LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G Nomor 1 Tahun 1982 Seri B

Transkripsi

1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G Nomor 1 Tahun 1982 Seri B PERATURAN DAERAH KABUPATEN TINGKAT II SUMEDANG Nomor : 5 Tahun 1980 TENTANG DISPENSASI PEMAKAIAN JALAN-JALAN PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II SUMEDANG. Menimbang : 1. Bahwa jalan merupakan program perhubungan yang cukup vital untuk menunjang pembangunan di segala bidang. 2. Bahwa di dalam penggunaan jalan tersebut di samping merupakan aspek positif yang mengakibatkan hal-hal yang perlu mendapat perhatian di dalam penggunaannya terutama harus di sesuaikan denganm daya tahan jalan/jembatan, dan dilain pihak tidak menganggu kelancaran roda perekonomian pada khususnya. 3. Bahwa dalam rangka usaha preventif agar jalan-jalan yang pemelihaannya menjadi tanggung jawap Pemerintah Daerah. Terpelihara dengan baik dan dapat di pergunakan dengan lancar, maka dipandang perlu adanya penerbitan terhadap kendaran yang mempergunakan jalan tersebut. 4. Bahwa berhubungan dengan hal tersebut perlu adanya ketentuan yang mengatur dispensasi penggunaan jalan-jalan Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang.

2 Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950, tentang Pembentukan Daerah Kabupaten dalam Wilayah Propinsi Jawa Barat. 2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974, tentang pokok-pokok Pemerintahan di Daerah. 3. Undang-undang Nomor 12 Drt Tahun 1974, tentang Peraturan Umum Retribusi Daerah. 4. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1965, tentang Lalu Lintas dan Angkatan jalan Daerah. 5. Peraturan Pemerintah tanggal 15 Agustus 1936 (LN Tahun 1936 Nomor 451), tentang Lalu Lintas Jalan (PPL) sebagaimana di ubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1974, tentang Bentuk Peraturan Daerah. 7. Instruksi Menteri dalam Negeri Nomor 11 Tahun 1969, tentang Penerbitan Pungutan Daerah. 8. Peraturan Tata tertib DPRD Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 13/Kpts/DPRD/Smd/1978 tanggal 26 Agustus DENGAN PERSETUJUAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG Menetapkan : M E M U T U S K A N PERATURAN DARAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG TENTANG DISPENSASI PEMAKAIAN JALAN- JALAN PEMERINTAH KABUPATEN TINGKAT II SUMEDANG.

3 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang di maksud dengan : a. Daerah adalah Daerah Tingkat II Sumedang. b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang. c. Bupati Kepala Daerah adalah Bupati Kepala Daerah Tingkat II Sumedang. d. DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang. e. Jalan adalah setiap jalan dalam bentuk apapun yang terbuka untuk lalu lintas umum. f. Jalan Kabupaten adalah jalan-jalan yang dikuasi dan dikuasai dan dikelola/di urus oleh Pemerintah Kabupaten Darah Tingkat II Sumedang. g. Kendaraan adalah setiap Kenaraan Bermotor beroda empat yang digerakan oleh peralatan teknik yang ada pada kendaraan itu dan biasanya di pergunakan untuk mengangkut orang atau barang di jalan selain dari pada kendaraan yang berjalan diatas rel. h. Kepala Sub bagian ketertiban adalah kepala sub bagian ketertiban pada bagian pemerintah Sekretariat wilayah/daerah Tingkat II Sumedang. i. Kepala Inspektorat pengawasan adalah Kepala Inspektoratpengawasan Daerah Tingkat II Sumedang. j. Kepala Dinas Pekerjaan Umum adalah kepala Dinas Pekerjaan umum kabupaten Derah Tingkat II Sumedang. k. Kepala dinas Pendapatan adalah Kepala Kepala dinas pendapatan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang.

4 BAB II KELAS-KELAS JALAN. Pasal 2 Jalan-jalan Pemerintahan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang dibagi dalam kelaskelas jalan sebagai berikut : A. Kelas III A : (Maximum 3500 kg ) ; Pasanggrahan Cikaramas. B. Kelas IV : ( Maxsimum 2500 kg ) ; Sumedang Cilengkrang. C. Kelas V : (Maximum 1500 kg) ; 1. Sumedang Citengah. 2. Sumedang Panyindangan. 3. Sumedang Sindang Taman. 4. Tanjungsari Genteng. 5. Warungsimpang Parakanmuncang. 6. Lebakjati Selaawi. 7. Tanjungsari Cijambu. 8. Cipadung Cisepak. 9. Wado Tolengas. 10. Sindangtaman Sukamantri. 11. Cimalaka Cikurubuk. 12. Legok Cikurubuk. 13. Conggeang Ujungjaya. 14. Buahdua Sanca. BAB III KETENTUAN PEMAKAIAN/DISPENSASI JALAN Pasal 3 Jalan-jalan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 Peraturan Daerah ini pemakaian/penggunaan oleh Kendaraan Bermotor harus sesuai dengan kelas jalan yang telah ditetapkan.

5 Pasal 4 Pengecualian terhadap ketentuan pasal 3 di atas dapar di berikan terhadap kendarankendaraan yang mempunyai daya tekanan sumbu jalan satu tingkat lebih tinggi dari Kelas Jalan yang di lalui, dan atau bagi kendaraan-kendaraan yang mempunyai berat kosong di atas 5000 Kg seperti Tanki, Bulldozer, Seroper, mobil derek dan mobil semacamnya yang semata-mata digunakan untuk melayani keperluan pembangunan, menolong kecelakaan dan bencana lainnya setelah mendapat izin Dispensasi pemakaian Jalan dari Bupati Kepala Daerah. Pasal 5 Ijin dispensasi pemakaian Jalan termaksud dalam pasal 4 di atas di keluarkan oleh Bupati setelah mendengar saran dan pertimbangan terlebih dahulu dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum. Pasal 6 Tata cara pemberian pengeluaran Ijin Dispensasi pemakaian jalan dalam Daerah diatur dan di tetapkan oleh Bupati Kepala Daerah. BAB IV BIAYA DISPENSASI PEMAKAIAN JALAN Pasal 7 Bagi setiap Kendaraan yang melalui Jalan Kabupaten dikenakan Retribusi biaya pemakaian jalan apabila kendaraanitu melabihi daya tean sumbu dan kelas jalan dilaluinya. Pasal 8 (1) Besarnya pembayaran biaya Ijin Dispensasi Pemakaian Jalan untuk setiap pemakaian/penggunaan jalan sebagai berikut : - Truk/bis dan kendaraan sejenis Rp. 750,00 - Colt Diesel double Rp. 500,00 - Colt Diesel engkle, mikro bis dan kendaraan sejenis Rp. 300,00

6 (2) Pembayaran termasuk dalam ayat (1) di atas dilakukan kepada petugas yang ditunjuk oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Sumedang dan untuk pembayarannya yang berkepentingan menerima pembayaran yang syah. Pasal 9 (1) Bagi pemakai jalan termaksud dalam pasal 4 dalam Peraturan Daerah ini yang mendapat dispensasi pemakaian jalan dilaksanakan pada tempat-tempat tertentu yang disediakan, kepada mereka akan di berikan tanda karcis biaya dispensasi pemakaian jalan. (2) Hasil pungutan dispensasi jalan sebagaimana di maksud dalam pasal 8 ayat (2) paling lambat tipa enam hari petugas di setorkan ke Kas Daerah Cq. Bank Pembangunan Daerah Cabang Sumeang. BAB V KETENTUAN PIDANA Pasal 10 (1) Pelanggaran terhadap ketentuan Peraturan Daerah ini dapat di kenakan kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp ,00 (seribu rupiah). (2) Tindak pidana yang termaksud dalam ayat (1) pasal ini adalah pelanggaran.

7 BAB VI PENGAWASAN DAN PENYIDIKAN Pasal 11 Pengwasan dan penyidikan terhadap ketentuan Peraturan Daerah ini selain di lakukan oleh petugas sesuai denga peraturan Perundang-undangan yang berlaku juga di lasksanakan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Inspatorat Pengawasan dan Kepala Sub Bagian Ketertiban. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 (1) Peraturan Daerah ini di sebut : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG TENTANG DISPENSASI PEMAKAIAN JALAN JALAN PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG. (2) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka ketentuan-ketentuan yang mengatur Dispensasi pemakaian jalan-jalan Pemerintah Kabupaten Daerah TK. II Sumedang yang bertentangan dengan peraturan daerah ini dinyatakan tidak berlaku. (3) Peraturan daerah ini mulai berlaku sejak tanggal di undangkan. (4) Al-hal belum di atur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang yang menyangkut teknis pelaksanaannya akan di atur kemudian dalam surat keputusan Bupati Kepala Daerah. (5) Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan perundangan Peraturan Daerah ini dalam Lembaran daerah.

8 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG t.t.d, Sumedang, 23 Desember 1980 BUPATI KEPALA DAERAH TK. II SUMEDANG Ketua, t.t.d, ABDURAHMAN (OYO SUTARYO Drs. H. KUSTABDI Peraturan Daerah tersebut di atas, di syahkan oleh Gubernur Kepala daerah Tingkat II Jawa Barat tanggal : 9 September Tahun 1981 Nomor : /SK.1229-Huk/81. TINGKAT II GUBERNUR KEPALA DAERAH JAWA BARAT Ttd, H.A. K U N A E F I DIUNDANGKAN ALAM Lembaran daerah Tingkat II Sumedang Tahun 1982 Nomor : 1 Seri : B SEKRETARIS WILAYAH/DAERAH Ttd ENDANG ACHMAD

9 Penjelasan Umum Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang tetang Dispensasi Pemakaian Jalan Pemerintah Kabupaetn Daerah Tingkat II Sumedang. I. UMUM : Mengenai Dispensasi jalan ini dilatar belakangi oleh berbagai aspek, disatu pihak pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan denga sebaikbaiknya, sedang dilain pihak pemeliharaan dapat dilaksanakan. Dalam kenyataan pemakaian jalan tersebut tidak sesuai dengan kelas. Dalam hal ini mengakibatkan cepat rusaknya jalan tersebut. Untuk menanggulangi masalah ini langkah pertama di tempuh dengan pemasangan portal dengan di berikan kemungkinan untuk dispensasi agar jangan sampai menghambat kelancaran pelaksanaan pembangunan, langakah sekanjutnya mengingat untuk pemeliharaan jalan yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Daeran Tingkat II Sumedang sepanjang kurang lebih 250 Km, memerlukan dana yang cukup besar walaupun ada subsidi dari Pemerintah Tingkat Atas sedangkan dana yang tersedia dalam APBD sangat terbatas sekali. Maka dengan lahirnya Peraturan Daerah ini di harapkan tujuan tersebut dapat tercapai ; di samping tercapainya tertib lalulintas sesuai dengan undang-undang Nomor 3 Tahun 1965 tentang lalulintas dan Angkatan Jalan Raya. II. Penjelasan Pasal demi Pasal : Bab I : KETENTUAN UMUM Pasal 1 : Cukup Jelas Bab II : KELAS-KELAS JALAN Pasal 2 : Cukup Jelas Bab III : KETENTUAN PEMAKAIAN Pasal 3 : Cukup Jelas

10 Pasal 4 : Dispensasi ini di berikan pula kepada pemakai jalan untuk kepentingan umum yag mendesak seperti pertolongan Bencana Alam, Wabah dsb ; juga Kendaraan yang mengangkut untuk kepentingan pertahanan dan kemanan. Pasal 5 : Cukup Jelas Pasal 6 : Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah disesuaikan degan situasi dan kondisi dalam praktek pelaksanaannya sehingga efektof dan efesien. Bab IV : BIAYA PEMAKAIAN JALAN Pasal 7 : Cukup Jelas Pasal 8 (1) : Yang di maksud dengan : - Double ialah Kendaraan Bermotor Truk dan Sejenisnya yang beroda lebih dari empat. - Engkle ialah kendaraan bermotor truk dan sejenisnya yang beroda 4. (2) : Cukup Jelas pasal 9 (1) : Tempat-tempat pungutan akan di tentukan kemudian, melalui Surat Keputusan Bupati. (2) : Cukup Jelas. Bab V : KETENTUAN PIDANA Pasal 10 (1): Cukup Jelas (2) : Cukup Jelas Bab VI : PENGAWASAN DAN PENYIDIKAN Pasal 11 : Cukup Jelas Bab VII : KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 : Cukup Jelas