BAB III CARA PEMBUATAN ALAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III CARA PEMBUATAN ALAT"

Transkripsi

1 BAB III CARA PEMBUATAN ALAT Secara garis besar, digram blok perancangan rangkaian pengontrolan Traffic Light dengan dua sumber arus ditunjukan pada Gambar 3.1 berikut ini : PLC Mikro PIC16F877 Alat Pemrogram (Komputer) RangkaianMiniatur Traffic Light Rangkaian Pengalih Daya Otomatis Inverter Sumber Listrik 2 Aki Sumber Listrik 1 PLN Gambar 3.1 Blok Diagram Rancangan Alat

2 3.1 Pembuatan PLC Mikro PLC berfungsi sebagai alat pengontrol. Pada PLC Mikro ini menggunakan mikrokontroler PIC16F877. Berikut ini langkah-langkah pembuatan PLC Mikro secara sederhana : a) Komponen PLC Mikro Komponen-komponen yang akan digunakan dalam pembuatan PLC Mikro antara lain sebagai berikut : Tabel 3.1 Komponen-komponen PLC Jumlah Kode Nilai Komponen 11 buah resistor Komponen 6 buah kapasitor Komponen 1 buah IC dan 1 buah Mikrocontroller Komponen 2 buah Transistor Komponen 4 buah Diode 1 R1 330, 1/4 W 4 R2-R5 10k, 1/4 W 6 R6-R11 4k7, 1/4 W 2 C1, C Uf/16V 2 C4, C5 22Pf 2 C3, C7 100nFMKM 1 U2 PIC16F877 1 U Q1 BC547 1 Q2 BC557 1 D1 LED 2 D2 1N BR1 Diode Bridge 1A Komponen 23 buah lain-lain 1 J1-J10,J12- J13 1 J11 1 X1 Konektor sisir isi 40 Konektor DB9 female duduk 4 s/d 20 MHz (bebas)

3 Tabel 3.2 Komponen-komponen PLC Komponen tambahan 1 PCB polos 1 Trafo 1A 1 Kabel AC 1 Jack DC Male 1 Kabel isi 6 1 Socket IC 40 pin 1 Konektor DB9 Female 1 Konektor DB 9 Male 1 Tenol 1 Ferric Chloride b) Pembuatan PCB PLC Mikro Pembuatan PCB PLC Mikro dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 1) Gambar layout dengan menggunakan software Express PCB 2) Hasil gambar layout di print ke kertas kalender menggunakan printer laser 3) Pastikan tidak ada jalur yang putus. 4) Gunting gambar layout yang di print seukuran dengan gambar PCB 5) Ampelas seluruh permukaan PCB sambil dibasahi dengan air 6) Panaskan setrika, set pengaturan panas seperempat putaran setrika 7) Posisikan gambar PCB di atas papan PCB yang tembaga 8) Lakukan penyetrikaan selama 5 menit dengan ditekan agak kuat 9) Setelah penyetrikaan pastikan sudah benar-benar dingin dan kemudian rendam papan PCB kedalam air selama menit. 10) Lepaskan kertas kalender hingga gambar layout terlihat.

4 Gambar 3.2 Layout PCB PLC Mikro ( Sumber : Artanto, Dian.2009.MerAkit PLC Mikro Dengan MikroKontroller.Jakarta: Elex Media Komputindo.) c) Proses Etching Proses Etching yaitu proses pelarutan tembaga yang ada pada papan PCB dengan menggunakan larutan FeC13 (Ferric Chloride) dengan tahapan sebagai berikut : 1. Siapkan larutan FeCl3 (Ferric Chloride) dan papan yang sudah di layout 2. Siapkan air bersih, lebih bagus air yang mendidih 3. Masukan larutan FeCl3 kedalam air hingga tercampur 4. Masukan papan PCB kedalam larutan, agar proses lebih cepat bantu dengan menggoyang-goyang wadahnya. 5. Setelah tembaganya hilang bersihkan papan dengan air bersih. 6. Bor papan PCB sesuai peletakan kaki komponen. 7. Papan PCB siap di pasangi komponen Gambar 3.3 Peletakan komponen ( Sumber : Artanto, Dian.2009.MerAkit PLC Mikro Dengan MikroKontroller.Jakarta: Elex Media Komputindo.)

5 3.2 Alat Pemograman Alat Pemograman yang dimaksud disini adalah komputer. Komputer digunakan untuk membuat Ladder Diagram atau diagram tangga simulasi Traffic Light dengan menggunakan program LD Mikro dan PICPgm yang telah diinstal terlebih dahulu kedalam komputer. Ada beberapa tahapan yang dilakukan sebelum membuat simulasi Traffic Light yaitu menentukan duhulu pengaturaan penyalaan lampu, kemudian lama waktu yang digunakan dan terakhir yaitu membuat simulasinya dengan menggunakan Ladder Diagram dan kemudian mendownload-nya kedalam PLC mikro yang telah dibuat. Berikut tahapan-tahapan parancangan simulasi Traffic Light : Mengatur Penyalaan Lampu Pengaturan penyalaan lampu ini dimaksudkan untuk mengetahui urutan penyalaan lampu. Dalam pengaturan Traffic Light ini digunakan 4 fase dengan penyalaan lampu ke-4 jalan berbeda-beda. Sehingga keadaan penyalaan lampu yang didapat adalah 8 keadaan. Seperti yang tampak pada Tabel 3.2 berikut : Tabel 3.3 Pengaturan nyala lampu Traffic Light Empat fase Keadaan I II III IV V VI VII VIII Jalan 1 H K M M M M M M Jalan 2 M M H K M M M M Jalan 3 M M M M H K M M Jalan 4 M M M M M M H K keterangan : M = Merah K = Kuning H = Hijau Penjelasannya : 1. Keadaan pertama : pada waktu nilai akumulasi timer, lampu hijau jalan 1 dan lampu merah jalan 2, jalan 3, jalan 4 menyala

6 2. Keadaan kedua : pada waktu nilai akumulasi timer, lampu kuning jalan 1 menyala dan lampu merah jalan 2, jalan 3, jalan 4 masih tetap menyala 3. Keadaan ketiga : pada waktu nilai akumulasi timer, lampu hijau jalan 2 menyala dan lampu merah jalan 1, jalan 3, jalan 4 menyala 4. Keadaan keempat : pada waktu nilai akumulasi timer, lampu kuning jalan 2 menyala dan lampu merah jalan 1, jalan 3, jalan 4 masih tetap menyala 5. Keadaan kelima : pada waktu nilai akumulasi timer, lampu hijau jalan 3 menyala dan lampu merah jalan 1, jalan 2, jalan 4 menyala 6. Keadaan keenam : pada waktu nilai akumulasi timer, lampu kuning jalan 3 menyala dan lampu merah jalan 1, jalan 2, jalan 4 masih tetap menyala 7. Keadaan ketujuh : pada waktu nilai akumulasi timer, lampu hijau jalan 4 menyala dan lampu merah jalan 1, jalan 2, jalan 3 menyala 8. Keadaan kedelapan : pada waktu nilai akumulasi timer, lampu kuning jalan 4 menyala dan lampu merah jalan 1, jalan 2, jalan 3 masih tetap menyala Mengatur Lama Waktu Selanjutnya yaitu mengatur lama waktu dari ketiga warna lampu yang ada di 4 jalan yang berbeda dan dijelaskan dengan Tabel 3.2 berikut : Tabel 3.4 Pengaturan lama waktu Traffic Light Empat fase Jalan 1 Jalan 2 Jalan 3 Jalan 4 Lama Lama Lama Lama Lampu Waktu Lampu Waktu Lampu Waktu Lampu Waktu (detik) (detik) (detik) (detik) Merah 36 Merah 36 Merah 36 Merah 36 Kuning 3 Kuning 3 Kuning 3 Kuning 3 Hijau 6 Hijau 6 Hijau 6 Hijau 6

7 3.2.3 Membuat Simulasi Program Traffic Light Empat Fase dengan Ladder Diagram Setelah pengaturan penyalaan lampu dan waktu yang akan digunakan selanjutnya yaitu membuat simulasi Traffic Light menggunakan Ladder Diagram. Berikut tahapan-tahapan membuat Ladder Diagram dengan LD Mikro. Gambar 3.4 Diagram tangga Ikuti langkah-langkah berikut ini untuk membuat diagram tangga diatas menggunaan LDmikro. Langkah 1. Memasukan Keterangan Program - Buka program LDMikro - Pilih menu Instructio, kemudian pilih Insert Comment. Akan muncul tulisan ;--add comment here Gambar 3.5 Tampilan insert comment - Klik 2 kali pada tulisan tersebut untuk memasukan keterangan program - Sebagai contoh, tuliskan keterangan program sebagai berikut : - Klik OK. Gambar 3.6 kotak dialog comment

8 Selain dengan memanggil dari menu, Anda dapat mengaktifkan instruksi Insert Comment ini dengan menekan tombol : (titik koma) pada keyboard Langkah 2. Menambah Satu Baris Anak Tangga (Rung) - Untuk menambah anak tangga, pilih menu Edit, dan kemudian pilih Insert Rung After, maka akan muncul anak tangga kedua. Gambar 3.7 Menambahkan Rung Selain dengan memanggil dari menu, Anda dapat instruksi Insert Rung After ini hanya dengan menekan tombol Shift dengan V secara bersamaan. Sebuah anak tangga yang tidak menghubungkan instruksi apapun akan menyebabkan seluruh diagram tangga tidak dapat dikompilasi. Untuk menghapusnya, tempatkan kursor pada anak tangga tersebut dan pilih Delete Rung dari menu Edit. Dapat juga dengan menekan tombol Shift dan Del secara bersamaan. Langkah 3. Memasukkan Instruksi Kontak - Tempatkan kursor pada anak tangga kedua - Pilih menu Instruction, kemudian pilih Insert Contacts. Sebuah kontak NO (Normally Open) akan muncul pada anak tangga kedua dengan nama default Xnew. Gambar 3.8 Membuat kontak NO

9 Langkah 4. Memberi Nama Kontak - Klik 2 kali pada kontak Xnew tersebut. Akan muncul dialog sebagai berikut : 1 Gambar 3.9 Kotak dialog untuk member nama kontak Ganti tulisan new menjadi 1 - Klik tombol OK. Nama Xnew berubah menjadi X1, seperti berikut ini : Gambar 3.10 Xnew berubah menjadi X1 Langkah 5. Menempatkan Beberapa Input Secara Seri - Tempatkan kursor disebelah kanan kontak X1, seperti beerikut ini : Gambar 3.11 penempatan kursor - Tekan tombol C. Sebuah kontak NO dengan nama default Xnew muncul disebelah kanan kontak X1. Gambar 3.12 menambah input secara seri

10 - Klik 2 kali pada kontak Xnew tersebut untuk memunculkan kotak dialog berikut ini : Gambar 3.13 Kotak dialog mengganti nama kontak - Ganti tulisan new menjadi 2 Gambar 3.14 Mengganti kontak dengan nama 2 - Klik OK. Kontak X1 dan kontak X2 telah tersusun secara seri Gambar 3.15 Kontak X1 dan X2 secara seri Langkah 6. Mengubah Kontak NO Menjadi Kontak NC - Seharusnya kontak X2 adalah kontak NC (Normally Close). Untuk itu, klik ganda kontak X2 sehingga muncul kotak dialog Contacts, kemudian beri tanda cek pada kotak / Negated. Gambar 3.16 Kotak dialog mengubah kontak NO menjadi NC - Klik OK. Kontak X2 telah menjadi kontak NC.

11 Gambar 3.17 Kontak X2 menjadi kontak NC Langkah 7. Memasukkan Instruksi Output - Tempatkan kursor disisi kanan kontak NC X2, - Pilih menu Instruction, kemudian pilih Insert Coil. Akan muncul output Ynew pada diagram tangga, seperti beerikut ini : Gambar 3.18 Memasukkan output Instruksi Insert Coil juga dapat dipanggil dengan menekan tombol L pada keyboard - Klik 2 kali pada Coil Ynew dan ubah nama output new menjadi 1, seperti berikut : Gambar 3.19 Kotak dialog mengganti nama output - Klik OK. Diagram tangga menjadi seperti berikut : Gambar 3.20 Ynew berubah menjadi Y1

12 Langkah 8. Menempatkan Beberapa Instruksi Input Secara Paralel - Untuk memasang parallel, tempatkan kursor di bawah atau di atas kontak yang akan diparalel. Sebagai contoh, disini kontak X1 akan diparalel. Instruksi akan diparalel di bawah kontak X1 Instruksi akan diparalel di atas kontak X1 Ganbar 3.21 Menempatkan instruksi secara parallel - Tekan tombol C untuk mengaktifkan instruksi Insert Contacs. Hasilnya sebagai berikut : Gambar 3.22 Tampilan setelah diparalel Langkah 9. Mengubah Sumber Sinyal Kontak - Seharusnya nama kontak Xnew yang diparalel dengan X1 tersebut adalah Y1. Untuk mengubahnya, klik 2 kali kontak Xnew tersebut. - Ubah Source pada Input pin menjadi Output pin. Ubah juga nama new menjadi 1, seperti gambar berikut ini : Gambar 3.23 Kotak dialog mengubah input pin menjadi output pin - Klik OK. Kontak Xnew telah menjadi Y1 Karena namanya sama, kontak Y1 ini akan memiliki status yang sama dengan output coil Y1. Jadi bila output Y1 aktif, kontak Y1 yang semula

13 terbuka (NO) menjadi tertutup. Sebaliknya bila output Y1 tidak aktif, kontak Y1 kembali terbuka. Gambar 3.24 Tampilan Xnew menjadi Y1 Perhatikan huruf depan kontak dan koil pada diagram di atas. Ada 2 buah huruf yang berbeda, yaitu X dan Y. huruf X akan muncul bila kita memilih Input pin pada Source di kotak dialog Contacts. Sedangkan huruf Y akan muncul bila kita memilih Output pin pada Source di kotak dialog Contacts. Agar mudah diingat anda dapat mengatakan bahwa X selalu identik dengan Input sedangkan Y selalu identik dengan Output. Bila Y digunakan sebagai kontak, maka kontak tersebut mengacu pada koil Y yang bernama sama Instruksi LDmikro 1) Insert comment berfungsi untuk memberikan keterangan/komentar mengenai isi program. 2) Insert contacts berfungsi seperti sebuah saklar yang akan menghubungkan aliran sinyal ke output bila nilainya 1, atau memutuskan aliran sinyal ke output bila nilai 0. 3) Insert OSR berfungsi mendeteksi sisi naik sebuah pulsa, yaitu perubahan kondisi dari nilai 0 ke 1. 4) Insert OSF berfungsi mendeteksi sisi turun sebuah pulsa, yaitu erubahan kondisi dari nilai 1 ke 0. 5) Insert TON berfungsi menunda kondisi 1 hingga delay yang ditentukan telah habis. 6) Insert TOF berfungsi menunda kondisi 0 hingga waktu delay yang ditentukan telah habis.

14 7) Insert RTO berfungsi menunda kondisi 1 hingga jumlah total dari waktu ketika timer ini bekerja mencapai waktu delay yang ditentukan. 8) Insert CTU berfungsi menyimpan jumlah pulsa yang masuk dengan hitungan naik (increment) ke dalam sebuah variabel, dan menghasilkan kondisi 1 bila naik variabel tersebut lebih besar atau sama dengan angka yang telah ditentukan. 9) Insert CTD berfungsi menyimpan jumlah pulsa yang masuk dengan hitungan turub (decrement) ke dalam sebuah variabel, dan menghasilkan kondisi 1 bila naik variabel tersebut lebih besar atau sama dengan angka yang telah ditentukan. 10) Insert CTC berfungsi menyimpan jumlah pulsa yang masuk dengan hitungan naik (increment) ke dalam sebuah variabel, dan menghasilkan kondisi 0 bila naik variabel tersebut lebih besar atau sama dengan angka yang telah ditentukan. 11) Insert EQU berfungsi menghasilkan kondisi 1 ketika nilai variabel sama dengan nilai yang ditentukan. 12) Insert NEQ berfungsi menghasilkan kondisi 1 ketika nilai variabel tidak sama dengan nilai yang ditentukan. 13) Insert GRT berfungsi menghasilkan kondisi 1 ketika nilai variabel lebih besar dari nilai yang ditentukan. 14) Insert GEQ menghasilkan kondisi 1 ketika nilai variabel lebih besar atau sama dengan nilai yang ditentukan. 15) Insert LES menghasilkan kondisi 1 ketika nilai variabel lebih kecil dari nilai yang ditentukan. 16) Insert LEQ berfungsi menghasilkan kondisi 1 ketika nilai variabel lebih lebih kecil atau sama dengan nilai yang ditentukan. 17) Insert open-circuit berfungsi menghasilkan kondisi 0. 18) Insert short-circuit berfungsi menghasilkan kondisi 1. 19) Insert master control delay berfungsi untuk menghidupkan semua anak tangga yang diapit bila instruksi bernilai 1, dan akan dimatikan bila bernilai 0.

15 20) Insert coil berfungsi sebagai output, sama halnya pada ledder diagram. 21) Insert RES berfungsi membuat nilai variabel suatu timer bila bernilai 1 atau couter menjadi 0 (di-reset). 22) Insert MOV berfungsi memasukan nilai atau variabel pada kolom source ke dalam variabel pada kolom destination bila instruksi bernilai 1. 23) Insert ADD berfungsi membuat nilai atau variabel pada kolom kedua dijumlahkan dengan kolom ketiga. Hasil penjumlahan tersebut dimasukan ke dalam variabel di kolom pertama atau kolom destination bila instruksi ini bernilai 1. 24) Insert SUB berfungsi membuat nilai atau variabel pada kolom kedua dikurangkan dengan kolom ketiga. Hasil pengurangan tersebut dimasukan ke dalam variabel di kolom pertama atau kolom destination bila instruksi ini bernilai 1. 25) Insert MUL berfungsi membuat nilai atau variabel pada kolom kedua dikalikan dengan kolom ketiga. Hasil perkalian tersebut dimasukan ke dalam variabel di kolom pertama atau kolom destination bila instruksi ini bernilai 1. 26) Insert DIV berfungsi membuat nilai atau variabel pada kolom kedua dibagi dengan kolom ketiga. Hasil pembagi merupakan pembulatan ke bawah yang kemudian dimasukan ke dalam variabel di kolom pertama atau kolom destination bila instruksi ini bernilai 1. 27) Insert shift register berfungsi kumpulan sebuah variabel. 28) Insert look-up table berfungsi sebagai sekelompok data angka yang memiliki nomor indeks dari 0 sampai count-1. 29) Insert piecewise linear berfungsi untuk membuat linearisasi berupa garis lurus yang melalui beberapa titik kordinat yang diberikan. 30) Insert formtteed string over UART berfungsi untuk mengirim data berupa variabel dan teks melalui komunikasi serial UART ke komputer. 31) Insert UART send berfungsi mengirim data melalui komunikasi serial UART ke komputer.

16 32) Inser UART receive berfungsi menerima data dari komputer melalui komunikasi serial UART. 33) Insert set PWM output berfungsi untuk mengaturan lebar pulsa/sinyal digital. 34) Insert A/D converter read berfungsi untuk membaca tegangan analog. 35) Insert make persistent berfungsi menyimpan nilai suatu variabel ke dalam EEPROM, ketika instruksi mendapat nilai 1. 36) Instruksi make normal berfungsi untuk membuat kontak atau koil tersebut menjadi NO. Instruksi ini hanya dapat dipakai pada koil. 37) Instruksi make nagate berfungsi membuat kontak atau koil menjadi NC. Instruksi ini hanya dapat dipakai pada koil. 38) Instruksi set-only berfungsi untuk menjalankan koil apabila diberi masukan 1. 39) Instruksi reset-only berfungsi mendeteksi sisi turun sebuah pulsa yaitu perubahan 1 ke 0.

17 Gambar 3.25 merupakan simulator proses kontrol Traffic Light : Gambar 3.25 Simulator Program Traffic Light

18 Setelah pembuatan program simulasi dengan Ladder Diagram tahap selanjutnya yaitu : 1.) Menentukan MCU Parameters Caranya klik Setting MCU Parameters, Akan muncul kotak PLC Configuration. Ada tiga kolom pada PLC Configuration yaitu cycle time, cristal frequency dan UART Baund Rate. Cycle time ini adalah lamanya memasukan program ke hardwere (waktu scan). Dan cristal frequency adalah nilai komponen cristal yang digunakan. Seperti yang tampak pada gambar berikut : Gambar 3.26 Menentukan MCU Parameters Pada kotak dialog Cycle Time (ms) ganti dengan angka 10.0, Dan pada kotak dialog Crystal Frequency (MHz) Gambar 3.27 Kotak Dialog MCU Parameters 2.) Menentukan Mikrocontroller yang digunakan Sebelum kita ke tahapan selanjutnya kita harus terlubih dahulu mengubah settingan Mikrocontrollernya. Settingan Mikrocontrollernya harus sesuai dengan Mikrochip yang kita gunakan. Caranya klik Settings Microcontroller Microchip PIC16F PDIP, seperti pada gambar dibawah ini :

19 Gambar 3.28 Pengaturan Mikrocontroller 3.) Menentukan Pin Selanjutnya kita mengganti Pin-Pin atau kaki-kaki yang akan kita gunakan. Caranya yaitu : Klik Double atau klik 2x pada kolom Pin On Processor seperti yang ditunjukan pada gambar : Gambar 3.29 Pin On Processor Setelah itu, akan muncul kotak dialog sebagai berikut : Tentukan sesuai dengan pin yang akan digunakan Kemudian klik OK Gambar 3.30 Kotak Dialog Pin On Processor

20 Gambar 3.31 berikut merupakan pin-pin yang telah dipilih dan yang digunakan pada mikrokontroller PIC16F877 untuk mengontrol penyalaan lampu Traffic Light. Gambar 3.31 Pin On Processor yang digunakan 3.3 Rangkaian Simulasi Traffic Light Empat Fase Rangkaian Traffic Light nantinya merupakan output atau keluaran untuk mengetahui hasil simulasi program yang telah dibuat. Gambar 3.32 berikut adalah gambar perancangan Traffic Ligth Empat Fase : Jalan 2 36 detik 3 detik 5 detik 36 detik 3 detik 5 detik Jalan 3 Jalan 1 36 detik 3 detik 5 detik 36 detik 3 detik 5 detik Jalan 4 Gambar 3.32 Perancangan Traffic Light Empat Fase

21 Gambar 3.33 ini adalah penempatan pin-pin pada Mikrokontroller PIC16F877 yang akan disambungkan pada lampu indikator Traffic Light. Kuning Jalan 3 Hijau Jalan 3 Merah Jalan 3 Kuning Jalan 2 Hijau Jalan 2 Merah Jalan 2 Kuning Jalan 4 Hijau Jalan 4 Merah Jalan 4 Merah Jalan 1 Kuning Jalan 1 Hijau Jalan 1 Gambar 3.33 Penempatan Pin-pin pada Mikrokontroller Dalam pembuatan Miniatur Traffic Light ini bahan yang diperlukan yaitu: 1. 4 Buah Lampu Led berwarna Merah 2. 4 Buah Lampu Led berwarna Kuning 3. 4 Buah Lampu Led berwarna Hijau Buah Resistor 5. Papan Multiplex ukuran 40x60 6. Cat Hitam, Putih, dan Abu-abu 7. Kabel Pelangi 6 Meter Dan alat yang digunakan yaitu : 1. Solder 2. Pensil 3. Timah 4. Bor

22 Langkah pembuatan Miniatur Traffic Light yaitu : 1. Siapkan papan multiplex sebagai tempat untuk meletakkan lampu led yang akan menjadi indikator dari Traffic Light 2. Gambar papan tersebut dengan gambar jalan yang memiliiki 4 persimpangan dengan menggunakan pensil dan beri nama dimasingmasing jalan dengan nama jalan1, jalan2, jalan3 dan jalan4 3. kemudian beri 3 baris titik dengan jarak sekitar 7 cm di setiap masingmasing jalan tersebut. 4. lubangi semua titik dengan dengan menggunakan bor, diukur sesuai ukuran led yang digunakan, tapi.tidak melebihinya. 5. Selanjutnya menempatkan led-led tersebut dari atas papan di titik-titik yang telah dilubangi, sesuai dengan urutan warna yaitu merah, kuning, hijau. 6. Mengeluarkan kaki-kaki led melalui lubang yang telah dibuat untuk disambungkan dengan PLC Mikro menggunakan kabel pelangi atau kabel pita yang telah disediakan. 7. Sebelum disambungkan dengan kabel, terlebih dahulu led disambungkan dengan resistor dengan cara disolder dan diberi timah. Resistor ini digunakan untuk menahan tegangan yang masuk ke led agar led tersebut tidak hangus. 8. Dari resistor kemudian disambungkan ke kabel dan ke Pin Mikrokontroller PIC16F877 sesuai dengan pin-pin yang telah diatur sebelumnya pada pemmbuatan Ladder Diagram. 9. Terakhir cat papan tersebut dengan cat berwarna Abu-abu untuk jalan dan hitam putih untuk zebra cross agar tampilan miniature traffic light terlihat bagus.

23 3.4 Sistem Pengalihan Daya Sistem pengalih daya otomatis adalah suatu sistem yang digunakan untuk mengalihkan sistem daya listrik dari PLN ke Aki ataupun sebaliknya. Prinsip dasarnya adalah apabil daya listrik PLN mengalami pemadaman akibat gangguan, maka dengan sendirinya sistem pengalih daya otomatis akan menghidupkan Aki secara otomatis. Alat pengalih daya otomatis atau ATS ( Automatic Transfer Switch ) ditunjukkan pada gambar 3.34 berikut: INV (-) INV ) (+) 1 5 R2 4 R1 8 A1 K2 2 R2 Beban Aki (-) Aki (+) A1 2 K1 R1 A2 7 A2 7 Beban Gambar 3.34 Rangkaian pengalih daya otomatis Adapun alat dan bahan yang digunakan pada rangkaian ATS adalah: Alat : 1. Obeng 2. Tang potong, tang kupas, tang lancip 3. Bor 4. Volt Meter 5. Kontaktor 6. Relay 7. MCB Bahan : 1. Kabel penghantar NYAF 2. Konektor

24 3.4.1 Proses Kerja Cara pembuatan rangkaian kontrol : Proses pengerjaannya dengan urutan sebagai berikut : 1. Sumber dari PLN dihubungkan ke kontak NC 5 relay 1 dan mcb. 2. Keluaran NC 8 relay 1 dihubungkan ke koil A1 kontaktor 2 3. Masukan kontak NC 5 relay 1 dihubungkan dengan Relay 2 pada koil2 4. Keluaran koil A2 kontaktor 2 dan koil 7 relay 2 dihubungkan dengan beban. 5. MCB dihubungkan ke positif inverter dan di hubungkan ke kontak NC 5 relay 2 6. Keluaran kontak NC 8 relay dihubungkan ke sumber positif Aki. 7. Masukan mcb di hubungkan ke kontak NC 1 relay 2 8. Keluaran kontak NC 4 relay 2 dihubungkan ke koil A1 kontaktor 1 dan ke koil 2 relay Prinsip kerja Pengalih Daya Otomatis Prinsip kerjanya adalah berdasarkan prinsip kontak penghubung dan kontak pemutus (No dan Nc) pada kontaktor dan relay. Saat arus dari PLN normal ketika PLN sedang hidup K2 dalam keadaan On jika PLN mati maka R1 kontak 5 8 terhubung dan menghidupkan Aki. Aki terhubung Inverter bekerja, K1 bekerja dan melayani beban. Ketika PLN kembali hidup R2 kontak 2 7 aktif dan memutuskan sumber Aki, sumber Aki putus maka K1 tidak bekerjadan K2 kembali aktif.

BAB III PEMBUATAN ALAT DAN IMPLEMENTASI

BAB III PEMBUATAN ALAT DAN IMPLEMENTASI BAB III PEMBUATAN ALAT DAN IMPLEMENTASI Perancangan alat pada tugas akhir ini meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Langkah perancangan yang pertama kali dilakukan adalah

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 13 BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Perancangan Sistem Aplikasi ini membahas tentang penggunaan IC AT89S51 untuk kontrol suhu pada peralatan bantal terapi listrik. Untuk mendeteksi suhu bantal terapi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan dan pembuatan dilaksanakan di Laboratorium Teknik Kendali

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013. Perancangan alat penelitian dilakukan di Laboratorium Elektronika, Laboratorium

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012 28 METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012 hingga Januari 2014, dilakukan di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 30 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Dalam membuat suatu alat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu bagaimana cara merancang sistem yang akan diimplementasikan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Diagram Alir yang akan dilakukan pada penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian. 32 33 3.1.1 Penjelasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Prosedur Perancangan Prosedur perancangan merupakan langkah langkah dalam pembuatan tugas akhir ini. Dan prosedur perancangan ini digambarkan pada diagram alir berikut:

Lebih terperinci

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT BAB III CARA PEMBUATAN ALAT 3.1 Membuat Meja Dudukan Miniatur Pertama yang harus dilakukan dalam pembuatan Miniatur Lampu Lalu Lintas Perempatan Dan Pertigaan Jalan Berbasis PLC yaitu dengan membuat meja

Lebih terperinci

Rancang Bangun PLC ( Programmable Logic Control ) Dengan Mempergunakan Mikrokontroler ATmega8

Rancang Bangun PLC ( Programmable Logic Control ) Dengan Mempergunakan Mikrokontroler ATmega8 Rancang Bangun PLC ( Programmable Logic Control ) Dengan Mempergunakan Mikrokontroler ATmega8 OLEH : Kamaruddin, Bidayatul Armynah, Dahlang Tahir Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : November 2011 Maret 2013 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

INDRA BUDIMAN

INDRA BUDIMAN This image cannot currently be displayed. APLIKASI SOFTWARE LD-MICRO PADA PEMROGRAMAN MIKROKONTROLLER PIC16F877 SEBAGAI PENGGANTI PLC APLIKASI PADA PERANCANGAN SISTEM KONTROL TEMPAT PARKIR MOBIL Diajukan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 36 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Rangkaian Perancangan sistem traffic light pada empat persimpangan pada jalan raya ini menggunakan Arduino uno, yang berfungsi untuk mengontrol atau memonitor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu Tangkis Indoor Pada lapangan bulu tangkis, penyewa yang menggunakan lapangan harus mendatangi operator

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram PLN merupakan sumber daya yang berasal dari perusahaan listrik Negara yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah saklar yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Blok Diagram LED indikator, Buzzer Driver 1 220 VAC Pembangkit Frekuensi 40 KHz 220 VAC Power Supply ATMEGA 8 Tranduser Ultrasounik Chamber air Setting Timer Driver 2 Driver

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. ALAT DAN BAHAN Dalam perencanaan dan pembuatan mesin penetas telur yang dikendalikan oleh microcontroler ATmega8535 dengan penampil LCD ini dalam pengerjaanya melalui

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain : BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain : Komputer juga dapat digunakan untuk mengontrol lampu listrik rumah dengan

Lebih terperinci

Buku Instruksi Outseal PLC 1.0.1

Buku Instruksi Outseal PLC 1.0.1 Buku Instruksi Outseal PLC 1.0.1 Kami bangga menggunakan teknologi karya anak bangsa PLC karya anak bangsa Agung Bakhtiar Tangga update buku: 28 Desember 2017 Outseal adalah sebuah PLC karya anak bangsa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI PLC (Programable Logic Control) adalah kontroler yang dapat diprogram. PLC didesian sebagai alat kontrol dengan banyak jalur input dan output. Pengontrolan dengan menggunakan PLC

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alur Penelitian Diagram alur penelitian merupakan runtutan lajur yang ditempuh dalam menyeselaikan alat PENITI s yang digambarkan pada gambar : Mulai Perancangan Studi

Lebih terperinci

PERANCANGAN MINIATUR TRAFFIC LIGHT DENGAN MEMPERGUNAKAN PENGENDALI PORT PARALEL

PERANCANGAN MINIATUR TRAFFIC LIGHT DENGAN MEMPERGUNAKAN PENGENDALI PORT PARALEL PERANCANGAN MINIATUR TRAFFIC LIGHT DENGAN MEMPERGUNAKAN PENGENDALI PORT PARALEL Eka Wahyudi 1, Desi Permanasari 2 1,2 Program Studi Diploma III Teknik Telekomunikasi, Purwokerto 1 ekawahyudi@akatelsp.ac.id

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Microco ntroller ATMeg a 16. Program. Gambar 3.1 Diagram Blok sterilisator UV

BAB III METODE PENELITIAN. Microco ntroller ATMeg a 16. Program. Gambar 3.1 Diagram Blok sterilisator UV 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Blok Sterilisator UV STAR 1,3,6 jam Microco ntroller ATMeg a 16 Driver Lampu LCD Lampu On Hourmeter RESET Driver Buzzer Buzzer Program Gambar 3.1 Diagram Blok

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Perancangan Alat 3.1.1. Blok Diagram Blok kontrol sistem penjejak matahari 4 arah adalah sebagai berikut : Gambar 3.1 Blok Perancangan Sistem Kontrol Sistem

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB I PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengujian Fungsi Relay Tegangan Lebih Tipe BE4-27/59 4.1.1 Tujuan 1. Melaksanakan praktikum pengujian fungsi relay tegangan lebih tipe BE4-27/59. 2. Mengetahui cara fungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 MIKROKONTROLER Mikrokontroler yang digunakan dalam tugas akhir ini, merupakan produk ATMEL yaitu ATMega16, yang memiliki kapasitas flash memory sebesar 16 kbyte. Sehingga mikrokontroler

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat suatu alat yang dapat mengontrol piranti rumah tangga yang ada pada

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Diagram alir digambarkan pada gambar berikut :

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Diagram alir digambarkan pada gambar berikut : BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini di perlukan diagram alir yang digunakan untuk mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan alat ini.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun komponen-komponen penting dalam pembuatan perancangan alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun komponen-komponen penting dalam pembuatan perancangan alat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Komponen yang digunakan Adapun komponen-komponen penting dalam pembuatan perancangan alat pembangkit sinyal EKG menggunakan IC 14521 dan IC 14017 antara lain: Tabel 3.

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan alat ini adalah untuk mewujudkan gagasan dan didasari oleh teori serta fungsi dari software arduino dan perangkat remote control,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu : III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilakukan di laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lampung yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Diagram blok cara kerja alat digambarkan sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Diagram blok cara kerja alat digambarkan sebagai berikut : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Sistem Diagram blok cara kerja alat digambarkan sebagai berikut : Gambar 3.1 Blok Diagram 3.2 Cara Kerja Diagram Blok Sistem Finger sensor terdiri dari LED

Lebih terperinci

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK BAB IV METODE KERJA PRAKTEK sebagai berikut : Metode yang digunakan dalam pengerjaan kerja praktek ini adalah 1. Wawancara, yaitu bertanya secara langsung kepada asisten laboratorium mikrokontroler untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI RANCANG BANGUN ALAT

BAB III METODOLOGI RANCANG BANGUN ALAT BAB III METODOLOGI RANCANG BANGUN ALAT 3.1. Metode Perancangan Pada perancangan alat ini terbagi menjadi dua metodologi, yang pertama pembuatan sistem hardware dan yang kedua pembuatan sistem yang akan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : Juli 2010 November 2010 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. tabung V maka penulis membuat diagram dan mekanis system sebagai

BAB III METODE PERANCANGAN. tabung V maka penulis membuat diagram dan mekanis system sebagai BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Diagram Mekanis Sistem Untuk memudahkan dalam pembuatan alat Mixer menggunakan tabung V maka penulis membuat diagram dan mekanis system sebagai gambaran ketika melakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan komponen yang digunakan untuk pembuatan rangkaian modul. adalah sebagai berikut : 3. Kapasitor 22nF dan 10nF

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan komponen yang digunakan untuk pembuatan rangkaian modul. adalah sebagai berikut : 3. Kapasitor 22nF dan 10nF 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 BAHAN Bahan komponen yang digunakan untuk pembuatan rangkaian modul adalah sebagai berikut : 3.1.1 Rangkaian Minimum System Komponen yang digunakan pada rangkaian minimum

Lebih terperinci

NO NAMA BARANG SPESIFIKASI JUMLAH

NO NAMA BARANG SPESIFIKASI JUMLAH BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN 3.1 Perencanaan dan Perhitungan Bahan Dalam pengoperasian motor induksi tiga fasa direncanakan menggunakan PLC ZEN, sebagai alat control utamanya. Selain PLC ZEN juga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sistem Hot Plate Magnetic Stirrer Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Diagram Blok alat 20 21 Fungsi masing-masing

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Kerja Panel Kontrol Lift BAB III LANDASAN TEORI Gambar 3.1 Lift Barang Pada lift terdapat 2 panel dimana satu panel adalah main panel yang berisi kontrol main supaly dan control untuk pergerakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. 44 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALA 3.1 Perancangan Hardware 3.1.1 Perancangan Alat Simulator Sebagai proses awal perancangan blok diagram di bawah ini akan sangat membantu untuk memberikan rancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan. 33 BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Diagram Blok Sistem Dalam perancangan ini menggunakan tiga buah PLC untuk mengatur seluruh sistem. PLC pertama mengatur pergerakan wesel-wesel sedangkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Elektro Universitas Lampung. Penelitian di mulai pada bulan Oktober dan berakhir pada bulan Agustus 2014.

METODE PENELITIAN. Elektro Universitas Lampung. Penelitian di mulai pada bulan Oktober dan berakhir pada bulan Agustus 2014. 22 III. METODE PENELITIAN 3. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas ng. Penelitian di mulai pada bulan Oktober 202 dan berakhir

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN 42 BAB III METODA PENELITIAN 3.1. Komponen yang digunakan lain: Adapun komponen-komponen penting dalam pembuatan modul ini antara 1. Lampu UV 2. IC Atmega 16 3. Termokopel 4. LCD 2x16 5. Relay 5 vdc 6.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis

BAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis BAB III PERANCANGAN 3.1. Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis Mikrokontroler Arduino 3.1.1 Spesifikasi Detektor Tegangan Detektor tegangan ini berperan sebagai pendeteksi besaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. ANALISIS 3.1.1 Analisis Masalah Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan oleh penulis sebelumnya, bahwa dengan perkembangan kemajuan kehidupan manusia di tuntut untuk

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Sistem pengendalian otomatis generator pada saat listrik padam, berfungsi untuk mengalihkan sumber catu daya listrik, dari listrik PLN ke listrik yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Perancangan Blok Diagram Dalam perancangan alat sangat diperlukan blok diagram sebagai acuan dan cara kerja penulis untuk memetakan pekerjaan yang akan dibuat, dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Spesifikasi Baterai Berikut ini merupakan spesifikasi dari baterai yang digunakan: Merk: MF Jenis Konstruksi: Valve Regulated Lead Acid (VRLA)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat dalam kehidupan manusia. Banyaknya aktifitas manusia menyebabkan banyaknya sarana yang digunakan untuk mempermudah kegiatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Programmable Logic Controller Proses di berbagai bidang industri manufaktur biasanya sangat kompleks dan melingkupi banyak subproses. Setiap subproses perlu dikontrol secara seksama

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat 29 BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan secara lebih rinci mengenai perencanaan dan pembuatan dari alat UV Room Sterilizer. Akan tetapi sebelum melakukan pembuatan alat terlebih dahulu

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Prancangan Alat 3.1.1 Blok Diagram Sollar Cell Regulator DC Aki Lampu LED Rangkaian LDR Switch ON/OFF Lampu Inverter Gambar 3.1 Blok Diagram 37 38 3.1.2 Rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini penulis memaparkan analisis permasalahan yang diangkat yang disajikan dengan diagram dan flowchart serta dipaparkan juga perancangan sistem yang akan

Lebih terperinci

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUJUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUJUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUJUAN 1.1.1 Tujuan Khusus Mahasiswa memiliki ilmu pengetahuan, memiliki keterampilan dan mempunyai sikap kerja yang diperlukan untuk mengidentifikasi, menjelaskan karakteristik dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Perancangan Perangkat Keras Hasil perancangan alat penetas telur berbasis Mikrokontroler ATMega8535 ini terbagi atas pabrikasi box rangkaian dan pabrikasi rangkaian

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN

BAB III RANCANG BANGUN 26 BAB III RANCANG BANGUN 3.1. Tujuan Perancangan. Dalam pembuatan suatu alat, perancangan merupakan tahapan yang sangat penting dilakukan. Tahapan perancangan merupakan suatu tahapan mulai dari pengamatan,

Lebih terperinci

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC)

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC) PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC) Tujuan Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta mampu : Memahami fungsi PLC Mampu membuat program PLC Mampu menerapkan PLC untuk menyelesaikan permasalahan kontrol

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT

BAB III PEMBUATAN ALAT BAB III PEMBUATAN ALAT 3.1 Blok Diagram Pada dasarnya rangkaian sistem pemadam kebakaran otomatis berbasis mikrokontroler ini terdiri dari beberapa rangkaian, maka blok diagram sangatlah penting dalam

Lebih terperinci

USER MANUAL PINTU GESER OTOMATIS MATA DIKLAT:SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA

USER MANUAL PINTU GESER OTOMATIS MATA DIKLAT:SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA USER MANUAL PINTU GESER OTOMATIS MATA DIKLAT:SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA SISWA TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI 2 JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 3 BOYOLANGU CREW

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus 2009, dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium Sistem

Lebih terperinci

BAB III. RANCANG BANGUN ALAT

BAB III. RANCANG BANGUN ALAT BAB III. RANCANG BANGUN ALAT 3.1 Perancangan Sistim Mekanik Alat Komponen penggerak utama dari alat ini adalah dengan menggunakan Motor DC 12 Volt. Empat buah Motor DC yang terpasang pada alat pemisah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 39 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik Eskalator. Sedangkan untuk pembuatan

Lebih terperinci

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan

Lebih terperinci

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel A. Tujuan Mahasiswa mampu dan terampil melakukan pemasangan instalasi listrik secara seri, paralel, seri-paralel, star, dan delta. Mahasiswa mampu menganalisis rangkaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat 1. Toolset 2. Solder 3. Amplas 4. Bor Listrik 5. Cutter 6. Multimeter 3.1.2 Bahan 1. Trafo tipe CT 220VAC Step down 2. Dioda bridge 3. Dioda bridge

Lebih terperinci

PROTOTIPE PALANG PINTU OTOMATIS UNTUK BUSWAY BERBASIS INFRA RED

PROTOTIPE PALANG PINTU OTOMATIS UNTUK BUSWAY BERBASIS INFRA RED PROTOTIPE PALANG PINTU OTOMATIS UNTUK BUSWAY BERBASIS INFRA RED Suratun 1, Sri Nur Anom 2 1 Dosen Tetap Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun Bogor. Jl. KH Sholeh Iskandar

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULASI LAMPU PENERANGAN LORONG KAMAR HOTEL MENGGUNAKAN SENSOR PID (Passive Infrared Detector)

RANCANG BANGUN SIMULASI LAMPU PENERANGAN LORONG KAMAR HOTEL MENGGUNAKAN SENSOR PID (Passive Infrared Detector) RANCANG BANGUN SIMULASI LAMPU PENERANGAN LORONG KAMAR HOTEL MENGGUNAKAN SENSOR PID (Passive Infrared Detector) Zilman Syarif 1, Duma Pabiban 2, Azwar Anas 3 Abstrak : Lorong merupakan sarana area untuk

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, sebab dengan menganalisa komponen yang digunakan maka alat yang akan dibuat dapat

Lebih terperinci

Apa Itu PLC? Gambar 1.1 Penggunaan PLC di industri

Apa Itu PLC? Gambar 1.1 Penggunaan PLC di industri Apa Itu PLC? PLC atau diterjemahkan sebagai kontroler yang dapat diprogram (Programmable Logic Controller), adalah sebuah komputer khusus yang banyak digunakan untuk otomatisasi proses produksi di industri.

Lebih terperinci

Desain Model dan Simulasi PLC-Mikrokontroler sebagai Modul Pembelajaran Berbasis PLC

Desain Model dan Simulasi PLC-Mikrokontroler sebagai Modul Pembelajaran Berbasis PLC JTERA - Jurnal Teknologi Rekayasa, Vol. 2, No. 2, Desember 2017, Hal. 73-82 p-issn 2548-737X e-issn 2548-8678 Desain Model dan Simulasi PLC-Mikrokontroler sebagai Modul Pembelajaran Berbasis PLC Qory Hidayati,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... INTISARI... ABSTRACT... i ii iii iv vi viii ix xii xii

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB III PROSES PERANCANGAN BAB III PROSES PERANCANGAN 3.1 Tinjauan Umum Perancangan prototipe sistem pengontrolan level air ini mengacu pada sistem pengambilan dan penampungan air pada umumnya yang terdapat di perumahan. Tujuan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan software. Berikut adalah spesifikasi-spesifikasi yang terdapat di dalam sistem :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan software. Berikut adalah spesifikasi-spesifikasi yang terdapat di dalam sistem : BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 yaitu untuk hardware dan software. Berikut adalah spesifikasi-spesifikasi yang terdapat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PEANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Pendahuluan Dalam Bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat yang ada pada Perancangan Dan Pembuatan Alat Aplikasi pengendalian motor DC menggunakan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM MIKROPOSESOR & INTERFACING

MODUL PRAKTIKUM MIKROPOSESOR & INTERFACING MODUL PRAKTIKUM MIKROPOSESOR & INTERFACING Oleh Fitri Adi Iskandarianto, ST, MT Andi Rahmadiansah, ST. MT Lab ab.. Workshop Instrumentasi D3-Teknik Instrumentasi Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa mampu memasang dan menganalisis 2. Mahasiswa mampu membuat rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 3.1 Umum Sebuah robot adalah kesatuan perangkat yang tersusun dari mekanik yang di dalamnya tertanam serangkaian elektrik dengan fungsi dan kerja yang dapat ditentukan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk

Lebih terperinci