BAB V KONSEP 5.1 KONSEP DESAIN KONSEP GAYA

Transkripsi

1 BAB V KONSEP 5.1 KONSEP DESAIN KONSEP GAYA Konsep perancangan interior museum gamelan ialah modern kontemporer, gaya ini terpilih melalui poroses analisis yang telah di jelaskan pada bab sebelumnya. Gaya ini bersifat kekinian serta mewakili karakteristik dari bidang desain interior itu sendiri yaitu terus mengadakan perubahan dengan menyesuaikan perkembangan kebudayaan dan teknologi. Definisi atau penggertian modern kontemporer adalah : 1. Kontemporer dari sisi etimologi bahasanya dapat di artikan sebagai yang terkini. 2. Sebuah karya arsitekture yang menghadirkan kekiandan dalam menjawab segala kebutuhan dan permasalahan yang ada dengan teknologi terbaru yang telah hadir pada zaman ini. Gambar 5.1 konsep modern kontemporer museum Sumber : (pinterst) KONSEP TEMA Konsep tema perancangan interior museum gamelan di ambil dari ritme of gamelan ritme-ritme gamelan tercipta karena dinamika kehidupan mastyarakat pada masanya, yaitu selarasan yang berarti dapat mengatur keseimbangan dan menata 117

2 prilaku yang laras, harmonis, dari sini irama gendhing disusun dan dibuat. Sehingga dalam ritme musik gamelan memiliki urutan-urutan ketika gending di mainkan, dan membentuk nada yang harmonis, namun lembut. Kemudian tema ini akan menjadi dasar dari perancangan yang akan di olah menjadikan bentuk-bentuk yang di ciptakan dengan komposisi garis-garis yang membentuk suatu bentuk geometris yang harmonis dan selaras KONSEP DESAIN Konsep perancangan museum yaitu modern kontemporer seperti dalam analisa museum ini mengingkan desain yang inovatif, informativ, edukasi, menarik dan menyengkan. Tema pada museum ini di pilih dari ritme of gamelan. Penerapan dalam konsep desain dilihat pada ruang-ruangan museum, terutama pada area penerima, area lobby, pamer, area show. Kesan-kesan ini akan di wujudkan melaui element interior, dan furniture. Gambar 5.2 konsep desain museum Sumber (pinterest) 5.2 KONSEP CITRA Dalam analisa sebelumya, untuk pembentuk citra ruang museum menginginkan suasana museum yang informatif, innovative, dan fun. Suasana pamer yang dapat dilihat dari perwujudan bentuk media sebagai sarana informasi kepada pengunjung. Penggunaan media manual yaitu penggunaan poster. Informasi berupa poster dilatakan dalam panel panel dengan suasana raung yang tidak terlalu menonjol agar pengunjung dapat terfokus. Selain penggunaan media manual museum gamelan 118

3 menyediakan media digital, yaitu pemanfaatan teknologi masa kini, yaitu sensor sentuh yang dapat mengerakan alat musik tanpa penunjung menyentuh secara langsung, penggunaan LCD Scren dan Touch Screen. Pengunaan media digital ini sebagai upaya untuk menarik minat pengunjung, dan menjadikan museum yang lebih komuniktif dan menjadikan sarana edukasi yang menyenangkan. Museum sebagai sarana edukasi mengharuskan suasana pada area pamer lebih tenang dan fokus. Hal ini berkaitan dengan posisi ruang pamer untuk meghindari kebisingan maka digunakan panel-panel pembentuk ruang, kemudian pada area show dibutuhkan peredam agar tidak menggangu area lainya. 5.3 KONSEP POLA PENATAAN RUANG Pola ruang berdasarkan area kegunaan, yaitu area penerima, area edukasi, area reaktif. Area edukasi terdiri dari Pada area pamer,area pamer terbagi menjadi tiga bagian yaitu : - Sejarah musik gamelan Indonesia - Cara pembuatan alat musik gamelan berdasarkan bahanya - Miniatur alat musik gamelan berdasarkan daerahnya. Pada area edukasi pun terdapat area show, dimana pengunjung dapat melihat dan mempelajari alat musik gamelan, selain itu untuk mendapatkan informasi-informasi dari alat musik gamelan museum menyediakan sarana perpustakaan. Area penerima terdapat area informasi, loket, lobby,dan introduction gamelan secara keseluruhan. Sebelum pengunjung masuk edukasi pengunjung di kenalkan terlebih dahulu mengenai gamelan secara umum. 119

4 Area reaktif, merupakan area kafe dimana pengunjung dapat bersantai untuk makan dan minum sambil menikmati alunan-alunan musik gamelan. Selain itu tersedianya souvenir shop, menjual berbagai macam souvenir yang berhubungan dengan gamelan. Selain ketiga bangunan ini museum menyediakan area service yaitu toitet dan mushola, tersedianya office bagi seluruh staff. 5.4 KONSEP BENTUK Konsep yang di tampilkan berdasarkan ritme gamelan yang di dasari oleh kehidupan masyarakat jawa yang selaras dar harmonis antar sesama, pemilihan konsep yang berdasarkan faktor kebudayaan ini pun diperkuat dengan teori alretnatif bentuk dalam buku house form and culture. Rapoport menjelaskan sutatu bangunan merupak ekspresi dari genre de vie merupakan suatu budaya. Komponen sosial dari genre de vie merupakan suatu gabungan dari etos, pandangan dunia, dan karakter nasional. Sehingga bentuk-bentuk yang terbentuk menterjemahkan ritme gamelan yang berdasarkan pola kehidupan masyarakat jawa yang di gambarkan berdasarkan garis yang di ubah menjadi suatu bentuk yang harmonis dan selaras. Gambar 5.3 Konsep Bentuk Desain Sumber (pinterest) 120

5 5.5 KONSEP FURNITURE Bentuk furniture mengikuti konsep perancangan yaitu modern kontemporer, dengan tema ritme gamelan. Penggunaan bahan - bahan yang bersifat fabrikasi (moderen), bahan alami, yaitu kayu, metal, kaca, dan penggunaaan bahan lain-lainya yang di padupadakan dengan material lainya. Bentuk-bentuk sederhana yang di gunakan menyesuaikan tema, sehingga hasilnya berkesan berirama. Gambar 5.4 Konsep Furniture Musem Sumber (pinterest) 5.6 KONSEP MATERIAL Material yang di gunakan pada setiap ruang dapat menggambarkan dan menyesuaikan dari konsep desain yaitu modern kontemporer, dan yang sesuai dengan tututan untuk museum. memiliki karakteristik aman, nyaman, tahan lama, mudah di gunakan,mudah di bersihkan modern (fabrikasi), maka penggunaan material berupa: Gambar 5.5 Konsep Material Sumber : (Pinterest) 121

6 5.7 KONSEP WARNA Konsep utama museum gamelan menampilkan kesan museum yang sederhana dan lebih fokus dengan benda display, maka warna utama pada museum yaitu menggunakan warna putih dan coklat. Untuk menciptakan suasana yang reaktif yaitu warna stimulus untuk meningkatkan aktivitas dan lingkungan yang cerah sebagai warna pendukung. Warna seperti merah,orange,kuning lembut dan turunannya dapat memberi kesan intelektual dan semangat. Warna netral (sederhana ) Warna hangat, elegant Warna reaktif Gambar 5.6 Konsep Warna Museum Sumber : (google) 5.8 KONSEP PENCAHAYAAN Sistem pencahayaan yang di gunakan dalam perancangan interior museum gamelan, menggunakan pencahayaan buatan, pada hal ini betujuan untuk memberikan kesan dramatis dan menyorot fokus kepada benda pamer. Dalam vitrin di sediakan incandescent. Sebagai elemen dekoratif adanaya indirect lighting yang di aplikasikan pada ceiling, dan dinding. Gambar 5.7 Konsep lighting Sumber : (google) 122

7 5.9 KONSEP PENGHAWAAN Untuk menciptkan suasana yang fresh dan kenyamaman pengunjung, maka penghawaan yang di gunakan penghawaan buatan yaitu pendingin ruangan yang bersifat sentral, sehingga menyebar di seluruh ruangan agar penghawaan merata. Gambar 5.8 Konsep penghawaan Sumber : (google) 123