M. Awaludin Arief 1, Supani H. D. 2, Haryono 3 Bidang Keahlian Manajemen Proyek. Magister Manajemen Teknologi-ITS 2. Jurusan Teknik Sipil, FTSP-ITS 3

Transkripsi

1 PENGARUH NILAI PENAWARAN DAN KINERJA PELAKSANAAN PROYEK TERHADAP KUALITAS PEKERJAAN (Studi Kasus pada Proyek Pembangunan Sarana Gedung Sekolah di Kota Surabaya) M. Awaludin Arief 1, Supani H. D. 2, Haryono 3 Bidang Keahlian Manajemen Proyek 1 Magister Manajemen Teknologi-ITS 2 Jurusan Teknik Sipil, FTSP-ITS 3 Jurusan Statistika, FMIPA-ITS 1 awaludin_91@telkom.net ABSTRAK Proyek Pembangunan Sarana Gedung Sekolah pada saat ini merupakan salah satu proyek pembangunan yang diprioritaskan oleh Pemerintah Kota Surabaya guna terciptanya sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai bagi sekolah-sekolah di Kota Surabaya yang pada akhirnya dapat memajukan dunia pendidikan di Kota Surabaya. Namun demikian dalam pelaksanaannya sering kita jumpai beberapa proyek pembangunan gedung sekolah tersebut menyimpang dari syarat-syarat yang ditentukan dalam RKS antara lain waktu penyelesaian pekerjaan mengalami keterlambatan, kualitas bahan bangunan dibawah kualitas yang dipersayatkan, terjadinya kegagalan kontruksi akibat metode pelaksanaan yang salah dan lain-lain. Penerapan e- Procurement dalam proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya membuat persaingan makin ketat sehingga tak jarang nilai penawaran jauh dibawah pagu anggaran yang tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran apakah nilai penawaran dan kinerja pelaksanaan suatu proyek berpengaruh terhadap kualitas pekerjaan proyek tersebut. Penelitian dimulai dengan melakukan identifikasi variabel-variabel pengukuran kinerja pelaksanaan proyek dan kualitas pekerjaan dengan mengacu pada studi literatur. Kemudian dilakukan penyebaran kusioner kepada Pengawas Lapangan. Dengan menggunakan Analisa Regresi Linier Berganda terhadap data-data yang diperoleh dapat diketahui apakah hipotesa diterima atau ditolak. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa nilai penawaran suatu proyek berpengaruh positif terhadap kinerja pelaksanaan proyek, dan secara bersama-sama nilai penawaran dan kinerja pelaksanaan proyek berpengaruh positif terhadap kualitas hasil pekerjaan proyek. Namun demikian nilai penawaran proyek mempunyai pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan kinerja pelaksanaan proyek terhadap kualitas hasil pekerjaan proyek. Kata kunci: kinerja pelaksanaan proyek, nilai penawaran, kualitas hasil pekerjaan proyek PENDAHULUAN Latar Belakang Sejak diterapkannya e-procurement dalam proses pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya, banyak proyek-proyek termasuk diantaranya proyek-proyek pembangunan gedung sekolah yang dilaksanakan dengan biaya jauh dibawah pagu anggaran yang direncanakan. 1

2 Namun disatu sisi banyak dijumpai proyek-proyek pembangunan gedung khususnya gedung sekolah yang dalam pelaksanaannya menyimpang dari syarat-syarat yang ditentukan dalam RKS (Rencana K erja dan Syarat-syarat) dalam Dokumen Kontrak, diantaranya: - Waktu penyelesaian pekerjaan yang mengalami keterlambatan - Kualitas bahan bangunan dan kualitas pekerjaan yang tidak sesuai dengan yang disyaratkan - Terjadinya kegagalan konstruksi akibat dari metode pelaksanaan pekerjaan yang salah. Rumusan Masalah Oleh karena itu permasalahan dalam penelitian ini perlu dijabarkan sebagai 1. Bagaimanakah kinerja pelaksanaan proyek dan kualitas hasil proyek Pembangunan Sarana Gedung Sekolah di Kota Surabaya yang telah dilaksanakan. 2. Apakah terdapat pengaruh antara nilai penawaran dan kinerja pelaksanaan proyek terhadap kualitas hasil pekerjaan proyek Pembangunan Sarana Gedung Sekolah di Kota Surabaya yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana. Tujuan Penelitian Mengetahui pengaruh antara nilai penawaran dan kinerja pelaksanaan proyek terhadap kualitas hasil pekerjaan Proyek Pembangunan Sarana Gedung Sekolah di Kota Surabaya yang selesai dikerjakan tahun Batasan Masalah Guna tercapainya tujuan dari pembahasan ini, perlu diberikan batasan-batasan atau lingkup pembahasan sebagai 1. Penelitian dilakukan untuk pekerjaan-pekerjaan pada Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Gedung Sekolah di Pemerintah Kota Surabaya yang selesai dikerjakan tahun 2008 yang pengadaannya dilaksanakan melalui pelelangan umum bukan merupakan proyek penunjukan langsung 2. Rincian mengenai indikator-indikator pengukuran kinerja pelaksanaan proyek dan kualitas hasil pekerjaan diperoleh dari literatur seperti diuraikan dalam tinjauan pustaka. 3. Pengukuran kinerja dibatasi hanya pada kinerja pelaksanaan proyek 4. Hasil dari penelitian merupakan penggabungan dari data sekunder dan persepsi dari responden yang mana adalah para pengawas lapangan pada masing-masing proyek tersebut. TINJAUAN KEPUSTAKAAN Pengertian Penawaran Pengertian penawaran (Nugroho, Natan dan Sutjipto, 1985) adalah suatu usulan oleh satu pihak untuk mengerjakan sesuatu bagi kepentingan pihak lain menurut persyaratan yang telah ditentukan dan disepakati bersama. Yang dimaksud nilai penawaran dalam penelitian ini adalah prosentase dari biaya pengerjaan proyek yang ditawar oleh kontraktor pelaksana dibandingkan dengan pagu anggaran proyek tersebut. B-2-2

3 Kinerja Proyek Berikut ulasan teori serta hasil penelitian yang telah dipublikasikan dalam Jurnal Bidang Manajemen Konstruksi Teknik Sipil sebagai referensi literatur yang akan memperkuat hasil penelitian tentang pengukuran kinerja. Menurut Dozzi. P, (1996) Pertumbuhan kinerja didasarkan atas: 1. Mutu Kerja (Quality of Works) 2. Keamanan dan Keselamatan Kerja (Safety Engineering) 3. Manajemen Kerja (Project Management) 4. Produktivitas Pekerja (Labour Productivity) 5. Kesiapan Sumber Daya (Resources Availability) 6. Penerapan Sasaran Proyek (Project Goal Setting) 7. Team Building 8. Hubungan antar manusia/pihak yang terkait 9. Jumlah Reworks 10. Jumlah cacat pada fisik bangunan Pengukuran Kinerja Proyek Terdapat beberapa literatur yang membahas tentang bagaimana mengukur kinerja suatu proyek khususnya dalam proyek konstruksi. Salah satunya disampaikan oleh Husen (2009 :48-58) yang menyatakan bahwa kinerja proyek dapat diukur dari indikator kinerja biaya, mutu, waktu dan kinerja keselamatan kerja. Indikator Kinerja Mutu/Kualitas Pengukuran kinerja mutu proyek juga diukur dengan indikator dimensi kualitas menurut David A. Garvin ( 1998 ), sebagai 1. Performance (Kinerja) 2. Features (Fitur) 3. Realibility (Realibilitas) 4. Durability (Daya Tahan) 5. Serviceability (Pelayanan) 6. Aesthetics (Estetika) 7. Conformance (Sesuai Spesifikasi) 8. Fit and Finish (Kualitas Penerimaan) Hipotesis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengajukan rumusan hipotesis penelitian sebagai Diduga terdapat pengaruh antara nilai penawaran dan kinerja pelaksanaan proyek terhadap kualitas hasil pekerjaan pada Proyek Pembangunan Sarana Gedung Sekolah di Kota Surabaya yang selesai dikerjakan tahun 2008 METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian jika dilihat dari aspek tujuan penelitian termasuk penelitian induktif. Sedangkan jika dilihat dari aspek jenis data, penelitian ini termasuk penelitian opini. Jika ditinjau dari pendekatan penelitiannya, maka penelitian ini merupakan pendekatan dengan metode kuantitatif. B-2-3

4 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi Penelitian Sampel : Proyek Pembangunan Gedung Sekolah yang selesai dikerjakan pada tahun 2008 melalui pelelangan umum terdapat 108 proyek : keseluruhan proyek Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, di mana: 1. Data primer diperoleh dari: 1) Kuesioner : Pengawas Lapangan Proyek 2) Wawancara 2. Data sekunder merupakan data yang sesuai dengan tujuan penelitian dan berkaitan dengan Proyek Pembangunan Sarana Gedung Sekolah di Kota Surabaya yang selesai dikerjakan tahun Data-data dimaksud adalah nama proyek, lokasi proyek, nama kontraktor pelaksana, biaya proyek dan prosentase biaya proyek terhadap pagu anggaran. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini variabel penelitian dikategorikan menjadi 2 (dua) kategori yaitu: 1. Variabel bebas/x (independen) dalam penelitian ini terdiri atas 2 (dua) kategori yaitu: a. Nilai penawaran proyek (X1) Nilai penawaran proyek diklasifikasikan menjadi 4 (empat) kategori yaitu : rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. b. Kinerja pelaksanaan proyek (X2) Kinerja proyek diukur dengan menggunakan 6 (enam) indikator yaitu: 1) Kinerja waktu 2) Kinerja keselamatan kerja (K3). 3) Manajemen kerja 4) Kesiapan sumber daya 5) Teamwork (Kerjasama tim) 6) Hubungan antar manusia (pihak terkait) 2. Variabel tak bebas/y (dependen) yaitu kualitas hasil pekerjaan Kualitas hasil pekerjaan diukur dengan dimensi kualitas menurut David A Garvin (1998) meliputi 8 (delapan) indikator yaitu: 1) Performance (kinerja) 2) Features (fitur) 3) Reliability (reliabilitas) 4) Durability (daya tahan) 5) Serviceability (pelayanan) 6) Aesthetics (estetika) 7) Comformance (sesuai spesifikasi) 8) Fit and finish (kualitas penerimaan) Pengukuran Variabel Pengukuran Variabel pada penelitian ini menggunakan skala Likert berbobot 1-4 Kriterianya adalah sebagai B-2-4

5 Nilai 1 untuk jawaban Tidak Baik Nilai 2 untuk jawaban Kurang Baik Nilai 3 untuk jawaban Baik Nilai 4 untuk jawaban Sangat Baik Nilai mean tersebut dimasukkan dalam kelas-kelas dimana penentuan intervalnya direncanakan sebagai berikut : Interval 3,50 < a < 4,00 2,50 <a< 3,50 l,50<a<2,50 0,00 <a< 1,50 Kategori Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Deskripsi Variabel Penelitian Nilai Penawaran Proyek Berdasarkan kategorisasi di atas, maka dari 108 (seratus delapan) gedung sekolah di Kota Surabaya yang selesai pembangunannya pada tahun 2008 maka dapat dikategorikan nilai penawaran proyeknya sebagai 1. Sebanyak 7 gedung sekolah (6.5%) termasuk dalam kategori nilai penawaran proyek rendah ( penawaran 60.81% sampai dengan 70.59% anggaran) 2. Sebanyak 41 gedung sekolah (38%) termasuk dalam kategori nilai penawaran sedang (penawaran 70.6% sampai dengan 80.37% anggaran) 3. Sebanyak 28 gedung sekolah (25.9%) termasuk dalam kategori nilai penawaran tinggi (penawaran 80.38% sampai dengan 90.15% anggaran) 4. Sebanyak 32 gedung sekolah (29.6%) termasuk dalam kategori nilai penawaran sangat tinggi (penawaran 90.16% sampai dengan 99.93% anggaran) Kinerja Pelaksanaan Proyek Kinerja pelaksanaan proyek dalam penelitian ini diukur dengan 25 (dua puluh lima) indikator penelitian. Rata-rata kinerja pelaksanaan proyek sebesar Hal ini berarti kinerja pelaksanaan proyek pada proyek pembangunan gedung sekolah di Kota Surabaya berada pada penilaian cukup baik. Variabel Kualitas Hasil Pekerjaan Kualitas hasil pekerjaan proyek dalam penelitian ini diukur dengan 12 (dua belas) indikator penelitian. Rata-rata kualitas hasil pekerjaan proyek sebesar Hal ini berarti kualitas hasil pekerjaan proyek pada proyek pembangunan gedung sekolah di Kota Surabaya berada pada penilaian cukup baik. Analisis Model dan Pembuktian Hipotesis Analisis Regresi Linear Sederhana Tahapan awal dalam penelitian ini adalah melakukan analisis regresi linear sederhana untuk hubungan antara variabel nilai penawaran proyek (X1) dengan kinerja pelaksanaan proyek (X2). B-2-5

6 Model regresi linear sederhana yang dihasilkan adalah sebagai X2 = 56, X1 + e Interpretasi dari persamaan model regresi yang dihasilkan di atas adalah sebagai Nilai penawaran proyek (X 1) berpengaruh positif terhadap kinerja pelaksanaan proyek (X 2). Hal tersebut dapat dilihat dari koefisien regresi untuk variabel nilai penawaran proyek (X1) bertanda positif. Analisis Regresi Linear Berganda Persamaan regresi linier berganda yang diperoleh menggambarkan hubungan antara variabel nilai penawaran proyek dan kinerja pelaksanaan proyek terhadap kualitas hasil pekerjaan proyek sebagai Y = 15, ,744 X X2 + e Interpretasi dari persamaan model regresi yang dihasilkan di atas adalah sebagai - Nilai penawaran proyek (X 1) dan kinerja pelaksanaan proyek (X 2) berpengaruh positif terhadap kualitas hasil pekerjaan proyek (Y). - Nilai penawaran proyek (X1) berpengaruh lebih besar dibandingkan dengan kinerja pelaksanaan proyek (X2) terhadap kualitas hasil pekerjaan proyek (Y). Hal tersebut dapat dilihat dari koefisien regresi untuk variabel nilai penawaran proyek (X 1) sebesar 3,744 dan koefisien regresi untuk variabel kinerja pelaksanaan proyek (X2) sebesar 0,110. Pengujian Hipótesis Hasil hipotesis pengujian model secara simultan (uji F) maupun secara individu (uji t) disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Hi diterima, hal ini berarti terdapat pengaruh antara nilai penawaran dan kinerja pelaksanaan proyek terhadap kualitas hasil pekerjaan Regresi dengan Variabel Dummy Untuk mempertajam analisis pengaruh variabel bebas yang terdiri atas nilai penawaran proyek (X 1) dan kinerja pelaksanaan proyek (X 2) terhadap kualitas hasil pekerjaan proyek (Y) dipergunakan analisis regresi dengan variabel boneka (dummy). Regresi Variabel Dummy untuk Hubungan Nilai Penawaran Proyek (X1) terhadap Kualitas Hasil Pekerjaan Proyek (Y) Dengan menggunakan software SPSS Version 15, maka diperoleh hasil analisis regresi untuk hubungan antara variabel nilai penawaran proyek (X 1) dan kualitas hasil pekerjaan proyek (Y) dengan menggunakan variabel dummy sebagai Y = ,073 X11 + 9,357 X ,250 X13 Regresi Variabel Dummy untuk Hubungan Kinerja Pelaksanaan Proyek (X2) dan Kualitas Hasil Pekerjaan Proyek (Y) Dengan menggunakan software SPSS Version 15, maka diperoleh hasil analisis regresi untuk hubungan antara variabel kinerja pelaksanaan proyek (X 2) dan kualitas hasil pekerjaan proyek (Y) dengan menggunakan variabel dummy sebagai Y = ,581 X14 + 5,907 X ,5 X16 B-2-6

7 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian maka dapat dirumuskan simpulan hasil penelitian sebagai 1. Pada variabel nilai penawaran menunjukkan sebagian besar proyek pembangunan gedung sekolah di Kota Surabaya yang selesai tahap pembangunannya pada tahun 2008 memiliki nilai penawaran tinggi dan sangat tinggi. Sebanyak 55.5% proyek pembangunan gedung sekolah di memiliki prosentase penyerapan anggaran proyek lebih dari 80% dari anggaran proyek yang ditetapkan. 2. Kinerja pelaksanaan proyek pembangunan gedung sekolah di Kota Surabaya yang selesai tahap pembangunannya pada tahun 2008 dikategorikan cukup baik. 3. Kualitas hasil pekerjaan proyek pembangunan gedung sekolah di Kota Surabaya yang selesai tahap pembangunannya pada tahun 2008 juga cukup baik. 4. Nilai penawaran proyek berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pelaksanaan proyek. 5. Nilai penawaran proyek dan kinerja pelaksanaan proyek berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil pekerjaan proyek. Saran-Saran Untuk perbaikan manajemen proyek pada pelaksanaan proyek pembangunan gedung sekolah di Kota Surabaya selanjutnya, peneliti memberikan saran-saran sebagai 1. Masih terdapat sebagian proyek pembangunan gedung sekolah di Kota Surabaya yang prosentase penyerapan anggarannya di bawah 80%. Proyek-proyek selanjutnya diharapkan mampu mengoptimalkan penyerapan anggaran yang disediakan agar dapat diperoleh kinerja proyek dan kualitas hasil pekerjaan proyek yang lebih baik. 2. Perlu ditingkatkan kinerja beberapa indikator kinerja pelaksanaan proyek yang memiliki kinerja kurang baik. 3. Perlu ditingkatkan kualitas hasil pekerjaan proyek khususnya pada indikator hasil pekerjaan proyek yang diperkirakan tidak sesuai dengan umur rencana proyek. Perlu diidentifikasi penyebab-penyebab terjadinya kualitas hasil pekerjaan proyek yang tidak sesuai dengan umur rencana di atas dan dicarikan solusi penyelesaian dari penyebab-penyebab tersebut. 4. Perlunya untuk lebih ditingkatkan pengawasan terhadap kinerja dan kualitas pekerjaan dilapangan, khususnya terhadap pekerjaan-pekerjaan yang nilai penawarannya dalam kategori rendah dan sedang, agar didapatkan hasil kinerja dan kualitas pekerjaan yang baik, sehingga kinerja dan kualitas pekerjaan untuk seluruh paket pekerjaan memperoleh hasil yang baik dan tidak lagi dipengaruhi oleh besarnya prosentase nilai penawaran. DAFTAR PUSTAKA Alarcon, L.F and Ashley D.B 1996 Modelling Project Performance For Decision Journal of Construction Engineering and Management, ASCE Vol. 122 No. 3 Azwar, Saifudin Reabilitas dan Validitas. Yogyakarta:Pustaka Pelajar Offset. Bhattcharyya, Gouri K Statistical Concept and Methods. John Willey and Son. B-2-7

8 Chua, D.K.H. dan Li, D Key Factor in Bid Reasoning Model. Journal of Construction Engineering and Management 126 (5) Dozzi. P, Hartman Prof More Stable Owner Contractor Relationship. Journal of Construction Engineering and Management, ASCE Vol. 122 No. 1 Ghazali, Imam Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Husen, Abrar, Ir, MT, 2009, Manajemen Proyek, Perencanaan Penjadwalan dan Pengendalian Proyek, Edisi 1, Yogyakarta:Penerbit Andi Indriyantoro, Nur dan Supomo, Bambang Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, Cetakan Kedua. Yogyakarta:BPFE. Kadariah, Karlina, Lien dan Gray, Clive, 1999, Pengantar Evaluasi Proyek, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Kerlinger F.N Asas-Asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta:Gajah Mada University Press. Maholtra dan Narest K Marketing Research. New Jersey:Prentice Hall Nugraha P, Nathan I, dan Sutjipto Manajemen Proyek Konstruksi, Jilid 1 dan 2. Surabaya:Penerbit Karya Yudha. Pocock, J.B and Hyun, C.T 1996 Relationship Between Project Interactions and Performance Indicators Journal of Construction Engineering and Management, ASCE Vol. 122 No. 2 Rangkuti, Freddy Riset Pemasaran. Jakarta:PT. Gramedia. Santoso, Singgih SPSS Statistik Multivariat, Edisi 3. Jakarta:PT. Gramedia Jakarta. Siegel, Sidney Statistic Non Parametrik untuk Ilmu-Ilmu Sosial (Terjemahan). Jakarta:PT. Gramedia. Singarimbun, M. dan Effendi, S Metode Penelitian Survey. Jakarta:LP3ES. Smith. Adrian.J Estimating, Tendering and Bidding for Construction. London:Macmillan Press Ltd. Supranoto, J Teknik Sampling untuk Survey dan Eksperimen. Jakarta:Penerbit Rineka Cipta. Suryanto, Dr Metode Statistika Multivariat. Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Tjiptono, Fandi Manajemen Jasa. Yogyakarta:Penerbit Audio Offset. Wibisono, Dermawan Riset Bisnis, Edisi Pertama. Yogyakarta:Penerbit BPFE. B-2-8