BAB 2 LANDASAN TEORI. Secara sederhana sistem diartikan oleh Kumoroto (2004) sebagai

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI. Secara sederhana sistem diartikan oleh Kumoroto (2004) sebagai"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Secara sederhana sistem diartikan oleh Kumoroto (2004) sebagai kumpulan elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan yang ditujukan oleh sistem tersebut dan mengolah sistem tersebut menjadi keluaran yang diinginkan Pengertian sistem informasi menurut whitten adalah suatu pengaturan orang-orang, data, proses dan teknologi informasi yang saling berhubungan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan keluaran informasi yang diperlukan untuk mendukung suatu organisasi. 2.2 Rumah Sakit Rahayu (2009) mengartikan rumah sakit sebagai suatu organisasi yang meliputi tenaga medis profesional yang terorganisir serta adanya sarana kedokteran yang permanen dalam menyelenggarakan pelayanan dokter, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien. Senada dengan itu Anwar (1996) menjelaskan bahwa rumah sakit juga diartikan sebagai tempat dimana orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta tempat dimana pendidikan klinik untuk mahasiswa kedokteran, perawat dan berbagai tenaga profesi kedokteran lainnya. Departemen Kesehatan RI merumuskan bahwa pelayanan dirumah sakit mengarah kepada upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan terpadu 6

2 7 dengan upaya peningkatan serta pencegahan. Sedangkan sasaran dari pelayanan bukan hanya mencakup pasien tapi juga meliputi keluarga pasien dan masyarakat dengan demikian proses pelayanan kesehatan dirumah sakit bersifat paripurna. Menurut Sabarguna (2008) manajemen rumah sakit adalah serangkain kegiatan manajemen mulai dari perencanaan sampai kepada tahap evaluasi yang berorientasi pada aspek input (pelanggan, dokter, sarana, prasarana, peralatan), proses (pelayanan medik) dan output (kepuasan pelanggan). 2.3 Sistem Informasi Rumah Sakit Sabarguna (2003) menjelaskan bahwa sistem informasi rumah sakit adalah suatu tatanan yang berhubungan dengan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisis dan penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit. Sistem informasi rumah sakit adalah sebuah kegiatan yang terorganisir, saling berkaitan dan mempunyai kebergantungan satu dengan lainnya, SIRS juga dirancang untuk menyajikan informasi secara cepat dan tepat. Sistem juga menunjang proses fungsi-fungsi manajeman dan pengambilan keputusan dalam memberikan pelayanan kesehatan didalam rumah sakit. Lebih lanjut Handoyo dkk (2008) menjelaskan bahwa sebuah sistem informasi rumah sakit idealnya mencakup integrasi fungsi-fungsi klinikal (medis), keuangan, serta manajemen yang nantinya menjadi sub sistem dalam sebuah sistem informasi rumah sakit, sub sistem ini merupakan unsur dari sistem informasi rumah sakit yang tugasnya menyiapkan informasi berdasarkan

3 8 fungsi-fungsi yang ada untuk menyederhanakan pelayanan pada suatu rumah sakit. 2.4 Perusahaan Asuransi Dalam peraturan Undang-undang Republik Indonesia nomor 2 tahun 1992 yang mengatur tentang usaha perasuransian dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian dua belah pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri dengan tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk pembayaran yang didasar atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa yang dijadikan objek dari asuransi meliputi : benda dan jasa, jiwa dan raga, kesehatan manusia, tanggung jawab hukum, serta semua kepentingan lainnya yang dapat hilang, rusak, rugi, dan hilang nilainya. Asuransi kesehatan didefinisikan oleh black and skipper (1994) "a social insurance where by individuals transfer the financial risk associated with loss of health to group or individuals and which involves the accumulation of funds by the group from these individuals to meet the uncertain financial losses from an illness or prevention of an illness. 2.5 Service Oriented Architecture SOA atau Service Oriented Architecture (Wagner, 2004) adalah Sekumpulan layanan yang berinteraksi satu sama lain, layanan ini bersifat

4 9 mandiri dan tidak saling bergantung satu dengan lainnya dari sisi fungsionalitas. Dijelaskan lagi bahwa SOA tidak seperti sistem terditribusi konvensional yang membatasi sisi keterbukaan dan fleksibilitas dalam rangka mengintegrasi sistem sebaliknya SOA menawarkan model yang dinamis dalam mengelola aset dari perangkat lunak dalam hal ini layanannya. A.B. Waluyo dkk juga mendefinisikan elemen dasar dari SOA, yaitu : Service Description Fungsi dari elemen ini adalah untuk menggambarkan layanan yang ada tujuan dari elemen ini adalah untuk menentukan fungsi dan kemampuan layanan, sedangkan dalam membuat service description haruslah memperhatikan sintaks dan semantik yang benar. Service Advertisment Elemen ini bertanggung jawab untuk memberikan informasi kepada host lain yang ada dalam jaringan dan diharapkan informasi yang diberikan bisa menjadi patokan apakah servis tersebut akan digunakan atau tidak. Service Discovery Elemen ini adalah elemen kunci yang melakukan tiga tugas utama : o Merumuskan permintaan yang merupakan deskripsi dari kebutuhan pengguna yang kemudian permintaan ini diformat sesuai dengan deskripsi layanan. o Untuk menyediakan fungsi pencocokan antara permintaan layanan dengan deskripsi yang relevan.

5 10 o Menyediakan mekanisme yang cocok untuk berkomunikasi antara pengguna dengan penyedia layanan. Service Invocation Elemen ini adalah elemen yang bertanggung jawab untuk menjaga kesinambungan dari interaksi antara pengguna layanan dan penyedia layanan. Service Composition Elemen ini bertugas menyediakan mekanisme untuk menggabungkan satu atau lebih layanan menjadi sebuah layanan tunggal. Menurut model referensi OASIS (OASIS, 2006) dikatakan bahwa SOA (Service Oriented Architecture) adalah sebuah paradigma yang mampu mengelola dan menggunakan layanan secara terdistribusi dalam domain yang berbeda. Ide dasar dari Service Oriented Architecture adalah sistem yang didesain dan diimplementasikan secara loosely coupled dan dapat diakses tanpa memperhatikan platform saat sistem diimplementasikan. Dikatakan juga bahwa web servis (World Wide Web Consortium, 2004) merupakan bentuk yang paling umum saat ini dalam merancang antarmuka bagi Service Oriented Architecture dengan menggunakan Web Service Definition Languange (World Wide Web Consortium, 2001), dengan Simple Object Access Protocol atau SOAP yang berfungsi mengirimkan data ke HTTP (World Wide Web Consortium, 2003) Senada dengan Canfora tentang pengertian Service Oriented Architecture, Bartolini (2008) menambahkan bahwa suatu kondisi yang memungkinkan sebuah layanan dapat memanggil layanan web yang lain dalam rangka mencapai tujuannya disebut orchestration.

6 11 Selanjutnya Amjad Umar menyatakan Servis Oriented Architecture membantu menyediakan arsitektur loosely coupled yang memungkinkan untuk berkomunikasi satu sama lain dalam sebuah standarisasi infrastruktur yang telah ditentukan Menurut Thomas Erl (Erl, 2005) "Service Oriented Architecture Concepts, Technology And Design" Service Oriented Architecture dikatakan sebagai bagian inti dari platform komputasi yang berorientasi layanan yang memberikan konsep, teknologi dan tantangan baru. Selanjutnya menurut Thomas Erl (Erl, 2005) untuk memahami arsitektur berorientasi layanan maka ada beberapa karakteristik dari servis yang harus kita pahami terlebih dahulu, antara lain : 1. Reusable : sebuah servis yang sama dapat digunakan (direquest) secara berulang oleh pengguna servis yang berbeda. 2. Loose Coupling : Perubahan pada salah satu servis tidak akan mempengaruhi kinerja servis yang lain. 3. Abstraktif : Sebuah servis membungkus (encapsulate) detail-detail logika dan fisiknya, sehingga terkesan tersembunyi dari dunia luar. 4. Composable : Servis dapat saling berinteraksi bahkan bersama-sama membentuk servis lain. 5. Stateless : Servis bekerja secara berkesinambungan sehingga tidak perlu ada sebuah statement permintaan untuk mengelola informasi.

7 12 6. Autonomous : Servis bersifat otonom dalam mengelola informasinya sehingga keberlangsungannya tidak saling bergantung dengan servis yang lain. Menurut Kerrie & Ali (Kerrie and Aly, 2010) bahwa service oriented architecture mempunyai banyak pengertian dikarenakan pengertian dari SOA sendiri diarahkan kepada kepentingan tertentu dari pada user tersebut, untuk itu Kerrie sendiri memberikan beberapa pengertian servis oriented architecture sesuai dengan beberapa kepentingan sebagaimana yang dijabarkan dibawah ini : Bagi seorang CIO (Chief Information Officer), Service Oriented Architecutre adalah sebuah solusi untuk dapat menghindari lifetime cost dan meningkatkan Return of Investment. Bagi seorang Bisnis Eksekutif, Service Oriented Achitecture adalah suatu set layanan yang dapat digunakan oleh ; pelanggan, mitra bisnis hingga bagian/divisi lain dalam organisasi. Bagi seorang Bisnis Analyst, Service Oriented Architecture adalah sebuah solusi yang dapat membuat aplikasi tidak terasa sebagai sebuah hambatan dalam memodifikasi aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis. Bagi seorang Enterprise Architect, Service Oriented Architecture adalah sebuah sarana yang dapat menciptakan aplikasi yang bersifat dinamis konfiguratif, kolaboratif dan siap untuk menyesuaikan dengan perubahan. Bagi seorang IT Architect, Service Oriented Architecture adalah sebuah arsitekur yang merupakan solusi dalam mengintegrasikan sistem dengan gaya arsitek loosely coupling dan reusable.

8 13 Bagi seorang Developer, Service Oriented Architecture adalah sebuah model pemrograman atau sebuah paradigma dimana layanan web menjadi desain yang dominan untuk interoperatabilitas sistem. Menurut Thomas Erl (2005) dalam melakukan perancangan sebaiknya menggunakan strategi perancangan yang bertujuan untuk menghindari kegagalan rancangan, adapun salah satu strategi yang ditawarkan oleh Erl adalah Agile Strategy, Agile Strategy adalah kombinasi dari Top-Down Strategy dan Bottom Up Strategy. Top-Down Strategy memfokuskan pengembangan sistem mulai dari mendeskripsikan kebutuhan bisnis sedangkan Bottom Up Strategy memfokuskan pengembangan sistem mulai dari aplikasi yang dibutuhkan oleh sistem, lebih lanjut Erl mendeskripsikan tahapan strategi ini dalam 7 langkah yaitu : 1. Define relevant ontology, pada tahapan ini kita mendefinisikan hal-hal kongkret apa yang terjadi dilapangan, dengan begitu kita dapat memahami dengan benar seperti apa kebutuhan akan sistem yang akan kita bangun. 2. Align relevant business model, setelah proses pertama selesai kita mungkin saja akan melihat bahwa perlu adanya perubahan pada proses bisnis yang sudah berjalan tentu saja perbaikan yang akan dilaksanakan akan mengacu pada hasil dari proses pendefinisian ditahapan pertama. 3. Perform service oriented analysis, tahapan selanjutnya adalah melakukan analisa sistem dengan menggunakan pendekatan SOA. 4. Perform services oriented design Tahapan berikutnya adalah melakukan perancangan sistem informasi dengan menggunakan pendekatan SOA

9 14 5. Develop services, tahap berikutnya servis dikembangkan dengan spesifikasi masing masing design dan deskripsi layanan dibuat sesuai dengan hasil rancangan pada langkah Test service operation, tahapan ini dianggap perlu untuk menjamin quality assurance dari servis yang dibangun, artinya kita harus dapat mengukur apakah servis yang sudah dibangun dapat memenuhi kebutuhan dari service requestor. 7. Deploy the services, setelah selesai melalui tahap testing maka servis dinyatakan untuk siap disebarkan kepada service requestor. Bieberstein (2008) menggambarkan suatu acuan bagi kerangka SOA dalam sembilan layer, kesembilan layer dimaksud adalah : Operational Layer, Service Components Layer, Services Layer, Business Process Layer, Consumer Layer, Integration Layer, QoS Layer, Information Architecture Layer dan Governance Layer. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut :

10 15 Gambar 2.1 Arsitektur SOA (Bieberstein, 2008) 2.6 Web Servis W3C Web Service Architecture Group mendefinisikan web servis sebagai "software system identified by a universal resource identifier (URI), whose public interfaces and bindings are defined and described using XML. Its definition can be discovered by other software systems. These systems may then interact with the Web service in a manner prescribed by its definition, using XML based messages conveyed by Internet protocols. (W3C Web Services Architecture Group, 2004). Edison & Tulenan (2010) menyatakan bahwa web servis adalah sebagai salah satu aspek penting dari perancangan SOA, hal ini memungkinkan pengembangan teknologi yang mandiri tanpa bergantung pada platform pemakai servis. Lebih lanjut dikatakan bahwa web servis adalah cara tepat untuk memungkinkan sistem yang ada untuk beroperasi dan berkembang bersama aplikasi yang baru. Adapun komponen pendukung layanan web servis menurut edison & Tulenan (2010) adalah :

11 16 Extensible Markup Languange World wide web telah mengubah perkembangan pengembangan perangkat lunak yang pernah ada mulai dari pengaturan tampilan web site menggunakan HTML (Hypertext Markup Languange) hingga pengaturan penyimpanan data dan informasi menggunakan XML (Extensible Markup Languange), Edison & Tulenan sendiri mendefinisikan XML sebagai seperangkat aturan untuk melakukan encoding pada dokumen elektronik, Dengan kata lain XML adalah sebuah bahasa yang universal yang menyatukan dan digunakan untuk berkomunikasi dan bertukar informasi sehingga web servis menggunakan layanan ini untuk berbagi proses distribusi meskipun dalam sebuah sistem yang majemuk. Simple Acces Object Protocol (SOAP) Menurut Edison dan Tulenan (2010) SOAP adalah sebuah protokol untuk bertukar informasi dalam arsitektur sistem yang terdistribusi, protokol ini berbasis XML Web Service Description Language Web Service Description Language adalah bahasa berbasis xml yang fungsinya mendeskripsikan web servis dan cara mengaksesnya (Edison & Tulenan 2010). Lebih lanjut dijelaskan bahwa WSDL juga menggambarkan informasi yang detail mengenai web servis dan menjelaskan metode juga parameter yang tersedia. Universal Description, Discovery and Integration

12 17 UDDI adalah sebuah layanan direktori yang berfungsi untuk mendaftarkan, menyimpan dan mencari web servis yang tersedia, UDDI juga memungkinkan service publisher untuk mempublikasi servis juga saling berinteraksi satu dengan lainnya (Edison & Tulenan 2010) 2.7 Unified Modelling Languange Menurut Podeswa (2010) UML atau Unified Modelling Languange adalah suatu bahasa pemodelan yang digunakan secara luas untuk menggambungkan konsep Object Oriented, lebih lanjut dijelaskan bahwa standar-standar UML adalah mencakup terminologi dan diagram. Booch dkk (2007) secara garis besar membagi jenis diagram UML dalam dua kelompok yaitu : Struktur diagram Behavior diagram Struktur diagram sendiri terdiri dari : Package Diagram Component Diagram Deployment Diagram Object Diagram Composite Structure Diagram Sedangkan Behavior Diagram terdiri dari : Use Case Diagram Activity Diagram

13 18 State Machine Diagram Interaction Diagram ( interaction diagram dapat dibagi lagi menjadi) o Sequence Diagram o Communication Diagram o Interaction Overview Diagram o Timing Diagram 2.8 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Rumah Sakit Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta pada awalnya berasal dari PHC (Port Health Centre) yang didirikan pada tahun 1968 oleh PN Pelabuhan yang berlokasi di Jalan Sunter II Tanjung Priok dengan tujuan untuk pelayanan kesehatan pegawai dan keluarganya. Pada tahun 1972 dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut No.BK.4/1/11 tanggal 20 Desember 1971 Rumah Sakit Pelayaran yang berlokasi di Jalan Enggano No.10 Tanjung Priok digabungkan dan menjadi salah satu unit dari PHC. Sejak saat itu kegiatan PHC semakin meningkat dan pada tahun 1977 PHC Tanjung Priok melakukan pengembangan dengan membangun gedung yang lebih luas +/ m2 yang berlokasi di jalan Kramat Jaya Kelurahan Tugu Utara Jakarta Utara. Pada tanggal 20 Mei 1978 diresmikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan nama "Rumah Sakit Pelabuhan Tanjung Priok".

14 19 Pada tahun 1984 PN Pelabuhan berubah status menjadi Perum (Perusahaan Umum) Pelabuhan II dan nama RS Pelabuhan Tanjung Priok ikut dirubah menjadi "Rumah Sakit Perum Perlabuhan II". Status Rumah Sakit masih merupakan unit operasional dari Perum Pelabuhan II dengan fungsi meningkatkan derajat kesehatan pegawai dan keluarga pegawai Perum Pelabuhan II dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum. Dalam upaya meningkatkan pemasaran kepada masyarakat umum dan menghilangkan kesan bahwa Rumah Sakit ini hanya melayani pegawai Perum Pelabuhan II, maka pada tanggal 15 Desember 1986 Rumah Sakit Perum Pelabuhan II diubah nama menjadi "Rumah Sakit Tugu Perum Pelabuhan II". Pada tanggal 1 Desember 1992 Perum Pelabuhan II beralih status menjadi PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia II dan dalam perkembangannya Manajemen menetapkan bahwa Rumah Sakit yang ada dalam lingkungan PT.(Persero) Pelabuhan Indoensia II dipisahkan dari Perusahaan Induknya agar bisa mandiri dan berkembang secara profesional, maka berdasarkan keputusan RUPS PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia II tahun 1998 dan akta Notaris Ny.Nelly Elsye Tahamata No.2 tahun 1999 secara resmi berdirilah PT.Rumah Sakit Pelabuhan dan nama Rumah Sakit Tugu Perum Pelabuhan II diubah menjadi "Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta" yang merupakan salah satu Rumah Sakit dibawah PT.Rumah Sakit Pelabuhan. Sejak saat itu sosialisasi kepada masyarakat umum terus ditingkatkan, sehingga kunjungan pasien umum terus meningkat secara signifikan dan Rumah Sakit

15 20 Pelabuhan Jakarta telah dikenal oleh masyarakat luas dan merupakan salah satu Rumah Sakit yang menjadi tujuan bagi masyarakat sekitar untuk berobat Bisnis Unit Adapun jenis layanan yang diberikan oleh Rumah Sakit adalah meliputi berbagai unit dibawah ini : A. Pelayanan (24 jam) : Instalasi Gawat Darurat Pelayanan Ambulance Kamar Operasi Intesive Care Unit Radiologi Laboratorium Farmasi B. Pelayanan Rawat Jalan : Klinik Umum Klinik Gigi & Mulut Klinik Orthodontie dan Bedah Mulut Klinik Ibu & Anak Klinik Spesialis Anak Klinik Spesialis Penyakit Dalam Klinik Spesialis Jantung

16 21 Klinik Spesialis Kebidanan & Kandungan Klinik Spesialis Bedah Syaraf Klinik Spesialis Bedah Plastik Klinik Spesialis Bedah Umum Klinik Spesialis Bedah Tulang Klinik Spesialis Syaraf Klinik Spesialis Jiwa Klinik Spesialis Kulit & Kelamin Klinik Spesialis Mata Klinik Spesialis Paru/Asma Klinik Spesialis THT Klinik Psikologi Klinik Gizi Unit Haemodialisa (Cuci Darah) Kapasitas : 4 Unit mesin dan memberikan pelayanan setiap hari Medical Chek Up untuk umum dan Khusus Pelaut. Fisiotherapi Diagnostik C. Unit Rawat Inap

17 Struktur Organisasi Gambar 2.2 Struktur Organisasi RSP

PENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI

PENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI Media Informatika Vol. 9 No. 1 (2010) PENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI Ana Hadiana Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung

Lebih terperinci

WEB SERVICES. Sistem terdistribusi week 12

WEB SERVICES. Sistem terdistribusi week 12 WEB SERVICES Sistem terdistribusi week 12 Outline Kegunaan web service Sejarah bahasa pemrograman Perusahaan pengusul web service Arsitektur web service Keuntungan & kekurangan wes service Kegunaan web

Lebih terperinci

INTEGRASI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT BERBASIS PENERAPAN SOA

INTEGRASI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT BERBASIS PENERAPAN SOA Media Informatika Vol. 11 No. 1 (2012) INTEGRASI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT BERBASIS PENERAPAN SOA Ana Hadiana Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda no. 96 Bandung

Lebih terperinci

Web Services merupakan salah satu bentuk implementasi dari arsitektur model aplikasi N-Tier yang berorientasi layanan. Perbedaan Web Services dengan

Web Services merupakan salah satu bentuk implementasi dari arsitektur model aplikasi N-Tier yang berorientasi layanan. Perbedaan Web Services dengan Overview Web Service (sebagai software) adalah sebuah sistem didesain untuk mendukung mesin interoperabilitas untuk berinteraksi dalam jaringan. Seringnya Web service hanya berupa application programming

Lebih terperinci

BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA

BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA Dengan melakukan penelusuran evolusi pola-pola integrasi, maka dapat ditunjukkan bahwa SOA merupakan teknik integrasi yang dibangun berdasarkan teknologi

Lebih terperinci

Arsitektur Web Service Web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu: 1. Service Requester (peminta layanan)

Arsitektur Web Service Web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu: 1. Service Requester (peminta layanan) 1. Pengenalan Web Service Definisi Web Service Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan. Web service

Lebih terperinci

By : Agung surya permana ( )

By : Agung surya permana ( ) By : Agung surya permana (5108100504) Latar belakang Rumusan masalah Permasalahan yang diangkat dalam menyelesaikan tugas akhir ini adalah: Bagaimana mengimplementasikan metode arsitektur SOA dari hasil

Lebih terperinci

komprehensip dan menjadi rujukan bagi rumah sakit PKU Muhammadiyah di

komprehensip dan menjadi rujukan bagi rumah sakit PKU Muhammadiyah di BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Profil Perusahaan PKU Muhammadiyah Temanggung RSU PKU Muhammadiyah Temanggung didirikan pada 12 Oktober 1989 atau 12 Rabiul Awal 1409 H. Lokasi dari rumah sakit ini sendiri adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengolahan data dan penyebaran informasi menjadi kurang efektif dan efisien, apabila sumber informasi dalam bentuk kertas yang statis atau mengandalkan daya ingat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple,

BAB II LANDASAN TEORI. Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Basis Data Terdistribusi Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple, database yang saling berkaitan secara logik yang didistribusikan melalui

Lebih terperinci

WEB SERVICE Pembayaran Uang Kuliah Online. dengan PHP dan SOAP WSDL. Roki Aditama CV. LOKOMEDIA

WEB SERVICE Pembayaran Uang Kuliah Online. dengan PHP dan SOAP WSDL. Roki Aditama CV. LOKOMEDIA WEB SERVICE Pembayaran Uang Kuliah Online dengan PHP dan SOAP WSDL Roki Aditama CV. LOKOMEDIA WEB SERVICE Pembayaran Uang Kuliah Online dgn PHP dan SOAP WSDL Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Rekayasa Perangkat Lunak Lanjut Pengenalan Web App + Req. Web App Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 Aplikasi

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Service Oriented Architecture (SOA) Konsep Service Oriented 2-1

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Service Oriented Architecture (SOA) Konsep Service Oriented 2-1 BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Service Oriented Architecture (SOA) Saat berbicara mengenai SOA, maka terlebih dahulu harus dilakukan pembahasan mengenai services. Services adalah sebuah fungsi yang terdefinisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini. 2.1 Web Service Web Service adalah sekumpulan application logic beserta objek-objek dan method-method yang dimilikinya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Studio Tugas Akhir (TA) merupakan bagian di Program Studi S1 Ilmu Komputer FMIPA USU yang berperan dalam proses administrasi tugas akhir mahasiswa. Studio TA menangani

Lebih terperinci

SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA)

SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA) Implemented using Web Services SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA) Oleh: Ahmad Syauqi Ahsan 1 TUJUAN Mengerti konsep dasar dari Service Oriented Architecture (SOA). Memahami manfaat SOA. Mengerti kapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Tabel 1.1 Jumlah mahasiswa STMIK AMIKOM Purwokerto

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Tabel 1.1 Jumlah mahasiswa STMIK AMIKOM Purwokerto BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan STMIK AMIKOM Purwokerto merupakan perguruan tinggi komputer yang memiliki 2 program studi unggulan, yaitu program studi sistem informasi dan teknik

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

BAB II. KAJIAN PUSTAKA BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Rapor Rapor berasal dari kata dasar report yang berarti laporan. Rapor merupakan laporan hasil dari suatu kegiatan yang disusun secara benar. Materi yang dilaporkan dalam hal

Lebih terperinci

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA Bab II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian penulis, aplikasi distribusi penjualan barang sudah ada. Dari aplikasi yang sudah ada tersebut penulis ingin mengembangkan lagi

Lebih terperinci

SEJARAH UML DAN JENISNYA

SEJARAH UML DAN JENISNYA SEJARAH UML DAN JENISNYA Elya Hestika Asiyah e.hestika@yahoo.com :: http://penulis.com Abstrak UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sampai saat ini dengan terus dikembangkannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sampai saat ini dengan terus dikembangkannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sampai saat ini dengan terus dikembangkannya teknologi-teknologi yang mendukungnya. Salah satu teknologi yang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI WEB SERVICE PADA. ORIENTED ARCHITECTURE (SOA) (Studi kasus : PT. Smeva Holiday) TUGAS AKHIR

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI WEB SERVICE PADA. ORIENTED ARCHITECTURE (SOA) (Studi kasus : PT. Smeva Holiday) TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI TEKNOLOGI WEB SERVICE PADA APLIKASI e-tourism BERBASIS SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA) (Studi kasus : PT. Smeva Holiday) TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT BERBASIS SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE PADA RUMAH SAKIT PELABUHAN JAKARTA. Laporan Teknis

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT BERBASIS SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE PADA RUMAH SAKIT PELABUHAN JAKARTA. Laporan Teknis PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT BERBASIS SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE PADA RUMAH SAKIT PELABUHAN JAKARTA Oktavian Abraham, Muwasiq M. Noor Laporan Teknis Jakarta, 29 Maret 2014 Menyetujui : Pembimbing

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. Unit informasi digital yang terdapat pada halaman web. Pihak yang menyediakan layanan. Pihak yang membutuhkan layanan

DAFTAR ISTILAH. Unit informasi digital yang terdapat pada halaman web. Pihak yang menyediakan layanan. Pihak yang membutuhkan layanan DAFTAR TABEL Tabel III-1 Fase dan Deliverables UP dalam Tugas Akhir... III-1 Tabel III-2 Fitur Joomla... III-2 Tabel III-3 Fitur Drupal... III-3 Tabel III-4 Identifikasi Web Service... III-5 Tabel III-5

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. adalah sebuah model arsitektur yang mendukung service orientation (John

BAB II LANDASAN TEORI. adalah sebuah model arsitektur yang mendukung service orientation (John BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Service Oriented Architecture Definisi Service Orientation Architecture (SOA) menurut Open Group adalah sebuah model arsitektur yang mendukung service orientation (John Erickson,

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bermanfaat guna mendukung pengambilan keputusan secara tepat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bermanfaat guna mendukung pengambilan keputusan secara tepat dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi yang pesat khususnya di bidang teknologi komunikasi dan informasi membawa perubahan yang besar di berbagai bidang kehidupan. Dalam kemajuan teknologi,

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI REKAM MEDIS BERBASIS MOBILE

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI REKAM MEDIS BERBASIS MOBILE PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI REKAM MEDIS BERBASIS MOBILE Ida Bagus Made Mahendra, Ida Bagus Gede Dwidasmara, Putu Praba Santika Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas MIPA, Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1. BAB 1 Pendahuluan PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berbagai bidang pengelolaan data dan informasi yang baik dengan bantuan teknologi informasi semakin dibutuhkan. Salah satu bidang yang dapat

Lebih terperinci

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering BPR Tahap 1 (Persiapan) Telaahan Business Process Reengineering (BPR) Tahap 1 - Persiapan Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering Apa yang

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK APLIKASI PELAYANAN KESEHATAN BERBASIS SERVICE-ORIENTED ARCHITECTURE

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK APLIKASI PELAYANAN KESEHATAN BERBASIS SERVICE-ORIENTED ARCHITECTURE RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK APLIKASI PELAYANAN KESEHATAN BERBASIS SERVICE-ORIENTED ARCHITECTURE Sarwosri 1, Farah Naja 2 1,2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 1173 Tahun 2004 Tentang Rumah Sakit Gigi. dan Mulut (RSGM) pasal 1 ayat 1, RSGM adalah sarana pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 1173 Tahun 2004 Tentang Rumah Sakit Gigi. dan Mulut (RSGM) pasal 1 ayat 1, RSGM adalah sarana pelayanan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat 1 Tentang Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

Lebih terperinci

3.1 Arsitektur Web Service

3.1 Arsitektur Web Service BAB 3 Web Service Seperti telah dijelaskan sebelumnya, SOA terdiri atas sekumpulan layanan. Menurut Luthria et al, (2009), jika layanan mencerminkan fungsi bisnis di dalam model komputasi berbasis layanan,

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI Oleh : MEILINA DYAH EKAWATI K 100 050 204 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Firewall & WEB SERVICE

Firewall & WEB SERVICE Firewall & WEB SERVICE Definisi Firewall Umumnya ditempatkan pada batas network untuk membangun batas pinggir keamanan (security). Firewall digunakan untuk melindungi internal network dari eksternal yang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI WEB SERVICE PADA SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN WEB SERVICE

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI WEB SERVICE PADA SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN WEB SERVICE IMPLEMENTASI TEKNOLOGI WEB SERVICE PADA SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN WEB SERVICE Miftahur Rohmah 4114080 Prodi Sistem Informasi Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang 2017

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa:

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa: BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data, sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa: Objek penelitian

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arsitektur Perangkat Lunak Arsitektur perangkat lunak adalah sekumpulan pernyataan yang menggambarkan komponen perangkat lunak dan fungsi-fungsi yang ada pada komponen tersebut.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengubah pola hidup dan perilaku masyarakat dalam melaksanakan kegiatannya seharihari,

BAB 1 PENDAHULUAN. mengubah pola hidup dan perilaku masyarakat dalam melaksanakan kegiatannya seharihari, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dan informasi yang semakin canggih dan semakin murah telah mengubah pola hidup dan perilaku masyarakat dalam melaksanakan kegiatannya seharihari, terutama

Lebih terperinci

Implementasi Service-Oriented Architecture dengan Web Service untuk Aplikasi Informasi Akademik

Implementasi Service-Oriented Architecture dengan Web Service untuk Aplikasi Informasi Akademik 1 Implementasi Service-Oriented Architecture dengan Web Service untuk Aplikasi Informasi Akademik F Kapojos, H.F. Wowor, A.M. Rumagit, A.P.R Wowor. Abstrak Service Oriented Architecture (SOA) suatu teknologi

Lebih terperinci

Unified Modelling Language (UML)

Unified Modelling Language (UML) Unified Modelling Language (UML) Tatik yuniati Abstrak Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem

Lebih terperinci

Pemrograman Aplikasi Berbasis Sistem Komputer. KTP Online. Nama : Andreas NIM : Departemen Teknologi Informasi

Pemrograman Aplikasi Berbasis Sistem Komputer. KTP Online. Nama : Andreas NIM : Departemen Teknologi Informasi Pemrograman Aplikasi Berbasis Sistem Komputer KTP Online Nama : Andreas NIM : 1313004 Departemen Teknologi Informasi INSTITUT TEKNOLOGI HARAPAN BANGSA 2014 Kata Pengantar Puji Syukur kepada Tuhan karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem terkomputerisasi saat ini telah menjadi kebutuhan vital dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sistem terkomputerisasi saat ini telah menjadi kebutuhan vital dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem terkomputerisasi saat ini telah menjadi kebutuhan vital dalam berbagai bidang untuk meningkatkan kinerja dan mendapatkan hasil yang efektif dan akurat. Sistem

Lebih terperinci

Web Service. Asep Herman Suyanto

Web Service. Asep Herman Suyanto Web Service Asep Herman Suyanto info@bambutechno.com http://www.bambutechno.com Web service adalah sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interaksi yang bisa beroperasi machine-to-machine

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi internet yang pesat saat ini memudahkan berbagai macam informasi dapat diperoleh di mana saja dan kapan saja. Situs-situs yang menyediakan informasi

Lebih terperinci

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT 1. Mewujudkan kualitas pelayanan paripurna yang prima dengan mengutamakan keselamatan pasien dan berfokus pada kepuasan pelanggan. 2.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak organisasi, perusahaan, dan universitas yang masih menerapkan komputasi yang terpisah. Akibatnya banyak bagian atau departemen dari badan-badan yang

Lebih terperinci

Pendahuluan Tinjauan Pustaka Service Oriented Architecture (SOA)

Pendahuluan Tinjauan Pustaka Service Oriented Architecture (SOA) 1. Pendahuluan Teknologi informasi dapat digunakan untuk membantu dalam peningkatan kinerja suatu bisnis atau organisasi. Untuk mengoptimalkan proses bisnisnya, perusahaan memanfaatkan teknologi informasi

Lebih terperinci

II.3.5 Statechart Diagram... II-14 II.3.6 Activity Diagram... II-15 II.3.7 Component Diagram... II-16 II.3.8 Deployment Diagram... II-16 II.3.

II.3.5 Statechart Diagram... II-14 II.3.6 Activity Diagram... II-15 II.3.7 Component Diagram... II-16 II.3.8 Deployment Diagram... II-16 II.3. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN... iii ABSTRAK... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini rumah sakit telah menjadi institusi pelayanan dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini rumah sakit telah menjadi institusi pelayanan dengan tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini rumah sakit telah menjadi institusi pelayanan dengan tingkat kompleksitas yang sangat tinggi adapun kompleksitas yang tercipta disebabkan oleh sektor pelayanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau dianggap yang dikumpulkan (Hasan, 2009, p16), tetapi banyak data yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. BAB II LANDASAN TEORI Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa pelayanan kesehatan seperti rumah sakit untuk memberikan informasi, fasilitas

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa pelayanan kesehatan seperti rumah sakit untuk memberikan informasi, fasilitas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat, maka semakin meningkatnya pula tuntutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah sakit adalah instusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah sakit adalah instusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah instusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERGUDANGAN DI CV. GRAHA EKSOTIKA BERBASIS WEB SERVICE

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERGUDANGAN DI CV. GRAHA EKSOTIKA BERBASIS WEB SERVICE 18 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERGUDANGAN DI CV. GRAHA EKSOTIKA BERBASIS WEB SERVICE Mukhsinta Dewi Larasati 1, Dyah Ayu Irawati 2, Arief Prasetyo 3 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN (STUDI KASUS RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH PALEMBANG)

APLIKASI SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN (STUDI KASUS RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH PALEMBANG) APLIKASI SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN (STUDI KASUS RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH PALEMBANG) M.Agustiawan, Andri Wijaya Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Teknik Musi Jl. Bangau

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Sistem Informasi, Rekam Medis, Gunung Jati Cirebon. vii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK. Kata Kunci: Sistem Informasi, Rekam Medis, Gunung Jati Cirebon. vii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati merupakan salah satu instansi pemerintah di bidang kesehatan, khususnya untuk wilayah kotamadya Cirebon. Pada RSUD Gunung jati penerapan teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. 2 Bab 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. 2 Bab 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2 Bab 2 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian yang membahas mengenai rekam medik pernah dilakukan oleh Widya Teknika (2014). Aplikasi yang dibangun yaitu aplikasi rekam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, aplikasi dan platform yang digunakan oleh departemen-departemen dan unit pendukung pada perguruan tinggi menjadi beragam.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berikut merupakan desain penelitian yang akan digunakan pada proses penelitian penerapan Hidden Markov Models : 40 Studi Literatur dan Kepustakaan Rumusan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut McLeod dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem adalah. Menurut Lucas dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem sebagai suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut McLeod dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem adalah. Menurut Lucas dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem sebagai suatu BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Terdapat beberapa pengertian sistem menurut beberapa ahli yang diantaranya sebagai berikut: Menurut McLeod dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem adalah sekelompok

Lebih terperinci

BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN. dengan Type Madya.Kapasitas Rawat Inap 270 Bed. Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut :

BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN. dengan Type Madya.Kapasitas Rawat Inap 270 Bed. Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut : BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN A. Sejarah Ringkas Rumah Sakit Martha Friska berdiri sejak tanggal 2 Maret 1981 beralamat di jalan Komodor Laut Yos Sudarso No. 91 Medan, Sumatera Utara.Dengan status

Lebih terperinci

SISTEM TERDISTRIBUSI UNTUK SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN WEB SERVICE

SISTEM TERDISTRIBUSI UNTUK SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN WEB SERVICE SISTEM TERDISTRIBUSI UNTUK SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN WEB SERVICE OLEH - Nur Adi Hidayanto - Puji Tri Haryono - Yogi Purnomo Putra Kelas TI 12 C Dosen Pengampu : S.Samsugi, S.Kom.,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem lain. Dalam hal tersebut, database yang tersebar di suatu instansi atau

BAB I PENDAHULUAN. sistem lain. Dalam hal tersebut, database yang tersebar di suatu instansi atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, berbagai sistem yang berada di suatu instansi atau perusahaan dimungkinkan untuk saling berkomunikasi, dalam

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : voucher elektronik SMS (Short Message Service)

ABSTRAK. Kata kunci : voucher elektronik SMS (Short Message Service) ABSTRAK Pada saat ini penulis melihat banyak distributor voucher elektronik mengalami kesulitan dalam menganalisa dan mendokumentasikan transaksi voucher elektronik yang sudah dilakukan. Perkembangan fitur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Bandung dalam melakukan. manual yaitu dengan menggunakan dokumen. Hal ini mengakibatkan layanan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Bandung dalam melakukan. manual yaitu dengan menggunakan dokumen. Hal ini mengakibatkan layanan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Bandung dalam melakukan pengolahan data dan informasi pasien sampai saat ini masih menggunakan sistem manual yaitu dengan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota BAB II PROFIL PERUSAHAAN A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi mulai dibangun oleh anggota Dewan Perwakilan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Information Technology Infrastructure Library (ITIL) Framework Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA Information Technology Infrastructure Library (ITIL) Framework Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian 2 sebanyak 92% pada incident bisnis kritis pada tahun 2003. Dari beberapa fakta di atas terbukti bahwa ITIL framework dapat memberikan solusi penanganan incident di perusahaan. Pada penelitian ini, ITIL

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. membahas tentang ilmu yang terkait dalam permasalahan tersebut.

BAB III PERANCANGAN SISTEM. membahas tentang ilmu yang terkait dalam permasalahan tersebut. BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Landasan Teori Landasan teori digunakan untuk menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi landasan teori mengenai hal-hal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 19 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Konsep Dasar Sistem Informasi II.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hartini (2006), sistem dapat didefinisikan dengan dua buah sudut pandang. Yang pertama adalah melihat suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pelayanan publik dewasa ini semakin mendapat tekanan dari

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pelayanan publik dewasa ini semakin mendapat tekanan dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi pelayanan publik dewasa ini semakin mendapat tekanan dari berbagai pihak di kalangan masyarakat. Tuntutan masyarakat semakin tinggi sejalan dengan

Lebih terperinci

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh Review Rekayasa Perangkat Lunak Nisa ul Hafidhoh nisa@dsn.dinus.ac.id Software Process Sekumpulan aktivitas, aksi dan tugas yang dilakukan untuk mengembangkan PL Aktivitas untuk mencapai tujuan umum (komunikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS. 3.1 Model Penerapan BPM pada SOA III-1

BAB III ANALISIS. 3.1 Model Penerapan BPM pada SOA III-1 BAB III ANALISIS 3.1 Model Penerapan BPM pada SOA Penerapan proses BPM pada sebuah organisasi akan mengakibatkan sistem yang digunakan terus berubah untuk mencapai proses bisnis yang lebih efisien dan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS METODE

BAB 3 ANALISIS METODE BAB 3 ANALISIS METODE 3.1 Analisis Pembangunan Aplikasi SOA dengan SOAD dan Aplikasi SOA adalah aplikasi yang menggunakan konsep service-oriented dalam pembangunan dan penggunaan aplikasi. Penggunaan konsep

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. landasan teori yang digunakan akan dijelaskan di bawah ini.

BAB II LANDASAN TEORI. landasan teori yang digunakan akan dijelaskan di bawah ini. BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan panduan untuk menemukan solusi pemecah masalah yang sedang dihadapi. Pada bab ini akan dikemukakan landasan teori yang terkait dengan permasalahan untuk mendukung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sistem dan pencarian dokumen dengan memanfaatkan web service pada sistem yang berbeda sebagai sumber data dan index yang telah dibuat dapat

Lebih terperinci

Web Services Penilaian pada Sistem Informasi Akademik (Studi Kasus : FMIPA Unmul) Lina Yahdiyani Inayatuzzahrah

Web Services Penilaian pada Sistem Informasi Akademik (Studi Kasus : FMIPA Unmul) Lina Yahdiyani Inayatuzzahrah Web Services Penilaian pada Sistem Informasi Akademik (Studi Kasus : FMIPA Unmul) Lina Yahdiyani Inayatuzzahrah 1107055052 BAB 1 Pendahuluan 1 Latar Belakang 2 Rumusan Masalah 3 Batasan Masalah 4 Tujuan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang)

Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang) Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang) Ahmad Fauzi Fakultas ilmu Komputer, Universitas Singaperbangsa Karawang ahmad.fauzi@staff.unsika.ac.id Abstrak Sekolah memiliki

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. domain & Web Hosting. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. domain & Web Hosting. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan, BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan objek penelitian pada Qwords.com perusahaan penyedia jasa layanan Web Hosting (Web Hosting Provider) yang melayani registrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam suatu organisasi. Fungsi sistem informasi menurut Bodnar dan Hopwood adalah untuk mentransformasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjang jalannya operasi-operasi demi tercapainya tujuan yang diinginkan

BAB I PENDAHULUAN. menunjang jalannya operasi-operasi demi tercapainya tujuan yang diinginkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berkembangnya usaha-usaha perdagangan yang sangat pesat pada saat ini menjadikan informasi sebagai hal yang sangat penting peranannya dalam menunjang jalannya operasi-operasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada era globalisasi saat ini, teknologi informasi telah digunakan oleh hampir semua bidang perekonomian di Indonesia. Persaingan bisnis yang cukup ketat mengharuskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya usaha-usaha perdagangan yang sangat pesat pada saat

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya usaha-usaha perdagangan yang sangat pesat pada saat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berkembangnya usaha-usaha perdagangan yang sangat pesat pada saat ini menjadikan informasi sebagai hal yang sangat penting peranannya dalam menunjang jalannya operasi-operasi

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tinjauan pustaka yang digunakan dalam pemodelan Customer Relationship Management. Adapun teori yang akan dijelaskan antara lain adalah Customer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengambil keputusan. Data Warehouse sebagai sarana pengambilan keputusan, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pengambil keputusan. Data Warehouse sebagai sarana pengambilan keputusan, merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 Dalam menentukan dan mengambil suatu keputusan pada suatu perusahaan atau instansi diperlukan data-data yang diolah menjadi suatu informasi yang berguna bagi

Lebih terperinci

PERANCANGAN WEB KORAN PELAJAR YOGYAKARTA BERBASIS WEB SERVICE SOAP DAN CSS FRAMEWORK FOUNDATION 4 NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN WEB KORAN PELAJAR YOGYAKARTA BERBASIS WEB SERVICE SOAP DAN CSS FRAMEWORK FOUNDATION 4 NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN WEB KORAN PELAJAR YOGYAKARTA BERBASIS WEB SERVICE SOAP DAN CSS FRAMEWORK FOUNDATION 4 NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Saddam Habibie 10.11.4067 Kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan. Web service digunakan

Lebih terperinci

Bab III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan ala penelitian berupa perangkat keras

Bab III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan ala penelitian berupa perangkat keras Bab III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Pada penelitian ini menggunakan ala penelitian berupa perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu: a. Perangkat keras 1. Processor Intel Core

Lebih terperinci

Perbedaan jenis pelayanan pada:

Perbedaan jenis pelayanan pada: APLIKASI MANAJEMEN DI RUMAH SAKIT OLEH : LELI F. MAHARANI S. 081121039 MARINADIAH 081121015 MURNIATY 081121037 MELDA 081121044 MASDARIAH 081121031 SARMA JULITA 071101116 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kecepatan proses transaksi menjadi sebuah standar bagi sebuah perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Proses transaksi menjadi sebuah kelemahan ketika proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pertama Kedua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pertama Kedua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memicu banyak kalangan dalam mencari alternatif dan pemecahan masalah di bidang teknologi sistem informasi.

Lebih terperinci

BAB 1 Perkembangan Web Service

BAB 1 Perkembangan Web Service BAB 1 Perkembangan Web Service Service Oriented Architecture (SOA) (McGovern dkk, 2003) merupakan paradigma yang baru muncul untuk aplikasi terdistribusi dan pemrosesan e-business yang berasal dari pemrograman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan e-gov merupakan suatu konsep penyelenggaraan pemerintahan yang memfokuskan pada kepentingan warga negara terkait untuk pemberian layanan dan administrasi

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Pemodelan Bobot Mata Kuliah : 3 Sks GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Mata Kuliah : Unified Modelling Language; Use Case Diagram; Class Diagram dan Object Diagram; Activity

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan XML (Extensible Markup Language) merupakan salah satu teknologi standar yang diterapkan pada suatu layanan sistem informasi berbasis Web. Teknologi ini dikembangkan oleh

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam e-learning terutama yang berbasis web, terdapat dua konsep belajar yang berbeda, yaitu Virtual Learning Environment (VLE) dan Personal Learning Environment

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Adapun beberapa penelitian terdahulu mengenai penelitian aplikasi apotek. Hendra Vika (2010) Perancagan Aplikasi Pengelolaan Apotek dan Pengobatan yang

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Nama :Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala. Alamat :Jl.Dr. Sitanala No.99 Tangerang 15001

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Nama :Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala. Alamat :Jl.Dr. Sitanala No.99 Tangerang 15001 BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. ObyekPenelitian Nama :Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala Slogan Perusahaan :Melayani dengan Ramah, Sabar, Kasih, Sayang Alamat :Jl.Dr. Sitanala No.99 Tangerang 15001 Telp :(021)

Lebih terperinci