BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. 3.1 Latar Belakang Persusi (Persatuan Sulih Suara Indonesia)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. 3.1 Latar Belakang Persusi (Persatuan Sulih Suara Indonesia)"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Latar Belakang Persusi (Persatuan Sulih Suara Indonesia) Sejarah Organisasi Di Indonesia, sulih suara bukan hal yang baru. Banyak film layar lebar Indonesia yang pengisian dialognya dilakukan di dalam studio dan banyak suara bintang film tersebut diisi bukan oleh aktornya sendiri. Usia penyulihsuaraan program asing di televisi sudah dimulai pada tahun 90an. Film Escrava Issaura, yang disulihsuarakan oleh orang-orang Indonesia yang bekerja dan tinggal di Malaysia, adalah yang pertama dan ditayangkan oleh TVRI. Pada 30 April 1996, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Prof. Dr. Ing Wardiman Djojonegoro, menggunakan kata alih suara untuk menyebut proses pengalihan suara bahasa film asing ke bahasa Indonesia. Namun dalam "Seminar Sehari Meningkatkan Mutu Sulih Suara" di Pusat Bahasa pada tanggal 24 Juni 1996, disepakatilah penggunaan kata "Sulih Suara" untuk menyebut proses pengalihsuaraan bahasa film asing ke bahasa Indonesia. Didasari oleh kesadaran akan pentingnya sebuah wadah untuk menyamakan visi dan misi penyulihsuaraan di Indonesia, dibentuklah sebuah organisasi yang bernama Persatuan Sulih Suara Indonesia atau disingkat Persusi. 24

2 25 Ide membentuk sebuah wadah bagi penyulih suara mulai muncul secara terbuka dalam seminar sehari meningkatkan mutu sulih suara di Pusat Bahasa, tanggal 24 Juni Di pengunjung tahun 2000, ide ini kembali mencuat dan mulai didiskusikan secara lebih intens. Akhirnya diadakanlah sebuah musyawarah besar di Auditorium Pusat Latihan dan Pendidikan Koperasi, jalan Gatot Subroto, tanggal 21 Juli 2001, guna mengukuhkan berdirinya Persusi. Sampai saat ini Persusi telah berjalan dalam dua periode kepengurusan. Pada kepengurusan pertama ( ), organisasi ini diketuai oleh saudara Billy Burhan. Karena satu dan lain hal, kepengurusan peridoe pertama di perpanjang sampai terselenggaranya pemilihan ketua berikut. Akhirnya pada bulan Juli - Agustus 2005 diselenggarakan pemilihan ketua baru, yang menghasilkan saudara Agus Cholid Mahesa sebagai ketua terpilih. Ketua berikut struktur kepengurusan Persusi , dikukuhkan di hadapan anggota pada tanggal 17 September 2005 di Ruang Serba Guna Villa Hosana, Cipanas Struktur Organisasi Persusi. Tiap personal yang terlibat dalam proses sulih suara dapat menjadi anggota

3 26 Di awal berdirinya Persusi memiliki anggota 275 orang yang berasal dari berbagai komunitas studio sulih suara. Saat ini, berdasarkan registrasi pada saat pemilihan ketua periode kedua, jumlah anggota Persusi berjumlah 200 orang. Semua yang berhubungan tentang keanggotaan Persusi diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Persusi. Susunan Kepengurusan Persusi Ketua : Agus Cholid Mahesa Wakil Ketua : Ellias Gibel Sekretaris : Koordinator : Aviv Subhant Budi Majmu Julius Senogari Bayu Kristanti Puspitasari Anggradewi Misi Organisasi Persusi mempunyai misi untuk mensejahterakan para pengisi suara di Indonesia, meningkatkan kualitas sulih suara di Indonesia, serta meningkatkan kecintaan terhadap bahasa Indonesia.

4 Visi Organisasi Dalam forum pertemuan antara redaktur media masa cetak dan elektronik, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di era Presiden Soeharto, Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro mengemukaan alasan mengapa Persusi harus dibentuk : 1. Proses sulih suara dapat melipatkan bidang penggunaan berbagai ragam bahasa Indonesia 2. Sulih suara mampu memancar luaskan kata dan ungkapan baru yang sbeelumnya tidak atau kurang dikenal masyarakat pengguna bahasa 3. Sulih suara akan mendudukkan bahasa Indonesia sejajar dengan bahasa lain di dunia 4. Secara ekonomis kegiatan sulih suara membuka lapangan kerja baru 5. Sulih Suara juga akan memacu kegiatan usaha penerjemahan yang akhir-akhir ini dirasakan kurang berkembang 6. Sulih suara akan membuka cakrawala budaya orang Indonesia dan turut mencerdaskan kehidupan karena dengan sulih suara dapat menjangkau orang-orang yang kurang pandai membaca teks. 7. Mensejahterakan para pengisi suara di Indonesia 8. Meningkatkan kualitas sulih suara di Indonesia 9. Kesemua visi tersebut akan dilindungi oleh suatu badan resmi yang bernama Persusi

5 Tugas dan Tanggung Jawab Ketua 1. Mengkoordinir seluruh anggota termasuk kepengurusan 2. Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan Persusi 3. Memimpin rapat Wakil Ketua 1. Menggantikan tugas ketua disaat ketua berhalangan hadir atau ditunjuk oleh ketua Sekretaris Dunia Nyata : 1. Mengurus pembukuan daftar anggota 2. Mengurus surat-surat Persusi 3. Mendata anggota dengan baik Dunia Maya : 1. Memelihara situs resmi Persusi ( ) 2. Memelihara Mailing List Dubbing_Indo@yahoogroups.com 3. Memperluas pengetahuan orang awam tentang Persusi melalui dunia internet.

6 Lokasi Organisasi Komplek Nakertrans Jl Empang Tiga Dalam no 12 A Pejaten Timur Pasar Minggu Jakarta Telp. (021) Analisis Perancangan Software Perancangan Perangkat Lunak Perangkat lunak adalah (1) Perintah (program komputer) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan. (2) Struktur data yang memungkinkan program memanipulasi informasi secara proporsional, dan (3) Dokumen yang menggambarkan operasi dan kegunaan program. (Pressman, 2005, p36). Menurut Sommerville (2001, p6), perancangan perangkat lunak adalah disiplin perancangan yang berhubungan dengan semua aspek dari produksi perangkat lunak dari tahap awal spesifikasi sistem sampai dengan pemeliharaan setelah sistem dalam tahap berjalan.

7 Daur Hidup Perangkat Lunak Salah satu model perancangan perangkat lunak adalah dengan menggunakan model air terjun (waterfall model). Menurut Sommerville (2001, p45), tahap-tahap utama dalam model air terjun yang menggambarkan aktivitas dasar pengembangan perangkat lunak adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Daur Hidup Perangkat Lunak Sumber : Wikipedia

8 31 a. Analisis dan Penentuan Kebutuhan (Requirements) Tugas, kendala dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan Persusi. Kemudian ditentukan cara yang dapat dipahami, baik oleh Persusi maupun penulis. Dalam hal ini menggunakan bahasa pemrograman Delphi dan perhitungan yang akan tampil secara perlahan agar Persusi bisa mengerti alur perhitungan. b. Desain Sistem dan Perangkat Lunak (Design). Proses desain sistem terbagi dalam kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak. hal ini menentukan arsitektur perangkat lunak secara keseluruhan. Desain perangkat lunak mewakili fungsi sistem perangkat lunak dalam suatu bentuk yang dapat ditransformasikan ke dalam satu atau lebih program yang dapat dieksekusi. Penulis membuat sebuah desain program menggunakan delphi dan membuat flowchart jalannya program. Setelah desain terbentuk, penulis menyerahkannya kepada Persusi untuk diteliti kembali. c. Implementasi dan Pengujian Unit (Implementation). Dalam tahap ini, desain perangkat lunak direalisasikan dalam suatu himpunan program atau unit-unit program. Desain yang sudah disetujui oleh Persusi, diwujudkan menjadi program nyata dalam langkah ini. Pengujian unit mencakup kegiatan verifikasi terhadap suatu unit sehingga memenuhi syarat spesifikasinya.

9 32 d. Integrasi dan Pengujian Sistem (Verivication). Unit program secara individual diintegrasikan dan diuji sebagai satu sistem yang lengkap untuk memastikan bahwa kebutuhan perangkat lunak telah terpenuhi. Setelah pengujian, sistem perangkat lunak disampaikan kepada pengguna. Program yang sudah jadi ditunjukan kepada Persusi untuk diteliti lebih lanjut apakah program yang dimaksud sudah sesuai dengan yang diharapkan. Sebelum itu dilakukan, penulis sudah melakukan uji program terlebih dahulu dengan memasukkan data yang ada. e. Pengoperasian dan pemeliharaan (Maintenance). Secara normal, walaupun tidak selalu diperlukan, tahap ini merupakan bagian siklus hidup yang terpanjang. Sistem telah terpasang dan sedang dalam penggunaan. Pemeliharaan mencakup perbaikan kesalahan yang tidak ditemukan dalam tahap-tahap sebelumnya, meningkatkan implementasi unit-unit sistem dan mempertinggi pelayanan sistem yang disebabkan oleh ditemukannya kebutuhan baru. Sampai saat ini, penulis sudah menyerahkan program itu kepada Persusi agar digunakan. Dan jika menemukan masalah, Persusi diharapkan segera memberikan datanya secara terperinci Sistem Berjalan Sampai pada saat ini, Persusi masih mencari cara bagaimana agar dapat menguji sebuah kualitas sulih suara dalam studio sulih suara yang ada di Indonesia.

10 33 Maka pada rapat yang terjadi pada bulan September 2005 diputuskan bahwa setiap pengurus Persusi akan berusaha mencari cara untuk menemukan cara untuk mengetahui kualitas sulih suara dari studio dubing tersebut. Beberapa cara yang ditempuh adalah 1. Survey terhadap pemirsa televisi 2. Mendatangi studio sulih suara dan menilai secara langsung hasil sulih suara mereka Analisis Pemecahan Masalah Berdasarkan hasil analisis sistem berjalan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dibuatlah suatu rancangan sistem baru yang akan mendukung proses menilai sulih suara yang dilakukan terhadap studio-studio sulih suara. Karena dinilai penilaian secara subjektif tidak efektif, maka penulis menyarankan untuk membuat sebuah software yang dapat menilai tingkat sinkronisasi sebuah hasil sulih suara. Diharapkan software ini dapat lebih cepat dan akurat dalam mengambil sample suara sulih suara dan menilai apakah hasilnya tersinkronisasi dengan baik dengan suara aslinya. 3.3 Perancangan Sistem Untuk memenuhi dan membantu usaha Persusi khususnya dalam bidang peningkatan kualitas sulih suara di Indonesia, maka penulis menyarankan untuk membuat sebuah software yang dapat menilai tingkat sinkronisasi sebuah hasil sulih suara.

11 34 Untuk merancang model sistem yang akan diusulkan tersebut, diperlukan input berupa: 1. Dua macam suara. Yakni suara asli dan suara yang sudah disulihsuarakan 2. Nilai amplitudo, frekuensi, waktu, dan panjang suara dalam meter. Setelah input tersebut diperoleh, maka dilakukan perancangan terhadap model sistem, yang selanjutnya akan diproses dan menghasilkan output berupa: 1. Nilai sintetis suara asli dan suara dubbing. 2. Hasil analisis dari model sistem berupa selisih nilai dari sintetis suara asli dan suara dubbing yang akan menentukan baik tidaknya hasil sulih suara yang dilakukan Perancangan Software Perancangan software yang akan dibuat oleh penulis terbagi atas tiga tahapan. Berikut adalah penjelasan dari perubahan-perubahan yang dilakukan pada ketiga proses tersebut: 1. Proses pendekteksian nilai-nilai yang terdapat dalam suara (frekuensi, amplitudo, panjang suara) akan dilakukan oleh software matlab atau jika tidak bisa akan dikerjakan oleh software yang sudah tersedia di seluruh studio sulih suara Indonesia (nama program tergantung studio yang akan diteliti). Nilai yang dihasilkan akan diinput secara manual ke dalam program Delphi yang telah dibuat oleh penulis 2. Pada proses perhitungan, penulis akan menggunakan program Delphi untuk mencari nilai-nilai yang berhubungan dengan persamaan PSOLA.

12 35 3. Pada proses pengambilan keputusan, penulis akan meneliti range nilai yang dapat ditolerir untuk sebuah nilai kesingkronan Perancangan Layar Menu Utama Dalam layar ini, user akan memasukkan semua data tentang suara asli dan akan memprosesnya sampai menemukan nilai X sintetis awal. INPUTAN Frekuensi Asli Frekuensi Dubbing X (Panjang Gel) Waktu Amplitudo Lamda n k Tetta M h Pitch Asli Pitch Dubbing X(t) Frekuensi Asli Contoh Asli Contoh Dubbing ASLI DUBBING Frekuensi Dubbing x (q) X S X sintetis Awal X sintetis Dubbing Selisih Kesimpulan Gambar 3.2 Layar Menu Utama

13 Perancangan Layar Menu Dubbing Dalam layer ini, user akan memasukkan semua data tentang suara dubbing dan akan memprosesnya sampai menemukan nilai X sintetis akhir. Layar ini juga akan menampilkan nilai selisih sintetis dan kesimpulan apakah suara dubbing sudah tersingkronisasi dengan baik atau belum. INPUTAN DUBBING Frekuensi Asli Frekuensi Dubbing X (Panjang Gel) Waktu Amplitudo Lamda n k Tetta M h Pitch Asli Pitch Dubbing X(t) Frekuensi Asli Contoh Asli Contoh Dubbing ASLI DUBBING Frekuensi Dubbing x (q) X S X sintetis Awal X sintetis Dubbing Selisih Kesimpulan Gambar 3.3 Layar Menu Dubbing

14 Perancangan Flowchart MULAI Tampilkan Intro Masukkan Data Secara manual? TIDAK Masukkan Data Dengan menekan tombol Contoh Asli YA Masukkan Data secara Manual Tekan tombol ASLI Tampilkan semua nilai sampai nilai Sintetis Awal Masukkan Data Dubbing Secara manual? TIDAK Masukkan Data Dengan menekan tombol Contoh Dubbing YA Masukkan Data secara Manual

15 Diagram 3.1 Flowchart 38

16 Perancangan Spesifikasi Proses Modul Suara Asli Tampilkan Layar Pembuka Tekan tombol NEXT Menunggu user menekan tombol Contoh Asli Or Menunggu user memasukkan nilai inputan Menunggu user menekan tombol ASLI Proses perhitungan Sintetis suara Asli begin Set Textfield = BLANK Label3.Caption := 'INPUTAN ; Panggil fungsi hitungk(); Panggil fungsi hitungtetta(); Panggil fungsi hitungm(); Panggil fungsi hitungh(); Panggil fungsi Xt Panggil fungsi XQ Panggil fungsi Sasli Panggil fungsi XfinalA End Akhir Modul

17 40 Modul Suara Asli Menunggu user menekan tombol Contoh Dubbing Or Menunggu user memasukkan nilai inputan Menunggu user menekan tombol ASLI Proses perhitungan Sintetis suara Asli begin Set Textfield = BLANK Label3.Caption := 'INPUTAN ; Panggil fungsi hitungk(); Panggil fungsi hitungtetta(); Panggil fungsi hitungm(); Panggil fungsi hitungh(); Panggil fungsi Xt Panggil fungsi XQ Panggil fungsi Sasli Panggil fungsi XfinalA End Akhir Modul

18 41 Modul Kesimpulan begin Ambil Nilai Sintetis IF Sintetis <3000 dan Sintetis > THEN Nilai kesimpulan =SINKRON' END IF ELSE Nilai kesimpulan = TIDAK SINKRON' end END Akhir Modul

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Teknik informatika - Matematika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Teknik informatika - Matematika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik informatika - Matematika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 SKRIPSI PROGRAM GANDA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Bayu Kristanti 0600654975

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Perancangan Program 3.1.1 Perancangan Perangkat Lunak Perangkat lunak atau piranti lunak adalah: 1. Program komputer yang berfungsi sebagai sarana interaksi antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejak awal 90-an, dunia sulih suara telah menjadi bagian tak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejak awal 90-an, dunia sulih suara telah menjadi bagian tak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak awal 90-an, dunia sulih suara telah menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia perfilman Indonesia, terutama untuk film-film berbahasa asing. Namun seiring

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pembuatan Rancang Bangun Aplikasi Perencanaan Stok Barang dengan Menggunakan Teori Trafik dari tahap awal perancangan sampai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenyam pendidikan. Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, perlu. dikelola dengan baik adalah masalah keuangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenyam pendidikan. Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, perlu. dikelola dengan baik adalah masalah keuangan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini pendidikan dianggap sebagai suatu investasi yang paling berharga dalam peningkatan sumber daya manusia untuk pembangunan suatu bangsa. Seringkali kebesaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi Bina Sejahtera Paguyuban Keluarga Bogem terletak di Kelurahan Kebonjayanti Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung yang beralamat di Jl. Kebonjayanti No. 39 Kota

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM Latar belakang terbentuknya perusahaan IBM ini dikarenakan melihat

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM Latar belakang terbentuknya perusahaan IBM ini dikarenakan melihat 26 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Latar Belakang Perusahaan IBM 3.1.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan IBM (Indonesia Bisnis Mandiri) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang trading (perdagangan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Game adalah sebuah permainan video berbasis komputer yang digunakan sebagai alat hiburan sehari-hari yang dapat dimainkan secara individu atau dalam sebuah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Teknik informatika - Matematika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Teknik informatika - Matematika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik informatika - Matematika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2006/2007 SKRIPSI PROGRAM GANDA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Lulita L Kadarusman 0600656431

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT WARD DESIGN adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultan dan bangun. Perusahaan ini didirikan pada 2007 dengan visi menjadi perusahaan jasa konsultan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan dengan tulis tangan belum komputerisasi, sehingga kurang

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan dengan tulis tangan belum komputerisasi, sehingga kurang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pengolahan data nilai di SMK Negeri 1 Badegan masih dilakukan dengan tulis tangan belum komputerisasi, sehingga kurang mampu dalam memberikan informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya peradaban saat ini membuat kebudayaan asing mudah masuk hal ini berdampak kepada berkurangnya kepedulian remaja terhadap sejarah,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Masalah Gunung berapi adalah salah satu bentuk timbulan di muka bumi yang pada umumnya berupa sebuah kerucut raksasa, kerucut terpancung, kubah, ataupun bukit yang

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan anggaran adalah suatu proses utama dalam proyek konstruksi untuk menjawab berapa besar dana yang harus disediakan untuk sebuah proyek bangunan elektrikal.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisa merupakan bidang yang menarik, melibatkan studi interaksi antar manusia, kelompok-kelompok orang, komputer dan organisasi. Yang digunakan dalam penelitian ini cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan 42 BAB III METODE PENELITIAN 1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung, Linux Lampung dan Jl. Griya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan teknologi dewasa ini mempengaruhi pada proses pertukaran informasi menjadi mudah dan bebas. Kemajuan yang cukup besar di bidang komputer dan dunia internet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era kemajuan teknologi seperti sekarang ini, manusia dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era kemajuan teknologi seperti sekarang ini, manusia dapat melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era kemajuan teknologi seperti sekarang ini, manusia dapat melakukan pertukaran informasi dengan cepat walaupun masing-masing berada di tempat yang berbeda. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses belajar setiap individu memiliki cara sendiri. Kemajuan teknologi saat ini banyak mendukung berbagai aspek kebutuhan salah satunya dalam memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. waktu yang diperlukan. Pengukuran waktu yang diperlukan dalam mengeksekusi suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI. waktu yang diperlukan. Pengukuran waktu yang diperlukan dalam mengeksekusi suatu BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Permasalahan NP-Hard dan NP-Complete Salah satu ukuran biaya dalam pengeksekusian sebuah algoritma adalah lamanya waktu yang diperlukan. Pengukuran waktu yang diperlukan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan Lembaga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian Republik Indonesia yang dikoordinasikan oleh Kementerian Negara Riset

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Jombang merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Jombang merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Jombang merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di bagian tengah Provinsi Jawa Timur dengan luas wilayah sebesar 1.159,50 km². Penggunaan lahan di Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang paling populer di dunia dan telah diterapkan menjadi bahasa resmi di beberapa negara dan organisasi internasional. Tercatat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun data

BAB I PENDAHULUAN. hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun data BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, teknologi informasi sangat banyak membantu seperti dalam hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, buku terbukti berguna sebagai salah satu sarana pendidikan dan komunikasi. Dalam kaitan inilah perpustakaan dan pelayanan perpustakaan harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mempermudah pelaksanaan penelitian. Tahap-tahap penelitian dalam

BAB III METODE PENELITIAN. mempermudah pelaksanaan penelitian. Tahap-tahap penelitian dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengatur dan mempermudah pelaksanaan penelitian. Tahap-tahap penelitian dalam pengembangan aplikasi penyederhanaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan aplikasi berbasis web sangat maju dan pesat penggunaannya dimana saat ini digunakan untuk mengelola data dan sistem secara baik. Pada era ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Kecil dan Menengah atau sering disebut UKM adalah sebuah istilah yang mengacu kepada jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih mencapai Rp 200.000.000 tidak

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Profil Himpunan Sistem Informasi Himpunan Sistem Informasi atau yang disebut Himsisfo merupakan organisasi kemahasiswaan jurusan Sistem Informasi di Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ujian Nasional (UN) adalah sistem evaluasi mutu tingkat pendidikan, mengacu pada peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 77 tahun 2008 tanggal 5 Desember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan, pakaian,

BAB I PENDAHULUAN. terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan, pakaian, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Kamus Bahasa Indonesia kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan, pakaian, tempat berlindung dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam bidang komputer khususnya teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat cepat. Banyak pekerjaan manusia, baik yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Masalah Terdapat dua kriteria permasalahan umum pada busway, yaitu faktor kriteria kenyamanan penumpang dan keekonomisan bus. Kriteria kenyamanan penumpang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Penelitian bertujuan untuk merancang sebuah sistem yang dapat melakukan penyisipan sebuah pesan rahasia kedalam media citra digital dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis properti yang maju pesat khususnya di Pulau Jawa seperti saat ini, menuntut pemborong bangunan dan konsumen bisnis properti untuk dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam komunikasi tersebut baik yang berisi informasi maupun pemberitahuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam komunikasi tersebut baik yang berisi informasi maupun pemberitahuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kampus dan Mahasiswa adalah dua element yang saling terikat dimana ada kampus disana pun harus ada mahasiswa sebagai pelengkap elementnya. Antara mahasiswa dan kampus

Lebih terperinci

Bab 3. Metodologi Perancangan

Bab 3. Metodologi Perancangan Bab 3 Metodologi Perancangan 3.1 Metode Pengembangan Aplikasi Metode yang digunakan untuk pengembangan aplikasi pembelajaran ini adalah metode Prototype. Proses dari metode Prototype ditunjukan pada Gambar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam era globalisasi dan teknologi dewasa ini, penggunaan komputer sebagai salah satu alat teknologi informasi sangat dibutuhkan keberadaannya hampir disetiap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Eva Kuracha merupakan salah satu perusahaan kontraktor di Jakarta yang bergerak di bidang Instalasi jaringan pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN). Dalam menjalankan

Lebih terperinci

tingkat kecepatan akses data (laporan) menjadi terlambat jika sewaktu-waktu menghubungkan kualitas informasi dan kinerja suatu instansi.

tingkat kecepatan akses data (laporan) menjadi terlambat jika sewaktu-waktu menghubungkan kualitas informasi dan kinerja suatu instansi. 2 konvensional dengan mencatat transaksi penerimaan dan pengendalian penggunaan blangko pada buku penerimaan dan buku penggunaan, kemudian direkap secara manual pada buku rekap blangko. Mulai dari blangko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin majunya teknologi pada masa sekarang ini, kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin majunya teknologi pada masa sekarang ini, kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin majunya teknologi pada masa sekarang ini, kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat sangat diperlukan di segala bidang baik itu dunia pendidikan,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Identifikasi Masalah 3 dimensi atau biasa disingkat 3D atau disebut ruang, adalah bentuk dari benda yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi. Istilah ini biasanya digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-perubahan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat sekarang ini, membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-perubahan yang terjadi akibat kemajuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memiliki BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memiliki dampak yang sangat besar terhadap sistem pengelolaan dokumen dan informasi. Teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak diaplikasikan dalam bentuk website karena dapat diakses diseluruh dunia tanpa

BAB I PENDAHULUAN. banyak diaplikasikan dalam bentuk website karena dapat diakses diseluruh dunia tanpa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dewasa ini dimanfaatkan untuk memudahkan semua instansi baik pemerintah maupun swasta, baik perusahaan maupun dunia pendidikan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM E-DOCUMENT ADMINISTRASI LOGBOOK PENELITIAN PADA UNIT LAYANAN DI BANDAR LAMPUNG

PERANCANGAN SISTEM E-DOCUMENT ADMINISTRASI LOGBOOK PENELITIAN PADA UNIT LAYANAN DI BANDAR LAMPUNG PERANCANGAN SISTEM E-DOCUMENT ADMINISTRASI LOGBOOK PENELITIAN PADA UNIT LAYANAN DI BANDAR LAMPUNG Ochi Marshella Febriani* 1, Tri Wahyuni 2 1,2 Informatika business Darmajaya : Jl. ZA Pagar Alam No 93,

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Pasal 28 Anggaran Dasar Badan Perfilman Indonesia, merupakan rincian atas hal-hal yang telah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Aplikasi Monitoring dan Evaluasi Kinerja Divisi Kapal Niaga

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Aplikasi Monitoring dan Evaluasi Kinerja Divisi Kapal Niaga BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Aplikasi Monitoring

Lebih terperinci

E-COMMERCE PT. DEWANTA SEJAHTERA UTAMA PALEMBANG

E-COMMERCE PT. DEWANTA SEJAHTERA UTAMA PALEMBANG E-COMMERCE PT. DEWANTA SEJAHTERA UTAMA PALEMBANG Andicka Putri Hilwani Cindy Sukma Ayu Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Sistem informasi distribusi barang adalah salah satu sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah kamera CCTV (Closed Circuit Television). Perangkat CCTV dapat

BAB I PENDAHULUAN. adalah kamera CCTV (Closed Circuit Television). Perangkat CCTV dapat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tindak kejahatan yang marak saat ini menuntut diciptakan sesuatu sistem keamanan yang dapat membantu memantau dan mengawasi segala sesuatu yang berharga. Salah satu

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. yaitu membangun sistem pendukung keputusan penentuan kecocokan. menggunakan metode Weighted Product (WP).

BAB IV METODE PENELITIAN. yaitu membangun sistem pendukung keputusan penentuan kecocokan. menggunakan metode Weighted Product (WP). BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah jenis penelitian rekayasa atau pengembangan yaitu membangun sistem pendukung keputusan penentuan kecocokan penanaman pohon di Perum Perhutani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Toko Buku SAIYO merupakan toko yang bergerak dalam bidang penjualan produk, khususnya produk buku. Toko Buku SAIYO berdiri pada tahun 1999, yang berlokasi di

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karimake adalah salah satu perusahaan manufaktur yang memproduksi pakaian rajut. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2011. Perusahaan ini berada di sentra industri

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Untuk menjalankan aplikasi ini ada beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi oleh pengguna. Spesifikasi kebutuhan berikut ini merupakan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam membantu setiap pekerjaan dalam bidang komputerisasi. Dalam hal ini laptop

BAB I PENDAHULUAN. dalam membantu setiap pekerjaan dalam bidang komputerisasi. Dalam hal ini laptop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa teknologi informasi dan komputer merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar terutama dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi seharusnya dapat dimanfaatkan oleh PT. Matab Servikatama untuk memajukan perusahaan tersebut dalam bidang akuntansi. Cara mempermudah pelaporan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Lusyani Sunarya S.Sn (2010:45) Company Profile. sebuah aset lembaga atau perusahaan yang biasa digunakan sebagai tanda

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Lusyani Sunarya S.Sn (2010:45) Company Profile. sebuah aset lembaga atau perusahaan yang biasa digunakan sebagai tanda BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Company Profile Menurut Lusyani Sunarya S.Sn (2010:45) Company Profile adalah sebuah aset lembaga atau perusahaan yang biasa digunakan sebagai tanda pengenal perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media konsultasi merupakan sebuah media atau sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam bidang teknologi kegiatan konsultasi

Lebih terperinci

Menurut Arsyad (2001: 7), peramalan menunjukkan perkiraan yang. akan terjadi pada suatu keadaan tertentu. Ramalan menjadi input bagi proses

Menurut Arsyad (2001: 7), peramalan menunjukkan perkiraan yang. akan terjadi pada suatu keadaan tertentu. Ramalan menjadi input bagi proses 2. BAB II LANDASAN TEORI Dalam merancang dan membangun aplikasi, sangatlah penting untuk mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar teori yang digunakan. Dasar-dasar teori tersebut digunakan sebagai landasan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1 BAB I. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1 BAB I. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, serta evaluasi dan penyusunan laporan departemen.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada umumnya membuat sebuah task list masih dibuat dengan cara manual, yaitu mencatatkan daftar tugas yang akan kita lakukan pada sebuah kertas. Pengecekan waktu juga

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI Perancangan program aplikasi ini menjelaskan definisi perancangan software yang di ambil dari berbagai sumber, permasalahan yang dihadapi sebelum program aplikasi ini

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan

BAB III LANDASAN TEORI. mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Ialah sebuah set elemen atau komponen terhubung satu sama lain yang mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan (output) data dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekayasa Perangkat Lunak RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari semua aspek produksi dalam suatu proses perancangan suatu perangkat lunak /

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Menurut (Soemarso, 2009) akuntansi didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perguruan tinggi merupakan suatu sarana dalam proses pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada lingkungan belajar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata dan pendidikan.tidak bisa di pungkiri, saat ini perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata dan pendidikan.tidak bisa di pungkiri, saat ini perkembangan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi menjadi faktor penting dalam perkembangan dunia usaha, pariwisata dan pendidikan.tidak bisa di pungkiri, saat ini perkembangan teknologi informasi mulai masuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut.

BAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem memiliki beberapa definisi yang berbeda-beda menurut pendapat beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut. 1. Menurut Jogiyanto (1999:1), sistem adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi memiliki budaya yang berbeda dalam mencapai setiap misi dan tujuannya. Budaya organisasi merupakan kumpulan nilai-nilai yang membantu anggota organisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Disya adalah butik yang memproduksi berbagai macam model baju, terletak di Balubur Town Square Bandung yang dimiliki oleh Ibu Dini Kania. Disya memiliki lima pegawai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat, banyak dari perusahaan dan instansi pemerintahan yang berlomba lomba

BAB I PENDAHULUAN. pesat, banyak dari perusahaan dan instansi pemerintahan yang berlomba lomba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya dunia teknologi komputer yang sangat pesat, banyak dari perusahaan dan instansi pemerintahan yang berlomba lomba merancang sebuah

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya zaman pada era globalisasi, kebutuhan manusia pun semakin meningkat. Demi memenuhi kebutuhan itu, maka perusahaan perusahaan berupaya

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH.

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH Oleh : Dhoni Yohanes, Septia Lutfi 1) 1) Program Studi Sistem Informasi, Stmik

Lebih terperinci

ALGORITMA DIJKTRA SEBAGAI TEKNIK PENCARIAN JALUR TERPENDEK PARIWISATA DI KABUPATEN SEMARANG ABSTRAK

ALGORITMA DIJKTRA SEBAGAI TEKNIK PENCARIAN JALUR TERPENDEK PARIWISATA DI KABUPATEN SEMARANG ABSTRAK ALGORITMA DIJKTRA SEBAGAI TEKNIK PENCARIAN JALUR TERPENDEK PARIWISATA DI KABUPATEN SEMARANG Anggoro Astyono Fakultas Ilmu Komputer Jl. Nakula I No. 5-11, Jl. Imam Bonjol No. 207, 50131 Telp. (024) 3517261,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagus dan enak dilihat. Proses cat pada mobil adalah bagian dari proses kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. bagus dan enak dilihat. Proses cat pada mobil adalah bagian dari proses kerja yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Cat adalah suatu pewarna untuk mewarnai kendaraan supaya kendaraan bagus dan enak dilihat. Proses cat pada mobil adalah bagian dari proses kerja yang sangat penting

Lebih terperinci

PERANGKAT LUNAK PENJUALAN BERBASIS WEB (E-COMMERCE) DI PETERNAKAN AYAM HIAS PARENGNA

PERANGKAT LUNAK PENJUALAN BERBASIS WEB (E-COMMERCE) DI PETERNAKAN AYAM HIAS PARENGNA PERANGKAT LUNAK PENJUALAN BERBASIS WEB (E-COMMERCE) DI PETERNAKAN AYAM HIAS PARENGNA 1 H Agus Salim, 2 Hermawan Julianto 1 Program Studi Manajemen Informatika PKN LPKIA 2 Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan Pemerintahan Kota Bandung. Bappeda berperan sebagai lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2001 dengan diberlakukannya otonomi daerah istilah pemerintahan nagari kembali digunakan untuk menggantikan istilah pemerintahan desa yang digunakan sebelumnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. produk utama yaitu produk berupa alat-alat medis yang terbuat dari stainless steel

BAB 1 PENDAHULUAN. produk utama yaitu produk berupa alat-alat medis yang terbuat dari stainless steel BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah CV Prima Raya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan barang dengan menawarkan berbagai alat medis dan kesehatan yang biasa digunakan di berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan pada masa globalisasi ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan pada masa globalisasi ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan pada masa globalisasi ini dirasakan telah semakin pesat dan canggih. Semua ini dikarenakan hasil dari pemikiran-pemikiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan membentuk konteks dari laporan melalui ringkasan

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan membentuk konteks dari laporan melalui ringkasan BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan membentuk konteks dari laporan melalui ringkasan pemahaman penyusun terhadap persoalan yang dibahas. Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Sistem setelah dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi sistem ini merupakan tahap meletakkan perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak lepas dari pesatnya perkembangan teknologi komputer, karena komputer

BAB I PENDAHULUAN. tidak lepas dari pesatnya perkembangan teknologi komputer, karena komputer BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi dan teknologi komputer berkembang sangat pesat sejalan dengan besarnya kebutuhan terhadap informasi. Perkembangan teknologi infomasi tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Teknik Informatika adalah suatu ilmu yang sangat berhubungan erat dengan teknologi informasi, dimana penerapannya mengarah kepada kemajuan teknologi masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nya. Karena diare merupakan hal yang sering dan rentan terjadi pada anak-anak di

BAB I PENDAHULUAN. nya. Karena diare merupakan hal yang sering dan rentan terjadi pada anak-anak di BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Diare adalah hal yang paling dicemaskan seorang ibu jika terjadi pada anak nya. Karena diare merupakan hal yang sering dan rentan terjadi pada anak-anak di usia dini.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program kerja merupakan rencana kegiatan dari suatu organisasi yang terarah, terpadu dan tersistematis yang dibuat untuk rentang waktu yang telah ditentukan oleh suatu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisa Sistem Perancangan aplikasi kamus Bahasa Sunda berbasis Android dengan menggunakan bahasa pemrograman Java ini merupakan sistem yang mempermudah pengguna

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1 Rancangan Aplikasi Program aplikasi motion detection yang akan dirancang memiliki struktur hirarki di mana terdapat 3 sub menu dari menu utamanya yaitu sub menu file,

Lebih terperinci

1) BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1) BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah anggaran yang diajukan untuk satu tahun berjalan yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan akan informasi yang akurat dan tepat untuk penyajian data sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan akan informasi yang akurat dan tepat untuk penyajian data sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan informasi yang akurat dan tepat untuk penyajian data sangat diperlukan oleh suatu organisasi atau perusahaan. Koperasi merupakan salah satu organisasi

Lebih terperinci

c. Pembangunan sistem Berdasarkan analisa sistem yang telah dilakukan, dibuat rancangan/desain sistem yang selanjutnya diterjemahkan kedalam bentuk

c. Pembangunan sistem Berdasarkan analisa sistem yang telah dilakukan, dibuat rancangan/desain sistem yang selanjutnya diterjemahkan kedalam bentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, tujuan sistem perencanaan pembangunan adalah untuk mendukung koordinasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era teknologi informasi yang semakin maju saat ini, kebutuhan akan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era teknologi informasi yang semakin maju saat ini, kebutuhan akan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era teknologi informasi yang semakin maju saat ini, kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat menjadi sangat penting. Berbagai macam departemen pemerintahan

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi memang cocok untuk masyarakat Indonesia, dan sudah ada di dalam masyarakat kita jauh sebelum Indonesia merdeka. Koperasi yang pertama tumbuh subur di Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal abad ke-21 ini, kegunaan internet sudah cukup memengaruhi kehidupan masyarakat. Pada tahun 2012, pengguna internet di dunia tercatat sudah mencapai 2,4 miliar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berat badan berlebih pada seseorang, didefinisikan memiliki kelebihan lemak di dalam tubuh. Berat badan berlebih meningkatkan resiko penyakit seperti, diabetes dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan koordinasi penyusunan rencana kegiatan perjalanan dinas. Kegiatan perjalanan dinas dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARIS BERBASIS WEB MOBILE (Studi Kasus : STMIK ProVisi Semarang) Abstrak

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARIS BERBASIS WEB MOBILE (Studi Kasus : STMIK ProVisi Semarang) Abstrak Perancangan Sistem Informasi Inventaris Berbasis Web Mobile (Studi Kasus : Stmik Provisi Semarang) (Yuniati Rakhel, Arief Hidayat, Victor G. Utomo) PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARIS BERBASIS WEB

Lebih terperinci

Identifikasi Sistem Model Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan Akuisisi Pengetahuan

Identifikasi Sistem Model Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan Akuisisi Pengetahuan Alur proses dari Sistem Pakar Diagnosis ADHD Pada Anak Usia Sekolah ini seperti pada Gambar 3. Sistem ini akan menampilkan form untuk identitas anak meliputi nama, sekolah, jenis kelamin, usia dan nama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan batas-batas tertentu. Keuskupan umumnya dibagi-bagi menjadi bagian yang kecil,

BAB I PENDAHULUAN. dengan batas-batas tertentu. Keuskupan umumnya dibagi-bagi menjadi bagian yang kecil, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keuskupan merupakan himpunan umat katolik yang tinggal dalam suatu daerah dengan batas-batas tertentu. Keuskupan umumnya dibagi-bagi menjadi bagian yang kecil, mulai

Lebih terperinci