BAB 1 PENDAHULUAN. Batas wilayah Administratif Kabupaten Sumedang, dengan batas-batas. sebagai berikut :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. Batas wilayah Administratif Kabupaten Sumedang, dengan batas-batas. sebagai berikut :"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM ORGANISASI Kondisi Geografis A. Luas wilayah dan letak Geografis Kabupaten Sumedang merupakan salah satu kabupaten di wilayah Provinsi Jawa Barat yang didirikan berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950). Secara geografis, Kabupaten Sumedang berada pada posisi koordinat Lintang Selatan dan antara º21 Bujur Timur.Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumedang Tahun Luas wilayah Kabupaten Sumedang adalah Ha, terdiri dari 26 kecamatan,dengan 270 Desa dan 7 Kelurahan. sebagai berikut : Batas wilayah Administratif Kabupaten Sumedang, dengan batas-batas a. Sebelah Utara :Kabupaten Indramayu, b. Sebelah Selatan : Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung c. Sebelah Barat : Kabupaten BandungKabupaten Barat dan Kabupaten Subang d. Sebelah Timur : Kabupaten Majalengka. Gambar 1.1 Peta Administratif Wilayah Kabupaten Sumedang Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumedang Tahun

2 Luas wilayah Kabupaten Sumedang berdasarkan Kecamatan serta jumlah desa/kelurahan dapat dilihat dalam tabel 1.1 berikut ini : Tabel 1.1 LUAS WILAYAH KECAMATAN, JUMLAH DESA DAN JUMLAHKELURAHAN LUAS WILAYAH JUMLAH NO KECAMATAN (HA) DESA/KELURAHAN 1. Jatinangor 3.160, Cimanggung 5.555, Tanjungsari 4.486, Sukasari 4.181, Pamulihan 5.069, Rancakalong 5.506, Sumedang Selatan 9.251,27 10/4 8. Sumedang Utara 3.040,17 10/3 9. Ganeas 2.289, Situraja 4.323, Cisitu 6.502, Darmaraja 4.937, Cibugel 5.951, Wado 8.426, Jatinunggal 7.212, Jatigede , Tomo 8.474, Ujungjaya 8.622, Conggeang , Paseh 3.162, Cimalaka 4.328, Cisarua 1.770, Tanjungkerta 4.372, Tanjungmedar 6.067, Buahdua , Surian 7.088,23 9 Jumlah , / 7 Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumedang Tahun

3 Kondisi saat ini sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor : 11 Tahun 2015 tentang Penghapusan dan Penggabungan Desa yang terkena Dampak Pembangunan Waduk Jatigede, jumlah Desa di Kabupaten Sumedang menjadi berkurang karena terdapat beberapa bagian wilayah Desa yang menjadi wilayah genangan Waduk Jatigede, sehingga terdapat penghapusan dan penggabungan beberapa desa. Adapun Nama Desa dan sebanyak 6 (enam) Desa yang dihapus yang terkena Dampak Pembangunan Waduk Jatigede terletak di 3 (tiga) Kecamatan adalah : 1. Desa Leuwihideung, Kecamatan Darmaraja; 2. Desa Cipaku, Kecamatan Darmaraja; 3. Desa Cibogo, Kecamatan Darmaraja; 4. Desa Jatibungur, Kecamatan Darmaraja; 5. Desa Padajaya, Kecamatan Wado; dan 6. Desa Sukakersa, Kecamatan Jatigede. Sebagian besar Wilayah Kabupaten Sumedang berupa Perbukitan dan Pegunungan, kecuali di sebagian kecil Wilayah utara Kabupaten Sumedang. Berdasarkan pola ruang, Wilayah Kabupaten Sumedang didominasi oleh Kawasan budidaya seluas ,23 Ha (52,61 persen) serta sisanya dijadikan sebagai Kawasan lindung seluas ,75 Ha (47,39 persen). Kemudian dataran terendah ketinggiannya mencapai 26 meter di atas permukaan Laut, dan yang tertinggi adalah puncak gunung Tampomas dengan ketinggian sekitar meter di atas permukaan laut. B. Topografi Kabupaten Sumedang merupakan daerah berbukit dan gunung dengan ketinggian tempat antara 25 m m Diatas Permukaan Laut (DPL). Secara umum kondisi Topografi dan kemiringan lahan wilayah KabupatenSumedang dapat diklasifikasikan menjadi 5 kelas yaitu : persen, merupakan daerah datar hingga berombak dengan luas area sekitar 12,24 persen. Kemiringan wilayah dominan di bagian timur laut, barat laut, barat daya serta kawasan perkabupatenan. 3

4 persen, merupakan daerah berombak sampai bergelombang dengan area sekitar 5,37 persen. Kemiringan wilayah dominan di bagian tengah ke utara, barat laut dan bagian barat daya persen, merupakan daerah bergelombang sampai berbukit dengan komposisi area mencakup 51,68 persen. Kemiringan lereng tipe ini paling dominan di wilayah Kabupaten Sumedang. Persebarannya berada di bagian tengah sampai ke tenggara, bagian selatan sampai barat daya dan bagian barat persen, merupakan daerah berbukit sampai bergunung dengan luas area sekitar 31,58 persen. Kemiringan lereng tipe ini dominan di wilayah Kabupaten Sumedang bagian tengah, bagian selatan dan bagian timur. 5. Lebih dari kemiringan 40%, merupakan daerah bergunung dengan luas area mencakup sekitar 11,36%. Kemiringan lereng tipe ini dominan di wilayah Kabupaten Sumedang bagian selatan, bagian timur dan bagian barat daya. Aspek hidrologi suatu wilayah sangat diperlukan dalam pengendalian dan pengaturan tata air di wilayah tersebut. Berdasarkan aspek Hidrologis,aliran sungai besar di wilayah Kabupaten Sumedang beserta anak-anak sungainya membentuk pola Daerah Aliran Sungai (DAS) terdiri atas 4 Das dengan 6 Sub Das Yaitu : 1. DAS Cimanuk yang meliputi Sub Das Cimanuk Hulu,Sub Das Cipeles,Sub DAS Cimanuk Hilirdan Sub Das Cilutung; 2. DAS Citarum meliputi Sub DAS Citarik; 3. DAS Cipunagara meliputi Sub DAS Cikandung dan; 4. DAS Cipanas. Sedangkan curah hujan yang terjadi di Kabupaten Sumedang pada Tahun 2015 adalah 78,651 MM dengan hari hujan sebanyak HH, rata rata 6.554,25MM, dengan fluktuasi curah hujan bulanan terendah 117MM pada Bulan September dan tertinggi MM pada Bulan Desember Demografi Jumlah penduduk Kabupaten Sumedang pada pertengahan tahun 2016 tercatat sebanyak jiwa, terdiri dari Laki-laki sebanyak jiwa dan Perempuan sebanyak jiwa. Kabupaten Sumedang dengan luas wilayah ,98 Ha, tingkat kepadatan penduduk mencapai rata-rata sebesar 717,72jiwa/ 4

5 km2. Kepadatan Penduduk per Km² 7,06 %, sedangkan dilihat dari sex ratio yaitu sebesar 102,49%. Adapun rincian Penduduk tiap Kecamatan menurut Jenis Kelamin dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 1.2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN PER KECAMATAN DIKABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2016 LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH NO KECAMATAN n % n % n % 1. Jatinangor 44, , , Cimanggung 42, , , Tanjungsari 40, , , Sukasari 16, , , Pamulihan 29, , , Rancakalong 19, , , Sumedang Selatan 39, , , Sumedang Utara 47, , , Ganeas 12, , , Situraja 20, , , Cisitu 14, , , Darmaraja 19, , , Cibugel 11, , , Wado 22, , , Jatinunggal 22, , , Jatigede 11, , , Tomo 11, , , Ujungjaya 15, , , Conggeang 14, , , Paseh 19, , , Cimalaka 29, , , Cisarua 10, , , Tanjungkerta 16, , , Tanjungmedar 11, , , Buahdua 16, , , Surian 5, , , TOTAL 566, , ,118, Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sumedang, Susunan Organisasi Tata Kerja Pada tanggal 30 Juni 2016 berdasarkan keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor tahun 2016 tentang Pengangkatan Bupati dan Pemberhentian 5

6 Wakil Bupati Sumedang Provinsi Jawa Barat, Ir. H. Eka Setiawan, SE., Dipl., MM. diangkat menjadi Bupati Sumedang untuk sisa masa Jabatan tahun Dan pengambilan sumpah jabatan dilakukan pada tanggal 12 Juli Pada Tahun 2014 telah ditetapkan Peraturan Daerah (Perda) berkaitan dengan Susunan Organisasi Tata Kerja (SOTK) yaitu Perda Kabupaten Sumedang Nomor9 Tahun 2014, tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah kabupaten Sumedang yang menggantikan Perda Kabupaten Sumedang Nomor 2 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sumedang yang ditetapkan pada tanggal 19 Februari Beberapa perubahan SKPD sesuai SOTK terbaru tersebut diantaranya : Nomenklatur Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, terdiri dari : a. Sekretariat Daerah; b. Sekretariat DPRD; c. Dinas Daerah, terdiri dari : 1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan; 2. Dinas Kesehatan; 3. Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air; 4. Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, Perumahan dan Permukiman; 5. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika; 6. Dinas Energi, Sumber Daya Mineral dan Pertanahan; 7. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; 8. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 9. Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga; 10. Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, Perindustrian, dan Perdaangan; 11. Dinas Pendapatan; 12. Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan; 13. Dinas Kehutanan dan Perkebunan. d. Badan, terdiri dari : 1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; 6

7 2. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan; 3. Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu; 4. Badan Lingkungan Hidup; 5. BadanPemberdayaanMasyarakat, Pemerintahan Desa, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan. 6. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset. e. Inspektorat Kabupaten; f. Rumah Sakit Umum Daerah; g. Satuan Polisi Pamong Praja; h. Kantor terdiri dari : 1. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik; 2. Kantor Ketahanan Pangan; 3. Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah. i. Lembaga lain yaitu Badan Penanggulangan BencanaDaerah; j. Kecamatan; dan k. Kelurahan. Susunan Organisasi di Lingkungan Sekretariat Daerah adalah sebagai berikut : a. Sekretaris Daerah; b. Asisten Pemerintahan,terdiridari : 1. Bagian Tata Pemerintahan, membawahkan : a) Sub Bagian Pemerintahan Umum; b) Sub Bagian Otonomi Daerah; c) Sub Bagian Kependudukan dan Pertanahan; 2. Bagian Hukum, membawahkan : a) Sub Bagian Perundang-undangan; b) Sub Bagian Bantuan Hukum; c) Sub Bagian Dokumentasi Hukum; 3. BagianOrganisasi, membawahkan a) Sub Bagian Kelembagaan; b) Sub Bagian Ketatalaksanaan; c) Sub Bagian Akuntabilitas dan Pendayagunaan Aparatur; 7

8 4. Bagian Kerjasama, membawahkan : a) Sub Bagian Kerjasama Antar Pemerintahan dan Luar Negeri; b) Sub Bagian Kerjasama Swasta dan Lembaga Pendidikan; c) Sub Bagian Pengendalian dan Evaluasi Kerjasama. c. Asisten Pembangunan, terdiri dari : 1. Bagian Ekonomi, membawahkan : a) SubBagianInfrastrukturEkonomi,Koperasi,UsahaMikroKecildan Menengah, Industridan Perdagangan; b) Sub Bagian Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan Pertanian; c) SubBagianPendayagunaanBadanUsahaMilikDaerahdanLembaga Keuangan. 2. Bagian Kesejahteraan Rakyat, membawahkan : a) Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi; b) Sub Bagian Agama, Pendidikan, Kebudayaan dan Kesehatan; c) Sub Bagian Pemuda, Olahraga, Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana. 3. Bagian Pengendalian Pembangunan, membawahkan : a) Sub BagianPengendalian Pembangunan Bidang Pemerintahan dan Sosial; b) Sub Bagian Pengendalian Pembangunan Bidang Ekonomi; c) Sub Bagian Pengendalian Pembangunan Bidang Fisik. 4. Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa, membawahkan : a) Sub BagianPengembangan Sumber Daya Manusia Barangdan Jasa; b) Sub Bagian Pengadaan Barang dan Jasa; c) Sub Bagian Informasi dan Sengketa Barang dan Jasa. d. Asisten Administrasi, terdiri dari : 1. Bagian Umum, membawahkan: a) Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian; b) Sub Bagian Rumah Tangga; c) Sub Bagian Sandi dan Telekomunikasi. 2. Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol, membawahkan : a) Sub Bagian Publikasi; b) Sub Bagian Dokumentasi dan Pemberitaan; 8

9 c) Sub Bagian Protokol. 3. Bagian Keuangan, membawahkan : a) Sub Bagian dan Anggaran; b) Sub Bagian Penatausahaan Keuangan; c) Sub Bagian Verifikasi dan Akuntansi. 4. Bagian Pengelolaan Barang Daerah, membawahkan : e. Staf Ahli; a) Sub Bagian Analisis Kebutuhan; b) Sub Bagian Pengadaan dan Distribusi; c) Sub Bagian Pendayagunaan. f. Jabatan Fungsional. tabel berikut ini : Perkembangan jumlah SKPD Kabupaten Sumedang sebagaimana dalam Tabel 1.3 JUMLAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) KABUPATEN SUMEDANG TAHUN NO SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Tahun Asisten Sekda Badan Daerah Dinas Daerah Kantor Daerah Kecamatan Kelurahan Sekretariat Inspektorat Rumah Sakit Daerah Lembaga Lain Sumber : Bagian Organisasi Setda kabupaten Sumedang, 2016 Adapun gambar Bagan Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Sumedang yaitu sebagai berikut : 9

10 Sumber : Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sumedang 10

11 1.1.4Aparatur Pemerintah Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan aparatur pemerintah yang bertugas sebagai abdi masyarakat dalam rangka pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Keberadaan PNS sebagai sumber daya manusia dalam pemerintahan menjadi pilar pelaksanaan pembangunan. Oleh karena itu diperlukan PNS yang berkualitas agar pembanguan dapat berjalan baik. Jumlah PNS di Pemerintah Kabupaten Sumedang pada akhir tahun 2016 sebanyak orang. Saat ini tercatat ada 10 Orang lulusan Pasca Sarjana (S3), 567 orang lulusan Pasca Sarjana (S2), orang lulusan Sarjana (S.1) dan orang lulusan Diploma. Lulusan SLTA yaitu mencapai orang Sedangkan PNS lulusan SLTP sebanyak 333 orang, dan SD hanya tercatat sebanyak 72 orang. Jumlah PNS Kabupaten Sumedang golongan I sebanyak 136 orang, golongan II sebanyak orang, golongan III sebanyak dan golongan IV sebanyak orang. Sedangkan esselon II,sebanyak 29 orang, esselon III sebanyak 172 orang, esselon IV sebanyak 824orang dan esselon V sebanyak 67 orang. Hal ini diharapkan baik secara kapasitas kerja maupun pendapatan sudah cukup baik, serta di sisi lain dengan adanya sistem renumerasi maka diharapkan akan menjadi pemicu dan pemacu untuk para PNS lebih meningkatkan kinerjanya. Upaya lain yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja adalah dengan memberi kesempatan kepada aparatur yang memiliki kualitas dan kompetensi tertentu untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan baik Struktural, Teknis maupun Fungsional. 1.2Landasan Hukum Landasan hukum yang menjadi pedoman dalam penyusunan LKIP Pemerintah Kabupaten Sumedang sebagai berikut: a. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Nomor : XI/ MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. b. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. 11

12 c. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950). d. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. e. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 Tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Innstansi Pemerintah. f. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, Dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja g. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara : 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. h. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 1 tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumedang Tahun i. Peraturan Bupati Nomor 82 Tahun 2015 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang Tahun j. Peraturan Bupati Sumedang Nomor 87 Tahun 2015 Tentang Penerapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun Maksud dan Tujuan Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia No.25 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) menegaskan bahwa instansi pemerintah berkewajiban untuk mepertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan oleh para pemberi mandat dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur, dengan sasaran/ target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kerja instansi pemerintah, baik secara triwulan maupun tahunan. 12

13 Selanjutnya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, mengemukakan bahwa tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan sarana evaluasi upaya perbaikan yang berkesinambungan bagi Instansi Pemerintah dalam meningkatkan kinerjanya. Dengan demikian laporan ini memuat sampai sejauhmana capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam mengimplementasikan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah kabupaten Sumedang yang tertuang dalam RPJMD , Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) yang akan dilaksanakan pada tahun 2016 maupun komitmen Kepala Daerah yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016 sebagai jaminan adanya peningkatan dalam pelayanan publik dan klarifikasi atas capaian kinerja yang akan dan seharusnya dicapai guna terwujudnya organisasi yang akuntabel sebagai wujud upaya perbaikan yang berkelanjutan terhadap peningkatan kinerja secara progresif Pemerintah Kabupaten Sumedang dimasa yang akan datang. 1.4 Permasalahan dan Isu - Isu Strategis Pembangunan Daerah yang baik harus didasarkan atas satu perencanaan yang berpijak pada permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga pembangunan dapat dilakukan tepat sasaran. Adapun permasalahan utama pembangunan Kabupaten Sumedang yang harus diselesaikan 5 (lima) tahun kedepan dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1) Masih tingginya tingkat kemiskinan khususnya kategori sangat miskin dan hampir miskin. 2) Masih tingginya angka pengangguran 3) Rekruitmen dan promosi Pegawai Negeri Sipil yang belum sesuai aturan 4) Profesionalisme dan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil yang masih rendah. 5) Biaya pendidikan cenderung masih dirasakan tinggi oleh orang tua siswa. 13

14 6) Beratnya tekanan lingkungan hidup dan kebencanaan. 7) Kualitas infrastruktur jalan yang rendah. 8) Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan yang masih terbatas. 9) Rendahnya perlindungan serta pemberdayaan petani. 10) Lemahnya kelembagaan dan aturan perundang-undangan tentang pengelolaan sumber daya air. 11) Terabaikannya sistem irigasi lahan pertanian. 12) Pengelolaan infrastruktur pasar yang kurang proporsional. 13) Kurang tertib dan berkembangnya sistem jaringan transportasi. 14) Sikap pelayan publik yang belum mencerminkan pelayanan prima. 15) Belum terselesaikannya permasalahan warga yang terkena genangan proyek Waduk Jatigede. Berangkat dari identifikasi permasalahan yang dihadapi Kabupaten Sumedang, isu-isu strategis yang harus diangkat dalam perencanaan Pembangunan Jangka menengah Kabupaten Sumedang Tahun adalah sebagai berikut: 1) Perluasan dan peningkatan kualitas infrastruktur. 2) Pengentasan kemiskinan, pengangguran dan peningkatan pemberdayaan dalam perekonomian. 3) Reformasi Birokrasi dan peningkatan kinerja pelayanan publik. 4) Keterjangkauan kualitas penyelenggaraan pendidikan, pengembangan IPTEK, dan daya saing SDM. 5) Kemudahan akses pelayanan kesehatan, perilaku hidup sehat dan lingkungan yang bersih. 6) Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan dan menjadi motor kemajuan ekonomi. 7) Ketahanan pangan dan energi daerah. 8) Pengembangan ekonomi kreatif masyarakat. 9) Kelestarian Budaya dan kemajuan Pariwisata. 10) Dampak sosial ekonomi pembangunan Waduk Jatigede dan Tol CISUMDAWU. 14

15 1.5 Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKIP) Tahun 2016 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini menguraikan capaian-capaian kinerja selamatahun Anggaran Capaian tersebut kemudian diperbandingkan dengan variabel yang terdapat dalam RPJMD yang terfokus dalam RKPD/ Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 yang diperjanjikan. Melalui operasional variabel tersebut, maka kerangka sistematika penyusunan LKIP Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2016 adalah sebagai berikut : BAB 1 : PENDAHULUAN Menjelaskan Gambaran Umum Daerah, Landasan Hukum, Aspek Strategis, Permasalahan dan Isu Strategis, Maksud dan Tujuan, serta sistematika penyusunan LKIP; BAB 2 : PERJANJIAN KINERJA Menjelaskan tentang Rencana Kinerja pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2016 yang diperjanjikan; BAB 3 : AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2016 Menjelaskan tentang pengukuran kinerja, capaian kinerja Organisasi, perbandingan capaian Kinerja, analisis penyebab keberhasilan dan kegagalan serta alternative solusi, akuntabilitas keuangan serta penghargaan yang diperoleh; BAB 4 : PENUTUP Menjelaskan simpulan dan langkah perbaikan kinerja pada tahun mendatang yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerjanya; LAMPIRAN 15

16 BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 Visi dan Misi RPJMD Pelaksanaan pembangunan pada suatu daerah harus dilakukan melalui tahapan-tahapan perencanaan terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin bahwa pelaksanaan pembangunan pada suatu daerah dapat berjalan efektif, efisien serta berkelanjutan (sustainable). Rencana pembangunan di Kabupaten Sumedangsebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlakumeliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang telah dikukuhkan melalui Perda Kabupaten Sumedang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sumedang Tahun , Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Perda Kabupaten Sumedang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumedang Tahun dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang merupakan dokumen perencanaan tahunan pemerintah daerah yang disahkan dengan peraturan bupati. Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan, peluang, dan isu-isu strategis serta budaya hidup dalam masyarakat maka Visi Kabupaten Sumedang Tahun ini adalah: PADA TAHUN 2018 SUMEDANG SENYUM MANIS Senyum manis merupakan singkatan dari Sejahtera, Nyunda, Maju, Mandiri, dan Agamis. Penjelasan dari kata-kata kuncinya adalah sebagai berikut : SEJAHTERA adalah kondisi masyarakat Kabupaten Sumedang yang secara lahir batin mendapatkan rasa aman dan makmur dalam menjalani kehidupan, yang ditandai dengan meningkatnya IPM, rendahnya kemiskinan (persentase), meningkatnya indeks pemerataan (Gini Coefficient), dan berkurangnya kasus kejahatan. NYUNDA adalah karakter masyarakat Kabupaten Sumedang yang dilandasi filosofi dan nilai-nilai kesundaan sebagai pengungkit Pembangunan. Ditandai 16

17 dengan banyaknya kegiatan-kegiatan kebudayaan, partisipasi dalam kegiatan kebudayaan dan kepariwisataan. MAJU adalah kondisi terwujudnya akselerasi pembangunan ke arah yang lebih baik dengan semakin meningkatnya kualitas sumberdaya manusia dan hasilhasil pembangunan, ditandai dengan meningkatnya PDRB (pertumbuhan ekonomi). MANDIRI adalah kemampuan masyarakat Kabupaten Sumedang dalam mengelola potensi sumberdaya yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kearifan lokal sehingga memiliki daya saing untuk mencapai kesejahteraan. Ditandai dengan meningkatnya PAD (kapasitas fiskal), meningkatnya kerja sama pemerintah-swasta-akademisi, meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan, meningkatnya indeks adaptasi teknologi. AGAMIS adalah sikap dan prilaku hidup masyarakat Kab. Sumedang yang mencerminkan dan merefleksikan nilai-nilai agama yang diyakininya. Ditandai dengan banyaknya kegiatan keagamaaan, meningkatnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan-kegiatan keagamanaan, dan tidak adanya konflik antar penganut agama (internal dan eksternal). Upaya-upaya yang akan dilakukan dalam rangka mewujudkan Visi pada tahun 2018 Sumedang Senyum Manis maka disusunlah lima misi. Misi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan efektivitas pemerintahan daerah dalam mewujudkan reformasi birokrasi dan kualitas demokrasi. Peningkatan efektivitas pemerintahan daerah akan berkontribusi dalam mewujudkan reformasi birokrasi yang mendukung pelayanan masyarakat yang berkualitas. 2. Mengembangkan sumber daya manusia Kabupaten Sumedang yang sehat, cerdas, terampil, dan produktif yang dilandasi dengan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan. Dengan sumber daya manusia Kabupaten Sumedang yang sehat, cerdas, terampil dan produktif dalam 5 (lima) tahun ke depan, diharapkan Kabupaten 17

18 Sumedang dapat mengembangkan potensi lokal melalui kemampuan pemanfaatan ilmu dan teknologi. 3. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah. Infrastruktur wilayah yang memadai dan berkualitas merupakan elemen penting untuk mengakselerasi pembangunan ekonomi Kabupaten Sumedang berbasis potensi agrobisnis dan pariwisata, khususnya dalam hal peningkatan aksesibilitas ke sentra-sentra ekonomi dan pariwisata melalui infrastruktur jalan dan jembatan serta peningkatan cakupan irigasi untuk mendukung kegiatan pertanian. 4. Mengembangkan perekonomian Kabupaten Sumedang yang berdaya saing dan berkeadilan, serta memberdayakan dan melindungi kelompokkelompok usaha kecil dan menengah. Perekonomian yang kokoh adalah perekonomian yang berbasis pada kapasitas lokal. Oleh karena itu, pencapaian misi keempat ini akan mewujudkan perekonomian Kabupaten Sumedang yang berpilarkan usaha mikro, kecil, dan menengah yang mampu mengolah dan memberikan nilai tambah bagi sumber daya alam dan potensi lokal serta memperkuat informasi pasar dan infrastruktur ekonomi. 5. Mengembangkan lingkungan Kabupaten Sumedang yang aman, nyaman, dan lestari berbasis budaya dan nilai-nilai kesundaan sebagai daya ungkit pembangunan. Misi kelima ini bermaksud untuk mewujudkan lingkungan Kabupaten Sumedang yang berkelanjutan sehingga masyarakatnya dapat hidup dengan aman dan nyaman. Selain lingkungan yang lestari, Kabupaten Sumedang pun akan berkembang tanpa kehilangan jati diri budayanya. Oleh karena itu, melalui pencapaian misi kelima ini, Kabupaten Sumedang akan menjadi wilayah yang memanfaatkan lingkungan dan budayanya sebagai daya ungkit pembangunan dengan pendekatan-pendekatan yang berkelanjutan. Kemudian untuk mencapai visi dan misi melalui upaya dalam menjawab isu strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah, maka ditetapkan Tujuan dari setiap misi sebagai berikut : 18

19 1. Misipertama : Meningkatkan efektivitas pemerintahan daerah dalam mewujudkan pelayanan publik dan kualitas demokrasi.tujuan Misi pertama adalah : a. Mewujudkan reformasi birokrasi dalam kelembagaan, SDM, dan sistem pelayanan publik. b. Mewujudkan kualitas demokrasi. 2. Misi kedua : Mengembangkan sumber daya manusia Kabupaten Sumedang yang sehat, cerdas, terampil, dan produktif dilandasi dengan nilainilai keimanan dan ketaqwaan.tujuan Misi kedua adalah Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Kabupaten Sumedang. 3. Misi ketiga : Meningkatnya ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah.tujuan Misi ketiga adalah Mewujudkan ketersediaan dan pemerataan infrastruktur wilayah yang berkualitas. 4. Misi keempat : Mengembangkan perekonomian Kabupaten Sumedang yang berdaya saing dan berkeadilan, serta memberdayakan dan melindungi kelompok-kelompok usaha kecil dan menengah.tujuan Misi keempat adalah Meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 5. Misi kelima : Mengembangkan lingkungan Kabupaten Sumedang yang aman, nyaman, dan lestari berbasis budaya dan nilai-nilai kesundaan sebagai daya ungkit pembangunan.tujuan Misi kelima adalah Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup dan nilai-nilai kesundaan di Kabupaten Sumedang. Sasaranadalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Berikut penjabaran masing-masing sasaran dari setiap tujuan. 1. Tujuan 1 : Mewujudkan reformasi birokrasi dalam kelembagaan, SDM, dan sistem pelayanan publik. Sasaran pencapaian tujuan 1 ini antara lain : a) Terwujudnya kelembagaan pemerintah yang efisien dan efektif. b) Meningkatnya kualitas sumber daya manusia (SDM) aparatur pemerintah. c) Meningkatnya kualitas pelayanan publik. 19

20 d) Terwujudnya perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah yang akuntabel. 2. Tujuan 2 : Mewujudkan kualitas demokrasi Sasaran pencapaian tujuan 2 ini adalah meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan. 3. Tujuan 3 : Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Kabupaten Sumedang Sasaran pencapaian tujuan 3 ini antara lain: a) Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan. b) Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. c) Meningkatnya penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan masyarakat. 4. Tujuan 4 : Mewujudkan ketersediaan dan pemerataan infrastruktur wilayah yang berkualitas. Sasaran pencapaian tujuan 4 ini adalah : a) Meningkatnya kualitas infrastruktur wilayah dalam mendorong pengembangan wilayah. b) Terwujudnya infrastruktur di kawasan pengembangan ekonomi baru. 5. Tujuan 5 : Meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sasaran pencapaian tujuan 5 ini antara lain: a) Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumedang. b) Meningkatnya pemerataan pendapatan masyarakat. c) Meningkatnya ketahanan pangan daerah. 6. Tujuan 6 : Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup dan nilai-nilai kesundaan di Kabupaten Sumedang. Sasaran pencapaian tujuan 6 ini adalah sebagai berikut: a) Meningkatnya kualitas lingkungan hidup berkelanjutan. b) Lestarinya nilai-nilai kesundaan. Di bawah ini menunjukkan hubungan logis antara visi, misi, tujuan, dan sasaran yang telah dijabarkan sebelumnya sebagai berikut : 20

21 Tabel 2.1 HUBUNGAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN KABUPATEN SUMEDANG MISI TUJUAN SASARAN 1. Meningkatkan efektivitas pemerintahan daerah dalam mewujudkan pelayanan publik dan kualitas demokrasi 2. Mengembangkan sumber daya manusia Kabupaten Sumedang yang sehat, cerdas, terampil, dan produktif dilandasi dengan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan 3. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah Visi : PADA TAHUN 2018 SUMEDANG SENYUM MANIS 1.1. Mewujudkan reformasi birokrasi dalam kelembagaan, SDM, dan sistem pelayanan publik 1.2. Mewujudkan kualitas demokrasi 2.1. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Kabupaten Sumedang 3.1. Mewujudkan ketersediaan dan pemerataan infrastruktur wilayah yang berkualitas Terwujudnya kelembagaan pemerintah yang efisien dan efektif Meningkatnya kualitas SDM aparatur pemerintah Meningkatnya kualitas pelayanan publik Terwujudnya perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah yang akuntabel Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Meningkatnya penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan bermasyarakat Meningkatnya kualitas infrastruktur wilayah dalam mendorong pengembangan wilayah Terwujudnya infrastrukur di kawasan pengembangan ekonomi baru 4. Mengembangkan perekonomian Kabupaten Sumedang yang berdaya saing dan berkeadilan, serta memberdayakan dan melindungi kelompokkelompok usaha kecil dan menengah 5. Mengembangkan lingkungan Kabupaten Sumedang yang aman, nyaman, dan lestari berbasis budaya dan nilainilai kesundaan sebagai daya ungkit pembangunan 4.1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup dan nilai-nilai kesundaan di Kabupaten Sumedang Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumedang Meningkatnya pemerataan pendapatan masyarakat Meningkatnya ketahanan pangan daerah Meningkatnya kualitas lingkungan hidup berkelanjutan Lestarinya nilai-nilai kesundaan 21

22 2.2 Strategi dan Arah Kebijakan Daerah Strategi dan arah kebijakan pembangunan merupakan upaya untuk mencapai tujuan dan sasaran setiap misi dalam rangka mewujudkan visi. Sesuai dengan Visi dan Misi Kabupaten Sumedang tahun , maka strategi yang dilakukan harus mampu mendorong pencapaian Visi dan Misi tersebut. Secara umum strategi yang akan dilakukan adalah melalui peningkatan akuntabilitas pemerintahan, peningkatan kualitas pelayanan hak-hak dasar masyarakat, dan peningkatan tingkat perekonomian daerah.penjabaran strategi dari masing-masing misi adalah sebagai berikut : a. Misi pertama meningkatkan efektivitas pemerintahan daerah dalam mewujudkan pelayanan publik dan kualitas demokrasi. Untuk mencapai misi tersebut terdapat beberapa strategi yang dilakukan antara lain melalui : 1) Restrukturisasi Organisasi Perangkat Daerah. Strategi ini dilakukan untuk mengevaluasi struktur SKPD yang ada selama ini, sehingga mampu mendorong sistem pemerintahan yang efektif dan efisien. 2) Peningkatan akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah. Strategi ini dilakukan untuk menciptakan kinerja aparatur pemerintah yang jujur, transparan dan memiliki etos kerja serta budaya kerja yang tinggi, sehingga mampu mengurangi tingkat atau peluang korupsi di lingkungan pemerintahan serta meningkatkan efektifitas kerja. 3) Standarisasi sistem penyelenggaraan pelayanan publik. Adanya standarisasi sistem penyelenggaraan pelayanan publik akan menjamin pemenuhan hak-hak dasar masyarakat sesuai dengan standar yang seharusnya (tidak dibeda-bedakan). 4) Peningkatan kualitas perencanaan dan pengendalian pembangunan. Kualitas perencanaan pembangunan sangat menentukan arah pembangunan ke depan dan pengendalian pembangunan akan memastikan bahwa pelaksanaan pembangunan sesuai dengan target-target yang ingin dicapai. 5) Pengakuan hak-hak partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan. 22

23 Pengakuan hak-hak partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan akan mampu mendorong tercapainya akuntabilitas sistem pemerintahan dan peningkatan kualitas pelayanan publik. 6) Peningkatan kesadaran masyarakat dalam hukum dan HAM. Strategi ini dilakukan untuk memberikan akses informasi yang lebih terbuka terkait hak dan perlindungan hukum masyarakat. b. Misi kedua mengembangkan sumber daya manusia Kabupaten Sumedang yang sehat, cerdas, terampil, dan produktif dilandasi dengan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan. Untuk mencapai misi tersebut dilakukan melalui strategi : 1) Peningkatan akses, mutu, dan pemerataan penyelenggaraan pendidikan.kurangnya cakupan layanan pendidikan di sebagian besar kecamatan yang ada di Kabupaten Sumedang perlu menjadi perhatian utama khususnya bagi siswa yang kurang mampu. Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan cakupan layanan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat Kabupaten Sumedang. 2) Peningkatan akses, mutu dan layanan kesehatan.kesehatan selalu menjadi perhatian utama di tingkat nasional maupun dunia. Untuk mendorong pencapaian target kesehatan dunia, maka perlu ditingkatkan akses, mutu, dan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat di Kabupaten Sumedang. 3) Peningkatan pelaksanaan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat. Kehidupan masyarakat yang agamis telah menjadi ciri khas Kabupaten Sumedang selama ini. Untuk melestarikan dan menjaga ciri khas tersebut, strategi ini dilakukan untuk meningkatkan ketakwaan dan kesalehan sosial dalam kehidupan masyarakat Kabupaten Sumedang. c. Misi ketiga meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumedang, perlu diciptakan aksesibilitas jalan yang memiliki kualitas baik. Untuk mendorong tujuan tersebut, strategi yang dilakukan difokuskan pada : 1) Peningkatan kualitas infrastruktur wilayah di perdesaan dan perkotaan. Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan dan memelihara infrastruktur 23

24 yang memadai sehingga mampu mendukung aktifitas masyarakat di segala bidang. 2) Peningkatan kualitas infrastruktur di kawasan pengembangan ekonomi baru.strategi ini dilakukan untuk membangun infrastruktur di kawasan pengembangan ekonomi baru sebagai upaya untuk memanfaatkan peluang-peluang ekonomi akibat dari berbagai pembangunan yang akan menjadi pusat aktifitas masyarakat. d. Misi keempat mengembangkan perekonomian Kabupaten Sumedang yang berdaya saing dan berkeadilan, serta memberdayakan dan melindungi kelompok-kelompok usaha kecil dan menengah. Untuk mencapai misi tersebut, ditetapkan 4 strategi, yaitu: 1) Peningkatan daya saing daerah. Peningkatan daya saing daerah menjadi hal sangat penting untuk mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu melalui peningkatan daya saing daerah diharapkan mempu meningkatkan pemerataan ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya. 2) Pengembangan koridor ekonomi Kabupaten Sumedang. Kabupaten Sumedang memiliki posisi strategis dengan adanya rencana pembangunan Tol Cisumdawu dan Bandara Udara Kartajati. Untuk mengimbangi pertumbuhan tersebut, perlu pengembangan kawasan ekonomi disekitar wilayah pembangunan. 3) Peningkatan kelembagaan dan kapasitas ekonomi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta koperasi. Struktur perekonomian daerah kabupaten Sumedang mayoritas bertumpu pada UMKM. Oleh karena itu perlu penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas ekonomi UMKM dan koperasi agar mampu berkembang dan bersaing serta menjalin kerjasama dengan sektor industri. 4) Peningkatan produktivitas sektor pertanian. Kehidupan masyarakat Kabupaten Sumedang mayoritas mengandalkan perekonomiannya dari sektor pertanian. Sementara itu tingkat konversi lahan dan tekanan penduduk terhadap lahan semakin tinggi yang 24

25 berdampak pada menurunnya tingkat produksi pertanian dan tingginya tingkat konsumsi. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan adalah peningkatan produksi pertanian melalui intensifikasi, ekstensifikasi lahan pertanian dan diversifikasi komoditi pertanian. e. Misi kelima mengembangkan lingkungan Kabupaten Sumedang yang aman, nyaman, dan lestari berbasis budaya dan nilai-nilai kesundaan sebagai daya ungkit pembangunan. Strategi yang harus dilakukan untuk mencapai misi tersebut antara lain: 1) Peningkatan fungsi kawasan lindung dan ruang terbuka hijau.strategi ini dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kawasan lindung yang sudah ada serta memanfaatkan sesuai dengan fungsinya. 2) Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan lingkungan hidup. Strategi ini dilakukan untuk mengendalikan penggunaan ruang sesuai dengan fungsinya, sehingga dapat menjamin kelestarian lingkungan hidup. 3) Penanggulangan bencana alam dan bencana sosial.strategi ini merupakan upaya untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh bencana dan penanggulangannya dengan melibatkan masyarakat. 4) Penerapan nilai-nilai kesundaan sebagai daya ungkit pembangunan. Strategi ini dilakukan untuk menjaga nilai-nilai kesundaan dan mendorong tumbuhnya spirit pembangunan masyarakat sumedang dalam melakukan aktifitas pembangunan sekaligus akan menjadi daya tarik wisatawan yang mampu menjadi daya ungkit pembangunan. Strategi yang sudah ditentukan harus dituangkan ke arah kebijakan agar masing-masing misi dapat tercapai. Arah kebijakan dari masing-masing strategi untuk mencapai setiap misi dapat dilihat pada Tabel di bawah ini. 25

26 Tabel 2.2 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN MISI STRATEGI KEBIJAKAN 1. Meningkatkan efektivitas pemerintahan daerah dalam mewujudkan pelayanan publik dan kualitas demokrasi 2. Mengembangkan sumber daya manusia Kabupaten Sumedang yang sehat, cerdas, terampil, dan produktif dilandasi dengan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan 1.1. Restrukturisasi Organisasi Perangkat Daerah 1.2. Peningkatan akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah 1.3. Standarisasi sistem penyelenggaraan pelayanan public 1.4. Peningkatan kualitas perencanaan dan pengendalian pembangunan 1.5. Pengakuan hak-hak partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan 2.1. Peningkatan kesadaran masyarakat dalam hukum dan HAM 2.2. Peningkatan akses, mutu, dan layanan pendidikan 2.3. Peningkatan akses, mutu dan layanan kesehatan Meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi perangkat daerah dalam penyelenggaraan pelayanan publik Meningkatkan kapasitas dan kompetensi aparatur Mengembangkan dan menerapkan sistem insentif dan disinsentif kepegawaian Meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik Meningkatkan sinergitas antar dokumen perencanaan Meningkatkan fungsi kontrol dan partisipasi masyarakat Meningkatkan rasa aman, nyaman, dan budaya tertib di masyarakat Meningkatkan pemerataan akses dan mutu pendidikan Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang terjangkau 2. Mengembangkan sumber daya manusia Kabupaten Sumedang yang sehat, cerdas, terampil, dan produktif dilandasi dengan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan 3. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah 2.4. Peningkatan pelaksanaan nilainilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat 3.1. Peningkatan kualitas infrastruktur wilayah di wilayah perdesaan dan perkotaan Meningkatkan kesadaran dan pelaksanaan nilai-nilai keagamaan Meningkatkan status dan kualitas jalan, jembatan, dan irigasi Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana air bersih masyarakat dan penyehatan lingkungan Meningkatkan penataan lingkungan perkotaan dan perdesaan Meningkatkan infrastruktur permukiman 26

27 MISI STRATEGI KEBIJAKAN 4. Mengembangkan perekonominan Kabupaten Sumedang yang berdaya saing dan berkeadilan, serta memberdayakan dan melindungi kelompok-kelompok usaha kecil dan menengah 4. Mengembangkan perekonominan Kabupaten Sumedang yang berdaya saing dan berkeadilan, serta memberdayakan dan melindungi kelompok-kelompok usaha kecil dan menengah 3.2 Peningkatan kualitas infrastruktur di kawasan pengembangan ekonomi baru Meningkatkan infrastruktur untuk pengembangan kawasan ekonomi baru 4.1. Peningkatan daya saing daerah Meningkatkan iklim usaha dan investasi yang kondusif Mengembangkan sentrasentra ekonomi berbasis potensi lokal Meningkatkan kewirausahaan masyarakat 4.2. Pengembangan koridor ekonomi Kabupaten Sumedang 4.3. Peningkatan kelembagaan dan kapasitas ekonomi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta koperasi Meningkatkan perluasan kesempatan kerja dan produktivitas tenaga kerja Mengembangkan kawasan pertumbuhan ekonomi Mendorong pengembangan objek dan daya tarik wisata daerah Meningkatkan akses pembiayaan Koperasi dan UMKM Mendorong akses pemasaran 5. Mengembangkan lingkungan Kabupaten Sumedang yang aman, nyaman, dan lestari berbasis budaya dan nilai-nilai kesundaan sebagai daya ungkit pembangunan 4.4. Peningkatan produktivitas sektor pertanian 5.1. Peningkatan fungsi kawasan lindung 5.2. Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan lingkungan hidup 5.3. Penanggulangan bencana alam dan bencana sosial 5.4. Penerapan nilai-nilai kesundaan sebagai daya ungkit pembangunan Revitalisasi sektor pertanian Meningkatkan daya dukung kawasan lindung melalui konservasi lingkungan dan ekowisata Meningkatkan kesadaran masyarakat dan penegakan hukum dalam pemanfaatan lahan Meningkatkan kesadaran dan kesiagaan masyarakat tanggap bencana dengan prinsip sarasa, sariksa, keur sarerea Menerapkan sistem dan tata nilai kesundaan dalam kegiatan masyarakat dan pemerintahan yang dijiwai semangat Sumedang Puseur Budaya Sunda (SPBS) Selanjutnya program program pembangunan yang disusun dalam RPJMD untuk kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang terdiri dari 3 jenis program yang dilaksanakan oleh SKPD/Unit kerja yang berwenang sesuai dengan bidang kewenangannya. Ketiga jenis program tersebut antara lain: 27

28 a) SKPD yang merupakan program yang dirumuskan berdasarkan tugas dan fungsi SKPD b) lintas SKPD yang merupakan program yang melibatkan lebih dari satu SKPD untuk mencapai sasaran pembangunan yang ditetapkan c) kewilayahan yang merupakan program pembangunan daerah untuk terciptanya keterpaduan, keserasian, keseimbangan laju pertumbuhan, dan keberlanjutan pembangunan antar wilayah/antar kawasan dalam kecamatan di wilayah kota Sumedang. Dalam pelaksanaannya pembagian program-program berdasarkan urusan pemerintahan yang menjadi prioritas dalam RPJMD Tahun adalah sebagai berikut : a. Urusan Wajib 1. Pendidikan, meliputi : a) Pendidikan Anak Usia Dini; b) Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun; c) Pendidikan Menengah; d) Pendidikan Non Formal; e) Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan; f) Manajemen Pelayanan Pendidikan; g) Pengembangan SDM dalam Bidang Kesehatan; h) Pengadaan dan Peningkatan Sarana Prasarana Pendidikan Kesehatan; 2. Kesehatan, meliputi : a) Obat dan Perbekalan Kesehatan; b) Upaya Kesehatan Masyarakat; c) Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat; d) Perbaikan Gizi Masyarakat; e) Pengembangan Lingkungan Sehat; f) Pencegahan Penanggulangan Penyakit Menular; g) Standarisasi Pelayanan Kesehatan; h) Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin; 28

29 i) Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya; j) Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak k) Jaminan Persalinan; l) Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata; m) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata; n) Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan; o) Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia; p) pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan; q) Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK). 3. Lingkungan Hidup, meliputi : a) Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan; b) Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup; c) Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam; d) Peningkatan Pengendalian Polusi; e) Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH); f) Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam; g) Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup; 4. Pekerjaan Umum, meliputi : a) Pembangunan Jalan dan Jembatan; b) Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong; c) Pembangunan Turap/Talud/Bronjong; d) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; e) Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan; f) Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan; g) Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa. dan Jaringan Pengairan Lainnya; 29

30 h) Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku; i) Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya; j) Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh; k) Pembangunan Infrastruktur Perdesaan; l) Peningkatan Sarana Aparatur; 5. Penataan Ruang, meliputi : a) Perencanaan Tata Ruang; b) Pemanfaatan Ruang; c) Pengendalian Pemanfaatan Ruang. 6. Perencanaan Pembangunan, meliputi : a) Pengembangan Data/Informasi; b) Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah; c) Perencanaan Pembangunan Daerah; d) Kerjasama Pembangunan; e) Perencanaan Pembangunan Ekonomi; f) Perencanaan Sosial Budaya; g) Perencanaan Pengembangan Kawasan Stragtegis dan Cepat Tumbuh. 7. Perumahan, meliputi : a) Lingkungan Sehat Perumahan; b) Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran; 8. Kepemudaan dan Olahraga, meliputi : a) Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda; b) Peningkatan Peran Serta Kepemudaan; c) Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda; d) Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba; e) Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga; f) Peningkatan Sarana dan Prasarana Keolahragaan; 30

31 g) Penguatan Kelembagaan; h) Peningkatan Mutu Pembinaan dan Pembangunan Olahraga; i) Peningkatan Mutu dan Kualitas Olahraga Pendidikan. 9. Penanaman Modal, meliputi : a) Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi; b) Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi; c) Penyiapan Potensi Sumber Daya, Sarana dan Prasarana Daerah; d) Peningkatan Pelayanan Perizinan. 10. Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, meliputi : a) Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif; b) Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah; c) Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah; d) Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi; e) Peningkatan Iklim Usaha Kecil Menengah dan Produktif. 11. Kependudukan dan Pencatatan Sipil, meliputi : Penataan Administrasi Kependudukan. 12. Ketenagakerjaan, meliputi : a) Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja; b) Peningkatan Ketenagakerjaan; c) Perluasan Kesempatan Kerja; d) Peningkatan Sarana Hubungan Industrial; e) Perlindungan Pengembangan Ketenagakerjaan; f) Peningkatan Lembaga Hubungan Industrial; g) Peningkatan Kesempatan Kerja. 13. Ketahanan Pangan, meliputi : Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan). 14. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, meliputi : a) Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan; 31

32 b) Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak; c) Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan; d) Peningkatan Peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan. 15. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, meliputi : a) Keluarga Berencana; b) Kesehatan Reproduksi Remaja; c) Pelayanan Kontrasepsi; d) Pembinaan Peran serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB- KR yang Mandiri; e) Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR; f) Pengembangan Bahan Informasi tentang Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak; g) Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS termasuk HIV/AID's; h) Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga; i) Pengembangan Model Operasional Bina Keluarga Balita (BKB), Posyandu- Paud; j) Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan. 16. Perhubungan, meliputi : a) Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan; b) Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ; c) Peningkatan Pelayanan Angkutan; d) Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas; e) Peningkatan Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; f) Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor. 17. Komunikasi dan Informatika, meliputi : a) Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Masa; b) Kerja Sama Informasi dengan Media Massa; 32

33 c) Pembinaan Telematika Daerah; d) Pengembangan Sarana dan Prasarana Komunikasi dan Informatika; e) Pengembangan Aplikasi Sistem dan Konten Telematika; f) Pengembangan Sumber Daya Komunikasi dan Informatika; g) Pengembangan Pelayanan Komunikasi dan Informatika. 18. Pertanahan, meliputi : a) Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah; b) Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan; c) Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan. 19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, meliputi : a) Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan; b) Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal; c) Pengembangan Wawasan Kebangsaan; d) Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan; e) Pendidikan Politik Masyarakat; f) Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam. 20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian, meliputi : a) Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; b) Pendidikan Kedinasan; c) Pembinaan dan Pengembangan Aparatur; d) Peningkatan dan pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah; e) Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota; f) Peningkatan Kualitas Kebijakan manajemen Pemerintahan (Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa/Kelurahan); 33

34 g) Peningkatan Kualitas Kebijakan manajemen Pemerintahan; h) Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan; i) Penataan Peraturan Perundang-undangan; j) Penerapan dan Penegakan Hukum; k) Penataan Sarana dan Prasarana Hukum; l) Peningkatan Kerjasama antar Pemerintah Daerah; m) Pengamanan Berita Persandian dan Radiogram; n) Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah; o) Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah; p) Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan-Kebijakan KDH; q) Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan; r) Penataan dan Penyempurnaan Sistem dan Prosedur Pengawasan. 21. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, meliputi : a) Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan; b) Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa; c) Peningkatan Keberdayaan Lembaga Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat Perdesaan; d) Peningkatan Keberdayaan dan Kemandirian Lembaga Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat Perdesaan; e) Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa. 22. Sosial, meliputi : a) Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil; (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS); b) Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial; c) Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK,Narkoba dan Penyakit Sosial lainnya); d) Pembinaan Anak Terlantar; 34

35 e) Pembinaan Lanjut Usia Terlantar; f) Pemberdayaan Sosial bagi PMKS yang termasuk dalam kriteria Korban Bencana; g) Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial; h) Pembinaan dan Latihan Bagi Penyandang Cacat dan Eks Trauma. 23. Kebudayaan, meliputi : a) Pengembangan Nilai Budaya; b) Pengelolaan Kekayaan Budaya; c) Pengelolaan Keragaman Budaya. 24. Statistik, meliputi : Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah; 25. Kearsipan, meliputi : a) Peningkatan Kualitas Layanan Informasi Kearsipan; b) Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Aparatur Pengelola Kearsipan; c) Pengembangan/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kearsipan; d) Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip; e) Pengembangan Khasanah Kearsipan; f) Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan; g) Penelusuran Arsip yang Bernilai Sejarah. 26. Perpustakaan, meliputi : Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan; b. Urusan Pilihan 1. Perikanan dan Kelautan, meliputi : a) Pengembangan Budidaya Perikanan; b) Pembinaan Kelembagaan Budidaya Perikanan; c) Peningkatan Sarana dan Prasarana Bidang perikanan; d) Peningkatan Konsumsi Hasil Perikanan; e) Optimalisasi Pengolahan dan Pemasaran Produksi Perikanan; 35

36 2. Pertanian, meliputi : a) Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan; b) Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan; c) Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan; d) Pembangunan Sarana, Prasarana dan Infrastruktur Pertanian; e) Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pertanian; f) Pengembangan Agribisnis; g) Peningkatan Kesejahteraan Petani; h) Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan; i) Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan; j) Peningkatan Produksi Hasil Peternakan; k) Peningkatan Sarana dan Prasarana Bidang Peternakan; l) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak; m) Peningkatan Kesehatan Masyarakat Veteriner; n) Peningkatan Pengelolaan Hasil Produksi Peternakan; o) Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan; p) Pengembangan Data/Informasi Peternakan/Perikanan; q) Peningkatan kapasitas sumber daya manusia peternakan dan perikanan. 3. Kehutanan, meliputi : a) Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan; b) Rehabilitasi Hutan dan Lahan; c) Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan; d) Perencanaan dan Pengembangan Hutan; 4. Energi dan Sumberdaya Mineral, meliputi : a) Pengendalian Air Tanah; b) Pembinaan dan Pengembangan Bidang Energi Baru Terbarukan; c) Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan; d) Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan; 36

37 e) Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan. 5. Pariwisata, meliputi : a) Pengembangan Destinasi Pariwisata; b) Pengembangan Pemasaran Pariwisata; c) Pengembangan Kemitraan. 6. Perindustrian, meliputi : a) Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri; b) Pengembangan Industri Kecil dan Menengah; c) Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial. 7. Perdagangan, meliputi : a) Peningkatan Efesiensi Perdagangan Dalam Negeri; b) Peningkatan dan Pengembangan Ekspor; c) Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan; d) Pemberdayaan dan perlindungan pasar tradisional; e) pembinaan pedagang kaki lima dan asongan. 8. Ketransmigrasian, meliputi : a. Pengembangan Wilayah Ketransmigrasian; b. Transmigrasi Lokal; c. Transmigrasi Regional. 2.3 Prioritas Daerah/Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2016 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2016 adalah merupakan tahun3 dari RPJMD Tahap 3 yaitu RPJMD Tahun dari RPJPD Kabupaten Sumedang Tahun Prioritas pembangunan daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2016 sebagai bagian tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia serta bagian dari Provinsi Jawa Barat, ditetapkan dengan memperhatikan Prioritas Pembangunan Nasional dan Prioritas Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun

38 Tema Pembangunan Nasional Tahun 2016 yaitu : Mempercepat Pembangunan Infrastruktur untuk Meletakkan Fondasi Pembangunan yang Berkualitas, Sedangkan tema pembangunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 yaitu: SATU PERENCANAAN JABAR UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING, KEMANDIRIAN DAN KESIAPAN DALAM PERSAINGAN GLOBAL, Untuk mencapai keberhasilan pembangunan, sejalan dengan prioritas Pembangunan Nasional dan Provinsi, serta fokus-fokus sebagaimana tertuang dalam RPJPD Kabupaten Sumedang Tahun , dan Unggulan Kepala Daerah periode Tahun , maka Tema Pembangunan Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2016 adalah PERCEPATAN PENINGKATAN INFRASTRUKTUR, PEMERATAAN PEMBANGUNAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI, dengan prioritas pembangunan daerah sebagai berikut: Tabel 2.3 PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2016 PROGRAM PRIORITAS TAHUN 2016 NO (RPJMD) 1. pembangunan jalan dan jembatan rehabilitasi dan pemeliharaan jalan dan jembatan Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan Pengendalian Banjir pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi. rawa. dan jaringan pengairan Pengembangan kinerja Pengelolaan Penyehatan Lingkungan pembangunan saluran drainase/goronggorong Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Pembangunan Sarana, Prasarana dan Infrastruktur Lainnya Pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Lingkungan Sehat Perumahan 2. Peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan 3. Pembinaan Pedagangan Kaki Lima dan Asongan Peningkatan sarana dan prasarana bidang peternakan PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) Prioritas 1: Meningkatnya kualitas infrastruktur wilayah dalam mendorong pengembangan wilayah Prioritas 2: Terwujudnya infrastrukur di kawasan pengembangan ekonomi baru Prioritas 3: Meningkatnya pemerataan pendapatan masyarakat 38

39 PROGRAM PRIORITAS TAHUN 2016 NO (RPJMD) Peningkatan pengelolaan hasil produksi peternakan Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif Peningkatan Kesempatan Kerja 4. Peningkatan dan Pengembangan Eksport Prgram Peningkatan Efesiensi Perdagangan dalam negeri Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Pemberdayaan dan Perlindungan Pasar Tradisional peningkatan produksi pertanian/perkebunan peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Pengembangan Agribisnis Pembangunan Sarana, Prasarana dan Infrastruktur Pertanian lainnya Peningkatan produksi hasil peternakan Pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Peningkatan Kesehatan masyarakat veteriner Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi Peningkatan promosi dan kerjasama Peningkatan Pelayanan Perizinan Pengembangan Sistem Pendukung usaha bagi UMKM Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Pengembangan Destinasi Pariwisata Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial 5. Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan Pengembangan budidaya perikanan Peningkatan sarana dan prasarana bidang perikanan Peningkatan Konsumsi Hasil Perikanan Optimalisasi pengolahan dan pemasaran produksi perikanan PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) Prioritas 4: Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumedang Prioritas 5: Meningkatnya ketahanan pangan daerah 39

40 PROGRAM PRIORITAS TAHUN 2016 NO (RPJMD) Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan 6. Pengembangan aplikasi sistem dan konten telematika Pengembangan sarana dan prasarana komunikasi dan informatika Pengembangan Pelayanan Komunikasi dan Informatika Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam peningkatan Kualitas Kebijakan manajemen Pemerintahan Peningkatan Kerjasama antar Pemerintah Daerah Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Penerapan dan penegakan hokum Penataan Sarana dan Prasarana Hukum Peningkatan Pelayanan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten /Kota peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan-kebijakan KDH Penataan dan penyempurnaan sistem dan prosedur pengawasan Penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip Penelusuran arsip yang bernilai sejarah Peningkatan kualitas layanan informasi kearsipan Pengembangan khasanah kearsipan Perbaikan sistem administrasi kearsipan Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Pengembangan Wawasan Kebangsaan 7. Penataan Administrasi Kependudukan Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata Penyiapan potensi sumber daya, sarana dan prasarana daerah Peningkatan Pelayanan Angkutan Peningkatan Keselamatan Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) Prioritas 6: Terwujudnya kelembagaan pemerintah yang efisien dan efektif Prioritas 7: Meningkatnya kualitas pelayanan publik 40

41 NO PROGRAM PRIORITAS TAHUN 2016 (RPJMD) Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ Peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK,Narkoba dan Penyakit Sosial lainnya) Pembinaan Lanjut Usia Terlantar Pembinaan Anak Terlantar pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan social Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Perlindungan Sosial bagi PMKS yang termasuk dalam kriteria Korban Bencana. Pembinaan dan latihan bagi penyandang cacat dan eks trauma Perlindungan dan Pengembangan Ketenagakerjaan Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan Perempuan Penguatan Kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak Pengembangan Pusat Informasi dan Konseling KRR Pelayanan Kontrasepsi Pembinaan Peranserta Masyarakat Dalam Pelayanan KB-KR Yang Mandiri penyiapan tenaga pendamping Kelompok Bina Keluarga Pengembangan Model Operasional BKB. Posyandu- Paud Kerja sama Informasi dengan Media Massa Pengembangan Sumber Daya Komunikasi dan Informatika Pembinaan Telematika Daerah Pengembangan komunikasi, informasi, dengan media masa Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan Pemeliharaan Keamanan, ketentraman, ketertiban masyarakat dan pencegahan tindak criminal pembinaan dan pengembangan bidang PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 41

42 PROGRAM PRIORITAS TAHUN 2016 NO (RPJMD) energi baru terbarukan pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan Pengembangan Wilayah Ketransmigrasian Transmigrasi local Transmigrasi Regional Peningkatan Sarana Hubungan Industrial 8. Pengembangan data statistik daerah Perencanaan Pembangunan Daerah Kerjasama Pembangunan Perencanaan Sosial Budaya Perencanaan Pengembangan Kawasan Stragtegis dan Cepat Tumbuh Perencanaan Pembangunan Ekonomi Pengembangan data/informasi Perencanaan Tata Ruang Pengendalian Pemanfaatan Ruang 9. Pendidikan Anak Usia Dini Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Pendidikan Menengah Pelayanan Pendidikan Non Formal Manajemen Pelayanan Pendidikan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan pengadaan dan peningkatan sarana prasarana pendidikan kesehatan Pengembangan SDM dalam bidang kesehatan 10. Standarisasi Pelayanan Kesehatan Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan jaringannya Obat dan Perbekalan Kesehatan Upaya Kesehatan masyarakat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Pengembangan Lingkungan Sehat Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Pencegahan Penanggulangan Penyakit Menular Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Jaminan Persalinan Progaram Kesehatan Reproduksi Remaja PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) Prioritas 8 : Terwujudnya perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah yang akuntabel Prioritas 9: Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan Prioritas 10: Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat 11. Pembinaan akhlak/ moral masyarakat Prioritas 11: Meningkatnya penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan bermasyarakat 12. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Prioritas 12: Meningkatnya kualitas SDM aparatur 42

43 NO PROGRAM PRIORITAS TAHUN 2016 (RPJMD) Aparatur Pendidikan Kedinasan Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Pengembangan Data dan Informasi Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur pengelola kearsipan Pengembangan/Pemeliharaan sarana dan prasarana kearsipan Peningkatan kapasitas sumber daya manusia peternakan dan perikanan 13. Peningkatan Peran Serta Kepemudaan Peningkatan Peran serta dan kesetaraan Gender dalam pembangunan Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan Pendidikan Politik Masyarakat Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa Peningkatan Keberdayaan Lembaga Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat Perdesaan Peningkatan Keberdayaan dan Kemandirian Lembaga Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat Perdesaan 14. Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Peningkatan Pengendalian Polusi Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Rehabilitasi Hutan dan Lahan Perlindungan dan konservasi Sumber Daya Hutan perencanaan dan pengembangan hutan pengendalian air tanah 15. pengembangan nilai budaya pengelolaan kekayaan budaya PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) pemerintah Prioritas 13: Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan Prioritas 14: Meningkatnya kualitas lingkungan hidup berkelanjutan Prioritas 15 : Lestarinya nilai-nilai kesundaan Adapun keterkaitan Prioritas Nasional, Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Sumedang dapat dijelaskan dalam tabel berikut : 43

44 Tabel 2.4 KETERKAITAN PRIORITAS NASIONAL DENGAN PRIORITAS PROVINSI JAWA BARAT DAN PRIORITAS RKPD KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2016 DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PERIODE TAHUN PRIORITAS NASIONAL 1. Prioritas 1, Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola 2. Prioritas 2, Pendidikan 3. Prioritas 3, Kesehatan 4. Prioritas 4, Penanggulangan Kemiskinan; 5. Prioritas 5, Ketahanan Pangan; 6. Prioritas 6, Infrastruktur; 7. Prioritas 7, Iklim Investasi dan Iklim Usaha; 8. Prioritas 8, Energi; 9. Prioritas 9, Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana; 10. Prioritas 10, Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Pasca Konflik; 11. Prioritas 11, Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi; 12. Prioritas 12, Bidang Politik, Hukum dan Keamanan; 13. Prioritas 13, Bidang Perekonomian; 14. Prioritas 14, Bidang Kesejahteraan Rakyat; PRIORITAS PROVINSI JAWA BARAT 1. CG 1 : Meningkatkan Aksesibilitas dan MutuPendidikan (P2) 2. CG 2 : MeningkatkanAksesibilitas dan KualitasLayanan Kesehatan (P3) 3. CG 3 MengembangkanInfrastruktur Wilayah, Energidan Air Baku (P6, P8) 4. CG 4 : MeningkatkanEkonomi Pertanian (P5, P13) 5. CG 5 : MeningkatkanEkonomi Non Pertanian (P7, P13) 6. CG 6 : Meningkatkanpengelolaan sumber dayaalam, lingkungan hidup dankebencanaan (P9) 7. CG 7 : Meningkatkanpengelolaan seni, budayadan wisata sertakepemudaan dan olahraga (P11) 8. CG 8 : Meningkatkanketahanan keluarga dankependudukan (P14) 9. CG 9 : Menanggulangikemiskinan, PenyandangMasalah kesejahteraansosial dan Keamanan (P10, P12, P14) 10. CG 10 ModernisasiPemerintahan danpembangunan Perdesaan (P1, P11) PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAHPERIODE TAHUN Terwujudnya kelembagaanpemerintah yang efisien danefektif (P1, CG10) 2. Meningkatnya kualitas SDMaparatur pemerintah (P1, CG10) 3. Meningkatnya kualitaspelayanan publik (P1, CG10) 4. Terwujudnya perencanaandan pengendalianpembangunan daerah yangakuntabel (P1, CG10) 5. Meningkatnya partisipasimasyarakat dalampenyelenggaraanpemerintahan (P1, CG10) 6. Meningkatnya kualitaspenyelenggaraan pendidikan (P2, CG1) 7. Meningkatnya derajatkesehatan masyarakat (P3, CG2) 8. Meningkatnya penerapan nilai-nilai agama dalamkehidupan bermasyarakat (P2, CG1) 9. Meningkatnya kualitasinfrastruktur wilayah dalammendorong pengembanganwilayah (P6, CG3) 10. Terwujudnya infrastrukur dikawasan pengembanganekonomi baru (P6, CG3) 11. Meningkatnya pertumbuhanekonomi KabupatenSumedang (P7, P13, CG4) 12. Meningkatnya pemerataanpendapatan masyarakat (P7, P13, CG4) 13. Meningkatnya ketahananpangan daerah (P5, CG8) 14. Meningkatnya kualitaslingkungan hidupberkelanjutan (P9, CG6) 15. Lestarinya nilai-nilaikesundaan (P11, CG7) 44

45 Sementara itu perkembangan isu strategis dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2016 dan isu strategis dalam pembangunan jangka menengah Tahun sebagaimana disajikan dalam tabel berikut: Tabel 2.5 ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN KABUPATEN SUMEDANG RKPD Perluasan dan Peningkatan Kualitas Infrastruktur 2. Keterjangkauan, Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan, Pengembangan IPTEK, dan Daya Saing SDM 3. Kemudahan Akses Pelayanan Kesehatan, Perilaku Hidup Sehat, dan Lingkungan yang Bersih 4. Ketahanan Pangan dan Energi Daerah 5. Pengembangan Ekonomi Kreatif Masyarakat 6. Pengentasan Kemiskinan, Pengangguran, dan Peningkatan Pemberdayaan dalam Perekonomian 7. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan yang Berkelanjutan dan Menjadi Motor Kemajuan Ekonomi 8. Dampak sosial ekonomi pembangunan Waduk Jatigede dan Tol Cisumdawu 9. Reformasi Birokrasi dan Peningkatan Kinerja Pelayanan Publik 10. Kelestarian Budaya, dan Kemajuan Pariwisata PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH TAHUN Perluasan dan Peningkatan Kualitas Infrastruktur 2. Pengentasan Kemiskinan, Pengangguran, dan Peningkatan Pemberdayaan dalam Perekonomian 3. Reformasi Birokrasi dan Peningkatan Kinerja Pelayanan Publik 4. Keterjangkauan, Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan, Pengembangan IPTEK, dan Daya Saing SDM 5. Kemudahan Akses Pelayanan Kesehatan, Perilaku Hidup Sehat, dan Lingkungan yang Bersih 6. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan yang Berkelanjutan dan Menjadi Motor Kemajuan Ekonomi 7. Ketahanan Pangan dan Energi Daerah 8. Pengembangan Ekonomi Kreatif Masyarakat 9. Kelestarian Budaya, dan Kemajuan Pariwisata 10. Dampak sosial ekonomi pembangunan waduk Jatigede dan Tol Cisumdawu 2.4 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Indikator Kinerja Daerah yang ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun mempunyai tujuan memberi gambaran keberhasilan pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah pada akhir periode masa jabatan. Kondisi kinerja pada akhir periode RPJMD yang diinginkan dapat dilihat melalui capaian Indikator outcome Prioritas Pembangunan Daerah setiap tahun. Pada dasarnya 45

46 Indikator kinerja daerah secara tekhnis dirumuskan dengan mengambil indikator sasaran proiritas yang telah ditetapkan (outcomes). Indikator Kinerja Daerah dalam RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun meliputi indikator Kinerja Pembangunan Daerah Kabupaten Sumedang Tahun terdiri dari Indikator Kinerja Pembangunan Daerah yang menjelaskan tentang capaian setiap Misi RPJM Daerah dan Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sebagaimana diatur dalam Permendagri Nomor 54 Tahun Target Indikator Kinerja ditetapkan dengan mengacu pada target yang ditetapkan oleh Pemerintah dengan mempertimbangkan ketersediaan sumberdaya daerah. Indikator kinerja daerah dapat dilihat pada tabel 1.10 sebagai berikut: Tabel 2.6 INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANGTAHUN MISI Meningkatk an efektivitas pemerintah an daerah dalam mewujudka n pelayanan publik dan khualitas demokrasi INDIKATOR KINERJA SATUAN Penilaian LAKIP Interval Penilaian LPPD INterval 0-4 KONDISI KINERJA AWAL TARGET CAPAIAN KINERJA KONDISI KINERJA AKHIR Opini BPK WPD WPD WTP WTP WTP WTP WTP Rasio belanja modal terhadap total belanja Implementasi standar kompetensi jabatan structural Penerapan insentif berbasis kinerja Persen Kali Persen Penerapan sistem reward Penerapan Sistem punishment Indeks kepuasan masyarakat (IKM) Penerapan SPM/SP Penerapan SMM/SNI/ISO Orang 2,573 2,150 2,200 2,200 2,225 2,225 11,000 Persen Persen Persen Unit kerja

47 Meningkatk an efektivitas pemerintah an daerah dalam mewujudka n pelayanan publik dan khualitas demokrasi Persentase kesesuaian antara muatan Renstra SKPD dengan RPJMD Presentase kesesuaian antara muatan RKPD dengan RPJMD presentase kesesuaian perencanaan pembangunan daerah dengan Rencanna Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Turunnya Persen Persen Persen Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Interval 1-8 (Tangga Arstein Mengemba ngkan sumber daya manusia Kabupaten Sumedang yang sehat, cerdas, terampil, dan produktif dilandasi dengan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan Meningkatk an ketersediaa n dan meningkatk an infrastuktur wilayah Meningkatka n ketersedian dan infrastuktur wilayah Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 Persen Indeks Pendidikan Poin Indeks Kesehatan Poin Jumlah insiden yang di sebabkan masalah perbadaan agama/keyakinan Jalan kewenangan kabupaten dalam kondisi baik Status kabupaten jalan Cakupan daerah irigasi terhadap area pertanian Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak di perkotaan dan perdesaan Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar diperkotaan dan perdesaan Kasus Persen Km Ha 17, , , , , , , Persen Persen

48 Cakupan Layanan Rumah Tidak layak huni Kawasan Pengembangan Ekonomi Persen Mengemban gkan perekonomia n Kabupaten Sumedang yang berdaya saing dan berkeadilan serta memberdaya kan melindungi kelompokkelompok dan usaha dan menengah. kecil Tingkat Investasi (PMTB) Indeks Daya Beli Kluster industri mikro dan kecil Kluster industri menengah Jumlah usaha mikro, kecil dan menengah Rupiah (Milyar) Poin 2, , , , , , , Industri 5,751 5,753 5,753 5,755 5,759 5,761 5,761 Industri UMKM 6,898 7,518 8,138 8,758 9,378 10,000 10,000 Pelatihan Kerja Orang Penempatan tenaga kerja Penyelesaian perselisihan hubungan industrial Pengawasan ketenagakerjaan Perlindungan tenaga kerja Kawasan trategis kabupaten Jumlah objek wisata daerah yang dikembangkan Orang Kasus Perusahaa n Orang 55,813 66,000 66,000 66,000 66,000 66,000 66,000 Kawasan Lokasi Mengemba ngkan perekonomi an Kabupaten Sumedang yang berdaya saing dan berkeadilan serta memberday akan dan melindubgi kelompokkelompok usaha kecil dan menengah. Mengemba ngkan lingkungan Kabupaten Sumedang yang aman, nyaman, Kredit Perbankan kepada UKM Rupiah (Juta) 3,025 4,450 4,600 4,750 5,250 5,500 5,500 Indeks Gini Poin Akses pasar untuk produk local Penggunaan teknologi dan rekayasa produk pertanian Rasio luas kawasan lindung untuk menjaga keanekaragaman hayati terhadap total luas kawasan hutan Jenis produk Jenis Teknologi Persen

49 dan lestari berbasis budaya dan nilai-nilai kesundaan sebagai daya ungkit pembangun an Ruang Terbuka Hijau (RTH) Rasio Lahan Krisis terhadap total luas wilayah Persen Persen Luas lahan hutan Persen Jumlah yang terlatih bencana daerah sudah tanggap Terlaksananya perlindungan, pengembangan dan pewarisan nilai-nilai kasundaan Kecamatan Kegiatan Kunjungan Wisatawan Meningkat Tahun Per Penggunaan bahasa sunda dalam proses belajar mengajar dan kegiatan pemeritahan Persen Persen Kemudian berdasarkan Isue Strategis di atas maka disusunlah Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Kabupaten Sumedang Tahun sebagai berikut : Tabel 2.7 Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Sumedang Tahun ASPEK /FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR NO KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH I Aspek Kesejahteraan Masyarakat II A SATUAN KONDISI KINERJA AWAL TARGET CAPAIAN KINERJA KONDISI KINERJA AKHIR Indeks Pembangunan Poin Manusia Indeks Daya Beli Poin Indeks Pendidikan Poin Indeks Kesehatan Poin Pendapatan Perkapita(adhb) Rupiah (Ribu) 13, , , , , , Indeks Gini Poin Tingkat Kemiskinan Persen Aspek Pelayanan Umum Fokus Layanan Urusan Wajib 17,

50 1 Pendidikan Angka Melek Huruf Persen Rata-Rata Lama Sekolah Tahun Kesehatan Angka Harapan Hidup Tahun Cakupan Balita Gizi Buruk yang mendapat Perawatan Pelayanan terhadap pasien gakin yang datang ke rumah sakit pada setiap unit Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 3 Lingkungan Hidup Persentase Sampah Penanganan Cakupan penduduk yang menggunakan jamban sehat Rasio luas kawasan lindung untuk menjaga keanekaragaman hayati terhadap total luas kawasan hutan 5 Penataan Ruang Kesesuaian pemanfaatan masyarakat RTRW Kabupaten Ruang Hijau(RTH) 6 Perencanaan Pembangunan Terbuka Persentase data perencanaan pembangunan yang dapat diakses Persentase kesesuaian antara muatan Renstra SKPD dengan RPJMD Persentase kesesuaian antara muatan RKPD dengan RPJMD 7 Perumahan Persentase rumah tangga penggunaan air bersih perpipaan di wilayah perkotaan Cakupan Layanan Rumah Tidak Layak Huni 8 Kepemudaan dan Olahraga Persentase masyarakat yang mendapatkan layanan atau pembinaan olahraga Meningkatkan fasilitas layanan pemuda dan olahraga Persen Persen Persen Persen Persen Persen Persen Persen Persen Persen Persen Persen Persen Persen persen

51 9 Penanaman Modal Presentase pealayanan perjinanan dan non perijinanan penanaman modal 10 Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Jumlah UMKM wirausaha Jumlah Koperasi Aktif yang melaksanakan RAT 11 Kependdudukan dan Pencatatan Sipil Presentase kepemilikan kartu keluarga Presentasi KTP Kepemilikan prentase bayi berakte kelahiran 12 Ketenagkerjaan Persen Orang ,016 1,116 1,216 1,316 1,316 Koperasi Persen Persen Persen Tingkat Pengangguran Persen Ketahanan Pangan Presentase Penaganan Daerah Rawan Pangan Prentase Penguatan Cadanagan Pangan 14 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Cakupan penangan pengaduan perempuan dan anak korban kekerasan Rasio Kekerasan terhadap perempuan Rasio kekerasan terhadap anak Partisipasi angkata kerja perempuan 15 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Rata -rata jumlah anak per keluarga Cakupan Peserta KB Aktif Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I 16 Perhubungan Persen Persen Persen Rasio Rasio ,0075 Persen Anak Persen Persen Peningkatan dukungan Persen fasilitas keselamatan lalu lintas jalan Rasio Ijin Trayek Persen Jumlah Terminal Unit Komunikasi dan Informatika Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Berbasis IT Website pemerintah 18 Pertahanan milik Persen Website

52 Pemenuhan kebutahan lahan untuk kepentingan umum 19 Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Negeri Penurunan kasus tindak criminal Penurunan kasus konflik sosial Jumlah daerah yang sudah terlatih tanggap bencana Cakupan petugas perlindungan masyarakat (Linmas) Penurunan kasus pelanggaran perda Persen Kasus Kasus Kec Persen Kasus Penurunan kasus pekat Kasus Otonomi Daerah,Pemerintahan Umum,Administrasi Keuangan Daerah,Perangkat Daerah,Kepegawaian dan Persandian Indeks kepuasan masyarakat (IKM) Persen Opini BPK WDP WDP WTP WTP WTP WTP WTP Implementasi standar Kali kompetensi jabatan structural Penerapan SPM/SP Persen Penerapan SMM/SNI/ISO Penurunan jumlah temuan terhadap ketaatan dan sistem pengendalian internal Persentase prolegda yang terselesaikan 21 Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam pembangunan Unit Kerja Temuan Persen Interval 1-8 (Tangga Arstein) Persentase PKK aktif Persen Persentase aktif 22 Sosial Posyandu Persentase perlindungan dan rehabilitasi sosial anak yang mengalami permasalahan social Persentase perlindungan dan jaminan sosial bagi lanjut usia terlantar Persentase penerimaan perlindungan sosial bagi korban bencana Persen Persen Persen Persen

53 Persentase penerimaan jaminan perlindungan,rehabilitasi dan pemberdayaan sosial bagi penyandang disabilitas dan trauma Persentase pemberdayaan sosial keluarga miskin dan pakir miskin Pertsentase PSKS dalam usaha kesejahteraan social 23 Kebudayaan Persentase sumber daya kebudayaan yang di lestarikan 24 Statistik Persentase ketersediaan data/analisis data yang dibutuhkan dalam perencanaan 25 Kearsipan Peningkatan cakupan pengolahan arsip SKPD berkategori baik Ketersediaan SDM bidang kearsipan yang mampu melaksanakan penilaian dan penyusutan arsip secara procedural 26 Perpustakaan B Jumlah kunjungan perpustakaan Pokus Layanan Urusan Pilihan 1 Perikanan dan Kelautan Peningkatan ikan 2 Pertanian Kontribusi pertanian perkebudan PDRB 3 Kehutanan produksi sektor dan terhadap Persen Persen Persen Persen Persen Persen Orang Orang Ton Persen Rasio lahan kritis Persen terhadap total luas wilayah Luas lahan hutan Persen Energi Dan Sumber Daya Mineral Pencapaian rasio elektrifikasi Perkembangnya energi alternatif di masyarakat 5 Pariwisata Jumlah kunjungan wisatawan meningkat 20 persen per tahun Jumlah objek wisata daerah yang dikembangkan 6 Perindustrian Persen KK Persen Lokasi

54 Jumlah industri mikro dan kecil Jumlah menengah industri Kontribusi sektor industri terhadap PDRB 7 Pedagangan Nilai ekspor 8 Ketransmigrasian Jumlah calon transmigran yang mendapat pelatihan dasar umum Jumlah KK yang ditempatkan sesuai surat pemberitahuan pemberangkatan III Aspek Daya Saing Daerah Laju pertumbuhan ekonomi (adhk) PDRB (adhb) Tingkat (PMTB) Investasi Industri 5,751 5,753 5,753 5,755 5,759 5,761 5,761 Industri Persen Ribu Rupiah 212, , , , , , Persen KK Persen Rupiah (Milyar) Rupiah (Milyar) 14, , , , , , , , , , , , , , RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun disusun sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sesuai dengan Undang-Undang 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Guna mencapai sasaran program yang tertuang Dalam RPJMD tahun dan RKPD Kabupaten Sumedang Tahun 2016, seluruh jajaran penyelenggara pemerintahan harus memiliki satu komitmen untuk melaksanakan seluruh agenda sebagaimana tertuang dalam RPJMD dan RKPD dimaksud, dan mempertanggungjawabkannya kepada pemangku kepentingan, stake holders dan seluruh elemen masyarakat. Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa Instansi Pemerintah berkewajiban untuk mempetanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/ target kinerja yang telah ditetapkan melalui Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). 54

55 NO 2.5 Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Perjanjian Kinerja merupakan penjabaran dari sasaaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang akan dilaksanakan SKPD dalam setiap tahun Anggaran. Rencana Kinerja tersebut, selain berfungsi sebagai alat kendali capaian kinerja organisasi juga merupakan instrument dalam menilai keberhasilan kinerja organisasi. Rencana Kinerja Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2016 sesuai dengan Perjanjian Kinerja yang memuat sasaran serta indikator kinerja Organisasi yang akan sebagai berikut : dicapai pada tahun 2016, melalui tabel Tabel 2.8 Perjanjian Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2016 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET URAIAN PROGRAM JUMLAH ANGGARAN ( DALAM RP ) Terwujudnya kelembagaan pemerintah yang efisien dan efektif Penilaian LAKIP Interval ,78 Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Peningkatan Kualitas Kebijakan Manajemen Pemerintahan Penilaian LPPD Interval 0-4 2,800 Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah Peningkatan Sarana Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Opini BPK WTP Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Peningkatan Profesionalisme

56 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET URAIAN PROGRAM JUMLAH ANGGARAN ( DALAM RP ) Tenaga Pemeriksa dan Aparatur 2. Meningkatnya kualitas SDM aparatur pemerintah Rasio belanja modal terhadap total belanja Implementasi standar kompetensi jabatan struktural Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan Persen 25,00 Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Peningkatan Perencanaan Penganggaran SKPD dan Orang/ kali 6 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Peningkatan Sarana Aparatur Peningkatan Kapasitas Sumber

57 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET URAIAN PROGRAM JUMLAH ANGGARAN ( DALAM RP ) Daya Aparatur Penerapan insentif berbasis kinerja Penerapan sistem reward Persen 50,00 Pengembangan Data/Informasi Orang Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Penerapan sistem punishment Persen 100,00 Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Pendidikan Kedinasan PeningkatanKualita s Kebijakan Manajemen Pemerintahan (Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa/Kelurahan) Penerapan dan Penegakan Hukum Penataan Sarana dan Prasarana Hukum Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen Arsip Daerah Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen Arsip Daerah Pemeliharaan

58 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET URAIAN PROGRAM JUMLAH ANGGARAN ( DALAM RP ) Rutin/Berkala Sarana Prasarana Kearsipan Penerapan SPM/SP Penerapan SMM/SNI/ISO Persen 75,00 Unit Kerja 10 Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur Pelayanan Kearsipan SKPD Penataan Peraturan Perundang - Undangan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa Pembangunan Prasarana Fasilitas Perhubungan Rehabilitasi Pemeliharaan Prasarana Fasilitas LLAJ Peningkatan Pelayanan Angkutan Pengendalian Pengamanan Lintas Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor dan Dan dan dan Lalu DAK Bidang Perhubungan

59 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET URAIAN PROGRAM JUMLAH ANGGARAN ( DALAM RP ) Pembinaan Telematika Daerah 4. Terwujudnya perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah yang akuntabel Persentase kesesuaian antara muatan Renstra SKPD dengan RPJMD Pengembangan sarana prasarana komunikasi informatika dan dan Pengembangan Aplikasi Sistem dan Konten Telematika Pengembangan Pelayanan Komunikasi Informatika dan Pengembangan Sumber Daya Komunikasi dan Informatika Penataan Administrasi Kependudukan Pengembangan Wilayah Transmigrasi Persen 100 Perencanaan Pembangunan Pengembangan Data/Informasi Kerjasama Pembangunan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan PerencanaanPemba ngunan Daerah Perencanaan Pembangunan Daerah

60 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET URAIAN PROGRAM JUMLAH ANGGARAN ( DALAM RP ) Perencanaan Pembangunan Ekonomi 5. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggara an pemerintahan Kesesuaian perencanaan pembangunan daerah dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Turunannya Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Perencanaan Sosial dan Budaya Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam Persen 100 Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh Interval 1-8 (Tangga Arstein) Perkotaan Pedesaan Perencanaan Ruang Penataan dan Tata Pengendalian Pemanfaatan Ruang Perencanaan Ruang Tata 6-7 Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Kerjasama Informasi dengan Media Masa Kerjasama Informasi dengan Media Masa Pengembangan Wawasan Kebangsaan Pendidikan Politik Masyarakat Peningkatan Peran Serta Kepemudaan

61 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET URAIAN PROGRAM JUMLAH ANGGARAN ( DALAM RP ) Peningkatan Peran Serta Kepemudaan Peningkatan Aktifitas Perempuan dalam Pembangunan (P2WKKS) Penguatan Kelembagaan Gender dan Anak Pembinaan Peran serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB-KR yang Mandiri Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/ AIDS Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa Pengembangan Komunikasi Informasi dengan Media Masa Pembinaan dan Pemasyarakatan

62 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET URAIAN PROGRAM JUMLAH ANGGARAN ( DALAM RP ) Olahraga Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga Persen 70,00 Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal Pengembangan Wawasan Kebangsaan Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan Meningkatnya kualitas penyelenggara an pendidikan Indeks Pendidikan Poin 83,83 Penyelenggaraan Pendidikan Pada BLUD Peningkatan Operasional Tingkat Satuan Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Pendidikan Menengah Pendidikan Non Formal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Manajemen Pelayanan Pendidikan

63 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET URAIAN PROGRAM JUMLAH ANGGARAN ( DALAM RP ) DAK Pendidikan Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Indeks Kesehatan Poin 71,95 Obat dan Perbekalan Kesehatan Upaya Kesehatan Masyarakat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat Perbaikan Gizi Masyarakat Pengembangan Lingkungan Sehat Pencegahan Penanggulangan Penyakit Menular Standarisasi Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas/Puskesm as Pembantu dan Jaringannya Kesehatan Remaja

64 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET URAIAN PROGRAM JUMLAH ANGGARAN ( DALAM RP ) Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan Remaja Peningkatan Keselamatan Melahirkan Anak Lansia Ibu dan Bantuan Keuangan dari Provinsi Jawa Barat Bidang Kesehatan DAK Bidang Kesehatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata DAK Bidang Kesehatan Pelayanan Kesehatan Pada BLUD Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan Keluarga Berencana pelayanan kontrasepsi DAK Bidang Keluarga Berencana

65 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET URAIAN PROGRAM JUMLAH ANGGARAN ( DALAM RP ) Meningkatnya penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan bermasyarakat 9. Meningkatnya kualitas infrastruktur wilayah di wilayah perdesaan dan perkotaan Jumlah insiden yang disebabkan masalah perbedaan agama/keyakina n Jalan kewenangan kabupaten dalam kondisi baik Panjang jalan kabupaten Cakupan daerah irigasi terhadap area pertanian Kasus 0 Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Persen 68,88 Pembangunan Jalan dan Jembatan Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan Km 826,05 Pembangunan Saluran Drainase/Goronggorong Rehabilitasi/Pemeli haraan Jalan dan Jembatan DAK Bidang Infrastruktur Jalan Pembangunan Saluran Drainase/Goronggorong Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Ha ,54 Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya Pengembangan dan Pengelolaan Konservasi Sungai, Danau & Sumber Daya Air Lainnya

66 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET URAIAN PROGRAM JUMLAH ANGGARAN ( DALAM RP ) DAK PU Irigasi Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak di perkotaan dan perdesaan Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar di perkotaan dan perdesaan Persen Pengembangan Data/Informasi PU-an Penyediaan Pengelolaan Baku ke dan Air Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan Persen 65,00 Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah Bidang ke PU-an DAK Cipta Karya Cakupan Layanan Rumah Tidak layak Huni Persen 57,01 Lingkungan Perumahan Sehat Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Pembinaan Eks Penyakit Sosial (Eks Napidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial lainnya)

67 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET URAIAN PROGRAM JUMLAH ANGGARAN ( DALAM RP ) Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 10. Terwujudnya infrastrukur di kawasan pengembangan ekonomi baru 11. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumedang Kawasan Pengembangan Ekonomi Baru Jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah Penempatan tenaga kerja Tingkat Investasi (PMTB) Indeks Beli Daya Kawasan 2 Pembinaan dan Latihan bagi Penyandang Cacat dan Eks Trauma UMKM Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah dan Produktif Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Orang Peningkatan Kesempatan Kerja Rupiah (Milyar) Pengembangan Kemitraan 3.421,48 Peningkatan Pelayanan Perizinan penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Poin 66,67 Peningkatan Keberdayaan Lembaga Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat perdesaan Peningkatan Keberdayaan dan Kemandirian Lembaga Ekonomi

68 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET URAIAN PROGRAM JUMLAH ANGGARAN ( DALAM RP ) dan Kesejahteraan Masyarakat Perdesaan Kluster industri mikro dan kecil Kluster industri menengah DAK Perdagangan Pasar Peningkatan Efesiensi Perdagangan dalam Negeri Industri Pengembangan Sistem Pendukung Bagi Usaha Mikro Kecil Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Industri 19 Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Pelatihan kerja Orang 600 Peningkatan Kualitas Penyelesaian perselisihan hubungan industrial Pengawasan Ketenagakerjaa n Perlindungan tenaga kerja Kawasan strategis kabupaten Produktifitas Tenaga Kerja Kasus 0-12 Peningkatan dan dan Pemberdayaan Kelembagaan Hubungan Industrial Perusahaan 845 Perlindungan Tenaga kerja dan Pengembangan Sistem Pengawasan Ketenagakerjaan Orang Perlindungan Jaminan Sosial Kawasan 6 dan

69 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET URAIAN PROGRAM JUMLAH ANGGARAN ( DALAM RP ) Jumlah objek Objek Wisata 1 Penyiapan wisata daerah potensi sumberdaya, yang sarana dan dikembangkan prasarana daerah 12. Meningkatnya pemerataan pendapatan masyarakat Kredit Perbankan kepada UKM Pengembangan Destinasi Pariwisata Rupiah (Juta) Peningkatan promosi kerjasama Indeks Gini Poin 0.27 dan Meningkatnya ketahanan pangan daerah Akses untuk lokal pasar produk Penggunaan teknologi dan rekayasa produk pertanian Jenis Produk 16 Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Jenis Teknologi Perlindungan Konsumen pengamanan Perdagangan dan 2 Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebun an) Peningkatan Kesejahteraan Petani Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebun an) Peningkatan Pemasaran hasil Produksi Pertanian/Perkebun an Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebun an 69

70 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET URAIAN PROGRAM JUMLAH ANGGARAN ( DALAM RP ) Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebun an Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebun an Lapangan Pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Peningkatan Produksi Peternakan Hasil Peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan Pembangunan Sarana, Prasarana dan Infrastruktur Pertanian lainnya DAK Bidang Pertanian Peningkatan Kesehatan Masyarakat Veteriner Pengembangan Data / Informasi Peternakan / Perikanan Proggram Peningkatan Pengelolaan Hasil Produksi Peternakan Peningkatan Kapasitas Sumber

71 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET URAIAN PROGRAM JUMLAH ANGGARAN ( DALAM RP ) Daya Manusia Peternakan dan Perikanan 14. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup berkelanjutan Rasio luas kawasan lindung untuk menjaga keanekaragama n hayati terhadap total luas kawasan hutan Pengembangan Budidaya Perikanan Peningkatan Konsumsi Perikanan Hasil Optimalisasi pengolahan dan pemasaran produksi perikanan Peningkatan Sarana/Prasarana Bidang Perikanan Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebun an Pembangunan Sarana, Prasarana dan Infrastruktur Pertanian lainnya Persen Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Pengembangan Agribisnis Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan Rehabilitasi dan Lahan Hutan Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan

72 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET URAIAN PROGRAM JUMLAH ANGGARAN ( DALAM RP ) Rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH) Rasio Lahan Kritis terhadap total luas wilayah Luas hutan lahan Jumlah daerah yang sudah terlatih tanggap bencana Perencanaan Pengembangan Hutan dan Peningkatan Pengendalian Polusi DAK Energi Pedesaan Persen 9,36 Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Persen 7,23 Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Persen 28,90 Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kecamatan 9 Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan

73 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET URAIAN PROGRAM JUMLAH ANGGARAN ( DALAM RP ) Pengendalian Air Tanah 15. Lestarinya nilai-nilai kesundaan Terlaksananya perlindungan, pengembangan, dan pewarisan nilai-nilai kasundaan Kegiatan 50 Pengembangan Nilai Budaya Kunjungan wisatawan meningkat tahun per Persen 60,00 Pengelolaan Keragaman Budaya Penggunaan bahasa sunda dalam proses belajar mengajar dan kegiatan pemerintahan Pengembangan Pemasaran Pariwisata Persen 60,00 Pengembangan Nilai Budaya Pengelolaan Kekayaan Budaya Pengelolaan Keragaman Budaya

74 BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN PENGUKURAN KINERJA Pemerintah Kabupaten Sumedang selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban pertanggungjawaban kepada publik melalui penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumedang yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi pemerintah. Laporan tersebut merupakan gambaran penilaian tingkat keberhasilan atau kegagalan capaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja, yang telah ditetapkan melalui visi dan misi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun , dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun Anggaran 2016, maupun, Komitmen Perjanjian Kinerja Bupati Sumedang Tahun Keterkaitan Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Selanjutnya untuk menggambarkan keterkaitan capaian RPJMD, berupa Pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, dapat tergambarkan dalam deskripsi sebagai berikut. TABEL 3.1 HUBUNGAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PADA TAHUN 2018 SUMEDANG SEJAHTERA, NYUNDA, MAJU, MANDIRI DAN AGAMIS Misi Tujuan Sasaran Mewujudkan reformasi pemerintahan daerah birokrasi dalam dalam mewujudkan kelembagaan, pelayanan publik dan SDM, dan sistem kualitas demokrasi pelayanan publik 1 Meningkatkan efektivitas Terwujudnya kelembagaan pemerintah yang efisien dan efektiff Meningkatnya kualitas SDM aparatur pemerintah Meningkatnya kualitas 74

75 2 Mengembangkan sumber daya manusia Kabupaten Sumedang yang sehat, cerdas, terampil, dan produktif dilandasi dengan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan 3 Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah 4 Mengembangkan perekonomian Kabupaten Sumedang yang berdaya saing dan berkeadilan, serta memberdayakan dan melindungi kelompok-kelompok usaha kecil dan menengah 5 Mengembangkan lingkungan Kabupaten Sumedang yang aman, nyaman, dan lestari berbasis budaya dan nilai-nilai kesundaan sebagai daya ungkit pembangunan 1.2. Mewujudkan kualitas demokrasi 2.1. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Kabupaten Sumedang 3.1. Mewujudkan ketersediaan dan pemerataan infrastruktur wilayah yang berkualitas 4.1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup dan nilai-nilai kesundaan di Kabupaten Sumedang pelayanan public Terwujudnya perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah yang akuntabel Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Meningkatnya penerapan nilainilai agama dalam kehidupan bermasyarakat Meningkatnya kualitas infrastruktur wilayah dalam mendorong pengembangan wilayah Terwujudnya infrastrukur di kawasan pengembangan ekonomi baru Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumedang Meningkatnya pemerataan pendapatan masyarakat Meningkatnya ketahanan pangan daerah Meningkatnya kualitas lingkungan hidup berkelanjutan Lestarinya nilai-nilai kesundaan 3.2.Capaian Indikator Kinerja Sasaran Organisasi Misi adalah Upaya-upaya yang akan dilakukan dalam rangka mewujudkan Visi pada tahun 2018 Sumedang Senyum Manis maka disusunlah lima misi. Misi tersebut adalah sebagai berikut: 75

76 1. Meningkatkan efektivitas pemerintahan daerah dalam mewujudkanreformasi birokrasi dan kualitas demokrasi. 2. Mengembangkan sumber daya manusia Kabupaten Sumedangyang sehat, cerdas, terampil, dan produktif yang dilandasi dengannilai-nilai keimanan dan ketaqwaan. 3. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah. 4. Mengembangkan perekonomian Kabupaten Sumedang yangberdaya saing dan berkeadilan, serta memberdayakan danmelindungi kelompokkelompok usaha kecil dan menengah. 5. Mengembangkan lingkungan Kabupaten Sumedang yang aman,nyaman, dan lestari berbasis budaya dan nilai-nilai kesundaansebagai daya ungkit pembangunan. Pencapaian Misitersebut didukung oleh Implementasi daripada Indikator Sasaran. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yangdiformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Berikut penjabaran masing-masing sasaran dari setiap tujuan. 1. Tujuan 1 : Mewujudkan reformasi birokrasi dalam kelembagaan, SDM,dan sistem pelayanan publik.sasaran pencapaian tujuan 1 ini antara lain : 1) Terwujudnya kelembagaan pemerintah yang efisien dan efektif; 2) Meningkatnya kualitas sumber daya manusia (SDM) aparatur pemerintah; 3) Meningkatnya kualitas pelayanan publik; 4) Terwujudnya perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah yang akuntabel. 2. Tujuan 2 : Meningkatkan kualitas demokrasi Sasaran pencapaian tujuan 2 ini adalah meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan. 3. Tujuan 3 : Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Kabupaten Sumedang Sasaran pencapaian tujuan 3 ini antara lain: 1) Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan. 2) Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. 3) Meningkatnya penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan masyarakat. 76

77 4. Tujuan 4 : Mewujudkan ketersediaan dan pemerataan infrastruktur wilayah yang berkualitas. Sasaran pencapaian tujuan 4 ini adalah 1) Meningkatnya kualitas infrastruktur wilayah dalam mendorong pengembangan wilayah. 2) Terwujudnya infrastruktur di kawasan pengembangan ekonomi baru. 5. Tujuan 5 : Meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sasaran pencapaian tujuan 5 ini antara lain: 1) Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumedang. 2) Meningkatnya pemerataan pendapatan masyarakat. 3) Meningkatnya ketahanan pangan daerah. 6. Tujuan 6 : Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup dan nilai-nilai kesundaan di Kabupaten Sumedang. Sasaran pencapaian tujuan 6 ini adalah sebagai berikut: 1) Meningkatnya kualitas lingkungan hidup berkelanjutan. 2) Lestarinya nilai-nilai kesundaan. Pencapaian Indikator Kinerja Sasaranyangterukurdalam Perjanjian Kinerja Bupati dilaksanakan oleh seluruh pemangku Urusan Pemerintahan yang dalam hal ini adalah SKPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang. Adapun Realisasi Capaian Indikator Sasaran tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 REKAP CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SASARAN TAHUN 2016 TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%) PERSENTASE (TOTAL PERSENTASE SASARAN :J ML SASARAN X 100 Tujuan 1 : Mewujudkan Sasaran 1 : Terwujudnya Penilaian LAKIP Interval ,78 48,

78 reformasi birokrasi dalam kelembagaan, SDM, dan sistem pelayanan publik. kelembagaan pemerintah yang efisien dan efektif Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas SDM aparatur pemerintah Penilaian LPPD Interval 0-4 2,800 3, Opini BPK WTP WTP Rasio belanja modal terhadap total belanja Persen 25,00 18, TOTAL JUMLAH SASARAN Implementasi standar kompetensi jabatan struktural Penerapan insentif berbasis kinerja Penerapan sistem reward Orang/ kali Persen 50, Orang , Penerapan sistem punishment Persen 100,00 98, Sasaran 3 : Meningkatnya kualitas pelayanan publik Sasaran 4 : Terwujudnya perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah yang akuntabel TOTAL JUMLAH SASARAN Indeks kepuasan masyarakat (IKM) Penerapan SPM/SP Penerapan SMM/SNI/ISO Persen Persen 75,00 76, Unit Kerja TOTAL JUMLAH SASARAN Persentase kesesuaian antara muatan Renstra SKPD dengan RPJMD Kesesuaian perencanaan pembangunan daerah dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Turunannya Persen Persen TOTAL JUMLAH SASARAN PERSENTASE CAPAIAN TUJUAN 1 = / 4 Sasaran *100 = 91,94% PERSENTASE CAPAIAN MISI KE I = /2 Tujuan *100 = 95,97 191,95 78

79 Tujuan 2 : Meningkatkan kualitas demokrasi Sasaran 5 : Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Interval 1-8 (Tangga Arstein) Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 Persen 70,00 70, TOTAL JUMLAH SASARAN PERSENTASE TUJUAN 2 = 100/ 1 Sasaran *100 = 100% Tujuan 3 : Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Kabupaten Sumedang Sasaran 6 : Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan Indeks Pendidikan Poin 83,83 61, Sasaran 7 : Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat TOTAL JUMLAH SASARAN Indeks Kesehatan TOTAL JUMLAH SASARAN 7 Poin 71,95 79, Sasaran 8 : Meningkatnya penerapan nilainilai agama dalam kehidupan bermasyarakat Jumlah insiden yang disebabkan masalah perbedaan agama/keyakinan Kasus TOTAL JUMLAH SASARAN PERSENTASE TUJUAN 3 = 284,4 / 3 Sasaran *100 = 94,74% PERSENTASE MISI KE 2 = 94,75/1*100= 94,74 94,74 Tujuan 4 : Mewujudkan ketersediaan dan pemerataan infrastruktur wilayah yang berkualitas. Sasaran 9 : Meningkatnya kualitas infrastruktur wilayah di wilayah perdesaan dan perkotaan Jalan kewenangan kabupaten dalam kondisi baik Panjang kabupaten jalan Persen 68,88 57, Km 826,05 774,

80 Cakupan daerah irigasi terhadap area pertanian Ha , , Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak di perkotaan dan perdesaan Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar di perkotaan dan perdesaan Cakupan Layanan Rumah Tidak layak Huni Persen 63 87,65* Persen 65,00 72, Persen 57,01 11, TOTAL JUMLAH SASARAN Sasaran 10 : Terwujudnya infrastrukur di kawasan pengembangan ekonomi baru Kawasan Pengembangan Ekonomi Baru Kawasan TOTAL JUMLAH SASARAN PERSENTASE TUJUAN 4 = 191,56 / 2 sasaran *100 = 95,78% Tujuan 5 : Meningkatkan kesejahteraan masyarakat. PERSENTASE MISI KE 3= 95,78/1 *100 = 95,78 % 95,78 Sasaran 11 : Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumedang Jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah Penempatan tenaga kerja UMKM Orang Tingkat Investasi (PMTB) Rupiah (Milyar) Indeks Daya Beli Poin 66,67 67, Kluster industri mikro dan kecil Kluster industri menengah Industri Industri Pelatihan kerja Orang

81 Penyelesaian perselisihan hubungan industrial Pengawasan Ketenagakerjaan Perlindungan tenaga kerja Kawasan strategis kabupaten Jumlah objek daerah wisata yang dikembangkan Kasus Perusahaan Orang , Kawasan Objek Wisata TOTAL JUMLAH SASARAN 11 1, Sasaran 12 : Meningkatnya pemerataan pendapatan masyarakat Kredit Perbankan kepada UKM Rupiah (Juta) Indeks Gini Poin ,349 77,36 Akses untuk local pasar produk Jenis Produk TOTAL JUMLAH SASARAN Sasaran 13 : Meningkatnya ketahanan pangan daerah Penggunaan teknologi dan rekayasa produk pertanian Jenis Teknologi TOTAL JUMLAH SASARAN PERSENTASE TUJUAN 5 = 403,41 / 3 Sasaran * 100 = 134,47% PERSENTASE MISI KE 4 = 134,47/1*100 = 134,47% 134,47 Tujuan 6 : Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup dan nilai-nilai kesundaan di Kabupaten Sumedang. Sasaran 14 : Meningkatnya kualitas lingkungan hidup berkelanjutan Rasio luas kawasan lindung untuk menjaga keanekaragaman hayati terhadap total luas kawasan hutan Persen Rasio Terbuka (RTH) Ruang Hijau Persen 9,36 5, Rasio Lahan Kritis terhadap total luas wilayah Persen 7,23 7, Luas lahan hutan Persen 28,90 30,

82 Jumlah daerah yang sudah terlatih tanggap bencana Kecamatan TOTAL JUMLAH SASARAN sasaran 15 : Lestarinya nilainilai kesundaan Terlaksananya perlindungan, pengembangan, dan pewarisan nilai-nilai kasundaan Kegiatan Kunjungan wisatawan meningkat tahun per Persen 60,00 60, Penggunaan bahasa sunda dalam proses belajar mengajar dan kegiatan pemerintahan Persen 60,00 60, TOTAL JUMLAH SASARAN PERSENTASE TUJUAN 6 = 194,27 / 2 Sasaran *100 = 97,13% PERSENTASE MISI KE 5 = 97,13/1*100= 97,13 97,13 PERSENTASE KUMULATIF TOTAL SASARAN 102, ,25 PERSENTASE KUMULATIF TOTAL TUJUAN 102,35 614,07 PERSENTASE KUMULATIF TOTAL MISI 103,62 518,10 Selanjutnya untuk mempermudah interpretasi atas pencapaian perjanjian kinerja serta indikator kinerja utama makro diberlakukan penggunaan makna dari nilai sebagai berikut : 82

83 SKALA PENILAIAN SKALA PENILAIAN KATAGORI PENILAIAN 100 Sangat Baik Baik Cukup Kurang < 40 Sangat Kurang Realisasi target Indikator Kinerja Sasaran Organisasi yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun , dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun Anggaran 2016,Indikator Kinerja Utama, maupun Komitmen Perjanjian Kinerja Bupati Sumedang Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 3.3 sebagai berikut : TABEL 3.3 PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2016 NO SASARAN INDIKATOR CAPAIAN SATUAN TARGET REALISASI STRATEGIS KINERJA (%) Terwujudnya Interval 0- Penilaian LAKIP kelembagaan ,78 48,50 101,50 pemerintah yang Penilaian LPPD Interval 0-4 2,800 3, ,78 efisien dan Opini BPK WTP WTP 100 efektif Rasio belanja modal terhadap Persen 25,00 18,53 74,12 total belanja 2. Meningkatnya Implementasi kualitas SDM standar aparatur kompetensi Orang/ kali ,33 pemerintah jabatan struktural Penerapan insentif berbasis Persen 50, kinerja Penerapan sistem reward Orang Penerapan sistem punishment Persen 100,00 98,41 98,41 3. Meningkatnya kualitas pelayanan publik Indeks kepuasan masyarakat (IKM) Penerapan SPM/SP Persen Persen 75,00 76,

84 NO SASARAN INDIKATOR CAPAIAN SATUAN TARGET REALISASI STRATEGIS KINERJA (%) Penerapan SMM/SNI/ISO Unit Kerja Terwujudnya Persentase perencanaan dan kesesuaian pengendalian antara muatan pembangunan Renstra SKPD Persen daerah yang dengan RPJMD Akuntabel 5. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan Kesesuaian perencanaan pembangunan daerah dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Turunannya Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 Persen Interval 1-8 (Tangga Arstein) Persen 70,00 70, Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan Indeks Pendidikan Poin 83,83 61,40 73,24 7. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat 8. Meningkatnya penerapan nilainilai agama dalam kehidupan bermasyarakat 9. Meningkatnya kualitas infrastruktur wilayah di wilayah perdesaan dan perkotaan Indeks Kesehatan Jumlah insiden yang disebabkan masalah perbedaan agama/keyakina n Jalan kewenangan kabupaten dalam kondisi baik Panjang kabupaten jalan Cakupan daerah irigasi terhadap area pertanian Poin 71,95 79, Kasus Persen 68,88 57,61 83,63 Km 826,05 774,60 93,77 Ha , ,50 102,03 84

85 NO SASARAN INDIKATOR CAPAIAN SATUAN TARGET REALISASI STRATEGIS KINERJA (%) Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak di perkotaan dan perdesaan Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar di perkotaan dan perdesaan Persen ,65 139,13 Persen 65,00 72,00 110, Terwujudnya infrastrukur di kawasan pengembangan ekonomi baru 11. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumedang Cakupan Layanan Rumah Tidak layak Huni Persen 57,01 11,4 20 Kawasan Pengembangan Ekonomi Baru Kawasan Jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah Penempatan tenaga kerja Tingkat Investasi (PMTB) Indeks Daya Beli Kluster industri mikro dan kecil UMKM ,83 Orang ,60 Rupiah (Milyar) Poin 66,67 67, Industri ,55 Kluster industri menengah Industri ,73 Pelatihan kerja Orang Penyelesaian perselisihan hubungan Kasus ,66 industrial Pengawasan Ketenagakerjaan Perusahaan ,83 Perlindungan tenaga kerja Orang

86 NO SASARAN INDIKATOR CAPAIAN SATUAN TARGET REALISASI STRATEGIS KINERJA (%) Kawasan strategis kabupaten Kawasan Jumlah objek wisata daerah yang dikembangkan Objek Wisata Meningkatnya pemerataan pendapatan masyarakat Kredit Perbankan kepada UKM Indeks Gini Rupiah (Juta) Poin , , Meningkatnya ketahanan pangan daerah Akses untuk lokal pasar produk Penggunaan teknologi dan rekayasa produk pertanian Jenis Produk Jenis Teknologi , Meningkatnya kualitas lingkungan hidup berkelanjutan 15. Lestarinya nilainilai kesundaan Rasio luas kawasan lindung untuk menjaga keanekaragaman hayati terhadap total luas kawasan hutan Persen ,02 Rasio Ruang Terbuka Hijau Persen 9,36 5,24 55,98 (RTH) Rasio Lahan Kritis terhadap total luas Persen 7,23 7,24 100,13 wilayah Luas lahan hutan Persen 28,90 30,14 104,2 Jumlah daerah yang sudah terlatih tanggap bencana Terlaksananya perlindungan, pengembangan, dan pewarisan nilai-nilai kasundaan Kunjungan wisatawan meningkat per tahun Kecamatan Kegiatan Persen 60,00 60,

87 NO SASARAN INDIKATOR CAPAIAN SATUAN TARGET REALISASI STRATEGIS KINERJA (%) Penggunaan bahasa sunda dalam proses belajar mengajar dan kegiatan pemerintahan Persen 60,00 60, Berdasarkan data pada Tabel 3.3 di atas, capaian sasaran kinerja menunjukan kinerja yang Sangat Baik (102,75 % ) dari target yang telah di tetapkan sesuai Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Kabupaten Sumedang Tahun , Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2016 maupun Dokumen Perjanjian Kinerja Kabupaten Sumedang Tahun Adapun Rekap Penilaian Sasaran Kinerja Organisasi yaitu sebagai berikut : Tabel 3.4 REKAP PENILAIAN SASARAN KINERJA ORGANISASI NO SASARAN KINERJA ORGANISASI CAPAIAN % PREDIKAT 1. Terwujudnya kelembagaan pemerintah yang efisien dan efektif 2. Meningkatnya kualitas SDM aparatur pemerintah BAIK SANGAT BAIK 3. Meningkatnya kualitas pelayanan publik CUKUP 4. Terwujudnya perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah yang akuntabel 5. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan 6. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan 7. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat 8. Meningkatnya penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan bermasyarakat BAIK BAIK CUKUP SANGAT BAIK BAIK 87

88 9. Meningkatnya kualitas infrastruktur wilayah di wilayah perdesaan dan perkotaan BAIK 10. Terwujudnya infrastrukur di kawasan pengembangan ekonomi baru 11. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumedang 12. Meningkatnya pemerataan pendapatan masyarakat BAIK SANGAT BAIK SANGAT BAIK 13. Meningkatnya Ketahanan Pangan daerah BAIK 14. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup berkelanjutan BAIK 15. Lestarinya nilai-nilai kesundaan BAIK JUMLAH KESELURUHAN CAPAIAN SASARAN KINERJA 1.541,89 PERSENTASE ( Jumlah Total : 15 x 100%) 102,75 SANGAT BAIK 3.3Pengukuran Capaian Indikator Kinerja Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2014 tentang Sususnan Organisasi Tata Kerja Perangkat Daerah, dengan 62 SKPD yang terdiri atas 13 Dinas,6 Badan,2 Sekretariat, Inspektorat, BLU Rumah Sakit,Satpol Pamong Praja,3 Kantor,26 Kecamatan,dan 7 Kelurahan telah melaksanakan 28 kebijakan 6 Tujuan 15 Sasaran kinerja, dan 49 indikator kinerja yang ditunjangoleh 253.Berikutadalahcapaiankinerjaprioritas sasaran yang dilaksanakanpadatahun

89 1. SasaranStrategis : TERWUJUDNYA KELEMBAGAAN PEMERINTAH YANG EFISIEN DAN EFEKTIF CAPAIANKINERJA Penilaian LAKIP INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%) KINERJA Penilaian LAKIP Interval ,78 48,50 101,50 Penilaian LPPD INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%) KINERJA Penilaian LPPD Interval 0-4 2,800 3, ,78 Opini BPK INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%) KINERJA Opini BPK WTP WTP 100 Rasio Belanja Modal Terhadap Total Belanja INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%) KINERJA Rasio Belanja Persen 25,00 18,53 74,12 Modal Terhadap Total Belanja 89

90 DESKRIPSI SASARAN 1 : TERWUJUDNYA KELEMBAGAAN PEMERINTAH YANG EFISIEN DAN EFEKTIF Pemerintah Kabupaten Sumedang senantiasa berupaya mewujudkan Kelembagaan Pemerintah Yang Efektif dan Efisien. Langkah-langkah yang diambil Pemerintah diantaranya adalah menciptakan sebuah penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang Akuntabel, baik dari segi kinerja organisasi maupun dari segi kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah. Atas konsistensi Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam mewujudkan Kelembagaan Pemerintah yang efisien dan efektif, Pemerintah Kabupaten Sumedang dari tahun ke tahun secara intens meningkatkan hasil Penilaian LKIP, Penilaian LPPD, Penilaian Opini BPK WTP dan mampu merasionalisasikan Belanja Modal Terhadap Total Belanja. Adapun beberapa Capaian yang diupayakan Pemerintah dalam mewujudkan Kelembagaan Pemerintah Yang Efektif dan Efisien yaitu sebagai berikut : Hasil evaluasi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP ) menunjukan bahwa Pemerintah Kabupaten Sumedang memperoleh nilai 48,50 atau predikat (C). Penilaian tersebut menunjukan tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran masih banyak memerlukan perbaikan jika dihubungkan dengan capaian kinerja kualitas pembangunan budaya kinerja birokrasi dan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi pada hasil di Pemerintah Kabupaten Sumedang. Data singkat terkait Penilaian LKIP adalah sebagai berikut : KOMPONEN YANG DINILAI Tabel 3.5 PENILAIAN LKIP TAHUN 2015 BOBOT NILAI Perencanaan 35 14,04 16,68 Pengukuran Kinerja 20 7,06 9,56 Pelaporan Kinerja 15 9,65 9,66 Evaluasi Internal 10 4,19 4,19 Capaian Kinerja 20 11,57 8,41 NILAI HASIL EVALUASI ,52 48,50 TINGKAT AKUNTABILITAS KINERJA C C 90

91 Hasil EKPPD di tingkat Provinsi menunjukan bahwa Pemerintah Kabupaten Sumedang status kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan skor (3.0188) atau dengan kategori prestasi Sangat Tinggi atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah berdasarkan LPPD Tahun Metode EKPPD tahun 2016 terhadap LPPD tahun 2015 dilakukan dengan menilai 2 (dua) variable yaitu : 1. Indeks capaian kinerja, terdiri dari penilaian pada tataran (a).pengambil Kebijakan, (b). Pelaksana Kebijakan. Tataran Pengambil Kebijakan yakni kinerja Kepala Daerah dan DPRD yang penilaiannya dilakukan pada Tataran Pelaksana Kebijakan Daerah yakni Kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Tataran Pengambil Kebijakan mendapatkan skor atau dengan prestasi Sangat Tinggi. Tataran Pelaksana Kebijakan Daerah terdiri dari aspek administrasi umum dan urusan Pemerintahan. Penilaian pada Tataran Pelaksana Kebijakan Daerah mendapatkan skor atau dengan kategori prestasi Tinggi. 2. Indeks Kesesuaian Materi dilakukan terhadap penyajian materi LPPD yang meliputi Urusan Desentralisasi, Tugas Pembantuan dan Tugas Umum Pemerintahan, Gambaran Umum Daerah, Kelengkapan Komponen RPJMD sesuai dengan PP Nomor 3 Tahun 2007 dan Penyajian Indikator Kinerja Kunci (IKK). Hasil penilaian mendapatkan skor 4,0000. Prestasi lainnya yang memiliki nilai strategis pada Tahun 2016 adalah meningkatnya opini BPK tetap WTP. Perolehan tersebut selain membanggakan karena telah mampu meraih kinerja sesuai yang telah ditargetkan dalam RPJMD tahun atau 100 %,sekaligus tantangan dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih dari Kolusi,Korupsi,dan Neopotisme seperti yang diamanatkan undang-undang.rasionalisasi Belanja Modal terhadap Total Belanja dengan persentase : mencapai 74,12 %, dengan realisasi 18,53 % dari target Tahun 2016 sebesar 25%, Keberhasilan kinerja sasaran Satu (1) diukur melalui presentase rata-rata jumlah kumulatif capaian presentase Empat (4) indikator kinerja yang telah ditargetkan pada dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016, Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2016 dan Indikator Kinerja 91

92 PemerintahDaerah Kabupaten Sumedang Tahun yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumedang Tahun yaitu Capaian kinerja penilaian LKIP Tahun 2016, Capaian Kinerja Penilaian LPPD Tahun 2016, Capaian Kinerja Opini BPK Tahun Anggaran 2016, dan Capaian Kinerja Belanja Modal terhadap Total Belanja. Cara perhitunganindikatorkinerjaadalahsebagaiberikut: Capaian sasarankinerja terwujudnya kelembagaan pemerintah yang efisien dan efektif tersebutdihitungdengancarapenjumlahan secara kumulatif presentase capaian kinerja 4 inidikator kinerja yaitu Capaian Penilaian LKIP,Capaian Indikator Kinerja Penilaian LPPD,Capaian Kinerja Opini BPK,dan Capaian Kinerja Rasio Belanja Modal terhadap Total Belanja pada kolom tujuh (7) Tabel 3.3 dibagi 4 indikator kinerja dikali seratus persen (100 %) sebagai berikut : Hasil Penjumlahan Presentase : 383,4 X 100 % : 95,85 % Jumlah Indikator 4 Dengan demikian Capaiankinerjaorganisasiuntukkinerjasasaranstrategisterwujudnya kelembagaan pemerintah yang efisien dan efektif sesuaidenganhasilpengukurankinerjaorganisasimencapai95,85 % atau Baik. 2.Sasaran Strategis MENINGKATNYA KUALITAS SDM APARATURPEMERINTAH CAPAIANKINERJA Implementasi Standar Kompetensi Jabatan Struktural INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%) KINERJA Implementasi Standar Kompetensi Jabatan Struktural Orang/ kali ,33 92

93 Penerapan Insentif Barbasis Kinerja INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%) KINERJA Penerapan insentif Persen berbasis kinerja Penerapan Sistem Reward INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%) KINERJA Penerapan Sistem Orang ,00 Reward Penerapan Sistem Punishment INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%) KINERJA Penerapan System Punishment Persen ,41 98,41 DESKRIPSI SASARAN 2 : MENINGKATNYA KUALITAS SDM APARATUR PEMERINTAH Peningkatan kualitas SDM aparatur di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang merupakan salah satu dimensi yang penting dalam sebuah Pemerintahan. Roda pembangunan tidak mungkin akan berjalan secara optimal tanpa didukung oleh aparatur yang berada dalam sebuah Organisasi Pemerintahan. Atas dasar hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Sumedang mempunyai komitmen yang kuat untuk meningkatkan kualitas SDM aparatur dilingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang. Langkah yang diambil Pemerintah diantaranya melalui Pendidikan dan Pelatihan bagi aparatur ASN, kemudian upaya peningkatan kesejahteraan pegawai melalui Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) berbasis kinerja, upaya lain yang 93

94 dilakukan Pemerintah adalah melalui pemberian reward dan punishment bagi aparatur pegawai ASN dilingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang. Adapun data singkat yang menunjang Kinerja Sasaran 2 adalah sebagai berikut : Tabel 3.6 JUMLAH PEGAWAI YANG MENGIKUTI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TAHUN 2016 NO JENIS DIKLAT STRUKTURAL JUMLAH (orang) KETERANGAN 1 Diklatpim Tk. II 2 Biaya dari APBD 2 Diklatpim Tk. III 10 Biaya dari APBD 3 Diklatpim Tk. III 1 Biaya dari APBN 4 Diklatpim Tk. IV 10 Biaya dari APBD Jumlah 23 Tabel 3.7 JUMLAH PEGAWAI YANG MENGIKUTI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS NO JENIS DIKLAT STRUKTURAL JUMLAH (orang) KETERANGAN 1 Diklat Teknis Pengelolaan Keuangan Berbasis 33 APBD Aktual 2 Diklat Teknis Pengelolaan Kepegawaian 40 APBD 3 Diklat Teknis 23 Non APBD Jumlah 96 Tabel. 3.8 JUMLAH PEGAWAI YANG MENGIKUTI DIKLAT FUNGSIONAL NO JENIS DIKLAT JUMLAH (orang) SUMBER DANA 1 Diklat Pembentukan Auditor Ahli 7 APBD 2 Diklat substantif pengawas pemerintahan 3 APBD 94

95 Jumlah 10 Tabel 3.9 PEJABAT STRUKTURAL BERDASARKAN JENIS KELAMIN NO ESSELON JENIS KELAMIN L P JUMLAH 1. Esselon II a Esselon II b Esselon III a Esselon III b Esselon IV a Esselon IV b Esselon V a Jumlah Sumber :Bidang Kinerja dan karir Tabel 3.10 REKAPITULASI KEPUTUSAN BUPATI SUMEDANG DALAM JABATAN ADMINISTRASI DAN PENGAWAS TAHUN 2016 NO NO SK DAN TANGGAL PELATIKAN PERIHAL ESELON (ORANG) II III IV V KEPALA SEKOLAH /Kep.26/BKPP/20 16, tgl 25 Januari 2016, tgl pelantikan : 25 Januari /Kep.27/BKPP/20 16, tgl 25 Januari 2016, tgl pelantikan : 25 Januari /Kep.28/BKPP/20 16, tgl 25 Januari 2016, tgl pelantikan : 25 Januari 2016 Pengangkatan dan Alih Tugas Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Administrator di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang Pengangkatan dan Alih Tugas Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Pengawas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang Pengangkatan dan Alih Tugas Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Pelaksana di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang

96 4 880/Kep.35/BKPP/2016, tgl 12 Februari /Kep.117/BKPP/ 2016, tgl 19 Agustus /Kep.28/BKPP/ 2016, tgl 09 September /Kep.28/BKPP/ 2016, tgl 09 September 2016 Pemberhentian Sdr. HUSNI THAMRIN, NIP dari Jabatan Kepala UPTD Gudang Farmasi dan Perbekalan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang Pengangkatan dan Alih Tugas Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang Pengangkatan dan Alih Tugas Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Administrator di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang Pengangkatan dan Alih Tugas Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Pengawas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang Jumlah

97 Tabel 3.11 REKAPITULASI KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PENGANGKATAN DALAM JABATAN DI LINGKUNGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2016 NO NO DAN TGL KEPUTUSAN PERIHAL ESELON (ORANG) II III IV V KEPALA SEKOLAH 1. Keputusan Menteri Dalam Pemberhentian dan Negeri Republik Pengangkatan dari dan dalam Indonesia Jabatan Administrator selaku DUKCAPIL Tahun 2016, Kepala Bidang Informasi tgl 5 September 2016 Kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sumedang 2. Keputusan Menteri Dalam Pemberhentian dan Negeri Republik Pengangkatan dari dan dalam Indonesia Jabatan Administrator selaku DUKCAPIL Tahun 2016, Sekretaris Dinas tgl 5 September 2016 Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sumedang 3. Keputusan Menteri Dalam Pemberhentian dan Negeri Republik Pengangkatan dari dan dalam Indonesia Jabatan Administrator selaku DUKCAPIL Tahun 2016, Kepala Bidang Pencatatan tgl 5 September 2016 Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sumedang Jumlah Tabel 3.12 JUMLAH PEMROSESAN KENAIKAN PANGKAT NO. JENIS KP PERIODE PERIODE PERIODE 1 TAHUN USUL TERBIT USUL TERBIT USUL TERBIT SK SK SK 1. Gol. IV/d ke IV/e Gol. IV/c ke VI/d Gol. IV/b ke IV/c Gol. IV/a ke IV/b Gol. III/d ke IV/a Gol. III/c ke III/d Gol. III/b ke III/c Gol. III/a ke III/b

98 9. Gol. II/d ke III/a Gol. II/c ke II/d Gol. II/b ke II/c Gol. II/a ke II/b Gol. I/d ke II/a Gol. I/c ke I/d Gol. I/b ke I/c Gol. I/a ke I/b Jumlah : Tabel 3.13 JUMLAH PEMBERIAN PENGHARGAAN NO. JENIS PENGHARGAAN MASA KERJA JUMLAH (ORANG) 1. SATYALANCANA KARYA SATYA XXX SATYALANCANA KARYA SATYA XX SATYALANCANA KARYA SATYA X 39 JUMLAH : 199 Tabel 3.14 JUMLAH PEGAWAI YANG CUTI s.d Bulan DESEMBER 2016 NO. UNIT KERJA JUMLAH (orang) KET 1. Cuti Karena Alasan Penting 2 2. Cuti Tahunan Cuti Besar Cuti di Luar Tanggungan Negara 1 5. Cuti melahirkan 4 6. Cuti Bebas Tugas 1 7. Cuti Sakit

99 Tabel 3.15 JUMLAH PENERAPAN SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN TAHUN 2016 NO. INDIKATOR JUMLAH (Orang/Kali) KET 1. SANKSI BERAT 10 Orang - Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun 2 orang - Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah - - Pembebasan dari jabatan - - Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS 4 Orang - Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS 2. SANKSI SEDANG 4 orang - Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun - Penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun - - Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun - 3. SANKSI RINGAN 2 orang - Teguran Lisan - - Teguran tertulis - - Pernyataan tidak puas secara tertulis 2 orang Tabel 3.16 DATA PEMROSESAN IJIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN NO. URAIAN JUMLAH (ORANG) 1. Berkas masuk Terbit SK Berkas Yang dicabut (Rujuk) 1 99

100 Table 3.17 JUMLAH PEMROSESAN PERPINDAHAN PEGAWAI ANTAR DAERAH NO. MUTASI ANTAR DAERAH DALAM PROSES PROSES DITOLAK JML. 1. Dari Kab. Sumedang ke Luar Kab. Sumedang 2. Dari Luar Kab. Sumedang ke Kab. Sumedang JUMLAH Tabel 3.18 JUMLAH PEMROSESAN PERPINDAHAN PEGAWAI ANTAR SKPD DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG NO. URAIAN JUMLAH (orang) 1. Januari- September Oktober- Desember Sumber : Sub Bidang Pengadaan Table 3.19 JUMLAH PNS YANG PENSIUN NO. JENIS PENSIUN JUMLAH 1. Batas Usia Pensiun (BUP) Atas Permintaan Sendiri (APS) Janda/Duda/meninggal Dunia 57 JUMLAH : 398 Sumber : Sub Bidang Pensiun Pegawai 100

101 Tabel PELAKSANAAN UJIAN DINAS DAN PENYESUAIAN KENAIKAN PANGKAT NO TINGKAT UJIAN/JURUSAN JUMLAH APRIL 2016 OKTOBER UJIAN DINAS TINGKAT I UJIAN DINAS TINGKAT II PASCA SARJANA (S.2) SARJANA (S.1) UJIAN PENYESUAIAN PAKET B 0 1 JUMLAH Tabel 3.21 DATA PEGAWAI YANG MELAKSANAKAN TUGAS BELAJAR NO INSTANSI/UNIT KERJA PROGRAM D3 D4 S1 S2 S3 TEMPAT PENDIDIKAN JURUSAN SUMBER DANA 1. Dinas Pendidikan 1 University of Bristol Inggris Jumlah Learning, Leadership And Policy (EDD) LPDP/Kemenkeu RI Tabel 3.22 DATA PEGAWAI YANG IJIN BELAJAR NO JENJANG PENDIDIKAN JUMLAH (orang) 1. PAKET C 0 2. D D S S S-3 1 Jumlah

102 Table 3.23 DATA PEGAWAI YANG MENGAJUKAN PENCANTUMAN GELAR NO JENJANG PENDIDIKAN JUMLAH (orang) 1. PAKET C 0 2. D D S S S-3 2 Jumlah 69 Tabel 3.24 DATA CAPAIAN KINERJA LAINNYA NO URAIAN JUMLAH (ORANG) 1. Pemrosesan KARPEG Pemrosesan KARIS Pemrosesan KARSU Data Penempatan dan Perpindahan Jabatan Fungsional Evaluasi Kinerja PNS Penempatan dan Perpindahan PNS dalam Jabatan Struktural 290 Tabel 3.25 DATA PNS KABUPATEN SUMEDANG BERDASARKAN PENDIDIKANTAHUN 2016 NO. TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH 1. SD SMP SMA D D D D4/S S S3 12 JUMLAH

103 Tabel 3.26 DATA PNS KABUPATEN SUMEDANG BERDASARKAN GENDER NO. GENDER JUMLAH 1. Laki-laki Perempuan Jumlah Tabel 3.27 DATA PNS KABUPATEN SUMEDANG BERDASARKANGOLONGAN No. Golongan Jumlah 1. I II III IV Jumlah KEBIJAKAN PENERAPAN INSENTIF BERBASIS KINERJA 1. Peraturan Bupati Sumedang Nomor 116 Tahun 2015 Tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Kepada Pegawai Aparatur Sipil Negara Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang. 1. Keputusan Bupati Sumedang Nomor 900/KEP.518-HUK/2015 Tentang Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil Negara Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang 103

104 Gambar 3.1 PEMBERIAN PENGHARGAAN Pengangkatan dan Alih Tugas Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Administrator di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang Pemberian Penghargaan Satya Lancana Karya Satya secara simbolis pada perayaan puncak HUT RI Tingkat Kabupaten Keberhasilan kinerja sasaran Dua (2) diukur melalui presentase rata-rata jumlah kumulatif capaian presentase Empat (4) indikator kinerja yang telah ditargetkan pada Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2016 dan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Kabupaten Sumedang tahun yang tercantum dalam Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumedang Tahun yaitu Capaian Kinerja Implementasi Standar Kompetensi Jabatan Struktural,Capaian Kinerja Penerapan Insentif berbasis Kinerja, Penerapan Sistem Reward, dan Penerapan Sistem Punishment. Cara perhitunganindikatorkinerjaadalahsebagaiberikut: Capaian SasarankinerjaMeningkatnya Kualitas SDM Aparatur Pemerintah tersebutdihitungdengancara jumlah kumulatif presentase capaian kinerja Empat (4) inidikator kinerja yaitu Capaian Kinerja Implementasi Jabatan Struktural,Capaian Kinerja Penerapan Insentif berbasis Kinerja,Capaian Kinerja Penerapan Sistem Reward,dan Capaian Kinerja Penerapan Ssistem Punishment pada kolom tujuh (7) Tabel 3.3 dibagi 4dikali seratus persen (100 %) sebagai berikut : Hasil Penjumlahan Presentase : 421,74 X 100 % : 105,44 % Jumlah Indikator 4 104

105 Dengan demikian Capaiankinerjaorganisasiuntukkinerja sasaran strategis meningkatnya kualitas SDM aparatur pemerintah dinilai, sesuaidenganhasilpengukurankinerjaorganisasimencapai105,44 % atau Sangat Baik. 3. SasaranStrategis: MENINGKATNYA KUALITAS PELAYANAN PUBLIK CAPAIANKINERJA Indeks Kepuasan Masyarakat INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%) KINERJA Indeks Kepuasan Persen 76,42 77, Masyarakat Penerapan SPM/ SP INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%) KINERJA Penerapan SPM/ SP Persen 75,00 76, Penerapan SMM/ SNI/ ISO INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%) KINERJA Penerapan SMM/ SNI/ ISO Unit Kerja DESKRIPSI SASARAN 3 : MENINGKATNYA KUALITAS PELAYANAN PUBLIK Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik khususnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang. Pemerintah Kabupaten Sumedang 105

106 melaksanakan berbagai upaya perbaikan dalam bidang pelayanan publik. Diantaranya dengan melakukan kerjasama dengan lembaga standarisasi (ISO) dalam penerapan sistem manajemen mutu pelayanan publik. Pada tahun 2016 Instansi yang diprioritaskan untuk melaksanakan Penerapan SMM/ SNI/ ISO adalah Kecamatan Jatinangor. Adapun data singkat terkait instansi yang telah melaksanakan Penerapan SMM/ SNI/ ISO pada Tahapan RPJPD Jilid III, dalam masa RPJMD dengan Visi Sumedang Senyum Manis adalah : Pada Tahun 2014 Puskesmas Jatinangor, Pada Tahun 2015 Dinas Perhubungan Komunikasi Informatika, (UPTD PENGUJIAN KENDARAAN) dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Pada Tahun 2016 Kecamatan Jatinangor. Pemerintah Kabupaten Sumedang juga melaksanakan survey kepuasan masyarakat (SKM/ IKM), selain untuk mengetahui sejauhmana indeks tingkat kepuasan masyarakat di Kabupaten Sumedang, data Indeks SKM/ IKM dapat juga dijadikan sebagai bahan tindak lanjut perbaikan bagi Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam hal pelayanan publik. Hal lain yang telah dilaksanakan adalah Evaluasi Pelayanan Publik, evaluasi ini lebih bersifat memonitor sejauhmana penerapan SPP/ SPM di Kabupaten Sumedang. Adapun data singkat berkaitan dengan peningkatan kualitas pelayanan publik adalah sebagai berikut: Tabel 3.28 REKAPITULASI EVALUASI PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2016 SEMESTER II NO NAMA UNIT PELAYANAN 1. Sekretariat DPRD 2. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 3. Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air 4. Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, Perumahan dan Pemukiman 5. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 6. Dinas Energi, Sumber Daya Mineral dan Pertanahan 7. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil NRR NILAI SKM MUTU PELAYANAN 3,05 76,25 Baik UNSUR PELAYANAN TERTINGGI UNSUR PELAYANAN TERENDAH UNSUR NRR UNSUR NRR Waktu Pelayanan 3,52 Perilaku Pelaksana 2,88 106

107 8. Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi 9. Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga 10. Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan 11. Dinas Pendapatan 12. Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan a. UPTD Lingkup Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan 13. Dinas Kehutanan dan Perkebunan 14. BAPPEDA 15. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan 16. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan 17. Dinas Kesehatan 18. Badan Lingkungan Hidup 19. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan 3,30 82,50 Sangat Baik Kepastian Biaya Pelayanan dan Jadwal Pelayanan 3,55 3,03 75,75 Baik Biaya/Tarif 3,60 3,19 79,75 Baik 3,08 77 Baik 3,13 78,25 Baik 3,06 76,50 Baik 3,03 75,81 Baik 2,98 74,50 Baik Waktu Pelayanan Kejelasan Petugas Pelayanan Kepastian Biaya Pelayanan Perilaku Pelaksana Perilaku Pelaksana Penganan Pengaduan 3,46 3,17 3,24 3,29 3,21 3,44 Prosedur Pelayanan Maklumat Pelayanan Produk Layanan Keadilan Mendapatk an Pelayanan Kenyamana n Lingkungan Penaganan Pengaduan Waktu Pelaksana Waktu Pelayanan 1. UPTB Darmaraja 3,08 77,14 Baik Biaya/Tarif 3,17 Produk Layanan 3,01 2. UPTB Buahdua 3,28 82 Sangat Baik Penanganan Pengaduan 3,58 Biaya/Tarif 3,04 3. UPTB Sumedang Sltan 3,09 77,25 Baik Maklumat Waktu 3,37 Pelayanan Pelayanan 2,86 4. UPTB Pamulihan 3,13 78,25 Baik Baiaya/Tarif Kompetensi 3,36 Pelaksana 2,99 5. UPTB Sumedang Utara 3,13 78,25 Baik Maklumat Kompetensi 3,27 Pelayanan Pelaksana 2,96 6. UPTB Wado 2,99 74,75 Baik Perilaku Pelaksana 3,03 Persyaratan 2,97 7. UPTB Conggeang 3,27 81,75 Sangat Baik Penanganan Waktu 3,69 Pengaduan Pelayanan 3,11 8. UPTB Cimalaka 3,07 76,75 Baik Penanganan Pengaduan 3,66 U1 dan U UPTB Situraja 3,17 79,25 Baik Penanganan Pengaduan 3,51 Persyaratan dan Waktu Pelayanan 3, UPTB Tomo 3,19 79,75 Baik Penanganan Prosedur 3,54 Pengaduan Pelayanan 3, UPTB Tanjungmedar 2,89 72,75 Baik Perilaku Penanganan 2,96 Pelaksana Pengaduan 2, UPTB Jatinangor 3,22 80,70 Baik Penanganan Pengaduan 3,42 Persyaratan 3, UPTB Tanjungsari 2,46 61,50 Baik Penanganan Waktu 2,70 Pengaduan Pelayanan 2, Badan Pengelola Keuangan dan Aset 21. Inspektorat Kabupaten 22. RSUD Kab. Sumedang 23. Satuan Polisi Pamongpraja 24. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 25. Kantor Ketahan Pangan 3,11 2,60 3 2,98 3,07 2,61 2,74 2,83 107

108 26. Kantor Arsip dan Perpustakaan 27. Badan Penaggulangan Bencana 28. Akademi Keperawatan 29. Kecamatan Jatinangor 30. Kecamatan Cimanggung 31. Kecamatan Tanjungsari 32. Kecamatan Sukasari 33. Kecamatan Pamulihan 34. Kecamatan Rancakalong 35. Kecamatan Sumedang Selatan 3,19 79,75 Baik 36. Kecamatan Sumedang Utara 3,43 85,75 Sangat Baik 37. Kecamatan Cisarua 38. Kecamatan Cimalaka 39. Kecamatan Tanjungkerta 40. Kecamatan Tanjungmedar 41. Kecamatan Surian 42. Kecamatan Buahdua 43. Kecamatan Conggeang 3,16 79,1 Baik 44. Kecamatan Paseh 3,21 80,25 Baik 45. Kecamatan Ujungjaya 46. Kecamatan Tomo 47. Kecamatan Jatigede 48. Kecamatan Jatinunggal 3,1 77,50 Baik 49.. Kecamatan Wado 50. Kecamatan Cibugel 3,18 79,5 Baik 51. Kecamatan Darnaraja 52. Kecamatan Cisitu 53. Kecamatan Situraja 54. Kecamatan Ganeas 3 75 Baik Kelurahan Pasanggrahan Baru 3,20 80 Baik Kelurahan Regolwetan 3,17 79,25 Baik 57. Kelurahan Cipameungpeuk 3,15 78,89 Baik 58. Kelurahan Talun 59. Kelurahan Kotakaler Kelurahan Situ 3,08 77 Baik Kesopanan dan Keramhan Petugas Penanganan pengaduan Kepastian Biaya Pelayanan Penaganan Pengaduan Kepastian Biaya Pelayanan Penanganan Pengaduan Tanggungjawa b Petugas Pelayanan Keadilan Mendapatkan Pelayanan Kepastian Biaya Pelayanan Penanganan Pengaduan Persyaratan Pelayanan 62. Kelurahan Kotakulon NILAI IKM / SKM TAHUN ,93 MUTU PELAYANAN BAIK 3,26 Prosedur Pelayanan 2,98 3,48 Persyaratan 3,16 3,4 3,69 3,83 Kecepatan Pelyanan Waktu Pelayanan Kecepatan Pelayanan 3 2,85 2,95 3,25 Persyaratan 3,08 3,08 3,34 3,37 3,55 3,48 Keamanan Pelayanan Kemampua n Petugas Pelayanan Prosedur Pelayanan Waktu Pelayanan Kewajaran Biaya Pelayanan 2,95 3,07 3,08 2,85 2,34 108

109 Keberhasilan kinerja sasaran Tiga (3) diukur melalui presentase rata-rata jumlah kumulatif capaian presentase tiga (3) indikator kinerja yang telah ditargetkan pada Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2016 dan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Kabupaten Sumedang tahun yang tercantum dalam Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumedang Tahun yaitu Capaian Kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM),Capaian Indikator Kinerja SPM/SP,dan Indikator Kinerja Penerapan SMM/SN/ISO Cara perhitunganindikatorkinerjaadalahsebagaiberikut: Capaian SasarankinerjaMeningkatnya Kualitas Pelayanan Publik tersebutdihitungdengancara jumlah kumulatif presentase capaian kinerja Tiga (3) inidikator kinerja yaitu Capaian Kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM/ SKM),Capaian Indikator Kinerja SPM/SP dan Indikator Kinerja Penerapan SMM/SN/ISO pada kolom tujuh (7) Tabel 3.3 dibagi 3dikali seratus persen (100 %) sebagai berikut: Hasil Penjumlahan Presentase : 222,00 X 100 % :74,00 % Jumlah Indikator 3 Dengan demikian Capaiankinerjaorganisasiuntukkinerjasasaranstrategis meningkatnya kualitas pelayanan publik sesuaidenganhasilpengukurankinerjaorganisasimencapai74,00 % atau Cukup. 4. SasaranStrategis: TERWUJUDNYA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH YANG AKUNTABEL CAPAIANKINERJA Persentase kesesuaian antara muatan Renstra SKPD dengan RPJMD INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISAS CAPAIAN (%) I Persentase kesesuaian antara muatan Renstra SKPD dengan RPJMD Persen

110 Kesesuaian Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan turunannya INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%) Kesesuaian perencanaan pembangunan daerah dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan turunannya Persen DESKRIPSI SASARAN 4 : TERWUJUDNYA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH YANG AKUNTABEL Perencanaan pembangunan daerah yang akuntabel merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional yang meliputi tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi dan pengedalian pelaksanaan rencana pembangunan daerah, yang terdiri dari RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Perjanjian Kinerja SKPD. Renstra SKPD merupakan penjabaran RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun dan RPJPD Kabupaten Sumedang Tahun , dengan mengacu pada RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun , serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun Selain itu, juga memperhatikan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun dan Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumedang Hal tersebut diatas mengindikasikan bahwa terdapat sinergitas antara RPJMD dengan Renstra SKPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang. Dimana dalam RPJMD dan Renstra SKPD termuat Sasaran atau target Pembangunan Daerah yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahunan. Keberhasilan kinerja sasaran Empat (4) diukur melalui presentase rata-rata jumlah kumulatif capaian presentase Dua (2) indikator kinerja yang telah ditargetkan pada Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2016 dan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Kabupaten 110

111 Sumedang tahun yang tercantum dalam Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumedang Tahun yaitu Capaian Kinerja Presentase Kesesuaian antara Muatan Renstra SKPD dengan RPJMD serta Kesesuaian Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Turunanya. Cara perhitunganindikatorkinerjaadalahsebagaiberikut: Capaian SasarankinerjaTerwujudnya Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Daerah yang Akuntabel tersebutdihitungdengancara jumlah kumulatif presentase capaian kinerja Dua (2) inidikator kinerja yaitu Capaian Kinerja Presentase Kesesuaian antara Muatan Renstra SKPD dengan RPJMD dan Kesuaian Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan turunanya pada kolom tujuh (7) Tabel 3.3 dibagi 2dikali seratus persen (100 %) sebagai berikut : Hasil Penjumlahan Presentase : 185 X 100 % : 92,50 % Jumlah Indikator 2 Dengan demikian Capaiankinerjaorganisasiuntukkinerjasasaranstrategis terwujudnya perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah yang akuntabel sesuaidenganhasilpengukurankinerjaorganisasimencapai92,50 % atau Baik. 5. SasaranStrategis : MENINGKATNYA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN CAPAIANKINERJA Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%) KINERJA Partisipasi masyarakat dalam pembangunan Interval 1-8 (Tangga Arstein)

112 Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%) KINERJA Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 Persen 70,00 70, DESKRIPSI SASARAN 5 : MENINGKATNYA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan Pemerintahan. Pemerintah Kabupaten Sumedang telah memiliki komitmen yang cukup baik terkait dengan peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pemerintahan, yang diantaranya ditandai dengan keterlibatan masyarakat Kabupaten Sumedang dalam proses Perencanaan Pembangunan Daerah melalui tahapan Musrenbang tingkat Desa yang kemudian dilanjut ke tahapan Musrenbang tingkat Kecamatan dan bermuara ke tahapan Musrenbang tingkat Kabupaten. Disini sangat jelas bahwa keterlibatan peran masyarakat dalam penyelenggaraan Pemerintahan sudah mengalami pergeseran, dari yang tadinya statis menjadi dinamis. Apabila dikaitkan dengan Instrumen Tangga Partisipasi menurut Arnstein, Kabupaten Sumedang berada pada interval (6-7) dimana hal ini menggambarkan Partisipasi Publik sudah cukup Ideal. Dan hal tersebut mengindikasikan bahwa partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan Pemerintahan sudah meningkat. Dalam penyelesaian permasalahan K3, SATPOL PP dan Masyarakat senantiasa berkoordinasi dalam penanggulangan masalah penyelesaian K3. Adapaun data singkat yang berkaitan dengan penyelesaian masalah K3 yaitu sebagai berikut : 112

113 Tabel 3.29 DATA KINERJA SATPOL PP KABUPATEN SUMEDANG PADA TAHUN 2016 No. SASARAN INDIKATOR SATUAN TARGET 1. Meningkatnya Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan 2. Meningkatnya Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat 3. Meningkatnya Peran serta Masyarakat dalam Penyelenggaraan Perlindungan Masyarakat. Cakupan Patroli Siaga Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Cakupan Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah Kabupaten / Kota Cakupan Rasio Petugas Perlindungan Masyarakat di Kabupaten / Kota Persen 1 x Patroli dalam 1 hari REALISASI TARGET CAPAIAN TAHUN ,02 Persen Persen 1 org setiap RT atau sebutan lainnya 55,59 Gambar 3.2 PENYELESAIAN PELANGGARAN K3 Keberhasilan kinerja sasaran Lima (5) diukur melalui presentase rata-rata jumlah kumulatif capaian presentase Dua (2) indikator kinerja yang telah ditargetkan pada Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016, Rencana Kerja Pemerintah Daerah 113

114 (RKPD) Tahun 2016 dan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Kabupaten Sumedang tahun yang tercantum dalam Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumedang Tahun yaitu Capaian Kinerja Tingkat partisipasi Masyarakat dan Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3. Cara perhitunganindikatorkinerjaadalahsebagaiberikut: Capaian SasarankinerjaTerwujudnya meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan tersebutdihitungdengancara jumlah kumulatif presentase capaian kinerja Dua (2) inidikator kinerja yaitu Capaian Kinerja Tingkat Partisipasi masyarakat dan Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 pada kolom tujuh (7) Tabel 3.3 dibagi 2dikali seratus persen (100 %) sebagai berikut : Hasil Penjumlahan Presentase : 200 X 100 % : 100 % Jumlah Indikator 2 Dengan demikian Capaiankinerjaorganisasiuntukkinerjasasaranstrategis meningkatnya partisipasi masyarakatdalam penyelenggaraan pembangunan,sesuaidenganhasilpengukurankinerjaorganisasimencapai 100 % atau Baik. 6. SasaranStrategis: MENINGKATNYA KUALITASPENYELENGGARAAN PENDIDIKAN CAPAIANKINERJA Indeks Pendidikan INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%) KINERJA Indeks Pendidikan Poin 88,83 61,40 73,24 114

115 DESKRIPSI SASARAN 6 : MENINGKATNYA KUALITAS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Perhatian Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam dunia pendidikan diantaranya mengoptimalkan peran guru di dalam ruangan kelas sehingga tingkat keterpantauan murid akan lebih baik. Setiap tahunnya Pemerintah Kabupaten Sumedang senantiasa menurunkan rasio antara murid dan guru. Rasio murid terhadap guru di tingkat SD pada tahun 2015 sebesar 14,41, artinya rata-rata satu orang guru akan mengajar sekitar orang murid. Rasio murid terhadap guru di tingkat SLTPadalah sebesar 15,94, dan rasio murid terhadap guru di tingkat SLTA adalah sebesar 13,31. Indikator ini memperlihatkan konsistensi tujuan pemerintah untuk mengoptimalkan peran guru di dalam kelas sehingga peluang murid terpantau dengan baik semakin besar. Adapun diagram singkat terkait dengan rasio murid terhadap guru per tingkat sekolah di Kabupaten Sumedang Tahun adalah sebagai berikut : Gambar 3.5 Sumber BPS Kabupaten Sumedang (Statistik Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2016). Hal lain yang menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Sumedang adalah Harapan Lama Sekolah yang merupakan indikator untuk mengetahui kondisi 115

116 pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang yang ditunjukan dalam bentuk lamanya pendidikan (dalam tahun) yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap anak. Tahun 2015 angka harapan lama sekolah Kabupaten Sumedang mencapai 12,90, artinya setiap penduduk mempunyai harapan lamanya sekolah mencapai 12,90 tahun. Angka rata-rata lama sekolah pada tahun 2015 yaitu 7,66 artinya setiap penduduk yang berusia 25 tahun ke atas akan menjalani pendidikan formal selama 7,66 tahun. Adapun diagram singkat terkait dengan AMH dan RLS Kabupaten Sumedang Tahun adalah sebagai berikut : Gambar 3.3 AMH dan RLS KABUPATEN SUMEDANG TAHUN Sumber: BPS Kabupaten Sumedang Adapun Neraca Pendidikan Daerah (NPD) Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2016 adalah sebagai berikut: Gambar3.4 NERACA PENDIDIKAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG 116

117 117

118 Tabel 3.30 INDIKATOR KINERJA KUNCI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2016 NO IKK RUMUS PERHITUNGAN 1. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/penitipan anak x100% 25,922 Jumlah anak usia 4-6 tahun 50,410 CAPAIAN KINERJA x100% 51.42% 118

119 Penduduk yang berusia >15 tahun melek huruf (tidak buta aksara) Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA/Paket C Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs Angka Putus Sekolah (APS) SMA/MA Angka Kelulusan (AL) SD/MI Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs Angka Kelulusan (AL) SMA/MA Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas dapat baca 827,109 tulis x100% x100% 93.21% Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas 887,392 Jumlah siswa usia 7-12 tahun dijenjang 104,416 SD/MI/Paket A x100% x100% 98.04% Jumlah Penduduk kelompok usia 7-12 tahun 106,506 Jumlah siswa usia tahun dijenjang SMP/MTs/Paket B x100% 50,905 x100% 89.65% Jumlah Penduduk kelompok usia tahun 56,780 Jumlah siswa usia tahun dijenjang 33,903 SMA/MA/Paket C x100% x100% 63.95% Jumlah Penduduk kelompok usia tahun 53,012 Jumlah putus sekolah pada tingkat & jenjang SD/MI Jumlah siswa pada tingkat yang sama dan jenjang SD/MI pada tahun ajaran sebelumnya Jumlah putus sekolah pada tingkat & jenjang SMP/MTs Jumlah siswa pada tingkat yang sama dan jenjang SMP/MTs pada tahun ajaran sebelumnya Jumlah putus sekolah pada tingkat & jenjang SMA/MA Jumlah siswa pada tingkat yang sama dan jenjang SMA/MA pada tahun ajaran sebelumnya Jumlah lulusan pada jendang SD Jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang SD Jumlah lulusan pada jendang SMP/MTs Jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang SMP/MTs Jumlah lulusan pada jendang SMA/MA Jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang SMA/MA x100% x100% x100% x100% x100% x100% ,416 50, ,903 19,964 19,964 18,805 18,805 11,402 11,402 x100% 0.005% x100% 0.04% x100% 0.35% x100% 100% x100% 100% x100% 100% 119

120 Angka melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs Angka melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/MA Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV Jumlah siswa baru tingkat I pada jenjang SMP Jumlah lulusan pada jenjang SD tahun ajaran sebelumnya Jumlah siswa baru tingkat I pada jenjang SMA Jumlah lulusan pada jenjang SMP tahun ajaran sebelumnya Jumlah guru berijasah kualifikasi S1/D-IV Jumlah SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA x100% x100% x100% 20,345 19,964 16,846 17,883 9, x100% % x100% 94.20% x100% 96.80% Keberhasilan kinerja sasaran enam (6) diukur melalui capaian presentase satu (1) indikator kinerja yang telah ditargetkan pada Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2015 dan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Kabupaten Sumedang tahun yang tercantum dalam Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumedang Tahun yaitu Capaian Kinerja Indeks Pendidikan tahun Cara perhitunganindikatorkinerjaadalahsebagaiberikut: Indikatorkinerja tersebutdihitungdengancara menunjukan capaian angka indeks pendidikan padatahun 2016 dibagi 1(satu) dikali seratus (100 %) sebagai berikut : Hasil Penjumlahan Presentase : 73,24 X 100 % : 73,24 % Jumlah Indikator 1 Capaiankinerjaorganisasiuntukkinerjasasaranstrategis meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan sesuaidenganhasilpengukurankinerjaorganisasimencapai73,24 % atau Cukup. 7. SasaranStrategis : MENINGKATNYA DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT CAPAIANKINERJA 120

121 Indeks Kesehatan INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%) KINERJA Indeks Kesehatan Poin 71,95 79, DESKRIPSI SASARAN 7 : MENINGKATNYA DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Sumedang, Pemerintah Kabupaten Sumedang melalui Perangkat Manajemen Organisasi Pemerintah Daerah yang dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, telah melakukan langkah-langkah nyata terkait dengan upaya penanggulangan masalah kesehatan masyarakat. Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang sesuai dengan Tufoksi dan berdasarkan Urusan yang diembannya melakukan beberapa langkah nyata terkait dengan Pembangunan Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Sumedang sesuai dengan Renstra Dinas Kesehatan dan RPJMD Kabupaten Sumedang, adapun data singkat terkait dengan Pembangunan Kesehatan Masyarakat di kabupaten Sumedang adalah sebagai berikut : 1. Persentase Cakupan penduduk yang menggunakan jamban sehat Penjelasan; Cakupan penduduk yang menggunakan jamban mengalami peningkatan yang signifikan yaitu 94.33% dengan capaian target sebesar 136.7% hal ini karena sudah meningkatnya perilaku masyarakat di kab sumedang dalam hal Buang Air Besar Sembarangan menjadi Buang Air Besar di jamban sehat milik sendiri,milik tetangga atau menggunakan jamban umum (MCK).Perubahan perilaku dalam stop Buang Air Besar Sembarangan ini otomatis akan meningkatkan cakaupan penduduk yang menggunakan jamban sehat, Perubahan perilaku dalam stop Buang Air Besar Sembarangan tersebut tidak terlepas dari kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Seksi Kesehatan Lingkungan dan upaya Kesehatan Lingkungan Berbasis Mayarakat yaitu : a. PAMSIMAS 121

122 b. Pembangunan Sanitasi (Penerusan Hibah Luar Negeri untuk Hibah Autralia-Indonesia) c. Penguatan STBM dan Pasar Sanitasi (PIK) d. Penguatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (PIK) e. Percepatan dan Penguatan STBM (PIK) 2. Cakupan Desa yang melaksanakan STBM Penjelasan : Cakupan Desa yang melakasanakan STBM di Kab Sumedang mengalami peningkatan dari target hanya 60% dengan realisasi dilapangan sebesar 85% sehingga didapat capaian target sebesar 141.7% hal ini banyak didukung oleh kegiatan kegiartan dalam pelaksanaaan STBM di desa baik yang bersumber dana dari APBD Maupun PIK yaitu: a. PAMSIMAS b. Pengawasan Tempat-tempat Umum c. Penataan Lingkungan dan Sanitasi Puskesmas (PIK) d. Pembangunan Sanitasi (Penerusan Hibah Luar Negeri untuk Hibah Autralia-Indonesia) e. Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman f. Penguatan STBM dan Pasar Sanitasi (PIK) g. Penguatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (PIK) h. Penguatan Pasar Sanitasi i. Percepatan dan Penguatan STBM (PIK) j. Penguatan Manajemen Faktor Resiko Lingkungan 3. Penemuan penderita Pneumoni pada Balita Penjelasan : Dengan adanya dana Bantuan Operasional Kesehatan yang memfasilitasi kegiatan penemuan kasus seperti survey ke rumah tangga, pelayanan di posyandu dan sebagainya ini berguna memperoleh informasi yang selama ini data penyakit pneumonia masih under reporting. Dengan ditemukannya penderita pneumonia ini dapat disegerakan pelayanan kesehatan sehingga angka kesembuhan meningkat. 4. Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 122

123 Penjelasan : Kemitraan dukun & bidan serta beberapa kecamatan dan desa sudah dibuat peraturan desa tentang KIBBLA. Adanya bimbingan teknis terhadap bidan secara berjenjang dan berkesinambungan, ditambah dengan didukungnya sarana prasarana kesehatan seperti meningkatnya jumlah puskesmas PONED menjadikan cakupan cakupan pelayanan KIA meningkat secara signifikan 1. Jumlah Sarana Kesehatan terakreditasi Penjelasan : Akreditasi Sarana Kesehatan adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh pemerintah kepada Sarana Kesehatan karena telah memenuhi standar yang telah dilakukan. Di Kabupaten Sumedang baru diadakan akreditasi secara bertahap, sehingga sarana kesehatan yang terakreditasi masih tergolong sedikit. 2. Jumlah Puskesmas Perawatan Penjelasan : Pembangunan Puskesmas Perawatan harus teregistrasi oleh Kementrian Kesehatan dengan persyaratan Puskesmas sesuai yang tercantum dalam Permenkes No. 75 Tahun Besarnya anggaran yang dibutuhkan dalam pemenuhan Puskesmas Perawatan mulai dari pembangunan sarana dan prasarana dan tenaga kesehatan ini menjadi hambatan dalam pemenuhan target jumlah Puskesmas Perawatan di Kabupaten Sumedang. 3. Jumlah Puskesmas PONED Penjelasan : PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) merupakan pelayanan untuk menggulangi kasus-kasus kegawatdaruratan obstetric neonatal yang meliputi segi : - Pelayanan obstetric : pemberian oksitosin parenteral, antibiotika perenteral dan sedative perenteral, pengeluaran plasenta manual/kuret serta pertolongan persalinan menggunakan vakum ekstraksi/forcep ekstraksi. - Pelayanan neonatal : resusitasi untuk bayi asfiksia, pemberian antibiotika parenteral, pemberian antikonvulsan parenteral, pemberian bic-nat intraumbilical/phenobarbital untuk mengatasi ikterus, pelaksanaan thermal 123

124 control untuk mencegah hipotermia dan penganggulangan gangguan pemberian nutrisi PONED dilaksanakan di tingkat puskesmas, danmenerima rujukan dari tenaga atau fasilitas kesehatan di tingkat desa atau masyarakat dan merujuk ke rumah sakit. Pembangunan Puskesmas Poned harus berpedoman KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN NOMOR HK.02.03/II/1911/2013TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS MAMPU PELAYANAN OBSTETRI NEONATALEMERGENSI DASAR (PONED) Besarnya anggaran yang dibutuhkan dalam pemenuhan Puskesmas Perawatan mulai dari pembangunan sarana dan prasarana dan tenaga kesehatan ini menjadi hambatan dalam pemenuhan target jumlah Puskesmas Poned di Kabupaten Sumedang. 4. Persentase Kualitas Air Minum yang memenuhi syarat Penjelasan : Baru terealisasi % dari target 95.00% sehingga capaian program 79.81% dikarenakan anggaran dalam penyediaan air minum dilaksanakan secara bertahap yang disebabkan karena keterbatasan anggaran APBD dan pendampingannya. 5. Persentase Penduduk/RT yang memiliki akses terhadap air minum yang berkualitas Penjelasan : Terealisasi 55.22% dari target 63.00% sehingga capaian target sebesar 87.65% hal ini dikarenakan sumber air yang tersedia jumlahnya belum sesuai dengan jumlah penduduk yang ada dan juga keadaan geografis yang cukup sulit untuk mengakses ke sumber air terdekat, serta penganggaran yang terbatas dalam mendekatkan akses penyediaan air minum yang berkualitas kepada masyarakat. 6. Cakupan PHBS di Rumah tangga Penjelasan : Terkait capaian PHBS di Rumah Tangga yang belum mencapai target yang diharapkan, dari 10 indikator ada 1 indikator yang capaiannya kurang dari target yang ditetapkan yaitu indicator tidak merokok di dalam rumah, dengan capaian hanya 52,14 %. Indikator ini memang agak sulit untuk diterapkan di rumah tangga dikarenakan masalah itu adalah tentang perilaku individu masing-masing. 124

125 7. Cakupan Desa siaga aktif Purnama Penjelasan : Tidak tercapainya cakupan desa siaga aktif purnama yang belum mencapai target disebabkan karena forum desa /Kelurahan yang sudah dibentuk belum melaksanakan pertemuan forum secara rutin minimal 3 bulan sekali. 8. Penemuan pasien baru TB BTA + (CDR) Penjelasan : Jumlah Pasien TB BTA Positif tahun 2016 adalah 687 orang dengan jumlah seluruh pasien Tb semua tipe diobati 1852 orang. Pasien TB yang diobati mengalami kenaikan dari tahun 2015 yaitu pasien TB BTA orang dan pasien TB Semua Tipe 1459 orang. Walaupun demikian, angka penemuan pasien baru TB BTA + (CDR) masih belum mencapai target Provinsi, minimal 80 % dikarenakan berbagaifakor antara lain : 1. Penjaringan Kasus belum maksimal 2. Tenaga terlatih DOTS 23 orang, dari 39 faskes dots (59%) 3. Belum semua Fasilitas kesehatan swasta melaporkan hasil penemuannya ke Puskesmas/Dinas Kesehatan 4. Tidak semua Puskesmas Memiliki Mikroskop sehingga untuk pemeriksaan harus mengirimkan ke Puskesmas lain. 9. Cakupan Neonatal dengan komplikasi yang ditangani Penjelasan : Belum tercapainya target cakupan disebabkan oleh masih terdapat kasus komplikasi yang lahir di Rumah Sakit di Luar Kabupaten Sumedang yang tidak terlaporkan sehingga mempengaruhi angka cakupan Kabupaten dan Kalaupun ditemukan kasus Nenatal komplikasi dalam pengelolaan oleh petugas masih belum sesuai standar sehingga tidak bisa dimasukan dalam kategori penanganan, hal ini disebakan oleh karena SDM belum kompeten/terlatih kegawat daruratan Neonatal. 10. Cakupan MP ASI anak usia 6-24 bln gakin Penjelasan : 125

126 Indikator kinerja cakupan MP ASI baduta 6 24 gakin mengacu kepada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan KAbupaten/Kota dalam KMK No. 741/Menkes/Per/VII/2008. Berdasarkan Peraturan tersebut MP ASI baduta 6 24 gakin diberikan dalam jenis pabrikan bukan makanan local, dengan demikian pemenuhan standar kinerja cakupan MP ASI 6 24 gakin sangat tergantung pada pengadan makanan tambahan.pada tahun 2016 pengadaan makanan tambahan yang mencakup MP ASI Baduta 6 24 gakin hanya dapa mencapai 60 sasaran dalam PIK Kecamatan Too selain itu dalam kegiatan pencegahan dan penanggulangankurang gizi pada balita bersumber pajak rokok hanya mencakup 96 balita. Meskipun terdapat dukungan bagi kegiatan pengadaan PMT dari BOK dan PNPM, tetapi secara total penilaian MP ASI bagi Baduta gakin pada tahun 2016 hanya mencapai 217 anak dari jumah sasaran yang ada sebanyak anak. Selanjutnya dukungan PMT bagi Baita kurang yang dikirim oleh Kementrian kesehatan baru diterima oleh Puskesmas pada akhir tahun sehingga belum dapat menambah cakupan pemberian ASI bagi Baduta gakin tersebut. Gambar3.5 MENINGKATNYA DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT Keberhasilan kinerja sasaran tujuh (7) diukur melalui capaian presentase satu (1) indikator kinerja yang telah ditargetkan pada Dokumen Perjanjian Kinerja 126

127 Tahun 2016, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2016 dan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Kabupaten Sumedang tahun yang tercantum dalam Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumedang Tahun yaitu Capaian Kinerja Indeks Kesehatan tahun Cara perhitunganindikatorkinerjaadalahsebagaiberikut: Indikatorkinerja tersebutdihitungdengancara menunjukan capaian angka Indeks Kesehatan pada tahun 2016 dibagi 1 (satu) dikali seratus (100 %) sebagai berikut : Hasil Penjumlahan Presentase : 111 X 100 % : 111 % Jumlah Indikator 1 Dengan demikian Capaiankinerjaorganisasiuntukkinerjasasaranstrategis meningkatnya derajat kesehatan masyarakat sesuaidenganhasilpengukurankinerjaorganisasimencapai 111 % atau Sangat Baik. 8. SasaranStrategis: MENINGKATNYA PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT CAPAIANKINERJA Jumlah insiden yang disebabkan masalah perbedaan agama/ keyakinan INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%) KINERJA Jumlah insiden yang disebabkan masalah perbedaan agama/ keyakinan Kasus DESKRIPSI SASARAN 8 : MENINGKATNYA PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT 127

128 Kehidupan beragama menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sosial keseharian.kehidupan beragama akan semakin baik, apabila ditunjang oleh tersedianya sarana dan prasarana keagamaan yang baik.jumlah sarana ibadah agama Islam yang terdiri atas mesjid,langgar,dan mushola berjumlah buah. Kemudian untuk sarana ibadah agama lainya terdiri atas 9 gereja,2 buah kuil/pura,serta 2 buah vihara. Walupun adanya kecenderungan pergesaran sistem nilai di masyarakat sebagai akibat globalisasi, akan tetapi tidak mempengaruhi kondusifitas kehidupan beragama,untuk itu Pemerintah Kabupaten Sumedang akan senantiasa memberikan kesempatan yang seluas-luasnya dan mendorong kepada seluruh pemeluk agama di Kabupaten Sumedang untuk melaksanakan ibadahnya sesuai dengan keyakinanya.dampak langsung dari kehidupan kualitas beragama ini telah dirasakanmanfaatnya, terutama pada aspek keamanan dan ketertiban di Kabupaten Sumedang yang sampai saat ini relatif kondusif, tidak pernah terjadi perselisihan antar pemeluk beragama sehingga dapat memberikan dukungan yang kontruksif bagi stabilitas daerah dalam melaksanakan pemerintahan, kelangsungan pembangunan,dan kegiatan kemasyarakatan di Kabupaten Sumedang. Gambar 3.9 PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT 128

129 Keberhasilan kinerja sasaran Delapan (8) diukur melalui presentase rata-rata jumlah capaian presentase indikator kinerja yang telah ditargetkan pada Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2016 dan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Kabupaten Sumedang tahun yang tercantum dalam Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumedang Tahun yaitu Jumlah Insiden yang disebabkan masalah perbedaan agama/keyakinan Pelanggaran K3 pada tahun Cara perhitunganindikatorkinerjaadalahsebagaiberikut: Capaian Sasarankinerjameningkatnya Penerapan Nilai-nilai Agama dalam Kehidupan Masyarakat tersebutdihitungdengancarabesaran peningkatan nilai-nilai agama dalam kehidupan masyarakat pada kolom tujuh (7) Tabel 3.3 dikali seratus persen (100 %) sebagai berikut : Hasil Penjumlahan Presentase : 100 X 100 % : 100 % Jumlah Indikator 1 129

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN RPJMD Kabupaten Sumedang merupakan tahap ketiga dari RPJPD Kabupaten Sumedang Tahun 2005-2025. Sesuai dengan RPJPD Kabupaten Sumedang Tahun 2005-2025, RPJMD tahap

Lebih terperinci

REKAPITULASI HASIL EVALUASI KESELARASAN PROGRAM DALAM DOKUMEN PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016

REKAPITULASI HASIL EVALUASI KESELARASAN PROGRAM DALAM DOKUMEN PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016 REKAPITULASI HASIL EVALUASI PROGRAM PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016 KETERSEDIAAN RPJMD RKPD 1 01 15 Program Pendidikan Anak Usia Dini 1 1 1 1 1 1 1 1 01 16 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan

Lebih terperinci

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja NO NAMA SKPD HALAMAN 1 SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar 2 2 SKPD : Dinas Kesehatan Kota Denpasar 3 3 SKPD : RSUD Wangaya Kota Denpasar 4 4 SKPD : Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN Upaya untuk mewujudkan tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan dari setiap misi daerah Kabupaten Sumba Barat

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS Pembangunan yang diprioritaskan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang mendesak yang memberikan dampak luas bagi masyarakat, sebagai berikut : 8.1. Indikasi Program

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI DAN PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI DAN PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2014 LAMPIRAN I.5. : PERATURAN DAERAH BANYUWANGI NOMOR : 04 Tahun 2015 TANGGAL : 22 JULI 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.

Lebih terperinci

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012 Misi 1 163 358,829,768,129 302,555,469,461 84.32% Urusan Pendidikan 79 233,617,961,655 200,628,537,308 85.88% 1 Program Pendidikan Anak Usia Dini 5 1,300,000,000 1,275,743,850 98.13% 2 Program Wajib Belajar

Lebih terperinci

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Visi Kabupaten Sleman adalah Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih sejahtera, mandiri, berbudaya dan terintegrasinya sistem e-government menuju smart

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1. INDIKASI DAN PROGRAM PRIORITAS Program prioritas perlu ditetapkan untuk mengarahkan pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan yang

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 Menurunnya angka 1 Angka Kemiskinan (%) 10-10,22 kemiskinan 2 Pendapatan per kapita

Lebih terperinci

BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1 PEDOMAN TRANSISI Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Demak Tahun 2011-2016 merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Kebijakan Umum adalah arahan strategis yang berfungsi sebagai penunjuk arah pembangunan Kabupaten Timor Tengah Selatan untuk jangka panjang. Kebijakan

Lebih terperinci

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN 2009-2014 No AGENDA PROGRAM Pagu Indikatif Tahunan dan Satu Tahun Transisi (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Meningkatkan Kualitas

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana program dan kegiatan Prioritas Dearah Tahun 2013 yang dituangkan dalam Bab V, adalah merupakan formulasi dari rangkaian pembahasan substansi

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Optimalisasi peran dan fungsi Persentase produk hukum kelembagaan pemerintah daerah daerah ditindaklanjuti

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan 1. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi 400 jumlah kegiatan

Lebih terperinci

Persiapan Pelaksanaan Musrenbang Tahun 2013

Persiapan Pelaksanaan Musrenbang Tahun 2013 Persiapan Pelaksanaan Musrenbang Tahun 2013 dalam Rangka Penyusunan RKPD Tahun 2014 PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH VISI DAERAH 2005-2025 SUMEDANG SEHATI KABUPATEN SUMEDANG

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , ,

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , , Anggaran (Sebelum 21 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan 4.654.875.000,00 18.759.324.259,00 15.731.681.490,00 83,86 Prasarana Rumah Sakit 22 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rumah 39.808.727.000,00

Lebih terperinci

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO 1 VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO V I S I Riau Yang Lebih Maju, Berdaya Saing, Berbudaya Melayu, Berintegritas dan Berwawasan Lingkungan Untuk Masyarakat yang Sejahtera serta Berkeadilan

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Pada dasarnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011-2016 diarahkan untuk menjadi

Lebih terperinci

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan 1 Menanggulangi kemiskinan secara 1 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan terpadu dan berkelanjutan Sembilan Tahun 2 Program pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin, RSUD Dr. Soeroto 3 Program

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Jalan RE. Martadinata N0.1 Bangkalan

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Jalan RE. Martadinata N0.1 Bangkalan PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Jalan RE. Martadinata N0.1 Bangkalan DAFTAR INFORMASI PUBLIK PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN 2017 URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Berdasarkan strategi pembangunan daerah yang telah ditetapkan, dirumuskan kebijakan umum dan program-program pembangunan yang akan dilaksanakan, disertai

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PAGU INDIKATIF KECAMATAN KABUPATEN SUMEDANG TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PAGU INDIKATIF KECAMATAN KABUPATEN SUMEDANG TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PAGU INDIKATIF KECAMATAN KABUPATEN SUMEDANG TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

DAFTAR PRIORITAS DAERAH DAN SASARAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015

DAFTAR PRIORITAS DAERAH DAN SASARAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015 DAFTAR PRIORITAS DAERAH DAN SASARAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015 No Prioritas Daerah Sasaran Program SKPD 1 Peningkatan Mutu Pendidikan - Meningkatnya pemerataan dan kualitas pendidikan anak usia sekolah

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI) KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI) KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH A. KEBIJAKAN UMUM Pembangunan Daerah harus didasarkan pada sasaran tertentu yang hendak dicapai; untuk itu, kebijakan yang dibuat dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 30 Desember 2013 Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2013 tentang

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT BUPATI SUMEDANG,

PROVINSI JAWA BARAT BUPATI SUMEDANG, PROVINSI JAWA BARAT KEPUTUSAN BUPATI SUMEDANG NOMOR : 482/KEP.148-HUK/2015 TENTANG PEJABAT PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI SERTA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMBANTU PADA

Lebih terperinci

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Tgk.

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan;

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan; BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH VII.1 Program Pembangunan Daerah Berdasarkan visi, misi serta tujuan yang telah ditetapkan, maka upaya pencapaiannya dijabarkan secara sistematik melalui

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 - PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KaT A BLITAR KOTABUTAR PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan akuntabel serta berorientasi pada

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009 LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 1 Tahun 2009 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Untuk mewujudkan misi pembangunan daerah Kabupaten Sintang yang selaras dengan strategi kebijakan, maka dibutuhkan adanya kebijakan umum dan program

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN A. Indikasi Rencana Program Prioritas RPJMD Kabupaten Pati tahun 2012 2017 merupakan penjabaran dari RPJPD Kabupaten Pati Tahun

Lebih terperinci

KONDISI GEOGRAFIS. Luas Wilayah (Ha)

KONDISI GEOGRAFIS. Luas Wilayah (Ha) B A B KONDISI GEOGRAFIS 3.1 Letak Geografis dan Luas Wilayah Kabupaten Sumedang terletak antara 6º44 70º83 Lintang Selatan dan 107º21 108º21 Bujur Timur, dengan Luas Wilayah 152.220 Ha yang terdiri dari

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 29 Desember 2016 Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum B. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi 3. Status Pembangunan Manusia 4. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Pada Tahun 2014, rencana program dan kegiatan prioritas daerah adalah: Program indikatif prioritas daerah 1 : Agama dan syariat islam. 1. Program Peningkatan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL SERTA PEMBAGIAN WILAYAH KERJA PADA INSPEKTORAT

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 65.095.787.348 29.550.471.790 13.569.606.845 2.844.103.829 111.059.969.812 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 64.772.302.460

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 66.583.925.475 29.611.683.617 8.624.554.612 766.706.038 105.586.869.742 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 66.571.946.166

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis dan Demografis... 4 2. Perkembangan Indikator Pembangunan Jawa Barat...

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, pada tanggal 9 Januari 2012 Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Anggaran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Dasar Hukum 1.3. Gambaran Umum 1.3.1. Kondisi Geografis Daerah 1.3.2. Gambaran Umum Demografis 1.3.3.

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PAGU INDIKATIF KECAMATAN KABUPATEN SUMEDANG TAHUN ANGGARAN 2013

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PAGU INDIKATIF KECAMATAN KABUPATEN SUMEDANG TAHUN ANGGARAN 2013 SALINAN PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PAGU INDIKATIF KECAMATAN KABUPATEN SUMEDANG TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMK Aceh Tamiang Tahun 2013-2017, baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang II. Dasar Hukum III. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Gambaran Umum Demografis 3. Kondisi Ekonomi BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan

Lebih terperinci

BAB I RENCANA KERJA TAHUN 2016

BAB I RENCANA KERJA TAHUN 2016 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I RENCANA KERJA TAHUN 2016 1. TUJUAN DAN

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 7.1. KEBIJAKAN UMUM Kebijakan umum adalah arah/tindakan yang ditetapkan oleh Instansi Pemerintah untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Kebijakan pada

Lebih terperinci

Tabel 3.1. Matrik Prioritas Pembangunan Kota Tahun 2008

Tabel 3.1. Matrik Prioritas Pembangunan Kota Tahun 2008 Tabel 3.1. Matrik Prioritas Pembangunan Kota Tahun 2008 NO. PRIORITAS PEMBANGUNAN KOTA SASARAN 1. Percepatan Pembangunan Wilayah Lingkar Luar dan Penanggulangan Kemiskinan - Terwujudnya keseimbangan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 7.1. KEBIJAKAN UMUM Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, mengamanatkan adanya pembagian/klasifikasi urusan pemerintahan yang

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH Dengan memperhatikan target capaian Indikator Kinerja Utama yang termuat dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 dan capaian tahun 2014 maka ditetapkan

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Dalam menjabarkan dan mengimplementasikan Visi dan Misi Pembangunan Kota Banjar Tahun 2014-2018 ke dalam pilihan program prioritas di masing-masing

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : N a m a Jabatan :

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN 3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/ kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen

Lebih terperinci

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana Program dan kegiatan untuk Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015 yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah selain Program Pelayanan

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2013 periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Lebih terperinci

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Ambon Tahun 2014 memuat program kegiatan yang diarahkan sepenuhnya bagi pencapaian prioritas tahun 2014. Lebih

Lebih terperinci

REKAPITULASI REALISASI PER PROGRAM BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014

REKAPITULASI REALISASI PER PROGRAM BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014 REKAPITULASI REALISASI PER PROGRAM BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014 BULAN : NOPEMBER 2014 NO 1 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA OLAHRAGA, PARIWISATA DAN 46.877.699.625,00 82,74 20.845.634.092,00

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1 Visi 2014-2018 adalah : Visi pembangunan Kabupaten Bondowoso tahun 2014-2018 TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 15 September 2014 Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2014 tentang

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO,

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2016

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2016 PERANGKAT DAERAH TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA 2016 DAERAH ========================================== SEKRETARIS DAERAH JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN PEMERINTAHAN ASISTEN EKONOMI, PEMBANGUNAN, DAN KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAMPIRAN I PERATURAN STRUKTUR ORGANISASI DAERAH STAF AHLI 1. STAF AHLI HUKUM, POLITIK DAN PEMERINTAHAN 2. STAF AHLI EKONOMI, DAN PEMBANGUNAN 3. STAF AHLI KEMASYARAKATAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA SEKRETARIS

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 26 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 26 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 26 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL SERTA PEMBAGIAN WILAYAH KERJA PADA INSPEKTORAT KABUPATEN SUMEDANG

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB V I I I 1 BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Pada bab ini diuraikan hubungan urusan pemerintah dengan Perangkat Daerah terkait beserta program yang menjadi tanggungjawab

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi kepada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama :

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM DAN KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM DAN KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM DAN KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 INDIKASI DAN RENCANA PROGRAM UNTUK MEWUJUDKAN MISI SATU Dalam upaya mewujudkan Misi satu: Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Kebijakan umum bertujuan menggambarkan keterkaitan antar bidang urusan pemerintahan daerah dengan rumusan indikator kinerja sasaran, dan berfungsi

Lebih terperinci

(19) Peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah; (20) Peningkatan pelayanan kedinasan Bupati/Wakil Bupati; (21) Pengembangan budaya baca d

(19) Peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah; (20) Peningkatan pelayanan kedinasan Bupati/Wakil Bupati; (21) Pengembangan budaya baca d BAB VII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Berdasarkan isu-isu strategis, visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih, serta kebijakan umum pemerintah daerah Kabupaten Polewali Mandar maka dirumuskan agenda,

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi merupakan usaha-usaha untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. Adapun strategi pencapaian tujuan dan sasaran Pemerintah Kabupaten Lamongan diwujudkan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI LAMPIRAN I : PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI DPRD DAERAH STAF AHLI Keterangan : INSPEKTORAT BAPPEDA : Garis Hubungan Kemitraan SATUAN POLISI PAMONG PRAJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 21 Oktober 2013 Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2013 tentang

Lebih terperinci

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan serta pencapaian target-target pembangunan pada tahun 2016, maka disusun berbagai program prioritas yang

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN - 115 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya melalui strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang diambil

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA WALIKOTA SALATIGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA WALIKOTA SALATIGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA WALIKOTA SALATIGA TAHUN 2017 TAHUN 2017 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA WALIKOTA SALATIGA TAHUN 2017 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA WALIKOTA SALATIGA TAHUN 2017 WALIKOTA SALATIGA PERJANJIAN

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Sesuai dengan amanat Permendagri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara

Lebih terperinci

TABEL 3.2 MATRIKS PRIORITAS PEMBANGUNAN

TABEL 3.2 MATRIKS PRIORITAS PEMBANGUNAN TABEL 3.2 MATRIKS NO 1. Pemantapan Ketahanan Pangan dan Nilai Tambah Produk Pertanian 1 Peningkatan peluang usaha dibidang agribisnis 2 Peningkatan ketahanan pangan pertanian 3 Peningkatan sarana dan prasarana

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMD 2013-2017 baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan Standar Pelayanan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Lampiran PK NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (1) (2) (3) (4) 1. 2. 3. Terwujudnya masyarakat yang toleran, rukun dan damai

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi kepada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Agus Bastian,

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 66.396.506.021 27.495.554.957 7.892.014.873 639.818.161 102.423.894.012 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 66.384.518.779

Lebih terperinci

DAFTAR PROGRAM (KEGIATAN) SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN 2014

DAFTAR PROGRAM (KEGIATAN) SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN 2014 DAFTAR PROGRAM (KEGIATAN) SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN 2014 NO SATUAN KERJA KODE REKENING PROGRAM PAGU ANGGARAN 1 DISDIKPORA 1.1.1 101.1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Lebih terperinci