BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Dasar 12 Prinsip Animasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Dasar 12 Prinsip Animasi"

Transkripsi

1 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Dasar 12 Prinsip Animasi 12 Prinsip animasi pertama kali diperkenalkan di awal tahun 1930 oleh animator Walt Disney. Prinsip ini digunakan untuk memudahkan produksi dan melatih animator muda lebih cepat memahami pembuatan animasi. Ke-12 prinsip animasi ini menjadi salah satu dasar dari animasi membuat karakter kartun yang digambar manusia. Pada tahun 1981, dua orang animator Walt Disney merumuskan 12 prinsip animasi ke dalam sebuah buku berjudul The Illusion of Life: Disney Animation. Kedua orang tersebut adalah Ollie Johnson dan Frank Thomas. 1. Squash and Strech Gerakan animasi yang bersifat lentur, misal pada kartun Tom & Jerry,sering kali wajah kedua tokoh tersebut berubah menjadi lebih lebar atau mengecil bila terkejut (seperti ditarik-tarik dan elastis) 2. Anticipation Prinsip ini akan mengantarkan pada gerakan utama yang siap diterima penonton yaitu ancang-ancang sebelum action terjadi. Contoh paling umum adalah gerakan melompat. Seseorang yang akan melompat, akan memulai dengan gerakan jongkok dahulu baru kemudian melompat 28

2 29 3. Staging Prinsip ini paling lazim dipakai dalam perfilman dan pertunjukkan panggung, yang tujuannya menarik perhatian pemirsa sekaligus menjelaskan tentang adegan apa yang tengah dan akan terjadi termasuk action, reaction, attitude, personality, dan mood. 4. Straight Ahead and Pose to Pose Straightahead action dan pose to pose adalah dua teknik animasi yang dapat menghasilkan animasi yang cukup berbeda. Di tahap awal animasi manual pose to pose menjadi teknik animasi standar karena teknik ini memecah struktur gerakan menjadi sekumpulan pose key yang jelas. Dalam straight ahead action, animator membuat karakter secara linear ataulangsung tanpa menggunakan pose key. 5. Follow Through and Overlapping Action Follow thorough dan overlapping action adalah dua teknik yang membentuk membuat aksi menjadi lebih kaya dan lebih penuh dengan detail dan penjiwaan. Follow through adalah reaksi karakter setelah menjalankan suatu aksi, sedangkan overlapping action adalah gerakan-gerakan yang membaur dengan gerakan utama si karakter. Overlapping action terjadi pada saat sebagian tubuh seperti terseret waktu badan bergerak ke arah yang lain. Misalnya seorang penari Salsa yang memakai rok lebar saat menari. Rok tersebut akan terlihat bergerak mengikuti tarian, seolah-olah menutupi gerakan sebelumnya atau overlap. Jadi perhitungan waktu yang teliti amat sangat penting dalam menghasilkan gerakan animasi Follow through and overlapping action yang meyakinkan dan natural. 6. Slow in and Slow out Gerakan manusia itu tidak ada yang linear atau rata. Dalam setiap gerakan nyaris ada akselerasi atau percepatan dan perlambatan saat akan berhenti. Prinsip slow in dan slow out ini membuat gerakan animasi lebih natural dan realistik terutama di awal dan di bagian akhir sebuah gerakan.

3 30 7. Archs Dalam animasi, sistem pergerakan tubuh pada manusia, binatang, atau makhluk hidup lainnya bergerak mengikuti pola atau jalur yang disebut Archs. Hal ini memungkinkan mereka bergerak secara smooth dan lebih realistik, karena pergerakan mereka mengikuti suatu pola yang berbentuk lengkung (termasuk lingkaran, elips, atau parabola). Pola gerak semacam inilah yang tidak dimiliki oleh sistem pergerakan mekanik atau robotik yang cenderung patah-patah. 8. Secondary Action Secondary action adalah gerakan-gerakan tambahan yang dimaksudkan untuk memperkuat gerakan utama supaya sebuah animasi tampak lebih realistik. Secondary action tidak dimaksudkan untuk menjadi pusat perhatian sehingga mengaburkan atau mengalihkan perhatian dari gerakan utama. Kemunculannya lebih berfungsi memberikan emphasize untuk memperkuat gerakan utama. 9. Timing Timing adalah saat dan jumlah waktu dari karakter dalam menjalankan sebuah aksi. Timing akan menambahkan emosi dan intensi dari perfoma sikarakter. 10. Exaggeration Exaggeration adalah upaya untuk mendramatisir sebuah animasi dalam bentuk rekayasa gambar yang bersifat hiperbolis. Dibuat untuk menampilkan ekstrimitas ekspresi tertentu, dan lazimnya dibuat secara komedik. Banyak dijumpai di filmfilm animasi sejenis Tom & Jerry, Donald Duck, Doraemon dan sebagainya. 11. Solid Drawing Solid drawing menekankan garis dan bentuk yang jelas untuk membuat karakter animasi menjadi hidup. Drawing yang solid dan tepat membantu untuk menyampaikan bobot, kedalam dan keseimbangan dari sebuah karakter, hal ini juga dapat mengurangi kesulitan produksi karena karakter yang digambar dengan buruk.

4 Appeal Appeal berkaitan dengan keseluruhan tampilan atau gaya visual dalam animasi. Sebagaimana gambar yang telah menelurkan banyak gaya, animasi juga memiliki gaya yang sangat beragam. Sebagai contoh, style animasi Jepang dan Amerika tampak berbeda dan memiliki ciri khas tersendiri. Pada Film Animasi Bahaya akan Obesitas, menggunakan semua prinsip animasi yang disebutkan sebelumnya kecuali second action Teori Warna Warna adalah unsur penting dalam desain maupun animasi, sebab warna memberi nilai lebih kepada suatu karya. Selain itu warna memberi pengaruh emosional kepada suasana yang dibuat. Berikut ini ada beberapa golongan warna berdasarkan sifat mood: Exciting mood: warna yang memberikan mood ceria, contohnya merah, kuning, dan orange Cool mood: warna yang memberi mood sejuk, contohnya biru dan hijau Warm mood: warna yang memberi mood hangat, contohnya ungu, lavender, dan orange Neutral mood: warna yang merupakan warna netral, contohnya hitam, abu-abu, dan putih Mood yang dipakai pada akhirnya adalah exciting mood.

5 Strategi Kreatif Strategi Komunikasi Melihat tema obesitas yang akan diangkat merupakan tema animasi edukasi, yang harus dilakukan adalah membuat strategi komunikasi yang menarik agar tema edukasi ini dapat dinikmati oleh penonton dan tujuan yang ingin disampaikan, yaitu memberikan pengajaran dapat tersampaikan dengan baik Fakta Kunci Obesitas menjadi salah satu epidemi masyarakat dunia yang dilaporkan memicu berbagai macam penyakit. Misalnya diabetes, penyakit jantung. Kecenderungan terjadinya obesitas lebih banyak di daerah perkotaan dibanding di daerah pedesaan. Tidak hanya itu, obesitas juga terjadi lebih tinggi dari kelompok yang berpendidikan cukup tinggi dan bekerja sebagai PNS/TNI/Polri. Obesitas dianggap bukan permasalahan urgent oleh kebanyakan masyarakat sehingga kurang adanya tindakan pencegahan Masalah yang Dikomunikasikan Masalah yang dikomunikasikan adalah tentang bahaya jika seseorang mengalami obesitas, dimana masih banyak masyarakat yang meremehkan masalah ini. Meliputi sebab dan akibat obesitas dan hal yang perlu dilakukan untuk mencegahnya. Padahal hal ini sangat berpengaruh kepada kesehatan dan masa depan anak.

6 Tujuan Komunikasi Memberikan edukasi terhadap masyarakat tentang obesitas. Menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan tubuh Profil Target Audiens Laki-laki dan perempuan Anak-anak hingga dewasa Penonton yang mengalami obesitas Penonton yang tinggal di perkotaan Judul Film Judul film yang akan digunakan adalah Bahaya akan Obesitas. Judul ini ini digunakan karena memudahkan masyarakat untuk memahami inti film animasi edukasi ini hanya dengan melihat judulnya Sinopsis Cerita Joni adalah anak berumur 10 tahun yang sangat sehat. Ia juga gemar mengisi perut. Setiap hari setidaknya Joni makan 3 kali sehari, dan diselingin makan snack dan minum soft drink. Hal ini dilakukan setiap sampai sudah memasuki SMA Masa SMA, Joni sudah gemuk. Kebiasaan makannya tidak berubah. Sampai akhirnya Joni mengalami gejala sakit jantung akibat dan dibawa ke rumah sakit. Sesampai di rumah sakit, Joni terbaring lemah didampingi Ayah dan Ibunya. Lalu datang dokter yang membawa hasil pemeriksaan. Joni mengalami gangguan

7 34 Jantung akibat obesitas dan jarang berolah raga. Akibatnya jantung bekerja lebih keras dan mengalami pembengkakan. Joni harus menjalani rehabilitasi, memulai hidup yang sehat, makan yang teratur, gizi cukup, dan berolah raga secukupnya. Proses menguruskan badan Joni berlangsung baik, dan hasilnya mulai terlihat. Suatu ketika Joni menyaksikan iklan produk snack kesukaannya. Lalu ia terbayang tubuhnya sudah menjadi sangat besar dan mengerikan. Kemudian ia terserang serangan jantung mendadak, lalu meninggal. Beberapa tahun kemudian Joni sudah tampak kurus dan sehat, ia menyadari kebiasaan buruknya itu berbahaya Pendekatan Rasional dan Emosional Pendekatan Rasional Dengan menceritakan fakta-fakta tentang obesitas dengan animasi, penulis akan menyampaikan penjelasan tentang bagaimana seseorang bisa terkena obesitas, akibat, pencegahan, dan solusinya. Pendekatan Emosional Penulis akan melakukan pendekatan emosional dengan menceritakan gaya hidup tokoh utama dan perjuangannya untuk mencapai kesembuhan, agar penonton bisa memahami semangat tokoh utama mencapai hidup sehat.

8 Naskah Cerita Scene 1 Adegan dibuka dengan sebuah tangan meremas bungkus snack, membuka dari atas, lalu menuangkan ke dalam mulutnya. Potongan-potongan snack satu per satu memasuki mulus si anak dengan slow motion. Anak tersebut tertawa gembira, berlari-lari dan meraih snack yang berjatuhan dari langit. Scene 2 Tenyata adegan sebelumnya adalah tayangan iklan snack terbaru. Joni menyaksikan di depan televisi, ditemani ayahnya yang duduk di sofa tampak lelah sepulang kerja. Wajah Joni begitu tergoda ingin mencoba snack terbaru itu. Joni : Papa, papa, Joni mau coba snack baru yang barusan! Beliin, Pa! Ayah : Hee, iya nanti Papa belikan Joni : Asyiiik! Mendapat reaksi positif dari sang ayah, Joni melompat-lompat gembira. Scene 3 Lokasi meja makan. Joni menyantap makanan. Ibu Joni sudah menyiapkan berbagai macam makanan, mulai dari sayursayuran, potongan ikan, nasi, dll. Lalu Joni mengambil snack Ibu : Joni, kamu sudah makan banyak, jangan ngemil lagi donk.

9 36 Joni : Sedikit aja ma! Ibu : Pa, bilangin Joni dong, nanti badannya bisa rusak. Ayah : Sekali-sekali biarin aja, ma Scene 4 Cut to cut, Joni menyantap berbagai makanan, di ruang tamu, di jalanan Scene 5 Ayah dan Ibu Joni sedang menyaksikan tayangan televisi Lalu datang Joni dari samping sambil merintih kesakitan di sekitar dada Joni : Aduuh... dadaku... Kemudian Joni jatuh tersungkur. Ibu Joni terkejut dan berlari menghampiri Joni. Scene 6 Lokasi berpindah ke ruang ICU Joni terbaring di atas ranjang, dengan lemah Datang dokter sambil membawa catatan Ibu : Bagaimana keadaan anak saya, dok? Dokter : Anak Bapak dan Ibu mengalami gejala penyakit jantung karena terjadi penyumbatan di pembuluh darah. Ini disebabkan karena anak Bapak dan Ibu gemuk alias obesitas. Tampilan berganti dengan illustrasi organ pembuluh darah tersumbat dan darah tidak mengalir ke jantung. Ibu : Jadi apa yang harus kami perbuat untuk selamatkan Joni, dok?

10 37 Dokter : Joni harus menjalani rehabilitas yang ketat. Dimulai dari memakan sayur-sayuran, jangan makan makanan jenis fastfood karena berkalori tinggi dan bisa membuat tubuh semakin gemuk. Dokter : Lalu Joni harus menjalani olah raga rutin, bisa dengan latihan kardio atau aerobik. Contohnya jogging, bersepeda, berenang. Tampilan illustrasi seseorang sedang berolah raga. Dokter : Jika Joni bisa menjalani semua ini, resiko terkena serangan jantung kembali dapat ditekan semaksimal mungkin. Ayah & Ibu : terima kasih atas informasinya pak dokter, kami akan berjuang agar Joni sembuh. Scene 7 Lokasi ruang meja makan, banyak sayuran-sayuran seperti brokoli, sawi, dan jamur. Joni tampak ogah-ogahan memakan semua ini, tapi Ibunya memaksa. Ibu : Ayo dimakan, ini demi kesehatan, nak. Lalu Joni mekanan satu per satu per lahan dengan wajah cemberut. Scene 8 Tayangan iklan snack diputar sekali lagu. Joni menyaksikan iklan dan terbayang sesuatu. Scene 9 Joni terbaring di ranjang tidak berpakaian, tubuhnya membengkak dan disekelilingnya banyak sampah2 seperti snack, kaleng soda, kotak burger, etc. Joni : Beginilah yang terjadi kalau saya tidak mengubah gaya hidup... Lalu Joni mengerang kesakitan lalu meninggal.

11 38 Scene 10 Kembali di dunia nyata, Joni menangis. Scene 11 Time skip Joni kini sudah lebih dewasa, berlari keluar rumah dengan lincah Tubuhnya sudah atletis sekarang credit Pesan Moral Betapa mahalnya kesehatan di dunia ini. Jika kita sudah terkena penyakit, biaya rumah sakit dapat berlipat-lipat lebih besar daripada penghasilan kita bertahun-tahun. Alangkah baiknya jika dari kecil sudah dibiasakan hidup sehat, sehingga masa tua memperoleh tubuh yang kuat melawan penyakit.

12 Strategi Desain Pemilihan Style Animasi Penulis memilih gaya gambar 2D animasi, dengan acuan gaya yang biasa digunakan dalam film serial The Simpson Gambar 4.1 Referensi Film The Simpson

13 Perancangan Mood Warna Mood dan style warna yang dipakai adalah mood warna exciting seperti pada serial Pokemon di bawah ini Gambar 4.2 Referensi Film Pokemon Perancangan Motion Style Penulis menggunakan teknik animasi 2D dalam animasi edukasi ini. Dengan gerakan kartunis untuk interaksi pergerakan karakter, dan realistis khusus untuk penjelasan organ tubuh.

1. Solid Drawing. 2. Timing & Spacing

1. Solid Drawing. 2. Timing & Spacing 12 Prinsip Animasi Ada berbagai macam teori dan pendapat tentang bagaimana seharusnya animasi itu dibuat. Tetapi setidaknya ada 12 prinsip yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah animasi yang hidup. Ke-12

Lebih terperinci

ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan )

ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan ) Film animasi merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan ) Animasi dapat dikembangkan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu produksi dan. animasi karakter kartun yang digambar manusial.

BAB IV KONSEP. Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu produksi dan. animasi karakter kartun yang digambar manusial. 20 BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori. A. Teori Animasi Prinsip Animasi: 12 prinsip animasi dibuat dibuat di awal tahun 1930an oleh animator di Studio Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu

Lebih terperinci

BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Data Berkaitan Fungsi Produk Rancangan 1. Animasi Menurut Vaughan (2004), animasi adalah usaha untuk membuat presentasi statis menjadi hidup. Animasi merupakan

Lebih terperinci

Pengertian Animasi. Jean Ann Wright

Pengertian Animasi. Jean Ann Wright ANIMASI 2D Pengertian Animasi Jean Ann Wright Kata animate berasal dari kata kerja Latin animare, yang berarti membuat jadi hidup atau mengisi dengan nafas. Pada animasi kita benar-benar bisa merestrukturisasi

Lebih terperinci

12 PRINSIP ANIMASI FILM ALADDIN. Matakuliah Dasar Animasi

12 PRINSIP ANIMASI FILM ALADDIN. Matakuliah Dasar Animasi 12 PRINSIP ANIMASI FILM ALADDIN Matakuliah Dasar Animasi Oleh: 1. Bayu Sedono 702012601 2. Dany Caesar 692013004 3. Rex Fritz Sidupa 682012027 4. Andrie Adriansyah 692012058 Fakultas Teknologi Informasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI)

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI) BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI) 3.1 METODE PERANCANGAN 3.1.1 Metode Pengumpulan Data a. Studi Literatur Merupakan jenis metode studi yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang

Lebih terperinci

3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi

3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi 3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi a. Tujuan Pembelajaran. Setelah mengikuti kegiatan belajar 3 diharapkan siswa dapat: Mengetahui12 Jenis Prinsip prinsip Animasi Memahami Prinsip Squash

Lebih terperinci

AKTING UNTUK ANIMASI. Sesi 1 PENDAHULUAN. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG.

AKTING UNTUK ANIMASI. Sesi 1 PENDAHULUAN. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG. AKTING UNTUK ANIMASI Sesi 1 PENDAHULUAN Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG. 1 Sejarah Animasi Sudah ada semenjak 15.000 tahun yang lalu, dengan ditemukannya lukisan bergambar pada dinding gua zaman

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Animasi 1. Pose to pose 2. Timing and Spacing 3. Stretch and Squash 4.

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Animasi 1. Pose to pose 2. Timing and Spacing 3. Stretch and Squash 4. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi Teori Prinsip Dasar Animasi : Dalam teori dasar animasi mempunyai 12 prinsip yang dipakai para animator sebagai pegangan untuk mengeksploitasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Tugas Akhir ini membuat film animasi 3D dengan menggunakan background matte painting tentang anak pecandu video game. Dalam proses pembuatannya diperlukan teori-teori pendukung. Berikut

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. ini adalah untuk mengajar dan berhati-hati pada isu sosial yang signifikan. Berdasarkan data yang diambil dari Wikipedia, iklan layanan

BAB IV KONSEP. ini adalah untuk mengajar dan berhati-hati pada isu sosial yang signifikan. Berdasarkan data yang diambil dari Wikipedia, iklan layanan 21 BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori PSA Menurut buku Advertising by Design, iklan layanan masyarakat adalah iklan yang melayani ketertarikan public. Menurut Ad Council, tujuan dari iklan ini

Lebih terperinci

III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Motion Graphic di indonesia saat ini cukup mengalami perkembangan, hal tersebut terlihat dari maraknya penggunaan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Animasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Animasi BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi Kata animasi berasal dari kata animate, yang berarti membuat obyek mati menjadi seperti hidup. Animasi adalah tampilan cepat dari urutan gambar

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PEMBAHASAN

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PEMBAHASAN BAB V PEMBAHASAN Produksi karya KARTA & LOBANG, merupakan sebuah film animasi yang dirancang dengan melalui banyak proses pengembangan ide kreatif mulai dari karakter, cerita hingga concept art dibangun.

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. melatih animator untuk lebih cepat dan lebih baik. Ada pun 12 prinsip animasi tersebut adalah:

BAB 4 KONSEP DESAIN. melatih animator untuk lebih cepat dan lebih baik. Ada pun 12 prinsip animasi tersebut adalah: BAB 4 KONSEP DESAIN 4. 1. Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi Prinsip Animasi : Prinsip animasi dibuat di sekitar awal tahun 1930 oleh animator di Studio Walt Disney. Prinsip-prinsip ini ada 12, digunakan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Prinsip Dasar Film Animasi 1. Stretch and Squash 2. Anticipation 3. Staging

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Prinsip Dasar Film Animasi 1. Stretch and Squash 2. Anticipation 3. Staging BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Prinsip Dasar Film Animasi Prinsip-Prinsip dasar Animasi yang disebut juga Principal of Animation merupakan teknik mendasar dari animasi yang di kembangkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. gadis bernama Rarang. Rarang adalah anak terakhir (bungsu) dari tujuh

BAB II LANDASAN TEORI. gadis bernama Rarang. Rarang adalah anak terakhir (bungsu) dari tujuh BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Cerita Rakyat Leungli Cerita ini berasalah dari Jawa Barat. Cerita ini berkisah tentang seorang gadis bernama Rarang. Rarang adalah anak terakhir (bungsu) dari tujuh bersaudara.

Lebih terperinci

Perancangan Film Animasi Edukasi Rambu-Rambu Berlalu Lintas Untuk Anak Usia 5-7 Tahun. Elianda Mardi L

Perancangan Film Animasi Edukasi Rambu-Rambu Berlalu Lintas Untuk Anak Usia 5-7 Tahun. Elianda Mardi L Perancangan Film Animasi Edukasi Rambu-Rambu Berlalu Lintas Untuk Anak Usia 5-7 Tahun. Elianda Mardi L 3404100122 Penyebab kecelakaan lalu lintas di jalan antara lain 91% disebabkan oleh faktor manusia,

Lebih terperinci

Universitas Krisnadwipayana Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1

Universitas Krisnadwipayana Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1 Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1 Nama Mata Kuliah : 3D Animasi Arsitektur Kode Mata Kuliah : - Program Studi : Teknik Arsitektur Dosen : Apiet Rusdiyana, ST SMT/Jml SKS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Data Dalam perancangan film animasi pendek ini, penulis melakukan riset untuk memperoleh data yang mendukung dan referensi visual atau style animasi yang sesuai

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Landasan Teori / Metode

BAB 4 KONSEP DESAIN Landasan Teori / Metode BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori / Metode 4.1.1. Prinsip Animasi Prinsip film animasi merupakan standar yang harus diketahui oleh para animator. Meskipun para animator punya hak untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk mendapatkan pesan yang hendak disampaikan. Seseorang yang sedang membaca berarti berarti

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Prinsip Dasar Animasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Prinsip Dasar Animasi BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Prinsip Dasar Animasi Animasi berasal dari bahasa latin, anima, yang artinya jiwa, hidup, nyawa dan semangat. Animasi adalah gambar dua dimensi yang seolah-olah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Data Data data dan literatur diperoleh dari berbagai media seperti buku, internet, video, wawancara dan survei. Seluruh sumber merupakan materi yang sangat membantu

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak orang tua yang salah dalam cara mendidik anaknya, sehingga seringkali membuat anak menjadi sangat nakal dan tidak sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Prinsip Dasar Animasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Prinsip Dasar Animasi BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Prinsip Dasar Animasi Kata animasi berasal dari kata animate, yang berarti untuk membuat obyek mati menjadi seperti hidup. Seorang Animator profesional sepertinya

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan teori 4.1.1 Teori Prinsip Animasi Kata animasi berasal dari kata animate, yang berarti membuat obyek mati seolah-olah menjadi hidup dan mempunyai nyawa. Dua animator professional

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Data Data-data dan literatur didapat dari berbagai media buku, dan internet. Semua sumber merupakan bahan-bahan untuk membantu memperkuat data untuk cerita dan visual

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Data 2.1.1 Tinjauan Umum 2.1.1.1 Animasi Animasi yang akan penulis buat bertemakan Short animation. Dalam short animation ini penulis ingin menceritakan seorang

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Agar animasi edukasi "Strawberry" ini layak ditonton anak-anak usia 7 sampai 12 tahun.

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Agar animasi edukasi Strawberry ini layak ditonton anak-anak usia 7 sampai 12 tahun. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Animasi edukasi ini dibuat dengan penambahan narasi secara tulisan dalam bentuk pertanyaan, diharapkan dapat memperjelas isi yang disampaikan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Animasi

BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Animasi BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi Animasi adalah tampilan cepat dari urutan gambar 2-D atau 3-D karya seni atau posisi model untuk membuat ilusi gerakan. Efeknya adalah ilusi

Lebih terperinci

PENERAPAN PRINSIP ANIMASI DALAM PEMBUATAN ANIMASI 2 DIMENSI BERDASARKAN CERITA KOMIK R.

PENERAPAN PRINSIP ANIMASI DALAM PEMBUATAN ANIMASI 2 DIMENSI BERDASARKAN CERITA KOMIK R. PENERAPAN PRINSIP ANIMASI DALAM PEMBUATAN ANIMASI 2 DIMENSI BERDASARKAN CERITA KOMIK R. Yadi Rakhman Alamsyah, Citra Cynthia Agustriani Konsentrasi Multimedia & Desain Grafis, Program Studi Manajemen Informatika,

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori / Metode

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori / Metode BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 Teori Analogi Desain Analogi menurut Arthoer Koestler (The Act of Creation) adalah sebuah proses penalaran tentang penyebab-penyebab atau dari penyebab-penyebab

Lebih terperinci

KONSEP DESAIN BAB Landasan Teori/Metode

KONSEP DESAIN BAB Landasan Teori/Metode 24 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori/Metode 4.1.1 12 Prinsip Animasi 12 prinsip animasi dibuat di awal tahun 1930an oleh animator di Studio Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Animasi Edukasi Animasi Edukasi adalah animasi yang berisikan jalan cerita berupa pengetahuan informasi yang dbaut bertujuan untuk menambah pengetahuan pada

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY Peranan unsur visual dalam iklan Richeese Nabati versi Richeese Land sangat penting. Iklan disajikan dengan alur cerita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh pada tanggal 25 November 2016, TVKU sebagai televisi edukasi memberikan informasi yang berkaitan dengan guru melalui

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Film Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa, film adalah; 1. Selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Prinsip Animasi Thomas Johnston A. Arcs B. Solid Drawing

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Prinsip Animasi Thomas Johnston A. Arcs B. Solid Drawing BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 12 Prinsip Animasi Animasi adalah membuat obyek mati menjadi seperti hidup. Dua orang animator profesional Thomas dan Johnston memberikan 12 prinsip animasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL IKLAN LAYANAN MASYARAKAT ABORSI

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL IKLAN LAYANAN MASYARAKAT ABORSI PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL IKLAN LAYANAN MASYARAKAT ABORSI Inggrid Stefany Jl. Keadilan I No.3 RT 007/RW 04 Jakarta Barat 11120, 021 6289441 inggrid.stefany@gmail.com Inggrid Stefany, Ahmad Faisal Choiril

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1.Landasan Teori Prinsip Dasar Teori Animasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1.Landasan Teori Prinsip Dasar Teori Animasi 19 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1.Landasan Teori 4.1.1. Prinsip Dasar Teori Animasi Dalam membuat suatu karya animasi, para animator pasti memiliki beberapa prinsip yang dipakai untuk membuat karya animasinya.

Lebih terperinci

Dirangkum oleh: Mawan A. Nugroho, S.Kom, M.Kom

Dirangkum oleh: Mawan A. Nugroho, S.Kom, M.Kom 12 Prinsip Animasi Dirangkum oleh: Mawan A. Nugroho, S.Kom, M.Kom 1. Pose dan gerakan antara (Pose-To-Pose and Inbetween) Misalkan kita mengambil adegan orang berjalan dengan menggunakan kamera. Bentangkan

Lebih terperinci

BAB 4. KONSEP DESAIN

BAB 4. KONSEP DESAIN BAB 4. KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Dua Belas Prinsip Animasi Menurut Ollie Johnston dan Frank Thomas ada dua belas prinsip dasar dalam animasi. Squash & Stretch Memberikan kesan berat dan luwes

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Komunikasi Efek Komunikasi Teori Dasar Pembuatan Cerita

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Komunikasi Efek Komunikasi Teori Dasar Pembuatan Cerita BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Komunikasi Komunikasi didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia, sehingga untuk terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari 3

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Biasanya, anak-anak tidak tertarik untuk mempelajari hal-hal yang ada di dalam text book, dan biasanya lebih

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI SEBAGAI MEDIA PROMOSI MENGGUNAKAN 3D MAX 2009 DAN ARCHICAD 13 PADA PERUMAHAN GRIYA ABDI KENCANA

ANALISIS DAN PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI SEBAGAI MEDIA PROMOSI MENGGUNAKAN 3D MAX 2009 DAN ARCHICAD 13 PADA PERUMAHAN GRIYA ABDI KENCANA ANALISIS DAN PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI SEBAGAI MEDIA PROMOSI MENGGUNAKAN 3D MAX 2009 DAN ARCHICAD 13 PADA PERUMAHAN GRIYA ABDI KENCANA Oleh : Rangga Bagus P. Teknik Informatika, STMIK Amikom Purwokerto

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak anak meniru sistem orangtua baik benar maupun kurang benar. Banyak orangtua yang kehilangan kepercayaan anak. Banyak anak yang kesusahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori yang mendukung dalam pembuatan virtualisasi animasi serta penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. 2.1. Animasi 3D Animasi adalah membuat presentasi

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI ALKOHOLIX. Fredy Siswanto

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI ALKOHOLIX. Fredy Siswanto LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI ALKOHOLIX Fredy Siswanto 1200026033 PROGRAM STUDI D-3 ANIMASI JURUSAN TELEVISI FAKULTAS SENI MEDIA REKAM INSTITUT SENI INDONESIA

Lebih terperinci

BAB II DASAR PEMIKIRAN. Film disebut juga gambar hidup (motion pictures), yaitu serangkaian gambar

BAB II DASAR PEMIKIRAN. Film disebut juga gambar hidup (motion pictures), yaitu serangkaian gambar BAB II DASAR PEMIKIRAN 2.1 Film Sebagai Media Komunikasi Massa Film disebut juga gambar hidup (motion pictures), yaitu serangkaian gambar diam (still pictures) yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umum Dalam perancangan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan data-data dari berbagai media antara lain buku, video, dan artikel & jurnal. Semua sumber yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 21 July 2013; 20:43)

BAB 4 KONSEP DESAIN. 21 July 2013; 20:43) BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Teori-teori yang Digunakan: Pada film pendek animasi ini, penulis menggunakan beberapa teori yang berhubungan dengan film animasi pendek yang akan dibuat,

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI 2D SI ACENG DALAM PENGAMALAN DASA DARMA PRAMUKA EPISODE RELA MENOLONG DAN TABAH

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI 2D SI ACENG DALAM PENGAMALAN DASA DARMA PRAMUKA EPISODE RELA MENOLONG DAN TABAH LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI 2D SI ACENG DALAM PENGAMALAN DASA DARMA PRAMUKA EPISODE RELA MENOLONG DAN TABAH Dimas Eri Eka Prabowo NIM 1400089033 PROGRAM STUDI D-3

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Antrian Tiket Bioskop Antrian adalah suatu kejadian yang biasa dalam kehidupan sehari-hari. Menunggu di depan loket untuk mendapatkan tiket bioskop dan situasi-situasi yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI "METODE FITNESS DI RUMAH"

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI METODE FITNESS DI RUMAH PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI "METODE FITNESS DI RUMAH" Christian Lie Binus University, Jl. K H. Syahdan No. 9 Kemanggisan Palmerah Jakarta Barat 11480, 021 534 5830 luckycharm.lie@gmail.com

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK MACAN PEREDAM BAHAYA TUGAS AKHIR. Oleh. Erwin Janssen / Kelas : 08 PDU

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK MACAN PEREDAM BAHAYA TUGAS AKHIR. Oleh. Erwin Janssen / Kelas : 08 PDU PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK MACAN PEREDAM BAHAYA TUGAS AKHIR Oleh Erwin Janssen / 1200976655 Kelas : 08 PDU Universitas Bina Nusantara Jakarta 2012 PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB IV KONSEP DESAIN BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Dasar 12 Prinsip Animasi 12 Prinsip animasi pertama kali diperkenalkan di awal tahun 1930 oleh animator Walt Disney. Prinsip ini digunakan untuk memudahkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM DOKUMENTER ANIMASI SANTO FILIPUS NERI

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM DOKUMENTER ANIMASI SANTO FILIPUS NERI PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM DOKUMENTER ANIMASI SANTO FILIPUS NERI Rio Trinanda Universitas Bina Nusantara, Jl. U3 no.64 Kemanggisan-Palmerah Jakarta Barat, 087885738804, rio3nanda@gmail.com, Arik

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI JANGAN ASAL KENYANG

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI JANGAN ASAL KENYANG PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI JANGAN ASAL KENYANG Albern Yafeta Setiabudi Universitas Bina Nusantara Jl. K H. Syahdan No. 9 Kemanggisan Palmerah Jakarta Barat 11480, 021 534 5830 albern_yafeta@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. Merupakan prinsip-prinsip yang dibuat oleh animator di Walt Disney Studio pada

BAB 4 KONSEP. Merupakan prinsip-prinsip yang dibuat oleh animator di Walt Disney Studio pada BAB 4 KONSEP 4.1. Landasan Teori 4.1.1. Teori Animasi Prinsip Animasi Merupakan prinsip-prinsip yang dibuat oleh animator di Walt Disney Studio pada tahun 1930an. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menjadi

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1. Fakta Kunci 1) Cerita yang mengandung pesan moral merupakan cerita yang digemari oleh masyarakat Indonesia. 2) Robot merupakan salah satu karakter yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK CAPTAIN SUGENG

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK CAPTAIN SUGENG PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK CAPTAIN SUGENG Gunawan Universitas Bina Nusantara, Jl. K H. Syahdan No. 9 Kemanggisan Palmerah Jakarta Barat 11480, 021 534 5830 gunawan.leman@gmail.com

Lebih terperinci

PERANCANGAN FILM ANIMASI THE HAUNTING OF GARBAGE DENGAN MENEKANKAN PRINSIP DASAR ANIMASI NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN FILM ANIMASI THE HAUNTING OF GARBAGE DENGAN MENEKANKAN PRINSIP DASAR ANIMASI NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN FILM ANIMASI THE HAUNTING OF GARBAGE DENGAN MENEKANKAN PRINSIP DASAR ANIMASI NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh Senja Permata Dewanti 10.11.4511 kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan Mengatur Berat Badan Pengaturan berat badan adalah suatu proses menghilangkan atau menghindari timbunan lemak di dalam tubuh. Hal ini tergantung pada hubungan antara jumlah makanan yang dikonsumsi dengan

Lebih terperinci

BAB 2 DATA & ANALISA

BAB 2 DATA & ANALISA BAB 2 DATA & ANALISA 2.1 Data dan Literatur Dalam perancangan short animation ini, penulis melakukan riset untuk memperoleh data yang mendukung tema dan referensi visual yang sesuai. Beberapa metode yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI LILO MENGGUNAKAN TEKNIK TOON SHADER NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Eva Wahyu Fitriana

PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI LILO MENGGUNAKAN TEKNIK TOON SHADER NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Eva Wahyu Fitriana PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI LILO MENGGUNAKAN TEKNIK TOON SHADER NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Eva Wahyu Fitriana 10.12.4890 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Perancangan Komunikasi Visual Animasi Serial "Dark Blood (Princess Odyssey)"

Perancangan Komunikasi Visual Animasi Serial Dark Blood (Princess Odyssey) Perancangan Komunikasi Visual Animasi Serial "Dark Blood (Princess Odyssey)" TUGAS AKHIR Oleh Gindu Siswo Kartapati / 1100011945 Kelas : 08 PDU Universitas Bina Nusantara Jakarta 2012 2012 Perancangan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. Berikut adalah 12 prinsip animasi tersebut:

BAB 4 KONSEP. Berikut adalah 12 prinsip animasi tersebut: 9 BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi Frank Thomas dan Ollie Johnston animator Walt Disney merumuskan 12 prinsip animasi, dibuat di awal tahun 1930an. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI 1.1.1. Judul Perancangan Dalam pemberian suatu judul dalam perancangan dapat terjadinya kesalahan dalam penafsiran oleh pembacanya, maka dari itu dibuatlah

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA 3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tinjauan Perancangan 2.1.1 Tinjauan Data 2.1.1.1 Sumber Data Untuk merancang film animasi pendek ini penulis mengumpulkan datadata dan referensi visual dengan beberapa metode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Tarian Gangnam Style Gangnam adalah kawasan yang terletak di bagian selatan sungai Han di Seoul, dengan bagian utara sungai itu bernama Gangbuk. Gangbuk awalnya menjadi jantung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Data 2.1.1 Educational Animation Educational Animation adalah sebuah film atau video animasi yang berisi tentang pengetahuan akan suatu hal yang ditujukan sebagai

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN ANIMASI

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN ANIMASI KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN ANIMASI No 1 Pedagogik Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. Memahami karakteristik

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI BAHASA DAERAH TERANCAM PUNAH

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI BAHASA DAERAH TERANCAM PUNAH PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI BAHASA DAERAH TERANCAM PUNAH Achmad Arasy Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. Syahdan no.9, Kemanggisan, Jakarta Barat 11480 flashblue12@yahoo.com Arik Kurnianto,

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. Animisme: kepercayaan akan benda yang memiliki jiwa. Anticipation: antisipasi;lihat prinsip animasi

DAFTAR ISTILAH. Animisme: kepercayaan akan benda yang memiliki jiwa. Anticipation: antisipasi;lihat prinsip animasi 95 A DAFTAR ISTILAH Action : aksi Animasi: ilusi gerak Animisme: kepercayaan akan benda yang memiliki jiwa Anticipation: antisipasi;lihat prinsip animasi Appeal: daya tarik; lihat prinsip animasi Astral

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini membuat film animasi 3D ( tiga dimensi) action dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini membuat film animasi 3D ( tiga dimensi) action dengan 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Tugas Akhir ini membuat film animasi 3D ( tiga dimensi) action dengan menggunakan teknik compositing visual effect yang berjudul The Cambo dengan tujuan animasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK BRAVE TOY SOLDIER. Reyhan. Jl. Pasar no 22/24, Bogor

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK BRAVE TOY SOLDIER. Reyhan. Jl. Pasar no 22/24, Bogor PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK BRAVE TOY SOLDIER Reyhan Jl. Pasar no 22/24, Bogor 083819034579 reyhanwithsmile@yahoo.com ABSTRAK Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi 1. Target Audiens : a. Demografi : Jenis Kelamin : Laki laki dan perempuan Umur : 8 tahun 12 tahun. Status Sosial : A dan B b. Geografi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut:

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut: 4.1.1 Fakta Kunci Warga Indonesia mulai berminat kepada animasi Kucing digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KARYA

BAB IV TINJAUAN KARYA BAB IV TINJAUAN KARYA 4. 1 Karya Mirror-mirror on the wall who s the prettiest of them all Gambar 4.1 (Sumber : dokumentasi pribadi) Judul : Mirror- mirror on the wall who s the prettiest of them all Tehnik

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif Ada beberapa cara yang di lakukan oleh penulis dalam melakukan strategi kreatif di dalam proses pemuatan dan juga melakukan pembagian-pembagian dalam strategi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PERANCANGAN

BAB IV METODE PERANCANGAN BAB IV METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Penulis akan memberikan beberapa pembagian sebagai berikut guna memperlancar komunikasi: 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Kurangnya informasi

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi komunikasi 4.1.1.1 Masalah yang akan dikomunikasikan Bagaimana membuat animasi film pendek Rumah Makan Joko & Tito bisa disukai penonton dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KARYA

BAB IV ANALISIS KARYA 42 BAB IV ANALISIS KARYA Karya 1 Gambar 4.1 Judul : Momen 1 Edisi : 3/5 Tahun : 2016 Karya pertama ini merupakan salah satu momen bahagia dalam keluarga dimana ada sepasang suami istri yang tidak sabar

Lebih terperinci

LANDASAN PERANCANGAN

LANDASAN PERANCANGAN BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Perancangan 2.1.1 Tinjauan Data Untuk mendukung pembuatan film animasi pendek ini, penulis melakukan riset untuk mendapatkan data sementara yang mendukung dan referensi

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

Pada dasarnya hardware komputer itu tersusun atas tiga jenis komponen, yaitu : Input, Prosesor dan Output.

Pada dasarnya hardware komputer itu tersusun atas tiga jenis komponen, yaitu : Input, Prosesor dan Output. Komponen-komponen PC Pada dasarnya hardware komputer itu tersusun atas tiga jenis komponen, yaitu : Input, Prosesor dan Output. Komponen komputer yang termasuk pada komponen Input adalah: 1. Keyboard,

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI CARA MEMBUAT BUKU POP UP 5 BANGUNAN BERSEJARAH DI DUNIA

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI CARA MEMBUAT BUKU POP UP 5 BANGUNAN BERSEJARAH DI DUNIA PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI CARA MEMBUAT BUKU POP UP 5 BANGUNAN BERSEJARAH DI DUNIA Yang Aulia Fitri Ridesa Komp. Larangan Indah, Jl. Mawar 4 Blok M1 No. 12 Ciledug, Tangerang 15154 082123507144,

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Animasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Animasi BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi Prinsip-prinsip animasi yang mejadi acuan oleh para animator saat bekerja agar menjadikan animasi yang dibuat lebih hidup, lebih cepat dan menghasilkan

Lebih terperinci

5.2.1 Gin. Gambar 5.2 Concept Sketch Gin dan Visualisasi 3D Gin

5.2.1 Gin. Gambar 5.2 Concept Sketch Gin dan Visualisasi 3D Gin BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Gambar 5.1 Desain title Untuk desain title trailer game BombieBoxter, penulis menggunakan font Berlin Sans FB Bold yang digabungkan ke dalam box sehingga

Lebih terperinci

Algoritma Dasar Animasi. While (not done) { hapus_layar(); gambar_frame_ke(i); delay(n); i = i + 1; }

Algoritma Dasar Animasi. While (not done) { hapus_layar(); gambar_frame_ke(i); delay(n); i = i + 1; } Animasi Animasi Teknik untuk membuat gambar bergerak buatan Berbeda dengan video yang merupakan rekaman dari kejadian di dunia nyata Animasi sepenuhnya buatan manusia Animasi pada dasarnya adalah penampilan

Lebih terperinci

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN. food Enjoy! Fast Food bersifat vibrant dan loud, dan bergaya cartoonist. Out

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN. food Enjoy! Fast Food bersifat vibrant dan loud, dan bergaya cartoonist. Out 60 BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual Visual yang dipakai dalam iklan layanan masyarakat dampak buruk fast food Enjoy! Fast Food bersifat vibrant dan loud, dan bergaya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Data Data data dan literatur didapat dari berbagai media seperti buku, internet,video dan foto riset lapangan. Semua sumber merupakan bahan bahan untuk membantu

Lebih terperinci

TUGAS ARTIKEL TENTANG PERANCANGAN FILM KARTUN

TUGAS ARTIKEL TENTANG PERANCANGAN FILM KARTUN TUGAS ARTIKEL TENTANG PERANCANGAN FILM KARTUN SISTEM INFORMASI Oleh: GERARDUS PRIMA WELBY (09.12.3687) JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM JOGJAKARTA 2011 Animasi Tradisional Pada zaman dahulu kala,

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Mengangkat tema tentang merawat buku secara sederhana. 2. Banyak orang yang suka buku, tapi tidak terlalu familiar dengan cara merawatnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi menjadi semakin canggih. Salah satu perkembangan media informasi

BAB I PENDAHULUAN. informasi menjadi semakin canggih. Salah satu perkembangan media informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi yang berkembang pesat pada era modern ini mendorong media informasi menjadi semakin canggih. Salah satu perkembangan media informasi yang paling pesat perkembangannya

Lebih terperinci

PERANCANGAN TOKOH PADA FILM 3D ANIMASI PENDEK STORIETTE D UN DIAMANT

PERANCANGAN TOKOH PADA FILM 3D ANIMASI PENDEK STORIETTE D UN DIAMANT PERANCANGAN TOKOH PADA FILM 3D ANIMASI PENDEK STORIETTE D UN DIAMANT Yohanes Merci Abstrak: Dalam sebuah film animasi, desain tokoh merupakan salah satu yang penting.desain tokoh dapat menjembatani antara

Lebih terperinci

ANALISIS VIDEO ANIMASI FILM PENDEK MORIENDO KARYA ANDREY PRATAMA

ANALISIS VIDEO ANIMASI FILM PENDEK MORIENDO KARYA ANDREY PRATAMA ANALISIS VIDEO ANIMASI FILM PENDEK MORIENDO KARYA ANDREY PRATAMA Yana Erlyana 1* 1 Program Studi Desain Komunikasi Visual, Universitas Bunda Mulia, Jl. Lodan Raya No. 2 Ancol, Jakarta Utara 14430, Indonesia

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain 25 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain komunikasi visual yang tepat, ada beberapa teori yang digunakan sebagai bahan pertimbangan.

Lebih terperinci