PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI PUSKESMAS TILANGO KABUPATEN GORONTALO.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI PUSKESMAS TILANGO KABUPATEN GORONTALO."

Transkripsi

1 PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI PUSKESMAS TILANGO KABUPATEN GORONTALO Oleh GUSTIMAYA PUTRI MATAIHU NIM: Telah diperiksa dan disetujui

2 LEMBAR PENGESAHAN JURNAL HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI PUSKESMAS TILANGO KABUPATEN GORONTALO Oleh GUSTIMAYA PUTRI MATAIHU NIM

3 ABSTRAK Gustimaya Putri Mataihu Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir di Puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo. Skripsi, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I dr.vivien Novarina A Kasim, M.Kes dan Pembimbing II Ns.Nasrun Pakaya, S.Kep,M.Kep. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir di puskesmas tilango kabupaten gorontalo. Desain penelitian ini menggunakan Kohort retrospektif dengan data sekunder. Populasinya yaitu ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya pada umur kehamilan 4-42 Minggu dan tercatat telah melahirkan di Puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo periode Pengambilan sampel menggunakan total sampling didapatkan 64 Responden dengan analisa data menggunakan Uji Pearson. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa yang berstatus gizi NON KEK (LILA 23,5 cm) dan melahirkan bayi dengan NON BBLR ( 2500 gram) sebanyak (57,8%) dan yang berstatus gizi KEK (LILA <23,5 cm) dan melahirkan bayi BBLR (< 2500 gram) sebanyak (21.9%). Hasil uji statistika didapatkan p=0,000 atau p Kesimpulannya terdapat hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir di puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo. Disarankan agar ibu hamil memperhatikan pemenuhan gizi selama kehamilan agar janin yang dilahirkan dalam kondisi sehat dan memiliki berat badan lahir normal. Kata kunci : Status Gizi, ibu hamil, berat badan lahir

4

5 HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI PUSKESMAS TILANGO KABUPATEN GORONTALO Gustimaya Putri Mataihu, dr.vivien Novarina A Kasim, M.Kes, Ns.Nasrun Pakaya, S.Kep,M.Kep. Jurusan Ilmu Keperawatan, FIKK UNG Gustimayamataihu@yahoo.co.id ABSTRAK Gustimaya Putri Mataihu Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir di Puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo. Skripsi, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I dr.vivien Novarina A Kasim, M.Kes dan Pembimbing II Ns.Nasrun Pakaya, S.Kep,M.Kep. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir di puskesmas tilango kabupaten gorontalo. Desain penelitian ini menggunakan Kohort retrospektif dengan data sekunder. Populasinya yaitu ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya pada umur kehamilan 4-42 Minggu dan tercatat telah melahirkan di Puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo periode Pengambilan sampel menggunakan total sampling didapatkan 64 Responden dengan analisa data menggunakan Uji Pearson. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa yang berstatus gizi NON KEK (LILA 23,5 cm) dan melahirkan bayi dengan NON BBLR ( 2500 gram) sebanyak (57,8%) dan yang berstatus gizi KEK (LILA <23,5 cm) dan melahirkan bayi BBLR (< 2500 gram) sebanyak (21.9%). Hasil uji statistika didapatkan p=0,000 atau p Kesimpulannya terdapat hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir di puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo. Disarankan agar ibu hamil memperhatikan pemenuhan gizi selama kehamilan agar janin yang dilahirkan dalam kondisi sehat dan memiliki berat badan lahir normal. Kata kunci : Status Gizi, ibu hamil, berat badan lahir

6 PENDAHULUAN Menimbang berat badan bayi merupakan salah satu upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan bayi sehingga diketahui normal atau tidaknya pertumbuhannya. Berat badan bayi lahir adalah berat badan bayi yangditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir.berat badan bayi baru lahir ditentukan oleh (disamping faktor genetis) status gizi janin. Status gizi janin ditentukan antara lain oleh status gizi ibu pada waktu konsepsi. 1 Berat bayi lahir yang normal rata-rata adalah antara gram, sedangkan berat bayi lahir lebih yaitu lebih dari 4000 gram, dan bila dibawah atau kurang dari 2500 gram dikatakan berat badan lahirrendah (BBLR) (Marmi, Rahardjo, 2012). Bayi yang dilahirkan dengan berat badan lahir rendah (BBLR), umumnya kurang mampu meredam tekanan lingkungan yang baru, sehingga dapat berakibat pada terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan, serta dapat mengganggu kelangsungan hidupnya. 2 WHO memperkirakan >20 juta bayi berat lahir rendah (BBLR) lahir setiap tahun dan mempengaruhi 16% dari BBLR di Negara berkembang. Kejadian berat badan lahir rendah(bblr) di Negara berkembang sebesar 23,6%, sedangkan di 11 Negara maju kejadian berat badan lahir rendah(bblr) sebesar 5,9%, jadi kejadian berat badan lahir rendah(bblr) di Negara berkembang 4 kali lebih besar dibandingkan dengan berat badan lahir rendah(bblr) di Negara maju. 3 Asia Tenggara mempunyai insidensi berat badan lahir rendah(bblr) paling tinggi yaitu 27% dari seluruh kelahiran bayi berat badan lahir rendah di dunia. Data terakhir pada tahun 2010, angka kejadian berat badan lahir rendah(bblr) di Indonesia sebesar 11,1% yang mana masih berada diatas angka rata-rata Thailand 6,6% dan Vietnam 5,3% (UNICEF, 2011) Berdasarkan Hasil Riskesdas tahun 2013 menyatakan bahwa persentase balita (0-59 bulan) denganbblr sebesar 10,2%. Persentase BBLR tertinggi terdapat di Provinsi Sulawesi Tengah (16,8%) dan terendah di Sumatera Utara (7,2%). Di Provinsi Gorontalo jumlah berat badan lahir rendah (BBLR) masih tinggi, sesuai data yang di peroleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo yakni berjumlah 778 bayi, yang tersebar di Kota Gorontalo sebanyak 73 bayi, Kabupaten Bone Bolango sebanyak 121 bayi, Kabupaten Gorontalo sebanyak 250 bayi, Kabupaten Gorontalo Utara sebanyak 113 bayi, Kabupaten Boalemo sebanyak 144 bayi dan Kabupaten Pohuwato sebanyak 77 bayi. 4 Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi berat badan lahir menurut supariyanto (2012) meliputi faktor lingkungan internal yaitu umur ibu, jarak kelahiran, paritas, kadar hemoglobin, status gizi ibu hamil, pemeriksaan 1 Waryana, Gizi reproduksi. Yogyakarta: Pustaka rihama. 2 Prasetyono, Mengenal menu sehat ibu hamil. Yogyakarta; DIVA Press 3 Mulyawan, Handry Gambaran kejadian BBLR pada keluarga Vegetarian 17 kota Di indonesia tahun Digital_ s-5688-gambaran-kejadianpendahuluan-1-pdf. Diakses tanggal jam wib. 4 Dinkes Provinsi Gorontalo, Data Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) Se provinsi Gorontalo.

7 kehamilan, dan penyakit pada saat kehamilan, faktor lingkungan eksternal meliputi kondisi lingkungan, asupan zat gizi dan tingkat sosial ekonomi ibu hamil dan faktor penggunaan sarana kesehatan yang berhubungan frekuensi pemeriksaan kehamilan atau Antenatal Care. Pertumbuhan janin sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu sebelum dan selama kehamilan. Jika calon ibu memiliki asupan gizi yang cukup dan seimbang, maka ia akan melahirkan anak yang sehat (Prasetyono, 2009). Status gizi merupakan ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk ibu hamil. Dengan demikian makanan ibu hamil harus cukup bergizi agar janin yang dikandungnya memperoleh makanan bergizi cukup. Kekurangan gizi tentu akan menyebabkan akibat yang buruk bagi si ibu dan janinnya. 5 Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengetahui status gizi ibu hamil antara lain memantau pertambahan berat badan selama hamil, mengukur lingkar lengan atas agar bayi yang diharapkan sehat dan memiliki kualitas yang baik dan mengukur kadar Hb. 2 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nyoman S, dkk (2003) bahwa status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan, apabila status gizi buruk sebelum dan selama kehamilan akan menyebabkan bayi berat lahir rendah (BBLR). Hal tersebut didukung oleh pendapat Notobroto (2004) bahwa kurang gizi pada ibu hamil beresiko terjadinya kelahiran berat badan lahir rendah (BBLR). 6 Berdasarkan pengambilan data awal di Puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo pada tanggal 25 februari 2015 menunjukkan jumlah ibu hamil yang melahirkan di puskesmas tilango kabupaten gorontalo pada tahun 2014 yaitu berjumlah 97 orang dan angka kejadian ibu hamil yang melakukan pemeriksaan di puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo dengan Kurang energi kronik (KEK) Setiap tahunnya meningkat yaitu Tahun 2012 sebanyak 20 orang, tahun 2013 sebanyak 24 orang dan tahun 2014 Sebanyak 32 orang. Sedangkan angka kejadian berat bayi lahir rendah (BBLR) setiap tahunnya yakni tahun 2012 sebanyak 13 orang, Tahun 2013 sebanyak 20 orang, dan di tahun 2014 sebanyak 32 orang (Puskesmas Tilango 2015). Masih tingginya angka kejadian ibu hamil dengan Kurang energi kronik (KEK) dan berat badan lahir rendah (BBLR) yang melakukan pemeriksaan di puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo sehingga mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tentang Hubungan status gizi ibu selama hamil dengan berat badan bayi baru lahir di Puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain penelitian kohort retrospektif dengan menggunakan data sekunder, untuk mempelajari hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan bayi lahir Di Puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo. 5 Astuti, H.P Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan). Yogyakarta; Rohima Press. 6 Nyoman S, dkk (2003)

8 Populasidalam penelitian ini adalahsemuaibu yang pada waktu hamil pernah datang memeriksakan kehamilannya pada umur kehamilan 4 42 minggu dan tercatat telah melahirkan di PuskesmasTilango Kabupaten Gorontalo Periode 1 Januari Sampai dengan 31 Desember 2014 yang jumlah 64 ibu hamil. Penelitian ini menggunakan nonprobability sampling dengan menggunakan teknik pengambilan sampel total sampling. sampel dalam penelitian ini yaitu berjumlah 64 Dengan kriteria sampel yaitu kehamilan tunggal, Primipara Maupun multipara, kehamilan aterm. Lalu data Dianalisis dengan Uji Pearson. HASIL PENELITIAN Tabel 3.1Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Kadar Hb, Pekerjaan di Puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo. Karakteristik Jumlah Persentase Usia < 20 Tahun 17 26, Tahun 43 67,2 >35 Tahun 4 6,2 Kadar Hb Tidak Anemia 54 84,4 Anemia 10 15,6 Pekerjaan IRT 41 64,1 Swasta 8 12,5 PNS 15 23,4 Sumber: Data Sekunder 2014 Berdasarkan tabel 3.1 diatas distribusi responden berdasarkan usia, sebagian besar yaitu pada usia Tahun yaitu berjumlah 43 orang (67.2%), Kadar Hemoglobin Sebagian Besar yaitu yang Tidak Anemia yang berjumlah 54 orang (84,4%) dan pekerjaan sebagian besar IRT yaitu berjumlah 41 orang (64,1%). Status Gizi Ibu Hamil Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan status Gizi di Puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo tahun Status Gizi Frekuensi Presentasi Non KEK 44 68,8 KEK 20 31,2 Total Sumber: Data Sekunder 2014

9 Berdasarkan tabel 4.2 didapatkan 44 Responden (68,8 %) yang memiliki status Gizi Non KEK (LILA 23,5 cm). 20 responden (31,2 %) yang memiliki status gizi Yang KEK (LILA < 23,5 cm). Berat Badan Bayi Baru Lahir Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Berat Badan Bayi Baru Lahir Puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo tahun Berat Badan Bayi Baru Lahir Jumlah (n) Presentasi (%) Non BBLR 43 67,2 BBLR 21 32,8 Total Sumber: Data Sekunder 2014 Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan 43 responden (67,2 %) melahirkan bayi dengan berat badan lahir bayi 2500 gram, dan 21 responden (32,8 %) melahirkan bayi dengan berat badan lahir bayi < 2500 Gram. Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir Tabel 4.6 Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir di Puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo tahun Status Gizi Berat badan bayi baru lahir r -696 P 0,000 N 64 Status Gizi Non KEK KEK Berat Badan Bayi Lahir Non BBLR BBLR n % n % , Total Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji statistic pearson diperoleh nilai p Value = 0,000 atau p 0.05 artinya terdapat hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir di puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo. Berdasarkan hasil analisis tabel 4.4didapatkan 37 responden (57,8 %) non KEK (LILA 23,5 cm) melahirkan bayi dengan Non BBLR ( 2500 gram) dan sebanyak 7responden (10.9 %) non KEK (LILA 23,5 cm) melahirkan bayi BBLR (< 2500 gram) sedangkan 6 responden (9,4 %) KEK (LILA < 23,5 cm) melahirkan bayi dengan Non BBLR ( 2500 gram) dan 14 responden (21.9 %) KEK (LILA < 23,5 cm) melahirkan bayi BBLR (< 2500 gram).

10 PEMBAHASAN Usia Berdasarkan tabel 3.1 menunjukan bahwa yang terbanyak adalah kelompok usia tahun 43 Responden (67,2 %). Peneliti berpendapat bahwa hampir semua responden tergolong pada usia reproduktif dan bisa dikatakan aman untuk melangsungkan persalinan. Usia merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi berat badan bayi lahir, jadi jika ibu hamil dalam kategori atau golongan usia reproduktif maka bayi lahir akan memiliki berat badan lahir yang optimal. Tetapi tidak sedikit juga responden yang melahirkan pada usia <20 tahun atau usia muda, hal ini dapat beresiko bagi janinnya sehingga dapat terjadi BBLR. Hal ini sejalan dengan teori Supariyanto, dan astuti (2012) yang menyatakan. Pada umur yang masih muda, perkembangan organ-organ reproduksi dan fungsi fisiologinya belum optimal dan kejiwaannya belum cukup matang, sehingga pada saat kehamilan ibu tersebut belum dapat menanggapi kehamilannya secara sempurna dan sering terjadi komplikasi. Kehamilan diatas usia 35 tahun juga tidak dianjurkan, mengingat mulai usia ini sering muncul penyakit seperti hipertensi, tumor jinak peranakan, atau penyakit degeneratif pada persendian tulang belakang dan panggul yang ditakutkan bayi lahir dengan membawa kelainan, maka sebaiknya merencanakan kehamilan pada usia antara tahun. Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Berdasarkan tabel 3.1 didapatkan hasil terbanyak yaitu responden yang Tidak Menderita Anemia sebanyak 54 responden (84.4%). Tetapi tidak sedikit juga responden yang masih menderita anemia yaitu sebanyak 10 responden (15,6%), sehingga peneliti berpendapat bahwa sebagian besar responden sudah terpenuhi asupan zat besi dan protein dari makanan yang dikonsumsi, salah satu zat gizi yang penting bagi ibu hamil adalah zat besi, zat besi dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah, pertumbuhan, metabolisme energi, dan untuk mengurangi kejadian anemia. Menurut teori Pudiastuti (2011), Wanita hamil rentang terkena anemia. Ketika mengandung, volume darah dalam tubuh meningkat sekitar 50%. Kerena tubuh memerlukan tambahan darah guna mensuplai oksigen dan makanan untuk pertumbuhan janin. Kadar hemoglobin ibu hamil di harapkan > 11 gram %. Apabila kadar Hb kurang dari 11 gram%, maka tidak bisa menyediakan zat besi yang cukup bagi janin dan plasenta. 7 Pekerjaan Berdasarkan tabel 3.1 didapatkan jenis pekerjaan terbanyak responden adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) yaitu sebesar 41 responden (64,1%), 8 Responden bekerja sebagai pekerja swasta (12,5 %), dan 15 responden sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) (23,4 %). 7 Pudiastuti, Buku Ajar Kebidanan Komunitas Teori Dan Aplikasi Dilengkapi Contoh Askeb. Yogyakarta; Nuha Medika.

11 Peneliti berpendapat bahwa lingkungan pekerjaan dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman, responden yang bekerja sebagai ibu rumah tangga akan sibuk dengan pekerjaan rumah tangga dan kurang berinteraksi dengan lingkungan luar sehingga kurang mendapatkan informasi tentang kesehatan dan pemenuhan zat gizi yang penting selama kehamilan, dibandingkan dengan responden yang bekerja sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang bisa bertukar pengalaman dan banyak mendapatkan informasi dari lingkungan kerja atau diluar lingkungan kerja tentang kebutuhan pemenuhan gizi selama kehamilan. Menurut Rose (2007), Ibu Rumah Tangga (IRT) yang berarti tidak bekerja, banyak menghabiskan waktu di rumah sehingga sedikit sekali dalam mendapatkan informasi dan bertukar pengalaman. Berbeda dengan ibu pekerja yang lebih mudah untuk mendapatkan informasi baik dari tempat kerja dan teman kerja yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Sehingga hal ini akan berpengaruh juga pada kurangnya pengetahuan tentang gizi ibu hamil, sehingga berakibat banyak dari subyek penelitian yang menderita KEK. 8 Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan tabel 3.2 didapatkan bahwa dari 64 responden terdapat 44 Responden Non KEK (68,8 %) dan 20 responden (31,2 %) yang memiliki status gizi Yang KEK (LILA < 23,5 cm). Dari angka ini menunjukkan bahwa sebagian besar ibu yang melahirkan di puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo memiliki Status Gizi Baik Atau Non KEK, Menurut pendapat peneliti Faktor-Faktor yang dapat mempengaruhi status gizi ibu hamil adalah umur Ibu Hamil, jika dilihat dari faktor usia ibu sesuai dengan hasil penelitian diketahui sebagian besar responden berusia tahun. Usia ini tergolong usia reproduktif dan paling aman untuk melangsungkan kehamilan dan persalinan sehingga tentunya pemenuhan gizi saat hamil dapat terpenuhi bagi ibu dan janinnya. Selain dilihat dari faktor usia, Status gizi ibu hamil juga dapat dilihat dari ukuran lingkar lengan atas (LILA), sebagian besar responden memiliki ukuran LILA 23,5 cm. Lingkar Lengan Atas Memberikan gambaran tentang keadaan jaringan otot dan lapisan bawah kulit. Hal ini dapat menggambarkan seberapa banyak cadangan energi yang dimiliki oleh ibu hamil tersebut sehingga dapat mengetahui kekurangan energi dan kalori (KEK) pada Ibu hamil tersebut. Menurut Astuti (2010), Status Gizi ibu hamil adalah masa dimana seseorang wanita memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak dari pada yang diperlukan dalam keadaan tidak hamil, Dengan demikian makanan ibu hamil harus cukup bergizi agar janin yang dikandungnya memperolah makanan bergizi cukup, karena Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan, jika status gizi ibu selama masa kehamilan terpenuhi maka bayi akan tumbuh dan berkembang secara normal sehingga berat badan bayi juga akan normal. 5 8 Rose, W Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Dian Rakyat. Jakarta. 5 Astuti, H.P Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan). Yogyakarta; Rohima Press.

12 Berat Badan Bayi Baru Lahir Berdasarkan tabel 3.3 didapatkan sebagian besar responden 43 (67,2 %) melahirkan bayi dengan berat badan lahir normal. dan 21 responden (32,8 %) melahirkan bayi dengan berat badan lahir bayi Kurang. Peneliti berpendapat bahwa bayi dengan berat badan lahir normal diperoleh dari ibu yang memiliki status gizi baik, sedangkan pada ibu hamil yang memiliki status gizi KEK cenderung melahirkan bayi dengan BBLR, Dalam hal ini kejadian BBLR cukup rendah dikarenakan sebagian besar status gizi responden tergolong dalam status gizi Baik atau NON KEK. Selain di lihat dari status Gizi Ibu hamil, peneliti juga berpendapat hal ini disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi saat kehamilan. Menurut Suparyanto, (2012), Faktor faktor yang mempengaruhi berat badan bayi lahir yaitu usia ibu hamil, jarak kehamilan, parietas, kadar hemoglobin, Status Gizi ibu hamil dan penyakit saat kehamilan. 9 Status gizi ibu pada waktu pembuahan dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung, selain itu gizi ibu hamil menentukan berat bayi yang dilahirkan, maka pemantauan gizi ibu hamil sangatlah penting dilakukan. Kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan akibat yang buruk bagi si ibu dan janinnya. Ibu dapat menderita anemia, sehingga suplay darah yang menghantarkan oksigen dan makanan pada janinnya akan terhambat, sehingga janin akan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir. Berdasarkan hasil analisis tabel 3.4didapatkanP=0.000 atau P 0.05 artinya terdapat hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir di puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo. Berdasarkan hasil analisis tabel 3.4 didapatkan lebih besar 37 responden (57,8 %) NON KEK (LILA 23,5 cm) melahirkan bayi dengan NON BBLR ( 2500 gram) dan sebanyak 14 responden (21,9%) KEK (LILA < 23,5 cm) melahirkan bayi BBLR (< 2500 gram). Peneliti berpendapat bahwa hampir seluruh bayi dilahirkan dengan berat badan lahir normal. Berat badan bayi normal sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu yang baik pula, jika status gizi ibu selama hamil terpenuhi maka perkembangan dan pertumbuhan janinnya akan optimal. salah satu cara untuk mengetahui ibu hamil menderita KEK atau tidak yaitu dengan melakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) jika LILA ibu hamil kurang dari 23,5 cm maka ibu hamil tersebut dikatakan KEK atau gizi kurang sehingga beresiko melahirkan bayi dengan BBLR, begitu juga sebaliknya jika pengukuran LILA 23,5 cm maka ibu tersebut dikatakan NON KEK atau Gizi Baik Sehingga melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Bayi Normal. Menurut teori Prasetyono (2009) 2, yang mengatakan Status gizi merupakan ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk ibu hamil. Jika calon ibu memiliki asupan gizi yang cukup dan seimbang, maka akan melairkan anak yang sehat. Pertumbuhan janin sampai bayi lahir sehat banyak ditentukan dari pemberian makanan yang diberikan ibu selama masa kehamilan. Dengan kata lain 2 Prasetyono, Mengenal menu sehat ibu hamil. Yogyakarta; DIVA Press

13 kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama kehamilan. Dari hasil penelitian ini didapatkan 6responden(9.4 %) KEK (LILA < 23,5 cm) melahirkan bayi NON BBLR ( 2500 gram) Peneliti berpendapat kejadian NON BBLR pada ibu yang KEK menurut peneliti ini disebakan karena pengukuran LILA dilakukan pada awal pemeriksaan kehamilan, bisa jadi ibu hamil yang dikatakan KEK pada awal pemeriksaan kehamilan akan berubah status gizinya menjadi baik Atau NON KEK pada trimester II dan III, Sehingga Jika Status Gizi Ibu berubah menjadi NON KEK tidak menutup kemungkinan berat bayi yang akan di lahirkan juga akan normal. Pada penelitian ini juga didapatkan 7responden (10,9 %) NON KEK (LILA 23,5 cm) melahirkan bayi dengan BBLR ( < 2500 gram). Sedangkan pada responden yang NON KEK tetapi melahirkan bayi dengan BBLR menurut peneliti dilihat dari faktor yang dapat mempengaruhi berat badan bayi lahir antara lain yaitu kadar hemoglobin, kadar Hb yang kurang dari normal dikatakan anemia, ibu hamil yang menderita anemia memiliki resiko lebih besar untuk melahirkan BBLR, sehingga kejadian BBLR yang terjadi pada ibu yang NON KEK ini bisa jadi disebabkan karena kadar Hb, semakin normal kadar Hb maka Semakin Normal juga berat bayi lahir. Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh agung (2012) bahwa ada hubungan yang signifikan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian berat bayi lahir rendah di wilayang kerja desa gerih Kabupaten Ngawi dengan tingkat hubungan kedua variabel signifikan sedang (0,466). Menurut Moehji (2003) Masa hamil adalah masa dimana seorang wanita memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak daripada yang diperlukan dalam keadaan tidak hamil. Gizi kurang mempunyai dampak terhadap ibu hamil, ibu dalam persalinan maupun bayi yang akan dilahirkan. Terhadap ibu selama kehamilan yaitu dapat menyebabkan anemia, perdarahan antepartum, berat badan tidak bertambah secara normal. Terhadap ibu dalam persalinan yaitu dapat menyebabkan persalinan sulit dan lama. Terhadap janin dapat menyebabkan keguguran (abortus), bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan dan BBLR. KESIMPULAN 1. Hasil penelitian tentang Status Gizi Ibu Selama Hamil di Puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo menunjukan bahwa dari 64 Responden terdapat 44 Responden (68,8 %) yang memiliki status Gizi Non KEK (LILA 23,5 cm). 20 responden (31,2 %) yang memiliki status gizi Yang KEK (LILA < 23,5 cm). 2. Hasil penelitian tentang berat badan bayi baru lahir di Puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo menunjukan bahwa dari 64 Responden terdapat 43 responden (67,2 %) melahirkan bayi dengan berat badan lahir bayi 2500 gram, dan 21 responden (32,8 %) melahirkan bayi dengan berat badan lahir bayi < 2500 Gram. 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir di puskesmas tilango kabupaten gorontalo. Adanya hubungan antara kedua variabel ditunjukkan dari Hasil uji

14 statistik dengan menggunakan uji pearson diperoleh nilai P=0.000 atau P<0.05 artinya terdapat hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir. SARAN 1. Bagi masyarakat dapat memberikan informasi khususnya pada ibu hamil tentang pemenuhan gizi yang baik selama hamil, sehingga tidak akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dan bayi yang di lahirkan selamat dan ibu sehat. 2. Bagi Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan penyuluhan Tentang Status Gizi Ibu Hamil pada masyarakat sehingga dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang status gizi, khususnya pemenuhan gizi yang baik selama hamil. 3. Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian sejenis diharapkan dapat meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi baik status gizi ibu hamil atau berat badan bayi baru lahir. Daftar Pustaka Astuti, H.P Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan). Yogyakarta; Rohima Press. Anastasia, 2013.HubunganPengetahuan Dan SikapIbuHamilDengan Status GiziSelamaKehamilan Di PuskesmasBahu Kota Manado.Jurnal penelitian diakses tanggal 13 Februari Asiyah siti, dkk Hubungan status gizi ibu selama hamil dengan berat badan bayi lahir di BPM wilayah kerja puskesmas tiron kecamatan banyakan kediri. Malang; Gema bidan indonesia. Jurnal penelitian diakses tanggal 13 Februari Damanik, Rizka Hubungan Kecukupan Zat Gizi, Kenaikan Berat Badan Dan Status Gizi Ibu Hamil Trimester III dengan berat badan lahir Bayi di puskesmas keliling 1 kecamatan keling kabupaten jepara. http;//eprints.undip.ac.id. diperoleh 7 januari Dinkes Provinsi Gorontalo, Data Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) Seprovinsi Gorontalo. Eddyman Hubungan antara status gizi ibu berdasarkan ukuran lingkar lengan atas (LILA) dengan berat badan lahir bayi di RSUD daya Kota Makasar. Jurnal penelitian diakses tanggal 13 Februari Hayati, Buku Saku Gizi Bayi. Jakarta; EGC. Kristiyanasari, Weni Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta;Nuha Medika. Kementrian Kesehatan RI Indonesia, Panduan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir Berbasis Perlindungan Anak. Jakarta; Kementrian Kesehatan. Marmi, Rahardjo Asuhan Neonatus Bayi, Balita, Dan Anak Prasekolah. Yogyakarta;Pustaka Pelajar. Moehji, S Ilmu Gizi: Pengetahuan Dasar Ilmu Gizi, Jakarta: PT Bhratara Niaga Media.

15 Mulyawan, Handry Gambaran kejadian BBLR pada keluarga Vegetarian 17 kota Di indonesia tahun Digital_ s-5688-gambarankejadian-pendahuluan-1-pdf. Diakses tanggal jam wib. Mulyawati, Siti FaktorPenyebabIbuHamilKurang Energy Kronis Di PuskesmasSambiKecamatanSambiKabupatenBoyolaliTahun 2012.Jurnalpenelitiandiaksestanggal 13 februari Notoatmodjo, Soekidjo Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Nursalam Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Notobroto, Hari Basuki Penggunaan pertambahan berat badan dan ukuran lingkar lengan atas ibu hamil untuk memprediksi berat badan lahir bayi, fakultas kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Putra Sitiatava rizema, Asuhan neonatus bayi dan balita untuk keperawatan dan kebidanan. Yogyakarta; D-medika. Puskesmas Tilango, Data Ibu Hamil Kek (Kurang Energi Kronik) & Data Tentang BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) di Kecamatan Tilango. Prasetyono, Mengenal menu sehat ibu hamil. Yogyakarta; DIVA Press Pudiastuti, Buku Ajar Kebidanan Komunitas Teori Dan Aplikasi Dilengkapi Contoh Askeb. Yogyakarta; Nuha Medika. Proverawati Atika, dan Cahyo Ismawati BBLR Berat Badan Lahir Rendah. Yogyakarta;Nuha medika. Rose, W Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Dian Rakyat. Jakarta. Suharto, Agung HubunganAntaraUkuran LLA, Kenaikan BB SelamaKEhamilan, Dan Kadar HB denganberatbayilahir Di Wilayah KerjaDesaGerihKecamatanGerihKabupatenNgawi.Jurnal penelitian diakses tanggal 13 januari Saimin, Juminten, Manoe, Murah, Hubungan antara berat badan lahir dengan status gizi ibu berdasarkan ukuran lingkar lengan atas, Makassar: Bagian Obsterti dan ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Supariasa, I Dewa Nyoman Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC. Syafrudin, Hamidah Kebidanan Komunitas. Jakarta;EGC. Sukarni, Icemi dan Wahyu P Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Yogyakarta; Nuha Medika Waryana, Gizi reproduksi. Yogyakarta: Pustaka rihama. Yuliyati, Elis. (2011). Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan Pengukuran Lila Dengan Berat Badan Bayi Lahir Di RS Panti Wilasa Citarum Semarang.Jurnal penelitian diakses tanggal 13 januari 2015

BAB I PENDAHULUAN. Menimbang berat badan bayi merupakan salah satu upaya yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Menimbang berat badan bayi merupakan salah satu upaya yang harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menimbang berat badan bayi merupakan salah satu upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan bayi sehingga diketahui normal atau tidaknya pertumbuhannya.

Lebih terperinci

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap BAB Ι PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap wanita, menurut Depkes RI kehamilan merupakan masa kehidupan yang penting. Pada masa ini ibu harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pentingnya peningkatan berat badan yang sesuai dalam masa kehamilan sangat penting untuk mengetahui berat badan janin yang dilahirkan. Peningkatan berat badan

Lebih terperinci

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA Evie Trihartiningsih*, Masdianti Akademi Kebidanan Betang Asi Raya, Jln.Ir.Soekarno No.7 Palangka Raya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi dilahirkan setelah dikandung kurang lebih 40 minggu dalam rahim ibu. Pada waktu lahir bayi mempunyai berat badan sekitar 3 Kg dan panjang badan 50 cm (Pudjiadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berat bayi lahir rendah (BBLR) didefinisikan oleh World Health

BAB I PENDAHULUAN. Berat bayi lahir rendah (BBLR) didefinisikan oleh World Health BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berat bayi lahir rendah (BBLR) didefinisikan oleh World Health Organization (WHO) sebagai berat saat lahir kurang dari 2500 gram. 1 Berdasarkan data dari WHO dan United

Lebih terperinci

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR Afif Maulidiyah & Ardiani Sulistiani Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK Bayi dengan berat lahir rendah atau

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM SUMMARY FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN 2012 Tri Rahyani Turede NIM 841409074 Program Studi Ilmu Keperawatan, Jurusan Keperawatan,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar ABSTRAK Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar Maya Felistine Fanghoy 1, Erfina 2, Sri Syatriani 1 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kehamilan Kehamilan pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan berakhir pada saat permulaan persalinan (Sarwono, 2007). Menurut Sylviati (2008)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di seluruh dunia lebih dari 20 juta setiap tahunnya dilahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR). Di negara berkembang kejadian BBLR 16,5%, 2 kali lebih tinggi dibandingkan

Lebih terperinci

Laila Rahmi Stikes Syedza Saintika Padang ABSTRAK

Laila Rahmi Stikes Syedza Saintika Padang ABSTRAK E A T Volume7, Nomor 1, Juni 2016 Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 7 (1) Jurnal Kesehatan Medika Saintika http://jurnal.syedzasaintika.ac.id GAMBARAN BERAT PLASENTA TERHADAP BERAT LAHIR BAYI Laila

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kabupaten Bonebolango dengan batas-batas sebagai berikut:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kabupaten Bonebolango dengan batas-batas sebagai berikut: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum RS Toto Kabila RS Toto Kabila Kabupaten Bonebolango terletak di desa permata kecamatan tilongkabila memiliki luas tanah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang 17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di negara berkembang termasuk Indonesia dan merupakan penyebab kematian ibu dan anak

Lebih terperinci

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN PENGUKURAN LILA DENGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DI RS PANTI WILASA CITARUM SEMARANG

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN PENGUKURAN LILA DENGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DI RS PANTI WILASA CITARUM SEMARANG HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN PENGUKURAN LILA DENGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DI RS PANTI WILASA CITARUM SEMARANG Elis Yuliyati* ) Wagiyo** ), Purnomo*** ) * ) Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia yakni suatu kondisi dimana jumlah dan ukuran sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat mengganggu kapasitas darah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia harus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan memegang peran sangat penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia harus dilakukan sejak dini,

Lebih terperinci

Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (HB) atau

Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (HB) atau HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2013 Rini Abdullah. Maku, Zuhriana K. Yusuf*, Vik Salamanja** Jurusan Ilmu Keperawatan, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia

BAB 1 PENDAHULUAN. dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu hamil dengan kadar hemoglobin dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia dalam kehamilan disebabkan

Lebih terperinci

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul Rudi Harjanto 1 dan Alfaina Wahyuni 2 1 Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA. Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme, karena itu kebutuhan

BAB II TINJUAN PUSTAKA. Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme, karena itu kebutuhan BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1 KEBUTUHAN GIZI PADA IBU HAMIL Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut

Lebih terperinci

GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU HAMIL DI BPM NENENG MAHFUZAH, S.Si.T.,M.,M.Kes BANJARMASIN

GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU HAMIL DI BPM NENENG MAHFUZAH, S.Si.T.,M.,M.Kes BANJARMASIN GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU HAMIL DI BPM NENENG MAHFUZAH, S.Si.T.,M.,M.Kes BANJARMASIN Ulfa Laila *, Dede Mahdiyah 1, Mahpolah 2 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin 2 Poltekes

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah utama mengenai gizi yang terjadi di Indonesia antara lain yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Masalah utama mengenai gizi yang terjadi di Indonesia antara lain yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah utama mengenai gizi yang terjadi di Indonesia antara lain yaitu Anemia, Kekurangan Energi Protein (KEP), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), dan Kekurangan

Lebih terperinci

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD DR WAHIDIN SUDIROHUSODO KOTA MOJOKERTO

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD DR WAHIDIN SUDIROHUSODO KOTA MOJOKERTO HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD DR WAHIDIN SUDIROHUSODO KOTA MOJOKERTO Indra Yulianti*, Reva Arliyanti Hargiono** Program Studi D3 Kebidanan STIKES

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK AKB di Indonesia sampai saat ini masih tinggi. Penyebab

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN STATUS GIZI IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI BLUD RS KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN STATUS GIZI IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI BLUD RS KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017 GAMBARAN PENGETAHUAN DAN STATUS GIZI IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI BLUD RS KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017 Nur Amalia 1) 2) Akbid Yayasan Pendidikan Konawe Jl. DII Panjaitan No. 217 Kel. Touy Kec.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Kehamilan a. Pengertian Kehamilan merupakan fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan normal

Lebih terperinci

STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN

STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN 2003 Zulhaida Lubis Posted: 7 November 2003 STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN Oleh :Zulhaida Lubis A561030051/GMK e-mail: zulhaida@.telkom.net Pendahuluan Status gizi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah gizi seimbang di Indonesia masih merupakan masalah yang cukup berat. Pada hakikatnya berpangkal pada keadaan ekonomi yang kurang dan terbatasnya pengetahuan

Lebih terperinci

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK Nora Puspita Sari 1. Nuke Devi Indrawati 2. Novita Kumalasari 2 1. Prodi DIII Kebidanan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anemia pada kehamilan merupakan salah satu masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Atik Purwandari, Freike Lumy, Feybe Polak Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado, Jl. R.W. Mongisidi Malalayang II Manado ABSTRAK Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kondisi berbahaya yang sering dialami ibu hamil adalah anemia. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang asupan zat besi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor resiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa prenatal. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya (Francin, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya (Francin, 2005). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ibu hamil memiliki kebutuhan makanan yang berbeda dengan ibu yang tidak hamil, karena ada janin yang tumbuh dirahimnya. Kebutuhan makanan dilihat bukan hanya dalam

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015 KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015 Resa Valentri*, Dessy Hertati, Nobella Kristia Angelina Akademi Kebidanan Betang Asi Raya, Jln.Ir.Soekarno No.7

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) Abstrak

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) Abstrak HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) Adriana Palimbo 1, Syamsul Firdaus 2, Rafiah 1 Program Studi DIV Bidan Pendidik STIKES Sari Mulia Banjarmasin 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 dari laporan Kota/Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 dari laporan Kota/Kabupaten BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dalam derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian

Lebih terperinci

KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG

KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG Puji Pranowowati 1, Yuliaji siswanto 2, Alfan Afandi 3 Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Ngudi Waluyo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat nasional cukup kuat. Hal ini dirumuskan dalam Undang-Undang No.17

BAB I PENDAHULUAN. tingkat nasional cukup kuat. Hal ini dirumuskan dalam Undang-Undang No.17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Landasan kebijakan program pangan dan gizi dalam jangka panjang di tingkat nasional cukup kuat. Hal ini dirumuskan dalam Undang-Undang No.17 tahun 2007 tentang Rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan setiap pasangan suami istri. Dari setiap kehamilan yang diharapkan adalah lahirnya bayi yang sehat

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD) Elvi Nola Gerungan 1, Meildy Pascoal 2, Anita Lontaan 3 1. RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado 2. Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014 HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014 Wachyu Amelia Dosen STIKES Al-Ma arif Baturaja Program Studi DIII Kebidanan Email: amelia.wachyu@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hingga kelahiran dan pertumbuhan bayi selanjutnya. (Depkes RI, 2009)

BAB I PENDAHULUAN. hingga kelahiran dan pertumbuhan bayi selanjutnya. (Depkes RI, 2009) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya kesehatan ibu telah dipersiapkan sebelum dan selama kehamilan bertujuan untuk mendapatkan bayi yang sehat. Gangguan kesehatan yang terjadi selama kehamilan dapat

Lebih terperinci

HUBUNGAN UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) IBU DAN PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR

HUBUNGAN UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) IBU DAN PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR HUBUNGAN UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) IBU DAN PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR ABSTRACT N. Kadek Sri Eka Putri 1, Hastutik 1 Dosen Prodi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Berat Badan Lahir Cukup (BBLC) a. Definisi Berat badan lahir adalah berat badan yang didapat dalam rentang waktu 1 jam setelah lahir (Kosim et al., 2014). BBLC

Lebih terperinci

BAB I. sel darah normal pada kehamilan. (Varney,2007,p.623) sampai 89% dengan menetapkan kadar Hb 11gr% sebagai dasarnya.

BAB I. sel darah normal pada kehamilan. (Varney,2007,p.623) sampai 89% dengan menetapkan kadar Hb 11gr% sebagai dasarnya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia didefinisikan sebagai penurunan jumlah sel darah merah atau penurunan konsentrasi hemoglobin di dalam sirkulasi darah. Perubahan fisiologis alami yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang bersangkutan. Hemoglobin merupakan protein berpigmen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsepsi, fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Selama masa kehamilan, gizi ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. konsepsi, fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Selama masa kehamilan, gizi ibu dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diawali dari proses konsepsi, fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Selama masa kehamilan, gizi ibu dan calon bayi

Lebih terperinci

HUBUNGAN PARITAS IBU BERSALIN DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI RSUD PARE KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015

HUBUNGAN PARITAS IBU BERSALIN DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI RSUD PARE KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 HUBUNGAN PARITAS IBU BERSALIN DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI RSUD PARE KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 Ita Eko Suparni 1, Siti Asiyah 2, Helga Yuliana Putri 3 1. STIKES Karya Husada Kediri Email :ita.sekar@gmail.com

Lebih terperinci

30 Media Bina Ilmiah ISSN No

30 Media Bina Ilmiah ISSN No 30 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 HUBUNGAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN DAN UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS IBU SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG KARANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu dilakukan penanganan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan. Untuk mengatasi masalah gizi diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merokok adalah suatu kebiasaan yang sudah umum dan meluas di masyarakat, dan pada faktanya kebiasaan merokok susah untuk dihilangkan. Merokok telah menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan di suatu negara. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih sangat tinggi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun BAB 1 PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun 2005-2025 kesehatan masyarakat merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai untuk mewujudkan bangsa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam porsi yang dimakan tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat gizi yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam porsi yang dimakan tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat gizi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Status gizi merupakan ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk ibu hamil. Gizi ibu hamil merupakan nutrisi yang diperlukan dalam jumlah yang banyak untuk

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BBLR PERIODE JANUARI SAMPAI DESEMBER 2012 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN TAHUN 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BBLR PERIODE JANUARI SAMPAI DESEMBER 2012 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN TAHUN 2012 ,Jurnal Karya Tulis Ilmiah FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA PERIODE JANUARI SAMPAI DESEMBER 2012 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN TAHUN 2012 Nurfi Laila Mahasiswi Pada STIKes U Budiyah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) masih merupakan masalah di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) masih merupakan masalah di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) masih merupakan masalah di bidang kesehatan terutama kesehatan perinatal. BBLR terdiri atas BBLR kurang bulan dan BBLR cukup bulan/lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara (Saifuddin 2009, h.7).

BAB I PENDAHULUAN. keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara (Saifuddin 2009, h.7). BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Kematian ibu pada umumnya dipakai untuk menilai baik buruknya keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara (Saifuddin 2009, h.7). Kematan ibu adalah kematian seorang

Lebih terperinci

FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR

FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR Ana Wigunantiningsih¹, Luluk Nur Fakhidah² 1 Dosen Prodi D3 Kebidanan STIKes Mitra Husada Karanganyar, Email: wigunaana@gmail.com

Lebih terperinci

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL PADA KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD WONOSARI TAHUN 2014

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL PADA KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD WONOSARI TAHUN 2014 142 Media Ilmu Kesehatan Vol. 4, No. 3, Desember 2015 GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL PADA KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD WONOSARI TAHUN 2014 1 Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Choirul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai tolak ukur keberhasilan kesehatan ibu maka salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai tolak ukur keberhasilan kesehatan ibu maka salah satu indikator 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tergolong tinggi. Sebagai tolak ukur keberhasilan kesehatan ibu maka salah satu indikator terpenting untuk menilai kualitas

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb) KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN KEJADIAN KEK (KEKURANGAN ENERGI KRONIK) PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI PUSKESMAS PAMOTAN KABUPATEN REMBANG TAHUN 2011 Karya Tulis Ilmiah ini diajukan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN An Nadaa, Vol 1 No.2, Desember 2014, hal 72-76 ISSN 2442-4986 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN The Associated

Lebih terperinci

BUDAYA PANTANG MAKAN, STATUS EKONOMI, DAN PENGETAHUAN ZAT GIZI IBU HAMIL PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN STATUS GIZI. Abstrak

BUDAYA PANTANG MAKAN, STATUS EKONOMI, DAN PENGETAHUAN ZAT GIZI IBU HAMIL PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN STATUS GIZI. Abstrak BUDAYA PANTANG MAKAN, STATUS EKONOMI, DAN PENGETAHUAN ZAT GIZI IBU HAMIL PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN STATUS GIZI Aisyah Susanti 1, Rusnoto 2, Nor Asiyah 3 Abstrak Kurang energi kronik merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Bayi sehat adalah modal utama dalam mewujudkan manusia berkualitas. Keadaan ibu sebelum dan saat hamil akan menentukan berat bayi yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT SOEDARSO PONTIANAK ABSTRAK

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT SOEDARSO PONTIANAK ABSTRAK ORIGINAL RESEARCH HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT SOEDARSO PONTIANAK Ns. Yenni Lukita, S.Kep 1, Suhardi 2 1 Dosen STIK Muhammadiyah Pontianak 2 Mahasiswa STIK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia

BAB 1 PENDAHULUAN. kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu penentu kualitas sumberdaya manusia adalah gizi yang seimbang. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan,

Lebih terperinci

93 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

93 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN IBU HAMIL DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR Sri Hernawati Sirait (Prodi Kebidanan Pematangsiantar Poltekkes Kemenkes RI Medan) Lenny Nainggolan (Prodi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memfokuskan percepatan pencapaian target MDGs (Millenium

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memfokuskan percepatan pencapaian target MDGs (Millenium BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka memfokuskan percepatan pencapaian target MDGs (Millenium Developmet Goals) ke 5 yaitu Meningkatkan Kesehatan Ibu, diperlukan upaya-upaya yang efektif dan

Lebih terperinci

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I Endang Wahyuningsih 1), Anna Uswatun Q 2) ABSTRAK Angka kejadian anemia pada wanita

Lebih terperinci

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO.

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO. STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO Ika Suhartanti *) ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL BERDASARKAN UMUR, PARITAS DAN PENDIDIKAN DI BPS ENNY JUNIATI SURABAYA

KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL BERDASARKAN UMUR, PARITAS DAN PENDIDIKAN DI BPS ENNY JUNIATI SURABAYA KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL BERDASARKAN UMUR, PARITAS DAN PENDIDIKAN DI BPS ENNY JUNIATI SURABAYA Hermina Humune* *Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh Pakis Baru II no.110 Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Millenium Development Goals (MDGs) merupakan sasaran pembangunan milenium yang telah disepakati oleh 189 negara yang tergabung dalam PBB pada tahun 2000. Konsep pembangunan

Lebih terperinci

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA Ita Rahmawati 1, Asmawahyunita 2, Devi Rosita 3 INTISARI AKB di Indonesia tahun 2007 sejumlah 34 per 1000 kelahiran

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Laela Yusriana 1610104358 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KURANG ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR TAHUN 2015

KARAKTERISTIK UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KURANG ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR TAHUN 2015 KARAKTERISTIK UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KURANG ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR TAHUN 2015 Umi Wachidah*, Syamsul Arifin 1, Nurul Hidayah 2 1 Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

Lebih terperinci

21 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

21 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN STATUS GIZI IBU BERDASARKAN UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS DENGAN JENIS BBLR Eny Pemilu Kusparlina (Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun) ABSTRAK Pendahuluan: Kejadian BBLR disebabkan

Lebih terperinci

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL TRIMESTER I

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL TRIMESTER I GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL TRIMESTER I 1 2 3 Ririh Setia Mulyana, Hesty Widyasih, Yuliasti Eka Purnamaningrum 1 Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jalan Mangkuyudan MJ III/30 Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kontribusi penting dalam Millenium Development Goals (MDGs)

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kontribusi penting dalam Millenium Development Goals (MDGs) 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penurunan kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu kontribusi penting dalam Millenium Development Goals (MDGs) untuk menurunkan kematian anak.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asupan Gizi Ibu Hamil 1. Kebutuhan Gizi Gizi adalah suatu proses penggunaan makanan yang dikonsumsi secara normal oleh suatu organisme melalui proses digesti, absorbsi, transportasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang menerangkan derajat kesehatan didalam suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang menerangkan derajat kesehatan didalam suatu negara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator status kesehatan yang menerangkan derajat kesehatan didalam suatu negara. Berdasarkan data statistik Survey Demografi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTERI TENTANG ANEMIA DEFISIENSI BESI DI SMA NEGERI 15 MEDAN

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTERI TENTANG ANEMIA DEFISIENSI BESI DI SMA NEGERI 15 MEDAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTERI TENTANG ANEMIA DEFISIENSI BESI DI SMA NEGERI 15 MEDAN Sophie Devita Sihotang*, Nunung Febriany** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan **Dosen Departemen Keperawatan Dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan suami istri. Setiap pasangan menginginkan kehamilan berlangsung dengan baik, bayi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals (MDGs) yaitu menurunkan AKI hingga 3/4

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG URANGAN ENERGI KRONIK () DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG Shinta Ika Sandhi 1, Asmanah 2 Akademi Kebidanan Uniska Kendal Email: shinta86harnuddin82@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan. Indikator-indikator tersebut pada umumnya tercermin dalam kondisi angka

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 217 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Aribul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sering ditemukan dan merupakan masalah gizi utama di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sering ditemukan dan merupakan masalah gizi utama di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu penyakit gangguan gizi yang masih sering ditemukan dan merupakan masalah gizi utama di Indonesia (Rasmaliah,2004). Anemia dapat didefinisikan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSU RA KARTINI JEPARA. Gunawan, Anik Sholikah, Aunur Rofiq INTISARI

KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSU RA KARTINI JEPARA. Gunawan, Anik Sholikah, Aunur Rofiq INTISARI KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSU RA KARTINI JEPARA Gunawan, Anik Sholikah, Aunur Rofiq INTISARI BBLR merupakan salah satu indikator Kesehatan ibu dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena tanpa kesehatan yang optimal manusia tidak dapat melakukan semua aktifitas kesehariannnya dengan sempurna.perilaku

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. cadangan besi kosong yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan

BAB 1 PENDAHULUAN. cadangan besi kosong yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Salah satu masalah gizi wanita yang berkaitan dengan Angka Kematian Ibu (AKI) adalah anemia defisiensi besi. Anemia defisiensi besi adalah anemia yang timbul akibat

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGGI BADAN DAN NUTRISI IBU HAMIL DENGAN RESIKO TERJADINYA KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL TM I DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUREN

HUBUNGAN TINGGI BADAN DAN NUTRISI IBU HAMIL DENGAN RESIKO TERJADINYA KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL TM I DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUREN HUBUNGAN TINGGI BADAN DAN NUTRISI IBU HAMIL DENGAN RESIKO TERJADINYA KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL TM I DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUREN Vivin Yuni Astutik, Ika Winarningrum Program Studi Diploma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Di negara miskin, sekitar 25-50% kematian wanita usia subur disebabkan hal

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014 HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014 Laurensia Yunita 1, Faizah Wardhina 2, Husnun Fadillah 3 1 AKBID Sari

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun oleh: EMAH KUDYANI J

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun oleh: EMAH KUDYANI J HUBUNGAN ANTARA KENAIKAN BERAT BADAN IBU HAMIL DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK SUKOHARJO, KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia merupakan masalah yang masih terjadi pada wanita khusunya ibu hamil. Prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia adalah 41,8%. Kejadian anemia diseluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal masa sebelum menjelang persalinan.

Lebih terperinci