BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Arikunto : 2005). Jadi tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat penjelasan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Pendapat lain mengatakan bahwa Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2006:11). Dalam pengertian ini, penelitian deskriptif sebenarnya tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan atau komparasi, sehingga juga tidak memerlukan hipotesis. Namun demikian, dalam perkembangannya selain menjelaskan tentang situasi atau kejadian yang sudah berlangsung sebuah penelitian deskriptif juga dirancang untuk membuat komparasi maupun untuk mengetahui hubungan atas satu variabel kepada variabel lain. Karena itu pula penelitian komparasi dan korelasi juga dimasukkan dalam kelompok penelitian deskriptif (Arikunto : 2005). Metode penelitian menggunakan pendekatan survei yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi. Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah individu yaitu para wisatawan mahasiswa Binus yang pernah mengunjungi destinasi wisata bahari, khususnya destinasi pulau pramuka. Adapun horizon waktu

2 51 untuk penelitian ini adalah cross-sectional, yaitu penelitian di mana data yang dikumpulkan hanya satu kali, dalam kurun waktu tertentu. Menurut Sekaran (2003:135) Cross sectional study adalah Suatu penelitian di mana data yang dikumpulkan hanya sekali, mungkin selama satu periode per hari, per minggu, atau per bulan dengan tujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit analisis, time horizon berdasarkan tujuan penelitian secara ringkas dijelaskan pada Tabel 3.1 dibawah ini: Tabel 3.1 Desain penelitian Tujuan Desain Penelitian Penelitian Jenis Metode Unit Analisis Time Horizon Penelitian Penelitian T-1 Deskriptif Survei Individu- Ekowisatawan Mahasiswa Binus Cross Sectional T-2 Deskriptif Survei Individu- Ekowisatawan Mahasiswa Binus Cross Sectional T-3 Deskriptif Survei Individu- Ekowisatawan Mahasiswa Binus Cross Sectional Sumber: Peneliti (2012) Keterangan: Tujuan-1 : Untuk mengelompokkan ekowisatawan mahasiswa berdasarkan segmen psikografis terhadap destinasi pulau pramuka di Kepulauan Seribu.

3 52 Tujuan-2 : Untuk menentukan kombinasi atribut produk pada destinasi ekowisata Pulau Pramuka yang memenuhi keinginan ekowisatawan per segmen. Tujuan 3 : Untuk mengetahui atribut produk wisata yang dianggap penting oleh ekowisatawan mahasiswa pada tiap cluster Operasionalisasi Variabel Variabel Penelitian Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu 2 tabel operasionalisasi variabel, dimana tabel pertama akan menunjukkan variabel untuk mensegmentasikan wisatawan mahasiswa berdasarkan segmen psikografis. Sedangkan teknik pengukuran skala yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur variabel segmentasi ekowisatawan adalah skala semantic diferensial (Semantic Differential) Scale), yaitu metode penilaian dengan menggunakan 9 butir yang di bentuk dalam satu garis kontinyu yang menyatakan secara verbal 2 kutub penilaian yang ekstrem. Penggunaan skala diferensial semantik (Semantic Differential Scale) karena skala ini dipakai untuk menilai sikap responden terhadap merek, iklan, objek, atau orang tertentu (Sekaran 2006 : 32). Analisis ini dilakukan dengan meminta responden untuk menyatakan pendapatnya tentang serangkaian pertanyaan yang disiapkan oleh peneliti dan berkaitan dengan obyek yang diteliti dalam bentuk nilai yang berada dalam rentang dua sisi. Didalam penelitian setiap pertanyaan masing-masing diukur dalam sembilan skala dan ujungujungnya ditutup dengan kata sifat yang secara kontras berlawanan. Digunakan sembilan jenjang dalam penelitian ini mengikuti pola sebagai berikut : 1 9

4 53 Tabel operasionalisasi variabel kedua terdiri variabel independen (bebas) yang terdiri dari variabel komponen produk wisata, yaitu: transportasi, akomodasi, aktivitas wisata, atraksi wisata, dan fasilitas wisata sedangkan variabel dependen adalah preferensi (rating) dari responden. Operasionalisasi dari variabel-variabel yang diteliti dijelaskan pada Tabel 3.2 dan Tabel 3.3 berikut ini: Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Cluster Variabel Dimensi Indikator Instrumen Pengukuran Skala 1. Soft 1. Komitmen terhadap isu-isu Ecotourist lingkungan kecil 2. Memiliki tujuan yang beragam 3.Kurang memikirikan sustainability lingkungan ekowisata Tipe Ekoturis berdasarkan psikografis (Weaver, Ecotourism 2001:45) 4. waktu Perjalanan relatif singkat. 5. Larger groups 6. Pasif dalam melakukan kegiatan wisata yang berhubungan dengan fisik (physical pasif) 7. Mengedepankan kenyamanan 8. Berharap mendapat pelayanan Kuesioner dengan Skala Semantic Differential Semantic diferential 1 s/d 9 wisata. 9. Kurang berinteraksi dengan alam. 10. Membutuhkan mediasi untuk mendapatkan pengetahuan tentang lingkungan ekowisata. 11. Mengandalkan travel agent

5 54 1. memiliki komitmen yang kuat terhadap lingkungan yang kuat 2. meningkatkan keberlanjutan potensi ekowisata 3. Wisata dengan tujuan khusus 4. Waktu berwisata relatif lama 5. Beriwisata dengan kelompok kecil (small groups) 2. Hard Ecotourist 6. Aktif dalam melakukan kegiatan wisata yang berhubungan dengan fisik (physical active) 7. Mengedepankan wisata yang mempunyai tantangan (Physicall Kuesioner dengan Skala Semantic Differential Semantic diferential 1 s/d 9 challenge) 8. Tidak mengharapkan jasa pelayanan wisata 9. Kuatnya interaksi dengan alam 10. penekanan pada pengalaman pribadi 11. Membuat susunan pengaturan wisata sendiri. Sumber : Penulis 2012

6 55 Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian Conjoint Variabel Dimensi Definisi Operasional Indikator Instrumen Pengukuran Skala Preferensi adalah Rangking Preferensi suatu sikap yang lebih menyukai sesuatu benda daripada benda lainnya Chaplin Pembelian aktual Kuesioner dengan Rangking 1 s/d 16 sangat tidak disukai s/d sangat disukai (2002) Atraksi adalah semua Kompone Atraksi wisata yang menjadi daya Keanekaragaman Rangking n Produk (Damanik&W tarik mengapa kekayaan alam 1 s/d 16 sangat Wisata eber dalam wisatawan tertarik budaya Kuesioner tidak disukai buku datang berkunjung Hasil buatan manusia dengan s/d sangat perencanaan pada suatu daerah Rangking disukai ekowisata(200 tujuan wisata 6:11)

7 56 Fasilitas Fasilitas pariwisata Akomodasi Rangking Wisata merupakan pelengkap Kenyamanan Kuesioner 1 s/d 16 sangat (Amenitas) pada daerah tujuan dengan tidak disukai wisata Rangking s/d sangat disukai Keseluruhan Insfrastruktur Rangking Aksesibilitas (Inskeep,1991) transportasi yang menghubungkan wisatawan dari,ke,selama Transportasi Kuesioner dengan Rangking 1 s/d 16 sangat tidak disukai s/d sangat disukai didaerah tujuan wisata Sumber : Peneliti (2012) 3.3. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan kuantitatif. Definisi data kualitatif menurut Soeratno dan Arsyad (2003:73), adalah Data yang dicatat bukan dengan perumusan statistik atau angka-angka, tetapi dengan menggunakan klasifikasi-klasifikasi atau keterangan-keterangan yang diperoleh dari sumber informasi. Sumber data yang dikumpulkan untuk mendukung penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder.

8 57 Data primer menurut Soeratno dan Arsyad (2003:76), adalah Data yang berasal dari sumber yang asli dan dikumpulkan secara khusus untuk menjawab penelitian kita. Sedangkan Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sekumpulan sumber lain, baik dari dalam maupun luar perusahaan. Data primer diperoleh dari kuesioner yang digunakan untuk mengelompokkan wisatawan berdasarkan segmen psikografis serta mengukur bagaimana wisatawan memilih kombinasi atribut produk ekowisata pulau pramuka. Sedangkan data sekunder berupa wawancara yang dilakukan dengan Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribu serta data referensi dari jurnal, internet, buku dan lain-lain. Jenis, dan sumber data untuk penelitian ini dijelaskan pada seperti dapat dilihat pada Tabel 3.4 di bawah ini. Tabel 3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian Data Jenis Data Sumber Data Data pengelolaan dan perencanaan pengembangan pemasaran pariwisata dan kebudayaan pada destinasi wisata pulau pramuka Kualitatif Data sekunder dari wawancara dengan Kepala SUDIN Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribu. Pengelompokkan wisatawan mahasiswa berdasarkan segmen psikografis Kuantitatif Data primer dari kuesioner yang disebarkan kepada ekowisatawan mahasiswa Binus yang pernah mengunjungi destinasi wisata bahari, pulau pramuka.

9 58 Preferensi terhadap atribut produk wisata Kuantitatif Data primer dari kuesioner yang disebarkan kepada ekowisatawan mahasiswa Binus yang pernah mengunjungi destinasi wisata bahari, pulau pramuka. Sumber: Peneliti (2012) 3.4. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan oleh peneliti guna memperoleh informasi berkaitan dengan variabel-variabel yang dibahas di dalam penelitian ini, di mana studi pustaka diperoleh melalui beragam sumber, yaitu buku, artikel, dan jurnal. 2. Wawancara Menurut Sekaran (2006: 67), wawancara bisa terstruktur atau tidak terstruktur, dan dilakukan secara tatap muka, melalui telepon, atau online. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan secara tidak terstruktur dan melalui tatap muka dengan pihak Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribuberkaitan dengan pelaksanaanpengelolaan dan pemasaran destinasi ekowisata pulau pramuka. 3. Kuesioner Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dalam alternatif yang didefinisikan dengan jelas (Sekaran,2006: 82).

10 59 Dalam penelitian ini, kuesioner dibagi menjadi dua tahap. Pada Tahap pertama kuesioner disebarkan secara acak kepada wisatawan mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sudah pernah mengunjungi destinasi ekowisata pulau pramuka, untuk mengelompokkan mereka kedalam dua kelompok berdasarkan motivasi berkunjung. Selanjutnya pada tahap kedua,kuesioner disebarkan kepada kedua kelompok wisatawan mahasiswa yang sama guna memberikan rangking penilaian mengenai atribut produk wisata pada destinasi pulau pramuka Teknik Pengambilan Sampel Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen-elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti (Firman, 2006: 189). Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah wisatawan mahasiswa yang sudah pernah mengunjungi wisata bahari destinasi ekowisata kepulauan seribu, khususnya pulau pramuka. Menurut Ertambang (2012:172), mahasiswa dapat menjadi penyulih atau sebagai subjek penelitian jika penelitian tersebut memang menyoroti tentang dunia kemahasiswaan atau ketika penelitian masih berada pada taraf studi awal (pilot study). Sampel merupakan sebagian dari populasi yang terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Menurut Arifin (2008: 6) Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih melalui cara tertentu yang mewakili karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap mewakili populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Non probability sampling yaitu purposive sampling dan convenience sampling. Menurut Sugiyono (2006: 77) Non probability sampling dalah teknik sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih

11 60 menjadi sampel. Dimana purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2006: 78). sedangkan convenience sampling adalah metode pemilihan sampel berdasarkan kemudahan. Asumsi mengenai sampel pada metode cluster adalah sampel yang diambil dapat mewakili populasi yang ada. Menurut Singgih Santoso (2012:116) tidak ada ketentuan jumlah sampel yang representatif, nemun tetaplah diperlukan sejumlah sampel yang cukup besar agar proses clustering bisa dilakukan dengan benar.maka dari itu, penelitian ini mengambil sampel sebanyak 105 responden wisatawan mahasiswa Bina Nusantara. Sedangkan untuk metode conjoint di dalam buku Mulitivariate Data Analysis yang ditulis oleh Joseph F.Hair, Jr & dkk ( 2006: 292), mengatakan bahwa dalam melakukan konjoint analisis dapat menggunakan minimal 50 responden untuk mendapatkan preferensi yang di inginkan oleh konsumen. 3.6 Metode Analisis Data Kegiatan yang cukup penting dalam keseluruhan proses penelitian adalah pengolahan data. Pengolahan data didapatkan dari kuisioner yang telah disebarkan di Universitas Binus dan dikumpulkan kembali. Dengan pengolahan data, dapat diketahui mengenai pengelompokan wisatawan mahasiswa berdasarkan segmentasi psikografis terhadap preferensi atribut-atribut produk wisata pada destinasi Pulau Pramuka di TN. Kepulauan Seribu. Dalam pelaksanaanya, pengolahan data dilakukan dengan bantuan Komputer dan program SPPS (Statistical Product and Service Solution) versi Setelah data dikumpulkan,maka dilakukan analisis dengan menggunakan :

12 61 Tabel 3.5 Metode Analisis Data Tujuan penelitian Teknik Analysis T-1 Cluster Analisis T-2 Conjoint Analisis T-3 Conjoint Analisis Keterangan : T-1 : Untuk mengetahui segmentasi berdasarkan psikografis wisatawan mahasiswa terhadap destinasi ekowisata Pulau Pramuka T-2 : Untuk mengetahui perbedaan preferensi wisatawan pada setiap cluster terhadap tingkat kepentingan atribut produk pada destinasi ekowisata Pulau Pramuka di Kepulauan Seribu. T-3 : Untuk mengidentifikasi atribut produk wisata di Pulau Pramuka yang dianggap penting pada setiap cluster Penentuan metode Cluster analysis Analisis kelompok merupakan sebuah kelas teknik yang digunakan untuk mengklasifikasikan objek-objek atau kasus-kasus menjadi kelompok-kelompok yang relatif homogen yang disebut kelompok. Objek-objek dalam setiap kelompok cenderung serupa dan tidak serupa dengan objek-objek dalam kelompok yang lain (Malhotra, 2010:318). Langkah-langkah dalam analisis kelompok atau cluster menurut Malhotra (2010:322) diantaranya : Langkah pertama adalah memformulasikan masalah dengan mengidentifikasi variabel-variabel yang menjadi dasar pengelompokan.

13 62 Kemudian sebuah ukuran jarak yang sesuai harus dipilih, ukuran jarak menentukan seberapa jauh objek-objek yang serupa atau tidak serupa dikelompokkan. Jika variabel-variabel diukur dalam unit-unit yang sangat berbeda, solusi pengelompokkan akan dipengaruhi oleh unit-unit pengukuran. Beberapa prosedur pengelompokkan telah dikembangkan dan para peneliti harus memilih satu prosedur yang sesuai dengan masalah yang sedang ditangani. Menentukan jumlah kelompok-kelompok yang dibuat harus ditafsirkan menurut variabel-variabel yang digunakan untuk mengelompokkan responden. Ada dua masalah utama pendekatan nonhierarki, pertama jumlah cluster harus ditentukan terlebih dahulu. Kedua, pemilihan pusat cluster ridak menentu (pasti). Selanjutnya, hasil peng-cluster-an tergantung pada bagaimana pusat cluster dipilih. Banyak program yang dimulai dengan memilih kasus pertama k (k= Jumlah cluster) sebagai pusat cluster awal. Jadi, hasil peng-cluster-an tergantung pada observasi data. Metode K-Means, yakni memproses semua objek (kasus) secara sekaligus. Proses ini dimulai dengan penentuan jumlah cluster terlebih dahulu, misal ditentukan 2 atau 3 cluster, atau angka lainnya. Adapun tahapan-tahapan cluster menurut Singgih Santoso (2012:120) sebagai berikut : 1. Pada file cluster, terlihat isi data sangat bervariasi dalam satuan,perbedaan satuan yang mencolok akan menyebabkan bias dalam analisis cluster, sehingga data asli harus di transformasi (standardisasi) sebelum dianalisis. Dengan demikian perlu dilakukan transformasi terhadap variabel yang relevan ke bentuk z score.

14 63 Gambar 3.1 Output Tampilan Zscore 2. Langkah kedua adalah semua variabel yang akan diukur dan dalam penelitian ini adalah motivasi wisatawan dipindahkan kedalam kolom variabel dan input angka 2 pada kolom Number of Cluster karena peneliti akan membagi wisatawan kedalam 2 kelompok yaitu kelompok 1 atau cluster 1 merupakan karakteristik soft tourist dan pada cluster 2 berisikan karakteristik wisatawan hard tourist. 3. Dari menu analyze, pilih sub menu Classify, lalu pilih K-Means cluster pada gambar 3.4 dibawah ini: Gambar 3.2 langkah K-Means Cluster

15 64 4. Number of claster atau jumlah cluster atau segmen yang ingin dibentuk (pada penelitian berdasarkan pertimbangan subjektif dan tujuan segementasi akan dibuat sebanyak 2 segmen) 5. Kemudian pilih dialog kotak save yang memungkinkan hasil cluster disimpan dalam bentuk variabel baru di SPSS data editor. Caranya adalah mencontreng Cluster membership dan distance from cluster center.. 6. Selanjutnya pilih kotak options, ada dua pilihan yaitu statistik yang berhubungan dengan hasil cluster dan berhubungan dengan data yang kurang kengkap (missing value).untuk statistik, contreng anova table, sedangkan untuk missing value, karena semua data terisi lengkap maka abaikan pilihan ini. Gambar 3.3 langkah K-Means Cluster 7. Pada tampilan menu utama cluster, abaikan bagian lain dan klik ok untuk proses pengolahan data setelah ini akan muncul output hasil proses clustering atau pengelompokkan yang akan dibahas pada BAB IV.

16 Penentuan Metode Conjoint Analysis Pada penelitian ini, pengolahan data jawaban penilaian kuesioner responden akan menggunakan bantuan oleh software spss 20.0 untuk mendapatkan hasil atributatribut produk wisata seperti apa pada destinasi pulau pramuka yang diinginkan oleh wisatawan mahasiswa. Analisis Konjoin (Conjoint Analysis) digunakan untuk mengetahui bagaimana persepsi seseorang terhadap suatu obyek yang terdiri atas satu atau banyak bagian.hasil utama konjoin adalah suatu bentuk (desain) produk barang atau jasa atau obyek tertentu yang diinginkan oleh sebagian besar responden. (Singgih Santoso, 2010: 281). Responden dipresentasikan dengan stimulus yang terdiri dari kombinasi tingkatan/level atribut. Para pelanggan diminta untuk mengevaluasi stimulus ini yang dinyatakan dalam keinginan mereka atau their desirability.prosedur konjoin mencoba untuk memberikan nilai pada tingkatan/level dari setiap atribut, sehingga nilai yang dihasilkan atau utilities yang dikaitkan pada stimulus cocok atau sedekat mungkin dengan evaluasi input yang diberikan oleh responden. Asumsi yang mendasari ialah bahwa setiap set stimulus, seperti produk, mereka atau toko dievaluasi sebagai perangkat atribut atau a bundle of atributes. Didalam analisis konjoin, stimulusnya merupakan kombinasi dari tingkat atribut, ditentukan oleh peneliti. Tujuan dalam analisis konjoin adalah mencari dan membangun/ mengembangkan parth worth atau fungsi utility, menguraikan utility yang pelanggan kaitkan dengan tingkat/level setiap atribut.utility ialah kegunaan dan utility function sebagai fungsi kegunaan/manfaat.

17 66 Menurut Singgih Santoso (2010 : 282) tahapan pada analisis konjoin adalah sebagai berikut: 1). Berdasarkan dari latar belakang dan kebutuhan penelitian, peneliti melakukan studi literature dan diskusi dengan pihak suku dinas dengan tujuan untuk menentukan atribut serta level yang akan diuji. Tabel 3.6 Atribut dan Level dari produk wisata ATRIBUT LEVEL 1. Jenis transportasi 1 2 Perahu Speedboat 2 Jenis Akomodasi Motel Home stay Cottage 3. Fasilitas 4. Aktivitas Wisata 5. Atraksi wisata Modern Tradisional Snorkling Fishing Kano Diving Alam Budaya Buatan Sumber : Penulis

18 67 2). Membuat stimuli dengan SPSS. Langkah pembuatan stimuli tidak dilakukan lewat Menu atau Kotak Dialog, namun lewat penulisan dan eksekusi di Syntax Editor. Dan berbeda dengan kasus lainnya, pada Conjoint Analysis tidak ada ada yang ditulis terlebih dahulu di Data Editor, sehingga proses langsung dilakukan lewat syntax. Sumber: Penulis Gambar 3.4 Perintah dalam program SPSS untuk Membuat Stimuli Hasilnya terbentuk 16 stimuli sebagai berikut : Gambar 3.5 Hasil Stimuli dengan 16 card Sumber : Penulis

19 68 3). Membuat Conjoint dengan SPSS. Sama dengan pembuatan stimuli, proses Conjoint tidak dilakukan lewat Menu atau Kotak Dialog, namun lewat penulisan dan eksekusi di Syntax Editor. Alat analisis data menggunakan program komputer yaitu SPPS (Statistical Product and Service Solution) version Rancangan Uji Hipotesis Uji Hipotesis Setelah hipotesis ditetapkan, maka langkah berikutnya untuk menguji hipotesis-hipotesis tersebut adalah menetapkan dasar pengambilan keputusan. Di mana dasar pengambilan keputusan tersebut adalah dengan membandingkan antara nilai sig dan α (uji goodness of fit). Dengan tingkat kepercayaan yang digunakan pada penelitian ini adalah 95%, sehingga tingkat kesalahan (α) sebesar 5% atau Sehingga dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut ini: jika sig 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak jika sig 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Uji Hipotesis Satu: Ho : Tidak ada perbedaan rata-rata atribut antara 2 cluster Ha : Terdapat perbedaan rata-rata atribut antara 2 cluster Uji Hipotesis Kedua Ho2 = Tidak terdapat hubungan yang positif antara estimates preference dan pendapat responden yang sebenarnya (actual preference) mengenai preferensi produk wisata pada destinasi ekowisata Pulau Pramuka pada tiap segmen. Ha2 = Terdapat hubungan yang positif antara estimates preference dan pendapat responden yang sebenarnya (actual preference) mengenai preferensi produk wisata pada destinasi ekowisata Pulau Pramuka pada tiap segmen.

20 69 Uji Hipotesis Ketiga Ho3 = Aktivitas Wisata tidak termasuk atribut produk wisata pada destinasi ekowisata yang dianggap penting pada tiap cluster. Ha3 = Aktivitas Wisata merupakan atribut atribut produk wisata pada destinasi ekowisata yang dianggap penting pada tiap cluster. 3.8 Rancangan Pemecahan Masalah Rancangan pemecahan masalah pada penelitian ini yaitu menyebarkan terlebih dahulu kuesioner tahap 1 yang selanjutnya hasil dari kuesioner tersebut akan diolah dengan menggunakan metode K-Means Cluster. Pengolahan kuesioner tahap 1 ini akan menghasilkan informasi mengenai segmentasi wisatawan mahasiswa terhadap destinasi ekowsita pulau pramuka. Kuesioner tahap 2 digunakan untuk mencari atribut atribut apa saja yang menjadi pertimbangan wisatawan mahasiswa dalam memilih produk wisata, selanjutnya peneliti membuat stymuli conjoint card dengan menggunakan spss versi 20. Selanjutnya atribut - atribut tersebut akan digunakan dalam kuesioner tahap 2 tersebut yang akan dianalisis menggunakan metode analisis konjoin (conjoint analysis). Dimana bertujuan untuk menggali informasi mengenai preferensi produk wisata seperti apa yang diminati oleh wisatawan mahasiswa pada destinasi pulau pramuka baik secara individu maupun per segmen. Setelah semua data selesai diolah, maka akan diperoleh gambaran tentang pengelompokan wisatawan mahasiswa berdasarkan segmentasi psikografis dan mampu mengetahui kesamaan karakter ketika mengunjungi destinasi ekowisata pulau pramuka, kemudian atribut produk wisata yang disukai oleh wisatawan secara

21 70 umum. Serta menggambarkan bagaimana karakteristik produk wisata yang disukai dari masing-masing segmen wisatawan. Dengan adanya gambaran tersebut serta pengelompokkan berdasarkan motivasi responden akan mempermudah pengembangan efektivitas program pemasaran untuk segmen yang spesifik dan diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan referensi dalam mengemas,mengelola dan merencanakan rroduk wisata pada destinasi wisata bahari pulau pramuka.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.. Metode yang digunakan Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat

BAB III METODE PENELITIAN. nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Penelitian deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang digunakan Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan manusia terutama dunia usaha pada saat ini. Di samping itu banyaknya usaha yang bermunculan baik

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP DESTINASI EKOWISATA KEPULAUAN SERIBU DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KONJOIN (STUDI KASUS PULAU PRAMUKA) SKRIPSI

ANALISIS PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP DESTINASI EKOWISATA KEPULAUAN SERIBU DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KONJOIN (STUDI KASUS PULAU PRAMUKA) SKRIPSI ANALISIS PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP DESTINASI EKOWISATA KEPULAUAN SERIBU DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KONJOIN (STUDI KASUS PULAU PRAMUKA) Oleh Silvy Fauziah 1201001864 SKRIPSI PROGRAM SARJANA EKONOMI

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan melakukan perbandingan antara dua kelompok data mengenai pengaruh Design dalam memenuhi Consumer Satisfaction. Dengan

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP MULTI ATRIBUT PRODUK MOBIL SUZUKI DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KONJOIN (STUDI KASUS MAHASISWA BINUS UNIVERSITY)

ANALISIS PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP MULTI ATRIBUT PRODUK MOBIL SUZUKI DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KONJOIN (STUDI KASUS MAHASISWA BINUS UNIVERSITY) ANALISIS PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP MULTI ATRIBUT PRODUK MOBIL SUZUKI DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KONJOIN (STUDI KASUS MAHASISWA BINUS UNIVERSITY) Himawan Sentosa Binus University, Jakarta, DKI Jakarta,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Keadaan Internal Kebun Raya Bogor

III. METODOLOGI PENELITIAN. Keadaan Internal Kebun Raya Bogor 29 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Keadaan Internal Kebun Raya Bogor A. Geografi B. Demografi C. Perilaku D. Psikografi Analisis Deskriptif Analisis Cluster berdasarkan AIO Segmentasi

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN UNTUK MEMBELI PRODUK PERUMAHAN DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KONJOIN (STUDI KASUS PADA PERUMAHAN PAMULANG LESTARI)

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN UNTUK MEMBELI PRODUK PERUMAHAN DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KONJOIN (STUDI KASUS PADA PERUMAHAN PAMULANG LESTARI) ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN UNTUK MEMBELI PRODUK PERUMAHAN DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KONJOIN (STUDI KASUS PADA PERUMAHAN PAMULANG LESTARI) Andrie Setiawan & Kevin Sucipta, Iskandar Putong Binus University,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Product Bundling Product bundling adalah strategi penjualan yang diterapkan di pemasaran. Product bundling mempunyai tujuan untuk memaksimalkan keuntungan dalam berbagai macam

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. keputusan berkunjung wisatawan di Wana Wisata Penangkaran Buaya Blanakan.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. keputusan berkunjung wisatawan di Wana Wisata Penangkaran Buaya Blanakan. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis pengaruh media iklan terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Wana Wisata Penangkaran Buaya Blanakan. Adapun yang

Lebih terperinci

PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP KUNJUNGAN WISATA PULAU SAMOSIR DENGAN ANALISIS KONJOIN. Sari C Kembaren Pengarapen Bangun, Rachmad Sitepu

PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP KUNJUNGAN WISATA PULAU SAMOSIR DENGAN ANALISIS KONJOIN. Sari C Kembaren Pengarapen Bangun, Rachmad Sitepu Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 03 (2014), pp. 267 275. PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP KUNJUNGAN WISATA PULAU SAMOSIR DENGAN ANALISIS KONJOIN Sari C Kembaren Pengarapen Bangun, Rachmad Sitepu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja atau rencana untuk studi, digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data. (Churchill dan Lacobucci, 2005, p74).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2009: 3) metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah prosedur-prosedur yang digunakan oleh Peneliti dalam pemilihan, pengumpulan, dan analisis data secara keseluruhan (Indriantoro, Supomo.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada

Lebih terperinci

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2007, p.11) mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis dan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian deskriptif dan penelitian kuantitatif, serta menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kudus. Penelitian ini dimulai dari bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013. Berdasarkan jenis masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian 3.1.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap pemegang kartu Santika Important Person

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB Universitas Lampung yang pernah berkunjung di tempat wisata Lembah Hijau. 3.2

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Bebas Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto,

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto, BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian. Pada penelitian dalam proyek akhir ini, digunakan metode deskriptif dan asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto, M.A.,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus yang menganalisis tanggapan konsumen

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK PARFUM THE BODY SHOP DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KONJOIN

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK PARFUM THE BODY SHOP DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KONJOIN ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK PARFUM THE BODY SHOP DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KONJOIN Rassya Karlita Anindiaty, Iskandar Putong Binus University Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK The

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti (PPS, 2008:20). Menurut Sugiyono (1999:32) variabel penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional yang dimaksud yaitu untuk menghindari kesalahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional yang dimaksud yaitu untuk menghindari kesalahan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Definisi operasional yang dimaksud yaitu untuk menghindari kesalahan pemahaman dan perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencapai suatu tujuan, sedangkan tujuan dari penelitian adalah mengungkapkan,

BAB III METODE PENELITIAN. mencapai suatu tujuan, sedangkan tujuan dari penelitian adalah mengungkapkan, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan tujuan dari penelitian adalah mengungkapkan,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan Konsekuensi pada Homestay Desa Wisata Tembi, Bantul, Yogyakarta.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan Konsekuensi pada Homestay Desa Wisata Tembi, Bantul, Yogyakarta. BAB III METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini akan membahas mengenai Kepuasan wisatawan, Anteseden, dan Konsekuensi pada Homestay Desa Wisata Tembi, Bantul, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan 15 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Restoran cepat saji adalah salah satu industri di dunia yang berkembang dengan cepat, khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mancanegara untuk datang ke Kota Bandung dan mencicipi produk tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. mancanegara untuk datang ke Kota Bandung dan mencicipi produk tersebut. 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Penelitian ini menganalisis produk wisata kuliner unggulan Bandung yang tersebar di wilayah Cibeunying yang dapat menarik minat wisatawan mancanegara

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kusuma Agrowisata yang terletak di Jalan Abdul Gani Atas Batu, Malang, Jawa Timur. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 50 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Sugiyono (2002, p11) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yang mempunyai hubungan kausal, mendefinisikan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan kausal

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara variabel dan tingkat ketergantungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern seperti ini, internet telah menjadi sesuatu hal yang tidak asing

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern seperti ini, internet telah menjadi sesuatu hal yang tidak asing 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern seperti ini, internet telah menjadi sesuatu hal yang tidak asing lagi. Teknologi informasi yang semakin maju pula berdampak pada perilaku pengguna

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek penelitian pada Giant Supermarket, Jl Z. A. Pagar Alam, Bandarlampung. Adapun

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Tabel 3.1 Disain Penelitian Disain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis penelitian Unit analisis Time horizon T-1 Deskriptif survei Individu konsumen Cross section

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, biasa juga ditambahkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena Experience

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independen dan laba bersih sebagai variabel dependen. Kedua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independen dan laba bersih sebagai variabel dependen. Kedua variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam skripsi ini adalah efisiensi biaya produksi sebagai variabel independen dan laba bersih sebagai variabel dependen. Kedua variabel dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek/Objek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah pengguna smartphone Xiaomi di wilayah Yogyakarta, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah smartphone Xiaomi. B.

Lebih terperinci

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang BAB III METODLOGI PENELITIAN 3.1 Metodelogi Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah metodologi deskriptif (descriptive reaserch), yaitu merupakan penelitian terhadap masalahmasalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pengertian metode penelitian menurut Sudiyono (2012) adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian merupakan suatu rencana untuk memilih jenis penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian merupakan suatu rencana untuk memilih jenis penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan suatu rencana untuk memilih jenis penelitian apakah yang akan digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Jenis penelitian

Lebih terperinci

C. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi

C. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah Goa Jlamprong yang berada di Desa Mojo, Gunung Kidul Yogyakarta dan Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT TELKOM merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi, termasuk jaringan internet. Sejalan dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah metode deskriptif. Menurut Sugiyono dalam bukunya Metodologi Penelitian Bisnis (2001, p11)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam uraian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam uraian ini adalah sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Adapun jenis data yang digunakan dalam uraian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Kuantitatif Merupakan data yang berbentuk angka atau

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan

BAB IV METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis dan Ruang Lingkup Penelitian 4.1.1 Jenis penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian melalui

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Penelitian 27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Penelitian asosiatif / hubungan adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah sebuah kerangka kerja yang digunakan dalam melakukan sebuah penelitian (riset pemasaran). Desain penelitian memberikan serangkaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian yang menjadi variabel bebas atau independent variable yaitu kualitas makanan (X 1 ), kualitas pelayanan (X 2 ), dan harga (X 3 ),. Kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru. Waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru. Waktu penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun lokasi penelitian adalah di Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru. Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN. PT. Uvindo Prima Cemerlang merupakan perusahaan jasa UV Varnish yang

BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN. PT. Uvindo Prima Cemerlang merupakan perusahaan jasa UV Varnish yang 15 BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Sejarah PT. Uvindo Prima Cemerlang PT. Uvindo Prima Cemerlang merupakan perusahaan jasa UV Varnish yang berdiri pada tahun 2002. Pada awalnya PT. Uvindo Prima Cemerlang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam pasar semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam pasar semakin banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam pasar semakin banyak dan beragam akibat adanya keterbukaan pasar, sehingga terjadilah persaingan

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian A. Objek / Subjek Peneletian Objek dalam penelitian ini adalah situs Traveloka, subjek adalah satu anggota dari sampel, sebagaimana elemen adalah satu anggota dari populasi (Sekaran,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi dan Konsep Bimbingan Belajar Masalah belajar merupakan inti dari masalah pendidikan, karena belajar merupakan kegiatan utama dalam pendidikan dan pengajaran. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan 29 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Agar diperoleh penelitian yang representatife dan hasilnya dapat dipertimbangkan maka diperlukan metodologi penelitian yang komprehensif dan tersusun secara baik yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. T-2 Survey & Analisis Deskriptif Individu -> konsumen Cross-sectional

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. T-2 Survey & Analisis Deskriptif Individu -> konsumen Cross-sectional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Jenis dan Metode Analisis Unit Analisis Time Horizon T-1 Survey & Importance Performance Analysis serta Analisis Deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, sehingga dapat melakukan analisis.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang diterapkan adalah analisis deskriptif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang diterapkan adalah analisis deskriptif. Menurut BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian yang diterapkan adalah analisis deskriptif. Menurut Istijanto,M.M. (2005: 96), analisis deskriptif bertujuan untuk mengubah data mentah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada dasarnya metode berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Definisi metode menurut Sugiyono (2008:2) yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Pada dasarnya metode berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Definisi metode menurut Sugiyono (2008:2) yaitu: 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada dasarnya metode berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Definisi metode menurut Sugiyono (2008:2) yaitu: Cara ilmiah untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menerangkan, menguji hipotesis dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang

BAB III METODE PENELITIAN. maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang pada kantor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya sektor pariwisata. Pembangunan bidang pariwisata

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kebutuhan konsumen akan selalu mengalami perubahan dalam hidupnya sejalan dengan perubahan keadaan sosial ekonomi dan budaya yang terjadi pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (2014) mendefinisikan bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran 43 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran langsung multi tingkat terhadap pengambilan keputusan pembelian produk herbal dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian, desain penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian, desain penelitian yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Disesuaikan dengan tujuan penelitian, desain penelitian yang digunakan tujuan pertama, untuk mengetahui kondisi pemasaran CV Anugrah Putra Marco Abunawas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Konsumen, khususnya konsumen yang membeli dan menggunakan handphone

METODE PENELITIAN. Konsumen, khususnya konsumen yang membeli dan menggunakan handphone METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup & Objek Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang Manajemen Pemasaran dan Perilaku Konsumen, khususnya konsumen yang membeli dan menggunakan handphone merek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif eksperimen. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 14) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 49 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif. Studi deskriptif merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS KONJOIN PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP PEKERJAAN

PENERAPAN ANALISIS KONJOIN PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP PEKERJAAN Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 2, No. 2 (2014), pp. 189 200. PENERAPAN ANALISIS KONJOIN PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP PEKERJAAN Wiwit Widyawati Rachmad Sitepu, Normalina Napitupulu Abstrak.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Tunas Mekar Indonesia yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Tunas Mekar Indonesia yang beralamat di 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Tunas Mekar Indonesia yang beralamat di Jalan Arief Rahman Hakim No.36, Sukabumi. Bandar Lampung. Data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selain komputer yang harus disambungkan dengan listrik atau biasa disebut desktop personal computer (PC), ada pula komputer yang menggunakan baterai atau disebut portable

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penulis mengambil lokasi penelitian di sekitar Jalan Cihampelas yaitu dimulai dari Jalan Bapa Husen sampai Hotel Promenade yang telah di gambarkan di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan metodologi penelitian atau tahap-tahap penelitian yang akan dilalui dari awal hingga akhir. Pada penelitian ini, tahapantahapan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Equity Securities Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Jenis penelitian ini adalah kausalitas. Menurut Umar (2005,p105) berguna untuk menganalisis hubungan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan 3.1.1 Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 29), objek penelitian adalah: Objek penelitian adalah variabel penelitian yaitu sesuatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kepuasan pemakai jasa Warnet. Untuk itu dalam penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada wilayah Bandar Lampung yang merupakan salah satu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada wilayah Bandar Lampung yang merupakan salah satu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada wilayah Bandar Lampung yang merupakan salah satu kota yang ada di provinsi Lampung. Sampel akan diambil secara acak di seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif. Penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara persepsi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja atau rencana untuk studi, digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data. (Churchill dan Lacobucci005, p74) Dalam

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi. a. Jenis penelitian: asosiatif, yaitu suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

BAB III. Metodologi. a. Jenis penelitian: asosiatif, yaitu suatu pertanyaan penelitian yang bersifat BAB III Metodologi 3.1 Jenis dan Desain Penelitian a. Jenis penelitian: asosiatif, yaitu suatu pertanyaan penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Bentuk hubungan asosiatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan desain atau suatu proses yang memberikan arahan atau petunjuk secara sistematis kepada peneliti dalam melakukan proses penelitian.

Lebih terperinci