KATA PENGANTAR. Muara Teweh, Februari 2017 KEPALA BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BARITO UTARA,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Muara Teweh, Februari 2017 KEPALA BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BARITO UTARA,"

Transkripsi

1

2 KATA PENGANTAR uji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat dan Karunia-Nya kita masih diberikan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bappeda Kabupaten Barito Utara Tahun LAKIP merupakan salah satu instrument perwujudan good governance sebagai hal yang signifikan dalam upaya menggulirkan proses demokrasi. Pemerintah Kabupaten Barito Utara harus tetap menjaga kepercayaan yang diamanatkan masyarakat melalui penyediaan pelayanan publik yang baik. Satu hal yang sangat diperlukan adalah bagaimana pelaksanaannya dapat dilakukan secara transparan dalam kerangka penyelenggaraan akuntabilitas oleh Pemerintah Kabupaten Barito Utara melalui seluruh jajaran birokrasinya. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (LAKIP Bappeda) Kabupaten Barito Utara Tahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban kinerja yang telah dicapai oleh Bappeda selama tahun Diharapkan LAKIP Bappeda ini dapat memberikan informasi yang diharapkan seluruh stakeholders tentang pencapaian kinerja Bappeda Barito Utara dalam periode tahun Semoga di tahun mendatang capaian dapat semakin ditingkatkan sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih baik bagi pembangunan Kabupaten Barito Utara. Muara Teweh, Februari 2017 KEPALA BAPPEDA LITBANG KABUPATEN, Drs. M U H L I S Pembina Utama Muda ( IV/c) NIP Bappeda Kab.Barito Utara LAKIP 2016 Hal. i

3 RINGKASAN EKSEKUTIF aporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bappeda ini memberikan gambaran tentang kinerja Bappeda pada tahun LAKIP tidak hanya sekedar alat akuntabilitas, tetapi juga sebagai saran yang strategis untuk mengevaluasi diri dalam rangka peningkatan kinerja diwaktu yang akan datang. Dengan langkah ini Bappeda senantiasa dapat melakukan perbaikan dalam mewujudkan praktek-praktek penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. LAKIP ini mengungkapkan keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan program kegiatan serta hambatan-hambatan / kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan kegiatan. Selain itu LAKIP ini juga mengungkapkan startegi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan dimasa mendatang, agar sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai sesuai yang direncanakan. Sesuai dengan APBD Tahun Anggaran 2016 Bappeda Kabupaten Barito Utara mengelola anggaran sebesar Rp ,00 yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp ,00 dan Belanja Langsung sebesar Rp ,00. Belanja Tidak Langsung digunakan untuk belanja pegawai, yaitu belanja gaji dan tunjangan. Sedangkan Belanja Langsung digunakan membiayai kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Bappeda Kabupaten Barito Utara. Realiasasi keuangan Belanja Langsung sebesar 94,22% dengan penyerapan anggaran sebesar Rp ,00 dan Belanja Tidak Langsung Sebesar 75,88%, dengan penyerapan anggaran sebesar Rp Dari sisi akuntabilitas kinerja Program dan Kegiatan, Bappeda melaksanakan 11 program dan 48 kegiatan. Perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan sampai akhir bulan Desember tahun 2016 adalah realisasi fisik sebesar 98,50%. Dari hasil pengukuran kinerja, secara umum kinerja Bappeda Kabupaten Barito Utara dapat dikategorikan sangat berhasil dengan pencapaian skor 91,67%. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan Bappeda pada tahun 2016 antara lain, beberapa program dan kegiatan dipangkas anggarannya untuk memenuhi target pengurangan di DPPA, dan beberapa kegiatan tidak dapat memenuhi target penyelesaian. Program dan kegiatan yang tidak mencapai target realisasi yaitu; 1). Penyusunan Barito Utara dalam Angka tidak dilaksanakan, 2). Penyusunan Bappeda Kab.Barito Utara LAKIP 2016 Hal. ii

4 Perencanaan Pengembangan Ekonomi Masyarakat realisasi keuangan 25,71% dan realisasi fisik 50,00%, 3). Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan realisasi keuangan 49,96% dan realisasi fisik 60.00%. Solusi dari permasalahan tersebut yakni memangkas anggaran secara selektif pada kegiatan dengan prioritas yang lebih rendah, sementara kegiatan prioritas tinggi diupayakan tetap mendapat anggaran yang memadai. Sedangkat kegiatan yang tidak mencapai target diupayakan untuk menjadwalkan ulang tahun depan dengan mengevaluasi kelemahan yang ada. Dalam melaksanakan Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Barito Utara Tahun , LAKIP Tahun 2016 yang merupakan bagian dari informasi pengukuran kinerja pelaksanaan berbagai program dan kegiatan oleh Bappeda Kabupaten Barito Utara dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai melalui visi, misi, sasaran strategis. Visi jangka menengah Bappeda Barito Utara tahun adalah: Terwujudnya Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Barito Utara yang Optimal, Terarah dan Realistis Didukung Sumber Daya Manusia yang Profesional Serta Data dan Informasi Yang Akurat Untuk mencapai visi Bappeda dirumuskan 3 (tiga) misi Bappeda, yaitu: 1. Meningkatkan Peran dan Fungsi Bappeda dalam Sistem Perencanaan Pembangunan; 2. Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Manusia dan penguatan kelembagaan perencanaan; 3. Meningkatkan ketersediaan dan pengelolaan Data, Informasi, dokumen perencanaan, penelitian dan pengembangan yang Akurat untuk rencana Pembangunan. Bappeda Kab.Barito Utara LAKIP 2016 Hal. iii

5 DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR. i RINGKASAN EKSEKUTIF.... ii DAFTAR ISI. iv BAB I PENDAHULUAN I-1 A. LATAR BELAKANG. I-1 B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI. I-2 1. Kedudukan.. I-2 2. Tugas Pokok.... I-3 3. Fungsi I-3 C. Gambaran Umum... I-4 1. Kondisi Umum Pelayanan. I-4 2. Kinerja Pelayanan dan Kelompok Sasaran... I-9 3. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan... I-11 D. STRUKTUR ORGANISASI.. I-14 E. LINGKUNGAN STRATEGIS YANG BERPENGARUH.. I Personil. I Pembiayaan. I Sarana, Prasarana dan Fasilitas Pendukung. I-16 F. MAKSUD DAN TUJUAN LAKIP I-24 G. SISTEMATIKA PENYAJIAN I-25 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-1 A. VISI DAN MISI.. II-1 B. TUJUAN DAN SASARAN II-2 1. Tujuan II-2 2. Sasaran.. II-3 C. STRATEGI, KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN II-4 D. RENCANA KINERJA TAHUN II-5 E. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016 II-7 F. RENCANA ANGGARAN... II-10 Bappeda Kab.Barito Utara LAKIP 2016 Hal. iv

6 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III-1 A. CAPAIAN KINERJA TAHUN III-1 B. REALISASI ANGGARAN... III Belanja Tidak Langsung... III Belanja Langsung... III-17 BAB IV PENUTUP..IV-1 Bappeda Kab.Barito Utara LAKIP 2016 Hal. v

7 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bahwa sebagai salah satu upaya meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, dan untuk memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah, serta dalam rangka perwujudan good governance yang merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan untuk mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara. Akuntabilitas merupakan kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban kinerja dan tindakan seorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi. Sedangkan kinerja itu sendiri merupakan hal mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Oleh sebab itu, maka Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan organisasi. Atas dasar hal tersebut di atas, untuk mempertanggungjawabkan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan di bidang perencanaan pembangunan dan statistik, maka Bappeda Kabupaten Barito Utara wajib menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) berdasarkan Instruksi Presiden nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan dokumen berisi gambaran perwujudan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang disusun dan disampaikan secara sistematik dan melembaga. Adapun informasi yang diharapkan dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), yaitu guna mendorong instansi pemerintah untuk menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan I - 1

8 pembangunan sehingga beroperasi secara efisien, efektif dan responsif terhadap masyarakat, sehingga menjadi masukan dan umpan balik bagi pihak-pihak yang berkepentingan serta dapat menjaga terpeliharanya kepercayaan masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut dalam rangka pelaksanaan Tap. MPR RI Nomor IX/MPR/1998 dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, maka diterbitkan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam ketentuan tersebut dinyatakan bahwa azas-azas umum penyelenggaraan negara meliputi kepastian hukum, azas tertib penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas proporsionalitas dan profesionalitas serta akuntabilitas. Dari 7 (tujuh) azas-azas umum penyelenggaraan negara tersebut dinyatakan bahwa azas akuntabilitas merupakan azas yang paling utama yang mensyaratkan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara Negara harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara mulai dari pejabat eselon II ke atas untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya yang dipercayakan padanya berdasarkan Rencana Strategis (RENSTRA) yang dirumuskan sebelumnya dan pada Permen PAN & RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1. Kedudukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Barito Utara disingkat BAPPEDA adalah Lembaga Teknis Daerah yang berbentuk Badan merupakan unsur penunjang Pemerintah Kabupaten di bidang Perencanaan Pembangunan Daerah dan dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab I - 2

9 kepada Bupati Barito Utara melalui Sekretaris Daerah. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor : 01 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor : 03 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Barito Utara, struktur organisasi Bappeda terdiri dari Kepala Bappeda dengan tingkat eselon II/b, Sekretaris dan dibantu oleh empat Bidang yaitu : a) Bidang Perencanaan Pembangunan Fisik dan Prasarana. b) Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi. c) Bidang Perencanaan Pembangunan Sosial dan Budaya, dan d) Bidang Penelitian, Pengembangan dan Pengendalian. 2. Tugas Pokok Berdasarkan Perda Nomor : 04 tahun 2015, tugas pokok Bappeda Kabupaten Barito Utara adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah. 3. Fungsi Dalam melaksanakan tugas Bappeda menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan. b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan. c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perencanaan pembangunan daerah. d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut di atas, berdasarkan Perda No. 01 Tahun 2012, Kepala BAPPEDA dibantu oleh: 1. Sekretariat, yang terdiri dari: a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Perencanaan; dan c. Sub Bagian Keuangan. 2. Bidang Perencanaan Pembangunan Fisik dan Prasarana; I - 3

10 a. Sub Bidang Perhubungan dan Pekerjaan Umum; b. Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. 3. Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi; a. Sub Bidang Pertanian; b. Sub Bidang Ekonomi dan Investasi. 4. Bidang Perencanaan Pembangunan Sosial dan Budaya; a. Sub Bidang Pendidikan dan Kesejahteraan Rakyat; b. Sub Bidang Kependudukan dan Pemerintahan. 5. Bidang Penelitian, Pengembangan dan Pengendalian; a. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan; b. Sub Bidang Pengendalian. C. GAMBARAN UMUM PELAYANAN 1. Kondisi Umum Pelayanan Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Bappeda sebagaimana Peraturan Bupati Nomor 20 Tahun 2014 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Bappeda merupakan unsur perencana penyelengaraan pemerintah daerah, secara garis besar pelayanan yang diberikan yaitu melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah. Pelayanan di bidang perencanaan pembangunan daerah ditunjukkan melalui penyediaan dokumen perencanaan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Narsional dan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, mekanisme perencanaan pembangunan daerah ke depan dituntut untuk semakin mengedepankan pendekatan perencanaan pembangunan partisipatif (participatory planning). I - 4

11 Mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tersebut, sistem Perencanaan Pembangunan mencakup 5 (lima) pendekatan dalam seluruh rangkaian perencanaan, yaitu : 1). Politik, 2). Teknokratik, 3). Partisipatif; 4). Atas-bawah (top-down) dan 5). bawah-atas (bottom-up). Berdasarkan pendekatan politik, telah dilakukan Pemilihan Kepala Daerah secara langsung dan damai. Pendekatan ini memandang bahwa pemilihan Kepala Daerah adalah proses penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya berdasarkan program-program pembangunan yang ditawarkan masingmasing calon Kepada Daerah. Oleh karena itu, rencana pembangunan adalah penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan Kepala Daerah pada saat kampanye ke dalam rencana pembangunan jangka menengah. Bappeda selaku institusi perencana menyiapkan dokumen RPJMD sebagai penjabaran visi, misi dan program Kepala Daerah ke dalam strategi pembangunan dan program prioritas daerah, yang kemudian akan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Melalui pendekatan teknokratik, Bappeda melakukan kajian atau studi perencanaan sebagai dasar atau arahan dalam perencanaan pembangunan seperti RPJPD, RPJMD, penyusunan dokumen tata ruang, dan lain-lain. Perencanaan dengan pendekatan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu. Perencanaan dengan pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap Pembangunan. Keterlibatan mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki. Sedangkan pendekatan atas-bawah dan bawah-atas dalam perencanaan dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Rencana hasil proses atas-bawah dan bawah-atas diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan setiap tahun baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan, dan desa yang lebih dikenal dengan Musrenbang Daerah. Pendekatan Top Down-Bottom Up dilakukan menurut jenjang pemerintahan. Perencanaan dari bawah ke atas (bottom up) merupakan pendekatan I - 5

12 perencanaan yang mengikuti kebutuhan nyata, sementara dari atas ke bawah (top down) menerapkan penjabaran rencana induk ke dalam rencana rinci. Rencana rinci yang berada di bawah adalah penjabaran rencana induk yang berada diatas. Proses berjenjang diharapkan dapat mempertajam analisis di berbagai tingkat musyawarah perencanaan pembangunan. Dengan demikian, perencanaan dari atas ke bawah memberikan gambaran tentang perkiraan dan kemungkinan yang ada dan diinformasikan secara berjenjang sehingga proses perencanaan dari bawah ke atas diharapkan sejalan dengan dari atas ke bawah, begitu pula sebaliknya, perencanaan dari atas ke bawah juga harus memperhatikan perencanaan dari bawah ke atas yang merupakan identifikasi kebutuhan riil masyarakat. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan daerah disusun dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah. Perencanaan pembangunan daerah dimaksud, disusun oleh pemerintahan daerah sesuai dengan kewenangannya yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Penyusunan perencanaan pembangunan daerah juga dimaksudkan untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. Perencanaan pembangunan daerah terdiri dari empat tahapan yakni; 1). Penyusunan rencana, 2). Penetapan rencana, 3). Pengendalian pelaksanaan rencana dan 4). Evaluasi pelaksanaan rencana. Keempat tahapan ini diselenggarakan secara berkelanjutan sehingga secara keseluruhan membentuk satu siklus perencanaan yang utuh. Tahap penyusunan rencana dilaksanakan untuk menghasilkan rancangan lengkap satu rencana untuk ditetapkan yang terdiri dari empat langkah. Langkah pertama adalah penyiapan rancangan rencana pembangunan yang bersifat teknokratik, menyeluruh, dan terukur. Langkah kedua, masing- masing instansi pemerintah menyiapkan rancangan rencana kerja dengan berpedoman pada rancangan rencana pembangunan yang telah disiapkan. I - 6

13 Langkah ketiga adalah melibatkan masyarakat (stakeholders) dan menyelaraskan rencana pembangunan yang dihasilkan masing-masing jenjang pemerintahan melalui musyawarah perencanaan pembangunan. Langkah keempat adalah penyusunan rancangan akhir rencana pembangunan. Tahap berikutnya adalah penetapan rencana menjadi produk hukum sehingga mengikat semua pihak untuk melaksanakannya. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah, sedangkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah. Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dimaksudkan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam rencana melalui kegiatan-kegiatan koreksi dan penyesuaian selama pelaksanaan rencana tersebut oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah. Selanjutnya Kepala Bappeda menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai dengan tugas dan kewenangannya. Evaluasi pelaksanaan rencana adalah bagian dari kegiatan perencanaan pembangunan yang secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis data dan informasi untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan, dan kinerja pembangunan. Evaluasi ini dilaksanakan berdasarkan indikator dan sasaran kinerja yang tercantum dalam dokumen rencana pembangunan. Indikator dan sasaran kinerja mencakup masukan (input), keluaran (output), hasil (result), manfaat (benefit), dan dampak (impact). Dalam rangka perencanaan pembangunan, setiap Perangkat Daerah berkewajiban untuk melaksanakan evaluasi kinerja pembangunan yang merupakan dan/atau terkait dengan fungsi dan tanggungjawabnya. Mekanisme kerja Bappeda Kabupaten Barito Utara dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, yang dijabarkan mejadi perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah. Adapun tahapan penyusunan rencana pembangunan yang dilaksanakan adalah: I - 7

14 a. Melaksanakan Evaluasi dan Analisa Keadaan Hal-hal yang perlu dievaluasi dan dianalisa adalah sampai sejauhmana arah, tujuan dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan dapat/ belum dicapai, berapa besar biaya yang telah dikeluarkan, dan sejauh mana tingkat penyelesaian kegiatan-kegiatan tersebut. Aspek-aspek yang perlu dievaluasi dan analisa : 1). Aspek Ekonomi, 2). Aspek Sosial, 3). Aspek Pelaksanaan Program dan Kegiatan. b. Melaksanakan Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah. Berdasarkan hasil evaluasi yang sudah di kerjakan pada tahap pertama disusunlah Rencana Kerja Pembangunan Daerah sebagai kerangka makro yang akan mencakup hal-hal sebagai berikut: 1). Tujuan dan arah pembangunan Daerah, 2). Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah beserta Kerangka Pendanaan, 3). Prioritas dan Sasaran Pembangunan dan 4). Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah. c. Melaksanakan Perumusan Usulan Program dan Kegiatan Untuk menampung aspirasi masyarakat ditempuh sistem perencanaan dari bawah (bottom up planning) dalam menyusun/mengajukan rencana usulan program/kegiatan, mengingat usulan program/kegiatan yang diusulkan mencakup berbagai aspek pembangunan dan berbagai sumber pembiayaan maka usulan tersebut perlu dikoordinasikan dan dibahas melalui tahapan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Desa, Musrenbang Tingkat Kecamatan, Musrenbang Tingkat Kabupaten, Musrenbang Tingkat Propinsi, Musrenbang Tingkat Pusat dan Nasional. d. Melaksanakan Penyusunan KUA dan PPAS Berdasarkan hasil Musrenbang, dilakukan penyempurnaan Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya ditetapkan menjadi Peraturan Bupati. RKPD menjadi acuan penyusunan KUA dan PPAS yang ditetapkan melalui Nota Kesepakatan antara DPRD dengan Pemerintah Daerah. Selanjutnya KUA dan PPAS tersebut menjadi acuan dalam penyusunan RAPBD. I - 8

15 e. Melaksanakan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Penyusunan RPJMD dimaksudkan untuk memberikan arah dan kebijakan penyelengaraan pemerintahan dan menjamin keterpaduan dan kesinambungan pembangunan berkelanjutan. RPJMD digunakan sebagai acuan dan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) bagi satuan kerja lingkungan Pemerintah Kabupaten Barito Utara. RPJMD disusun dengan tujuan untuk : a. Menciptakan kesamaan pandangan, arah dan gerak pembangun- an baik yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun masyarakat. b. Meningkatkan pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan masyarakat yang lebih berdaya guna dan berhasil guna f. Melaksanakan pengendalian dan evaluasi terhadap dokumen perencanaan daerah, mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan hasil 2. Kinerja pelayanan dan kelompok sasaran Pada lima tahun terakhir, pada umumnya kualitas penyelenggaraan perencanaan pembangunan daerah terus menerus mengalami peningkatan. Beberapa indikator yang menyebabkan adanya peningkatan kualitas penyelenggaraan perencanaan tersebut adalah : a. Meningkatnya intensitas keterlibatan berbagai unsur pemangku kepentingan pembangunan antara lain: masyarakat, DPRD, LSM, organisasi profesi, perguruan tinggi, dan sektor swasta; b. Meningkatnya kualitas sistem perencanaan dengan terselenggaranya mekanisme perencanaan partisipatif; c. Terselenggaranya forum SKPD dan gabungan SKPD; d. Meningkatnya konsistensi antara dokumen perencanaan dengan mekanisme penyusunan anggaran; I - 9

16 e. Meningkatnya intensitas pendampingan perencanaan di tingkat kabupaten oleh Bappeda dan SKPD terkait. Peningkatan kualitas penyelenggaraan perencanaan tidak lepas dari meningkatnya kapasitas kelembagaan BAPPEDA meliputi kapasitas SDM, sarana dan prasarana serta sistem perencanaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, meliputi: a. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pendidikan formal dan diklat fungsional; b. Tersedianya hasil-hasil kajian perencanaan, meliputi: master plan, RTRW, data base, dan kajian sektor lainnya sebagai pendukung perencanaan; c. Fasilitasi berbagai forum multi stakeholders di bidang perencanaan dan perumusan kebijakan pembangunan lainnya; d. Meningkatnya koordinasi perencanaan intern yang mantap, sinergis, dan terpadu antara lain melalui Focussed Group Discussion (FGD); e. Pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan data dan informasi Berdasarkan aspek pelayanan yang diberikan Bappeda, maka yang menjadi target pelayanan atau kelompok sasaran adalah : Tabel 1. Jenis Pelayanan NO Jenis Pelayanan Kelompok Sasaran 1 Pemikiran strategis di bidang perencanaan Unsur Pimpinan (Bupati, Wakil Bupati, Sekda) 2 Penyediaan panduan program dan kegiatan serta fasilitasi sinkronisasi dan integrasi program SKPD 3 Penjaringan aspirasi dan partisipasi dalam perencanaan pembangunan Pemangku kepentingan (masyarakat, LSM, Swasta, Perguruan Tinggi, Organisasi Profesi, Pemerintah) I - 10

17 4 Penyediaan data dan informasi pembangunan Pemangku kepentingan (masyarakat, LSM, Swasta, Perguruan Tinggi, Organisasi Profesi, Pemerintah) 5 Fasilitasi pemberian ijin penelitian PKL dan KKN Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian, dan LSM 3. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang mempunyai tugas dan fungsi perencanaan pembangunan daerah memiliki peranan yang sangat strategis dalam upaya pencapaian tujuan sistem perencanaan pembangunan yang diisyaratkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yaitu : a. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan; b. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi, baik antar daerah, antar ruang, antar fungsi, antar waktu, maupun antara Pusat dan Daerah; c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan; d. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat; e. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Mengacu pada hal tersebut di atas, pelaksanaan tugas Bappeda mengerucut menjadi empat peran yang saling terkait, yaitu peran sebagai : 1) Pengambil kebijakan/keputusan teknis dibidang perencanaan : a) Penyusunan rencana pembangunan daerah, baik jangka panjang (RPJPD), jangka menengah (RPJMD), maupun tahunan (RKPD); b) Penganggaran, yaitu penyusunan alokasi pendanaan (indikatif) sebagai bahan penyusunan RAPBD bersama DPKKD; c) Pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana pembangunan; I - 11

18 d) Pengambilan keputusan dalam penanganan permasalahan yang mendesak dan berskala besar sesuai penugasan. 2) Think tank a) Pengkajian kebijakan di bidang perencanaan pembangunan dan kebijakan lainnya; b) Kerjasama dengan perguruan tinggi dan organisasi profesi. 3) Koordinator a) Koordinasi dan perumusan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan; b) Koordinasi, fasilitasi dan pelaksanaan perencanaan pencarian sumbersumber pembiayaan dari provinsi dan pusat; c) Koordinasi kegiatan strategi penanganan permasalahan mendesak dan berskala besar, sesuai penugasan. 4) Administrator a) Pengelolaan dokumen perencanaan; b) Penyusunan dan pengelolaan laporan hasil pemantauan dan evaluai terhadap pelaksanaan rencana pembangunan; c) Pembinaan dan pelayanan administrasi umum. Kedepannya, pengembangan pelayanan Bappeda harus mengacu pada 4 peran tersebut. Perencanaan pembangunan daerah ke depan ditujukan untuk mewujudkan lembaga perencanaan pembangunan yang mampu melaksanakan perencanaan pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan. Terkait dengan hal tersebut pelayanan di Bappeda harus dapat menjawab peluang dan tantangan yang muncul: a. Tuntutan dan aspirasi semakin beragam dengan berbagai kepentingan yang semuanya harus ditampung dan diperhatikan; b. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi; I - 12

19 c. Munculnya berbagai kebijakan nasional yang berdampak pada perubahan kebijakan daerah secara mendadak sehingga menyebabkan inkonsistensi perencanaan pembangunan di daerah; d. Terdapatnya pertentangan/ketidak sesuaian antara peraturan perundangan yang mengatur sistem perencanaan pembangunan dengan peraturan perundangan lainnya yang berkaitan sehingga berdampak terhadap mekanisme perencanaan pembangunan daerah; e. Perubahan paradigma perencanaan pembangunan yang menuntut perencana sebagai fasilitator dan mediator dalam menata inisiatif masyarakat Untuk dapat menjawab tantangan dan peluang tersebut, dengan mengoptimalkan pemanfaatan potensi yang dimiliki, Bappeda Kabupaten Barito Utara diharapkan responsif, kreatif dan inovatif agar mampu menjawab perubahan lingkungan dan tantangan untuk mewujudkan perencanaan berkualitas. Pendekatan yang diambil adalah melalui perencanaan partisipatif yang diawali dengan meningkatkan kualitas perencanaan teknokratik melalui peningkatan kapasitas dan komitmen SDM perencanaan, memantapkan kelembagaan perencanaan di tingkat basis, serta koordinasi dan komunikasi antar pemangku kepentingan. I - 13

20 D. STRUKTUR ORGANISASI Bappeda Kabupaten Barito Utara berdasarkan Peraturan Daerah Nomor : 05 Tahun 2015 mempunyai Struktur Organisasi sebagai berikut : I - 14

21 E. LINGKUNGAN STRATEGIS YANG BERPENGARUH Kondisi lingkungan strategis yang berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Bappeda Kabupaten Barito Utara yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal yang terdiri dari dua faktor strategi yaitu bisa menciptakan peluang, atau merupakan ancaman. Lingkungan eksternal yang berpengaruh yaitu otonomi daerah, perkembangan teknologi, peraturan perundang-undangan serta situasi keuangan Pemerintah Daerah, sedangkan faktor internal yang mempengaruhi kinerja organisasi Bappeda Kabupaten Barito Utara adalah sumber daya manusia aparatur, sumber dana pembangunan daerah, sarana dan prasarana serta fasilitas penunjang kegiatan. 1. Personil Keadaan Pegawai menurut Golongan dan Kepangkatan serta Jenjang Pendidikan (kondisi Desember 2016) Tabel 2. Jumlah Personil Bappeda Tahun 2016 No. Gol. Jumlah Menurut Tingkat Pendidikan (Orang) Ruang S-2 S-1 D-4 D-3 D-2 SLTA SMP SD Jumlah 1. IV III II I Kontrak Jumlah Pembiayaan Pembiayaan untuk Melaksanakan Program Kegiatan Bappeda Tahun Anggaran 2016 yang tertuang dalam DPA-P Bappeda Kabupaten Barito Utara, adalah sebagai berikut : I - 15

22 Tabel 3. Pagu Bappeda dalam DPA-P Tahun 2016 No. Uraian (Jenis belanja) Jumlah Anggaran (Rp) 1. Belanja Tidak langsung , Belanja pegawai ( Gaji dan Tunjangan) ,- 2. Belanja Langsung , Belanja Pegawai , Belanja Barang dan Jasa , Belanja Modal ,- JUMLAH ,- 3. Sarana, Prasarana dan Fasilitas Pendukung Kondisi sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan tugas Bappeda Barito Utara adalah sebagai berikut: Tabel 4. Kondisi Aset Bappeda Tahun 2016 NOMOR Spesifikasi Barang Keadaan JUMLAH Barang Urut Nama/Jenis Barang Barang Harga (B/KB/RB) TANAH 1 Tanah Bangunan Kantor Baik 1 2,302,200, Pemerintah PERALATAN DAN MESIN 2 Pick Up Baik 1 268,800, Sepeda Motor Rusak Berat 1 3,510, Sepeda Motor Rusak Berat 1 3,870, I - 16

23 NOMOR Spesifikasi Barang Keadaan JUMLAH Barang Urut Nama/Jenis Barang (B/KB/RB) Barang Harga Sepeda Motor Rusak Berat 1 3,600, Sepeda Motor Rusak Berat 1 3,500, Sepeda Motor Rusak Berat 1 4,500, Sepeda Motor Rusak Berat 1 4,500, Sepeda Motor Rusak Berat 1 5,250, Sepeda Motor Rusak Berat 1 5,400, Sepeda Motor Rusak Berat 2 12,000, Sepeda Motor Baik 1 14,704, Sepeda Motor Baik 1 14,704, Sepeda Motor Baik 1 16,144, Sepeda Motor Baik 1 16,144, Sepeda Motor Baik 1 16,144, Sepeda Motor Baik 1 16,872, Sepeda Motor Baik 1 16,872, Sepeda Motor Baik 1 16,872, Sepeda Motor Baik 1 16,890, Sepeda Motor Baik 1 16,890, Sepeda Motor Baik 1 16,890, Sepeda Motor Baik 1 16,890, Sepeda Motor Baik 1 16,890, Sepeda Motor Baik 1 16,890, Sepeda Motor Baik 1 16,890, Sepeda Motor Baik 1 16,890, Sepeda Motor Baik 1 16,890, Sepeda Motor Baik 1 16,890, Sepeda Motor Baik 1 16,890, Mesin Calculator Rusak Berat 19 1,900, Mesin Calculator Rusak Berat 1 100, Mesin Calculator Baik 5 990, Mesin Calculator Rusak Berat 5 990, Mesin Penghitung Uang Baik 1 5,830, Lemari Besi Rusak Berat 7 11,760, Lemari Besi Baik 3 6,765, Rak Besi/Metal Baik 6 8,880, Filling Besi/Metal Rusak Berat 19 31,920, Filling Besi/Metal Rusak Berat 1 1,680, Filling Besi/Metal Rusak Berat 1 1,680, Filling Besi/Metal Rusak Berat 1 3,500, Filling Besi/Metal Baik 5 11,825, Filling Besi/Metal Baik 6 13,700, I - 17

24 NOMOR Spesifikasi Barang Keadaan JUMLAH Barang Urut Nama/Jenis Barang (B/KB/RB) Barang Harga Filling Besi/Metal Baik 5 11,550, Brand Kas Baik 1 4,480, Lemari Sorok Baik 1 1,300, Lemari Kaca Baik 1 448, Lemari Kaca Baik 1 448, Lemari Kaca Baik 1 1,771, Papan Pengumunan Baik 5 6,050, Papan Pengumunan Baik 8 6,600, Papan Absen Baik 1 14,850, Mesin Absensi Rusak Berat 1 3,800, Mesin Absensi Baik 1 10,560, Genset Rusak Berat 1 19,900, Genset Baik 1 197,081, Papan Nama Ruangan/Jabatan Baik 1 800, Lemari Kayu Baik 3 10,395, Lemari Kayu Baik 13 30,030, Lemari Kayu Rusak Berat 1 2,310, Lemari Kayu Baik 5 19,250, Lemari Kayu Baik 1 693, Meja Rapat Baik 2 5,600, Meja Rapat Baik 1 4,800, Meja Rapat Baik 3 10,890, Meja Rapat Baik 1 8,712, Kursi Rapat Baik ,559, Kursi Rapat Baik 50 24,750, Kursi Rapat Baik 15 56,512, Kursi Tamu Baik 1 2,920, Kursi Tamu Baik 4 19,800, Kursi Tamu Baik 1 6,534, Kursi Tamu Baik 1 13,310, Kursi Tamu Baik 2 33,990, Kursi Lipat Rusak Berat 20 3,360, Kursi Lipat Kurang Baik ,880, MOUBILER LAINNYA Baik 1 3,696, Kursi Kerja Rusak Berat 45 15,120, Gordyn Baik 1 47,685, Gordyn Baik 1 22,256, Gordyn Baik 1 10,510, Rak TV Baik 7 6,825, Karpet Baik 2 6,930, Jam Mekanis Baik 1 300, I - 18

25 NOMOR Spesifikasi Barang Keadaan JUMLAH Barang Urut Nama/Jenis Barang (B/KB/RB) Barang Harga Jam Mekanis Baik 5 1,732, Jam Elektronik Baik 9 2,700, Mesin Potong Rumput Baik 1 4,600, Lemari Es Baik 1 1,680, Lemari Es Baik 1 1,400, Lemari Es Baik 2 3,000, Lemari Es Baik 3 4,500, Lemari Es Baik 1 1,633, AC Unit Baik 1 5,995, AC Unit Baik 3 14,520, AC Unit Baik 4 19,360, AC Unit Baik 7 31,570, AC Unit Baik 1 4,840, AC Unit Baik 1 4,510, AC Unit Baik 1 4,510, AC Unit Baik 1 25,410, AC Unit Baik 1 29,150, AC Split Rusak Berat 1 4,500, AC Split Baik 9 44,847, AC Split Baik 1 8,580, AC Split Baik 1 8,250, Kipas Angin Baik 3 2,970, Teko Listrik Baik 2 3,630, Alat Dapur Lainnya Baik 1 3,520, Alat Dapur Lainnya Baik 60 2,310, Dispenser Baik 1 1,600, Radio Rusak Berat 3 4,950, Televisi Rusak Berat 3 5,880, Televisi Rusak Berat 1 1,960, Televisi Baik 2 3,000, Televisi Baik 4 6,000, Televisi Baik 1 2,100, Televisi Baik 1 3,000, Televisi Baik 1 1,500, Televisi Baik 1 1,500, Televisi Baik 1 6,292, Televisi Baik 1 6,710, Televisi Baik 1 17,655, Televisi Baik 1 17,655, Televisi Baik 1 16,555, Amplifier Baik 1 5,200, I - 19

26 NOMOR Spesifikasi Barang Keadaan JUMLAH Barang Urut Nama/Jenis Barang (B/KB/RB) Barang Harga Loudspeaker Baik 2 5,500, Loudspeaker Baik 8 7,480, Loudspeaker Baik 1 880, Loudspeaker Baik 1 1,650, Karaoke Baik 1 18,645, Microphone Table Stand Baik 1 880, Camera Video Baik 1 995, Camera Film Rusak Berat 2 15,650, Tustel Rusak Berat 2 6,006, Tustel Baik 4 12,012, Tangga Alumunium Baik 1 1,885, Dispenser Baik 1 2,080, Mimbar/Podium Baik 1 2,530, Alat Pembantu Pemadam Baik 2 3,300, Kebakaran 141 P.C Unit/ Komputer PC Rusak Berat 5 47,600, P.C Unit/ Komputer PC Rusak Berat 9 90,720, P.C Unit/ Komputer PC Rusak Berat 1 10,080, P.C Unit/ Komputer PC Baik 3 29,850, P.C Unit/ Komputer PC Baik 1 9,980, P.C Unit/ Komputer PC Baik 1 9,950, P.C Unit/ Komputer PC Baik 1 9,950, P.C Unit/ Komputer PC Baik 1 7,969, P.C Unit/ Komputer PC Baik 2 15,532, P.C Unit/ Komputer PC Baik 3 29,799, P.C Unit/ Komputer PC Baik 3 28,380, P.C Unit/ Komputer PC Baik 3 20,460, P.C Unit/ Komputer PC Rusak Berat 1 6,820, Lap Top Baik 4 46,552, Lap Top Baik 1 11,990, Lap Top Baik 1 9,792, Lap Top Baik 1 9,792, Lap Top Baik 1 9,792, Lap Top Baik 1 19,987, Lap Top Baik 1 19,987, Lap Top Baik 1 12,925, Note Book Rusak Berat 2 20,000, Note Book Rusak Berat 2 20,000, Note Book Rusak Berat 2 20,000, Note Book Rusak Berat 2 24,000, Note Book Rusak Berat 1 17,300, I - 20

27 NOMOR Spesifikasi Barang Keadaan JUMLAH Barang Urut Nama/Jenis Barang (B/KB/RB) Barang Harga Note Book Rusak Berat 1 15,370, Note Book Baik 1 17,000, Note Book Baik 1 15,535, Note Book Baik 1 13,325, Note Book Baik 4 51,920, Note Book Baik 4 39,996, Note Book Rusak Berat 1 9,999, Note Book Baik 2 45,210, Note Book Baik 3 44,715, Printer Rusak Berat 1 7,470, Printer Rusak Berat 1 950, Printer Rusak Berat 1 1,980, Printer Rusak Berat 1 1,650, Printer Rusak Berat 1 1,650, Printer Rusak Berat 1 4,070, Printer Baik 1 4,070, Printer Rusak Berat 1 5,280, Printer Baik 1 7,755, Printer Rusak Berat 1 7,755, Printer Baik 1 4,187, Printer Baik 1 2,375, Printer Rusak Berat 1 7,480, Printer Baik 3 4,488, Printer Baik 3 14,025, Printer Baik 1 8,140, Scanner Baik 1 2,530, Peralatan Mini Komputer Rusak Berat 1 3,000, Lain-lain 194 Flashdisk Baik 2 594, Flashdisk Rusak Berat 8 2,376, Monitor Rusak Berat 1 2,447, Monitor Rusak Berat 1 2,447, Printer Rusak Berat 2 8,206, Printer Rusak Berat 2 3,124, Printer Rusak Berat 1 4,103, Printer Baik 1 2,332, Printer Rusak Berat 1 4,708, Printer Rusak Berat 1 4,708, Printer Baik 1 5,258, Printer Baik 4 9,680, Printer Baik 14 14,476, I - 21

28 NOMOR Spesifikasi Barang Keadaan JUMLAH Barang Urut Nama/Jenis Barang (B/KB/RB) Barang Harga Printer Baik 1 2,860, Printer Baik 1 16,115, Scanner Baik 1 1,875, Keyboard Rusak Berat 1 1,000, Peralatan Personal Komputer Rusak Berat 1 700, Lain-lain 212 Peralatan Personal Komputer Rusak Berat 1 2,400, Lain-lain 213 UPS Rusak Berat 1 5,941, UPS Rusak Berat 1 5,941, UPS Rusak Berat 1 5,941, UPS Rusak Berat 1 1,575, UPS Rusak Berat 1 5,753, UPS Baik 2 6,750, UPS Rusak Berat 1 3,375, UPS Baik 1 1,512, UPS Baik 1 5,775, UPS Baik 14 16,170, Harddisk Eksternal Baik 1 1,210, Mouse Rusak Berat 1 1,500, Mouse Rusak Berat 2 200, Mouse Rusak Berat 1 100, Mouse Rusak Berat 1 100, Mouse Rusak Berat 1 100, Mouse Baik 10 3,080, Router Baik 1 3,360, Router Baik 1 4,620, Modem Rusak Berat 1 1,980, Modem Baik 1 600, Modem Baik 1 2,447, Peralatan Jaringan Lain-lain Rusak Berat 1 4,950, Peralatan Jaringan Lain-lain Rusak Berat 1 2,000, Peralatan Jaringan Lain-lain Rusak Berat 1 1,500, Peralatan Jaringan Lain-lain Baik 1 4,640, Radio Access Point Baik 1 2,980, Antene Baik 1 5,960, Meja Kerja Pejabat Eselon II Baik 1 6,800, Meja Kerja Pejabat Eselon III Baik 6 44,748, Meja Kerja Baik 3 4,312, Meja Rapat Pejabat Eselon II Baik 3 5,082, Kursi Kerja Pejabat Eselon II Baik 1 1,600, I - 22

29 NOMOR Spesifikasi Barang Keadaan JUMLAH Barang Urut Nama/Jenis Barang (B/KB/RB) Barang Harga Kursi Kerja Pejabat Eselon III Baik 1 17,600, Kursi Kerja Pejabat Eselon IV Baik 11 20,872, Kursi Rapat Pejabat Eselon II Baik 3 6,996, Kursi Tamu di Ruangan Baik 3 17,655, Pejabat Eselon II 250 Kursi Tamu di Ruangan Baik 4 14,080, Pejabat Lain-lain 251 Lemari Buku untuk Pejabat Baik 1 9,680, Eselon II 252 Proyektor + Attachment Baik 1 10,950, Proyektor + Attachment Baik 1 5,250, Proyektor + Attachment Baik 2 17,820, Audio Amplifier Baik 1 2,750, Microphone/Wireless Mic Baik 1 660, Microphone/Wireless Mic Baik 19 62,700, Microphone/Wireless Mic Baik 1 4,400, Microphone/Wireless Mic Baik 1 1,925, Power Amplifier Baik 1 3,514, Audio Cassete Recorder Baik 1 3,125, Digital Audio Tape Recorder Baik 2 3,960, Peralatan studio Visual Lainlain Baik 1 6,737, Handycam Baik 1 18,810, Layar Proyektor Baik 1 1,125, Layar Proyektor Baik 2 10,560, Layar Proyektor Baik 1 4,180, Camera Film Baik 1 7,877, Lensa Kamera Baik 1 3,322, Handy Talky Baik 2 2,860, Facsimile Baik 1 2,299, Facsimile Baik 1 2,117, Facsimile Baik 1 1,815, Receiver STL/UHF Baik 1 6,600, Lighting Protector Baik 1 33,435, Personal Komputer Baik ,960, Software Cont Off-line Rusak Berat 1 274,010, Computer 278 CCTV Baik 1 7,850, CCTV Baik 1 19,943, GEDUNG DAN BANGUNAN I - 23

30 NOMOR Spesifikasi Barang Keadaan JUMLAH Barang Urut Nama/Jenis Barang (B/KB/RB) Barang Harga Bangunan Gedung Kantor Permanen Baik 1 2,593,023, Bangunan Gedung Kantor Lain-lain Baik 1 636,053, Bangunan Gedung Tempat Pertemuan Permanen Baik 1 1,102,236, Rumah Negara Golongan I Baik 1 36,000, Type A Permanen 284 Rumah Negara Golongan III Baik 4 115,200, Type A Semi Permanen ASET TETAP LAINNYA 285 Buku Umum Lain-lain Rusak Berat 90 13,410, Buku Umum Lain-lain Rusak Berat 90 13,410, Buku Umum Lain-lain Rusak Berat 1 20,650, Bola Dunia (Globe) Rusak Berat 1 7,000, Naskah (Manuskrip) Lain-lain Rusak Berat 1 69,833, Alat Tenis Meja Baik 1 6,985, ASET TIDAK BERWUJUD 230 Software sistemoperasi dan baik 4 19,881, anti virus 231 Lisensi (sofware SIPPD) baik 1 54,900, E-Planing Batara Plan Baik 1 462,880, JUMLAH ASET 11,201,979, F. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini disusun berdasarkan Instruksi Presiden Nomor : 07 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Inpres ini memberikan tuntunan kepada semua Instansi Pemerintah untuk menyiapkan laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai bagian integral dari siklus akuntabilitas kinerja yang utuh yang dikerangkakan dalam suatu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Maksud dan Tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP Bappeda Kabupaten Barito Utara tahun 2016 adalah mencakup hal-hal sebagai berikut : I - 24

31 1. Aspek Akuntabilitas Kinerja bagi keperluan eksternal organisasi, menjadikan LAKIP 2016 sebagai sarana pertanggung jawaban Bappeda Kabupaten Barito Utara atas capaian kinerja yang diperoleh selama tahun Esensi capaian kinerja yang dilaporkan merujuk pada sampai sejauhmana visi, misi dan tujuan/strategis dapat dicapai. 2. Aspek Manajemen Kinerja bagi keperluan internal organisasi, menjadikan LAKIP 2016 sebagai sarana evaluasi pencapaian kinerja oleh manajemen Bappeda Kabupaten Barito Utara bagi upaya-upaya perbaikan di masa mendatang. LAKIP dapat memberi dasar bagi pengambilan keputusan untuk perbaikan dalam mencapai ekonomis,efesiensi dan efektifitas pelaksanaan tupoksi, dalam upaya mencapai misi dan visi serta member masukan untuk memperbaiki perencanaan (khususnya jangka pendek dan jangka menengah). G. SISTEMATIKA PENYAJIAN Memperhatikan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, LAKIP Bappeda Kabupaten Barito Utara Tahun 2016 disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi. BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan. I - 25

32 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut: 1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini; 2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir; 3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi; 4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada); 5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan; 6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya; 7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja). B. Realisasi Anggaran Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja. BAB IV PENUTUP Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. I - 26

33 BAB II PERENCANAAN KINERJA Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2015 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah, maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Barito Utara diberikan tugas untuk melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Perencanaan Daerah. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menyelenggarakan fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis perencanaan. 2. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan. 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perencanaan pembangunan daerah. 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar efektif, efisien dan akuntabel, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah berpedoman pada dokumen perencanaan yang terdapat pada : 1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Barito Utara Tahun ; 2. Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten Barito Utara Tahun ; 3. Penetapan Kinerja (Tapja) Bappeda Kabupaten Barito Utara Tahun 2016 A. VISI DAN MISI Adapun Visi Bappeda Kabupaten Barito Utara adalah :"TERWUJUDNYA SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA YANG OPTIMAL, TERARAH DAN REALISTIS DIDUKUNG SUMBER DAYA MANUSIA YANG PROFESIONAL SERTA DATA DAN INFORMASI YANG AKURAT" Untuk mewujudkan visi tersebut, maka dirumuskan misi Bappeda Kabupaten Barito Utara sebagai berikut : 1. Meningkatkan Peran dan Fungsi Bappeda dalam Sistem Perencanaan Pembangunan; 2. Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Manusia dan penguatan kelembagaan perencanaan; II - 1

34 3. Meningkatkan ketersediaan dan pengelolaan Data, Informasi, dokumen perencanaan, penelitian dan pengembangan yang Akurat untuk rencana Pembangunan. Misi pertama: meningkatkan Peran dan Fungsi Bappeda dalam Sistem Perencanaan Pembangunan merupakan keinginan Bappeda Kabupaten Barito Utara sebagai "leader" penggerak perencanaan, maka Bappeda harus berperan sebagai pelaksana fungsi manajemen dalam bidang perencanaan. Institusi perencanaan pembangunan harus mampu mengkoordinasikan proses perencanaan pembangunan daerah secara intensif dan menyeluruh serta melakukan kajian/analisis dalam rangka pengendalian perencanaan yang telah dirumuskan. Misi Kedua: yaitu kapasitas Sumber Daya Manusia dan penguatan kelembagaan perencanaan. Sebagai institusi perencana pembangunan, kualitas dan profesionalisme SDM perencana pembangunan menjadi sangat penting dan menjadi kunci keberhasilan proses perencanaan pembangunan. Kualitas perencanaan sangat bergantung pada kemampuan dan keahlian para perencana secara teknis maupun kemampuan lain yang bersifat intersektoral, multidisipliner dan berfikir komprehensif. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia merupakan peningkatan kapasitas individu dalam mengemban beban tugas masing-masing dalam organisasi. Peningkatan profesionalisme merupakan upaya peningkatan kinerja berkait dengan kesetiaan, logika dan etika Misi ketiga: meningkatkan ketersediaan Data dan Informasi serta dokumen perencanaan, penelitian yang Akurat untuk Perencanaan Pembangunan adalah untuk memberikan landasan yang benar dalam melakukan analisis perencanaan, pengambilan Kebijakan (Decision Support System) bagi semua stakeholder. Dalam Perencanaan Pembangunan daerah harus tetap memperhatikan data dan informasi yang akurat, efektif dan terpercaya. B. TUJUAN DAN SASARAN 1. TUJUAN Adapun tujuan Bappeda Barito Utara adalah sebagai berikut : 1) Meningkatkan Koordinasi, Sinkronisasi, kontinuitas pelaksanaan Penyusunan Rencana, Penetapan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan rencana Pembangunan daerah. II - 2

35 2) Meningkatkan kapasitas SDM dalam melaksanakan tugas dan fungsi perencanaan pembangunan daerah. 3) Menyediakan dan mengelola data/informasi, dokumen perencanaan, penelitian dan pengembangan untuk mendukung pelaksanaan rencana daerah. 2. SASARAN Sasaran memberikan fokus pada penyusunan kegiatan, maka sasaran harus menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai. Dengan demikian apabila seluruh sasaran yang ditetapkan telah dicapai, diharapkan bahwa tujuan strategis terkait juga telah dicapai.sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut : 1) Terlaksananya koordinasi, integrasi, sinkronisasi, sinergisitas dan konsistensi perencanaan pembangunan secara sistematis dan berkelanjutan. 2) Meningkatnya kualitas dan profesionalisme SDM perencana. 3) Tersusunnya Dokumen Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan data dan Informasi. Tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan dapat diuraikan sebagai berikut : Tabel 1. Tujuan dan Sasaran Strategis No Tujuan Sasaran 1 Meningkatkan Koordinasi, Sinkronisasi, kontinuitas pelaksanaan Penyusunan Rencana, Penetapan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan rencana Pembangunan daerah 2 Meningkatkan kapasitas SDM dalam melaksanakan tugas dan fungsi perencanaan pembangunan daerah Terlaksananya koordinasi, integrasi, sinkronisasi, sinergisitas dan Konsistensi Perencanaan Pembangunan secara sistematis dan berkelanjutan Meningkatnya kualitas dan profesionalisme SDM perencana II - 3

36 3 Menyediakan dan mengelola data/informasi, dokumen perencanaan, penelitian dan pengembangan untuk mendukung pelaksanaan rencana daerah Tersusunnya Dokumen Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan data dan Informasi C. STRATEGI, KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN Strategi dan kebijakan Bappeda Kabupaten Barito Utara di tahun 2016 dalam setiap misinya akan dituangkan ke dalam program dan kegiatan seperti pada tabel berikut ini: Tabel 2. Strategi Kebijakan Bappeda Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran No. Sasaran Kebijakan Program 1. MISI PERTAMA Terlaksananya koordinasi, integrasi, sinkronisasi, sinergisitas dan Konsistensi Perencanaan Pembangunan secara sistematis dan berkelanjutan 1. Mengembangkan Sistem Perencanaan partisifatif dalam proses perencanaan 2. Melaksanakan Koordinasi, pengendalian dan Evalusi Pelaksanaan Pembangunan daerah a. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan b. Program Perencanaan Pembangunan Daerah c. Program Kerjasama Pembangunan a. Program Perencanaan Pembangunan Daerah b. Program Pengembangan Data dan Informasi 2. MISI KEDUA Terselenggaranya Bimbingan Teknis untuk peningkatan SDM perencana Mengikuti Bimbingan Teknis dan meningkatkan wawasan aparatur perencana Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah II - 4

37 No. Sasaran Kebijakan Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran Program 3. MISI KETIGA Tersusunnya Dokumen Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan data dan Informasi 1. Menyusun dan menetapkan dokumen perencanaan a. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan b. Program Perencanaan Pembangunan Daerah 2. Mengembangkan Data dan Informasi a. Program Pengembangan Data dan Informasi b. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi D. RENCANA KINERJA TAHUN 2016 Rencana kinerja merupakan penjabaran target kinerja yang harus dicapai dalam waktu satu tahun pelaksanaan. Target kinerja ini menunjukan suatu kuantitatif yang melekat pada indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran strategis maupun pada tingkat kegiatan. Target kinerja merupakan pembanding bagi proses pengukuran keberhasilan organisasi yang dilakukan setiap akhir periode pelaksanan. Rencana kinerja tahun 2016 ini merupakan komitmen untuk mencapai kinerja yang sebaik-baiknya dan sebagai bagian dari upaya memenuhi misi organisasi. Dengan demikian seluruh proses perencanaan dan pengendalian aktivitas operasional Bappeda Kabupaten Barito Utara dapat dirujukan pada rencana kinerja ini. Sasaran strategis tahun 2016, indikator kinerja dan target kinerja dapat diikhtisarkan sebagai berikut : II - 5

38 Tabel 3. Sasaran Strategis Tahun 2016, Indikator Kinerja Dan Target Kinerja Sasaran Strategis Indikator Satuan Target (1) (2) (3) (4) Terlaksananya koordinasi, 1. Pelaksanaan Musrenbang Kegiatan 3 integrasi, sinkronisasi, RKPD, dan Forum SKPD sinergisitas dan 2. Pelaksanaan Monitoring, Kegiatan 4 Konsistensi Perencanaan evaluasi dan pelaporan Pembangunan secara pelaks. rencana pemb. sistematis dan daerah berkelanjutan 3. Pelaksanaan Koordinasi Dokumen 2 dan Inventarisasi Prog. Pembangunan Daerah 4. Mengikuti/ melaksanakan Kegiatan 4 koordinasi kerjasama pemb. antar daerah Meningkatnya kualitas dan 1. Aparat Perencana yang Orang 12 profesionalisme SDM mengikuti Diklat perencana perencanaan teknis 2. Bimtek Tenaga perencana Orang 12 SKPD Tersusunnya Dokumen 1. Penyusunan Dokumen Perencanaan Perencanaan : Pembangunan dan - RKA-SKPD/DPA- Dokumen 4 Pengembangan data dan SKPD Informasi - RENJA Dokumen 2 - RENSTRA Dokumen 1 - RKPD Dokumen 2 - KUA-PPAS Dokumen 4 II - 6

39 Sasaran Strategis Indikator Satuan Target (1) (2) (3) (4) 2. Penyusunan Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan : - Profil Daerah - PDRB Kab.Barut - Barito Utara Dlm Angka Dokumen Dokumen Dokumen E. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016 Berdasarkan rencana kerja tahun 2016 Bappeda telah menetapkan sasaran yang kemudian disusun dalam rencana kinerja tahunan. Selanjutnya penetapan kinerja dilakukan setelah menerima dokumen pelaksanaan anggaran dan ditandatangani oleh pimpinan SKPD. Penetapan kinerja tersebut memuat pernyataan yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama organisasi, target kinerja, program/kegiatan, dan anggaran. Dengan dasar Dokumen Perencanaan Anggaran (DPA) disusunlah penetapan kinerja Bappeda tahun 2016 sebagaimana Tabel berikut. II - 7

40 Tabel 4. Penetapan Kinerja Tahun 2016 Sasaran Strategis Indikator Target Program / Kegiatan Anggaran (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) Terlaksananya 1. Pelaksanaan 100 % 1. Program Perencanaan koordinasi, Musrenbang RKPD, Pembangunan Daerah integrasi, dan Forum SKPD a. Penyelenggaraan Musrenbang ,- sinkronisasi, 2. Pelaksanaan RKPD. sinergisitas dan Monitoring, evaluasi b. Monitoring, Evaluasi dan ,- Konsistensi dan pelaporan Pelaporan Pelaksanaan Perencanaan pelaks. rencana Rencana Pembangunan Pembangunan pemb. daerah Daerah. secara sistematis 3. Pelaksanaan dan Koordinasi dan 2. Program Kerjasama Pembangunan berkelanjutan Inventarisasi Prog. a. Koodinasi kerjasama ,- Pembangunan pembangunan antar daerah Daerah 3. Program Perencanaan 4. Mengikuti/ Pembangunan Ekonomi. melaksanakan a. Koordinasi Perencanaan ,- koordinasi kerjasama pembangunan bidang pemb. antar daerah ekonomi 4. Program Pengembangan Data dan Informasi a. Koordinasi dan inventarisasi ,- Program Pembangunan Daerah 5. Program Perencanaan Sosial dan Budaya a. Koordinasi perencanaan ,- pembangunan bidang sosial dan budaya b. Koordinasi penanggulangan ,- Kemiskinan 6. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumberdaya Alam ,- II - 8

41 Sasaran Strategis Indikator Target Program / Kegiatan Anggaran (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) a. Koordinasi perencanaan pembangunan bidang prasarana wilayah Meningkatnya 1. Aparat Perencana 12 org 1. Program Peningkatan Kapasitas kualitas dan yang mengikuti Sumber daya aparatur. profesionalism Diklat perencanaan a. Bimbingan teknis ,- e SDM teknis 12 org implementasi peraturan perencana 2. Bimtek Tenaga perundang-undangan perencana SKPD Tersusunnya 1. Penyusunan 100 % 1. Program Perencanaan Dokumen Dokumen Pembangunan Daerah Perencanaan Perencanaan : 1) Penyusunan Rancangan 0,- Pembangunan - RKA- RPJMD. dan SKPD/DPA- 2) Penyusunan Rancangan ,- Pengembangan SKPD RKPD. data dan - RENJA 3) Penyusunan KUA dan PPAS ,- Informasi - RENSTRA 4) Sistem Informasi Perencanaan ,- - RKPD Pembangunan Daerah. - KUA-PPAS 5) Penyusunan RPJPD 0,- 2. Program Pengembangan Data dan 2. Penyusunan Data dan Informasi Informasi 1) Penyusunan Profile Daerah 0,- Perencanaan 2) Penyusunan PDRB Barito ,- Pembangunan : Utara - Profil Daerah 3) Penyusunan Barito Utara 0,- - PDRB Kab.Barut dalam angka - Barito Utara Dlm 4) Pelaksanaan sistem informasi ,- Angka pembangunan daerah - 3. Program Perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam 1) Pembangunan percepatan ,- sanitasi permukiman (PPSP) II - 9

42 F. RENCANA ANGGARAN Pada Tahun Anggaran 2016 Bappeda Kabupaten Barito Utara melaksanakan kegiatan APBD sebesar Rp ,- dengan rincian belanja langsung sebesar Rp ,- dan belanja tidak langsung Rp ,- Melalui mekanisme perubahan APBD 2016, anggaran Bappeda Kabupaten Barito Utara menjadi Rp ,- dengan rincian belanja langsung sebesar Rp ,- dan belanja tidak langsung sebesar Rp ,-. 1. Target Belanja Bappeda Kabupaten Barito Utara Target Belanja Bappeda Kabupaten Barito Utara dipersentasekan pada tabel berikut: Tabel 5. Target Belanja Bappeda Kabupaten Barito Utara Tahun 2016 Uraian Target Persentase Belanja Tidak Langsung Rp ,-. 35,05% Belanja Langsung Rp ,- 64,95% Jumlah Rp ,- 100% 2. Alokasi Anggaran Pada Sasaran Strategis Alokasi anggaran Bappeda Kabupaten Barito Utara mengalami perbedaan dengan Penetapan Kinerja dikarenakan seiring dengan berjalannya pelaksanaan program/kegiatan terdapat kebijakan pemangkasan anggaran untuk optimalisasi serta kebutuhan lain yang lebih mendesak, sehingga terjadi pengurangan anggaran pada DPA-P Tahun Anggaran belanja langsung tahun 2016 yang dialokasikan untuk pencapaian sasaran strategis Bappeda dijelaskan pada tabel berikut ini: Tabel 6. Belanja Anggaran Bappeda Kabupaten Baruto Utara Tahun 2016 Sasaran Strategis Anggaran (Rp) % Terhadap Anggaran (1) (2) (3) Terlaksananya koordinasi, integrasi, sinkronisasi, sinergisitas dan Konsistensi Perencanaan Pembangunan secara sistematis dan berkelanjutan ,- 29 % II - 10

43 Sasaran Strategis Anggaran (Rp) % Terhadap Anggaran (1) (2) (3) Tersusunnya Dokumen Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan data dan Informasi ,- 16 % II - 11

44 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016 Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan metode pembandingan capaian kinerja sasaran. Metode pembandingan capaian kinerja sasaran dilakukan dengan membandingkan antara rencana kinerja sasaran (performance plan) yang diinginkan dengan realisasi kinerja sasaran (performance result) yang dicapai. Penghitungan persentase pencapaian rencana tingkat capaian kinerja (target) dari masing-masing indikator, memperhatikan karakteristik komponen realisasi sebagai berikut: Semakin tinggi realisasi menunjukan pencapaian kinerja yang semakin baik, maka digunakan rumus : Persentase Pencapaian Rencana Tingkat Capaian Realisasi = X 100 % Rencana Setelah dilakukan pengukuran capaian kinerja, maka selanjutnya dilakukan evaluasi dan analisis terhadap terjadinya celah kinerja (performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan. Karakteristik indikator Kinerja Bappeda dinilai bersifat Positif, jika semakin tinggi realisasi yang menggambarkan pencapaian semakin baik. Untuk skala pengukuran kinerja dan predikatnya adalah sebagai berikut : a. Capaian kinerja >85% sampai dengan 100% = sangat berhasil; b. Capaian kinerja >70% sampai dengan 85% = berhasil; c. Capaian kinerja >50% sampai dengan 70% = cukup berhasil; d. Capaian kinerja <55% = kurang berhasil; III - 1

45 Indikator kinerja sebagai tolok ukur keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Bappeda Kabupaten Barito Utara beserta target capaian realisasinya dirinci seperti dijelaskan pada tabel berikut ini : Tabel 1. Capaian Kinerja Bappeda Kabupaten Barito Utara Tahun 2016 Sasaran Strategis Indikator Cara Pengukuran Terlaksananya koordinasi, integrasi, sinkronisasi, sinergisitas dan Konsistensi Perencanaan Pembangunan secara sistematis dan berkelanjutan 1. keterwakilan masyarakat dalam Pelaksanaan Musrenbang RKPD, dan Forum SKPD 2. Persentase kegiatan yang di monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaks. rencana pemb. daerah 3. Persentase kegiatan Koordinasi dan Inventarisasi Prog. Pembangunan Daerah 4. persentase diikuti/ melaksanakan koordinasi kerjasama pembangunan antar daerah 1. Keterwakilan Pengusaha, Akademisi, LSM, Ormas, Kaum difabel, keterwakilan organisasi keagamaan, keterwakilan forum anak dan keterwakilan organisasi profesi 2. Jumlah realisasi kegiatan dalam RKA SKPD yang sesuai dengan rencana dibagi dengan total kegiatan dalam RKA SKPD kali Jumlah kegiatan koordinasi dan inventarisasi program pembangunan daerah yang diikuti dibagi dengan rencana dikali Jumlah kegiatan koordinasi dan kerjasama pembangunan antar daerah yang diikuti dibagi III - 2

46 Sasaran Strategis Indikator Cara Pengukuran Tersusunnya Dokumen Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan data dan Informasi 1. Penyusunan Dokumen Perencanaan tepat waktu: - RKA-SKPD/DPA- SKPD - RENJA - RKPD - KUA-PPAS dengan rencana dikali Dokumen-dokumen tersedia sesuai waktu yang ditentukan 2. Penyusunan Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan : - Profil Daerah - Barito Utara Dlm Angka Berdasarkan tabel di atas terdapat dua sasaran strategis yang terbagi ke dalam enam indikator sasaran strategis. Pencapaian indikator kinerja pada tahun 2016 akan dinilai, apakah telah sesuai dengan target yang ditetapkan. Evaluasi Dan Analisis Capaian Kinerja Bappeda Tahun 2016 I. Sasaran Terlaksananya koordinasi, integrasi, sinkronisasi, sinergisitas dan Konsistensi Perencanaan Pembangunan secara sistematis dan berkelanjutan 1. Program Perencanaan Pembangunan Daerah 1.1. Penyelenggaraan Musrenbang RKPD. Musrenbang RKPD dilaksanakan setiap tahun dan diselenggarakan secara berjenjang, yaitu mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota hingga tingkat provinsi, termasuk penyelengaraan Forum Satuan Kerja Perangkat III - 3

47 Daerah (Forum SKPD) ditingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota. Pada tingkat desa/kelurahan telah dilakukan inventarisasi usulan-usulan dan aspirasi-aspirasi dari masyarakat pada 9 Kecamatan yang kemudian akan dibahas dan dirumuskan kembali pada Musrenbang Kabupaten/Kota. Untuk mendapatkan keselarasan RKPD dan Renja Desa dan Kecamatan, maka memerlukan masukan dari Desa/ Kelurahan, khusunya yang akan mempengaruhi kegiatan pembangunan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Pelaksanaan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah merupakan salah satu pendukung yang akan turut menentukan keberhasilan program dan kegiatan rencana pembangunan Kabupaten Barito Utara Tahun Anggaran Monitoring adalah suatu cara untuk mengetahui apakah suatu kegiatan berjalan sesuai atau sedekat mungkin dengan rencana serta menggunakan sumber daya secara tepat. Dengan kata lain, monitoring dan evaluasi adalah kegiatan untuk mengecek dan menilai jalannya program mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga ke kegiatan penyelesaian pembangunan fisik dan pemeliharaannya. Program dan kegiatan yang dimonitoring adalah program/kegiatan di dinas/instansi yang melaksanakan kegiatan fisik dan prasarana umum. Pelaksanaan kegiatan monitoring dilaksanakan pada tiap triwulan yaitu triwulan I, II, III dan IV tahun anggaran Program Kerjasama Pembangunan 2.1. Koodinasi kerjasama pembangunan antar daerah Merujuk pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang salah satunya ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 22 Tahun 2009 Petunjuk Teknis Tata Cara Kerjasama Daerah, maka pemerintah daerah mengadakan forum Kerjasama Antar Daerah dan maksud kegiatan ini adalah menggali potensi ekonomi dan sosial untuk dijadikan fokus kerjasama yang saling menguntungkan antar kabupaten yang berbatasan khususnya batas administrasi yang menjadi isu aktual. Program/ kegiatan yang dikerjasamakan antar 12 (dua belas) kabupaten yang telah menandatangani Nota Kesepakatan kerjasama, selanjutnya dikoordinasikan III - 4

48 dengan pemerintah provinsi terkait guna pelaksanaan kegiatan tersebut. Forum konsolidasi kerjasama pembangunan antara 12 (dua belas) daerah Kabupaten pada tiga Provinsi (Kalteng, Kaltim, dan Kalsel) tahun 2016 yang berlangsung pada tanggal 1-2 Desember 2015 di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara menghasilkan sembilan rumusan kesepakatan pertemuan yang ditandatangani oleh masing-masing perwakilan dari Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten Barito Timur, Kabupaten Paser, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Hulu Sungai Utara, dan Kabupaten Tanah Bumbu. 3. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi 3.1. Koordinasi Perencanaan pembangunan bidang ekonomi Dalam rangka menciptakan sinkronisasi program-program pembangunan daerah dan agar lebih terarahnya perencanaan pembangunan di berbagai bidang, maka pada tahun 2016 Bappeda melakukan koordinasi dan konsultasi ke provinsi dan pusat melalui beberapa kegiatan, antara lain : kegiatan koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi, kegiatan koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial dan budaya serta kegiatan koordinasi perencanaan pembangunan bidang prasarana wilayah. 4. Program Pengembangan Data dan Informasi 4.1. Koordinasi dan inventarisasi Program Pembangunan Daerah Pelaksanaan kegiatan Koordinasi dan Inventarisasi Program Pembangunan Daerah Tahun 2016 merupakan amanat Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional bahwa perencanaan pembangunan didasarkan pada data dan infromasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Adapun maksud dari pada kegiatan ini adalah untuk memantau, mengendalikan dan mengawasinya serta sebagai bahan evaluasi perencanaan program/kegiatan tahun Buku Inventarisasi Program/Kegiatan Tahun 2016 ini memuat program/kegiatan beserta pagu anggaran untuk masing-masing kegiatan pada 9 Kecamatan yang diakomodir oleh SKPD-SKPD terkait. III - 5

49 5. Program Perencanaan Sosial dan Budaya 5.1. Koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial dan budaya Kegiatan yang merupakan tupoksi Bidang Sosial dan Budaya mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan koordinasi perencanaan pembangunan kependudukan, keluarga berencana, kesehatan, tenaga kerja, transmigrasi, kemiskinan, kesejahteraan sosial, serta pemberdayaan perempuan, anak dan masyarakat, pendidikan, pemuda dan olah raga, dan kebudayaan. Pada tahun 2016 kegiatan ini telah dilaksanakan dengan capaian fisik sebesar 100 % dengan realisasi keuangan sebesar 90,00 % Koordinasi Musrenbang RKPD Musrenbang RKPD dilaksanakan setiap tahun dan diselenggarakan secara berjenjang, yaitu mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota hingga tingkat provinsi. Di dalam kegiatan ini juga termasuk penyelengaraan Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah (Forum SKPD) di tingkat Kabupaten dan tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota. Pada tingkat desa/kelurahan telah dilakukan inventarisasi usulan-usulan dan aspirasi-aspirasi dari masyarakat pada sembilan Kecamatan yang kemudian akan dibahas dan dirumuskan kembali pada Musrenbang Kabupaten/Kota. Untuk mendapatkan keselarasan RKPD dan Renja Desa dan Kecamatan, maka memerlukan masukan dari Desa/ Kelurahan, khususnya yang akan mempengaruhi kegiatan pembangunan. Musrenbang pada sembilan Kecamatan dilaksanakan pada tanggal 9 Februari sampai dengan tanggal 18 Februari Kemudian pelaksanaan Forum SKPD Kabupaten Barito Utara dilaksanakan pada tanggal 29 Februari 2016 dan pelaksanaan Musrenbang tingkat Kabupaten Barito Utara pada hari Senin tanggal 7 Maret Penunjang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Pelaksanaan Kegiatan Pemantauan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Desa (PNPM) dilaksanakan di 9 kecamatan di Kabupaten Barito Utara. Bertujuan untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PNPM dari perencanaan III - 6

50 kegiatan di tingkat desa (musyawarah antar desa) sampai dengan pelaksanaan kegiatan di lapangan Koordinasi penanggulangan Kemiskinan Pelaksanaan Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Tingkat Kabupaten Barito Utara dilaksanakan pada tanggal tanggal 16 Desember 2015, bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program/kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Barito Utara khususnya pada klaster I, II, dan III serta bidang pendidikan, kesehatan, ketenaga kerjaan dan infrastruktur dasar. Tujuan kedua yaitu untuk penguatan kelembagaan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Barito Utara. Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan tingkat Provinsi di Palangka Raya dilaksanakan satu kali yaitu pada tanggal 11 November 2016 yang dihadiri oleh Wakil Bupati Barito Utara selaku Ketua TKPD di Kabupaten. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumberdaya Alam 6.1. Koordinasi perencanaan pembangunan bidang prasarana wilayah Ragam kegiatan ini pada tahun 2016 diantaranya adalah telah dilaksanakan rapatrapat konsolidasi internal terkait penyusunan rancangan RKPD T.A 2017 yang merupakan pembahasan ulang kebijakan pembangunan di 37 (tiga puluh tujuh) SKPD, Monitoring lapangan terkait kemajuan fisik proyek multiyears (ruas jalan Kandui-Montallat, Kandui-Batu Raya, dan Simpang Jl.Negara km.52-trans 52-55) dan penyusunan buku Database Infrastruktur Daerah edisi 1 tahun II. Sasaran Meningkatnya kualitas dan profesionalisme SDM perencana. 1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber daya aparatur 1.1. Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan Dalam rangka meningkatkan profesionalisme dan kreativitas SDM aparatur, Bappeda melaksanakan kegiatan Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan. Selama tahun 2016 Bappeda telah mengikuti sebanyak 9 kegiatan BIMTEK, Diklat dan Kursus-kursus, antara lain : III - 7

51 Tabel 2. Kegiatan BIMTEK Bappeda Kabupaten Barito Utara Tahun 2016 No Kegiatan Jumlah Peserta 1 BIMTEK pedoman penyusunan APBD 2017 dan satu orang sistem perencanaan, Pelaksanaan dan Pertanggung Jawaban Perjalanan Dinas di Yogyakarta 2 Bimbingan Teknis Tata Cara Pengelolaan Aset Barang dua orang Milik Negara/ Daerah (Berdasarkan Permendagri No. 19) di Batam 3 Workshop Sistem Akutansi Pemerintahan berbasis dua orang Aktual di Aula Bappeda Kab. Barito Utara Muara Teweh 4 Bimbingan Teknis Penyusunan Dokumen Evaluasi dua orang Jabatan dan Pengisian Jabatan sesuai Analisis Jabatan pada Undang-Undang No.05 tahun 2014/ ASN di Hotel Aria Barito di Banjarmasin 5 Bimbingan Teknis Perencanaan dan Anggaran tiga orang Perjalanan Dinas Daerah Serta Pertanggungjawabannya di Banjarmasin 6 Undangan Sosialisasi dan BIMTEK Penginputan Data dua orang SIRUP TA 2016 di Aston Makasar Hotel dan Convention Center Jl. Hasanudin No. 10 Makasar Prov Sulawesi Selatan 7 Undangan Sosialisasi dan BIMTEK Penginputan Data dua orang SIRUP TA sesi IV di Balikpapan BIMTEK Pengembangan Sadar Wisata dan Sapta dua orang Pesona Tahun 2016 di Palangka Raya 8 BIMTEK/ Praktek Langsung Impelemtasi Aplikasi Sistem Akutansi Berbasis Aktual pada Pemda/ Satker dan Cara Cermat Penyusunan Anggaran yang Efektif dan Efisien dalam Rangka Spending Review serta Analisis Biaya dan Anggaran Tingkat SKPD/ Satker dua orang III - 8

52 dan cara mudah menyusun Neraca Awal Serta Pencerahan TUPOKSI Bendahara di Palangka Raya III. Sasaran Tersusunnya Dokumen Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan data dan Informasi 1. Program Perencanaan Pembangunan Daerah 1.1. Penyusunan Rancangan RKPD Penyusunan Rancangan RKPD tahun 2017 dilaksanakan sebagai acuan bagi semua SKPD lingkup pemerintah Kabupaten Barito Utara dalam menyusun Rencana Kerja (RENJA) SKPD Tahun 2017 yang memuat rencana program dan kegiatan serta pagu indikatif masing-masing SKPD TA Disamping itu dokumen rancangan Perubahan RKPD Tahun Dokumen RKPD perubahan tersebut merupakan dokumen perencanaan tahunan daerah sebagai revisi rencana dari acuan utama perencanaan teknis operasional masingmasing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). RKPD juga merupakan pedoman utama dalam penyusunan RAPBD tahun berkenaan, karena itu kedudukan dan peranannya sangat penting dalam menentukan arah perkembangan pembangunan daerah dalam kurun waktu satu tahun ke depan. Pada tahun 2016 telah disusun buku RKPD sesuai rencana kebutuhan yaitu : Tabel 3. Penyusunan Dokumen RKPD Kabupaten Barito Utara Tahun 2016 No Dokumen/Buku Jumlah 1 Buku Rancangan RKPD Tahun Buku RKPD Tahun 2017 dan Lampiran Matrik Program/ Kegiatan Buku Rancangan Perubahan RKPD Tahun Buku Perubahan RKPD Tahun III - 9

53 1.2. Penyusunan KUA dan PPAS Melaksanakan Penyusunan dokumen Kebijakan Umum Perubahan Anggaran (KUPA) dan Prioritas dan Plapond Perubahan Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2016 serta dokumen Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plapond Anggaran Sementara (PPAS) Murni Tahun Adapun tujuan penyusunan KUA dan PPAS adalah sebagai pedoman dan arah penyusunan dalam APBD dalam menyusun rumusan program strategis dalam skala prioritas yang lebih tajam dan merupakan indikasi program APBD Kabupaten Barito Utara. Masing-masing dokumen KUA dan PPAS ini harus disepakati oleh Eksekutif dan Legislatif. Tabel 4. Dokumen KUA & PPAS Kabupaten Barito Utara Tahun 2016 No Dokumen Nota Kesepakatan 1. Dokumen KUA Perubahan Kabupaten Barito Utara Tahun Anggaran 2016 telah disepakati antara Pemerintah Kabupaten No. 2/KEP-DPRD/2016; No /230/BAPP/A2 Tanggal 18 Oktober 2016 Barito Utara dengan DPRD Kabupaten Barito Utara 2. Dokumen PPAS Perubahan Kabupaten Barito Utara Tahun Anggaran 2016 telah disepakati antara Pemerintah Kabupaten Barito Utara dengan DPRD Kabupaten Barito Utara No. 3/KEP-DPRD/2016; No /231/BAPP/A2/20 16 Tanggal 18 Oktober Dokumen KUA Kabupaten Barito Utara No. 4/KEP-DPRD/2016; Tahun Anggaran 2017 telah disepakati No /307/BAPP/ antara Pemerintah Kabupaten Barito Utara A2/ November dengan DPRD Kabupaten Barito Utara Dokumen PPAS Kabupaten Barito Utara No. 5/KEP-DPRD/2015; Tahun Anggaran 2017 telah disepakati No /308/BAPP/ antara Pemerintah Kabupaten Barito Utara A2/2016 Tanggal 18 dengan DPRD Kabupaten Barito Utara November 2016 III - 10

54 1.3. Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah Sistem Informasi Perencanan Pembangunan Daerah adalah kegiatan yang bertujuan untuk percepatan dan akuntabilitas sistem perencanaan dalam bentuk elektronik realtime, kegiatan ini dilaksanakan dengan membangun sistem aplikasi (software) website yang bisa di akses oleh seluruh SKPD dengan adopsi database perencanaan yang sinkron dengan aplikasi SIMDA. Pada tahun 2016 dilakukan pemeliharaan sistem dan upgrade website untuk menyesuaikan dengan perkembangan pemanfaatannya. Disamping itu Bappeda Kabupaten Barito Utara melakukan sosialisasi, pelatihan dan pendampingan pada SKPD di lingkup Pemerintah Kabupaten Barito Utara dalam pengisian form aplikasi ini, dimana memuat visi, misi, sasaran, program, kegiatan, pagu anggaran dan sumber dana pada masing-masing SKPD. Aplikasi SIPPD ini bisa di akses pada alamat website : pada hyperlink website Bentuk dari aplikasi SIPPD tersebut bisa dilihat pada gambar berikut ini: Gambar Website Bappeda Kabupaten Barito Utara III - 11

55 Gambar Aplikasi SIPPD Online (1) Gambar Aplikasi SIPPD Online (2) III - 12

56 2. Program Pengembangan Data dan Informasi 2.1. Penyusunan Profile Daerah Penyusunan Buku Profil Daerah tahun 2014 merupakan upaya dalam menggambarkan keadaan daerah dan potensi daerah Kabupaten Barito Utara dalam rangka memberikan informasi penting kepada pihak yang berkepentingan sebagai upaya untuk kemajuan daerah Penyusunan PDRB Barito Utara Penyusunan Dokumen PDRB Kabupaten Barito Utara Tahun 2016 yang direncanakan akan bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Barito Utara, batal dilakukan Penyusunan Barito Utara dalam angka Penyusunan Buku Barito Utara dalam Angka bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Barito Utara dibatalkan karena menyangkut tupoksi masing-masing. Buku Barito Utara dalam angka merupakan kewajiban BPS untuk menerbitkan. 3. Program Perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam 3.1. Pembangunan percepatan sanitasi permukiman (PPSP) Pada tahun 2016, Bappeda Barito Utara sebagai leading sector dengan SKPD Mitra (Dinas PU, Dinas Kesehatan dan BPMD) telah melaksanakan kegiatan perencanaan yang berkenaan dengan penyediaan air minum dan sanitasi daerah melalui kegiatan PAMSIMAS III. Kegiatan dimaksud mencakup proses penjaringan lokasi sasaran sampai dengan penetapan desa lokasi Pamsimas III oleh Bupati Bupati Barito Utara. Perencanaan Pamsimas III Tahun 2016 telah ditetapkan 15 desa (3 APBD dan 12 APBN) untuk pelaksanaan Tahun 2017 yang dituangkan dalam dalam 15 dokumen Rencana Kerja Masyarakat (RKM). Berdasarkan uraian di atas, dilakukan evaluasi capaian kinerja sasaran yang diperoleh berdasarkan indikator kinerja sasaran. Perumasan indikator kinerja sasaran lebih difokuskan III - 13

57 pada indikator kinerja makro serta indikator kinerja strategis. Secara rinci capaian masingmasing indikator kinerja sasaran tahun 2016 adalah seperti pada tabel berikut : Tabel 5. Capaian Kinerja Bappeda Kabupaten Barito Utara Tahun 2016 Sasaran Strategis Indikator Target Realisasi Tingkat Capaian ( %) Predikat Terlaksananya koordinasi, integrasi, sinkronisasi, sinergisitas dan konsistensi perencanaan pembangunan secara sistematis dan berkelanjutan Tersusunnya Dokumen Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan data dan Informasi 1. keterwakilan masyarakat dalam Pelaksanaan Musrenbang RKPD, dan Forum SKPD 2. Persentase kegiatan yang di monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaks. rencana pemb. daerah 3. Persentase kegiatan Koordinasi dan Inventarisasi Prog. Pembangunan Daerah 4. Persentase diikuti/ melaksanakan koordinasi kerjasama pembangunan antar daerah 1. Penyusunan Dokumen Perencanaan tepat waktu: - RKA- SKPD/DPA- SKPD - RENJA - RKPD - KUA-PPAS 10 Komponen 100 % 100 % 100% 9 Dokumen 10 Komponen 100% 100% 100% 9 Dokumen 100 % 100% 100% 100% 100 % Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil 2. Penyusunan Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan : 2 Dokumen 1 Dokumen 50 % Kurang Berhasil III - 14

58 Sasaran Strategis Indikator Target Realisasi - Profil Daerah - Barito Utara Dlm Angka Tingkat Capaian ( %) Predikat Capaian dan analisis pencapaian kinerja Bappeda Kabupaten Barito Utara Tahun 2016 dimulai dari pengukuran kinerja serta analisis pencapaian kinerja dengan hasil capaian kinerja sebesar 91,67% (Sangat Berhasil) yang dituangkan dalam evaluasi kinerja kegiatan dan evaluasi kinerja program. B. REALISASI ANGGARAN Realisasi Anggaran Bappeda Kabupaten Barito Utara pada tahun 2016 yakni: penyerapan anggaran belanja tidak langsung sebesar Rp ,00 atau 75,88% dengan realisasi fisik 92,31% dan penyerapan anggaran belanja langsung sebesar Rp ,00 atau 98,50% dengan realisasi fisik dicapai sebesar 94,22%. Anggaran dan realisasi belanja tidak langsung dan belanja langsung tahun 2016 yang dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran disajikan pada tabel berikut: Tabel 6. Belanja Tidak Langsung Bappeda Kabupaten Barito Utara Tahun 2016 Uraian Pagu (Rp) Realisasi s/d 31 Des 2016 Realisasi Keuangan Fisik Rp. % (%) Sisa Anggaran (Rp) BELANJA TIDAK LANGSUNG/ BELANJA PEGAWAI a. Gaji dan Tunjangan 1. Gaji pokok PNS/Uang Representasi 2. Tunjangan Keluarga 1,713,198,816 1,418,361, ,836, ,179, ,498, ,681, Tunjangan Jabatan 238,366, ,160, ,206,800 III - 15

59 Uraian Pagu (Rp) Realisasi s/d 31 Des 2016 Realisasi Keuangan Fisik Rp. % (%) Sisa Anggaran (Rp) Tunjangan Fungsional Umum 5. Tunjangan Beras 46,796,400 36,920, ,876, ,080,600 70,826, ,253, Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus 45,333,764 15,505, ,828, Pembulatan Gaji 2,599,781 24, ,575,585 b. Tambahan Penghasilan PNS 1. Tambahan Penghasilan berdasarkan beban kerja 789,600, ,850, ,750,000 Tabel 7. Belanja Langsung Bappeda Kabupaten Barito Utara Tahun 2016 Realisasi s/d 31 Desember 2016 Sisa NO. Uraian Program / Kegiatan TOTAL (Rp) Realisasi Keuangan Fisik Anggaran Rp. % (%) (Rp) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1,865,215,022 1,799,961, ,253,068 1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 7,219,332 7,219, Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya 2 Air dan Listrik 204,386, ,838, ,547,615 Penyediaan Jasa Peralatan dan 3 Perlengkapan Kantor 54,180,000 53,724, ,500 4 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan 12,600,000 12,066, ,700 Kendaraan Dinas / Operasional 5 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 156,000, ,720, ,280,000 6 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 20,000,000 19,997, ,600 7 Penyediaan Alat Tulis Kantor 91,344,459 91,317, ,729 8 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 100,000,000 99,759, ,800 III - 16

60 Realisasi s/d 31 Desember 2016 Sisa NO. Uraian Program / Kegiatan TOTAL (Rp) Realisasi Keuangan Fisik Anggaran Rp. % (%) (Rp) 9 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan 52,336,350 50,291, ,045,000 bangunan kantor 10 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan 35,000,000 30,715, ,285,000 Perundang-Undangan 11 Penyediaan bahan logistik kantor 73,781,500 68,704, ,076, Penyediaan Makanan dan Minuman 75,000,000 74,897, ,200 Rapat-rapat Kordinasi dan Konsultasi ke 13 Luar Daerah 410,000, ,342, ,657, Rapat-rapat Kordinasi dan perjalanan dalam Daerah 140,000, ,977, , Penyediaan Jasa PNS dan Non PNS 433,366, ,390, ,976,809 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 590,629, ,914, ,714, Pengadaan perlengkapan gedung kantor 146,310, ,512, ,797, Pengadaan peralatan gedung kantor 166,099, ,087, ,012, Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 80,000,000 77,440, ,560, Pemeliharaan rutin/berkala Mobil Jabatan 183,480, ,067, ,412,900 Pemeliharaan rutin/berkala Kendaraan 20 Dinas/Operasional 14,740,000 13,807, ,500 Program peningkatan disiplin aparatur 76,012,000 75,128, ,100 Pengadaan pakaian dinas beserta 21 perlengkapannya 55,012,000 54,840, , Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu 21,000,000 20,288, ,600 Program Peningkatan Kapasitas Sumber 128,089, ,223, ,865,878 Daya Aparatur 23 Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan 128,089, ,223, ,865,878 Perundang-Undangan Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian 65,828,750 62,098, ,729,925 Kinerja dan Keuangan Penyusunan laporan capaian kinerja dan 24 ikhtisar 10,000,000 9,941, ,000 realisasi kinerja SKPD 25 Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran 5,000,000 4,247, ,800 III - 17

61 Realisasi s/d 31 Desember 2016 Sisa NO. Uraian Program / Kegiatan TOTAL (Rp) Realisasi Keuangan Fisik Anggaran Rp. % (%) (Rp) 26 Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran 5,000,000 4,247, , Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun 10,000,000 9,994, , Penyusunan RKA- SKPD/DPA-SKPD 11,968,750 9,942, ,026, Penyusunan LKPJ SKPD 5,000,000 4,998, , Penyusunan RENJA-SKPD 18,860,000 18,729, ,000 Program pengembangan data/informasi 246,757, ,916, ,840, Penyusunan PDRB Barito Utara 50,000,000 33,550, ,450,000 Koordinasi dan Inventarisasi Program 32 Pembangunan Daerah 16,950,000 16,649, , Penyusunan Barito Utara dalam Angka Pelaksanaan Sistem Informasi 34 Pembangunan Daerah 179,807, ,717, ,089,800 Program Kerjasama Pembangunan 26,321,400 26,321, Koordinasi Kerjasama Pembangunan Antar Daerah 26,321,400 26,321, Program perencanaan pembangunan daerah 1,438,656,300 1,422,995, ,661, Penyusunan Rancangan RKPD 142,150, ,939, ,210, Pelaksanaan Musrenbang RKPD 288,158, ,158, Monitoring, Evaluasi dan pelaporan 38 pelaksanaan rencana pembangunan daerah 139,987, ,983, , Penyusunan KUA dan PPAS 313,840, ,565, ,437 Sistem Informasi Perencanaan 40 Pembangunan Daerah 133,600, ,468, ,131, Pelaksanaan Evaluasi Pengawasan dan Penyerapan Anggaran (TEPPA) 392,625, ,807, ,817,472 Evaluasi RPJMD, RKPD dan RENJA 42 Kab.Barut 28,294,072 32,071, (3,777,728) 43 Program perencanaan pembangunan ekonomi Penyusunan Perencanaan pengembangan ekonomi masyarakat ekonomi 163,052, ,478, ,573,651 19,226,042 4,942, ,283,242 III - 18

62 Realisasi s/d 31 Desember 2016 Sisa NO. Uraian Program / Kegiatan TOTAL (Rp) Realisasi Keuangan Fisik Anggaran Rp. % (%) (Rp) 44 Koordinasi perencanaan pembangunan bidang 143,826, ,535, ,290,409 ekonomi Program perencanaan sosial dan budaya 272,897, ,216, ,680,400 Koordinasi perencanaan pembangunan 45 bidang sosial dan budaya 150,673, ,152, ,521, Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan 122,224,000 61,064, ,159, Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Prasarana Wilayah Pembangunan Percepatan Sanitasi Permukiman (PPSP) 851,971, ,500, ,470, ,221, ,711, ,510,300 81,750,000 77,789, ,960,150 J U M L A H 5,725,429,400 5,394,756, ,673,274 Pada tahun anggaran 2016 Bappeda Kabupaten Barito Utara melaksanakan program kegiatan yang tertuang dalam DPA Bappeda Kabupaten Barito Utara yang kemudian mengalami perubahan sebagaimana pada DPPA Bappeda Kabupaten Barito Utara yang berjumlah 48 kegiatan. Anggaran pada DPPA Bappeda mengalami pengurangan sebesar Rp ,00 (5,51%) akibat kebijakan pemerintah pusat yang Memangkas Dana Bagi Hasil sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2016 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan Bappeda pada tahun 2016 antara lain, beberapa program dan kegiatan dipangkas anggarannya untuk memenuhi target pengurangan di DPPA, dan beberapa kegiatan tidak dapat memenuhi target penyelesaian. Program dan kegiatan yang tidak mencapai target realisasi yaitu; 1). Penyusunan Barito Utara dalam Angka tidak dilaksanakan, 2). Penyusunan Perencanaan Pengembangan Ekonomi Masyarakat realisasi keuangan 25,71% dan realisasi fisik 50,00%, 3). Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan realisasi kauangan 49,96% dan realisasi fisik 60.00%. III - 19

63 Tabel 8. Permasalahan dan Pemecahan Masalah Realisasi Anggaran Pemecahan No. Uraian Kegiatan Fisik Masalah (Rp) Masalah (%) Penyusunan Barito Utara dakam Angka 2. Penyusunan Perencanaan Pengembangan Ekonomi Masyarakat 3. Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan 0,00- - Dana Tidak mencukupi untuk melaksanakan Kegiatan ,00-50% Pagu Bappeda dipangkas sebesar 5,51% ,00,- 60% Pagu Bappeda dipangkas sebesar 5,51% Kegiatan di tiadakan untuk mencukupi Pagu yang sudah ditentukan. Dana dipangkas agar mencapai target Pagu yang sudah ditetapkan Dana dipangkas agar mencapai target Pagu yang sudah ditetapkan III - 20

64 BAB IV PENUTUP Program/kegiatan Bappeda Kabupaten Barito Utara Tahun Anggaran 2016 secara umum dapat dilaksanakan optimal sesuai dengan tugas dan fungsi Pemerintahan sebagaimana yang diamanatkan pada Bappeda Kabupaten Barito Utara. Pada tahun 2016, Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan Bappeda pada tahun 2016 antara lain, beberapa program dan kegiatan dipangkas anggarannya untuk memenuhi target pengurangan di DPPA, dan beberapa kegiatan tidak dapat memenuhi target penyelesaian. Program dan kegiatan yang tidak mencapai target realisasi yaitu; 1). Penyusunan Barito Utara dalam Angka tidak dilaksanakan, 2). Penyusunan Perencanaan Pengembangan Ekonomi Masyarakat realisasi keuangan 25,71% dan realisasi fisik 50,00%, 3). Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan realisasi keuangan 49,96% dan realisasi fisik 60,00%. Solusi dari permasalahan tersebut yakni dengan memangkas anggaran secara selektif pada kegiatan dengan prioritas yang lebih rendah, sementara kegiatan prioritas tinggi diupayakan tetap mendapat dianggarkan memadai. Sedangkan kegiatan yang tidak mencapai target diupayakan untuk dijadwalkan ulang pada tahun depan dengan mengevaluasi kelemahan yang ada. IV - 1

65 LAMPIRAN - LAMPIRAN

66 PERJANJIAN KINERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 MUARA TEWEH 2016

KATA PENGANTAR. Muara Teweh, Februari 2018 KEPALA BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BARITO UTARA,

KATA PENGANTAR. Muara Teweh, Februari 2018 KEPALA BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BARITO UTARA, BAPPEDA KABUPATEN KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat dan Karunia-Nya kita masih diberikan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 I-1 BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman penyusunan penetapan kinerja dan pelaporan akuntabilitas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Muara Teweh, 28 Januari 2016 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BARITO UTARA,

KATA PENGANTAR. Muara Teweh, 28 Januari 2016 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BARITO UTARA, KATA PENGANTAR uji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-nya kita masih diberikan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan Penyusunan Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1 LAKIP BAPPEDA 2015

BAB I PENDAHULUAN I - 1 LAKIP BAPPEDA 2015 BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) SKPD merupakan dokumen perencanaan dan pendanaan yang berisi program dan kegiatan SKPD sebagai penjabaran dari RKPD dan Renstra SKPD dalam satu

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 3 TAHUN : 2006

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 3 TAHUN : 2006 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 3 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 14 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang :

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU,

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN SERTA

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG TATACARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG TATACARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG TATACARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI PAKPAK BHARAT, Menimbang

Lebih terperinci

11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 1/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 01 TAHUN 2006 TENTANG

11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 1/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 01 TAHUN 2006 TENTANG 11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 1/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 01 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUKOMUKO,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah, KATA PENGANTAR Alhamdulillaah, Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan petunjuk- Nya kami telah menyusun dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2006-2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM

Lebih terperinci

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Tugas dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 1 PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA MATARAM 2016 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 idoel Tim Penyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah private (RKPD) 1/1/2016 Kota Mataram WALIKOTA MATARAM PROVINSI

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA DAN PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 7 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 7 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 7 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa agar kegiatan pembangunan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANDUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 39 TANGGAL : 14 Mei 2013 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Daerah Provinsi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 32 Tahun 2014 TANGGAL : 23 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI.. ii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang. 1 B. Tugas dan Fungsi Bappeda Kota Samarinda. 2 C. Struktur Organisasi Bappeda Kota Samarinda.. 3 BAB II RENCANA STRATEGIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, pemerintah daerah memerlukan perencanaan mulai dari perencanaan jangka panjang, jangka menengah hingga perencanaan jangka pendek

Lebih terperinci

RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih

RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional dan regional, juga bermakna sebagai pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN - 1 - LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013-2017 ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 TIM PENYUSUN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2014

Lebih terperinci

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR, BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR PERATURAN BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR NOMOR 096 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR TAHUN 2015 DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATAM DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH, RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH, RENCANA STRATEGIS

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENSTRA 1. Visi Visi merupakan pernyataan untuk mengubah kondisi yang kurang baik menjadi lebih baik di masa mendatang. Visi Bappeda Sleman Tahun 2011-2015 adalah: Mewujudkan

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 BAB 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU DAN CAPAIAN RENSTRA SKPK

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU DAN CAPAIAN RENSTRA SKPK BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU DAN CAPAIAN RENSTRA SKPK Rencana Kerja Bappeda Kabupaten Aceh Selatan adalah penjabaran perencanaan tahunan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 260 menyebutkan bahwa Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG)

Lebih terperinci

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARRU NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARRU,

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI BARAT

GUBERNUR SULAWESI BARAT GUBERNUR SULAWESI BARAT RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGANGGARAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI BARAT,

Lebih terperinci

B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BIMA TAHUN 2011-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012 1 LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL, SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH NO. 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN

PERATURAN DAERAH NO. 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH NO. 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018 JL. RAYA DRINGU 901 PROBOLINGGO SAMBUTAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan yang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013 Lampiran I : Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 33 Tahun 2012 Tanggal : 28 Juni 2012 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sesuai dengan

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN, PENGANGGARAN, DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang disingkat RPJMD sebagaimana amanat Pasal 264 ayat (1) Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lampiran RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. Lampiran RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sisten Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) bahwa Pemerintah maupun Pemerintah Daerah setiap

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2010 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI Tanggal : 26 Nopember 2010 Nomor : 6 Tahun 2010 Tentang : TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN, DAN EVALUASI PELAKSANAAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 2 Tahun 2008 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN 1. GAMBARAN UMUM a. Kondisi Umum 1. Kedudukan Kecamatan Kandis merupakan bagian dari Kabupaten Siak, yang dibentuk berdasarkan pemekaran dari kecamatan Minas yang diundangkan sesuai Perda

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-1 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENSTRA 1. Visi Visi merupakan pernyataan untuk mengubah kondisi yang kurang baik menjadi lebih baik di masa mendatang. Visi Bappeda Sleman Tahun 2011-2015

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH +- PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MELAWI, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

-1- BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

-1- BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG -1- BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

PEMERINTAH KABUPATEN POSO PEMERINTAH KABUPATEN POSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POSO NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI POSO, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas dan Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 28 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural dan Non Struktural

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEMALANG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 5 TAHUN 2006 SERI : E.4

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 5 TAHUN 2006 SERI : E.4 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 5 TAHUN 2006 SERI : E.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 5 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

Lebih terperinci

RKPD Kabupaten OKU Selatan Tahun 2016 Halaman I. 1

RKPD Kabupaten OKU Selatan Tahun 2016 Halaman I. 1 Lampiran : Peraturan Bupati OKU Selatan Nomor : Tahun 2015 Tentang : Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun Anggaran 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Setiap daerah di era Otonomi memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk dapat mengatur proses pembangunannya sendiri, mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA Tahun 2010 Nomor: 8

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA Tahun 2010 Nomor: 8 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA Tahun 2010 Nomor: 8 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR: 8 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015 i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL UMUM 1. Dasar Pemikiran Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan merupakan sebuah proses yang direncanakan dalam rangka mencapai kondisi yang lebih baik dibandingkan keadaan sebelumnya. Aspek pembangunan meliputi sosial,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemberlakuan otonomi daerah telah berlangsung. dasawarsa sejak pemberlakuan otonomi daerah di tahun 1999.

BAB I PENDAHULUAN. pemberlakuan otonomi daerah telah berlangsung. dasawarsa sejak pemberlakuan otonomi daerah di tahun 1999. LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KAB. TEMANGGUNG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RPJMD KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2013-2018 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desentralisasi pemerintahan di Indonesia yang ditandai dengan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS.

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata ala yang telah memberi rahmat dan karunia-nya, sehingga dokumen Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Barru Tahun

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAPPEDA

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAPPEDA BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAPPEDA 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pencapaian tujuan daerah diawali dengan perumusan perencanaan yang berkualitas.

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2015

RENCANA KERJA TAHUN 2015 RENCANA KERJA TAHUN 2015 SEKRETARIAT DPRD PROVINSI SUMATERA SELATAN JL. KAPTEN A. RIVAI PALEMBANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja Tahun Anggaran 2015 adalah Rencana Operasional

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014 Lampiran I : Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 21 Tahun 2013 Tanggal : 31 Mei 2013 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN, PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci