IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sebaran Iklan Pangan pada Nama Media Cetak Jumlah total iklan yang terdapat di kelima media yang dievaluasi selama periode adalah 930 iklan. Gambar 1 memperlihatkan persentasi iklan di kelima media cetak yang dievaluasi tersebut. Untuk kategori media tabloid, iklan paling banyak dimuat dalam tabloid Nova (30,03%), sedangkan untuk kategori majalah, iklan banyak dimuat di majalah Ayahbunda (25,81%). Kedua media cetak tersebut banyak dibaca oleh masyarakat, sehingga banyak dipilih oleh pemasang iklan Frekuensi (%) Nova Nakita Femina Kartini Ayahbunda Nama media Gambar 1. Persentase iklan pada lima media cetak (tabloid dan majalah) 4.2. Sebaran Iklan Berdasarkan Pangan Iklan dari kelima media cetak dikelompokkan berdasarkan 16 kategori, yaitu (1) coklat, kopi, dan teh (1,18%), (2) kelapa dan hasil olahannya (0,32%), (3) minyak dan lemak (4,19%), (4) minuman serbuk (2,80%), (5) minuman ringan (8,49%), (6) jem dan sejenisnya (1,61%), (7) air minum dalam kemasan (1,72%), (8) ikan dan hasil olahnya (1,08%), (9) gula, madu dan kembang gula (0,65%), (10) daging dan hasil olahnya (0,86%), (11) minuman sereal (1,29%), (12) makanan diet khusus (0,43%), (13) tepung dan hasil olahnya 17

2 (3,01%), (14) bumbu dan rempah (12,26%), (15) susu dan hasil olahnya (14,41%) serta (16) makanan bayi dan anak (45,70%). Dari data tersebut, maka diketahui bahwa persentase iklan terbesar adalah untuk makanan bayi dan anak (45,70%), susu dan hasil olahnya (14,41%), bumbu-bumbu dan rempah (12,26%), minuman ringan (8,49%) serta minyak dan lemak (4,19%). Di antara kategori produk tersebut, iklan kategori makanan bayi dan anak mempunyai persentase terbesar dibandingkan dengan kategori lain. Hal ini karena media cetak yang dievaluasi memiliki segmentasi pembaca dewasa, pasangan yang baru menikah dan berpenghasilan menengah ke atas Sebaran Iklan Pangan Berdasarkan Kesesuaian terhadap Peraturan Perundang-undangan Berdasarkan hasil evauasi terhadap 930 iklan yang diamati, iklan yang memenuhi ketentuan (MK) peraturan perundangan berjumlah 505 iklan (54,30%), sedang yang tidak memenuhi ketentuan (TMK) peraturan perundangundangan berjumlah 425 iklan (45,70%) (Gambar 2) % 54.30% MK TMK Gambar 2. Kesesuaian iklan dalam lima media cetak (tabloid dan majalah) terhadap ketentuan peraturan Perundang-undangan Gambar 3 memperlihatkan ketidaksesuaian iklan berdasarkan kategori. yang mengiklankan tidak memenuhi ketentuan lebih banyak dibandingkan yang memenuhi ketentuan ditemukan pada kategori produk kelapa dan hasil olahnya, minuman serbuk, minuman ringan, jem 18

3 dan sejenisnya, ikan dan hasil olahannya, daging dan hasil olahannya, minuman sereal, makanan diet khusus, serta makanan bayi dan anak. % kesesuaian terhadap perundang-undangan 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 64% 36% 100% 0% 59% Sebaran kategori berdasarkan kesesuaian terhadap peraturan perundang-undangan 100% 96% 100% 93% 41% 4% 30% 70% 60% 40% 0% 20% 80% 67% 62% 38% 33% 0% 25% 75% 71% I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV XV XVI 29% 7% 63% 37% 49% 51% MK TMK Gambar 3. Sebaran kategori berdasarkan kesesuaian terhadap peraturan perundang-undangan 4.4. Sebaran Iklan Pangan yang Tidak Memenuhi Ketentuan yang Berlaku Dari jumlah iklan yang diiklankan pada media cetak, dari 425 iklan yang tidak memenuhi ketentuan yang berlaku (TMK) berdasarkan kategori adalah sebagai berikut : kategori coklat, kopi, teh (0,94%), kategori kelapa dan hasil olahnya (0,71%), kategori minyak dan lemak (3,76%), kategori minuman serbuk (5,88%), kategori minuman ringan (13,41%), kategori jem dan sejenisnya (2,12%) kategori air minum dalam kemasan (0%), kategori ikan dan hasil olahnya (1.88%), kategori gula,madu dan kembang gula (0,47%), kategori daging dan hasil olahnya (1,18%), kategori minuman sereal (2,82%), kategori makanan diet khusus (0,71%), kategori tepung dan hasil olahnya (1,88%), kategori bumbu dan rempah(1,88%), kategori susu dan hasil olahnya (11,76%) serta kategori makanan bayi dan anak (50,59%). Pelanggaran iklan terhadap ketentuan yang berlaku paling banyak dilakukan oleh kategori makanan bayi dan anak sebesar 50,59%, minuman ringan sebesar 13,41% dan susu dan hasil olahnya sebesar 11,76%. 19

4 4.5. Sebaran Iklan Berdasarkan Pelanggaran Iklan Gambat 4 memperlihatkan pelanggaran iklan berdasarkan 5 kategori pelanggaran berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. pelanggaran yang paling mendominasi adalah iklan yang mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan keamanan, yaitu 72.86%. Pelanggaran iklan terendah ditemukan pada ketegori II, yaitu iklan yang berkaitan dengan proses dan asal serta sifat bahan ), yaitu sebesar 5.24% % 72.86% Frekuensi 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 5.24% 5.71% 4.05% 12.14% 0.00% I II III IV V pelanggaran Gambar 4. Frekuensi Pelanggaran Iklan Pangan berdasarkan kategori pelanggarannya Pelanggaran I : Iklan yang mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan keamanan. pelanggaran I diuraikan lagi dalam sub-kategori pelanggaran, yaitu mencantumkan kata "jauh lebih" dan pernyataan tersebut tidak terukur; mencantumkan kata "sehat", "cerdas", "pintar" yang terkait dengan sebab dan akibat dari pengkonsumsi yang diiklankan; mencantumkan kata "aman", 20

5 "tidak berbahaya", "tidak mengandung risiko" atau "tidak efek samping" tanpa keterangan yang lengkap; mencantumkan keterangan atau pernyataan bahwa tersebut sumber energi yang unggul dan segera memberikan kekuatan, mencantumkan kata-kata higienis, sanitasi, CPPB, dan lain-lain yang sudah merupakan keharusan dalam proses produksi, mencantumkan keteranganketerangan yang harus mendapatkan pembuktian secara ilmiah, mencantumkan kata-kata, gambar dan memberikan janji/jaminan, mencantumkan kalimat "tanpa bahan pengawet", mencantumkan keterangan-keterangan lain yang dapat menimbulkan gambaran yang menyesatkan pemahaman mengenai yang bersangkutan. Pada kajian ini sebaran pelanggaran iklan yang mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan keamanan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Sebaran pelanggaran iklan yang mencantumkan keterangan yang tidak benar dan menyesatkan berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan keamanan ( Pelanggaran I). Sub kategori pelanggaran Jumlah % 1. Mencantumkan kata "jauh lebih" dan pernyataan tersebut tidak terukur Mencantumkan kata "sehat", "cerdas", "pintar" yang terkait dengan sebab dan akibat dari pengkonsumsi yang diiklankan. 3. Mencantumkan kata "aman", "tidak berbahaya", "tidak mengandung risiko" atau "tidak efek samping" tanpa keterangan yang lengkap. 4. Mencantumkan keterangan atau pernyataan bahwa tersebut sumber energi yang unggul dan segera memberikan kekuatan. 5. Mencantumkan kata-kata higienis, sanitasi,cppb, dan lain-lain yang sudah merupakan keharusan dalam proses produksi Mencantumkan keterangan-keterangan yang harus mendapatkan pembuktian secara ilmiah Mencantumkan kata-kata, gambar dan memberikan janji/jaminan Mencantumkan kalimat "tanpa bahan pengawet" Mencantumkan keterangan-keterangan lain yang dapat menimbulkan gambaran yang menyesatkan pemahaman mengenai yang bersangkutan Tabel 2 memperlihatkan bahwa pelanggaran yang tinggi yang ditemukan dalam kategori pelanggaran I adalah pencantuman klaim yang seharusnya 21

6 mendapatkan pembuktian secara ilmiah sebanyak (44.11%), dan mencantumkan klaim/keterangan yang dapat menimbulkan gambaran yang menyesatkan pemahaman mengenai yang bersangkutan sebanyak (40,52%). Pelanggaran yang relatif rendah terdapat pada pencantuman kata "aman", "tidak berbahaya", "tidak mengandung risiko" atau "tidak efek samping" tanpa keterangan yang lengkap (0.33%) dan pencantuman keterangan atau pernyataan bahwa tersebut sumber energi yang unggul dan segera memberikan kekuatan (0,33%). Bila dikelompokkan berdasarkan kategori, pelanggaran yang tinggi untuk kategori pelanggaran yang mencantumkan keterangan-keterangan yang seharusnya mendapatkan pembuktian secara ilmiah adalah makanan bayi dan anak (77.78%). Pelanggaran lainnya untuk kategori ini ditemukan pada minuman ringan (0.74%), minuman serbuk (1,48%) dan susu dan hasil olahnya (20%). Jenis-jenis pelanggaran yang ditemukan berdasarkan kategori di atas dapat dilihat pada Tabel 3. makanan bayi dan anak (jenis susu pertumbuhan dan makanan bayi) banyak melanggar dalam mengiklankan produknya. Misalnya, pencantuman klaim zat gizi DHA dimana fungsi zat gizi tersebut untuk membantu perkembangan otak perlu dibuktikan secara ilmiah. Untuk kategori minuman ringan (jenis minuman fermentasi) klaim yang dilanggar terkait dengan penambahan probiotik yang diklaim dapat menyebabkan usus menjadi sehat. Pada kategori minuman serbuk, klaim pelanggaran iklan terkait dengan peranan suatu zat yang dapat membantu proses pelepasan energi untuk berpikir dan bermain, sedangkan pada kategori susu dan hasil olahannya (jenis susu ibu hamil dan menyusui) adalah klaim dari zat gizi DHA dan prebiotik FOS yang dapat mendukung perkembangan otak dan fisik bayi sejak dalam kandungan. 22

7 Tabel 3. Contoh pelanggaran yang termasuk kategori mencantumkanketeranganketerangan yang harus mendapatkan pembuktian secara ilmiah. No Makanan bayi dan anak Makanan bayi dan anak Susu dan hasil olahnya Minuman serbuk Minuman ringan Jenis Makanan bayi Susu pertumbuhan Susu ibu hamil dan menyusui Minuman serbuk Minuman fermentasi Narasi pada iklan X makanan bayi yang mengandung DHA dan omega 3&6 untuk membantu perkembangan otaknya. Prebiotik FOS dapat membantu mempertahankan fungsi saluran cerna. Vitamin dan mineral, zat besi dapat membantu mencegah dan mengatasi anemia defisiensi zat besi. DHA dan omega 3 untuk membantu perkembangan otaknya Susu untuk ibu hamil dan menyusui dengan gizi seimbang untuk membantu si kecil tumbuh cemerlang. Kandungan DHA dan prebiotik FOS-nya mendukung perkembangan otak dan fisik buah hati sejak masih dalam kandungan. Membantu proses pelepasan energi untuk berpikir dan juga bermain Minum X setiap hari, usus sehat sepanjang hari Jenis iklan produk yang melakukan pelanggaran karena mencantumkan keterangan-keterangan yang dapat menimbulkan gambaran yang menyesatkan terhadap pemahaman mengenai yang bersangkutan adalah ikan dan hasil olahannya (2,42%), kelapa dan hasil olahnya (0.81%), makanan bayi dan anak (69.35%), minuman ringan (8.06%), minuman sereal (3.23%), minyak dan lemak (3.23%), susu dan hasil olahannya (10.48%), serta tepung dan hasil olahannya (2.42%). makanan bayi dan anak (jenis susu pertumbuhan) paling banyak melakukan pelanggaran karena mencantumkan keterangan yang dapat menimbulkan gambaran yang menyesatkan. Misalnya klaim bahwa dengan mengkonsumsi produk tersebut dapat mendukung daya tahan tubuh atau dapat mengatasi kekurangan nutrisi apabila anak susah makan serta dapat membantu dalam proses belajar. Untuk kategori susu dan hasil olahannya pelanggaran yang terjadi adalah mencantumkan keterangan bahwa dengan mengkonsumsi produk tersebut dapat menjadi anak menjadi juara. 23

8 Tabel 4. Contoh pelanggaran yang termasuk kategori mencantumkan keteranganketerangan lain yang dapat menimbulkan gambaran yang menyesatkan pemahaman mengenai yang bersangkutan No Makanan bayi dan anak Ikan dan hasil olahnya Makanan bayi dan anak Susu dan hasil olahnya Jenis Susu pertumbuhan Sardines Susu pertumbuhan Susu ibu hamil dan menyusui Narasi dalam iklan Si kecil bisa bereksplotasi sesukanya jika daya tahan tubuhnya optimal. Berikan nutrisi terbaik yang mengandung rangkaian nutrisi lengkap dan seimbang dalam jumlah tepat yang saling berkaitan untuk mendukung sistem daya tahan tubuh Membuat nutrisi ikan Sardines segar terjaga utuh, hingga saat disajikan. Kini dilengkapi prebiotik, kolin dan mikronutrien untuk membantu mengoptimalkan setiap tahap perkembangan dan proses belajar. Mengandung gizi seimbang yang dibutuhkan sang buah hati untuk tumbuh cemerlang menjadi juara. yang melakukan pelanggaran mencantumkan kata-kata, gambar dan memberikan janji/jaminan adalah minuman ringan (92.86%) dan makanan diet khusus (7.14%). minuman paling banyak melakukan pelanggaran dengan memberikan janji jaminan kepada konsumen mengenai fungsi produk tersebut untuk kesehatan (Tabel 5). Tabel 5. Contoh pelanggaran yang termasuk kategori mencantumkan kata-kata, gambar dan memberikan janji/jaminan Jenis No Narasi dalam Makanan diet khusus Minuman ringan Makanan diet khusus Minuman fermentasi Buktikan efektifnya yang dilengkapi Phase 2 technology untuk membantu mengurangi penyerapan karbohidrat hingga 66%. Dengan satu mangkuk mie yang Anda nikmati pun hanya terserap 1/3 nya Buktikan manfaatnya untuk kesehatan pencernaan dan kelancaran BAB dalam 3 hari atau uang Anda kembali. Mencantumkan testimoni. yang melakukan pelanggaran mencantumkan kata-kata higienis adalah kategori ikan dan hasil olahnya (74%), makanan bayi (12%) serta jem dan sejenisnya (14%) (Tabel 6). Kata tersebut tidak perlu ditampilkan dalam iklan karena hal tersebut sudah merupakan suatu keharusan dalam proses produksi. 24

9 Tabel 6. Contoh pelanggaran yang termasuk kategori mencantumkan kata-kata higienis, sanitasi,cppb, dan lain-lain yang sudah merupakan keharusan dalam proses produksi No Jenis Narasi dalam iklan Makanan bayi dan anak Jem dan sejenisnya Ikan dan hasil olahnya Susu pertumbuhan Jelly Sardines Kini ada cara baru memenuhi kebutuhan nutrisi buah hati di mana saja kapan saja. Morinaga Chil Kid Platinum Stick Pack, inovasi terbaru dari Morinaga Chil Kid Platinum. Praktis dan higienis, tinggal tuang untuk setiap kali pemakaiannya di mana saja dan kapan saja. My jelly nata decoco terbuat dari rumput laut yang diolah secara higienis dan modern, mengandung serat alami atau dietary fibre yang sangat berperan penting dalam membantu sistem pencernaan tubuh manusia, sehingga salah satu manfaatnya juga dapat mencegah Makanan kaleng yang diproses dengan higienis, berisi bahan-bahan segar bergizi tinggi. Terbuat dari ikan sardine segar, serta bahan alami pilihan lainnya. yang melakukan pelanggaran mencantumkan kalimat "tanpa bahan pengawet" adalah minuman ringan (87.50%), serta ikan dan hasil olahnya (12.5%) (Tabel 7). Tabel 7. Contoh pelanggaran yang termasuk kategori mencantumkan kalimat "tanpa bahan pengawet" No Jenis Narasi dalam iklan 1. Minuman ringan Minuman buah Mencantumkan klaim tanpa bahan pengawet 2. Minuman ringan Minuman teh Mencantumkan klaim tanpa bahan pengawet 3. Minuman ringan Minuman Mencantumkan klaim tdk mgd Isotonik pengawet, pemanis buatan Fakta-fakta Sardines C : Terbuat dari 100% ikan sardine segar dan bahan alami lainnya, seperti tomat, cabai 4. dan lain sebagainya; 6 jam setelah Ikan dan hasil Sardines ditangkap, ikan langsung olahnya dikalengkan; Dikemas secara higienis dengan dua kali pemasakan; Tidak mengandung bahan pengawet 25

10 No 5. Minuman ringan Jenis Minuman Isotonik Narasi dalam iklan Vitazone Isotonik Bervitamin. Praktis gantikan Cairan Tubuh dan Vitamin yang hilang saat berpuasa. 6 Vitamin penting + 5 Elekrolit tubuh. Advanced Sterilizing Technology. Tanpa bahan pengawet pelanggaran II : Mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan, berkaitan dengan proses dan asal serta sifat bahan pelanggaran mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan, berkaitan dengan proses dan asal serta sifat bahan, diuraikan dalam sub-kategori pelanggaran berikut: mencantumkan kata non-kolesterol, mencantumkan gambar buah, sayuran dan daging dalam mengiklankan produk yang bukan berasal dari buah/sayuran dan daging, mencantumkan kata "alami", mencantumkan kata "segar", mencantumkan kata "murni", mencantumkan kata "dibuat dari, mencantumkan kata "dibuat dengan", mencantumkan tekonologi. Jenis pelanggaran iklan yang mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan, berkaitan dengan proses dan asal serta sifat bahan dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Sebaran pelanggaran iklan yang mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan, berkaitan dengan proses dan asal serta sifat bahan ( Pelanggaran II) Sub kategori pelanggaran Jumlah % 1. Mencantumkan kata "murni" (hanya boleh digunakan untuk bahan atau produk yang tidak % ditambahkan 2. Mencantumkan teknologi (teknologi tidak boleh diiklankan atau disangkut pautkan dengan iklan kecuali teknologi tersebut termasuk dalam kelompok jenis dalam kategori % Dari Tabel 8 tersebut terlihat bahwa kategori pelanggaran iklan yang mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan, berkaitan dengan proses dan asal serta sifat bahan yaitu mencantumkan kata "murni" (86.36%) dan yang mencantumkan teknologi (13.64%). 26

11 yang melakukan pelanggaran dengan mencantumkan kata "murni" adalah minuman ringan (77,27%), coklat, kopi dan teh sebanyak (4,55%) serta susu dan hasil olahannya (4,55%) (Tabel 9). yang melakukan pelanggaran mencantumkan teknologi adalah minuman serbuk (9,09%) serta minyak dan lemak (4,55%) (Tabel 10). Tabel 9. Contoh pelanggaran yang mencantumkan mencantumkan kata "murni" No Jenis Narasi dalam iklan 1. Susu dan hasil Susu UHT Murni susunya, alami sehatnya olahnya 2. Minuman ringan Sirup Alam, telah memilih kemurnian marjan. Murninya Marjan Cocopandan begitu mewah dan menyegarkan. Terbuat dari saru buah pilihan menciptakan sensasi 3. Coklat,kopi teh Teh celup kenikmatan dan kesegaran alami. Advertorial. 5 kebaikan dalam kantong bundar : kesegaran, kemurnian, kepraktisan, rasa & aroma yang terjaga dari teknologi osmofilter dan ekonomis. Tabel 10.Contoh pelanggaran yang mencantumkan teknologi No Jenis 1. Minuman serbuk Minuman serbuk 2. Minyak dan lemak Minyak Goreng Narasi dalam iklan Advetorial. Menjelaskan teknologi pengolahan dan penggunaan bahan yang terpilih. Nutrisari lebih bergizi, lebih bernilai. Tropical minyak goreng 2x penyaringan sayangi jantung. Sayangi Jantung Anda. Logo "world of Mouth Marketing" pelanggaran III : Mengiklankan yang mengarah bahwa seolah olah sebagai obat Iklan yang melakukan pelanggaran terhadap kategori pelanggaran mengiklankan yang mengarah bahwa seolah olah sebagai obat (Tabel 11) adalah sebanyak 24 iklan, yang terdiri dari kategori gula, madu dan kembang gula (8,33%), jem dan sejenisnya (4,17%), kelapa dan hasil olahnya (8,33%), makanan diet khusus (8,33%), minuman ringan (8,33%), minuman sereal (16,67%), minyak dan lemak (12,5%) dan susu dan hasil olahnya (12,5%). 27

12 Tabel 11. Contoh pelanggaran yang mengiklankan yang mengarah bahwa seolah-olah sebagai obat No. Jenis Narasi dalam iklan 1. Makanan diet khusus Makanan diet khusus X merupakan produk penurun kolesterol dlm bntuk smoothie yg pertama di dunia yang efektif membantu menurunkan kolesterol total 2. Minyak dan lemak Minyak salad Y merupakan minyak yg sdh tdk mgd protein, shg aman untuk penderita asam urat. Happy salad oil mengandung PUFA tinggi 62% yang mampu menurunkan kadar kolesterol jahat. 3. Susu dan hasil olahnya Gula,madu dan kembang gula Kelapa dan hasil olahnya Susu dan hasil olahnya Jem dan sejenisnya Susu berkalsium Kembang gula Sari kelapa Susu ibu hamil dan menyusui Agar-Agar 8. Minuman sereal Sereal Pilih susu kalsium tinggi tanpa enadapan sehingga aman buat ginjal. Produgen memiliki berbagai manfaat, seperti membantu menjaga kadar kolesterol, mengandung antioksidan dan memiliki kandungan lemak rendah. Segera dapatkan 100% manfaat untuk tulang Anda Kurangi risiko karies gigi Z dengan menekan jumlah bakteri penyebab gigi berlubang, menyempurnakan proses kembalinya mineral gigi yang hilang. Mengandung IDF (Insoluble dietary fibre), SDF (soluble dietary fibre). Serat segar alaminya baik untuk pencernaan. Wong coco nata decoco terbuat dari air kelapa terbaik pilihan. Kaya akan kandungan IDF atau serat tidak larut dalam tubuh Advertorial. Minumlah 3 gelas sehari Lactamil Menyusui yang mengandung Sari Daun Katuk untuk membantu melancarkan produksi ASI Ibu Minum air agar hangat saat menutup sahur dan berbuka puasa, membantu menyamankan keadaan perut dan puasa lancar tanpa masalah. Sehat Berserat Kaya Manfaat. Advertorial. Agar-agar dengan kandungan seratnya yang tinggi bermanfaat untuk memperbaiki kerja usus. Advertorial. Sehat Tapi Tetap Nikmat. Kandungan nutrisi energen oatmilk. Terbuat dari oats alami yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, sumber energi, serta membantu pencernaan. Buah asli dengan semua kebaikannya:strawberry, blueberry 28

13 pelanggaran IV : Mendiskreditkan atau merendahkan baik secara langsung maupun tidak langsung lain. yang melakukan pelanggaran terhadap kategori pelanggaran mendiskreditkan atau merendahkan baik secara langsung maupun tidak langsung lain yaitu kategori coklat, kopi dan teh (40%), makanan bayi dan anak (40%) serta minuman ringan (20%) (Tabel 12). Tabel 12. Contoh pelanggaran yang mendiskreditkan atau merendahkan baik secara langsung maupun tidak langsung lain. No. Jenis Narasi pada iklan 1 Minuman Minuman Hanya X Multi Probiotic ABC ringan fermentasi 2 Coklat, kopi, teh Teh celup Pasti! Bandingkan saja dgn t e h serbuk yg biasa anda minum. Biasanya t e h serbuk meninggalkan ampas. 3 Makanan bayi dan anak Susu Pertumbuhan Cek labelnya Lihat Bedanya..Nutrisi unggulan ditunjukkan melalui icon Perisai yang mendukung perlindungan optimal melalui : Lactobacillus PROTECTUS : kombinasi 2 jenis probiotik paten milik Nestle yaitu Lactobacillus paracasei dan Bifidobac pelanggaran V : Mencantumkan Logo/Pernyataan pelanggaran mencantumkan logo/pernyataan diuraikan dalam subkategori pelanggaran, yaitu mencantumkan pernyataan seseorang (testimoni) yang menyatakan bahwa berkhasiat dapat menyembuhkan penyakit/berindikasi sebagai obat, memuat pernyataan dan atau menampilkan gambar laboratorium, nama logo atau identitas lembaga, termasuk lembaga yang melakukan analisi dan mengeluarkan sertifikat terhadap serta mencantumkan logo halal bukan pada label. Sebaran pelanggaran iklan yang mencantumkan logo/ pernyataan dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Sebaran pelanggaran iklan yang mencantumkan logo/ pernyataan. Sub kategori pelanggaran Jumlah % 1. Mencantumkan pernyataan seseorang/ testimoni yang menyatakan bahwa berkhasiat dapat menyembuhkan penyakit/ berindikasi sebagai obat ,29% 29

14 Sub kategori pelanggaran Jumlah % 2. Memuat pernyataan dan atau menampilkan gambar laboratorium, nama logo atau identitas lembaga, termasuk lembaga yang melakukan analisi dan 17 25% mengeluarkan sertifikat terhadap. 3. Mencantumkan logo halal bukan pada label ,71% Dari Tabel 13 di atas terlihat bahwa pelanggaran mencantumkan pernyataan seseorang/testimoni yang menyatakan bahwa berkhasiat dan dapat menyembuhkan penyakit/berindikasi sebagai obat adalah 35,29%, yang memuat pernyataan dan atau menampilkan gambar laboratorium, nama logo atau identitas lembaga, termasuk lembaga yang melakukan analisi dan mengeluarkan sertifikat terhadap adalah 25%, dan mencantumkan logo halal bukan pada label adalah 39,71%. yang melakukan pelanggaran mencantumkan pernyataan seseorang/testimoni yang menyatakan bahwa berkhasiat dapat menyembuhkan penyakit/berindikasi sebagai obat adalah minuman serbuk (87,5%) serta minuman ringan (4,41%). Tabel 14. Contoh pelanggaran yang mencantumkan pernyataan seseorang/ testimoni No Jenis Narasi dalam iklan 1. Minuman serbuk Kedelai bubuk Testimoni berkhasiat sebagai obat 2. Minuman ringan Minuman fermentasi Mencantumkan testimoni yang berhubungan dengan kesehatan yang melakukan pelanggaran memuat pernyataan dan atau menampilkan gambar laboratorium, nama logo atau identitas lembaga, termasuk lembaga yang melakukan analisi dan mengeluarkan sertifikat terhadap yaitu jem dan sejenisnya (5,88%), makanan bayi dan anak (35,29%), minuman ringan (5,88%), minyak dan lemak (35,29%), susu dan hasil olahnya (11,76%) serta tepung dan hasil olahnya (5,88%) (Tabel 15). 30

15 Tabel 15. Contoh pelanggaran yang mencantumkan pernyataan dan atau menampilkan gambar laboratorium, nama logo atau identitas lembaga, termasuk lembaga yang melakukan analisi dan mengeluarkan sertifikat terhadap No Jenis Narasi dalam iklan 1. Susu dan hasil olahnya Makanan bayi dan anak Minyak dan lemak Minuman ringan Tepung dan hasil olahnya Jem dan sejenisnya Susu ibu hamil dan menyusui Makanan bayi Minyak Goreng Minuman ringan Makanan Ringan Agar-agar Berikan nutrisi terbaik sejak masa hamil hingga menyusui.x telah dipercaya oleh Ibu Indonesia sebagai nutrisi ibu hamil sehingga memperoleh Golden Brand,Indonesia Best Brand Award. 6 dari 10 Ibu memilih X.6 dari 10 ibu hamil dan menyusui, me Logo Indonesia Best Brand Award dari 10 Ibu memilih X. Biskuit lanjutan bertekstur dan kaya gizi untuk merangsang dan membantu pertumbuhan gigi dan tulang. Bubur bayi bebas protein susu sapi dan gluten untuk menghindari gejala alergi. Y minyak goreng 2x penyaringan sayangi jantung. Sayangi Jantung Anda. Logo "world of Mouth Marketing" Logo 'Indonesia Best Brand Award' Mengandung vitamin A, B1, B2, B6, B12. Ahh Kejunya! Logo Superbrands. Segarkan hari Anda dengan Jus Buah dengan Agar-agar. Agar-agar serat makanan dari Rumput laut. Logo superbrands, SWA-MARS, Halal. yang melakukan pelanggaran mencantumkan logo halal bukan pada label, yaitu bumbu dan minyak (29.63%), daging dan hasil olahnya (18,52%), jem dan sejenisnya (11,11%), makanan bayi dan anak (14,82%), susu dan hasil olahnya (11,11%), tepung dan hasil olahnya (7,41%), minuman ringan (3,70%), serta minyak dan lemak (3,70%) (Tabel 16).Tabel 16. Contoh pelanggaran yang mencantumkan logo halal bukan pada label. No Jenis Narasi dalam iklan Bumbu dan rempah Bumbu dan rempah Tepung bumbu Kecap Pencantuman logo halal bukan pada label produk. Kesempurnaan tepung bumbu. Renyahnya, pedasnya sempurna. Nikmatnya Ramadhan Begitu Kental di Hati..Saat Bedug Tanda Berbuka Bertalu.. Saatnya meraih manisnya kemenangan..gak bisa makan tanpa kecap sedaap. Tulisan "Halal" di luar label. 31

16 3. Bumbu dan rempah Kecap Tulisan "Halal" di luar label Bumbu dan rempah Bumbu dan rempah Tepung Bumbu Bumbu masak Renyah pedasnya sempurna! Kesempurnaan Tepung Bunbu. Tulisan "Halal" di luar label. Cup..cup..cup Cap Mangkok Merah. Logo halal di luar label Sebaran Pelanggaran Pada Setiap Pangan Berikut ini adalah hasil analisa terhadap jenis kategori pelanggaran untuk setiap kategori coklat, kopi dan t e h pelanggaran pada kategori coklat, kopi dan t e h dapat dilihat pada Tabel 17. Pelanggaran pada kategori coklat, kopi dan teh 80% mengiklankan dengan mendiskreditkan produk lain, yaitu jenis teh yang membandingkan nilai gizi antara produknya dengan produk lain. Tabel 17. Sebaran kategori pelanggaran pada kategori Coklat, kopi, teh. pelanggaran % Coklat, kopi dan teh berkaitan dengan proses dan asal serta sifat bahan, yaitu mencantumkan kata murni Mendiskreditkan atau merendahkan baik secara langsung maupun tidak langsung lain Kelapa dan Hasil Olahnya pelanggaran pada kategori kelapa dan hasil olahnya dapat dilihat pada Tabel 18. Pelanggaran pada kategori kelapa dan hasil olahnya (66,67%) mengiklankan yang mengarah bahwa seolah-olah sebagai obat yang dilakukan oleh jenis sari kelapa yaitu mengklaim bahwa sari kelapa mengandung serat larut yang dapat menyehatkan saluran pencernaan dan mencantumkan keterangan yang dapat menimbulkan gambaran yang menyesatkan (33,33%). 32

17 Tabel 18. Sebaran kategori pelanggaran pada kategori kelapa dan hasil olahnya pelanggaran % Kelapa dan hasil olahnya karena mencantumkan keterangan-keterangan lain yang dapat menimbulkan gambaran yang menyesatkan pemahaman mengenai yang bersangkutan Mengiklankan yang mengarah bahwa seolah-olah sebagai obat 33,33 66, minyak dan lemak pelanggaran pada kategori minyak dan lemak dapat dilihat pada Tabel 19. Pelanggaran pada kategori minyak dan lemak 46,15% dilakukan oleh jenis minyak goreng karena mencantumkan logo lembaga yang mengeluarkan sertifikat terhadap produk yang mempunyai nilai penjualan terbesar, sedangkan 30,77% mencantumkan keterangan-keterangan lain yang dapat menimbulkan gambaran yang menyesatkan pemahaman mengenai yang bersangkutan. Tabel 19. Sebaran kategori pelanggaran pada kategori minyak dan lemak pelanggaran % karena Mencantumkan keterangan-keterangan lain 30,77 yang dapat menimbulkan gambaran yang menyesatkan Minyak dan lemak pemahaman mengenai yang bersangkutan karena mencantumkan kata "aman","tidak berbahaya", "tidak mengandung risiko" atau "tidak ada efek samping" tanpa keterangan yang lengkap berkaitan dengan proses dan asal serta sifat bahan karena mencantumkan teknologi Memuat pernyataan dan atau menampilkan gambar laboratorium, nama logo atau identitas lembaga, termasuk lembaga yang melakukan analisi dan mengeluarkan sertifikat terhadap minuman serbuk 7,69 7,69 46,15 Mencantumkan logo halal bukan pada label. 7,69 pelanggaran pada kategori minuman serbuk dapat dilihat pada Tabel 20. Pelanggaran pada kategori minuman serbuk paling banyak dilakukan 33

18 oleh kategori minuman serbuk jenis minuman serbuk bubuk kedelai sebesar 84% yaitu mencantumkan pernyataan seseorang/testimoni yang menyatakan bahwa berkhasiat dapat menyembuhkan penyakit/berindikasi sebagai obat. Tabel 20. Sebaran kategori pelanggaran pada kategori minuman serbuk pelanggaran % karena mencantumkan keterangan-keterangan yang 8 Minuman serbuk harus mendapatkan pembuktian secara ilmiah berkaitan dengan proses dan asal serta sifat bahan karena mencantumkan tekonologi Mencantumkan pernyataan seseorang/testimoni yang menyatakan bahwa berkhasiat dapat menyembuhkan penyakit/berindikasi sebagai obat minuman ringan pelanggaran pada kategori minuman ringan dapat dilihat pada Tabel 21. Pelanggaan pada kategori minuman ringan dilakukan oleh jenis sirup. karena mencantumkan kata "murni" (31,48%), mencantumkan kata-kata, gambar dan memberikan janji/jaminan (24,07%), mencantumkan keteranganketerangan lain yang dapat menimbulkan gambaran yang menyesatkan pemahaman mengenai yang bersangkutan (18,52%), mencantumkan kalimat "tanpa bahan pengawet" (12,96%). dilakukan oleh jenis minuman teh, karena dengan menggunakan proses tertentu untuk keawetan produk tersebut tidak perlu ditambahan bahan pengawet Tabel 21. Sebaran kategori pelanggaran pada kategori minuman ringan pelanggaran % 1,85 Minuman ringan karena mencantumkan kata " jauh lebih ". karena mencantumkan keterangan-keterangan yang harus mendapatkan pembuktian secara ilmiah karena mencantumkan kata-kata, gambar dan memberikan janji/jaminan 1,85 24,07 12,96 34

19 pelanggaran % karena Mencantumkan kalimat "tanpa bahan pengawet" karena Mencantumkan keterangan-keterangan lain 18,52 yang dapat menimbulkan gambaran yang menyesatkan pemahaman mengenai yang bersangkutan berkaitan dengan proses dan asal serta sifat bahan karena mencantumkan kata "murni". Mencantumkan pernyataan seseorang/testimoni yang menyatakan bahwa berkhasiat dapat 5,56 menyembuhkan penyakit/berindikasi sebagai obat. Memuat pernyataan dan atau menampilkan gambar laboratorium, nama logo atau identitas lembaga, termasuk 1,85 lembaga yang melakukan analisi dan mengeluarkan sertifikat terhadap Mencantumkan logo halal bukan pada label. 1, jem dan sejenisnya pelanggaran pada kategori jem dan sejenisnya dapat dilihat pada Tabel 22. Pelanggaan pada kategori jem dan sejenisnya dilakukan oleh jenis agar-agar yang mencantumkan kata higienis yang sudah merupakan keharusan dalam proses produksi (44,44%), mencantumkan logo halal bukan pada label (33,33%), karena tersebut sudah memperoleh persetujuan pencantuman tulisan halal pada label Tabel 22. Sebaran kategori pelanggaran pada kategori jem dan sejenisnya pelanggaran karena Mencantumkan kata-kata higienis, sanitasi,cppb, dan lain-lain yang sudah merupakan Jem dan sejenisnya keharusan dalam proses produksi Mengiklankan yang mengarah bahwa seolah-olah sebagai obat. Memuat pernyataan dan atau menampilkan gambar laboratorium, nama logo atau identitas lembaga, termasuk lembaga yang melakukan analisi dan mengeluarkan sertifikat terhadap. % 44,44 11,11 11,11 Mencantumkan logo halal bukan pada label. 33,3 35

20 ikan dan hasil olahnya. pelanggaran pada kategori ikan dan hasil olahnya dapat dilihat pada Tabel 23. Pelanggaan pada kategori ikan dan hasil olahnya dilakukan oleh jenis sarden dalam kaleng yang menyatakan bahwa setelah mengkonsumsi produk tersebut menjadi sehat (37,5%). Tabel 23. Sebaran kategori pelanggaran pada kategori ikan dan hasil olahnya Ikan dan hasil olahnya pelanggaran karena mencantumkan kata " sehat", "cerdas". "pintar" yang terkait dengan sebab dan akibat dari mengkonsumsi yang diiklankan karena Mencantumkan kata-kata higienis, sanitasi,cppb, dan lain-lain yang sudah merupakan keharusan dalam proses produksi karena Mencantumkan kalimat "tanpa bahan pengawet" karena Mencantumkan keterangan-keterangan lain yang dapat menimbulkan gambaran yang menyesatkan pemahaman mengenai yang bersangkutan % 37,5 12,5 12,5 37, gula, madu dan kembang gula pelanggaran pada kategori gula, madu dan kembang gula dapat dilihat pada Tabel 24. Pelanggaan pada kategori gula, madu dan kembang gula dilakukan oleh jenis kembang gula yang memuat pernyataan bahwa tersebut dapat menekan jumlah bakteri penyebab gigi berlubang, menyempurnakan proses kembalinya mineral gigi yang hilang.mencegah terjadinya karies gigi sebanyak 100%. 36

21 Tabel 24. Sebaran kategori pelanggaran pada kategori gula, madu dan kembang gula. % pelanggaran Gula, madu dan kembang gula Mengiklankan yang mengarah bahwa seolah-olah sebagai obat daging dan hasil olahnya pelanggaran pada kategori daging dan hasil olahnya dapat dilihat pada Tabel 25. Pelanggaan pada kategori daging dan hasil olahnya dilakukan oleh jenis kornet yang memuat logo/tulisan halal bukan pada label sebanyak 100%, karena produk tersebut sudah memperoleh persetujuan pencantuman tulisan halal pada label. Tabel 25. Sebaran kategori pelanggaran pada kategori daging dan hasil olahnya. % pelanggaran Daging dan Mencantumkan logo halal bukan pada label. 100 hasil olah minuman sereal pelanggaran pada kategori minuman sereal dapat dilihat pada Tabel 26. Pelanggaan pada kategori daging dan hasil olahnya dilakukan oleh jenis kornet yang memuat logo/tulisan halal bukan pada label sebanyak 100%, karena produk tersebut sudah memperoleh persetujuan pencantuman tulisan halal pada label. Tabel 26. Sebaran kategori pelanggaran pada kategori minuman sereal Minuman sereal pelanggaran karena mencantumkan kata " sehat", "cerdas". "pintar" yang terkait dengan sebab dan akibat dari mengkonsumsi yang diiklankan karena Mencantumkan keterangan-keterangan lain yang dapat menimbulkan gambaran yang menyesatkan pemahaman mengenai yang bersangkutan Mengiklankan yang mengarah bahwa seolah-olah sebagai obat % 33,33 33,33 33,33 37

22 makanan diet pelanggaran pada kategori makanan diet dapat dilihat pada Tabel 27. Pelanggaan pada kategori makanan diet khusus mengiklankan tersebut seolah-olah sebagai obat karena dengan mengkonsumsi tersebut dapat menurunkan kolesterol. Tabel 27. Sebaran kategori pelanggaran pada kategori makanan diet khusus pelanggaran % Makanan diet khusus 33,33 karena mencantumkan kata-kata, gambar dan memberikan janji/jaminan Mengiklankan yang mengarah bahwa seolah-olah sebagai obat 66, tepung dan hasil olahnya pelanggaran pada kategori tepung dan hasil olahnya dapat dilihat pada Tabel 28. Pelanggaan pada kategori tepung dan hasil olahnya dilakukan oleh jenis biskuit dan makanan ringan yang mencantumkan keterangan yang dapat menyesatkan karena dengan menambahkan suatu zat gizi dapat menimbulkan energi dengan segera serta memuat logo/tulisan halal bukan pada label. Tabel 28. Sebaran kategori pelanggaran pada tepung dan hasil olahnya Tepung dan hasil olahnya pelanggaran % karena mencantumkan keterangan atau pernyataan 14,29 bahwa tersebut sumber energi yang unggul dan segera memberikan kekuatan. karena mencantumkan keterangan-keterangan lain 42,86 yang dapat menimbulkan gambaran yang menyesatkan pemahaman mengenai yang bersangkutan Memuat pernyataan dan atau menampilkan gambar laboratorium, nama logo atau identitas lembaga, termasuk 14,29 lembaga yang melakukan analisi dan mengeluarkan sertifikat terhadap. Mencantumkan logo halal bukan pada label. 28,57 38

23 bumbu dan rempah pelanggaran pada kategori bumbu dan rempah dapat dilihat pada Tabel 29. Pelanggaan pada kategori bumbu dan rempah mencantumkan logo halal bukan pada label sebanyak 100%. Tabel 29. Sebaran kategori pelanggaran pada kategori bumbu dan rempah pelanggaran % Bumbu dan rempah Mencantumkan logo halal bukan pada label susu dan hasil olahnya pelanggaran pada kategori susu dan hasil olahnya dapat dilihat pada Tabel 30. Pelanggaan pada kategori susu dan hasil olahnya dilakukan oleh jenis susu ibu hamil dan menyusui yang mencantumkan keterangan perlu pembuktian secara ilmiah yaitu dengan penambahan DHA. Tabel 30. Sebaran kategori pelanggaran pada kategori susu dan hasil olahnya. pelanggaran % Mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan, berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan keamanan karena mencantumkan 55,10 keterangan-keterangan yang harus mendapatkan pembuktian secara ilmiah Mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan, berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan keamanan karena Mencantumkan keterangan-keterangan lain yang dapat menimbulkan 26,53 gambaran yang menyesatkan pemahaman mengenai yang bersangkutan Susu dan hasil olahnya Mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan, berkaitan dengan proses dan asal serta sifat bahan karena mencantumkan kata "murni". Mengiklankan yang mengarah bahwa seolah-olah sebagai obat Memuat pernyataan dan atau menampilkan gambar laboratorium, nama logo atau identitas lembaga, termasuk lembaga yang melakukan analisi dan mengeluarkan sertifikat terhadap. 2,04 6,12 4,08 Mencantumkan logo halal bukan pada label. 6, makanan bayi dan anak pelanggaran pada kategori bayi dan anak dapat dilihat pada Tabel 31. Pelanggaan pada kategori makanan bayi dan anak dilakukan oleh jenis susu 39

24 pertumbuhan yang mencantumkan keterangan perlu pembuktian secara ilmiah yaitu dengan penambahan DHA. Tabel 31. Sebaran kategori pelanggaran pada kategori makanan bayi dan anak pelanggaran % berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan keamanan karena mencantumkan kata " jauh 0,47 lebih ". berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan keamanan karena mencantumkan kata " sehat", 2,35 "cerdas". "pintar" yang terkait dengan sebab dan akibat dari mengkonsumsi yang diiklankan berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan keamanan karena Mencantumkan kata-kata 1,88 higienis, sanitasi,cppb, dan lain-lain yang sudah merupakan keharusan dalam proses produksi Makanan bayi dan anak berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan keamanan karena mencantumkan keteranganketerangan 49,30 yang harus mendapatkan pembuktian secara ilmiah berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan keamanan karena Mencantumkan keteranganketerangan lain yang dapat menimbulkan gambaran 40,38 yang menyesatkan pemahaman mengenai yang bersangkutan Mendiskreditkan atau merendahkan baik secara langsung maupun tidak langsung lain. 0,94 Memuat pernyataan dan atau menampilkan gambar laboratorium, nama logo atau identitas lembaga, termasuk lembaga yang melakukan analisi dan mengeluarkan 2,82 sertifikat terhadap. Mencantumkan logo halal bukan pada label. 1,88. 40

FORM PENILAIAN IKLAN PANGAN. Nama produk Jenis produk. (lihat kategori pangan ) : Cetak/elektrobik/luar ruang. Tanggal terbit media

FORM PENILAIAN IKLAN PANGAN. Nama produk Jenis produk. (lihat kategori pangan ) : Cetak/elektrobik/luar ruang. Tanggal terbit media LAMPIRAN 1 FORM PENILAIAN IKLAN PANGAN Nama produk Jenis produk Jenis media Nama media Tanggal terbit media :. :.. (lihat kategori pangan ) : Cetak/elektrobik/luar ruang :. :.. I No Uraian Ya Tidak Penilaian

Lebih terperinci

Lampiran 1. Decision tree kelompok pelanggaran umum. A. Larangan Iklan Pangan Berkaitan dengan Penggunaan Kata-Kata atau Ilustrasi yang Berlebihan

Lampiran 1. Decision tree kelompok pelanggaran umum. A. Larangan Iklan Pangan Berkaitan dengan Penggunaan Kata-Kata atau Ilustrasi yang Berlebihan Lampiran 1. Decision tree kelompok pelanggaran umum A. Larangan Iklan Pangan Berkaitan dengan Penggunaan Kata-Kata atau Ilustrasi yang Berlebihan Q1 Apakah iklan pangan yang dievaluasi menggunakan kata-kata

Lebih terperinci

KAJIAN KESESUAIAN IKLAN PRODUK PANGAN DI MEDIA CETAK TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU

KAJIAN KESESUAIAN IKLAN PRODUK PANGAN DI MEDIA CETAK TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU KAJIAN KESESUAIAN IKLAN PRODUK PANGAN DI MEDIA CETAK TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU Studi Kasus Pada Majalah AyahBunda, Femina dan Kartini Serta Tabloid Nova dan Nakita pada Periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan

BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yoghurt merupakan produk olahan susu yang dipasteurisasi kemudian difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian PENDAHULUAN Latar Belakang Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian besar diolah menjadi berbagai bentuk dan jenis makanan. Pengolahan buahbuahan bertujuan selain untuk memperpanjang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa salah satu tujuan pengaturan, pembinaan dan pengawasan pangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan di bahas yang pertama mengenai ASI Eksklusif, air susu ibu yang meliputi pengertian ASI, komposisi asi dan manfaat asi. Kedua mengenai persepsi yang meliputi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: 1. bahwa salah satu tujuan pengaturan, pembinaan, dan pengawasan pangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kelor merupakan salah satu tanaman sayuran yang multiguna. Hampir semua bagian dari tanaman kelor ini dapat dijadikan sumber makanan karena mengandung senyawa aktif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya status ekonomi masyarakat dan banyaknya iklan produk-produk pangan menyebabkan perubahan pola konsumsi pangan seseorang. Salah satunya jenis komoditas pangan

Lebih terperinci

Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami?

Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami? Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami? Bicara tentang diabetes pasti juga perlu membicarakan mengenai diet makanan bagi penderita diabetes. Diet makanan bagi penderita diabetes dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembangunan Decision Tree Decision tree merupakan struktur hirarki alternatif yang ada untuk mengambil sebuah keputusan. Decision tree dalam penelitian ini dibangun sebagai

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN TAKARAN SAJI PANGAN OLAHAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN TAKARAN SAJI PANGAN OLAHAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN TAKARAN SAJI PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN

PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN UMUM Terciptanya perdagangan pangan yang jujur dan bertanggung jawab merupakan salah satu tujuan penting

Lebih terperinci

Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan

Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHAYA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA 2005 Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada 2002, konsumsi kalsium di kalangan masyarakat baru mencapai rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. pada 2002, konsumsi kalsium di kalangan masyarakat baru mencapai rata-rata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan adalah salah satu faktor kehidupan yang sangat penting untuk diperhatikan. Menurut data Puslitbang Gizi dan Makanan Depkes RI pada 2002, konsumsi kalsium

Lebih terperinci

Pedoman umum mengacu pada prinsip gizi seimbang: tumpeng gizi seimbang (TGS) Gizi seimbang bertujuan mencegah permasalahan gizi ganda Bentuk pedoman

Pedoman umum mengacu pada prinsip gizi seimbang: tumpeng gizi seimbang (TGS) Gizi seimbang bertujuan mencegah permasalahan gizi ganda Bentuk pedoman Siti Sulastri SST TERAPI? Sama dengan Pengobatan : Remediasi masalah kesehatan. Suatu cara / proses kegiatan yang berkaitan untuk menanggulangi masalah kesehatan tubuh Terapi Gizi : usaha untuk memulihkan

Lebih terperinci

DISLIPIDEM IA. Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid)

DISLIPIDEM IA. Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid) DISLIPIDEM IA Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid) DISLIPIDEMIA DIS = Salah ; Gangguan LIPID = Lemak (Kolesterol, Trigliserid) DISLIPIDEMIA : gangguan metabolisme lemak Metabolisme lemak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kacang-kacangan (Leguminosa), seperti kacang hijau, kacang tolo, kacang gude, kacang merah, kacang kedelai, dan kacang tanah, sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Ne

2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Ne No. 887, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPOM. Klaim. Pangan Olahan. Label dan Iklan. pengawasan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENGAWASAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah naga (Hylocereus sp.) merupakan tanaman jenis kaktus yang berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang awalnya dikenal sebagai tanaman

Lebih terperinci

8.9 VITAMIN, MINERAL DAN ZAT GIZI LAIN

8.9 VITAMIN, MINERAL DAN ZAT GIZI LAIN 8.9 VITAMIN, MINERAL DAN ZAT GIZI LAIN 8.9.1 Ketentuan tentang pencantuman vitamin, mineral dan zat gizi lain mengikuti ketentuan tentang pencantuman zat gizi yang berada dalam kelompok tersebut. 8.9.2

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TENTANG KETENTUAN POKOK PENGAWASAN PANGAN FUNGSIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TENTANG KETENTUAN POKOK PENGAWASAN PANGAN FUNGSIONAL PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK 00.05.52.0685 TENTANG KETENTUAN POKOK PENGAWASAN PANGAN FUNGSIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai obat. Sekarang ini banyak sekali berbagai jenis obat yang dikemas

BAB I PENDAHULUAN. sebagai obat. Sekarang ini banyak sekali berbagai jenis obat yang dikemas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia banyak sekali dijumpai berbagai jenis sirup, dari asam sampai yang paling manis. Sirup itu sendiri merupakan sediaan minuman cair berupa larutan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muda, apalagi mengetahui asalnya. Bekatul (bran) adalah lapisan luar dari

BAB I PENDAHULUAN. muda, apalagi mengetahui asalnya. Bekatul (bran) adalah lapisan luar dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bekatul tidak banyak dikenal di masyarakat perkotaan, khususnya anak muda, apalagi mengetahui asalnya. Bekatul (bran) adalah lapisan luar dari beras yang terlepas saat

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Peneltian.

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Peneltian. I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan tujuan Penelitian, (4) Manfaat Peneltian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN JENIS MAKANAN. Rizqie Auliana

PENGERTIAN DAN JENIS MAKANAN. Rizqie Auliana PENGERTIAN DAN JENIS MAKANAN Rizqie Auliana rizqie_auliana@uny.ac.id Pedoman diet Tujuan pedoman adl memelihara status gizi yang baik. Pedoman ada 2, yaitu: pedoman umum dan pedoman rumah sakit. Pedoman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usia 0-5 tahun mengalami tubuh pendek (stunting) akibat kekurangan gizi.

BAB I PENDAHULUAN. usia 0-5 tahun mengalami tubuh pendek (stunting) akibat kekurangan gizi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Orang tua akan mendambakan anak yang sehat dan tumbuh dengan normal. Anak akan tumbuh optimal dan sehat menjadi seseorang yang dewasa bila semua asupan gizinya terpenuhi.

Lebih terperinci

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG 12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG Makanlah Aneka Ragam Makanan Kecuali bayi diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya Triguna makanan; - zat tenaga; beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk fermentasi. Proses fermentasi mampu meningkatkan nilai gizi

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk fermentasi. Proses fermentasi mampu meningkatkan nilai gizi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan konsumsi pangan tidak lagi hanya memikirkan tentang cita rasa, harga dan tampilan makanan tetapi juga mulai memperhatikan nilai gizi. Konsumen mulai beralih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dadih adalah produk olahan susu khas Minangkabau fermentasi anaerob terbuat dari susu kerbau pada bambu dengan daun pisang sebagai penutup. Dadih mimiliki cita rasa,

Lebih terperinci

KLAIM PENURUNAN RISIKO PENYAKIT

KLAIM PENURUNAN RISIKO PENYAKIT LAMPIRAN V PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.03.1.23.12.11.09909 TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN KLAIM DALAM LABEL DAN IKLAN PANGAN OLAHAN KLAIM PENURUNAN RISIKO PENYAKIT 1. Asam

Lebih terperinci

Bab 1.Pengenalan MP ASI

Bab 1.Pengenalan MP ASI Bab 1.Pengenalan MP ASI Apa sih MPASI itu? MPASI adalah singkatan dari Makanan Pendamping ASI. Pendamping ASI, jadi ASI tetap diberikan kepada bayi ya... Hal pertama yang harus kita ingat adalah usia bayi,

Lebih terperinci

PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi

PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi Tanggal 16 Oktober 2014 PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi PENDAHULUAN Usia 6 bulan hingga 24 bulan merupakan masa yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa merupakan komoditas penting bagi rakyat Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa merupakan komoditas penting bagi rakyat Indonesia dan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kelapa merupakan komoditas penting bagi rakyat Indonesia dan merupakan salah satu sumber devisa negara. Daerah penghasil kelapa di Indonesia antara lain Sulawesi Utara,

Lebih terperinci

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT DIIT GARAM RENDAH Garam yang dimaksud dalam Diit Garam Rendah adalah Garam Natrium yang terdapat dalam garam dapur (NaCl) Soda Kue (NaHCO3), Baking Powder, Natrium Benzoat dan Vetsin (Mono Sodium Glutamat).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada garis khatulistiwa. Hal ini mempengaruhi segi iklim, dimana Indonesia hanya memiliki 2 musim

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM CEMARAN LOGAM BERAT DALAM PANGAN OLAHAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM CEMARAN LOGAM BERAT DALAM PANGAN OLAHAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM CEMARAN LOGAM BERAT DALAM PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama dimaksudkan untuk memperkuat tulang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa salah satu tujuan pengaturan, pembinaan dan pengawasan pangan

Lebih terperinci

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia umumnya digunakan untuk menggambarkan makanan yang dianggap bermanfaat bagi kesehatan, melebihi diet sehat normal yang diperlukan bagi nutrisi manusia. Makanan Sehat "Makanan Kesehatan" dihubungkan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi konsumennya sehingga tercipta persaingan yang cukup ketat. Produk

BAB I PENDAHULUAN. bagi konsumennya sehingga tercipta persaingan yang cukup ketat. Produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini berbagai bentuk makanan dan minuman kesehatan banyak beredar di masyarakat. Para produsen berusaha untuk menawarkan yang terbaik bagi konsumennya sehingga

Lebih terperinci

Informed Consent Persetujuan menjadi Responden

Informed Consent Persetujuan menjadi Responden Informed Consent Persetujuan menjadi Responden Selamat Pagi/Siang/Sore Perkenalkan nama Saya Laila Suciati mahasiswi S1 eks 2006 Peminatan Gizi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar PENDAHULUAN Latar Belakang Susu merupakan salah satu bahan pangan yang sangat penting dalam mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar mengingat banyaknya kasus gizi buruk

Lebih terperinci

penyakit kardiovaskuler (Santoso, 2011).

penyakit kardiovaskuler (Santoso, 2011). I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan sumber serat pangan yang mudah ditemukan dalam bahan pangan dan hampir selalu terdapat pada hidangan sehari-hari masyarakat Indonesia,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa salah satu tujuan pengaturan, pembinaan, dan pengawasan pangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur pembangunan. Peningkatan kemajuan teknologi menuntut manusia untuk dapat beradaptasi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di Indonesia produk pangan hasil fermentasi semakin meningkat seiring berkembangnya bioteknologi. Hasil olahan fermentasi yang sudah banyak diketahui oleh masyarakat

Lebih terperinci

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si Pelatihan dan Pendidikan Baby Sitter Rabu 4 November 2009 Pengertian Gizi Kata gizi berasal dari bahasa Arab Ghidza yang berarti makanan Ilmu gizi adalah ilmu

Lebih terperinci

GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes

GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes GIZI DAUR HIDUP Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id Pengantar United Nations (Januari, 2000) memfokuskan usaha perbaikan gizi dalam kaitannya dengan upaya peningkatan SDM pada seluruh kelompok

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA, -1- PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM CEMARAN LOGAM BERAT DALAM PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes Pola hidup sehat untuk penderita diabetes Penanganan diabetes berfokus pada mengontrol kadar gula darah (glukosa). Hal tersebut dapat dijalankan dengan memperhatikan pola makan dan olahraga, serta merubah

Lebih terperinci

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif dr. Yulia Megawati Tenaga Kerja Adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

The First Food Technology Undergraduate Program Outside of North America Approved by the Institute of Food Technologists (IFT)

The First Food Technology Undergraduate Program Outside of North America Approved by the Institute of Food Technologists (IFT) Department of Food Science and Technology Bogor Agricultural University http://itp.fateta.ipb.ac.id Tujuan Aturan Label dan Iklan Pangan (PP 69/1999) Terciptanya perdagangan pangan yang jujur dan bertanggung

Lebih terperinci

2011, No BAB 9 FORMAT

2011, No BAB 9 FORMAT 5 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.03.1.23.11.11. TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.00.06.51.0475

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONEASIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONEASIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONEASIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa salah satu tujuan pengaturan, pembinaan, dan pengawasan pangan adalah terciptanya

Lebih terperinci

a. bahwa salah satu tujuan pengaturan, pembinaan, dan pengawasan pangan adalah terciptanya perdagangan pangan yang jujur dan bertanggung jawab;

a. bahwa salah satu tujuan pengaturan, pembinaan, dan pengawasan pangan adalah terciptanya perdagangan pangan yang jujur dan bertanggung jawab; PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa salah satu tujuan pengaturan, pembinaan, dan pengawasan pangan

Lebih terperinci

Diet Hipertensi, Diabetesi Tetap Minum Obat Herbal Untuk Diabetes

Diet Hipertensi, Diabetesi Tetap Minum Obat Herbal Untuk Diabetes Diet Hipertensi, Diabetesi Tetap Minum Obat Herbal Untuk Diabetes Konsumsi obat herbal untuk diabetes dari tahun ke tahun di Negara Indonesia terus meningkat, patut kita syukuri bahwa ini menandakan kepercayaan

Lebih terperinci

Edisi 2015 KATALOG PRODUK

Edisi 2015 KATALOG PRODUK Edisi 2015 KATALOG PRODUK 1 Kecap Kecap KECAP MANIS 100142 100074 100129 100083 48 X 70ml 711844110182 24 X 225ml 711844110144 12 X 580ml 7118441101378 711844110113 Kecap ABC diproduksi dari bahan-bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedelai merupakan salah satu tanaman anggota kacang-kacangan yang memiliki kandungan protein nabati yang paling tinggi jika dibandingkan dengan jenis kacang-kacangan

Lebih terperinci

Calcium Softgel Cegah Osteoporosis

Calcium Softgel Cegah Osteoporosis Calcium Softgel Cegah Osteoporosis Calcium softgel mampu mencegah terjadinya Osteoporosis. Osteoporosis adalah penyakit tulang yang ditandai dengan menurunnya massa tulang (kepadatan tulang) secara keseluruhan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teh sarang semut merupakan salah satu jenis teh herbal alami yang terbuat

BAB I PENDAHULUAN. Teh sarang semut merupakan salah satu jenis teh herbal alami yang terbuat IX-xi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Teh sarang semut merupakan salah satu jenis teh herbal alami yang terbuat dari bahan utama yaitu tumbuhan umbi yang digunakan oleh semut sebagai sarang sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Es krim merupakan salah satu olahan semi padat dengan bahan utama susu. Es krim merupakan produk olahan susu sapi yang dibuat dengan bahanbahan utama yang terdiri atas

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Susu merupakan salah satu sumber nutrisi lengkap dan mengandung gizi tinggi. Kandungan kalsium susu sangat dibutuhkan dalam masa pertumbuhan dan pembentukan tulang

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.03.1.23.11.11.09605 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.00.06.51.0475 TAHUN 2005 TENTANG

Lebih terperinci

GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA

GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA 1 GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA 2 PENDAHULUAN Keberhasilan pembangunankesehatan Tdk sekaligus meningkat kan mutu kehidupan terlihat dari meningkatnya angka kematian orang dewasa karena penyakit degeneratif

Lebih terperinci

GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7

GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7 GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7 METABOLISME MINERAL PADA WANITA HAMIL : KALSIUM DAN FOSFOR Selama kehamilan metabolisme kalsium dan fosfor mengalami perubahan. ABSORBSI kalsium dalam darah menurun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005, hal. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005, hal. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan what, misalnya apa air, apa alam, dan sebagainya, yang dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berlanjut hingga dewasa bila tidak diatasi sedari dini.

BAB 1 PENDAHULUAN. berlanjut hingga dewasa bila tidak diatasi sedari dini. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Periode emas tersebut dapat diwujudkan apabila pada masa ini, bayi dan anak mendapatkan asupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetap tinggi. Maka dari itu orang tua harus pandai pandai dalam memilih zat gizi pada anak

BAB I PENDAHULUAN. tetap tinggi. Maka dari itu orang tua harus pandai pandai dalam memilih zat gizi pada anak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan selama masa anak-anak berlangsung dengan kecepatan yang lebih lambat dari pada pertumbuhan bayi, akan tetapi kegiatan fisik pada tahap kehidupan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan

BAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi pangan semakin maju seiring dengan perkembangan zaman. Berbagai inovasi pangan dilakukan oleh beberapa industry pengolahan pangan dalam menciptakan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 224/Menkes/SK/II/2007 TENTANG SPESIFIKASI TEKNIS MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI)

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 224/Menkes/SK/II/2007 TENTANG SPESIFIKASI TEKNIS MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 224/Menkes/SK/II/2007 TENTANG SPESIFIKASI TEKNIS MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

IBU HAMIL Resep jus buah & sayur pilihan untuk kesehatan bumil dan janin.

IBU HAMIL Resep jus buah & sayur pilihan untuk kesehatan bumil dan janin. Jus Sehat Untuk IBU HAMIL Resep jus buah & sayur pilihan untuk kesehatan bumil dan janin. A Publication of Nutrisi penting dalam segelas jus sehat Kesehatan janin pada masa kehamilan sangatlah penting.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Sidang Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman kelapa (cocos nucifera L) merupakan tanaman serbaguna, baik untuk keperluan pangan maupun non pangan. Setiap bagian dari tanaman kelapa (cocos nucifera L) bisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegelisahan oleh beberapa pihak. Iklan-iklan susu yang sedemikian marak sangat

BAB I PENDAHULUAN. kegelisahan oleh beberapa pihak. Iklan-iklan susu yang sedemikian marak sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maraknya pemakaian terhadap susu formula memang menjadikan kegelisahan oleh beberapa pihak. Iklan-iklan susu yang sedemikian marak sangat berpengaruh terhadap konstruksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan pada anak-anak membuat anak buta setiap tahunnya

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan pada anak-anak membuat anak buta setiap tahunnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Defisiensi vitamin A merupakan penyebab kebutaan yang paling sering ditemukan pada anak-anak membuat 250.000-500.000 anak buta setiap tahunnya dan separuh diantaranya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang

I. PENDAHULUAN. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa kehamilan merupakan masa dimana ibu hamil harus memenuhi kebutuhan gizi bagi janin. Cara memenuhi kebutuhan gizi tersebut dengan mengkonsumsi makanan sehat, seperti

Lebih terperinci

NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja)

NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja) NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja) dr. Maria Ulfa, MMR Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Es krim merupakan makanan padat dalam bentuk beku yang banyak disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga manula. Banyaknya masyarakat yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Checklist Survei Pencantuman Label pada Produk Susu Formula dan Makanan Bayi

Lampiran 1. Checklist Survei Pencantuman Label pada Produk Susu Formula dan Makanan Bayi 41 Lampiran 1. Checklist Survei Pencantuman Label pada Produk Susu Formula dan Makanan Bayi I II NO Nama Produk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 a b c d a b c a b c d e f a b

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sejak dulu, tanaman aren atau enau merupakan tanaman penghasil bahanbahan

I. PENDAHULUAN. Sejak dulu, tanaman aren atau enau merupakan tanaman penghasil bahanbahan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman aren (Arenga pinnata Merr) adalah sejenis tanaman tahunan. Sejak dulu, tanaman aren atau enau merupakan tanaman penghasil bahanbahan industri. Hampir semua bagian

Lebih terperinci

AWAL YANG SEGAR: KIAT-KIAT POLA MAKAN YANG SEHAT

AWAL YANG SEGAR: KIAT-KIAT POLA MAKAN YANG SEHAT AWAL YANG SEGAR: KIAT-KIAT POLA MAKAN YANG SEHAT Ingin menerapkan pola makan yang sehat tapi tidak tahu harus memulai dari mana? Artikel ini adalah panduan mudah untuk mengiring anda ke arah yang tepat.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Teh adalah salah satu minuman terkenal di dunia, termasuk di

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Teh adalah salah satu minuman terkenal di dunia, termasuk di I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teh adalah salah satu minuman terkenal di dunia, termasuk di Indonesia. Teh juga merupakan salah satu bahan penyegar yang penggunaannya populer di Indonesia selain kopi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mineral, serta antosianin (Suzuki, dkk., 2004). antikanker, dan antiatherogenik (Indrasari dkk., 2010).

I. PENDAHULUAN. mineral, serta antosianin (Suzuki, dkk., 2004). antikanker, dan antiatherogenik (Indrasari dkk., 2010). I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beras adalah salah satu jenis sereal yang dikonsumsi hampir satu setengah populasi manusia dan kira-kira 95% diproduksi di Asia (Bhattacharjee, dkk., 2002). Terdapat beberapa

Lebih terperinci

1 I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

1 I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian. 1 I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lalu. Di negara Swiss terdapat lukisan pada tahun 1850 yang memperlihatkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. lalu. Di negara Swiss terdapat lukisan pada tahun 1850 yang memperlihatkan bahwa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Susu sebagai minuman kaya protein telah ditemukan sejak ribuan tahun yang lalu. Di negara Swiss terdapat lukisan pada tahun 1850 yang memperlihatkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar yang penting bagi manusia untuk mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan mengoptimalkan penggunaan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sebagian besar penduduknya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sebagian besar penduduknya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sebagian besar penduduknya memeluk agama Islam. Salah satu ibadah dalam agama Islam adalah shoum atau berpuasa, menahan lapar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. I. PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dengan tujuan tertentu pada waktu tertentu. Konsumsi pangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dengan tujuan tertentu pada waktu tertentu. Konsumsi pangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsumsi Pangan Konsumsi pangan adalah jenis dan jumlah pangan yang di makan oleh seseorang dengan tujuan tertentu pada waktu tertentu. Konsumsi pangan dimaksudkan untuk memenuhi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran,

PENDAHULUAN. (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. campuran Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. campuran Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Berbagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yoghurt adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri yang bersifat asam. Bakteri yang digunakan untuk fermentasi yoghurt adalah biakan campuran Lactobacillus

Lebih terperinci

MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I

MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I PROGRAM PG PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 Pendahuluan Setiap orang

Lebih terperinci

01.3 Susu kental dan analognya (plain) CPPB Krim yang digumpalkan (plain) CPPB Krim analog CPPB

01.3 Susu kental dan analognya (plain) CPPB Krim yang digumpalkan (plain) CPPB Krim analog CPPB 2013, 556 8 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN GAS UNTUK KEMASAN 1. Karbon dioksida

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmiati Tsaniah, 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmiati Tsaniah, 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menyumbang devisa yang tinggi bagi suatu Negara. Sektor inipun dimanfaatkan dalam meningkatkan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) sehat adalah suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) sehat adalah suatu keadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO) sehat adalah suatu keadaan sejahtera yang meliput fisik, mental,dan sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.

Lebih terperinci

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id Manfaat utama : Sumber energi untuk seluruh aktivitas dan metabolisme tubuh. (Lihat Tabel I : Sumber Makanan) Akibat bagi kesehatan Kelebihan :

Lebih terperinci

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut dibutuhkan untuk

Lebih terperinci