Perancangan Furniture Alat Belajar Anak di Rumah Susun Menggunakan Standar Ergonomi, Antropometri, Perancangan dan Pengembangan Produk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perancangan Furniture Alat Belajar Anak di Rumah Susun Menggunakan Standar Ergonomi, Antropometri, Perancangan dan Pengembangan Produk"

Transkripsi

1 Petunjuk Sitasi: Utomo, V. L. (2017). Perancangan Furniture Alat Belajar Anak di Rumah Susun Menggunakan Standar Ergonomi, Antropometri, Perancangan dan Pengembangan Produk. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B ). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya. Perancangan Furniture Alat Belajar Anak di Rumah Susun Menggunakan Standar Ergonomi, Antropometri, Perancangan dan Pengembangan Produk Valentina Lilian Utomo Universitas Surabaya Jl. Kali Rungkut Surabaya ABSTRAK Anak-anak penduduk rumah susun banyak melakukan kegiatan seperti belajar, mengerjakan tugas sekolah, makan, dan menonton televisi di ruang tamu. Namun karena ukuran ruang tamu yang kecil, perabotan yang dimiliki berukuran besar dan tidak sesuai untuk rumah susun sehingga rumah susun menjadi semakin sempit dan tidak nyaman bagi anak-anak. Mereka belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah mereka di lantai dengan posisi membungkuk, atau hanya mengenakan meja seadanya. Jika dilakukan terus-menerus, dapat memberikan dampak negatif bagi anak-anak seperti kelelahan, cedera pada punggung, sakit leher bahkan kelainan pada tulang belakang. Oleh karena itu, diperlukan upaya perbaikan dalam kondisi tersebut dengan melakukan perancangan furniture yang tepat untuk ruang tamu dan disesuaikan dengan kondisi yang ada di rumah susun dalam upaya mencegah terjadinya dampak negatif yang mungkin terjadi pada anak-anak. Pada penelitian ini digunakan metode observasi langsung kepada penduduk rumah susun. Perancangan furniture mengusung prinsip ENASE, ergonomis, perancang-an dan pengembangan produk (PPP) serta sesuai dengan standar antropometri anak-anak di Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat serta usulan perbaikan untuk penghuni rumah susun, serta pendiri rumah susun. Berupaya meningkatkan kenyamanan rumah susun sebagai rumah tinggal serta menghidarkan anak-anak dari dampak negatif yang mungkin mempengaruhi kesehatan mereka dikemudian hari. Selain menghindarkan dampak negatif bagi anak-anak karena salah posisi duduk, Desain furniture ini juga multifungsi, jika tidak digunakan oleh anak, maka dapat diringkas menjadi kotak, meja tersebut dapat di tumpuk dan dijadikan kursi tamu. Selain itu furniture ini juga dapat membantu ibu-ibu yang akan menggosok pakaian, karena dapat dijadikan alas gosok. Furnitur ini didesai untuk anak usia 5-12 tahun, jika sudah melewati masa pakai tersebut, meja dan kursi dapat dialih fungsikan sebagai rak barang atau rak sepatu. Kata kunci Antopometri, ENASE, ergonomi, kelelahan, rumah susun I. PENDAHULUAN Makalah ini merupakan Penelitian tugas akhir mahasiswa jurusan Teknik Industri Universitas Surabaya. Penelitian tersebut mengenai perancangan furniture kursi dan meja multi fungsi yang sesuai untuk anak-anak usia sekolah. Makalah penelitian ini mengusung prinsip ENASE, ergonomis, perancangan dan pengembangan produk (PPP) serta sesuai dengan standar antropometri anak-anak di Indonesia. Sehingga sesuai untuk digunakan di bagian ruang tamu di tiap unit rumah susun. Penelitian berfokus pada peningkatan kenyamanan bagi anak-anak rumah susun saat melakukan kegiatan di ruang tamu, dan menghindarkan anak-anak dari kemungkinan dampak negatif yang dapat terjadi karena secara berkepanjangan melakukan kegiatan diatas lantai dengan membungkuk. B-197

2 Valentina Lilian Utomo II. ISI MAKALAH A. Latar Belakang Masalah Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Surabaya tahun 2010 hingga 2015 mengalami peningkatan hingga 0.5%. Akibatnya, Surabaya menjadi daerah padat penduduk dengan lahan terbatas. Oleh karena itu, pemerintah membangun perumahan layak huni lebih dari satu lantai yang sering disebut sebagai rumah susun(uu No. 16 Tahun 1985, tentang Rumah Susun). Pada umumnya, rumah susun berukuran kecil dan cenderung sempit sehingga penduduk rumah susun merasa kurang nyaman. Hal tersebut membuat warga rumah susun tidak memiliki kursi, sofa ataupun meja tengah untuk ruang tamu. Kebanyakan dari mereka meletakkan televisi, lemari dan tempat tidur di ruang tamu, sehingga anak-anak melakukan kegiatan seperti belajar, mengerjakan tugas sekolah, makan, menonton televisi di atas lantai ruang tamu. Ukuran ruang tamu tiap unit rumah susun yang sangat minim, ukuran tersebut masih harus dikurangi dengan perabot-perabot seperti kulkas, lemari buku dan lemari baju. Anak-anak pun menjadi kurang leluasa dan tidak nyaman. Anak-anak dapat mengalami kelelahan, cedera pada punggung, sakit leher bahkan kelainan pada tulang belakang. Kelelahan terbagi menjadi dua, yaitu kelelahan otot dan kelelahan umum. Kelelahan otot dapat ditandai dengan adanya tremor pada otot, atau nyeri pada otot. Sedangkan untuk kelelahan umum, ditandai dengan enggannya melakukan kegiatan, karena keadaan lingkungan, sebab-sebab mental, status kesehatan dan keadaan gizi anak. Kelelahan pada setiap orang, terutama anak-anak berbeda-beda. Namun pada umumnya, gejala awal yang terjadi adalah kehilangan efisiensi dan produktivitas kegiatan yang dilakukan sehingga menjadi mudah sakit karena penurunan ketahanan tubuh. Penelitian Tugas Akhir ini merancang furniture kursi dan meja multi fungsi yang sesuai untuk anak-anak usia sekolah. Perancangan furniture tersebut mengusung prinsip ENASE, ergonomis, perancangan dan pengembangan produk (PPP) serta sesuai dengan standar antropometri anakanak di Indonesia. ENASE adalah singkatan dari efektif, nyaman, aman, sehat, dan efisien (Sutalaksana, 2006). Sehingga sesuai untuk digunakan di bagian ruang tamu di tiap unit rumah susun. Penelitian berfokus pada peningkatan kenyamanan bagi anak-anak rumah susun saat melakukan kegiatan di ruang tamu, dan menghindarkan anak-anak dari kemungkinan dampak negatif yang dapat terjadi karena secara berkepanjangan melakukan kegiatan diatas lantai dengan membungkuk. Perancangan furniture yang terpilih, nantinya dapat di implementasikan secara langsung pada unit rumah susun dan diserahkan ke pihak pengelolah rumah susun. B. Perumusan Masalah Anak-anak penduduk rumah susun banyak melakukan kegiatan seperti belajar, mengerjakan tugas sekolah, makan, dan menonton televisi di ruang tamu. Namun karena ukuran ruang tamu yang kecil, perabotan yang dimiliki berukuran besar dan tidak sesuai untuk rumah susun sehingga rumah susun menjadi semakin sempit dan tidak nyaman bagi anak-anak. Mereka belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah mereka di lantai dengan posisi membungkuk, atau hanya mengenakan meja seadanya. Jika dilakukan terus-menerus, dapat memberikan dampak negatif bagi anak-anak seperti kelelahan, cedera pada punggung, sakit leher bahkan kelainan pada tulang belakang. Oleh karena itu, diperlukan upaya perbaikan dalam kondisi tersebut dengan melakukan perancangan furniture yang tepat untuk ruang tamu dan disesuaikan dengan kondisi yang ada di rumah susun dalam upaya mencegah terjadinya dampak negatif yang mungkin terjadi pada anakanak. C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang dapat dicapai dari permasalahan di atas adalah sebagai berikut. 1.Mengidentifikasi permasalahan yang ada mengenai penyebab ketidaknyamanan yang dirasakan anak-anak saat beraktivitas di ruang tamu/ruang keluarga unit rumah susun mereka. 2.Merancang furniture unit rumah susun yang disesuaikan dengan prinsip ENASE, ergonomis, perancangan dan pengembangan produk (PPP) serta sesuai dengan standar antropometri anakanak di Indonesia. B-198

3 Perancangan Furniture Alat Belajar Anak di Rumah Susun Menggunakan Standar Ergonomi, Antropometri, Perancangan dan Pengembangan Produk D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan usulan perbaikan untuk penghuni rumah susun, serta pendiri rumah susun dapat membangun rumah susun beserta furniturenya, sehingga ukuran furniture dalam rumah susun dapat lebih tepat, dalam upaya meningkatkan kenyamanan rumah susun sebagai rumah tinggal. Kontribusi Teoritis Mengetahui manfaat dan aplikasi dari penerapan prinsip ergonomi serta antropometri pada perabotan atau furniture pada unit rumah susun. Kontribusi Praktis Mengetahui dan memperbaiki perabot atau furniture yang ada di dalam rumah susun, agar penghuni rumah susun dapat lebih aman dan nyaman bertempat tinggal di rumah susun. E. Tinjauan Pustaka Dalam penelitian mengenai furniture yang digunakan dalam rumah susun diperlukan datadata mengenai kepuasan penggunanya. Tinjauan pustaka diperlukan untuk mengetahui standar dan prinsip-prinsip apa saja yang sudah digunakan dan dapat diterapkan dalam rancangan kedepan, serta melihat produk apa saja yang sudah ada dipasaran. Tinjauan pustaka juga diperlukan untuk memperkuat hasil temuan dan kesimpulan yang diperoleh pada saat melakukan penelitian. 1) Furniture Furniture pada umumnya berukuran besar, sehingga tidak sesuai dengan kondisi rumah susun yang berukuran kecil. Pada dasarnya sudah banyak toko mebel yang memproduksi meja kursi untuk anak-anak, baik yang terpisah maupun yang sudah menjadi satu kesatuan meja dan kursi. Salah satu contohnya adalah hand chair, pinnochio chair, dan help desk. Gambar 1 Contoh Produk yang sudah ada F. Tingkat Kepuasan Penghuni Rumah Susun terhadap Furniture Data keinginan konsumen dan tingkat kepuasan konsumen terhadap produk yang sebelumnya telah ada sangat diperlukan saat akan melakukan perancangan suau produk. Perancangan produk yang baru dapat lebih tepat guna, dan menyelesaikan masalah yang belum terselesaikan oleh produk sebelumnya. Metode yang digunakan adalah metode survey secara langsung kepada anakanak dan orang tua yang ada di rumah susun. G. Ergonomi Ergonomi adalah ilmu yang berasal dari suatu kegiatan. Ilmu tersebut bisa berasal dari orang yang mengerjakan kegiatan dan bagaimana cara orang tersebut menyelesaikan kegiatan tersebut, alat yang digunakan, tempat bekerja, dan aspek psikologi dari situasi saat melakukan pekerjaan tersebut (Pheasant, 1999). Penerapan ergonomi pada suatu benda harus disesuaikan dengan ukuran tubuh penggunanya. Sebelum merancang suatu produk lebih baik mengetahui terlebih dahulu ukuran tubuh target pasar produk tersebut. Ukuran dan dimensi tubuh manusia dapat berbeda berdasarkan asal, suku, tempat tinggal, kebiasaan hidup yang dimiliki (Kroemer, Kroemer, & Kroemer, 2001). Ergonomi juga dapat dikatakan sebagai ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan fasilitas yang digunakan manusia, dengan kemampuan dan keterbatasan manusia B-199

4 Valentina Lilian Utomo baik secara fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan dapat menjadi lebih baik (Tarwaka & Bakri, 2004). 1) Tujuan Ergonomi Secara umum, tujuan dari ergonomi dapat dikatakan untuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan cedera akibat kerja, meningkatkan kesejateraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial, mengelola dan mengkoordinir secara tepat guna. Ergonomi juga bertujuan untuk menciptakan keseimbangan rasional dalam berbagai aspek (Tarwaka & Bakri, 2004). H. Antropometri Data dari antropometri sangatlah penting dalam menentukan alat dan cara mengoperasikannya. Hal tersebut sangat mempengaruhi sikap kerja, tingkat kelelahan, kemampuan kerja dan produktivitas kerja (Tarwaka & Bakri, 2004). Antropometri adalah ilmu kepastian ukuran tubuh manusia (NASA, 1978). Dengan adanya pengukuran panjang, lebar, lingkar, dan distribusi frekuensi, dari manusia, antropometri dapat diterapkan dan berguna dalam perancangan area kerja, equipment, dan product, yang sesuai untuk penggunanya. Antropomerti dapat digunakan sebagai guidelines dalam penentuan tinggi, jangkauan, genggaman, dan jarak pengguna suatu produk. Sehingga human factor yang perlu diperhatikan dapat membuat perancangan area kerja, equipment dan kapasitas ketepatan produk menjadi lebih baik. Baik untuk wanita, pria, anak-anak, orang tua, orang yang besar atau lebar dan orang yang kecil, termasuk mereka yang sedang sakit dan memiliki keterbatasan. Antropometri menggunakan presentil untuk mengukur apakah nilai yang dimiliki orang tersebut sama atau kurang dari standar nilai yang diketahui (Eastman, 2001). Gambar 2 Gambar Antropometri Berikut antropometri yang digunakan sebagai bahan pertimbangan perancangan dan pengembangan produk. Data dibawah ini dibawah ini diperoleh dari ( 2017) untuk anak-anak semua suku di Indonesia pada tahun Tabel 1. Data Antropometri yang Didunakan NO. DIMENSI ANTROPOMETRI PRESENTIL(th) 1 D8 Tinggi tubuh dalam posisi duduk 50 2 D9 Tinggi mata dalam posisi duduk 50 3 D10 Tinggi bahu 50 4 D11 Tinggi siku dalam posisi duduk 5 5 D12 Tebal paha 95 B-200

5 Perancangan Furniture Alat Belajar Anak di Rumah Susun Menggunakan Standar Ergonomi, Antropometri, Perancangan dan Pengembangan Produk NO. DIMENSI ANTROPOMETRI PRESENTIL(th) 6 D13 Pangjang Lutut 95 7 D14 Panjang pantat ke lutut 95 8 D17 Lebar bahu 50 9 D19 Lebar pinggul D21 Tebal Perut D22 Panjang lengan atas 5 12 D23 Panjang lengan bawah 5 13 D24 Jangkauan tangan 5 14 D33 Panjang rentang siku 5 15 D36 Panjang genggaman tangan 5 Data antropometri anak indonesia secara umum dibandingkan dengan data antropometri anak yang bertempat tinggal di rumah susun, dilakukan uji variance, dan melihat ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan. I. Perancangan dan Pengembangan Produk Perancangan dan pengembangan produk adalah semua proses yang berhubungan dengan keberadaan produk, mulai dari identifikasi keinginan konsumen sampai proses produksi atau fabrikasi, penjualan dan delivery produk. Dalam perancangan produk terdapat beberapa komponen, yaitu komponen inti yang terdiri dari bentuk fisik produk, dan segi fungsional produk tersebut, kemudian pengemasan, komponen ini terdiri dari kualitas produk, harga, brand, dan rancangan kemasan itu sendiri. Komponen terakhir adalah pelayanan pendukung. Komponen ini terdiri dari delivery, jaminan, sparepart, service/perawatan dan perbaikan produk (Widodo, 2003). Karakteristik dari pengembangan produk dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu kualitas produk, biaya produksi produk, waktu pengembangannya, biaya untuk pengembangan, serta kapabilitas pengembangan. Masing-masing karakter tersebut memegang peranan penting dalam kesuksesan pengembangan produk. Kualitas produk melihat seberapa kuat dan tahan lamanya produk tersebut. Biaya produk melihat berapa banyak uang yang diperlukan untuk dapat memproduksi produk tersebut, mesin-mesin dan peralatan apa sajakah yang dibutuhkan. Waktu pengembangan produk melihat seberapa cepat menyelesaikan pengembangan produk tersebut. Biaya pengembangan tentu saja berbicara tentang berapa modal atau biaya yang dibutuhkan untuk melakukan pengembangan tersebut. Kapabilitas berbicara soal kemampuan internal produsen. Apakah memeliki kemampuan cukup untuk mengembangkan produk dimasa depan dengan lebih efektif dan ekonomis (Ulrich & Eppinger, 2001). Perancangan dan pengembangan produk adalah salah satu cara yang dapat digunakan dalam proses perancangan suatu produk. Tiga aspek utama yang harus diperhatikaan, yaitu product quality, product cost, dan developement time, cost & capability. Dalam proses perancangan desain suatu produk, terdapat beberapa step-step dan metodologi, yaitu menentukan dan mendefinisikan situasi dari desain tersebut darimana sumbernya, analisis permasalahan yang ada, kapan, di mana dan untuk siapa, membuat kriteria desain di mana dijelaskan konstrain, asumsi, dan fakta yang terjadi. Selanjutnya adalah menentukan sumbersumber informasi yang dibutuhkan seperti konseptual, metodologi, dan faktual. Lalu menjabarkan pilihan solusi bisa melalui brainstorming, analisis masalah, melihat potensial masalah, dan analisis keputusan. Kemudian yang terakhir adalah pembagian pilihan evaluasi menentukan kepuasan secara objektif, etik, dan kesadaran akan keselamatan. Perancangan dan pengembangan produk yang beragam memerlukan kesadaran atas waktu, kerja, dan uang. Sebelum produk baru diluncurkan ke publik, produk tersebut harus sudah diuji dan dilakuakan peninjauan ulang. Karena nama baik dan reputasi serta keuangan dari perusahaan dipertaruhkan. Berikut beberapa aktivitas yang perlu diperhatikan dalam pengembangan konsep produk baru: B-201

6 Valentina Lilian Utomo 1. Identifying customer needs 2. Establishing target spesification 3. Concept generation 4. Concept selection 5. Concept testing 6. Setting final specification 7. Project planning 8. Economic analysis 9. Benchmarking of competitive product 10. Modeling and prototyping J. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan urutan penelitian yang disesuaikan dengan kerangka berpikir dan tahapan penelitian yang terstruktur sehingga tidak menyimpang dari tujuan penelitian yang ditetapkan. 1.) Kerangka Berpikir Pengambilan data dilakukan di unit rumah susun Penjaringan Sari 3 Surabaya. Dalam rumah susun tersebut terdapat 99 unit yang dapat ditempati warga. Warga rumah susun terdiri dari bebagai umur, mulai anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia. Anak-anak pun juga ada yang masih bayi atau baru dilahirkan, balita dan anak-anak yang sudah bersekolah. Dalam setiap unitnya terbagi menjadi beberapa bagian ruangan, yaitu ruang tamu atau ruang keluarga, kamar tidur, dapur, kamar mandi, dan balkon jemuran. Kegiatan yang banyak dilakukan anak-anak dalam ruang keluarga atau ruang tamu adalah makan, bermain, belajar dan menonton televisi. Semua kegiatan tersebut dilakukan di atas lantai atau lesehan, sehingga saat belajar dan makan mereka membungkuk atau posisi yang salah. Jika kegiatan tersebut terus dilakukan dan secara jangka panjang, dapat berakibat fatal. Punggung, pundak, dan leher akan terasa sakit. Jika posisi duduk anak salah, maka akan mengakibatkan kelainan pada tulang belakang. Saat mengerjakan tugas, ataupun belajar anak akan cenderung tidak nyaman dan tidak fokus, sehingga hasil kerja mereka akan kurang optimal. Melihat dari sisi kesehatan, kegiatan mereka tersebut sangatlah berbahaya di kemudian hari, atau berdampak jangka panjang. Sehingga diperlukan perancangan furniture untuk kegiatan belajar anak-anak. Selain untuk meningkatkan kenyamanan dan kepuasan warga rumah susun, diharapkan dengan adanya furniture ini dapat mengurangi atau mencegah kemungkinan terjadinya dampak negatif bagi anak-anak di rumah susun. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan beberapa, metode tersebut anara lain, wawancara, observasi langsung, pengukuran langsung, dan data historis rumah susun yang sudah ada. Metode wawancara dilakukan guna memperoleh data yang berkaitan dengan kegiatan apa yang sering dilakukan oleh warga rumah susun baik orang tua maupun anak-anak, keinginan warga mengenai produk yang akan didesain dan kelebihan serta kekurangan produk yang sudah ada. Selain itu juga digunakan untuk mengetahui kemampuan atau daya beli e=warga di rumah suusn Penjaringan Sari III dan pengambilan data-data yag diperlukan sebagai pendukung proses desain produk yang akan datang. Observasi langsung dilakukan di rumah susun Penjaringan Sari III, dilakukan dengan melakukan pendekatan ke warga, dan anak-anak mereka. Melihat keadaan lingkungan, suasana dan situasi di rumah susun. Pengukuran dilakukan untuk memperoleh data antropometri. Pengukuran dilakukan pada anak usia 5-12 tahun yang tinggal di rumah susun Penjaringan Sari III. Pengukuran juga disesuaikan dengan dimensi tertentu yang diperlukan sebagai data pendukung desain produk yang akan datang. B-202

7 Perancangan Furniture Alat Belajar Anak di Rumah Susun Menggunakan Standar Ergonomi, Antropometri, Perancangan dan Pengembangan Produk 2) Langkah-Langkah Penelitian START PENGENALAN TERHADAP OBYEK PENELITIAN PENGAMATAN AWAL - Observasi unit Rumah Susun - Wawancara Penduduk Rusun - Anak-Anak Rusun Usia 5-12 tahun PERUMUSAN MASALAH PENETAPAN TUJUAN PENELITIAN STUDI PUSTAKA & EXISTING PRODUK Mencari referensi melalui buku Melihat apakah ada produk yang sejenis Melakukan perbaikan dari produk yang sudah ada sehingga menjadi nilai tambah PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data mengenai kepuasan penghuni rumah susun terhadap produk yang telah ada. Pengumpulan Data mengenai apa saja ketidaknyamanan yang dirasakan penghuni Pengumpulan data mengenai harapan dan keinginan penghuni PENGUKURAN ANTROPOMETRI yang DIPERLUKAN PENGOLAHAN DATA & ANALISIS HASIL Penetapan konsep dasar desain Pengembangan desain Produk Finalisasi produk Prototyping KESIMPULAN & SARAN - Penarikan kesimpulan terhadap hasil penelitian dan pemberian saran yang relevan FINISH Gambar 3 Langkah Langkah Penelitian K. Design Awal Berikut adalah desain awal yang dapat dirancangkan secara sederhana setelah melakukan literatur review dan survei awal. B-203

8 Valentina Lilian Utomo a. Sandaran kursi menggunakna busa dengan ketebalan tertentu b. Engsel sebagai penggerak meja tambahan c. Lubang pada tengah meja untuk kaki anak d. Meja tambahan e. Engsel penguat meja tambahan f. Laci meja sebagai tempat menyimpan buku maupun barang lain g. Dudukan kursi anak h. Tempat siku i. Spons sandaran tulang ekor j. Sandaran kursi anak b c a j d f h e g Gambar 4 Contoh Desain Awal i Design di atas selanjutnya akan di test menggunakan concept testing dengan melibatkan kurang lebih sekitar 5 calon user. L. Analisis Hasil Setelah dilakukan pengambilan data, pengolahan data dan perancangan, didapat hasil desain awal seperti pada gambar 3. Desain tersebut memiliki ukuran yang sesuai untuk anak, karena perancangannya disesuaikan dengan standar ergonomi, antropometri, dan perancangan dan pengembangan produk. Meja dengan ketinggian dan lebar yang sesuai dengan jangkauan anakanak. Laci sebagai penyimpanan barang-barang anak, sehingga tidak menumpuk atau bercecer. Kursi tempat duduk anak di desain dengan lebar dan tinggi sesuai, posisi kursi dibuat lesehat dikarenakan posisi duduk yang baik adalah bentuk V atau dilipat, sudut lumbar tubuh maks 60 o, membungkuk maksimal 30 o. Selain menghindarkan dampak negatif bagi anak-anak karena salah posisi duduk, Desain furniture ini juga multifungsi, jika tidak digunakan oleh anak, maka dapat diringkas menjadi kotak, meja tersebut dapat di tumpuk dan dijadikan kursi tamu. Selain itu furniture ini juga dapat membantu ibu-ibu yang akan menggosok pakaian, karena dapat dijadikan alas gosok. Furnitur ini didesai untuk anak usia 5-12 tahun, jika sudah melewati masa pakai tersebut, meja dan kursi dapat dialih fungsikan sebagai rak barang atau rak sepatu. B-204

9 Perancangan Furniture Alat Belajar Anak di Rumah Susun Menggunakan Standar Ergonomi, Antropometri, Perancangan dan Pengembangan Produk III PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian diatas, didapat kesimpulan sebagai berikut: 1. Banyak anak yang mengerjakan aktivitas dengan posisi yang salah, dikarenakan ruangan yang sempit dan kurang memadai. 2. Orang tua kurang paham akan bahayanya duduk dalam posisi yang salah bagi anak di kemudian hari. 3. Dengan adanya penelitian ini, unit rusun akan lebih rapi, ringkas, dan anak-anak dapat belajar dengan posisi yang tepat. Hal tersebut dapat mengurangi resiko atau dampak negatif yang mungkin terjadi dikemudian hari. 4. Furniture multifungsi sangat membantu warga rumah susun. DAFTAR PUSTAKA Eastman, Kodak Company., 2001, Ergonomic Design for People at Work, Van Norstrand Reinhold, Vol. 1, hlm , USA: Van Norstrand Reinhold. Kroemer, Karl; Kroemer, Henrike & Kroemer.E,Katrin., 2001, Ergonomics: How to design for easy and efficiency, New Jersey: Prentie Hall. PERDA Surabaya no 15 tahun 2012 pasal 9. Pheasant, Stephen, 1999, Body space, Anthropometry, Ergonomics and the design of work, 2th ed, London: Taylor Francis. Sutalaksana, Iftikar.Z, 2006, Teknik Peracangan Kerja, 2th ed, p. 6, Bandung: ITB. Tarwaka, Solichul HA. & Bakri, L.Sudiajeng., 2004, Ergonomi untuk keselamatan, kesehatan kerja, dan produktivitas, hlm. 7,10,107, Surakarta: UNIBA Press. UU No. 16 Tahun 1985, tentang Rumah Susun. Ulrich, K.T. & Eppinger, Steven. D., 2008, Product Design and Development, 4th ed, Singapore: McGrawHill Companies. Widodo, I Djati.,2003, Perencanaan dan Pengembangan Produk, hlm. 1-3, Yogyakarta: UII Press. Wignjosoebroto, Sritomo., 2000, Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu, Bandung: ITB. Gambar Contoh Produk yang Sudah Ada: (akses 3 Maret 2017) (akses 15 April 2017) (akses 15 April 2017) (akses 15 April 2017 B-205

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA Fadilatus Sukma Ika Noviarmi 1, Martina Kusuma Ningtiyas 1 1 Universitas Airlangga fadilasukma@gmail.com Abstrak Stasiun kerja dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur di Indonesia, sekarang ini mengalami. pangsa pasar tidak hanya lokal tetapi internasional. Industri seperti ini

BAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur di Indonesia, sekarang ini mengalami. pangsa pasar tidak hanya lokal tetapi internasional. Industri seperti ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri manufaktur di Indonesia, sekarang ini mengalami perkembangan yang pesat. Khususnya bagi industri mebel yang memiliki pangsa pasar tidak hanya lokal tetapi

Lebih terperinci

DESAIN KAMAR MANDI UNTUK ORANG LANJUT USIA (STUDI KASUS PANTI WREDHA DHARMA BAKTI)

DESAIN KAMAR MANDI UNTUK ORANG LANJUT USIA (STUDI KASUS PANTI WREDHA DHARMA BAKTI) DESAIN KAMAR MANDI UNTUK ORANG LANJUT USIA (STUDI KASUS PANTI WREDHA DHARMA BAKTI) Bambang Suhardi 1, Brian Pujo Utomo 2, Taufiq Rochman 3 1,2,3 Laboratorium Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi Industri

Lebih terperinci

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X. ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X. ABSTRAK PT. X adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur pengolahan logam spesialis pembuatan cetakan

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN 3.1 KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Furniture merupakan sarana atau fasilitas bagi berbagai kegiatan manusia. Desain furniture lahir karena

Lebih terperinci

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI BASUKI ARIANTO Program Studi Teknik Industri Universitas Suryadarma Jakarta ABSTRAK Rumah tinggal adalah rumah yang menjadi

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI)

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI) PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI) Sri Rahayuningsih 1,*, Sanny Andjar Sari 2 1 Universitas Kadiri, 2 Institut Teknologi Nasional Malang Kontak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Kursi Kerja a. Pengertian Kursi Kerja Kursi kerja merupakan perlengkapan dari meja kerja atau mesin, sehingga kursi akan dapat dijumpai dalam jumlah yang lebih

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Ergonomi Ergonomi adalah ilmu yang menemukan dan mengumpulkan informasi tentang tingkah laku, kemampuan, keterbatasan, dan karakteristik manusia untuk perancangan mesin, peralatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas yang dilakukan oleh manusia pada dasarnya memberikan dampak yang positif dan negatif pada tubuh manusia. Salah satu bagian yang paling berdampak pada aktivitas

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Membaca merupakan kegiatan yang sangat penting karena lewat membaca seseorang dapat mengenali dunia luar. Membaca sebagai salah satu kegiatan pendorong ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN (Studi Kasus Industri Tenun Pandai Sikek Sumatera Barat) Nilda Tri Putri, Ichwan

Lebih terperinci

APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA

APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA Suryawirawan Widiyanto Program Studi Teknik Industri, Universitas Ma Chung, Malang Villa Puncak Tidar

Lebih terperinci

ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING DI SERANG-BANTEN

ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING DI SERANG-BANTEN Journal Industrial Manufacturing Vol. 3, No. 1, Januari 2018, pp. 51-56 P-ISSN: 2502-4582, E-ISSN: 2580-3794 ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor 1 2017 ISSN 1412-7350 PERANCANGAN ALAT ANGKUT TABUNG LPG 3 KG YANG ERGONOMIS (STUDI KASUS DI UD. X) Ronal Natalianto Purnomo, Julius Mulyono *, Hadi Santosa Jurusan

Lebih terperinci

REDESAIN BONCENGAN ANAK PADA SEPEDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI

REDESAIN BONCENGAN ANAK PADA SEPEDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI REDESAIN BONCENGAN ANAK PADA SEPEDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI Bambang Suhardi 1, Rahmaniyah D.A 2, M. Ivan Agung Saputra 2 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pentingnya Konsep Ergonomi untuk Kenyamanan Kerja Ergonomi adalah ilmu, teknologi dan seni yang berupaya menserasikan antara alat, cara, dan lingkungan kerja terhadap kemampuan,

Lebih terperinci

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS Dian Palupi Restuputri *1, Erry Septya Primadi 2, M. Lukman 3 1,2,3 Universitas Muhammadiyah Malang Kontak person:

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ Tengku Fuad Maulana 1, Sugiharto 2, Anizar 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Perbaikan Fasilitas Kerja Divisi Decal Preparation pada Perusahaan Sepeda di Sidoarjo

Perbaikan Fasilitas Kerja Divisi Decal Preparation pada Perusahaan Sepeda di Sidoarjo Perbaikan Fasilitas Kerja Divisi Decal Preparation pada Perusahaan Sepeda di Sidoarjo Herry Christian Palit Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

Furnitur Ergonomis untuk Siswa Sekolah Dasar Usia 6-10 Tahun

Furnitur Ergonomis untuk Siswa Sekolah Dasar Usia 6-10 Tahun Petunjuk Sitasi: Zadry, H. R., Rahmayanti, D., Riski, H., Meilani, D., & Susanti, L. (2017). Furnitur Ergonomis untuk Siswa Sekolah Dasar Usia 6-10 Tahun. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B76-81).

Lebih terperinci

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR Abstrak. Meja dan kursi adalah fasilitas sekolah yang berpengaruh terhadap postur tubuh siswa. Postur tubuh akan bekerja secara alami jika menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Ergonomi Kata ergonomi berasal dari bahasa Yunani: ergon (kerja) dan nomos (peraturan, hukum). Ergonomi adalah penerapan ilmu ilmu biologis tentang manusia bersama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhan siswa karena jika digunakan perabot kelas yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhan siswa karena jika digunakan perabot kelas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perabot kelas merupakan fasilitas fisik yang penting karena aktivitas belajar siswa banyak dihabiskan di dalam kelas seperti membaca, menggambar, menulis dan kegiatan

Lebih terperinci

Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ

Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ Ririn Regiana Dwi Satya Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Indraprasta

Lebih terperinci

B A B III METODOLOGI PENELITIAN

B A B III METODOLOGI PENELITIAN B A B III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penulisan laporan ini, penulis membagi metodologi pemecahan masalah dalam beberapa tahap, yaitu : 1. Tahap Indentifikasi Masalah 2. Tahap Pengumpulan Data dan Pengolahan

Lebih terperinci

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe Farida Ariani 1), Ikhsan Siregar 2), Indah Rizkya Tarigan 3), dan Anizar 4) 1) Departemen Teknik Mesin, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan BAB I PENDAHULUAN 1.1.1. Latar Belakang Masalah Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan adanya aktivitas manual yaitu

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP ERGONOMI DALAM DESIGN KURSI DAN MEJA BELAJAR YANG BERGUNA BAGI MAHASISWA

PENERAPAN KONSEP ERGONOMI DALAM DESIGN KURSI DAN MEJA BELAJAR YANG BERGUNA BAGI MAHASISWA PENERAPAN KONSEP ERGONOMI DALAM DESIGN KURSI DAN MEJA BELAJAR YANG BERGUNA BAGI MAHASISWA Endang Susanti (Dosen Tetap Prodi Teknik Elektro UNRIKA Batam) ABSTRAK Meja dan kursi adalah salah satu fasilitas

Lebih terperinci

Analisis Postur Kerja Terkait Musculoskeletal Disorders (MSDS) pada Pengasuh Anak

Analisis Postur Kerja Terkait Musculoskeletal Disorders (MSDS) pada Pengasuh Anak Petunjuk Sitasi: Restuputri, D. P., Baroto, T., & Enka, P. (2017). Analisis Postur Kerja Terkait Musculoskeletal Disorders (MSDS) pada Pengasuh Anak. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B265-271). Malang:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disokong oleh beberapa kaki dan ada yang memiliki laci, sedangkan kursi adalah

BAB I PENDAHULUAN. disokong oleh beberapa kaki dan ada yang memiliki laci, sedangkan kursi adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meja merupakan salah satu fasilitas sekolah berupa permukaan datar yang disokong oleh beberapa kaki dan ada yang memiliki laci, sedangkan kursi adalah sebuah fasilitas

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEJA KERJA UNTUK ALAT PRES PLASTIK YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI

PERANCANGAN MEJA KERJA UNTUK ALAT PRES PLASTIK YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI PERANCANGAN MEJA KERJA UNTUK ALAT PRES PLASTIK YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI Oleh : Adi Susanto E12.2006.00205 Fakultas Teknik industri Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

ERGONOMI PADA BURUH GENDONG PEREMPUAN. ( Oleh : Risma A Simanjuntak, Prastyono Eko Pambudi ) Abstrak

ERGONOMI PADA BURUH GENDONG PEREMPUAN. ( Oleh : Risma A Simanjuntak, Prastyono Eko Pambudi ) Abstrak ERGONOMI PADA BURUH GENDONG PEREMPUAN ( Oleh : Risma A Simanjuntak, Prastyono Eko Pambudi ) Abstrak Penelitian ini dilakukan di pasar Bringharjo dan Giwangan dengan objek buruh gendong perempuan. Makalah

Lebih terperinci

DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK

DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK Abstrak ANAK Delta Pralian - NPM : 30402264 Program Studi Teknik Industri, Universitas Gunadarma E-mail : dpralian@yahoo.com

Lebih terperinci

METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI

METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI Jenis Data 1. Dimensi Linier (jarak) Jarak antara dua titik pada tubuh manusia yang mencakup: panjang, tinggi, dan lebar segmen tubuh, seperti panjang jari, tinggi lutut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya bagi industri pembuatan canopy, tralis, pintu besi lipat,

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya bagi industri pembuatan canopy, tralis, pintu besi lipat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perindustrian di Indonesia sekarang ini mengalami perkembangan yang pesat. Khususnya bagi industri pembuatan canopy, tralis, pintu besi lipat, rolling door, dan lan-lain.

Lebih terperinci

Desain Kursi Kerja Ergonomis bagi Perajin Karawo

Desain Kursi Kerja Ergonomis bagi Perajin Karawo Petunjuk Sitasi: Lahay, I. H., Hasanuddin, & Junus, S. (2017). Desain Kursi Kerja Ergonomis bagi Perajin Karawo. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B154-160). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

Bab 3. Metodologi Penelitian

Bab 3. Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian Penelitian dimulai dengan melakukan studi pendahuluan untuk dapat merumuskan permasalahan berdasarkan pengamatan terhadap kondisi obyek yang diamati. Berdasarkan permasalahan

Lebih terperinci

PERANCANGAN BABY BOX MULTIFUNGSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PERANCANGAN BABY BOX MULTIFUNGSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PERANCANGAN BABY BOX MULTIFUNGSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Christopherus Endradi Nanda Kusuma Haryanto Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pakaian merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi manusia. Pakaian termasuk barang yang mudah untuk didapatkan. Umumnya, orang-orang mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah Di masa yang semakin maju dan berkembang ini, setiap orang perlu bekerja untuk mempertahankan hidupnya. Dengan demikian, kesibukan dalam bekerja sudah menjadi

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM KAJIAN PUSTAKA ANTROPOMETRI & ERGONOMI FASILITAS DUDUK

MODUL PRAKTIKUM KAJIAN PUSTAKA ANTROPOMETRI & ERGONOMI FASILITAS DUDUK MODUL PRAKTIKUM KAJIAN PUSTAKA ANTROPOMETRI & ERGONOMI FASILITAS DUDUK MATA KULIAH : DESAIN MEBEL I KODE : DI2313 SKS : 3 SKS SEMESTER : III / Ganjil TAHUN AJARAN : 2015/2016 KOORDINATOR : Rangga Firmansyah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia tidak akan pernah lepas dari kebutuhan akan sandang. Kebutuhan akan sandang semakin hari semakin meningkat. Hal ini terlihat dari tempat-tempat berjualan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Ergonomi Menurut Adnyana Manuaba (2000) Ergonomi didefinisikan sebagai suatu upaya dalam bentuk ilmu, teknologi dan seni untuk menyerasikan peralatan, mesin,

Lebih terperinci

SARANA KERJA YANG TIDAK ERGONOMIS MENINGKATKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA GARMENT DI BALI

SARANA KERJA YANG TIDAK ERGONOMIS MENINGKATKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA GARMENT DI BALI 1 SARANA KERJA YANG TIDAK ERGONOMIS MENINGKATKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA GARMENT DI BALI Oleh: Solichul Hadi A. Bakri dan Tarwaka Ph.=62 812 2589990 e-mail: shadibakri@astaga.com Abstrak Industri

Lebih terperinci

PERANCANGAN KURSI KERJA BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP ERGONOMI PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. PROPAN RAYA ICC TANGERANG

PERANCANGAN KURSI KERJA BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP ERGONOMI PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. PROPAN RAYA ICC TANGERANG PERANCANGAN KURSI KERJA BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP ERGONOMI PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. PROPAN RAYA ICC TANGERANG Tri Widodo & Heli Sasmita Tiga_wd@yahoo.co.id Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia industri manufaktur di Indonesia tengah berkembang dengan baik. Tetapi perkembangan ke arah yang baik ini tidak diimbangi dengan kepedulian para pengusaha

Lebih terperinci

METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT207 ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG

Lebih terperinci

Solichul H.A. BAKRI UNIBA

Solichul H.A. BAKRI UNIBA RE-DESAIN & RE-ENGINEERING ERGONOMI (DI KEHIDUPAN SEHARI-HARI) Oleh: Solichul H.A. BAKRI UNIBA DESAIN STASIUN KERJA dan SIKAP KERJA Setiap desain produk agar dapat memenuhi keinginan pemakainya, maka harus

Lebih terperinci

Analisis Sistem Kerja Sortasi Biji Kopi Dengan Menggunakan Pendekatan Ergonomi Di CV. Kopi Tunah Kolak Jaya

Analisis Sistem Kerja Sortasi Biji Kopi Dengan Menggunakan Pendekatan Ergonomi Di CV. Kopi Tunah Kolak Jaya Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.4 No.1 (2015) 11-16 ISSN 2302 934X Ergonomic and Work System Analisis Sistem Kerja Sortasi Biji Kopi Dengan Menggunakan Pendekatan Ergonomi Di CV. Kopi Tunah

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA 138 BAB V HASIL DAN ANALISA 5.2. Hasil PT. Intan Pertiwi Industri merupakan perusahaan industri yang bergerak dalam pembuatan elektroda untuk pengelasan. Untuk menemukan permasalahan yang terdapat pada

Lebih terperinci

Desain Troli Ergonomis sebagai Alat Angkut Gas LPG

Desain Troli Ergonomis sebagai Alat Angkut Gas LPG Desain Troli Ergonomis sebagai Alat Angkut Gas LPG Darsini Teknik Industri Fakultas Teknik - Univet Bantara Sukoharjo e-mail: dearsiny@yahoo.com Abstrak Tujuan Penelitian ini adalah merancang desain troli

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEJA-KURSI YANG ADJUSTABLE BAGI ANAK SEKOLAH DASAR

PERANCANGAN MEJA-KURSI YANG ADJUSTABLE BAGI ANAK SEKOLAH DASAR PERANCANGAN MEJA-KURSI YANG ADJUSTABLE BAGI ANAK SEKOLAH DASAR Suprapto Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Jalan Letjend. Sujono Humardani No.1 Kampus Jombor

Lebih terperinci

PERANCANGAN TEMPAT PENCELUP UNTUK PROSES PEWARNAAN BENANG TENUN (STUDI KASUS : Di IKM Tenun Ikat MEDALI MAS )

PERANCANGAN TEMPAT PENCELUP UNTUK PROSES PEWARNAAN BENANG TENUN (STUDI KASUS : Di IKM Tenun Ikat MEDALI MAS ) PERANCANGAN TEMPAT PENCELUP UNTUK PROSES PEWARNAAN BENANG TENUN (STUDI KASUS : Di IKM Tenun Ikat MEDALI MAS ) Sri Rahayuningsih 1,*, Sanny Andjar Sari 2 1 Universitas Kadiri 2 Intitut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Duduk nyaman di kursi adalah factor cukup penting untuk diperhatikan, apapun itu model kursi minimalis,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepadatan penduduk di kota-kota besar memang seringkali menyebabkan masyarakatnya yang merupakan warga asli ataupun pendatang sulit untuk mencari tempat tinggal

Lebih terperinci

Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor Based on Anthropometry

Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor Based on Anthropometry Perencanaan Tempat Duduk Traktor dengan Antropometri (Nurhidayah dkk) PERENCANAAN TEMPAT DUDUK TRAKTOR RODA EMPAT YANG ERGONOMIS DENGAN ANTROPOMETRI Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI ANAK MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DENGAN PENDEKATAN ATHROPOMETRI DAN BENTUK FISIK ANAK

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI ANAK MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DENGAN PENDEKATAN ATHROPOMETRI DAN BENTUK FISIK ANAK PERANCANGAN MEJA DAN KURSI ANAK MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DENGAN PENDEKATAN ATHROPOMETRI DAN BENTUK FISIK ANAK Denny Nurkertamanda, Singgih Saptadi, Dani Dwi Herviyani Laboratorium

Lebih terperinci

Anthropometry. the study of human body dimensions. TeknikIndustri 2015

Anthropometry. the study of human body dimensions. TeknikIndustri 2015 Anthropometry the study of human body dimensions hanna.udinus@gmail.com TeknikIndustri 2015 Definisi (Nurmianto, 2005) Antropos ( man) metron (measure) Antropometri adalah pengetahuan yang menyangkut pengukuran

Lebih terperinci

ANALISIS ERGONOMI PADA PRAKTIK MEMELIHARA RODA DAN BAN MENGGUNAKAN METODE REBA

ANALISIS ERGONOMI PADA PRAKTIK MEMELIHARA RODA DAN BAN MENGGUNAKAN METODE REBA 60 ANALISIS ERGONOMI PADA PRAKTIK MEMELIHARA RODA DAN BAN MENGGUNAKAN METODE REBA Friska Pakpahan 1, Wowo S. Kuswana 2, Ridwan A.M. Noor 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Meja dan Kursi yang dirancang terbukti menurunkan keluhan kedua operator

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1 Bab 1 Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, masyarakat Indonesia semakin mengerti pentingnya arti pendidikan. Hal ini ditandai dengan banyaknya mereka yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. khusus guna menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi masyarakat. Interaksi

BAB 1 PENDAHULUAN. khusus guna menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi masyarakat. Interaksi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap individu meluangkan banyak waktu untuk bekerja. Hal ini karena bekerja merupakan salah satu kegiatan utama bagi setiap orang atau masyarakat untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia industri saat ini sangat berkembang pesat di Indonesia. Akan tetapi kepedulian para pengusaha baik perusahaan besar maupun kecil terhadap

Lebih terperinci

Keywords: children anthropometry, learning facility for school, percentile. Tabel 1. Penelitian Anthropometry Anak di Beberapa Negara

Keywords: children anthropometry, learning facility for school, percentile. Tabel 1. Penelitian Anthropometry Anak di Beberapa Negara EVALUASI DATA ANTROPOMETRI ANAK-ANAK USIA 4-6 TAHUN DI JAWA TIMUR DAN APLIKASI PADA PERANCANGAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH, Linda Herawati 1 dan Theresia Amelia Pawitra 2 Abstract: Anthropometry data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cuci jet stream motor Al-Hidayah adalah suatu bidang jasa mencuci motor dengan menggunakan engine spray. Kelebihan dari cuci jet stream motor adalah bisa membersihkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah.

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Penyelesaian masalah yang diteliti dalam penelitian ini memerlukan teoriteori atau tinjauan pustaka yang dapat mendukung pengolahan data. Beberapa teori tersebut

Lebih terperinci

RANCANG ULANG KURSI TAMAN DENGAN EVALUASI ERGONOMI - ANTROPOMETRI DAN BIOMEKANIK

RANCANG ULANG KURSI TAMAN DENGAN EVALUASI ERGONOMI - ANTROPOMETRI DAN BIOMEKANIK RANCANG ULANG KURSI TAMAN DENGAN EVALUASI ERGONOMI - ANTROPOMETRI DAN BIOMEKANIK Aifrid Agustina 1, Indra Maulana 2 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana Jakarta Jl. Meruya

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN:

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN MEJA DAN KURSI YANG ERGONOMIS UNTUK MURID TAMAN KANAK-KANAK (STUDI KASUS : TK ISLAM SILMI SAMARINDA) Lina Dianati Fathimahhayati 1, Dutho Suh Utomo 2, Mifta Khurrohmah Mustari 3 Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan dunia modern, mesin, peralatan dan segala produk sudah dipasarkan kepada seluruh masyarakat agar mereka merasa lebih mudah dan diuntungkan. Pada awalnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pengkajian hubungan manusia dengan lingkungan kerja sebenarnya sudah lama dilakukan oleh manusia, tetapi pengembangannya yang lebih mendalam baru dilakukan setelah

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG ALAT PERONTOK PADI YANG ERGONOMIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS KEBERSIHAN PADI

PERANCANGAN ULANG ALAT PERONTOK PADI YANG ERGONOMIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS KEBERSIHAN PADI PERANCANGAN ULANG ALAT PERONTOK PADI YANG ERGONOMIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS KEBERSIHAN PADI Agung Kristanto 1, Slamet Cahyo Widodo 2 Abstract: Salah satu tahapan dalam proses panen

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Review PT. Union Jaya Pratama PT Union Jaya Pratama merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan kasur busa. Hasil produksi dikelompokkan menjadi 3 jenis berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan industri-industri semakin pesat, baik industri manufaktur maupun jasa. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam dunia

Lebih terperinci

PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA. Program Studi Teknik Mesin D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang

PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA. Program Studi Teknik Mesin D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA ) Priscilla Tamara, 2) Peniel I. Gultom, 3) Erni Junita Sinaga,3) Program Studi Teknik Industri D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia pariwisata, hotel mempunyai peran yang sangat penting dimana hotel merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih seseorang atau beberapa orang

Lebih terperinci

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN Daryono Mahasiswa (S1) Jurusan Teknik Industri Universitas Gunadarma Scochuu_kuro@yahoo.co.id ABSTRAKSI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan pada sistem otot rangka/musculoskeletal disorders (MSDs)

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan pada sistem otot rangka/musculoskeletal disorders (MSDs) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan pada sistem otot rangka/musculoskeletal disorders (MSDs) merupakan masalah dalam bidang kesehatan kerja pada saat ini. Gangguan ini akan menyebabkan penurunan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC BAB V ANALISA HASIL 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, OWAS & QEC Berdasarkan bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dilakukan analisis hasil pengolahan data terhadap pengukuran

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Ada beberapa fasilitas fisik di kamar tidur 1 yang belum ergonomis, yaitu tempat tidur ukuran double, meja rias, kursi rias dan console table. 2. Fasilitas

Lebih terperinci

HALAMAN JUDULN ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

HALAMAN JUDULN ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA Kode/Rumpun: 163/Teknologi Pertanian HALAMAN JUDULN ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA PERANCANGAN MEJA DAN KURSI YANG ERGONOMIS PADA BAGIAN PRODUKSI KERUPUK SAMILER DALAM RANGKA PENINGKATAN

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X

PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X I Wayan Sukania, Lamto Widodo, David Gunawan Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Mesin Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan perhatian dari suatu industri. Hal tersebut merupakan input perusahaan yang penting karena tanpa adanya

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT BELAJAR DAN BERMAIN YANG ERGONOMIS DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM PERMATA SELAT PANJANG

PERANCANGAN ALAT BELAJAR DAN BERMAIN YANG ERGONOMIS DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM PERMATA SELAT PANJANG Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 PERANCANGAN ALAT BELAJAR DAN BERMAIN YANG ERGONOMIS DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM PERMATA SELAT PANJANG Nofirza 1 dan Zul Infi 2 Abstrak:

Lebih terperinci

Perancangan Kursi dan Meja Laptop yang Ergonomis di Universitas Katolik Parahyangan

Perancangan Kursi dan Meja Laptop yang Ergonomis di Universitas Katolik Parahyangan Perancangan Kursi dan Meja Laptop yang Ergonomis di Universitas Katolik Parahyangan Johanna Renny Octavia Hariandja 1, Dinda Utami Ishlah 2 1,2 Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri, Universitas

Lebih terperinci

Ketidaknyamanan sikap duduk berperan terhadap timbulnya keluhan rasa sakit yang dirasakan. Untuk itu diperlukan pengembangan produk yang dapat berfung

Ketidaknyamanan sikap duduk berperan terhadap timbulnya keluhan rasa sakit yang dirasakan. Untuk itu diperlukan pengembangan produk yang dapat berfung ANALISIS BENTUK KURSI LABORATORIUM DENGAN MENGGUNAKAN DESAIN ERGONOMI UNTUK MENDAPATKAN TINGKAT KENYAMANAN Tomy Fredyan 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Industri, Universitas Gunadarma, Bekasi. E-mail: know_toms@yahoo.com

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI

PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI INDUSTRI INOVATIF Vol. 3, No. 2, September 2013: 18-23 PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI 1) Mujiono 1) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

ANALISIS SERTA USULAN PERBAIKAN FASILITAS FISIK DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi kasus di Mini Market 5001 Mart Cabang Cimahi)

ANALISIS SERTA USULAN PERBAIKAN FASILITAS FISIK DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi kasus di Mini Market 5001 Mart Cabang Cimahi) ANALISIS SERTA USULAN PERBAIKAN FASILITAS FISIK DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi kasus di Mini Market 5001 Mart Cabang Cimahi) Effie Yuswandi 1 Abstrak Dalam sebuah mini market, faktor

Lebih terperinci

Analisa Ergonomi Fasilitas Duduk Ruang Kuliah Bagi Pengguna dengan Kelebihan Berat Badan

Analisa Ergonomi Fasilitas Duduk Ruang Kuliah Bagi Pengguna dengan Kelebihan Berat Badan Analisa Ergonomi Fasilitas Duduk Ruang Kuliah Bagi Pengguna dengan Kelebihan Berat Badan Grace Mulyono Jurusan Desain Interior, Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra Email: gracem@petra.ac.id

Lebih terperinci

Hubungan Antara Keergonomisan Meja dan Kursi dengan Kinerja Petugas di Tempat Pendaftaran Pasien RS PKU Aisyiyah Boyolali

Hubungan Antara Keergonomisan Meja dan Kursi dengan Kinerja Petugas di Tempat Pendaftaran Pasien RS PKU Aisyiyah Boyolali Hubungan Antara Keergonomisan Meja dan Kursi dengan Kinerja Petugas di Tempat Pendaftaran Pasien RS PKU Aisyiyah Boyolali Nabilatul Fanny Akademi Perekam Medik dan Informatika Kesehatan (APIKES) Citra

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kecelakaan, penyakit dan keluhan-keluhan kesehatan yang disebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kecelakaan, penyakit dan keluhan-keluhan kesehatan yang disebabkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia kerja, seorang atau sekelompok pekerja dapat berisiko mengalami kecelakaan, penyakit dan keluhan-keluhan kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan. Salah

Lebih terperinci

PERANCANGAN FASILITAS KERJA ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE OVAKA WORKING POSTURE ANALYSIS SYSTEM (OWAS)

PERANCANGAN FASILITAS KERJA ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE OVAKA WORKING POSTURE ANALYSIS SYSTEM (OWAS) PERANCANGAN FASILITAS KERJA ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE OVAKA WORKING POSTURE ANALYSIS SYSTEM (OWAS) (Study Kasus di CV Mitra Jaya Departemen Empat) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ergonomi Antropometri

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ergonomi Antropometri BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ergonomi Fasilitas ergonomi telah menjadi suatu bidang khusus, itu semua dikarenakan dampak yang mengacu pada keselamatan, kesehatan, produktifitas dan perekonomian serta daya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini teknologi dan ilmu pengetahuan berkembang dengan sangat pesat. Oleh karena itu pemerintah Indonesia ikut serta untuk memajukan pendidikan, dengan cara

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Alexander, DC., 1986, The Practice and Management of Industrial Ergonomics, Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.

DAFTAR PUSTAKA. Alexander, DC., 1986, The Practice and Management of Industrial Ergonomics, Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall. DAFTAR PUSTAKA Alexander, DC., 1986, The Practice and Management of Industrial Ergonomics, Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall. Barnes R.M., 1980, Motion and Time Study: Design and Measurement of Work,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merugikan terhadap kesehatan pekerja ( Naiem, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merugikan terhadap kesehatan pekerja ( Naiem, 2010). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industrialisasi dalam pembangunan Indonesia telah berkembang pesat di semua sektor, baik formal maupun informal. Perkembangan tersebut bukan saja menyajikan kesejahteraan

Lebih terperinci

Analisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ

Analisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ Analisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ Cita Anugrah Adi Prakosa 1), Pringgo Widyo Laksono 2) 1,2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta 2) Laboratorium

Lebih terperinci

Modul ke: Studio Desain II 10FDSK. Lalitya Talitha Pinasthika M.Ds Hapiz Islamsyah, S.Sn. Fakultas. Program Studi Desain Produk

Modul ke: Studio Desain II 10FDSK. Lalitya Talitha Pinasthika M.Ds Hapiz Islamsyah, S.Sn. Fakultas. Program Studi Desain Produk Modul ke: Studio Desain II Lalitya Talitha Pinasthika M.Ds Hapiz Islamsyah, S.Sn Fakultas 10FDSK Program Studi Desain Produk ERGONOMI Studi ergonomi dilakukan bedasarkan panduan dari Human Factor Design

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pembatasan masalah dalam penelitian, asumsi yang digunakan, serta sistematika

Lebih terperinci

PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL: MEMBANGUN PARADIGMA KEHIDUPAN MELALUI MULTIDISIPLIN ILMU

PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL: MEMBANGUN PARADIGMA KEHIDUPAN MELALUI MULTIDISIPLIN ILMU REDESIGN KURSI DAN MEJA PERKULIAHAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) SECARA ERGONOMIS DI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI Rini Alfatiyah, William Marthin ABSTRAK Salah satu faktor yang dapat

Lebih terperinci