BAB III. Sekolah Fotografi Darwis Triadi. 3.1 Profil Sekolah Fotografi Darwis Triadi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III. Sekolah Fotografi Darwis Triadi. 3.1 Profil Sekolah Fotografi Darwis Triadi"

Transkripsi

1 BAB III Sekolah Fotografi Darwis Triadi 3.1 Profil Sekolah Fotografi Darwis Triadi Darwis Triadi (Pendiri) Darwis Triadi atau lengkapnya Andreas Darwis Triadi adalah seorang fotografer glamor dan fashion senior, yang banyak menggunakan para model dan selebritis sebagai obyek pemotretannya. Darwis Triadi mengembangkan minat fotografinya sejak tahun Ilmu desain pun turut dipelajari untuk memperkaya kemampuan artistiknya. Karena prestasinya yang terus meningkat, dia diberi kepercayaan untuk menampilkan karyanya pada majalah tahunan Hasselblad yang berskala internasional di tahun Dalam kurun waktu bersamaan, ia sempat mempresentasikan slide andalannya dalam acara Photo Kina International Competition di Köln, Jerman. Kompetisi ini digelar dalam rangka "Hasselblad International Annual". Setahun kemudian, majalah Internasional Vogue memajang karyanya pada artikel spesial tentang Indonesia. Bron Elektronik AG dari Swiss, produsen lampu Broncolor, memilihnya untuk mengisi kalender Broncolor tahun Demi mengasah keahliannya, Darwis mengikuti berbagai macam pelatihan di luar negeri, dan terus mempertajam segala ilmu yang ia telah dapatkan tersebut secara otodidak. Untuk membuat profesinya menjadi populer, ia berpartisipasi dalam berbagai jenis pameran dan promosi. Ia menerima permintaan dari pelanggan berdasarkan kebutuhan dan keinginan mereka.

2 3.1.2 Didirikannya Sekolah Fotografi Darwis Triadi Pada tahun 1979, Darwis memutuskan untuk mengubah profesinya menjadi seorang fotografer, meskipun pengetahuannya tentang fotografi tidak cukup belum. Dia tidak memiliki pendidikan khusus tentang fotografi. Hobi barunya ditemukan karena dia membangun hubungan dengan fotografer amatir. Sementara itu, fotografer profesional cenderung menutup diri dalam periode tersebut. ''Saat itu, fotografer merasa eksklusif dan tidak suka orang lain bergabung dalam grup mereka untuk belajar tentang fotografi. Mungkin mereka khawatir jika mereka akan bersaing dengan orang lain'', dia bertanya-tanya. Namun karena memiliki semangat yang cukup besar pada bidang yang baru dimasukinya tersebut ia tetap meneruskan langkahnya, ''Saat itu, saya berjanji untuk membuat dunia fotografi dibuka. Saya ingin dunia ini menjadi ramah dan menarik, kata Darwis. Berdasarkan keterbatasannya dalam mendapatkan ilmu fotografi itu lah Darwis mulai memantapkan niatnya untuk mendirikan sebuah sekolah fotografi yang dapat menjadi sumber pencarian ilmu bagi siapapun yang memiliki minat besar untuk mempelajari fotografi. Sehingga akhirnya pada tahun 2003 didirikanlah Sekolah Fotografi Darwis Triadi yang berlokasi di Jl. Pattimura No.2 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dalam mendirikan sekolah fotografi tersebut, Darwis mengajak beberapa rekannya sesame anggota Asosiasi Photographer Propesional Indonesia (APPI) untuk ikut berpartisipasi dan berbagi ilmu sebagai staf pengajar. Hingga kini Sekolah Fotografi Darwis Triadi semakin maju dan mulai memiliki cabang di kota-kota besar lain di Indonesia. Menurut bapak Ucok, Kepala Operasional di Sekolah Fotografi Darwis Triadi, hal tersebut dilandasi dengan perkembangan kebudayaan yang semakin tinggi yang berdampak kebutuhan fotografi yang semakin bertambah. Dari tahun ke tahun, jumlah siswa yang datang pun meningkat, hal tersebut tak terlepas

3 dari faktor perkembangan fotografi yang terus menarik perhatian masyarakat dan semakin terjangkaunya harga sebuah kamera. Staf pengajar pun bertambah, dan mereka semua berasal dari berbagai kalangan yang telah memiliki keahlian dan berbagai jenis latar belakang yang cukup mendukung, sehingga ilmu yang diberikan pun sangat berkualitas Misi dan Moto Misi Sekolah Fotografi Darwis Triadi : a. Memajukan dunia fotografi secara umum b. Mengembangkan sumber daya manusia yang profesional c. Mewujudkan generasi muda yang kreatif, dinamis, dan memiliki keahlian (seni fotografi) d. Membantu pemerintah mencerdaskan anak bangsa melalui pendidikan informal (seni fotografi) Moto Sekolah Fotografi Darwis Triadi : LEARN FROM THE BEST Target Pemasaran Sekolah Fotografi Darwis Triadi tidak menargetkan kalangan tertentu sebagai siswa mereka. Yang mereka utamakan adalah pencapaian untuk berbagi ilmu dengan siapapun yang memiliki ketertarikan terhadap dunia fotografi.

4 3.2 Sistem Sekolah Fotografi Darwis Triadi Struktur Organisasi dan Job Description Struktur organisasi staf dan pengajar di Sekolah Fotografi Darwis Triadi : Bagan 3.1 Struktur Organisasi (Sumber : Sekolah Fotografi Darwis Triadi, 2012) a. Manajer Umum Memimpin berjalannya sekolah fotografi. b. Keuangan Mengatur sistem keuangan dalam sekolah fotografi. c. Kepala Operasional Mengatur jadwal pengajaran dan kegiatan, serta menetapkan kurikulum di sekolah fotografi. d. Staf Operasional Membantu pekerjaan Kepala Operasional. e. Instruktur

5 Memberikan pengajaran kepada para siswa sesuai dengan jadwal dan kurikulum yang ditetapkan. f. Resepsionis / Administrasi Menerima tamu, mengurus pendaftaran, menerima telepon masuk, dan mengurus administrasi siswa. g. Asisten Merawat lingkungan sekolah fotografi dan menjadi tenaga bantuan dalam beberapa kegiatan pengajaran Sistem Pengajaran Sistem pengajaran terbagi menjadi tiga jenis kelas dengan jadwal yang berbeda, yaitu : Kelas Hari Jam Basic Selasa dan Kamis 9x pertemuan - Sore : 15:00 17:00 - Malam : 19:00 21:00 Intermediate Senin dan Rabu 14x pertemuan - Sore : 15:00 17:30 - Malam : 19:00 21:30 Advanced Selasa dan Jumat 17x pertemuan - Sore : 15:00 17:30 - Malam : 19:00 21:30 Photoshop Rabu (minggu ke - Sore : 15:00 18:00 Training for satu, dua, empat) - Malam : 18:00 21:00 Photographer Tabel 3.1 Jadwal Kelas Reguler Sekolah Fotografi Darwis Triadi (Sumber : Sekolah Fotografi Darwis Triadi, 2012) yaitu: Adapun di luar jadwal kelas regular tersebut, tersedia jadwal lainnya a. Basic Intensif Satu minggu : 6 pertemuan. (Liburan, Ramadhan, dll). b. Basic Weekend

6 Pada hari Sabtu dan Minggu (2 pertemuan) di minggu ke tiga. c. Hunting Setiap bulan. Sistem pengajaran di Sekolah Fotografi Darwis Triadi terbagi atas 50% kelas teori dan 50% praktek. Praktek itu sendiri dilakukan di dalam kelas studio, dan terkadang di luar sekolah (hunting). Kelas dibuka dalam periode tertentu yang ditetapkan oleh pihak sekolah, sehingga ada beberapa waktu di mana sekolah tidak mengadakan kelas. 3.3 Analisa Bangunan Sekolah Fotografi Darwis Triadi Alamat Sekolah Fotografi Darwis Triadi Jalan Pattimura No.2 Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Gambar 3.1 Peta Lokasi Sekolah Fotografi Darwis Triadi (Sumber : ) Eksterior Sekolah Fotografi Darwis Triadi

7 Gambar 3.2 Pintu Masuk Sekolah Fotografi Darwis Triadi Sekolah Fotografi Darwis Triadi memiliki halaman depan yang digunakan sebagai lahan parkir dengan luas ±60 m². Bagian depan bangunan didominasi warna abu-abu yang menjadi warna ideal di dunia fotografi. Pintu masuk bangunan berbahan kaca dengan bagian tepi dinding diberi warna merah yang bersifat menonjol. Bagian depan tersebut juga dihiasi dengan dinding semen exposed hitam bergaris horizontal yang membingkai tampak depan bangunan untuk menegaskan pintu masuk. Pada bagian atas dinding semen tersebut, terdapat tulisan DARWIS TRIADI SCHOOL OF PHOTOGRAPHY dengan logo yang telah menjadi ciri khasnya Interior Sekolah Fotografi Darwis Triadi

8 Sekolah Fotografi Darwis Triadi memiliki 14 jenis ruangan dengan beberapa ruangan yang memiliki jumlah lebih dari satu, di antaranya : Jenis Ruang Jumlah Gambar Ruang Receptionist Ruang Tunggu dan Product Display Studio Foto Interior Ruang Make Up dan Wardrobe Kantin Mushola Kelas Teori dan Praktek Ruang Kerja Staf Ruang Instruktur 1 Ruang Rapat Direksi 1 Ruang Briefing Staf Toilet 2 Pantry 1 Ruang Loker Asisten 1 Tabel 3.2 Jenis dan Jumlah Ruang di Sekolah Fotografi Darwis Triadi

9 Gambar 3.3 Ruang Resepsionis di Sekolah Fotografi Darwis Triadi Gambar 3.4 Ruang Tunggu dan Product Display di Sekolah Fotografi Darwis Triadi Gambar 3.5 Studio Foto Interior di Sekolah Fotografi Darwis Triadi

10 Gambar 3.6 Ruang Make Up dan Wardrobe di Sekolah Fotografi Darwis Triadi Gambar 3.7 Lorong di Sekolah Fotografi Darwis Triadi

11 Gambar 3.8 Ruang Kantin di Sekolah Fotografi Darwis Triadi Gambar 3.9 Ruang Kelas di Sekolah Fotografi Darwis Triadi

12 Gambar 3.10 Sistem Penyimpanan Peralatan Kelas di Sekolah Fotografi Darwis Triadi Gambar 3.11 Ruang Kerja Staf di Sekolah Fotografi Darwis Triadi

13 Gambar 3.12 Ruang Briefing di Sekolah Fotografi Darwis Triadi Peralatan Fotografi Sekolah Fotografi Darwis Triadi Nama dan Fungsi Alat Standart Reflector Gambar Cable Release

14 Mono Flash Wide Angle Reflector Menghasilkan cahaya keras dengan sudut yang lebar, memiliki bayangan spot yang cukup tajam pada obyek. Honeycomb Terdapat dalam tiga variasi kerapatan : besar, sedang dan kecil. Berguna untuk meluruskan arah cahaya dari lampu elektronik. Karakter cahaya yang dihasilkan cukup keras. Narrow Angle Reflector Reflectorre bersudut sempit, menghasilkan sudut cahaya yang lebih sempit pula. Striplight Digunakan untuk mendapatkan efek cahaya yang memanjang dengan penyebaran cahaya yang sempit. Misalnya pada pada pemotretan botol, kontur pada sisi tubuh model, dan lainnya.

15 Tripod Digunakan sebagai kaki penyangga kamera untuk ketinggian tertentu. Soft Box 80cm x 80cm Karakter cahaya yang lembut dari softbox menghasilkan bayangan yang lembut pula. Payung Putih Memiliki karakter cahaya sedikit lebih keras dari softbox. Kabel Sinkronisasi Slave Units Triger

16 Snoots Sistem Rail dan Phantograph Tabel 3.3 Peralatan Fotografi Sekolah Fotografi Darwis Triadi (Sumber : Sekolah Fotografi Darwis Triadi, 2012) 3.4 Perbandingan Sekolah Fotografi Darwis Triadi dengan Sekolah Fotografi Lain di Jakarta Nikon School Indonesia Gambar 3.13 Pintu Masuk Nikon School Indonesia

17 Nikon School Indonesia adalah sebuah lembaga pendidikan resmi dengan dukungan penuh dari Nikon Indonesia yang berdiri pada tahun Nikon School Indonesia berpusat di Jakarta, dan direncanakan akan memiliki cabang di beberapa kota lain yang dianggap memiliki potensi besar dalam perkembangan dunia fotografi nasional. Nikon School Indonesia berlokasi di Rukan Permata Senayan blok D-28, Jalan Tentara Pelajar, Patal Senayan, Jakarta. Gambar 3.14 Peta Lokasi Nikon School Indonesia (Sumber : Google Maps, 2012) Adapun fasilitas yang terdapat di Nikon School Indonesia ini di antaranya : Gambar 3.15 Area Resepsionis Nikon School Indonesia

18 Gambar 3.16 Area Product Display Nikon School Indonesia Gambar 3.17 Ruang Kerja Staf Nikon School Indonesia

19 Gambar 3.18 Ruang Rapat Nikon School Indonesia Gambar 3.19 Pantry Nikon School Indonesia

20 Gambar 3.20 Ruang Kelas Nikon School Indonesia The Looop Akademie Gambar 3.21 Pintu Masuk The Looop Akademie Indonesia The Looop akademie adalah institusi pendidikan kreatif yang memiliki program-program fotografi, digital imaging, motion picture, 3D dan bidang kreatif lainnya. The Looop Akademie berlokasi di Tribeca Central Park Mall Upper Ground Unit 16, Jakarta Barat.

21 Gambar 3.22 Peta Lokasi The Looop Akademie Indonesia (Sumber : Google Maps, 2012) Berbekal pengalaman sebagai satu-satunya commercial photography agency yang secara konsisten dipercaya menangani pemotretan berbagai brand terkenal di dunia melahirkan keinginan kuat untuk membagikan pengalaman dan pemikiran mengenai standar kemampuan internasional fotografi dan bidang-bidang kreatif lainnya. Sebagai bagian dari The Looop International, The Looop Akademie mendapat support penuh dari seluruh member The Looop International yang meliputi bidang Commercial Photography, Digital Imaging, Model Management, Wedding photography, CGI, dan lain sebagainya. Adapun fasilitas yang terdapat di Nikon School Indonesia ini di antaranya :

22 Gambar 3.23 Area Resepsionis The Looop Akademie Indonesia Gambar 3.24 Ruang Tunggu The Looop Akademie Indonesia

23 Gambar 3.25 Ruang Briefing The Looop Akademie Indonesia Gambar 3.26 Ruang Kelas The Looop Akademie Indonesia

24 Gambar 3.27 Studio Foto The Looop Akademie Indonesia Gambar 3.28 Pantry The Looop Akademie Indonesia

25 Gambar 3.29 Ruang Make Up dan Wardrobe The Looop Akademie Indonesia Perbandingan Fasilitas dari Tiga Sekolah Fotografi. Jenis Ruangan / Fasilitas Nikon School Indonesia The Looop Akademie Darwis Triadi School of Photography Ruang Receptionist Ruang Tunggu Product Display Elevator Studio Foto Interior Ruang Make Up dan Wardrobe Kantin Mushola Pantry Kelas Teori dan Praktek Ruang Kerja Staf

26 Ruang Tunggu Instruktur Ruang Rapat Direksi Ruang Briefing Staf Toilet Gudang Penyimpanan Tabel 3.4 Perbandingan Fasilitas Sekolah Fotografi 3.5 Kebudayaan Daerah Asal Darwis Triadi Solo, Jawa Tengah Andreas Darwis Triadi lahir pada tanggal 15 Oktober 1954 di Solo, Jawa Tengah. Jawa Tengah itu sendiri dikenal sebagai jantung budaya Jawa karena kekayaannya akan kebudayaan. Jawa Tengah adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Jawa. Provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat di sebelah barat, Samudra Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan, Jawa Timur di sebelah timur, dan Laut Jawa di sebelah utara. Secara administratif, Provinsi Jawa Tengah terdiri atas 29 kabupaten dan 6 kota Surakarta, juga disebut Solo atau Sala, adalah kota yang terletak di provinsi Jawa Tengah, Indonesia yang berpenduduk jiwa (2010) dan kepadatan penduduk /km2. Kota dengan luas 44 km2 ini berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur dan barat, dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan. Sisi timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan Solo. Bersama dengan Yogyakarta, Solo merupakan pewaris

27 Kerajaan Mataram yang dipecah pada tahun Nama Surakarta digunakan dalam konteks formal, sedangkan nama Solo untuk konteks informal. Akhiran -karta merujuk pada kota, dan kota Surakarta masih memiliki hubungan sejarah yang erat dengan Kartasura. Nama Solo berasal dari kata Sala adalah jenis pohon. Kata Sala pada perkembangannya menjadi Salakarta dan sekarang lebih dikenal dengan Solo Rumah Bangsawan Solo, Dalem Kepangeranan Adat istiadat Keraton Kasunanan Surakarta melekat pada diri para bangsawan karena kedekatan hubungan keluarga dengan Sunan. Dalam suatu susunan strata sosial dari kaum bangsawan, yakni komunitas yang sedikit-banyak telah terstratifikasi yang mengakibatkan munculnya berbagai perjuangan atas teritori. Dinamika perjuangan semacam ini tampak paling menonjol pada para penghuni di rumah utama, yakni para bangsawan yang eksistensinya sangat bergantung pada kedekatan dan kemurahan dari Raja yang sedang memerintah. Rumah bangsawan atau lazim disebut Dalem Kepangeranan, lokasinya di lingkungan keraton. di dalam dan luar benteng, merupakan salah satu dari berbagai tingkatan terbesar dan terlengkap dalam arsitektur rumah tradisional Jawa. Rumah-rumah bangsawan ini mudah dikenali karena struktur, bentuk atap, bangunan dan luas lahan berbeda dengan rumah penduduk sekitar, dikelilingi dinding tembok tinggi kira-kira tiga hingga lima meter. Dalem dapat dikategorikan dalam rumah joglo yang paling besar dan lengkap, dengan bagian-bagiannya. Joglo dapat diartikan sebagai suatu bentuk atau sistem konstruksi bagian dari kompleks rumah. Joglo juga dapat diartikan sebagai keseluruhan atau kompleks rumah, termasuk dinding keliling, halaman, regol dan semua bagian di dalamnya. Regol merupakan akses masuk ke dalam area rumah bangsawan berupa pintu besar. Rumah bangsawan juga dapat disebut community house terdiri dari beberapa bagian, yaitu pendopo, pringgitan, emperan, dalem ageng, senthong, gandok, dapur, kamar mandi. Dalam suatu rumah lengkap bangsawan

28 memiliki perbedaan dengan rumah lengkap yang dipergunakan oleh masyarakat umum yang memiliki tingkatan ekonomi yang tinggi. Rumah bangsawan yang dihuni oleh keluarga keraton memiliki batasan atau pakempakem yang harus ada dalam suatu rumah bangsawan Jawa. Rumah bangsawan merupakan perwujudan dari beberapa aspek yang ditautkan dan dipersatukan. Dalam membahas tentang pembatas pada rumah Jawa dapat menyinggung aspek lain yang membentuknya. Berkait dengan tindakan ragawi dalam suatu ruang, suatu pusat cenderung menjadi orientasi pengguna, sedangkan pembatas ruang akan mengisyaratkan partisipannya; siapa saja yang boleh masuk dan siapa saja yang tidak boleh memasuki ruangan. Masyarakat Jawa percaya pada kekuatan kosmos yang berasal dari lingkungan alam sehingga dipandang perlu untuk membuat batas yang tegas antara ruang luar dengan ruang dalam. Pembatasan dalam suatu rumah mutlak ditentukan dan dihadirkan. Batasan-batasan yang digunakan terdiri dari fixed element yang umumnya terdiri dinding, lantai, atap. Pembagian dari Dalem Kepangeranan itu sendiri di antaranya : a. Pendopo Bagian atas pendopo disangga oleh jajaran kolom/soko yang tersusun terpusat untuk menahan beban atap yang tersusun tiga tingkat digolongkan sebagai atap Joglo. Bentukan Joglo hanya digunakan oleh orang yang memiliki status sosial tinggi, yaitu bangsawan dan Raja. Jenis joglo digunakan juga berdasarkan luasan yang ingin dinaungi. Pendopo memiliki bentuk persegi yang tidak akan mampu ternaungi dengan atap limasan yang lebih mengarah ke bentuk persegi panjang. Keterbukaan ruang/tanpa dindiing secara umum hampir tidak tampak dengan jelas, kecuali pada rumah kelompok bangsawan yang memiliki unit pendopo dan pringgitan yang jelas terbuka (tidak berdinding). Konsep keterbukaan pendopo tidak sepenuhnya terbuka dalam arti sebenarnya, melainkan memberikan suatu efek psikologis. Orang Jawa dikenal dengan tata karma yang tinggi yang menyimpan penghormatan dan perilaku yang sopan. Orang diajak

29 merasakan suatu efek psikologis dengan melihat pendopo yang terbuka dan terbentang luas tanpa penghalang. Ini membawa manusia untuk berhitung/menimbangnimbang akan suatu kepantasan untuk berada di tengah tanpa adanya pemilik rumah. Ini termanifestasikan dalam suatu sikap seperti sungkan untuk bertingkah seenaknya di dalam pendopo. Luas dan terbuka menjadikan orang lain yang ingin memasuki dengan melewati area tengah menjadi terhalang oleh efek psikologis. Keterbukaan endopo memberikan pengalaman yang berbeda yang dirasakan seakan-akan ada sesuatu yang menuntun untuk bersiakap sebaliknya. Memunculkan sikap canggung, sehingga kebebasan yang terjadi sangatlah mengikat. Kebebasan yang semu ini menjadikan seseorang terdorong untuk tidak bersikap sombong. Ini berimbas pada rasa canggung untuk melangkah ke tengah ruangan yang terasa monumental diarea tengahnya, sehingga kenyakan akan berjalan mengelilingi ruang menuju ke arah bagaian belakang bangunan. Maka, keterbukaan ini mengalami suatu penyempitan perilaku. Peninggian lantai di pendopo juga tergantung pada strata sosial pemilik rumah. Bangsawan yang memiliki starata sosial yang tinggi biasanya menaikkan lantainya hingga tiga tingkat. Dari lantai pendopo inilah yang juga membedakan dengan lantai kuncung yang dibuat rata dengan tanah, tapi menuju ke area dalem ageng akan terjadi kenaikan pula. Setiap kenaikan dari tiap ruang menunjukkan adanya hirarki yang mengikutinya. Memberikan kesan kesucian bagi ruang yang berada di puncak hirarki. Selain itu, ketinggian tertentu dibuat karena mengandung suatu maksud untuk memudahkan menerima tamu, yakni cara duduk (bersila di lantai). Dari ketiga pembatas ruang, yaitu atap/ceiling, dinding, dan lantai menuntun ke arah maknanya sendiri-sendiri. Atap sebagai pernanungan merupakan simbol dari Tuhan, dinding dimaknai keterbukaan dalam arti yang menyempit sedangkan lantai yang

30 ditinggikan menyimbolkan status sosialnya dan juga cara penerimaan mencerminkan kerukunan dengan duduk di lantai. Ketiganya ini berhubungan dengan hubungan sosial pemiliknya dengan pengungkapan yang simbolik dari bentuk dan juga memberikan isyarat psikologis tertentu agar tidak seenaknya dalam bersikap. b. Pringgitan Tantangan alam ditanggapi dengan menutup sebagian tempat tinggal dari udara bebas dan terbuka, kecuali di bagian yang dipergunakan untuk menerima tamu atau bagian publik yang menyandang konsep terbuka sepebuhnya, yaitu pendopo. Timbul anggapan bahwa kekuatan alam akan mengintai saat manusia dalam keadaan tidak sadar atau tertidur, hingga berada di dalam rumah memberikan jaminan terbebas dari pengaruh mala petaka (kekuatan alam) yang merugikan. Bukaan yang menghubungkan dengan ruang luar direduksi, sehingga ruang dalam tidak berhubungan langsung dengan ruang luar. Maka dibuatlah suatu ruang transisi yang disebut pringgitan. Area penghubung antara dalem dan pendopo ini terjadi komunikasi di antara ke dua ruang. Tidak sekedar sebagai penghubung tapi juga sebagai penyeimbang antara suatu yang umum dan yang sakral. Dari segi pemabatas ruang sangat berbeda dengan pendopo, salah satu alasannya juga dikarenakan kapasitas dan fungsinya. Pringgitan ini lebih sederhana dari segi bentuknya baik atap dan juga soko. Pringgitan biasanya menggunkan atap limasan. Limasan dipilih karena bentuk denah pringgitan yang membentuk persegi panjang. Atap jenis limasan terkesan sederhana dan umum. Ini biasanya yang dipakai oleh rakyat kebanyakan. Limasan dari segi konstruksi dan bahan relatif lebih sederhana dan menggunakan sedikit bahan. Pada keseluruhan komponen rumah bangsawan Jawa, pringgitan bukanlah suatu area yang memiliki kesakralan melainkan

31 pendukung bangunan utamanya, yaitu pendopo dan dalem ageng. Tidak seperti Joglo yang memiliki makna yang dalam memperlihatkan kehidupan manusia, limasan tidak memiliki arti yang spesifik. Pringgitan sebagai ruang transisi dan juga mengakomodasi kegiatan yang masih bersifat terbuka seperti menerima tamu. Kegiatan tersebut sangat dekat kaitannya ke arah ke luar, yaitu pendopo sehingga dapat dikatakan area pringgitan ini lebih berorientasi ke pendopo dari pada dalem ageng. Namun area pringgitan ini pun tidak dapat dikatakan untuk umum tapi lebih tepatnya kalangan umum yang terbatas dalam artian diterima oleh sang pemilik rumah. Secara keseluruhan pringgitan merupakan area transisi untuk menuju ke area dalem ageng. Pembatas-pembatas ini mengarah pada fungsional pringgitan yang berfungsi sebagai penerimaan tamu delam jumlah terbatas dan juga pagelaran wayang. c. Dalem Ageng Dalem ageng memiliki keserupaan dengan pendopo, tetapi yang membedakan cukup jauh adalah penggunaan dinding mengelilingi dalem ageng. Pada atapnya pun menggunakan joglo namun bentukknya lebih sederhana karena pada area ini bukanlah tempat bagi pemilik rumah untuk menunjukkan prestise tapi mengarah pada aktivitas pribadinya. Menggunakan atap joglo sudah barang tentu memiliki soko guru yang menopangnya. Pada prinsipnya soko guru yang berada di pendopo dan di dalem ageng adalah sama. Kesamaan pada pendopo dan dalem ageng, keduanya memiliki kesamaan bentuk dan berlanjut pada cosmos. Pendopo merepresentasikan hubungan sosial dan secara terbuka terhadap sekelilingnya. Sedangkan Dalem merepresentasikan kekuatan langit yang secara langsung menunjukkan pusat dan berhubungan langsung dengan vertikalisasi ke area tertinggi. Pemusatan

32 keduanya memperlihatkan kekuatan yang lebih besar dan menguasai segalanya, yaitu Tuhan. Pembatas ruang berupa dinding pada dalem ageng tidak sama dengan pendopo, walaupun struktur atapnya tidak jauh berbeda. Dinding masif yang melingkupi dalem ageng menimbulkan sifat privasi dan menunjukkan ada yang ingin diliindungi di dalamnya. Perempuan yang tinggal di dalamnya dan melakukan tugas-tugas rumah tangga dan bendabenda berharga atau pusaka menjadi yang dilindungi oleh kemasifan. Di dalam dalem ageng pun terdapat penyekatan ruang, sehingga membentuk sentong tengah, sentong kiwo/kiri dan sentong tengen/kanan. Sentong kiwo berfungsi sebagai tempat tidur anak, sentong kanan sebagai tempat tidur orang tua, dan sentong tengah sebagai pusat/as kesakralan rumah Jawa yang dipergunakan hanya untuk pengantin baru dan juga menyimpan benda-benda berharga. Secara fungsional, dalem ageng memiliki makna proteksi dengan adanya kemasifan dinding yang menyelubunginya dan faktor penjagaan atas segala sesuatu yang berharga di dalam rumah. Kemasifan dinding yang diberi bukaan secukupnya sebagai penghawaan di siang harinya, namun lingkup kegelapan masih terasa karena cahaya matahari tidak langsung masuk melainkan berupa pantulan. Keadaan ini tetap dapat memberikan efek privasi yang sangat diperlukan dalam dalem ageng. Dalem ageng merupakan tempatkeluarga inti melakukan kegiatan yang tidak diketahui oleh orang luar seperti beristirahat dan juga ritual. Ritual atau meditasi inilah yang utama dan menjadi pemusatan aktivitas pada rumah. Pembatasan dalem ageng ini untuk membatasi akses dan menjadikannya sebagai area privat, namun lebih dalam lagi dilaksudkan untuk menguatkan karakter protektif. Protektif terhadap segala yang ada di dalamnya baik itu benda maupun yang tinggal didalamnya.

33 Dewasa ini, konsep rumah bangsawan banyak diterapkan dalam rumahrumah modern agar dapat memberikan nuansa Jawa. Selain pembagian ruangan yang berdasarkan pada fungsi dan filosofinya, rumah bangsawan tersebut juga memiliki beberapa ciri khas pada beberapa elemen bangunannya di antaranya : a. Kolom Rumah bangsawan memiliki banyak sekali kolom yang terhubung langsung dengan pondasi umpak yang memiliki penopang dari batu kali. Sebagian kepala pondasi umpak dibiarkan muncul di permukaan lantai sehingga memberikan aksen tersendiri. b. Jendela Pada ruangan-ruangan yang tertutup, rumah bangsawan memiliki cukup banyak jendela, untuk menyesuaikan dengan iklim tropis Indonesia. Jendela-jendela tersebut tidak berukuran terlalu besar, dan terbuat dari bahan kayu jati, dan umumnya memiliki bentuk daun jendela yang tidak berbeda jauh dengan daun pintunya. c. Lantai Pada awalnya, bangunan-bangunan tradisional Jawa Tengah memiliki lantai yang hanya berupa tanah. Namun seiring perkembangan zaman, kini lantai tersebut telah dilapisi dengan tegel. Tegel itu sendiri memiliki kesan kesederhanaan, yang kini menjadi ciri khas kesederhanaan bangunan-bangunan Jawa Tengah.

Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic

Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic BAB V KONSEP 5.1 Kerangka Konsep Konsep Sekolah Fotografi Darwis Triadi adalah sebuah sekolah fotografi yang didirikan oleh seorang fotografer profesional bernama Andreas Darwis Triadi pada tahun 2003.

Lebih terperinci

HUBUNGAN MAKNA RUMAH BANGSAWAN DAN FALSAFAH HIDUP MANUSIA JAWA DALAM KONTEKS PEMBATAS RUANG

HUBUNGAN MAKNA RUMAH BANGSAWAN DAN FALSAFAH HIDUP MANUSIA JAWA DALAM KONTEKS PEMBATAS RUANG HUBUNGAN MAKNA RUMAH BANGSAWAN DAN FALSAFAH HIDUP MANUSIA JAWA DALAM KONTEKS PEMBATAS RUANG Dhiafah Setiprayanti 1 sdhiafah@yahoo.com Prof. Dr. Ir. Josef Prijotomo, M. Arch. 2 Ir. Muhammad Faqih, MSA.

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH FOTOGRAFI DARWIS TRIADI

PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH FOTOGRAFI DARWIS TRIADI PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH FOTOGRAFI DARWIS TRIADI Nathania Hapsari Komplek Taman Asri blok I3 No.4 Ciledug Tangerang 085780887775 nathaniahapsari@ymail.com Anak Agung Ayu Wulandari Fauzia Latif ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil Perancangan Galeri Seni Dwi Matra di Batu merupakan aplikasi dari

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil Perancangan Galeri Seni Dwi Matra di Batu merupakan aplikasi dari BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Penerapan Konsep Perancangan Hasil Perancangan Galeri Seni Dwi Matra di Batu merupakan aplikasi dari proses melanjutkan atau mencari keberlanjutan sebuah tradisi dengan cara

Lebih terperinci

STRUKTUR KONSTRUKSI RUMAH JOGLO

STRUKTUR KONSTRUKSI RUMAH JOGLO STRUKTUR KONSTRUKSI RUMAH JOGLO Joglo merupakan kerangka bangunan utama dari rumah tradisional Jawa terdiri atas soko guru berupa empat tiang utama dengan pengeret tumpang songo (tumpang sembilan) atau

Lebih terperinci

Bayanaka Canggu. tentang sebuah rumah peristirahatan di Bali, 2007 oleh: Fransiska Prihadi 1

Bayanaka Canggu. tentang sebuah rumah peristirahatan di Bali, 2007 oleh: Fransiska Prihadi 1 Bayanaka Canggu tentang sebuah rumah peristirahatan di Bali, 2007 oleh: Fransiska Prihadi 1 Sebuah harmoni dalam karya arsitektur tercipta ketika seluruh unsur dalam bangunan termasuk konsep arsitektur,

Lebih terperinci

HUBUNGAN MAKNA RUMAH BANGSAWAN DAN FALSAFAH HIDUP MANUSIA JAWA

HUBUNGAN MAKNA RUMAH BANGSAWAN DAN FALSAFAH HIDUP MANUSIA JAWA HUBUNGAN MAKNA RUMAH BANGSAWAN DAN FALSAFAH HIDUP MANUSIA JAWA Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Terjadi pembangunan secara besar-besaran yang dilakukan oleh Pakubuwono X (Sunan PB X) 1893-1939 Arsitektur

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL RANCANGAN

BAB 5 HASIL RANCANGAN BAB 5 HASIL RANCANGAN 6. Desain Bangunan Desain bangunan pertunjukan seni ini memiliki bentuk kotak masif untuk efisiensi bentuk bangunan dan ruang bangunan. Bentuk bangunan yang berbentuk kotak masif

Lebih terperinci

personal space Teks oleh Indra Febriansyah. Fotografi oleh Fernando Gomulya.

personal space Teks oleh Indra Febriansyah. Fotografi oleh Fernando Gomulya. Area komunal (living room, dapur dan balkon) justru terletak di lantai 2 dengan bukaan yang besar menghadap ke vegetasi yang asri. Contemporarily Hidden tersembunyi di halaman yang asri. mungkin itu kalimat

Lebih terperinci

KAJIAN OBJEK ARSITEKTUR JAWA TIMUR

KAJIAN OBJEK ARSITEKTUR JAWA TIMUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UPN VETERAN JAWA TIMUR KAJIAN OBJEK ARSITEKTUR JAWA TIMUR RUMAH JOGLO PONOROGO RACHMAT RAMADHAN 0851010011 11 BAB 1 PEMBAHASAN UMUM Ponorogo

Lebih terperinci

pada bangunan yang berkembang pada masa Mesir kuno, Yunani dan awal abad

pada bangunan yang berkembang pada masa Mesir kuno, Yunani dan awal abad Prinsip keseimbangan yang dicapai dari penataan secara simetris, umumnya justru berkembang pada bangunan yang berkembang pada masa Mesir kuno, Yunani dan awal abad renesans. Maka fakta tersebut dapat dikaji

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN LAPANGAN

BAB III KAJIAN LAPANGAN BAB III KAJIAN LAPANGAN 1. A. Tinjauan Umum Kota Yogyakarta berkedudukan sebagai ibukota Propinsi DIY dan merupakan satu-satunya daerah tingkat II yang berstatus Kota di samping 4 daerah tingkat II lainnya

Lebih terperinci

b e r n u a n s a h i jau

b e r n u a n s a h i jau 01 TOW N H O U S E b e r n u a n s a h i jau Penulis Imelda Anwar Fotografer M. Ifran Nurdin Kawasan Kebagusan di Jakarta Selatan terkenal sebagai daerah resapan air bagi kawasan ibukota sekaligus permukiman

Lebih terperinci

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN 1 133 134 KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA Aspek Pertanyaan 1. Latar belakang 1. Bagaimanakah sejarah berdirinya LPIT BIAS? 2. Siapakah pendiri LPIT BIAS? 3. Apa tujuan didirikan LPIT BIAS? 4. Ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nur Muladica Gedung Fotografi di kota Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Nur Muladica Gedung Fotografi di kota Semarang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak zaman dahulu manusia berusaha mendokumentasikan sebuah peristiwa. Terlihat dengan adanya gambar-gambar pada dinding gua, kulit kayu, kulit binatang, relief, dan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis 185 BAB VI HASIL PERANCANGAN Bab enam ini akan menjelaskan tentang desain akhir perancangan apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis tapak dan objek. 6.1 Tata Massa

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN KHUSUS BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1. Perencanaan Bahan 4.1.1. Perencanaan Lantai Lantai dasar difungsikan untuk area parkir mobil, area service, pantry, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kamar mandi tamu.

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus : Tujuan Instruksional Umum : 1. Memberikan pemahaman media-media studio foto. 2. Memberikan pemahaman cara kerja media-media studio foto. 3. Memberikan pemahaman efek bayangan dari media-media studio foto.

Lebih terperinci

PENCAHAYAAN SEBAGAI INDIKATOR KENYAMANAN PADA RUMAH SEDERHANA YANG ERGONOMIS Studi Kasus RSS di Kota Depok Jawa Barat

PENCAHAYAAN SEBAGAI INDIKATOR KENYAMANAN PADA RUMAH SEDERHANA YANG ERGONOMIS Studi Kasus RSS di Kota Depok Jawa Barat PENCAHAYAAN SEBAGAI INDIKATOR KENYAMANAN PADA RUMAH SEDERHANA YANG ERGONOMIS Studi Kasus RSS di Kota Depok Jawa Barat Ashadi 1, Nelfiyanthi 2, Anisa 3 1 Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Tugas I PERANCANGAN ARSITEKTUR V

Tugas I PERANCANGAN ARSITEKTUR V Tugas I PERANCANGAN ARSITEKTUR V Buyung Hady Saputra 0551010032 FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN SURABAYA 2011 Rumah Adat Joglo 1. Rumah Joglo Merupakan rumah

Lebih terperinci

PERTEMUAN 13 STUDIO FOTO

PERTEMUAN 13 STUDIO FOTO PERTEMUAN 13 STUDIO FOTO Saat ini banyak peralatan baru studio foto dengan beragam jenis dan kualitas yang merupakn dampak dari perkembangan teknologi fotografi. Hal ini di samping akan memudahkan pekerjaan,

Lebih terperinci

Jawa Timur secara umum

Jawa Timur secara umum Jawa Timur secara umum Rumah Joglo secara umum mempunyai denah berbentuk bujur sangkar, mempunyai empat buah tiang pokok ditengah peruangannya yang biasa disebut sebagai saka guru. Saka guru berfungsi

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP. c) Fasilitas pendukung di hotel (event-event pendukung/pengisi kegiatan kesenian di hotel)

BAB IV: KONSEP. c) Fasilitas pendukung di hotel (event-event pendukung/pengisi kegiatan kesenian di hotel) BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Dasar Menitikberatkan HERITAGE sebagai acuan dasar konsep perancangan agar menjadi pertimbangan dalam perencanaan dan wujud produknya, meliputi antara lain: a) Aspek arsitektural

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian BAB VI HASIL RANCANGAN Hasil perancangan yang menggunakan konsep dasar dari prinsip teritorial yaitu privasi, kebutuhan, kepemilikan, pertahanan, dan identitas diaplikasikan dalam perancangan tapak dan

Lebih terperinci

Rumah Tinggal Dengan Gaya Arsitektur Bali Modern Di Denpasar

Rumah Tinggal Dengan Gaya Arsitektur Bali Modern Di Denpasar Rumah Tinggal Dengan Gaya Arsitektur Bali Modern Di Denpasar Oleh : Naya Maria Manoi nayamanoi@gmail.com Mahasiswa Desain Interior FSRD ISI Denpasar ABSTRAK Arsitektur tradisional Bali merupakan budaya

Lebih terperinci

BAB V: KONSEP PERENCANAAN

BAB V: KONSEP PERENCANAAN BAB V: KONSEP PERENCANAAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan 5.1.1 Konsep Desain Dasar konsep desain pada rancangan ini adalah mengambil tema Neo vernacular dan green hotel. Tema Neo vernacular diterapkan karena

Lebih terperinci

Architecture. Home Diary #007 / 2014

Architecture. Home Diary #007 / 2014 Architecture 58 The Art of Tropical Living Teks : Wdya Prawira Foto : Bambang Purwanto Desain rumah tropis yang menampilkan keindahan detil pada setiap sudutnya ini mampu menghadirkan sebuah rasa romantis

Lebih terperinci

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa BAB VII RENCANA 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa 7.1.1 Tahapan Pembangunan Rusunawa Agar perencanaan rumah susun berjalan dengan baik, maka harus disusun tahapan pembangunan yang baik pula, dimulai dari

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB III TINJAUAN KHUSUS BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1. Pengertian Tema 3.1.1. Green Architecture (Arsitektur Hijau) Banyak orang memiliki pemahaman berbeda-beda tentang Green Architecture, ada yang beranggapan besaran volume bangunan

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1.1 Konsep Perencanaan Dan Perancangan Proyek perencanaan dan perancangan untuk interior SCOOTER OWNERS GROUP INDONESIA Club di Bandung ini mengangkat tema umum

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN LAPANGAN. (2010) dan kepadatan penduduk /km 2. Kota dengan luas 44 km 2. dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan Solo.

BAB III KAJIAN LAPANGAN. (2010) dan kepadatan penduduk /km 2. Kota dengan luas 44 km 2. dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan Solo. BAB III KAJIAN LAPANGAN A. TINJAUAN UMUM Surakarta juga disebut Solo atau Sala adalah kota yang terletak di propinsi Jawa Tengah, Indonesia, yang berpenduduk 503.421 jiwa (2010) dan kepadatan penduduk

Lebih terperinci

Ciri Khas Arsitektur Tradisional Pada Rumah Warga di Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal

Ciri Khas Arsitektur Tradisional Pada Rumah Warga di Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal Ciri Khas Arsitektur Tradisional Pada Rumah Warga di Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal Andhika Bayu Chandra 15600022 4A Arsitektur Teknik Universitas PGRI Semarang Andhikabayuchandra123@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

DASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA

DASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA DASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA Anita Iskhayati, S.Kom Apa Itu Three-Point Lighting? Three-point lighting (pencahayaan tiga titik) adalah metode standar pencahayaan yang digunakan dalam fotografi,

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN BAB III KONSEP PERANCANGAN Dalam perancangan pusat Informasi dan kegiatan Muslim Tionghoa Lau Tze ini, banyak hal hal yang telah di jelaskan pada bab bab sebelumnya yang akan diterapkan pada perancangan.

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 130 BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. KONSEP LOKASI Pada konsep lokasi dijelaskan tentang lokasi yang digunakan yaitu berada di kota Surakarta yang merupakan kota budaya. Surakarta terletak

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIPONEGORO GEDUNG FOTOGRAFI DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR NUR MULADICA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN/PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

UNIVERSITAS DIPONEGORO GEDUNG FOTOGRAFI DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR NUR MULADICA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN/PROGRAM STUDI ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO GEDUNG FOTOGRAFI DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik NUR MULADICA 21020112120020 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN/PROGRAM

Lebih terperinci

Compact House. Fotografer Ahkamul Hakim

Compact House. Fotografer Ahkamul Hakim Compact House Penulis Mufliah Nurbaiti Fotografer Ahkamul Hakim Idealnya sebuah bangunan, khususnya rumah tinggal didirikan berdasarkan kebutuhan penghuninya. Selain itu, bentuk kaveling juga turut memengaruhi

Lebih terperinci

Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI

Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI 1 Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI Membuat analisa pada tapak, mencakup orientasi matahari, lingkungan, sirkulasi dan entrance, kontur. Analisa Zoning, mencakup zona public, semi public dan private serta

Lebih terperinci

BAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN. 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

BAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN. 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan BAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Gambar 3.1 Gerbang Masuk Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah sebuah perkampungan budaya yang dibangun untuk

Lebih terperinci

BAB III STUDI LAPANGAN

BAB III STUDI LAPANGAN BAB III STUDI LAPANGAN A. Perpustakaan Grhatama Pustaka Berlokasi di Jl. Janti, Banguntapan Bantul, D.I. Yogyakarta. Jam layanan untuk hari Senin-Jumat : 08.00 s.d. 22.00 WIB, hari Sabtu : 08.00 s.d. 16.00

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Konsep Perencanaan Dalam menonton sebuah film, sebuah imajinasi dan fantasi perlu untuk dijaga dan tersampaikan sehingga penonton dapat menikmati sebuah film

Lebih terperinci

YOGYAKARTA SCHOOL OF PHOTOGRAPHY 8 DAFTAR ISI

YOGYAKARTA SCHOOL OF PHOTOGRAPHY 8 DAFTAR ISI YOGYAKARTA SCHOOL OF PHOTOGRAPHY 8 DAFTAR ISI Halaman Judul... 1 Halaman Pengesahan... 2 Kata Pengantar...3 Halaman Pernyataan Keaslian...5 Abstrak... 6 Daftar Isi... 8 Daftar Gambar... 10 Daftar Tabel...

Lebih terperinci

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep perancangan mengacu pada karakteristik arsitektur organik, yaitu 1. Bukan meniru bentuk dari alam tapi mengembangkan prinsip yang ada di alam Mengembangkan

Lebih terperinci

BAGIAN DESKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAGIAN DESKRIPSI HASIL RANCANGAN a. Property Size Bangunan Karst Research Center memiliki property size sebagaimana tertulis pada tabel 5.1 di bawah ini. Tabel 5.1 Property Size Karst Research Center Semi- Basement Ground Floor 1st Floor

Lebih terperinci

MATA DIAFRAGMA VISUALISASI DENAH DENAH STUDIO

MATA DIAFRAGMA VISUALISASI DENAH DENAH STUDIO DENAH merupakan bagian yang paling sensitif dari sebuah bangunan karena sangat berpengaruh terhadap sirkulasi didalamnya, yang bersinggungan langsung dengan tata telat furnitur dan desain interior, pemilihan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY 81 BAB V KESIMPULAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Keterkaitan Konsep dengan Tema dan Topik Konsep dasar pada perancangan ini yaitu penggunaan isu tentang Sustainable architecture atau Environmental

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP DASAR Konsep dasar dalam perancangan hotel ini adalah menghadirkan suasana alam ke dalam bangunan sehingga tercipta suasana alami dan nyaman, selain itu juga menciptakan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan DKI Jakarta yang terkenal dengan kota yang tidak pernah berhenti beraktifitas menyebabkan meningkatnya tingkat stress penduduknya. Oleh karena itu, dibutuhkan

Lebih terperinci

Masjid Cipari Garut, Masjid Berasitektur Mirip Gereja

Masjid Cipari Garut, Masjid Berasitektur Mirip Gereja SEMINAR HERITAGE IPLBI 207 KASUS STUDI Masjid Cipari Garut, Masjid Berasitektur Mirip Gereja Franciska Tjandra tjandra.fransiska@gmail.com A rsitektur Islam, Jurusan A rsitektur, F akultas Sekolah A rsitektur

Lebih terperinci

Architecture. Modern Aesthetic. Neoclassic Style Teks: Widya Prawira Foto: Bambang Purwanto. Home Diary #009 / 2015

Architecture. Modern Aesthetic. Neoclassic Style Teks: Widya Prawira Foto: Bambang Purwanto. Home Diary #009 / 2015 Architecture Modern Aesthetic in Neoclassic Style Teks: Widya Prawira Foto: Bambang Purwanto 86 Kolaborasi gaya neoklasik dengan elemen yang mengusung aspek kekinian, menjadi kekuatan desain rumah ini.

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Konsep Makro Konsep makro merupakan konsep dasar perancangan bangunan secara makro yang bertujuan untuk menentukan garis besar hotel bandara yang akan dirancang. Konsep makro

Lebih terperinci

Architecture. White Simplicity in. Neoclassic. Home 80 #006 / Diary

Architecture. White Simplicity in. Neoclassic. Home 80 #006 / Diary Architecture White Simplicity in Neoclassic 80 #006 / 2014 Teks: Widya Prawira Foto: Bambang Purwanto Eleganitas yang terpancar lewat pilihan warna, proporsi dan elemen detilnya, dapat melengkapi karakter

Lebih terperinci

Kajian Tentang Jawa Timur

Kajian Tentang Jawa Timur Kajian Tentang Jawa Timur Indonesia terkenal dengan julukan kepulauan seribunya, bermacam-macam budaya yang ada di Indonesia membuat kekayaan negeri ini semakin diakui dunia. Pusat kepemimpinan Negara

Lebih terperinci

SAINS ARSITEKTUR II GRAHA WONOKOYO SEBAGAI BANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI IKLIM TROPIS. Di susun oleh : ROMI RIZALI ( )

SAINS ARSITEKTUR II GRAHA WONOKOYO SEBAGAI BANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI IKLIM TROPIS. Di susun oleh : ROMI RIZALI ( ) SAINS ARSITEKTUR II GRAHA WONOKOYO SEBAGAI BANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI IKLIM TROPIS Di susun oleh : ROMI RIZALI (0951010018) Dosen Pembimbing : HERU SUBIYANTORO ST. MT. UPN VETERAN JAWA TIMUR FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. : Pokok pangkal atau yang menjadi tumpunan (berbagai urusan, hal. dan sebagainya (Wikipedia, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. : Pokok pangkal atau yang menjadi tumpunan (berbagai urusan, hal. dan sebagainya (Wikipedia, 2015). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Pusat : Pokok pangkal atau yang menjadi tumpunan (berbagai urusan, hal dan sebagainya (Wikipedia, 2015). Informasi : Sekumpulan data/ fakta yang diorganisasi atau

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN LAPANGAN

BAB III KAJIAN LAPANGAN BAB III KAJIAN LAPANGAN III. A. Tinjauan Umum Lokasi proyek berada di Kota Surakarta atau biasa dikenal dengan nama Kota Solo. Dahulu "Sala" adalah dusun yang dipilih oleh Sunan Pakubuwana II dari tiga

Lebih terperinci

Tabel 4.2. Kesesuaianan Penerapan Langgam Arsitektur Palladian Pada Istana Kepresidenan Bogor.

Tabel 4.2. Kesesuaianan Penerapan Langgam Arsitektur Palladian Pada Istana Kepresidenan Bogor. Tabel 4.2. Kesesuaianan Penerapan Langgam Arsitektur Palladian Pada Istana Kepresidenan Bogor. No. Kategori Elemen Bangunan Istana Kepresidenan Bogor. Arsitektur Palladian. Kesesuaian 1. Wujud Tatanan

Lebih terperinci

Tabel 2.7: Hasil Studi Banding Aspek Kampus Perkapalan Undip Kampus Perkapalan ITS Kampus Perkapalan UI Kesimpulan Aspek Kontekstual

Tabel 2.7: Hasil Studi Banding Aspek Kampus Perkapalan Undip Kampus Perkapalan ITS Kampus Perkapalan UI Kesimpulan Aspek Kontekstual 2.4 HASIL STUDI BANDING Tabel 2.7: Hasil Studi Banding Kampus Perkapalan Undip Kampus Perkapalan ITS Kampus Perkapalan UI Kesimpulan Kontekstual Arsitektural Terletak di Gedung Kuliah Bersama Fakultas

Lebih terperinci

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center KONSEP RANCANGAN Latar Belakang Surabaya semakin banyak berdiri gedung gedung pencakar langit dengan style bangunan bergaya modern minimalis. Dengan semakin banyaknya bangunan dengan style modern minimalis

Lebih terperinci

BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA

BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA 1.1.1.1 Narasi dan Ilustrasi Skematik Hasil Rancangan Hasil yang akan dicapai dalam perancangan affordable housing dan pertanian aeroponik ini adalah memecahkan

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep utama yang mendasari Rancang Ulang Stasiun Kereta Api Solobalapan sebagai bangunan multifungsi (mix use building) dengan memusatkan pada sistem dalam melayani

Lebih terperinci

Griya Asri The Arsana Estate Edition 2008

Griya Asri The Arsana Estate Edition 2008 Griya Asri The Arsana Estate Edition 2008 Paduan Villa dan Alam yang Menakjubkan Penulis: Yosi Wyoso Fotografer: Sjahrial Iqbal, Yosi Wyoso dan Istimewa Bayangkan suasana sebuah sebuah vila yang memiliki

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang BAB 5 KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo di Kabupaten Trenggalek menggunakan tema Organik yang merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemajuan komunikasi dan pola pikir pada zaman sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemajuan komunikasi dan pola pikir pada zaman sekarang ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan komunikasi dan pola pikir pada zaman sekarang ini semakin mendukung terkikisnya nilai-nilai tradisional sebuah bangsa. Lunturnya kesadaran akan nilai budaya

Lebih terperinci

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN RUMAH TINGGAL TRADISIONAL JAWA DAN RUMAH TINGGAL MODERN DI SURAKARTA

PERBANDINGAN RUMAH TINGGAL TRADISIONAL JAWA DAN RUMAH TINGGAL MODERN DI SURAKARTA 217 PERBANDINGAN RUMAH TINGGAL TRADISIONAL JAWA DAN RUMAH TINGGAL MODERN DI SURAKARTA Fillia Mutiara Sari, Dhani Mutiari Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Letak Geografis Site Site yang akan dibangun berlokasi di sebelah timur Jalan Taman Siswa dengan koordinat 07 o 48 41.8 LS 110 o 22 36.8 LB. Bentuk site adalah persegi panjang

Lebih terperinci

OLAHAN DINDING. Eko Sri Haryanto, S.Sn, M.Sn

OLAHAN DINDING. Eko Sri Haryanto, S.Sn, M.Sn OLAHAN DINDING Eko Sri Haryanto, S.Sn, M.Sn PENGERTIAN DINDING Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan melindungi suatu RUANG. Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan dan menyokong struktur

Lebih terperinci

Tugas Akhir 127/49 Redesain Pengadilan Negeri Semarang Kelas IA Khusus BAB IV STUDI BANDING LOKASI

Tugas Akhir 127/49 Redesain Pengadilan Negeri Semarang Kelas IA Khusus BAB IV STUDI BANDING LOKASI BAB IV STUDI BANDING Studi banding dilakukan pada Pengadilan Negeri dengan kelas yang sama dengan Pengadilan Negeri Semarang, yakni Pengadilan Negeri Kelas IA Khusus. Pemilihan studi banding yakni pada

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 PROGRAM DASAR PERENCANAAN Sekolah Alam di Kabupaten Gunungkidul memiliki karakter yang kuat dan khas, yang mencirikan alam di wilayah pengunungan batuan karst

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Lokasi Solo baru adalah daerah bagian selatan dan sebelah utara kota Surakarta jawa tengah untuk daerah ini bertepatan dengan kabupaten Sukoharjo daerah ini dulunya

Lebih terperinci

Architecture. Home Diary #008 / 2015

Architecture. Home Diary #008 / 2015 Architecture 82 A View of White Teks : Widya Prawira Foto : Bambang Purwanto Sejurus mata memandang, palette putih mendominasi dalam kesederhanaan desain yang elegan, warm dan mewah. K lasik adalah abadi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat di Indonesia pasti telah merasakan bahwa teknologi saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, dan teknologi maju ini telah memasuki segala aspek

Lebih terperinci

PERUBAHAN FUNGSI RUANG RUMAH KUNO DI KAMPUNG KAUMAN SURAKARTA

PERUBAHAN FUNGSI RUANG RUMAH KUNO DI KAMPUNG KAUMAN SURAKARTA 76 PERUBAHAN FUNGSI RUANG RUMAH KUNO DI KAMPUNG KAUMAN SURAKARTA Didik Darmadi, Dhani Mutiari Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN Konsep perancangan bangunan didapatkan dari hasil studi literatur dan lapangan berdasarkan topik terkait. Penjelasan pemikiran penulis pada pendekatan konsep yang telah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada zaman ini sudah sangat pesat, tidak perlu puluhan tahun teknologi sudah bisa berkembang sangat jauh. Berkembangnya teknologi, membuat orang-orang

Lebih terperinci

BAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Profil Desainer

BAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Profil Desainer BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Profil Desainer 1. Rory Wardana a. Sejarah Rory Wardana memiliki nama asli yaitu Glorius Oktora Wardana, sempat melanjutkan studi di Perguruan tinggi Universitas Sebelas maret

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa BAB 6 HASIL PERANCANGAN 6.1. Hasil Perancangan Hasil perancangan Pusat Seni dan Kerajinan Arek di Kota Batu adalah penerapan konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batik merupakan kain khas masyarakat Indonesia. Batik ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 yang juga ditetapkan sebagai

Lebih terperinci

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung 5. HASIL RANCANGAN 5.1 Hasil Rancangan pada Tapak Perletakan massa bangunan pada tapak dipengaruhi oleh massa eksisting yang sudah ada pada lahan tersebut. Di lahan tersebut telah terdapat 3 (tiga) gedung

Lebih terperinci

Jenis Etalase Toko Menurut Sistem Penataan

Jenis Etalase Toko Menurut Sistem Penataan Jenis Etalase Toko Menurut Sistem Penataan Oleh Suciati, S.Pd., M.Ds Prodi Pendidikan Tata Busana JPKK FPTK UPI a. Etalase Sistem Terbuka Etalase sistem terbuka merupakan etalase yang sifatnya terbuka

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PROYEK

BAB III PERENCANAAN PROYEK BAB III PERENCANAAN PROYEK 3.2.1 Deskripsi Proyek Judul : Taman Budaya Sunda Lokasi : Wilayah Pasirlayung Cimenyan, Bandung Sifat Proyek : Non Institusional semi komersial Status : Fiktif, dikelola oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Fotografi merupakan bagian dari seni sebagai salah satu hasil karya cipta

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Fotografi merupakan bagian dari seni sebagai salah satu hasil karya cipta BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fotografi merupakan bagian dari seni sebagai salah satu hasil karya cipta manusia. Sejarah fotografi telah melalui sebuah perjalanan yang cukup panjang. Prinsip kerja

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SANGGAR BUDAYA KI DJAROT SARWINTO DI SUKOHARJO

TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SANGGAR BUDAYA KI DJAROT SARWINTO DI SUKOHARJO TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SANGGAR BUDAYA KI DJAROT SARWINTO DI SUKOHARJO Diajukan Sebagai Pelengkap dan Syarat guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perancangan Pasar Astana Anyar ini merupakan konsep yang menjadi acuan dalam mengembangkan konsep-konsep pada setiap elemen perancangan arsitektur

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI RUMAH TRADISIONAL DI LORONG FIRMA KAWASAN 3-4 ULU, PALEMBANG

IDENTIFIKASI RUMAH TRADISIONAL DI LORONG FIRMA KAWASAN 3-4 ULU, PALEMBANG TEMU ILMIAH IPLBI 2013 IDENTIFIKASI RUMAH TRADISIONAL DI LORONG FIRMA KAWASAN 3-4 ULU, PALEMBANG Wienty Triyuly (1), Sri Desfita Yona (2), Ade Tria Juliandini (3) (1) Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas

Lebih terperinci

Pertemuan 13 Fotografi Konsep Foto ACHMAD BASUKI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

Pertemuan 13 Fotografi Konsep Foto ACHMAD BASUKI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA Pertemuan 13 Fotografi Konsep Foto ACHMAD BASUKI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA Konsep Foto Konsep foto adalah sebuah ide dasar yang dapat dikembangkan menjadi sebuah karya foto dan dapat menceritakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR Prasato Satwiko. Arsitektur Sadar Energi tahun 2005 Dengan memfokuskan permasalahan, strategi penataan energi bangunan dapat dikembangkan dengan lebih terarah.strategi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi

Lebih terperinci

BAB 8 KESIMPULAN DAN KONTRIBUSI

BAB 8 KESIMPULAN DAN KONTRIBUSI BAB 8 KESIMPULAN DAN KONTRIBUSI 8.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan dalam penelitan ini maka dibuat kesimpulan dari fokus kajian mengenai, perubahan ruang hunian, gaya hidup dan gender,

Lebih terperinci

Konsep Design Mikro (Bangsal)

Konsep Design Mikro (Bangsal) Panggung tempat acara adat Konsep Design Mikro (Bangsal) Pintu masuk utama Ruang Tunggu / lobby dibuat mengelilingi bangunan, hal ini sesuai dengan kebuadayaan masyarakat yang menggunakan ruang ruang teras

Lebih terperinci

GEOMETRIS, KANTILEVER LEBAR.

GEOMETRIS, KANTILEVER LEBAR. ARC HIT EC T U RE Lokasi rumah yang berada di tepi telaga, relatif jarang ditemukan untuk rumah tinggal di Jakarta dan sekitarnya, khususnya di Tangerang. Inilah yang menjadi keunggulan rumah karya Arsitek

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. KONSEP PERUANGAN 1. Konsep Kebutuhan Ruang Berdasarkan analisa pola kegiatan dari pelaku pusat tari modern, mak konsep kebutuhanruang pada area tersebut adalah

Lebih terperinci

EVALUASI BENTUK LAY OUT UNIT HUNIAN PADA RUSUN HARUM TEBET JAKARTA

EVALUASI BENTUK LAY OUT UNIT HUNIAN PADA RUSUN HARUM TEBET JAKARTA EVALUASI BENTUK LAY OUT UNIT HUNIAN PADA RUSUN HARUM TEBET JAKARTA Susy Irma Adisurya Program Studi Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Trisakti E-mail: susyirma@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari

Lebih terperinci

INFOFOTOGRAFI.COM. Rukan Sentra Niaga Blok N-05 Green Lake City Jakarta Barat.

INFOFOTOGRAFI.COM. Rukan Sentra Niaga Blok N-05 Green Lake City Jakarta Barat. INFOFOTOGRAFI.COM Rukan Sentra Niaga Blok N-05 Green Lake City Jakarta Barat infofotografi@gmail.com Kupas Tuntas Kamera Digital Dengan mengikuti kelas ini, pemakai kamera DSLR maupun mirrorless bisa lebih

Lebih terperinci

DENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1

DENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1 0.15 8.60 2.88 Pada area lantai,1 ruang parkir di perluas dari yang sebelumnya karena faktor jumlah kendaraan pada asrama yang cukup banyak. Terdapat selasar yang difungsikan sebagai ruang tangga umum

Lebih terperinci

5.1 Konsep macam dan besaran ruang

5.1 Konsep macam dan besaran ruang BABV KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep macam dan besaran ruang a Kegiatan perkantoran Tabel 5.1 Kegiatan perkantoran No JENIS RUANG MODUL JUMLAH BESARAN (m2) TOTAL 1 Ruang direktur 4,5x5 1 22,5 m2 22,5 m2

Lebih terperinci

Cozy Urban Loft SEBIDANG DINDING ABU- Tekstur alami kayu dipadu dengan semen menghasilkan suasana nyaman dalam sentuhan modern di hunian ini.

Cozy Urban Loft SEBIDANG DINDING ABU- Tekstur alami kayu dipadu dengan semen menghasilkan suasana nyaman dalam sentuhan modern di hunian ini. APARTEMEN LU: 140 m² Cozy Urban Loft Tekstur alami kayu dipadu dengan semen menghasilkan suasana nyaman dalam sentuhan modern di hunian ini. TEKS FRANSISCA WUNGU PRASASTI FOTO ADELINE KRISANTI DESAIN INTERIOR

Lebih terperinci