BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Sub-bab ini membahas tentang jaringan komputer secara umum.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Sub-bab ini membahas tentang jaringan komputer secara umum."

Transkripsi

1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum Sub-bab ini membahas tentang jaringan komputer secara umum Pengertian Jaringan Komputer Menurut Forouzan (2010: 3), jaringan adalah sebuah kelompok perangkat-perangkat yang terhubung, dan saling berkomunikasi seperti antar komputer dan komputer ke printer. Sedangkan menurut Williams dan Sawyer (2007: 319), jaringan adalah sistem komputer, telepon, atau piranti komunikasi lain yang terkoneksi sehingga mampu saling berkomunikasi serta bertukar aplikasi dan data. Jadi, dapat disimpulkan bahwa jaringan komputer merupakan dua atau lebih perangkat komputer yang saling berhubungan, yang dapat saling bertukar informasi dan data Manfaat Jaringan Komputer Banyak manfaat jaringan yang dapat dirasakan oleh perorangan dan organisasi menurut Williams dan Sawyer (2007: 320), antara lain sebagai berikut. 1. Berbagi perangkat periferal Perangkat peripheral dapat digunakan secara bersama-sama oleh pengguna dalam sebuah jaringan, seperti printer laser, disk drive, dan scanner. 2. Berbagi program dan data Dengan jaringan suatu program dan data dapat digunakan secara bersama-sama oleh para pengguna komputer. Sebagai contoh, perusahaan bisa melakukan penghematan dengan menempatkan data yang dibutuhkan oleh banyak karyawan pada server shared. Jadi para pegawai dapat mengakses data pada satu perangkat. 7

2 8 3. Komunikasi yang lebih baik Manfaat jaringan lainnya adalah dapat menciptakan komunikasi yang efektif dan efisien antar pengguna dalam jaringan. Salah satu fitur dalam jaringan adalah surat elektronik ( ). Dengan adanya , siapapun yang berada di jaringan dapat mengirim dan menerima informasi yang dibutuhkan dari dan ke orang lain. 4. Keamanan informasi Dengan jaringan komputer, keamanan sebuah informasi dapat terjamin. Sebelum jaringan kian populer, seorang pegawai dalam sebuah perusahaan bisa menjadi satu-satunya orang yang mengetahui informasi tertentu yang penting dan menyimpannya sendiri. 5. Akses ke database Jaringan dapat memungkinkan para pengguna untuk menggunakan berbagai database, baik database privat milik perusahaan atau database publik yang tersedia secara online di internet Jenis Jaringan Jaringan yang terdiri dari berbagai komputer, alat penyimpanan (storage) dan piranti komunikasi, dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori utama menurut rentang geografis dan strukturnya. (Williams dan Sawyer, 2007: 320) Menurut Rentang Geografis 1. Wide Area Network (WAN) merupakan jaringan komunikasi yang mencakup area geografis yang sangat luas, misalnya pada sebuah negara atau dunia. WAN bisa menggunakan kombinasi dari satelit, kabel serat optik, kabel tembaga, ke berbagai jenis komputer. 2. Metropolitan Area Network (MAN) adalah jaringan komunikasi yang mencakup sebuah kota atau daerah. MAN biasanya dibangun untuk mem-bypass perusahaan telepon lokal ketika mengakses layanan jarak jauh.

3 9 3. Local Area Network (LAN) menghubungkan komputer dan piranti dalam cakupan geografis yang terbatas, misalnya pada satu kantor, satu gedung, atau kumpulan gedung yang berdekatan Menurut Struktur Jaringan 1. Jaringan client/server terdiri dari client, yaitu mikrokomputer yang meminta data, dan server, yaitu komputer yang menyuplai data. Server merupakan mikrokomputer khusus yang mampu mengelola piranti untuk keperluan bagi pakai (sharing), semisal printer laser. Server menjalankan perangkat lunak printer untuk aplikasi, misalnya dan penjelajah web. 2. Jaringan peer-to-peer. Pada jaringan peer-to-peer (P2P), semua mikrokomputer dalam sebuah jaringan berkomunikasi secara langsung satu sama lain tanpa harus bersandar pada server. Masing-masing komputer bisa berbagi file dan peripheral dengan seluruh komputer lainnya pada jaringan Topologi Jaringan Menurut Williams dan Sawyer (2007: 326), gambaran atau bentuk dari sebuah jaringan disebut topologi. Topologi jaringan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu topologi fisik dan topologi logika. Topologi fisik adalah gambaran atau bentuk secara fisik dari sebuah jaringan yang saling berhubungan. Topologi fisik mengambarkan bagaimana sistem-sistem serta perangkat-perangkat komputer secara fisik terhubung dalam jaringan. Terdapat lima jenis topologi fisik yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, yaitu topologi bus, ring, star, tree, dan mesh. (McMillan, 2012: 305). Topologi logika menjelaskan bagaimana perangkat jaringan saling berkomunikasi secara logika dalam topologi fisik. Ada dua jenis topologi logika, yaitu shared media topology dan token-based topology. (McMillan, 2012: 319).

4 Topologi Bus Topologi bus menggunakan kabel tunggal sebagai media transmisi pusat tempat dimana perangkat-perangkat dan komputer-komputer dalam jaringan tersebut terhubung dengan menggunakan T-connector. Ketika sebuah perangkat komputer dalam topologi bus mengirimkan sebuah paket, tidak ada perantara yang menentukan kemana tujuan dari paket tersebut. Oleh karena itu, setiap paket yang dikirim dalam topologi bus akan diterima oleh semua perangkat yang terhubung dalam jaringan tersebut (McMillan, 2012: 306). Kelebihan topologi bus: Mudah untuk dirancang dan diimplementasikan. Biaya yang murah. Mudah dalam instalasi perangkat baru. Sangat baik untuk jaringan kecil. Kekurangan topologi bus: Teknologi yang out-of-date. Jika kabel pusat terputus, seluruh jaringan akan terputus. Akan lebih menyulitkan jika terjadi kerusakan. Sulit untuk diatur dalam jaringan besar. Gambar 2.1 Topologi Bus

5 Topologi Ring Seluruh perangkat dalam topologi ini terhubung membentuk cincin. Jadi setiap perangkat memiliki dua jalur yang terhubung ke kedua perangkat di sebelahnya. Masingmasing perangkat akan bekerja sama untuk menerima paket dari perangkat sebelumnya dan meneruskan pada perangkat sesudahnya hingga paket tersebut sampai ke tujuannya. Proses menerima dan meneruskan paket atau sinyal data ini dibantu oleh token yang akan dibahas selanjutnya (McMillan, 2012: 307). Kelebihan topologi ring: Area yang lebih luas. Biaya yang murah. Mudah dalam instalasi perangkat baru. Sangat baik untuk jaringan kecil. Kekurangan topologi ring: Teknologi yang out-of-date. Jika kabel pusat terputus, seluruh jaringan akan terputus. Akan lebih menyulitkan jika terjadi kerusakan. Lebih sulit dalam implementasi. Gambar 2.2 Topologi Ring

6 Topologi Star Di dalam dua topologi sebelumnya yang masing-masing antar perangkat dapat terhubung langsung. Dalam topologi star, masing-masing perangkat komputer tidak saling berhubungan langsung, melainkan terhubung ke perangkat perangkat pusat. Perbedaan mendasar dalam topologi star adalah jika sebuah perangkat klien mati atau terputus, maka tidak akan mempengaruhi jaringan yang sedang berjalan, tidak seperti pada jaringan bus dan ring (McMillan, 2012: 309). Kelebihan topologi star: Mudah untuk dirancang dan diimplementasikan. Jika salah satu terputus, tidak akan mengganggu jaringan. Mudah dalam instalasi perangkat baru. Mudah dalam perbaikan jika terjadi kesalahan atau kerusakan. Dapat dikelola secara terpusat. Sangat baik untuk jaringan kecil maupun besar. Kekurangan topologi star: Biaya yang lebih besar jika dibandingkan dengan topologi bus dan cincin. Jika hanya ada satu perangkat pusat dan rusak, maka jaringan akan terputus. Gambar 2.3 Topologi Star

7 Topologi Tree Menurut (McMillan, 2012: 311) topologi tree atau disebut juga topologi hybrid, merupakan kombinasi dari dua topologi, yaitu topologi star dan topologi bus. Topologi tree terdiri atas beberapa topologi star dimana setiap perangkat pusat dari masing-masing topologi star tersebut terhubung satu sama lain membentuk topologi bus menggunakan satu jalur tunggal sebagai backbone. Gambar 2.4 Topologi Tree Keuntungan dari topologi ini adalah memiliki skalabilitas yang besar, cocok untuk perusahaan yang memiliki banyak kelompok kerja. Topologi tree ini juga mewarisi kelemahan yang ada pada topologi bus, yaitu jika jalur backbone terputus maka jaringan yang berada dibawahnya juga akan terganggu, namun dapat diatasi dengan membuat jalur cadangan pada jalur backbone tersebut Topologi Mesh Topologi mesh dibagi menjadi dua jenis, yaitu topologi mesh penuh dan topologi mesh sebagian. Dalam topologi mesh penuh (fully connected mesh) semua perangkat saling terhubung

8 14 secara langsung dalam jaringan tersebut, sedangkan topologi mesh sebagian (partial connected mesh) hanya beberapa perangkat saja yang terhubung langsung dengan perangkat lain dalam jaringan. Kelebihan utama dari topologi mesh adalah ketersediaan yang tinggi (high availability), karena memiliki banyak jalur antar perangkat dalam jaringan tersebut (McMillan, 2012: 313). Kelebihan topologi mesh: Memiliki toleransi yang tinggi terhadap kesalahan atau kerusakan. Kekurangan topologi mesh: Membutuhkan biaya yang tinggi, baik itu biaya instalasi maupun biaya maintenance. Lebih sulit dalam implementasi. Lebih sulit dikelola, karena akan ada banyak jalur kabel. Akan lebih menyulitkan jika terjadi kesalahan. Gambar 2.5 Topologi Mesh Penuh Gambar 2.6 Topologi Mesh Sebagian

9 Shared Media Pada topologi shared media, semua perangkat dapat menggunakan media fisik kapanpun mereka butuhkan. Kelebihan utama dari shared media topologi adalah setiap perangkat dapat mengakses media fisik tanpa batasan, dan tentunya ini juga menimbulkan kerugian, yaitu dapat terjadi collision dalam topologi ini. Jika dua perangkat mengirimkan informasi secara bersamaan, paket informasi tersebut akan bertabrakan dan kedua paket akan dibuang. Ethernet merupakan contoh yang menggunakan topologi shared media. Untuk menghindari masalah collision pada shared media, Ethernet menggunakan sebuah protokol yang bernama Carrier Sense Mutiple Access/Collision Detection (CSMA/CD). Dalam protokol ini, setiap perangkat akan mengamati media kabel apakah ada traffic data. Jika ada, perangkat akan menunggu sampai tidak ada lalu lintas yang terjadi di media kabel, baru paket akan dikirim. Jika terjadi situasi dimana dua perangkat atau lebih yang mengirimkan paket pada waktu yang bersamaan dan terjadi collision, setiap perangkat akan menunggu beberapa waktu sebelum mengirimkan lagi paket tersebut. Waktu tunggu akan berbeda untuk setiap perangkat, sehingga collision tidak akan terjadi kembali (McMillan, 2012: 320) Token Based Topologi token based menggunakan token untuk menyediakan akses kepada perangkat untuk menggunakan media fisik. Dalam jaringan token based, terdapat sebuah token yang mengelilingi jaringan. Ketika sebuah perangkat akan mengirimkan paket, ia akan mengambil token dari kabel, melampirkannya ke paket yang akan dikirim, dan mengirimkannya kembali ke kabel. Ketika token mengelilingi jaringan, setiap perangkat akan memeriksa token. Ketika paket tiba di perangkat tujuan, perangkat tersebut akan menyalin

10 16 informasi yang dikirim dan kemudian token akan melanjutkan perjalanannya hingga sampai kembali kepada perangkat pengirim. Ketika pengirim mendapatkan kembali token tersebut, perangkat akan mengembalikan token ke kabel dan mengirimkan sebuah token baru yang kosong untuk digunakan kembali oleh perangkat lain. Dalam topologi token based tidak akan terjadi collision, karena perangkat-perangkat harus mempunyai kepemilikan token untuk berkomunikasi. Akan tetapi, terdapat satu kekurangan dalam topologi token based, yaitu latency yang besar. Hal ini dikarenakan setiap perangkat harus menunggu sampai mereka menggunakan token (McMillan, 2012: 322) Komunikasi Jaringan Menurut CISCO system Inc. (2009, CCNA Exploration 1) Terdapat beberapa jenis komunikasi jaringan pada umumnya yaitu unicast, multicast, dan broadcast. Masing-masing jenis komunikasi tersebut memiliki perbedaan dan karakteristik sesuai dengan kegunaan dan pemakaiannya Unicast CISCO system Inc. (2009, CCNA Exploration 1) mendefinisikan unicast sebgai komunikasi sebuah frame yang dikirim dari satu host dan ditujukan kepada satu tujuan tertentu. Dalam transmisi unicast hanya ada satu pengirim dan satu penerima. Transmisi unicast merupakan bentuk transmisi yang dominan pada LAN dan jaringan internet. Contoh protocol yang menggunakan transmisi unicast adalah HTTP, SMTP, FTP, dan Telnet Multicast Multicast merupakan komunikasi sebuah frame yang dikirim ke kelompok klien atau perangkat tertentu. Pada

11 17 transmisi multicast, klien harus berada dalam anggota kelompok alamat IP multicast untuk menerima informasi yaitu dengan grup IP di antara s.d Sebuah contoh dari transmisi multicast adalah transmisi audio dan video berbasis jaringan seperti pada pertemuan bisnis dan sebagainya CISCO system Inc. (2009, CCNA Exploration 1) Broadcast Broadcast merupakan komunikasi sebuah frame yang dikirim dari satu alamat ke semua alamat lain. Dalam transmisi broadcast hanya ada satu pengirim, tetapi informasi dikirim ke semua klien atau perangkat dalam jaringan yang sama. Transmisi broadcast sangat penting ketika dibutuhkan dalam mengirim pesan yang ditujukan ke semua klien di dalam LAN. Sebuah contoh dari transmisi broadcast adalah permintaan resolusi alamat yang dilakukan oleh Address Resolution Protocol (ARP) yang dikirim ke semua komputer di dalam satu LAN. Address Resolution Protocol (ARP) adalah sebuah protokol pada network layer yang digunakan untuk mencari MAC address melalui penggunaan IP address. Pengguna yang ingin mendapatkan MAC address yang tidak ada di ARP cache akan mem-broadcast ARP request ke jaringan yang ada. Pengguna yang memiliki IP address yang sesuai dengan ARP request akan menjawab dengan ARP reply yang berisikan MAC address miliknya. ARP menggunakan transmisi broadcast, hal ini menyebabkan adanya celah keamanan jaringan. Contoh serangan yang memanfaatkan celah keamanan tersebut adalah ARP spoofing atau ARP poisoning CISCO system Inc. (2009, CCNA Exploration 1).

12 Model OSI OSI (Open System Interconnection) adalah model standar yang ditetapkan pertama kali pada tahun 1970-an oleh ISO (International Standards Organization) yang mencakup seluruh aspek-aspek jaringan komunikasi. Sebuah open system adalah kumpulan protocol yang memperkenankan dua system yang berbeda untuk berkomunikasi tanpa memperhatikan arsitektur yang mendasari mereka (Forouzan, 2010: 21). Tujuan dari pemodelan OSI adalah untuk menunjukan bagaimana memfasilitasi komunikasi antar sistem yang berbeda tanpa membutuhkan perubahan logika yang mendasari software dan hardware. Pemodelan OSI bukan merupakan sebuah protokol, tetapi adalah sebuah pemodelan untuk memahami dan merancang sebuah arsitektur jaringan yang fleksible, kuat, dan dapat dioperasikan (Forouzan, 2010: 21) Physical Layer Physical layer mengkoordinasikan fungsi yang diperlukan untuk membawa aliran bit melalui media fisik seperti kabel. Physical Layer juga mendefinisikan prosedur dan fungsi perangkat-perangkat fisik dan antarmuka yang penting dalam kelangsungan transmisi. Tugas dari physical layer adalah sebagai berikut (Forouzan, 2010: 24). Karakter fisik dari interface dan media. Physical layer menetapkan karakteristik interface antara perangkatperangkat dan media transmisi. Ini juga menetapkan jenis media transmisi. Representasi bit. Data dari physical layer terdiri dari aliran bit tanpa interpretasi. Untuk dikirim, bit harus dikodekan menjadi sinyal listrik atau optik. Physical layer menetapkan jenis dari encoding (bagaimana bit-bit diubah menjadi sinyal listrik).

13 19 Laju data. Kecepatan transmisi, banyaknya bit yang dikirim setiap detik juga ditentukan oleh physical layer. Dengan kata lain, physical layer menentukan durasi bit. Mode transmisi. Physical layer juga menetapkan arah transmisi diantara dua perangkat: simplex, half-duplex, atau full-duplex Data Link Layer Data link layer adalah fasilitas transmisi awal menuju link yang dapat diandalkan. Layer ini membuat physical layer bebas dari error untuk selanjutnya diterima ke layer atas (network layer). Fungsi lainnya dari data link layer adalah sebagai berikut (Forouzan, 2010: 25). Framing. Data link layer membagi aliran bit yang diterima dari network layer menjadi unit-unit data yang disebut frame. Physical addressing. Jika frame didistribusikan ke sistem yang berbeda dalam sebuah jaringan, data link layer akan menambahkan header pada frame untuk mendefinisikan pengirim atau penerima dari frame tersebut. Error control. Data link layer menambahkan kehandalan pada physical layer dengan menambahkan mekanisme untuk mendeteksi dan mentransmisikan ulang frame yang rusak atau hilang Network Layer Network layer bertanggung jawab untuk pengiriman sebuah paket yang mungkin melintasi banyak jaringan. Jika dua sistem terhubung ke link yang sama, biasanya tidak dibutuhkan network layer. Namun, jika dua sistem terletak pada jaringan yang berbeda dengan menghubungkan perangkat-perangkat antar jaringan, sering kali dibutuhkan network layer. Tugas lain dari network layer adalah sebagai berikut (Forouzan, 2010: 25).

14 20 Logical addressing. Network layer menambahkan sebuah header ke dalam paket yang berasal dari data link layer, yang mencakup logical addressing dari perangkat pengirim dan penerima. Routing. Ketika sebuah jaringan atau link yang terhubung bersama membuat internetworks (jaringan dalam jaringan) atau sebuah jaringan yang besar, perangkat penghubung (router atau switch) akan membuat rute atau mengalihkan paket-paket ke tujuan akhir Transport Layer Transport layer bertanggung jawab dalam penyampaian process-to-process. Proses adalah sebuah program aplikasi yang berjalan pada host. Transport layer memperlakukan masingmasing paket secara independen, seolah-olah dimiliki oleh pesan yang terpisah. Di sisi lain, transport layer memastikan bahwa seluruh pesan sampai dengan utuh, dan juga dalam urutan yang benar, mengawasi dan melakukan error control dan flow control. Tugas lain dari transport layer adalah sebagai berikut (Forouzan, 2010: 26). Service-point addressing. Transport layer bertanggung jawab menyampaikan pesan ke proses yang benar pada komputer tersebut. Connection control. Transport layer dapat berupa connectionless atau connection-oriented. Connectionless transport layer memperlakukan setiap segmen menjadi sebuah paket yang independen dan menyampaikannya ke transport layer perangkat tujuan. Connection-oriented transport layer membuat dahulu sebuah koneksi dengan transport layer di perangkat tujuan sebelum mengirim paketpaket. Flow control. Seperti halnya data link layer, transport layer juga bertanggung jawab pada pengaturan aliran data.

15 Session Layer Fungsi yang disediakan oleh empat layer pertama (physical, data link, network, dan transport) tidak mencukupi untuk beberapa proses. Session layer adalah dialog controller pada jaringan yang membangun, mengelola, dan mensinkronisasikan interaksi antara sistem komunikasi. Beberapa tugas spesifik dari session layer adalah sebagai berikut (Forouzan, 2010: 26-27). Dialog control. Session layer memungkinkan dua sistem untuk melakukan interaksi. Hal ini memungkinkan komunikasi antara dua proses pada mode half-duplex atau full-duplex. Sinkronisasi. Session layer dapat menambahkan checkpoint kedalam aliran data pada sebuah proses. Sebagai contoh, jika sebuah sistem mengirim file yang terdiri dari 2000 halaman, sebaiknya menambahkan checkpoint setiap setelah 100 halaman untuk meyakinkan setiap 100 halaman tersebut diterima dan benar Presentation Layer Presentasion layer berhubungan dengan sintak dan semantik dari pertukaran informasi antara dua sistem. Tugastugas dari presentation layer adalah sebagai berikut (Forouzan, 2010: 27). Penterjemah. Karena komputer yang bertukar informasi terkadang berbeda ada kemungkinan encoding system di keduanya juga berbeda, disnilah presentation layer betugas untuk menyelaraskan perbedaan tersebut sehingga saling dimengerti. Enkripsi. Untuk mengirim dan menerima informasi yang sangat penting atau rahasia, sebaiknya dilakukan enkripsi, yaitu mengubah format informasi yang asli ke format yang

16 berbeda. Setelah sampai pada penerima dilakukan dekripsi informasi tersebut ke format informasi yang aslinya Application Layer Application Layer memungkinkan pengguna untuk mengakses jaringan. Application layer menyediakan antarmuka dan mendukung service seperti electronic mail, remote file access and transfer, penggunaan database bersama, dan jenis distribusi informasi lainnya (Forouzan, 2010: 27-28). 2.2 Teori Khusus Terdapat beberapa teori khusus yang digunakan untuk melengkapi tinjauan pustaka, diantaranya teori mengenai VLAN, VTP dan RSTP Virtual Local Area Network (VLAN) Menurut CISCO system Inc. (2009, CCNA Exploration 3), VLAN adalah jaringan yang terbagi secara logika berdasarkan fungsi tanpa memperhatikan lokasi fisik dari pengguna (user). Tujuan utama penggunaan VLAN adalah untuk meningkatkan performa jaringan dengan cara membagi broadcast domain yang besar menjadi beberapa broadcast domain yang lebih kecil Karakteristik VLAN Beberapa karakteristik VLAN menurut CISCO system Inc. (2009, CCNA Exploration 3) yaitu: 1. Normal-Range VLANs Normal-range VLAN dimulai dari nomor 1 s.d Hanya VLAN ID 2 s.d yang dapat ditambah, diubah, atau dihapus konfigurasinya dalam database VLAN. VLAN ID 1 (Default VLAN) dan 1002 s.d (Token Ring dan FDDI) sudah dibuat secara otomatis dan tidak dapat dihapus.

17 23 2. Extended-Range VLANs Extended-range VLAN dimulai dari nomor 1006 s.d Dibuat untuk memungkinkan service provider memperluas infrastruktur mereka guna menambah jumlah pelanggan Tipe VLAN Menurut CISCO system Inc. (2009, CCNA Exploration 3), tipe VLAN dibagi menjadi lima, yaitu: Gambar 2.7 Tipe VLAN 1. Data VLAN Data VLAN adalah VLAN yang dikonfigurasi untuk hanya membawa user-generated traffic. Data VLAN terkadang disebut sebagai user VLAN. 2. Default VLAN Semua switch port menjadi bagian dari default VLAN setelah boot-up awal pada switch. Dengan demikian, semua port berada pada broadcast domain yang sama. Hal ini memungkinkan setiap perangkat yang terhubung ke switch port yang mana saja dapat berkomunikasi dengan perangkat lain pada switch port lainnya. Default VLAN pada switch CISCO adalah VLAN 1 dan tidak dapat dihapus atau diubah namanya. 3. Native VLAN Native VLAN bertujuan untuk menjaga kompabilitas untagged trafic dan ditetapkan ke 802.1Q trunk port. Sebuah

18 Q trunk port dapat mendukung traffic yang datang dari banyak VLAN (tagged traffic) begitu juga traffic yang tidak berasal dari VLAN (untagged traffic) Q trunk port menempatkan untagged traffic ke dalam native VLAN. 4. Management VLAN Management VLAN adalah VLAN manapun yang dikonfigurasi untuk dapat mengakses kemampuan manajemen dari sebuah switch. VLAN 1 secara default akan berfungsi sebagai management VLAN. Untuk menunjang keamanan management VLAN, digunakan Secure Shell (SSH). SSH menyediakan metode otentikasi login yang lebih aman dari telnet untuk mengakses device secara remote. 5. Voice VLAN Voice VLAN digunakan untuk mendukung Voice over IP (VoIP). Fitur voice VLAN memungkinkan switch port untuk membawa voice traffic dari sebuah IP phone. Ketika switch port telah dikonfigurasi dengan voice VLAN, link antara switch dengan IP phone bertindak sebagai trunk yang dapat membawa tagged voice traffic dan untagged voice traffic Keuntungan VLAN Beberapa keuntungan penggunaan VLAN menurut CISCO system Inc. (2009, CCNA Exploration 3), antara lain: a. Higher performance. Pembagian jaringan layer 2 ke dalam beberapa kelompok broadcast domain yang lebih kecil guna meningkatkan ketersediaan bandwidth dan mengurangi traffic paket yang tidak perlu. b. Security. Kelompok yang memiliki data khusus atau sensitif dapat dipisahkan dari kelompok yang lain, mengurangi kemungkinan bocornya informasi penting atau rahasia. c. Cost reduction. Penghematan biaya dari berkurangnya keperluan untuk upgrade jaringan dan efisiensi penggunaan bandwidth yang sudah ada.

19 Cara Kerja VLAN Menurut CISCO system Inc. (2009, CCNA Exploration 3), Virtual Local Area Network (VLAN) bekerja dengan cara membagi broadcast domain yang besar menjadi beberapa broadcast domain yang lebih kecil, atau dengan kata lain melakukan pembagian network secara logikal ke dalam beberapa sub-network. Agar pengguna dapat berkomunikasi dalam VLAN, masing-masing pengguna harus memiliki IP address dan subnet mask yang relevan terhadap VLAN tersebut. Switch harus dikonfigurasi dengan VLAN dan port pada switch harus ditujukan ke VLAN yang spesifik. Perlu diingat, hanya karena dua komputer secara fisik terhubung ke switch yang sama, tidak berarti bahwa keduanya dapat berkomunikasi. Perangkat pada dua jaringan dan subnet terpisah harus berkomunikasi melalui perangkat layer 3 seperti router, terlepas dari digunakan atau tidaknya VLAN Keanggotaan VLAN Menurut Micrel Inc. (2004: 4), keanggotaan VLAN dibagi menjadi lima, yaitu: 1. Berdasarkan Port Keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada nomor switch port yang digunakan oleh VLAN tersebut. Sebagai contoh, port 1 dan 3 pada switch merupakan VLAN 1, sedangkan port 2 dan 4 pada switch merupakan VLAN Berdasarkan MAC Address Keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada MAC address dari setiap komputer pengguna. Switch mencatat semua MAC address yang dimiliki oleh setiap VLAN.

20 Jenis Link pada VLAN Menurut CISCO system Inc. (2009, CCNA Exploration 3), ada dua jenis link pada switch yang digunakan untuk implementasi VLAN, yaitu access link dan trunk link. Link ini akan ditentukan pada switch port melalui konfigurasi sistem yang ada pada switch tersebut. 1. Access Link Access link digunakan untuk menghubungkan komputer/server dengan switch agar dapat berkomunikasi melalui jaringan. Access link tidak lain adalah port yang sudah terkonfigurasi dengan tepat satu VLAN. 2. Trunk Link Trunk link tidak dimiliki oleh suatu VLAN tertentu, melainkan digunakan sebagai jalur VLAN untuk menghubungkan switch dengan switch, switch dengan router, atau switch dengan server. Trunk link dikonfigurasi untuk dapat dilalui lebih dari satu VLAN. Gambar 2.8 Trunk Link Tanpa adanya trunk link, diperlukan masing-masing satu link fisik untuk setiap subnet yang berbeda. Hal ini merupakan pemborosan biaya dan pemborosan switch port. Dengan penggunaan trunk link dan pengelompokan tiap subnet pada VLAN yang berbeda, pemborosan bisa dihindari

21 karena trunk link dapat membawa lebih dari satu VLAN pada satu link fisik Keamanan VLAN Untuk mencegah serangan dan menunjang keamanan pada VLAN, Menurut CISCO system Inc. (2009, CCNA Exploration 4) digunakan fitur port-security. Port security mencegah serangan dengan cara membatasi device mana saja yang dianggap aman dan boleh masuk ke dalam jaringan dan hanya bisa diterapkan pada access-link Jenis Secure MAC Address Port-security mengenal tiga jenis secure MAC address, yaitu: 1. Static Secure MAC address dipelajari secara manual. 2. Dynamic Secure MAC address dipelajari ketika ada device yang terhubung ke switch dan bersifat sementara. 3. Sticky Secure MAC address dipelajari ketika ada device yang terhubung ke switch, bersifat sementara, dan dapat disimpan ke dalam NVRAM. Sebuah switch port dapat mempelajari satu atau lebih secure MAC address, namun praktik terbaik adalah mengatur switch agar hanya dapat mempelajari tepat satu secure MAC address Jenis Pelanggaran pada Port-Security Pelanggaran pada port-security terjadi ketika jumlah MAC address yang dipelajari sebuah switch port melebihi ketentuan dan secure MAC address yang di assign pada sebuah switch

22 28 port ternyata dipelajari juga oleh secure port yang lain. Ada tiga jenis pelanggaran pada port-security, yaitu: 1. Protect Ketika pelanggaran terjadi, paket dengan source address yang tidak diketahui akan di drop sampai jumlah secure MAC address ditambahkan atau MAC address yang menyebabkan pelanggaran dihapus dari MAC table. 2. Restrict Cara kerja sama seperti Protect dan mengirimkan system message atau pemberitahuan. 3. Shutdown Ketika pelanggaran terjadi, switch port akan dimatikan secara sistem, kemudian system message dan SNMP trap akan dikirim VLAN Trunking Protocol (VTP) Menurut CISCO system Inc. (2009, CCNA Exploration 3), VTP adalah CISCO proprietary layer 2 protocol yang memungkinkan konfigurasi VLAN pada suatu switch dapat disebarluaskan ke switch lain secara otomatis. VTP hanya bisa diaplikasikan pada normal-range VLAN karena extended-range VLAN tidak mendukung VTP. Tanpa VTP, login harus dilakukan dan konfigurasi yang sama harus diterapkan pada semua switch untuk membentuk sebuah VLAN. Dengan VTP, konfigurasi VLAN cukup dibuat di switch yang berperan sebagai VTP server, maka secara otomatis switch lain akan memiliki konfigurasi yang sama Keuntungan VTP VTP digunakan untuk menjaga konsistensi konfigurasi VLAN dengan mengelola penambahan, pengurangan, atau perubahan nama VLAN pada semua switch dalam suatu jaringan. VTP memberikan beberapa keuntungan dalam mengelola jaringan, antara lain:

23 29 1. Konsistensi konfigurasi VLAN di seluruh jaringan. 2. Pelacakan dan pemantauan VLAN yang akurat. 3. Pelaporan secara dinamis ke seluruh jaringan ketika ada perubahan VLAN Komponen VTP VTP memiliki beberapa komponen antara lain sebagai berikut: 1. VTP Domain VTP domain terdiri dari dua atau lebih switch yang saling terhubung. Semua switch yang berada pada satu domain yang sama berbagi konfigurasi VLAN menggunakan VTP advertisements. Gambar 2.9 VTP Domain 2. VTP Advertisements VTP menggunakan prinsip hirarki dari advertisements untuk mendistribusikan dan mensinkronisasikan konfigurasi VLAN ke seluruh jaringan. VTP advertisements dibagi menjadi 3, yaitu: a. Summary Advertisement Summary advertisement berisi konfigurasi VTP yang dikirim setiap 5 menit sekali dari VTP server ke VTP client atau dikirim langsung ketika ada perubahan konfigurasi. b. Subset Advertisement

24 30 Subset advertisement berisi informasi VLAN yang dikirim dari VTP server ke VTP client. c. Request Advertisement Request advertisement dikirim dari VTP client ke VTP server, kemudian VTP server akan membalas dengan summary advertisement dan subset advertisement. 3. VTP Pruning VTP pruning meningkatkan ketersediaan bandwidth pada jaringan dengan membatasi traffic pada trunk link yang harus digunakan untuk mencapai tujuan. VTP pruning disabled secara default. Gambar 2.10 VTP Pruning 4. VTP Modes Dalam VTP modes, setiap switch dapat dikonfigurasi menjadi salah satu dari tiga mode yang ada, yaitu VTP server, VTP client atau VTP transparent. a. VTP Server Mode VTP server mengirimkan VTP domain dan informasi VLAN ke setiap switch yang mengaktifkan VTP dan berada dalam VTP domain yang sama. VTP server dapat membuat atau menghapus VLAN, dan mengganti nama suatu domain. b. VTP Client Mode VTP client memiliki fungsi yang sama seperti VTP server, namun VTP client tidak dapat membuat, merubah, atau menghapus VLAN. c. VTP Transparent Mode

25 31 Switch dalam mode transparent tidak ikut serta dalam VTP, namun hanya meneruskan VTP advertisement ke VTP client dan VTP server. VLAN yang dibuat, diubah, atau dihapus pada switch transparent bersifat lokal dan tidak mempengaruhi switch lain atau VTP yang berjalan. Gambar 2.11 VTP Modes Status VTP Secara default, VTP memiliki status: a. VTP version = 1. b. Configuration Revision = 0. c. Number of existing VLANs = 5. d. VTP mode = server. e. VTP domain name = null (tidak ada) Inter-VLAN Routing Inter-VLAN routing adalah proses forwarding network traffic dari satu VLAN ke VLAN lain yang berbeda dengan menggunakan perangkat layer 3 seperti router. Tujuan utama Inter-VLAN routing adalah memungkinkan pengguna yang berada pada VLAN yang berbeda dapat saling berkomunikasi.

26 32 Gambar 2.12 Inter-VLAN Routing Traditional Inter-VLAN Routing Jenis routing ini harus menggunakan beberapa interface fisik pada router yang bersifat access link ke tiap switch port sejumlah VLAN yang ada. Masing-masing interface fisik dikonfigurasi untuk terhubung ke VLAN dan subnet yang berbeda. Gambar 2.13 Traditional Inter-VLAN Routing Router-on-a-Stick Routing Jenis routing ini hanya menggunakan satu interface fisik pada router yang bersifat trunk link ke satu switch port dengan beberapa sub-interface sejumlah VLAN yang ada. Masingmasing sub-interface dikonfigurasi untuk terhubung ke VLAN dan subnet yang berbeda.

27 33 Gambar 2.14 Router-on-a-Stick Inter-VLAN Routing Spanning Tree Protocol (STP) Menurut CISCO system Inc. (2009, CCNA Exploration 3), dalam sebuah desain jaringan Local Area Network (LAN) yang terdiri dari beberapa switch yang saling berhubungan diperlukan adanya redundansi link untuk menjaga ketersediaan (availability) dari jaringan tersebut. Akan tetapi, redundansi ini sering menyebabkan terjadinya layer 2 loop. Layer 2 loop adalah pengiriman paket broadcast secara berulang-ulang antara perangkat layer 2 yang menyebabkan tingginya konsumsi sumber daya CPU pada perangkat yang bersangkutan. Salah satu cara untuk menjaga ketersediaan dan menghindari layer 2 loop adalah dengan menggunakan Spanning Tree Protocol (STP). STP memastikan hanya ada satu jalur logikal ke semua tujuan dalam jaringan dengan memblokir jalur redundant. STP dapat menyediakan jalur alternatif dalam waktu satu menit jika terdapat jalur yang tidak berfungsi dalam satu broadcast domain. STP merupakan protocol pada layer 2 OSI karena penerapannya dilakukan pada switch dan bridge. STP menggunakan Spanning Tree Algorithm (STA) untuk menentukan switch port mana yang akan diblok untuk mencegah terjadinya loop Root Bridge Menurut CISCO system Inc. (2009, CCNA Exploration 3), STA menentukan sebuah switch untuk dijadikan root bridge

28 34 yang akan berperan sebagai referensi untuk penghitungan semua cost jalur dan penentu jalur redundan yang akan diblok. Switch yang terpilih menjadi root bridge adalah switch dengan Bridge ID (BID) yang paling kecil dalam satu broadcast domain. BID field berukuran 8 byte dan terdiri dari: a. Bridge Priority (4 bit) Bridge priority memiliki nilai yang dapat diubah untuk memanipulasi switch yang akan menjadi root bridge. Switch dengan bridge priority paling kecil akan menjadi root bridge. b. Extended System ID (12 bit) Extended system ID berisi VLAN ID. Jika BID field dari sebuah switch tidak memiliki extended system ID, maka ukuran field dari bridge priority adalah 16 bit (2 byte). c. MAC Address (48 bit) Jika priority number antara kedua switch tersebut sama, maka yang akan dibandingkan selanjutnya adalah MAC address. Switch dengan MAC address yang paling kecil akan menjadi root bridge Bridge Protocol Data Unit Frame (BPDU Frame) BPDU frame adalah jenis frame yang digunakan dalam STP untuk pertukaran informasi yang diperlukan. BPDU frame terbagi menjadi 12 field dan masing-masing berisi informasi. Empat field pertama berisi protocol ID, version, message type, dan flags. Empat field berikutnya berisi root ID, cost of path, bridge ID, dan port ID yang digunakan untuk mengidentifikasi root bridge dan menghitung cost menuju root bridge. Empat field terakhir berisi message age, max age, hello time, forward delay yang merupakan penentu seberapa sering BPDU dikirimkan dan berapa lama BPDU tersebut sampai ke tujuan. BPDU frame dikirimkan secara multicast agar tidak menggangu aktivitas switch/bridge lain yang tidak termasuk

29 35 dalam spanning tree tetapi masih berada dalam satu jaringan. Proses BPDU dilakukan sebagai berikut: Semua switch dalam broadcast domain menganggap dirinya sebagai root bridge. Hal ini membuat root ID sama dengan bridge ID pada satu switch tetapi berbeda dengan switch lainnya. Switch mengirimkan BPDU Setiap switch yang berpartisipasi dalam STP mengirimkan BPDU frame kepada switch yang berdekatan secara bergantian. Switch mengecek BPDU Setelah switch menerima BPDU, switch akan melakukan pembandingan terhadap root ID dari BPDU yang diterima. Jika root ID dari BPDU yang diterima lebih kecil, maka switch akan meng-update informasi BPDU yang dimilikinya dengan root ID yang baru STP Port Roles Menurut CISCO system Inc. (2009, CCNA Exploration 3), ada tiga jenis port role yang dikenal dalam STP, di antaranya: Gambar 2.15 Port Roles Dalam STP

30 36 a. Root Port Root bridge tidak memiliki root port. Setiap switch hanya memiliki satu root port. Root port merupakan port pada switch dengan cost yang paling kecil untuk mencapai root bridge. Root port meneruskan traffic menuju root bridge. b. Designated Port Designated port terdapat pada semua port root bridge dan bisa berada pada non-root bridge. Designated port menerima dan meneruskan frame menuju root bridge bila diperlukan. Hanya ada satu designated port yang diperbolehkan untuk setiap segmen. c. Non-designated Port Non-designated port adalah port yang diblok. Nondesignated port tidak meneruskan frame dan sewaktu-waktu dapat diaktifkan kembali bila terdapat link atau port yang tidak berfungsi Port State Menurut IEEE D, dalam STP dikenal lima macam state. 1. Disable Port dengan disabled state adalah port yang tidak berpartisipasi dalam spanning tree dan tidak meneruskan frame. 2. Blocking Semua port dalam STP pada awalnya memiliki blocking state. Dalam state ini, port hanya mengirim, menerima, dan memproses BPDU frame. 3. Listening Port yang diperbolehkan untuk meneruskan frame memberitahukan kepada switch yang berdekatan bahwa dirinya sedang melakukan persiapan.

31 37 4. Learning Switch yang berpartisipasi dalam pengiriman frame mulai melakukan pembelajaran MAC address. 5. Forwarding Setelah proses learning, port sudah berpartisipasi dalam pengiriman dan penerimaan frame dalam jaringan baik frame data maupun BPDU frame Penghitungan Cost Menuju Root Bridge Pada STP Ketika root bridge sudah terpilih, STA akan melakukan kalkulasi cost dari semua tujuan dalam satu broadcast domain menuju root bridge untuk menentukan jalur terbaik berdasarkan cost terendah. Cost dari tujuan menuju root bridge diperoleh dengan menjumlahkan cost secara individual dari setiap port. Cost dari setiap port dipengaruhi oleh kecepatan dari masingmasing port. Tabel 2.1 Port Cost Secara Default Link Speed Cost 10 Gb/s 2 1 Gb/s Mb/s Mb/s 100 Semakin tinggi kecepatan suatu port maka cost yang dimilikinya akan semakin kecil. Jalur yang akan dipilih adalah jalur dengan total cost yang paling kecil. Meskipun cost dari setiap port pada switch sudah ditentukan, namun cost ini bisa dimodifikasi oleh administrator untuk mengatur jalur-jalur dalam spanning tree Konvergensi STP Menurut CISCO system Inc. (2009, CCNA Exploration 3), ada beberapa tahapan yang harus dilalui untuk mencapai

32 38 konvergensi dalam jaringan yang menerapkan STP. Tahapantahapan tersebut antara lain: 1. Menentukan sebuah root bridge. Pemilihan root bridge dilakukan setelah switch menyelesaikan proses booting atau ketika kegagalan jalur terdeteksi dalam jaringan. Pada awalnya semua port dari switch berada dalam kondisi blocking selama 20 detik untuk mencegah terjadinya loop sebelum STP selesai melakukan kalkulasi jalur terbaik dan mengkonfigurasi semua switch port sesuai role masing-masing. Meskipun dalam kondisi blocking, switch tetap dapat menerima dan mengirim BPDU frame sehingga proses pemilihan root bridge tetap dapat dilakukan. Pemilihan root bridge berlangsung selama 14 detik. Setelah root bridge terpilih, switch tetap meneruskan BPDU frame untuk advertising root ID setiap 2 detik. Setiap switch dikonfigurasi dengan sebuah max age timer yang menentukan berapa lama waktu sebuah switch mempertahankan konfigurasi BPDU yang sudah ada jika tidak menerima update BPDU dari neighbor switch. Secara default, max age timer adalah 20 detik. Oleh karena itu, jika sebuah switch gagal menerima 10 BPDU frame berturut-turut dari salah satu neighbor-nya, maka switch akan mengasumsikan telah terjadi kegagalan jalur logikal dalam spanning tree dan informasi BPDU tidak lagi benar sehingga proses pemilihan root bridge akan dilakukan kembali. 2. Menentukan root port Setelah root bridge terpilih, proses berikutnya yang akan dilakukan adalah menentukan port mana yang merupakan root port. Setiap switch dalam spanning tree (kecuali root bridge) memiliki satu buah root port. Dalam menentukan root port, jika terdapat dua port dari sebuah switch yang masing-masing memiliki jalur dengan cost yang sama, maka BID yang akan dibandingkan. Port dengan BID paling kecil yang akan menjadi root port.

33 39 3. Menentukan designated dan non-designated port Setelah root port ditentukan, maka tahapan terakhir adalah menentukan designated dan non-desginated-port untuk memastikan spanning tree terbebas dari logical loop Rapid Spanning Tree Protocol (RSTP) RSTP adalah perkembangan dari STP. RSTP memiliki standart yang berbeda dengan STP, yaitu IEEE 802.1w. Terminologi dan parameter keduanya hampir sama. RSTP memiliki waktu konvergensi yang lebih cepat dibandingkan STP Perubahan Port Roles dan Port States Menurut CISCO system Inc. (2006: 5), ada dua macam port role yang berbeda pada RSTP dan berhubungan dengan blocking state, yaitu alternate port dan backup port. Gambar 2.16 Alternate Port pada RSTP Alternate port adalah port yang diblok dan menerima BPDU dari bridge lain. Hal ini dikarenakan alternate port menyediakan jalur alternatif menuju root bridge dan dapat menggantikan root port jika root port mengalami kegagalan. Gambar 2.17 Backup Port pada RSTP

34 40 Backup port adalah port yang diblok dan menerima BPDU dari bridge sendiri. Backup port menyediakan konektivitas redundant dalam satu segmen yang sama dan tidak menjamin adanya konektivitas alternatif menuju root bridge. Dalam RSTP terdapat perubahan dalam jumlah port state. Disabled, blocking, dan listening diganti menjadi discarding state. Jadi, hanya terdapat tiga macam port state Perubahan Format BPDU Menurut CISCO system Inc. (2006: 5), byte flag BPDU pada STP hanya menggunakan bit ke-0 untuk Topology Change Notification (TCN) dan bit ke-7 untuk Topology Change Acknowledgement (TCA). RSTP menggunakan BPDU versi dua. RSTP tidak hanya menggunakan bit ke-0 dan ke-7, tetapi menggunakan semua bit untuk mengetahui role dan state dari port asal BPDU dan menanganai mekanisme proposal/agreement. Gambar 2.18 Format BPDU pada RSTP 2.3 Hasil Rancangan Terdahulu Hasil rancangan terdahulu berisi tentang penelitian atau perancangan yang pernah dilakukan. Penelitian terdahulu antara lain dilakukan oleh Petr Lapukhov, Jafilun, Gyan Prakash dan Sadhana.

35 Mekanisme Proposal/Agreement Ketika sebuah port dipilih oleh STA menjadi designated port, STP masih harus menunggu 30 detik sebelum mencapai forwarding state. RSTP secara signifikan mempercepat proses penghitungan kembali setelah perubahan topologi, karena konvergensi berdasarkan link-by-link dan tidak bergantung pada timer berakhir sebelum port dapat melakukan transisi. Transisi cepat ke forwarding state hanya dapat di capai pada edge port (port yang terhubung langsung ke end device), designated port dengan point-to-point link. Gambar 2.19 Mekanisme Proposal/Agreement Menurut Petr Lapukhov (2010: 15), ketika informasi tentang root bridge yang lebih baik diterima atau terjadi perubahan root port, switch yang paling dekat dengan root bridge yang baru (switch upstream) akan memblokir semua designated port yang tidak terhubung langsung dengan end device lalu mengirimkan proposal melalui semua port yang berpotensi menjadi designated port. Switch yang menerima proposal akan meng-update informasi root bridge, memblokir semua downstream port, dan membuat upstream port menjadi root port kemudian mengirimkan agreement menuju switch upstream. Setelah switch upstream menerima agreement, blokir pada port downstream akan dihilangkan dan switch akan kembali melakukan proses pengiriman frame seperti biasa. Proses ini dilakukan secara terus-menerus sampai

36 42 tidak ada switch yang memiliki downstream port untuk mengirimkan proposal atau proses ini kembali menuju bagian atas dimana root bridge berada VLAN Tagging Menurut Gyan Prakash dan Sadhana (2013: 3), VLAN tagging merupakan suatu metoda yang dikembangkan oleh Cisco untuk membantu mengidentifikasi perjalanan paket data melalui trunk link. Ketika sebuah ethernet berubah menjadi sebuah trunk link, sebuah tag VLAN ditambahkan pada frame yang kemudian dikirimkan melalui trunk link tersebut. Setelah frame tersebut sampai di ujung trunk link kemudia tag khusus tersebut akan dilepaskan dan frame tersebut akan dikirimkan pada port access link dengan VLAN yang sesuai dengan frame tag dan tabel pada perangkat switch. Menurut Jafilun (2010: 7), ada dua jenis VLAN tagging yang sering digunakan pada jaringan berbasis VLAN dengan produk cisco yakni ISL (Inter Switch Link) dan IEEE 802.1q. ISL merupakan protocol proprietary Cisco yang digunakan hanya untuk koneksi pada FastEthernet dan GigabitEthernet. Bersifat proprietary yang berarti hanya didukung hanya pada produk-produk Cisco saja. Sedangkan IEEE 802.1q merupakan protocol standar yang diciptakan oleh grup IEEE dan menjadi pilihan lain selain ISL dalam mempermudah manajemen dan pengembangan jaringan yang luas dalam teknologi VLAN khususnya ISL (InterSwitch Link) Proses tagging pada protocol ISL sering disebut dengan external tagging process, karena protocol tersebut tidak merubah struktur frame Ethernet melainkan membungkus frame Ethernet tersebut, pada bagian awal menambahkan 26 byte ISL header dan 4 byte frame check sequence (FCS) pada bagian akhir frame. ISL memiliki kemampuan untuk mendukung sebanyak 1000 VLAN. Jadi dalam koneksi trunk link jumlah VLAN yang mungkin dilewatkan mencapai 1000 VLAN.

37 IEEE 802.1q Protocol standar IEEE 802.1q merupakan protocol tagging yang paling banyak digunakan dalam implementasi VLAN, bahkan dalam jaringan yang seluruh perangkatnya menggunakan produk Cisco sekalipun. Hal ini disebabkan karena IEEE 802.1q memiliki kompatibilitas dengan produk lain, sehingga jika suatu saat melakukan upgrade menggunakan produk vendor lain tidak akan menemukan masalah akibat perbedaan protocol. Selain karena komptibilitas, ada beberapa alasan lain, yakni: IEEE 802.1q mendukung hingga 4096 VLAN. Proses tagging pada protocol ini tanpa melakukan pembungkusan tetapi hanya dilakukan penyisipan VLAN tagging sekitar 4 byte. Proess tagging menghasilkan ukuran frame yang lebih kecil disbanding frame akhir pada VLAN tagging menggunakan ISL.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa teori khusus yang digunakan untuk melengkapi tinjauan pustaka adalah teori VLAN, VTP dan RSTP.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa teori khusus yang digunakan untuk melengkapi tinjauan pustaka adalah teori VLAN, VTP dan RSTP. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Khusus Beberapa teori khusus yang digunakan untuk melengkapi tinjauan pustaka adalah teori VLAN, VTP dan RSTP. 2.1.1 Virtual Local Area Network (VLAN) Menurut Stephen McQuerry,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Topologi Jaringan Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer satu dengan komputer yang lainnya maupun perangkat sehingga membentuk sebuah jaringan dan dapat berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dicantumkan dan digunakan sebagai referensi penelitian. Berdasarkan penilitian buku Tanenbaum (2003,h37), Open Systems

BAB 2 LANDASAN TEORI. dicantumkan dan digunakan sebagai referensi penelitian. Berdasarkan penilitian buku Tanenbaum (2003,h37), Open Systems BAB 2 LANDASAN TEORI Untuk mendukung pengertian pembaca, teori-teori dasar dari jaringan juga dicantumkan dan digunakan sebagai referensi penelitian. 2.1. OSI Model Berdasarkan penilitian buku Tanenbaum

Lebih terperinci

Spanning-tree Protocol. Oleh : Akhmad Mukhammad

Spanning-tree Protocol. Oleh : Akhmad Mukhammad Spanning-tree Protocol Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Memahami pentingnya redundancy dalam network. Memahami bagaimana operasi STP dalam menghilangkan loop pada layer 2 dalam network. Memahami langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Virtual Local Area Network (VLAN) 2.1.1 Pengertian VLAN Menurut Downes et al (1998, p801), Virtual LAN (VLAN) merupakan suatu kumpulan perangkat dalam Local Area Network (LAN)

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori dasar Bagian ini akan digunakan untuk membahas jenis jaringan komputer, topologi jaringan serta OSI (Open System Interconnection) Layer maupun pengertian VLAN (Virtual

Lebih terperinci

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

TK 2134 PROTOKOL ROUTING TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-1: Internetworking Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Internetworking Topik yang akan dibahas pada pertemuan

Lebih terperinci

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST.

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Model OSI DAN TCP/IP PROTOKOL Konsep Dasar Komunikasi Data Konsep Protokol Jaringan OSI Model Enkapsulasi dan Dekapsulasi TCP/IP Model Protocol Suite TCP/IP Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Email

Lebih terperinci

Konsep Virtual LAN (VLAN)

Konsep Virtual LAN (VLAN) Konsep Virtual LAN (VLAN) Prinsip utama sebuah LAN adalah, semua device yang berada pada satu LAN berarti berada pada satu broadcast domain. Sebuah broadcast domain mencakup semua device yang terhubung

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perangkat Jaringan Di dalam jaringan komputer, ada 2 istilah untuk perangkat-perangkat yang digunakan yaitu end device dan intermediary device. End device merupakan perangkat-perangkat

Lebih terperinci

Tugas Jaringan Komputer. Memahami Konsep VLAN Pada Cisco Switch

Tugas Jaringan Komputer. Memahami Konsep VLAN Pada Cisco Switch Nama : Muhammad Satrio Pinandito NIM : 14111045 Pengertian Tugas Jaringan Komputer Memahami Konsep VLAN Pada Cisco Switch Virtual LAN (VLAN) merupakan pengembangan dari konsep dasar LAN, sehingga penerapan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan seperti VLAN, VTP dan STP. komputer yang satu dengan komputer yang lain Klarifikasi Jaringan Komputer

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan seperti VLAN, VTP dan STP. komputer yang satu dengan komputer yang lain Klarifikasi Jaringan Komputer BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori yang digunakan sebagai landasan untuk pembuatan skripsi ini. Bahasan dibagi menjadi 2 jenis yaitu teori umum dimana yang akan dibahas disini adalah

Lebih terperinci

Gambar 1 Sebuah jaringan flat menggunakan 4 buah switch 1

Gambar 1 Sebuah jaringan flat menggunakan 4 buah switch 1 INTRODUCTION TO VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DAN HANDS-ON SIMULATION CONFIGURASI SWITCH MULTILAYER CISCO CATALYST 3550 A. Pengantar VLAN Salah satu permasalahan pada komponen jaringan yang hanya bekerja

Lebih terperinci

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya

Lebih terperinci

Prodi D3 Teknik Telekomunikasi 2014

Prodi D3 Teknik Telekomunikasi 2014 VIRTUAL LAN (VLAN) Prodi D3 Teknik Telekomunikasi 2014 SEMESTER 3 LAN Design Basic Switch Concepts Wireless VLANs STP VTP Inter-VLAN routing 22-Apr-14 Jaringan Komputer_D3 TT VLAN VLAN VLAN Manfaat VLAN

Lebih terperinci

Bab III Prinsip Komunikasi Data

Bab III Prinsip Komunikasi Data Bab III Prinsip Komunikasi Data Teknologi Jaringan yang menghubungkan beberapa Komputer baik dalam area kecil maupun besar mempunyai aturan aturan baku atau Prinsip prinsip baku dalam komunikasi data.

Lebih terperinci

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer TUGAS JARKOM *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer Pengertian model OSI (Open System Interconnection) adalah suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut mempunyai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori umum 2.1.1 Jenis Jaringan A. Berdasarkan Area Berdasarkan luas area, jaringan dibagi lagi menjadi 4 bagian yaitu Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN),

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

a. Local Area Network (LAN)

a. Local Area Network (LAN) Konfigurasi VLAN Untuk Instansi Pendidikan Perguruan Tinggi Ardhiyan Akhsa (15111113) Saat ini penggunaan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data semakin meningkat. Seiring dengan semakin

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Jenis-Jenis Jaringan Local Area Network (LAN) Local Area Network (LAN) secara umum adalah jaringan privat yang menghubungkan perkantoran, gedung atau kampus.

Lebih terperinci

Lab 1. VLAN (virtual LAN)

Lab 1. VLAN (virtual LAN) Lab 1. VLAN (virtual LAN) Digunakan untuk membuat segmentasi network Vlan 1 merupakan vlan default Masing-masing vlan memiliki alamat network sendiri-sendiri 1a. Network Topologi VLAN 10 VLAN 20 A C B

Lebih terperinci

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP A. Dasar Teori Apa itu jaringan komputer? Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling terhubung satu sama lain melalui media

Lebih terperinci

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) 2.1 Pendahuluan Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah banyak yang saling terpisah-pisah, akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

Gambar 1 : Simple Data Transfer

Gambar 1 : Simple Data Transfer Berikut ini adalah aliran data pada Internetwork. Gambar 1 : Simple Data Transfer Gambar diatas menunjukan transfer data secara sederhana dan gambar-gambar dibawah akan menjelaskan bagaimana data di proses

Lebih terperinci

DASAR-DASAR NETWORKING MODEL-MODEL REFERENSI

DASAR-DASAR NETWORKING MODEL-MODEL REFERENSI DASAR-DASAR NETWORKING MODEL-MODEL REFERENSI Ada 3 elemen dasar dalam komunikasi : 1. Sumber Pesan (Message Source) 2. Saluran/Media Perantara (Channel) 3. Tujuan Pesan (Message Destination) Gambar 1.

Lebih terperinci

Refrensi OSI

Refrensi OSI Refrensi OSI Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data

Lebih terperinci

2. Cost reduction penghematan dari penggunaan bandwidth yang ada dan dari upgrade perluasan network yang bisa jadi mahal.

2. Cost reduction penghematan dari penggunaan bandwidth yang ada dan dari upgrade perluasan network yang bisa jadi mahal. VLAN merupakan sebuah perangkat device virtual managemen (Software) yang perlu di konfigurasi secara logikal, sehingga bisa saling berkomunikasi sesuai dengan Group VLAN dan pada sub Network yang sama

Lebih terperinci

Modul 2. Broadcast Storm

Modul 2. Broadcast Storm Modul 2 Spanning Tree Protocol Broadcast Storm Gambar 1. Broadcast Storm Sebuah kejadian yang tidak diinginkan pada network yang disebabkan oleh transmisi secara serentak dari sejumlah broadcast yang melalui

Lebih terperinci

Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat mengerti pr insip Vlan dan bisa mengkonfigurasi Vlan

Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat mengerti pr insip Vlan dan bisa mengkonfigurasi Vlan VLAN A. TUJUAN Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat mengerti pr insip Vlan dan bisa mengkonfigurasi Vlan B. PERALATAN 1. Switch 2. Kabel UTP 3. PC Client 4. Program Simulasi C. TEORI

Lebih terperinci

Spanning-Tree Protocol

Spanning-Tree Protocol Modul 26: Overview digunakan pada jaringan switch untuk menciptakan logical topology bebas looping dari physical topology yang memiliki looping. Spanning-Tree Protocol memberikan keamanan dari redundant

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Menurut penelitian Mirjalily (2013) yang berjudul Load Balanced Spanning Tree in Metro Ethernet Networks membahas bahwa load balancing spanning tree protocol

Lebih terperinci

Network Tech Support Virtual LAN [VLAN]

Network Tech Support Virtual LAN [VLAN] Modul 27: Overview VLAN adalah suatu kelompok logic atau pemakai. Para pemakai atau alat ini dapat di kelompokkan menurut fungsi, departemen, disamping penempatan phisik segmen LAN. Pada VLAN, peralatan

Lebih terperinci

Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Overview Konsep Jaringan Komputer Protokol Jaringan Physical Layer Data Link Layer Konsep Lan Network Layer Ip Address Subnetting Ip Version

Lebih terperinci

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER 1.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah hubungan antara 2 komputer atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Dua

Lebih terperinci

S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Disampaikan Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat PROGRAM STUDI

S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Disampaikan Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Disampaikan Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat Trainner: Adian Fatchur Rochim, ST, MT Email: adian@undip.ac.id 24 Oktober 2009 Digunakan untuk menghubungkan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU. masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU. masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU Pada bab ini akan membahas tentang topologi baru sebagai solusi pemecahan masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat akan memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi jaringan

BAB III LANDASAN TEORI. Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi jaringan BAB III LANDASAN TEORI Pada bab tiga penulis menjelaskan tentang teori penunjang kerja praktik yang telah di kerjakan. 3.1 PACKET TRACER Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi

Lebih terperinci

MODEL OSI DAN PROTOCOL TCP/IP

MODEL OSI DAN PROTOCOL TCP/IP Modul 03 MODEL OSI DAN PROTOCOL TCP/IP Model lapisan/layer yang mendominasi literatur komunikasi data dan jaringan sebelum 1990 adalah Model Open System Interconnection (OSI). Setiap orang yakin bahwa

Lebih terperinci

Yama Fresdian Dwi Saputro Pendahuluan. Lisensi Dokumen:

Yama Fresdian Dwi Saputro  Pendahuluan. Lisensi Dokumen: OSI LAYER Yama Fresdian Dwi Saputro fds.yama@gmail.com http://from-engineer.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk

Lebih terperinci

Tutorial VLAN [MENGENAL V-LAN] PENGANTAR

Tutorial VLAN [MENGENAL V-LAN] PENGANTAR Tutorial VLAN Thanks buat bang dedenthea.wordpress.com yang sudah ingin berbagi tutorial ini, tutorial ini sengaja di share hanya untuk saling berbagi dengan teman-teman IT lainnya yang ingin belajar terlebih

Lebih terperinci

DASAR JARINGAN DAN TELEKOMUNIKASI RESUME MATERI ETHERNET. disusun oleh:

DASAR JARINGAN DAN TELEKOMUNIKASI RESUME MATERI ETHERNET. disusun oleh: DASAR JARINGAN DAN TELEKOMUNIKASI RESUME MATERI ETHERNET disusun oleh: disusun oleh: Aditya Shofwan Zulma 1202144025 KELAS SI-38-01 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer diartikan sebagai koneksi dua atau lebih komputer yang dihubungkan dengan menggunakan sebuah sistem komunikasi.

Lebih terperinci

TCP dan Pengalamatan IP

TCP dan Pengalamatan IP TCP dan Pengalamatan IP Pengantar 1. Dasar TCP/IP TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekumpulan protokol komunikasi (protocol suite) yang sekarang ini secara luas digunakan

Lebih terperinci

IMPLENTASI VLAN. Gambar Jaringan VLAN BAGAIMANA VLAN BEKERJA

IMPLENTASI VLAN. Gambar Jaringan VLAN BAGAIMANA VLAN BEKERJA IMPLENTASI VLAN VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN, hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi

Lebih terperinci

BAB 5: LAYER 2 SWITCHING AND SPANNING TREE PROTOCOL (STP)

BAB 5: LAYER 2 SWITCHING AND SPANNING TREE PROTOCOL (STP) BAB 5: LAYER 2 SWITCHING AND SPANNING TREE PROTOCOL (STP) Reza Aditya Firdaus Cisco Certified Network Associate R&S Review Layer 2 Switching Tujuan penggunaan switching Memisahkan Collision Domain Cost-effective

Lebih terperinci

Datarate (bandwidth) Layout jaringan (topologi) Single atau multiple kanal komunikasi.

Datarate (bandwidth) Layout jaringan (topologi) Single atau multiple kanal komunikasi. Lapisan phisik ini mendefinisikan karakteristik dari transmisi bit data melalui media tertentu. Protokol yang mengatur koneksi fisik dan transmisi dari bit antar dua perangkat. Secara spesifik lapisan

Lebih terperinci

BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP

BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP Reza Aditya Firdaus Cisco Certified Network Associate R&S Introduction to TCP/IP DoD (Departement of Defense) dibanding dengan OSI OSI Model Application Presentation Session

Lebih terperinci

Tugas Jaringan Komputer

Tugas Jaringan Komputer Tugas Jaringan Komputer Soal 1. Jelaskan perbedaan antara model jaringan OSI dan TCP/IP 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud Protocol? 4. Jelaskan tentang konsep class

Lebih terperinci

Dasar Dasar Jaringan

Dasar Dasar Jaringan Dasar Dasar Jaringan Ardian Ulvan (Applied Computer Research Group ACRG) ulvan@unila.ac.id 1 Pendahuluan Keuntungan Menggunakan Jaringan Resource Sharing (kebanyakan device berstatus idle) Biaya pembelian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. klasifikasi jaringan komputer, topologi jaringan, protokol jaringan, Internet, firewall,

BAB 2 LANDASAN TEORI. klasifikasi jaringan komputer, topologi jaringan, protokol jaringan, Internet, firewall, 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai pengertian dari jaringan komputer, klasifikasi jaringan komputer, topologi jaringan, protokol jaringan, Internet, firewall,

Lebih terperinci

Referensi Model OSI & TCP/IP

Referensi Model OSI & TCP/IP 03 Referensi Model OSI & TCP/IP Jaringan Komputer, ST http://afenprana.wordpress.com Sub Pokok Bahasan Latar Belakang Kenapa Perlu Standard Lapisan Model OSI Model TCP/IP 2 Latar Belakang Masalah ketidak

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER PENDAHULUAN

KOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER PENDAHULUAN KOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER PENDAHULUAN DEFINISI DATA Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rochandi Wirawan (2011), bertujuan untuk melakukan perbandingan terhadap kemampuan dari dua buah protokol

Lebih terperinci

Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet

Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet Tulisan ini berdasarkan CCNA Exploration 4.0 : Network Fundamentals Berikut ini akan digambarkan sebuah transfer data sederhana antara dua host melewati sebuah

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. keras komputer. Istilah jaringan komputer sendiri juga dapat diartikan sebagai

LANDASAN TEORI. keras komputer. Istilah jaringan komputer sendiri juga dapat diartikan sebagai BAB III LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI Pada bab tiga penulis menjelaskan tentang teori penunjang Kerja Praktik yang telah di kerjakan. 3.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah sistim yang terdiri

Lebih terperinci

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad Networking Model Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. Mengidentifikasi dan mengatasi problem

Lebih terperinci

Pertemuan V. Local Area Network

Pertemuan V. Local Area Network Pertemuan V Local Area Network Sasaran Pertemuan 5 - Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan mengenai port sebagai suatu konektor yang menghubungkan komputer dengan piranti lainnya dan karakteristik penting

Lebih terperinci

Nama : Iqbal Nur Fadhilah Kelas : XII TKJ B No. Absen 12

Nama : Iqbal Nur Fadhilah Kelas : XII TKJ B No. Absen 12 Nama : Iqbal Nur Fadhilah Kelas : XII TKJ B No. Absen 12 HIERARKI WAN From : http://www.ciscotests.org/ccna.php?part=1&page=7 (ditranslatekan) Model hirarki Cisco dapat membantu Anda merancang, mengimplementasikan,

Lebih terperinci

Tugas Jaringan Komputer

Tugas Jaringan Komputer Tugas Jaringan Komputer SOAL 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan computer: OSI model dan TCP/IP model! 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud dengan protocol?

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Jaringan Komputer Wendell Odom (2004, hal: 5) menyatakan bahwa jaringan adalah kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan (cabeling), yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI Sejarah Perkembangan VLAN (Virtual Local Area Network)

BAB III LANDASAN TEORI Sejarah Perkembangan VLAN (Virtual Local Area Network) BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Virtual Local Area Network 3.1.1 Sejarah Perkembangan VLAN (Virtual Local Area Network) Pemanfaatan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data hingga saat ini

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bedasarkan hasil penelitian dan analisis terhadap jaringan komputer PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo terkait permasalahan yang dihadapi, maka usulan yang diajukan adalah perubahan

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer transport yang digunakan untuk meminta kualitas layanan QoS tinggi transportasi data, untuk sebuah

Lebih terperinci

KOMUNIKASI. Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia. 2.1 Komunikasi Data

KOMUNIKASI. Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia. 2.1 Komunikasi Data KOMUNIKASI Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia 2.1 Komunikasi Data Komunikasi data merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

26/09/2013. Pertemuan III. Elisabeth, S.Kom - FTI UAJM. Referensi Model TCP/IP

26/09/2013. Pertemuan III. Elisabeth, S.Kom - FTI UAJM. Referensi Model TCP/IP Pertemuan III Referensi Model TCP/IP 1 TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI ada. Namun demikian lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI. Protokol TCP/IP hanya

Lebih terperinci

AMALIA ZAKIYAH 1 D4LJ-TI

AMALIA ZAKIYAH 1 D4LJ-TI Nama : Amalia Zakiyah NRP : 2110165021 Kelas : 1 D4 LJ TI 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan komputer : OSI model dan TCP/IP model! Perbedaan anatara model OSI dan model TCP/IP model adalah

Lebih terperinci

OSI LAYER & TCP/IP. Deris Stiawan.S.Kom.MT. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya

OSI LAYER & TCP/IP. Deris Stiawan.S.Kom.MT. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya OSI LAYER & TCP/IP Deris Stiawan.S.Kom.MT. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya Pendahuluan Kebutuhan akan interkoneksi antar komputer Standarisasi kompatibelitas vendor-vendor h/w dan s/w 1970an

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Jaringan VLAN Berdasarkan analisis terhadap sistem jaringan yang sedang berjalan dan permasalahan jaringan yang sedang dihadapi oleh PT. Mitra Sejati Mulia Industri,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol

BAB II DASAR TEORI. Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol BAB II DASAR TEORI 2.1 Teknologi TCP/IP Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol yang dilaksanakan dan dibiayai oleh Defense Advanced Research Project Agency (DARPA). Paket TCP/IP

Lebih terperinci

1 IDN Networking Competition Soal Superlab Cisco IDN Competition 2017

1 IDN Networking Competition Soal Superlab Cisco IDN Competition 2017 1 IDN Networking Competition 2017 www.idn.id Soal Superlab Cisco IDN Competition 2017 Topology A. Physical Topologi 2 IDN Networking Competition 2017 www.idn.id 2. Logical Topologi ISP1 ISP2 ISP3 ISP3

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER. A. PENGERTIAN Apa itu Jaringan Komputer

JARINGAN KOMPUTER. A. PENGERTIAN Apa itu Jaringan Komputer BAB II JARINGAN KOMPUTER A. PENGERTIAN Apa itu Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui perantara

Lebih terperinci

Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP

Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP Pengertian TCP/IP adalah protokol komunikasi untuk komunikasi antara komputer di Internet. TCP/IP singkatan Transmission Control Protocol / Internet

Lebih terperinci

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Berdasarkan standar IEEE, Local Area Network didefenisikan sebagai

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Berdasarkan standar IEEE, Local Area Network didefenisikan sebagai BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) 2.1 Teori Umum Berdasarkan standar IEEE, Local Area Network didefenisikan sebagai jaringan komunikasi yang menghubungkan beberapa device, seperti Personal Computer,

Lebih terperinci

Modul 1 Konsep Komunikasi Data

Modul 1 Konsep Komunikasi Data Modul 1 Konsep Komunikasi Data 1.1 Tujuan a. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dan model komunikasi data b. Mahasiswa mengenal dan memahami perlengkapan jaringan c. Mahasiswa dapat mendisain suatu model

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian VRRP VRRP (Virtual Routing Redundancy Protocol) merupakan salah satu protokol open source redundancy yang artinya dapat digunakan di berbagai merek perangkat dan dirancang

Lebih terperinci

TUGAS KEAMANAN JARINGAN OSI LAYER DIDIET RISTHA ARDIANSYAH NRP

TUGAS KEAMANAN JARINGAN OSI LAYER DIDIET RISTHA ARDIANSYAH NRP TUGAS KEAMANAN JARINGAN OSI LAYER DIDIET RISTHA ARDIANSYAH NRP. 2103137045 PROGRAM STUDI D3 PJJ TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA 2016

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan tentang teori-teori pendukung yang diperlukan untuk mendukung dalam penyelesaian skripsi ini. Teori-teori yang dituliskan pada bab ini yaitu mengenai jaringan komputer,

Lebih terperinci

Spanning Tree Protocol sebagai Aplikasi Pohon Merentang

Spanning Tree Protocol sebagai Aplikasi Pohon Merentang Spanning Tree Protocol sebagai Aplikasi Pohon Merentang Muhammad Reza Mandala Putra 13509003 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha

Lebih terperinci

Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport

Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport 4.1 Tujuan : Memahami konsep dasar routing Mengaplikasikan routing dalam jaringan lokal Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport 4.2 Teori Dasar Routing Internet adalah inter-network dari banyak

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Definisi Jaringan Donahue (2011:1) lebih spesifik mengatakan bahwa, "Jaringan komputer merupakan dua atau lebih komputer yang terhubung dengan beberapa cara

Lebih terperinci

Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area

Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area network (WAN), atau antara node di dalam sebuah segmen

Lebih terperinci

Penghubung LAN, Jaringan Backbone dan Virtual LAN

Penghubung LAN, Jaringan Backbone dan Virtual LAN Penghubung LAN, Jaringan Backbone dan Virtual LAN Aditia Prana Kusuma, 07071-MTI Gatot Susatijo, 07100-MTI Agus Sidiq Purnomo, 07072-MTI Magister Teknologi Informasi FT UGM, Yogyakarta 1.1 Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB III PEDOMAN PEDOMAN

BAB III PEDOMAN PEDOMAN BAB III PEDOMAN PEDOMAN 3.1. Alur Pembelajaran Pedoman yang dibuat terdiri dari dua bagian, yaitu bagi praktikan dan bagi pengajar. Pada dasarnya, pedoman bagi praktikan dan bagi pengajar memiliki konten

Lebih terperinci

Lapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer

Lapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer Lapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Forouzan (2008,p7) Jaringan adalah seperangkat devices (biasanya

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Forouzan (2008,p7) Jaringan adalah seperangkat devices (biasanya BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum 2.1 Definisi Jaringan Komputer Menurut Forouzan (2008,p7) Jaringan adalah seperangkat devices (biasanya disebut sebagai nodes) yang dihubungkan melalui communication links.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 54 BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 4.1. Pendahuluan Teknologi telekomunikasi saat ini membutuhkan sebuah jaringan yang dapat dilewati data dalam jumlah yang sangat besar, dapat melakukan transfer

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum Jaringan adalah sekumpulan komputer berjumlah banyak yang terpisahpisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya. 2.1.1 Jenis Jaringan Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 Perkembangan Teknologi Jaringan Ethernet

BAB II DASAR TEORI 2.1 Perkembangan Teknologi Jaringan Ethernet BAB II DASAR TEORI 2.1 Perkembangan Teknologi Jaringan Ethernet Perkembangan telekomunikasi saat ini tumbuh dengan pesat, beberapa teknologi memliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kehadiran teknologi-teknologi

Lebih terperinci

Pertemuan 3. Dedy Hermanto/Jaringan Komputer/2010

Pertemuan 3. Dedy Hermanto/Jaringan Komputer/2010 Pertemuan 3 Local Area Network (LAN) Metropolitan Area Network (MAN) Wide Area Network (WAN) Jaringan Tanpa Kabel (Wireless) LAN Adalah : Suatu jaringan komputer yang terbatas dalam jarak atau area setempat

Lebih terperinci

TRANSPORT LAYER. Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP

TRANSPORT LAYER. Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP TRANSPORT LAYER Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP Transport Layer melakukan segmentasi dan menyatukan kembali data yang tersegmentasi menjadi suatu arus data. Layanan-layanan yang terdapat di transport

Lebih terperinci

Hub dan Switch: Perbedaannya ditinjau secara konseptual

Hub dan Switch: Perbedaannya ditinjau secara konseptual Hub dan Switch: Perbedaannya ditinjau secara konseptual 1. Latar Belakang. Jaringan komputer berkembang dengan sangat cepat. Salah satu pemicunya adalah kebutuhan untuk berbagi pakai alat (device) maupun

Lebih terperinci

6 March, :06. by webmaster - Monday, March 06,

6 March, :06. by webmaster - Monday, March 06, 6 March, 2017 16:06 by webmaster - Monday, March 06, 2017 http://suyatno.dosen.akademitelkom.ac.id/index.php/2017/03/06/6-march-2017-1606/ Ringkasan Komunikasi Data Pengertian LAN,MAN,WAN LAN (Local Area

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Mekanisme Penayangan Iklan Digital Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun yang memiliki arti informasi. Iklan adalah suatu cara untuk memperkenalkan,

Lebih terperinci

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) JARINGAN KOMPUTER Program Studi Teknik Komputer Jenjang Pendidikan Program Diploma III Tahun AMIK BSI NIM :. NAMA :.. KELAS :. Akademi Manajemen Informatika dan Komputer

Lebih terperinci

BAB 3: PROTOCOL. Introduction to Networks

BAB 3: PROTOCOL. Introduction to Networks BAB 3: PROTOCOL Introduction to Networks OVERVIEW Overview: OSI Layer TCP/IP Layer OSI (Open System Interconnection) Tentang OSI Layer digunakan untuk menjelaskan cara kerja jaringan komputer secara logika.

Lebih terperinci

Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu

Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu 1 Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu node yang lain. Setiap Ethernet card mempunyai alamat

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek IMPLEMENTASI TEKNOLOGI JARINGAN Virtual LAN (VLAN) PT. TELKOM DIVRE IV SEMARANG

Makalah Seminar Kerja Praktek IMPLEMENTASI TEKNOLOGI JARINGAN Virtual LAN (VLAN) PT. TELKOM DIVRE IV SEMARANG Makalah Seminar Kerja Praktek IMPLEMENTASI TEKNOLOGI JARINGAN Virtual LAN (VLAN) PT. TELKOM DIVRE IV SEMARANG Firdaus Aditya (L2F 007 031) Jurusan Teknik Elektro,Fakultas Teknik,Universitas Diponegoro,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Jaringan Komputer Menurut Forouzan (2007, 7) Jaringan adalah seperangkat devices dihubungkan melalui communication links. Pada dasarnya tujuan daripada pembuatan jaringan

Lebih terperinci