PANDUAN PENGISIAN FORMULIR PELAPORAN MINERAL EITI INDONESIA UNTUK LAPORAN TAHUN 2015

Transkripsi

1 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA PANDUAN PENGISIAN FORMULIR PELAPORAN MINERAL EITI INDONESIA UNTUK LAPORAN TAHUN 2015 PANDUAN INI BERISI: I. PENJELASAN FORMULIR DAN PROSEDUR PENGIRIMAN LAPORAN II. PROSEDUR PENGIRIMAN LAPORAN (TERMASUK TABEL NAMA FILE) I. PENJELASAN FORMULIR Formulir pelaporan ini terdiri dari 5 (lima) halaman dan 7 (tujuh) bagian, yaitu: Bagian I: Informasi Identitas Perusahaan Bagian ini berisi informasi perusahaan, terdiri dari identitas perusahaan, identitas kontrak atau izin usaha pertambangan (KK/IUP), data contact person penanggung jawab/pejabat keuangan yang berwenang, dan penanggungjawab teknis yang dapat dihubungi untuk keperluan verifikasi data. Bagian II: Informasi Kepemilikan Saham dan Susunan Pengurus Perusahaan Bagian ini berisi informasi kepemilikan saham perusahaan dan susunan pengurus perusahaan untuk diisi lengkap sesuai dengan data yang masih berlaku per 31 Desember Bagian III: Informasi Sumber daya Manusia Bagian ini berisi informasi jumlah tenaga kerja yang aktif sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, dengan klasifikasi status kepegawaian tenaga kerja tetap/kontak dan status Warga Negara Indonesia (WNI)/Warga Lokal/Setempat/Warga Negara Asing (WNA) berdasarkan kontrak kerja dengan perusahaan. Bagian IV: Informasi Bagian yang Direkonsiliasi Bagian ini berisi tabel informasi dari jumlah setoran perusahaan kepada negara yang akan direkonsiliasi dengan angka penerimaan di sisi instansi Pemerintah berdasarkan metode akutansi CASH BASIS. Tabel ini diisi dengan angka, baik dalam satuan rupiah dan/atau dolar US. Angka yang ditulis adalah dalam angka penuh tidak disingkat dalam ribuan atau jutaan.

2 Contoh: ( benar ) 1 juta ( salah ) Pada bagian yang direkonsiliasi terdiri dari 4 tabel: 1. Royalti/Iuran Produksi 2. Iuran Tetap/Land Rent 3. Dividen, merupakan pembayaran dividen yang dibayarkan perusahaan kepada pemerintah (terdapat kepemilikan saham pemerintah) 4. PPh Badan Pasal 25 dan 29, terdiri dari pembayaran angsuran per masa pajak, pelunasan, PPh 29 tahunan, termasuk pembayaran atas SKPKB/SKPKBT/STP dan PBK PPh Pasal 25/29 dalam tahun yang bersangkutan. Bagian V: Informasi Bagian yang Tidak Direkonsiliasi Berisi tabel tentang jumlah setoran perusahaan kepada negara, dan hanya akan dilaporkan dari sisi perusahaan berdasarkan metode akutansi CASH BASIS. Tabel ini diisi dengan angka, baik dalam satuan rupiah dan/atau dollar US. Angka yang ditulis adalah dalam angka penuh, yaitu tidak disingkat dalam ribuan atau jutaan. Contoh: ( benar ) 1 juta ( salah ) Pada bagian yang tidak direkonsiliasi terdiri dari 11 tabel, yang melaporkan semua pembayaran selama Tahun 2015: 1. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD), termasuk PBB yang dibayar kepada Pemerintah Daerah 2. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), merupakan PBB yang hanya dibayar kepada Pemerintah Pusat. 3. Pembayaran Langsung ke Pemerintah Daerah, berdasarkan nota kesepahaman antara perusahaan minerba dengan Pemerintah Daerah. 4. Biaya Sosial (CSR), diklasifikasikan dalam 5 program pembiayaan CSR: - Hubungan Masyarakat - Pelayanan Masyarakat - Pemberdayaan Masyarakat - Pembangunan infrastruktur social - Pemeliharaan Lingkungan 5. Penyediaan Infrastruktur, berupa pembangunan infrastruktur (jalan, bandara, pelabuhan, waduk, dll) yang disyaratkan oleh pemerintah sehubungan dengan kontrak kerjasama/perizinan pertambangan. 6. Penggunaan Kawasan Hutan, berupa setoran ke negara akibat Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) 7. Dana Jaminan Reklamasi, adalah dana jaminan yang ditempatkan di bank pemerintah Indonesia atas nama pemegang KK/IUP eksplorasi.

3 8. Dana Pasca Tambang, adalah dana yang disimpan dalam bentuk rekening bersama dengan pemerintah, deposito berjangka, bank garansi yang diterbitkan oleh bank pemerintah, atau dalam bentuk cadangan 9. Volume Produksi 10. Volume Penjualan Dalam Negeri 11. Volume Penjualan Luar Negeri Bagian VI: Lembar Otorisasi untuk membuka data dan informasi pajak Bagian ini wajib diisi, yaitu memberikan otorisasi kepada Direktorat Jenderal Pajak untuk dapat mengeluarkan data/informasi pajak yang diperlukan untuk tujuan rekonsiliasi. Nama wajib pajak diisi sesuai dengan identitas pajak yang berlaku. Pada bagian nomor identitas pajak, NPWP diisi dengan semua nomor yang berlaku yang dimiliki oleh Wajib Pajak. Nomor Objek Pajak (NOP) diiisi dengan semua yang dimiliki oleh Wajib Pajak. Lembar ini ditandatangani oleh salah seorang pengurus/direksi yang mewakili perusahaan yang namanya tercantum pada akta pendirian atau perubahan terakhir dan dibubuhi materai Rp 6000,- serta cap perusahaan (wajib dilampirkan akta pendirian/perubahan yang terakhir sehubungan dengan perubahan pengurus/direksi). Bagian VII: Lembar Pernyataan Berisi pernyataan menyetujui bahwa informasi yang diberikan telah sesuai dengan ketentuan sesuai pernyataan tersebut. Pada bagian ini diisi tanggal, nama, dan jabatan pejabat penanggung jawab, untuk kemudian ditandatangani dan dibubuhi cap perusahaan. II. PROSEDUR PENGIRIMAN LAPORAN Pengiriman formulir laporan dilakukan dengan dua tahap yaitu pengiriman file digital (softcopy) melalui , dan pengiriman file fisik ( hardcopy ) melalui pos. Untuk file digital (softcopy), Sekretariat menyediakan format formulir pengisian dalam format excel. Untuk mempermudah administrasi file, maka file formulir pengisian harap diberi nama sesuai kode nama file. Kode nama file dapat dilihat pada daftar tabel di bawah. Contoh : KK_MN01_FREEPORT INDONESIA.xlsx ( untuk dokumen excel ) Formulir softcopy yang telah diisi dengan lengkap dapat dikirimkan melalui alamat laporaneiti@eiti.ekon.go.id dan gemi.ruwanti@heliantonorekan.com dan angga.hergunowo@heliantonorekan.com Kami akan memberikan balasan sebagai tanda bahwa file yang telah dikirim telah kami terima dengan baik.

4 Untuk file fisik (hardcopy), dokumen formulir pelaporan yang telah dilengkapi dimasukkan ke dalam amplop, kemudian ditulis Kode Nama File di pojok kiri atas pada amplop dan dikirim melalui pos ke alamat : Ketua Tim Pelaksana Transparansi Industri Ekstraktif Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia d/a Sekretariat EITI Indonesia Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Lantai 2. Jl. Medan Merdeka Barat No. 7, Jakarta Telepon: ; Fax: Kode Nama File Kepada : Ketua Tim Pelaksana Transparansi Industri Ekstraktif Kementerian Koordinator Bidang Perkekonomian Republik Indonesia d/a Sekretariat EITI Indonesia Gedung Kementerian Koord Bidang Perekonomian, Lt.2 Jl. Medan Merdeka Barat No. 7 Jakarta

5 TABEL KODE NAMA FILE PERUSAHAAN MINERAL - KK NO. UNIT PRODUKSI KODE NAMA FILE 1 FREEPORT INDONESIA KK_MN01_FREEPORT INDONESIA 2 NEWMONT NUSA TENGGARA KK_MN02_NEWMONT NUSA TENGGARA 3 VALE INDONESIA TBK KK_MN03_VALE INDONESIA TBK 4 AGINCOURT RESOURCES KK_MN04_AGINCOURT RESOURCES 5 NUSA HALMERA MINERAL KK_MN05_NUSA HALMERA MINERAL 6 MEARES SOPUTAN MINING KK_MN06_MEARES SOPUTAN MINING 7 J RESOURCES BOLAANG MONGONDOW KK_MN07_J RESOURCES BOLAANG MONGONDOW 8 SUPRABARI MAPANINDO MINERAL KK_MN08_SUPRABARI MAPANINDO MINERAL PERUSAHAAN MINERAL - IUP NO. UNIT PRODUKSI KODE NAMA FILE 1 PT TIMAH IUP_MN01_PT TIMAH 2 ANEKA TAMBANG IUP_MN02_ANEKA TAMBANG 3 REFINED BANGKA TIN IUP_MN03_REFINED BANGKA TIN 4 SAGO PRIMA PRATAMA IUP_MN04_SAGO PRIMA PRATAMA 5 GANE PERMAI SENTOSA IUP_MN05_GANE PERMAI SENTOSA 6 BINTANGDELAPAN MINERAL IUP_MN06_BINTANGDELAPAN MINERAL 7 TININDO INTER NUSA IUP_MN07_TININDO INTER NUSA 8 BABEL INTI PERKASA IUP_MN08_BABEL INTI PERKASA 9 VENUS INTI PERKASA IUP_MN09_VENUS INTI PERKASA 10 PRIMA TIMAH UTAMA IUP_MN10_PRIMA TIMAH UTAMA 11 MITRA STANIA PRIMA IUP_MN11_MITRA STANIA PRIMA 12 CIBALIUNG SUMBERDAYA IUP_MN12_CIBALIUNG SUMBERDAYA