BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. konfigurasi tersebut dilakukan pada Network manager. 3. Maka akan muncul tampilan sebagai berikut

Transkripsi

1 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengujian Perangkat Keras dan Koneksi Pada tahap pengujian perangkat keras dilakukan dengan cara mengkonfigurasi node laptop dan PC yang telah terpasang PCI WiFi (wireless) pada Ubuntu Konfigurasi pada node tersebut dengan cara memberikan alamat IP, memberikan alamat Netmask, mengatur mode, memberikan nama (ssid) pada node. Semua konfigurasi tersebut dilakukan pada Network manager. Network Manager menyediakan apa saja yang dibutuhkan oleh jaringan yang ingin dibangun. Untuk menjalankan atau membuka tampilan network manager yaitu sebagai berikut : 1. Klik pada panel administration 2. Lalu menuju preference dan pilih network connection 3. Maka akan muncul tampilan sebagai berikut Gambar 4.1 Tampilan Awal Network Manager 39

2 4.1.1 Memberikan Nama SSID pada Node SSID (service set identifier) adalah sebuah layanan yang mengatur nama pada perangkat wireless yang digunakan. Pada jaringan wireless, jika sebuah node mengenali wireless kita, maka nama essid ini yang muncul pada node tersebut. ( Memberikan nama Essid pada setiap node dilakukan dengan cara : 1. Pilih tab wireless pada tampilan awal network manager 2. Lalu akan muncul tampilan baru, dan pilih tab wireless 3. Setelah itu pada kolom pengisian isi nama essid yang dikehendaki. Pada penelitian ini nama essid yang diberikan adalah lab121. Gambar 4.2 Tampilan Network Manager Pada saat Memberikan Nama essid 40

3 4.1.2 Mengatur Mode Ad-hoc Pada node Mode adalah cara bagaiman jaringan itu bekerja. Pada penelitian ini mode yang dipilih adalah mode Ad-hoc, dimana pada mode ad-hoc tidak memerlukan infrastruktur dan mode terpusat. Cara menentukan mode Ad-hoc pada jaringan hampir sama lokasinya dengan memberikan nama essid, yaitu: - Pada tab wireless, pilih mode ad-hoc Memberikan Alamat IP pada Node Setelah membuka tampilan Network Manager pada Ubuntu 9.10, kita dapat memberikan alamat IP pada setiap node. Memberikan alamat IP dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Letak lokasi pada tahapan ini hampir sama dengan memberikan mode pada node, hanya saja tab nya berbeda. 2. Pilih tab IPv4 dan plih metode (method), Lalu klik pada manual 3. Dan klik add. Maka masukkan alamat IP. 41

4 Gambar 4.3 Tampilan Network Manager saat Memberikan A lamat IP Memberikan Subnetmask Pada Node Subnet mask adalah angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan antara ntwork ID dan Host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada pada jaringan lokal atau jaringan luar ( Cara memberikan subnet mask pada node adalah sebagai berikut: 1. hampir sama dengan kedua cara di atas Cuma saja tabnya yang berbeda. Pilih tab IPv4 setting. 2. Lalu masukkan subnet mask yang di butuhkan pada node, dalam penelitian ini subnetmask yang digunkan adalah

5 4.1.5 Melihat IP yang Sudah di Konfigurasi Untuk melihat IP yang sudah di berikan pada masing-masing node dapat dilihat dengan cara : 1. Buka terminal (console) 2. Lalu Ketik ifconfig ~# ifconfig Melihat IP dan Netmask Pada masing-masing Node Pada setiap node masing-masing telah diberikan IP dengan cara seperti di atas. Adapun ip yang diberikan pada PC1 (node1) , Laptop1 (node2) , Laptop 2 (node3) , PC 2 (node4) Pada PC1 (node 1) Gambar 4.4 Melihat IP beserta Netmask pada PC1 (node1) 43

6 Pada Laptop1 (node2) Gambar 4.5 Melihat IP beserta Netmask pada laptop 1 (node 2) Pada Laptop2 (node 3) Gambar 4.6 Melihat IP beserta Netmask pada Laptop 2 (node 3) 44

7 Pada PC 2 (node4) Gambar 4.7 Melihat IP beserta Netmask pada PC 2 (node 4) Melihat Nama SSID pada setiap Node Untuk melihat nama SSID dan mode yang diberikan bisa dilihat pada terminal dengan cara ketik iwconfig pada setiap node. ~ # iwconfig Adapun informasi nama SSID, mode dan informasi lainnya dapat di tunjukkan pada gambar berikut : 45

8 Gambar 4.8 Informasi mengenai Mode, Nama ESSID dan informasi lainnya Test Koneksi Apabila semua sudah di konfigurasi maka saatnya test koneksi antar node dengan cara mengetik PING antar node. ~# ping [ip yang dituju] 4.2 Pengujian Perangkat Lunak Pada pengujian perangkat lunak yaitu dimana AODV-UU dijalankan pada setiap node, untuk sementara ini pengujian dilakukan skenario 3 hop (4 node). AODV memiliki beberapa pilihan untuk dioperasikan dengan mengikuti parameter-parameter pada routing daemon. Routing daemon tugasnya adalah 46

9 menginisialisasi dan mempertahankan rute AODV. Berikut ini parameter yang digunakan pada pengujian jaringan : 1. Daemon Mode (-d, --daemon) memisahkan routing agent dari console 2. Interface (-I, --interface) menspesifikasi peralatan interface yang akan digunakan oleh AODV. 3. Logging (-l, --log) pencatatan dilakukan di file log AODV 4. Routing table loggig (-r N, --log-rt-table N) mencatat isi table rute 5. No-wait-on-reebot (-D, --no-worb) mematikan delay 15 detik. 6. Daemon Mode (-d, --daemon) memisahkan routing agent dari console 7. Interface (-I, --interface) menspesifikasi peralatan interface yang akan digunakan oleh AODV. 8. Logging (-l, --log) pencatatan dilakukan di file log AODV 9. Routing table loggig (-r N, --log-rt-table N) mencatat isi table rute 10. No-wait-on-reebot (-D, --no-worb) mematikan delay 15 detik. Pada tahap ini AODV-UU di jalankan dengan cara sebagai berikut : 1. Buka jendela terminal (console) 2. Kita harus memanggil modul kernel AODV yaitu kaodv dengan cara modprobe kaodv ~ # modprobe kaodv 3. Setelah itu jalankan AODV-UU dengan cara aodvd l r 3 ~# aodvd l r 3 47

10 Keterangan : 1. aodvd : mengaktifkan aodvd 2. l : mengaktifkan file log AODV 3. r 3 : mencatat isi tabel routingsetiap 3 detik Gambar 4.9 Tampilan saat AODV dijalankan Untuk pengujian tersebut dapat di uji dengan menggunakan PING untuk test koneksi dan Tracepath untuk melihat jumlah hop. 48

11 4.3 Pengujian Protokol Routing AODV Pada Jaringan Ad-hoc dengan kondisi 3 hop (4 node) Pada pengujian ini yang dibutuhkan skenario nya adalah PC1 (node1) melewati laptop1 (node2), laptop2 (node3) dan berakhir pada PC2 (node4). Pada setiap node, telah diinstall protokol routing AODV dan ketika akan memulai pengujian, maka semua pada setiap node dijalankan protokol routing AODV tersebut Melihat AODV Saat Mengenali Tetangganya (Tabel Routing) Ketika kita akan memulai pengujian, maka protokol routing AODV pada setiap node dijalankan, dan akan mengenali setiap tetangganya. Agar lebih jelasnya, perhatikanlah gambar dibawah ini : Pada PC1 (node 1) Gambar 4.10 AODV PC 1 (node 1) Mengenali Node Tetangganya 49

12 Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa PC 1 (node 1) saat menjalankan AODV, maka akan mengirimkan pesan hello kepada tetangganya, maka tetangganya yang dalam hal ini Laptop 1 (node 2) akan mengirimkan rute balasan (RREP) kepada PC 1 (node 1), maka terjadilah new neighbor pada PC 1 (node 1) yang mempunyai IP Pada Laptop 1 (node 2) Gambar 4.11 AODV Laptop1 (node 2) Mengenali Node Tetangganya Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa Laptop 1 (node 2) saat menjalankan AODV, maka akan mengirimkan pesan hello kepada tetangganya, maka tetangganya yang dalam hal ini PC 1 (node 1) akan mengirimkan rute balasan 50

13 (RREP) kepada Laptop 1 ( node 2), maka terjadilah new neighbor pada Laptop 1 (node 2) yang mempunyai IP Pada Laptop 2 (node 3) Gambar 4.12 AODV Laptop2 (node 3) Mengenali Node Tetangganya Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa Laptop 2 (node 3) saat menjalankan AODV, maka akan mengirimkan pesan hello kepada tetangganya, maka tetangganya yang dalam hal ini PC 2 (node 4) akan mengirimkan rute balasan (RREP) kepada Laptop 1 ( node 2), maka terjadilah new neighbor pada Laptop 2 (node 3) yang mempunyai IP

14 Pada PC 2 (node 4) Gambar 4.13 AODV PC2 (node 4) Mengenali Node Tetangganya Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa PC 2 (node 4) saat menjalankan AODV, maka akan mengirimkan pesan hello kepada tetangganya, maka tetangganya yang dalam hal ini Laptop 2 (node 3) akan mengirimkan rute balasan (RREP) kepada PC 2 ( node 4), maka terjadilah new neighbor pada PC 2 (node 4) yang mempunyai IP

15 4.3.2 Pengujian Menggunakan Ping dan Tracepath Pada pengujian dilakukan dengan menggunakan ping dan tracepath. Pada pengujian menggunakan ping dilakukan dengan skenario setiap 3 menit dan 6 menit yang dilakukan masing-masing 10 kali dan 9 kali, sedangkan dengan tracepath dilakukan hanya 1 kali untuk mengetahui berapa node (hop) yang dilalui untuk mencapai tujuan. Pada pengujian Ping PC 1 (node 1) kepada PC 2 (node 4) dengan jarak waktu per 3 menit yang dilakukan 10 kali didapatkan hasil sebagai berikut : ~# ping Tabel 4.1 Hasil Pengujian Dengan Ping dengan Jarak Waktu 3 Menit No Jumlah Paket Paket Waktu RTT (ms) Terkirim Error Hilang (ms) Min Avg Max Mdev % % % % % % % % % % Rata %

16 Dari tabel di atas didapatkan hasil rata-rata yaitu, jumlah paket 40,3, paket terkirim 7,2, paket error 14,3, rasio paket hilang 79%, waktu yang dibutuhkan 39457,9 ms, rtt min 7,6 ms, rtt avg 19,5 ms, rtt max 44,8 ms, rtt mdev 13,7 ms. Pada pengujian Ping PC 1 (node 1) kepada PC 2 (node 4) dengan jarak waktu per 6 menit yang dilakukan 9 kali didapatkan hasil sebagai berikut : ~# ping Tabel 4.2 Hasil Pengujian Dengan Ping dengan Jarak Waktu 6 Menit Jumlah Paket Waktu RTT (ms) No Paket Terkirim Error Hilang (ms) Min Avg Max Mdev % % % % % % % % % Rata % Dari tabel di atas didapatkan hasil rata-rata yaitu, jumlah paket 34,9, paket terkirim 4,1, paket error 16,3, paket hilang 86%, waktu yang dibutuhkan 34020,1 ms, rtt min 25,4 ms, rtt avg 37,5 ms, rtt max 55,4 ms, rtt mdev 12,7 ms 54

17 Gambar 4.14 Perbandingan Paket Pada Pengujian 3 menit Pada gambar di atas adalah grafik jumlah paket, paket terkirim dan paket error yang dalam pengujiannya dilakukan dengan jarak waktu 3 menit dan 10 kali percobaan. Pada sumbu Y menunjukkan Paket, sedangkan pada sumbu X menunjukkan urutan pengujian.. 55

18 Gambar 4.15 Perbandingan Paket Pada Pengujian 6 menit Pada gambar di atas adalah grafik jumlah paket, paket terkirim dan paket error yang dalam pengujiannya dilakukan dengan jarak waktu 6 menit dan 9 kali pengujian. Pada sumbu Y menunjukkan Paket, sedangkan pada sumbu X menunjukkan urutan pengujian. Untuk mengetahui berapa hop (lompatan antar node) yang dilakukan pada node 1 (PC1) dengan mengetik Tracepath pada terminal. Adapun hasil pengujian menggunakan tracepath sebagai berikut: ~# tracepath

19 Gambar 4.17 Pengujian menggunakan Tracepath dari PC1 (node 1) menuju PC4 (node4) Pada gambar di atas terlihat bahwa PC1 (node1) melewati Laptop 1 (node2), melewati Laptop 2 (node 3) dan sampai pada tujuan yaitu PC 2 (node 4). 57