PEDOMAN PEMBERIAN IZIN BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DI JAWA TIMUR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEDOMAN PEMBERIAN IZIN BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DI JAWA TIMUR"

Transkripsi

1 - 1 - LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 49 TAHUN 2016 TANGGAL : 4 OKTOBER 2016 PEDOMAN PEMBERIAN IZIN BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DI JAWA TIMUR A. STANDAR PELAYANAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL A.1. SUB URUSAN MINERAL DAN BATU BARA A.1.1. Jenis Pelayanan : Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) 1. Persyaratan A. Syarat Administratif a. Perseorangan 1. Surat permohonan bermeterai cukup; 2. Salinan Kartu Tanda Penduduk Pemohon; 3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak Pemohon; 4. Surat Keterangan Domisili Usaha Pertambangan (asli) 5. Surat pernyataan bermeterai pemohon tentang kebenaran salinan dokumen yang dilampirkan dalam permohonan. b. Badan Usaha 1. Surat permohonan, berkop dan bermeterai cukup; 2. Salinan Kartu Tanda Penduduk Pemohon; 3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak Badan Usaha; 4. Surat Keterangan Domisili Usaha Pertambangan (asli); 5. Susunan direksi dan daftar pemegang saham; 6. Salinan Akta pendirian Badan Usaha yang bergerak dibidang pertambangan; 7. Surat pernyataan bermeterai pemohon tentang kebenaran salinan dokumen yang dilampirkan dalam permohonan. c. Koperasi 1. Surat permohonan, berkop dan bermeterai cukup; 2. Salinan Kartu Tanda Penduduk Pemohon; 3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak Koperasi; 4. Surat Keterangan Domisili Usaha Pertambangan (asli); 5. Susunan pengurus koperasi; 6. Salinan Akta pendirian koperasi yang bergerak dibidang usaha pertambangan; 7. Surat pernyataan bermeterai pemohon tentang kebenaran salinan dokumen yang dilampirkan dalam permohonan. B. Syarat Teknis 1. Peta dan koordinat Permohonan WIUP ditandatangani oleh pemohon yang menggunakan batas koordinat geografis lintang dan bujur sesuai dengan ketentuan sistem informasi geografis nasional (sejajar dengan lintang bujur dan menggunakan peta dasar RBI BIG skala minimal 1:25.000) sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No. 12 tahun 2011 tentang Tata Cara Penetapan Wilayah Usaha Pertambangan dan Sistem Informasi Wilayah Pertambangan Mineral dan

2 - 2 - Batubara. 2. Peta bathymetry untuk permohonan komoditas pasir laut. 3. Gambar memanjang sungai dan gambar melintang sungai untuk ruas sungai yang dimohon yang telah disahkan oleh instansi terkait, untuk permohonan yang masuk dalam wilayah sungai dan kantong lahar. 2. Sistem, mekanisme dan prosedur C. Syarat Finansial Menyerahkan salinan bukti pembayaran harga nilai kompensasi data informasi hasil lelang WIUP mineral logam dan batubara sesuai dengan nilai penawaran lelang untuk permohonan mineral logam dan batubara. 1. Pemohon mencari informasi, baik kepada P2T maupun kepada Dinas Teknis. 2. Setelah mendapatkan informasi tentang WIUP, Pemohon melengkapi syarat-syarat dan mengajukan permohonan WIUP. 3. Pemohon mengambil nomor antrian. 4. Permohonan di check oleh Petugas Front Office. a. Dokumen tidak lengkap dikembalikan b. Dokumen lengkap diserahkan ke tim teknis 5. Dokumen di verifikasi oleh tim teknis. a. Dokumen tidak lengkap dan/atau tidak benar secara administrasi dikembalikan ke pemohon b. Dokumen lengkap dan benar dibuatkan surat Permintaan Rekomendasi ke Dinas Teknis dan Instansi Teknis terkait, serta Informasi Kesesuaian Tata Ruang dari Pemerintah Kabupaten/Kota. 6. Pemerintah Kabupaten/Kota memberikan Informasi Kesesuaian Tata Ruang (sebagaimana format terlampir) dalam jangka waktu paling lama 15 (lima belas) hari kerja sejak diterimanya permintaan dan dipenuhinya semua persyaratan teknis. Informasi Kesesuaian Tata Ruang ditandatangani oleh Bupati/Walikota atau pejabat lain yang diberi kewenangan. 7. Instansi Teknis terkait memberikan Rekomendasi Teknis dalam jangka waktu paling lama 15 (lima belas) hari kerja sejak

3 - 3 - diterimanya permintaan dan dipenuhinya semua persyaratan teknis. 8. Verifikasi dan evaluasi dokumen permohonan oleh Dinas Teknis meliputi: - Kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota dan kesesuaian dengan Wilayah Pertambangan. - Pengecekan peta dan koordinat dengan data WIUP / izin yang sudah terbit. - Permohonan yang lokasinya tumpang tindih dengan lokasi permohonan lain maka yang ditindaklanjuti adalah permohonan yang masuk terlebih dahulu. a. Dokumen tidak sesuai dengan ketentuan dikembalikan ke pemohon melalui tim teknis. b. Dokumen sesuai ditindaklanjuti dengan kunjungan lapangan, penyusunan berita acara dan rapat pembahasan, apabila permohonan tidak dapat ditindaklanjuti atas kehendak pemohon dan/atau tidak ada tanggapan atas rencana kunjungan lapangan dari tim teknis dalam batas waktu 5 (lima) hari kerja sejak pemberitahuan tentang rencana kunjungan lapangan, maka dokumen dikembalikan dan wilayah yang dimohon terbuka untuk pemohon baru. 9. Rapat pembahasan dan peninjauan lapangan dengan instansi terkait serta membuat Berita Acara, meliputi: - Kesesuaian peta dan koordinat permohonan WIUP dengan lokasi yang dimohon. Pemohon yang melakukan perubahan luas wilayah WIUP dituangkan dalam berita acara peninjauan lapangan dengan melakukan perubahan peta. - Kesesuaian komoditas yang dimohon dengan kondisi di lapangan. Pemohon yang melakukan perubahan komoditas tambang dituangkan dalam berita acara. - Kesesuaian lokasi permohonan WIUP secara administratif. 10. Rapat dan Evaluasi Hasil peninjauan lapangan oleh Dinas Teknis: a. Ditolak, permohonan dikembalikan ke pemohon melalui tim teknis. b. Disetujui, permohonan dibuatkan Rekomendasi Teknis. 11. Surat pengembalian/penolakan permohonan WIUP berdasarkan hasil verifikasi dan evaluasi serta peninjauan lapangan dari Dinas Teknis. 12. Penyerahan penolakan pemohonan WIUP kepada Pemohon. 13. Penyusunan Rekomendasi Teknis dan Peta WIUP. 14. Pengiriman Rekomendasi Teknis beserta Peta dan koordinat WIUP. 15. Berdasarkan hasil Rekomendasi Teknis dari Dinas Teknis, P2T menerbitkan WIUP yang disertai dengan lampiran peta dan koordinat Rekomendasi Teknis. 16. P2T memberitahukan kepada pemohon tentang kewajiban membayar biaya pencetakan peta dan pencadangan wilayah. 17. Pemohon melakukan Pembayaran Pencetakan Peta. 18. Pemohon melakukan Pembayaran Pencadangan Wilayah melalui Kementerian ESDM sebagai PNBP dengan Mata Anggaran Penerimaan/ Rekening Penetapan WIUP diserahkan kepada pemohon. 20. Pemohon menunjukkan bukti pembayaran pencetakan peta dan pencadangan wilayah pada waktu pengambilan Penetapan WIUP. 21. Penyerahan Izin dari P2T kepada Pemohon. 3. Jangka Waktu Penyelesaian 17 (tujuh belas) hari kerja 4. Biaya/tarif Pencetakan Peta sesuai dengan Perda Jatim No. 29 Tahun 2016

4 Produk Pelayanan 6. Sarana, Prasarana, dan/atau Fasilitas 7. Kompetensi 8. Pengawasan Internal 9. Penanganan tentang Penyesuaian Tarif Retribusi Daerah Wilayah Izin Usaha Pertambangan dan Peta yang dilengkapi dengan batas koordinat 1. Ruang kerja 2. ATK 3. Komputer dan printer 4. Server 5. Alat ukur/meteran 6. GPS 7. Kendaraan roda 2 atau 4 1. Pendidikan minimal D.III 2. Menguasai komputer Ada unit organisasi fungsional yaitu Auditor Inspektorat Daerah yang melaksanakan fungsi pengawasan internal Pemerintah Daerah. Prosedur yang ditempuh adalah: 1. Surat pemberitahuan 2. Melengkapi dokumen 3. Pemeriksaan 4. Laporan Hasil Pemeriksaan 5. Tindak Lanjut Pemeriksaan PEMOHON Operator TIM Menyampaikan pengaduan melalui Sms, , telepon, dan media lainnya Menerima pengaduan Menganalisis SMS : info@p2tjatimprov.go.id Touchscreen IKM Blanko Kritik & Kotak Saran Telp : Faks : Melakukan Tindakan Check & Recheck Memberikan jawaban Mencatat/ mendata jawaban pengaduan & penyelesaiannya Menyiapkan Jawaban Aduan, saran dan masukan dapat dilakukan dengan prosedur : 1. Datang langsung 2. Surat 3. SMS 4. Website Tindak lanjut penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. Verifikasi aduan 2. Mediasi 3. Koordinasi dan cek lokasi 4. Sanksi SDM yang menerima tugas penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. 3 orang seksi pengaduan dan advokasi 2. 2 orang SKPD teknis 3. 1 orang Bagian Hukum Sarana yang digunakan dalam penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. Ruang 2. Kotak aduan

5 Telepon 4. Komputer 5. Kendaraan roda 2 atau Jumlah 11. Jaminan Pelayanan 12. Evaluasi Kinerja 1 orang - Ditangani oleh pegawai yang kompeten - Gratis / tidak ada pungutan liar Dilakukan berkala 3 bulan sekali dan tahunan

6 - 6 - A.1.2. Jenis Pelayanan : Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi 1. Persyaratan A. Syarat Administratif 1. Surat permohonan bermeterai cukup, dan bagi Badan Usaha atau koperasi harus berkop; 2. Surat pernyataan bermeterai pemohon tentang kebenaran salinan dokumen yang dilampirkan dalam permohonan. B. Syarat Teknis 1. Daftar riwayat hidup tenaga teknis pertambangan yang berpengalaman; 2. Surat Pernyataan tenaga teknis pertambangan bermeterai yang menyatakan kesediaan untuk mematuhi peraturan di bidang pertambangan dan lingkungan; 3. Salinan Persetujuan WIUP yang dilengkapi peta dan koordinat; 4. Rencana Kerja Eksplorasi. C. Syarat Lingkungan Surat pernyataan bermeterai untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang ditandatangani oleh pemohon. 2. Sistem, mekanisme dan prosedur D. Syarat Finansial 1. Salinan bukti pembayaran harga nilai kompensasi data informasi hasil lelang WIUP mineral logam dan batubara sesuai dengan nilai penawaran lelang; 2. Salinan bukti pembayaran biaya pencetakan peta sesuai permohonan WIUP dengan mengikuti ketentuan Pencetakan Peta sesuai dengan Perda Jatim No. 29 Tahun 2016 tentang Penyesuaian Tarif Retribusi Daerah; 3. Salinan bukti Pembayaran Pencadangan Wilayah melalui Kementerian ESDM sebagai PNBP dengan Mata Anggaran Penerimaan/ Rekening Pemohon mencari informasi, baik kepada P2T maupun kepada

7 - 7 - Dinas Teknis. 2. Setelah mendapatkan informasi tentang IUP Eksplorasi, Pemohon melengkapi syarat-syarat dan mengajukan permohonan IUP Eksplorasi. 3. Pemohon mengambil nomor antrian. 4. Permohonan di check oleh Petugas Front Office a. Dokumen tidak lengkap dikembalikan. b. Dokumen lengkap diserahkan ke tim teknis. 5. Dokumen di verifikasi oleh tim teknis a. Dokumen tidak lengkap dan atau tidak benar secara administrasi dikembalikan ke pemohon b. Dokumen lengkap dan benar dibuatkan surat Permintaan Rekomendasi ke Dinas Teknis. 6. Verifikasi dan Evaluasi Dokumen Permohonan oleh Dinas Teknis a. Ditolak, permohonan dikembalikan ke pemohon melalui tim teknis. b. Disetujui, permohonan dibuatkan draft Rekomendasi Teknis. 7. Surat penolakan pemohonan IUP Eksplorasi dari hasil verifikasi dan Evaluasi Dinas Teknis. 8. Penyerahan penolakan pemohonan IUP Eksplorasi kepada Pemohon. 9. Penyusunan Rekomendasi Teknis IUP Eksplorasi. 10. Pengiriman Rekomendasi Teknis IUP Eksplorasi. 11. Berdasarkan hasil Rekomendasi Teknis dari Dinas ESDM, P2T menerbitkan IUP Eksplorasi. 12. Pemohon melakukan pembayaran biaya pencetakan perubahan peta. 13. Persetujuan IUP Eksplorasi diserahkan kepada pemohon. 3. Persyaratan untuk Perubahan Jangka Waktu 4. Jangka Waktu Penyelesaian Perubahan jangka waktu IUP Ekplorasi dapat dilakukan dengan cara mengajukan permohonan disertai dengan alasan-alasan yang dapat diterima oleh Dinas Teknis selama tidak melebihi jangka waktu maksimal IUP Ekplorasi yang diatur dalam peraturan ini. 10 (sepuluh) hari kerja 5. Biaya/tarif Pencetakan Peta sesuai dengan Perda Jatim No. 29 Tahun 2016 tentang Penyesuaian Tarif Retribusi Daerah 6. Produk Pelayanan 7. Sarana, Prasarana, dan/atau Fasilitas 8. Kompetensi 9. Pengawasan Internal Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi 1. Ruang kerja 2. ATK 3. Komputer dan printer 4. Server 1. Pendidikan minimal D.III 2. Menguasai computer Ada unit organisasi fungsional yaitu Auditor Inspektorat Daerah yang melaksanakan fungsi pengawasan internal Pemerintah Daerah Prosedur yang ditempuh adalah : 1. Surat pemberitahuan 2. Melengkapi dokumen 3. Pemeriksaan 4. Laporan Hasil Pemeriksaan 5. Tindak Lanjut Pemeriksaan

8 Penanganan PEMOHON Operator TIM Menyampaikan pengaduan melalui Sms, , telepon, dan media lainnya Menerima pengaduan Menganalisis SMS : info@p2tjatimprov.go.id Touchscreen IKM Blanko Kritik & Kotak Saran Telp : Faks : Melakukan Tindakan Check & Recheck Memberikan jawaban Mencatat/ mendata jawaban pengaduan & penyelesaiannya Menyiapkan Jawaban 11. Jumlah 12. Jaminan Pelayanan 13. Evaluasi Kinerja Aduan, saran dan masukan dapat dilakukan dengan prosedur : 1. Datang langsung 2. Surat 3. SMS 4. Website Tindak lanjut penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. Verifikasi aduan 2. Mediasi 3. Koordinasi dan cek lokasi 4. Sanksi SDM yang menerima tugas penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. 3 orang seksi pengaduan dan advokasi 2. 2 orang SKPD teknis 3. 1 orang Bagian Hukum Sarana yang digunakan dalam penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. Ruang 2. Kotak aduan 3. Telepon 4. Komputer 5. Kendaraan roda 2 atau 4 1 orang - Ditangani oleh pegawai yang kompeten - Gratis / tidak ada pungutan liar Dilakukan berkala 3 bulan sekali dan tahunan

9 - 9 - A.1.3. Jenis Pelayanan : Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Baru 1. Persyaratan A. Syarat Administratif a. Perseorangan 1. Surat permohonan bermeterai cukup; 2. Salinan Kartu Tanda Penduduk Pemohon; 3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak Pemohon; 4. Salinan Surat Keterangan Domisili Usaha Pertambangan; 5. Surat pernyataan bermeterai pemohon tentang kebenaran salinan dokumen yang dilampirkan dalam permohonan. b. Badan Usaha 1. Surat permohonan, berkop dan bermeterai cukup; 2. Salinan Kartu Tanda Penduduk Pemohon; 3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak Badan Usaha; 4. Salinan Surat Keterangan Domisili Usaha Pertambangan; 5. Susunan direksi dan daftar pemegang saham; 6. Salinan Akta pendirian Badan Usaha yang bergerak dibidang pertambangan; 7. Surat pernyataan bermeterai pemohon tentang kebenaran salinan dokumen yang dilampirkan dalam permohonan. c. Koperasi 1. Surat permohonan, berkop dan bermeterai cukup; 2. Salinan Kartu Tanda Penduduk Pemohon; 3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak Koperasi; 4. Salinan Surat Keterangan Domisili Usaha Pertambangan; 5. Susunan pengurus koperasi; 6. Salinan Akta pendirian koperasi yang bergerak dibidang usaha pertambangan; 7. Surat pernyataan bermeterai pemohon tentang kebenaran salinan dokumen yang dilampirkan dalam permohonan. B. Syarat Teknis 1. Salinan Persetujuan WIUP dilengkapi peta dan koordinat; 2. Salinan IUP Eksplorasi; 3. Peta dan koordinat permohonan WIUP Operasi Produksi yang telah terkoreksi sesuai dengan hasil eksplorasi dan penguasaan atas tanah; 4. Penguasaan atas tanah dibuktikan dengan melampirkan bukti kepemilikan tanah atau kesepakatan dan perjanjian hak atas tanah untuk lahan masyarakat; 5. Laporan eksplorasi yang telah disetujui Dinas ESDM; 6. Laporan studi kelayakaan (termasuk rencana pembangunan sarana dan prasarana penunjang kegiatan operasi produksi) yang telah disetujui oleh Dinas ESDM; 7. Rencana reklamasi dan pascatambang yang disetujui oleh Dinas ESDM; 8. Rencana kerja dan anggaran biaya yang telah disetujui oleh Dinas ESDM; 9. Surat penunjukan Kepala Teknik Tambang oleh pemohon izin.

10 C. Syarat Lingkungan 1. Surat pernyataan kesanggupan untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang- undangaan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; 2. Persetujuan dokumen lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. 2. Sistem, mekanisme dan prosedur D. Syarat Finansial 1. Laporan keuangan 1 (satu) tahun terakhir bagi Badan Usaha dan Koperasi; 2. Bukti pembayaran iuran tetap 3 (tiga) tahun terakhir (khusus mineral logam dan batubara); 3. Bukti pembayaran pengganti investasi sesuai dengan nilai penawaran lelang bagi pemenang lelang WIUP yang telah berakhir (khusus mineral logam dan batubara). 1. Pemohon mencari informasi, baik kepada P2T maupun kepada Dinas Teknis. 2. Setelah mendapatkan informasi tentang IUP Operasi Produksi, Pemohon melengkapi syarat-syarat dan mengajukan permohonan IUP Operasi Produksi. 3. Pemohon mengambil nomor antrian. 4. Permohonan di check oleh Petugas Front Office a. Dokumen tidak lengkap dikembalikan b. Dokumen lengkap diserahkan ke tim teknis 5. Dokumen di verifikasi oleh tim teknis a. Dokumen tidak lengkap dan/atau tidak benar secara administrasi dikembalikan ke pemohon b. Dokumen lengkap dan benar dibuatkan surat Permintaan Rekomendasi ke Dinas Teknis. 6. Verifikasi dan evaluasi dokumen permohonan oleh Dinas Teknis meliputi: - kesesuaian dengan Peta dan Koordinat WIUP. - penelitian Dokumen permohonan terhadap kesesuaian dengan bukti penguasaan atas tanah.

11 a. Dokumen tidak sesuai dikembalikan ke pemohon. b. Dokumen sesuai, akan ditindaklanjuti dengan kunjungan lapangan, penyusunan berita acara dan rapat pembahasan. 7. Rapat pembahasan dan peninjauan lapangan dengan instansi terkait serta membuat Berita Acara Kunjungan Lapangan, meliputi: - Kuasa atas tanah. - Kesesuaian komoditas. a. Ditolak, permohonan dikembalikan ke pemohon melalui tim teknis. b. Disetujui, permohonan dimintakan rekomendasi dari instansi terkait melalui tim teknis. 8. Surat penolakan pemohonan IUP Operasi Produksi dari hasil Verifikasi dan Evaluasi Dinas Teknis. 9. Penyerahan penolakan pemohonan IUP Operasi Produksi kepada Pemohon. 10. Penyusunan Rekomendasi Teknis IUP Operasi Produksi. 11. Pengiriman Rekomendasi Teknis IUP Operasi Produksi yang dilengkapi dengan batas koordinat. 12. Berdasarkan hasil Rekomendasi Teknis dari Dinas Teknis, Tim Teknis menerbitkan IUP Operasi Produksi. 13. Membayar jaminan reklamasi dan jaminan pasca tambang sesuai dengan dokumen Rencana Reklamasi dan Pasca Tambang dalam bentuk deposito di Bank Jatim. 14. Pemohon membayar pencetakan Peta IUP Operasi Produksi 15. Persetujuan IUP Operasi Produksi diserahkan kepada pemohon. 3. Jangka Waktu Penyelesaian 17 (tujuh belas) hari kerja 4. Biaya/tarif Pencetakan Peta sesuai dengan Perda Jatim No. 29 Tahun 2016 tentang Penyesuaian Tarif Retribusi Daerah 5. Produk Pelayanan 6. Sarana, Prasarana, dan/atau Fasilitas 7. Kompetensi 8. Pengawasan Internal Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi 1. Ruang kerja 2. ATK 3. Komputer dan printer 4. Server 5. Alat ukur/meteran 6. GPS 7. Kendaraan roda 2 atau 4 1. Pendidikan minimal D.III 2. Menguasai komputer Ada unit organisasi fungsional yaitu Auditor Inspektorat Daerah yang melaksanakan fungsi pengawasan internal Pemerintah Daerah Prosedur yang ditempuh adalah : 1. Surat pemberitahuan 2. Melengkapi dokumen 3. Pemeriksaan 4. Laporan Hasil Pemeriksaan 5. Tindak Lanjut Pemeriksaan

12 Penanganan PEMOHON Operator TIM Menyampaikan pengaduan melalui Sms, , telepon, dan media lainnya. Menerima pengaduan Menganalisis SMS : info@p2tjatimprov.go.id Touchscreen IKM Blanko Kritik & Kotak Saran Telp : Faks : Melakukan Tindakan Check & Recheck Memberikan jawaban Mencatat/ mendata jawaban pengaduan & penyelesaiannya Menyiapkan Jawaban 10. Jumlah 11. Jaminan Pelayanan 12. Evaluasi Kinerja Aduan, saran dan masukan dapat dilakukan dengan prosedur : 1. Datang langsung 2. Surat 3. SMS 4. Website Tindak lanjut penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. Verifikasi aduan 2. Mediasi 3. Koordinasi dan cek lokasi 4. Sanksi SDM yang menerima tugas penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. 3 orang seksi pengaduan dan advokasi 2. 2 orang SKPD teknis 3. 1 orang Bagian Hukum Sarana yang digunakan dalam penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. Ruang 2. Kotak aduan 3. Telepon 4. Komputer 5. Kendaraan roda 2 atau 4 1 orang - Ditangani oleh pegawai yang kompeten - Gratis / tidak ada pungutan liar Dilakukan berkala 3 bulan sekali dan tahunan

13 A.1.4. Jenis Pelayanan : Perpanjangan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi 1. Persyaratan A. Syarat Administratif a. Perseorangan 1. Surat permohonan bermeterai cukup; 2. Salinan Kartu Tanda Penduduk Pemohon; 3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak Pemohon; 4. Salinan Surat Keterangan Domisili Usaha Pertambangan; 5. Surat pernyataan bermeterai pemohon tentang kebenaran salinan dokumen yang dilampirkan dalam permohonan. b. Badan Usaha 1. Surat permohonan, berkop dan bermeterai cukup; 2. Salinan Kartu Tanda Penduduk Pemohon; 3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak Badan Usaha; 4. Salinan Surat Keterangan Domisili Usaha Pertambangan; 5. Susunan direksi dan daftar pemegang saham; 6. Salinan Akta pendirian Badan Usaha yang bergerak dibidang pertambangan; 7. Surat pernyataan bermeterai pemohon tentang kebenaran salinan dokumen yang dilampirkan dalam permohonan. c. Koperasi 1. Surat permohonan, berkop dan bermeterai cukup; 2. Salinan Kartu Tanda Penduduk Pemohon; 3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak Koperasi; 4. Salinan Surat Keterangan Domisili Usaha Pertambangan; 5. Susunan pengurus koperasi; 6. Salinan Akta pendirian koperasi yang bergerak dibidang usaha pertambangan; 7. Surat pernyataan bermeterai pemohon tentang kebenaran salinan dokumen yang dilampirkan dalam permohonan. B. Syarat Teknis 1. Salinan IUP OP yang diajukan perpanjangan; 2. Peta kemajuan tambang; 3. Penguasaan atas tanah dibuktikan dengan melampirkan bukti kepemilikan tanah atau kesepakatan/perjanjian dengan pemegang hak atas tanah; 4. Rencana Kerja dan Anggaran Biaya dan Rencana Reklamasi dan Pasca Tambang yang telah disetujui oleh Dinas ESDM; 5. Laporan akhir kegiatan operasi produksi dan laporan kegiatan reklamasi; 6. Laporan pelaksanaan pengelolaan lingkungan; dan 7. Neraca sumber daya dan cadangan. C. Syarat Finansial 1. Salinan bukti pembayaran Iuran tetap (landrent) dan iuran produksi (royalty) bagi pemegang IUP Operasi Produksi serta IPR mineral logam dan batubara selama 3 (tiga) tahun terakhir. 2. Salinan bukti pembayaran pajak daerah bagi pemegang

14 Sistem, mekanisme dan prosedur IUP Operasi Produksi dan IPR untuk komoditas mineral bukan logam dan batuan selama 3 (tiga) tahun terakhir. 3. Salinan bukti pembayaran Iuran tetap (landrent) bagi pemegang IPR mineral bukan logam dan batuan selama 3 (tiga) tahun terakhir; dan 4. Laporan keuangan tahun terakhir yang telah diaudit oleh akuntan publik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, bagi Badan Usaha. 1. Pemohon mencari informasi, baik kepada P2T maupun kepada Dinas Teknis. 2. Setelah mendapatkan informasi tentang IUP Operasi Produksi, Pemohon melengkapi syarat-syarat dan mengajukan permohonan Perpanjangan IUP Operasi Produksi. 3. Pemohon mengambil nomor antrian. 4. Permohonan di check oleh Petugas Front Office a. Dokumen tidak lengkap dikembalikan b. Dokumen lengkap diserahkan ke tim teknis 5. Dokumen di verifikasi oleh tim teknis a. Dokumen tidak lengkap dan/atau tidak benar secara administrasi dikembalikan ke pemohon b. Dokumen lengkap dan benar dibuatkan surat Permintaan Rekomendasi ke Dinas Teknis. 6. Verifikasi dan evaluasi dokumen permohonan oleh Dinas Teknis meliputi: a. Dokumen tidak sesuai dikembalikan ke pemohon. b. Dokumen sesuai, akan ditindaklanjuti dengan kunjungan lapangan, verifkasi kuasa atas tanah, penyusunan berita acara dan rapat pembahasan. 7. Rapat pembahasan dan peninjauan lapangan dengan instansi terkait serta membuat Berita Acara Kunjungan Lapangan : a. Ditolak, permohonan dikembalikan ke pemohon melalui tim teknis. b. Disetujui, dibuatkan draft Rekomendasi Teknis 8. Surat penolakan pemohonan Perpanjangan IUP Operasi Produksi dari hasil Verifikasi dan Evaluasi Dinas Teknis. 9. Penyerahan penolakan pemohonan Perpanjangan IUP Operasi

15 Jangka Waktu Penyelesaian Produksi kepada Pemohon. 10. Penyusunan Rekomendasi Teknis Perpanjangan IUP Operasi Produksi. 11. Pengiriman Rekomendasi Teknis Perpanjangan IUP Operasi Produksi yang dilengkapi dengan batas koordinat. 12. Berdasarkan hasil Rekomendasi Teknis dari Dinas Teknis, Tim Teknis menerbitkan Perpanjangan IUP Operasi Produksi. 13. Membayar jaminan reklamasi dan jaminan pasca tambang sesuai dengan dokumen Rencana Reklamasi dan Pasca Tambang dalam bentuk deposito di Bank Jatim. 14. Pemohon membayar pencetakan Peta IUP Operasi Produksi. 15. Persetujuan Perpanjangan IUP Operasi Produksi diserahkan kepada pemohon. 17 (tujuh belas) hari kerja 4. Biaya/tarif Pencetakan Peta sesuai dengan Perda Jatim No. 29 Tahun 2016 tentang Penyesuaian Tarif Retribusi Daerah 5. Produk Pelayanan 6. Sarana, Prasarana, dan/atau Fasilitas 7. Kompetensi 8. Pengawasan Internal 9. Penanganan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi 1. Ruang kerja 2. ATK 3. Komputer dan printer 4. Server 5. Alat ukur/meteran 6. GPS 7. Kendaraan roda 2 atau 4 1. Pendidikan minimal D.III 2. Menguasai komputer Ada unit organisasi fungsional yaitu Auditor Inspektorat Daerah yang melaksanakan fungsi pengawasan internal Pemerintah Daerah Prosedur yang ditempuh adalah : 1. Surat pemberitahuan 2. Melengkapi dokumen 3. Pemeriksaan 4. Laporan Hasil Pemeriksaan 5. Tindak Lanjut Pemeriksaan PEMOHON Operator TIM Menyampaikan pengaduan melalui Sms, , telepon, dan media lainnya. Menerima pengaduan Menganalisis SMS : info@p2tjatimprov.go.id Touchscreen IKM Blanko Kritik & Kotak Saran Telp : Faks : Melakukan Tindakan Check & Recheck Memberikan jawaban Mencatat/ mendata jawaban pengaduan & penyelesaiannya Menyiapkan Jawaban Aduan, saran dan masukan dapat dilakukan dengan prosedur: 1. Datang langsung 2. Surat 3. SMS 4. Website

16 Jumlah 11. Jaminan Pelayanan 12. Evaluasi Kinerja Tindak lanjut penanganan aduan, saran dan masukan adalah: 1. Verifikasi aduan 2. Mediasi 3. Koordinasi dan cek lokasi 4. Sanksi SDM yang menerima tugas penanganan aduan, saran dan masukan adalah: 1. 3 orang seksi pengaduan dan advokasi 2. 2 orang SKPD teknis 3. 1 orang Bagian Hukum Sarana yang digunakan dalam penanganan aduan, saran dan masukan adalah: 1. Ruang 2. Kotak aduan 3. Telepon 4. Komputer 5. Kendaraan roda 2 atau 4 1 orang - Ditangani oleh pegawai yang kompeten - Gratis / tidak ada pungutan liar Dilakukan berkala 3 bulan sekali dan tahunan

17 A.1.5. Jenis Pelayanan : Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Khusus untuk Pengangkutan dan Penjualan 1. Persyaratan A. Syarat Administratif a. Perseorangan 1. Surat permohonan bermeterai cukup; 2. Salinan Kartu Tanda Penduduk Pemohon; 3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak; 4. Surat Keterangan Domisili Usaha Pertambangan (asli) ; 5. Salinan perjanjian jual beli mineral atau batubara antara pemohon dengan pemegang: - IUP Operasi Produksi; - IUPK Operasi Produksi; - IUP Operasi Produksi khusus pengolahan dan/ atau pemurnian; - IPR; dan/atau - IUP Operasi Produksi khusus pengangkutan dan penjualan lainnya, yang disahkan oleh pejabat yang berwenang. 6. Salinan IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/ atau pemurnian, IPR, dan/atau IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan lainnya; 7. Surat pernyataan bermeterai pemohon tentang kebenaran salinan dokumen yang dilampirkan dalam permohonan. b. Badan Usaha 1. Surat permohonan bermeterai cukup; 2. Profil Badan Usaha; 3. Akta pendirian Badan Usaha yang bergerak di bidang usaha Pertambangan khususnya di bidang pengangkutan dan penjualan mineral atau batubara termasuk akta perubahannya yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang; 4. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak Badan Usaha; 5. Susunan direksi dan daftar pemegang saham; 6. Surat Keterangan Domisili Usaha Pertambangan (asli); 7. Salinan perjanjian jual beli mineral atau batubara antara pemohon dengan pemegang: - IUP Operasi Produksi; - IUPK Operasi Produksi; - IUP Operasi Produksi khusus pengolahan dan/ atau pemurnian; - IPR; dan/atau - IUP Operasi Produksi khusus pengangkutan dan penjualan lainnya, yang disahkan oleh pejabat yang berwenang; 8. Salinan IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/ atau pemurnian, IPR, dan/atau IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan lainnya; 9. Surat pernyataan bermeterai pemohon tentang kebenaran salinan dokumen yang dilampirkan dalam permohonan. c. Koperasi 1. Surat permohonan bermeterai cukup;

18 Profil Koperasi; 3. Akta pendirian Koperasi yang bergerak di bidang usaha Pertambangan khususnya di bidang pengangkutan dan penjualan mineral atau batubara termasuk akta perubahannya yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang; 4. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak Koperasi; 5. Susunan pengurus; 6. Surat Keterangan Domisili Usaha Pertambangan (asli) ; 7. Salinan perjanjian jual beli mineral atau batubara antara pemohon dengan pemegang: - IUP Operasi Produksi; - IUPK Operasi Produksi; - IUP Operasi Produksi khusus pengolahan dan/ atau pemurnian; - IPR; dan/atau - IUP Operasi Produksi khusus pengangkutan dan penjualan lainnya, yang disahkan oleh pejabat yang berwenang; 8. Salinan IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/ atau pemurnian, IPR, dan/atau IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan lainnya; 9. Surat pernyataan bermeterai pemohon tentang kebenaran salinan dokumen yang dilampirkan dalam permohonan. B. Syarat Teknis 1. Rencana Kegiatan dan Anggaran Biaya (RKAB) dan daftar peralatan termasuk armada pengangkutan; 2. Untuk komoditas tambang yang berasal dari pemegang: a) IUP Operasi Produksi dan / atau IUPK Operasi Produksi harus dilengkapi: i. Kapasitas produksi per tahun yang dicantumkan dalam surat permohonan IUP-OP Khusus untuk Pengangkutan dan Penjualan; ii. Salinan tanda bukti pelunasan pembayaran iuran tetap selama 5 (lima) tahun terakhir atau sejak diterbitkannya IUP Operasi Produksi dan / atau IUPK Operasi Produksi; dan iii. Salinan tanda bukti pelunasan pembayaran iuran produksi untuk mineral logam dan batubara atau tanda bukti pelunasan pembayaran pajak daerah kabupaten/kota untuk mineral bukan logam dan batuan selama 5 (lima) tahun terakhir atau sejak diterbitkannya IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi. b) IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan / atau pemurnian harus dilengkapi: i. Kapasitas produksi per tahun yang dicantumkan dalam surat permohonan IUP-OP Khusus untuk Pengangkutan dan Penjualan; dan ii. Tanda bukti pelunasan pembayaran iuran produksi untuk mineral ikutan yang dimanfaatkan; c) IPR harus dilengkapi: i. Kapasitas produksi per tahun yang dicantumkan dalam surat permohonan IUP-OP Khusus untuk Pengangkutan dan Penjualan;

19 ii. Tanda bukti pelunasan pembayaran iuran tetap selama 5 (lima) tahun terakhir atau sejak diterbitkannya IPR; dan iii. Tanda bukti pelunasan pembayaran iuran produksi untuk mineral logam dan batubara atau tanda bukti pelunasan pembayaran pajak daerah kabupaten/kota untuk mineral bukan logam dan batuan selama 5 (lima) tahun terakhir atau sejak diterbitkannya IPR. d) IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan lainnya harus dilengkapi salinan IUP Operasi Produksi dari asal komoditas tambang tersebut yang masih berlaku. C. Syarat Lingkungan 1. Pernyataan kesanggupan bermeterai untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; 2. Pernyataan kesanggupan bermeterai untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan baik di darat, laut, maupun di sungai untuk Pengangkutan mineral atau batubara. D. Syarat Finansial 1. Surat pernyataan kesanggupan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan harga patokan penjualan; 2. Laporan keuangan 1 (satu) tahun terakhir bagi Badan Usaha dan Koperasi; 3. Referensi bank Pemerintah dan/atau bank swasta nasional bagi Badan Usaha. 2. Tambahan Persyaratan untuk Perpanjangan 3. Sistem, mekanisme dan prosedur 1. Syarat administrasi dan teknis seperti pada permohonan baru; 2. Realisasi RKAB dan laporan kegiatan pengangkutan dan penjualan selama 2 (dua) tahun terakhir; 3. Laporan keuangan 2 (dua) tahun terakhir bagi Badan Usaha dan Koperasi.

20 Pemohon mencari informasi, baik kepada P2T maupun kepada Dinas Teknis. 2. Setelah mendapatkan informasi tentang IUP Operasi Produksi, Khusus Pengangkutan dan Penjualan, Pemohon melengkapi syarat-syarat dan mengajukan permohonan IUP Operasi Produksi Khusus Pengangkutan dan Penjualan. 3. Pemohon mengambil nomor antrian. 4. Permohonan di check oleh Petugas Front Office a. Dokumen tidak lengkap dikembalikan b. Dokumen lengkap diserahkan ke tim teknis 5. Dokumen di verifikasi oleh tim teknis. a. Dokumen tidak lengkap dan/atau tidak benar secara administrasi dikembalikan ke pemohon b. Dokumen lengkap dan benar dibuatkan surat Permintaan Rekomendasi ke Dinas Teknis 6. Verifikasi dan evaluasi dokumen permohonan oleh Dinas Teknis a. Rekomendasi ditolak b. Rekomendasi diterima 7. Surat penolakan pemohonan IUP Operasi Produksi Khusus Pengangkutan dan Penjualan dari hasil Verifikasi dan Evaluasi Dinas Teknis. 8. Penyerahan penolakan pemohonan IUP Operasi Produksi Khusus Pengangkutan dan Penjualan kepada Pemohon. 9. Penyusunan Rekomendasi Teknis IUP Operasi Produksi Khusus Pengangkutan dan Penjualan. 10. Pengiriman Rekomendasi Teknis IUP Operasi Produksi Khusus Pengangkutan dan Penjualan. 11. Berdasarkan hasil Rekomendasi Teknis dari Dinas ESDM, P2T menerbitkan IUP Operasi Produksi Khusus Pengangkutan dan Penjualan. 12. Persetujuan IUP Operasi Produksi Khusus Pengangkutan dan Penjualan diserahkan kepada pemohon. 4. Jangka 10 (sepuluh) hari kerja Waktu Penyelesaian 5. Biaya/tarif Pencetakan Peta sesuai dengan Perda Jatim No. 29 Tahun 2016 tentang Penyesuaian Tarif Retribusi Daerah 6. Produk Sertifikat Izin Usaha Pertambangan (IUP) OP Khusus Pelayanan Pengangkutan dan Penjualan 7. Sarana, Prasarana, dan/atau Fasilitas 8. Kompetensi 9. Pengawasan Internal 1. Ruang kerja; 2. ATK; 3. Komputer dan printer; 4. Server; 1. Pendidikan minimal D.III 2. Menguasai komputer Ada unit organisasi fungsional yaitu Auditor Inspektorat Daerah yang melaksanakan fungsi pengawasan internal Pemerintah Daerah Prosedur yang ditempuh adalah : 1. Surat pemberitahuan; 2. Melengkapi dokumen; 3. Pemeriksaan; 4. Laporan Hasil Pemeriksaan; 5. Tindak Lanjut Pemeriksaan;

21 Penanganan PEMOHON Operator TIM Menyampaikan pengaduan melalui Sms, , telepon, dan media lainnya. Menerima pengaduan Menganalisis SMS : info@p2tjatimprov.go.id Touchscreen IKM Blanko Kritik & Kotak Saran Telp : Faks : Melakukan Tindakan Check & Recheck Memberikan jawaban Mencatat/ mendata jawaban pengaduan & penyelesaiannya Menyiapkan Jawaban Aduan, saran dan masukan dapat dilakukan dengan prosedur: 1. Datang langsung 2. Surat 3. SMS 4. Website Tindak lanjut penanganan aduan, saran dan masukan adalah: 1. Verifikasi aduan 2. Mediasi 3. Koordinasi dan cek lokasi 4. Sanksi SDM yang menerima tugas penanganan aduan, saran dan masukan adalah: 1. 3 orang seksi pengaduan dan advokasi 2. 2 orang SKPD teknis 3. 1 orang Bagian Hukum Sarana yang digunakan dalam penanganan aduan, saran dan masukan adalah: 1. Ruang 2. Kotak aduan 3. Telepon 4. Komputer 5. Kendaraan roda 2 dan Jumlah 12. Jaminan Pelayanan 13. Evaluasi Kinerja 1 orang UPT P2T - Ditangani oleh pegawai yang kompeten - Gratis / tidak ada pungutan liar Dilakukan berkala 3 bulan sekali dan tahunan

22 A.1.6. Jenis Pelayanan : Izin Prinsip Pengolahan dan/atau Pemurnian 1. Persyaratan A. Syarat Administratif a. Perseorangan 1. Surat permohonan bermeterai cukup; 2. Salinan Kartu Tanda Penduduk Pemohon; 3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak Pemohon; 4. Surat Keterangan Domisili Usaha (asli); 5. Rencana pasokan komoditas tambang mineral atau batubara yang akan diolah dan/atau dimurnikan berasal dari pemegang: a) IUPK/IUP Operasi Produksi yang WIUP nya berada dalam wilayah Provinsi. b) IPR; c) Izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan; d) IUP Operasi Produksi untuk penjualan; e) IUP Operasi Produksi Khusus untuk Pengangkutan dan Penjualan; dan/atau f) IUP Operasi Khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian lainnya yang diterbitkan oleh Gubernur atau Bupati/Walikota dalam wilayah Provinsi. 6. Nota kesepahaman/mou dengan pemasok mineral atau batubara yang akan diolah dan/atau dimurnikan sebagaimana dimaksud pada angka 5 yang memuat: a) Jumlah tonase; b) Jenis dan asal komoditas tambang mineral dan batubara yang akan diolah dan/atau dimurnikan; c) Jangka waktu nota kesepahaman/mou; dan d) Pembelian komoditas tambang mineral dan batubara berdasarkan harga patokan penjualan mineral dan batubara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 7. Surat pernyataan bermeterai pemohon tentang kebenaran salinan dokumen yang dilampirkan dalam permohonan. b. Badan Usaha 1. Surat permohonan bermeterai cukup; 2. Profil Badan Usaha; 3. Akta pendirian Badan Usaha yang salah satu maksud dan tujuannya bergerak di bidang usaha pertambangan mineral atau batubara khususnya di bidang pengolahan dan/atau pemurnian mineral atau batubara termasuk akta perubahannya yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang; 4. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak Badan Usaha; 5. Susunan direksi dan daftar pemegang saham; 6. Surat Keterangan Domisili Usaha (asli); 7. Rencana pasokan komoditas tambang mineral atau batubara yang akan diolah dan/atau dimurnikan berasal dari pemegang: a) IUPK/IUP Operasi Produksi yang WIUP nya berada dalam wilayah Provinsi; b) IPR;

23 c) Izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan; d) IUP Operasi Produksi untuk penjualan; e) IUP Operasi Produksi Khusus untuk Pengangkutan dan Penjualan; dan/atau f) IUP Operasi Khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian lainnya yang diterbitkan oleh Gubernur atau Bupati/Walikota dalam wilayah Provinsi. 8. Nota kesepahaman/mou dengan pemasok mineral atau batubara yang akan diolah dan/atau dimurnikan sebagaimana dimaksud pada angka 7 yang memuat: a) Jumlah tonase; b) Jenis dan asal komoditas tambang mineral dan batubara yang akan diolah dan/atau dimurnikan; c) Jangka waktu nota kesepahaman/mou; dan d) Pembelian komoditas tambang mineral dan batubara berdasarkan harga patokan penjualan mineral dan batubara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 9. Surat pernyataan bermeterai pemohon tentang kebenaran salinan dokumen yang dilampirkan dalam permohonan. c. Koperasi 1. Surat permohonan bermeterai cukup; 2. Profil Koperasi; 3. Akta pendirian koperasi yang salah satu maksud dan tujuannya bergerak di bidang usaha pertambangan mineral atau batubara khususnya di bidang pengolahan dan/atau pemurnian mineral atau batubara termasuk akta perubahannya yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang; 4. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak Pemohon; 5. Susunan pengurus koperasi; 6. Surat Keterangan Domisili Usaha (asli); 7. Rencana pasokan komoditas tambang mineral atau batubara yang akan diolah dan/atau dimurnikan berasal dari pemegang: a) IUPK/IUP Operasi Produksi yang WIUP nya berada dalam wilayah Provinsi. b) IPR; c) Izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan; d) IUP Operasi Produksi untuk penjualan; e) IUP Operasi Produksi Khusus untuk Pengangkutan dan Penjualan; dan/atau f) IUP Operasi Khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian lainnya yang diterbitkan oleh Gubernur atau Bupati/Walikota dalam Wilayah Provinsi. 8. Nota kesepahaman/mou dengan pemasok mineral atau batubara yang akan diolah dan/atau dimurnikan sebagaimana dimaksud pada angka 7 yang memuat: a) Jumlah tonase; b) Jenis dan asal komoditas tambang mineral dan

24 batubara yang akan diolah dan/atau dimurnikan; c) Jangka waktu nota kesepahaman; dan d) Pembelian komoditas tambang mineral dan batubara berdasarkan harga patokan penjualan mineral dan batubara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 9. Surat pernyataan bermeterai pemohon tentang kebenaran salinan dokumen yang dilampirkan dalam permohonan. B. Syarat Teknis 1. Rencana lokasi pembangunan sarana dan prasarana penunjang kegiatan operasi produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian disertai dengan peta lokasi; dan 2. Memiliki tenaga teknis yang berpengalaman di bidang pertambangan atau metalurgi. C. Syarat Lingkungan 1. Surat pernyataan kesanggupan bermeterai cukup untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. D. Syarat Finansial 1. Laporan keuangan 1 (satu) tahun terakhir bagi Badan Usaha dan Koperasi; 2. Surat pernyataan kesanggupan bermeterai cukup untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan harga patokan penjualan mineral dan batubara; dan 3. Referensi bank pemerintah dan/atau bank swasta nasional bagi Badan Usaha. 2. Sistem, mekanisme dan prosedur

25 Pemohon mencari informasi, baik kepada P2T maupun kepada Dinas Teknis. 2. Setelah mendapatkan informasi tentang Izin Prinsip Pengolahan dan/atau Pemurnian, Pemohon melengkapi syaratsyarat dan mengajukan permohonan IUP Operasi Produksi Khusus Pengangkutan dan Penjualan. 3. Pemohon mengambil nomor antrian. 4. Permohonan di check oleh Petugas Front Office a. Dokumen tidak lengkap dikembalikan b. Dokumen lengkap diserahkan ke tim teknis 5. Dokumen di verifikasi oleh tim teknis. a. Dokumen tidak lengkap dan/atau tidak benar secara administrasi dikembalikan ke pemohon. b. Dokumen lengkap dan benar dibuatkan surat Permintaan Rekomendasi ke Dinas Teknis 6. Verifikasi dan evaluasi dokumen permohonan serta persetujuan dokumen studi kelayakan oleh Dinas Teknis. a. Dokumen tidak sesuai/kurang lengkap dikembalikan ke pemohon melalui tim teknis. b. Dokumen sesuai, akan ditindaklanjuti dengan kunjungan lapangan apabila diperlukan. 7. Rapat pembahasan dan Kunjungan Lapangan apabila diperlukan. a. Ditolak, permohonan dikembalikan ke pemohon melalui tim teknis. b. Disetujui, dibuatkan draft Rekomendasi Teknis. 8. Surat penolakan pemohonan Izin Prinsip Pengolahan dan/atau Pemurnian dari hasil Verifikasi dan Evaluasi Dinas Teknis. 9. Penyerahan penolakan pemohonan Izin Prinsip Pengolahan dan/atau Pemurnian kepada Pemohon. 10. Penyusunan Rekomendasi Teknis Izin Prinsip Pengolahan dan/atau Pemurnian. 11. Pengiriman Rekomendasi Teknis Izin Prinsip Pengolahan dan/atau Pemurnian. 12. Berdasarkan hasil Rekomendasi Teknis dari Dinas ESDM, P2T menerbitkan Izin Prinsip Pengolahan dan/atau Pemurnian. 13. Persetujuan Izin Prinsip Pengolahan dan/atau Pemurnian diserahkan kepada pemohon 3. Jangka Waktu 17 (tujuh belas) hari kerja Penyelesaian 4. Biaya/tariff Gratis 5. Produk Pelayanan 6. Sarana, Prasarana, dan/atau Fasilitas 7. Kompetensi 8. Pengawasan Internal Izin Prinsip Pengolahan dan/atau Pemurnian 1. Ruang kerja; 2. ATK; 3. Komputer dan printer; 4. Server; 5. Alat ukur/meteran; 6. GPS; 7. Kendaraan roda 2 atau 4 1. Pendidikan minimal D.III 2. Menguasai computer Ada unit organisasi fungsional yaitu Auditor Inspektorat Daerah yang melaksanakan fungsi pengawasan internal Pemerintah Daerah Prosedur yang ditempuh adalah : 1. Surat pemberitahuan; 2. Melengkapi dokumen; 3. Pemeriksaan;

26 Penanganan 4. Laporan Hasil Pemeriksaan; 5. Tindak Lanjut Pemeriksaan; PEMOHON Operator TIM Menyampaikan pengaduan melalui Sms, , telepon, dan media lainnya. Menerima pengaduan Menganalisis SMS : info@p2tjatimprov.go.id Touchscreen IKM Blanko Kritik & Kotak Saran Telp : Faks : Melakukan Tindakan Check & Recheck Memberikan jawaban Mencatat/ mendata jawaban pengaduan & penyelesaiannya Menyiapkan Jawaban Aduan, saran dan masukan dapat dilakukan dengan prosedur : 1. Datang langsung ; 2. Surat; 3. SMS; 4. Website Tindak lanjut penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. Verifikasi aduan; 2. Mediasi; 3. Koordinasi dan cek lokasi; 4. Sanksi SDM yang menerima tugas penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. 3 (tiga) orang seksi pengaduan dan advokasi; 2. 2 (dua) orang SKPD teknis; 3. 1 (satu) orang Bagian Hukum Sarana yang digunakan dalam penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. Ruang ; 2. Kotak aduan; 3. Telepon; 4. Komputer; 5. Kendaraan roda 2 atau Jumlah 11. Jaminan Pelayanan 12. Evaluasi Kinerja 1 orang - Ditangani oleh pegawai yang kompeten - Gratis / tidak ada pungutan liar Dilakukan berkala 3 bulan sekali dan tahunan

27 A.1.7. Jenis Pelayanan : Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian 1. Persyaratan A. Syarat Administratif a. Perseorangan 1. Surat permohonan bermeterai cukup; 2. Salinan Kartu Tanda Penduduk Pemohon; 3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak Pemohon; 4. Surat Keterangan Domisili Usaha (asli); 5. Nota kesepahaman/mou dengan pemasok mineral atau batubara yang akan diolah dan/atau dimurnikan yang memuat: a) Jumlah tonase; b) Jenis dan asal komoditas tambang mineral dan batubara yang akan diolah dan/atau dimurnikan; c) Jangka waktu nota kesepahaman/mou; dan d) Pembelian komoditas tambang mineral dan batubara berdasarkan harga patokan penjualan mineral dan batubara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 6. Surat pernyataan bermeterai pemohon tentang kebenaran salinan dokumen yang dilampirkan dalam permohonan. b. Badan Usaha 1. Surat permohonan bermeterai cukup; 2. Profil Badan Usaha; 3. Akta pendirian Badan Usaha yang salah satu maksud dan tujuannya bergerak di bidang usaha pertambangan mineral atau batubara khususnya di bidang pengolahan dan/atau pemurnian mineral atau batubara termasuk akta perubahannya yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang; 4. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak Badan Usaha; 5. Susunan direksi dan daftar pemegang saham; 6. Surat Keterangan Domisili Usaha (asli); 7. Salinan Izin Prinsip Pengolahan dan/atau Pemurnian (khusus untuk kegiatan pengolahan dan/atau pemurnian komoditas tambang mineral logam dan batubara) 8. Nota kesepahaman/mou dengan pemasok mineral atau batubara yang akan diolah dan/atau dimurnikan yang memuat: a) Jumlah tonase; b) Jenis dan asal komoditas tambang mineral dan batubara yang akan diolah dan/atau dimurnikan; c) Jangka waktu nota kesepahaman/mou; dan d) Pembelian komoditas tambang mineral dan batubara berdasarkan harga patokan penjualan mineral dan batubara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 9. Surat pernyataan bermeterai pemohon tentang kebenaran salinan dokumen yang dilampirkan dalam permohonan. c. Koperasi 1. Surat permohonan bermeterai cukup; 2. Profil Koperasi;

28 Akta pendirian koperasi yang salah satu maksud dan tujuannya bergerak di bidang usaha pertambangan mineral atau batubara khususnya di bidang pengolahan dan/atau pemurnian mineral atau batubara termasuk akta perubahannya yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang; 4. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak Pemohon; 5. Susunan pengurus koperasi; 6. Surat Keterangan Domisili Usaha (asli); 7. Salinan Izin Prinsip Pengolahan dan/atau Pemurnian (khusus untuk kegiatan pengolahan dan/atau pemurnian komoditas tambang mineral logam dan batubara) 8. Nota kesepahaman/mou dengan pemasok mineral atau batubara yang akan diolah dan/atau dimurnikan yang memuat: a) Jumlah tonase; b) Jenis dan asal komoditas tambang mineral dan batubara yang akan diolah dan/atau dimurnikan; c) Jangka waktu nota kesepahaman; dan d) Pembelian komoditas tambang mineral dan batubara berdasarkan harga patokan penjualan mineral dan batubara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 9. Surat pernyataan bermeterai pemohon tentang kebenaran salinan dokumen yang dilampirkan dalam permohonan. B. Syarat Teknis 1. RKAB; 2. Rencana konstruksi dan pembangunan sarana dan prasarana penunjang kegiatan Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian; 3. Riwayat hidup dan surat pernyataan tenaga teknik yang berpengalaman di bidang pertambangan atau metalurgi; 4. Dokumen studi kelayakan; 5. Perjanjian kerjasama dengan pemegang izin yang diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi atau Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi. C. Syarat Lingkungan 1. Surat pernyataan kesanggupan bermeterai cukup untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; dan 2. Persetujuan dan salinan dokumen lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. D. Syarat Finansial 1. Laporan keuangan 1 (satu) tahun terakhir bagi Badan Usaha dan Koperasi; 2. Surat pernyataan kesanggupan bermeterai cukup untuk mematuhi ketentuan peraturan perundangaundangan yang berkaitan dengan harga patokan penjualan mineral dan batubara; dan 3. Referensi bank Pemerintah dan/atau bank swasta nasional bagi Badan Usaha.

29 Tambahan Persyaratan untuk Perpanjangan 3. Sistem, mekanisme dan prosedur 1. Syarat administrasi dan teknis seperti pada permohonan baru; 2. Realisasi RKAB dan laporan kegiatan pengolahan dan/atau pemurnian selama 2 (dua) tahun terakhir; 3. Laporan keuangan 2 (dua) tahun terakhir bagi Badan Usaha dan Koperasi. 1. Pemohon mencari informasi, baik kepada P2T maupun kepada Dinas Teknis. 2. Setelah mendapatkan informasi tentang IUP Operasi Produksi Khusus Pengolahan dan/atau Pemurnian, Pemohon melengkapi syarat-syarat dan mengajukan permohonan IUP Operasi Produksi Khusus Pengangkutan dan Penjualan. 3. Pemohon mengambil nomor antrian. 4. Permohonan di check oleh Petugas Front Office a. Dokumen tidak lengkap dikembalikan b. Dokumen lengkap diserahkan ke tim teknis 5. Dokumen di verifikasi oleh tim teknis. a. Dokumen tidak lengkap dan/atau tidak benar secara administrasi dikembalikan ke pemohon b. Dokumen lengkap dan benar dibuatkan surat Permintaan Rekomendasi ke Dinas Teknis 6. Verifikasi dan evaluasi dokumen permohonan serta persetujuan dokumen studi kelayakan oleh Dinas Teknis a. Dokumen tidak sesuai/kurang lengkap dikembalikan ke pemohon melalui tim teknis. b. Dokumen sesuai, akan ditindaklanjuti dengan kunjungan lapangan apabila diperlukan. 7. Rapat pembahasan dan Kunjungan Lapangan apabila diperlukan. a. Ditolak, permohonan dikembalikan ke pemohon melalui tim teknis. b. Disetujui, dibuatkan draft Rekomendasi Teknis. 8. Surat penolakan pemohonan IUP Operasi Produksi Khusus Pengolahan dan/atau Pemurnian dari hasil Verifikasi dan

30 Jangka Waktu Penyelesaian 5. Biaya/tarif Gratis Evaluasi Dinas Teknis. 9. Penyerahan penolakan pemohonan IUP Operasi Produksi Khusus Pengolahan dan/atau Pemurnian kepada Pemohon. 10. Penyusunan Rekomendasi Teknis IUP Operasi Produksi Khusus Pengolahan dan/atau Pemurnian. 11. Pengiriman Rekomendasi Teknis IUP Operasi Produksi Khusus Pengolahan dan/atau Pemurnian. 12. Berdasarkan hasil Rekomendasi Teknis dari Dinas ESDM, P2T menerbitkan IUP Operasi Produksi Khusus Pengolahan dan/atau Pemurnian. 13. Persetujuan IUP Operasi Produksi Khusus Pengolahan dan/atau Pemurnian diserahkan kepada pemohon. 17 (tujuh belas) hari kerja 6. Produk Pelayanan 7. Sarana, Prasarana, dan/atau Fasilitas 8. Kompetensi 9. Pengawasan Internal 10. Penanganan Sertifikat Izin Usaha Pertambangan (IUP) OP Khusus Pengolahan dan/atau Pemurnian 1. Ruang kerja; 2. ATK; 3. Komputer dan printer; 4. Server; 5. Alat ukur/meteran; 6. GPS; 7. Kendaraan roda 2 atau 4 1. Pendidikan minimal D.III 2. Menguasai komputer Ada unit organisasi fungsional yaitu Auditor Inspektorat Daerah yang melaksanakan fungsi pengawasan internal Pemerintah Daerah Prosedur yang ditempuh adalah : 1. Surat pemberitahuan; 2. Melengkapi dokumen; 3. Pemeriksaan; 4. Laporan Hasil Pemeriksaan; 5. Tindak Lanjut Pemeriksaan; PEMOHON Operator TIM Menyampaikan pengaduan melalui Sms, , telepon, dan media lainnya. Menerima pengaduan Menganalisis SMS : info@p2tjatimprov.go.id Touchscreen IKM Blanko Kritik & Kotak Saran Telp : Faks : Melakukan Tindakan Check & Recheck Memberikan jawaban Mencatat/ mendata jawaban pengaduan & penyelesaiannya Menyiapkan Jawaban Aduan, saran dan masukan dapat dilakukan dengan prosedur : 1. Datang langsung; 2. Surat; 3. SMS; 4. Website Tindak lanjut penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. Verifikasi aduan;

31 Mediasi; 3. Koordinasi dan cek lokasi; 4. Sanksi SDM yang menerima tugas penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. 3 (tiga) orang seksi pengaduan dan advokasi; 2. 2 (dua) orang SKPD Teknis; 3. 1 (satu) orang bagian Hukum Sarana yang digunakan dalam penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. Ruang ; 2. Kotak aduan; 3. Telepon; 4. Komputer; 5. Kendaraan roda 2 atau Jumlah 12. Jaminan Pelayanan 13. Evaluasi Kinerja 1 orang - Ditangani oleh pegawai yang kompeten - Gratis / tidak ada pungutan liar Dilakukan berkala 3 bulan sekali dan tahunan

32 A.1.8 Jenis Pelayanan : Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi untuk Penjualan 1. Persyaratan A. Syarat Administratif 1. Surat permohonan, berkop dan bermaterai cukup. 2. Salinan Kartu Tanda Penduduk Pemohon. 3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak Badan Usaha. 4. Surat Keterangan Domisili Kegiatan Usaha (asli). 5. Profil Badan Usaha; 6. Salinan Akta pendirian Badan Usaha termasuk akta perubahannya yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang; 7. Susunan direksi dan daftar pemegang saham. 8. Salinan izin usaha yang dimiliki dari instansi yang berwenang 9. Surat pernyataan bermeterai pemohon tentang kebenaran salinan dokumen yang dilampirkan dalam permohonan. B. Syarat Teknis 1. Master plan kegiatan disertai dengan peta topografi dan titik koordinat dengan skala 1: :5.000; 2. Rencana kerja berdasarkan master plan; 3. Perhitungan volume mineral dan/atau batubara yang tergali akibat kegiatan yang dilakukan; 4. Kualitas mineral atau batubara yang tergali disertai dengan sertifikat conto dan analisa mineral atau batubara dari laboratorium yang telah diakreditasi; dan 5. Salinan perjanjian jual beli dengan pembeli apabila mineral logam, mineral bukan logam, batuan, dan/atau batubara yang tergali akan dijual. 2. Sistem, mekanisme dan prosedur 1. Pemohon mencari informasi, baik kepada P2T maupun kepada Dinas Teknis.

33 Jangka Waktu Penyelesaian 2. Setelah mendapatkan informasi tentang Izin Sementara untuk Melakukan Pengangkutan dan Penjualan, Pemohon melengkapi syarat-syarat dan mengajukan permohonan IUP Operasi Produksi untuk Penjualan. 3. Pemohon mengambil nomor antrian. 4. Permohonan di check oleh Petugas Front Office. a. Dokumen tidak lengkap dikembalikan b. Dokumen lengkap diserahkan ke tim teknis 5. Dokumen di verifikasi oleh tim teknis. a. Dokumen tidak lengkap dan/atau tidak benar secara administrasi dikembalikan ke pemohon b. Dokumen lengkap dan benar dibuatkan surat Permintaan Rekomendasi ke Dinas Teknis. 6. Verifikasi dan evaluasi dokumen permohonan oleh Dinas Teknis: a. Dokumen tidak sesuai dikembalikan ke pemohon melalui tim teknis. b. Dokumen sesuai, akan ditindaklanjuti dengan kunjungan lapangan, penyusunan berita acara dan rapat pembahasan. 7. Rapat pembahasan dan Kunjungan Lapangan serta membuat Berita Acara Kunjungan Lapangan. a. Ditolak, permohonan dikembalikan ke pemohon melalui tim teknis. b. Disetujui, dibuatkan draft Rekomendasi Teknis. 8. Surat penolakan pemohonan IUP Operasi Produksi untuk Penjualan dari hasil Verifikasi dan Evaluasi Dinas Teknis. 9. Penyerahan penolakan pemohonan IUP Operasi Produksi untuk Penjualan kepada Pemohon. 10. Penyusunan Rekomendasi Teknis IUP Operasi Produksi untuk Penjualan. 11. Pengiriman Rekomendasi Teknis IUP Operasi Produksi untuk Penjualan. 12. Berdasarkan hasil Rekomendasi Teknis dari Dinas ESDM, P2T menerbitkan IUP Operasi Produksi untuk Penjualan. 13. Persetujuan IUP Operasi Produksi untuk Penjualan diserahkan kepada pemohon. 10 (sepuluh) hari kerja 4. Biaya/tarif Pencetakan Peta sesuai dengan Perda Jatim No. 29 Tahun 2016 tentang Penyesuaian Tarif Retribusi Daerah 5. Produk Pelayanan 6. Sarana, Prasarana, dan/atau Fasilitas 7. Kompetensi 8. Pengawasan Internal Izin Usaha Pertambangan ( IUP) OP untuk Penjualan 1. Ruang kerja; 2. ATK; 3. Komputer dan printer; 4. Server; 5. Alat ukur/meteran; 6. GPS; 7. Kendaraan roda 2 atau 4 1. Pendidikan minimal D.III 2. Menguasai komputer Ada unit organisasi fungsional yaitu Auditor Inspektorat Daerah yang melaksanakan fungsi pengawasan internal Pemerintah Daerah Prosedur yang ditempuh adalah : 1. Surat pemberitahuan; 2. Melengkapi dokumen; 3. Pemeriksaan; 4. Laporan Hasil Pemeriksaan;

34 Penanganan 5. Tindak Lanjut Pemeriksaan; PEMOHON Operator TIM Menyampaikan pengaduan melalui Sms, , telepon, dan media lainnya. Menerima pengaduan Menganalisis SMS : info@p2tjatimprov.go.id Touchscreen IKM Blanko Kritik & Kotak Saran Telp : Faks : Melakukan Tindakan Check & Recheck Memberikan jawaban Mencatat/ mendata jawaban pengaduan & penyelesaiannya Menyiapkan Jawaban 10. Jumlah 11. Jaminan Pelayanan 12. Evaluasi Kinerja Aduan, saran dan masukan dapat dilakukan dengan prosedur : 1. Datang langsung; 2. Surat; 3. SMS; 4. Website Tindak lanjut penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. Verifikasi aduan; 2. Mediasi; 3. Koordinasi dan cek lokasi; 4. Sanksi SDM yang menerima tugas penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. 3 (tiga) orang seksi pengaduan dan advokasi; 2. 2 (dua) orang SKPD Teknis; 3. 1 (satu) orang bagian Hukum Sarana yang digunakan dalam penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. Ruang ; 2. Kotak aduan; 3. Telepon; 4. Komputer; 5. Kendaraan roda 2 atau 4 1 orang - Ditangani oleh pegawai yang kompeten - Gratis / tidak ada pungutan liar Dilakukan berkala 3 bulan sekali dan tahunan

35 A.1.9. Jenis Pelayanan : Izin Sementara untuk Melakukan Pengangkutan dan Penjualan 1. Persyaratan A. Syarat Administratif a. Perseorangan 1. Surat permohonan bermeterai cukup; 2. Salinan Kartu Tanda Penduduk Pemohon; 3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak Pemohon; 4. Surat Keterangan Domisili Kegiatan Usaha (asli); 5. Salinan IUP Eksplorasi yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; 6. Surat pernyataan bermeterai pemohon tentang kebenaran salinan dokumen yang dilampirkan dalam permohonan. b. Badan Usaha 1. Surat permohonan, berkop dan bermeterai cukup; 2. Salinan Kartu Tanda Penduduk Pemohon; 3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak Badan Usaha; 4. Surat Keterangan Domisili Kegiatan Usaha (asli); 5. Salinan IUP Eksplorasi yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; 6. Surat pernyataan bermeterai pemohon tentang kebenaran salinan dokumen yang dilampirkan dalam permohonan. c. Koperasi 1. Surat permohonan, berkop dan bermeterai cukup; 2. Salinan Kartu Tanda Penduduk Pemohon; 3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak Koperasi; 4. Surat Keterangan Domisili Kegiatan Usaha (asli); 5. Salinan IUP Eksplorasi yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; 6. Surat pernyataan bermeterai pemohon tentang kebenaran salinan dokumen yang dilampirkan dalam permohonan. B. Syarat Teknis 1. Metode eksplorasi. 2. Laporan akhir eksplorasi detail dalam WIUP atau WIUPK. 3. Jumlah tonase mineral atau batubara yang tergali dalam WIUP atau WIUPK. 4. Kualitas mineral atau batubara yang tergali dalam WIUP atau WIUPK disertai dengan sertifikat conto dan analisa mineral atau batubara dari laboratorium yang telah terakreditasi. C. Syarat Finansial 1. Salinan tanda bukti pelunasan pembayaran iuran tetap sejak diterbitkannya IUP Eksplorasi atau IUPK Eksplorasi. 2. Perjanjian jual beli dengan pembeli mineral atau batubara.

36 Sistem, mekanisme dan prosedur 1. Pemohon mencari informasi, baik kepada P2T maupun kepada Dinas Teknis. 2. Setelah mendapatkan informasi tentang Izin Sementara untuk Melakukan Pengangkutan dan Penjualan, Pemohon melengkapi syarat-syarat dan mengajukan permohonan Izin Sementara untuk Melakukan Pengangkutan dan Penjualan. 3. Pemohon mengambil nomor antrian. 4. Permohonan di check oleh Petugas Front Office. a. Dokumen tidak lengkap dikembalikan b. Dokumen lengkap diserahkan ke tim teknis 5. Dokumen di verifikasi oleh tim teknis. a. Dokumen tidak lengkap dan/atau tidak benar secara administrasi dikembalikan ke pemohon b. Dokumen lengkap dan benar dibuatkan surat Permintaan Rekomendasi ke Dinas Teknis. 6. Verifikasi dan evaluasi dokumen permohonan oleh Dinas Teknis: a. Dokumen tidak sesuai dikembalikan ke pemohon melalui tim teknis. b. Dokumen sesuai, akan ditindaklanjuti dengan kunjungan lapangan, penyusunan berita acara dan rapat pembahasan. 7. Rapat pembahasan dan Kunjungan Lapangan serta membuat Berita Acara Kunjungan Lapangan yang memuat perkiraan jumlah tonase mineral atau batubara yang tergali pada titik-titik eksplorasi dan/atau studi kelayakan. a. Ditolak, permohonan dikembalikan ke pemohon melalui tim teknis. b. Disetujui, dibuatkan draft Rekomendasi Teknis. 8. Surat penolakan pemohonan Izin Sementara untuk Melakukan Pengangkutan dan Penjualan dari hasil Verifikasi dan Evaluasi Dinas Teknis. 9. Penyerahan penolakan pemohonan Izin Sementara untuk Melakukan Pengangkutan dan Penjualan kepada Pemohon.

37 Jangka Waktu Penyelesaian 4. Biaya/tarif Gratis 10. Penyusunan Rekomendasi Teknis Izin Sementara untuk Melakukan Pengangkutan dan Penjualan. 11. Pengiriman Rekomendasi Teknis Izin Sementara untuk Melakukan Pengangkutan dan Penjualan. 12. Berdasarkan hasil Rekomendasi Teknis dari Dinas ESDM, P2T menerbitkan Izin Sementara untuk Melakukan Pengangkutan dan Penjualan. 13. Persetujuan Izin Sementara untuk Melakukan Pengangkutan dan Penjualan diserahkan kepada pemohon. 14 (empat belas) hari kerja 5. Produk Pelayanan 6. Sarana, Prasarana, dan/atau Fasilitas 7. Kompetensi 8. Pengawasan Internal 9. Penanganan Izin Sementara untuk Melakukan Pengangkutan dan Penjualan 1. Ruang kerja; 2. ATK; 3. Komputer dan printer; 4. Server; 5. Alat ukur/meteran; 6. GPS; 7. Kendaraan roda 2 atau 4 1. Pendidikan minimal D.III 2. Menguasai komputer Ada unit organisasi fungsional yaitu Auditor Inspektorat Daerah yang melaksanakan fungsi pengawasan internal Pemerintah Daerah Prosedur yang ditempuh adalah : 1. Surat pemberitahuan; 2. Melengkapi dokumen; 3. Pemeriksaan; 4. Laporan Hasil Pemeriksaan; 5. Tindak Lanjut Pemeriksaan; PEMOHON Operator TIM Menyampaikan pengaduan melalui Sms, , telepon, dan media lainnya. Menerima pengaduan Menganalisis SMS : info@p2tjatimprov.go.id Touchscreen IKM Blanko Kritik & Kotak Saran Telp : Faks : Melakukan Tindakan Check & Recheck Memberikan jawaban Mencatat/ mendata jawaban pengaduan & penyelesaiannya Menyiapkan Jawaban Aduan, saran dan masukan dapat dilakukan dengan prosedur : 1. Datang langsung; 2. Surat; 3. SMS; 4. Website Tindak lanjut penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. Verifikasi aduan; 2. Mediasi; 3. Koordinasi dan cek lokasi;

38 Jumlah 11. Jaminan Pelayanan 12. Evaluasi Kinerja 4. Sanksi SDM yang menerima tugas penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. 3 (tiga) orang seksi pengaduan dan advokasi; 2. 2 (dua) orang SKPD Teknis; 3. 1 (satu) orang bagian Hukum Sarana yang digunakan dalam penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. Ruang ; 2. Kotak aduan; 3. Telepon; 4. Komputer; 5. Kendaraan roda 2 atau 4 1 orang - Ditangani oleh pegawai yang kompeten - Gratis / tidak ada pungutan liar Dilakukan berkala 3 bulan sekali dan tahunan

39 A Jenis Pelayanan : Izin Usaha Jasa Pertambangan (IUJP) 1. Persyaratan A. Syarat Administratif a. Perseorangan 1. Surat permohonan bermeterai cukup, mengacu pada Lampiran 2 sebanyak 2 (dua) rangkap; 2. Salinan Kartu Tanda Penduduk Pemohon; 3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak Pemohon; 4. Surat Keterangan Domisili Pemohon (asli); 5. Surat keterangan Bank; 6. Surat pernyataan bermeterai pemohon tentang kebenaran salinan dokumen yang dilampirkan dalam permohonan. b. Badan Usaha 1. Surat permohonan, berkop dan bermeterai cukup, mengacu pada Lampiran 2 sebanyak 2 (dua) rangkap; 2. Salinan Kartu Tanda Penduduk Pemohon; 3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak Badan Usaha; 4. Salinan Akta Pendirian Perusahaan dan Akte Perubahan Terakhir (jika ada perubahan) 5. Surat Keterangan Domisili Kegiatan Usaha (asli); 6. Salinan Tanda Daftar Perusahaan (TDP); 7. Salinan akta Badan Usaha dan telah disahkan oleh pengadilan negeri/ Kementerian Hukum dan HAM; 8. Surat pernyataan pihak perusahaan (bermeterai dan ditandatangani Direktur Utama), mengacu pada Lampiran 2; 9. Surat keterangan Bank; 10. Pengalaman perusahaan sesuai jenis dan bidang usaha jasa pertambangan yang dimohon; 11. Surat pernyataan bermeterai pemohon tentang kebenaran salinan dokumen yang dilampirkan dalam permohonan. c. Koperasi 1. Surat permohonan, berkop dan bermeterai cukup, mengacu pada Lampiran 2 sebanyak 2 (dua) rangkap; 2. Salinan Kartu Tanda Penduduk Pemohon; 3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak Koperasi; 4. Salinan Akta Pendirian Koperasi dan Akte Perubahan Terakhir (jika ada perubahan) 5. Surat Keterangan Domisili Kegiatan Usaha (asli); 6. Surat pernyataan pihak koperasi (bermaterai dan ditandatangani Direktur Utama), mengacu pada Lampiran 2; 7. Surat keterangan Bank; 8. Pengalaman koperasi sesuai jenis dan bidang usaha jasa pertambangan yang dimohon; 9. Surat pernyataan bermeterai pemohon tentang kebenaran salinan dokumen yang dilampirkan dalam permohonan. 2. Tambahan Persyaratan untuk Perpanjangan 1. Syarat-syarat seperti pada permohonan baru; 2. Salinan Izin Usaha Jasa Pertambangan terakhir; 3. Bukti Penyampaian Laporan Kegiatan.

40 Sistem, mekanisme dan prosedur 4. Jangka Waktu Penyelesaian 5. Biaya/tarif Gratis 1. Pemohon mencari informasi, baik kepada P2T maupun kepada Dinas Teknis. 2. Setelah mendapatkan informasi tentang IUJP Pemohon melengkapi syarat-syarat dan mengajukan permohonan IUJP. 3. Pemohon mengambil nomor antrian. 4. Permohonan di check oleh Petugas Front Office a. Dokumen tidak lengkap dikembalikan b. Dokumen lengkap diserahkan ke tim teknis 5. Dokumen di verifikasi oleh tim teknis. a. Dokumen tidak lengkap dan/atau tidak benar secara administrasi dikembalikan ke pemohon b. Dokumen lengkap dan benar dibuatkan surat Permintaan Rekomendasi ke Dinas Teknis 6. Verifikasi dan evaluasi dokumen permohonan oleh Dinas Teknis a. Rekomendasi ditolak b. Rekomendasi diterima 7. Surat penolakan pemohonan IUJP dari hasil Verifikasi dan Evaluasi Dinas Teknis. 8. Penyerahan penolakan pemohonan IUJP kepada Pemohon. 9. Penyusunan Rekomendasi Teknis IUJP. 10. Pengiriman Rekomendasi Teknis IUJP. 11. Berdasarkan hasil Rekomendasi Teknis dari Dinas ESDM, P2T menerbitkan IUJP. 12. Persetujuan IUJP diserahkan kepada pemohon. 10 (sepuluh) hari kerja 6. Produk Pelayanan 7. Sarana, Prasarana, dan/atau Fasilitas Sertifikat Izin Usaha Jasa Pertambangan (IUJP) 1. Ruang kerja; 2. ATK; 3. Komputer dan printer; 4. Server;

41 Kompetensi 9. Pengawasan Internal 10. Penanganan 5. Alat ukur/meteran; 6. GPS; 7. Kendaraan roda 2 atau 4 1. Pendidikan minimal D.III 2. Menguasai komputer Ada unit organisasi fungsional yaitu Auditor Inspektorat Daerah yang melaksanakan fungsi pengawasan internal Pemerintah Daerah Prosedur yang ditempuh adalah : 1. Surat pemberitahuan; 2. Melengkapi dokumen; 3. Pemeriksaan; 4. Laporan Hasil Pemeriksaan; 5. Tindak Lanjut Pemeriksaan; PEMOHON Operator TIM Menyampaikan pengaduan melalui Sms, , telepon, dan media lainnya. Menerima pengaduan Menganalisis SMS : info@p2tjatimprov.go.id Touchscreen IKM Blanko Kritik & Kotak Saran Telp : Faks : Melakukan Tindakan Check & Recheck Memberikan jawaban Mencatat/ mendata jawaban pengaduan & penyelesaiannya Menyiapkan Jawaban 11. Jumlah Aduan, saran dan masukan dapat dilakukan dengan prosedur : 1. Datang langsung; 2. Surat; 3. SMS; 4. Website Tindak lanjut penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. Verifikasi aduan; 2. Mediasi; 3. Koordinasi dan cek lokasi; 4. Sanksi SDM yang menerima tugas penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. 3 (tiga) orang seksi pengaduan dan advokasi; 2. 2 (dua) orang SKPD Teknis; 3. 1 (satu) orang bagian Hukum Sarana yang digunakan dalam penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. Ruang ; 2. Kotak aduan; 3. Telepon; 4. Komputer; 5. Kendaraan roda 2 atau 4 1 orang 12. Jaminan - Ditangani oleh pegawai yang kompeten

42 Pelayanan - Gratis / tidak ada pungutan liar 13. Evaluasi Kinerja Dilakukan berkala 3 bulan sekali dan tahunan

43 A Jenis Pelayanan : Surat Keterangan Terdaftar (SKT) 1. Persyaratan A. Syarat Administratif a. Perseorangan 1. Surat permohonan bermeterai cukup, mengacu pada Lampiran 2 sebanyak 2 (dua) rangkap; 2. Salinan Kartu Tanda Penduduk Pemohon; 3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak Pemohon; 4. Surat Keterangan Domisili Pemohon (asli); 5. Surat keterangan Bank; 6. Surat pernyataan bermeterai pemohon tentang kebenaran salinan dokumen yang dilampirkan dalam permohonan. b. Badan Usaha 1. Surat permohonan, berkop dan bermeterai cukup, mengacu pada Lampiran 2 sebanyak 2 (dua) rangkap; 2. Salinan Kartu Tanda Penduduk Pemohon; 3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak Badan Usaha; 4. Salinan Akta Pendirian Perusahaan dan Akte Perubahan Terakhir (jika ada perubahan); 5. Surat Keterangan Domisili Kegiatan Usaha (asli); 6. Salinan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 7. Salinan akta Badan Usaha dan telah disahkan oleh pengadilan negeri/ Kementerian Hukum dan HAM; 8. Surat pernyataan pihak perusahaan (bermeterai dan ditandatangani Direktur Utama), mengacu pada Lampiran 2; 9. Surat keterangan Bank; 10. Pengalaman perusahaan sesuai jenis dan bidang usaha jasa pertambangan yang dimohon; 11. Surat pernyataan bermeterai pemohon tentang kebenaran salinan dokumen yang dilampirkan dalam permohonan. c. Koperasi 1. Surat permohonan, berkop dan bermeterai cukup, mengacu pada Lampiran 2 sebanyak 2 (dua) rangkap; 2. Salinan Kartu Tanda Penduduk Pemohon; 3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak Koperasi; 4. Salinan Akta Pendirian Koperasi dan Akte Perubahan Terakhir (jika ada perubahan) 5. Surat Keterangan Domisili Kegiatan Usaha (asli); 6. Surat pernyataan pihak koperasi (bermaterai dan ditandatangani Direktur Utama), mengacu pada Lampiran 2; 7. Surat keterangan Bank; 8. Pengalaman koperasi sesuai jenis dan bidang usaha jasa pertambangan yang dimohon; 9. Surat pernyataan bermeterai pemohon tentang kebenaran salinan dokumen yang dilampirkan dalam permohonan. 2. Tambahan Persyaratan untuk Perpanjangan 1. Syarat-syarat seperti pada permohonan baru; 2. Salinan Surat Keterangan Terdaftar terakhir; 3. Bukti Penyampaian Laporan Kegiatan.

44 Sistem, mekanisme dan prosedur 4. Jangka Waktu Penyelesaian 5. Biaya/tarif Gratis 1. Pemohon mencari informasi, baik kepada P2T maupun kepada Dinas Teknis. 2. Setelah mendapatkan informasi tentang SKT. Pemohon melengkapi syarat-syarat dan mengajukan permohonan SKT. 3. Pemohon mengambil nomor antrian. 4. Permohonan di check oleh Petugas Front Office a. Dokumen tidak lengkap dikembalikan b. Dokumen lengkap diserahkan ke tim teknis 5. Dokumen di verifikasi oleh tim teknis. a. Dokumen tidak lengkap dan/atau tidak benar secara administrasi dikembalikan ke pemohon b. Dokumen lengkap dan benar dibuatkan surat Permintaan Rekomendasi ke Dinas Teknis 6. Verifikasi dan evaluasi dokumen permohonan oleh Dinas Teknis a. Rekomendasi ditolak b. Rekomendasi diterima 7. Surat penolakan pemohonan SKT dari hasil Verifikasi dan Evaluasi Dinas Teknis. 8. Penyerahan penolakan pemohonan SKT kepada Pemohon. 9. Penyusunan Rekomendasi Teknis SKT. 10. Pengiriman Rekomendasi Teknis SKT. 11. Berdasarkan hasil Rekomendasi Teknis dari Dinas ESDM, P2T menerbitkan SKT. 12. Persetujuan SKT diserahkan kepada pemohon. 10 (sepuluh) hari kerja 6. Produk Pelayanan 7. Sarana, Prasarana, dan/atau Fasilitas Surat Keterangan Terdaftar ( SKT) 1. Ruang kerja; 2. ATK; 3. Komputer dan printer; 4. Server; 5. Alat ukur/meteran;

45 Kompetensi 9. Pengawasan Internal 10. Penanganan 6. GPS; 7. Kendaraan roda 2 atau 4 1. Pendidikan minimal D.III 2. Menguasai komputer Ada unit organisasi fungsional yaitu Auditor Inspektorat Daerah yang melaksanakan fungsi pengawasan internal Pemerintah Daerah Prosedur yang ditempuh adalah : 1. Surat pemberitahuan; 2. Melengkapi dokumen; 3. Pemeriksaan; 4. Laporan Hasil Pemeriksaan; 5. Tindak Lanjut Pemeriksaan; PEMOHON Operator TIM Menyampaikan pengaduan melalui Sms, , telepon, dan media lainnya. Menerima pengaduan Menganalisis SMS : info@p2tjatimprov.go.id Touchscreen IKM Blanko Kritik & Kotak Saran Telp : Faks : Melakukan Tindakan Check & Recheck Memberikan jawaban Mencatat/ mendata jawaban pengaduan & penyelesaiannya Menyiapkan Jawaban Aduan, saran dan masukan dapat dilakukan dengan prosedur : 1. Datang langsung; 2. Surat; 3. SMS; 4. Website Tindak lanjut penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. Verifikasi aduan; 2. Mediasi; 3. Koordinasi dan cek lokasi; 4. Sanksi SDM yang menerima tugas penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. 3 (tiga) orang seksi pengaduan dan advokasi; 2. 2 (dua) orang SKPD Teknis; 3. 1 (satu) orang bagian Hukum Sarana yang digunakan dalam penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. Ruang ; 2. Kotak aduan; 3. Telepon; 4. Komputer; 5. Kendaraan roda 2 atau Jumlah 12. Jaminan Pelayanan 13. Evaluasi Kinerja 1 orang - Ditangani oleh pegawai yang kompeten - Gratis / tidak ada pungutan liar Dilakukan berkala 3 bulan sekali dan tahunan

46 A Jenis Pelayanan : Izin Gudang Bahan Peledak 1. Persyaratan A. Syarat Administratif 1. Surat permohonan bermeterai cukup; 2. Salinan Kartu Tanda Penduduk Pemohon; 3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak; 4. Surat Keterangan Domisili Usaha (asli); 5. Salinan IUP operasi produksi; 6. Gambar kontruksi Gudang Bahan Peledak yang disahkan instansi yang berwenang; 7. Foto bangunan Gudang Bahan Peledak dari empat sudut pandang (depan, belakang, samping kiri dan samping kanan) serta foto bagian dalam; 8. Bukti hasil klarifikasi status lahan dari kantor pertahanan setempat; 9. Ijin Mendirikan Bangunan (IMB); 10. Surat Keterangan dari Perum Perhutani (apabila masuk dalam Tanah Perhutani); 11. Surat pernyataan tidak keberatan dari masyarakat sekitar yang diwakili oleh Badan Perwakilan Desa (BPD) setempat; 12. Salinan Surat Izin Pengangkutan/Penimbunan dan pemakaian Handak Baru dan Perpanjangan yang lama; 13. Surat pernyataan bermeterai pemohon tentang kebenaran salinan dokumen yang dilampirkan dalam permohonan. 2. Tambahan Persyaratan untuk Perpanjangan 3. Sistem, mekanisme dan prosedur Syarat-syarat seperti pada permohonan baru kecuali poin 6, 7, 8, 9, 10 dan Pemohon mencari informasi, baik kepada P2T maupun kepada Dinas Teknis. 2. Setelah mendapatkan informasi tentang Izin Gudang Bahan Peledak, Pemohon melengkapi syarat-syarat dan mengajukan permohonan Izin Gudang Bahan Peledak. 3. Pemohon mengambil nomor antrian.

47 Permohonan di check oleh Petugas Front Office. a. Dokumen tidak lengkap dikembalikan b. Dokumen lengkap diserahkan ke tim teknis 5. Dokumen di verifikasi oleh tim teknis. a. Dokumen tidak lengkap dan/atau tidak benar secara administrasi dikembalikan ke pemohon b. Dokumen lengkap dan benar dibuatkan surat Permintaan Rekomendasi ke Dinas Teknis. 6. Verifikasi dan evaluasi dokumen permohonan oleh Dinas Teknis: a. Dokumen tidak sesuai dikembalikan ke pemohon melalui tim teknis. b. Dokumen sesuai, akan ditindaklanjuti dengan kunjungan lapangan, penyusunan berita acara dan rapat pembahasan. 7. Rapat pembahasan dan Kunjungan Lapangan serta membuat Berita Acara Kunjungan Lapangan yang memuat kondisi gudang bahan peledak. a. Ditolak, permohonan dikembalikan ke pemohon melalui tim teknis. b. Disetujui, dibuatkan draft Rekomendasi Teknis. 8. Surat penolakan pemohonan Izin Gudang Bahan Peledak dari hasil Verifikasi dan Evaluasi Dinas Teknis. 9. Penyerahan penolakan pemohonan Izin Gudang Bahan Peledak kepada Pemohon. 10. Penyusunan Rekomendasi Teknis Izin Gudang Bahan Peledak. 11. Pengiriman Rekomendasi Teknis Izin Gudang Bahan Peledak. 12. Berdasarkan hasil Rekomendasi Teknis dari Dinas ESDM, P2T menerbitkan Izin Gudang Bahan Peledak. 13. Persetujuan Izin Gudang Bahan Peledak diserahkan kepada pemohon. 4. Jangka 14 (empat belas) hari kerja Waktu Penyelesaian 5. Biaya/tariff Gratis 6. Produk Pelayanan Izin Gudang Handak 7. Sarana, Prasarana, dan/atau Fasilitas 8. Kompetensi 9. Pengawasan Internal 1. Ruang kerja; 2. ATK; 3. Komputer dan printer; 4. Server; 5. Alat ukur/meteran; 6. GPS; 7. Kendaraan roda 2 atau 4 1. Pendidikan minimal D.III 2. Menguasai komputer Ada unit organisasi fungsional yaitu Auditor Inspektorat Daerah yang melaksanakan fungsi pengawasan internal Pemerintah Daerah Prosedur yang ditempuh adalah : 1. Surat pemberitahuan; 2. Melengkapi dokumen; 3. Pemeriksaan; 4. Laporan Hasil Pemeriksaan; 5. Tindak Lanjut Pemeriksaan;

48 Penanganan PEMOHON Operator TIM Menyampaikan pengaduan melalui Sms, , telepon, dan media lainnya. Menerima pengaduan Menganalisis SMS : info@p2tjatimprov.go.id Touchscreen IKM Blanko Kritik & Kotak Saran Telp : Faks : Melakukan Tindakan Check & Recheck Memberikan jawaban Mencatat/ mendata jawaban pengaduan & penyelesaiannya Menyiapkan Jawaban 11. Jumlah 12. Jaminan Pelayanan 13. Evaluasi Kinerja Aduan, saran dan masukan dapat dilakukan dengan prosedur : 1. Datang langsung; 2. Surat; 3. SMS; 4. Website Tindak lanjut penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. Verifikasi aduan; 2. Mediasi; 3. Koordinasi dan cek lokasi; 4. Sanksi SDM yang menerima tugas penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. 3 (tiga) orang seksi pengaduan dan advokasi; 2. 2 (dua) orang SKPD Teknis; 3. 1 (satu) orang bagian Hukum Sarana yang digunakan dalam penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. Ruang ; 2. Kotak aduan; 3. Telepon; 4. Komputer; 5. Kendaraan roda 2 atau 4 1 orang - Ditangani oleh pegawai yang kompeten - Gratis / tidak ada pungutan liar Dilakukan berkala 3 bulan sekali dan tahunan

49 A Jenis Pelayanan : Kartu Izin Meledakkan (KIM) 1. Persyaratan A. Syarat Administratif : 1. Surat permohonan bermeterai cukup; 2. Kartu Tanda Penduduk Pemohon yang diajukan untuk KIM (apabila domisili berbeda dengan KTP harus ada Surat Keterangan dari Kelurahan / Kecamatan); 3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak 4. Surat Keterangan Domisili Usaha (asli) 5. Salinan IUP Operasi Produksi; 6. Salinan Sertifikat Juru Ledak; 7. Daftar Riwayat Hidup; 8. Pas Photo 2x3, 2 Lembar (berwarna); 9. Surat keterangan Pemantapan Teknis dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur; 2. Sistem, mekanisme dan prosedur 1. Pemohon mencari informasi, baik kepada P2T maupun kepada Dinas Teknis. 2. Setelah mendapatkan informasi tentang Kartu Izin Meledakkan. Pemohon melengkapi syarat-syarat dan mengajukan permohonan Kartu Izin Meledakkan. 3. Pemohon mengambil nomor antrian. 4. Permohonan di check oleh Petugas Front Office a. Dokumen tidak lengkap dikembalikan b. Dokumen lengkap diserahkan ke tim teknis 5. Dokumen di verifikasi oleh tim teknis. a. Dokumen tidak lengkap dan/atau tidak benar secara administrasi dikembalikan ke pemohon b. Dokumen lengkap dan benar dibuatkan surat Permintaan Rekomendasi ke Dinas Teknis 6. Verifikasi dan evaluasi dokumen permohonan oleh Dinas Teknis a. Rekomendasi ditolak b. Rekomendasi diterima 7. Surat penolakan pemohonan Kartu Izin Meledakkan dari hasil Verifikasi dan Evaluasi Dinas Teknis.

50 Jangka 10 (sepuluh) hari kerja Waktu Penyelesaian 4. Biaya/tarif Gratis 8. Penyerahan penolakan pemohonan Kartu Izin Meledakkan kepada Pemohon. 9. Penyusunan Rekomendasi Teknis Kartu Izin Meledakkan. 10. Pengiriman Rekomendasi Teknis Kartu Izin Meledakkan. 11. Berdasarkan hasil Rekomendasi Teknis dari Dinas ESDM, P2T menerbitkan Kartu Izin Meledakkan. 12. Persetujuan Kartu Izin Meledakkan diserahkan kepada pemohon. 5. Produk Pelayanan 6. Sarana, Prasarana, dan/atau Fasilitas 7. Kompetensi 8. Pengawasan Internal 9. Penanganan Kartu Izin Meledakkan (KIM) 1. Ruang kerja; 2. ATK; 3. Komputer dan printer; 4. Server; 5. Alat ukur/meteran; 6. GPS; 7. Kendaraan roda 2 atau Pendidikan minimal D.III 2. Menguasai komputer Ada unit organisasi fungsional yaitu Auditor Inspektorat Daerah yang melaksanakan fungsi pengawasan internal Pemerintah Daerah Prosedur yang ditempuh adalah : 1. Surat pemberitahuan; 2. Melengkapi dokumen; 3. Pemeriksaan; 4. Laporan Hasil Pemeriksaan; 5. Tindak Lanjut Pemeriksaan. PEMOHON Operator TIM Menyampaikan pengaduan melalui Sms, , telepon, dan media lainnya. Menerima pengaduan Menganalisis SMS : info@p2tjatimprov.go.id Touchscreen IKM Blanko Kritik & Kotak Saran Telp : Faks : Melakukan Tindakan Check & Recheck Memberikan jawaban Mencatat/ mendata jawaban pengaduan & penyelesaiannya Menyiapkan Jawaban Aduan, saran dan masukan dapat dilakukan dengan prosedur : 1. Datang langsung; 2. Surat; 3. SMS; 4. Website Tindak lanjut penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. Verifikasi aduan; 2. Mediasi; 3. Koordinasi dan cek lokasi; 4. Sanksi SDM yang menerima tugas penanganan aduan, saran dan masukan

51 adalah : 1. 3 (tiga) orang seksi pengaduan dan advokasi; 2. 2 (dua) orang SKPD Teknis; 3. 1 (satu) orang bagian Hukum Sarana yang digunakan dalam penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. Ruang ; 2. Kotak aduan; 3. Telepon; 4. Komputer; 5. Kendaraan roda 2 atau Jumlah 11. Jaminan Pelayanan 12. Evaluasi Kinerja 1 orang - Ditangani oleh pegawai yang kompeten - Gratis / tidak ada pungutan liar Dilakukan berkala 3 bulan sekali dan tahunan

52 A Jenis Pelayanan : Rekomendasi Pembelian dan Penggunaan Bahan Peledak. 1. Persyaratan A. Syarat Administratif 1. Surat permohonan bermeterai cukup; 2. Salinan Kartu Tanda Penduduk Pemohon; 3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak; 4. Surat Keterangan Domisili Usaha (asli) 5. Surat Penunjukan dari Pemegang IUP Operasi Produksi sebagai penyedia Bahan Peledak (bagi bukan pemegang IUP OP); 6. Salinan IUP Operasi Produksi; 7. Salinan Izin Gudang Bahan Peledak dari pemohon; 8. Salinan Kepala Teknik Tambang dari Perusahaan pemegang IUP; 9. Salinan KIM dari karyawan pemegang IUP; 10. Keterangan jumlah dan jenis bahan peledak yang dibutuhkan; 11. Keterangan pemakaian bahan peledak 6 bulan terakhir; 12. Berita Acara hasil pengecekan sisa bahan peledak (stok opname); 13. Surat pernyataan bermeterai pemohon tentang kebenaran salinan dokumen yang dilampirkan dalam permohonan. 2. Sistem, mekanisme dan prosedur 1. Pemohon mencari informasi, baik kepada P2T maupun kepada Dinas Teknis. 2. Setelah mendapatkan informasi tentang Rekomendasi Pembelian dan Penggunaan Bahan Peledak, Pemohon melengkapi syarat-syarat dan mengajukan permohonan Rekomendasi Pembelian dan Penggunaan Bahan Peledak. 3. Pemohon mengambil nomor antrian. 4. Permohonan di check oleh Petugas Front Office. a. Dokumen tidak lengkap dikembalikan b. Dokumen lengkap diserahkan ke tim teknis 5. Dokumen di verifikasi oleh tim teknis. a. Dokumen tidak lengkap dan/atau tidak benar secara

53 administrasi dikembalikan ke pemohon b. Dokumen lengkap dan benar dibuatkan surat Permintaan Rekomendasi ke Dinas Teknis. 6. Verifikasi dan evaluasi dokumen permohonan oleh Dinas Teknis: a. Dokumen tidak sesuai dikembalikan ke pemohon melalui tim teknis. b. Dokumen sesuai, akan ditindaklanjuti dengan kunjungan lapangan, penyusunan berita acara dan rapat pembahasan. 7. Rapat pembahasan dan Kunjungan Lapangan serta membuat Berita Acara Kunjungan Lapangan yang memuat hasil pengecekan sisa bahan peledak (stok opname). a. Ditolak, permohonan dikembalikan ke pemohon melalui tim teknis. b. Disetujui, dibuatkan draft Rekomendasi Teknis. 8. Surat penolakan pemohonan Rekomendasi Pembelian dan Penggunaan Bahan Peledak dari hasil Verifikasi dan Evaluasi Dinas Teknis. 9. Penyerahan penolakan pemohonan Rekomendasi Pembelian dan Penggunaan Bahan Peledak kepada Pemohon. 10. Penyusunan Rekomendasi Pembelian dan Penggunaan Bahan Peledak. 11. Pengiriman Rekomendasi Pembelian dan Penggunaan Bahan Peledak kepada P2T. 12. P2T menerbitkan Rekomendasi Pembelian dan Penggunaan Bahan Peledak. 13. Rekomendasi Pembelian dan Penggunaan Bahan Peledak diserahkan kepada pemohon. 3. Jangka Waktu 14 (empat belas) hari kerja Penyelesaian 4. Biaya/tarif Gratis 5. Produk Pelayanan 6. Sarana, Prasarana, dan/atau Fasilitas 7. Kompetensi 8. Pengawasan Internal Rekomendasi Pembelian dan Penggunaan Bahan Peledak 1. Ruang kerja; 2. ATK; 3. Komputer dan printer; 4. Server; 5. Alat ukur/meteran; 6. GPS; 7. Kendaraan roda 2 atau 4 1. Pendidikan minimal D.III 2. Menguasai komputer Ada unit organisasi fungsional yaitu Auditor Inspektorat Daerah yang melaksanakan fungsi pengawasan internal Pemerintah Daerah Prosedur yang ditempuh adalah : 1. Surat pemberitahuan; 2. Melengkapi dokumen; 3. Pemeriksaan; 4. Laporan Hasil Pemeriksaan; 5. Tindak Lanjut Pemeriksaan;

54 Penanganan PEMOHON Operator TIM Menyampaikan pengaduan melalui Sms, , telepon, dan media lainnya. Menerima pengaduan Menganalisis SMS : info@p2tjatimprov.go.id Touchscreen IKM Blanko Kritik & Kotak Saran Telp : Faks : Melakukan Tindakan Check & Recheck Memberikan jawaban Mencatat/ mendata jawaban pengaduan & penyelesaiannya Menyiapkan Jawaban Aduan, saran dan masukan dapat dilakukan dengan prosedur : 1. Datang langsung; 2. Surat; 3. SMS; 4. Website 10. Jumlah 11. Jaminan Pelayanan 12. Evaluasi Kinerja Tindak lanjut penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. Verifikasi aduan; 2. Mediasi; 3. Koordinasi dan cek lokasi; 4. Sanksi SDM yang menerima tugas penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. 3 (tiga) orang seksi pengaduan dan advokasi; 2. 2 (dua) orang SKPD Teknis; 3. 1 (satu) orang bagian Hukum Sarana yang digunakan dalam penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. Ruang ; 2. Kotak aduan; 3. Telepon; 4. Komputer; 5. Kendaraan roda 2 atau 4 1 orang - Ditangani oleh pegawai yang kompeten - Gratis / tidak ada pungutan liar Dilakukan berkala 3 bulan sekali dan tahunan

55 A Jenis Pelayanan : Izin Tangki Penimbunan Bahan Bakar Cair (BBC). 1. Persyaratan Syarat Administratif 1. Surat permohonan bermeterai cukup; 2. Salinan Kartu Tanda Penduduk Pemohon; 3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak; 4. Surat Keterangan Domisili Usaha (asli); 5. Salinan IUP Operasi Produksi; 6. Gambar kontruksi Tangki Penimbunan Bahan Bakar Cair yang disahkan instansi yang berwenang; 7. Foto Tangki Penimbunan Bahan Bakar Cair dari empat sudut pandang (depan, belakang, samping kiri dan samping kanan) serta foto bagian dalam; 8. Hasil pemeriksaan kapasitas tangki, tebal dinding tangki, dan kebocoran yang dilakukan oleh Badan/Dinas/Usaha Jasa Pertambangan yang berkompeten dalam melakukan pemeriksaan; 9. Surat pernyataan bermeterai pemohon tentang kebenaran salinan dokumen yang dilampirkan dalam permohonan. 2. Tambahan Persyaratan Untuk Perpanjangan 3. Sistem, mekanisme dan prosedur Syarat-syarat seperti pada permohonan baru kecuali poin 6 dan Pemohon mencari informasi langsung kepada Dinas Teknis. 2. Setelah mendapatkan informasi tentang Izin Tangki Penimbunan Bahan Bakar Cair, Pemohon melengkapi syaratsyarat dan mengajukan permohonan Izin Tangki Penimbunan Bahan Bakar Cair. 3. Verifikasi dan evaluasi dokumen permohonan oleh Dinas Teknis: a. Dokumen tidak sesuai dikembalikan ke pemohon. b. Dokumen sesuai, akan ditindaklanjuti dengan kunjungan lapangan, penyusunan berita acara dan rapat pembahasan. 4. Rapat pembahasan dan Kunjungan Lapangan serta membuat

56 Berita Acara Kunjungan Lapangan yang memuat hasil pemeriksaan fisik Tangki Penimbunan Bahan Bakar Cair (BBC) dan penelitian situasi sekitarnya. a. Ditolak, permohonan dikembalikan ke pemohon. b. Disetujui, dibuatkan draft Izin Tangki Penimbunan Bahan Bakar Cair. 5. Penyerahan Surat Penolakan pemohonan Izin Tangki Penimbunan Bahan Bakar Cair dari hasil Verifikasi dan Evaluasi Dinas Teknis kepada pemohon. 6. Penyusunan Izin Tangki Penimbunan Bahan Bakar Cair. 7. Dinas Teknis menerbitkan Izin Tangki Penimbunan Bahan Bakar Cair yang ditandatangani oleh Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, dalam posisinya sebagai Kepala Inspektur Tambang (KaIT). 8. Penyerahan Izin Tangki Penimbunan Bahan Bakar Cair kepada pemohon. 4. Jangka Waktu 10 (sepuluh) hari kerja Penyelesaian 5. Biaya/tarif Gratis 6. Produk Rekomendasi Izin Tangki Penimbunan Bahan Bakar Cair (BBC) Pelayanan 7. Sarana, Prasarana, dan/atau Fasilitas 1. Ruang kerja; 2. ATK; 3. Komputer dan printer; 4. Server; 5. Alat ukur/meteran; 6. GPS; 7. Kendaraan roda 2 atau 4 8. Kompetensi 9. Pengawasan Internal 1. Pendidikan minimal D.III 2. Menguasai komputer Ada unit organisasi fungsional yaitu Auditor Inspektorat Daerah yang melaksanakan fungsi pengawasan internal Pemerintah Daerah Prosedur yang ditempuh adalah : 1. Surat pemberitahuan; 2. Melengkapi dokumen; 3. Pemeriksaan; 4. Laporan Hasil Pemeriksaan; 5. Tindak Lanjut Pemeriksaan; 10. Penanganan PEMOHON Operator TIM Menyampaikan pengaduan melalui Sms, , telepon, dan media lainnya. Menerima pengaduan Menganalisis SMS : info@p2tjatimprov.go.id Touchscreen IKM Blanko Kritik & Kotak Saran Telp : Faks : Melakukan Tindakan Check & Recheck Memberikan jawaban Mencatat/ mendata jawaban pengaduan & penyelesaiannya Menyiapkan Jawaban Aduan, saran dan masukan dapat dilakukan dengan prosedur : 1. Datang langsung; 2. Surat; 3. SMS;

57 Jumlah 12. Jaminan Pelayanan 13. Evaluasi Kinerja 4. Website Tindak lanjut penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. Verifikasi aduan; 2. Mediasi; 3. Koordinasi dan cek lokasi; 4. Sanksi SDM yang menerima tugas penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. 3 (tiga) orang seksi pengaduan dan advokasi; 2. 2 (dua) orang SKPD Teknis; 3. 1 (satu) orang bagian Hukum Sarana yang digunakan dalam penanganan aduan, saran dan masukan adalah : 1. Ruang ; 2. Kotak aduan; 3. Telepon; 4. Komputer; 5. Kendaraan roda 2 atau 4 1 orang - Ditangani oleh pegawai yang kompeten - Gratis / tidak ada pungutan liar Dilakukan berkala 3 bulan sekali dan tahunan

58 A Jenis Pelayanan : Kepala Teknik Tambang (KTT) 1. Persyaratan A. Syarat Administratif : 1. Surat permohonan bermeterai cukup; 2. Kartu Tanda Penduduk Pemohon yang diajukan sebagai KTT (apabila domisili berbeda dengan KTP harus ada Surat Keterangan dari Kelurahan / Kecamatan); 3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak Pemohon yang diajukan sebagai KTT; 4. Surat Keterangan Domisili (asli) 5. Salinan IUP Operasi Produksi; 6. Salinan Sertifikat POP (Pengawas Operasional Pertama) atau diklat lainnya; 7. Daftar Riwayat Hidup; 8. Pas Photo 4x6, 3 Lembar (berwarna); 9. Surat keterangan Pemantapan Teknis dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur (setelah mengikuti penyegaran/tes di Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur); 2. Sistem, mekanisme dan prosedur 1. Pemohon mencari informasi langsung kepada Dinas Teknis. 2. Setelah mendapatkan informasi tentang Kepala Teknik Tambang, Pemohon melengkapi syarat-syarat dan mengajukan permohonan Kepala Teknik Tambang. 3. Verifikasi dan evaluasi dokumen permohonan oleh Dinas Teknis: a. Dokumen tidak sesuai atau tidak disetujui, permohonan dikembalikan ke pemohon. b. Dokumen sesuai dan disetujui, dibuatkan draft surat pengangkatan Kepala Teknik Tambang. 4. Penyerahan Surat Penolakan permohonan Kepala Teknik Tambang dari hasil Verifikasi dan Evaluasi Dinas Teknis kepada Pemohon. 5. Penyusunan Surat Keputusan pengangkatan Kepala Teknik

DIY. 3. Dinas 1) 2) 3) 4) B. Permohonan 1)

DIY. 3. Dinas 1) 2) 3) 4) B. Permohonan 1) 1 2 4 3 KETERANGAN : 1. Pemohon mengajukan permohonan izin kepada Gerai Pelayanan Perizinan Terpadu (GP2T) BKPM DIY 2. Gerai Pelayanan Perizinan Terpadu (GP2T) BKPM DIY meminta rekomendasi teknis penerbitan

Lebih terperinci

4. Syarat IUP bagi Perseorangan (Perusahaan Firma dan Komanditer), yaitu : a. Surat permohonan; b. Profil Perusahaan;

4. Syarat IUP bagi Perseorangan (Perusahaan Firma dan Komanditer), yaitu : a. Surat permohonan; b. Profil Perusahaan; IZIN USAHA PERTAMBANGAN OPERASI PRODUKSI KHUSUS UNTUK PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN DALAM RANGKA PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (IUPK OPERASI PRODUKSI UNTUK PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN) A. Persyaratan Pelayanan

Lebih terperinci

A.4.1. Izin Pemanfaatan Langsung Panas Bumi Lintas Daerah Kabupaten/Kota Dalam Satu Daerah Provinsi NO KOMPONEN URAIAN

A.4.1. Izin Pemanfaatan Langsung Panas Bumi Lintas Daerah Kabupaten/Kota Dalam Satu Daerah Provinsi NO KOMPONEN URAIAN - 113 - A.4. SUB URUSAN ENERGI BARU TERBARUKAN A.4.1. Izin Pemanfaatan Langsung Panas Bumi Lintas Daerah Kabupaten/Kota Dalam Satu Daerah Provinsi 1. Persyaratan Persyaratan Untuk Badan Usaha/Koperasi/Perseorangan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Izin Khusus. Pertambangan. Mineral Batu Bara. Tata Cara.

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Izin Khusus. Pertambangan. Mineral Batu Bara. Tata Cara. No.1366, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Izin Khusus. Pertambangan. Mineral Batu Bara. Tata Cara. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENERBITAN IZIN MINERAL DAN BATUBARA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENERBITAN IZIN MINERAL DAN BATUBARA SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENERBITAN IZIN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

PERUBAHAN ATAS PP NO. 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

PERUBAHAN ATAS PP NO. 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA PERUBAHAN ATAS PP NO. 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA NO PENJELASAN 1. Judul: Judul: PERATURAN PEMERINTAH PENJELASAN REPUBLIK INDONESIA ATAS NOMOR 23

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL, BATUBARA DAN BATUAN

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL, BATUBARA DAN BATUAN SALINAN GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL, BATUBARA DAN BATUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG BARAT

BUPATI BANDUNG BARAT BUPATI BANDUNG BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

IUP Operasi Produksi Atau Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi

IUP Operasi Produksi Atau Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi IUP Operasi Produksi Atau Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi SKPLayanan : Dinas Energi Sumber Daya Mineral Jenis Layanan : IUP Operasi Produksi Atau Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi 1. Dasar

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN PUBLIK DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR A. PENDAHULUAN Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi

STANDAR PELAYANAN PUBLIK DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR A. PENDAHULUAN Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi STANDAR PELAYANAN PUBLIK DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR A. PENDAHULUAN Energi dan Sumber Daya Mineral () Provinsi Jawa Timur dibentuk dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 45,2012 PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN

Lebih terperinci

JENIS PELAYANAN DAN PERSYARATAN PERIZINAN AIR TANAH. I. Permohonan Surat Izin Pengeboran (SIP)

JENIS PELAYANAN DAN PERSYARATAN PERIZINAN AIR TANAH. I. Permohonan Surat Izin Pengeboran (SIP) - 70 - A.2. SUB URUSAN GEOLOGI JENIS PELAYANAN DAN PERSYARATAN PERIZINAN AIR TANAH 1 Persyaratan Umum 1. Permohonan diajukan secara tertulis diatas kertas dibubuhi materai dan ditanda tangani 2. Permohonan

Lebih terperinci

Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang

Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang - 2 - Pertambangan Mineral dan Batubara sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun

Lebih terperinci

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM - 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

Apabila ada tanggapan terhadap draft ini mohon dikirimkan ke:

Apabila ada tanggapan terhadap draft ini mohon dikirimkan ke: Draft 11/03/2011 Apabila ada tanggapan terhadap draft ini mohon dikirimkan ke: puu.sdbh.minerba@gmail.com PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN USAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN UMUM

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN UMUM PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA UTARA, Menimbang : a. bahwa mineral dan batubara merupakan

Lebih terperinci

2017, No sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017 tentang Perubahan Keempat atas Peratur

2017, No sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017 tentang Perubahan Keempat atas Peratur No.668, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34

Lebih terperinci

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DA VA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 32 TAHUN 2013

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DA VA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 32 TAHUN 2013 MENTERI ENERGI DAN SUMBER DA VA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 32 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN KHUSUS DI BIDANG PERTAMBANGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

GUBERNUR BENGKULU PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

GUBERNUR BENGKULU PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA - 1 - GUBERNUR BENGKULU PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BENGKULU, Menimbang : a. Mengingat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang : a. bahwa mineral

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20 No.267, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Izin Usaha Pertambangan Khusus Operasi Produksi. Kelanjutan Operasi Kontrak Karya atau Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara. Tata

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT No. Urut: 03, 2012 LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAGAN ALIR WIUP MINERAL BUKAN LOGAM & BATUAN (Badan usaha/koperasi/perseorangan) Permohonan ditujukan kepada Gubernur NTB

BAGAN ALIR WIUP MINERAL BUKAN LOGAM & BATUAN (Badan usaha/koperasi/perseorangan) Permohonan ditujukan kepada Gubernur NTB 1 Lampiran Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 24 Tahun 2015 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara BAGAN ALIR WIUP MINERAL BUKAN LOGAM & BATUAN (Badan usaha/koperasi/perseorangan)

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 59 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 59 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 59 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 1088 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME ATAU TATA CARA MEMPEROLEH IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP) DAN IZIN PERTAMBANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PERIZINAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL LOGAM DAN BATUBARA

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PERIZINAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL LOGAM DAN BATUBARA - 1 - PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PERIZINAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL LOGAM DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI

Lebih terperinci

FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS SRIWIJAYA

FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS SRIWIJAYA UU No. 4/2009 Pertambangan Mineral dan Batubara. Usaha pertambangan dikelompokkan atas: a. pertambangan mineral; dan b. pertambangan batubara. Pertambangan mineral sebagaimana dimaksud pada pertambangan

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PERIZINAN USAHA PERTAMBANGAN BATUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PERIZINAN USAHA PERTAMBANGAN BATUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PERIZINAN USAHA PERTAMBANGAN BATUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa dengan adanya perubahan kewenangan

Lebih terperinci

CHECKLIST KELENGKAPAN PERSYARATAN PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS SURAT IZIN PENGEBORAN AIR TANAH (SIP)

CHECKLIST KELENGKAPAN PERSYARATAN PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS SURAT IZIN PENGEBORAN AIR TANAH (SIP) KELENGKAPAN PERSYARATAN PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS SURAT IZIN PENGEBORAN AIR TANAH (SIP) Surat permohonan Rekomendasi dari Bupati/Walikota, disertai lampiran : 1 Surat permohonan izin dari pemohon Peta

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PERIZINAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PERIZINAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PERIZINAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI TENGGARA PERATURAN GUBERNUR SULAWESI TENGGARA NOMOR : 44 TAHUN 2015 T E N T A N G

GUBERNUR SULAWESI TENGGARA PERATURAN GUBERNUR SULAWESI TENGGARA NOMOR : 44 TAHUN 2015 T E N T A N G SALINAN GUBERNUR SULAWESI TENGGARA PERATURAN GUBERNUR SULAWESI TENGGARA NOMOR : 44 TAHUN 2015 T E N T A N G PEDOMAN PELAKSANAAN PERIZINAN DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, Mengingat : a. bahwa mineral dan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DI PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DI PROVINSI JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH h GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.4, 2009 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERTAMBANGAN. KETENTUAN-KETENTUAN POKOK. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4959) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa mineral dan batubara yang

Lebih terperinci

BUPATI MAMASA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMASA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MAMASA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMASA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAMASA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMASA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAMASA Menimbang Mengingat : a. bahwa mineral merupakan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENETAPAN WILAYAH USAHA PERTAMBANGAN DAN SISTEM INFORMASI WILAYAH PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMEN-ESDM. Evaluasi. Penerbitan. Izin Usaha Pertambangan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. KEMEN-ESDM. Evaluasi. Penerbitan. Izin Usaha Pertambangan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA No.2014, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Evaluasi. Penerbitan. Izin Usaha Pertambangan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA 43 TAHUN 2015 TENTANG TATA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa mineral dan batubara yang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa mineral dan batubara yang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN PERTAMBANGAN RAKYAT MINERAL LOGAM, MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN DI KABUPATEN BURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA NOMOR :... TENTANG DIVESTASI SAHAM

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA NOMOR :... TENTANG DIVESTASI SAHAM MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR :... TENTANG DIVESTASI SAHAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 2 Tahun : 2014

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 2 Tahun : 2014 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 2 Tahun : 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG USAHA PERTAMBANGAN MINERAL

Lebih terperinci

- 3 - Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara

- 3 - Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara - 2 - b. bahwa untuk memberikan kepastian berusaha bagi pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan, perlu mengatur kembali hak dan larangan bagi pemegang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM - 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 2. Undang-Undang

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 7 TAHUN 2014

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 7 TAHUN 2014 GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA

Lebih terperinci

-2- Batubara; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pe

-2- Batubara; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pe No.4, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERTAMBANGAN. Usaha Pertambangan. Pelaksanaan. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6012) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN

BUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN BUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 02 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 02 TAHUN 2013 TENTANG MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 02 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN TERHADAP PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL LOGAM BESI GUBERNUR JAWA BARAT

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL LOGAM BESI GUBERNUR JAWA BARAT Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL LOGAM BESI GUBERNUR JAWA BARAT Menimbang : a. bahwa dalam rangka pengusahaan mineral

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin

Lebih terperinci

- 4 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL TENTANG PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA.

- 4 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL TENTANG PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA. - 2 - Perubahan Kelima atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, Pasal 15 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2012 tentang Jenis

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG, Menimbang :

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2015 TENTANG PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2015 TENTANG PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2015 TENTANG PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa potensi

Lebih terperinci

ANNEX II LIST OF AUDITED DOCUMENTS (IN BAHASA INDONESIA) DAFTAR DOKUMEN PERKEBUNAN

ANNEX II LIST OF AUDITED DOCUMENTS (IN BAHASA INDONESIA) DAFTAR DOKUMEN PERKEBUNAN ANNEX II LIST OF AUDITED DOCUMENTS (IN BAHASA INDONESIA) DAFTAR DOKUMEN PERKEBUNAN Pada dasarnya, dokumen-dokumen berikut dapat diperoleh melalui perusahaan. Demi mendapatkan data yang lengkap, dianjurkan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2015 TENTANG PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2015 TENTANG PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2015 TENTANG PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

I. PENGATURAN KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL NON LOGAM DAN BATUAN DAI KABUPATEN LAMONGAN. Pengaturan kegiatan pertambangan mineral non logam dan

I. PENGATURAN KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL NON LOGAM DAN BATUAN DAI KABUPATEN LAMONGAN. Pengaturan kegiatan pertambangan mineral non logam dan I. PENGATURAN KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL NON LOGAM DAN BATUAN DAI KABUPATEN LAMONGAN. Pengaturan kegiatan pertambangan mineral non logam dan batuan (galian C) mengalami perubahan sejak diterbitkannya

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PERIZINAN PERTAMBANGAN MINERAL, DAN RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK PETA INFORMASI PERTAMBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN PERTAMBANGAN RAKYAT MINERAL DAN BATUBARA

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN PERTAMBANGAN RAKYAT MINERAL DAN BATUBARA BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN PERTAMBANGAN RAKYAT MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA DIVESTASI SAHAM DAN MEKANISME PENETAPAN HARGA SAHAM DIVESTASI PADA KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang Mengingat : a.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSII JAWA TENGH NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSII JAWA TENGH NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG 1 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSII JAWA TENGH NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA [LN 2009/4, TLN 4959]

UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA [LN 2009/4, TLN 4959] UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA [LN 2009/4, TLN 4959] BAB XXIII KETENTUAN PIDANA Pasal 158 Setiap orang yang melakukan usaha penambangan tanpa IUP, IPR atau IUPK

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM - 2-2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 8 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 8 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 8 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DI KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Peraturan Reklamasi dan Pascatambang

Peraturan Reklamasi dan Pascatambang Peraturan Reklamasi dan Pascatambang Ir. Bambang Susigit, MT KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA Contents

Lebih terperinci

Lex Privatum Vol. V/No. 9/Nov/2017

Lex Privatum Vol. V/No. 9/Nov/2017 KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN PERTAMBANGAN BAHAN GALIAN C MENURUT UNDANG- UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 1 Oleh: Thalia Anjella Sarah Montolalu 2 ABSTRAK Tujuan dilakukannya penelitian ini

Lebih terperinci

BUPATI SAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMBAS, Menimbang : a. bahwa pertambangan rakyat di Kabupaten

Lebih terperinci

SURAT PERMOHONAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP) OP KHUSUS PENGANGKUTAN DAN PENJUALAN <<KOP SURAT PERUSAHAAN>>

SURAT PERMOHONAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP) OP KHUSUS PENGANGKUTAN DAN PENJUALAN <<KOP SURAT PERUSAHAAN>> SURAT PERMOHONAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP) OP KHUSUS PENGANGKUTAN DAN PENJUALAN Nomor :... Sifat :... Lampiran :... Perihal : Permohonan Izin Usaha Pertambangan (IUP) OP Khusus

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN, Menimbang

Lebih terperinci

SURAT PERMOHONAN IZIN PRINSIP PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN MINERAL <<KOP SURAT PERUSAHAAN>> Jendera Mineral dan Batubara

SURAT PERMOHONAN IZIN PRINSIP PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN MINERAL <<KOP SURAT PERUSAHAAN>> Jendera Mineral dan Batubara SURAT PERMOHONAN IZIN PRINSIP PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN MINERAL Nomor :... Sifat :... Lampiran :... Perihal : Permohonan Izin Prinsip Pengolahan dan Pemurnian Mineral Kepada Yth.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.512, 2014 KEMEN ESDM. Rekomendasi. Penjualan Mineral. Luar Negeri. Hasil Pengolahan. Pemurnian. Tata Cara. Persyaratan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Lebih terperinci

2016, No Tata Cara Penetapan Wilayah Usaha Pertambangan dan Sistem Informasi Wilayah Pertambangan Mineral dan Batubara; Mengingat : 1. Undang-

2016, No Tata Cara Penetapan Wilayah Usaha Pertambangan dan Sistem Informasi Wilayah Pertambangan Mineral dan Batubara; Mengingat : 1. Undang- No.1471, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Usaha Pertambangan. Penetapan Wilayah. Sistem Informasi Wilayah Pertambangan Mineral dan Batubara. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN

Lebih terperinci

- 5 - LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1823 K/30/MEM/ K TANGGAL : 7 Mei Maret 2018

- 5 - LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1823 K/30/MEM/ K TANGGAL : 7 Mei Maret 2018 - 2-2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah

Lebih terperinci

Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;

Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PERMEN-KP/2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 17/PERMEN-KP/2013 TENTANG PERIZINAN REKLAMASI DI

Lebih terperinci

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang No.1160, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN KP. Reklamasi. Wilayah Pesisir. Pulau- Pulau Kecil. Perizinan. Perubahan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PERMEN-KP/2014

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN UU 23 TAHUN 2014 DI PROVINSI JAWA TIMUR

PELAKSANAAN UU 23 TAHUN 2014 DI PROVINSI JAWA TIMUR DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR PELAKSANAAN UU 23 TAHUN 2014 DI PROVINSI JAWA TIMUR Disampaikan dalam acara : Sosialisasi Standar EITI 2013 dlam kaitan Pelaksanaan UU 23/2014 tentang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 27 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 27 TAHUN 2013 TENTANG MENTERI ENERGI DAN SUMBER DA VA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 27 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA DAN PENETAPAN HARGA DIVESTASI SAHAM,

Lebih terperinci

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG REKLAMASI DAN PASCATAMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG REKLAMASI DAN PASCATAMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG REKLAMASI DAN PASCATAMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG UTARA, Menimbang : a. bahwa kegiatan usaha

Lebih terperinci

S U R A B A Y A 60175

S U R A B A Y A 60175 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH Jl. Indrapura No. 1 Surabaya Telp. (031) 3531126 s/d 29 Fax. (031) 3534731 e-mail : humas @ dprd-jatimprov.go.id Website : http://www.dprd.jatimprov.go.id

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA, Menimbang : a. bahwa mineral merupakan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1 BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2015 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PERIZINAN USAHA DI BIDANG ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KETENAGALISTRIKAN

Lebih terperinci

KEWENANGAN PEMERINTAH DAN POTENSI PENERIMAAN PAJAK PADA SEKTOR PERTAMBANGAN

KEWENANGAN PEMERINTAH DAN POTENSI PENERIMAAN PAJAK PADA SEKTOR PERTAMBANGAN Penulis: Danni Aprianza Helmi KEWENANGAN PEMERINTAH DAN POTENSI PENERIMAAN PAJAK PADA SEKTOR PERTAMBANGAN Sumber gambar: www.tempo.co I. PENDAHULUAN Konstitusi Negara Republik Indonesia menyatakan bahwa

Lebih terperinci

(KOP SURAT PERUSAHAAN)

(KOP SURAT PERUSAHAAN) 21 LAMPIRAN IA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN PEMBERIAN REKOMENDASI PELAKSANAAN PENJUALAN MINERAL KE LUAR NEGERI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang : a. bahwa pengelolaan pertambangan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR... TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR... TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR... TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PERIZINAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TEGAL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TEGAL - 2 - LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TEGAL Tahun : 2013 Nomor : 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Mekanisme Investasi Modal Asing Dalam Pertambangan Nasional

Mekanisme Investasi Modal Asing Dalam Pertambangan Nasional Mekanisme Investasi Modal Asing Dalam Pertambangan Nasional 12 Mei 2010 Dipresentasikan dalam In-depth discussion yang diselenggarakan oleh: Jatnika Legal Research & Training Centre Oleh : Heri Nurzaman

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG REKLAMASI DAN PASCATAMBANG PADA KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN TANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

Apabila ada tanggapan terhadap draft ini mohon dikirimkan ke:

Apabila ada tanggapan terhadap draft ini mohon dikirimkan ke: Apabila ada tanggapan terhadap draft ini mohon dikirimkan ke: puu.sdbh.minerba@gmail.com MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR...

Lebih terperinci