Pengembangan Kurikulum Program Studi Teknik Industri dengan Menggunakan Metode Quality Function Development

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengembangan Kurikulum Program Studi Teknik Industri dengan Menggunakan Metode Quality Function Development"

Transkripsi

1 Petunjuk Sitasi: Lawi, A., & Marentek, T. K. (2017). Pengembangan Kurikulum Program Studi Teknik Industri dengan Menggunakan Metode Quality Function Development. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. A27-32). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya. Pengembangan Kurikulum Program Studi Teknik Industri dengan Menggunakan Metode Quality Function Development Ansarullah Lawi (1), Tonaas Kabul Wangkok Yohanis Marentek (2) (1) Program Studi Teknik Industri, Universitas Universal Kompleks Maha Vihara Duta Maitreya, Bukit Beruntung, Sungai Panas, Batam 29456, Indonesia (1) ABSTRAK Dinamika revolusi teknologi yang cukup pesat, seiring perubahan kebutuhan setiap perusahaan atau organisasi bisnis terkait skill tenaga kerja. Suatu fenomena yang banyak ditemui adalah meningkatnya ketimpangan lulusan Teknik Industri dalam memenuhi kualifikasi kebutuhan perusahaan saat ini. Dengan situasi seperti ini, perguruan tinggi sudah sewajibnya mengembangkan kualitas kurikulum dalam menghasilkan profil lulusan yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri modern. Quality Function Deployment (QFD) adalah salah satu teknik dari Total Quality Management (TQM) di mana dapat diaplikasikan dalam proses pengembangan dan rancangan perbaikan berkelanjutan. Studi ini menggunakan QFD sebagai tool untuk mengembangkan kualitas profil lulusan Teknik Industri pada perguruan tinggi di Batam. Data-data yang dikumpulkan adalah rangkuman kualifikasi skill kebutuhan perusahaan untuk lulusan Teknik Industri berdasarkan iklan lowongan, dan matakuliah bidang sejenis yang ditawarkan oleh perguruan tinggi di Batam. Kedua kumpulan data ini kemudian dihubungkan dengan matriks House of Quality (HOQ). Studi ini menghasilkan temuan di mana nilai tertinggi matakuliah yang memberi konstribusi banyak pada persyaratan kebutuhan pengguna lulusan adalah secara berturutturut; Sistem Informasi Manajemen (8,2%), Enterprise Resource Planning (8,0%), Manajemen Teknologi (6,5%), Sistem Pengendalian Kualitas (6,2%), dan Perancangan Sistem Industri (5,9%). Usulan menambah materi pada kurikulum karena terkait kebutuhan kompetensi profil lulusan, di mana dirasakan sangat penting oleh organisasi bisnis saat ini berturut-turut adalah; Familiar with Oracle, Good command in speaking & writing English, Knowledge on plastics & molding process technology, Familiar in application of ISO 9001, ISO & ISO 26000, dan Having knowledge of TPM. Rekomendasi pada peneitian ini selanjutnya menjadi masukan yang sangat berguna dalam penyusunan kurikulum saat ini pada Program Studi Teknik Industri Universitas Universal untuk menghasilkan profil lulusan yang sesuai dengan market signal kota Batam. Kata kunci Kurikulum, Profil Lulusan, Quality Function Deployment, House of Quality I. PENDAHULUAN Revolusi teknologi melahirkan banyak perubahan pada sosio-ekonomi, geopolitik dan demografis yang lebih luas, di mana masing-masing dimensi tersebut saling berinteraksi dan saling berketergantungan. Dengan perubahan-perubahan ini beberapa pekerjaan mengalami perubahan dari segi skill atau kompetensi yang dibutuhkan. Salah satu fenomena pada situasi ini dapat dilihat pada awal tahun 2016 yaitu sejak digulirkannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Di era MEA lulusan Perguruan Tinggi (PT) nasional dihadapkan situasi yang krusial dalam mengembangkan profil lulusan. Hal ini berkenan karena persaingan lulusan tidak hanya antar regional atau nasional saja, tetapi meluas ke negara-negara tetangga dalam memenuhi demand kualifikasi tenaga kerja pada organisasi bisnis di wilayah Asia Tenggara. Di Indonesia sendiri, banyak lulusan PT menganggur A-27

2 Lawi, Marentek karena adanya ketimpangan antara profil lulusan universitas dengan kualifikasi tenaga kerja siap pakai yang dibutuhkan perusahaan (Mikhael Gewati, 2016). Dengan kondisi seperti ini, PT sudah sewajibnya mengembangkan kualitas kurikulum dalam menghasilkan profil lulusan yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri modern. Profil lulusan program studi Teknik Industri memiliki potensi area kompetensi yang kompleks dibanding program studi lainnya. Lingkup program studi ini, sangat luas dengan mencakup mulai dari lini produksi teknis (mikro) sampai ke lini manajemen strategis (makro) mengintegrasikan manusia, material, peralatan dan energi. Dengan kata kunci efektivitas, efisien, dan produktivitas, Teknik Industri mulai merambah ke area baru terkait rancangan dan implementasi dari Sistem Informasi yang mendukung proses produksi (Shtub & Cohen, 2016). Dengan dinamika kompleksitas dan pengaruh dari revolusi teknologi, maka seperti program studi lainnya, Teknik Industri dalam mengembangkan penyusunan kurikulum mengacu pada jenjang kualifikasi KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) dan SNPT (Standar Nasional Perguruan Tinggi). Namun dalam menetapkan profil lulusan Teknik Industri, ada 3 (tiga) persyaratan wajib yang harus dipertimbangkan antara lain (Arifin & Rahmawati, 2012); (1) masukan dari asosiasi program studi (dalam hal ini, BKSTI (Badan Kerjasama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri)), (2) menyesuaikan visi & misi institusi, dan (3) studi identifikasi keunggulan dan kearifan lokal yang memuat informasi mengenai kemampuan untuk menjawab persoalan dan tantangan yang berkembang atau muncul di daerah. Poin nomor 3 di atas merupakan tujuan dari penelitian ini di mana daerah yang menjadi sasarannya adalah kota Batam, provinsi Kepulauan Riau. Metode QFD (Quality function Development) kemudian digunakan untuk menerjemahkan skill yang dibutuhkan oleh organisasi bisnis di daerah ke dalam kualitas kurikulum yang tepat sasaran. Analisa ini dapat dijadikan nilai unggul atau value-added yang bisa ditawarkan oleh program studi sebuah PT, karena kurikulum dasar setiap program studi sejenis biasanya sama saja dengan yang lainnya (Sallis, 2014). Penelitian dengan metode QFD ini masih sangat minim digunakan dalam mengembangkan sistem pendidikan di PT. Dari jumlah yang minim tersebut, sebagian besar hanya menganalisa kualitas pelayanan pada proses pembelajaran. Suhendar & Suroto (2014) mengusulkan pengembangan pelayanan akademik universitas dengan memperhatikan urutan prioritas berdasarkan hasil pengolahan dan analisis QFD agar sesuai dengan harapan/keinginan mahasiswa. Demikian pula Nursyamsiah & Isti adah (2008), dengan QFD, diberikan prioritas atribut proses pembelajaran yang perlu diperbaiki di lingkungan Universitas Islam Indonesia. Padahal dari hasil penelusuran peneliti, beberapa penelitian dari luar negeri telah menggunakan QFD untuk mengembangkan kualitas kurikulum yang tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan customer (pengguna lulusan). Salah satunya, Aytac & Deniz (2005) memberikan proposal kurikulum baru, yang disetujui untuk digunakan, pada Jurusan Tyre Technology, Kocaeli University Kosekoy Vocational School of Higher Education (KU-KVSHE) berdasarkan studi dengan metode QFD. II. METODOLOGI QFD (Quality function Development) adalah suatu metode terstruktur dalam mendengarkan suara customer (pengguna) atau dikenal dengan VOC (Voice of Customer), dan mengoptimalkan rancangan, material dan proses guna memastikan harapan pengguna telah terpenuhi secara maksimal. Metode QFD tumbuh dari teknik TQM (Total Quality Management) atau manajemen mutu terpadu, yang kemudian dari istilah QFD tersebut timbul gagasan bahwa mutu berarti menghasilkan kepuasan pengguna dan tugas pengembangan mutu adalah memastikan produk tersebut tercipta sesuai dengan fungsinya (Nursyamsiah & Isti adah, 2008). Salah satu komponen utama dari QFD adalah HOQ (House of Quality) atau rumah mutu. Disebut demikian karena kemiripan dari strukturnya yang berbentuk sebuah rumah. HOQ adalah suatu tool grafis yang digunakan untuk menentukan hubungan antara keinginan pengguna dan kapabilitas dari produk atau jasa. Hal ini dilakukan dengan menggunakan suatu matriks korelasi antara keinginan pengguna dengan bagaimana sebuah organisasi akan mencapai keinginan-keinginan tersebut (Chen, A-28

3 Pengembangan Kurikulum Program Studi Teknik Industri Dengan Menggunakan Metode Quality Function Development 2007). HOQ kemudian memiliki beberapa sasaran yang diantaranya: (i) memenuhi persayaratan pengguna secara lebih efektif, (ii) meningkatkan kapabilitas dari organisasi, dan (iii) memaksimalkan tujuan dari organisasi. A. Prioritas kebutuhan dari pengguna lulusan vs karakteristik kualitas (matakuliah) Pada penelitian ini, stakeholder yang ditentukan adalah perusahaan-perusahaan yang membutuhkan lulusan Teknik Industri (pengguna lulusan) dan PT program studi Teknik Industri di regional kota Batam provinsi Kepulauan Riau. Kumpulan lowongan kerja pada iklan koran harian Batam Pos periode dianggap sangat mewakili kebutuhan pengguna lulusan Teknik Industri di mana didapatkan sekitar 300 skill yang dibutuhkan oleh lebih dari 150 perusahaan manufaktur dan jasa. Semua kebutuhan tersebut kemudian dikumpulkan, dikategorikan, dan diurutkan rankingnya berdasarkan frekuensi permintaan pengguna lulusan dalam rentang 3 (tiga) tahun tersebut. Hasilnya dapat dijabarkan pada Tabel 5.1 di mana terdiri dari 21 item yang selanjutnya dijadikan input untuk membangun HOQ. Tabel 2.1 Kebutuhan utama user lulusan teknik Industri dan peringkatnya Requirements Rank of Importance Good command in speaking & writing English 1 Computer literate 2 Able to interpret and understand drawing 3 Understand ERP System 4 Familiar with statistical tools 5 Quality/Process Improvement, Failure invest. 6 Have a good leadership and team work 7 Having knowledge of TPM is desirable. 8 Good Understanding for manpower calculation 9 Familiar with Oracle 10 Familiar in MRP or SAP system 11 Basic knowledge to make procedure (SOP) 12 Knowledge on plastics & molding process technology 13 Ability in data analysis and good in reporting 14 Have a knowledge in electronics industry 15 Knowledge of QMS & methods 16 Ability to lead projects involving cross-functional teams 17 Strong oral/written communication & interpersonal skills 18 Knowledge of supply chain practice 19 Familiar in application of ISO 9001, ISO & ISO Have knowledge about Machining and maintenance 21 Peneliti tidak mempertimbangkan mahasiswa sebagai salah satu stakeholder dengan alasan bahwa meskipun mahasiswa mengikuti kurikulum yang ada, biasanya mereka tidak memiliki informasi yang cukup mengenai kompetensi yang diinginkan dari studinya. Selain itu, mahasiswa belum mampu menilai kualitas kurikulum berdasarkan sudut pandang pengguna lulusan. PT program studi-lah yang idealnya memiliki kompetensi untuk mengevaluasi matakuliah yang akan diambil oleh mahasiswa. Setelah mendapatkan daftar prioritas kebutuhan skill lulusan Teknik Industri berdasarkan permintaan pengguna pada iklan lowongan kerja, berikutnya adalah menentukan karakteristik kualitas, dalam hal ini matakuliah yang diberikan oleh PT program studi Teknik Industri di Batam. Peneliti mempelajari kurikulum dan isinya dari 3 (tiga) PT di Batam yang memiliki program studi ini (Universitas Putera Batam, Universitas Riau Kepulauan, dan STT Ibnu Sina), mengelompokkan yang sejenis, dan memilih matakuliah yang mungkin mempengaruhi satu atau lebih persyaratan stakeholder atau kebutuhan prioritas dari pengguna. Matakuliah yang terpilih kemudian juga dijadikan input selanjutnya dalam membangun HOQ. A-29

4 Lawi, Marentek B. Membangun Struktur House of Quality (HOQ) Atribut-atribut dari kebutuhan pengguna lulusan dihubungkan dengan karakteristik kualitas dari PT sehingga akan menghasilkan korelasi antara keinginan pengguna lulusan dengan karakteristik universitas dalam matrik hubungan, di mana selanjutnya akan ditemukan hubungan kuat, sedang, lemah, dan tidak memiliki hubungan. Setiap hubungan tersebut memiliki nilai bobot tersendiri. Apabila hubungan tersebut kuat maka nilai bobotnya 9, jika sedang nilai bobotnya 6, jika lemah nilai bobotnya 3, dan jika tidak mempunyai hubungan antara keduanya maka nilai bobotnya adalah 0 (kosong). Berhubung karena semua karakteristik mutu (matakuliah) mempunyai pengaruh positif satu sama lain, maka atap pada rumah mutu diabaikan. Pada ujung kanan rumah mutu di tambahkan evaluasi apakah untuk memenuhi kebutuhan pengguna lulusan perlu ditambahkan matakuliah baru atau penambahan SKS pada matakuliah yang sudah ada. Gambar 2.1 menampilkan detail rumah mutu atau HOQ yang dibangun. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengamatan pada model matrik HOQ yang diterjemahkan dalam bentuk parameter teknik, sekitar 23% kurikulum prodi Teknik Industri di Batam perlu diperbaiki pada program rancangan berikutnya. Adapun pembahasan tentang hasil penerapan QFD pada Gambar 2.1 dapat dijelaskan sebagai berikut: Nilai tertinggi matakuliah yang memberi konstribusi banyak pada persyaratan kebutuhan pengguna lulusan Teknik Industri adalah secara berturut-turut; Sistem Informasi Manajemen (8,2%), Enterprise Resource Planning (8,0%), Manajemen Teknologi (6,5%), Sistem Pengendalian Kualitas (6,2%), dan Perancangan Sistem Industri (5,9%), Nilai terendah yang relevan dengan kebutuhan organisasi bisnis di Batam pada iklan lowongan kerja (jarang disebutkan) adalah secara berturut-turut sebagai berikut; Keselamatan dan Kesehatan Kerja (0,9%), Ekonomi Teknik(1,4%), Psikologi Industri (1,4%), Riset Operasi (1,5%), dan Manajemen Rantai Pasok (1,8%). Usulan menambah materi pada kurikulum (penambahan SKS atau matakuliah baru yang sejenis) karena terkait kebutuhan kompetensi profil lulusan, di mana dirasakan sangat penting oleh organisasi bisnis saat ini berturut-turut adalah sebagai berikut; Familiar with Oracle, Good command in speaking & writing english, Knowledge on plastics & molding process technology, Familiar in application of ISO 9001, ISO & ISO 26000, dan Having knowledge of TPM, Sedangkan materi yang dipertimbangkan sudah cukup atau bahkan over match pada kurikulum program studi Teknik Industri di Batam saat ini secara berturut-turut adalah sebagai berikut; Quality/Process Improvement, Failure investigation, Knowledge of QMS & methods, Ability in data analysis and good in reporting, Good Understanding for manpower calculation, dan Understand ERP System. IV. PENUTUP Metode QFD dapat digunakan untuk mengembangkan semua tingkatan aktivitas-aktivitas pendidikan di PT, mulai dari kualitas pelayanan, teknik pembelajaran, sampai pada perancangan kurikulum. Rekomendasi pada peneitian ini selanjutnya menjadi masukan yang sangat berguna dalam penyusunan kurikulum saat ini pada Program Studi Teknik Industri Universitas Universal untuk menghasilkan profil lulusan yang sesuai dengan market signal kota Batam. A-30

5 Relative Importance Sistem Informasi Manajemen Matematika & Ilmu Alam Gambar Teknik Ekonomi Teknik Psikologi Industri Bahasa Inggris Otomasi Sistem Produksi Manajemen Teknologi Statistika Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja Manajemen Sumber Daya Manusia Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Proses Manufaktur Manajemen Produksi dan Operasional Riset Operasi Sistem Manufaktur Perencanaan dan pengendalian produksi Perancangan Tata Letak Fasilitas Pabrik Manajemen Rantai Pasok Sistem Pengendalian Kualitas Perancangan dan Pengembangan Produk Enterprise Resource Planning (ERP) Perancangan Sistem Industri Kepemimpinan Manajemen Proyek Req. Fulfillment Index New Courses Necessity? (Yes/No) Ranking Pengembangan Kurikulum Program Studi Teknik Industri Dengan Menggunakan Metode Quality Function Development Relationship matrices symbols Strong Relationship : - 9 Medium Relationship : - 6 Weak Relationship : - 3 Quality Characteristics (Courses) Stakeholders/User Needs Stakeholder Requirements Good command in speaking & writing english Y 20 Computer literate N 14 Able to interpret and understand drawing N 15 Understand ERP System N 5 Familiar with statistical tools N 8 Quality/Process Improvement, Failure invest N 1 Have a good leadership and team work N 8 Having knowledge of TPM Y 17 Good Understanding for manpower calculation N 4 Familiar with Oracle Y 21 Familiar in MRP or SAP system N 15 Basic knowledge to make procedure (SOP) N 8 Knowledge on plastics & molding process technology Y 19 Ability in data analysis and good in reporting N 3 Have a knowledge in electronics industry N 8 Knowledge of QMS & methods N 2 Ability to lead projects involving cross-functional teams N 8 Strong oral/written communication & interpersonal skills N 13 Knowledge of supply chain practice N 5 Familiar in application of ISO 9001, ISO & ISO Y 18 Have knowledge about Machining and maintenance N 5 Course Scores Relative Importance (%) 8.2% 3.6% 4.0% 1.4% 1.4% 3.8% 4.2% 6.5% 3.4% 1.9% 5.6% 0.9% 4.7% 5.7% 1.5% 5.1% 4.2% 4.1% 1.8% 6.2% 1.9% 8.0% 5.9% 3.1% 2.9% Ranking Gambar 2.1 Penerapan QFD pada kajian kesesuaian kurikulum dan kebutuhan organisasi bisnis di Batam. A-31

6 Lawi, Marentek DAFTAR PUSTAKA Arifin, Z., & Rahmawati, L. E, 2012, SNPT- and KKNI-Based Curriculum Organization. In The Progressive & Fun Education Seminar (pp ). Aytac, A., & Deniz, V, 2005, Quality Function Deployment in Education: A Curriculum Review. Quality & Quantity, 39, Chen, S, 2007, "Using Quality Function Deployment to Plan Curricula in Higher Education". Journal of Human Resource and Adult Learning, 3(December), Mikhael, Gewati, 2016, Kenapa Lulusan Perguruan Tinggi Makin Susah Mendapat Pekerjaan? - Kompas.com. Retrieved December 10, 2016, Perguruan.Tinggi.Makin.Susah.Mendapat.Pekerjaan. Nursyamsiah, S., & Isti adah, T "Implementasi Metode Quality Function Deployment (QFD) Untuk Perbaikan Proses Pembelajaran di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia". Aplikasi Bisnis, 7(9), Sallis, E, 2014, Total Quality Management in Education (Third Ed.). Routledge. Shtub, A., & Cohen, Y, 2016, Introduction to Industrial Engineering (2nd Ed.), CRC Press. Suhendar, E., & Suroto, 2014, Penerapan Metode Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Akademik Pada UB. Faktor Exacta, 7(4), A-32

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Definisi QFD QFD adalah suatu metodologi terstruktur yang digunakan dalam proses perencanaan dan pengembangan produk untuk menentapkan spesifikasi kebutuhan dan keinginan

Lebih terperinci

Deskripsi Umum, Learning Outcomes, dan Kurikulum Inti Program Studi Teknik Industri

Deskripsi Umum, Learning Outcomes, dan Kurikulum Inti Program Studi Teknik Industri Deskripsi Umum, Learning Outcomes, dan Kurikulum Inti Program Studi Teknik Industri Oleh: Dr. Ir. TMA. Ari Samadhi, M.Sc. Rapat BKSTI, Bandung 10 Oktober 2012 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

Lebih terperinci

Usulan Kurikulum Inti Program Studi Teknik Industri Berbasis KKNI

Usulan Kurikulum Inti Program Studi Teknik Industri Berbasis KKNI Usulan Kurikulum Inti Program Studi Teknik Industri Berbasis KKNI Badan Kerja Sama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri Indonesia (BKSTI) Yogyakarta, 15 September 2012 Pembahasan Apakah KKNI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan adalah tindakan mewujudkan sebuah gagasan atau konsep

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan adalah tindakan mewujudkan sebuah gagasan atau konsep BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan adalah tindakan mewujudkan sebuah gagasan atau konsep menjadi informasi nyata. Persaingan yang ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk melakukan

Lebih terperinci

Pengembangan Desain Produk Teh Gelas Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Untuk Meningkatkan Penjualan Di CV.

Pengembangan Desain Produk Teh Gelas Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Untuk Meningkatkan Penjualan Di CV. Pengembangan Desain Produk Teh Gelas Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Untuk Meningkatkan Penjualan Di CV.Tirta Indo Megah Putu Verdika 1, *, Ellysa Nursanti 2, Thomas Priyasmanu 3

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... iii iv vi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi Masalah... 3 1.3 Perumusan Masalah... 7 1.4 Tujuan Penelitian... 7 1.5 Manfaat

Lebih terperinci

LO = CP, CAPAIAN PEMBELAJARAN

LO = CP, CAPAIAN PEMBELAJARAN LO = CP, CAPAIAN PEMBELAJARAN SERANGKAIAN PERNYATAAN KOMPETENSI/KEMAMPUAN YANG DIPEROLEH LULUSAN SECARA UMUM DAN KHUSUS UNTUK BEKAL IMPLEMENTASI DI DUNIA PEKERJAAN HARUS TERUJI DAN DENGAN INSTRUMEN PENILAIAN

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, sistem terkomputerisasi banyak digunakan pada berbagai bidang. Teknologi informasi akan terus berkembang karena meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Usaha di bidang kuliner seperti warung tenda, food court, cafe maupun restoran merupakan salah satu usaha yang banyak berdiri di Bandung. Salah satu pelakunya adalah Atmosphere Resort Cafe, yang

Lebih terperinci

PENJABARAN KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES

PENJABARAN KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES PENJABARAN KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI MANUFAKTUR/JASA PROGRAM DIPLOMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan model..., Deni Juharsyah, FT UI, 2009.

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan model..., Deni Juharsyah, FT UI, 2009. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Pada era persaingan global seperti saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk dapat memiliki keunggulan kompetitif (competitive advantage) agar dapat bertahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Manajemen Operasi 2.1.1 Definisi Manajemen Operasi Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan produksi barang dan jasa. Proses menghasilkan

Lebih terperinci

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta Sejarah Kurikulum Prodi Teknik Informatika Hingga saat ini, Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH KONSEP DASAR BILANGAN UNTUK MAHASISWA PGSD FKIP UNIVERSITAS BENGKULU

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH KONSEP DASAR BILANGAN UNTUK MAHASISWA PGSD FKIP UNIVERSITAS BENGKULU JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801 DOI: doi.org/10.21009/jpd.091.09 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH KONSEP DASAR BILANGAN UNTUK MAHASISWA PGSD FKIP UNIVERSITAS BENGKULU

Lebih terperinci

ANALISA PROSES BISNIS

ANALISA PROSES BISNIS ANALISA PROSES BISNIS Pertemuan 6: Improvement Planning & Improvement Credit to. Mahendrawati ER, Ph.D. Outline Materi 1 1. Quality Function Deployment 2. Improvement Tools 6.1 Quality Function Deployment

Lebih terperinci

Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm

Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm M. Junaidi Hidayat *1), Lukmandono 2), Ni Luh Putu Hariastuti 3) 1) Jurusan Desain Produk, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Lebih terperinci

VISI, MISI, DAN PROGRAM UB TAHUN

VISI, MISI, DAN PROGRAM UB TAHUN VISI, MISI, DAN PROGRAM UB TAHUN 2014-2018 HARI DWI UTAMI FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Capaian UB Sebagai World Class University MOU dengan Universitas di luar negeri. Kolaborasi dalam riset

Lebih terperinci

KURIKULUM BERBASIS KKNI PSTI UAJY 2017

KURIKULUM BERBASIS KKNI PSTI UAJY 2017 KURIKULUM BERBASIS KKNI PSTI UAJY 07 Pembagian Mata Kuliah per Semester: Semester Kode Mata Kuliah SKS Total Prasyarat MPK0 Pancasila MPK0 Pendidikan Agama IND0 Material Teknik IND0 Menggambar Teknik IND0

Lebih terperinci

EVALUASI RANCANGAN KURIKULUM DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

EVALUASI RANCANGAN KURIKULUM DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT EVALUASI RANCANGAN KURIKULUM DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Meity Martaleo 1, *) dan Togar M. Simatupang 2) 1) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik

Lebih terperinci

SERTIFIKASI PROFESI SEBAGAI ACUAN PADA PENINJAUAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI

SERTIFIKASI PROFESI SEBAGAI ACUAN PADA PENINJAUAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI SERTIFIKASI PROFESI SEBAGAI ACUAN PADA PENINJAUAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI Oleh Dradjad Irianto 1 dan Rida Norina 2 Abstrak Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan merupakan prioritas yang harus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dan informasi pada era modern ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Penggunaan aplikasi tidak hanya tertuju pada kebutuhan unit bisnis tertentu.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Penulisan tugas akhir ini melalui beberapa tahapan yang dilakukan. Tahapantahapan tersebut, antara lain: a. Menentukan Tempat Penelitian Tahap awal

Lebih terperinci

sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis

sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Home industry, home yang memiliki arti rumah atau tempat tinggal, sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang ataupun perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasi Operasi merupakan salah satu fungsi dari bisnis disamping financial, marketing,maupun personalia. Operation tidak dapat berdiri sendiri, melaikan harus selalu

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. Lukman Arhami. Perencanaan strategi..., FT UI., Universitas Indonesia

3. METODE PENELITIAN. Lukman Arhami. Perencanaan strategi..., FT UI., Universitas Indonesia 69 3. METODE PENELITIAN Untuk menyelesaikan permasalahan, maka perlu disusun langkah-langkah penyelesaian masalah sebagai berikut : Keterangan flowchart : 1. Survey Pendahuluan Studi litaratur dilakukan

Lebih terperinci

Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo Dengan Metode QFD

Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo Dengan Metode QFD Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.3 No. (014) 8-33 ISSN 30 934X Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo

Lebih terperinci

Sejarah Quality Function Deployment

Sejarah Quality Function Deployment Rahmi Yuniarti Sejarah Quality Function Deployment Diperkenalkan Yoji Akao, profesor Manajement Engineering dari Tamagawa University Dikembangkan 1972 oleh Mitsubishi 1978 diadopsi oleh Toyota WHAT IS

Lebih terperinci

Kurikulum Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Tahun 2016

Kurikulum Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Tahun 2016 Kurikulum Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Tahun 2016 Semester 1 1 IC101 Matematika Dasar 1 2 Inti, Responsi 2 IC102 Matriks dan Vektor 2 Inti, Matematika Dasar 1 Responsi 3 IC103 Fisika 1

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perpustakaan Terintegrasi (PTUKM) merupakan pengintegrasian dari perpustakaan terdistribusi yang sebelumnya dimiliki oleh fakultas-fakultas yang terdapat di (UKM). Pengintegrasian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya, maka dari itu dunia pendidikan sekarang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya, maka dari itu dunia pendidikan sekarang mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan adanya perkembangan teknologi yang sangat pesat, terutama di bidang teknologi dan informasi, maka berbagai macam perubahan terjadi dalam kehidupan kita, tidak

Lebih terperinci

SISTEM PENGEMBANGAN PRODUK BAGAIMANA MEMBUAT HOUSE OF QUALLITY

SISTEM PENGEMBANGAN PRODUK BAGAIMANA MEMBUAT HOUSE OF QUALLITY SISTEM PENGEMBANGAN PRODUK BAGAIMANA MEMBUAT HOUSE OF QUALLITY Disusun oleh : Nama : Alfonsa Radite Asthingkara NIM : 122110085 Kelas : B PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KOMPETENSI LULUSAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA KL.UJM-JM-FE-UB.01

KOMPETENSI LULUSAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA KL.UJM-JM-FE-UB.01 KOMPETENSI LULUSAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA KL.UJM-JM-FE-UB.01 Revisi : - Tanggal : 2 Mei 2008 Dikaji ulang oleh : Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, daya beli masyarakat semakin meningkat. Peluang ini

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, daya beli masyarakat semakin meningkat. Peluang ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi, daya beli masyarakat semakin meningkat. Peluang ini dilihat oleh para pengusaha sebagai peluang yang sangat besar. Para pengusaha berlomba-lomba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri di Indonesia semakin kreatif dari tahun ke tahun, ini membuat persaingan di dunia industri semakin ketat terutama pada bidang IT. Persaingan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI Rosleini Ria PZ 1), Erni Suparti 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

DISTRIBUSI MATA KULIAH UNTUK SETIAP SEMESTER PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

DISTRIBUSI MATA KULIAH UNTUK SETIAP SEMESTER PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI MATA KULIAH UNTUK SETIAP SEMESTER PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITA SRIWIJAYA KURIKULUM TAHUN 2011 No kode MK Nama Mata Kuliah SKS Prasyarat SEMESTER 1 1 UNI10111

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Supply chain (rantai pasok) merupakan suatu sistem yang

BAB I PENDAHULUAN. Supply chain (rantai pasok) merupakan suatu sistem yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Supply chain (rantai pasok) merupakan suatu sistem yang mengintegrasikan seluruh proses bisnis pada suatu produk mulai dari hulu hingga ke hilir dengan tujuan menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat dewasa ini, maka diperlukan adanya suatu infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung proses bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan kini telah menjadi sebuah tuntutan. Penerapan Teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan kini telah menjadi sebuah tuntutan. Penerapan Teknologi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan Teknologi Informasi untuk mendukung proses bisnis pada sebuah perusahaan kini telah menjadi sebuah tuntutan. Penerapan Teknologi diharapkan menjadi sebuah

Lebih terperinci

*Bagaimana menerjemahkan kebutuhan pelanggan yang subyektif menjadi target yang tepat untuk langkah pengembangan selanjutnya?

*Bagaimana menerjemahkan kebutuhan pelanggan yang subyektif menjadi target yang tepat untuk langkah pengembangan selanjutnya? Amalia, S.T., M.T. *Bagaimana menerjemahkan kebutuhan pelanggan yang subyektif menjadi target yang tepat untuk langkah pengembangan selanjutnya? *Bagaimana tim dan manajemen memahami apa yang menentukan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Semakin ketatnya persaingan akan produk pangan agroindustri merupakan tantangan bagi industri dalam memenuhi harapan konsumen. Oleh karena itu, setiap perusahaan melakukan berbagai

Lebih terperinci

Penjelasan Kurikulum 2010 Program Studi S1 Reguler SISTEM INFORMASI

Penjelasan Kurikulum 2010 Program Studi S1 Reguler SISTEM INFORMASI Penjelasan Kurikulum 2010 Program Studi S1 Reguler SISTEM INFORMASI (Versi tanggal 5 Agustus 2010) Dokumen ini memberikan penjelasan mengenai Kurikulum 2010 yang diberlakukan untuk program studi S1 reguler

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012 PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN PENGUJIAN DAN KALIBRASI PERALATAN KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI SERVQUAL METHOD, KANO MODEL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) (Studi Kasus : Balai Pengamanan Fasilitas

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 (MENENTUKAN SPESIFIKASI & TARGET) KAMIS, 20 OKTOBER 2016

PERTEMUAN 3 (MENENTUKAN SPESIFIKASI & TARGET) KAMIS, 20 OKTOBER 2016 PERTEMUAN 3 (MENENTUKAN SPESIFIKASI & TARGET) KAMIS, 20 OKTOBER 2016 TAHAP PERANCANGAN PRODUK INTRODUCTION TO QFD QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT HOUSE OF QUALITY - INTRODUCTION HOUSE OF QUALITY - INTRODUCTION

Lebih terperinci

Program Studi S-1 TEKNIK INDUSTRI

Program Studi S-1 TEKNIK INDUSTRI Fakultas Teknik Program Studi S-1 TEKNIK INDUSTRI Facing the Challenge of Business and Global Industry Dunia bisnis dan industri global saat ini menghadapi tantangan yang semakin besar. Setiap orang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penuh persaingan,. Inovasi yang dilakukan harus disesuaikan dengan. agar merancang produk dengan fungsi yang maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. yang penuh persaingan,. Inovasi yang dilakukan harus disesuaikan dengan. agar merancang produk dengan fungsi yang maksimal. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat menyebabkan cepatnya perubahan yang terjadi di dunia usaha. Perusahaan dituntut untuk terus melakukan inovasi terhadap produk yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Teknik Industri Lampiran II

Dokumen Kurikulum Program Studi : Teknik Industri Lampiran II Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Teknik Lampiran II Fakultas : Teknologi Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen Total Halaman Kur2013-S1-TI

Lebih terperinci

PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL

PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL Saufik Luthfianto, Siswiyanti Teknik Industri Universitas Pancasakti Tegal Email : saufik34@yahoo.com

Lebih terperinci

DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501)

DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501) DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501) TOPIK 4: QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) Diktat ini digunakan bagi mahasiswa Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

IT VALUATION PENERAPAN ORACLE E-BUSINESS SUITE MODUL PLAN TO PRODUCE PADA PT. XYZ DENGAN PENDEKATAN B3E

IT VALUATION PENERAPAN ORACLE E-BUSINESS SUITE MODUL PLAN TO PRODUCE PADA PT. XYZ DENGAN PENDEKATAN B3E IT VALUATION PENERAPAN ORACLE E-BUSINESS SUITE MODUL PLAN TO PRODUCE PADA PT. XYZ DENGAN PENDEKATAN B3E Monica Dea Puspita BINUS UNIVERSITY, JAKARTA, DKI JAKARTA, INDONESIA Devia Marina BINUS UNIVERSITY,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang penelitian, 2) fokus

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang penelitian, 2) fokus BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, dan 5) definisi istilah penelitian. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR INTEGRASI METODE KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM ANALISIS KEPUASAN TERHADAP

TUGAS AKHIR INTEGRASI METODE KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM ANALISIS KEPUASAN TERHADAP TUGAS AKHIR INTEGRASI METODE KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM ANALISIS KEPUASAN TERHADAP KUALITAS PENDIDIKAN DI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik

Lebih terperinci

Rute Menuju Best Practice. Catatan dari kegagalan implementasi ERP

Rute Menuju Best Practice. Catatan dari kegagalan implementasi ERP Rute Menuju Best Practice Catatan dari kegagalan implementasi ERP Setiap organisasi ingin menjadi yang terdepan. Untuk mencapai hal itu mereka harus meraih apa yang disebut best practice. Berbagai kasus

Lebih terperinci

PENENTUAN PRIORITAS TERHADAP TUGAS OPERATOR PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PENENTUAN PRIORITAS TERHADAP TUGAS OPERATOR PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol,.1, September 21 pp. 6- PENENTUAN PRIORITAS TERHADAP TUGAS OPERATOR PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Nickxon Tandy 1, Jabbar M Rambe 2,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Product Bundling Product bundling adalah strategi penjualan yang diterapkan di pemasaran. Product bundling mempunyai tujuan untuk memaksimalkan keuntungan dalam berbagai macam

Lebih terperinci

Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality Functions Deployment (QFD)

Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality Functions Deployment (QFD) Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.2 No.2 (2013) 26-31 ISSN 2302 934X Quality Engineering & Management Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN AKUNTAN PROFESIONAL. Prof. Dr. Hj. Nunuy Nur Afiah, SE, M.Si, Ak, CA Ketua IAI KAPD

PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN AKUNTAN PROFESIONAL. Prof. Dr. Hj. Nunuy Nur Afiah, SE, M.Si, Ak, CA Ketua IAI KAPD PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN AKUNTAN PROFESIONAL Prof. Dr. Hj. Nunuy Nur Afiah, SE, M.Si, Ak, CA Ketua IAI KAPD AGENDA GLOBALISASI DAN PENDIDIKAN AKUNTANSI PERMASALAHAN PENDIDIKAN AKUNTANSI GLOBAL MEMBENTUK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Universitas Telkom yang cikal bakal pembentukannya berasal dari Sekolah Tinggi Teknologi Telkom (STT Telkom) telah membuktikan kehandalannya dalam melahirkan tenaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Tenaga pembuatan animasi asal Indonesia paling dicari oleh sejumlah Negara yang memproduksi film animasi (Moelyono, 2015). Menurut Moelyono, selaku pemilik Sanggar

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN:

Seminar Nasional IENACO ISSN: ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU BIJI PLASTIK POLYPROPYLENE MENGGUNAKAN METODE AHP DAN QFD PADA PT ARISAMANDIRI PRATAMA Diana Puspita Sari 1 *, Agil Saputro 2, Susatyo Nugroho 3 1,2,3 Program Studi

Lebih terperinci

Tim Pengembang Kurikulum Pendidikan Tinggi. Direktorat Belmawa-Dikti

Tim Pengembang Kurikulum Pendidikan Tinggi. Direktorat Belmawa-Dikti Tim Pengembang Kurikulum Pendidikan Tinggi. Direktorat Belmawa-Dikti P3 UGM 2014 PENDAHULUAN Terbitnya Peraturan Presiden no 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), maka mendorong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan global,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan global, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan global, perkembangan dunia pendidikan diharapkan mengikuti arah perkembangan yang ada. Sehingga, mendorong organisasi

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan produk dewasa ini mencerminkan bahwa kepuasan konsumen terhadap suatu produk atau jasa merupakan salah satu faktor yang sangat penting pada suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini segala sesuatu berkembang dengan cepat, salah satunya adalah teknologi informasi yang kini telah menjadi salah satu bagian penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi sudah semakin pesat. Segala sesuatu kebutuhan manusia sudah dapat dikomputerisasikan menjadi teknologi yang dapat mempermudah segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar semakin kompetitif dan tidak mungkin terhindarkan lagi. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pasar semakin kompetitif dan tidak mungkin terhindarkan lagi. Salah satu BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Persaingan antara bisnis yang memiliki kesamaan produk dan target pasar semakin kompetitif dan tidak mungkin terhindarkan lagi. Salah satu bisnis yang banyak dijumpai

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Jenis/Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif yaitu metode untuk menyelidiki obyek yang dapat diukur dengan angka-angka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, 5)

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, 5) BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, akan dibahas beberapa hal pokok yang mencakup 1) latar belakang penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, 5) ruang lingkup penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi era pasar bebas, setiap perusahaan harus siap untuk bersaing secara global. Persaingan merupakan sebuah tantangan bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, sumber daya manusia, piranti lunak (software), dan piranti keras. dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI).

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, sumber daya manusia, piranti lunak (software), dan piranti keras. dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin meningkat membuat kalangan dunia usaha terus meningkatkan daya saingnya, dengan cara perbaikan struktur organisasi dan manajemen, sumber daya

Lebih terperinci

KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system

KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system Integrated Management System Berbagai Standar Sistem Manajemen ISO a.l: ISO 9001:2008 Manajemen Mutu, ISO 14001:2004 Manajemen Lingkungan, OHSAS

Lebih terperinci

ORGANISASI PEMBELAJARAN. Hendrawan Soetanto. Bagian Ketiga

ORGANISASI PEMBELAJARAN. Hendrawan Soetanto. Bagian Ketiga ORGANISASI Bagian Ketiga PEMBELAJARAN YANG AKAN KITA DISKUSIKAN TTG ORGANISASI PEMBELAJARAN : APA DAN BAGAIMANA? KARAKTERISTIK ORGANISASI PEMBELAJARAN PERGURUAN TINGGI SBG ORGANISASI PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

INTEGRASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DAN KANO GUNA PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK GUNTING MULTIFUNGSI

INTEGRASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DAN KANO GUNA PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK GUNTING MULTIFUNGSI INTEGRASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DAN KANO GUNA PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK GUNTING MULTIFUNGSI 1) Mustakim ABSTRAK Saat ini bagi masyarakat, alat bantu pemotong sudah merupakan kebutuhan dalam

Lebih terperinci

Berita KURIKULUM 2015 TEKNIK INDUSTRI UBAYA SEMESTER I KODE 1 / 68

Berita KURIKULUM 2015 TEKNIK INDUSTRI UBAYA SEMESTER I KODE 1 / 68 KURIKULUM 2015 TEKNIK INDUSTRI UBAYA SEMESTER I KODE 1 / 68 MATA KULIAH sks 1600A10 Kalkulus 4 2 / 68 1600A01 Fisika I 4 1600A001 Penulisan dan Presentasi Ilmiah / 68 160A011 Pengantar Teknik Industri

Lebih terperinci

PERBAIKAN PROSES PERANCANGAN PRODUK INDUSTRIAL LATEX GLOVES DENGAN PENDEKATAN CONCURRENT ENGINEERING TOOLS

PERBAIKAN PROSES PERANCANGAN PRODUK INDUSTRIAL LATEX GLOVES DENGAN PENDEKATAN CONCURRENT ENGINEERING TOOLS PERBAIKAN PROSES PERANCANGAN PRODUK INDUSTRIAL LATEX GLOVES DENGAN PENDEKATAN CONCURRENT ENGINEERING TOOLS TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

AGENDA. Pendahuluan MBNQA Pelaksanaan Hasil Penelitian Kesimpulan

AGENDA. Pendahuluan MBNQA Pelaksanaan Hasil Penelitian Kesimpulan 1 Malcolm Baldrige AGENDA Pendahuluan MBNQA Pelaksanaan Hasil Penelitian Kesimpulan 2 Pendahuluan Pasar /Dunia kerja Mahasiswa Proses Belajar- Mengajar; Riset& PPM Sarjana Apresiasi Masyarakat Luas Pemerintah,

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Program Studi : Pendidikan Teknik Mesin Semester : 8 Matakuliah : Pengendalian Mutu SKS : 2 Kode Matakuliah

Lebih terperinci

SMT KODE NAMA MATA KULIAH SKS PRASYARAT

SMT KODE NAMA MATA KULIAH SKS PRASYARAT Sebaran Matakuliah Kurikulum Prodi Manajemen 2017 SMT KODE NAMA MATA KULIAH SKS PRASYARAT 1 2 3 MGT 101 MGT 103 MGT 105 MGT 107 MGT 109 MGT 111 MGT 113 MGT 102 MGT 104 MGT 106 MGT 108 MGT 110 MGT 112 MGT

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN DENGAN BERORIENTASI PADA PELANGGAN

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN DENGAN BERORIENTASI PADA PELANGGAN PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN DENGAN BERORIENTASI PADA PELANGGAN Ary Permatadeny. N 1), Johan Andi 2) 1),2) Teknik Industri, Universitas Nusantara PGRI

Lebih terperinci

INTEGRASI METODE QFD DAN DFMEA DALAM PERBAIKAN DESAIN MOLD PADA MOLD BODY SEALPACK DI PERUSAHAAN INJECTION

INTEGRASI METODE QFD DAN DFMEA DALAM PERBAIKAN DESAIN MOLD PADA MOLD BODY SEALPACK DI PERUSAHAAN INJECTION INTEGRASI METODE QFD DAN DFMEA DALAM PERBAIKAN DESAIN MOLD PADA MOLD BODY SEALPACK DI PERUSAHAAN INJECTION Muhammad Kholil 1*, Suryanto 2 1,2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Strategi Membangun Daya Saing Perguruan Tinggi

Strategi Membangun Daya Saing Perguruan Tinggi Strategi Membangun Daya Saing Perguruan Tinggi Mame S. Sutoko Tanti Irawati M Disampaikan pada Seminar INDOSTAFF 2013 FTF UGM 30 November 2013 STRUKTUR INDUSTRI Sektor jasa Pendidikan Tinggi tidak lepas

Lebih terperinci

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah 3

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah 3 ABSTRAK Perkembangan hotel dewasa ini dapat kita rasakan semakin bertambah pesat, hal ini dikarenakan adanya perubahan pola dalam kehidupan masyarakat dan adanya peningkatan dalam bidang kepariwisataan.

Lebih terperinci

DAFTAR MATA KULIAH PRODI TEKNIK INDUSTRI

DAFTAR MATA KULIAH PRODI TEKNIK INDUSTRI DAFTAR MATA KULIAH PRODI TEKNIK INDUSTRI Semester 1 No Nama Kode SKS Kelompok 1 Fisika Dasar I/Physics I 52212101 2 K 2 Kalkulus I/Calculus I 52212102 3 K 3 Bahasa Inggris /English 52221103 2 MPK 4 Pengantar

Lebih terperinci

Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan dengan Metode Servqual dan QFD pada Bank Aceh Cabang Krueng Geukueh

Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan dengan Metode Servqual dan QFD pada Bank Aceh Cabang Krueng Geukueh Petunjuk Sitasi: Bakhtiar, Syukriah, & Yustika, T. (2017). Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan dengan Metode Servqual dan QFD pada Bank Aceh Cabang Krueng Geukueh. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Listrik merupakan salah satu kebutuhan yang penting bagi perkembangan dan peradaban umat manusia. Hal ini ditunjukkan bahwa semua masyarakat Indonesia menggunakan listrik untuk kebutuhan sehari-hari,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini membuka peluang untuk berbagai alternatif dalam penyampaian pendidikan dan pelatihan. Secara khusus,

Lebih terperinci

HIGHLIGHT KURIKULUM 2016 PROGRAM MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI

HIGHLIGHT KURIKULUM 2016 PROGRAM MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI HIGHLIGHT KURIKULUM 2016 PROGRAM MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI Dokumen ini memberikan penjelasan mengenai Kurikulum 2016 yang diberlakukan untuk program studi S2 Teknologi Informasi mulai tahun ajaran 2016/2017.

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR USULAN DESAIN AMPLIFIER DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (STUDI KASUS PADA UD. TURBOSOUND)

TUGAS AKHIR USULAN DESAIN AMPLIFIER DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (STUDI KASUS PADA UD. TURBOSOUND) TUGAS AKHIR USULAN DESAIN AMPLIFIER DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (STUDI KASUS PADA UD. TURBOSOUND) Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis di sektor jasa telah memasuki era globalisasi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis di sektor jasa telah memasuki era globalisasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis di sektor jasa telah memasuki era globalisasi, sehingga dunia bisnis pada sektor jasa dituntut untuk berkembang semakin pesat. Hal

Lebih terperinci

PROSES BISNIS PENDIDIKAN TINGGI

PROSES BISNIS PENDIDIKAN TINGGI PROSES BISNIS PENDIDIKAN TINGGI ILLAH SAILAH KORDINATOR KOPERTIS WIL III JAKARTA share your experience 1. apa tantangan yang ada di PTS yang anda pimpin? 2. siapa yang harus mengambil keputusan untuk solusi

Lebih terperinci

Oleh: Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd

Oleh: Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd Oleh: Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd Pendidikan bermutu dalam pembangunan sebuah bangsa (termasuk di dalamnya pembangunan pada lingkup kabupaten/kota) adalah suatu keniscayaan, melalui pendidikan bermutu

Lebih terperinci

DAFTAR MATA KULIAH PRODI TEKNIK INDUSTRI FTI UII

DAFTAR MATA KULIAH PRODI TEKNIK INDUSTRI FTI UII DAFTAR MATA KULIAH PRODI TEKNIK INDUSTRI FTI UII Mata Kuliah Wajib Semester 1 No Kode SKS Kelompok 1 Fisika Dasar I/Physics I 52212101 2 K 2 Kalkulus I/Calculus I 52212102 3 K 3 Bahasa Inggris /English

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Universitas Telkom berdiri pada tanggal 14 Agustus 2013 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nomor 309/E/0/2013.

Lebih terperinci

Penjelasan Kurikulum 2010 Program Studi S1 Ekstensi SISTEM INFORMASI

Penjelasan Kurikulum 2010 Program Studi S1 Ekstensi SISTEM INFORMASI Penjelasan Kurikulum 2010 Program Studi S1 Ekstensi SISTEM INFORMASI (Versi tanggal 5 Agustus 2010) Dokumen ini memberikan penjelasan mengenai Kurikulum 2010 yang diberlakukan untuk program studi S1 reguler

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING 05 ERP: Produksi ERP: PRODUKSI Ditujukan untuk mendukung proses produksi atau manufakturing Sistem produksi adalah Sistem yang menyediakan aplikasi manufaktur dalam berbagai

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Erni Suparti 1), Rosleini Ria PZ 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING 02- Pemetaan Proses & Siklus ERP PENGELOLAAN PROYEK ERP Lingkungan struktur organisasi dalam implementasi ERP bisa disesuaikan dengan kebutuhan, karena struktur organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, dan pembatasan masalah. integrasi yang efisien antara pemasok (Supplier), pabrik (manufacture), pusat

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, dan pembatasan masalah. integrasi yang efisien antara pemasok (Supplier), pabrik (manufacture), pusat BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan pembatasan masalah. 1.1 Latar Belakang Supply Chain Management (SCM) adalah sebuah

Lebih terperinci

kecil, menghilangkan pemborosan, memperbaiki aliran proses produksi, menyempurnakan kualitas produk, orang-orang yang tanggap, menghilangkan

kecil, menghilangkan pemborosan, memperbaiki aliran proses produksi, menyempurnakan kualitas produk, orang-orang yang tanggap, menghilangkan ix M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Manajemen Kualitas termasuk ke dalam rumpun manajemen Operasi. Manajemen Kualitas berisi penjelasan tentang Manajemen Kualitas, Total Quality Management (TQM), Just

Lebih terperinci