BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SIMULASI

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SIMULASI"

Fanny Gunardi
6 tahun lalu
Tontonan:

1 41 BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SIMULASI 4.1 KONFIGURASI CORE NETWORK GPON USING MSTP Pada konfigurasi core network GPON pada jalur mainlink yaitu OLT Graha to OLT Cervino dan jalur mainlink OLT Graha to. Dengan menggunakan protocol MSTP seperti topologi dibawah ini: Priority 4096 Gambar 4.1 Topologi OLT Graha, Cervino dan NIX using MSTP Pada gambar 4.1 diatas topologi OLT Graha, Cervino dan NIX terlihat 3 OLT Dasan menggunakan spanning tree protocol mode MSTP dengan menggunakan MST Instance 1 VLAN 10,20,30,100,251,528,2896. Dengan port Priority OLT Graha 4096 sebagai Root Bridge dan dan dengan priority default

42 Konfigurasi pada OLT Graha, dan pada implementasi yang sudah berjalan di PT. Moratelindo akan dijelaskan sebagai berikut: 4.1.

2 42 Konfigurasi pada OLT Graha, dan pada implementasi yang sudah berjalan di PT. Moratelindo akan dijelaskan sebagai berikut: OLT Graha Berikut konfigurasi pada OLT Grha dengan mode MST 1 dengan VLAN 10, 20, 30, 100, 251, 528, 2896: Gambar 4.2 Konfigurasi VLAN OLT Graha Pada konfigurasi dibawah OLT Grha9 sebagai root bridge karena mac address dari dan merupakan mac address paling kecil interfacenya sehingga dijadikan Root Bridge dari ketiga OLT. Gambar 4.3 Konfigurasi MSTP OLT Graha Pada OLT Grha konfigurasi diatas dengan mac address 00:d0:cb:8e:ca:a5 sebagai root bridge. Dengan status masing masing port dengan status designatet port yang artinya semua non-root ports yang masih diperbolehkan untuk meneruskan traffic pada network.

43 Berikut konfigurasi saat di show running pada OLT Grha9: Gambar 4.4 Running config OLT Graha 4.1.

5 Konfigurasi VLAN Pada pada konfigurasi dibawah ini dengan keterangan Root ID adalah mac address milik OLT Grha9, karena OLT Grha merupakan

3 43 Berikut konfigurasi saat di show running pada OLT Grha9: Gambar 4.4 Running config OLT Graha Berikut konfigurasi pada dengan mode MST 1 dengan VLAN 10, 20, 30, 100, 251, 528, 2896: Gambar 4.5 Konfigurasi VLAN Pada pada konfigurasi dibawah ini dengan keterangan Root ID adalah mac address milik OLT Grha9, karena OLT Grha merupakan Root Bridge, dan OLT Graha terminate dengan sebagai Jalur Mainlink. Konfigurasi Protocol STP mode MSTP yang sama dengan OLT Graha dengan priority yang sama yaitu Berikut konfigurasi pada : Gambar 4.6 Konfigurasi MSTP

44 Pada dengan status root port merupakan port switch yang paling dekat terhadap root bridge. Root ports meneruskan traffic menuju ke root bridge.

4 44 Pada dengan status root port merupakan port switch yang paling dekat terhadap root bridge. Root ports meneruskan traffic menuju ke root bridge. Status port Desginatet port yang masih diperbolehkan untuk meneruskan traffic pada network. Berikut saat di show running: Gambar 4.7 Running config OLT Graha Pada pada konfigurasi dibawah ini dengan keterangan Root ID adalah mac address milik OLT Grha9, karena OLT Grha9 merupakan Root Bridge. OLT Graha terminate dengan sebagai Jalur Backup dengan konfigurasi Protocol STP mode MSTP yang sama. dengan priority yang sama yaitu Berikut konfigurasi pada : Gambar 4.8 Konfigurasi VLAN Gambar 4.9 Konfigurasi MSTP OLT Graha

45 Pada terlihat port Gi0/7 dengan status port sebagai Alternatif port sebagai pemblokir untuk mencegah terjadinya traffic loop. Gambar 4.10 Running config OLT Graha 4.

5 45 Pada terlihat port Gi0/7 dengan status port sebagai Alternatif port sebagai pemblokir untuk mencegah terjadinya traffic loop. Gambar 4.10 Running config OLT Graha 4.2 PERBANDINGAN CORE NETWORK GPON KONFIGURASI MANUAL dengan PROTOCOL MSTP Spanning tree protocol ini bertugas menghentikan terjadinya loop-loop network pada network layer 2 (bridge atau switch). STP secara terus menerus memonitor network untuk menemukan semua link, memastikan bahwa tidak ada loop yang terjadi dengan cara mematikan semua link yang redundant. Problem utama yang bisa dihindari dengan adanya STP adalah broadcast storms. Broadcast storms menyebabkan frame broadcasts (atau multicast atau unicast yang destination addressnya belum diketahui oleh switch) terus berputar-putar (looping) dalam network tanpa henti. Maka dari itu sebelum menggunakan protocol MSTP ini network yang berjalan tidak efektif. Berikut capture saat terjadinya looping pada switch: Jalur Mainlink Jalur Backup / /24 Gambar 4.11 Swith looping saat adanya redundant link

6 46 Pada gambar 4.11 terlihat terjadinya broadcast storms terus berputar-putar karena destination addressnya belum diketahui oleh switch. Dari terjadinya broadcast stroms yang terjadi pada network sehingga membutuhkan protocol untuk mencegahnya, dari sekian protocol yang digunakan di PT.Moratelindo yaitu menggunakan protocol MSTP. Protocol MSTP ini sangat cocok dikonfigurasi pada core network GPON antar switch OLT untuk mencegah looping yang terjadi bila sudah adanya link redundant atau link backup sehingga network bekerja dengan baik. Berikut perbandingan network dengan dan tanpanya menggunakan protocol MSTP. ROOT BRIDGE Priority 4096 Mac: 00:d0:cb:8e:ca:a5 Jalur Mainlink Jalur Backup Mac: 00:d0:cb:90:f8:6e Alternatif port Mac: 00:d0:cb:95:a5:27 Gambar 4.12 Perbandingan tidak dan dengan menggunakan protocol MSTP Pada gambar 4.12 diatas terlihat perbandingannya sangat jelas terjadinya looping jaringan bila adanya link redundant tidak dikonfigurasi protocol untuk mecegahnya. Dengan protocol MSTP ini yang bekerja mencegah terjadinya looping. Bila network dikatakan baik bila sudah dilakukan pengetesan. Pada bab 3 sebelumnya sudah dilakukan pengetesan pada OLT Dasan secara console pada bab 4 ini akan disimulasikan dengan menggunakan Gns3 v REROUTE MANUAL PADA OLT DASAN Pada saat jalur mainlink down yaitu pada segmen OLT Graha to, maka akan dilakukan reroute via, berikut konfigurasinya:

dengan deliver port yang facing ke arah cervino Gambar 4.

7 47 Gambar 4.13 Konfigurasi manual Pada konfigurasi diatas ditambahkan VLAN yang harus dikonfigurasi dengan deliver port yang facing ke arah cervino Gambar 4.14 Konfigurasi manual Pada konfigurasi di ditambahkan juga konfigurasi VLAN sama seperti konfigurasi pada. Gambar 4.15 Konfigurasi delete vlan pada Pada saat jalur Graha Cervino normal/up maka harus di delete VLAN yang ada pada supaya tidak terjadinya looping jaringan. 4.4 PENGETESAN NETWORK PADA OLT DASAN Pada gambar konfigurasi dibawah ini dijelaskan status port pada masing-masing OLT Graha, dan

48 ROOT BRIDGE Port Gi0/1 Port Gi0/2 Priority 4096 Mac: 00:d0:cb:8e:ca:a5 Mac: 00:d0:cb:90:f8:6e Port Gi0/9 Port Gi0/1 Alternatif port Port Gi0/7 Port Gi0/2 Mac: 00:d0:cb:95:a5:27 Gambar 4.

8 48 ROOT BRIDGE Port Gi0/1 Port Gi0/2 Priority 4096 Mac: 00:d0:cb:8e:ca:a5 Mac: 00:d0:cb:90:f8:6e Port Gi0/9 Port Gi0/1 Alternatif port Port Gi0/7 Port Gi0/2 Mac: 00:d0:cb:95:a5:27 Gambar 4.16 Usulan pengetesan network Penentuan Root Bridge yaitu OLT Grha9 dengan Mac 00:d0:cb:8e:ca:a5 dengan priority Dalam pengetesan Network ini apabila salah satu port down, apakah Spanning tree protocol mode MST berjalan sesuai usulan. Sebelumnya menentukan status port disetiap port OLT sesuai gambar diatas untuk nanti dilakukan console lokal dalam pengetesan.berikut keterangan dari gambar diatas, status port setiap OLT: Root port : Port pada nonroot bridge yang tepat langsung mengarah ke root bridge, sifatnya selalu forwarding. Designated port : Port yang sifatnya forwarding, dapat mengirimkan data Blocking port/alternative Port : Port yang diblok oleh spanning-tree protocol. Saat Port ge0/9 dishutdown maka statusport setiap OLT seperti gambar 4.17 dibawah ini: Gambar 4.17 Konfigurasi Shutdown

49 ROOT BRIDGE Priority 4096 Mac: 00:d0:cb:8e:ca:a5 Mac: 00:d0:cb:90:f8:6e Alternatif port Mac: 00:d0:cb:95:a5:27 192.168.100.11/24 192.168.100.12/24 Gambar 4.

9 49 ROOT BRIDGE Priority 4096 Mac: 00:d0:cb:8e:ca:a5 Mac: 00:d0:cb:90:f8:6e Alternatif port Mac: 00:d0:cb:95:a5: / /24 Gambar 4.18 Topologi jaringan mode MSTP Pada gambar 4.18 Pada topologi jaringan mode MSTP diatas terlihat status port yang ada pada setiap port di masing-masing switch nya. Satu Switch sebagai root bridge dan dua switch lainnya disetting menggunakan protocol MSTP. Dilihat dari gambar 4.4 diatas terlihat status port sebagai alternatif port yang sengaja diblock pada protocol MSTP. Sebagai port alternatif bila salah jalur mainlink atau backup termonitor Down. Dan bila ada salah satu jalur mainlink dan backup down maka MSTP akan bekerja merubah status port pada masing-masing port sehingga traffik yang ada tetap berjalan dengan baik tanpa adanya looping jaringan, tentunya ada waktu delay yang dibutuhkan MSTP dalam bekerja. Pengetesan protocol MSTP ini dalam implementasi di PT.Moratelindo dilakukan dengan pengetesan Ping P2P saat dilakukan pengetesan bypass dari port OLT. Seperti gambar 4.19 dibawah ini: Gambar 4.19 Ping P2P PC 1 ke PC 2

10 50 Pada gambar 4.19 terlihat delay waktu yang diperlukan pemindahan traffik dari jalur yang sudah disiapkan oleh protocol MSTP saat bekerja yaitu sekitar 12 detik dalam pemindahan status port disalah satu jalur yang sedang Down. Berikut tabel perbandingan ping ke network saat simulasi dan implementasi core network GPON menggunakan teknologi Spanning Tree Protocol. Tabel 4.1 Perbandingan delay time failover antara simulasi dengan implementasi Percobaan Standart IEEE Hasil Simulasi Hasil Real Keterangan 1 50 detik 20 detik 12 detik Baik 2 50 detik 37 detik 12 detik Baik Berikut topologi status port setelah MSTP bekerja saat salah satu port down: ROOT BRIDGE Priority 4096 Mac: 00:d0:cb:8e:ca:a5 Saat Jalur DOWN Mac: 00:d0:cb:90:f8:6e Mac: 00:d0:cb:95:a5: / /24 Gambar 4.20 Topologi status port protocol MSTP Pada gambar 4.20 diatas terlihat status port pada masing-masing port di 3 switch OLT. Bahwa dijelaskan diatas status port berubah masing-masing port saat salah satu jalur down.

dokumen-dokumen yang mirip

Spanning-Tree Protocol

Modul 26: Overview digunakan pada jaringan switch untuk menciptakan logical topology bebas looping dari physical topology yang memiliki looping. Spanning-Tree Protocol memberikan keamanan dari redundant