BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Dasar Animasi a. Squash and Stretch b. Anticipation c. Staging

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Dasar Animasi a. Squash and Stretch b. Anticipation c. Staging"

Transkripsi

1 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Dasar Animasi Prinsip dasar animasi diperkenalkan oleh Ollie Johnston dan Frank Thomas, animator Disney pada tahun 1930-an menjadi dasar utama dalam perkembangan animasi, diadopsi dari animasi produksi Walt Disney. 12 Prinsip dasar animasi Johnston dan Thomas diterbitkan pada tahun 1981 dalam buku The Illusion of Life: Disney Animation. Dalam buku The Animator s Survival Kit yang diterbitkan oleh Richard Williams, 12 prinsip dasar animasi tersebut dijelaskan seebagai berikut: a. Squash and Stretch Sebuah gerakan yang dipakai dalan animasi untuk memperlihatkan gerakan objek yang lebih alami dan hidup, membedakan sifat kelenturan dan kekakuan suatu objek dengan menggambarkan distorsi bentuk objek saat dalam pergerakan, sehingga membuat objek terlihat hidup. b. Anticipation Merupakan sebuah gerakan awal untuk sebuah aksi yang ingin dilakukan, gerakan antisipasi ini untuk mempertegas gerakan yang akan dilakukan. Berdasarkan antisipasi yang dilakukan, maka gerakan aksi yang terjadi dapat menghasilkan gerakan reaksi sehingga animasi berjalan dengan baik. Gerakan antisipasi selalu berlawanan arah dengan arah reaksi yang dihasilkan. c. Staging Merupakan bentuk presentasi peletakan objek dari sebuah ide cerita dalam bentuk visual sehingga mendapatkan mood dan komposisi visual yang baik dan seimbang dan menghasilkan sebuah gambar yang bagus. d. Straight Ahead Action and Pose to Pose Action Straight Ahead Action merupakan teknik pengerjaan animasi yang dilakukan langsung secara frame by frame, konsistensi kualitas gambar terjaga karena dikerjakan oleh satu orang saja dari awal, tapi memakan waktu pengerjaan yang lama. Sedangkan Pose to Pose Action merupakan teknik pengerjaan 22

2 23 animasi yang dilakukan dengan animator yang pertama hanya menggambar keyframe-keyframe tertentu saja, kemudian untuk in-between keyframe tersebut dilanjutkan oleh animator lain, sehingga waktu pengerjaan menjadi lebih singkat. e. Follow Through and Overlapping Action Follow Through merupakan gerakan reaksi dari gerakan aksi yang dilakukan yang berkaitan dengan objek, misalnya gerakan rambut yang maju ke depan saat berhenti berlari. Sedangkan Overlapping Action merupakan gerakan berulang-ulang yang terus terjadi sepanjang gerakan aksi, misalnya gerakan dari telinga kelinci yang melompat, telinga kelinci tersebut masih bergerak walaupun setelah kelinci tersebut berhenti melompat. f. Slow In and Slow Out Merupakan rangkaian gerakan yang sesuai dengan hukum dinamika gerak dalam fisika yang mempengaruhi gerakan objek. Slow In merupakan gerakan awal yang lambat kemudian menjadi cepat, sedangkan Slow Out merupakan gerakan awal yang cepat kemudian melambat. g. Arcs Merupakan suatu alur pergerakan tubuh makhluk hidup yang bergerak secara smooth atau halus dan realistik yang membentuk suatu gerakan yang melingkar. h. Secondary Action Merupakan gerakan tambahan hasil dari gerakan sebelumnya yang berfungsi untuk memperkuat gerakan awal sehingga gerakan aksi terlihat lebih hidup dan menarik. i. Timing Timing merupakan hal yang terpenting dalam animasi, timing menetukan waktu untuk seluruh gerakan yang terjadi, cepat atau lambat suatu gerakan sehingga dapat menghasilkan mood dan membangun emosi sebuah gerakan. j. Exaggeration Merupakan gerakan untuk melebih-lebihkan dan mendramatisir suatu gerakan secara hiperbola dan ekstrim untuk menghasilkan efek lucu yang dipakai untuk menghibur dalam animasi.

3 24 k. Solid Drawing Merupakan konsistensi kualitas suatu gambar karakter yang memiliki volume dan pencahayaan yang baik yang dapat menghasilkan karakter yang menarik. l. Appeal Merupakan tampilan visual dan gaya animasi yang dipakai dalam animasi untuk mengidentifikasikan selera audiens terhadap gaya visual sehingga dapat menghasilkan gaya visual yang cocok dengan target audiens Teori Warna Terdapat tiga variabel penting dalam warna yaitu Hue, Saturation, dan Value. Teori dasar warna pertama kali yang dikemukakan adalah Teori Brewster pada tahun Teori ini membagi warna menjadi empat kelompok warna, yaitu warna primer, warna sekunder, warna tersier dan warna netral. 1. Warna Primer Merupakan warna dasar dari teori warna Brewster yang terdiri dari warna Merah, Biru dan Kuning. 2. Warna Sekunder Merupakan warna yang dihasilkan dari pencampuran 2 warna primer dengan proporsi 1:1. Perpaduan warna Merah dan Kuning menghasilkan warna Orange. Perpaduan warna Merah dan Biru menghasilkan warna Ungu. Perpaduan warna Biru dan Kuning menghasilkan warna Hijau. 3. Warna Tersier Merupakan warna yang dihasilkan dari pencampuran warna primer dengan warna sekunder. Misalnya perpaduan warna Kuning dengan Orange menghasilkan warna Yellow Orange. 4. Warna Netral Merupakan warna yang dihasilkan dari pencampuran ketiga warna dasar Merah-Kuning-Biru dengan proporsi 1:1:1 menghasilkan warna Hitam Teori Komunikasi Kata komunikasi berasal dari kata communis dari bahasa Latin yang mempunyai arti umum atau bersama. Komunikasi merupakan sebuah kegiatan penyampaian dan penerimaan pesan, ide atau gagasan yang terjadi antara dua pihak,

4 25 berfungsi untuk menukar informasi, pikiran, pendapat dan pengertian seseorang kepada pihak lain. Berdasarkan tujuannya, komunikasi dibedakan menjadi empat, yaitu identifikasi, informasi, promosi dan ambience. Menurut Yongky Safanayong dalam bukunya yang berjudul Desain Komunikasi Visual Terpadu, disebutkan bahwa terdapat empat unsur penting dalam proses komunikasi. 1. Sumber / Pembuat Sandi (Source / Encoder) 2. Pesan (Message) 3. Saluran (Channel) 4. Penerima / Pengurai Sandi ( Receiver / Decoder) Pesan merupakan hal terpenting dari komunikasi. Pesan adalah tujuan utama dari suatu komunikasi. Untuk merumuskan pesan yang efektif terdapat tiga tahapan yang dapat diperoleh melalui pendekatan rasional dan emosional. 1. Melahirkan pesan. 2. Mengevaluasi pesan. 3. Memilih dan menyampaikan pesan Teori Film Pendek Film pendek merupakan sebuah bentuk film dengan durasi yang tidak terlalu lama dan dapat menyampaikan pesan dengan komunikasi yang menarik sehingga audiens tidak merasa bosan karena terlalu lama. Pada awal perkembangannya film pendek sempat dipopulerkan oleh Charles Chaplin. Film pendek bukan merupakan reduksi dari film cerita panjang, namun memiliki karakteristik yang berbeda dengan film cerita panjang. Dalam perkembangannya, film pendek merupakan awal mula film bioskop, tetapi karena keterbatasan teknologi yang belum dapat merekam suara dan warna, maka film pendek pada masa itu hanya berdurasi 5-10 menit. Genre film pendek awal adalah film kartun dan komedi Teori Sinematografi Sinematografi merupakan serapan dari kata bahasa Inggris Cinematography yang berasal dari bahasa Latin Kinema yang memiliki arti gerakan dan Graphein yang memiliki arti merekam. Sinematografi merupakan teknik untuk

5 26 menangkap gambar dan mengabungkannya sehingga menjadi rangkaian gambar yang mampu menyampaikan ide cerita. Teknik penggabungan gambar ini merupakan teknik Montase atau Montage, tidak digabungkan secara asal dan sembarangan tapi mempunyai cara tertentu sehingga dapat menyampaikan ide cerita dengan baik. Sinematografi merupakan teknik tentang pengaturan cahaya dan kamera, sangat dekat dengan fotografi. Yang membedakannya adalah cara penyampaian ide, pada fotografi penyampaian ide memanfaatkan gambar tunggal, sedangkan untuk sinematografi menggunakan rangkaian gambar yang menjadi media penyampaian ide cerita. Terdapat dua metode umum untuk proses editing film, yaitu: 1. Continuity Cutting Merupakan metode editing film yang berisi penyambungan dari dua adegan yang memiliki kesinambungan. 2. Dynamic Cutting Merupakan metode editing film yang berisi penyambungan dari dua adegan yang memiliki kesinambungan. Terdapat empat teknik editing film, yaitu: 1. Pararel Editing Merupakan teknik editing saat terdapat dua adegan yang memiliki persamaan waktu sehingga dirangkai silih berganti. 2. Cross Cutting Merupakan teknik editing saat terdapat dua adegan yang tidak memiliki persamaan waktu atau berbeda waktu sehingga dirangkai dengan adegan yang disilangkan atau penyilangan. 3. Contrast Editing Merupakan teknik editing yang memperlihatkan susunan atau rangkaian gambar yang memiliki kontradiksi dua adegan atau lebih. 4. Montage Trope Merupakan teknik editing yang mempergunakan symbol atau lambinglambang yang menimbulkan pemikiran pada penonton.

6 Teori Perkembangan Psikologi Anak Sejarah perkembangan psikologi telah dimulai sejak zaman Yunani Kuno yang dikemukakan oleh Pythagoras pada tahun SM, Pythagoras berpendapat bahwa jiwa merupakan sesuatu yang berdiri sendiri dan tidak dapat mati (Hadiwijono 1980, 19). Perkembangan psikologi tersebut kemudian dikembangkan dengan pandangan dari filosof besar lainnya, yaitu Socrates, Plato dan Aristoteles. Socrates ( SM) memandang jiwa sebagai inti sari manusia (Hadiwijono 1980, 36). Plato ( SM) berpendapat bahwa jiwa dan tubuh manusia merupakan dua kenyataan yang berbeda dan harus dipisahkan, dikenal sebagai teori dualisme Plato. Aristoteles ( SM) awalnya merupakan murid Plato yang mendukung teori dualisme Plato, tetapi Aristoteles berbalik menyerang teori tersebut dan memandang jiwa dan raga sebagai dua aspek yang berasal dari satu substansi yang saling berhubungan. Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan psikologi telah digunakan dan dikembangkan oleh banyak ahli hingga masa sekarang Teori Kognitif Psikologi Jean Piaget Kognitif merupakan potensi intelektual yang terdiri dari enam tahapan, yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisa, sintesa dan evaluasi. Teori kognitif menekankan pada bagaimana cara atau upaya untuk mengoptimalkan kemampuan aspek rasional yang dimiliki oleh orang lain. Seorang pakar psikologi Swiss yang bernama Jean Piaget menyatakan bahwa seorang anak dapat membangun secara aktif dunia kognitif mereka sendiri. Terdapat dua proses yang mendasari dunia individu dalam pandangan Jean Piaget, yaitu pengorganisasian dan penyesuaian atau adaptasi. Empat tahapan perkembangan anak menurut Jean Piaget: 1. Tahap Sensorimotor Merupakan tahap pertama dari empat tahap perkembangan Piaget, terjadi dari lahir hingga usia dua tahun yang ditandai dengan kemajuan yang signifikan dalam kemampuan bayi untuk mengorganisasi dan mengkoordinasikan sensasi melalui gerakan dan tindakan fisik. Terdapat enam sub-tahapan yang menandai perkembangan kemampuan dan pemahaman spatial penting seorang anak, yaitu:

7 28 a. Sub-tahapan Skema Refleks b. Sub-tahapan Fase Reaksi Sirkular Primer c. Sub-tahapan Fase Reaksi Sirkular Sekunder d. Sub-tahapan Koordinasi Reaksi Sirkular Sekunder e. Sub-tahapan Fase Reaksi Sirkular Tersier f. Sub-tahapan Awal Representasi Simbolik 2. Tahap Praoperasional Merupakan tahap kedua dari empat tahap perkembangan Piaget, terjadi pada saat anak berusia dua hingga tujuh tahun yang ditandai dengan muncul pemikiran egosentrisme, animisme dan intuitif. Pada tahap ini anak mulai merepresentasikan objek melalui kata-kata atau gambar. 3. Tahap Operasional Konkret Merupakan tahap ketiga dari empat tahap perkembangan Piaget, terjadi pada saat anak berusia tujuh hingga sebelas tahun yang ditandai dengan kemampuan anak untuk dapat melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain dan melakukan sebuah penalaran logis yang dapat menggantikan pemikiran intuitif sejauh pemikiran dapat diterapkan ke dalam contoh yang spesifik atau konkrit. Ada enam proses penting selama tahapan ini: a. Pengurutan b. Klarifikasi c. Decentering d. Reversibility e. Konservasi f. Penghilangan sifat Egosentrisme 4. Tahap Operasi Formal Merupakan tahap keempat dan tahap terakhir dari empat tahap perkembangan Piaget, terjadi pada saat anak berusia sebelas hingga lima belas tahun yang ditandai kemampuan anak untuk berpikir secara abstrak dan lebih logis.

8 Pipeline Pembuatan Film Animasi Pendek Tahap Pra Produksi 1. Idea, Brainstorming and Mind Mapping Mencari ide cerita yang dapat diangkat menjadi sebuah film berdasarkan kejadian sehari-hari ataupun kisah nyata dan dikemas menjadi sebuah cerita baru yang menarik dan dapat menyampaikan maksud pesan dengan baik dan dapat dinikmati oleh audiens. 2. Story/Script Merupakan breakdown lengkap dari treatment brainstorming idea, berupa skenario yang berisi penjelasan tentang detail narasi, dialog, setting lokasi dan waktu, penjelasan mengenai arah pergerakan kamera dan transisi editing serta penjelasan tentang backsound dan music yang dipakai sepanjang film. 3. Character Design Membuat karakter yang akan dimasukkan ke dalam film animasi pendek, serta pembuatan setting, perancangan judul, teks dan mood agar tercipta keselarasan dalam desain style karakter. Dalam film animasi pendek ini pengerjaan akan menggunakan bantuan software Adobe Illustrator. 4. Storyboard Merupakan terjemahan visual dari naskah yang berfungsi untuk memperjelas konsep cerita sesuai dengan alur cerita yang telah dibuat. Storyboard memberikan detail jelas secara visual yang tidak terdapat pada script atau naskah. 5. Vocal Track Merupakan rekaman suara dialog yang direkam sebagai guide dalam menentukan timing animasi untuk karakter yang akan dianimasikan, sehingga memperoleh gerakan yang rasional dan sesuai dengan emosi yang ingin disampaikan oleh karakter dalam cerita Tahap Produksi 1. Modeling Merupakan proses modeling karakter 3D berdasarkan character design. Topologi sanggat penting karena akan mempengaruhi saat dianimasikan.

9 30 2. Texture Mapping Merupakan proses untuk memberikan tekstur untuk modeling 3D yang telah di unwarp. 3. Character Setup Merupakan serangkaian perkerjaan yang berkaitan dengan karakter model 3D yang dipakai dalam animasi film, meliputi keseluruhan proses rigging, morphing dan texturing karakter model 3D hingga akhirnya karakter model 3D tersebut dapat dianimasikan dengan baik 4. Animation Proses menggerakkan model 3D untuk terlihat hidup dan bergerak sesuai dengan alur scenario atau script. Mengatur gerakan sesuai dengan timing sehingga dapat diperoleh gerakan yang baik. 5. Lighting and Rendering Proses lighting memberikan cahaya untuk mendapatkan volume dan kedalaman dari objek 3D, sehingga terlihat lebih hidup dan nyata. Proses rendering untuk mendapatkan hasil render yang telah memperoleh tekstur. 6. VFX Merupakan proses untuk memberikan efek visual agar scene terlihat lebih realistik dan hidup dengan menggunakan CGI Tahap Pasca Produksi 1. Sound FX and Music Memberikan efek suara-suara untuk mendukung sebuah adegan dalam film agar film menjadi lebih hidup, menarik dan tidak membosankan. 2. Compositing Merupakan proses penggabungan kembali objek-objek yang dipisahkan untuk digabungkan kembali sehingga mendapatkan scene yang lengkap dan siap untuk dilanjutkan ke proses editing. 3. Editing Proses memberikan sentuhan akhir seperti penambahan efek, pemberian sound effect dan menyusun urutan adegan-adegan yang sesuai dengan script sehingga tercipta suatu sequence cerita yang utuh dan menarik.

10 Strategi Kreatif Strategi Komunikasi Berdasarkan tema yang diangkat oleh penulis mengenai cerita rakyat Nusantara, maka penulis berusaha membuat sebuah strategi komunikasi semenarik mungkin sehingga memungkinkan agar tema cerita rakyat Nusantara ini dapat diterima dan dinikmati dengan baik oleh audiens dan dapat menyampaikan pesan dengan baik Fakta Kunci a. Cerita rakyat sudah mulai menghilang dan dilupakan oleh anak-anak generasi sekarang. Cerita rakyat mulai dianggap kuno dan tidak menarik. b. Belum banyak cerita rakyat Nusantara, terutama cerita rakyat Legenda Tengger yang diangkat dalam bentuk animasi. c. Cerita rakyat Legenda Tengger memberikan pesan moral yang dapat dijadikan pelajaran hidup untuk masyarakat Indonesia. d. Film animasi merupakan salah satu media yang efektif untuk menyampaikan pesan langsung kepada audiens dalam kemasan yang kreatif dan dapat diminati oleh audiens Masalah Yang Dikomunikasikan Masalah yang dikomunikasikan adalah mengenai masalah janji, pentingnya sebuah janji dan konsekuensi dari janji yang telah dibuat harus ditepati walaupun dengan pengorbanan yang besar. Banyak masyarakat yang belum mengerti pentingnya arti sebuah janji dan kewajiban untuk menetapi janji yang telah dibuat, sehingga tidak jarang janji dibuat sembarangan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan tanpa memperdulikan kewajiban menepati janjinya tersebut. Melalui cerita Legenda Tengger ini, yang menceritakan tentang kesalahan yang dibuat oleh Joko Seger dalam membuat janji secara sembarangan kepada Gunung Bromo di masa lalu sehingga Ia terpaksa harus mengorbankan anak bungsunya kepada Gunung Bromo untuk meredakan kemarahan Gunung Bromo, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran audiens tentang konsekuensi janji.

11 Tujuan Komunikasi a. Menciptakan kesadaran kepada audiens menyadari akan pentingnya arti sebuah janji dan kewajiban untuk menepati janji yang telah dibuat apapun konsekuensinya, sehingga tidak membuat janji secara sembarangan. b. Mengajak dan memberikan informasi kepada audiens mengenai keuntungan mengetahui cerita-cerita rakyat Nusantara, karena cerita-cerita rakyat tersebut banyak mengandung pesan moral yang dapat dijadikan sebagai pelajaran hidup untuk masyarakat, terutama dalam cerita Legenda Tengger yang bercerita mengenai konsekuensi sebuah janji, sehingga menjadi sebuah kesadaran dalam berjanji. c. Untuk meningkatkan respon dan sikap audiens terhadap cerita rakyat serta mempengaruhi minat audiens terhadap cerita rakyat Nusantara, terutama cerita rakyat Legenda Tengger Profil Target Audiens Target Primer 1. Demografi Laki-laki dan perempuan, berusia 5-9 tahun, status ekonomi sosial C-B. 2. Geografi Masyarakat yang tinggal di kota Jakarta atau kota besar lainnya di Indonesia. 3. Psikografi Memiliki ketertarikan di bidang film dan animasi. Memiliki ketertarikan terhadap legenda dan cerita rakyat Target Sekunder 1. Demografi Laki-laki dan perempuan, anak-anak maupun dewasa, status ekonomi sosial C-A+. 2. Geografi Masyarakat yang tinggal di Indonesia, selain di kota besar seperti Jakarta.

12 33 3. Psikografi Memiliki ketertarikan terhadap cerita rakyat dan cerita moral Premis atau Plot Cerita Menggambarkan tentang kesalahan yang dibuat oleh Joko Seger dalam membuat janji secara sembarangan kepada Gunung Bromo di masa lalu sehingga Ia terpaksa harus mengorbankan anak bungsunya kepada Gunung Bromo untuk meredakan kemarahan Gunung Bromo dan merasakan konsekuensi dari janji yang dibuatnya Judul Film Judul film yang akan digunakan dalam film pendek atau Short Animation ini, penulis memutuskan untuk menggunakan judul Legenda Tengger Sinopsis Cerita Pada masa pemerintahan Dinasti Brawijaya dari kerajaan Majapahit, permaisuri dikaruniai anak perempuan yang bernama Roro Anteng. Setelah beranjak dewasa sang Putri jatuh cinta kepada seorang pemuda anak dari Kasta Brahmana yang bernama Joko Seger. Pada saat Kerajaan Majapahit mengalami kemerosotan dan semakin berkibarnya perkembangan Islam di pulau Jawa. Beberapa orang kepercayaan kerajaan dan sebagian keluarganya memutuskan pergi kewilayah timur. Dan sebagian besar ke kawasan pegunungan tengger, termasuk Roro Anteng dan Joko Seger. Setelah mereka menjadi penguasa diwilayah ini, mereka sangat sedih karena belum dikaruniai seorang anak. Berbagai macam cara mereka coba, sampai pada akhirnya mereka kepuncak Gunung Bromo untuk bersemedi. Ki Seger berjanji dalam semedinya bahwa Ia akan mengorbankan anak bungsunya untuk Gunung Bromo bila Ia diberikan pewaris. Tak lama setelah mereka bersemedi, Nyi Anteng mengandung dan melahirkan anak pertamanya. Di tahun-tahun berikutnya, Nyi Anteng kembali mengandung hingga mereka memiliki dua puluh lima orang anak. Kehidupan Ki Seger dan Nyi Anteng diliputi kebahagiaan. Begitu pula dengan masyarakat Tengger. Namun, tak pernah sedikit pun Ki Seger mengingat janjinya ketika bersemedi dulu. Setelah anak-anak tersebut menginjak dewasa, Gunung Bromo

13 34 kembali berguncang dan mulai menagih janji Ki Seger. Ki Seger lalu mengumpulkan seluruh keluarganya dan menceritakan janji yang dibuatnya saat bertapa di puncak Gunung Bromo. Nyi Anteng sangat terkejut, begitu pula seluruh anaknya, terutama Raden Kesuma, si bungsu. Namun dengan ikhlas Raden Kesuma bersedia. Karena kerelaan Raden Kesuma, dilakukanlah upacara pengorbanan di Tengger untuk pertama kalinya. Di tahun-tahun berikutnya, dilakukanlah acara yang dikenal dengan istilah Kasada. Pada upacara tersebut, masyarakat Tengger memberi sesaji hasil Bumi dan ternak sebagai tanda terima kasih mereka pada Tuhan yang telah memberikan rezeki dan penghidupan bagi mereka Pendekatan Rasional dan Emosional Pendekatan Rasional Penulis akan menceritakan mengenai cerita asal dari Legenda Tengger yang menceritakan bagaimana asal dari upacara Kasada atau Yadnya Kasada yang dilaksanakan di Gunung Bromo setiap tahun Pendekatan Emosional Penulis berharap melalui short animation yang dirancang dapat memberikan kesadaran mengenai pentingnya arti sebuah janji dan konsekuensi janji, sehingga tidak membuat janji secara sembarangan Treatment Treatment yang digunakan oleh penulis dalam menyampaikan cerita Legenda Tengger adalah dengan menggunakan alur yang maju mundur. Berikut treatment ceritanya: 1. Diawali dengan memperlihatkan Ki Seger dengan ekspresi menahan tangis, sedang menggendong Raden Kesuma yang siap dilemparkannya ke kawah Gunung Bromo. 2. Setting kembali ke masa lalu, memperlihatkan desa yang terbakar dan orang-orang yang menyelamatkan diri karena desa mereka telah diserang musuh.

14 35 3. Pertemuan pertama antara Joko Seger dan Roro Anteng yang membuat mereka kemudian saling jatuh cinta pada pandangan pertama. 4. Memperlihatkan Joko Seger dan Roro Anteng yang sedang resah karena belum juga memiliki anak dan memutuskan untuk bersemedi ke Gunung Bromo. 5. Joko Seger dan Roro Anteng bersemedi di puncak Gunung Bromo untuk memohon anak kepada Hyang Widi Wasa. Disana Joko Seger berjanji untuk mengorbankan anak bungsunya kepada Gunung Bromo. 6. Nyi Anteng melahirkan anak pertama mereka. 7. Gunung Bromo mulai mengamuk dan menuntut janji Ki Seger. 8. Penasehat Ki Seger mengingatkan Ki Seger akan janjinya kepada Gunung Bromo. 9. Ki Seger menceritakan janji tersebut kepada Nyi Anteng. 10. Nyi Anteng terkejut dan menolak janji tersebut, Ki Seger pun tidak rela mengorbankan Raden Kesuma, putra bungsunya. 11. Ki Seger siap mengorbankan Raden Kesuma untuk memenuhi janji yang telah dibuatnya kepada Gunung Bromo di masa lalu Script atau Naskah LEGENDA TENGGER FADE IN: 1. EXT. KAWAH GUNUNG BROMO MALAM HARI Batu kerikil yang berjatuhan karena terinjak oleh Ki Seger yang berada dimulut kawah Gunung Bromo. Terlihat Ki Seger maju perlahan-lahan dengan ekspresi wajah yang sedih melawan kemurkaan Gunung Bromo yang terus berguncang keras dan mengeluarkan asap hitam. Ki Seger menutup mata dan mengangkat Raden Kesuma yang digendongnya, kemudian memperlihatkan Gunung Bromo yang mengeluarkan asap hitam yang tebal. CUT TO:

15 36 2. EXT. DESA KERAJAAN MAJAPAHIT MALAM HARI Suara wanita yang berteriak panik dan terlihat warga yang panik berlarian kesana-kemari, berusaha menyelamatkan diri dari api yang membakar desa mereka dan menghindari pasukan musuh yang menhancurkan desa mereka. CUT TO: 3. EXT. HUTAN MALAM HARI Terlihat orang-orang yang berhasil menyelamatkan diri berlarian memasuki kawasan hutan guna menghindari kejaran musuh. Berlari dengan sekuat tenaga berusaha menyelamatkan nyawa mereka sendiri. FADE TO BLACK. FADE IN: 4. INT. TENDA PENGUNGSIAN PAGI HARI Layar gelap dan terdengar suara sayup-sayup memanggil Joko Seger. Tak lama kemudian Joko Seger membuka matanya dengan perlahan dan mendapati Roro Anteng berada disebelahnya dan terlihat panik karena Joko Seger yang pingsan. Joko Seger yang baru sadar terpana dengan kecantikan Roro Anteng dan segera jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Roro Anteng. Roro Anteng pun demikian, sehingga mereka menjalin hubungan dan menikah. Kemudian Joko Seger pun mengganti namanya menjadi Ki Seger dan Roro Anteng menjadi Nyi Anteng. CUT TO: 5. INT. KEDIAMAN KI SEGER NYI ANTENG MALAM HARI Terlihat Ki Seger yang sedang resah dan Nyi Anteng mendatanginya. NYI ANTENG Apa yang membuat Aki resah?

16 37 KI SEGER (menghela nafas panjang) Sudah 30 tahun menikah dan tidak punya anak, apa lagi yang bisa kuresahkan selain itu. (terkejut dan sedih) NYI ANTENG KI SEGER Kurasa kita harus mencari Dewa untuk mohon anak. Kita berangkat besok pagi Nyi. CUT TO: 6. EXT. PUNCAK GUNUNG BROMO PAGI HARI Terlihat Ki Seger dan Nyi Anteng yang sedang duduk bersemedi berdoa kepada Hyang Widi Wasa untuk diberikan seorang keturunan. Pagi berganti malam, malam berganti pagi, hari berlalu dengan dihabiskan mereka berdoa khusyuk. Hingga akhirnya suatu hari, Ki Seger merasa lelah dalam pertapaannya. KI SEGER Dewa yang Agung, aku mohon Dewa berikanlah aku anak, pewaris darahku. Akan Ku korbankan anak terakhirku untuk Dewa yang Agung. Tak lama kemudian, Gunung Bromo mengeluarkan suara gemuruh, Ki Seger dan Nyi Anteng menganggap itu sebagai suatu pertanda untuk doa mereka. Sehingga mereka pun kembali pulang dan melanjutkan hidup. CUT TO:

17 38 7. INT. KEDIAMAN KI SEGER NYI ANTENG MALAM HARI 1 tahun kemudian, Nyi Anteng melahirkan anak pertama mereka. Nyi Anteng meringis kesakitan di atas kasurnya dengan ditemani dukun beranak untuk menolongnya melahirkan. Terdengar teriakan dari Nyi Anteng yang kemudian disusul dengan suara bayi yang menangis keras. FADE TO BLACK. Layar hitam dengan tulisan 25 Tahun kemudian FADE IN. 8. EXT. KAWAH GUNUNG BROMO PAGI HARI 25 tahun kemudian, hari-hari yang damai kemudian dikejutkan oleh datangnya gempa. Gempa yang hebat berasal dari Gunung Bromo, menguncang desa dengan parah dan mengeluarkan asap hitam dan bergetar hebat. CUT TO: 9. INT. KEDIAMAN KI SEGER NYI ANTENG SIANG HARI Sudah berhari-hari berlalu, tapi tak tampak Gunung Bromo yang ingin mereda dari amukannya, semua orang menjadi panik dan seorang Bhramana, Penasehat Ki Seger mendatangi Ki Seger. PENASEHAT Maafkan kelancangan hamba, Ki, hamba telah meramalkan apa yang terjadi di desa kita ini. Apa itu? KI SEGER

18 39 PENASEHAT Dalam ramalan hamba, hamba melihat bahwa Dewa sedang meminta sesuatu, entah apa, tapi sepertinya Dewa sedang menagih janji kepada Ki Seger. KI SEGER (terkejut dan teringat kembali kan janjinya di masa lalu) Ya Brahmanaku yang bijaksana (menghela nafas) Aku mengerti sekarang. CUT TO 10. INT. KEDIAMAN KI SEGER NYI ANTENG MALAM HARI Ki Seger memikirkan apa yang sebaiknya dilakukannya, terbesit wajah Raden Kesuma yang polos dan juga keadaan rakyat yang terkena gempa Gunung Bromo kemudian menangis. Ki Seger tahu bahwa janji ini harus ditepati tetapi dia tidak sanggup mengorbankan anaknya. Ia pun ingin mendiskusikan hal ini dengan Nyi Anteng. Nyi! (kemudian terdiam lama) KI SEGER NYI ANTENG Ya Ki? (binggung karena sikap Ki Seger yang janggal) (masih terdiam) KI SEGER NYI ANTENG Ada apa? (mulai terusik dengan sikap Ki Seger yang terus diam)

19 40 (menghela nafas panjang) KI SEGER Ki Seger kemudian menceritakan kepada Nyi Anteng tentang janjinya yang disambut tangisan dan kemarahan dari Nyi Anteng. FADE TO BLACK FADE IN 11. EXT. KAWAH GUNUNG BROMO MALAM HARI Terlihat Ki Seger yang sudah siap untuk melempar Raden Kesuma dan terdengar teriakan Nyi Anteng. NYI ANTENG TIDAKKKK!!! (meraung dengan keras) (terdiam) Maafkan ayah. KI SEGER Ki Seger maju perlahan mendekati kawah Gunung Bromo dengan ekspresi sedih, kemudian Ia mengambil nafas panjang dan menutup matanya dan mengangkat Raden Kesuma yang digendongnya, lalu melemparkannya ke dalam Kawah Gunung Bromo. Kemudian memperlihatkan Gunung Bromo yang mengeluarkan asap hitam yang tebal. FADE OUT. END TITLE CREDITS Karakter Dalam Film Karakter-karakter utama yang terdapat dalam film animasi pendek atau short animation yang akan dibuat ini adalah:

20 41 a. Karakter Joko Seger atau Ki Seger muda dan tua, sebagai karakter utama pria yang akan muncul di sepanjang cerita. b. Karakter Roro Anteng atau Nyi Anteng muda dan tua, sebagai karakter utama wanita yang akan muncul di sepanjang cerita. c. Karakter Raden Kesuma, sebagai karakter anak bungsu Ki Seger dan Nyi Anteng yang akan muncul di awal dan akhir cerita. d. Karakter Penasehat Joko Seger, sebagai karakter yang menjadi orang yang bijaksana yang mendamping Ki Seger. e. Karakter-karakter cameo (saudara-saudara Raden Kesuma, warga desa, dayang dan lain-lain) Strategi Desain Untuk strategi desain yang digunakan dalam film animasi pendek atau Short Animation ini adalah dengan menggunakan visual yang penulis anggap dapat diminati oleh audiens dan dapat menggambarkan cerita dengan baik Perancangan Visual Pemilihan Style atau Gaya Gambar Untuk pemilihan visual style yang akan digunakan oleh penulis dalam film ini adalah visual style karakter seperti yang digunakan pada animasi Upin & Ipin dan Boboiboy. Gambar 4.1 Upin & Ipin

21 42 Gambar 4.2 Boboiboy Pemilihan Warna Untuk mood warna dalam animasi ini, penulis akan menggunakan warna-warna yang memiliki kesan warm atau hangat untuk dapat meningkatkan mood dan emosional yang ingin dibangun oleh penulis. Gambar 4.3 Contoh penggunaan warna Perancangan Motion Style Untuk perancangan motion style dalam animasi ini, penulis menggunakan teknik motion graphic dalam film animasi pendek ini. Sedangkan untuk perancangan karakter-karakter dalam film pendek ini akan menggunakan teknik 3D graphics dan untuk perancangan environment dan background akan menggunakan teknik 3D graphics yang akan dipadukan dengan ilustrasi 2D atau 2D vector graphics.

ANIMASI FILM PENDEK LEGENDA TENGGER

ANIMASI FILM PENDEK LEGENDA TENGGER ANIMASI FILM PENDEK LEGENDA TENGGER Anastasia Oktaviani (021) 5595 9555, Email: oktavianianastasia@yahoo.co.uk Anastasia Oktaviani, Ardiyansah, S.T ABSTRAK Animasi film pendek Legenda Tengger ini merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI)

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI) BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI) 3.1 METODE PERANCANGAN 3.1.1 Metode Pengumpulan Data a. Studi Literatur Merupakan jenis metode studi yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu produksi dan. animasi karakter kartun yang digambar manusial.

BAB IV KONSEP. Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu produksi dan. animasi karakter kartun yang digambar manusial. 20 BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori. A. Teori Animasi Prinsip Animasi: 12 prinsip animasi dibuat dibuat di awal tahun 1930an oleh animator di Studio Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1. Fakta Kunci 1) Cerita yang mengandung pesan moral merupakan cerita yang digemari oleh masyarakat Indonesia. 2) Robot merupakan salah satu karakter yang

Lebih terperinci

3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi

3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi 3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi a. Tujuan Pembelajaran. Setelah mengikuti kegiatan belajar 3 diharapkan siswa dapat: Mengetahui12 Jenis Prinsip prinsip Animasi Memahami Prinsip Squash

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title 5.1.1 Title Legenda Tengger Untuk desain title short movie animasi Legenda Tengger atau dalam bahasa Inggris The Legend of Tengger, penulis menggunakan

Lebih terperinci

BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Data Berkaitan Fungsi Produk Rancangan 1. Animasi Menurut Vaughan (2004), animasi adalah usaha untuk membuat presentasi statis menjadi hidup. Animasi merupakan

Lebih terperinci

ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan )

ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan ) Film animasi merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan ) Animasi dapat dikembangkan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak orang tua yang salah dalam cara mendidik anaknya, sehingga seringkali membuat anak menjadi sangat nakal dan tidak sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

1. Solid Drawing. 2. Timing & Spacing

1. Solid Drawing. 2. Timing & Spacing 12 Prinsip Animasi Ada berbagai macam teori dan pendapat tentang bagaimana seharusnya animasi itu dibuat. Tetapi setidaknya ada 12 prinsip yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah animasi yang hidup. Ke-12

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak anak meniru sistem orangtua baik benar maupun kurang benar. Banyak orangtua yang kehilangan kepercayaan anak. Banyak anak yang kesusahan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Prinsip Dasar Film Animasi 1. Stretch and Squash 2. Anticipation 3. Staging

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Prinsip Dasar Film Animasi 1. Stretch and Squash 2. Anticipation 3. Staging BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Prinsip Dasar Film Animasi Prinsip-Prinsip dasar Animasi yang disebut juga Principal of Animation merupakan teknik mendasar dari animasi yang di kembangkan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Animasi adalah media komunikasi yang menghibur serta gampang di terima oleh semua lapisan masyarakat. 2. Masyarakat Indonesia gemar menyaksikan

Lebih terperinci

Pengertian Animasi. Jean Ann Wright

Pengertian Animasi. Jean Ann Wright ANIMASI 2D Pengertian Animasi Jean Ann Wright Kata animate berasal dari kata kerja Latin animare, yang berarti membuat jadi hidup atau mengisi dengan nafas. Pada animasi kita benar-benar bisa merestrukturisasi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Agar animasi edukasi "Strawberry" ini layak ditonton anak-anak usia 7 sampai 12 tahun.

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Agar animasi edukasi Strawberry ini layak ditonton anak-anak usia 7 sampai 12 tahun. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Animasi edukasi ini dibuat dengan penambahan narasi secara tulisan dalam bentuk pertanyaan, diharapkan dapat memperjelas isi yang disampaikan

Lebih terperinci

12 PRINSIP ANIMASI FILM ALADDIN. Matakuliah Dasar Animasi

12 PRINSIP ANIMASI FILM ALADDIN. Matakuliah Dasar Animasi 12 PRINSIP ANIMASI FILM ALADDIN Matakuliah Dasar Animasi Oleh: 1. Bayu Sedono 702012601 2. Dany Caesar 692013004 3. Rex Fritz Sidupa 682012027 4. Andrie Adriansyah 692012058 Fakultas Teknologi Informasi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita 1. Sore hari di sebuah rumah 2. Seorang Ibu bersama seorang kakek tua memasuki rumah (pindahan) 3. Nyamuk mengintai dari jauh 4. Si Ibu beres beres rumah baru 5.

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Mengangkat tema tentang merawat buku secara sederhana. 2. Banyak orang yang suka buku, tapi tidak terlalu familiar dengan cara merawatnya.

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut:

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut: 4.1.1 Fakta Kunci Warga Indonesia mulai berminat kepada animasi Kucing digunakan sebagai

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PEMBAHASAN

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PEMBAHASAN BAB V PEMBAHASAN Produksi karya KARTA & LOBANG, merupakan sebuah film animasi yang dirancang dengan melalui banyak proses pengembangan ide kreatif mulai dari karakter, cerita hingga concept art dibangun.

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI BIMA. Muhamad Maladz Adli NIM

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI BIMA. Muhamad Maladz Adli NIM LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI BIMA Muhamad Maladz Adli NIM 1400082033 PROGRAM STUDI D-3 ANIMASI JURUSAN TELEVISI FAKULTAS SENI MEDIA REKAM INSTITUT SENI

Lebih terperinci

AKTING UNTUK ANIMASI. Sesi 1 PENDAHULUAN. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG.

AKTING UNTUK ANIMASI. Sesi 1 PENDAHULUAN. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG. AKTING UNTUK ANIMASI Sesi 1 PENDAHULUAN Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG. 1 Sejarah Animasi Sudah ada semenjak 15.000 tahun yang lalu, dengan ditemukannya lukisan bergambar pada dinding gua zaman

Lebih terperinci

BAB IV METODE PERANCANGAN

BAB IV METODE PERANCANGAN BAB IV METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Penulis akan memberikan beberapa pembagian sebagai berikut guna memperlancar komunikasi: 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Kurangnya informasi

Lebih terperinci

III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Motion Graphic di indonesia saat ini cukup mengalami perkembangan, hal tersebut terlihat dari maraknya penggunaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Tugas Akhir ini membuat film animasi 3D dengan menggunakan background matte painting tentang anak pecandu video game. Dalam proses pembuatannya diperlukan teori-teori pendukung. Berikut

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Seperti yang telah dijelaskan pada bagian rumusan masalah pada Bab I, tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab III telah dijelaskan tentang

Lebih terperinci

Perancangan Komunikasi Visual Animasi Serial "Dark Blood (Princess Odyssey)"

Perancangan Komunikasi Visual Animasi Serial Dark Blood (Princess Odyssey) Perancangan Komunikasi Visual Animasi Serial "Dark Blood (Princess Odyssey)" TUGAS AKHIR Oleh Gindu Siswo Kartapati / 1100011945 Kelas : 08 PDU Universitas Bina Nusantara Jakarta 2012 2012 Perancangan

Lebih terperinci

ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI

ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI Mengapa Animasi? Cave Painting = Animasi tertua di dunia Telah ada sekitar 30.000 32.000 tahun yang lalu, cave painting didesain seolah menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Animasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Animasi BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi Kata animasi berasal dari kata animate, yang berarti membuat obyek mati menjadi seperti hidup. Animasi adalah tampilan cepat dari urutan gambar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk mendapatkan pesan yang hendak disampaikan. Seseorang yang sedang membaca berarti berarti

Lebih terperinci

PENCIPTAAN FILM ANIMASI PROMISE DENGAN TEKNIK ANIMASI DIGITAL 3D

PENCIPTAAN FILM ANIMASI PROMISE DENGAN TEKNIK ANIMASI DIGITAL 3D LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN FILM ANIMASI PROMISE DENGAN TEKNIK ANIMASI DIGITAL 3D Ahmad Zainuri NIM. 1300050033 PROGRAM STUDI D-3 ANIMASI JURUSAN TELEVISI FAKULTAS SENI MEDIA REKAM INSTITUT SENI INDONESIA

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1. Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Fakta kunci yang akan diambil untuk melakukan proyek animasi ini: 1. Film e-learning yang menjelaskan tentang flight safety untuk para penumpang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Film Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa, film adalah; 1. Selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif

Lebih terperinci

PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI LILO MENGGUNAKAN TEKNIK TOON SHADER NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Eva Wahyu Fitriana

PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI LILO MENGGUNAKAN TEKNIK TOON SHADER NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Eva Wahyu Fitriana PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI LILO MENGGUNAKAN TEKNIK TOON SHADER NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Eva Wahyu Fitriana 10.12.4890 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Komunikasi 4.1.1 Fakta Kunci 1. Bagaimana membuat animasi edukasi yang menarik mengingat banyaknya anak muda yang lebi menyukai animasi yang tidak bersifat edukasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga sudah mulai mengantisipasi perfilman animasi. Media periklanan

BAB I PENDAHULUAN. juga sudah mulai mengantisipasi perfilman animasi. Media periklanan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan animasi saat ini sudah merambat ke area produksi yang lebih baik dan dinikmati oleh segala kalangan. Acara televisi, bioskop, majalah dan radio juga sudah

Lebih terperinci

PENCIPTAAN FILM ANIMASI TANPA DIALOG DAILY LIFE WITH CAT

PENCIPTAAN FILM ANIMASI TANPA DIALOG DAILY LIFE WITH CAT PENCIPTAAN FILM ANIMASI TANPA DIALOG DAILY LIFE WITH CAT TUGAS AKHIR untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi D-3 Animasi Disusun oleh: YADIKA ALIYUDIEN NIM 1300053033

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif Ada beberapa cara yang di lakukan oleh penulis dalam melakukan strategi kreatif di dalam proses pemuatan dan juga melakukan pembagian-pembagian dalam strategi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Film Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. melatih animator untuk lebih cepat dan lebih baik. Ada pun 12 prinsip animasi tersebut adalah:

BAB 4 KONSEP DESAIN. melatih animator untuk lebih cepat dan lebih baik. Ada pun 12 prinsip animasi tersebut adalah: BAB 4 KONSEP DESAIN 4. 1. Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi Prinsip Animasi : Prinsip animasi dibuat di sekitar awal tahun 1930 oleh animator di Studio Walt Disney. Prinsip-prinsip ini ada 12, digunakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. Animisme: kepercayaan akan benda yang memiliki jiwa. Anticipation: antisipasi;lihat prinsip animasi

DAFTAR ISTILAH. Animisme: kepercayaan akan benda yang memiliki jiwa. Anticipation: antisipasi;lihat prinsip animasi 95 A DAFTAR ISTILAH Action : aksi Animasi: ilusi gerak Animisme: kepercayaan akan benda yang memiliki jiwa Anticipation: antisipasi;lihat prinsip animasi Appeal: daya tarik; lihat prinsip animasi Astral

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK MACAN PEREDAM BAHAYA TUGAS AKHIR. Oleh. Erwin Janssen / Kelas : 08 PDU

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK MACAN PEREDAM BAHAYA TUGAS AKHIR. Oleh. Erwin Janssen / Kelas : 08 PDU PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK MACAN PEREDAM BAHAYA TUGAS AKHIR Oleh Erwin Janssen / 1200976655 Kelas : 08 PDU Universitas Bina Nusantara Jakarta 2012 PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Anak kecil memiliki sifat yang polos dan lugu. Banyaknya orang yang berprasangka negatif terhadap orang yang tidak dikenalnya

BAB 4 KONSEP DESAIN. Anak kecil memiliki sifat yang polos dan lugu. Banyaknya orang yang berprasangka negatif terhadap orang yang tidak dikenalnya BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Anak kecil memiliki sifat yang polos dan lugu Banyaknya orang yang berprasangka negatif terhadap orang yang tidak dikenalnya Film Animasi dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Legenda Legenda yang dalam bahasa Latin disebut legere adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh empunya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karenanya,

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Landasan Teori / Metode

BAB 4 KONSEP DESAIN Landasan Teori / Metode BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori / Metode 4.1.1. Prinsip Animasi Prinsip film animasi merupakan standar yang harus diketahui oleh para animator. Meskipun para animator punya hak untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi komunikasi 4.1.1.1 Masalah yang akan dikomunikasikan Bagaimana membuat animasi film pendek Rumah Makan Joko & Tito bisa disukai penonton dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. gadis bernama Rarang. Rarang adalah anak terakhir (bungsu) dari tujuh

BAB II LANDASAN TEORI. gadis bernama Rarang. Rarang adalah anak terakhir (bungsu) dari tujuh BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Cerita Rakyat Leungli Cerita ini berasalah dari Jawa Barat. Cerita ini berkisah tentang seorang gadis bernama Rarang. Rarang adalah anak terakhir (bungsu) dari tujuh bersaudara.

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Pembagian strategi komunikasi menurut Penulis adalah sebagai berikut :

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Pembagian strategi komunikasi menurut Penulis adalah sebagai berikut : BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Pembagian strategi komunikasi menurut Penulis adalah sebagai berikut : a. Fakta Kunci 1. Cerita kisah dan pengorbanan seorang laki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid 2.1 Definisi Film BAB II LANDASAN TEORI Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK BRAVE TOY SOLDIER. Reyhan. Jl. Pasar no 22/24, Bogor

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK BRAVE TOY SOLDIER. Reyhan. Jl. Pasar no 22/24, Bogor PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK BRAVE TOY SOLDIER Reyhan Jl. Pasar no 22/24, Bogor 083819034579 reyhanwithsmile@yahoo.com ABSTRAK Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK ASEP SANG JUARA

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK ASEP SANG JUARA PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK ASEP SANG JUARA Christ Aditia Universitas Bina Nusantara, Jl. U3 no.64 Kemanggisan-Palmerah Jakarta Barat, 087885738804, christ.aditia@hotmail.co.id, Tunjung

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut :

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut : 49 BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut : 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Cerita romantis merupakan cerita

Lebih terperinci

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline Animasi Pipeline A. Pengertian Tahapan proses animasi (Animation pipeline) Adalah prosedur atau langkah langkah yang harus dijalani seorang animator ketika membuat

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Pria tua yang kehilangan kepercayaannya bertemu dengan seseorang yang akan mengubah hidupnya selamanya.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Pria tua yang kehilangan kepercayaannya bertemu dengan seseorang yang akan mengubah hidupnya selamanya. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Animasi drama dapat menyentuh audience dan merubah mood. Tema cerita tentang kepercayaan dan agama dapat dinikmati oleh berbagai kalangan audience.

Lebih terperinci

PEMBUATAN ANIMASI 2D BELAJAR HIRAGANA DENGAN PENDEKATAN PRINSIP ANIMASI POSE TO POSE NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh El Johan Kristama

PEMBUATAN ANIMASI 2D BELAJAR HIRAGANA DENGAN PENDEKATAN PRINSIP ANIMASI POSE TO POSE NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh El Johan Kristama PEMBUATAN ANIMASI 2D BELAJAR HIRAGANA DENGAN PENDEKATAN PRINSIP ANIMASI POSE TO POSE NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh El Johan Kristama 09.11.2906 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam pembuatan konsep animasi dan pembuatan konsep visual (environment) POPO KUNTI kerja praktik pada PT. Digital Global Maxinema didasari oleh beberapa kajian pustaka agar dalam

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN ANIMASI

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN ANIMASI KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN ANIMASI No 1 Pedagogik Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. Memahami karakteristik

Lebih terperinci

UKA 2015 MATA PELAJARAN / PROGRAM KEAHLIAN ANIMASI

UKA 2015 MATA PELAJARAN / PROGRAM KEAHLIAN ANIMASI UKA 2015 MATA PELAJARAN / PROGRAM KEAHLIAN ANIMASI Kompetensi Utama Kompetensi Inti Standar Kompetensi Guru 1A Pedagogik 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik,moral, spiritual, sosial,

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB II DATA DAN ANALISA BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Walaupun Di dalam Cerita tersebut banyak dialognya penulis ingin membuat film animasi ini menjadi pantomin yang diiringi dengan lagu yang tepat, juga ceritanya diubah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada BAB IV ini membahas tentang proses produksi dan pasca produksi pembuatan film animasi 3D berjudul SuperHeru. 4.1 Produksi Setelah proses pra produksi selesai, tahap selanjutnya

Lebih terperinci

BAB 4. KONSEP DESAIN

BAB 4. KONSEP DESAIN BAB 4. KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Dua Belas Prinsip Animasi Menurut Ollie Johnston dan Frank Thomas ada dua belas prinsip dasar dalam animasi. Squash & Stretch Memberikan kesan berat dan luwes

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premis Kebahagiaan hanya akan datang pada hati yang baik.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premis Kebahagiaan hanya akan datang pada hati yang baik. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Strategi Kreatif 4.1.1. Fakta kunci 1) Dongeng "Kakek Penumbuh Bunga" jarang ditemukan di toko buku saat ini. 2) Kurangnya tontonan yang mendidik di televisi Indonesia sekarang

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Banyaknya adegan kekerasan yang sadis dalam film animasi padahal ditujukan untuk SU (Semua Umur).

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Banyaknya adegan kekerasan yang sadis dalam film animasi padahal ditujukan untuk SU (Semua Umur). BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Banyaknya adegan kekerasan yang sadis dalam film animasi padahal ditujukan untuk SU (Semua Umur). 2. Sedikitnya film animasi pendek humor yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK GELATO

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK GELATO PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK GELATO Claudia Bethania Universitas Bina Nusantara Jl. K.H. Syahdan No. 9 Kemanggisan Palmerah Jakarta Barat 11480, (021) 534 5830 Claudiabthn@gmail.com Claudia

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 21 July 2013; 20:43)

BAB 4 KONSEP DESAIN. 21 July 2013; 20:43) BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Teori-teori yang Digunakan: Pada film pendek animasi ini, penulis menggunakan beberapa teori yang berhubungan dengan film animasi pendek yang akan dibuat,

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Biasanya, anak-anak tidak tertarik untuk mempelajari hal-hal yang ada di dalam text book, dan biasanya lebih

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi 1. Target Audiens : a. Demografi : Jenis Kelamin : Laki laki dan perempuan Umur : 8 tahun 12 tahun. Status Sosial : A dan B b. Geografi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori / Metode Teori Komunikasi Visual

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori / Metode Teori Komunikasi Visual BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1. Teori Komunikasi Visual Komunikasi visual adalah komunikasi melalui bantuan visual dan digambarkan sebagai penyampaian ide dan informasi ke dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umum Dalam perancangan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan data-data dari berbagai media antara lain buku, video, dan artikel & jurnal. Semua sumber yang digunakan

Lebih terperinci

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan gaya komik strip

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan gaya komik strip BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Seperti yang telah dijelaskan pada bagian rumusan masalah pada Bab I, tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan gaya komik strip Pada Bab III telah dijelaskan

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK CAPTAIN SUGENG

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK CAPTAIN SUGENG PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK CAPTAIN SUGENG Gunawan Universitas Bina Nusantara, Jl. K H. Syahdan No. 9 Kemanggisan Palmerah Jakarta Barat 11480, 021 534 5830 gunawan.leman@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Ironi adalah pendekatan dalam bercerita yang digunakan untuk menyindir secara halus.

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Ironi adalah pendekatan dalam bercerita yang digunakan untuk menyindir secara halus. 1 BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Metode Pendekatan 4.1.1.1 Pendekatan Ironi Ironi adalah pendekatan dalam bercerita yang digunakan untuk menyindir secara halus. 4.1.1.2 Alur Maju. Alur

Lebih terperinci

PENERAPAN PRINSIP ANIMASI DALAM PEMBUATAN ANIMASI 2 DIMENSI BERDASARKAN CERITA KOMIK R.

PENERAPAN PRINSIP ANIMASI DALAM PEMBUATAN ANIMASI 2 DIMENSI BERDASARKAN CERITA KOMIK R. PENERAPAN PRINSIP ANIMASI DALAM PEMBUATAN ANIMASI 2 DIMENSI BERDASARKAN CERITA KOMIK R. Yadi Rakhman Alamsyah, Citra Cynthia Agustriani Konsentrasi Multimedia & Desain Grafis, Program Studi Manajemen Informatika,

Lebih terperinci

BAB 4 STRATEGI KREATIF

BAB 4 STRATEGI KREATIF BAB 4 STRATEGI KREATIF 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Keserakahan menjadi salah satu penyakit masyarakat Indonesia, dibuktikan dengan korupsi dan konsumerisme. 4.1.2 Hal-hal yang Akan Dikomunikasikan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. Merupakan prinsip-prinsip yang dibuat oleh animator di Walt Disney Studio pada

BAB 4 KONSEP. Merupakan prinsip-prinsip yang dibuat oleh animator di Walt Disney Studio pada BAB 4 KONSEP 4.1. Landasan Teori 4.1.1. Teori Animasi Prinsip Animasi Merupakan prinsip-prinsip yang dibuat oleh animator di Walt Disney Studio pada tahun 1930an. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menjadi

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI 2D SI ACENG DALAM PENGAMALAN DASA DARMA PRAMUKA EPISODE RELA MENOLONG DAN TABAH

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI 2D SI ACENG DALAM PENGAMALAN DASA DARMA PRAMUKA EPISODE RELA MENOLONG DAN TABAH LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI 2D SI ACENG DALAM PENGAMALAN DASA DARMA PRAMUKA EPISODE RELA MENOLONG DAN TABAH Dimas Eri Eka Prabowo NIM 1400089033 PROGRAM STUDI D-3

Lebih terperinci

30 BAB 4 KONSEP DESIGN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Dalam edukasi terhadap anak-anak, ingin memperlihatkan kasih sayang orangtua tetapi sering tidak dimengerti oleh anak. Dari sisi orangtua terkadang

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Melihat tema graffiti yang akan diangkat merupakan tema yang faktual, yang harus dilakukan adalah dengan membuat strategi komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. rigging 3D dengan gambar 2D dalam satu frame. Selanjutnya proses metode dan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. rigging 3D dengan gambar 2D dalam satu frame. Selanjutnya proses metode dan BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Seperti yang telah dijelaskan pada Bab I bagian rumusan masalah, bahwa Tugas Akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan menggabungkan rigging 3D dengan gambar 2D dalam

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. ini adalah untuk mengajar dan berhati-hati pada isu sosial yang signifikan. Berdasarkan data yang diambil dari Wikipedia, iklan layanan

BAB IV KONSEP. ini adalah untuk mengajar dan berhati-hati pada isu sosial yang signifikan. Berdasarkan data yang diambil dari Wikipedia, iklan layanan 21 BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori PSA Menurut buku Advertising by Design, iklan layanan masyarakat adalah iklan yang melayani ketertarikan public. Menurut Ad Council, tujuan dari iklan ini

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Film animasi merupakan salah satu media hiburan berbasis audio visual yang cukup efektif dan efisien untuk mengenalkan dan menyampaikan sebuah pesan kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI SEBAGAI MEDIA PROMOSI MENGGUNAKAN 3D MAX 2009 DAN ARCHICAD 13 PADA PERUMAHAN GRIYA ABDI KENCANA

ANALISIS DAN PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI SEBAGAI MEDIA PROMOSI MENGGUNAKAN 3D MAX 2009 DAN ARCHICAD 13 PADA PERUMAHAN GRIYA ABDI KENCANA ANALISIS DAN PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI SEBAGAI MEDIA PROMOSI MENGGUNAKAN 3D MAX 2009 DAN ARCHICAD 13 PADA PERUMAHAN GRIYA ABDI KENCANA Oleh : Rangga Bagus P. Teknik Informatika, STMIK Amikom Purwokerto

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan teknik motion

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan teknik motion BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Seperti yang telah dijelaskan pada bagian rumusan masalah pada Bab I, tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan teknik motion graphic novel yang pewarnaanya menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Obesitas Obesitas atau kegemukan adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan adanya penumpukan lemak tubuh yang melebihi batas normal. Penumpukan lemak tubuh berlebihan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Dasar 12 Prinsip Animasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Dasar 12 Prinsip Animasi BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Dasar 12 Prinsip Animasi 12 Prinsip animasi pertama kali diperkenalkan di awal tahun 1930 oleh animator Walt Disney. Prinsip ini digunakan untuk memudahkan

Lebih terperinci

(Sumber: Film The Raid 2, TC 00:01:49-00:01:50)

(Sumber: Film The Raid 2, TC 00:01:49-00:01:50) A. METODE EDITING Dalam proses penyuntingan gambar, metode editing terbagi menjadi 2 yaitu cut dan transisi. 1. Cutting adalah proses pemotongan gambar secara langsung tanpa adanya manipulasi gambar. 2.

Lebih terperinci

Kriteria Penilaian Skrip CVC

Kriteria Penilaian Skrip CVC Kriteria Penilaian Skrip CVC No Kriteria Nilai 1 Ide Cerita* Sedang ada 2 Cerita dasar* Sedang Ada 3 Penjelasan Karakter Ada Ada 4 Penjelasan lokasi Ada Ada 5 Plot/Alur Cerita* Sedang Ada 6 Outline/Storyline

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya 4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Perkembangan Balita Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya mengetahui sekelumit pertumbuhan fisik dan sisi psikologinya. Ada beberapa aspek

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Gambar 2.1 Animasi edukasi KOK BISA Sumber : Youtube Animasi yang digunakan sebagai media edukasi ini pernah dibuat oleh kanal Youtube asal Indonesia yang bernama

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO Annisa Erintansari Binus University, Jakarta, DKI Jakart, Indonesia Abstrak Tugas akhir berjudul My Mom My Hero ini adalah untuk memberitahukan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Animasi

BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Animasi BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi Animasi adalah tampilan cepat dari urutan gambar 2-D atau 3-D karya seni atau posisi model untuk membuat ilusi gerakan. Efeknya adalah ilusi

Lebih terperinci

KONSEP DESAIN BAB Landasan Teori/Metode

KONSEP DESAIN BAB Landasan Teori/Metode 24 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori/Metode 4.1.1 12 Prinsip Animasi 12 prinsip animasi dibuat di awal tahun 1930an oleh animator di Studio Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan teori 4.1.1 Teori Prinsip Animasi Kata animasi berasal dari kata animate, yang berarti membuat obyek mati seolah-olah menjadi hidup dan mempunyai nyawa. Dua animator professional

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI JANGAN ASAL KENYANG

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI JANGAN ASAL KENYANG PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI JANGAN ASAL KENYANG Albern Yafeta Setiabudi Universitas Bina Nusantara Jl. K H. Syahdan No. 9 Kemanggisan Palmerah Jakarta Barat 11480, 021 534 5830 albern_yafeta@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Laporan tugas akhir pada BAB IV akan dijelaskan mengenai beberapa proses

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Laporan tugas akhir pada BAB IV akan dijelaskan mengenai beberapa proses BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan tugas akhir pada BAB IV akan dijelaskan mengenai beberapa proses atau jalan cerita dalam pembuatan film animasi 2,5D tentang berkurangnya populasi hewan akibat penebangan

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK FIRST POINT

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK FIRST POINT PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK FIRST POINT Bayu Sanjaya Pamulang G.4 No.3, Tangerang, DKI Jakarta, Indonesia, 085776581770, bayuidolaku@yahoo.co.id Bayu Sanjaya, Ardiyan, S.Sn, Anam,

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Masih kurangnya pengetahuan anak - anak tentang pemborosan air yang mereka lakukan tanpa mereka sadari. Kurangnya informasi yang diberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh pada tanggal 25 November 2016, TVKU sebagai televisi edukasi memberikan informasi yang berkaitan dengan guru melalui

Lebih terperinci