ETHICAL AND SOCIAL ISSUES IN INFORMATION SYSTEMS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ETHICAL AND SOCIAL ISSUES IN INFORMATION SYSTEMS"

Transkripsi

1 The image part with relationship ID rid2 was not found in the file. ETHICAL AND SOCIAL ISSUES IN INFORMATION SYSTEMS Emil Yaditya (264762) Nitia Priyustina (296436) Fitria Utaminingsih (297330) Wahyudin (297135) Aloysius Kukuh (299494) Kelompok 1 28 September 2011 Sistem Teknologi Informasi

2 Etika dan Dimensi Moral Era Informasi Seperangkat aturan dasar tentang apa yang benar dan apa yang salah, yang menjadi pedoman individu untuk memutuskan apakah perilaku yang mereka lakukan sudah sesuai dengan peraturan yang ada. Page 2

3 Tren Kunci Teknologi yang Meningkatkan Permasalahan Etika Kekuatan komputasi berlipat ganda Biaya atau ongkos penyimpanan data menurun secara drastis. Kemajuan-kemajuan analisis data Kemajuan-kemajuan pada Internet dan teknologi jaringan PROFILING DoubleClick ChoicePoint NORA Page 3

4 Etika dan Masyarakat Informasi Konsep dasar : Responsibility Accountability Liability Due process Analisis Etis : Identifikasi fakta Konflik dan nilai Stakeholders Pilihan Konsekuensi Page 4

5 Prinsip Etika Golden Rule Immanuel Kant s Categorical Imperative Descartes rule of change Utilitarian Principle Risk Aversion Ethical no free lunch rule Page 5

6 Permasalahan Privasi Pengertian Privasi Hak individu untuk bebas dari intervensi pihak lain Peraturan Mengenai Privasi Amerika, Eropa, Indonesia Tantangan Internet Cookies, web beacons, spyware Kebijakan privasi Google Page 6

7 Property Rights Hak Kekayaan Intelektual Rahasia Dagang Hak Cipta Hak Paten Tantangan Page 7

8 Permasalahan dalam Kaitannya dengan Teknologi Informasi Cedera karena sistem informasi Tingginya biaya perbaikan Keseimbangan kekuasaan Cepatnya perubahan Menciptakan batasan Ketergantungan dan vulnerability Kejahatan komputer Ketenagakerjaan Kesamaan dan Akses Sosial Resiko kesehatan Page 8

9 Review Kasus Scott Jerome-Parks dan Alexandra Jn-Charles meninggal karena adanya kesalahan teknologi dalam proses radioterapi mereka sehingga mengakibatkan mereka overdosis radiasi. Jerome-Parks overdosis karena multileaf collimator yang dipasangkan padanya terbuka Page 9

10 Cont d Jn-Charles meninggal karena akselerator yang digunakannya belum diprogram untuk disisipi wedge yang merupakan komponen krusial Software yang digunakan adalah Varian Permasalahan sejenis banyak juga terjadi di tempat lain Page 10

11 Cont d Permasalahan-permasalahan tersebut disebabkan karena Kompleksitas alat Peralatan bekerja terlalu keras Tidak terlaporkannya kebanyakan kasus sejenis Kurangnya peraturan yang mengatur Kurangnya kerjasama berbagai pihak untuk mengatasi masalah tersebut Page 11

12 Case study Questions Konsep yang ditampilkan dalam kasus tersebut adalah accountability, dimana tidak terdapat kejelasan mengenai siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas pemeliharaan alat dan atas kesalahan yang terjadi. Permasalahan etika yang muncul: Jawab: Political issues Tanggung jawab moral bagi pemerintah untuk membuka informasi yang sebenarnya terkait kasus kematian akibat kesalahan prosedur penggunaan mesin radiasi dan meregulasi ulang terkait kebijakan penyediaan mesin-mesin kesehatan dari Page 12 supplier

13 Cont d Social issues Muncul dilema apakah penggunaan teknologi radiasi dalam kesehatan ini mampu meningkatkan harapan hidup seseorang atau justru akan mempercepat proses kematian orang tersebut akibat kesalahan prosedur pengoperasian teknologi kesehatan maupun human eror. Ethical issues Menjadi tanggungan siapa apabila kasus seperti Scott Jerome-Parks dan Alexandra Jn-Charles terulang? Di dalam kasus seperti ini semua pihak terkait dalam pengoperasian mesin radiasi harusnya tetap bertanggung jawab. Page 13

14 Cont d 2. Elemen yang bertanggung jawab dalam berbagai masalah tersebut: Teknisi Melakukan kelalaian dalam updates software serta prosedur keamanan dengan tidak melakukan pengujian alat Dokter Melakukan kesalahan dalam penggunaan alat Software Programmer Tidak mendesain produk mereka sesuai dengan kebutuhan teknisi Manajemen Rumah Sakit Mempekerjakan oran-orang yang kurang berpengalaman dan tidak memberikan training yang memadai Pemerintah Kurang tegas dalam penegakan hukum & pelaporan jika terjadi insiden (malpraktik), serta adanya masalah sertifikasi teknisi dalam akuntanbilitas dan control yg kurang (peran sebagai regulator buruk) Page 14

15 Cont d 3. Menurut kami, pihak-pihak yang terkait memang seharusnya lebih disalahkan dalam kasus ini. Kesalahan bukan hanya terdapat pada kesalahan teknis semata, melainkan juga karena kurangnya kerjasama mereka dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Page 15

16 Cont d 4. Adanya pusat pelaporan akan memudahkan pihak yang berwenang (pemerintah, teknisi, programmer, pengguna) untuk mengetahui infromasi mengenai perkembangan kasus-kasus yang ada, di mana letak kesalahan terjadi, apa saja tindakan yang sudah dilakukan untuk memperbaikinya, persebaran kasus, dan lain-lain. Page 16

17 Cont d 5. Berdasarkan kasus yang saya baca, banyak terdapat kesalahan mengenai pelaporan adanya kesalahan dalam terapi, karena itu saya ingin membuat suatu software yang dapat secara otomatis menampilkan jika ada sesuatu yang tidak beres saat terapi dilakukan. Data tersebut akan ditampilkan di layar yang dapat dilihat oleh dokter maupun pihak lain yang bersangkutan. Dengan demikian tidak akan ada kesalahan hanya karena lupa untuk melaporkan keadaan pasien. Sehingga dapat dengan cepat diputuskan langkah yang baik untuk pasien. Page 17

18 Page 18

19 KASUS LAPINDO PT Lapindo Brantas adalah anak perusahaan orang terkaya Indonesia (versi Forbes = US$ 5,4 Miliar) yaitu Aburizal Bakrie yang juga seorang mantan Menkokesra pada tahun 2007 lalu

20 Apakah Hanya Sekadar Bencana Nasional/Musibah? Banyak yang menilai kasus ini berawal dari keinginan menghemat biaya operasional PT Lapindo dengan tidak memasang casing(selubung bor), sehingga dalam pengeboran yang dilakukan Lapindo tidak sesuai dengan standar keamanan yang telah ditetapkan. Fakta : hasil pertemuan International Conference & Exhibition dilaksanakan di Cape Town International Conference Center di Afrika Selatan pada tanggal Oktober 2008 yang diselenggarakan oleh American Association of Petroleum Geologists (AAPG) dihadiri oleh ahli geologi seluruh dunia, menyebutkan 42 suara ahli berpendapat penyebab pengeboran, 3 suara menilai karena gempa Yogyakarta, sedangkan 13 suara menganggap kombinasi antara kedua penyebab tersebut dan 16 suara tidak memberikan pendapat.

21 Fakta dan Argumen Penanganan Kasus Kucuran dana APBN untuk menambal dan mengganti kerugian yang dialami masyarakat Sidoarjo Tentu ini sangat menguntungkan dari segi finansial pihak PT Lapindo Brantas yang notabene adalah anak perusahaan orang terkaya Indonesia ( versi Forbes = US$ 5,4 Miliar ) yaitu Aburizal Bakrie yang juga seorang mantan Menkokesra pada tahun 2007 lalu. Sungguh sangat tidak logis!!! bagaimana tidak, resiko kerugian dan kesalahan bisnis yang dilakukan oleh personal harus ditanggung oleh dana APBN.Sehingga dengan politik tersebut secara tidak langsung pada hakikatnya telah terjadi korupsi terhadap uang negara secara sistematis dan struktural sehingga pihak publik dibuat tidak sadar dan merasa dirugikan.

22 Cont d dibentuknya badan TP2LS ( Tim Pengawas Penanggulangan Lumpur Lapindo ) tidak bersikap objektif dalam menjalankan tugasnya. Bahkan lebih cenderung berpihak dan menguntungkan PT Lapindo, dengan kata lain badan TP2LS ini lebih cocok dan relevan disebut sebagai kepanjangan tangan Abu Rizal Bakrie. Sebagai contohnya adalah TP2LS melakukan manipulasi data dengan hanya melaporkan 4 Desa yang terendam dari jumlah keseluruhannya adalah 11 Desa.

23 Analisis Kasus Dilema etis kasus Lapindo: antara manfaat dan kerugian negara serta masyarakat. Utilitarianisme Manfaat yang dirasakan dari pengeboran Lapindo lebih kecil bila dibandingkan penderitaan warga, apalagi karena masalah yang tidak kunjung dapat diselesaikan (tidak etis) Golden Rule Lapindo tidak memperlakukan setiap orang seperti dirinya sendiri (tidak etis)

24 Cont d Categorical Imperative Jika semua orang mengebor, maka negara akan hancur (tidak etis) Rule of Change Jika diulang terus maka akan mengakibatkan berbagai kerusakan (tidak etis) Risk Aversion Potential cost Lapindo sangat besar (tidak etis) Ethical no free lunch Lapindo tidak menghargai kepemilikan warga atas tanahnya dan Indonesia atas APBNnya (tidak etis)

25 Kesimpulan Terlepas dari berbagai keuntungan yang dijanjikan, apa yang dilakukan Lapindo tidaklah etis.

26 Terima Kasih Page 26

Etika Teknologi Informasi. Wawan Setiawan, Waslaluddin, Enjang Ali Nurdin, Muhamad Nurul Hana, Dedi Rohendi, Tasma Sucita

Etika Teknologi Informasi. Wawan Setiawan, Waslaluddin, Enjang Ali Nurdin, Muhamad Nurul Hana, Dedi Rohendi, Tasma Sucita Etika Teknologi Informasi Wawan Setiawan, Waslaluddin, Enjang Ali Nurdin, Muhamad Nurul Hana, Dedi Rohendi, Tasma Sucita 1 T u j u a n Peta etika teknologi informasi sebagai dasar pijakan pengembangan,

Lebih terperinci

Ketika Terapi Radiasi Menewaskan

Ketika Terapi Radiasi Menewaskan Ketika Terapi Radiasi Menewaskan STUDI KASUS Ketika terapi medis baru muncul, dan menjanjikan untuk menyembuhkan orang dari penyakit, orang akan berpikir bahwa produsen, dokter, dan teknisi, bersama dengan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI Program Pascasarjana Magister manajemen Universitas Budi Luhur SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Oleh: Deni Mahdiana,S.Kom,MM,M.Kom ISU SOSIAL DAN ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI 1 Slideshare.com Selamat Datang

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Oleh: Deni Mahdiana,S.Kom,MM,M.Kom ISU SOSIAL DAN ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI 1 Era Informasi Jutaan komputer Networks + + Data Komputer

Lebih terperinci

Technologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen

Technologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen MODUL PERKULIAHAN Technologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen ISU SOSIAL DAN ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi Dan Bisnis Magister Akuntansi

Lebih terperinci

Chapter. Ethical and Social Issues in Information Systems by Prentice Hall

Chapter. Ethical and Social Issues in Information Systems by Prentice Hall Chapter 4 Ethical and Social Issues in Information Systems 4.1 2007 by Prentice Hall LEARNING OBJECTIVES Menganalisis hubungan antara, sosial, dan politik etis yang dibangkitkan oleh sistem informasi.

Lebih terperinci

MINGGU #6. Isu Sosial dan Etika Dalam Sistem Informasi

MINGGU #6. Isu Sosial dan Etika Dalam Sistem Informasi MINGGU #6 SIM Pokok Bahasan: Isu Sosial dan Etika Dalam Sistem Informasi Tujuan Instruksional Khusus: Referensi: 1. Bab 4 : Kenneth C.Laudon & Jane P.Laudon, Management Information System, 13 rd edition,

Lebih terperinci

TEKNOLOGI INFROMASI DAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)

TEKNOLOGI INFROMASI DAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) Modul ke: 04Fakultas Prof. Pasca Sarjana TEKNOLOGI INFROMASI DAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM Program Studi Magister Akuntansi Isu

Lebih terperinci

Kode Etik. Etika Profesi

Kode Etik. Etika Profesi Kode Etik Etika Profesi Kode Etik Profesi Kode Etik Profesi Kode etik profesi merupakan sarana untuk membantu para pelaksana sebagai seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Sistem Informasi Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS MATA KULIAH 1. Pendahuluan 2. Data dan Informasi

Lebih terperinci

Bagian 4 Pengambilan Keputusan Berbasis Etika materi ini dapat diunduh di

Bagian 4 Pengambilan Keputusan Berbasis Etika materi ini dapat diunduh di Bagian 4 Pengambilan Keputusan Berbasis Etika materi ini dapat diunduh di www.ebp.yolasite.com 1 Keputusan Berbasis Etika Skandal bisnis yang dilakukan sejumlah perusahaan besar di AS (Enron, Arthur Andersen,

Lebih terperinci

SAINS & TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KONTEKS PENDIDIKAN SEJARAH. Hansiswany Kamarga

SAINS & TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KONTEKS PENDIDIKAN SEJARAH. Hansiswany Kamarga SAINS & TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KONTEKS PENDIDIKAN SEJARAH Hansiswany Kamarga Internet sebagai bahan referensi Artikel-artikel yang terdapat di internet dapat dijadikan bahan acuan dalam penyusunan tulisan

Lebih terperinci

Isu Sosial dan Etika Pada Sistem Informasi

Isu Sosial dan Etika Pada Sistem Informasi Isu Sosial dan Etika Pada Sistem Informasi Content Memahami Isu-isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi Etika dalam Sistem Informasi Dimensi Moral Sistem Informasi Isu-isu Sosial & Etika SI Pengertian

Lebih terperinci

Etika dan Dampak Sosial Sistem Informasi

Etika dan Dampak Sosial Sistem Informasi YFA D3/IT/MIS/E1/1106 Manajemen Sistem Informasi Etika dan Dampak Sosial Sistem Informasi Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Paradigma Teknologi Manajemen Technical-rational paradigm:

Lebih terperinci

COSO ERM (Enterprise Risk Management)

COSO ERM (Enterprise Risk Management) Audit Internal (Pertemuan ke-4) Oleh: Bonny Adhisaputra & Herbayu Nugroho Sumber: Brink's Modern Internal Auditing 7 th Edition COSO ERM (Enterprise Risk Management) COSO Enterprise Risk Management adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam menjalankan sebuah perusahaan tentunya akan dibatasi oleh beberapa hal, salah satunya ialah kebijakan dan etika bisnis yang berlaku. Kebijakan yang dimaksud ialah

Lebih terperinci

ETHIKA BISNIS. Oleh : Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum ETIKA BISNIS 6/5/2012

ETHIKA BISNIS. Oleh : Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum ETIKA BISNIS 6/5/2012 ETHIKA BISNIS Oleh : Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum. 6/5/2012 www.jamalwiwoho.com 08122601681. ETIKA BISNIS 1 ETHIKA BISNIS Ethika adalah konsep tentang tindakan yang benar dan salah. Secara luas

Lebih terperinci

Chintya Zein Sakti

Chintya Zein Sakti MAKALAH " Penyelesaian Lumpur Panas Lapindo Sidoarjo" Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas kuliah Etika Profesi Oleh : Chintya Zein Sakti 321110009 FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI PROGRAM STUDI SISTEM

Lebih terperinci

Tugas 4 softskill Etika Profesi

Tugas 4 softskill Etika Profesi Nama : Ryan Alfiansyah NPM: 30409500 Kelas : 3id03 Ket: Tugas 4 Softskill Etika Profesi Dosen : SUDARYANTO, IR, MSC Tugas 4 softskill Etika Profesi 1. Salah satu untuk menjadi professional adalah memiliki

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Melibatkan manusia sebagai subjek penelitian medis membutuhkan. kesehatan dan harus diperbaharui.

BAB V PENUTUP. 1. Melibatkan manusia sebagai subjek penelitian medis membutuhkan. kesehatan dan harus diperbaharui. BAB V PENUTUP 5. 1 Simpulan Berdasarkan pembahasan penulis, jawaban atas identifikasi masalah pada Bab I skripsi ini adalah: 1. Melibatkan manusia sebagai subjek penelitian medis membutuhkan aturan yang

Lebih terperinci

Pengantar Teknologi Informasi

Pengantar Teknologi Informasi Pengantar Teknologi Informasi Etika & Dampak Sosial Teknologi Informasi Defri Kurniawan, M.Kom Fasilkom 1/7/2016 Pengertian Etika Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah: Ilmu tentang apa yang

Lebih terperinci

METODE REGULATORY IMPACT ASSESSMENT (RIA) UNTUK IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

METODE REGULATORY IMPACT ASSESSMENT (RIA) UNTUK IMPLEMENTASI KEBIJAKAN METODE REGULATORY IMPACT ASSESSMENT (RIA) UNTUK IMPLEMENTASI KEBIJAKAN Nuri Andarwulan SEAFAST Center, IPB Southeast Asian Food & Agr. Sci & Tech Center Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB 23 Oktober

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media cetak seperti majalah, koran, tabloid maupun media elektronik seperti

BAB I PENDAHULUAN. media cetak seperti majalah, koran, tabloid maupun media elektronik seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Adanya kemajuan teknologi canggih seperti saat ini, informasi bisa kita dapatkan dari berbagai media. Informasi tersebut tidak lagi hanya kita dapatkan melalui media

Lebih terperinci

HUKUM, ETIKA, DAN DAMPAK SOSIAL DARI E-COMMERCE

HUKUM, ETIKA, DAN DAMPAK SOSIAL DARI E-COMMERCE HUKUM, ETIKA, DAN DAMPAK SOSIAL DARI E-COMMERCE DISAJIKAN OLEH: DR. I GUSTI BAGUS RAI UTAMA, SE., MMA., MA. HUKUM VS ETIKA Hukum adalah tindakan yang diambil pemerintah dan dikembangkan melalui peraturan-peraturan

Lebih terperinci

RESUME SECURITY AND ETHICAL CHALLENGES

RESUME SECURITY AND ETHICAL CHALLENGES RESUME SECURITY AND ETHICAL CHALLENGES ARIEF MAULANA Oleh: (P056111431.48) 1. Keamanan, Etika, dan Tantangan Masyarakat dari TI Penggunaan teknologi informasi dalam bisnis telah memiliki dampak yang besar

Lebih terperinci

Buku 1: RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester)

Buku 1: RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester) UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN ILMU KOMPUTER DAN ELEKTRONIKA PROGRAM STUDI ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI Sekip Utara Bls, Yogyakarta 55281 Buku 1: RPKPS (Rencana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era perkembangan teknologi, semakin banyak perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan dengan aktivitas operasi yang mengelola sumber daya alam untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan yang baik harus mampu mengontrol potensi finansial maupun potensi non finansial di dalam meningkatkan nilai perusahaan untuk eksistensi

Lebih terperinci

MATERI MUATAN REGULASI INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

MATERI MUATAN REGULASI INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK MATERI MUATAN REGULASI INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK I. Ketentuan Umum :berisi hal yang berkait dengan ITE II. Yurisdiksi Pengaturan teknologi informasi yang diterapkan oleh suatu negara berlaku untuk

Lebih terperinci

TANTANGAN DARI SISTEM INFORMASI

TANTANGAN DARI SISTEM INFORMASI Tantangan Inestasi di SI. TANTANGAN DARI SISTEM INFORMASI Di atas dijelaskan bahwa pentingnya SI sebagai inestasi yang memproduksi nilai bagi perusahaan. Ditunjukkan pula bahwa tidak semua perusahaan menyadari

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Simpulan yang dapat diambil dari hasil analisis dari klausul akuisisi pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi, manajemen insiden keamanan, manajemen keberlanjutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era komputerisasi abad terkini, perkembangan teknologi komputer sedang memuncak dan terus berkembang dengan pesat sampai pada hari ini. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

Bisnis Internasional Pertemuan Kedua Bab 3 dan 4 Budaya dan Etika

Bisnis Internasional Pertemuan Kedua Bab 3 dan 4 Budaya dan Etika Bisnis Internasional Pertemuan Kedua Bab 3 dan 4 Budaya dan Etika REFERENSI : CHARLES W. L. HILL INTERNATIONAL BUSINESS EDISI 7 PERTEMUAN KEDUA Outline Apa itu budaya Struktur Sosial Agama dan Sistem Etika

Lebih terperinci

TUGAS 4 ETIKA PROFESI

TUGAS 4 ETIKA PROFESI TUGAS 4 ETIKA PROFESI Nama : Ifan Meiyaludin Kelas : 3ID03 NPM : 36409302 1. Salah satu syarat untuk menjadi profesional adalah memiliki kompetensi dalam bidangnya. Sehubungan dengan hal tersebut, sebutkan

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMEN. Maya Dewi Savitri, MSi.

PERILAKU KONSUMEN. Maya Dewi Savitri, MSi. PERILAKU KONSUMEN Maya Dewi Savitri, MSi. PERTEMUAN 12 Etika pemasaran, Konsumerisme, dan Tanggung Jawab Sosial Etika pemasaran, Konsumerisme, dan Tanggung Jawab Sosial Materi 1. Etika pemasaran 2. Konsumerisme

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUANNYA ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

SYARAT DAN KETENTUANNYA ADALAH SEBAGAI BERIKUT: SYARAT & KETENTUAN INFOSEKITAR (WEBSITE DAN APLIKASI) ADALAH LAYANAN ONLINE YANG DIMILIKI DAN DIOPERASIKAN OLEH GALAKSI KOMPUTER YAITU APLIKASI YANG MENYEDIAKAN INFORMASI PROMO DISKON/POTONGAN HARGA UNTUK

Lebih terperinci

KODE ETIK PSIKOLOGI. Teori Etika, Etika Deskriptif dan Etika Normatif. Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

KODE ETIK PSIKOLOGI. Teori Etika, Etika Deskriptif dan Etika Normatif. Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI Modul ke: KODE ETIK PSIKOLOGI Teori Etika, Etika Deskriptif dan Etika Normatif Fakultas PSIKOLOGI Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Questions 1. Apa yang

Lebih terperinci

BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE

BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE Modul ke: Ethical Decision Making: Personal & Professional Context Fakultas PASCASARJANA Nama- Anggota Muhammad Husni/ 55116110034 Maria Immaculata Vinne / 55116110037

Lebih terperinci

KEAMANAN NASIONAL KEBEBASAN INFORMASI

KEAMANAN NASIONAL KEBEBASAN INFORMASI & Mencari Keseimbangan KEAMANAN NASIONAL KEBEBASAN INFORMASI Ádám Földes Transparency Interna4onal 11 September 2014 HUKUM INTERNATIONAL International Covenant on Civil and Political Rights Setiap orang

Lebih terperinci

Etika & Tanggung Jawab Sosial

Etika & Tanggung Jawab Sosial Manajemen Bisnis Internasional Etika & Tanggung Jawab Sosial Adhiatma Nanda Wardhana Irfan Dwi Nurfianto Etika itu apa ya? Studi atas proses pembelajaran yang melibatkan pemahaman moralitas, sementara

Lebih terperinci

KETENTUAN PENGGUNAAN Situs Web TomTom

KETENTUAN PENGGUNAAN Situs Web TomTom KETENTUAN PENGGUNAAN Situs Web TomTom 1 Ruang lingkup Ketentuan Penggunaan ini berlaku untuk penggunaan Situs Web TomTom dan mencakup hak-hak, kewajiban, dan batasan Anda ketika menggunakan Situs Web TomTom.

Lebih terperinci

BAB I Gambaran Pemeriksaan SI (Overview of Information System Auditing)

BAB I Gambaran Pemeriksaan SI (Overview of Information System Auditing) BAB I Gambaran Pemeriksaan SI (Overview of Information System Auditing) Gbr.2.1. Performance Information System Reason AKS - bab 2 Hal : 1 Information System Auditing Defined Audit SI adalah proses mengumpulkan

Lebih terperinci

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM HADAPI

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM HADAPI TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM HADAPI DILEMA ETIK/MORAL Teori-teori etika: 1. Teori Utilitariansme (tindakan dimaksudkan untuk memberikan kebahagiaan yang maksimal); 2. Teori Deontologi (tindakan berlaku

Lebih terperinci

: Tiga Asas Luhur dalam Kehidupan Manusia Terdiri dari 2 kegiatan belajar. 1. Asas Keutuhan Watak dan Asas Kesusilaan 2. Asas Keadilan.

: Tiga Asas Luhur dalam Kehidupan Manusia Terdiri dari 2 kegiatan belajar. 1. Asas Keutuhan Watak dan Asas Kesusilaan 2. Asas Keadilan. ix M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Etika Administrasi Pemerintahan merupakan penggabungan dari 2 bidang pengetahuan, yaitu filsafat dan ilmu administrasi publik. Kedua bidang pengetahuan itu cukup sulit

Lebih terperinci

PENUNJUK UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

PENUNJUK UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK PENUNJUK UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK 2 tahun ~ paling lama Peraturan Pemerintah harus sudah ditetapkan Peraturan Pemerintah harus sudah ditetapkan paling lama 2 (dua) tahun setelah

Lebih terperinci

Etika, Kejahatan Komputer, dan Keamanan Sistem Informasi. Etika Sistem Informasi. Tujuan Bab 9. Information Systems Today

Etika, Kejahatan Komputer, dan Keamanan Sistem Informasi. Etika Sistem Informasi. Tujuan Bab 9. Information Systems Today Etika,, dan Keamanan Sistem Informasi Information Systems Today Leonard Jessup and Joseph Valacich 2003 Prentice Hall, Inc. 9-1 2003 Prentice Hall, Inc. 9-2 Tujuan Bab 9 Memahami bagaimana etika komputer

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba yang sebesar besarnya, masalah sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba yang sebesar besarnya, masalah sosial BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan dianggap sebagai suatu lembaga yang memberikan banyak sekali dampak positif bagi masyarakat umumnya. Misalnya, menyediakan lapangan pekerjaan, menyediakan

Lebih terperinci

MENGIDENTIFIKASI ASPEKKODE ETIK DAN HAKI DI BIDANG TIK. Manakah yang bukan menjadi penyebab banyaknya pembajakan piranti lunak?

MENGIDENTIFIKASI ASPEKKODE ETIK DAN HAKI DI BIDANG TIK. Manakah yang bukan menjadi penyebab banyaknya pembajakan piranti lunak? MENGIDENTIFIKASI ASPEKKODE ETIK DAN HAKI DI BIDANG TIK Apakah kepanjangan dari HAKI? Hak Atas Kekayaan Intelektual Hak Atas Kekayaan Ilmu Hak Atas Kepemilikan Ilmu Hak Atas Kepemilikan Intelektual Manakah

Lebih terperinci

Seorang pelaku profesi harus mempunyai sifat : 1. Menguasai ilmu secara mendalam di bidangnya 2. Mampu mengkonversikan ilmu menjadi keterampilan 3.

Seorang pelaku profesi harus mempunyai sifat : 1. Menguasai ilmu secara mendalam di bidangnya 2. Mampu mengkonversikan ilmu menjadi keterampilan 3. Pertemuan 2 Pengertian Profesi Bekerja merupakan kegiatan pisik dan pikir yang terintegrasi. Pekerjaan dapat dibedakan menurut kemampuan (fisik dan intelektual), kelangsungan (sementara dan terus menerus),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. inflasi, dimana hingga Februari 2016 inflasi Indonesia sebesar 4,42%. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. inflasi, dimana hingga Februari 2016 inflasi Indonesia sebesar 4,42%. Salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia masih dilanda ketidakpastian, yang salah satunya dampak dari masih belum optimalnya perbaikan ekonomi dunia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat

Lebih terperinci

DASAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

DASAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DASAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ETIKA DALAM TEKNOLOGI INFORMASI RANGKUMAN Dosen: Drs Waslaludin, M.Pd Helmi Asyari (1003557) Hinhin Hydiani (0907105) Lia Yuliawati (1003467) Melli Rachmayanti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir, dunia telah mengalami peningkatan populasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir, dunia telah mengalami peningkatan populasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam beberapa tahun terakhir, dunia telah mengalami peningkatan populasi lansia (lanjut usia) dengan jumlah yang signifikan. Jumlah orang yang lebih tua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang krusial. Oleh karena itu, menjadi negara maju adalah impian

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang krusial. Oleh karena itu, menjadi negara maju adalah impian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan antar negara-negara di dunia dalam hal perekonomian merupakan hal yang krusial. Oleh karena itu, menjadi negara maju adalah impian dari setiap negara. Sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), tentang komitmen

BAB I PENDAHULUAN. sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), tentang komitmen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu isu menarik di tahun ini adalah pertanggungjawaban sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), tentang komitmen perusahaan dalam berkontribusi terhadap

Lebih terperinci

TIPS PENGAMANAN TRANSAKSI

TIPS PENGAMANAN TRANSAKSI TIPS PENGAMANAN TRANSAKSI Setelah beredarnya berita mengenai penipuan transaksi melalui channel Internet Banking yang menerpa beberapa Nasabah Bank di Indonesia, ada baiknya Anda para Nasabah BNI untuk

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK I. UMUM Pemanfaatan Teknologi Informasi, media, dan komunikasi telah mengubah baik perilaku

Lebih terperinci

Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian

Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian Paradigma dalam CSR Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Indah Widowati, MP. Eko Murdiyanto, SP., M.Si. Pertemuan-7 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UPN

Lebih terperinci

Berhubungan dengan berbagai hal yang dianggap benar dan salah. Selama bertahun-tahun, para ahli filosofi telah mengajukan banyak petunjuk etika.

Berhubungan dengan berbagai hal yang dianggap benar dan salah. Selama bertahun-tahun, para ahli filosofi telah mengajukan banyak petunjuk etika. Berhubungan dengan berbagai hal yang dianggap benar dan salah. Selama bertahun-tahun, para ahli filosofi telah mengajukan banyak petunjuk etika. Banyaknya aplikasi TI dan peningkatan penggunaan teknologi

Lebih terperinci

1. Pemberian Lisensi; Ketentuan Terkait.

1. Pemberian Lisensi; Ketentuan Terkait. PENTING: BACALAH PERSETUJUAN INI DENGAN CERMAT. INI ADALAH PERSETUJUAN HUKUM ANTARA AVG TECHNOLOGIES CZ, s.r.o. ( AVG TECHNOLOGIES ) DENGAN ANDA (YANG BERTINDAK SEBAGAI INDIVIDU ATAU, JIKA BERLAKU, ATAS

Lebih terperinci

INFORMATION SYSTEM AND SOCIAL ETHICS

INFORMATION SYSTEM AND SOCIAL ETHICS INFORMATION SYSTEM AND SOCIAL ETHICS Chapter 5 Management Information Systems, 10th Edition, Raymond McLeod,Jr, George P. Schell, Pearson Education Pokok Bahasan Hubungan SI dengan isu-isu etika dan sosial

Lebih terperinci

Ancaman Keamanan pada Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

Ancaman Keamanan pada Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Ancaman Keamanan pada Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Abdul Kohar 1, Hanson Prihantoro Putro 2 Magister Informatika, Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang Km14 Yogyakarta 55584 Telp (0274) 895287

Lebih terperinci

Penerapan ISO 27001:2013 Sistem Manajemen Keamanan Informasi DCN & DCO GSIT BCA

Penerapan ISO 27001:2013 Sistem Manajemen Keamanan Informasi DCN & DCO GSIT BCA Penerapan ISO 27001:2013 Sistem Manajemen Keamanan Informasi DCN & DCO GSIT BCA 5 Desember 2017 Agenda Overview ISO 27001:2013 Latar Belakang Penerapan SMKI Penerapan & Strategi Implementasi SMKI Manfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan Corporate

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan Corporate BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan Corporate social responsibility (CSR) kini telah menjadi suatu trend yang berhembus kencang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri media di Indonesia yang kini berorientasi pada kepentingan modal telah menghasilkan suatu konsekuensi yang tidak dapat dihindarkan, yaitu berupa

Lebih terperinci

MODUL BAHAN AJAR TUGAS [ETIKA PROFESI] Modul 2. Dosen: Elyas Palantei, ST., M.Eng., Ph.D

MODUL BAHAN AJAR TUGAS [ETIKA PROFESI] Modul 2. Dosen: Elyas Palantei, ST., M.Eng., Ph.D MODUL BAHAN AJAR TUGAS [ETIKA PROFESI] Modul 2 Dosen: Elyas Palantei, ST., M.Eng., Ph.D PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015 1 2

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2017 TENTANG INOVASI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2017 TENTANG INOVASI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2017 TENTANG INOVASI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 390

Lebih terperinci

LINGKUNGAN EKSTERNAL. BAGIAN II Dasar Manajemen dan Bisnis

LINGKUNGAN EKSTERNAL. BAGIAN II Dasar Manajemen dan Bisnis LINGKUNGAN EKSTERNAL BAGIAN II Dasar Manajemen dan Bisnis Lingkungan Eksternal Organisasi Lingkungan Langsung Lingkungan yang mempengaruhi organisasi secara langsung (Stakeholders). Lingkungan Langsung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi perhatian bagi semua kalangan di Indonesia dengan terjadinya beberapa kasus CSR seperti kasus PT. Lapindo Brantas

Lebih terperinci

Access Control. Bila sistem anda tidak mengenkripsi kata kunci anda, maka teknisi komputer akan tahu kata rahasia anda. Ini bisa berbahaya.

Access Control. Bila sistem anda tidak mengenkripsi kata kunci anda, maka teknisi komputer akan tahu kata rahasia anda. Ini bisa berbahaya. Access Control Hanya pengguna yang teregistrasi yang bisa menggunakan sistem AKAR. Juga, akses ke dalam sistem harus dengan kata-kunci yang terenkripsi. Bila sistem anda tidak mengenkripsi kata kunci anda,

Lebih terperinci

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution Oleh : Shelly Atriani Iskandar P056121981.50 KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan meningkat dalam hampir dua dekade belakangan ini, terlebih setelah

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan meningkat dalam hampir dua dekade belakangan ini, terlebih setelah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perhatian terhadap praktek Good Corporate Governance (GCG) pada perusahaan meningkat dalam hampir dua dekade belakangan ini, terlebih setelah pemerintah Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DATA PRIBADI DALAM SISTEM ELEKTRONIK

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DATA PRIBADI DALAM SISTEM ELEKTRONIK PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DATA PRIBADI DALAM SISTEM ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

Rini Agustina, S.Kom, M.Pd --- Dari berbagai Sumber

Rini Agustina, S.Kom, M.Pd --- Dari berbagai Sumber Pada BAB sebelumnya telah di bahas tentang perkembangan teknologi yang dapat merubah cara berpikir manusia yang akan berpengaruh terhadap pelaksanaan etika dan norma-norma dalam kehidupannya. Rini Agustina,

Lebih terperinci

Pengaturan dan Permasalahan Tata Kelola Badan Usaha Milik Negara Oleh: Febry Liany * Naskah diterima: 13 Oktober 2015; disetujui: 13 Oktober 2015

Pengaturan dan Permasalahan Tata Kelola Badan Usaha Milik Negara Oleh: Febry Liany * Naskah diterima: 13 Oktober 2015; disetujui: 13 Oktober 2015 Pengaturan dan Permasalahan Tata Kelola Badan Usaha Milik Negara Oleh: Febry Liany * Naskah diterima: 13 Oktober 2015; disetujui: 13 Oktober 2015 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu perwujudan

Lebih terperinci

BAB II. Rerangka Teori dan Hipotesis. Perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri

BAB II. Rerangka Teori dan Hipotesis. Perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri BAB II Rerangka Teori dan Hipotesis 2.1 Teori Stakeholder Perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya (pemegang saham,

Lebih terperinci

ANALISIS TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DAN AKUNTANSI SOSIAL (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY AND SOCIAL ACCOUNTING)

ANALISIS TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DAN AKUNTANSI SOSIAL (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY AND SOCIAL ACCOUNTING) ANALISIS TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DAN AKUNTANSI SOSIAL (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY AND SOCIAL ACCOUNTING) Studi Kasus Pada PT. JAMSOSTEK (Persero) Kantor Cabang Surakarta SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN LAYANAN MEGA INTERNET

SYARAT DAN KETENTUAN LAYANAN MEGA INTERNET SYARAT DAN KETENTUAN LAYANAN MEGA INTERNET A. Definisi 1. Bank adalah PT Bank Mega, Tbk yang meliputi Kantor Pusat, Kantor Regional, Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu serta kantor lainnya yang merupakan

Lebih terperinci

MENDEFINISIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL. Oleh. Sudrajat. Mahasiswa Prodi Pendidikan IPS PPS Universitas Negeri Yogyakarta

MENDEFINISIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL. Oleh. Sudrajat. Mahasiswa Prodi Pendidikan IPS PPS Universitas Negeri Yogyakarta MENDEFINISIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Oleh Sudrajat Mahasiswa Prodi Pendidikan IPS PPS Universitas Negeri Yogyakarta A. Muqadimah Bagi kebanyakan siswa IPS merupakan mata pelajaran yang membosankan. Mereka

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.155, 2009 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5074)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.155, 2009 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5074) LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.155, 2009 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5074) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2009 TENTANG PENGADILAN TINDAK

Lebih terperinci

TATA KELOLA, KEPEMIMPINAN DAN PENGARAHAN (TKP) > 80% Terpenuhi 20-79% Terpenuhi sebagian < 20% Tidak terpenuhi

TATA KELOLA, KEPEMIMPINAN DAN PENGARAHAN (TKP) > 80% Terpenuhi 20-79% Terpenuhi sebagian < 20% Tidak terpenuhi STANDAR, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN TATA KELOLA TATA KELOLA, KEPEMIMPINAN DAN PENGARAHAN (TKP) > 8% Terpenuhi 2-79% Terpenuhi sebagian < 2% Tidak terpenuhi Standar TKP. 1 Tanggung jawab dan akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kecurangan akuntansi dalam dunia usaha adalah suatu permasalahan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Kecurangan akuntansi dalam dunia usaha adalah suatu permasalahan yang tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kecurangan akuntansi dalam dunia usaha adalah suatu permasalahan yang tidak akan pernah habisnya untuk dibicarakan dan telah menarik banyak perhatian media

Lebih terperinci

ETIKA BISNIS DAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL

ETIKA BISNIS DAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL MODUL 4 ETIKA BISNIS DAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL PENGANTAR BISNIS Bahan Ajar Untuk Kalangan Sendiri Etika bisnis adalah serangkaian nilai moral yang akan membentuk perilaku perusahaan. Perusahaan menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan masyarakat akan jasa layanan kesehatan semakin hari semakin meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

Lebih terperinci

Materi 4 Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi

Materi 4 Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi Materi Pembelajaran Materi 4 Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi 4.1. Memahami Masalah Etika Dan Sosial yang Berkaitan Dengan Sistem 4.2. Etika Dalam Sebuah Masyarakat Informasi 4.3. Dimensi Moral

Lebih terperinci

Eksistensi Konvensi Jenewa di Masa Depan

Eksistensi Konvensi Jenewa di Masa Depan Eksistensi Konvensi Jenewa di Masa Depan Menilai dari jumlah korban sipil dan penyebaran teror terhadap warga sipil terutama rakyat Gaza yang dilakukan oleh Israel selama konflik sejak tahun 2009 lalu

Lebih terperinci

Harkristuti Harkrisnowo KepalaBPSDM Kementerian Hukum & HAM PUSANEV_BPHN

Harkristuti Harkrisnowo KepalaBPSDM Kementerian Hukum & HAM PUSANEV_BPHN Harkristuti Harkrisnowo KepalaBPSDM Kementerian Hukum & HAM Mengapa Instrumen Internasional? Anak berhak atas perawatan dan bantuan khusus; Keluarga, sebagai kelompok dasar masyarakat dan lingkungan alamiah

Lebih terperinci

Etika Profesi Teknologi Informasi. I Kadek Wijanegara, S.Kom., M.M

Etika Profesi Teknologi Informasi. I Kadek Wijanegara, S.Kom., M.M Etika Profesi Teknologi Informasi I Kadek Wijanegara, S.Kom., M.M Fact. Setiap bulannya ada 2,7 miliar search di Google Jumlah pesan tertulis yang diterima dan dikirim setiap hari melebihi total populasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disahkan 20 Juli 2007 menandai babak baru pengaturan CSR di negeri ini.

BAB I PENDAHULUAN. disahkan 20 Juli 2007 menandai babak baru pengaturan CSR di negeri ini. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsep tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikemukakan H. R. Bowen (1953), muncul sebagai akibat karakter perusahaan yang

Lebih terperinci

ETIKA BISNIS DILIHAT DARI SUDUT PANDANG KARYAWAN DAN PERUSAHAAN

ETIKA BISNIS DILIHAT DARI SUDUT PANDANG KARYAWAN DAN PERUSAHAAN ETIKA BISNIS DILIHAT DARI SUDUT PANDANG KARYAWAN DAN PERUSAHAAN 1. Perusahaan Tidak Boleh Mempraktekkan Diskriminasi Diskriminasi muncul sebagai isu dalam etika bisnis setelah pertengahan abad 20. Isu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ide mengenai tanggung jawab sosial perusahaan atau yang dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Ide mengenai tanggung jawab sosial perusahaan atau yang dikenal sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ide mengenai tanggung jawab sosial perusahaan atau yang dikenal sebagai Corporate Social Responsibility (CSR) kini semakin diterima secara luas. Namun, sebagai

Lebih terperinci

Aulia Febriyanti

Aulia Febriyanti Tugas Akhir [KS-091336] Aulia Febriyanti 5207100022 Dosen Pembimbing Bekti Cahyo Hidayanto, S. Si., M.Kom Abtrak Manajemen resiko adalah proses pengelolaan resiko yang mencakup identifikasi, evaluasi,

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Seorang Stakeholder. Yanto Ramli, SS, MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS.

PENGANTAR BISNIS. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Seorang Stakeholder. Yanto Ramli, SS, MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Modul ke: PENGANTAR BISNIS Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Seorang Stakeholder Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Yanto Ramli, SS, MM Program Studi www.mercubuana.ac.id Latar Belakang Masalah Etika Bisnis 1.

Lebih terperinci

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Umum Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan), yang dalam Pedoman ini disebut BADAN, adalah badan hukum publik yang dibentuk dengan

Lebih terperinci

PERJANJIAN LAYANAN PORTAL PELIBATAN

PERJANJIAN LAYANAN PORTAL PELIBATAN PERJANJIAN LAYANAN PORTAL PELIBATAN April 2015 Bagian 1 Deskripsi Layanan Microsoft menyediakan konten pelatihan dalam banyak bahasa di seluruh dunia. Kami menyediakan situs web Portal Pelibatan untuk

Lebih terperinci

Business Ethic & Good Governance

Business Ethic & Good Governance Modul ke: Business Ethic & Good Governance Philosophical Ethics and Business Fakultas PASCA Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi Program Studi MANAGEMENT www.mercubuana.ac.id Utilitarianisme Dikembangkan

Lebih terperinci

Rancangan Undang-undang tentang Akuntan Publik

Rancangan Undang-undang tentang Akuntan Publik Departemen Keuangan RI Rancangan Undang-undang tentang Akuntan Publik Panitia Antar Departemen Penyusunan Rancangan Undang-undang Akuntan Publik Gedung A Lantai 7 Jl. Dr. Wahidin No.1 Jakarta 10710 Telepon:

Lebih terperinci

ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI

ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI DEFINISI Keperawatan merupakan salah satu profesi yang bergerak pada bidang kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada individu yang sehat maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dan masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dan masing-masing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dan masing-masing perusahaan beradu strategi dan inovasi untuk menarik konsumen. Persaingan ketat yang ini

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik

Lebih terperinci

Perawat adalah seseorang yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kewenangan untuk memberikan asuhan keperawatan pada orang lain berdasarkan ilmu

Perawat adalah seseorang yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kewenangan untuk memberikan asuhan keperawatan pada orang lain berdasarkan ilmu KELOMPOK 19 Perawat adalah seseorang yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kewenangan untuk memberikan asuhan keperawatan pada orang lain berdasarkan ilmu dan kiat yang dimilikinya dalam batas-batas

Lebih terperinci