STUDI KORELASI ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KECEMASAN PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR BINUS UNIVERSITY DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN DUNIA KERJA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI KORELASI ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KECEMASAN PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR BINUS UNIVERSITY DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN DUNIA KERJA"

Transkripsi

1 STUDI KORELASI ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KECEMASAN PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR BINUS UNIVERSITY DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN DUNIA KERJA Peter Sugiharto BINUS University, Evi Afifah Hurriyati, S. Si., M. Si BINUS University, Jakarta, Indonesia ABSTRACT This research is done to determine correlation between emotional intelligence and anxiety among BINUS University students in facing work competition. The research subjects are 78 BINUS University students with 16 different majors. This research is conducted with Pearson Correlation based on SPSS v.20. The Pearson Correlation used because the score distribution counts as normal. The statistics shown no correlation between the two variables. The significant score stated more that 0,05. This research concluded with no-correlation found between emotional intelligence and anxiety among BINUS University students in facing wok competition. The research shows that the null hypothesis is accepted. The emotional intelligence in the samples shows 41 people have high emotional intelligence (52,6%). The anxiety is found low on the test subjects. There are 42 people has the low anxiety in facing work competition (53,85). Key: emotional intelligence, anxiety in facing work competition, correlational method ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada atau tidak korelasi antara kecerdasan emosional dengan kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir di BINUS University dalam menghadapi persaingan dunia kerja. Subjek penelitian dari penelitian ini sebanyak 78 orang dari 16 jurusan yang berbeda di BINUS University. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan korelasi Pearson karena hasil distribusi skor yang normal. Hasil uji statistika menunjukan nilai korelasi yang rendah dan nilai signifikansi di atas 0,05. Penelitian ini menunjukan hasil hipotesa null penelitian diterima. Artinya tidak ada korelasi antara kecerdasan emosional dengan kecemasan menghadapi persaingan dunia kerja. Penelitian ini juga mendapatkan nilai norma kecerdasan emosional yang tinggi. Sebanyak 41 orang dari 78 subjek penelitian (52,6%) memiliki nilai kecerdasan emosional yang tinggi. Hasil studi kecemasan terhadap 78 sampel menunjukan sebanyak 42 orang (53,85%) memiliki tingkat kecemasan yang rendah. Kata Kunci: kecemasan menghadapi dunia kerja, kecerdasan emosional, korelasional

2 PENDAHULUAN Latar belakang Masa di mana manusia memasuki masa dewasa disebut dengan emerging adulthood. Istilah Emerging adulthood diartikan sebagai proses dalam menuju kedewasaan karena menurut Arnett (2006) banyak individu yang menyatakan bahwa mereka belum mencapai masa dewasa, tetapi mereka secara lambat berkembang menuju kedewasaan. Masa emerging adulthood ditandai dengan pertumbuhan sempurna secara fisik, psikologis, dan psikososial (Papalia & Feldman, 2012). Pertumbuhan fisik yang sempurna pada masa emerging adulthood ditandai dengan sexual maturation yang dikenal dengan kemampuan seksual yang sudah cukup matang (Papalia & Feldman, 2012). Masa perkembangan emerging adulthood berada pada sekitar umur tahun (Paplia & Feldman, 2012). Masa emerging adulthood ditandai dengan perkembangan kemampuan kognitif yang lebih kompleks. Ada banyak teori yang membahas tentang perkembangan kognitif pada masa perkembangan emerging adulhood. Dalam bukunya Papalia & Feldman (2012), salah satu perkembangan kognitif ini disebut dengan konsep postformal thought. Schaie (dalam Papalia & Feldman, 2012) mengemukakan life-span model of cognitive development yang membagi perkembangan kognitif dalam 7 tahap. Tahap tersebut adalah acquisitive stage, achieving stage, responsible stage, executive stage, reorganizational stage, reintegrative stage, dan legacy-creating stage. Dalam tahap perkembangan Schaie, mahasiswa berada pada tahap perkembangan kognitif ke-2, yaitu tahap achieving stage yang dimulai pada akhir remaja atau awal umur 20 tahun sampai awal umur 30 tahun (Schaie dalam Papalia & Feldman, 2012). Tahap ini didefinisikan oleh Schaie sebagai tahap di mana individu menggunakan apa yang mereka ketahui untuk mencapai tujuan mereka seperti karir dan keluarga. Havighurst (1980) juga mengemukakan bahwa karir adalah salah satu tugas masa perkembangan dewasa awal dari tujuh tugas perkembangan yang dikemukakan olehnya. Mahasiswa tingkat akhir, berada pada masa perkembangan emerging adulthood. Dalam tahap perkembangan emerging adulthood, seperti paparan sebelumnya, mahasiswa memiliki fokus kepada tujuan hidupnya seperti karir dan pekerjaan. Papalia & Feldman (2012) juga memaparkan bahwa individu-individu yang berada pada masa perkembangan emerging adulthood menjadikan karir menjadi salah satu tujuan utamanya. Dalam membahas tugas perkembangan masa emerging adulthood, Papalia & Feldman (2012) mengatakan tingkat pekerjaan menjadi lebih bervariasi dan tidak stabil. Jika individu memiliki gelar yang tidak cukup tinggi, maka tingkat pengangguran akan meningkat. Selain gelar, persaingan dalam dunia kerja semakin meningkat. Dengan jumlah lapangan kerja yang sedikit, banyak orang harus bersaing ketat untuk mendapatkan pekerjaan. Pada tahun 2014 pemerintah memprediksi jumlah pengangguran adalah sebesar 7,24 juta orang (Wirakusuma, 2013). Pengangguran terjadi dalam semua tingkat sosial dan semua tingkat ekonomi. Pengangguran juga menjadi masalah utama pada sarjana dan lulusan S1. Pada tahun 2015, ASEAN akan membuka perdagangan bebas yang dikenal dengan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Dengan peluang ini, hubungan Indonesia dengan Asia Tenggara terbuka luas. Dengan hal ini, lapangan pekerjaan betambah, begitupun juga tenaga kerja dari negeri asing masuk ke Indonesia. Menurut Sri dalam Neraca (2014), dengan persaingan yang lebih sulit, hanya sekitar 10% saja tenaga kerja Indonesia yang berpendidikan. Jumlah ini sama seperti jumlah penduduk Negara Malaysia. Dengan kemampuan serta pendidikan yang lebih baik pada beberapa negara tetangga di Asia Tenggara, tenaga kerja Indonesia memiliki persaingan yang lebih tinggi lagi untuk bersaing pada dunia kerja. BINUS University mempunyai visi A world class university in continous pursuit of innovation and enterprise, menuntut agar satu dari tiga mahasiswa BINUS bekerja dalam sebuah perusahaan multi nasional ataupun menjadi entrepreneur. Persaingan yang ketat dalam dunia kerja dapat menimbulkan kecemasan (Hendrati & Rahayani, 2005). Dalam survey yang dilakukan oleh peneliti, dari 15 orang responden, seluruh responden (100%) menyatakan bahwa mereka merasa cemas. Kecemasan adalah salah satu reaksi emosional yang lebih dari ketakutan (Afolayan, Donald, Onasoga, Babafemi, & Juan, 2013). Afolayan et al. (2013) menuliskan bahwa kecemasan terbagi dalam berbagai tingkatan. Tingkat kecemasan ringan dan menengah dapat ditanggulangi jika individu mengerti perasaan yang dimilikinya. Kecemasan ditemukan sebagai indikator paling umum yang menyebabkan kurangnya kinerja akademis pada pelajar (Afolayan et al., 2013). Dalam websitenya, APA (2014) mengartikan kecemasan sebagai suatu emosi dengan karakteristik perasaan tertekan, pikiran cemas, dan perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah. Sebagai emosi, kecemasan bisa diatasi dengan kesadaran individu terhadap

3 emosi tersebut. Dalam psikologi, kemampuan untuk mengenali emosi dan regulasi emosi adalah dimensi dari kecerdasan emosional. Salovey dan Mayer (1988), menjelaskan tentang kecerdasan emosional memiliki lima domain. Selanjutnya domain-domain ini membantu individu dalam mengenali emosi diri sendiri dan juga mengatu/meregulasi emosi. Daniel Goleman, lewat bukunya Emotional intelligence: Why it can matter more than IQ menjelaskan kecerdasan emosional sebagai variabel psikologis yang sangat penting dan berdampak ke banyak hal. Kecerdasan emosional berpengaruh pada kesehatan fisik, kesehatan mental, relasi sosial, penyelesaian konflik, sukses, dan juga kepemimpinan (Scuderi, 2013). Dalam dunia kerja, kecerdasan emosional menjadi hal yang sangat penting dalam hubungan interpersonal (Kunnanatt, 2008). Dalam studi kasusnya, Cherniss (1999) membuktikan bahwa kinerja dengan individu yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi menunjukan kinerja yang lebih baik dalam dunia kerja. Dengan demikian, kecerdasan emosional adalah salah satu variabel yang sangat penting untuk dimiliki oleh invidu-individu untuk dapat bekerja secara baik. Penelitian Berrocal (2006), menemukan bahwa ada hubungan yang signifikan pada kecerdasan emosional dan juga kecemasan. Berdasarkan fenomena yang telah diungkapkan, peneliti tertarik untuk meneliti Studi korelasi antara kecerdasan emosional dengan kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir BINUS University dalam menghadapi persaingan dunia kerja. Peneliti ingin melihat apakah kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir dalam menghadapi persaingan dalam dunia kerja dapat dikurangi dan diregulasi dengan kecerdasan emosional yang tinggi. Dengan melihat dimensi kecerdasan emosional, peneliti memiliki asumsi bahwa kecerdasan emosional dapat membantu individu untuk mengenali rasa cemas dan mencari cara terbaik untuk menanggulangi rasa cemas tersebut agar tidak mengganggu kinerja mereka. Rumusan permasalahan Dengan persaingan yang sangat tinggi pada dunia kerja, sarjana dihadapkan pada kenyataan bahwa lapangan kerja yang tersedia untuk mereka tidaklah banyak tetapi jumlah pencari kerja yang tinggi. Dengan ini mereka merasa cemas menghadapi persaingan tersebut. Untuk membantu dalam mengatasi rasa cemas pada mahasiswa tingkat akhir dengan prestasi akademis yang rendah, mereka perlu cara untuk mengontrol rasa cemas mereka. Salah satu variabel yang memiliki dimensi untuk mengontrol perasaan atau emosi manusia adalah kecerdasan emosional. Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat apakah ada korelasi antara rasa cemas dengan kecerdasan emosional. Perasaan cemas adalah suatu emosi. Dengan asumsi ini, peneliti berharap dengan kecerdasan emosional yang tinggi, rasa cemas dapat dikontrol dan diatasi. Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan suatu masalah penelitian akan hubungan kecerdasan emosional dengan rasa cemas. Pertanyaan penelitian yang dikemukakan adalah: Apakah ada korelasi antara variabel kecerdasan emosional dengan kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir dalam menghadapi persaingan dunia kerja? Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat korelasi antar kecerdasan emosional dengan kecemasan dalam menghadapi persaingan dalam dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir. METODE PENELITIAN Teknik sampling Dalam proses pengambilan sampel, peneliti menggunakan nonprobability sampling di mana tidak semua populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sample (Shaughnessy, Zechmeister & Zechmeister, 2012). Dalam nonprobability sampling, peneliti menggunakan convinience sampling untuk mendapatkan sample penelitian. Convinience sampling menurut Saughnessy berarti memilih responden hanya berdasarkan keinginan dan kemampuan mereka untuk menjawab. Dalam kata lain sample penelitian hanya subjek yang sesuai dengan kriteria penelitian, dan subjek tersebut bersedia menjawab. Ada 16 jurusan yang termasuk dalam pengambilan sample peneliti di BINUS University Desain penelitian Desain penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Dalam bukunya Shaughnessy, Zechmeister & Zechmeister (2012) mengatakan bahwa penelitian korelasional karena penelitian ini digunakan untuk memprediksi suatu hubungan. Dalam penelitian ini

4 berarti hubungan yang diprediksi adalah kecemasan menghadapi persaingan dunia kerja dengan kecerdasan emosional. Penelitian korelasional menurut McMillan & Schumacher (2001) termasuk dalam penelitian kuantitatif non-eksperimen. Penelitian kuantitatif adalah proses mengoleksi data-data numeris yang dianalisa dengan metode matematis (statistik) yang digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena (Aliaga & Gunderson, 2000). Alat ukur penelitian Alat ukur kecerdasan emosional yang digunakan adalah hasil adaptasi dari alat ukur kecerdasan emosional untuk skripsi Ngakan M Bratasena W (Winarka, 2013) dengan judul Gambaran umum kecerdasan emosional pada siswa kelas unggulan di SMA unggulan Jakarta. Alat ukur ini memiliki lima dimensi kecerdasan emosional yang dikemukakan oleh Mayer dan Salovey (dalam Goleman, 1995). Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kecemasan adalah State Trait Anxiety Inventory (STAI) yang terdiri dari dua dimensi. Alat ukur ini adalah adaptasi dari alat ukur yang digunakan oleh Kumalawati (2013) dalam skripsinya Hubungan persepsi dukungan sosial terhadap kecemasan trait dan state pada ibu untuk melahirkan secara normal. Konstruksi alat ukur ini dibuat berdasarkan alat ukur Spielberger pada tahun 1983 (Spielberger dalam Kumalawati, 2013). Dua dimensi tersebut adalah state anxiety (formulir STAI X-1) dan trait anxiety (formulir STAI X-2). Prosedur penelitian Fenomena yang dipilih untuk melakukan penelitian ini adalah dengan menggunakan referensireferensi dalam media cetak tentang masalah yang sering terjadi pada mahasiswa tingkat akhir. Fenomena ini menghasilkan sebuah topik penelitian yang akan ditentukan sebagai topik penelitian tugas akhir peneliti. Pencarian fenomena-fenomena yang berkaitan dengan topik penelitian membawa peneliti untuk mencari judul penelitian. Dengan menggunakan pencarian sumber-sumber terkait fenomena yang ditemukan adalah kecemasan menghadapi persaingan dunia kerja yang terjadi pada mahasiswa tingkat akhir dalam tugas akhir mereka. Pada tahapan ini juga, peneliti harus menentukan alat ukur yang akan dipakai dalam penelitian dan juga melihat apakah reliabilitas dan validitas alat ukur yang akan digunakan layak untuk digunakan. Setelah penentuan topik, judul penelitian, dan juga alat ukur yang akan digunakan, peneliti harus menentukan subjek penelitian yang akan diteliti. Fenomena yang terjadi dikaitkan dengan subjek penelitian yang sering mengalami fenomena tersebut. Subjek penelitian tersebut kemudian menjadi populasi penelitian. Dari populasi tersebut, peneliti harus menentukan sampel yang akan dipakai untuk penelitian ini yang akhirnya akan digeneralisasikan ke dalam populasi penelitian setelah mendapatkan hasil. Pelaksanaan penelitian Penelitian ini akan menggunakan sample subjek penelitian sebanyak 34 pada studi pilot. Pada pelaksanaannya, peneliti akan menyebar kuesioner kepada 78 mahasiswa tingkat akhir di BINUS University yang sedang dalam masa pengerjaan tugas akhir. Penyebaran sampel penelitian dilakukan lewat media internet seperti, google docs. Selain itu, kuesioner disebar secara langsung kepada mahasiswa tingkat akhir di Binus University. Teknik pengolahan data Teknik pengolahan data yang digunakan adalah metode statistika deskriptif. Teknik pengolahan data ini akan dilakukan setelah peneliti menyebar kuesioner dan mendapatkan hasil dari setiap kuesioner yang disebar. Dengan menggunakan bantuan program Statistical product and service solutions (SPSS), peneliti bisa mendapatkan hasil reliabilitas dan validitas dari uji data pilot. Sedangkan dengan teknik pengolahan data untuk melihat korelasi antar variabel adalah korelasi Pearson atau Spearman. Menurut Morningstar (2014) metode pengolahan data korelasi dilakukan untuk melihat korelasi antar dua variabel. Metode korelasi Pearson adalah metode korelasi yang paling banyak digunakan. Metode korelasi Pearson baik digunakan untuk distribusi penyebaran kurva normal. Jika penyebaran dan relasi antara variabel tidak berjalan linear, lebih baik metode Spearman yang digunakan. Untuk pengolahan data dengan data Spearman, tidak ada asumsi yang dibuat. Distribusi yang tidak normal dan banyak variasi data lain yang harus diperhatikan. Dengan variabel dan karakteristik subjek yang beragam, peneliti berasumsi untuk menggunakan metode korelasi dari Pearson karena uji statistik yang dilakukan menunjukan distribusi penyebaran kurva normal.

5 HASIL DAN BAHASAN Hasil perhitungan penyebaran data Setiap bobot skor dalam kuesioner STAI dijumlahkan, hal yang serupa dilakukan untuk kuesioner Kecerdasan Emosional. Masing-masing jumlah skor setiap subjek diukur untuk didapatkan norma penyebaran distribusi skor. Dalam skor yang didapat menunjukan bahwa distribusi skor untuk setiap subjek berada pada skala normal. Hal ini didapat karena skor signifikansi berada pada nilai lebih dari 0,05. Dengan hasil penyebaran distribusi normal, metode korelasi Pearson digunakan untuk menghitung korelasi antara bobot skor STAI dengan bobot skor Kecerdasan Emosional. Tabel 1 Distribusi penyebaran data Kolmogorov-Smirnov a Statistic df Sig. STA I * EI * Hasil perhitungan korelasi kecerdasan emosional dengan kecemasan Hasil dari pengukuran SPSS IBM v.20, menunjukan bahwa nilai korelasi (Pearson Correlation = 0,124) mendekati angka 0. Hasil ini berarti ada korelasi yang lemah antara 5ariable kecemasan dan kecerdasan emosional. Hasil signifikansi (Sig. (2-tailed) = 0,278) menunjukan angka yang lebih besar dari 0,05 diartikan bahwa secara 5ariable5 tidak ada korelasi yang signifikan antara 5ariable kecemasan dengan kecerdasan emosional ( How do I interpret, 2008). Tabel 2 Hasil perhitungan korelasi Pearson STAI EI STA I Pearson Correlation Sig. (2-tailed).278 N EI Pearson Correlation Sig. (2-tailed).278 N Norma skor kecerdasan emosional Pada hasil pengukuran skor kecerdasan emosional, didapatkan mean atau nilai rata-rata sebesar M=146,6. Dari 78 sampel, didapatkan ada 37 orang atau sebesar 47,4% memiliki skor kecerdasan emosional di bawah rata-rata dan 41 orang atau sebesar 52,6% memiliki skor kecerdasan emosional di atas rata-rata. Tabel 3 Norma Skor kecerdasan emosional

6 Kecerdasan emosional Penyebaran sampel Tinggi 41 52,6% Rendah 37 47,4% Norma skor kecemasan Hasil uji kecemasan kepada 78 sampel menunjukan hasil rata-rata (M = 87,09) dengan sebanyak 46,15% memiliki tingkat kecemasan di atas rata-rata, dengan sisa sebanyak 53,85% memiliki tingkat kecemasan di bawah rata-rata. Hal ini menunjukan bahwa kurang dari 50% sampel tidak memiliki tingkat kecemasan yang tinggi. Tingkat kecemasan Penyebaran sampel Tinggi 36 46,15% Rendah 42 53,85% SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil penelitian terhadap 78 mahasiswa tingkat akhir yang sedang menjalani tugas akhir atau skripsi di BINUS University, diperoleh bahwa tidak ada korelasi antara variabel kecerdasan emosional dan kecemasan. Artinya, penelitian ini menerima H0. Dalam studi komparatif antara IPK dengan kecemasan, tidak ditemukan perbedaan antara nilai IPK dengan tingkat kecemasan. Dalam uji norma kecerdasan emosional ditemukan bahwa sebanyak 52,6% sampel memiliki tingkat kecerdasan emosional yang tinggi. Dalam uji norma kecemasan ditemukan sebanyak 46,15% atau sebanyak 42 mahasiswa memiliki tingkat kecemasan yang rendah. Saran Untuk meningkatkan, mengembangkan, dan memperbaiki penelitian ini untuk masa yang akan datang, saran-saran berikut diberikan untuk melakukan penelitian yang serupa di masa mendatang. 1. Dengan nilai reliabilitas dan validitas yang sudah cukup tinggi, munkin alat ukur STAI dapat diadaptasi secara lebih formal untuk digunakan pada konteks pengukuran kecemasan di negara Indonesia untuk menghindari bias. 2. Mungkin beberapa domain dan variabel yang terkait dalam menyebabkan kecemasan dapat diukur untuk menjadi variabel kontrol dan menjadi perbandingan komparatif terhadap kecemasan. REFERENSI Afolayan, J. A., Donald, B., Onasoga, O., Babafeni, A. A., Juan, A. A. (2013). Relationship between anxiety and academic performance of nursing students, Nigger Delta University, Bayelsa State, Nigeria. Advances in applied science research, 4 (5), Andini, Y. T. (2013). Hubungan antara self-efficacy denga tingkat kecemasan Mahasiswa dalam menghadapi skripsi di jurusan psikologi Universitas Bina Nusantara Jakarta. (Skripsi). Jakarta: Binus University APA (2014). Anxiety. Topics. Diambil pada 2 September 2014 dari

7 Arnett, J. J. (2000). Emerging adulthood. A theory of development from the late teens through the twenties. The American Psychologist, 55 (5), Arnett, J. J. (2006). Emerging adulthood: The dawning of a new age. Washington, DC: American Psychological Association. Astrini. (2010). Manfaat emotional intelligence bagi pengajar dalam proses belajar mengajar. Humaniora, 1 (2), Byrne, B. (2000). Relationships between anxiety, fear, self-esteem, and coping strategies in adolescence. Adolescence; Spring, , Delfos, M. F. (2004). Children and behavioral problems: Anxiety, aggression, depression, and biopsychological model with guidlines for diagnostics and treatment. London: Jessica Kingsley Publishers Dewi, T. T. U. (2012). Hubungan antara kecerdasan emosional dan agresi pada remaja di Jakarta. Sripsi Strata-1. Jakarta: Fakultas Humaniora Universitas Bina Nusantara Emmerling, R. J., Shanwal, V. K., dan Mandal, M. K. (2008). Emotional intelligence: Theoretical and cultural perspectives. New York: Nova Science Publishers, Inc. Goleman, D. (1995). Emotional intelligence: Why it can matter more than IQ. New York: Bantam Dell Greenberger, D., Padesky, C. A. (1995). Mind over mood: change how you feel by changing the way you think. New York: The Guilford Press Havighurst, R. J., Albrecht, R. E. (1980). Growing old. New York: Arno Press Hendrati, F., Rahayuni, P. (2005). Tingkat kecemasan dalam menghadapi persaingan perolehan pekerjaan ditinjau dari tipe kepribadian dan motivasi berprestasi. Jurnal psikologi tabularasa, 3 (3), How do I interpret data in SPSS for Pearson s r and scatterplots? (2008). Diambil pada 15 Juli 2014 dari SwQE Kumalawati, I. (2013). Hubungan persepsi dukungan sosial terhadap kecemasan trait dan state pada ibu untuk melahirkan secara normal. Skripsi Strata-1. Jakarta: Fakultas Humaniora BINUS University Kunnanatt, J. T. (2008). Emotional intelligence: theory and description, A competency model for interpersonal effectiveness. Career development international, 13 (7), Lanawati, Sri. (1999). Hubungan antara emotional intelligence dan intelektual question dengan prestasi belajar pada siswa SMU Methodist di Jakarta. Tesis. Depok: Psikologi Universitas Indonesia Martoredjo, N. T. (2013). Meningkatkan prestasi belajar di perguruan tinggi dengan mengembangkan kecerdasan emosional. Humaniora, 4, McMillan, J. H., Schumacher, S. (2001). Research in education: A conceptual introduction (5th ed.). New York: Longman Morningstar. (2014) Spearman versus pearson correlation method. KnowledgeBase. Diakses 14 April 2014 dari Neraca. (2014). Kualitas SDM local masih rendah: Menjelang pemberlakukan MEA Article Neraca.co.id. diambil pada 2 April 2014 dari Papalia, D., Feldman, R., Matorell, G. (2012). Experience human development, 12th ed. New York: McGraw-Hill Portal KBR. (2013). Tenaga kerja Indonesia vs pasar bebas Asean Editorial. Diambil pada 2 April 2014 dari Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Scuderi, R. (2013). Emotional intelligence why is it important?. Communication lifehack.org. diambil pada 2 April 2014 dari Sekaran, U. (2003). Research methods for business: a skill-building approach, 4th ed. New York: John Willey & Sons, Inc. Septian, D. (2013). Pekerja Indonesia hanya unggul kuantitas, bukan kualitas. Bisnis liputan 6. Diambil pada 2 April 2014 dari Septian, D. (2013). Sektor tenaga kerja perlu perhatian khusus jelang MEA. Bisnis liputan 6. Diambil pada 2 April 2014 dari

8 Shaughnessy, J. J., Zechmeister E. B., Zechmeister, J. S. (2012). Research methods in pyschology, 9th ed. New York: McGraw-Hill International Spielberger, C. D. (1989). State-Trait Anxiety Inventory: Bibliography (2nd ed.). Palo Alto, CA: Consulting Psychologists Press. Spielberger, C. D., Gorsuch, R. L., Lushene, R., Vagg, P. R., & Jacobs, G. A. (1983). Manual for the State-Trait Anxiety Inventory. Palo Alto, CA: Consulting Psychologists Press. Taylor, S. E. (2006). Health psychology, 6th ed. New York: McGraw-Hill Winarka, N. M. B. (2013). Gambaran umum kecerdasan emosional pada siswa kelas unggulan di SMA unggulan Jakarta. (Skripsi). Jakarta: Fakultas Humaniora Universitas Bina Nusantara Wirakusuma, K. Y. (2013). 360 Ribu sarjana jadi pengangguran. News/Nasional. Okezone. Diambil pada 13 Maret 2014 dari Wirakusuma, K. Y. (2013). Jumlah pengangguran tahun 2014 diprediksi menurun. News/Nasional. Diambil pada 2 April 2014 dari RIWAYAT PENULIS Peter Sugiharto lahir di Bandung pada tanggal 1 Mei Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang psikologi pada tahun Saat ini penulis bekerja sebagai fashion assistant di InStyle Indonesia. Penulis aktif menjadi anggota di PARAMABIRA (Paduan Suara Mahasiswa Bna Nusantara) yang sudah berprestasi internasional.

9

BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masa di mana manusia memasuki masa dewasa disebut dengan emerging adulthood. Istilah Emerging adulthood diartikan sebagai proses dalam menuju kedewasaan karena menurut

Lebih terperinci

BAB III Metode Penelitian

BAB III Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis 1.1.1. Definisi operasional kecerdasan emosional Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenal perasaan, mengontrol perasaan, dan memotivasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SDN KEBON KACANG 01 PAGI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SDN KEBON KACANG 01 PAGI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SDN KEBON KACANG 01 PAGI An-nisa Rizki Pertiwi Universitas Bina Nusantara, annisa_129@yahoo.com (An-nisa Rizki Pertiwi, Inez Taniwangsa)

Lebih terperinci

Kata Kunci : Emotional Intelligence, remaja, berpacaran

Kata Kunci : Emotional Intelligence, remaja, berpacaran Studi Deskriptif Mengenai Emotional Intelligence Pada Siswa dan Siswi SMA Negeri X yang Berpacaran Muhamad Chandika Andintyas Dibimbing oleh : Esti Wungu S.Psi., M.Ed ABSTRAK Emotional Intelligence adalah

Lebih terperinci

PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP KEKERASAN DALAM PACARAN PADA REMAJA DI JAKARTA

PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP KEKERASAN DALAM PACARAN PADA REMAJA DI JAKARTA PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP KEKERASAN DALAM PACARAN PADA REMAJA DI JAKARTA Fitria Fauziah Psikologi, Gading Park View ZE 15 No. 01, 081298885098, pipih.mail@gmail.com (Fitria Fauziah, Cornelia Istiani,

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA BURUH DI PT. INKOSINDO SUKSES

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA BURUH DI PT. INKOSINDO SUKSES HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA BURUH DI PT. INKOSINDO SUKSES Safitri Risky Natalia Psikologi, Jl AA No.7 Kebon Jeruk, 089604115357, safitriwiradilaga@gmail.com (Safitri Risky

Lebih terperinci

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan antara derajat stress dan coping stress pada guru SLB B X Bandung. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh guru SLB B X Bandung yang berjumlah

Lebih terperinci

RELATIONSHIP BETWEEN SPIRITUAL INTELLIGENCE AND SUBJECTIVE WELL-BEING IN CIVIL SERVANT GROUP II DIPONEGORO UNIVERSITY

RELATIONSHIP BETWEEN SPIRITUAL INTELLIGENCE AND SUBJECTIVE WELL-BEING IN CIVIL SERVANT GROUP II DIPONEGORO UNIVERSITY 1 RELATIONSHIP BETWEEN SPIRITUAL INTELLIGENCE AND SUBJECTIVE WELL-BEING IN CIVIL SERVANT GROUP II DIPONEGORO UNIVERSITY Brian Shendy Haryanto, Sri Hartati Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro brianlagiapa@gmail.com

Lebih terperinci

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara adult attachment style dengan kecerdasan emosional pada mahasiswa baru angkatan 2014 Fakultas Psikologi. Penentuan responden dari penelitian

Lebih terperinci

Perbedaan Psychological Well-being pada Dewasa Muda Pasangan Long Distance Relationship dengan Pasangan Non Long Distance Relationship

Perbedaan Psychological Well-being pada Dewasa Muda Pasangan Long Distance Relationship dengan Pasangan Non Long Distance Relationship Perbedaan Psychological Well-being pada Dewasa Muda Pasangan Long Distance Relationship dengan Pasangan Non Long Distance Relationship Sania Faradita ABSTRACT The purpose of this study, is to know the

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR DIAGRAM... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR DIAGRAM... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah... ABSTRAK Penelitian ini berjudul suatu penelitian mengenai perbandingan kecerdasan emosional antara siswa program umum dengan siswa program khusus di SMA X Bandung. Tujuan penelitian ini yaitu memperoleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA SEMESTER ENAM ANGKATAN

HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA SEMESTER ENAM ANGKATAN ABSTRAK HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA SEMESTER ENAM ANGKATAN 2012 Maria Marcella Setiawan, 1210230. Pembimbing

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL Erick Wibowo Fakultas Psikologi Universitas Semarang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan jumlah siswa kelas VII sebanyak 320 siswa. Berdasarkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan jumlah siswa kelas VII sebanyak 320 siswa. Berdasarkan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Karakteristik Subjek Penelitian Jumlah siswa SMP Negeri 5 Yogyakarta sebanyak 900 siswa dengan jumlah siswa kelas VII sebanyak 320 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama berisi hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian. 4.1

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI GAMBARAN SELF-ESTEEM PADA SISWA SMA PELAKU BULLYING FRESHKA JULIE HARDI. Drs. Amir Sjarif Bachtiar, M.

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI GAMBARAN SELF-ESTEEM PADA SISWA SMA PELAKU BULLYING FRESHKA JULIE HARDI. Drs. Amir Sjarif Bachtiar, M. STUDI DESKRIPTIF MENGENAI GAMBARAN SELF-ESTEEM PADA SISWA SMA PELAKU BULLYING FRESHKA JULIE HARDI Drs. Amir Sjarif Bachtiar, M.Si 1 Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran ABSTRACT During adolescence,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada populasi atau sampel yang diambil adalah

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada populasi atau sampel yang diambil adalah 38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada populasi atau sampel yang diambil adalah seluruh subjek yang menjadi anggota populasi, oleh karena itu metode analisis yang digunakan adalah

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012 HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012 Roy Silitonga, Sri Hartati *) Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

Anindhita Prameswari Jl. Kuta V Blok D6 no.21 Kompleks Graha Cinere, Depok Efi Afifah ABSTRAK

Anindhita Prameswari Jl. Kuta V Blok D6 no.21 Kompleks Graha Cinere, Depok Efi Afifah ABSTRAK PERBEDAAN PERKEMBANGAN SOSIO- EMOSIONAL ANAK ANTARA KETERLIBATAN ORANGTUA DENGAN POSITIF BELIEF DAN KETERLIBATAN ORANGTUA DENGAN NEGATIF BELIEF DI PAUD BAITURRAHMAH Anindhita Prameswari Jl. Kuta V Blok

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2009), adalah metode berlandaskan pada

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2009), adalah metode berlandaskan pada 18 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2009), adalah metode berlandaskan

Lebih terperinci

MANFAAT EMOTIONAL INTELLIGENCE BAGI PENGAJAR DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

MANFAAT EMOTIONAL INTELLIGENCE BAGI PENGAJAR DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR MANFAAT EMOTIONAL INTELLIGENCE BAGI PENGAJAR DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Astrini Jurusan Psikologi, Fakultas Psikologi, Bina Nusantara University, Jln. Kemanggisan Ilir III No 45, Kemanggisan, Palmerah,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Sampel Penelitian Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa Psikologi Bina Nusantara angkatan 2015. Setelah peneliti melakukan penyebaran

Lebih terperinci

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG Oleh: Baiti Nur Atika dan Yani Kusmarni 1 ABSTRAK Skripsi ini berjudul Hubungan Antara

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iii. ABSTRACT...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR BAGAN...xiii. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iii. ABSTRACT...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR BAGAN...xiii. DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK Penelitian ini berjudul Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Bahasa Inggris Pada Siswa SMA X Bandung. Penelitian ini dilakukan pada seluruh siswa SMA X. Tujuannya

Lebih terperinci

Rosi Kurniawati Tino Leonardi, M. Psi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya

Rosi Kurniawati Tino Leonardi, M. Psi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya Hubungan Antara Metakognisi dengan Prestasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Airlangga yang Aktif Berorganisasi di Organisasi Mahasiswa Tingkat Fakultas Rosi Kurniawati Tino Leonardi,

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) DAN KESIAPAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : RESTY HERMITA NIM K4308111 FAKULTAS

Lebih terperinci

ABSTRAK Nama Program Studi Judul : Susi Susanti : Psikologi : Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Perilaku Seksual Pada Remaja di Tarumajaya Bekasi Utara Konsep diri penting bagi remaja karena hal tersebut

Lebih terperinci

ABSTRAK. dalam menghasilkan mahasiswa yang berkompeten. perilaku belajar sebesar 8,9%. Teknik pengambilan sampel dengan cara simple

ABSTRAK. dalam menghasilkan mahasiswa yang berkompeten. perilaku belajar sebesar 8,9%. Teknik pengambilan sampel dengan cara simple ABSTRAK Emotional Intelligence (EQ) sangat penting dalam dunia pendidikan saat ini, karena berpengaruh pada pencapaian prestasi belajar mahasiswa dan mendukung visi misi dari Jurusan Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

iii Universitas Kristen Maranatha

iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan antara grit dan IPK pada mahasiswa Kurikulum Berbasis KKNI angkatan 2013 di Universitas X di Kota Bandung. Subjek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

Hubungan Motivasi Berprestasi Minat dan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Kognitif Biologi Siswa SMA Negeri Se-Kecamatan Medan Kota

Hubungan Motivasi Berprestasi Minat dan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Kognitif Biologi Siswa SMA Negeri Se-Kecamatan Medan Kota Hubungan Motivasi Berprestasi Minat dan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Kognitif Biologi Siswa SMA Negeri Se-Kecamatan Medan Kota Intan Bayati Nasution, Hasruddin, Syahmi Edi Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Sampel Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 Kelurahan Isola yang berjumlah 61 orang. Peneliti menggunakan teknik sampling

Lebih terperinci

Prosiding Psikologi ISSN:

Prosiding Psikologi ISSN: Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Hubungan antara Self Efficacy dengan pada Mahasiswa Teknik Prodi Teknik Industri Angkatan 2012 di Unisba Coralation of Self Efficacy with Adjustmen Academic to Engineering

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variasi pada satu atau lebih faktor lain

Lebih terperinci

EFFECTIVENESS OF GROUP COUNSELING SERVICES TO IMPROVE EMOTIONAL INTELLIGENCE

EFFECTIVENESS OF GROUP COUNSELING SERVICES TO IMPROVE EMOTIONAL INTELLIGENCE EFFECTIVENESS OF GROUP COUNSELING SERVICES TO IMPROVE EMOTIONAL INTELLIGENCE 1 Prof. Dr. Mudjiran, MS.Kons. Dosen Bimbingan dan Konseling, UNP Padang Email: mudjiran.01@yahoo.com Abstract The research

Lebih terperinci

Hubungan Antara Self-efficacy Akademik Dengan Hasil Belajar Siswa

Hubungan Antara Self-efficacy Akademik Dengan Hasil Belajar Siswa Konselor Volume 3 Number 1 March 2014 ISSN: 1412-9760 Received January 25, 2014; Revised February 24, 2014; Accepted March 30, 2014 Hubungan Antara Self-efficacy Akademik Dengan Hasil Belajar Siswa Gusriko

Lebih terperinci

GAMBARAN KOMITMEN BERPACARAN PADA KORBAN SEXUAL INFIDELITY USIA TAHUN YANG TETAP MEMERTAHANKAN RELASI BERPACARANNYA SEKAR NAWANG WULAN

GAMBARAN KOMITMEN BERPACARAN PADA KORBAN SEXUAL INFIDELITY USIA TAHUN YANG TETAP MEMERTAHANKAN RELASI BERPACARANNYA SEKAR NAWANG WULAN GAMBARAN KOMITMEN BERPACARAN PADA KORBAN SEXUAL INFIDELITY USIA 18-25 TAHUN YANG TETAP MEMERTAHANKAN RELASI BERPACARANNYA SEKAR NAWANG WULAN Eka Riyanti Purboningsih, S.Psi., M.Psi. 1 Fakultas Psikologi

Lebih terperinci

Kata Kunci: loneliness, istri yang ditinggal meninggal suami

Kata Kunci: loneliness, istri yang ditinggal meninggal suami Abstrak Penelitian dilakukan untuk mengetahui derajat loneliness pada istri yang ditinggal meninggal suami dalam kaitannya dengan faktor-faktor yang membuat individu lebih rentan terhadap loneliness. Penarikan

Lebih terperinci

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG KESESUAIAN HARAPAN ORANG TUA DENGAN DIRI DALAM PILIHAN STUDI LANJUT DENGAN TINGKAT STRES PADA SISWA KELAS XII DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI oleh Dita Dityas Hariyanto NIM 092310101015

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional adalah definisi yang menjadikan variabel-variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional adalah definisi yang menjadikan variabel-variabel yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Definisi operasional adalah definisi yang menjadikan variabel-variabel yang sedang diteliti

Lebih terperinci

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini tentang Perbandingan Komponen Culture Shock pada Mahasiswa Papua Pria dan Wanita di Universitas ''X'' Bandung, yang dilakukan menggunakan metode komparatif terhadap 60 mahasiswa

Lebih terperinci

Hubungan Kesejahteraan Psikologis Dengan Self Esteem Pada Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) di Wilayah Kecamatan Tebet

Hubungan Kesejahteraan Psikologis Dengan Self Esteem Pada Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) di Wilayah Kecamatan Tebet Hubungan Kesejahteraan Psikologis Dengan Self Esteem Pada Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) di Wilayah Kecamatan Tebet SKRIPSI Oleh : Bayhaqqi 201210515003 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui informasi yang dapat menjelaskan mengenai gambaran kemandirian remaja bungsu SMA Negeri X di Bandung berdasarkan tiga aspek kemandirian Steinberg (2002),

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA Rita Sinthia Dosen Prodi Bimbingan Konseling FKIP Universitas Bengkulu Abstract:This study was

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengolahan Data Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian mengenai hubungan antara cara mengajar guru dengan self-efficacy siswa pada pemerolehan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Rr. Sri Nuriaty Masdiputri NIM:

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Rr. Sri Nuriaty Masdiputri NIM: HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN KELAS PADA MAHASISWA DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK KELAS AANVULLEN STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Rr. Sri Nuriaty Masdiputri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. r 1. r 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian (Sugiono, 2010, hlm.45) Sumber: Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. r 1. r 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian (Sugiono, 2010, hlm.45) Sumber: Peneliti 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional.arikunto (2006) menyatakan bahwa penelitian korelasi bertujuan

Lebih terperinci

JURNAL Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Di SMP N 1 Semen Tahun Ajaran

JURNAL Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Di SMP N 1 Semen Tahun Ajaran JURNAL Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Di SMP N 1 Semen Tahun Ajaran 2016-2017 The Effects Of Discussion Group Guidance Service To

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEBIDANAN UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN MIRA JAYATI

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEBIDANAN UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN MIRA JAYATI HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEBIDANAN UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN MIRA JAYATI 145102175 KARYA TULIS ILMIAH PROGRAM DIV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 3. Metodologi Penelitian

BAB 3. Metodologi Penelitian BAB 3 Metodologi Penelitian 3.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan karakteristik atau fenomena yang dapat berbeda di antara organisme, situasi, atau lingkungan (Christensen, 2001). 3.1.1

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan antara tingkat self-esteem dengan normative social influence pada remaja di SMA X yang meliputi hasil

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Kemampuan dalam pengambilan keputusan karir, Pelatihan perencanaan karir pendekatan trait-factor. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Kemampuan dalam pengambilan keputusan karir, Pelatihan perencanaan karir pendekatan trait-factor. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana efektivitas pelatihan perencanaan karir pendekatan trait-factor dalam meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan dalam memilih jurusan Perguruan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara body image dan self-esteem pada mahasiswi tahap remaja akhir Fakultas Y di Universitas X Bandung. Rancangan yang digunakan dalam

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA PSIKOLOGI FAKULTAS HUMANIORA BINUS UNIVERSITY TAHUN AJARAN GENAP

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA PSIKOLOGI FAKULTAS HUMANIORA BINUS UNIVERSITY TAHUN AJARAN GENAP HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA PSIKOLOGI FAKULTAS HUMANIORA BINUS UNIVERSITY TAHUN AJARAN GENAP 2011 2012. Alwin Nobel Harapan Indah Jl. Dahlia Indah 2 Blok GD no.

Lebih terperinci

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara locus of control dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang sedang menempuh Usulan Penelitian di Fakultas Psikologi Universitas X Bandung.

Lebih terperinci

GAMBARAN PROFIL ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PERNIKAHAN PADA WANITA BEKERJA USIA TAHUN YANG BELUM MENIKAH. Siti Anggraini

GAMBARAN PROFIL ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PERNIKAHAN PADA WANITA BEKERJA USIA TAHUN YANG BELUM MENIKAH. Siti Anggraini GAMBARAN PROFIL ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PERNIKAHAN PADA WANITA BEKERJA USIA 30-40 TAHUN YANG BELUM MENIKAH Siti Anggraini Langgersari Elsari Novianti, S.Psi. M.Psi. Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KESUNGGUHAN (CONSCIENTIOUSNESS) DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI: STUDI KORELASIONAL TERHADAP SISWA KELAS X MIPA DI SMA NEGERI 38 JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KESUNGGUHAN (CONSCIENTIOUSNESS) DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI: STUDI KORELASIONAL TERHADAP SISWA KELAS X MIPA DI SMA NEGERI 38 JAKARTA BIOSFER: JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI (BIOSFERJPB) 2016, Volume 9 No 1, 28-33 ISSN: 0853-2451 HUBUNGAN ANTARA KESUNGGUHAN (CONSCIENTIOUSNESS) DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI: STUDI KORELASIONAL TERHADAP SISWA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

Abstrak. v Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. v Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini berjudul Studi Korelasional Antara Culture Shock dan Penyesuaian Diri Bidang Akademik pada Mahasiswa Papua Tahun Pertama di Universitas X Kota Bandung. Tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

Emotional Intelligence (EI) Compiled by : Idayustina

Emotional Intelligence (EI) Compiled by : Idayustina Emotional Intelligence (EI) Compiled by : Idayustina Hasil penelitian Daniel Goleman (2000) menyimpulkan : Kecerdasan emosi (EQ) menentukan 80 persen pencapaian kinerja individu dan organisasi; IQ (kecerdasan

Lebih terperinci

Bab 3 Desain Penelitian

Bab 3 Desain Penelitian Bab 3 Desain Penelitian Bab ini akan menjabarkan variabel penelitian (definisi operasional dan hipotesis), responden penelitian, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian. 3.1 Variabel

Lebih terperinci

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SISWA KELAS XII SMA NEGERI 16 PADANG

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SISWA KELAS XII SMA NEGERI 16 PADANG HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SISWA KELAS XII SMA NEGERI 16 PADANG Arika Fitri, Linda Fitria Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Email : linda.fitria81@gmail.com,

Lebih terperinci

KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS

KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS Rifqi Hidayat, Jajang Rahmatudin Universitas Muhammadiyah Cirebon rifqi.math@gmail.com, j.rahmatudin@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat). 62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif korelasional dimana penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL

BAB 4 ANALISIS HASIL BAB 4 ANALISIS HASIL Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisa data yang terdiri atas tiga bagian yaitu profil responden, hasil penelitian dan analisa tambahan. 4.1 Profil Responden 4.1.1

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL 1 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL DyahNurul Adzania, Achmad Mujab Masykur Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro dyadzania@gmail.com

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA Sri Hartutik, Irma Mustikasari STIKES Aisyiyah Surakarta Ners_Tutty@yahoo.com

Lebih terperinci

Abstrak. ii Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. ii Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui gambaran mengenai derajat Student Engagement pada mahasiswa Fakultas Psikologi di Universitas X Bandung. Pemilihan sampel menggunakan teknik stratified

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI Rhea Auliya Anggareni 1, Fitri Hartanto 2 1 Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran Umum, Fakultas

Lebih terperinci

ABSTRAK. (Kata kunci : College adjustment ) Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. (Kata kunci : College adjustment ) Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kemampuan college adjustment. Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan teknik survei. Sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam

Lebih terperinci

GAMBARAN KOMITMEN PADA EMERGING ADULT YANG MENJALANI HUBUNGAN PACARAN JARAK JAUH DAN PERNAH MENGALAMI PERSELINGKUHAN

GAMBARAN KOMITMEN PADA EMERGING ADULT YANG MENJALANI HUBUNGAN PACARAN JARAK JAUH DAN PERNAH MENGALAMI PERSELINGKUHAN GAMBARAN KOMITMEN PADA EMERGING ADULT YANG MENJALANI HUBUNGAN PACARAN JARAK JAUH DAN PERNAH MENGALAMI PERSELINGKUHAN RIMA AMALINA RAHMAH Langgersari Elsari Novianti, S.Psi., M.Psi. 1 Fakultas Psikologi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK. i KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI.. v DAFTAR TABEL.. viii DAFTAR GAMBAR.. ix DAFTAR LAMPIRAN.. x

DAFTAR ISI. ABSTRAK. i KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI.. v DAFTAR TABEL.. viii DAFTAR GAMBAR.. ix DAFTAR LAMPIRAN.. x ABSTRAK i ABSTRAK Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan, karena kinerja perusahaan ditentukan oleh sumber daya manusianya. Faktor manusia harus mampu

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA POLA TIDUR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMA DHARMA PANCASILA MEDAN TAHUN Oleh: NUR AINI BINTI JUSOH NIM:

HUBUNGAN ANTARA POLA TIDUR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMA DHARMA PANCASILA MEDAN TAHUN Oleh: NUR AINI BINTI JUSOH NIM: HUBUNGAN ANTARA POLA TIDUR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMA DHARMA PANCASILA MEDAN TAHUN 2011 Oleh: NUR AINI BINTI JUSOH NIM: 080100305 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 HUBUNGAN

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%).

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%). BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Paparan Demografis Responden 4.1.1 Gambaran Usia Rentang usia responden pada penelitian ini adalah 21-39 tahun dengan mean usai 31,5 tahun. Jumlah responden terbanyak ada pada

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan hasil penelitian mengenai kecemasan dan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan hasil penelitian mengenai kecemasan dan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, akan dipaparkan hasil penelitian mengenai kecemasan dan penerimaan terhadap kekerasaan dalam hubungan pacaran. Hasil penelitian ini terdiri dari hasil pengolahan

Lebih terperinci

JURNAL OLEH: FAJAR KUSUMAJATI K

JURNAL OLEH: FAJAR KUSUMAJATI K PEMBERIAN INFORMASI TENTANG KONSEP DIRI POSITIF MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENUMBUHKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VII SMP N 7 KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL OLEH: FAJAR KUSUMAJATI K3109031

Lebih terperinci

SURAKARTAA ABSTRAKSI

SURAKARTAA ABSTRAKSI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN ADVERSITAS DENGAN PRESTASI AKADEMIKK PADA AKTIVIS ORGANISASII UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTAA ABSTRAKSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

GAMBARAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERSIAPAN PENSIUN KARYAWAN BUMN PT. X FARATIKA NOVIYANTI ABSTRAK

GAMBARAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERSIAPAN PENSIUN KARYAWAN BUMN PT. X FARATIKA NOVIYANTI ABSTRAK GAMBARAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERSIAPAN PENSIUN KARYAWAN BUMN PT. X FARATIKA NOVIYANTI ABSTRAK Dalam menjalani karirnya individu akan terus mengalami pertambahan usia sampai memasuki fase pensiun.

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BAGI MAHASISWA KURANG BERPRESTASI MELALUI PROGRAM MENTORING

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BAGI MAHASISWA KURANG BERPRESTASI MELALUI PROGRAM MENTORING MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BAGI MAHASISWA KURANG BERPRESTASI MELALUI PROGRAM MENTORING Lisa Ratriana Chairiyati Jurusan Psikologi, Fakultas Psikologi, Bina Nusantara University Jln. Kemanggisan Ilir

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran dan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Sejarah di SMAI Al-Azhar 4 Kemang Pratama Kota Bekasi

Pengaruh Model Pembelajaran dan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Sejarah di SMAI Al-Azhar 4 Kemang Pratama Kota Bekasi DOI: https://doi.org/10.21009/jps.061.02 Pengaruh Model Pembelajaran dan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Sejarah di SMAI Al-Azhar 4 Kemang Pratama Kota Bekasi Oleh: Diyah Nur Fauziyyah Amin,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengaruh, sosialisasi politik, orientasi politik, pemilih

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengaruh, sosialisasi politik, orientasi politik, pemilih ABSTRAK Rahmi Hanifa, 07193024, skripsi dengan judul Pengaruh Sosialisasi Politik Terhadap Orientasi Politik Pemilih (Studi Terhadap Guru dan Dosen di Kota Padang). Sebagai Pembimbing I Dr. Sri Zulchairiyah,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR..iii. DAFTAR ISI vii. DAFTAR TABEL DAN BAGAN...xii. DAFTAR LAMPIRAN xiii Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah 10

KATA PENGANTAR..iii. DAFTAR ISI vii. DAFTAR TABEL DAN BAGAN...xii. DAFTAR LAMPIRAN xiii Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah 10 ABSTRAK Penelitian ini berjudul hubungan antara self-esteem dan prestasi akademik di SMA X Bandung, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan antara self-esteem

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA OLEH: RITA SINTHIA ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA OLEH: RITA SINTHIA ABSTRACT HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA OLEH: RITA SINTHIA ABSTRACT This study was aimed to investigate the relationship between social

Lebih terperinci

HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT

HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT RINGKASAN SKRIPSI HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DAN EMOTIONAL INTELLIGENCE DENGAN PROKRATINASI MENGERJAKAN TUGAS AKHIR PADA MAHASISWA JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR DI UIN MALIKI MALANG PUTRI ROISA ALFIANI HUSNA

Lebih terperinci

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG Yulia Rasmadesi 1), Gusmaweti ), dan Nawir Muhar ) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH MICROTEACHING MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH MICROTEACHING MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SULAWESI BARAT MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran p-issn: 2354-6883 ; e-issn: 2581-172X Volume 5, No 2, December 2017 (251-258) DOI: https://doi.org/10.24252/mapan.2017v5n2a7 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden. BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran umum responden Responden dalam penelitian ini adalah anggota dari organisasi nonprofit yang berjumlah 40 orang. Pada bab ini akan dijelaskan tentang

Lebih terperinci

i Universitas Kristen Maranatha

i Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini berjudul Studi Deskriptif Mengenai Student Centered Learning yang diterapkan oleh guru di SMA X Kota Bandung. Penelitian dilaksanakan untuk mengetahui gambaran Student Centered Learning

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software program SPSS (Statistical

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software program SPSS (Statistical BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 20 for windows. 4.1 Profil Responden Responden berasal dari

Lebih terperinci

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI AKADEMIK DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA ANGAKATAN 2013 DIPLOMA III FAKULTAS TEKNIK JURUSAN KIMIA DAN SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini berjudul hubungan learning approach dan prestasi belajar pada mahasiswa fakultas ekonomi akuntansi yang berasal dari jurusan IPA dalam menghadapi mata kuliah pengantar akuntansi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

ABSTRAK. viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan kecerdasan emosi dan prestasi belajar pada siswa kelas XI SMA X di Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode korelasi dengan teknik

Lebih terperinci

Kata kunci: Motivasi Seksual, Mahasiswa, Pria, Perilaku Seksual, Hubungan Seks Pranikah

Kata kunci: Motivasi Seksual, Mahasiswa, Pria, Perilaku Seksual, Hubungan Seks Pranikah Studi Mengenai Motivasi Seksual Mahasiswa Pria Pada Perguruan Tinggi X di Jatinangor Karya Ilmiah Inneke Sandra Maharani (NPM. 190110070025) Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Abstrak. Motivasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini, selanjutnya peneliti akan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian. Pada bab

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Dian Setyorini ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikomunikasikan secara interpersonal (Stuart, 2006). Ketika mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. dikomunikasikan secara interpersonal (Stuart, 2006). Ketika mahasiswa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki obyek yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut. 25 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian dalam penelitian ini, terdiri dari: pendekatan penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, subjek

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS JPPM Vol. 10 No. 1 (2017) PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Riski Aspriyani Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali Cilacap rizky.asp@gmail.com ABSTRACT

Lebih terperinci