rambut sebeum meakukan perawatan untuk rambut 2.Perawatan rambut (cutting/creambath/hairspal/
Lebih terperinciABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Padatnya aktivitas pada zaman modern ini menyebabkan banyak orang yang mengalami stress, lelah, dan jenuh. Untuk itu dibutuhkan sebuah sarana yang mampu memberikan fasilitas yang lengkap bagi pengunjungnya
Lebih terperinciKementerian Pendidikan Nasional merupakan lembaga pemerintahan yang bertugas meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. salah satu langkah yang di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Proyek Menurut catatan sejarah umat manusia yang sempat terungkap tentang keberadaan dan perkembangan perpustakaan menunjukkan bahwa perpustakaan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Zoning dan Grouping 1.1.1 Zoning Alternatif 1 (Gambar 4.1 Lantai 1 Alternatif Zoning 1) Publik Semi Privat Semi Privat Privat (Gambar 4.2 Lantai 2 Alternatif Zoning 1) Publik
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Beberapa simpulan dari hasil perancangan ini adalah:
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Beberapa simpulan dari hasil perancangan ini adalah: 1. Untuk menerapkan konsep desain Mars pada perancangan ini maka interior perancangan mini teater ini menerapkan
Lebih terperinciBAB III STUDI LAPANGAN
BAB III STUDI LAPANGAN A. Perpustakaan Grhatama Pustaka Berlokasi di Jl. Janti, Banguntapan Bantul, D.I. Yogyakarta. Jam layanan untuk hari Senin-Jumat : 08.00 s.d. 22.00 WIB, hari Sabtu : 08.00 s.d. 16.00
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makanannya, dan kawasan perbelanjaannya. Kota Bandung berkembang dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siapa yang tidak tahu dengan kota Bandung? Bandung dikenal dengan kota bunga. Kota Bandung sangat terkenal dengan keindahannya, keberanekaragaman makanannya,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi gaya hidup di kota-kota besar memaksa orang untuk bekerja lebih keras. Beban pekerjaan
Lebih terperinciBAB III KAJIAN LAPANGAN
BAB III KAJIAN LAPANGAN A. Ieke Coffe and Gelato (survei café es krim) 1. Lokasi: Jl. Yos Sudarso No. 197 Solo. Merupakan jalan utama ke arah Solo Baru. Letaknya di pinggir jalan. 2. Aktivitas a. Pengunjung:
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Penerapan Tema Pada Perancangan Untuk bioskop mini ini prioritas utama adalah ruang menonton dan area menunggu, baik dari segi ukuran maupun bentuk. Ruangan yang selapang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang masalah Pada zaman sekarang menikmati kopi sudah menjadi salah satu kebutuhan dan gaya hidup banyak orang di dalam kehidupan sehari-hari. Peracik kopi atau Barista
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Latar Belakang Wallpaper adalah sejenis bahan yang digunakan untuk melapisi dan menghias dinding untuk kebutuhan interior rumah, kantor, atau fungsi bangunan
Lebih terperinciInterior. Foto g r a f e r Tri Rizeki Darusman M O D E R N & CLEAN LOOKS. Vol. 14 No. 01 Januari 2013
Interior Pe n u lis Mufliah Nurbaiti Foto g r a f e r Tri Rizeki Darusman M O D E R N & CLEAN LOOKS 72 Kian terbatasnya lahan hunian serta keinginan kemudahan akses mencapai tempat beraktivitas merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN Metodologi perancangan yang di gunakan selama kerja praktek di CV. Rombongku adalah : 3.1 Metodologi Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada
Lebih terperinciKONSEP TUGAS AKHIR REDESAIN RESTORAN ITALIA PRONTO DENGAN KONSEP ITALIA KONTEMPORER
KONSEP TUGAS AKHIR REDESAIN RESTORAN ITALIA PRONTO DENGAN KONSEP ITALIA KONTEMPORER Deloni Hanis Mareta 3408.100.082 Koor. Tugas Akhir: Anggri Indraprasti, S. Sn, M. Sn Dosen Pembimbing: Ir. Prasetyo Wahyudie,
Lebih terperinciBAB V KONSEP 5.1 KONSEP DESAIN KONSEP GAYA
BAB V KONSEP 5.1 KONSEP DESAIN 5.1.1 KONSEP GAYA Konsep perancangan interior museum gamelan ialah modern kontemporer, gaya ini terpilih melalui poroses analisis yang telah di jelaskan pada bab sebelumnya.
Lebih terperinciBAB IV: KONSEP. c) Fasilitas pendukung di hotel (event-event pendukung/pengisi kegiatan kesenian di hotel)
BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Dasar Menitikberatkan HERITAGE sebagai acuan dasar konsep perancangan agar menjadi pertimbangan dalam perencanaan dan wujud produknya, meliputi antara lain: a) Aspek arsitektural
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membantu manusia dalam melakukan segala kegiatannya sehari-hari. Pertama kali,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Cahaya merupakan sumber kehidupan bagi setiap manusia. Cahaya sangat membantu manusia dalam melakukan segala kegiatannya sehari-hari. Pertama kali, manusia menggunakan
Lebih terperinciMATRIKS HUBUNGAN RUANG
LOBBY HALL COUNTER/RECEPTION AREA PAMERAN TOKO ACCESSORIES FOTO STAND FOTOGRAFI 1 STAND FOTOGRAFI 2 STAND FOTOGRAFI 3 STAND FOTOGRAFI 4 FOTOGRAFI UNDERWATER KELAS FOTOGRAFI FOOD COURT TOILET MUSHOLAH RUANG
Lebih terperinci