BAB I PENDAHULUAN. faktor. Organisasi mempunyai kepentingan terhadap kinerja terbaik yang mampu

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingkat keberhasilan suatu organisasi / perusahaan di pengaruhi oleh beberapa faktor. Organisasi mempunyai kepentingan terhadap kinerja terbaik yang mampu dihasilkan oleh rangkaian sistem, manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu faktor kunci untuk mendapatkan kinerja terbaik, selain menangani keterampilan dan keahlian, manajemen SDM juga berkewajiban membangun prilaku kondusif karyawan untuk mendapatkan kinerja terbaik (Artiningsih, 2013). Untuk itu perlu diciptakan manajemen sumber daya manusia sebagai pengelolaan individu-individu yang bekerja dalam organisasi berupa hubungan antara pekerjaan dengan pekerja (employer-employee), terutama untuk menciptakan pemanfaatan individu-individu secara produktif sebagai usaha mencapai tujuan organisasi dan dalam rangka perwujudan kepuasan kebutuhan individu-individu tersebut (Nawawi, 2011: 42). Sebagian besar organisasi atau perusahaan gagal berubah. Hal itu disebabkan perilaku kontra produktif dari anggota organisasi, perubahan dilakukan tanpa dimanajemen, tidak menyeluruh, tidak dipersiapkan, dan tidak sampai pada aspek budaya organisasi. Lingkungan bisnis senantiasa berubah. Hal itu juga menuntut organisasi melakukan perubahan untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan tersebut. Individu yang memiliki sikap kontra produktif adalah individu yang tidak siap melakukan perubahan. Dalam kondisi tersebut, organisasi harus mempersiapkanorganisasi, khususnya anggota organisasi, agar lebih siap dalam

2 2 melakukan perubahan. Berdasarkan penelitian Indra pada sejumlah perusahaan di Indonesia, untuk mempersiapkan perubahan, salah satunya dengan pendekatan spiritual. Hal itu dilakukan dengan menanamkan norma kepada setiap individu. Dalam mencapai tujuan perusahaan, terdapat factor negative yang dapat menyebabkan penurunan kinerja karyawan diantaranya adalah kurang efektifnya pelaksanaan program manajemen dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia seperti pengembangan karier, kompensasi yang diterima,penyelesaian masalah secara jujur, partisipasi dan komunikasi antara karyawan serta pimpinan, rasa bangga terhadap perusahaan dan keselamatan kerja serta lingkungan kerja. Penurununan kinerja juga dapat terlihat dari rendahnya prilaku karyawan didalam perusahaan seperti bermalas-malasan, tidak hadir tepat waktu, tidak mentaati peraturan yang berlaku, lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan perusahaan, kurangnya kerja sama antara karyawan dan kurangnya kepedulian dalam peningkatan kemampuan kerja. PT. Hartono Istana Teknologi berlokasi di Jln. Raya Semarang-Demak km.09 Sayung-Demak Indonesia, Dengan luas wilayah m2 merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang menghasilkan produk elektronik (merupakan pabrik lemari Es terbesar di Jawa tengah) berdiri sejak tahun 1975 yang mempunyai visi dan misi untuk menjadi produsen peralatan rumah tangga merek Indonesia kelas dunia. Untuk mencapai keberhasilan visi dan misi perusahaan serta menghadapi persaingan bisnis dalam pasar global internasional PT. Hartono Istana Teknologi membutuhkan karyawan dengan kinerja individu yang terbaik dan berkualitas guna mendukung tujuan perusahaan. Sumber daya yang

3 3 berkualitas antara lain ditunjukkan oleh kinerja dan produktivitas yang tinggi. Kinerja seseorang berkaitan dengan kualitas perilaku yang berorientasi pada tugas dan pekerjaan. Hal ini didukung pendapat Hasibuan (2000) yang menyatakan bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap organisasi. Sebaik-baiknya program yang dibuat oleh perusahaan akan sulit untuk dapat dijalankan tanpa peran aktif karyawan yang dimiliki perusahaan tersebut. Dari pernyataan tersebut dapat diketahui arti penting anggota dalam suatu organisasi. Kompensasi dapat meningkatkan prestasi kerja dan memotivasi karyawan. Oleh karena itu perhatian organisasi atau perusahaan terhadap pengaturan kompensasi secara rasional dan adil sangat diperlukan. Bila karyawan memandang pemberian kompensasi tidak memadai prestasi kerja, motivasi maupun kepuasan kerja mereka cenderung akan menurun. (Samsudin, Sadili, 2006 : 187) Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa atas kerja mereka, dan kompensasi itu sendiri dapat dibagi menjadi dua yaitu kompensasi langsung dan tak langsung. Dan kompensasi langsung merupakan imbalan jasa kepada pegawai yang diterima secara langsung, rutin atau periodik karena yang bersangkutan telah memberikan bantuan/sumbangan untuk mencapai tujuan organisasi (Ruky,2001:10), dan kompensasi langsung meliputi gaji, bonus / insentif, komisi. Selain kompensasi langsung, kompensasi tak langsung juga mempunyai peranan yang tak kalah pentingnya untuk meningkatkan kinerja karyawan. Dan kompensasi tak langsung meliputi tunjangan hari raya dan tunjangan kesehatan. Selain itu kondisi kerja dikatakan baik ketika keadaansecara fisik dan non fisik memberikan rasa nyaman, aman, dan menyenangkan. Hal

4 4 tersebut memberikan kepuasan kepada karyawan dan memberi pengaruh positif pada karyawan, juga sebaliknya jika kondisi kerja buruk sehingga karyawan dalam bekerjaan tidak maksimal. Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. Kesesuaian lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang lama lebih jauh lagi lingkungan - lingkungan kerja yang kurang baik dapat menuntut tenaga kerja dan waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya rancangan sistem kerja yang efisien (Sedarmayanti, 2009: 2). Jenis lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu : (a) Lingkungan kerja fisik merupakan suatu keadaan berbentuk fisik yang terdapat disekitar temapat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung (b) Lingkungan kerja non fisik merupakan semua keadaan terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun dengan hubungan sesama rekan kerja, ataupun dengan bawahan (Sedarmayanti,2009). Tekanan target yang di berikan perusahaan terhadap karyawan juga mempengaruhi kinerja seorang karyawan dalam mencapai target. Persaingan dan tuntutan profesionalitas yang semakin tinggi menimbulkan banyaknya tekanantekanan yang harus dihadapi individu dalam lingkungan kerja. Selain tekanan yang berasal dari lingkungan kerja, lingkungan perekonomian di Indonesia yang belum stabil akibat badai krisis yang berkepanjangan juga sangat potensial menimbulkan tekanan. Tekanan yang timbul dan berlangsung terus menerus berpotensi menimbulkan kecemasan. Dampak yang sangat merugikan dari

5 5 adanyagangguan kecemasan yang sering dialami oleh masyarakat dan angkatan kerja pada khususnya disebut stres. Stres merupakan hasil reaksi emosi dan fisik akibat kegagalan individu beradaptasi pada lingkungan. (Mas ud, 2002 ) PT. Hartono Istana Teknologi sebagai perusahaan manufaktur dalam menghadapi persaingan bisnis memiliki target kerja yang terkonsep dalam (management policy) yaitu kebijakkan manajemen inti terhadap semua fungsi- fungsi didalam perusahaan melalui target kerja yang diberikan oleh manajemen inti pada satu periode kerja. Permasalahan yang timbul pada PT. Hartono Istana Teknologi adalah target produksi yang tidak tercapai diperiode kerja tahun 2014 sampai tahun 2016 dengan jumlah karyawan yang tetap dalam setiap tahunnya dan pengadaan teknologi mesin yang tetap. Berikut adalah data produksi 3 tahun terakhir dari 2014 sampai dengan tahun 2016: Tabel 1.1 Target Produksi dan pencapaian produksi bestpaint 2 Tahun Jumlah Karyaw an Target (ribuan) Realisasi Target / Karyawan Realisasi / Karyawan Persentase % , ,540 6,348 6,231 98, , ,505 5,989 5,409 90, , ,697 5,516 4,947 89,68 Sumber Data: PPH KPI Best Paint 2 (PT Hartono Istana Teknologi), 2017 Berdasarkan data tabel 1.1 terlihat bahwa pada tahun 2014 hingga tahun 2016 target dari perusahaan yang di berikan kepada karyawan produksi bagian best paint 2 tidak tercapai. sehingga dapat disimpulkan terjadinya penurunan kinerja pada karyawan PT Hartono Istana Teknologi selama periode tahun 2014 sampai

6 6 tahun 2016, untuk itu menarik untuk diteliti apayang menjadi penyebabnya. Jadi alasan dipilihnya PT. Hartono Istana Teknologi sebagai objek dalam penelitian ini adalah karena perusahanini mengalami penurunan kinerja karyawannya yang tercermin dari target produksi yang belum tercapai selama tahun 2014 sampai tahun Berdasarkan hasil pra survey yang dilakukan peneliti pada karyawan PT. Hartono Istana Teknologi terhadap tidak tercapainya target produksi tahun 2014 sampai tahun 2016 dapat disimpulkan sebagai adanya kurang efektifnya faktorfaktor peningkatan sumber daya manusia dan faktor-faktor perilaku individu karyawan yang dapat menimbulkan penurunan kinerja karyawan terlihat dalam tabel 1.2 sebagai berikut Tabel 1.2 Hasil Pra Survey No Penyebab Responden Frekuensi Persentase (%) 1. Kompensasi Lingkungan kerja Stres kerja Kepemimpinan Sumber: Prasurvey2017 Daritabel 1.2 hasil prasurvey tersebut dapat dilihat bahwa kompensasi memiliki persentase 55% sebagai faktor penyebab turunnya kinerja pada PT. Hartono Istana Teknologi, lingkungan kerja memiliki persentase 50%, dan stres kerja memiliki presentase 40% terhadap turunnya kinerja karyawan. Dari analisis hasil penelitian

7 7 telah dilakukan oleh Ririvega Kasenda (2013) menunjukan bahwa kompensasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Kemudian menurut Ragil permansari (2013) dalam penelitiannya Motivasi dan lingkungan kerja juga berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja PT. Anugrah Raharjo Semarang. Selain itu berdasarkan.analisis hasil penelitian Anggit Astianto (2014) menyatakan bahwa stres kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Dengan demikian terdapat tiga variabel penyebab turunya kinerja karyawan yang dapat diletiti lebih lanjut pada PT.Hartono Istana Teknologi. Untuk itu berdasarkan latar belakang masalah dan hasil pra survey adapun usulan judul dalam penelitian ini adalah: ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI, LINGKUNGAN KERJA, DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA (STUDI PADA KARYAWANPT. HARTONO ISTANA TEKNOLOGI SAYUNG) 1.2 RumusanMasalah Masalah yang muncul pada perusahaan yaitu tidak tercapainya target produksi periode tahun 2014 sampai 2016 pada PT. Hartono Istana Teknologi. Sehingga dapatditariksuaturumusanmasalahyaitu:bagaimana meningkatkan kinerja karyawan pada PT.Hartono Istana Teknologi sehingga target produksi dapat terpenuhi. Berdasarkan permasalahan dapat dirumuskan suatu pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimanapengaruh kompensasiterhadap kinerja karyawan PT. Hartono Istana Teknologi? 2. Bagaimana pengaruh lingkungan kerjaterhadap kinerjakaryawan PT. Hartono

8 8 Istana Teknologi? 3. Bagaimana pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan PT. Hartono Istana Teknologi? 1.3.TujuandanKegunaanPenelitian Tujuan Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menganalisis pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan PT. Hartono Istana Teknologi. 2. Menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Hartono Istana Teknologi. 3. Menganalisis pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan PT. Hartono Istana Teknologi Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini diharapkan sebagai berikut : 1. Hasil penelitian ini diharapkan secara teori dapat menambah pengetahuan tentang pengaruh kompensasi, lingkungan kerja,dan stres kerja terhadap peningkatan kinerja karyawan 2. Hasil penelitian secara praktis dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi manajemen PT. Hartono Istana Teknologi dalam meningkatkan kinerja karyawannya