LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 2 TAHUN : 1986 SERI : B

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 2 TAHUN : 1986 SERI : B"

Devi Kusnadi
7 tahun lalu
Tontonan:

1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 2 TAHUN : 1986 SERI : B PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 3 TAHUN : 1986 TENTANG PUNGUTAN TERHADAP KENDARAAN JENIS BECA DI KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II SUMEDANG Menimbang : a. bahwa Beca merupakan jenis Angkutan Penumpang tidak bermotor dan merupakan salah satu sarana ussha yang masih banyak dipergunakan masyarakat selain itu juga merupakan salah satu lapangan kerja walapun hal ini sudah tidak sesuai dengan kemajuan teknologi. b. bahwa dalam rangka pelaksanaan penertiban angkutan jenis beca khususnya yang menyangkut pungutan-pungutan sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 024/SK.571-Huk/1983 dipandang perlu mengatur beberapa jenis pungutan terhadap Pengusaha Beca baik yang berbentuk Badan Hukum maupun perorangan yang beroprasi di Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang yang ditetapkan dengan peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah ; 2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Barat;

2 3. Undang-undang Nomor 12 Drt Tahun 1957 tentang Peraturan Umum Retribusi Daerah ; 4. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1965 tentang Lalu Lintas dan aturan jalan raya ; 5. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana ; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1974 tentang Bentuk Peraturan Daerah ; 7. Peraturan Menteri Kehakiman Nomor ; M.05-PW Tahun 1984 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengusulan-Pengankatan dan Pemberhentian Penyidik Pegawai Negeri Sipil ; 8. Keputusan Menteri Kehakiman Nomor : M.40-PW Tahun 1984 tentang Wewenang Penyidik Pegawai Negeri Sipil ; 9. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 2 Tahun 1979 tentang Pengaturan Perbecaan di Jawa Barat ; 10. Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 529/Pr.210-Huk/SK/1981 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengeluaran Surat Tanda Nomor Kendaraan Beca (STNK Beca) bagi kendaraan Beca dan Surat Keterangan Ijin Mengemudi Beca (SKIM Beca) bagi Daerah Tingkat II di Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat ; 11. Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor. 532/Pr.210-Huk/SK/1981 tanggal 27 April 1981 tentang Ketentuan-ketentuan Pengujian Kendaraan Beca ; 12. Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 024/SK.571-Huk/1983 tentang Pungutan Daerah atas kendaraan jenis beca. DENGAN PERSETUJUAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG

3 MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG TENTANG PUNGUTAN TERHADAP KENDARAAN JENIS BECA DI KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; b. Pemerintahan Daerah adalah Pemerintahan Kabupaten Tingkat II Sumedang ; c. Bupati Kepala Daerah adalah Bupati Kepala Daerah Tingkat II Sumedang; d. Dinas Pendapatan Daerah adalah Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; e. Bank Pembangunan Daerah adalah Bank Pembangunan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat Cabang Sumedang selaku Kas Daerah ; f. Pemilik Beca adalah orang yang memiliki Beca yang digunakan sendiri ; g. Pengusaha Beca adalah Perorangan atau Badan yang memiliki beberapa Beca yang dijalankan oleh Orang lain dengan disewakan ; h. Beca adalah jeenis angkutan penumpang kendaraan roda tiga tidak bermotor yang dijalankan/ dikayuh dengan tenaga manusia ; i. Pengemudi Beca adalah orang yang mengankut penumpang dengan sarana angkutan penumpang beca yang dijalankan/dikayuh dengan tenaga sendiri dengan maksud memperoleh imbalan maupun tidak ; j. SKIMB adalah Surat Keterangan Ijin Mengemudi Beca yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah sebagai tanda seseorang berhak menjalankan Kendaraan Beca dijalan umum ; k. STNKB adalah Surat Tanda Nomor Kendaraan Beca yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah sebagai bukti Pendaftaran Beca.

4 BAB II. KEWAJIBAN PEMILIK/PENGUSAHA DAN PENGEMUDI BECA. Pasal 2 Setiap Pemilik dan Pengusaha Beca dalam Daerah wajib melengkapi setiap Becanya dengan Surat-surat yang ditentukan sebagai berikut : 1. Surat Tanda Uji Beca (Keuring Beca) 2. Surat Tanda Nomor Kendaraan Beca (STNKB) 3. Surat Ijin Pengusaha Angkutan Beca (SIPAB). Pasal 3 Setiap Pengemudi Beca wajib memiliki SKIMB yang hanya berlaku untuk dan atau didalam Daerah. B A B III SASARAN PENGEMBANGAN DAN BESARNYA RETRIBUSI Pasal 4 Retribusi dikenakan kepada setiap orang atau Badan yang mengusahakan kendaraan jenis Beca yang berada didalam Daearh. Pasal 5 Untuk memperoleh Surat-surat sebagaimana termaksud Pasal 2 dan Pasal 3 Peraturan Daerah ini setiap Pemilik dan Pengusaha Beca diwajibkan untuk membayar Retribusi kepada Pemerintah Daerah. Pasal 6 Besarnya Tarif Retribusi sebagaimana termaksud Pasal 5 Peraturan Daerah ini ditetapkan sebagai berikut : a. Surat Tanda Uji Beca (Keuring Beca) sebesar : Rp.300,00 / 6 (Enam) bulan ; b. Surat Tanda Nomor Kendaraan Beca (STNKB) sebesar : Rp.400,00 / Tahun.

5 c. Surat Ijin Pengusaha Angkutan Beca (SIPAB) sebesar : Rp ,00 / Tahun. d. Surat Keterangan Ijin Mengemudi Beca (SKIMB) sebesar : Rp. 500,00 / Tahun. e. Biaya Leges atas STNKB dan SKIMB masing-masing sebesar : Rp. 150,00 f. Transaksi Penjualan Beca sebesar Rp.300,00 / Beca. B A B IV PELAKSANAAN PUNGUTAN RETRIBUSI Pasal 7 (1) Pelaksanaan pungutan Retribusi sebagaimana termaksud Pasal 6 Peraturan Daerah ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah. (2) Hasil pungutan sebagaimana tersebut ayat (1) Pasal ini disetor kepada Bank Pembangunan daerah selambat - lambatnya 6 (enam) hari seteleh uang diterima serta mengirimkan tindasannya kepada Bagian keuangan dan kepala Inspektorat Wilayah Kabupaten Daerah tingkat II Sumedang. Pasal 8 Untuk kelancaran dalam pelaksanaan tugas dari setiap tindakan diberikan intensif sebesar 5% (lima prosen) dari pendapatan bruto dan merupakan beban dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang. B A B V KETENTUAN PIDANA Pasal 9 (1). Barang siapa yang tidak mematuhi Ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam pasal 7 Peraturan Daerah ini diancam hukuman kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp ,- (lima puluh ribu rupiah). (2). Tindak Pidana dimaksud ayat (1) pasal ini adalah pelanggaran.

6 (3). Penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah ini dilaksanakan oleh Penyidik Umum dan atau Penyidik Pegawai Negeri Sipil. B A B VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai tehnis pelaksanaan akan ditetapkan lebih lanjut oleh Bupati Kepala Daerah. Pasal 11 (1). Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka segala ketentuan yang telah ada sebelumnya dan bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi. (2). Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DATI II SUMEDANG, Ketua, Sumedang 11 januari 1986 BUPATI KEPALA DAERAH TK II SUMEDANG S U M I R A T Drs, S U T A R D J A. Peraturan Daerah ini disyahkan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat dengan Keputusanya tanggal 31 Maret 1986 Nomor : /Kep.434-Huk/1986. GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT TTD Y O G I E SM

7 Diundangkan dalam lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang tanggal 17 April 1986 Nomor : 2 Tahun 1986 Seri B. SEKRETARIS WILAYAH / DAERAH, TTD Drs. DENNY SUGANDI.

8 Penjelasan Umum : Atas Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor : 3 Tahun 1986 tentang Pungutan Kendaraan Jenis Becak di Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang I U M U M : Bahwa dewasa ini kendaraan jenis becak masih banyak dipergunakan sebagai Angkutan Penumpang Umum walaupun hal ini sudah tidak sesuai dengan kemajuan teknologi.. Peningkatan kegiatan sosial ekonomi masyarakat memerlukan jenis angkutan umum yang mudah, praktis dan bisa digunakan jarak dekat memasuki jaringan yang sempit dan tidak terjangkau oleh kendaraan angkutan bermotor. Dengan telah keluarnya Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 2 Tahun 1979 dan petunjuk pelaksanaan tentang Pengaturan Perbecaan di Jawa Barat, untuk secara berangsur-angsur mengurangi becak yang beroprasi di Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang perlu diambil langkah-langkah pemecahannya salah satu jalan diantaranya dengan melaksanakan pungutan-pungutan bagi kendaraan jenis becak tersebut disamping juga untuk meningkatkan pendapatan Daerah, sehingga perlu diatur dengan Peraturan Daerah. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL BAB I : Ketentuan Umum Pasal 1 : Cukup jelas. BAB II : Kewajiban Pemilik / Pengusaha dan Pengemudi Becak Pasal 2 : Untuk memperoleh surat-surat yang diperlukan oleh pengusaha becak disediakan di kantor Pemerintah Kabupaten Sumedang Cq Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II Sumedang. Pasal 3 : Yang dimaksud dengan SKIMB adalah Surat Keterangan Izin Mengemudi Becak. BAB III : Sasaran Pengenaan dan Besarnya Retribusi.

9 Pasal 4 : Cukup jelas. Pasal 5 : Cukup jelas. Pasal 6 : Cukup jelas. BAB IV : Pelaksanaan Pungutan Retribusi. Pasal 7 : Cukup jelas. Pasal 8 : Cukup jelas. BAB V : Ketentuan Pidana Pasal 9 : Cukup jelas BAB VI : Ketentuan Penutup Pasal 10 : Cukup jelas.

dokumen-dokumen yang mirip

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 14 TAHUN 1997 SERI C.2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 14 TAHUN 1997 SERI C.2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 28 TAHUN 1996 TENTANG PENGATURAN BECA DI KABUPATEN