BABI PENDAHULUAN. Banyak tuntutan dari para pelaku bisnis (pengusaha) dan juga pakar ekonomi

Transkripsi

1 Bah I Pendahuluan BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak tuntutan dari para pelaku bisnis (pengusaha) dan juga pakar ekonomi yang menuntut agar Bank Indonesia selaku penguasa moneter mempengaruhi suku bunga deposito dan juga suku bunga pinjaman (kredit) berkaitan dengan turunnya SBI (Sertipikat Bank Indonesia) agar dapat meningkatkan/mengembangkan kernbali sektor riil. Situasi ini mernaksa industri perbankan harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan dan memperoleh sumber- surnber dana baru. Dengan bertambahnya jurnlah bank, persaingan untuk menarik dana dari masyarakat sernakin meningkat. Sernua bank berlomba untuk rnenarik dana rnasyarakat sebanyak-banyaknya dan menyalurkan kembali kepada masyarakat melalui kredit Kredit adalah bisnis yang beresiko, ada kemungkinan kredit yang diberikan oleh bank tidak dapat terbayarkan oleh debitur. Sedangkan disisi lain, bank harus membayar dana masyarakat yang ditempatkan di bank tersebut. Oleh karena itu bank hanya dapat memberikan kredit kepada debitur yang dianggap layak. Sebagian besar dana bank diperoleh dari deposito dengan tingkat bunga 8 % sampai 8,5 % (bunga deposito Panin Bank per tanggal l Januari 2007), baik untuk jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, maupun 12 bulan. Tingkat suku bunga tersebut disesuaikan dengan Serifikat Bank Indonesia (SBI per tanggal 1 Januari 2007). Melihat bunga deposito yang semakin menurun, wajar jika bunga kredit pun juga ikut menurun. Spread antara SBI dengan bunga deposito dipertahankan sebesar I,5% sampai 2%. Begitu juga spread antara SBI dengan bunga kredit juga dipertahankan 3%-5%. Bunga deposito lebih kecil dari pada bunga kredit, karena dari sprend itulah bank harus STJESJA Surahaya

2 Bah I Pendahuluan 2 membayar segala biaya - biaya agar bisa tetap terus beroperasi. Biaya tersebut antara lain biaya overhead, biaya resiko, pemasaran, karyawan, dll. Dana yang telah terkumpul dari masyarakat sebagian besar dialokasikan untuk kredit, karena pemberian kredit adalah rangkaian kegiatan utama suatu bank dengan kata lain pemberian kredit merupakan tulang punggung kegiatan perbankan (Buku Pedoman Operasi Bank Panin, 2006). Dengan melihat kondisi suku bunga kredit yang menurun (per tanggal 1 Januari 2007), hal ini sangat memacu sektor riil untuk mengambil kredit. Namun bank harus selektif akan siapa yang layak untuk diberi pinjaman. Penilaian calon debitur yang akan memperoleh fasilitas kredit tidak lepas dari istilah 5C (Buku Pedoman Operasi Bank Panin, 2006), yaitu Character (karakter/watak), Capital (modal), Capacity (kemampuan), Collateral (jaminan) dan Condition of Economy {kondisi ekonomi). Berikut penjelasan singkat akan 5C tersebut : 1. Charakter {karakter/watak) Tidak mudah untuk menentukan watak seorang debitur apalagi debitur tersebut adalah baru pertama kali mengajukan permohonan kredit. Meskipun analisa dari berbagai aspek baik tetapi kalau watak calon debitur jelek, maka akibatnya resiko kredit menjadi besar. Debitur yang mempunyai watak jelek akan melakukan penyimpangan dalam menggunakan kredit. Kredit digunakan tidak sesuai tujuan yang ditetapkan dalam perjanjian kredit, akibatnya proyek yang dibiayai dengan kredit tidak menghasilkan pendapatan sehingga mengakibatkan kredit macet. Oleh karena itu perlu dilakukan penyelidikan dan mencari tahu informasi tentang asal - usul kehidupan pribadi pemohon kredit (Sutarno, 2005).

3 Bah l Pendahuluan 3 2. Capital (modal) Semakin besar jumlah modal yang dimiliki maka calon debitur memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban membayar kreditnya Semakin besar tingkat permodalannya dibandingkan dengan hutang yang akan diajukan ke bank, maka akan semakin besar kemungkinan bank tertarik untuk memberikan kredit ( 3. Capacity (kemampuan) Adalah kemampuan debitur dalam membayar kembali total hutangnya di bank. T entunya akan dinilai dari aspek pemasaran, produksi, keuangan, serta pengalaman dan kemampuan dalam menjalankan usaha. 4. Collateral (jaminan) Bank akan menilai kecukupan jaminan untuk menjamin kredit yang diberikan kepada calon debitur, sehingga bila sewaktu-waktu jika calon debitur tidak dapat membayar hutang pokok maupun bunga kredit (one prestasi), jaminan akan dijual oleh pihak bank untuk membayar sisa kredit yang ada. Dengan kata lain fungsi dari jaminan adalah untuk memberikan hak dan kekuasaan kepada bank untuk mendapatkan pelunasan dari jaminan tersebut bilamana calon debitur tidak dapat melunasi hutang pada waktu yang ditentukan dalam perjanjian (Sutarno, 2005). 5. Condition of Economy (kondisi ekonomi) Kondisi usaha secara umum. Apakah usaha yang debitur jalankan memiliki prospek yang bagus? Apakah ada pembeli yang bersifat tetap atau memiliki konsumen yang loyal? Apakah pasokan bahan bakunya selalu lancar? Sejauh mana tingkat persaingan yang dihadapi?

4 Bab I. Pendahuluan 4 Jika dilihat penjelasan di atas maka terlihat bahwa taktor utama yang terkait dengan bunga kredit adalah faktor yang ke-2 dan ke-3 yaitu capital (modal) dan capasity (kemampuan). Namun apakah benar demikian? Oleh karena itu peneliti melakukan analisis hubungan moderasi antara CR (credit rating) dan suku bunga kredit terhadap pemberian plafon kredit rekening koran perorangan. Dalam hal ini studi kasus adalah di PT. Bank Panin Tbk. Adapun alasan penulis memilih PT. Bank Panin Tbk. adalah sebagai berikut : 1. Merupakan salah satu bank swasta murni yang masih eksis meskipun banyak bank yang telah likuidasi saat krisis moneter. 2. Satu- satunya bank swasta yang lebih dulu go public dan tercatat di BEJ. Segala kondisi dan laporan keuangan Panin Bank Tbk telah diketahui oleh masyarakat (Annual Report Pt. Panin Bank Tbk, 1982). 3. The Best Domestic Bank, versi Majalah Global Finance selama 3 tahun berturutturut sejak tahun 1998 sampai dengan The Best Rated Bank in The Indonesian Banking Industry Post Crist, oleh Moody's Investor Service- BSFR tahun Best Public Bank, berdasarkan konsep EVA oleh Majalah Mark Plus & SWA tahun 2003 dan Best Non-Recap Bank, versi Majalah Investor tahun 2004 dan Selama ini Panin Bank selalu berusaha untuk meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan dan berusaha mengembangkan kualitas tenaga kerja sehingga kinerja Panin Bank semakin membaik (Annual Report PT. Panin Bank Tbk, 2006). Berikut telah dilampirkan profile PT. Panin Bank Tbk pada larnpiran 1 halaman 104.

5 Bah I. Pendahuluan 5 B. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis ingin mengetahui : 1. Apakah suku bunga kredit berpengaruh simultan terhadap pemberian plafon kredit rekening koran peorangan? 2. Apakah suku bunga kredit merupakan variabel moderating terhadap pemberian plafon kredit rekening koran perorangan? C. Tujuan Penelitian Dari penjelasan yang telah dijelaskan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Untuk mengetahui suku bunga kredit berpengaruh simultan terhadap pemberian plafon kredit rekening koran peorangan. 2. Untuk mengetahui suku bunga kredit merupakan variabel moderating terhadap pemberian plafon kredit rekening koran perorangan. D. Manfaat Penelitian I. Bagi calon debitur, penelitian ini dapat digunakan sebagai petimbangan saat pengajuan kredit. 2. Diharapkan penelitian yang telah dilakukan dapat memberikan manfaat bagi pembaca khususnya bagi para marketing kredit (account officer) dalam memberikan kredit terhadap calon debitur sehingga dapat meminimalisasi resiko kredit.

6 Bab I. Pendahuluan 6 E. Ruang Lingkup Penelitian Pengajuan kredit yang disetujui oleh suatu bank, umumnya dinilai dari analisa 5C. Namun sebenarnya bukan hanya 5C saja, misal analisa keuangan bank itu sendiri, dll (Sutarno, 2005). Jika plafon berbentuk angsuran, maka hal ini tidak perlu dikaji lebih lanjut karena bank pasti mendapat keuntungan. Namun bagaimana jika plafon yang diberikan tersebut berupa rekening koran? Apakah debitur memakai plafon tersebut secara maksimal? Oleh karena itu, dalam tesis ini, penelitian hanya didasarkan pada faktor 5C yang disajikan dalam total credit rating (CR) dan suku bunga kredit, dimana bentuk plafon yang diberikan kepada debitur adalah berbentuk rekening koran perorangan. STIES! A Surabaya