Oleh : Septiana Rahmawati dan Wipsar Sunu Brams Dwandaru
|
|
- Ratna Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Karakterisasi Material Graphene (Septiana Rahmawati)260 KARAKTERISASI MATERIAL GRAPHENE OXIDE BERBAHAN DASAR LIMBAH KARBON BATERAI ZnC MENGGUNAKAN KOMBINASI METODE LIQUID-PHASE EXFOLIATION DAN RADIASI SINAR-X CHARACTERIZATION OF GRAPHENE OXIDE MATERIAL MADE FROM CARBONWASTEZnC BATTERY USING COMBINATION OF LIQUID-PHASE EXFOLIATION METHOD AND X-RAYS RADIATION Oleh : Septiana Rahmawati dan Wipsar Sunu Brams Dwandaru septianarahma16@gmail.com, wipsarian@uny.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis material graphene oxide (GO) dari limbah karbon baterai ZnC menggunakan kombinasi metode liquid-phase exfoliation (LE) dan radiasi sinar-x. Proses sintesis dibagi menjadi 2 yaitu dengan dibantu oleh detergen dan tanpa dibantu oleh detergen. Pada masingmasing proses ini diberikan variasi waktu radiasi sinar-x yaitu 0 jam (tanpa radiasi), 1 jam, 2 jam, dan 3 jam. Sampel hasil sintesis dengan dibantu oleh detergen memiliki warna yang lebih keruh daripada sampel hasil sintesis tanpa dibantu oleh detergen. Hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis sebanyak 2 kali dengan blangko yang berbeda yaitu blangko pertama aquades dan blangko kedua sampel tanpa radiasi. Hasil UV-Vis sampel hasil sintesis dibantu oleh detergen dengan blangko aquades mendeteksi puncak pada panjang gelombang 254 nm, 260,5 nm dan 342 nm. Blangko sampel tanpa radiasi mendeteksi puncak pertama pada daerah panjang gelombang 239 nm sampai 262,5 nm yang merupakan karakteristik material GO dan puncak kedua pada daerah panjang gelombang 349 nm sampai 356 nm yang merupakan karakteristik material carbon quantum dots (CQDs). Selanjutnya hasil UV-Vis sampel hasil sintesis tanpa dibantu oleh detergen dengan blangko aquades mendeteksi puncak pada panjang gelombang 221,5 nm dan 222 nm dimana belum dapat dikatakan sebagai karakteristik material GO. Blangko sampel tanpa radiasi mendeteksi puncak pada panjang gelombang 227 nm sampai 244 nm yang merupakan karakteristik material GO. Seiring pertambahan waktu radiasi sinar- X terjadi penurunan absorbansi sehingga menunjukkan bahwa semakin banyak graphite yang tereksfoliasi menjadi GO. Kata kunci: graphene oxide, carbon quantum dots, spektrofotometer UV-Vis, liquid-phase exfoliation, sinar-x, detergen. Abstrak This research aim to synthesis graphene oxide (GO) material from carbon waste ZnC battery using combination of liquid-phase exfoliation method and x-rays radiation. The synthesis process is classified into two namely with assisted by detergent and without assited by detergent. In each of this processes givenradiation time variation of 0 hours (without radiation), 1 hour, 2 hours, and 3 hours. Samples of the synthesis results with the assisted by detergent have a more turbid color than the synthesized sample without being assisted by detergent.this synthesis results characterized using UV-Vis spectrofotometer for 2 times with different blank/reference sample that is the first blank is aquades and the second blank is without radiation sample. The UV-Vis results of sample synthesized with assisted by detergen using aquades blank was detected peaks at wavelength 254 nm, 260,5 nm, and 342 nm. For the blank without radiation sample was detectedthe first peaks at 239 nm to 262,5 nm thats mean characteristic of GO material and the second peak at 349 nm to 356 nm thats mean carbon quantum dots (CQDs) material characteristic. Then the UV-Vis results of sample synthesized without assisted by detergen using aquades blank was detected peaks at wavelength 221,5 nm and 222 nm that can t be said as GO material characteristic yet. For the blank without radiation sample was detected peaks at 227 nm to 244 nm thats mean GO material characteristic. As time increases of X-rays radiation there is a decrease in absorbance, thus indicating that more and more graphite are exfoliated to be graphene. Keywords: graphene oxide, carbon quantum dots, UV-Vis spectrofotometer, liquid-phase exfoliation, X-rays, detergent.
2 261 Jurnal Fisika Volum 6 Nomor 4. Tahun 2017 PENDAHULUAN Pada era globalisasi ini, pesatnya perkembangan teknologi dan peningkatan aktivitas masyarakat berdampak terhadap banyak hal. Salah satunya adalah peningkatan konsumsi baterai pada masyarakat. Sebagai contohnya adalah penggunaan baterai untuk laptop, handphone, jam dinding, senter, kalkulator, dan lain sebagainya. Namun tanpa disadari peningkatan konsumsi baterai menyebabkan meningkatnya jumlah limbah baterai, khususnya baterai satu kali pakai atau baterai primer. Di negara Indonesia jumlah limbah baterai selalu meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan laporan dari PT Panasonic Gobel Energi menyatakan bahwa pada tahun 2010 kapasitas produksi baterai berbasis mangan meningkat menjadi 2 juta unit per tahun (Khakim, 2014). Dengan demikian diperkirakan lebih dari 2 juta unit limbah baterai menanti di tahun-tahun berikutnya. Padahal menurut Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 148/MISK/1985, batu baterai termasuk Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Namun sayangnya pengetahuan masyarakat akan bahaya limbah baterai masih sangat minim. Hal ini terlihat dari perilaku masyarakat yang enggan mendaur ulang dan lebih memilih membuang limbah baterai setelah digunakan. Baterai primer yang paling banyak digunakan adalah baterai ZnC (Khan dan Kurny, 2011). Pada penelitian ini kami memiliki ide untuk menggunakan karbon dari limbah baterai ZnC sebagai bahan dasar untuk mensintesis material GO menggunakan kombinasi metode LE dan radiasi sinar-x. GO adalah material hasil nanoteknologi yang memiliki banyak aplikasi di berbagai bidang. Sinar-X adalah radiasi elektromagnetik energi tinggi. Energi sinar-x yang tinggi ini telah dimanfaatkan dengan baik dalam bidang kedokteran. Hal ini lah yang mendasari pemikiran untuk menggunakan sinar-x dalam mensintesis material GO dengan memanfaakan energi radiasi sinar-x. Selain itu, sinar-x merupakan radiasi yang bersifat ramah lingkungan sehingga aman untuk mensintesis material GO. Graphene adalah satu lapis atom karbon yang tersusun dalam bentuk kisi heksagonal menyerupai sarang lebah. Graphene menjadi sangat menarik untuk dikaji karena memiliki sifat kelistrikan, termal, dan mekanik yang luar biasa. Struktur yang unik dari graphene memberikan peningkatan sifat graphene, misalnya mobilitas pembawa yang tinggi (~10,000 cm 2 /Vs), efek Quantum Hall pada temperatur ruangan, transparansi optik yang baik (97.7%), luas permukaan spesifik (2630 m 2 /g), Modulus Young (~1 Tpa), dan konduktivitas panas yang sangat baik ~3000 W/mK (Junaidi dan Susanti, 2014). Sifat lain yang unggul dari graphene adalah keelastisan bahannya (Geim dan Novoselov, 2007). Karena perkembangannya yang luar biasa, sifat optik dan mekanik graphene memiliki potensi besar untuk digunakan dalam berbagai aplikasi (Pinto, 2014). Terdapat dua masalah utama dalam usaha memperoleh graphene (Li, dkk, 2014). Masalah pertama adalah tentang bagaimana dapat menghasilkan lembaran graphene pada skala yang cukup. Seperti telah diketahui bahwa graphite, meskipun harganya murah dan tersedia dalam jumlah banyak, graphite tidak mudah terkelupas untuk menghasilkan lembaran graphene satu lapis. Masalah kedua adalah bahwa lembaran graphene sulit digabungkan dan didistribusikan
3 Karakterisasi Material Graphene (Septiana Rahmawati)262 secara homogen ke berbagai matriks untuk aplikasi. Sebagai solusi, graphene oxide (GO) yang mengandung banyak kelompok berbasis oksigen dapat diperoleh dengan mudah dari oksidasi gaphite. GO dipandang sebagai pendahulu untuk menghasilkan graphene (mengurangi GO) dengan reaksi kimia dan termal. Selanjutnya, dalam beberapa tahun terakhir banyak turunan GO seperti komposit berbasis GO, lapisan berbasi GO dan film tipis, serta nanopartikel berbasis GO muncul sebagai bahan fungsional untuk berbagai aplikasi. Proses preparasi GO melibatkan dua langkah seperti yang ditunjukkan pada gambar. Langkah pertama yaitu pembuatan GO dari serbuk graphite yang dapat dilakukan dengan mendispersi graphite dalam air atau pelarut polar lainnya karena adanya gugus hidroksil dan epoksida di bidang basal gugus GO dan karbonil serta karboksil pada bagian tepi. Langkah kedua, bongkahan GO dapat dikelupas oleh sonikasi atau perlakuan lainnya untuk membentuk suspensi koloid dari lapisan monolayer, lapisan dua lapis atau beberapa lapisan GO dalam pelarut yang berbeda. Titik kritis dalam preparasi GO adalah pemilihan bahan pengoksidasi yang sesuai untuk mengoksidasi graphite (Li, dkk, 2014). Ada beberapa metode dengan pendekatan top-down untuk memperoleh graphene (Truong dan Lee, 2013) yaitu mechanical exfoliation (ME), reduction of graphene oxide (rgo), liquid exfoliation (LE) dan lain sebagainya. Pada penelitian ini sintesis GO dilakukan menggunakan kombinasi metode LE dan radiasi sinar-x. Metode LE menggunakan surfaktan sodium alkylbenzene sulfonate. Dalam hal ini yang digunakan bukan surfaktan murni melainkan detergen yang mengandung surfaktan dengan kandungan sebanyak 26% dari keseluruhan komposisi detergen merek tertentu. Penggunaan radiasi sinar-x didasari oleh pemikiran untuk memanfaatkan energi sinar-x yang tinggi (Suryanarayana dan Norton, 1998) dan telah dimanfaatkan dengan baik dalam bidang kedokteran. METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2017 di Laboratorium Koloid Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA UNY dan Laboratorium Kimia FMIPA UNY. Langkah Penelitian Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah (i) serbuk limbah karbon baterai,(ii) aquades, dan (iii) serbuk detergen.sedangkan alat-alat yang digunakan adalah (i) blender,(ii) gelas ukur, (iii) gelas beker, (iv) tabung sampel, (v) stopwatch, (vi) timbangan digital, (vii) alumunium foil, (viii)pembangkit sinar-x, and (ix) spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu UV-2550). Gambar 1. Spektrofotometer UV-Vis Shimadzu 2450.
4 263 Jurnal Fisika Volum 6 Nomor 4. Tahun 2017 Proses sintesis GO dibagi menjadi 2 yaitu dengan dibantu oleh detergen dan tanpa dibantu oleh detergen.. Langkah-langkah sintesis GO yang dibantu oleh detergen adalah mencampur serbuk karbon, detergen, dan aquades menggunakan blender selama 2 menit. Selanjutnya menuangkan larutan ke dalam tabung sampel dan memberikan perlakuan radiasi sinar-x dengan variasi waktu 0 jam (tanpa radiasi), 1 jam, 2 jam, dan 3 jam. Kemudian mendiamkan larutan selama satu malam sebelum dilakukan pengujian UV-Vis. Pada sintesis GO tanpa dibantu oleh detergen memiliki langkah penelitian yang sama namun tidak menggunakan detergen sebagai bahan sintesis Taknik Analisis Data Karakterisasi sampel hasil sintesis dilakukan menggunakan spektrofotometer UV- Vis. Karakterisasi ini dilakukan dengan mengamati dan menganalisis panjang gelombang puncak-puncak yang muncul pada spektrum absorbansi. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini ditujukan untuk mensintesis material GO berbahan dasar limbah karbon baterai ZnC menggunakan kombinasi metode LE dan radiasi sinar-x berdasarkan uji UV-Vis spektrofotometer. Cacah radiasi sinar-x yang dihasilkan dari pembangkit sinar-x diperoleh ratarata sebanyak cacah per jam. Kemudian sampel hasil sintesis dengan dibantu oleh detergen dan tanpa dibantu oleh detergen diperlihatkan pada gambar berikut. Dari Gambar 1 terlihat bahwa sampel hasil sintesis GO dengan dibantu oleh detergen memiliki warna larutan yang lebih keruh. Hal ini memberikan informasi bahwa penggunaan detergen menyebabkan warna larutan menjadi lebih keruh. (a) (b) Gambar 2. Hasil sintesis GO (a) dengan dibantu oleh detergen, (b) tanpa dibantu oleh detergen. Spektrofotometer UV-Vis Shimadzu 2450 merupakan jenis instrumen UV-Vis double beam. Sinar pertama melewati sampel blangko/standar pembanding, sedangkan sinar kedua melewati sampel analit atau sampel yang diuji. Karakterisasi UV-Vis untuk setiap variasi penggunaan detergen dilakukan sebanyak 2 kali yaitu menggunakan blangko yang berbeda. Blangko pertama adalah aquades dan blangko kedua adalah sampel radiasi 0 jam (tanpa radiasi). Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kerja radiasi sinar-x pada sampel. Hasil karakterisasi UV-Vis sampel hasil sintesis dengan dibantu oleh detergen menggunakan blangko aquades seperti pada Gambar 3. Terdapat puncak yang relatif tinggi muncul pada sekitar panjang gelombang 254 nm, 260,5 nm, dan 342 nm. Pada panjang gelombang antara 254 nm hingga 260,5 nm terjadi penurunan absorbansi akibat variasi pertambahan waktu radiasi sinar-x. Hal ini menunjukkan bahwa
5 Absorbansi Karakterisasi Material Graphene (Septiana Rahmawati)264 pertambahan waktu radiasi menyebabkan semakin banyak graphite yang tereksfoliasi sehingga lapisannya menjadi semakin tipis dan jumlah sinar yang diserap semakin sedikit. 5,5 5,0 4,5 4,0 3,5 3,0 2,5 2,0 1,5 1,0 0,5 0,0 Gambar 3. Spektrum absorbansi GO hasil sintesis dengan dibantu oleh detergen menggunakan blangko aquades. CS 0 jam/tanpa radiasi CS 1 jam CS 2 jam CS 3 jam Hasil karakterisasi UV-Vis dengan blangko aquades ini masih mengandung unsur detergen, sehingga untuk menghilangkan unsur detergen dilakukan karakterisasi UV-Vis dengan blangko sampel tanpa radiasi. Hasilnya ditunjukkan pada Gambar 4. Terdapat dua daerah puncak absorbansi yang relatif lebih tinggi dari puncakpuncak absorbansi lain. Daerah puncak pertama bersesuaian dengan karakteristik material GO berada di rentang panjang gelombang dari 239 nm hingga 262,5 nm. Pada variasi waktu radiasi 1 jam, terdeteksi puncak di panjang gelombang 241 nm, 253 nm, dan 259,5 nm. Variasi waktu radiasi 2 jam, terdeteksi puncak di panjang gelombang 239,5 nm dan 262,5 nm. Sedangkan ariasi waktu radiasi 3 jam, terdeteksi puncak muncul di panjang gelombang 253,5 nm. Kemudian untuk daerah puncak kedua muncul pada rentang panjang gelombang 349,5 nm hingga 356 nm. Pada variasi waktu radiasi 1 jam terdeteksi puncak di panjang gelombang 349,5 nm, variasi waktu radiasi 2 jam terdeteksi puncak di panjang gelombang 351 nm, dan variasi waktu radiasi 3 jam terdeteksi puncak di panjang gelombang 356 nm. Pada rentang panjang gelombang ini bukan karakteristik dari GO namun diduga merupakan karakteristik dari material CQDs. Hal ini dikarenakan material yang disintesis berbahan dasar karbon dan hasil karakterisasi UV-Vis menunjukkan karakteristik panjang gelombang puncak absorbansi dari material CQDs. Variasi waktu radiasi sinar-x menyebabkan panjang gelombang dari puncak absorbansi CQDs bergeser ke kanan (redshift). Hal yang menarik adalah bahwa variasi waktu radiasi yang diberikan berdampak pada perubahan puncak absorbansi. Pada daerah puncak pertama, semakin lama waktu radiasi sinar-x maka absorbansi semakin rendah. Sedangkan pada puncak kedua perubahan absorbansi semakin tinggi seiring bertambahnya waktu radiasi sinar-x. Dari perbedaan perubahan absorbansi pada kedua puncak ini menunjukkan bahwa seiring bertambahnya waktu radiasi menyebabkan pertambahan absorbansi pada material CQDs dan penurunan absorbansi pada material GO. Artinya bahwa semakin lama waktu radiasi sinar-x, jumlah material GO yang terbentuk semakin banyak dan jumlah material CQDs semakin sedikit karena tereksfoliasi menjadi GO.
6 Absorbansi Absorbansi Absorbansi 265 Jurnal Fisika Volum 6 Nomor 4. Tahun ,02 Gambar 4. Spektrum absorbansi GO hasil sintesis dengan dibantu oleh detergen menggunakan blangko sampel tanpa radiasi. Selanjutnya, hasil karakterisasi UV-Vis sampel hasil sintesis tanpa dibantu oleh detergen menggunakan blangko aquades. Hasilnya ditunjukkan pada Gambar 5. Terdapat puncak yang muncul pada panjang gelombang 222 nm untuk variasi waktu 0 jam dan 2 jam, serta pada panjang gelombang 221,5 nm untuk variasi waktu 1 jam dan 3 jam. Pada panjang gelombang ini bukan karakteristik yang dimiliki GO karena berdasarkan laporan penelitian dari Nanoinnova bahwa GO mulai terbentuk pada panjang gelombang 223 nm. 0,5 0,4 0,10 0,08 0,06 0,04 0,02 0,00 CS 1 jam CS 2 jam CS 3 jam C 0 jam/tanpa radiasi C 1 jam C 2 jam C 3 jam Gambar 5. Spektrum absorbansi GO hasil sintesis tanpa dibantu oleh detergen menggunakan blangko aquades. Terakhir, hasil karakterisasi UV-Vis sampel hasil sintesis tanpa dibantu oleh detergen menggunakan blangko sampel tanpa radiasi.hasilnya ditunjukkan pada Gambar 6. Pada variasi waktu radiasi 1 jam muncul puncak pada panjang gelombang 244 nm. Variasi waktu radiasi 2 jam muncul puncak pada panjang gelombang 236 nm. Dan variasi waktu radiasi 3 jam muncul puncak pada panjang gelombang 227 nm. Pada rentang panjang gelombang ini merupakan karakteristik dari material GO. Namun variasi waktu yang diberikan tidak menunjukkan perubahan absorbansi yang konsisten. 0,01 0,00-0,01-0,02-0,03-0,04-0,05 Gambar 6. Spektrum absorbansi GO hasil sintesis tanpa dibantu oleh detergen menggunakan blangko sampel tanpa radiasi. C 1 jam C 2 jam C 3 jam 0,3 0,2 0,1 0,0 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variasi waktu radiasi pada sintesis GO berbahan dasar limbah karbon baterai ZnC menghasilkan spektrum absorbansi dengan
7 Karakterisasi Material Graphene (Septiana Rahmawati)266 puncak yang mucul pada rentang panjang gelombang 227 nm sampai 262,5 nm yang merupakan karakteristik material GO. Puncak lainnya muncul pada panjang gelombang 349,5 nm sampai 356 nm yang merupakan karakteristik material CQDs. Hasil karakterisasi UV-Vis juga menunjukkan bahwa seiring pertambahan waktu radiasi terjadi penurunan absorbansi yang mengindikasikan bahwa semakin banyak graphite yang tereksfoliasi menjadi GO. Saran Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan memberikan variasi waktu radiasi yang lebih banyak.. Penggunaan detergen sebaiknya diganti menggunakan surfaktan asli agar diperoleh data yang valid. DAFTAR PUSTAKA Geim, A. K. & Novoswlov, K. S. (2007) the Rise of Graphene. Nature Materials, vol Junaidi, M., dan Susanti, D. (2014). Pengaruh Variasi Waktu Ultrasonikasi dan Waktu Tahan Hydrothermal terhadap Struktur dan Konduktivitas Listrik Metrial Graphene. Jurnal Teknik Pomits, vol.3, 1-6. Khakim, A. (2014). Pembuatan nanokarbon dari Limbah Baterai untuk Aplikasi Elektroda pada Superkapasitor. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Khan, M. H. & Kurny, A. S. W. (2011). Recovery of Zinc from the Spent Zinc Carbon Dry Cell Batteries Through Pyrometallurgical Route. Journal of Metals, Materials and Minerals, Vol.21, Li, J., et al The Preparation of Graphene Oxide and Its Derivatives and Their Application in Bio-Tribological Systems. Lubricants, vol.2, Pinto, H., dan Markevich, A. (2014). Electronic and Electrochemical Doping of Graphene by Surface Adsorbates. Beilstein Journal of Nanotechnology, vol.6, Suryanarayana, C. & Norton, M. G. (1998). X Ray Diffraction. New York and London: Plenum Press. Truong & Lee. (2013). Graphene From Fundamental to Future Application. South Korea: Chonbuk National University.
Oleh : Nur Fitri Dwi Astuti, Wipsar Sunu Brams Dwandaru Abstrak
Pengaruh Variasi Massa...(Nur Fitri Dwi Astuti) 406 PENGARUH VARIASI MASSA KARBON SEKAM PADI TERHADAP SINTESIS MATERIAL GRAPHENE OXIDE DENGAN METODE LIQUID PHASE EXFOLIATION MENGGUNAKAN BLENDER, SONIFIKASI,
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun Oleh SEPTIANA RAHMAWATI
SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL GRAPHENE OXIDE BERBAHAN DASAR LIMBAH KARBON BATERAI ZnC MENGGUNAKAN KOMBINASI METODE LIQUID-PHASE EXFOLIATION DAN RADIASI SINAR-X DENGAN VARIASI WAKTU RADIASI BERDASARKAN
Lebih terperinciOleh : Arif Rahman 1, Rita Prasetyowati 2, Iman Santoso 3, W.S. Brams Dwandaru 4
Pengaruh Variasi Tegangan Elektroda Terhadap. (Arif Rahman) 245 PENGARUH VARIASI TEGANGAN ELEKTRODA TERHADAP SPEKTRUM ABSORBANSI OPTIK GRAPHENE OXIDE (GO) DARI BAHAN PENSIL 2B YANG DISINTESIS MENGGUNAKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Graphene merupakan susunan atom-atom karbon monolayer dua dimensi yang membentuk struktur kristal heksagonal menyerupai sarang lebah. Graphene memiliki sifat
Lebih terperinciDisusun Oleh : Muhammad Junaidi ( ) Dibimbing Oleh : Diah Susanti, S.T.,M.T.,Ph.D
Pengaruh Variasi Waktu Ultrasonikasi Dan Waktu Tahan Proses Hydrothermal Terhadap Struktur Dan Konduktivitas Elektrik Material Graphene Hasil Sintesis Dengan Metode Hydrothermal Disusun Oleh : Muhammad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. SiO 2 memiliki sifat isolator yang baik dengan energi gapnya mencapai 9 ev,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Graphene adalah material yang tersusun atas atom karbon dengan susunan kisi hexagonal dengan ketebalan satu atom. Graphene yang disusun dalam bentuk 3 dimensi, dimana
Lebih terperinciPREPARASI DAN SINTESIS NANOMATERIAL GRAPHENE OXIDE BERBAHAN DASAR ABU SEKAM PADI MENGGUNAKAN METODE LIQUID PHASE EXFOLIATION
PREPARASI DAN SINTESIS NANOMATERIAL GRAPHENE OXIDE BERBAHAN DASAR ABU SEKAM PADI MENGGUNAKAN METODE LIQUID PHASE EXFOLIATION KOMBINASI BLENDER + SONIFIKASI, BLENDER, DAN SONIFIKASI DENGAN VARIASI WAKTU
Lebih terperinciPERBEDAAN KARAKTER SAMPEL HASIL PREPARASI DAN SINTESIS NANOMATERIAL KARBON BERBAHAN DASAR TRI GRAPHITE
PERBEDAAN KARAKTER SAMPEL HASIL PREPARASI DAN SINTESIS NANOMATERIAL KARBON BERBAHAN DASAR TRI GRAPHITE PENSIL 2B FABER CASTELL MENGGUNAKAN METODE LIQUID MECHANICAL EXFOLIATION DIBANTU OLEH LINEAR ALKYLBENZENE
Lebih terperinciOleh : Irnawati Widya Hastuti dan W.S. Brams Dwandaru, Ph. D ABSTRAK
Karakterisasi Butiran Submikron (Irnawati Widya Hastuti) 308 KARAKTERISASI BUTIRAN SUB MIKRON NANOMATERIAL KARBON BATOK KELAPA DENGAN VARIASI WAKTU PENGADUKAN BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK FILTRASI LOGAM
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NANOPARTIKEL PERAK SEBAGAI BAHAN ADITIF DALAM BATAKO TERHADAP POROSITAS DAN KUAT TEKAN BATAKO
Pengaruh Variasi Konsentrasi (Nur Dwi Lestari) 205 PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NANOPARTIKEL PERAK SEBAGAI BAHAN ADITIF DALAM BATAKO TERHADAP POROSITAS DAN KUAT TEKAN BATAKO EFFECT OF VARIOUS OF
Lebih terperinciSintesis Komposit TiO 2 /Karbon Aktif Berbasis Bambu Betung (Dendrocalamus asper) dengan Menggunakan Metode Solid State Reaction
Sintesis Komposit TiO 2 /Karbon Aktif Berbasis Bambu Betung (Dendrocalamus asper) dengan Menggunakan Metode Solid State Reaction Yuliani Arsita *, Astuti Jurusan Fisika Universitas Andalas * yulianiarsita@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nanoteknologi adalah ilmu dan rekayasa dalam menciptakan material, struktur fungsional, maupun piranti alam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nanoteknologi adalah ilmu dan rekayasa dalam menciptakan material, struktur fungsional, maupun piranti alam skala nanometer. Material berukuran nanometer memiliki
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI GRAPHENE OXIDE DARI GRAFIT LIMBAH BATERAI PRIMER ZINK-KARBON
SINTESIS DAN KARAKTERISASI GRAPHENE OXIDE DARI GRAFIT LIMBAH BATERAI PRIMER ZINK-KARBON Disusun Oleh: B TARI LARAS WEDHAMUKSA PRASASTI M0309014 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen secara kualitatif dan kuantitatif. Metode penelitian ini menjelaskan proses degradasi fotokatalis
Lebih terperinciSINTESIS LAPISAN TIPIS SEMIKONDUKTOR DENGAN BAHAN DASAR TEMBAGA (Cu) MENGGUNAKAN CHEMICAL BATH DEPOSITION
SINTESIS LAPISAN TIPIS SEMIKONDUKTOR DENGAN BAHAN DASAR TEMBAGA (Cu) MENGGUNAKAN CHEMICAL BATH DEPOSITION Yolanda Oktaviani, Astuti Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas e-mail: vianyolanda@yahoo.co.id
Lebih terperinciGravitasi Vol. 15 No. 1 ISSN:
STUDI PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN DAUN PEPAYA TERHADAP SIFAT OPTIK DAN LISTRIK SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN LAPISAN TIPIS Ummu kalsum 1, Iqbal 2 dan Dedy Farhamsa 2 1 Jurusan Fisika Fakultas MIPA, Universitas
Lebih terperinciPengaruh Variasi Konsentrasi Surfaktan. (Achmad Ainul Fikri) 188
Pengaruh Variasi Konsentrasi Surfaktan. (Achmad Ainul Fikri) 188 PENGARUH VARIASI KONSENTRASI SURFAKTAN DAN WAKTU ULTRASONIKASI TERHADAP SINTESIS MATERIAL GRAPHENE DENGAN METODE LIQUID SONIFICATION EXFOLIATION
Lebih terperinciPENGARUH JUMLAH LILITAN SOLENOIDA ELEKTROLISATOR TERHADAP ABSORBANSI OPTIK GRAPHENE OXIDE (GO) YANG DISINTESIS DARI BAHAN PENSIL 2B
Pengaruh Jumlah Lilitan Solenoida. (Oktiana Lusi Priyani) 261 PENGARUH JUMLAH LILITAN SOLENOIDA ELEKTROLISATOR TERHADAP ABSORBANSI OPTIK GRAPHENE OXIDE (GO) YANG DISINTESIS DARI BAHAN PENSIL 2B THE IMPACT
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun oleh RHYKO IRAWAN WISNUWIJAYA
PREPARASI DAN SINTESIS GRAPHENE OXIDE DENGAN METODE LIQUID SONICATION EXFOLIATION DAN RANDOM COLLISION MARBLES SHAKING DENGAN BAHAN DASAR GRAPHITE LIMBAH BATERAI ZINC-CARBON BERDASARKAN UJI SPEKTROFOTOMETER
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI LAMA WAKTU ULTRASONIKASI TERHADAP SPEKTRUM ABSORBANSI OPTIK GRAPHENE OXIDE
Pengaruh Variasi Lama Waktu Ultrasonikasi. (Bagas Prakoso) 269 PENGARUH VARIASI LAMA WAKTU ULTRASONIKASI TERHADAP SPEKTRUM ABSORBANSI OPTIK GRAPHENE OXIDE (GO) DARI BAHAN PENSIL 2B YANG DISINTESIS MENGGUNAKAN
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. karakterisasi luas permukaan fotokatalis menggunakan SAA (Surface Area
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini akan dibahas mengenai preparasi ZnO/C dan uji aktivitasnya sebagai fotokatalis untuk mendegradasi senyawa organik dalam limbah, yaitu fenol. Penelitian ini
Lebih terperinciKARAKTERISASI TiO 2 (CuO) YANG DIBUAT DENGAN METODA KEADAAN PADAT (SOLID STATE REACTION) SEBAGAI SENSOR CO 2
KARAKTERISASI TiO 2 (CuO) YANG DIBUAT DENGAN METODA KEADAAN PADAT (SOLID STATE REACTION) SEBAGAI SENSOR CO 2 Hendri, Elvaswer Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus Unand, Limau Manis, Padang,
Lebih terperinciPhysical Characterization of Nanomaterial Based Graphite of A Thin Layer By 2B Pencil Drawing With Mechanical Exfoliation Method
Karakterisasi Fisis Nanomaterial Berbasis. (Dien Almas Rasis) 253 Physical Characterization of Nanomaterial Based Graphite of A Thin Layer By 2B Pencil Drawing With Mechanical Exfoliation Method Karakterisasi
Lebih terperinciKARAKTERISASI SIFAT OPTIK BAHAN BARIUM TITANAT (BaTiO 3 ) DENGAN MENGUNAKAN SPEKTROSKOPI ULTRAVIOLET-VISIBLE (UV-Vis)
KARAKTERISASI SIFAT OPTIK BAHAN BARIUM TITANAT (BaTiO 3 ) DENGAN MENGUNAKAN SPEKTROSKOPI ULTRAVIOLET-VISIBLE (UV-Vis) R. Yulis 1, Krisman 2, R. Dewi 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Fisika 2 Dosen Jurusan
Lebih terperinciALAT ANALISA. Pendahuluan. Alat Analisa di Bidang Kimia
Pendahuluan ALAT ANALISA Instrumentasi adalah alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks Secara umum instrumentasi
Lebih terperinciMATERIAL FOSFOR KARBON NANODOT DAN SIFAT LUMINESCENCE
MATERIAL FOSFOR KARBON NANODOT DAN SIFAT LUMINESCENCE Ridwan Setiawan (1127030058) Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung Tahun 2014 Email: setiawan.ridwan@student.uinsgd.ac.id
Lebih terperinciPENENTUAN PANJANG GELOMBANG EMISI PADA NANOPARTIKEL CdS DAN ZnS BERDASARKAN VARIASI KONSENTRASI MERCAPTO ETHANOL
PENENTUAN PANJANG GELOMBANG EMISI PADA NANOPARTIKEL CdS DAN ZnS BERDASARKAN VARIASI KONSENTRASI MERCAPTO ETHANOL Muhammad Salahuddin 1, Suryajaya 2, Edy Giri R. Putra 3, Nurma Sari 2 Abstrak:Pada penelitian
Lebih terperinciPREPARASI DAN SINTESIS GRAPHENE OXIDE
PREPARASI DAN SINTESIS GRAPHENE OXIDE DENGAN VARIASI WAKTU PEMBAKARAN KAIN PERCA MENGGUNAKAN METODE PENANGKAPAN ASAP DENGAN KACA PREPARAT BERDASARKAN UJI ABSORBANSI DAN GUGUS GUGUS FUNGSIONAL SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciJURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 13 NOMOR 2 JUNI 2017 PENGARUH LAMA WAKTU ULTRASONIKASI TERHADAP KONDUKTIVITAS LISTRIK GRAPHENE
JURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 13 NOMOR 2 JUNI 2017 PENGARUH LAMA WAKTU ULTRASONIKASI TERHADAP KONDUKTIVITAS LISTRIK GRAPHENE La Agusu, Rasap, Yuliana, Yustin Biringgalo, Risal Day, Herdianto Laboratorium
Lebih terperinciPengaruh Temperatur dan Waktu Putar Terhadap Sifat Optik Lapisan Tipis ZnO yang Dibuat dengan Metode Sol-Gel Spin Coating
ISSN 2302-8491 Jurnal Fisika Unand Vol. 6, No. 2, April 2017 Pengaruh Temperatur dan Waktu Putar Terhadap Sifat Optik Lapisan Tipis ZnO yang Dibuat dengan Metode Sol-Gel Spin Coating Fitriani *, Sri Handani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perkembangan nanopartikel saat ini sangat pesat. Dalam beberapa puluh tahun terakhir berbagai negara di Eropa, Amerika, Australia dan sebagian Asia mengarahkan
Lebih terperinciPREPARASI NANOMATERIAL KARBON MENGGUNAKAN METODE LIQUID
PREPARASI NANOMATERIAL KARBON MENGGUNAKAN METODE LIQUID MECHANICAL EXFOLIATION DIBANTU OLEH LINEAR ALKYLBENZENE SULFONATE DENGAN VARIASI WAKTU PENCAMPURAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Makanan dan Material dan Laboratorium Kimia Analitik Instrumen, Jurusan Pendidikan Kimia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin maju dalam beberapa dekade ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin maju dalam beberapa dekade ini mengalami peralihan dari teknologi mikro (microtechnology) ke generasi yang lebih kecil yang dikenal
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NANOPARTIKEL PERAK TERHADAP POROSITAS DAN KUAT TEKAN BATU BATA MERAH YANG DISISIPKAN LARUTAN NANOPARTIKEL PERAK
Pengaruh Variasi Konsentrasi Larutan. (Nosiyosa Judenori) 328 PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NANOPARTIKEL PERAK TERHADAP POROSITAS DAN KUAT TEKAN BATU BATA MERAH YANG DISISIPKAN LARUTAN NANOPARTIKEL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nanoteknologi adalah ilmu yang mempelajari, menciptakan dan merekayasa material berskala nanometer dimana terjadi sifat baru. Kata nanoteknologi berasal dari
Lebih terperinciKARAKTERISASI SIFAT OPTIK BAHAN STRONTIUM TITANAT (SrTiO 3 ) DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROSKOPI ULTRAVIOLET-VISIBLE (UV-Vis)
KARAKTERISASI SIFAT OPTIK BAHAN STRONTIUM TITANAT (SrTiO 3 ) DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROSKOPI ULTRAVIOLET-VISIBLE (UV-Vis) Mirwan Sayuti 1, Krisman 2, Rahmi Dewi 2 1 Mahasiswa Program S1 Fisika 2 Dosen
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI GRAFENA DENGAN METODE REDUKSI GRAFIT OKSIDA MENGGUNAKAN PEREDUKSI Zn
SINTESIS DAN KARAKTERISASI GRAFENA DENGAN METODE REDUKSI GRAFIT OKSIDA MENGGUNAKAN PEREDUKSI Zn SKRIPSI Oleh: Yudha Taufantri NIM 1108105015 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Riset (Research Laboratory),
27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Riset (Research Laboratory), Karakterisasi FTIR dan Karakterisasi UV-Vis dilakukan di laboratorium Kimia Instrumen,
Lebih terperinciBab III Metodologi Penelitian
28 Bab III Metodologi Penelitian III.1 Tahap Penelitian Penelitian ini terbagi dalam empat tahapan kerja, yaitu : Tahapan kerja pertama adalah persiapan bahan dasar pembuatan film tipis ZnO yang terdiri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juli 2013 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas
Lebih terperinciKata-kata Kunci: nanomaterial karbon, jelaga, lampu teplok, XRD
Karakterisasi Fisis Nonomaterial. (Noviyanto Dwi Swastiko) 230 KARAKTERISASI FISIS NANOMATERIAL KARBON BERBASIS GRAFIT DARI LAPISAN TIPIS JELAGA HASIL PEMBAKARAN LAMPU TEPLOK BERBAHAN BAKAR MINYAK TANAH
Lebih terperinciBIOSINTESIS NANOPARTIKEL PERAK DENGAN MENGGUNAKAN TANAMAN SAMBILOTO (Andrographis paniculata Ness) DAN KARAKTERISTIKNYA SKRIPSI BIDANG MINAT BIOFISIKA
BIOSINTESIS NANOPARTIKEL PERAK DENGAN MENGGUNAKAN TANAMAN SAMBILOTO (Andrographis paniculata Ness) DAN KARAKTERISTIKNYA SKRIPSI BIDANG MINAT BIOFISIKA SEPTIANA RIBKA JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Katalis merupakan suatu zat yang sangat diperlukan dalam kehidupan. Katalis yang digunakan merupakan katalis heterogen. Katalis heterogen merupakan katalis yang dapat digunakan
Lebih terperinciPEMBUATAN BIOSENSOR FIBER BERBASIS EVANESCENT WAVE SEBAGAI SENSOR SENYAWA GLUKOSA DENGAN LED
PEMBUATAN BIOSENSOR FIBER BERBASIS EVANESCENT WAVE SEBAGAI SENSOR SENYAWA GLUKOSA DENGAN LED Abstrak Arni Candra Pratiwi 1, Ahmad Marzuki 2 1 Program Studi Fisika FMIPA UNS, Surakarta. Jl. Ir Sutami No.
Lebih terperinciSintesis Nanopartikel ZnO dengan Metode Kopresipitasi
Sintesis Nanopartikel ZnO dengan Metode Kopresipitasi NURUL ROSYIDAH Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Pendahuluan Kesimpulan Tinjauan Pustaka
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. cahaya matahari.fenol bersifat asam, keasaman fenol ini disebabkan adanya pengaruh
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Fenol merupakan senyawa organik yang mengandung gugus hidroksil (OH) yang terikat pada atom karbon pada cincin benzene dan merupakan senyawa yang bersifat toksik, sumber pencemaran
Lebih terperinciLogo SEMINAR TUGAS AKHIR. Henni Eka Wulandari Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si
SEMINAR TUGAS AKHIR Add Your Company Slogan STUDI AWAL FABRIKASI DAN KARAKTERISASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) MENGGUNAKAN EKSTRAKSI BUNGA SEPATU SEBAGAI DYE SENSITIZERS DENGAN VARIASI LAMA ABSORPSI
Lebih terperinciUji Karakteristik Morfologi.(Buky Wahyu Pratama) 212
Uji Karakteristik Morfologi.(Buky Wahyu Pratama) 212 UJI KARAKTERISTIK MORFOLOGI, FISIK, DAN KIMIA BUTIRAN SUB MICRON NANOMATERIAL DENGAN VARIASI SUMBER KARBON SEBAGAI ALAT FILTRASI SEDERHANA CHARACTERISTICS
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTER SENYAWA KOMPLEKS Cu(II)-EDTA DAN Cu(II)- C 6 H 8 N 2 O 2 S Dian Nurvika 1, Suhartana 2, Pardoyo 3
SINTESIS DAN KARAKTER SENYAWA KOMPLEKS Cu(II)-EDTA DAN Cu(II)- C 6 H 8 N 2 O 2 S Dian Nurvika 1, Suhartana 2, Pardoyo 3 1 Universitas Diponegoro/Kimia, Semarang (diannurvika_kimia08@yahoo.co.id) 2 Universitas
Lebih terperinciMETODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik-Fisik Universitas
III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik-Fisik Universitas Lampung. Analisis XRD di Universitas Islam Negeri Jakarta Syarif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Grafena merupakan lapisan tipis dari karbon dengan sifat mekanik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Grafena merupakan lapisan tipis dari karbon dengan sifat mekanik dan elektrik yang sangat baik untuk berbagai peralatan, termasuk peralatan mekanik dan elektrik (Geim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan nanoteknologi terus dilakukan oleh para peneliti dari dunia akademik maupun dari dunia industri. Para peneliti seolah berlomba untuk mewujudkan karya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kimia yang dibantu oleh cahaya dan katalis. Beberapa langkah-langkah fotokatalis
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Telah berkembang suatu mekanisme fotokatalis yang menerapkan pemanfaatan radiasi ultraviolet dan bahan semikonduktor sebagai fotokatalis, umumnya menggunakan bahan TiO2
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode dalam proses elektrokoagulasi larutan yang mengandung pewarna tekstil hitam ini
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di Laboratorium Fisika Material FMIPA Unila, Laboratorium Kimia Instrumentasi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2010 - Juni 2011 di Laboratorium Biofisika dan Laboratorium Fisika Lanjut, Departemen Fisika IPB.
Lebih terperinciPengaruh Waktu Ultrasonikasi dan Waktu Tahan Proses Hydrothermal Terhadap Struktur dan Sifat Listrik Material Graphene
JURNL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Pengaruh Waktu Ultrasonikasi dan Waktu Tahan Proses Hydrothermal Terhadap Struktur dan Sifat Listrik Material Graphene Yusuf
Lebih terperinciDisusun oleh LILIS MISNAWATI
KARAKTERISASI SAMPEL HASIL PREPARASI DAN SINTESIS GRAPHENE OXIDE BERBAHAN DASAR MINYAK JELANTAH MENGGUNAKAN METODE LIQUID MECHANICAL EXFOLIATION DALAM PELARUT N-HEKSANA DENGAN VARIASI WAKTU BLENDER DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, peran nanoteknologi begitu penting dalam perkembangan ilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, peran nanoteknologi begitu penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kesejahteraan kehidupan manusia. Nanoteknologi merupakan ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perindustrian minyak, pekerjaan teknisi, dan proses pelepasan cat (Alemany et al,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenol merupakan senyawa organik yang dapat mengganggu kesehatan manusia dan lingkungan hidup. Fenol merupakan salah satu senyawa organik yang bersifat karsinogenik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan nanoteknologi terus dilakukan oleh para peneliti dari dunia akademik maupun dari dunia industri. Para peneliti seolah berlomba untuk mewujudkan karya baru
Lebih terperinci2 SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOSTRUKTUR ZnO
2 SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOSTRUKTUR ZnO 3 Pendahuluan ZnO merupakan bahan semikonduktor tipe-n yang memiliki lebar pita energi 3,37 ev pada suhu ruang dan 3,34 ev pada temperatur rendah dengan nilai
Lebih terperinciElektrodeposisi Lapisan Kromium dicampur TiO 2 untuk Aplikasi Lapisan Self Cleaning
Jurnal Fisika Unand Vol. 5, No. 4, Oktober 2016 ISSN 2302-8491 Elektrodeposisi Lapisan Kromium dicampur TiO 2 untuk Aplikasi Lapisan Self Cleaning Ardi Riski Saputra*, Dahyunir Dahlan Jurusan Fisika FMIPA
Lebih terperinciADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Rhodamin B merupakan pewarna sintetis yang biasa digunakan dalam industri tekstil, kertas, kulit, plastik, cat, farmasi dan makanan yang digunakan sebagai
Lebih terperinciKARAKTERISTIK TRANSPARANSI FILM TIPIS OKSIDA GRAFENA TEREDUKSI (R-GO) UNTUK ELEKTRODA TRANSPARAN
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol. 06, No. 01 (2016) 15 19 Departemen Fisika FMIPA Universitas Padjadjaran KARAKTERISTIK TRANSPARANSI FILM TIPIS OKSIDA GRAFENA TEREDUKSI (R-GO) UNTUK ELEKTRODA TRANSPARAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bulan Agustus 2011 sampai bulan Januari tahun Tempat penelitian
32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai pada bulan Agustus 2011 sampai bulan Januari tahun 2012. Tempat penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini penggunaan material berbasis karbon sangat luas aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini penggunaan material berbasis karbon sangat luas aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh beberapa aplikasi dalam bidang lingkungan antara
Lebih terperinciUntuk mengetahui pengaruh ph medium terhadap profil disolusi. atenolol dari matriks KPI, uji disolusi juga dilakukan dalam medium asam
Untuk mengetahui pengaruh ph medium terhadap profil disolusi atenolol dari matriks KPI, uji disolusi juga dilakukan dalam medium asam klorida 0,1 N. Prosedur uji disolusi dalam asam dilakukan dengan cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketersediaan sumber energi merupakan masalah yang harus segera diselesaikan oleh masing-masing negara termasuk Indonesia. Untuk itu perlu dikembangkan suatu teknologi
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA PROSES PEMBUATAN KURVA STANDAR DARI LARUTAN - KAROTEN HAIRUNNISA E1F109041
LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA PROSES PEMBUATAN KURVA STANDAR DARI LARUTAN - KAROTEN HAIRUNNISA E1F109041 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU
Lebih terperinciUji fotokatalisis reduksi benzaldehida menggunakan titanium dioksida hasil sintesis
Uji fotokatalisis reduksi benzaldehida menggunakan titanium dioksida hasil sintesis Diana Rakhmawaty Eddy*, Sanidya Saraswati B, Rustaman Departemen Kimia, FMIPA, Universitas Padjadjaran, Bandung *Email:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. luar biasa dalam penerapan nanosains dan nanoteknologi di dunia industri. Hal ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sains dan teknologi pada bidang material dewasa ini sedang mengarah pada revolusi nanopartikel dimana dalam periode ini tejadi percepatan luar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan februari 2015 dan berakhir pada bulan agustus 2015.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium riset departemen pendidikan kimia FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia. Secara garis besar penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dokter gigi sering mengalami kesulitan dalam merestorasi gigi pasca
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gigi yang membutuhkan perawatan saluran akar pada umumnya mengalami kerusakan pada jaringan pulpa dan mahkota, baik karena proses karies, restorasi sebelumnya atau
Lebih terperinciPengaruh Massa Zn Dan Temperatur Hydrotermal Terhadap Struktur Dan Sifat Elektrik Material Graphene
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-185 Pengaruh Massa Zn Dan Temperatur Hydrotermal Terhadap Struktur Dan Sifat Elektrik Material Graphene Muhammad Rizki Ilhami
Lebih terperinciPENGARUH PROSES REDUKSI TERMAL TERHADAP STRUKTUR OKSIDA GRAFENA
Proseding Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya Sabtu, 19 November 2016 Bale Sawala Kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor PENGARUH PROSES REDUKSI TERMAL TERHADAP STRUKTUR OKSIDA GRAFENA MUHAMAD
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo,
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyiapan Sampel Sampel daging buah sirsak (Anonna Muricata Linn) yang diambil didesa Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo, terlebih
Lebih terperinciFabrikasi BCNO/SiO 2 Nanokomposit Phosphor untuk Aplikasi Lampu LED Putih
LOGO Fabrikasi BCNO/SiO 2 Nanokomposit Phosphor untuk Aplikasi Lampu LED Putih Ferry Iskandar, Mikrajuddin Abdullah, Khairurrijal, Bebeh W. Nuryadin, dan Ea Cahya Septia M. KK Fisika Material Elektronik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yulieyas Wulandari, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melamin merupakan senyawa kimia bersifat basa yang digunakan terutama sebagai bahan polimer. Tidak ada peraturan yang mengijinkan penambahan langsung melamin ke dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian dilaksanakan di Laboratorium Riset, dan Laboratorium Kimia Instrumen
Lebih terperinci4 Hasil dan Pembahasan
4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Sintesis Padatan TiO 2 Amorf Proses sintesis padatan TiO 2 amorf ini dimulai dengan melarutkan titanium isopropoksida (TTIP) ke dalam pelarut etanol. Pelarut etanol yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Spektrum elektromagnetik yang mampu dideteksi oleh mata manusia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Spektrum elektromagnetik yang mampu dideteksi oleh mata manusia berada dalam rentang spektrum cahaya tampak yang memiliki panjang gelombang dari 400 900 nm. Sedangkan
Lebih terperinciPEMBUATAN KERAMIK BETA ALUMINA (Na 2 O - Al 2 O 3 ) DENGAN ADITIF MgO DAN KARAKTERISASI SIFAT FISIS SERTA STRUKTUR KRISTALNYA.
PEMBUATAN KERAMIK BETA ALUMINA (Na 2 O - Al 2 O 3 ) DENGAN ADITIF MgO DAN KARAKTERISASI SIFAT FISIS SERTA STRUKTUR KRISTALNYA. Ramlan 1, Masno Ginting 2, Muljadi 2, Perdamean Sebayang 2 1 Jurusan Fisika
Lebih terperinciSIFAT-SIFAT OPTIK DAN LISTRIK BAHAN SEMIKONDUKTOR SnS LAPISAN TIPIS HASIL PREPARASI DENGAN TEKNIK VAKUM EVAPORASI UNTUK APLIKASI SEL SURYA ABSTRAK
SIFAT-SIFAT OPTIK DAN LISTRIK BAHAN SEMIKONDUKTOR SnS LAPISAN TIPIS HASIL PREPARASI DENGAN TEKNIK VAKUM EVAPORASI UNTUK APLIKASI SEL SURYA Ganesha Antarnusa. 1, Tjipto Sujitno 2, Ariswan 3 1 Mahasiswa
Lebih terperinciHukum Dasar dalam Spektrofotometri UV-Vis Instrumen Spektrofotometri Uv Vis
Spektrofotometri UV-Vis adalah salah satu teknik analisis spektroskopik yang memakai sumber REM (radiasi elektromagnetik) UV (190-380 nm) dan sinar tampak (380-780 nm) dengan memakai instrumen spektrofotometer.
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI MAGNESIUM OKSIDA (MgO) DENGAN VARIASI MASSA PEG-6000
SINTESIS DAN KARAKTERISASI MAGNESIUM OKSIDA (MgO) DENGAN VARIASI MASSA PEG-6000 Peni Alpionita, Astuti Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas, Padang Kampus Unand Limau Manis, Pauh Padang 25163 e-mail:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia telah mengembangkan nanoteknologi dengan dibentuknya Masyarakat Nano Indonesia (MNI) yang dibentuk pada tanggal 28 April 2005. Nanoteknologi telah menjadi
Lebih terperinciPREPARASI DAN SINTESIS GRAPHENE OXIDE
PREPARASI DAN SINTESIS GRAPHENE OXIDE (GO)YANG BERASAL DARI LIMBAH KERTAS BERDASARKAN LIQUID MECHANICAL EXFOLIATION (CLME) LUCUTAN LISTRIK DENGAN VARIASI TEGANGAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika
Lebih terperinciKARAKTERISASI BUTIRAN SUB MIKRON NANOMATERIAL KARBON BATOK KELAPA DENGAN VARIASI WAKTU PENGADUKAN BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK FILTRASI LOGAM
KARAKTERISASI BUTIRAN SUB MIKRON NANOMATERIAL KARBON BATOK KELAPA DENGAN VARIASI WAKTU PENGADUKAN BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK FILTRASI LOGAM Fe DARI LIMBAH AIR SELOKAN MATARAM BERDASARKAN UJI UV-VIS, XRD,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Seiring kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. dibutuhkan suatu material yang memiliki kualitas baik seperti kekerasan yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin pesat, dibutuhkan suatu material yang memiliki kualitas baik seperti kekerasan yang tinggi, porositas yang
Lebih terperinciDifference of Resistance of Very Fine Particle Carbon and Carbon Coated with Nanomaterial SnO2 Based on Mechanical Exfoliation with Radius and Mass Variation Obtained from SnCl2.2H2O Material Perbedaan
Lebih terperinciANALISIS FASA KARBON PADA PROSES PEMANASAN TEMPURUNG KELAPA
ANALISIS FASA KARBON PADA PROSES PEMANASAN TEMPURUNG KELAPA Oleh : Frischa Marcheliana W (1109100002) Pembimbing:Prof. Dr. Darminto, MSc Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen laboratorium yang meliputi dua tahap. Tahap pertama dilakukan identifikasi terhadap komposis kimia dan fase kristalin
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan industri tekstil dan industri lainnya di Indonesia menghasilkan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri tekstil dan industri lainnya di Indonesia menghasilkan banyak limbah organik golongan senyawa azo, yang akan menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan
Lebih terperinciIII METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai Juni 2014 bertempat di
31 III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai Juni 2014 bertempat di Laboratorium Kimia Fisik, Laboratorium Biomassa, Universitas
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI XRD MULTIFERROIK BiFeO 3 DIDOPING Pb
SINTESIS DAN KARAKTERISASI XRD MULTIFERROIK BiFeO 3 DIDOPING Pb Oleh: Tahta A 1, Darminto 1, Malik A 1 Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya,
Lebih terperinciAnalisa AAS Pada Bayam. Oleh : IGNATIUS IVAN HARTONO MADHYRA TRI H ANGGA MUHAMMAD K RAHMAT
Analisa AAS Pada Bayam Oleh : IGNATIUS IVAN HARTONO MADHYRA TRI H ANGGA MUHAMMAD K RAHMAT AAS itu apa cih??? AAS / Spektrofotometer Serapan Atom adalah suatu alat yang digunakan pada metode analisis untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Kimia, Laboratorium Riset
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Kimia, Laboratorium Riset Kimia Lingkungan, dan Laboratorium Kimia Analitik Instrumen Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Surfaktan merupakan suatu molekul yang sekaligus memiliki gugus hidrofilik dan gugus lipofilik sehingga dapat mempersatukan campuran yang terdiri dari air dan minyak.
Lebih terperinci