STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF MATA KULIAH TEORI DENGAN PENDEKATAN BRAINSTORMING, SIMULASI DAN PEER GROUP
|
|
- Yuliani Kusumo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 e-issn: STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF MATA KULIAH TEORI DENGAN PENDEKATAN BRAINSTORMING, SIMULASI DAN PEER GROUP Program Studi Desain Grafis, Politeknik Negeri Media Kreatif Abstrak Dalam sebuah konteks pembelajaran di dunia pendidikan bidang vokasi yang di dalamnya mencakup mata kuliah teori 25% dan praktek yang 75%. Seorang dosen berperan penting dalam memilih dan menerapkan metode pengajaran yang akan dijalankan. Berhubungan dengan mata kuliah teori dan atau praktek yang diajarkan. Mata kuliah teori dalam hal ini dapat diberikan dengan memberikan praktek yang relevan dan bersinergi antara keduanya. Jurnal ini membahas mengenai tiga metodologi pembelajaran khususnya metode pendekatan brainstorming, simulasi, dan peer group. Pada metode brainstorming, sudah meliputi diskusi dan tanya jawab serta bagaimana memecahkan masalah. Pada metode simulasi merupakan perpaduan antara teori dan praktek. Pada metode peer group dimaksudkan untuk bekerja secara tim dan praktek berkolaborasi dalam mencari solusi berhubungan dengan teori dan praktek materi. Kesimpulannya adalah bahwa metode menjadi perihal yang utama dalam menentukan arah pembelajaran. Maka dengan metode pembelajaran yang tepat akan diperoleh proses dan hasil pembelajaran yang maksimal, antara mahasiswa, dosen, materi dan metode yang digunakan, untuk mencapai output yang diharapkan. Mata kuliah teori yang diajarkan dengan metode semi praktek akan menghasilkan keseimbangan antara pemahaman dan pengertian, teori dan praktek. Kata kunci : belajar, metode pembelajaran, brainstorming, simulasi, peer group. 1. PENDAHULUAN Dalam sebuah konteks pembelajaran, metode merupakan tonggak utama yang harus dipersiapkan oleh seorang dosen, terkait materi perkuliahan yang diampu. Apalagi di dunia pendidikan bidang vokasi yang di dalamnya mencakup mata kuliah teori 25% dan praktek yang 75%. Dosen harus pandai-pandai dalam memilih dan menerapkan metode pengajaran yang akan dijalankan. Dalam hal ini tentunya metode yang digunakan untuk mata kuliah teori berbeda dengan metode pengajaran untuk mata kuliah praktek. Dosen sebagai motivator, fasilitator dan moderator dalam proses belajar mengajar [PBM]. Terciptanya kelancaran, ketertiban, kesuksesan dan apresiasi positif sebuah kelas, mahasiswa, adalah tugas dari seorang dosen. Selebihnya merupakan faktor pendukung yang lain seperti sarana dan prasarana, dan civitas akademika yang lain. Dosen sebagai pengampu mata kuliah Volume 04 Nomor 02 September
2 berkewajiban menjelaskan dengan rinci setiap sub yang ada pada Rancangan Pembelajaran [RP]. Memberikan pembelajaran sampai dengan pertemuan ke- 16 dan memberikan hasil penilaian terakhir dan mengevaluasi proses pembelajaran yang sudah terlaksana. Serta sudah tentu menyiapkan strategi pembelajaran yang akan ditempuh selama satu semester perkuliahan. Metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan, akan menghasilkan output yang sesuai dengan ekspektasi pembentukan awal terkait kurikulum dan silabus serta turunannya yang sudah ditetapkan yaitu Rancangan Pembelajaran [RP] dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran [RPP] yang sudah dirancang oleh pakar-pakar akademisi dan praktisi di dalamnya. Strategi Pembelajaran yang diterapkan oleh dosen dalam perkuliahan memang idealnya sudah direncanakan terlebih dahulu dan dibicarakan dengan ketua program studi dan ketua jurusan. Dalam mengimplementasikan Kurikulum Berbasis Kompetensi, Zahorik E. Mulyasa (2003) mengetengahkan lima strategi pembelajaran yang dianggap sesuai dengan tuntutan Kurikukum Berbasis Kompetensi; yaitu : (1) Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning); (2) Bermain Peran (Role Playing); (3) Pembelajaran Partisipatif (Participative Teaching and Learning); (4) Belajar Tuntas (Mastery Learning); dan (5) Pembelajaran dengan Modul (Modular Instruction). Sementara itu, Gulo (2005) memandang pentingnya strategi pembelajaran inkuiri (inquiry)/(6). 2. PROSES BELAJAR MENGAJAR Metode PCL atau Paticipant Centered Learning adalah metode perkuliahan yang berbasis kepada partisipasi para mahasiswa. Pada jam pertama perkuliahan, metode yang diterapkan adalah diskusi. Dosen memberikan pertanyaan kepada mahasiswa yang ditunjuk secara acak. Pertanyaan yang diajukan bersifat menggali pendapat dan mengembangkan kemampuan analisis mahasiswa. Kemudian, pada satu jam terakhir, dosen memberikan rangkuman dan inti dari diskusi pada hari itu disertai dengan inti dari context materi dihubungkan dengan aplikasi/implementasi di lapangan. Jenis-jenis Metode Pembelajaran Jenis-jenis atau metode pembelajaran menurut Haryanto, S.Pd antara lain sebagai berikut : 1. Metode pembelajaran ceramah Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish (1976), melalui ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya. Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan. 2. Metode Diskusi Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran Volume 04 Nomor 02 September
3 yang bersifat interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251). Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penulisannya, dibanding metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah. Tetapi dalam transformasi pengetahuan, penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah. Sehingga metode ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada metode diskusi. 3. Metode Demonstrasi Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaanpertanyaan seperti: Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya. Kelebihan Metode Demonstrasi : a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan. b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari. c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa. Kelemahan metode Demonstrasi : a. Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan. b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan. c. Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan. 4. Metode Ceramah Plus Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga macam metode ceramah plus, diantaranya yaitu: a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL) 5. Metode Resitasi Metode Pembelajaran Resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri. Kelebihan Metode Resitasi adalah : a. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama. b. Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung jawab dan mandiri. Kelemahan Metode Resitasi adalah : a. Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri. b. Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan. c. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual. 6. Metode Eksperimental Metode pembelajaran eksperimental adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa Volume 04 Nomor 02 September
4 diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya. 7. Metode Study Tour (Karya wisata) Metode study tour Study tour (karya wisata) adalah metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik. 8. Metode Latihan Keterampilan Metode latihan keterampilan (drill method) adalah suatu metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ketempat latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu (misal: membuat tas dari mute). Metode latihan keterampilan ini bertujuan membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik. 9. Metode Pengajaran Beregu Metode pembelajaran beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai koordinator. Cara pengujiannya, setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiapsiswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut 10. Peer Theaching Method Metode Peer Theaching sama juga dengan mengajar sesama teman, yaitu suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri. 11. Metode Pemecahan Masalah (problem solving method) Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanyasekadar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebabdalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai pada menarik kesimpulan. Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan oleh siswa. Seorang guru, dosen harus pandaipandai merangsang siswanya untuk mencoba mengeluarkan pendapatnya. 12. Project Method Project Method adalah metode perancangan adalah suatu metode mengajar dengan meminta peserta didik merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian. 13. Taileren Method Teileren Method yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagiansebagian, misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentu saja berkaitan dengan masalahnya. 14. Metode Global (ganze method) Metode Global yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisari 4 dari materi tersebut. Yang akan digunakan dalam penulisan ini adalah lima metode yang sering digunakan secara umum oleh dosen, dengan variasi masing-masing dosen. Kelima metode tersebut seperti yang sudah disebutkan dalam batasan masalah, yakni : 1. metode pembelajaran ceramah dan Tanya jawab Volume 04 Nomor 02 September
5 2. metode pembelajaran Diskusi 3. metode pembelajaran Brainstorming 4. metode pembelajaran Simulasi 5. metode pembelajaran peer group 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Konsep yang dicoba padukan oleh penulis adalah meliputi metode pembelajaran yang sudah ada pakem atau ada ketentuan bakunya, dengan memadukan atau dikombinasikan dengan teknik praktik. Materi yang akan disampaikan kepada mahasiswa, terlebih dahulu di kan kepada mahasiswa, kemudian pada hari pertemuan, dikerjakan atau dipraktikkan di kelas, dengan media kertas BC yang sudah disediakan oleh jurusan. Ceramah dan Tanya jawab? Dalam konteks ini, penulis mengutip mengenai Metode Ceramah Plus, seperti yang telah disebutkan pada bab II Landasan Teori, yakni Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga macam metode ceramah plus, diantaranya yaitu: a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas c. Metode Ceramah Plus Demonstrasi dan Latihan (CPDL) Metode ini penulis terapkan dalam kelas, dengan menampilkan slide-slide presentasi, menjelaskan materi yang ada dalam bab, menanyakan pemahaman mahasiswa, memberikan waktu untuk bertanya dan diskusi. Pada penerapan metode ceramah dan tanya jawab, penulis berusaha mengoptimalkan waktu pembelajaran dengan ceramah, yaitu penayangan slide pada power point, selanjutnya adalah tanya jawab antar mahasiswa. pembelajaran Diskusi? Seperti pada bagian di atas, bahwa metode ceramah plus, memasukkan unsurunsur diskusi dalam kelas antara dosen dan mahasiswa, sehingga terjadi pembelajaran yang efektif dan interaktif. Dapat juga dilakukan di perpustakaan untuk referensi mahasiswa-mahasiswa dimana mereka membutuhkan diskusi diluar kelas dan membahas mengenai materi pembahasan yang diajarkan.disajikan merupakan bahan yang dibuat Pada penerapan metode ini, bahan diskusi yang menjadi tugas mid yakni berupa paper atau makalah secara berkelompok digunakan sebagai bahan sajian, yang disajikan pula secara kelompok. Atau diskusi dari wacanawacana perkembangan materi PBM. pembelajaran Brainstorming? Merupakan metode yang diterapkan juga oleh penulis dalam melakukan proses belajar mengajar. Curah pendapat ini dimaksudkan untuk memberikamn solusisolusi yang sekiranya dapat menjelaskan dan memberikan pemahaman kepada mahasiswa. Dengan memberikan curah pendapat di kelas atau di luar kelas seperti di perpustakaan, mahasiswa akan merasa mendapatkan tempat dan semakin menambah minat dalam belajar. Apalagi sebagai dosen, apabila lebih mendekatkan diri pada mahasiswa dan ikut berempati, maka mahasiswa akan merasa bersemangat Volume 04 Nomor 02 September
6 dan berminat. Karena menganggap bahwa materi yang disajikan dapat lebih ringan dan mudah dipahami. Metode ini sering penulis gunakan dalam pembelajaran di kelas. Dengan curah pendapat, akan lebih dapat menyatukan misi dan visi dari konten materi pembelajaran yang akan dibahas. pembelajaran Simulasi? Pada metode simulasi ini peserta didik diajak langsung demonstrasi mengenai karya yang sudah di kan kepada mereka. Biasanya mahasiswa antusias dalam mengerjakan menggambar atau membuat ilustrasi, yang tema nya sudah di kan seminggu sebelum masuk kelas dan mengerjakannya. Sehingga, dalam pelaksanaannya di kelas, penulis hanya memberikan diskusi ringan, selanjutnya mahasiswa mengerjakan tugas drawing dengan tema masing-masing. Kertas, dibagikan oleh penulis. pembelajaran Peer Group? Pada metode pembelajaran peer group mahasiswa diminta untuk mengerjakan tugas mengumpulkan materi atau artikel yang berhubungan dengan pembahasan bab I, II, III atau IV yang sudah disampaikan. Artikelnya disusun menjadi buku yang dijilid dan dicantumkan nama kelompok serta foto diri. 4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari penulisan di dalam kelas, periode ini adalah bahwa memang sangat dibutuhkan metode dalam mengajar di kelas, terutama mengenai mata kuliah teori. Variasi metode pembelajaran yang digunakan menentukan hasil atau outcome learning yang akan diperoleh. 1. Pada praktek pelaksanaan metode Ceramah dan Tanya jawab, masih dibutuhkan, untuk mendapatkan chemistry pertama dari mahasiswa. Bahwa, kehadiran dosen, sangat diharapkan oleh mahasiswa dalam proses pembelajaran. Ceramah dan tanya jawab merupakan jembatan awal untuk memulai kesinambungan pembelajaran selanjutnya. Jika mahasiswa sudah aktif dan respek dalam pembelajarn dengan metode ini, maka selanjutnya akan mudah dalam mengkoordinir kelas dan situasinya. 2. Pada praktek pelaksanaan metode pembelajaran Diskusi, menentukan dalam kelanjutan minat mahasiswa dalam mengikuti materi pembelajaran yang disampaikan pengajar. 3. Pada praktek pelaksanaan metode pembelajaran Brainstorming, dibutuhkan situasi dan kondisi yang rileks dan tidak memaksa peserta didik atau mahasiswa dalam mengikuti. Biasanya mereka atau mahasiswa akan selalu bekerja juga tangannya, dalam arti dooling, atau coret-coret atau menggambar di kertas atau bukunya. 4. Pada praktek pelaksanaan metode pembelajaran Simulasi, sangar disukai mahasiswa, karena selain menyalurkan bakat menggambarnya, simulasi juga mudah dalam arti, materi sudah di kan sejak seminggu sebelum hari atau jadwal pembelajaran simulasi dimulai. Sehingga mahasiswa sangat antusias dan berminat. 5. Pada praktek pelaksanaan metode Volume 04 Nomor 02 September
7 pembelajaran Peer Group dalam materi perkuliahan terutama mata kuliah teori, sangat membantu mahasiswa dalam bersikap tegas, berani tampil di depan kelas, belajar mempresentasikan makalahnya secara kelompok, dapat memberikan kesimpulan atas materi yang disajikan, dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dalam diskusi mengenai materi masing-masing, dan sebagainya. 6. Kesimpulan lain berupa temuan dalam penulisan ini bahwa pada kelas di angkatan berikutnya yang tidak diberikan perlakuan yang sama, keliatan mencolok pada pelaksanaan pembelajaran terutama mata kuliah teori, Analisis Budaya Visual pada angkatan Maka hasil akhir yang diperoleh sangat jelas berbeda dan signifikan. Sistem, diterbitkan oleh PT. Bumi Aksara, Maret Prof. DR.H.Wina Sanjaya.,M.Pd, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Profesi Pendidikan, DR. Rusman.,M.Pd, Model-Model Pembelajaran Dr. H.Martinis Yamin.,M.Pd, Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran Buku Ajar Analisis Budaya Visual oleh.,m.sn Internet : Internet, mengenai strategi pembelajaran, Perencanaan Pembelajaran 4.2 Saran 1. Untuk kemajuan dalam pembelajaran mata kuliah teori, sangat disarankan dalam menentukan metode pembeljaran yang tepat dan nyaman bagi mahasiswa atau peserta didik. 2. Alangkah baiknya apabila dalam pelaksanaan pembelajaran mata kuliah teori, dapat ditunjang dengan pengetahuan dari nara sumber dari luar institusi yang memang pakar di bidangnya. Sehingga pengajar terkait, satu dengan yang lain dapat mengetahui kekurangan atau kelebihan masing-masing metode dan dapat menerapkan apa yang disarankan oleh nara sumber. 5. DAFTAR PUSTAKA Prof. DR. Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Volume 04 Nomor 02 September
SEKALI LAGI SOAL: MODEL, METODE, STRATEGI, PENDEKATAN DAN TEKNIK PEMBELAJARAN RIYAN HIDAYATULLAH
SEKALI LAGI SOAL: MODEL, METODE, STRATEGI, PENDEKATAN DAN TEKNIK PEMBELAJARAN RIYAN HIDAYATULLAH TUGAS Siapkan sebuah kertas kosong dan pena! Ssimak baik-baik materi yang akan disajikan! MODEL PEMBELAJARAN
Lebih terperinciMETODE BELAJAR DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN TARI BALADEWAN DI SMA NEGERI PATIKRAJA. Prastiti Ade Kusumaningrum
METODE BELAJAR DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN TARI BALADEWAN DI SMA NEGERI PATIKRAJA Prastiti Ade Kusumaningrum Email: pras_kusumaningrum@yahoo.com ABSTRAK Pembelajaran seni budaya khususnya seni tari merupakan
Lebih terperinciB II. pelayan kebutuhan beberapa aktifitas yang dilakukan oleh manusia seperti. membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan
B II. Dalam membangun sistem ini, terdapat literatur dari berbagai sumber, diantaranya sebagai berikut: A. Aplikasi Menurut Safaat (2013), aplikasi merupakan suatu progam yang siap untuk digunakan yang
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan 1. Pengajaran Mikro Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah program kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan mahasiswa sebagai
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang diprogramkan dalam rangka mempersiapkan mahasiswa sebagai calon pendidik untuk
Lebih terperinciBAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL
BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 UNY program kependidikan karena orientasi utamanya adalah kependidikan.
Lebih terperinciBelajar dan Pembelajaran
P e n g e m b a n g a n Pembelajaran Tatap Muka, Tugas Terstruktur, dan Tugas Mandiri Tidak Terstruktur Belajar dan Pembelajaran Proses perubahan tingkah laku akibat interaksi dengan lingkungan; Seperangkat
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan 1. Pengajaran Mikro Program Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) adalah program kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan mahasiswa sebagai
Lebih terperinciBAB III PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN MATA KULIAH MANAJEMEN PENDIDIKAN (MP) A. Gambaran Umum Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan
BAB III PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN MATA KULIAH MANAJEMEN PENDIDIKAN (MP) A. Gambaran Umum Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan 1. Sejarah dan Dinamika Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan Jurusan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan terkait fokus penelitian pertama: Bagaimana implementasi
BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan terkait fokus penelitian pertama: Bagaimana implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti tahap perencanaan di SMAN 1 Ngunut? Setiap kegiatan pasti memiliki
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Program PPL adalah program kegiatan yang memadukan antara program kegiatan Kuliah Kerja Nyata dengan program kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan. Kedua
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL LEARNING START WITH A QUESTION DAN SELF REGULATED LEARNING PADA PEMBELAJARAN KIMIA
406 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 3 No.1, 2009, hlm 406-412 PENGGUNAAN MODEL LEARNING START WITH A QUESTION DAN SELF REGULATED LEARNING PADA PEMBELAJARAN KIMIA Eko Budi Susatyo, Sri Mantini Rahayu
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Praktik mengajar merupakan kegiatan pokok pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), dimana mahasiswa ikut terlibat langsung dalam proses belajar mengajar
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBELAJARAN BER-TEAM PADA KURIKULUM 2013 DI SMK. Oleh : Sri Karyono
STRATEGI PEMBELAJARAN BER-TEAM PADA KURIKULUM 2013 DI SMK Oleh : Sri Karyono A. PENDAHULUAN Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013 te rutama di SMK menuntut peran guru yang optimal. Pembelajaran dan
Lebih terperinciKEGIATAN DOSEN MAGANG DIKTI UNPAD
KEGIATAN DOSEN MAGANG DIKTI UNPAD Hari : Selasa, 5 juli 2011 pada pukul 08.00 Jam : 08.00-10.00 Oleh : drg. Gilang Yubiliana Kegiatan ini diawali dengan penjelasan dari drg. Gilang Yubiliana tentang Metode
Lebih terperinciKONTRAK PERKULIAHAN MATA KULIAH ILMU ALAMIAH DASAR
KONTRAK PERKULIAHAN MATA KULIAH ILMU ALAMIAH DASAR Oleh: Dra. Mestawati As. A, M.P Drs. Muchlis Djirimu, M.Pd Drs. Syamsu, M.Si. Ritman Ishak Paudi, S.Pd., M.Si Nur aini, S.Pd., M.Pd. Novia S.Pd., M.Pd.
Lebih terperinciPRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBELAJARAN RICHE CYNTHIA
STRATEGI PEMBELAJARAN RICHE CYNTHIA Pengertian Strategi Pembelajaran Strategi Pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
Lebih terperinciPROSIDING SEMNAS KBSP V
PEDAGOGICAL KNOWLEDGE (PK) CALON GURU BAHASA INDONESIA PADA MATA KULIAH WORKSHOP SILABUS DAN RPP Dini Restiyanti Pratiwi dan Hari Kusmanto Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN REFLEKSI
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN REFLEKSI A. Persiapan Pelaksanaan PPL Menurut UU RI No. 14 Tahun 2005 dijelaskan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI
PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI (PTK Pembelajaran Ekonomi di Kelas VIII B Semester Gasal SMP Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan
69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Siklus I Kelas X ATPH dan X ATU Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Metode pembelajaran adalah suatu teknik penyajian yang dipilih dan
BAB II LANDASAN TEORI A. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran adalah suatu teknik penyajian yang dipilih dan diterapkan seiring dengan pemanfaatan media dan sumber belajar (Prawiradilaga, 2008). Menurut
Lebih terperinciModel Pembelajaran Konstekstual dalam Bidang Studi Ekonomi Pendahuluan
Model Pembelajaran Konstekstual dalam Bidang Studi Ekonomi Pendahuluan Ruang lingkup Ekonomi tersebut merupakan cakupan yang amat luas, sehingga dalam proses pembelajarannya harus dilakukan bertahap dan
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN Jenis-jenis metode dapat dikelompokkan ke dalam beberapa pendekatan, diantaranya: Berdasarkan pemberian informasi:
METODE PEMBELAJARAN Jenis-jenis metode dapat dikelompokkan ke dalam beberapa pendekatan, diantaranya: Berdasarkan pemberian informasi: - Metode Ceramah - Metode Tanya Jawab - Metode Demonstrasi Berdasarkan
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Seorang guru memerlukan persiapan-persiapan terhadap materi yang akan diajarkan, mulai dari pembuatan satuan pelajaran, rancangan pembelajaran, materi
Lebih terperinciKode: NAMA MATA KULIAH. BUKU BLOK PSIK FKUB Semester, Program A Reguler TIM FASILITATOR:
Kode: 00802 08015. 01 NAMA MATA KULIAH BUKU BLOK PSIK FKUB Semester, Program A Reguler TIM FASILITATOR: BUKU BLOK SISTEM KARDIOVASKULAR A. DESKRIPSI MODUL B. KOMPETENSI BLOK SISTEM KARDIOVASKULER C. TUJUAN
Lebih terperinciPengertian dan Definisi Pembelajaran
Pengertian dan Definisi Pembelajaran Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama. Ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan banyak
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN. A. Perencanaan Kurikulum PAI Berbasis Multikultural SDN Percobaan
73 BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN A. Perencanaan Kurikulum PAI Berbasis Multikultural SDN Percobaan Palangka Raya Perencanaan berarti memutuskan apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, siapa
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAHASA DI SD BERBASIS BUDAYA LOKAL. Oleh Supartinah, M.Hum.
PENGEMBANGAN PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAHASA DI SD BERBASIS BUDAYA LOKAL Oleh Supartinah, M.Hum. supartinah@uny.ac.id Pendahuluan Budaya dapat diartikan sebagai keseluruhan sistem berpikir,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang
I. PENDAHULUAN Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn SISWA DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Arif Firmansyah*
1 IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn SISWA DI SEKOLAH DASAR Oleh Arif Firmansyah* Abstrak Penelitian ini bertujuan (1) meningkatkan prestasi belajar PKn siswa kelas
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Kondisi Empiris Perkuliahan Strategi Pembelajaran Selama ini
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. SIMPULAN Berdasarkan temuan dan analisis data yang diperoleh dari kegiatan studi pendahuluan, uji coba model, dan uji validasi model, serta pembahasan penelitian,
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Pengalaman Lapangan dikasanakan hanya satu bulan, berbeda dengan tahun tahun sebelumnya yang pelaksanaannya
Lebih terperinciPengenalan komputer, mengajarkan bagaimana cara kerja computer, antara kesinambungan perangkat satu dengan yang lainnya.
Tugas Nama : Benedikta Desti Pradini Nim : 702011067 1. Metode ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempelajari IPA tidak terbatas pada pemahaman konsep-konsep IPA, tetapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan seseorang untuk menciptakan kegiatan belajar. Upaya-upaya tersebut meliputi penyampaian ilmu pengetahuan, pengorganisasian
Lebih terperinciKURIKULUM Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN. Kelas / Semester : V / 2
KURIKULUM 2013 Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN Nama Sekolah : SDN MANUKAN KULON Kelas / Semester : V / 2 Nama Guru NIP / NIK : EKO BUDIYONO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berbicara tentang pendidikan, berarti membicarakan tentang hidup dan kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbicara tentang pendidikan, berarti membicarakan tentang hidup dan kehidupan manusia. Sebaliknya, berbicara tentang kehidupan manusia berarti harus mempersoalkan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda sesuai sudut pandang masing-masing. Menurut Semiawan kreativitas adalah suatu kemampuan untuk
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI Agar kegiatan PPL yang dilaksanakan sejak 2 Juli sampai 17 September 2014 berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan maka diperlukan adanya persiapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sekarang ini telah mulai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sekarang ini telah mulai diterapkan di lingkungan pendidikan Sekolah Dasar. Karena pendidikan Sekolah Dasar merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan pemerintah, diantaranya dengan melakukan perbaikan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur, dan berencana dengan maksud untuk membenahi dan meningkatkan kemampuan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI MATERI SEJARAH ISLAM BERBASIS MULTIMEDIA DI KELAS VII SMPN 36 SEMARANG
BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI MATERI SEJARAH ISLAM BERBASIS MULTIMEDIA DI KELAS VII SMPN 36 SEMARANG A. Analisis Terhadap Pembelajaran PAI di SMPN 36 Semarang Perpindahan kurikulum
Lebih terperinciMETODA PEMBELAJARAN STUDENT CENTRE LEARNING. yang relevan dengan kemampuan akhir yang ingin dicapai dan media pembelajaran
METODA PEMBELAJARAN STUDENT CENTRE LEARNING Proses pembelajaran dilakukan berdasarkan metoda atau model pembelajaran yang relevan dengan kemampuan akhir yang ingin dicapai dan media pembelajaran atau sarana
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Pembelajara Tematik Terpadu dan Pendekatan Scientific. 1. Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajara Tematik Terpadu dan Pendekatan Scientific 1. Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu Kurikulum 2013 yang sekarang ini mulai digunakan yaitu pembelajaran tematik terpadu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan oleh sebagian besar guru. Apakah hal tesebut dikarenakan guru kurang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Metode role playing pada proses belajar mengajar jarang atau tidak pernah dilaksanakan oleh sebagian besar guru. Apakah hal tesebut dikarenakan guru kurang memahami
Lebih terperinciKURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015
KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 1 1.3c MODEL PROBLEM BASED LEARNING 2 Model Problem Based Learning 3 Definisi Problem Based Learning : model pembelajaran yang dirancang agar peserta
Lebih terperinciUNIT 6 : ASESMEN DAN EVALUASI
UNIT 6 : ASESMEN DAN EVALUASI UNIT 6 : ASESMEN DAN EVALUASI UNIT 6 : ASESMEN DAN EVALUASI Waktu : 3 jam A. PENDAHULUAN Asesmen adalah pengumpulan bukti yang diilakukan secara sengaja, sistematis, dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom Action Research,
Lebih terperinciPERSEPSI MAHASISWA TENTANG PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PADA JURUSAN KEBIDANAN DI KAMPUS III POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PADA JURUSAN KEBIDANAN DI KAMPUS III POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA Ana Widi Astuti 1), Henik Istikhomah 2) 1, 2 Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan
Lebih terperinciBAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL
BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 UNY program kependidikan karena orientasi utamanya adalah kependidikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. interaksi individu dengan lingkungannya sebagai manifestasi hayati bahwa dia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku adalah aktivitas atau kegiatan manusia yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku manusia pada hakekatnya bentuk interaksi individu
Lebih terperinciPENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.)
PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.) 1. PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENDIDIKAN IPS DI SMP 1.1. Latar Belakang Pembelajaran Kontekstual Ada kecenderungan dewasa ini utnuk
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) Definisi/Konsep Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang
Lebih terperinciBAB II KEGIATAN PPL. A. Kegiatan PPL. 1. Persiapan PPL
BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 UNY program kependidikan karena orientasi utamanya adalah kependidikan.
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. KEGIATAN PPL 1. Persiapan PPL Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan PPL baik yang dipersiapkan berupa persiapan fisik maupun mentalnya untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi
43 BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research
Lebih terperinciBADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Definisi/Konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siswa dan interaksi antara keduanya, serta didukung oleh berbagai unsurunsur
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pembelajaran dikatakan berkualitas apabila pembelajaran melibatkan seluruh komponen utama proses belajar mengajar, yaitu guru, siswa dan interaksi antara keduanya, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini pembelajaran di sekolah harus bervariasi agar bisa menarik perhatian siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dimana siswa dapat tertarik pada
Lebih terperinciSATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
Mata Kuliah : Pelatihan Kode Mata Kuliah/SKS : PSI-415/3 SKS Semester : VII/Genap SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Pertemuan ke : 1 Pokok Bahasan : Pelatihan & Pengembangan Sub Pokok Bahasan : Pengantar
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Mahasiswa yang bisa mengikuti kegiatan PPL adalah mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa UNY Program S1 program kependidikan pada semester
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa maka, peningkatan mutu pendidikan menjadi prioritas utama pebangunan nasional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan negara.melalui pendidikanlah suatu negara dapat. menggunakan metode-metode yang monoton, tentu dirasakan kurang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu pokok penting dalam pembangunan negara.melalui pendidikanlah suatu negara dapat berkembang. Apabila pembelajaran yang berlangsung
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL merupakan kegiatan untuk melakukan praktek kependidikan yang meliputi: melakukan praktek mengajar dan membuat administrasi pembelajaran
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode demonstrasi, rata-rata hasil belajar IPA semester I kelas III SD Negeri Karangwotan
Lebih terperinciRANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK / PROJECT BASED LEARNING (PBL) MATA PELAJARAN IPA BAGI SISWA SEKOLAH DASAR PBL IPA SD
RANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK / PROJECT BASED LEARNING (PBL) MATA PELAJARAN IPA BAGI SISWA SEKOLAH DASAR PBL IPA SD Penulis: Wara Winartiningsih LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN D.I.YOGYAKARTA
Lebih terperinciEvaluasi. Metoda Evaluasi
JADWAL AKTIVITAS Matrik kegiatan merupakan jadwal aktivitas pembelajaran setiap minggu disesuaikan dengan beban studi tiap mata kuliah. Besaran kredit untuk mata kuliah ini adalah 2 sks AIK III : 2 SKS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses pembelajaran dapat diartikan sebagai proses mengidentifikasi perilaku peserta didik, aktivitas yang semula tidak berkaitan menjadi suatu pola yang utuh bagi
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB Diah Ayu Wulan Dosen Sastra Cina FIB UB diahayuwulan96@yahoo.co.id Abstrak Bahasa Mandarin merupakan
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN PPL DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN PPL DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN 1. Pengajaran Mikro Persiapan paling awal yang telah dijalani mahasiswa PPL yaitu mengikuti kuliah mikro sebagai bekal sebelum melaksanakan
Lebih terperinciPeningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Melalui Model
Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Materi Konsentrasi Larutan dan Perhitungan Kimia Kelas X Teknik Gambar Bangunan A SMK Negeri 3 Palu Tahun Pelajaran
Lebih terperinciSATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
Mata Kuliah : Pembangunan dan Perubahan Sosial Kode Mata Kuliah : PSI-311 Jumlah SKS : 3 Waktu Pertemuan : 300 menit SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Kompetensi Dasar : 1. Penguasaan Teori-Teori Sosial
Lebih terperinciPENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU
PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU Hadi Guru Matematika SMP Negeri 1 Palu Abstrak: Penelitian ini
Lebih terperinciPencarian Bilangan Pecahan
Pencarian Bilangan Pecahan Ringkasan Unit Siswa ditugaskan sebuah profesi yang menggunakan pecahan bilangan dalam pekerjaannya. Mereka meneliti, meringkas, menarik kesimpulan, dan mempresentasikan penemuan
Lebih terperinciPENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTI MEDIA POWER POINT DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR CALON GURU SEJARAH
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTI MEDIA POWER POINT DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR CALON GURU SEJARAH Oleh: M. Iyus Jayusman dan Oka Agus Kurniawan Shavab Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Universitas
Lebih terperinciJURNAL OLEH YENI FARIDA The Learning University
PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SEJARAH KELAS VII SMP NEGERI 1 MALANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012 JURNAL OLEH YENI
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran 1. Belajar 1) Pengertian Belajar Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Persiapan mengajar merupakan inti dari seluruh pengalaman belajar yang telah diperoleh pada saat perkuliahan dan pengajaran mikro. Praktik
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) baik yang dipersiapkan
Lebih terperinciSIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarakan hasil penelitian dan pembahasan terhadap pembelajaran bahasa Indonesia kelas X di SMA Negeri 1 Surakarta dan SMA Negeri 3 Surakarta pada Kurikulum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ciputat Pers, 2002, hlm Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media pembelajaran, Jakarta :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat urgen untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan suatu bangsa. Pendidikan juga menjadi tolok ukur kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Meningkatkan mutu pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru Sekolah Dasar (SD) yang merupakan ujung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. guru tidak sama, selalu ada perbedaaannya. Ada guru yang mengajar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Proses pembelajaran tersusun atas sejumlah komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Peranan guru dalam mengajar sangat penting. Interaksi antara guru
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gamping, kelurahan Banyuraden, kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan PPL dimaksudkan agar
Lebih terperinciFakultas Hukum UNTAG Semarang
Mata Kuliah KONTRAK KULIAH Kode Mata Kuliah : HKI 2002 SKS : 4 Dosen Team Teaching : : Prof. Dr. Sarsintorini P, S.H., M.Hum : (1) Prof. Dr. Sarsintorini P, S.H., M.Hum (2) Sri Setyowati, S.H., M.Hum (3)
Lebih terperinciMeningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai
Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Margareta Ni Made Ardani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA A. PERSIAPAN Sebelum melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), mahasiswa melakukan observasi yang terlaksana pada tanggal 4 dan 21 Februari 2015. Dari
Lebih terperinciPENINGKATAN KETRAMPILAN MENGHITUNG BILANGAN DUA ANGKA MENGGUNAKAN METODE DRILL. Mundasah SD Negeri 02 Wiradesa Pekalongan
Jurnal Penelitian Pendidikan (JPPI) Vol. 1, No. 1, Januari 2016 ISSN2477-2240 SD Negeri 02 Wiradesa Pekalongan Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas metode latihan atau drill
Lebih terperinciPARADIGMA BARU DALAM PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN LEARNING IS FUN
PARADIGMA BARU DALAM PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN LEARNING IS FUN Oleh Drs. Anwar Fuady, M.Ed Widyaiswara Madya P4TK-BMTI Bandung Learning is fun. Belajar itu menyenangkan. Tapi, siapa yang menjadi stakeholder
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. A. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika
BAB II LANDASAN TEORI A. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika Pengertian pembelajaran sebagaimana tercantum dalam UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional adalah suatu proses interaksi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Pabelan Kecamatan Sumber Kabupaten Semarang Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016. Subyek penelitian ini adalah siswa
Lebih terperinciLampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi.
Lampiran I Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi. NO Aspek yang diamati Ada ( ) 1. Nama Institusi / Sekolah Keterangan
Lebih terperinciYANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri
PENINGKATAN EFEKTIFITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA INDIKATOR KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SDN NGLETIH KABUPATEN KEDIRI YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2008: 79).
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dengan demikian akan menimbulkan
Lebih terperinciIV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi perencanaan pembelajaran, proses pelaksanaan pembelajaran meliputi kemampuan
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA MELALUI LESSON STUDY PADA MATA KULIAH MORFOLOGI TUMBUHAN
Jurnal Dinamika, April 2015, halaman 54-60 Vol. 06. No. 1 ISSN 2087-7889 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA MELALUI LESSON STUDY PADA MATA KULIAH MORFOLOGI TUMBUHAN Fitriyah Karmila Program Studi
Lebih terperinci