BAB III METODOLOGI. timbul dalam menentukan tingkat kematangan buah alpukat, mangga dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI. timbul dalam menentukan tingkat kematangan buah alpukat, mangga dan"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Dalam melakukan penelitian ini, ditemukan beberapa permasalahan yang timbul dalam menentukan tingkat kematangan buah alpukat, mangga dan pepaya.tekstur dan kandungan air yang dapat menentukan tingkat kematangan buah tersebut menjadi permasalahan.pemilihan ultrasonik dan logika fuzzy juga memiliki peranan besar dalam menentukan tingkat kematangan buah.ultrasonik yang digunakan juga menjadi penghubung yang memiki efek besar dalam menentukan tingkat kematangan buah secara realtime. Penyelesaian permasalahan yang ada adalah dengan melakukan penelitian untuk melakukan pembuktian terhadap masalah tersebut. Besar amplitudo balik dari ultrasonik akan mencerminkan tekstur dan kandungan air buah. Perbedaan tekstur dan kandungan air pada buah ketika matang akan membuat besar amplitudo dari ultrasonik berbeda-beda, sehingga dapat diketahui tingkat kematangan dari buah alpukat, mangga dan pepaya. Logika fuzzy mamdani dipilih berdasarkan tinjauan pustaka yang memberikan pemahaman bahwa logika fuzzy mamdani baik dalam menentukan hasil secara kenyataan dalam kehidupan.pembandingan logika fuzzy dengan laboratorium dan pengetahuan manusia menjadi pembuktian dalam melihat ultrasonik dan logika fuzzy dapat menentukan tingkat kematangan buah alpukat, mangga dan pepaya. 38

2 39 Dari penyelesaian yang digunakan, diharapkan dapat menyelesaikan setiap masalah yang ada, sehingga pengambilan hipotesa yang dilakukan dapat dibuktikan. Gambar 3.1.Flowchart Kerangka Pikir.

3 Model dan Metode Analisis Model yang digunakan pada penelitian ini adalah model penelitian kausal, yaitu merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable).pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah tekstur dan kandungan air pada buah sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah tingkat kematangan buah.dengan menggunakan ultrasonik dan logika fuzzy, diharapkan dapat melihat hubungan antara tekstur dan kandungan air dengan tingkat kematangan buah, sehingga dapat membuktikan penggunaan ultrasonik dan logika fuzzy dalam menentukan tingkat kematangan buah.model ini mempelajari bagaimana bentuk sebab-akibat yang terjadi pada penelitian.hal ini dapat dilihat pada bagaimana tekstur dan kandungan air pada buah dapat menentukan tingkat kematangan buah dari buahdengan menggunakan ultrasonik dan logika fuzzy sebagai pengolahan data dalam menentukan tingkat kematangan buah. Metode yang dilakukan dalam penetilian ini adalah dengan melakukan uji terhadap hipotesis. Langkah awal adalah mengambil hipotesis yang kemudian akan dilakukan pengujian terhadap hipotesis tersebut dengan melakukan percobaan-percobaan. Hasil dari pengujian tersebut akan memberikan bahwa hipotesis tersebut benar adanya atau hipotesis yang diciptakan tidak dapat terbukti.uji korelasi dan regresi berganda digunakan untuk melihat besar hubungan antara tekstur dan kandungan air dengan tingkat kematangan buah alpukat, mangga dan pepaya.penghitungan tingkat kesalahan, akurasi dan presisi dilakukan untuk mengetahui besar kesesuaian ultrasonik dan logika fuzzy dalam menentukan tingkat kematangan buah berdasarkan tekstur dan kandungan air.

4 Perancangan Sistem Sistem yang akan dibangun untuk penelitian ini adalah dengan membuat sebuah alat yang dapat melakukan pengukuran terhadap kandungan air dan tekstur buah serta suatu program pengolahan logika fuzzy yang digunakan digunakan untuk mengambil keputusan tingkat kematangan buah menggunakanmatlab. Berikut merupakan komponen pembangun sistem Gambaran Sistem Secara garis besar sistem dibangun menggunakan alat yang dapat membangkitkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi tertentu. Gelombang ultrasonik akan ditembakkan pada buah dan ditangkap pantulan dari gelombang tersebut. Alat tersebut akan menguatkan gelombang ultrasonik yang diterima dan dilakukan perubahan menjadi data digital dari data analog yang berupa tegangan. Kemudian data ini akan dikirimkan ke dalam program MatLab dengan menggunakan USB, sehingga logika fuzzy yang dibentuk dapat mengolah data tersebut. Pembuatan aplikasi logika fuzzy dengan menggunakan MatLab dilakukan untuk menentukan tingkat kematangan dari buah yang diukur.penentuan tingkat kematangan buah dibentuk berdasarkan data empiris yang didapatkan melalui pengukuran terlebih dahulu. Sedangkan untuk perancangan secara umum untuk penelitian ini dalam mencapai gambaran sistem diatas adalah sebagai berikut: Gelombang ultrasonik yang dijadikan sensor ditetapkan pada 35 KHz untuk pengukuran tekstur pada buah dan 45 KHz untuk pengukuran

5 42 kandungan air pada buah. Jarak dalam melakukan pengukuran di buat menjadi pasti dengan memberikan jarak 1 cm dari buah yang diukur. Melakukan optimalisasi pada penguatan gelombang ultrasonik yang diterima alat dengan melakukan penyesuaian pada rangkaian penguat untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Melakukan pengubahan data menjadi digital yang kemudian dikirimkan melalui USB ke PC untuk dilakukan pengolahan oleh logika fuzzy. Membuat aplikasi logika fuzzy yang dapat berdiri sendiri tanpa perlu melakukan pemasangan program MatLab terlebih dahulu. Pembuatan ini meliputi penentuan rule untuk logika fuzzy hingga interface bagi penggunanya Cara Kerja Sistem Pengukuran tingkat kematangan buah dilakukan dengan menggunakan alat pengukur terlebih dahulu. Tempatkan bagian pemancar dan penerima ultrasonik alat tersebut menempel pada buah dengan jarak kurang lebih 1 cm. Pemancar ultrasonik akan memancarkan gelombang ultrasonik dan penerima ultrasonik akan menangkap pantulan dari gelombang ultrasonik yang memantul pada buah tersebut. Kemudian, gelombang yang di terima akan dirubah menjadi data digital dan dikirimkan ke program aplikasi MatLab. Pada aplikasi ini akan dilakukan analisa dengan menggunakan logika fuzzy dan menampilkan hasil analisa dengan tampilan yang mudah di baca dan dimengerti oleh pengguna. Sehingga tingkat kematangan buah yang dilakukan pengukuran dapat diketahui.

6 43 Gambar 3.2. Diagram Sistem Alat Pengukur Tingkat Kematangan Buah Sebagai alat bantu dalam melakukan pengukuran terhadap tingkat kematangan buah, maka digunakan sebuah alat yang dapat memancarkan sinyal ultrasonik dan menerima pantulannya dalam jarak kurang lebih 1 cm serta melakukan sampling terhadap sinyal yang didapatkan dan kemudian mengirimkannya ke computer untuk dilakukan pengolahan secara digital oleh program MatLab. Alat terpecah dalam beberapa modul yang bekerja saling berhubungan satu dengan yang lainnya: a. Modul Transmitter dan Receiver Ultrasonik Pada modul ini dilakukan pembuatan tempat untuk pemancar dan penerima ultrasonik yang diletakan secara berdampingan dan diberi batas yang pasti dengan jarak 1 cm. b. Modul USB to Serial UART Pada dasarnya mikrokontroler yang menjadi pusat pemrosesan dari alat tersebut hanya dapat melakukan komunikasi menggunakan serial.pada alat ini mikrokontroler menggunakan serial UART (Universal Asychronous Transmitter-Receiver) karena mudah dalam melakukan komunikasinya.modul ini sudah dijual jadi dari Silicon Labs. Modul ini

7 44 akan melakukan konversi agar dapat mengirim data dari serial mikrokontroler ke USB. c. Modul Transmitter Amplifier Pada modul penguat pemancar, terdapat proses penguatan tegangan dari 5V yang menjadi sumber tegangan mikrokontroler menjadi 15V yang merupakan tegangan penguatan awal dan terakhir menjadi 100V yang kemudian dipancarkan pada transduser. Proses penguatan dari 5V menjadi 15V menggunakan op-amp yang dirangkai menjadi rangkaian comparator. Kemudian, penguatan menjadi 100V menggunakan bi-polar transistor yang banyak digunakan untuk rangkaian audio. Proses penguatan ini dilakukan secara bertahap agar penguatan yang dilakukan dapat menjadi maksimal karena terlalu besar perubahannya jika dari 5V langsung menjadi 100V. d. Modul Receiver Ampifier Pada modul penguat penerima gelombang ultrasonik, terjadi filter sinyal terlebih dahulu sebelum mengalami penguatan.hal ini bertujuan untuk menghilangkan noise yang didapatkan oleh penerima transduser. Filter yang digunakan merupakan filter passive yakni hanya menggunakan rangkaian resistor dan kapasitor yang dirangkai menjadi Band Pass Filter. BPF akan melewatkan frekuensi tertentu sesuai dengan perhitungan rangkaiannya. Setelah dilakukan filter, kemudian dilakukan penguatan secara bertahap, yakni 2 kali penguatan. Pada awal, penguatan dikuatkan sebanyak 100 kali dari tegangan yang didapatkan.hal ini dilakukan karena masih terlalu kecil tegangan yang diterima sehingga dapat mengangkat

8 45 tegangan tersebut.kemudian, penguatan kembali dilakukan sebanyak 10 kali.penguatan kedua tidak terlalu besar karena tegangan sudah mengalami penguatan yang cukup besar sebelumnya.penguatan ini hanya dilakukan untuk mencapai nilai yang dapat membedakan besar gelombang ultrasonik yang diterima. e. Modul Utama Modul yang menjadi pusat pemikir dari alat karena terdapat mikrokontroler pada modul ini. Pada modul ini bertanggung jawab dalam melakukan protokol komunikasi dengan PC, membangkitkan frekuensi ultrasonik dan melakukan proses ADC dari gelombang ultrasonik yang diterima. Protokol komunikasi yang digunakan dibangun dengan cara membuat protokol tersendiri yang dapat dikenali oleh program MatLab. Frekuensi ultrasonik yang dibangkitkan menggunakan caraswitching. Proses ini adalah melakukan perubahan antara logika 1 dan 0 secara bergantian dalam waktu yang cepat hingga tercapai frekuensi yang diinginkan. Fasilitas ini sudah tersedia dalam mikrokontroler Special Fungtion Register. Untuk proses ADC juga sudah terdapat dalam mikrokontroler sehingga proses sampling yang dilakukan sudah baik. Dari beberapa bagian modul yang telah dijelaskan di atas, dilakukan penyatuan dari beberapa modul tersebut sehingga menjadi sebuah alat yang akan digunakan dalam penelitian ini

9 46 Gambar 3.3. Pembagian Modul Alat Pengukur Tingkat Kematangan Buah. Gambar 3.4. Skematik Alat. Sehingga pada bagian akhir dihasilkan alat yang sudah dirapihkan dan siap digunakan dalam penelitian ini.

10 47 Gambar 3.5.Alat Pengukur Tingkat Kematangan Buah Pengambilan Model Empiris Pengambilan data untuk menyelesaikan model yang dibuat adalah dengan melakukan pengukuran langsung pada tegangan yang dihasilkan dari penerima ultrasonik dan telah mengalami penguatan serta pencatatan hasil perubahan data analog menjadi digital.dari pengukuran data tersebut didapatkan penggolongan terhadap tegangan yang dihasilkan dengan tekstur dan kandungan air pada buah yang dibutuhkan untuk menentukan tingkat kematangan. Tabel 3.1.Data Empiris Buah Mangga. Hasil Pembacaan Alat Hasil Analisa Lab PKHT IPB No. Kadar Air Kekerasan Kadar Sample Tegangan Tegangan Air Kekerasan Kematangan Digital Digital (V) (V) (%) Mengkal Mengkal Matang Mentah Matang Tabel 3.2.Data Empiris Buah Alpukat.

11 48 Hasil Pembacaan Alat Hasil Analisa Lab PKHT IPB No. Kadar Air Kekerasan Kadar Sample Tegangan Tegangan Air Kekerasan Kematangan Digital Digital (V) (V) (%) Matang Mentah Matang Mentah Matang Tabel 3.3.Data Empiris Buah Pepaya. Hasil Pembacaan Alat Hasil Analisa Lab PKHT IPB No. Kadar Air Kekerasan Kadar Sample Tegangan Tegangan Air Kekerasan Kematangan Digital Digital (V) (V) (%) Matang Matang Lewat Matang Matang Matang Aplikasi Program MatLab Membuat sebuah program aplikasi yang dapat berdiri sendiri dengan menggunakan MatLab.Logika fuzzy akan dibangun menggunakan program MatLab. Untuk tipe dari logika fuzzy yang digunakan yaitu tipe mamdani.program aplikasi ini akan menerima data digital yang dikirimkan alat pengukur tingkat kematangan buah dan memasukkannya pada perhitungan logika fuzzy yang sudah dibangun sebelumnya. Berikut tampilan aplikasi yang dibuat. Dari data diatas maka dapat diketahui untuk buah mangga yang dalam kondisi matang memiliki besar tegangan pantulan 1,13 V (231) 1,30 V (267) untuk kandungan air dan 2,87 V (587) 3,15 V (645) untuk tekstur buah sedangkan untuk buah mangga yang mentah dan menjelang matang (mengkal)

12 49 memiliki besar tegangan pantulan 2,81 V (575) 3,15 V (645) untuk kandungan air dan 4,01 V (821) 4,6 (942) untuk tekstur buah. Dari data yang didapatkan secara real time ini, maka dibuatkan sebuah bentuk logika fuzzy buah mangga yang akan digunakan pada MatLab. Logika fuzzy diperlukan karena tidak semua kondisi buah dapat diketahui, maka dari itu logika fuzzy digunakan untuk melakukan pendekatan pada setiap kondisi buah menggunakan kondisi yang ada. (a) Tekstur (b) Kandungan Air Gambar 3.6. Input Logika Fuzzy Mangga Gambar 3.7. Output Logika Fuzzy Tingkat Kematangan Mangga Gambar 3.8. Rule Logika Fuzzy Mangga

13 50 Pembentukan logika fuzzy juga dilakukan untuk buah alpukat.hal ini dikarenakan karena terjadi perbedaan tekstur dan kandungan air antara buah mangga, papaya dan alpukat. Pembuatan logika fuzzy juga menggunakan metode sama seperti logika fuzzy buah mangga, yakni dengan menggunakan model empiris. Dari data diatas maka dapat diketahui untuk buah alpukat yang dalam kondisi matang memiliki besar tegangan pantulan 1,14 V (234) 1,68 V (344) untuk kandungan air dan 3,27 V (669) 3,75 V (769) untuk tekstur buah sedangkan untuk buah alpukat yang mentah memiliki besar tegangan pantulan 2,16 V (443) 2,64 V (541) untuk kandungan air dan 4,13 V (845) 4,52 (926) untuk tekstur buah. Dari data yang didapatkan secara real time ini, maka dibuatkan sebuah bentuk logika fuzzy buah alpukat yang akan digunakan pada MatLab. Logika fuzzy diperlukan karena tidak semua kondisi buah dapat diketahui, maka dari itu logika fuzzy digunakan untuk melakukan pendekatan pada setiap kondisi buah menggunakan kondisi yang ada. (a) Tekstur (b) Kandungan Air Gambar 3.9. Input Logika Fuzzy Alpukat

14 51 Gambar Output Logika Fuzzy Tingkat Kematangan Alpukat Gambar Rule Logika Fuzzy Alpukat Pembuatan logika fuzzy untuk buah papaya juga menggunakan model empiris.buah papaya memiliki nilai kematangan yang berbeda. Dari data diatas maka dapat diketahui untuk buah pepaya yang dalam kondisi matang memiliki besar tegangan pantulan 2,71 V (556) 3,40 V (696) untuk kandungan air dan 3,33 V (682) 3,81 V (780) untuk tekstur buah sedangkan untuk buah pepaya yang lewat matang memiliki besar tegangan pantulan 2,73 V (560) 2,97 V (608) untuk kandungan air dan 2,87 V (587) 3,20 V (655) untuk tekstur buah. Dari data yang didapatkan secara real time ini, maka dibuatkan sebuah bentuk logika fuzzy buah pepaya yang akan digunakan pada MatLab. Logika fuzzy diperlukan karena tidak semua kondisi buah dapat diketahui, maka dari itu logika fuzzy digunakan untuk melakukan pendekatan pada setiap kondisi buah menggunakan kondisi yang ada.

15 52 (a) Tekstur (b) Kandungan Air Gambar Input Logika Fuzzy Pepaya Gambar Output Logika Fuzzy Tingkat Kematangan Pepaya Gambar Rule Logika Fuzzy Pepaya Pada model empiris papaya terdapat satu pengukuran yang menghasilkan data aneh, yaitu 1,05 V (216). Dari melihat keseluruhan model empiris yang telah didapatkan, terlihat bahwa beberapa kali terdapat tegangan pantulan dari sinyal ultrasonik dengan nilai berawal dengan nol. Data ini merupakan kesalahan pengukuran, sehingga pada keanehan data 1,05 V dapat digolongkan pada data yang salah. Pada model empiris tidak terlalu diperhatikan untuk data yang

16 53 mengalami kesalahan, karena model empiris hanya digunakan sebagai batas untuk logika fuzzy.pengambilan model empiris hanya berguna untuk menentukan batas terhadap analisa fuzzy pada MatLab. Gambar Aplikasi MatLab Aplikasi ini bersifat berdiri sendiri yang artinya aplikasi ini dapat dipasangkan pada setiap computer dengan platform windows, tidak membutuhkan library apapun karena semua sudah di ringkas dalam sebuah aplikasi yang siap pasang Variabel Penelitian Penelitian ini akan mengukur dua buah nilai yang menentukan tingkat dari kematangan buah. Tekstur dan kandungan air yang terdapat dalam buah memiliki peran penting dalam menentukan tingkat kematangan buah.setiap buah akan mengalami perbedaan tekstur dan kandungan air yang terdapat dalam buah tersebut ketika matang. Namun, kedua variabel tersebut akan sangat sulit untuk

17 54 dilakukan pengukuran. Pada penelitian ini, digunakan ultrasonik dan logika fuzzy dalam membaca nilai dari tekstur dan kandungan air pada buah untuk menentukan tingkat kematangan dari buah. Tekstur yang berbeda serta kandungan air yang tidak sama pada setiap buah akan mengakibatkan pantulan gelombang ultrasonik menjadi berbeda juga. Hal ini akan menghasilkan nilai yang dihasilkan alat tersebut menjadi berbeda-beda. Dengan demikian, tekstur dan kanduang air buah akan lebih mudah dilakukan pembacaan. Pengukuran variabel dilakukan langsung pada buah yang ingin dilihat tingkat kematangannya Hipotesis Penelitian Dari permasalahan yang ada pada penelitian ini, diambil beberapa kesimpulan sementara yang digunakan untuk menjawab permasalahan: H1 : Ultrasonik dan logika fuzzy dapat digunakan untuk menentukan tingkat kematangan buah alpukat, mangga dan pepaya dengan melihat pada tingkat kesalahan dan akurasinya. H2 : Ultrasonik dapat digunakan untuk membedakan tekstur dan kandungan air yang terkandung pada buah alpukat, mangga dan pepaya dengan melihat amplitudo pantulan ultrasonik dan akurasinya. H3 : Tekstur dan kandungan air pada buah alpukat, mangga dan pepaya dapat digunakan untuk menentukan tingkat kematangan buah alpukat, mangga dan pepaya.

18 Populasi dan Sampel Pada penelitian ini yang menjadi pengukuran yaitu buah manga, alpukat dan papaya yang ingin dilihat tingkat kematangannya.pengukuran pertama dilakukan untuk mendapatkan model empiris yang akan digunakan sebagai standar atau kalibrasi awal dalam membuat logika fuzzy. Model empiris didapatkan dengan melakukan pengukuran pada 5 buah untuk masing-masing jenis.setiap buah diukur satu per satu.kemudian, 15 buah hasil pengukuran yang sudah diberi label dibawa ke laboratorium untuk dilakukan uji kandungan air, tekstur dan tingkat kematangan.berdasarkan model empiris ini, maka dibentuk sebuah logika fuzzy yang berguna dalam menentukan tingkat kematangan buah. Pengukuran selanjutnya dilakukan percobaan sistem pada setiap buah dengan jumlah masing 30 buah untuk setiap jenisnya.percobaan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesalahan, akurasi dan presisi dari sistem.sama seperti ketika mendapatkan model empiris, setiap buah akan diukur satu per satu untuk mendapatkan data masing-masing buah sebanyak jumlah yang sudah ditentukan untuk setiap jenis buah dan diberi label untuk membedakannya. Sehingga akan didapatkan populasi data sebanyak 90 buah. Sampel buah yang dilakukan pengukuran diambil secara acak dari beberapa toko yang menjual buahbuahan.hal ini dilakukan untuk membuat pengukuran lebih acak dan bervasiasi. Kemudian, dari tiap 30 buah per jenis dilakukan pengambilan secara acak sebanyak 5 buah dengan menggunakan program pengacak angka, sehingga hasil yang didapatkan benar-benar acak dan tidak tahu sampel mana yang diambil. Setelah didapatkan 15 buah, kemudian uji laboratorium dilakukan sekali lagi untuk melihat tingkat kandungan air, tekstur dan tingkat kematangan pada 15

19 56 sampel buah tersebut.sisa dari 75 buah dengan banyak 25 buah per jenis dibawa untuk dilakukan pembelahan dan melihat secara pandangan dan perasaan manusia untuk menilai tingkat kematangan dari buah tersebut. Sehingga akan diperoleh data pembanding dari uji laboratorium dan penentapan berdasarkan penilaian manusia.pengukuran menggunakan 30 sampel terhadap masing-masing jenis buah dikarenakan keterbatasan biaya dalam melakukan penelitian Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini adalah dengan melakukan pengukuran langsung menggukan alatdan aplikasi MatLab yang telah dibuat terhadap buah yang akan di lihat tingkat kematangannya. Pengumpulan data ini menjadi secara realtime, karena pengukuran dilakukan langsung oleh peneliti tanpa menggunakan kuesioner.sehingga data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer.selain pengukuran secara langsung menggunakan alat dan aplikasi MatLab, juga dilakukan pengukuran secara laboratorium dan pembuktian secara pengetahuan manusia terhadap buah tersebut. Sehingga akan didapatkan data pembanding yang lebih akurat dalam menentukan tingkat kematangan buah berdasarkan tekstur dan kandungan air pada buah serta sesuai dengan kenyataan sebenarnya yang dirasakan manusia Metode Analisis Analisa yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pengolahan data menggunakan Microsoft Excel dalam melakukan perhitungan

20 57 tingkat kesalahan, akurasi dan presisi dari sistem serta menggunakan Minitab 16 untuk melakukan perhitungan korelasi dan regresi berganda dari tekstur dan kandungan air terhadap tingkat kematangan buah.tingkat kesalahan dihitung berdasarkan pada banyak hasil pengukuran yang dapat diterima.akurasi dihitung berdasarkan pada kesesuaian pengukuran sistem dengan hasil percobaan.presisi dihitung berdasarkan pada seberapa jauh data tersebat setiap kali sistem melakukan pengukuran.sehingga, hasil yang didapatkan dapat dibuktikan kebenarannya dan dapat dilihat keterkaitannya dengan hipotesis yang telah dibuat Metode Eksperimen Pada awal ekperimen, dilakukan pembuatan logika fuzzy terlebih dahulu pada MatLab menggunakan model empiris.data ini didapatkan dengan melakukan pengukuran terhadap buah dan mencatat tegangan yang dihasilkan dari pantulan sinyal ultrasonik pada buah berdasarkan tingkat kandungan air dan tektur dari buah tersebut. Lalu, buah hasil pengukuran dilakukan uji laboratorium, sehingga akan didapatkan hubungan antara tegangan berapa mewakili kandungan air dan tekstur pada buah. Model empiris ini yang akan digunakan sebagai standar dalam membuat logika fuzzy pada MatLab. Langkah berikutnya yang dilakukan adalah melakukan pengukuran langsung terhadap buah yang ingin di lihat tingkat kematangannya.kemudian, akan didapatkan besar data tekstur dan kandungan air pada buah. Data tersebut akan dikirimkan ke program aplikasi MatLab setelah sebelumnya dilakukan perubahan menjadi data digital dengan menggunakan alat pengukur tingkat kematangan buah. Setelah diterima oleh aplikasi MatLab, data tersebut akan diuji

21 58 dengan menggunakan logika fuzzy untuk mendapatkan seberapa besar tingakat kematangan dari buah tersebut yang pada akhirnya akan ditampilkan seberapa besar nilai tekstur dan kandungan air pada buah serta tingkat kematangan buah. Buah yang sudah dilakukan pengukuran tersebut, kemudian diambil 5 buah dari setiap jenis dan dilakukan uji laboratorium untuk mengetahui nilai tekstur dan kandungan air pada buah. Uji laboratorium ini akan mengamati tekstur pada buah, kandungan air pada buah dan tingkat kematangan pada buah. Sisa dari sampel dilakukan pengujian dengan cara melihat secara langsung dengan mata dan merasakannya untuk mengetahui tingkat kematangannya. Data hasil laboratoruim dan pengujian secara langsung tersebut akan dicatat dan disimpan untuk kemudian dilakukan perbandingan dengan data hasil pengukuran menggunakan alat dan aplikasi MatLab. Hal ini akan mendapatkan hasil kalibrasi yang baik antara penelitian yang dilakukan dengan pengukuran secara laboratorium dan secara keadaan berdasarkan penentuan dari manusia. Dengan melakukan percobaan seperti diatas, dapat ditentukan tingkat akurasi dan presisi dari alat dan logika fuzzy yang telah dibuat. Sehingga akan diketahui seberapa kehandalan dari alat dan logika fuzzy yang dihasilkan.

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali BAB III PERANCANGAN 3.1. Blok Diagram Pada dasarnya rangkaian elektronik penggerak kamera ini menggunakan beberapa rangkaian analok yang terbagi menjadi beberapa blok rangkaian utama, yaitu, rangkaian

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. pengukuran bahan bakar minyak pada tangki SPBU ini terbagi dalam dua

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. pengukuran bahan bakar minyak pada tangki SPBU ini terbagi dalam dua BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS 4.1. Perangkat keras Perangkat keras yang digunakan dalam sistem monitoring pengukuran bahan bakar minyak pada tangki SPBU ini terbagi dalam dua bagian yang saling berhubungan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. 44 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan penelitian. Langkah-langkah tersebut dilukiskan melalui bagan 3.1 berikut. Menentukan prinsip kerja sistem

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Blok diagram Dibawah ini adalah gambar blok diagram dari sistem audio wireless transmitter menggunakan laser yang akan di buat : Audio player Transmitter Speaker Receiver

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,

Lebih terperinci

Tugas Sensor Ultrasonik HC-SR04

Tugas Sensor Ultrasonik HC-SR04 Fandhi Nugraha K D411 13 313 Teknik Elektro Makalah Tugas Sensor Ultrasonik HC-SR04 Universitas Hasanuddin Makassar 2015/2016 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan teknologi saat ini sangat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Bab ini akan menjelaskan mengenai perancangan serta realisasi perangkat keras maupun perangkat lunak pada perancangan skripsi ini. Perancangan secara keseluruhan terbagi menjadi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 25 BAB III PERANCANGAN SISTEM Sistem monitoring ini terdiri dari perangkat keras (hadware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras terdiri dari bagian blok pengirim (transmitter) dan blok penerima

Lebih terperinci

Mengetahui Tingkat Kematangan Buah Dengan Ultrasonik Menggunakan Logika Fuzzy

Mengetahui Tingkat Kematangan Buah Dengan Ultrasonik Menggunakan Logika Fuzzy JNTETI, Vol. 3, No. 1, Februari 2014 63 Mengetahui Tingkat Kematangan Buah Dengan Ultrasonik Menggunakan Logika Fuzzy Singgih Adhimantoro 1 Abstract In this research, has been done the next usage of ultrasonic

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu 37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan dilaksanakan mulai bulan Maret 2012 sampai

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen komponen dan peralatan yang dipergunakan serta langkahlangkah praktek,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan selesai.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan selesai. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan selesai. Perancangan, pembuatan serta pengujian alat dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

Perancangan alat juga perlu disimulasikan seperti pada kondisi yang sesungguhnya seperti yang ada pada gambar 3.1 Dalam gambar, garis line dari tangki

Perancangan alat juga perlu disimulasikan seperti pada kondisi yang sesungguhnya seperti yang ada pada gambar 3.1 Dalam gambar, garis line dari tangki BAB III PERANCANGAN 3.1. Perancangan Secara Umum Pada tugas akhir ini penulis merancang suatu alat yang difungsikan untuk mengontrol dan memonitor level air yang diaplikasikan untuk memberikan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Oksigen merupakan gas yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia membutuhkan kadar oksigen yang cukup dalam tubuh untuk dapat bertahan hidup. Sehingga perlu

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada penelitian ini penulis menitik beratkan pada perancangan aplikasi sistem Monitoring Level Ketinggian Air dimana sistem ini menggunakan bahasa pemrograman arduino. Adapun dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pembuatan sensor putaran berbasis serat optik dilakukan di Laboratorium Optik dan Fotonik serta Laboratorium Bengkel Jurusan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang dibuat dimana diantaranya terdiri dari penjelasan perancangan perangkat keras, perancangan piranti lunak dan rancang bangun

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pengujian dilakukan untuk mengetahui nilai yang dihasilkan oleh pengukuran sensor ultrasonic yang sudah diolah oleh arduino dan dibandingkan dengan ketinggian air sebenarnya.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Perancangan dan pembuatan alat merupakan bagian yang terpenting dari seluruh pembuatan tugas akhir. Pada prinsipnya perancangan dan sistematik yang baik akan memberikan kemudahan-kemudahan

Lebih terperinci

TELEMETRI Abstrak I. Pendahuluan

TELEMETRI Abstrak I. Pendahuluan TELEMETRI Abstrak Telemetri (sejenis dengan telematika) adalah sebuah teknologi yang membolehkan pengukuran jarak jauh dan pelaporan informasi kepada perancang atau operator sistem. Kata telemetri berasal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Rancang bangun alat akan dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi Medis Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga,

Lebih terperinci

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, ,

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, , 56 Tabel 4.1 Hasil Perbandingan Antara Output LM 35 dengan Termometer No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0,25 25 0 2 0,26 26 0 3 0,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0,29 28 1 6

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

BABII TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BABII TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2 2.1 Tinjauan Pustaka Adapun pembuatan modem akustik untuk komunikasi bawah air memang sudah banyak dikembangkan di universitas-universitas di Indonesia dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Juli 2012 yang dilaksanakan di laboratorium Elektronika dan Robotika

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM 52 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Bab ini membahas pengujian alat yang dibuat, kemudian hasil pengujian tersebut dianalisa. 4.1 Pengujian Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan dan

Lebih terperinci

ANALOG SIGNAL PROCESSING USING OPERASIONAL AMPLIFIERS

ANALOG SIGNAL PROCESSING USING OPERASIONAL AMPLIFIERS ANALOG SIGNAL PROCESSING USING OPERASIONAL AMPLIFIERS (PEMROSESAN SINYAL ANALOG MENGGUNAKAN PENGUAT OPERASIONAL) A. PENDAHULUAN Sinyal keluaran dari sebuah tranduser atau sensor sangat kecil hampir mendekati

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGGI BADAN DENGAN DISPLAY OLED DAN BERSUARA BERBASIS ARDUINO UNO

RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGGI BADAN DENGAN DISPLAY OLED DAN BERSUARA BERBASIS ARDUINO UNO RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGGI BADAN DENGAN DISPLAY OLED DAN BERSUARA BERBASIS ARDUINO UNO Muslimin 1, Wiwin Agus Kristiana 2, Slamet Winardi 3 1,2 Program Studi Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV.1 Deskripsi Perangkat Perangkat yang dirancang dalam tugas akhir ini merupakan sistem instrumentasi pengukuran yang bertujuan untuk merekam data sinyal dari

Lebih terperinci

APLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH

APLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH APLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH Sensor adalah merupakan salah satu komponen penting sebagai pengindera dari sistem. Bagian ini akan mengubah hal-hal yang dideteksi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pembersih lantai otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA Pengujian merupakan langkah yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana kesesuaian antara rancangan dengan kenyataan pada alat yang telah dibuat, apakah sudah sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang pesat mempermudah manusia dalam mencapai kebutuhan hidup. Hal tersebut telah merambah segala bidang termasuk dalam bidang kedokteran.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI v. Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT. ii KATA PENGANTAR. iii. DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL ix

DAFTAR ISI v. Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT. ii KATA PENGANTAR. iii. DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL ix ABSTRAK Saat ini perkembangan industri komunikasi berkembang dengan pesat, terutama komunikasi tanpa kabel (wireless). Dengan menggunakan komunikasi wirelesss masalah ruang dapat diatasi, misalnya untuk

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN Konsep dasar sistem monitoring tekanan ban pada sepeda motor secara nirkabel ini terdiri dari modul sensor yang terpasang pada tutup pentil ban sepeda

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pengukuran tinggi badan dan berat badan berbasis mikrokontroler dan interface ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

Hasil Oversampling 13 Bit Hasil Oversampling 14 Bit Hasil Oversampling 15 Bit Hasil Oversampling 16

Hasil Oversampling 13 Bit Hasil Oversampling 14 Bit Hasil Oversampling 15 Bit Hasil Oversampling 16 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii PRAKATA... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN... xiv INTISARI... xv ABSRACT...

Lebih terperinci

Alat Ukur Multifungsi Bagi Penyandang Tunanetra

Alat Ukur Multifungsi Bagi Penyandang Tunanetra Alat Ukur Multifungsi Bagi Penyandang Tunanetra Agus Mulyana 1, Awal Arif Budiman 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, UNIKOM Kampus 4.Lt 5, Jalan Dipati Ukur No 112 116 UNIKOM

Lebih terperinci

METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan. 3.2 Alat dan Bahan Bahan Alat

METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan. 3.2 Alat dan Bahan Bahan Alat METODE 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilakukan di Laboratorium Ergonomika dan Elektronika Pertanian, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian dan di Laboratorium

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 2014 di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN 3.1. Blok Diagram Sistem Untuk mempermudah penjelasan dan cara kerja alat ini, maka dibuat blok diagram. Masing-masing blok diagram akan dijelaskan lebih rinci

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran ph makin dibutuhkan, bukan hanya oleh perusahaan berskala besar tetapi juga perusahaan berskala kecil misalnya tambak ikan dan udang milik warga perseorangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data telah menjadi layanan utama pada sistem telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data telah menjadi layanan utama pada sistem telekomunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era perkembangan teknologi saat ini kebutuhan manusia untuk informasi data semakin berkembang. Perkembangan teknologi ini mengganti komunikasi suara yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada perancangan alat untuk sistem demodulasi yang dirancang, terdiri dari

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada perancangan alat untuk sistem demodulasi yang dirancang, terdiri dari BAB III PERANCANGAN ALAT Pada perancangan alat untuk sistem demodulasi yang dirancang, terdiri dari beberapa perangkat keras (Hardware) yang akan dibentuk menjadi satu rangkaian pemodulasi sinyal digital

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. sebagian besar masalahnya timbul dikarenakan interface sub-part yang berbeda.

BAB II DASAR TEORI. sebagian besar masalahnya timbul dikarenakan interface sub-part yang berbeda. BAB II DASAR TEORI. Umum Pada kebanyakan sistem, baik itu elektronik, finansial, maupun sosial sebagian besar masalahnya timbul dikarenakan interface sub-part yang berbeda. Karena sebagian besar sinyal

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian. 3.2 Bahan dan Alat

III BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian. 3.2 Bahan dan Alat III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan BAB III PERANCANGAN 3.1 Pendahuluan Perancangan merupakan tahapan terpenting dari pelaksanaan penelitian ini. Pada tahap perancangan harus memahami sifat-sifat, karakteristik, spesifikasi dari komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan dari bulan Maret 2013, bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar 1.1 Board NodeMcu

BAB II DASAR TEORI. Gambar 1.1 Board NodeMcu BAB II DASAR TEORI 2.1 Dasar Teori 2.2.1 NodeMcu NodeMcu merupakan sebuah opensource platform IoT dan pengembangan Kit yang menggunakan bahasa pemrograman Lua untuk membantu programmer dalam membuat prototype

Lebih terperinci

Sistem monitoring ph dan suhu air dengan transmisi data. Adi Tomi TE Tugas Akhir Program Studi Elektronika Elektro - ITS

Sistem monitoring ph dan suhu air dengan transmisi data. Adi Tomi TE Tugas Akhir Program Studi Elektronika Elektro - ITS Sistem monitoring ph dan suhu air dengan transmisi data nirkabel Adi Tomi 2206100721 TE 091399 Tugas Akhir Program Studi Elektronika Elektro - ITS LATAR BELAKANG Pengukuran kadar keasaman (ph) dan suhu

Lebih terperinci

Dalam kondisi normal receiver yang sudah aktif akan mendeteksi sinyal dari transmitter. Karena ada transmisi sinyal dari transmitter maka output dari

Dalam kondisi normal receiver yang sudah aktif akan mendeteksi sinyal dari transmitter. Karena ada transmisi sinyal dari transmitter maka output dari BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM 3.1 Perancangan Diagram Blok Dalam pembuatan sistem diagram blok yang perlu dipahami adalah cara kerja dari sistem yang akan dibuat. Sistem sensor gas akan bekerja

Lebih terperinci

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNDIKSHA OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik

Lebih terperinci

Eddy Nurraharjo Program Studi Teknik Informatika, Universitas Stikubank Semarang

Eddy Nurraharjo Program Studi Teknik Informatika, Universitas Stikubank Semarang Eddy Nurraharjo Program Studi Teknik Informatika, Universitas Stikubank Semarang email: eddynurraharjo@gmail.com Abstrak Teknologi elektronika dalam komponen/elemen dasar elektronika maupun pada sebuah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengukuran resistivitas dikhususkan pada bahan yang bebentuk silinder. Rancangan alat ukur ini dibuat untuk mengukur tegangan dan arus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan 44 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM AUDIO SECARA WIRELESS TRANSMITTER MENGGUNAKAN LASER POINTER

PEMODELAN SISTEM AUDIO SECARA WIRELESS TRANSMITTER MENGGUNAKAN LASER POINTER PEMODELAN SISTEM AUDIO SECARA WIRELESS TRANSMITTER MENGGUNAKAN LASER POINTER Eko Supriyatno, Siswanto Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana Jakarta Email : anzo.siswanto@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Sistem Transmisi Data Sensor Untuk Peringatan Dini Pada Kebakaran Hutan Dalam perancangan sistem transmisi data sensor untuk peringatan dini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penjelasan mengenai sistem instrumen alat ukur kelembaban, dapat dilihat dalam bentuk Blok diagram berikut: Power Supply 5Vdc Sensor Kelembaban HCZ-H6 Non Inverting Amplifier

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Pustaka 1. Perancangan Telemetri Suhu dengan Modulasi Digital FSK-FM (Sukiswo,2005) Penelitian ini menjelaskan perancangan telemetri suhu dengan modulasi FSK-FM. Teknik

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II. Tinjauan Pustaka BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Peneliti Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti diantaranya: [1] Gifson, Albert,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Deskripsi dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sistem perancangan alat dengan konsep menghitung dan mencatat seberapa besar daya

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA. oleh tiupan angin, perbedaan densitas air laut atau dapat pula disebabkan oleh

2. TINJAUAN PUSTAKA. oleh tiupan angin, perbedaan densitas air laut atau dapat pula disebabkan oleh 3 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arus Laut dan Metode Pengukurannya Arus merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dapat disebabkan oleh tiupan angin, perbedaan densitas air laut atau dapat pula disebabkan

Lebih terperinci

MONITORING PH AIR DI INSTALASI PENGOLAHAN AIR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER BERBASIS RADIO

MONITORING PH AIR DI INSTALASI PENGOLAHAN AIR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER BERBASIS RADIO MONITORING PH AIR DI INSTALASI PENGOLAHAN AIR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER BERBASIS RADIO Oleh : Tri Widayati ( 2210030018 ) Fandi Pramono ( 2210030026 ) Dosen Pembimbing : Slamet Budiprayitno, ST., MT NIP.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja sistem, baik secara keseluruhan ataupun kinerja dari bagian-bagian sistem pendukung. Perancangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pendeteksi kadar alkohol pada buah-buahan untuk dikonsumsi ibu hamil menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Suara. Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan

BAB II DASAR TEORI Suara. Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan BAB II DASAR TEORI 2. 1 Suara Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan amplitude tertentu melalui media perantara yang dihantarkannya seperti media air, udara maupun benda

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada rancang bangun pengukur kecepatan kendaraan menggunakan sensor GMR adalah metode deskriftif dan eksperimen. Melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu sebagai berikut : Studi literatur, yaitu dengan mempelajari beberapa referensi yang

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran

Lebih terperinci

Pengendalian Lengan Robot Berbasis Mikrokontroler AT89C51 Menggunakan Transduser Ultrasonik

Pengendalian Lengan Robot Berbasis Mikrokontroler AT89C51 Menggunakan Transduser Ultrasonik Pengendalian Lengan Robot Berbasis Mikrokontroler AT89C51 Menggunakan Transduser Ultrasonik Muh Nurdinsidiq 1, Bambang Sutopo 2 1 Penulis, Mahasiswa S-1 Jurusan Teknik Elektro UGM 2 Dosen Pembimbing, Staf

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015. 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

MODUL 05 FILTER PASIF PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

MODUL 05 FILTER PASIF PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018 MODUL 05 FILTER PASIF PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018 LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI PROGRAM STUDI FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Riwayat Revisi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Tinjauan Umum Alat Alat ini menggunakan system PLL hanya pada bagian pemancar, terdapat juga penerima, dan rangkaian VOX atau voice operated switch, dimana proses pengalihan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK

KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK Disusun Oleh : Muhammad Nur Fuadi D 400 090 007 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 KWH METER

Lebih terperinci

Simulasi Sistem Kendali Kecepatan Mobil Secara Otomatis

Simulasi Sistem Kendali Kecepatan Mobil Secara Otomatis Simulasi Sistem Kendali Kecepatan Mobil Secara Otomatis Untung Rahardja 1 Asep Saefullah 2 M.Ramdani 3 untung@pribadiraharja.com; asepsaepullah@pribadiraharja.com ABSTRAKSI Perkembangan teknologi mikrokontroller

Lebih terperinci

SISTEM TELECARDIAC MONITORING EKSTRAKSI DAN TRANSMISI PARAMETER TEMPORAL SINYAL JANTUNG MELALUI KANAL RADIO

SISTEM TELECARDIAC MONITORING EKSTRAKSI DAN TRANSMISI PARAMETER TEMPORAL SINYAL JANTUNG MELALUI KANAL RADIO SISTEM TELECARDIAC MONITORING EKSTRAKSI DAN TRANSMISI PARAMETER TEMPORAL SINYAL JANTUNG MELALUI KANAL RADIO Norma Hermawan 1), Muh. Farid Retistianto 2), Achmad Arifin 3) 1),3 ) Teknik Biomedik, Institut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sistem. Blok diagram sistem dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini.

BAB III METODE PENELITIAN. sistem. Blok diagram sistem dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Sistem Perancangan sistem EKG ini dimulai dengan perancangan blok diagram sistem. Blok diagram sistem dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini. Perangkat keras

Lebih terperinci

BAB VI INSTRUMEN PENGKONDISI SINYAL

BAB VI INSTRUMEN PENGKONDISI SINYAL BAB VI INSTRUMEN PENGKONDISI SINYAL Pengkondisian sinyal merupakan suatu konversi sinyal menjadi bentuk yang lebih sesuai yang merupakan antarmuka dengan elemen-elemen lain dalam suatu kontrol proses.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan aplikasi dengan menggunakan metodologi perancangan prototyping, prinsip kerja rangkaian berdasarkan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR APLIKASI PEMANCAR DAN PENERIMA SENSOR ULTRASONIK SR04 DALAM PENGKURAN JARAK PRIMA AYUNI

TUGAS AKHIR APLIKASI PEMANCAR DAN PENERIMA SENSOR ULTRASONIK SR04 DALAM PENGKURAN JARAK PRIMA AYUNI TUGAS AKHIR APLIKASI PEMANCAR DAN PENERIMA SENSOR ULTRASONIK SR04 DALAM PENGKURAN JARAK Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat Memperoleh Ahli Madya PRIMA AYUNI 112408005 PROGRAM STUDI D-III

Lebih terperinci

TUJUAN Setelah menyelesaikan perkuliahan ini peserta mampu:

TUJUAN Setelah menyelesaikan perkuliahan ini peserta mampu: TUJUAN Setelah menyelesaikan perkuliahan ini peserta mampu: Menggunakan rumus-rumus dalam rangkaian elektronika untuk menganalisis rangkaian pengkondisi sinyal pasif Menggunakan kaidah, hukum, dan rumus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Melakukan pengukuran besaran fisik di dalam penelitian, mutlak

BAB 1 PENDAHULUAN. Melakukan pengukuran besaran fisik di dalam penelitian, mutlak 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melakukan pengukuran besaran fisik di dalam penelitian, mutlak dibutuhkan. Besaran fisik yang senantiasa mempengaruhi objek penelitian diantaranya adalah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Dalam bab ini akan dibahas mengenai pembuatan rangkaian dan program. Seperti pengambilan data pada pengujian emisi gas buang dengan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Pengatur Scoring Digital Wireless Futsal Berbasis Mikrokontroller AVR ATMEGA8. Perancangan rangkaian pengatur scoring digital untuk mengendalikan score,

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nila Feby Puspitasari

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nila Feby Puspitasari STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Oleh : Nila Feby Puspitasari 1. Source (Sumber) - Membangkitkan data untuk ditransmisikan Contoh : telepon dan PC (Personal Computer) 2. Transmitter (Pengirim) - Mengkonversi data

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi sistem, prosedur pengoperasian sistem dan evaluasi hasil pengujian

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi sistem, prosedur pengoperasian sistem dan evaluasi hasil pengujian BAB IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada Bab IV dijelaskan tentang rencana implementasi dari sistem, spesifikasi sistem, prosedur pengoperasian sistem dan evaluasi hasil pengujian pada sistem.. Spesifikasi Sistem

Lebih terperinci

BAB III SISTEM KERJA RANGKAIAN

BAB III SISTEM KERJA RANGKAIAN BAB III SISTEM KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Secara garis besar, perancangan pengisian tangki air otomatis menggunakan sensor ultrasonik ini terdiri dari Bar Display, Mikrokontroler ATMega8535, Relay,

Lebih terperinci

PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA. Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar.

PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA. Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar. PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar Abstrak Penerapan teknologi otomatis dengan menggunakan sistem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. patok, serta pemasangan sensor ultrasonik HC-SR04 yang akan ditempatkan pada

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. patok, serta pemasangan sensor ultrasonik HC-SR04 yang akan ditempatkan pada BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Dalam sistem perancangan ini awal mula dilakukan pemasangan sensor getar SW-420 untuk mendeteksi apakah pemohon SIM C menabrak/menyenggol

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan alat penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika

Lebih terperinci