UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKSTRAKURIKULER PADUAN SUARA SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO DI SMPN 2 GAMPING SKRIPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKSTRAKURIKULER PADUAN SUARA SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO DI SMPN 2 GAMPING SKRIPSI"

Transkripsi

1 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKSTRAKURIKULER PADUAN SUARA SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO DI SMPN 2 GAMPING SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan oleh Kagum Pangesti Anggar Rima NIM JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 i

2 ii

3 iii

4 PERSEMBAHAN Karya tulis ini dipersembahkan kepada: Ayahanda tercinta Supriyatno JR Ibunda tercinta Marwiyah Kedua adikku tercinta Luluk Makrifatul Madhani dan Zaidan Raffi Taruna Aji TO iv

5 MOTTO Ridha Allah ada pada ridha orangtua dan murka Allah ada pada murka orangtua (H.R.Al-Baihaqy) v

6 KATA PENGANTAR Segala puji syukur dipanjatkan ke hadirat kepada Allah SWT atas segala rahmat, hidayah serta inayah-nya, akhirnya penyusunan tugas akhir skripsi dengan judul Upaya Peningkatan Hasil Belajar Ekstrakurikuler Paduan Suara Siswa Melalui Penggunaan Media Audio di SMPN 2 Gamping dapat terselesaikan dengan baik, tanpa halangan suatu apapun. Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik tentu tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dorongan, dan petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dr. Ayu Niza Machfauzia, M. Pd., selaku dosen pembimbing skripsi I yang selalu sabar dalam memberi arahan, saran dan kritik, sehingga tugas akhir skripsi ini dapat terselesaikan; 2. Drijastuti Jogjaningrum, S. Sn., M. A selaku Dosen Pembimbing II yang selalu sabar dalam memberi arahan, saran dan kritik, sehingga tugas akhir skripsi ini dapat terselesaikan; 3. Riyanto, S. Pd selaku kolaborator yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini; 4. Dra. MG. Widyatuti, M. Sn. sebagai ahli yang telah memvalidasi instrumen penelitian; 5. Dr. Hanna Sri Mudjilah, M.Pd., sebagai ahli yang telah memvalidasi instrumen penelitian; 6. Siswa-siswi SMPN 2 Gamping yang telah bersedia menjadi subjek penelitian; dan, vi

7 7. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan dukungan moral, bantuan, dan dorongan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini dengan baik. Dalam penyusunan skripsi ini sudah barang tentu masih banyak terdapat kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan adanya kritik, saran, dan masukan yang bersifat membangun guna lebih baiknya skripsi ini. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi peneliti selanjutnya, serta dapat membantu dalam meningkatkan kualitas pembelajaran musik khususnya pembelajaran ekstrakurikuler paduan suara. Yogyakarta, 4 Oktober 2015 Hormat Saya, Kagum Pangesti Anggar Rima vii

8 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PERSEMBAHAN... MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... ABSTRAK... i ii iii iv v vi vii ix xi xii xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Identifikasi Masalah... 4 C. Batasan Masalah... 5 D. Rumusan Masalah... 5 E. Tujuan Penelitian... 5 F. Manfaat Penelitian... 5 BAB II KAJIAN TEORI... 7 A. Hakikat Hasil Belajar Pengertian Hasil Belajar Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Tipe Hasil Belajar a. Tipe Hasil Belajar Kognitif b. Tipe Hasil Belajar Afektif c. Tipe Hasil Belajar Psikomotorik B. Kegiatan Ekstrakurikuler C. Pengertian Paduan Suara Teknik Vokal Bernyanyi dalam Paduan Suara D. Media Pembelajaran Audio Pengertian Media Pembelajaran Audio Kelebihan dan Kekurangan Media Audio a. Kelebihan Audio b. Kekurangan Audio E. Tindakan yang Akan Dilakukan F. Hipotesis Tindakan viii

9 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian B. Subjek Penelitian C. Kolaborator Penelitian D. Prosedur Penelitian E. Teknik Pengumpulan Data Tes Praktik Observasi Dokumentasi F. Instrumen Penelitian G. Validitas Instrumen H. Teknik Analisis Data I. Indikator Keberhasilan J. Validitas Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pra Siklus B. Siklus I C. Siklus II D. Pembahasan BAB V KESIMPULAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT A. Kesimpulan B. Rencana Tindak Lanjut DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ix

10 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1 : Register Vokal Suara Manusia Gambar 2 : Skema Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Gambar 3 : Grafik Hasil Penilaian Pra Siklus dan Siklus I Gambar 4 : Grafik Hasil Penilaian Siklus I dan Siklus II Gambar 5 : Gambar 5. Guru Sedang Memberikan Pengarahan 115 Terhadap Siswa... Gambar 6 : Pemutaran Media Audio Gambar 7 : Siswa Latihan Bernyanyi Secara Kelompok Gambar 8 : Siswa Latihan Bernyanyi x

11 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 : Format Penilaian Unjuk Kerja Siswa dalam Bernyanyi Tabel 2 : Rubrik Penilaian Bernyanyi dalam Paduan Suara Tabel 3 : Kategori Rentang Nilai Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 : Hasil Evaluasi Penilaian Hasil Belajar Paduan Suara Siswa Pada Pra Siklus : Hasil Evaluasi Penilaian Hasil Belajar Paduan Suara Siswa Pada Siklus I : Hasil Evaluasi Penilaian Hasil Belajar Paduan Suara Siswa Pada Siklus II : Hasil Evaluasi Penilaian Hasil Belajar Paduan Suara Siswa Pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II xi

12 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKSTRAKURIKULER PADUAN SUARA SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO DI SMPN 2 GAMPING Oleh Kagum Pangesti Anggar Rima NIM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan dan mendeskripsikan hasil belajar siswa dalam ekstrakurikuler paduan suara melalui penggunaan media audio di SMPN 2 Gamping. Media audio digunakan karena media tersebut merupakan salah satu media pembelajaran yang mengandung unsur suara yang dapat digunakan pada pembelajaran musik di sekolah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dan dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri atas 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah anggota ekstrakurikuler paduan suara yang diikuti oleh 24 siswa. Data diperoleh dari hasil tes praktik, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media audio dapat meningkatkan hasil belajar paduan suara siswa di SMPN 2 Gamping. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai rata-rata yang dicapai oleh siswa, yaitu pada pra siklus 54,29, siklus I 64,06, siklus II 72,78. Kata kunci : hasil belajar, paduan suara, media audio. xii

13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk yang dinamis dan bercita-cita ingin meraih kehidupan yang sejahtera baik lahiriah maupun batiniah. Namun cita-cita demikian tidak mungkin tercapai jika manusia itu sendiri tidak berusaha keras meningkatkan kemampuannya seoptimal mungkin melalui proses pendidikan, karena proses pendidikan adalah suatu kegiatan secara bertahap berdasarkan perencanaan yang matang untuk mencapai tujuan atau cita-cita tersebut. Salah satu tempat untuk menempuh pendidikan tersebut adalah sekolah. Sekolah merupakan salah satu tempat untuk mengembangkan potensi yang dimiliki siswa. Sekolah menyediakan berbagai macam kegiatan yang menunjang proses pembelajaran, baik pembelajaran yang bersifat akademik maupun nonakademik. Ekstrakurikuler merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler membantu siswa dalam mengembangkan minat bakat, kreativitas, dan keterampilannya secara penuh di luar kemampuan akademiknya. SMPN 2 Gamping adalah salah satu sekolah negeri yang berada di Kabupaten Sleman. Sekolah tersebut menyediakan beberapa kegiatan ekstrakurikuler guna memberikan keterampilan bagi siswa-siswinya. Salah satu kegiatan ekstrakurikuler di bidang seni di sekolah tersebut adalah paduan suara. Ekstrakurikuler paduan suara dilaksanakan setiap hari Selasa pada pukul WIB. Kegiatan ekstrakurikuler tersebut dilaksanakan dengan tujuan 1

14 untuk menggali bakat dan talenta siswa yang disesuaikan dengan minat dan kemampuannya masing-masing. Hasil ekstrakurikuler tersebut digunakan pada saat kegiatan upacara yang ada di sekolah. Berdasarkan observasi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Juli- Agustus 2014 diketahui bahwa hasil belajar paduan suara siswa belum maksimal karena memiliki banyak kendala. Hasil belajar ekstrakurikuler paduan suara masih dalam kategori cukup, hal tersebut dikarenakan siswa masih belum menguasi teknik vokal dengan baik dan benar, pada saat bernyanyi masih banyak nada-nada yang fals, artikulasi tidak dilafalkan dengan baik dan benar, dinamika masih belum nampak jelas, pemenggalan kata atau frasering belum tepat serta ketidakpercayaan diri dari sebagian besar siswa pada saat bernyanyi. Padahal dalam pembelajaran ekstrakurikuler paduan suara, teknik vokal merupakan materi yang sangat penting untuk dikuasai, sehingga intonasi dapat dinyanyikan dengan tepat, artikulasi dapat dilafalkan dengan jelas, siswa dapat memainkan dinamika dengan baik, frasering dinyanyikan dengan tepat serta siswa harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi pada saat bernyanyi. Kondisi tersebut memberikan pengaruh dalam proses pembelajaran serta hasil belajar yang diperoleh siswa dalam ekstrakurikuler paduan suara. Hasil belajar yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan. Di samping itu, proses pembelajaran yang terjadi selama ini masih bersifat satu arah, yaitu pembelajaran berpusat pada guru saja. Padahal, dalam pembelajaran paduan suara pembelajaran harus bersifat dua arah, komunikasi terjadi antara guru dan 2

15 siswa. Guru memberikan penjelasan dan pengarahan serta mempraktikkan materi yang telah diajarkan. Siswa perlu turut aktif dan fokus selama proses pembelajaran. Artinya, siswa aktif bertanya dan juga mempraktikkan materi yang telah diajarkan. Dalam pembelajaran paduan suara, harus lebih banyak latihan praktik dibandingkan menjelaskan teori musik, karena apabila guru menjelaskan teori hanya akan menyita waktu sehingga waktu latihan bernyanyi menjadi tidak maksimal. Seorang guru bukan hanya memberikan pengetahuan kepada siswa, namun guru harus mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menarik agar siswa semakin tertarik dan tidak jenuh dalam mengikuti pembelajaran serta dapat meningkatkan motivasi siswa agar senantiasa belajar dan berlatih dengan baik sehingga diharapkan nantinya hasil belajar paduan suara dapat mengalami peningkatan. Oleh karena itu, guru sebaiknya menentukan strategi pembelajaran yang tepat dan menggunakan media pembelajaran yang tepat. Ketidaktepatan dalam pemilihan metode pembelajaran serta kurang bervariasinya media yang digunakan menyebabkan timbulnya kejenuhan bagi siswa dalam menerima materi yang disampaikan sehingga materi kurang dapat dipahami. Setelah dilakukan pengamatan berkaitan dengan proses pembelajaran paduan suara di SMPN 2 Gamping, guru belum melaksanakan pembelajaran dengan maksimal. Hal ini dapat ditinjau dari kurang aktifnya siswa dalam berlatih paduan suara, serta keterbatasannya pengetahuan guru bidang studi seni musik dalam penggunaan media pembelajaran untuk menyampaikan 3

16 materi pembelajaran. Keterbatasan guru bidang studi seni musik dalam menyampaikan materi dikarenakan guru tidak mengetahui bagaimana menggunakan media pembelajaran yang menarik untuk siswa. Dari uraian tersebut, perlu dilakukan suatu upaya guna memperbaiki proses pembelajaran ekstrakurikuler paduan suara salah satunya dengan menggunakan media audil di SMPN 2 Gamping. Dengan diterapkannya media audio diharapkan dapat menarik perhatian siswa agar dapat berlatih secara aktif serta tidak terjadi kejenuhan dalam proses pembelajaran. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat diidentifikasi permasalahannya sebagai berikut : 1. Guru kurang bervariasi menggunakan media untuk menyampaikan materi pembelajaran ekstrakurikuler paduan suara. 2. Dalam proses pembelajaran siswa kurang terlibat aktif karena merasa jenuh dan bosan. 3. Pembelajaran masih bersifat satu arah yang berpusat pada guru. 4. Guru enggan menggunakan media yang dapat menarik siswa dalam belajar dan berlatih karena keterbatasan pengalaman menggunakan media komputer. 5. Suasana pembelajaran masih kurang kondusif. 4

17 C. Batasan Masalah Mengingat banyaknya permasalahan yang ada, maka penelitian ini hanya dibatasi pada permasalahan belum digunakannya media yang dapat menarik siswa dalam belajar dan berlatih secara maksimal, sehingga perlu suatu upaya yang dilakukan guna meningkatkan hasil belajar paduan suara siswa di SMPN 2 Gamping. D. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah tersebut, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimanakah upaya peningkatkan hasil belajar paduan suara siswa melalui penggunaan media audio di SMPN 2 Gamping? E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar paduan suara menggunakan media audio di SMPN 2 Gamping. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik secara teoretis maupun praktis. 1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian diharapkan dapat menambah perbendaharaan model pembelajaran di SMPN 2 Gamping, untuk meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran untuk mengoptimalkan pengetahuan juga keterampilan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler paduan suara dapat tercapai. 5

18 2. Secara Praktis a. Bagi Siswa Dapat memotivasi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler paduan suara serta dapat meningkatkan hasil belajar paduan suara siswa. b. Bagi Guru Sebagai sarana guru dalam mengembangkan dan meningkatkan cara mengajar yang baik, dengan menggunakan media yang tepat dan menarik untuk siswa dalam pembelajaran ekstrakurikuler paduan suara, sehingga hasil pembelajaran sesuai dengan yang diinginkan. c. Bagi Kepala Sekolah Untuk menilai loyalitas dan kemampuan guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. 6

19 BAB II KAJIAN TEORI A. Hakikat Hasil Belajar Dalam kehidupan manusia belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir hayat hidupnya. Menurut Baharuddin dan Wahyuni (2010:11) belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Sementara itu, menurut Witherington (dalam Aunurrahman, 2012:35) belajar adalah suatu perubahan dalam diri manusia berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, dan kepribadian. Selanjutnya menurut Suyono dan Hariyanto (2014:9) belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Kemampuan manusia untuk belajar merupakan karakteristik penting yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Belajar merupakan aktivitas yang selalu dilakukan sepanjang hayat manusia, bahkan tiada hari tanpa belajar. Dengan demikian, belajar tidak hanya dipahami sebagai aktivitas yang dilakukan oleh pelajar saja. Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihanpelatihan atau pengalaman-pengalaman. Dengan demikian, belajar dapat membawa perubahan bagi si pelaku, baik perubahan pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Dengan perubahan-perubahan tersebut, tentunya si pelaku juga akan terbantu dalam memecahkan permasalahan hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. 7

20 Dari pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu pemahaman, keterampilan atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan terjadinya perubahan perilaku pada seseorang yang relatif tetap, baik dalam berfikir, merasa, maupun dalam bertindak. Pembelajaran yang efektif ditandai dengan terjadinya proses belajar dalam diri siswa. Oleh sebab itu, melalui proses pembelajaran, guru harus berupaya secara optimal menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa terdorong untuk berperan aktif sebagai wujud nyata terjadinya proses belajar. 1. Pengertian Hasil Belajar Menurut Hamalik (2011:30) hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada oarng tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Oleh karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Hasil belajar sangat berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan. Sementara menurut Sudjana (2010:22) hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar yang dimaksud yaitu hasil yang diperoleh siswa dari proses belajar yang dilaksanakan oleh siswa. 8

21 Dari beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Seseorang yang berhasil dalam kegiatan belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan pembelajarannya. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajarannya. 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan pembelajaran di kelas tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu sendiri. Dalyono (2009:48) mengemukakan bahwa hasil belajar yang dicapai siswa merupakan interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Secara rinci kedua faktor tersebut diuraikan sebagai berikut : 1) Faktor internal meliputi fisiologis dan psikologis. Faktor fisiologis meliputi kondisi jasmani, serat kondisi mata dan telinga. Kondisi jasmani menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendisendinya. Kondisi jasmani mempengaruhi semangat dan intensitas peserta didik dalam mengikuti pelajaran. Kondisi-kondisi organ khusus siswa seperti indera penglihatan dan indera pendengaran sangat mempengaruhi kemampua siswa dalam menyerap informasi pengetahuan yang disajikan di kelas. Sedangkan faktor psikologis meliputi tingkat kecerdasan, minat bakat, motivasi, dan sikap siswa. 9

22 2) Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar siswa yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang morat-marit keadaan ekonominya, peetengkaran suami istri, perhatian orang tua yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baik dari orang tua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil siswa. Kualitas pengajaran di sekolah sangat ditentukan oleh guru, sebagaimana dikemukakan oleh Sanjaya (2009:13), bahwa guru merupakan komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran. Berdasarkan pendapat tersebut dapat ditegaskan bahwa salah satu faktor eksternal yang sangat berperan mempengaruhi hasil belajar siswa adalah guru. Guru dalam proses pembelajaran memegang peranan sangat penting untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran. Peran guru tidak dapat digantikan oleh perangkat lain seperti televisi, radio dan komputer. Hal ini dikarenakan, siswa adalah organisme yang sedang berkembang yang memerlukan bimbingan dan arahan dari orang dewasa. 3. Tipe Hasil Belajar Menurut Bloom (dalam Thobroni dan Arif, 2013:23) hasil belajar diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Secara rinci ketiga tipe tersebut diuraikan sebagai berikut : a) Tipe Hasil Belajar Kognitif Hasil belajar kognitif menurut Bloom (dalam Thobroni dan Arif, 2013:23) diartikan sebagai kemampuan siswa menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar, aspek kognitif inilah yang paling menonjol dan bisa dilihat langsung 10

23 melalui evaluasi. Evaluasi dapat dilaksanakan dengan mengadakan berbagai macam tes, baik secara lisan maupun tulisan. Dalam pembelajaran, umumnya tes diselenggarakan dalam berbagai bentuk ulangan, baik ulangan harian, ulangan semester maupun ulangan umum. b) Hasil Belajar Afektif Menurut Harvey dan Smith (dalam Uno, 2012:61-62) mendefinisikan hasil belalajar afektif sebagai kesiapan merespon secara konsisten dalam bentuk posistif atau negatif terhadap objek atau situasi yang dipelajari. Menurut Warsono dan Hariyanto (2012:64) struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang, yaitu komponen kognitif, afektif dan konatif. Komponen kognitif merupakan bagian sikap siswa yang timbul berdasarkan kepercayaan maupun keyakinannya terhadap objek; komponen afektif, yaitu perasaan yang menyangkut emosional yang timbul berdasarkan apa yang dirasakan siswa terhadap objek, dan komponen konatif adalah aspek kecenderungan berperilaku sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang. c) Tipe Hasil Belajar Psikomotorik Aspek psikomotorik merupakan hasil belajar yang pencapaiannya melibatkan otot dan kekuatan fisik, Widoyoko (2014:44). Hasil belajar dalam ranah psikomotorik tampak dalam keterampilan-keterampilan (skills) dan kemampuan bertindak 11

24 individu. Hasil belajar psikomotorik merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental fisik dan sosial pada siswa. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar dan kreativitasnya. Tujuan aspek psikomotorik berhubungan dengan keterampilan motorik. Dari beberapa uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar mengajar membutuhkan pengukuran ranah kognitif, afektif dan psikomotorik, sehingga dapat melihat nilai yang didapat oleh siswa tersebut. Ketiga ranah tersebut juga sangat penting untuk diketahui dalam proses belajar mengajar. Fungsinya adalah untuk mengetahui sejauh mana siswa mampu mengaplikasikan apa yang telah didapat dalam proses pembelajaran. B. Kegiatan Ekstrakurikuler Menurut Sudjana (2010:39) kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembanagan siswa sesuai dengan kebutuhan, potensi, dan minat bakat mereka. Sementara menurut Jamalus (1981:90) mengungkapkan bahwa esktrakurikuler di bidang kesenian adalah untuk memupuk rasa seni pada tingkat tertentu dalam diri tiap siswa melalui perkembangan kesadaran musik, tanggapan terhadap musik, kemampuan mengungkapkan dirinya melalui musik. 12

25 Dari beberapa pendapat tersebur dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah suatu wadah untuk mengembangkan minat bakat, dan daya kreativitas siswa. Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan di luar jam pelajaran terjadwal atau pelajaran yang telah ditentukan (tatap muka di dalam kelas) dan dilaksanakan di lingkungan sekolah dengan diorientasikan untuk memperluas wawasan pengetahuan dan keilmuan serta meningkatkan kemampuan tentang sesuatu yang telah dipelajari dalam bidang studi tertentu. C. Pengertian Paduan Suara Menurut Kodijat (1992:94) paduan suara adalah kesatuan sejumlah penyanyi dari beberapa jenis suara yang berbeda berupaya memadukan suaranya di bawah pimpinan seorang dirigen. Sementara itu menurut Jamalus (1981:95) paduan suara merupakan nyanyian bersama dalam beberapa suara yang biasanya dibagi dalam empat suara, tiga suara, dan paling sedikit dua suara, sedangkan menurut Pramayuda, (2010:63) paduan suara adalah penyajian musik vokal yang terdiri atas 15 orang atau lebih yang memdukan berbagai warna suara menjadi kesatuan yang utuh dan dapat menampakkan jiwa lagu yang dibawakan. Jadi, dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa paduan suara merupakan kegiatan bernyanyi secara bersama-sama yang di bagi ke dalam beberapa suara, paling sedikit dua suara yang memadukan suaranya untuk membentuk suara yang padu dan dipimpin oleh seorang dirigen. Dalam paduan suara hal yang perlu diperhatikan adalah adanya ketercapaian 13

26 perpaduan suara yang mencakup berbagai karakter, baik warna suara, jiwa, daya, ekspresi, minat dan bahkan daya intelektualitas yang berbeda-beda. Menurut Sitompul (1988:1), suatu paduan suara merupakan himpunan dari sejumlah penyanyi yang dikelompok-kelompokkan menurut jenis suaranya, yaitu sopran, alto, tenor dan bas. Gambar 1 menunjukkan register vokal suara manusia. Gambar 1. Register Vokal Suara Manusia 1. Teknik Vokal Menurut Jamalus (1988:49) dasar-dasar teknik vokal dalam bernyanyi yang perlu diperhatikan adalah artikulasi, intonasi, dan pernafasan. Secara rinci dijalaskan sebagai berikut : a) Artikulasi Artikulasi merupakan teknik yang berkaitan dengan pelafalan atau pengucapan kata-kata syair dalam lagu. Artikulasi adalah dasar ucapan bunyi bahasa yang terjadi di dalam mulut, dalam bernyanyi harus jelas, Jamalus (1988:55). Jadi artikulasi yang baik akan membantu penyanyi untuk menghasilkan suara yang baik dan jernih saat bernyanyi. Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam artikulasi, yaitu huruf vokal (huruf hidup), huruf konsonan (huruf mati), dan diftong (dua huruf vokal yang diucapkan dalam satu kesatuan waktu). Jadi, dapat disimpulkan bahwa 14

27 artikulasi adalah cara mengucapkan kata-kata dalam bernyanyi sehingga mampu menciptakan atau membentuk suara yang jelas, nyaring, bahkan supaya suara yang dihasilkan menjadi indah. b) Intonasi Intonasi berkaitan dengan kemampuan seorang penyanyi untuk membunyikan nada dengan tepat, dengan kata lain intonasi adalah ketepatan membidik nada dalam bernyanyi, Ali (2006:51). Seorang penyanyi harus bisa menyanyikan nada-nada yang terangkai pada sebuah lagu dengan intonasi yang baik. Intonasi dapat dipengaruhi oleh pernafasan serta pendengaran kita saat bernyanyi. Pendengaran kita harus dilatih agar lebih sensitif terhadap tinggi rendahnya nada, baik nada tinggi (high pitch) maupun nada rendah (low pitch). c) Pernafasan Menurut Prier (2011:41) terdapat 11 alasan mengapa nada-nada dinyanyikan kurang tepat, yaitu (1) suasana bernyanyi terlalu tegang, (2) konsentrasi dalam bernyanyi kurang, (3) para penyanyi kehabisan nafas, (4) nada yang diulang atau ditahan melelahkan, (5) para penyanyi kurang peka akan keselarasan dalam gabungan suara, (6) kurang mahir dalam membidik lompatan nada, (7) nadanada pada batas wilayah suara sulit dikuasai, (8) nada-nada pada batas wilayah suara sulit dinyanyikan, (9) huruf-huruf dengan warna gelap dan terang mempengaruhi tinggi nada, (10) kecenderungan mengikuti tangganada lain, dan (11) tergelincir waktu mengayunkan nada. Sitompul (1988:17) menjelaskan bahwa pernafasan adalah aktivitas otot-otot pernafasan secara otomatis udara masuk ke dalam atau keluar dari paru-paru. Pernafasan sangat penting dalam bernyanyi. Seorang penyanyi harus melatih teknik pernafasan agar pada saat bernyanyi dapat 15

28 menghasilkan nafas yang panjang. Apabila nafas terlalu pendek maka akan mempengaruhi frasering atau pemenggalan kalimat. Ada tiga jenis pernafasan dalam bernyanyi, yaitu pernafasan bahu, perndafasan dada, dan pernafasan diafragma. Secara rinci ketiga macam pernafasan dijelaskan sebagai berikut : 1) Pernafasan Bahu Pernafasan ini mengambil nafas dengan cara mengembangkan bagian atas paru-paru, sehingga mendesak bahu menjadi terangkat ke aras, Prier (1992:9). 2) Pernafasan Dada Pernafasan dada adalah pernafasan dengan cara nafas sepenuhnya dimasukkan dalam paru-paru, Jamalus (1988:51). Pada saat bernafas dengan pernafasan dada maka dada membusung ketika menrik nafas. Kelemahan pernafasan tersebut adalah paru-aru cepat lelah, serta rongga dada tidak cukup besar menampung udara yang banyak. Jadi pernafasan dada tidak efektif digunakan saat bernyanyi karena udara yang ditampung sedikit sehingga tidak dapat maksimal saat bernyanyi. 3) Pernafasan Diafragma Menurut Jamalus (1988:52) pada pernafasan diafragma bagian yang mengembang ketika menarik nafas adalah sekitar diafragma samping dan punggung. Diafragma adalah sekat antara rongga dada dan rongga perut. Pernafasan diafragma dilakukan dengan cara 16

29 mengatur sekat diafragma. Pernafasan ini sangat dianjurkan untuk bernyanyi karena rongga udara yang digunakan lebih besar sehingga udara ditampung lebih banyak. Dari ketiga jenis pernafasan tersebut, pernafasan diafragma adalah pernafasan yang paling baik dalam benyanyi. Namun tidak semua orang dapat bernyanyi menggunakan nafas diafragma. Untuk itu pernafasan diafragma seharusnya dilatih dengan teratur sehingga dapat membantu pada saat bernyanyi. d) Frasering Frasering adalah aturan pemenggalan kalimat musik menjadi bagian yang lebih pendek, akan tetapi memiliki kesatuan arti yang utuh, Prier (1992:69). Frasering memudahkan kita memberikan tanda-tanda dimana kita mengatur nafas dalam bernyanyi. Tujuan dari frasering adalah agar pemenggalan kalimat musik lebih tepat dan benar sesuai dengan isi kalimat. Frasering dapat terbentuk jika kita bernyanyi dengan baik dan aturan pemenggalan kalimatnya mudah dimengerti, sehingga pesan dari lagu tersebut dapat diterima dan dimengerti oleh pendengar. e) Ekspresi Eskpresi sering diartikan sebagai penjiwaan lagu. Hal ini ditekankan pada kemampuan penyanyi dalam menyesuaikan isi dan jiwa lagu sesuai dengan kehendak pencipta. Jamalus (1988:38) menyatakan bahwa : 17

30 Ekspresi dalam musik adalah ungkapan pikiran dan perasaan yang mencakup semua nuansa dari tempo, dinamik, dan warna suara dari unsur-unsur pokok musik dalam pengelompokkan frase yang diwujudkan oleh seniman musik/penyanyi, disampaikan pada pendengarnya. Jadi, dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa ekspresi merupakan pernyataan perasaan yang mencakup dinamik, tempo dan warna suara yang disampaikan penyanyi kepada pendengarnya. 2. Bernyanyi dalam Paduan Suara Menurut Simanungkalit (2008:68) suara yang dihasilkan dari paduan suara merupakan bunyi yang serempak dari banyak anggota paduan suara. Untuk itu pada saat latihan harus memperhatikan beberapa hal, antara lain: (1) balance, (2) blending, (3) sonoritas. Secara lebih rinci ketiganya dijelaskan sebagai berikut : 1) Balance (Keseimbangan) Dalam suatu paduan suara harus ada keseimbangan antara suara Sopran, Alto, Tenor, dan Bass, Prier (2014:15). Keseimbangan ini untuk menghindari adanya kelompok suara yang mendominasi suara dalam lagu yang sedang dinyanyikan. Keseimbangan ini bisa meliputi kekuatan suara, irama, dan sebagainya. 2) Blending (Keterpaduan) Dalam paduan suara yang paling utama adalah suara yang menyatu/padu. Untuk mencapai ini, yang perlu diperhatikan adalah tinggi nada, timbre (warna suara), pengendalian vibrasi, dan dinamika lagu. 3) Sonoritas (Kenyaringan dan Kemerduan Suara) Suara yang sonor akan mempengaruhi ketepatan nada. Sonoritas dalam paduan suara merupakan perpaduan kualitas suara dengan membunyikan suara yang bening/jernih dan merdu. 18

31 Jadi, bernyanyi dalam paduan suara harus memperhatikan beberapa hal tersebut, supaya paduan suara terlihat padu dan kompak. Selain hal tersebut kerjasama dan kekompakan merupakan hal yang tidak kalah penting untuk diperhatikan. Jika kualitas suara sudah terlihat baik namun belum ada kerjasama maka paduan suara tersebut menjadi tidak terarah, karena mereka berjalan sendiri-sendiri sesuai kemauan mereka. D. Media Pembelajaran Audio Media pada hakikaktnya adalah peralatan fisik untuk membawakan atau menyempurnakan isi pembelajaran. Menurut Arsyad (2011:34), media sebagai komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Media merupakan sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran serta menunjang pendidikan dan pelatihan dan tentunya perlu mendapat perhatian tersendiri. Dalam proses belajar mengajar kehadiran media tidak dapat diabaikan begitu saja. Hal ini dikarenakan tanpa adanya media pembelajaran, maka pelaksanaan pendidikan tidak akan berjalan dengan baik, termasuk dalam proses pembelajaran paduan suara. Penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itumenjadi lebih efektif. Di samping membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya. 19

32 Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar dan berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan pesan, pengetahuan, dan informasi pembelajaran, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa dalam proses belajar. Media pembalajaran yang disajikan harus menarik perhatian siswa, sehingga semangat belajar siswa menjadi meningkat. Media pembelajaran dalam kaitannya dengan kegiatan pendidikan dan pengajaran di sekolah sangat diperlukan karena dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi program pembelajaran. 1. Pengertian Media Pembelajaran Audio Menurut Sukiman (2012:154) media audio adalah media yang penyaluran pesan lewat indera pendengaran. Kemudian menurut Sadiman dkk (2011:49) media audio berkaitan dengan pendengaran, pesan yang disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal. Sementara menurut Asyhar (2012:134) media audio menyajikan materi pembelajaran dalam bentuk audio atau suara. Format sajian media audio bisa bermacam-macam, misalnya suara manusia (naratif), suara musik, lagu/vokal, dan sound efek atau kombinasinya. Media sangat membantu dalam tercapainya tujuan pembelajaran di kelas. Keberadaan media yang sangat penting, maka media seringkali digunakan untuk mengatasi berbagai macam hambatan dalam dunia pendidikan. Terutama pada jenjang pendidikan tingkat menengah pertama, 20

33 kemampuan siswa untuk memahami konsep-konsep abstrak masih sangat terbatas, oleh karena itu penggunaan medua yang dapat mengkongkritkan pengetahuan abstrak sangat diperlukan dalam membantu siswa agar lebih jelas dan mudah. Media audio mampu menjembatani permasalahan tersebut. Jadi, pembelajaran melalui audio adalah penggunaan materi yang penyerapannya melalui pendengaran, sehingga dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran yang berfungsi memperjelas dan mempermudah dalam memahami materi pembelajaran yang dijelaskan. Media audio mengandung unsur auditif atau suara secara jangka pendek dapat mampu menumbuhkan minat siswa untuk belajar. Peranan media tidak akan terlihat bila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dari tujuan pengajaran yang dirumuskan. Oleh karena itu, tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan untuk menggunakan media. Apabila diabaikan, maka media bukan lagi sebagai alat bantu pengajaran, tetapi sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efisien. 2. Kelebihan dan Kekurangan Media Audio a) Kelebihan Audio Menurut Kustandi dan Sutjipto (2011:57-58) media audio memiliki kelebihan sebagai berikut : a. Sifatnya mudah dipindahkan; b. Dapat lebih memusatkan perhatian siswa terhadap kata, kalimat atau musik; c. Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang; d. Dapat mengembangkan daya imajinasi siswa; e. Dapat mengembangkan partisipasi aktif; 21

34 f. Keras lemah suara dapat diatur dan disesuaikan bila akan disisipi komentar yang akan didengar. b) Kekurangan Audio Selain memilki kelebihan yang telah disebutkan tersebut, media audio juga memiliki beberapa kekurangan. Menurut Susilana dan Riayana (2008:18) kekurangan media audio adalah sebagai berikut : a. Sifat komunikasi hanya satu arah (one way communication); b. Harus memenuhi persyaratan teknis produksi; c. Memerlukan peralatan yang kompleks dan mahal; d. Memerlukan tenaga listrik; e. Media audio yang menampilkan simbol digit dan analog dalam bentuk auditif adalah abstrak, sehingga pada hal-hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual; f. Karena bersifat abstrak, tingkat pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui tingkat penguasaan pembendaharaan kata-kata atau bahasa, serta susunan kalimat. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebuah media pembelajaran pasti memempunyai kelebihan dan kekurangan masingmasing, begitu juga dengan media audio. Dalam penayangannya media audio tidak dapat berdiri sendiri, media audio membutuhkan alat pendukung seperti speaker untuk menampilkan suara agar terdengar jelas. 22

35 E. Tindakan yang Dilakukan Tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran paduan suara siswa SMPN 2 Gamping adalah menekankan perhatian siswa dengan menggunakan media audio dalam pembelajaran ekstrakurikuler paduan suara. Dalam pembelajaran esktrakurikuler paduan suara, media audio digunakan untuk memberikan contoh dalam bentuk video, sehingga siswa lebih mudah menangkap materi yang diajarkan karena siswa dapat mendengarkan dan melihat terlebih dahulu lagu yang akan dinyanyikan. F. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan, Sugiyono (2014:99). Berdasarkan teori yang telah dijelaskan tersebut, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah dengan diterapkannya media audio, maka hasil belajar siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler paduan suara di SMPN 2 Gamping meningkat. 23

36 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dikenal dengan sebutan PTK. Menurut Suharsimi (2011:3) penelitian tindakan kelas adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh guru dengan cara merefleksikan diri dalam suatu situasi kependidikan guna memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Menurut Kusumah (2011:9) PTK adalah penelitian yang dilakukan dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, dan (3) pengamatan, dan (4) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memberbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil siswa dapat meningkat. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan sebuah tindakan atau upaya mengamati kegiatan belajar siswa dengan memberi tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan dengan tujuan untuk memberbaiki sistem, metode, proses, kinerja guru, dan situasi dalam upaya meningkatkan hasil pembelajarn dalam kelas. Secara umum tujuan PTK untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran pada suatu kelompok. Tujuan diterapkannya PTK dalam penelitian ini adalah demi meningkatkan hasil belajar ekstrakurikuler 24

37 paduan suara siswa di SMPN 2 Gamping, yang rata-rata nilai bernyanyi masih dibawah kentutasan minimal. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, masingmasing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penggunaan media audio dalam pembelajaran ekstrakurikuler paduan suara di SMPN 2 Gamping. Penelitian tindakan ini dilakukan secara kolaboratif. Kolaboratif yang dimaksud adalah berkolaborasi dengan guru pelatih ekstrakurikuler paduan suara SMPN 2 Gamping untuk menghindari dan mengurangi unsur subjektif dalam pembelajaran yng dilakukan. 2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMPN 2 Gamping, yang berlokasi di Jl. Jambon, Trihanggo, Gamping, Sleman. Waktu pelaksanaan selama 1 x 60 menit selama 6 kali pertemuan pada bulan Agustus-September Dalam satu minggu dilaksanakan 2 kali pertemuan setiap hari Selasa dan Sabtu. B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa anggota ekstrakurikuler paduan suara di SMPN 2 Gamping. Ekstrakurikuler paduan suara ini hanya diikuti oleh siswa kelas VII dan kelas VII sebanyak 24 siswa. Alasan penentuan subjek ini karena tingkat kemampuan bernyanyi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler 25

38 paduan suara masih belum maksimal. Hal ini disebabkan karena kurangnya media yang menarik siswa untuk menguasai materi musik. C. Kolaborator Penelitian Dalam pelaksanaan PTK diperlukan adanya kolaborasi (kerjasama) antara praktisi dan peneliti dalam pemahaman kesepakatan tentang permasalahan dan pengambilan keputusan yang akhirnya melahirkan kesamaan tindakan. Oleh karena itu, kolaborator dalam penelitian ini adalah guru pelatih ekstrakurikuler paduan suara Riyanto, S. Pd. Adapun tugas kolaborator dalam penelitian ini adalah mengamati interaksi, tingkah laku dan proses pembelajaran serta memberikan masukan dan arahan guna proses pembelajaran menjadi lebih baik lagi. D. Prosedur Penelitian Suharsimi (2011:16-17) mengungkapkan bahwa ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan kelas dengan bagan yang berbeda. Pada penelitian ini menggunakan desain berdasarkan model yang dikembangkan oleh Kemmis dan McTaggart, dalam model tersebut terdapat empat tahap, yaitu: perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Keempat komponen tersebut menjadi satu siklus. Berikut adalah gambar skema penelitian tindakan kelas model Kemmis dan McTaggar. 26

39 Gambar 2. Skema Prosedur Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis dan McTaggart (Suharsimi, 2011:17) 1) Perencanaan (planning) Perencanaan merupakan suatu tindakan yang akan dilakukan setelah mengetahui masalah dalam pembelajaran untuk memperbaiki, meningkatkan atau melakukan perubahan sebagai solusi. Perencanaan dalam penelitian ini meliputi: (a) pembuatan perangkat pembelajaran, (b) pembuatan instrumen penelitian (pedoman observasi, dokumentasi, format penilaian), dan (c) persiapan lagu model yang akan digunakan dalam pembelajaran. 27

40 2) Pelaksanaan (acting) Pelaksanaan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan sebagai solusi. Pelaksanaan tindakan dilakukan peneliti yang dibantu oleh kolaborator, meliputi segala kegiatan yang tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini meliputi: (a) menjelaskan pengertian cara menyanyi yang baik, (b) mengajarkan cara bernyanyi secara paduan suara dengan baik dan benar, (c) membagi siswa ke dalam dua kelompok untuk pembentukan suara satu dan suara dua, (d) menjelaskan pengertian artikulasi, (e) mengajarkan pernapasan dan dinamika lagu, dan (f) mengajarkan intonasi dan harmonisasi. 3) Pengamatan (observing) Pengamatan dilakukan dengan mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dihimpun untuk dijadikan pertimbangan dalam perencanaan pada siklus berikutnya. Pengamatan dalam penelitian ini meliputi : (a) pengumpulan data (penilaian dan nontes) berupa evaluasi siswa setelah mendapatkan tindakan, (b) menganalisa data, dan (c) menyusun langkahlangkah perbaikan. 28

41 4) Refleksi (reflecting) Refleksi dalam PTK adalah upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi atau tidak terjadi. Apa yang telah dihasilkan atau belum berhasil dituntaskan dengan tindakan perbaikan yang telah dilakukan. Hasil refleksi ini digunakan untuk menetapkan langkah lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan PTK tersebut. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tes, observasi dan dokumentasi. Teknik penilaian tes yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penilaian unjuk kerja untuk mengukur kemampuan bernyanyi siswa, sedangkan teknik observasi dan dokumentasi digunakan untuk mengetahui segala perubahan perilaku siswa selama proses pembelajaran. 1. Tes Praktik Teknik pengumpulan data dengan tes praktik berfungsi untuk mengukur keberhasilan pembelajaran paduan suara siswa menggunakan media audio. Tes dilaksanakan sebelum pemberian tindakan (pra siklus) dan setelah pemberian tindakan (siklus akhir) pada setiap akhir siklus. Penilaian dilakukan oleh peneliti bersama dengan kolaborator dengan menggunakan pedoman penilaian yang berisi aspek-aspek yang akan diukur. Aspek penilaian tersebut meliputi: a) intonasi, b) artikulasi, c) dinamika, d) frasering, e) sonoritas, dan f) homogenitas. 29

42 2. Observasi Dalam PTK observasi adalah sebagai alat pemantau yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tindakan setiap siklus, Sanjaya (2009:86). Observasi dalam penelitian ini merupakan observasi berstruktur dengan menggunakan pedoman observasi yang dipusatkan pada proses dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ekstrakurikuler paduan suara melalui media audio. Adapun aspek-aspek yang diobservasi dalam penelitian ini antara lain: (1) perilaku siswa dalam memperhatikan penjelasan guru saat pembelajaran sedang berlangsung, (2) fokus dalam mengamati media audio, (3) mau melakukan arahan guru, dan (5) antusias/semangat saat mencoba bernyanyi. 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang, Sugiyono (2014:326). Pada penelitian ini, dokumentasi yang diperoleh adalah foto-foto pelaksanaan kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler paduan suara. Hasil dokumentasi foto-foto digunakan sebagai pelengkap dari observasi dan tes praktik untuk memperkuat hasil penelitian sehingga dapat dipercaya. 30

43 F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan oleh peneliti untuk melakukan kegiatan pengambilan data penelitian, Sugiyono (2011:97). Dalam penelitian ini sesuai dengan teknik pengumpulan data yang akan dilakukan, yaitu dengan menggunakan teknik tes praktik, maka instrumen yang diperlukan adalah: 1. Penilaian Unjuk Kerja Penilaian unjuk kerja digunakan untuk menilai kemampuan bernyanyi siswa. Menurut Uno (2012:19) penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini dilakukan setelah pembelajaran pada tiap-tiap siklus berakhir. Dalam penilaian unjuk kerja, penilai menggunakan skala rentang di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Dalam penelitian ini penilaian menggunakan skala rentang dengan empat kategori nilai, yaitu: sangat baik dengan nilai 4, baik dengan nilai 3, cukup dengan nilai 2, dan kurang dengan nilai 1. Format penilaian unjuk kerja untuk menilai kemampuan bernyanyi siswa dalam paduan suara dapat dilihat pada Tabel 1 : 31

44 Tabel 1. Format Penilaian Unjuk Kerja Siswa dalam Bernyanyi No. Nama Siswa Aspek yang dinilai Intonasi Artikulasi Frasering Dinamika Sonoritas Homogenitas (Blend) Jumlah Skor Nilai JUMLAH RATA-RATA Keterangan : Kolom Aspek yang dinilai diisi dengan angka yang sesuai : 4 = Sangat baik 2 = Cukup 3 = Baik 1 = Kurang Format penilaian pada Tabel 1 dapat dijabarkan dalam kriteria yang sudah ditentukan berikut ini: 32

45 Tabel 2. Rubrik Penilaian Bernyanyi dalam Paduan Suara No Aspek Kategori Indikator 1 Intonasi Sangat Baik Semua nada dinyanyikan dengan akurat dan tepat. Dengan persentase % dari keseluruhan lagu. Baik Hampir semua nada dinyanyikan dengan akurat dan tepat, dengan persentase 61-80% dari keseluruhan lagu. Cukup Beberapa nada dinyanyikan dengan akurat, dengan persentase 41-60% dari keseluruhan lagu. Kurang Belum menguasai intonasi, dengan persentase <40% dari keseluruhan lagu. 2 Artikulasi Sangat Baik Dapat menyanyikan lagu dengan artikulasi yang benar dan jelas, dengan persentase % dari keseluruhan lagu. Baik Hampir semua kalimat lagu dinyanyikan dengan artikulasi yang benar dan jelas, dengan persentase 61-80% dari keseluruhan lagu. Cukup Beberapa kalimat lagu dinyanyikan dengan artikulasi yang benar dan jelas, dengan persentase 41-60% dari keseluruhan lagu. Kurang Belum mengusai artikulasi, dengan persentase <40% dari keseluruhan lagu. 3 Dinamika Sangat baik Dapat bernyanyi dengan dinamika yang baik dengan persentase % dari keseluruhan lagu. Baik Dapat bernyanyi dengan dinamik yang baik, dengan persentase 61-80% dari keseluruhan lagu. Cukup Belum bernyanyi dengan dinamika yang baik, dengan persentase 41-60% dari keseluruhan lagu. Kurang Belum menguasai dinamik, dengan persentase <40% dari keseluruhan lagu. 4 Frasering Sangat Baik Dapat bernyanyi dengan frasering yang baik dengan persentase % dari keseluruhan lagu. 33

46 Baik Cukup Dapat bernyanyi dengan frasering yang baik, dengan persentase 61-80% dari keseluruhan lagu. Belum bernyanyi dengan dinamika yang baik, dengan persentase 41-60% dari keseluruhan lagu. Kurang Belum menguasai dinamik, dengan persentase <40% dari keseluruhan lagu. 5 Sonoritas Sangat baik Dapat bernyanyi dengan sonoritas yang baik dengan persentase % dari keseluruhan lagu. Baik Dapat bernyanyi dengan sonoritas yang baik, dengan persentase 61-80% dari keseluruhan lagu. 6 Homogentitas (Blend) Cukup Belum bernyanyi dengan sonoritas yang baik, dengan persentase 41-60% dari keseluruhan lagu. Kurang Belum menguasai sonoritas, dengan persentase <40% dari keseluruhan lagu. Sangat Baik Suara seluruh anggota paduan suara terdengar bulat, padu dan volume masing-masing suara terdengar seimbang dari keseluruhan lagu. Dengan persentase % dari keseluruhan lagu. Baik Suara seluruh anggota paduan suara terdengar bulat, padu namun volume masing-masing suara terdengar belum seimbang, dengan persentase 61-80% dari keseluruhan lagu. Cukup Suara seluruh anggota paduan suara terdengar bulat, padu namun volume masing-masing suara terdengar belum seimbang, dengan persentase 41-60% dari keseluruhan lagu. Kurang Suara tidak terdengar padu dan bulat serta volume masing-masing suara tidak seimbang dengan persentase <40% dari keseluruhan lagu. 34

47 G. Validitas Instrumen Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah face validity atau biasa dikenal dengan validitas muka. Menurut Suharsimi (2008:128) setiap peneliti tindakan saling mengecek/menilai/memutuskan validitas suatu tindakan dan data dalam proses kolaborasi dalam penelitian tindakan. Dalam penelitian ini peneliti bekerja sama dengan kolaborator sekaligus pengamat. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Validasi instrumen dikonsultasikan pada 2 expert yaitu (1) Dra. MG. Widyastuti, M. Sn. (2) Dr. Hanna Sri Mudjilah, M. Pd, kedua expert tersebut merupakan akademisi di bidang musik. H. Teknik Analisis Data Berdasarkan data yang telah terkumpul, maka dilakukan analisis terhadap hasil tindakan yang dilakukan. Teknik analisis data dilakukan dengan cara teknik deskriptif kualitatif. Analisis data kualitatif merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data, Sugiyono (2009:331). Analisis data deskriptif kualitatif yaitu dengan memberikan ulasan atau interpretasi terhadap data yang diperoleh sehingga menjadi jelas dan bermakna dibandingkan dengan sekadar angka-angka. Oleh karena itu, analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yakni proses mengumpulkan data dan menyusun secara baik data-data yang didapatkan melalui tes praktik unjuk kerja dan observasi. Teknik ini dilakukan 35

48 dengan cara mengolah skor aspek-aspek penilaian yang terdapat dalam penilaian tes unjuk kerja siswa dalam bernyanyi kemudian dideskripsikan ke dalam kata-kata. Tes tersebut dimulai dari pra siklus, dan siklus akhir dari tiap siklus. Selanjutnya untuk mendapatkan nilai akhir dari penilaian unjuk kerja dilakukan perhitungan pada jumlah skor dari masing-masing siswa menggunakan standar mutlak dengan rumus sebagai berikut, Sudijono (2011:318): Selanjutnya nilai tersebut dijumlahkan untuk mencari rata-rata kelas yang diperoleh menggunakan rumus sebagai berikut, Sudijono (2011:332) : Kemudian hasil yang diperoleh diterjemahkan ke dalam kriteria yang sudah ditentukan, setelah itu dilakukan perhitungan selisih peningkatan rata-rata unjuk kerja siswa dengan menggunakan rumus sebagai berikut, Sudijono (2011:350) : 36

49 I. Indikator Keberhasilan Menurut Suharsimi (2011:10), salah satu fungsi penilaian adalah sebagai pengukur keberhasilan, karena penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan. Kriteria keberhasilan tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Siswa dapat bernyanyi dengan intonasi, artikulasi, dinamika dan frasering, serta homogenitas yang benar; 2) Siswa lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran paduan suara; 3) Meningkatnya hasil belajar siswa dalam ekstrakurikuler paduan suara dengan kategori penilaian baik (61-80). Kriteria meningkatnya hasil belajar paduan suara siswa dapat diketahui melalui penilaian yang telah dianalisis. Penilaian dilakukan dengan tes unjuk kerja bernyanyi dengan pemberian skor pada butir-butir aspek penilaian. Hasil tes dianalisis dengan teknik analisis evaluasi pembelajaran untuk mengetahui peningkatan hasil belajar paduan suara siswa SMPN 2 Gamping. Selanjutnya, nilai tersebut dibandingkan dengan nilai pra siklus, siklus akhir pada tiap siklus. Apabila ada peningkatan yang baik antara hasil pembelajaran sebelum dan sesudah adanya tindakan dan nilai rata-rata minimal dalam kategori baik (61-80) maka tindakan tersebut dikatakan berhasil. Kategori rentang nilai tersebut dapat dilihat pada Tabel 3. 37

50 Tabel 3. Kategori Rentang Nilai Rentang Nilai Kategori Sangat Baik Baik Cukup 40 Kurang J. Validitas Penelitian Pada PTK validitas merupakan keajekan proses penelitian seperti yang disyaratkan dalam penelitian kualitatif. Validitas menunjukkan pada derajat kepercayaan terhadap suatu proses dan hasil PTK, Wiriaatmadja (2006:161). Menurut Kunandar (2011:104), diperlukan validitas penelitian guna mencapai keabsaham data. Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas demokratik, hasil, proses, katalitik dan dialogis. Kelima validitas tersebut diuraikan sebagai berikut : 1. Validitas Demokratik PTK adalah penelitian yang bersifat kolaboratif, artinya dalam proses penelitian melibatkan kelompok-kelompok tertentu yang terlibat. Validitas demokratik dicapai dengan melibatkan seluruh objek penelitian. Objek penelitian ini adalah peneliti, kolaborator yaitu Riyanto, S. Pd pelatih ekstrakurikuler paduan suara, dan siswa pesrta ekstakurikuler paduan suara SMPN 2 Gamping. Hal ini dilakukan agar hasil penelitian bersifat obyektif, serta hasil penelitian dapat bermanfaat untuk semua pihak yang terlibat 38

51 dalam penelitian ini. Masing-masing objek memiliki kesempatan untuk mengutarakan apa yang dirasakan, difikirkan, serta dialaminya selama penelitian berlangsung, seperti kendala-kendala yang sering muncul baik dalam segi penggunaan media audio, siswa kurang fokus, kesulitan yang dihadapi masing-masing siswa atau hal-hal lain yang dirasa perlu didiskusikan untuk mencari solusinya. 2. Validitas Hasil Validitas hasil mengandung konsep bahawa tindakan yang dilakukan dalam peningkatan hasil belajar paduan suara siswa melalui penggunaan media audio di SMPN 2 Gamping membawa hasil yang sesuai dengan tujuan. Hasil yang efektif tidak hanya melibatkan solusi masalah tetapi juga meletakkan kembali masalah ke dalam suatu kerangka sehingga melahirkan pertanyaan baru. Hal ini terlihat dalam siklus penelitian, dimana ketika dilakukan refleksi pada kegiatan pemanasan vokalisis, ditemukan bahwa : 1) siswa menganggap kegiatan tersebut lucu karena merupakan sesuatu yang baru sehingga siswa tertawa dan terjadi suasana gaduh, untuk mengatasi hal tersebut dilakukan pemusatan perhatian dengan cara memberikan pengertian bahwa vokalisis penting dilakukan sebelum bernyanyi, agar otot-otot yang berkerja saat bernyanyi tidak tegang, dan memberikan contoh kemudian ditirukan secara bersama-sama sehingga terjadi pembiasaan. 2) Sebagian kecil siswa mengikuti kegiatan dengan aktif dan sebagian siswa merasa, malu, minder, takut salah, dan takut bertanya. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan pendekatan secara personal, 39

52 diberikan kepercayaan, pujian dan semangat, memberikan kesempatan untuk mencoba bernyanyi sendiri dengan bimbingan khusus dan diulangulang sampai timbul kepercayaan diri. 3. Validitas Proses Validitas proses berkenaan dengan proses tindakan yang dilakukan oleh peneliti. Peneliti akan mampu melakukan tindakan manakala memiliki pemahaman yang memadai tentang alternatif tindakan yang ditentukan. Dalam hal ini peneliti dan kolaborator secara terus menerus dapat mengkritisi diri sendiri dalam situasi yang ada sehingga dapat melihat kekurangan dan segera berupaya memberbaikinya. Dalam situasi dan kondisi pembelajaran paduan suara di SMPN 2 Gamping semua siswa mengikuti jalannya kegiatan, namun sebagian siswa yang aktif terlibat belajar, menanyakan kesulitan, dan mengikuti kegiatan vokalisis, dan benyanyi dengan serius dan bersemangat namun sebagian siswa juga terlihat pasif. Kemudian peneliti bersama kolaborator mencari sebab mengapa siswa pasif dan cenderung diam, untuk mengatasi hal tersebut siswa yang tidak aktif didorong untuk menyuarakan apa yang dirasakan seperti malu karena suara kurang bagus, takut bertanya, dan takut salah. Selanjutnya diperlukan suatu pendekatan individu yang difokuskan pada anak tersebut sehingga muncul kepercayaan diri pada siswa untuk bernyanyi dengan benar. 40

53 4. Validitas Katalitik Validitas katalik berhubungan dengan cara dan peran baru sesuai dengan tindakan yang dilakukan untuk memecahkan masalah. Validitas katalitik terkait dengan kadar pemahaman yang tercapai pada realitas proses pembelajaran dengan cara mengelola perubahan di dalamanya, termasuk pemahaman peneliti dan siswa terhadap peran masing-masing dan tindakan yang diambil sebagai akibat perubahan ini. Dalam kasus tindakan pada paduan suara SMPN 2 Gamping, peneliti dan kolaborator paham bahwa kelemahan siswa dalam bernyanyi adalah jika tidak diiringi siswa kesulitan dalam menentukan nada dan fals, tetapi dengan menggunakan media audio siswa terbantu sekali dalam menentukan nada, benyanyi dengan benar. Dengan adanya pendekatan individu, pendampingan khusus, pemberian pujian, mengorangkan anak dengan mempertimbangkan pikiran dan perasaan, memotivasi siswa serta mengapresiasi usaha belajarnya merupakan faktor positif yang memfasilitasi proses pembelajaran, masalah kepribadian seperti takut salah, malu, dan minder akan teratasi secara stabil dan alami. 5. Validitas Dialogis Validitas ini berkaitan dengan upaya meminimalisir unsur subjektivitas baik dalam proses maupun hasil penelitian. Kegiatan ini berisi tentang diaglog yang saling menyampaikan kritikan, ataupun masukan demi mencapai keberhasilan tindakan tanpa mengalami penilian secara subjektif. Dengan demikian, validitas dialogik merupakan kegiatan untuk saling 41

54 mencurahkan apa yang dilihat dan dirasa kurang dalam proses penelitian. Peneliti selalu meminta siswa untuk mengungkapkan kesulitan yang dirasakan setiap pertemuan baik pada siklus I ataupun siklus II yang kemudian dicarikan solusi demi kebaikan proses tindakan selanjutnya. Peneliti selalu mengajak kolaborator untuk berdiskusi mencari solusi dari masalah atau kendala yang telah diketahui. Kemudian melakukan dialog dengan kolaborator dalam menyusun dan mereview hasil penelitian beserta penafsirannya. 42

55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pra Siklus Kemampuan hasil belajar paduan suara SMPN 2 Gamping dalam pra siklus diukur dengan mengambil hasil tes bernyanyi dalam paduan suara. Pada pra siklus, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar paduan suara siswa masih belum mencapai kriteria penliaian dengan kategori baik (61-80). Berikut adalah data hasil penilaian terhadap 24 responden yang merupakan anggotan paduan suara di SMPN 2 Gamping sebelum dilaksanakan tindakan. Adapun hasil penilaian pada pra siklus dapat dilihat pada Tabel 4 : Tabel 4. Hasil Evaluasi Penilaian Hasil Belajar Paduan Suara Siswa pada Pra Siklus Nama Nilai Keterangan Responden 1 46,87 Cukup Responden 2 53,12 Cukup Responden 3 53,12 Cukup Responden 4 65,62 Baik Responden 5 46,87 Cukup Responden 6 50,00 Cukup Responden 7 53,12 Cukup Responden 8 59,37 Cukup Responden 9 53,12 Cukup Responden 10 56,25 Cukup Responden 11 62,50 Baik Responden 12 50,00 Cukup Responden 13 43,75 Cukup Responden 14 71,87 Baik Responden 15 62,25 Baik Responden 16 53,12 Cukup Responden 17 46,87 Cukup Responden 18 50,00 Cukup Responden 19 53,12 Cukup Responden 20 65,62 Baik Responden 21 53,12 Cukup Responden 22 50,00 Cukup Responden 23 50,00 Cukup Responden 24 53,12 Cukup Jumlah Rata-rata Min Max 1303,12 54,29 43,75 71,87 Cukup 43

56 Dari tabel 4 tersebut dapat disimpulkan bahwa banyak siswa yang belum mencapai kriteria keberhasilan tindakan. Hanya 5 responden atau 20,83% dari keseluruhan responden yang masuk ke dalam kriteria baik. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 54,29 artinya rata-rata kelas belum memenuhi standar kriteria keberhasilan tindakan. B. Siklus I Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus I meliputi empat tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. penelitian tindakan pada siklus I dilaksankan dalam tiga kali pertemuan. Adapun penjabaran hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan Kegiatan perencanaan bertujuan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dilaksanakan pada pelaksanaan tindakan. Hasil kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan meliputi: 1) Mengidentifikasi masalah melalui hasil tes pada pra siklus. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan sebelumnya, peserta masih belum percaya diri dan juga belum menguasai teknik vokal dalam bernyanyi serta siswa tidak tertarik mengikuti pembelajaran karena kurangnya pengetahuan guru dalam menggunakan media yang dapat menarik perhatian siswa. 2) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengenai materi yang diajarkan dan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. RPP disusun sesuai dengan materi 44

57 pembelajaran yang akan disampaikan. Adapun RPP yang digunakan dapat dilihat pada lampiran. 3) Menyiapkan media pembelajaran berupa lagu Himne Guru dalam format audio yang diaransemen oleh Kagum Pangesti AR, serta kelengkapan alat berupa laptop dan speaker. 4) Menyiapkan instrumen penilaian unjuk kerja bernyanyi dalam paduan suara yang telah dikonsultasikan dengan expert judgement yaitu Dra. MG. Widyastuti, M. Sn. dan Dr. Hanna Sri Mudjilah, M. Pd. yang merupakan akademisi di bidang musik. 5) Mendiskusikan tindakan yang akan dilakukan bersama pelatih. Kegiatan latihan ini dibantu oleh Riyanto, S. Pd sebagai kolaborator. Kolaborator bertugas untuk mengamati jalannya proses latihan, memberi masukan serta menganalisis hasil praktik. 2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan selama 60 menit dalam setiap pertemuan. Pada tahap ini adalah melaksanakan rencana yang telah disusun sebelumnya. Kolaborator mengamati jalannya pembelajaran untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan anggota paduan suara, serta kekurangan dan kelebihan yang ada selama proses pembelajaran. 45

58 1) Pertemuan I Pertemuan I pada siklus I dilaksanakan hari Selasa, 4 Agustus 2015, pukul WIB. Kegiatan tersebut secara lebih rinci diuraikan sebagai berikut: a) Pendahuluan Pelatih bersama kolaborator memasuki ruangan latihan untuk memulai kegiatan bersama-sama dengan anggota paduan suara. Setelah semua anggota siap mengikuti latihan, pelatih mengucapkan salam dan berdoa, kemudian menjelaskan tujuan serta harapan yang akan dicapai setelah mengikuti kegiatan latihan ini adalah dapat bernyanyi dengan intonasi dan artikulasi yang benar dan menguasai lagu Himne Guru. b) Kegiatan Inti Pelatih memutarkan lagu Himne Guru dalam format audio, siswa mendengarkan lagu Himne Guru dengan seksama. Kemudian pelatih menjelaskan tentang teknik vokal dasar bernyanyi. Pelatih mengajak siswa untuk melakukan vokalisis. Vokalisis digunakan untuk melatih pita suara supaya tidak tegang serta untuk mengingat teknik vokal dalam bernyanyi. Pelatih membagikan partitur lagu Himne Guru kepada siswa. Pelatih membagi siswa dalam dua kelompok, kelompok A (suara satu) dan kelompok B (suara dua), kemudian pelatih memutar lagu Himne Guru suara satu untuk kelompok A secara berulang-ulang. Siswa menyanyikan lagu Himne 46

59 Guru dengan intonasi yang tepat. Setelah siswa menguasai intonasi dengan baik kemudian siswa menyanyikan lagu Himne Guru dengan artikulasi yang benar, dan dilanjutkan siswa menyanyikan lagu Himne Guru dengan frasering yang benar. Setelah suara satu dapat menyanyikan lagu Himne Guru dengan intonasi, artikulasi, dan frasering dengan baik dilanjutkan melatih suara dua. Pelatih memutar lagu Himne Guru suara dua untuk kelompok B secara berulang-ulang selanjutnya siswa menyanyikan lagu Himne Guru dengan intonasi yang tepat. Setelah siswa menguasai intonasi dengan baik kemudian dilanjutkan siswa menyanyikan lagu Himne Guru dengan artikulasi yang benar, selanjutnya siswa menyanyikan lagu Himne Guru dengan frasering yang benar. Setelah suara dua menguasai intonasi, artikulasi, dan frasering dengan baik. Kemudian pelatih mengajak siswa untuk bersama-sama menyanyikan lagu Himne Guru. c) Penutup Pelatih mulai menanyakan kesulitan yang dialami oleh siswa. Siswa pun terlihat diam dan tidak mengajukan pertanyaan atas kesulitan dari materi pembelajaran yang telah diperlajari. Kemudian pelatih membimbing siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran dengan cara melakukan tanya jawab. Selanjutnya, pelatih mengevaluasi dengan mengajak paduan suara menyanyikan ulang sebagian lagu yang telah dilatih. Sebelum meninggalkan ruang latihan pelatih memimpin doa dan mengucapkan salam. 47

60 2) Pertemuan II Pertemuan II dilaksankan pada hari Sabtu, 8 Agustus 2015, pukul WIB. Secara rinci kegiatan dalam pertemuan II dijelaskan sebagai berikut: a) Pendahuluan Pendahuluan diawali oleh pelatih, dengan memberikan salam dan berdoa. Pelatih mengecek kesiapan siswa dan kehadiran siswa. Terdapat 24 siswa yang hadir dalam pembelajaran. Pelatih mulai menyampaikan tujuan serta harapan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai setelah mengikuti latihan yaitu adalah menguasai dinamika, frasering dan homogenitas pada lagu Himne Guru. b) Kegiatan Inti Pelatih memutarkan lagu Himne Guru dalam format audio, siswa mendengarkan lagu Himne Guru dengan seksama. Kemudian pelatih menjelaskan tentang teknik vokal dasar bernyanyi. Pelatih mengajak siswa untuk melakukan vokalisis. Vokalisis digunakan untuk melatih pita suara supaya tidak tegang serta untuk mengingat teknik vokal dalam bernyanyi. Kemudian pelatih menyuruh siswa untuk berkelompok seperti kegiatan latihan sebelumnya, yaitu kelompok A (suara satu) dan kelompok B (suara dua). Pelatih memutar lagu Himne Guru suara satu untuk kelompok A secara berulang-ulang. Kemudian siswa menyanyikan lagu Himne Guru dengan dinamika yang tepat, setelah siswa menguasai dinamika denga 48

61 baik, kemudian siswa menyanyikan lagu Himne Guru dengan sonoritas yang benar, dan dilanjutkan siswa menyanyikan lagu Himne Guru dengan homogenitas yang benar. Pelatih memutar lagu Himne Guru suara dua untuk kelompok B secara berulang-ulang. Kemudian siswa menyanyikan lagu Himne Guru dengan dinamika yang tepat, setelah siswa menguasai dinamika dengan baik, kemudian siswa menyanyikan lagu Himne Guru dengan sonoritas yang benar, selanjutnya siswa menyanyikan lagu Himne Guru dengan homogenitas yang benar. Kemudian pelatih melatih suara satu dan suara dua untuk bernyanyi bersama-sama dengan dinamika, sonoritas, dan homogenitas yang benar. Setelah dirasa cukup, kemudian pelatih mengajak siswa untuk mengulang pembelajaran sebelumnya yaitu intonasi, artikulasi, dan frasering. Siswa menyanyikan lagu Himne Guru dengan intonasi, artikulasi, frasering, dinamika, sonoritas, dan homogenitas dengan baik secara berulang-ulang sampai suara yang dihasilkan terdengar padu dan seimbang. c) Penutup Sebelum berakhir, pelatih meminta untuk berlatih sendiri dan mempertahankan hasil latihan yang sudah didapatkan karena untuk pertemuan selanjutnya akan diadakan tes unjuk kerja hasil latihan. Sebelum meninggalkan ruangan pelatih memimpin doa dan mengucapkan salam. 49

62 3) Pertemuan III Pertemuan III dilaksanakan pada hari Selasa, 11 Agustus 2015, pukul WIB. Pada pertemuan III siklus I, pelatih mengadakan tes unjuk kerja untuk mengetahui peningkatan hasil belajar paduan suara siswa SMPN 2 Gamping setelah menggunakan media audio. Secara rinci dijelaskan sebagai berikut: a) Pendahuluan Pendahuluan diawali oleh pelatih, dengan memberikan salam dan berdoa. Pelatih mengecek kesiapan siswa dan kehadiran siswa serta mengingatkan bahwa akan diadakan tes praktik unjuk kerja. b) Kegiatan Inti Pelatih melakukan vokalisis untuk mempersiapkan diri siswa sebelum dilakukan tes unjuk kerja kemudian pelatih memberikan waktu kepada siswa untuk melakukan latihan sebelum pengambilan nilai. Pelatih mengajak siswa untuk bernyanyi bersama-sama dengan teknik vokal yang baik dan benar untuk mengecek kesiapan siswa. Setelah dirasa cukup kemudian dilakukan tes unjuk kerja secara berkelompok, setiap kelompok terdiri dari 8 siswa yang terdiri dari suara satu dan suara dua. c) Penutup Setelah tes dilaksanakan pelatih menutup pertemuan dengan berdoa dan mengucapkan salam. 50

63 3. Hasil Observasi Siklus I Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama 3 kali pertemuan oleh kolaborator, hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut: 1) Dalam pengenalan lagu, siswa saling mengajarkan; 2) Siswa terlihat lebih bersemangat dan antusias dibandingkan dengan sebelum menggunakan media audio; 3) Beberapa siswa mulai menunjukkan peningkatan meskipun belum seluruhnya mengalami peningkatan 4) Beberapa siswa terlambat mengikuti latihan paduan suara; 5) Beberapa siswa belum percaya diri dalam bernyanyi sehingga suara yang dihasilkan menjadi tidak maksimal; 6) Beberapa siswa belum serius mengikuti latihan dan berbicara sendiri ketika dijelaskan. Adapun hasil tes akhir siklus I dapat dilihat dari Tabel 5: 51

64 Tabel 5. Hasil Evaluasi Penilaian Hasil Belajar Paduan Suara Siswa pada Siklus I Nama Nilai Keterangan Responden 1 53,12 Cukup Responden 2 65,62 Baik Responden 3 65,62 Baik Responden 4 75,00 Baik Responden 5 56,25 Cukup Responden 6 59,37 Cukup Responden 7 59,37 Cukup Responden 8 65,62 Baik Responden 9 62,50 Baik Responden 10 65,62 Baik Responden 11 71,87 Baik Responden 12 65,62 Baik Responden 13 50,00 Cukup Responden 14 81,25 Sangat Baik Responden 15 71,87 Baik Responden 16 62,50 Baik Responden 17 56,25 Cukup Responden 18 65,62 Baik Responden 19 65,62 Baik Responden 20 78,12 Baik Responden 21 65,62 Baik Responden 22 53,12 Cukup Responden 23 56,25 Cukup Responden 24 65,62 Baik Jumlah Rata-rata Min Max 1537,50 64,06 50,00 81,25 Baik Tabel 5 menunjukkan hasil tes unjuk kerja paduan suara SMPN 2 Gamping pada akhir siklus I. Nilai rata-rata yang diperoleh oleh siswa anggota paduan suara adalah 64,06. Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa terdapat 16 anggota paduan suara yang sudah mencapai standar keberhasilan tindakan dan 8 anggota paduan suara yang belum mencapai standar keberhasilan tindakan. Persentase anggota paduan suara yang sudah mencapai keberhasilan tindakan adalah 66,67%. Berdasarkan hasil 52

65 tersebut setelah pembelajaran paduan suara menggunakan media audio di SMPN 2 Gamping telah mengalami peningkatan hasil belajar yang signifikan, namun belum seluruhnya siswa yang mencapai standar keberhasilan tindakan, sehingga penelitian tersebut belum dapat dikatakan berhasil. 4. Refleksi Hasil refleksi pembelajaran esktrakurikuler paduan suara di SMPN 2 Gamping pada siklus I adalah sebagai berikut: 1) Siswa bersemangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran ekstrakurikuler paduan suara dengan menggunakan media audio; 2) Timbulnya kerjasama antar siswa, siswa saling mengajarkan pada saat pengenalan lagu; 3) Siswa sudah dapat bernyanyi dengan intonasi, artikulasi, frasering, dinamika, sonoritas, dan homogenitas dengan lebih baik setalah diberikan tindakan dengan menerapkan media audio pada pembelajaran ekstrakurikuler paduan suara; 4) Adanya beberapa siswa yang sangat sulit untuk diatur dan menyebabkan siswa lain ikut tidak memperhatikan proses kegiatan belajar mengajar, sehingga memerlukan perhatian khusus yaitu dengan pendekatan dengan cara personal; 53

66 NILAI 5) Siswa kurang tepat dalam membidik nada dalam bernyanyi karena speaker yang kurang maksimal sehingga mengganti speaker yang dapat menghasilkan suara lebih maksimal dan dapat didengar oleh seluruh siswa dengan jelas; 6) Dalam pengambilan nilai siswa masih banyak yang kurang percaya diri dalam menyanyikan lagu tersebut; 7) Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata siswa adalah 64,06, nilai tersebut sudah lebih baik dibanding nilai yang diperoleh pada pra siklus, pada pra siklus nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 54,29. Berikut adalah peningkatan hasil belajar siswa yang dikonversikan dalam bentuk grafik : Hasil Penilaian Pra Siklus dan Siklus I Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata Pra Siklus 43,75 71,87 54,29 Siklus I 50 81,25 64,06 Gambar 3. Grafik Hasil Penilaian Pra Siklus dan Siklus I 54

67 Berdasarkan gambar 3, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata pada siklus I meningkat. Dari hasil tes pra siklus dan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 9,77. Jika dihitung dalam persentase, diperoleh hasil sebagai berikut : Dari penghitungan tersebut diperoleh peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 17,99%, meskipun hasil peningkatan sudah signifikan namun masih ada 8 responden atau 33,33% dari keseluruhan responden yang belum mencapai kriteria keberhasilan tindakan dalam kategori baik sedangkan 16 responden atau 66,67% responden sudah mencapai kriteria keberhasilan tindakan dalam kategori baik. Berdasarkan hasil refleksi tersebut dikatahui bahwa keberhasilan tindakan belum dapat tercapai pada siklus I. Oleh karena itu, peneliti dan kolaborator sepakat untuk melakukan tindakan lanjutan pada siklus II. 55

68 C. Siklus II Pelaksanaan siklus II merupakan tindakan lanjutan dari pembelajaran paduan suara pada siklus I menggunakan media audio. Dalam siklus ini, peneliti mencoba untuk melanjutkan penelitian setelah melihat hasil dari siklus I yang masih belum sesuai dengan hasil yang diharapakan. Sehingga dengan adanya siklus II diharapkan dapat memberikan hasil yang sesuai yang diharapakan. Adapun penjabaran hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan Dalam tahap ini, peneliti kembali merencakan dan mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan sebelum pelaksanaan penelitian. Berikut adalah kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan meliputi: 1) Mengidentifikasi masalah melalui hasil tes pada siklus I. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan sebelumnya, peserta masih belum percaya diri dan juga intonasi masih belum dikuasi dengan baik dalam bernyanyi serta siswa belum mengikuti pembelajaran dengan fokus. 2) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menegenai materi yang diajarkan dan digunakan peneliti sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. RPP disusun sesuai dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan. Adapun RPP yang digunakan dapat dilihat pada lampiran. 56

69 3) Menyiapkan media pembelajaran berupa lagu Himne Guru dalam format audio yang diarasansemen oleh Kagum Pangesti AR, serta kelengkapan alat berupa laptop dan speaker. 4) Mendiskusikan tindakan yang akan dilakukan bersama pelatih. Kegiatan latihan ini dibantu oleh Riyanto, S. Pd. sebagai kolaborator. Kolaborator bertugas untuk mengamati jalannya proses latihan, memberi masukan serta menganalisis hasil praktik. 2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan. Pelaksanaan tindakan pada tahap ini adalah melaksanakan rencana yang telah disusun pada tahap sebelumnya. 1) Pertemuan I Pertemuan II dilaksanakan pada hari Selasa, 18 Agustus 2015 pukul WIB. Berikut uraian kegiatan pada pertemuan I: a) Pendahuluan Peneliti bersama kolaborator masuk ke dalam ruang latihan untuk memulai kegiatan bersama dengan anggota paduan suara. Dalam hal ini, peneliti bertindak sebagai pelatih. Setelah semua anggota siap mengikuti latihan, pelatih mengucapkan salam dan berdoa, kemudian menjelaskan tujuan yang akan dicapai setelah mengikuti kegiatan latihan ini adalah penggunaan 57

70 media audio dapat meningkatkan hasil belajar ekstrakurikuler paduan suara siswa. b) Kegiatan Inti Pelatih mengajak siswa untuk melakukan vokalisis. Vokalisis digunakan untuk melatih pita suara supaya tidak tegang serta untuk mengingat teknik vokal dalam bernyanyi. Pelatih memutarkan lagu Himne Guru dalam format suara satu dan suara dua, siswa memperhatikan dengan seksama agar fokus dalam mendengarkan bagian suara masing-masing. Kemudian pelatih mengajak siswa untuk bersama-sama menyanyikan lagu Himne Guru. Beberapa siswa masih belum tepat dalam membidik nada, selanjutnya pelatih melakukan pendekatan personal pada siswa tersebut dan memberikan pelatihan pada nada-nada yang belum tepat tersebut sampai siswa dapat menyanyikan dengan tepat. Beberapa siswa kurang percaya diri ketika bernyanyi karena merasa suaranya kurang bagus, kemudian guru melakukan pendekatan personal kepada beberapa siswa tersebut, memberikan motivasi bahwa siswa tersebut dapat bernyanyi dengan baik namun harus banyak berlatih lagi, pelatih mengajari siswa bernyanyi secara berulang-ulang sampai rasa percaya diri siswa tersebut muncul. Pelatih meminta siswa yang sering membuat gaduh untuk duduk di barisan paling depan supaya siswa dapat mudah dibimbing. Kemudian pelatih melanjutkan mengajak siswa 58

71 menyanyikan secara bersama-sama dengan menerapkan teknik vokal yang baik dan benar. c) Penutup Pelatih mengevaluasi dengan mengajak siswa mencoba mempraktikkan lagu model dengan teknik vokal yang benar. Pelatih bersama siswa menyimpulkan materi ya g diberikan pada latihan hari tersebut. Sebelum meninggalkan ruang latihan pelatih memimpin doa dan mengucapkan salam. 2) Pertemuan II Pertemuan II pada siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 Agustus 2015 pukul WIB. Berikut ini merupakan uraian kegiatan pada pertemuan II: a) Pendahuluan Peneliti bersama kolaborator masuk ke dalam ruang latihan untuk memulai kegiatan bersama dengan anggota paduan suara. Pelatih mengecek kesiapan siswa dan kehadiran siswa dalam mengikuti latihan. Setelah semua anggota siap mengikuti latihan, pelatih mengucapkan salam dan berdoa, kemudian menjelaskan tujuan serta harapan yang akan dicapai setelah mengikuti kegiatan latihan ini adalah penggunaan media audio dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada lagu Himne Guru. 59

72 b) Kegiatan Inti Pelatih memutarkan lagu Himne Guru dalam format audio, siswa mendengarkan lagu Himne Guru dengan seksama. Pelatih mengajak siswa untuk melakukan vokalisis. Vokalisis digunakan untuk melatih pita suara supaya tidak tegang serta untuk mengingat teknik vokal dalam bernyanyi. Pelatih mengajak siswa untuk mengingat semua materi lagu yang telah diajarkan sebelumnya. Setelah mencoba dinyanyikan beberapa kali, pelatih mendengarkan lagu model gabungan dari suara satu dan suara dua pada lagu Himne Guru. Setelah beberapa kali diperdengarkan pelatih mengajak siswa untuk menyanyikan kembali. Siswa sudah lebih percaya diri dalam bernyanyi dan teknik vokal dikuasai dengan baik. c) Penutup Setalah dirasa cukup, pelatih mengevaluasi pembelajaran pada pertemuan II dan siswa dipersilakan istirahat. Kemudian pelatih mengumumkan bahwa pada pertemuan berikutnya akan diadakan tes unjuk kerja dengan lagu Himne Guru. Sebelum meninggalkan ruang latihan pelatih memimpin doa dan mengucapkan salam. 60

73 3) Pertemuan III Pertemuan III pada siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 Agustus 2015 pukul WIB. Berikut adalah uraian kegiatan tersebut: a) Pendahuluan Peneliti bersama kolaborator masuk ke dalam ruang latihan untuk memulai kegiatan bersama dengan anggota paduan suara. Pelatih mengecek kesiapan siswa dan kehadiran siswa dalam mengikuti latihan. Setelah semua anggota siap mengikuti latihan, pelatih mengucapkan salam dan berdoa. Pelatih mengingatkan kembali bahwa hari akan diadakan tes unjuk kerja untuk pengambilan nilai. b) Kegiatan Inti Pelatih melakukan vokalisis untuk mempersiapkan diri siswa sebelum dilakukan tes unjuk kerja kemudian pelatih memberikan waktu kepada siswa untuk melakukan latihan sebelum pengambilan nilai. Siswa bersama-sama menyanyikan lagu Himne Guru beberapa kali dengan bimbingan pelatih. Setelah dirasa cukup kemudian dilakukan tes unjuk kerja. 61

74 c) Penutup Setelah tes dilaksanakan, pelatih mengevaluasi hasil latihan yang telah dilakukan serta hasil penilaian pada akhir siklus II. Pelatih memberikan masukan dan saran supaya paduan suara dapat berkembang dan dapat memberikan prestasi yang baik untuk sekolah. Selanjutnya pelatih menutup pertemuan dengan berdoa dan mengucapkan salam. 3. Hasil Observasi Siklus II Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama tiga kali pertemuan oleh kolaborator, hasil yang diperoleh adalah: 1) Siswa lebih bersemangat mengikuti latihan dibandingkan dengan latihan-latihan sebelumnya; 2) Siswa semakin baik dalam membidik nada dan menyanyikan lagu dengan benar, serta peningkatan kepercayaan diri dalam bernyanyi. Adapun hasil tes akhir siklus I dapat dilihat dari Tabel 6: 62

75 Tabel 6. Hasil Evaluasi Penilaian Hasil Belajar Paduan Suara Siswa pada Siklus II Nama Nilai Keterangan Responden 1 68,75 Baik Responden 2 75,00 Baik Responden 3 71,87 Baik Responden 4 84,37 Sangat Baik Responden 5 65,62 Baik Responden 6 65,62 Baik Responden 7 68,75 Baik Responden 8 68,75 Baik Responden 9 68,75 Baik Responden 10 75,00 Baik Responden 11 78,12 Baik Responden 12 65,62 Baik Responden 13 68,75 Baik Responden 14 90,62 Sangat Baik Responden 15 84,37 Sangat Baik Responden 16 71,87 Baik Responden 17 65,62 Baik Responden 18 65,62 Baik Responden 19 75,00 Baik Responden 20 87,50 Sangat Baik Responden 21 75,00 Baik Responden 22 68,75 Baik Responden 23 65,62 Baik Responden 24 71,87 Baik Jumlah Rata-rata Min Max 1746,87 72,78 65,62 90,62 Baik Tabel 6 menunjukkan nilai tes unjuk kerja pada siklus II paduan suara di SMPN 2 Gamping. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 72,78. Jika dilihat dari hasil tes yang diperoleh semua responden sudah memenuhi standar keberhasilan tindakan dengan presentase 100%. Dengan demikian, bahwa upaya untuk meningkatkan hasil belajar paduan suara siswa di SMPN 2 Gamping melalui penggunaan media audio pada siklus II dapat dikatakan berhasil. 63

76 4. Refleksi Dari data yang diperoleh berdasarkan hasil pengamatan dan tes praktik, diketahui bahwa kemampuan siswa dalam bernyanyi dengan menggunakan media audio mengalami peningkatan. Dalam pelaksanaan siklus II, proses pembelajaran berjalan dengan baik yaitu sesuai dengan yang telah direncanakan. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa faktor, yaitu sebagai berikut : 1. Adanya peningkatan kemampuan siswa dalam menyanyikan lagu Himne Guru; 2. Siswa semakin antusias dalam menerima materi pelajaran; 3. Siswa semakin mudah menerima materi bernyanyi dengan menggunakan media audio; 4. Adanya peningkatan kembali hasil belajar siswa. Berikut hasil peningkatan nilai yang ada pada siklus I dan siklus II, maka dapat digambarkan sebagai berikut : 64

77 NILAI Hasil Penilaian Siklus I dan Siklus II Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata Siklus I 50 81,25 64,06 Siklus II 65,62 90,62 72,78 Gambar 4. Grafik Hasil Penilaian Siklus I dan Siklus II Berdasarkan gambar 4, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siklus II meningkat. Antara hasil tes siklus I dengan siklus II mengalami peningkatan nilai sebanyak 8,72. Jika dihitung dalam prosentase, diperoleh hasil sebagai berikut : Dari penghitungan tersebut diperoleh peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II sebesar 13,61%. Dari adanya tindakan siklus I dan siklus II sudah terlihat adanya peningkatan dan siswa sudah dapat bernyanyi dengan teknik yang benar dan terdapat 4 siswa yang memperoleh nilai dengan kategori sangat baik. 65

78 Dari hasil siklus ini, didapat semua responden telah mencapai kriteria keberhasilan tindakan. Setelah berkoordinasi dengan kolaborator, maka proses tindakan ini disepakati untuk berhenti pada siklus II. Adapaun nilai hasil tes unjuk kerja anggota paduan suara selama latihan melalui penggunaan media audio dapat dilihat dari tabel berikut ini: Tabel 7. Hasil Evaluasi Penilaian Hasil Belajar Paduan Suara Siswa pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Nama Pra Siklus Siklus I Siklus II Nilai Keterangan Nilai Keterangan Nilai Keterangan Responden 1 46,87 Cukup 53,12 Cukup 68,75 Baik Responden 2 53,12 Cukup 65,62 Baik 75,00 Baik Responden 3 53,12 Cukup 65,62 Baik 71,87 Baik Responden 4 65,62 Baik 75,00 Baik 84,37 Sangat Baik Responden 5 46,87 Cukup 56,25 Cukup 65,62 Baik Responden 6 50,00 Cukup 59,37 Cukup 65,62 Baik Responden 7 53,12 Cukup 59,37 Cukup 68,75 Baik Responden 8 59,37 Cukup 65,62 Baik 68,75 Baik Responden 9 53,12 Cukup 62,50 Baik 68,75 Baik Responden 10 56,25 Cukup 65,62 Baik 75,00 Baik Responden 11 62,50 Baik 71,87 Baik 78,12 Baik Responden 12 50,00 Cukup 65,62 Baik 65,62 Baik Responden 13 43,75 Cukup 50,00 Cukup 68,75 Baik Responden 14 71,87 Baik 81,25 Sangat Baik 90,62 Sangat Baik Responden 15 62,25 Baik 71,87 Baik 84,37 Sangat Baik Responden 16 53,12 Cukup 62,50 Baik 71,87 Baik Responden 17 46,87 Cukup 56,25 Cukup 65,62 Baik Responden 18 50,00 Cukup 65,62 Baik 65,62 Baik Responden 19 53,12 Cukup 65,62 Baik 75,00 Baik Responden 20 65,62 Baik 78,12 Baik 87,50 Sangat Baik Responden 21 53,12 Cukup 65,62 Baik 75,00 Baik Responden 22 50,00 Cukup 53,12 Cukup 68,75 Baik Responden 23 50,00 Cukup 56,25 Cukup 65,62 Baik Responden 24 53,12 Cukup 65,62 Baik 71,87 Baik Jumlah Rata-rata 1303,12 54,29 Cukup 1537,50 64,06 Baik 1746,87 72,78 Baik 66

79 D. Pembahasan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pembelajaran paduan suara dengan bantuan media audio dapat meningkatkan hasil belajar paduan suara di SMPN 2 Gamping. Hal ini dapat dilihat dari proses latihan dan hasil tes unjuk kerja yang diperoleh dari pra siklus, siklus I sampai dengan siklus II. Dari hasil tes dapat dilihat bahwa penilaian tes unjuk kerja pada Pra siklus diperoleh hasil nilai rata-rata sebesar 54,29 dengan kategori cukup. Dari hasil tes praktik tersebut diketahui bahwa hanya 20,83% dari keseluruhan responden yang mendapatkan nilai dalam kategori baik, sedangkan 79,17% dari keseluruhan responden memperoleh nilai dalam kategori cukup. Hal tersebut yang mendorong dilanjutkan pada siklus I dengan tindakan yaitu penggunaan media audio pada pembelajaran ekstrakurikuler paduan suara. Pada hasil tes praktik yang dilakukan pada akhir siklus I diperoleh nilai ratarata dalam kategori baik yaitu sebesar 64,06. Dari hasil nilai rata-rata yang diperoleh, terdapat peningkatan rata-rata hasil belajar siswa dari pra siklus ke siklus I yaitu sebesar 17,99%. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari poin sebagai berikut : 1. Sebagian siswa sudah dapat membidik nada dengan tepat pada sebagian lagu Himne Guru dari pada pra siklus yang belum dapat membidik nada dengan tepat; 2. Artikulasi dalam menyanyikan lagu sudah tepat dan jelas pada separuh lagu dibandingkan pada saat pra siklus; 67

80 3. Sebagian siswa sudah dapat bernyanyi dengan frasering dan dinamika yang tepat pada sebagian lagu dibanding dengan pra siklus yang belum dapat bernyanyi dengan fraserinf dan dinamika yang tepat. Selanjutnya pada hasil tindakan siklus II memperoleh nilai rata-rata dalam ketegori baik, yaitu sebesar 72,78. Jumlah tersebut meningkat sebesar 13,61% dari hasil nilai rata-rata pada siklus I. Peningkatan tersbut dapat dilihat dari poin sebagai berikut : 1. Ketepatan siswa dalam membidik nada (intonasi) sudah tepat pada seluruh bagian lagu Himne Guru dibandingkan pada siklus I yang hanya dapat bernyanyi dengan intonasi tepat pada sebagian lagu. 2. Artikulasi dalam menyanyikan lagu sudah benar dan jelas disepanjang lagu, dibandingkan pada siklus sebelumnya yaitu siswa dapat bernyanyi dengan artikulasi yang jelas namun belum sempurna. 3. Dinamika dan frasering sudah dapat dinyanyika dengan baik pada keseluruhan lagu dibandingkan pada siklus sebelumnya siswa hanya dapat menyanyikan lagu dengan dinamika dan frasering yang baik pada sebagian lagu. Penggunaan media audio pada siklus I dan siklus II dapat dilihat bahwa siswa terbantu karena dengan mendengarkan, melihat dan menirukan siswa dapat bernyanyi dengan nada yang tepat dengan latihan yang berulang-ulang sehingga menimbulkan pembiasaan. Di samping itu, penggunaan media audio juga dapat memberikan kemudahan dalam proses pembelajaran paduan suara 68

81 yaitu siswa dapat belajar secara mandiri yang dilakukan di rumah masingmasing dengan mengkopi file tersebut yang dapat digunakan sewaktu-waktu untuk belajar diluar jam pelajaran sekolah. Dengan penggunaan media audio peningkatan yang terlihat adalah suasan kelas menjadi lenih kondusif siswa sangat tertarik dengan pembelajaran paduan suara menggunakan media audio. Peningkatan hasil belajar siswa dalam bernyanyi paduan suara tidak lepas dari faktor pendukung lainnya, diantaranya adalah reward atau hadiah agar membuat siswa lebih bersemangat, motivasi dari peneliti dan kolaborator yang membuat siswa lebih percaya diri, serta suasana baru yang membuat siswa menjadi lebih antusias dalam mengikuti latihan. Melihat hasil nilai rata-rata siswa yang telah diperoleh pada siklus I dan siklus II yang mengalami peningkatan pada tiap siklusnya, hal ini menunjukkan bahwa sudah ada peningkatan yang signifikan pada hasil belajar paduan suara siswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunan media audio dapat meningkatkan hasil belajar paduan suara siswa di SMPN 2 Gamping. 69

82 BAB V SIMPULAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio pada pembelajaran paduan suara siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler di SMPN 2 Gamping dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam bernyanyi. Hal tersebut dapat dibuktikan dari peningkatan nilai rata-rata yang dicapai oleh siswa, yaitu penilaian pada pra siklus diperoleh nilai rata-rata sebesar 54,29. Perolehan nilai rata-rata pada siklus I adalah 64,06 yang berarti adanya peningkatan nilai rata-rata dari pra siklus ke siklus I sebesar 17,99%. Pada siklus II semua siswa sudah memenuhi standar keberhasilan tindakan yaitu pada kategori baik (60-80) dengan nilai rata-rata sebesar 72,78 artinya terjadi peningkatan nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II sebesar 13,61%. Dengan memperhatikan rata-rata yang dicapai siswa dari pra siklus sampai dengan pelaksanaan siklus II dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio dalam pembelajaran paduan suara di SMPN 2 Gamping dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam bernyanyi. 70

83 B. Rencana Tindak Lanjut Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka rencana tindak lanjut dalam penelitian ini adalah perbaikan media audio menjadi lebih baik lagi. Sehingga dapat digunakan sebagai media yang efektif dan efisien untuk membantu siswa dalam menerima materi pembelajaran yang diberikan. 71

84 Daftar Pustaka Ali, M Seni Musik SMA Kelas X. Jakarta: ESIS. Arsyad, A Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Asyhar, R Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi. Baharuddin, dan Esa N. W Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Creswell, J. W Research Design : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dalyono, M Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, O Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Jamalus Musik IV. Jakarta: Depdikbud. Jamalus Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta: Depdikbud. Kodijat, L Istilah-istilah Musik. Jakarta: Depdikbud. Kunandar Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Kustandi, C., dan Bambang S Media Pembelajaran : Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia. Pramayuda, Y Buku Pintar Olah Vokal. Yogyakarta: Buku Biru. Prier, K. E. SJ Menjadi Dirigen II : Membentuk Suara. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi. Prier, K. E SJ Menjadi Dirigen III : Membina Paduan Suara. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi. Sanjaya, W Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Simanungkalit, N Teknik Vokal Paduan Suara. Jakarta: Gramedia. 72

85 Sitompul, B Paduan Suara dan Pemimpinnya. Jakarta: Gunung Mulia. Sudijono, A Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sudjana, N Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono Metode Penelitian Kombinasi Mixed Methods. Bandung: Alfabeta. Suharsimi., Suhardjono, dan Supardi Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Sukiman Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia. Susilana, R., dan Cepi R Media Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpend, FIP UPI. Suyono dan Hariyanto Belajar dan Pembelajaran : Teori dan Konsep Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Thobroni, M., dan Arif M Belajar dan Pembelajaran : Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Uno, H. B., dan Satria K Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Warsono dan Hariyanto Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung: Rosda. Widoyoko, E. P Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Wiriaatmadja, R Metode Penelitian Tindakan Kelas : Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: Remaja Rosdakarya. 73

86 LAMPIRAN 1 Validitas Instrumen 74

87 75

88 76

89 77

90 78

91 79

92 80

93 LAMPIRAN 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 81

94 RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I Sekolah Kelas Mata Pelajaran Alokasi Waktu : SMP N 2 Gamping : VII dan VIII : Ekstrakurikuler Paduan Suara : 3 x 60 menit ( 3 Pertemuan) Kompetensi Dasar dan Indikator No Kompetensi Dasar Indikator Menyanyikan lagu secara Paduan Suara Menyanyikan lagu secara paduan suara dengan teknik vokal yang benar Menampilkan lagu secara paduan suara dengan teknik vokal yang benar di kelas. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti serangkaian pembelajaran, diharapkan siswa dapat : Menyanyikan lagu Himne Guru secara paduan suara dengan intonasi yang tepat; Menyanyikan lagu Himne Guru secara paduan suara dengan artikulasi yang benar; Menyanyikan lagu Himne Guru secara paduan suara dengan dinamika yang baik; Menyanyikan lagu Himne Guru secara paduan suara dengan frasering yang benar; Menyanyikan lagu Himne Guru secara paduan suara dengan sonoritas yang baik; Menyanyikan lagu Himne Guru secara paduan suara secara homogenitas; Menyanyikan lagu Himne Guru secara paduan suara dengan intonasi, artikulasi, dinamika, frasering, sonoritas dan homogentias yang benar; Menampilkan lagu Himne Guru dengan intonasi, artikulasi, dinamika, frasering, sonoritas dan homogentias yang benar di depan kelas. Materi Ajar 82

95 Teks lagu Himne Guru (untuk berlatih dan tampil menyanyi secara paduan suara dengan intonasi, artikulasi, dinamika, frasering, sonoritas dan homogentias yang benar). Metode Pembelajaran Demonstrasi dan Drill Media, Alat dan Sumber Belajar Media MP3 orang bernyanyi lagu Himne Guru Alat Keyboard, Laptop, Speaker, Teks lagu Himne Guru Sumber Belajar Kumpulan Lagu-lagu Nasional Langkah-langkah Pembelajaran : A. Pertemuan I 1. Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam dan membimbing peserta didik berdoa dilanjutkan memeriksa kehadiran siswa. b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti a. Guru memutarkan lagu Himne Guru dalam format audio. b. Siswa mendengarkan lagu Himne Guru dengan seksama. c. Guru menjelaskan tentang teknik vokal dasar bernyanyi d. Guru melakukan vokalisis e. Guru membagi siswa dalam dua kelompok, kelompok A (suara satu) dan kelompok B (suara dua) f. Guru memutar lagu Himne Guru suara satu untuk kelompok A secara berulang-ulang. g. Siswa menyanyikan lagu Himne Guru dengan intonasi yang tepat. h. Siswa menyanyikan lagu Himne Guru dengan artikulasi yang benar. i. Siswa menyanyikan lagu Himne Guru dengan frasering yang benar. j. Guru memutar lagu Himne Guru suara dua untuk kelompok B secara berulang-ulang. 83

96 k. Siswa menyanyikan lagu Himne Guru dengan intonasi yang tepat. l. Siswa menyanyikan lagu Himne Guru dengan artikulasi yang benar. m. Siswa menyanyikan lagu Himne Guru dengan frasering yang benar. n. Siswa secara bersama-sama menyanyikan lagu Himne Guru. 3. Penutup a. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya. b. Guru bersama siswa menyimpulkan tentang praktik berlatih menyanyi secara paduan suara dengan intonasi, artikulasi, dan frasering yang benar. c. Guru membimbing siswa berdoa dan mengucapkan salam. B. Pertemuan II 1. Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam dan membimbing peserta didik berdoa dilanjutkan memeriksa kehadiran siswa. b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti a. Guru memutarkan lagu Himne Guru dalam format audio. b. Siswa mendengarkan lagu Himne Guru dengan seksama. c. Guru menjelaskan tentang teknik vokal dasar bernyanyi d. Guru melakukan vokalisis e. Guru membagi siswa dalam dua kelompok, kelompok A (suara satu) dan kelompok B (suara dua) f. Guru memutar lagu Himne Guru suara satu untuk kelompok A secara berulang-ulang. g. Siswa menyanyikan lagu Himne Guru dengan dinamika yang tepat. h. Siswa menyanyikan lagu Himne Guru dengan sonoritas yang benar. i. Siswa menyanyikan lagu Himne Guru dengan homogenitas yang benar. j. Guru memutar lagu Himne Guru suara dua untuk kelompok B secara berulang-ulang. k. Siswa menyanyikan lagu Himne Guru dengan dinamika yang tepat. l. Siswa menyanyikan lagu Himne Guru dengan sonoritas yang benar. m. Siswa menyanyikan lagu Himne Guru dengan homogenitas yang benar. 3. Penutup a. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya b. Guru bersama siswa menyimpulkan tentang praktik berlatih menyanyi secara paduan suara dengan intonasi, artikulasi, dan frasering yang benar. c. Siswa secara bersama-sama menyanyikan lagu Himne Guru dengan teknik vokal (intonasi, artikulasi, frasering, dinamika, sonoritas, dan homogenitas) yang benar. 84

97 d. Guru menyampaikan akan diadakan evaluasi tes praktik pada pertemuan berikutnya. e. Guru membimbing siswa berdoa dan mengucapkan salam. C. Pertemuan III 1. Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam dan membimbing peserta didik berdoa dilanjutkan memeriksa kehadiran siswa. b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti Penilaian tes unjuk kerja bernyanyi paduan suara 3. Penutup a. Guru memberikan evaluasi mengenai hasil tes unjuk kerja yang telah dilakukan b. Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam Penilaian Bentuk instrumen : tes unjuk kerja 85

98 Format Penilaian No. Nama Siswa Aspek yang dinilai Intonasi Artikulasi Frasering Dinamika Sonoritas Homogenitas (Blend) Jumlah Skor Nilai JUMLAH RATA-RATA Yogyakarta, 01 Agustus 2015 Mengetahui Peneliti Kolaborator Kagum Pangesti Anggar Rima S. Pd. 86

99 RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS II Sekolah Kelas Mata Pelajaran Alokasi Waktu : SMP N 2 Gamping : VII dan VIII : Ekstrakurikuler Paduan Suara : 3 x 60 menit ( 3 Pertemuan) Kompetensi Dasar dan Indikator No Kompetensi Dasar Indikator Menyanyikan lagu secara Paduan Suara Menyanyikan lagu secara paduan suara dengan teknik vokal yang benar Menampilkan lagu secara paduan suara dengan teknik vokal yang benar di kelas. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti serangkaian pembelajaran, diharapkan siswa dapat : Menyanyikan lagu Himne Guru secara paduan suara dengan intonasi yang tepat; Menyanyikan lagu Himne Guru secara paduan suara dengan artikulasi yang benar; Menyanyikan lagu Himne Guru secara paduan suara dengan dinamika yang baik; Menyanyikan lagu Himne Guru secara paduan suara dengan frasering yang benar; Menyanyikan lagu Himne Guru secara paduan suara dengan sonoritas yang baik; Menyanyikan lagu Himne Guru secara paduan suara secara homogenitas; Menyanyikan lagu Himne Guru secara paduan suara dengan intonasi, artikulasi, dinamika, frasering, sonoritas dan homogentias yang benar; Menampilkan lagu Himne Guru dengan intonasi, artikulasi, dinamika, frasering, sonoritas dan homogentias yang benar di depan kelas. 87

100 Materi Ajar Teks lagu Himne Guru (untuk berlatih dan tampil menyanyi secara paduan suara dengan intonasi, artikulasi, dinamika, frasering, sonoritas dan homogentias yang benar). Metode Pembelajaran Demonstrasi dan Drill Media, Alat dan Sumber Belajar Media MP3 orang bernyanyi lagu Himne Guru Alat Keyboard, Laptop, Speaker, Teks lagu Himne Guru Sumber Belajar Kumpulan Lagu-lagu Nasional Langkah-langkah Pembelajaran : D. Pertemuan I 4. Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam dan membimbing peserta didik berdoa dilanjutkan memeriksa kehadiran siswa. b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti 5. Kegiatan Inti o. Guru mengajak siswa untuk melakukan vokalisis. p. Guru memutarkan lagu Himne Guru dalam format suara satu dan suara dua, siswa memperhatikan dengan seksama. q. Guru mengajak siswa untuk bersama-sama menyanyikan lagu Himne Guru. r. Guru melanjutkan mengajak siswa menyanyikan secara bersamasama dengan menerapkan teknik vokal yang baik dan benar. 6. Penutup d. Guru bersama siswa menyimpulkan tentang praktik berlatih menyanyi secara paduan suara dengan intonasi, artikulasi, dan frasering yang benar. e. Guru membimbing siswa berdoa dan mengucapkan salam. 88

101 E. Pertemuan II 4. Pendahuluan c. Guru mengucapkan salam dan membimbing peserta didik berdoa dilanjutkan memeriksa kehadiran siswa. d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 5. Kegiatan Inti n. Guru memutarkan lagu Himne Guru dalam format audio. o. Siswa mendengarkan lagu Himne Guru dengan seksama. p. Guru mengajak siswa untuk melakukan vokalisis. q. Guru mengajak siswa untuk mengingat semua materi lagu yang telah diajarkan sebelumnya. r. Guru memutarkan lagu model gabungan dari suara satu dan suara dua pada lagu Himne Guru. 6. Penutup f. Guru mengevaluasi pembelajaran pada pertemuan II dan siswa dipersilakan istirahat. g. Guru menyampaikan akan diadakan evaluasi tes praktik pada pertemuan berikutnya. h. Guru membimbing siswa berdoa dan mengucapkan salam. F. Pertemuan III 4. Pendahuluan c. Guru mengucapkan salam dan membimbing peserta didik berdoa dilanjutkan memeriksa kehadiran siswa. d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 5. Kegiatan Inti Penilaian tes unjuk kerja bernyanyi paduan suara 6. Penutup c. Guru memberikan evaluasi mengenai hasil tes unjuk kerja yang telah dilakukan d. Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam 89

102 Penilaian Bentuk instrumen : tes unjuk kerja Format Penilaian No. Nama Siswa Aspek yang dinilai Intonasi Artikulasi Frasering Dinamika Sonoritas Homogenitas (Blend) Jumlah Skor Nilai JUMLAH RATA-RATA Yogyakarta, 11 Agustus 2015 Mengetahui Peneliti Kolaborator Kagum Pangesti Anggar Rima, S. Pd. 90

103 LAMPIRAN 3 Partitur Lagu 91

104 92

105 93

106 LAMPIRAN 4 Tes Nilai Praktik 94

107 Hasil Penilaian Tes Praktik Bernyanyi Pada Pra Siklus Penilai : Riyanto S. Pd. Nama Siswa Intonasi Artikulasi Aspek Yang Dinilai Dinamika dan Frasering Homogenitas Jumlah Skor Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Keterangan: 4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang 95

108 Hasil Penilaian Tes Praktik Bernyanyi Pada Siklus I Penilai : Riyanto, S.Pd. Aspek Yang Dinilai Nama Siswa Dinamika Intonasi Artikulasi dan Homogenitas Jumlah Skor Frasering Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Keterangan: 4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang 96

109 Hasil Penilaian Tes Praktik Bernyanyi Pada Siklus II Penilai : Riyanto, S.Pd. Nama Siswa Intonasi Artikulasi Aspek Yang Dinilai Dinamika dan Frasering Homogenitas Jumlah Skor Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Keterangan: 4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang 97

110 Hasil Penilaian Tes Praktik Bernyanyi Pada Pra Siklus Penilai : Kagum PAR Nama Siswa Intonasi Artikulasi Aspek Yang Dinilai Dinamika dan Frasering Homogenitas Jumlah Skor Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden JUMLAH Keterangan: 4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang 98

111 Penilaian Tes Praktik Bernyanyi Paduan Suara Siklus I Penilai : Kagum PAR Nama Siswa Intonasi Artikulasi Aspek Yang Dinilai Dinamika dan Frasering Homogenitas Responden Jumlah Skor Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden JUMLAH Keterangan: 4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang 99

112 Penilaian Tes Praktik Bernyanyi Paduan Suara Siklus II Penilai : Kagum AR Nama Siswa Intonasi Aspek Yang Dinilai Artikulasi Dinamika dan Frasering Homogenitas Jumlah Skor Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Keterangan: 4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang 100

113 LAMPIRAN 5 Hasil Observasi 101

114 LEMBAR OBSERVASI GURU Siklus I (Pertemuan Pertama) Petunjuk : Berilah tanda centang (v) pada kolom keterlaksanaan sesuai dengan pengamatan Anda! No Aspek yang diamati Keterlaksanaan Ya Tidak 1 Guru membuka pelajaran dengan salam 2 Guru mengecek kehadiran siswa 3 Guru memotivasi siswa melakukan apersepsi sesuai dengan materi 4 Guru menyampaikan tujuan pembelajran 5 Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan jelas 6 Guru mengkondisikan kelas dengan baik 7 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal yang kurang jeas 8 Guru dapat menjawab pertanyaan dengan baik 9 Guru dapat membimbing siswa untuk membuat simpulan dari materi yang telah dipelajari 10 Guru mengingatkan siswa untuk berlatih dirumah 11 Guru menutup pelajaran dengan doa dan memberikan salam Gamping, 04 Agustus 2015 Observer S. Pd. 102

115 LEMBAR OBSERVASI GURU Siklus I (Pertemuan Kedua) Petunjuk : Berilah tanda centang (v) pada kolom keterlaksanaan sesuai dengan pengamatan Anda! No Aspek yang diamati Keterlaksanaan Ya Tidak 1 Guru membuka pelajaran dengan salam 2 Guru mengecek kehadiran siswa 3 Guru memotivasi siswa melakukan apersepsi sesuai dengan materi 4 Guru menyampaikan tujuan pembelajran 5 Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan jelas 6 Guru mengkondisikan kelas dengan baik 7 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal yang kurang jeas 8 Guru dapat menjawab pertanyaan dengan baik 9 Guru dapat membimbing siswa untuk membuat simpulan dari materi yang telah dipelajari 10 Guru mengingatkan siswa untuk berlatih dirumah 11 Guru menutup pelajaran dengan doa dan memberikan salam Gamping, 08 Agustus 2015 Observer S. Pd. 103

116 LEMBAR OBSERVASI GURU Siklus II (Pertemuan Pertama) Petunjuk : Berilah tanda centang (v) pada kolom keterlaksanaan sesuai dengan pengamatan Anda! No Aspek yang diamati Keterlaksanaan Ya Tidak 1 Guru membuka pelajaran dengan salam 2 Guru mengecek kehadiran siswa 3 Guru memotivasi siswa melakukan apersepsi sesuai dengan materi 4 Guru menyampaikan tujuan pembelajran 5 Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan jelas 6 Guru mengkondisikan kelas dengan baik 7 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal yang kurang jeas 8 Guru dapat menjawab pertanyaan dengan baik 9 Guru dapat membimbing siswa untuk membuat simpulan dari materi yang telah dipelajari 10 Guru mengingatkan siswa untuk berlatih dirumah 11 Guru menutup pelajaran dengan doa dan memberikan salam Gamping, 18 Agustus 2015 Observer S. Pd. 104

117 LEMBAR OBSERVASI GURU Siklus II (Pertemuan Kedua) Petunjuk : Berilah tanda centang (v) pada kolom keterlaksanaan sesuai dengan pengamatan Anda! No Aspek yang diamati Keterlaksanaan Ya Tidak 1 Guru membuka pelajaran dengan salam 2 Guru mengecek kehadiran siswa 3 Guru memotivasi siswa melakukan apersepsi sesuai dengan materi 4 Guru menyampaikan tujuan pembelajran 5 Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan jelas 6 Guru mengkondisikan kelas dengan baik 7 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal yang kurang jeas 8 Guru dapat menjawab pertanyaan dengan baik 9 Guru dapat membimbing siswa untuk membuat simpulan dari materi yang telah dipelajari 10 Guru mengingatkan siswa untuk berlatih dirumah 11 Guru menutup pelajaran dengan doa dan memberikan salam Gamping, 22 Agustus 2015 Observer S. Pd. 105

118 106

119 107

120 108

121 109

122 110

123 111

124 112

125 113

126 LAMPIRAN 6 Surat Izin Penelitian 114

127 115

128 116

129 117

130 118

131 LAMPIRAN 7 Dokumentasi 119

132 Dokumentasi Gambar 5. Guru Sedang Memberikan Pengarahan Terhadap Siswa. (dok. Kagum, 2105) Gambar 6. Pemutaran Media Audio Visual. (dok. Kagum, 2015) 120

133 Gambar 7. Siswa Latihan Bernyanyi Secara Kelompok. (dok. Kagum, 2015) Gambar 8. Siswa Latihan Bernyanyi. (dok. Kagum, 2015) 121

LAMPIRAN LAMPIRAN 1 LEMBAR VALIDASI DAN INSTRUMEN LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN PENELITIAN Yth, Kepada Bapak/Ibu Dra Ayu Niza Machfauzia, M.Pd di tempat, Dengan hormat, Sehubungan dengan penyelesaian skripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian di SMA Batik 1 Surakarta, berlokasi di Jl. Slamet Riyadi 445 Surakarta. Penelitian dilaksanakan pada semester genap kelas X IPS

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar 2 PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM 3 Azwinar ABSTRAK Perkembangan bahasa anak di Taman Kanak-kanak Syukrillah Agam masih rendah. Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Classroom Action Research (CAR). Pendekatan PTK dipilih karena

BAB III METODE PENELITIAN. atau Classroom Action Research (CAR). Pendekatan PTK dipilih karena BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Pendekatan PTK dipilih karena pendekatan ini

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu (knowing) ataupun menghafal (memorizing) tetapi dituntut untuk memahami konsep biologi. Untuk kurikulum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian penelitian tindakan kelas (PTK) yang pada hakikatnya dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriftif kualitatif-kuantitatif, artinya dalam proses sampai akhir pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting dan Waktu Penelitian Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Bandung, Jalan Semar No. 5 Bandung. Subjek penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian ini, membahas tentang (1) Setting dan karakteristik penelitian, (2) Tindakan yang dilakukan, (3) Teknik dan alat pengumpulan data, (4) Indikator kinerja, (5)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut juga Classroom Action Research. Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang dinamis dan bermimpi ingin meraih kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang dinamis dan bermimpi ingin meraih kehidupan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia adalah makhluk yang dinamis dan bermimpi ingin meraih kehidupan yang sejahtera baik lahiriah maupun batiniah. Namun masa depan tersebut tak mungkin tercapai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan ini mengenai deskripsi pra siklus, deskripsi siklus 1, dan deskripsi siklus 2. Deskripsi siklus 1 tentang perencanaan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan sebuah pelaksanaan Pendidikan ditentukan oleh beberapa hal yang salah satunya adalah kualitas pembelajaran. Upaya peningkatan mutu pembelajaran menjadi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan BAB V PEMBAHASAN A. Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menggunakan Media Pembelajaran Audio untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan bentuk pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran problem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). PTK marupakan bagian dari penelitian tindakan (action research). Action research merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,

Lebih terperinci

2015 PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PADUAN SUARA DI SMPN 1 BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

2015 PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PADUAN SUARA DI SMPN 1 BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Musik bisa dikatakan sebagai salah satu kebutuhan manusia dan paling dekat dengan kehidupan manusia seperti yang diungkapkan Boedhisantoso (1982 hlm. 23) Musik merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2008)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2011: 46) PTK adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas Classroom Action Research (CAR) atau sering disebut dengan PTK. PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang memfokuskan pada proses belajar di kelas. Peserta didik menjadi subjek

BAB III METODE PENELITIAN. yang memfokuskan pada proses belajar di kelas. Peserta didik menjadi subjek BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Penelitian Tindakan Kelas Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang memfokuskan pada proses belajar di kelas. Peserta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode, Bentuk dan Rancangan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode, Bentuk dan Rancangan Penelitian 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode, Bentuk dan Rancangan Penelitian a. Metode Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau classroom

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN TEKNIK VOKAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PADUAN SUARA MELALUI METODE DRILL DI SMP NEGERI 2 GOMBONG SKRIPSI

UPAYA PENINGKATAN TEKNIK VOKAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PADUAN SUARA MELALUI METODE DRILL DI SMP NEGERI 2 GOMBONG SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN TEKNIK VOKAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PADUAN SUARA MELALUI METODE DRILL DI SMP NEGERI 2 GOMBONG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris

Lebih terperinci

Oleh Riwi Septyan Hanani NIM

Oleh Riwi Septyan Hanani NIM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS STRUKTUR KATA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK GAME BERBASIS BIMBINGAN BAGI SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS IV SDLB PURWOSARI KUDUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan Kepada

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Yohanis Frans Epyvania. S, Anthonius Palimbong, dan Charles Kapile Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Mata kuliah : Pengembangan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Dosen Pengampu : Tabah Subekti, M.Pd Nama Kelompok : 1. Dodo Prastyoko 2. Anggi

Lebih terperinci

Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 2 (2), 8-13 (2016)

Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 2 (2), 8-13 (2016) ISSN: 2502-2318 (Online) ISSN: 2443-2911 (Print) Alamat URL http://omega.uhamka.ac.id/ ω o m e g a Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 2 (2), 8-13 (2016) Upaya Peningkatan Hasil Belajar Fisika dengan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gaya Belajar Gaya Belajar adalah cara atau pendekatan yang berbeda yang dilakukan oleh seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia pendidikan, istilah gaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 02 Papahan, pada kelas IV. Lokasi penelitian tersebut berada di Kecamatan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERNYANYI MENGGUNAKAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA PADUAN SUARA

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERNYANYI MENGGUNAKAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA PADUAN SUARA Upaya Peningkatan Kemampuan... (Restika Tri Widyasari) 1 UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERNYANYI MENGGUNAKAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA PADUAN SUARA AN EFFORT TO IMPROVE SINGING ABILITY USING

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SEBAGAI PEWARA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SEBAGAI PEWARA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SEBAGAI PEWARA (MC BERBAHASA JAWA) DALAM UPACARA ADAT JAWA DENGAN METODE DEMONSTRASI DAN LATIHAN BAGI SISWA KELAS XI SMA N 1 PAKEM YOGYAKARTA Skripsi Diajukan kepada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian mencakup kondisi sekolah dan kondisi kelas secara khusus yang digunakan untuk penelitian serta jangka waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian dengan menggunakan teknik dan alat tertentu. Metode penelitian adalah suatu cara untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Candiwulan, UPT Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen, tepatnya di jalan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sukardi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sukardi dalam 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Berdasarkan kajian dari permasalahan penelitian, penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sukardi dalam buku Metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangkuyudan No.2. Lokasi sekolah berada di jalan Samanhudi No.32 Kelurahan Purwosari,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan implementasi di lapangan, pembelajaran seni budaya khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan implementasi di lapangan, pembelajaran seni budaya khususnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kenyataan implementasi di lapangan, pembelajaran seni budaya khususnya seni tari terkadang tidak sesuai dengan harapan. Pembelajaran seni tari di sekolah mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan menulis merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah. Kegiatan menulis menjadikan siswa aktif dalam kegiatan

Lebih terperinci

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA-KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PERCOBAAN SEDERHANA BERBASIS BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 MUARA BATU Juwairiah 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Waktu Penelitian 3.1.1Tempat Penelitian Tempat Penelitian dilaksanakannya kegiatan ini mengambil lokasi yang akan diteliti yaitu dikelas II SD Negeri Mangunsari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). PTK merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang berbasis

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). PTK merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang berbasis 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang dipergunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang berbasis pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang telah dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang telah dilakukan oleh penulis di kelas XII-A SMK 45 Lembang, baik wawancara dengan guru maupun siswa, diketahui bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative research) adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative research) adalah suatu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative

Lebih terperinci

PADA KELAS X AKUNTANSI SMK YPKK 3 SLEMAN SKRIPSI

PADA KELAS X AKUNTANSI SMK YPKK 3 SLEMAN SKRIPSI PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MELAKSANAKAN KOMUNIKASI BISNIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA KELAS X AKUNTANSI SMK YPKK 3 SLEMAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di kelas III a MIN Punggung Lading Pariaman Selatan. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pada pertimbangan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) kolaborasi. Kasihani Kasbolah E. S (1998: 15) menyatakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berbicara dan kepercayaan diri peserta didik kelas IV SDN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh Indah Kristina W. NIM.

SKRIPSI. Untuk Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh Indah Kristina W. NIM. PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS DAMPAK GLOBALISASI SISWA KELAS 4 SEMESTER 2 SD NEGERI PESAREN 01 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG 2011/2012 SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran 1. Belajar 1) Pengertian Belajar Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembelajaran pada dasarnya bertujuan untuk memberikan wawasan tentang ilmu pengetahuan melalui proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran secara khusus dalam hal meningkatkan keterampilan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran secara khusus dalam hal meningkatkan keterampilan BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dipilih dalam penelitian ini sebab penulis ingin meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari bahasa. Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi antarsesama manusia. Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IV SD TERUMAN BANTUL SKRIPSI. Oleh Sartinem NPM

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IV SD TERUMAN BANTUL SKRIPSI. Oleh Sartinem NPM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IV SD TERUMAN BANTUL SKRIPSI Oleh Sartinem NPM 11266100002 PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

UPAYA PERBAIKAN TEKNIK PERNAPASAN DAN RESONANSI DENGAN METODE KECERDASAN KINESTETIS PADA PADUAN SUARA DI SMK NEGERI 1 TEMPEL

UPAYA PERBAIKAN TEKNIK PERNAPASAN DAN RESONANSI DENGAN METODE KECERDASAN KINESTETIS PADA PADUAN SUARA DI SMK NEGERI 1 TEMPEL Upaya Perbaikan Teknik... (Odhi Pratama) 1 UPAYA PERBAIKAN TEKNIK PERNAPASAN DAN RESONANSI DENGAN METODE KECERDASAN KINESTETIS PADA PADUAN SUARA DI SMK NEGERI 1 TEMPEL IMPROVEMENT EFFORTS OF RESPIRATORY

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek dan Data Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandung tepatnya jalan Geger Arum No 11 A Bandung. 2. Subjek Pemelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kedungwinangun. Lokasi sekolah dasar tersebut terletak di Desa

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dapat diartikan sebagai proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional,

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan satu kesatuan dari sistem pendidikan secara keseluruhan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Menurut Kurikulum Tingkat Satuan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

Skripsi. disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Seni Musik

Skripsi. disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Seni Musik UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERNYANYI DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PADUAN SUARA MELALUI PELATIHAN SOLFEGIO PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 PANGKAH KABUPATEN TEGAL Skripsi disajikan sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negara Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat dimaknai sebagai bahasa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), karena penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti akan melaksanakannya di salah satu sekolah lokasi PLP yaitu di SD N Sukarame yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan guru serta mengatasi permasalahan kemampuan mengenal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 di SDN Pati Wetan 01 Kecamatan Pati. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelas merupakan penelitian yang berbasis kelas, maka masalah-masalah yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN. kelas merupakan penelitian yang berbasis kelas, maka masalah-masalah yang diteliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang berbasis kelas, maka masalah-masalah yang diteliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh manfaatnya secara langsung dalam perkembangan pribadinya.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh manfaatnya secara langsung dalam perkembangan pribadinya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam arus globalisasi yang berkembang dengan pesat, mendorong perlunya perubahan paradigma pendidikan. Salah satu upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 pada pasal 1 ayat 1 pendidikan adalah

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Salah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), pertama kali dikembangkan oleh Kurt Lewin seorang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan sebuah metode penelitian yang dilakukan di dalam

Lebih terperinci

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PERMAINAN BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI ISLAMI PADA SISWA KELAS I SD MUHAMMADIYAH NGUPASAN I KOTA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan (action research) dan bersifat kolaboratif, yaitu peneliti bersama guru bahasa Indonesia serta guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan. Karena ruang lingkupnya adalah pembelajaran di sekolah yang dilaksanakan guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini menggunakan setting kelas di mana data yang diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MEDIA VIDEO (AUDIO VISUAL) PADA SISWA KELAS V SDN RAMBIPUJI 02 JEMBER TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MEDIA VIDEO (AUDIO VISUAL) PADA SISWA KELAS V SDN RAMBIPUJI 02 JEMBER TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MEDIA VIDEO (AUDIO VISUAL) PADA SISWA KELAS V SDN RAMBIPUJI 02 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2011-2012 SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 93 A. Hasil Penelitian 1. Refleksi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu. Subyek penelitian ini yaitu guru dan seluruh siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan sebuah usaha dalam menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan metode ilmiah. Pada sebuah penelitian perlu adanya sebuah metode

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan dimulai dari sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah pertama (SMP) yang

Lebih terperinci

[JURNAL PENDIDIKAN UNSIKA] ISSN

[JURNAL PENDIDIKAN UNSIKA] ISSN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SLAMET TRIYADI slamet.triyadi87@gmail.com PENDIDIKAN BAHASA DAN

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN TAHUN AJARAN 2012 2013 Disusun Oleh : WURYANINGSIH A53BO90214 PROGRAM STUDI PG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SD Negeri Kebumen yang beralamat di Jalan Kaswari nomer 2 Kelurahan Kebumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 4 Tamanwinangun Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. SDN $ Tamanwinangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan bahasa dipelajari dan diperoleh anak usia dini secara alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat bersosialisasi, bahasa juga merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). PTK sendiri memiliki

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 1.1 Kajian Teoritik 2.1.1 Hasil Belajar Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan model pembelajaran AIR ( Auditory Intellectually

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan model pembelajaran AIR ( Auditory Intellectually 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran AIR ( Auditory Intellectually Repetition) pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di kelas VII A di SMP Kartika XIX-1 Bandung, yang beralamat di Jalan Bangka No. 3,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 MAGELANG. Disusun oleh : Nama : Reva Saputra NIM : Prodi. : Pendidikan Seni Musik

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 MAGELANG. Disusun oleh : Nama : Reva Saputra NIM : Prodi. : Pendidikan Seni Musik LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 MAGELANG Disusun oleh : Nama : Reva Saputra NIM : 2503408035 Prodi. : Pendidikan Seni Musik FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa : 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pengertian PTK Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpukan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. (Kunandar,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpukan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. (Kunandar, 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Bodgan dan Taylor metodologi adalah proses, prinsif dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban sedangkan Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian pada SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 dilakukan pada bulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Manajemen pembelajaran adalah sebuah proses perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kegiatan pembelajaran sehingga akan didapatkan sistem pembelajaran

Lebih terperinci