BAB I PENDAHULUAN. faktor produksi lain dalam jangka waktu tertentu. Hal ini tergantung pada

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. faktor produksi lain dalam jangka waktu tertentu. Hal ini tergantung pada"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Produktivitas adalah jumlah hasil yang dicapai oleh seorang pekerja atau unit faktor produksi lain dalam jangka waktu tertentu. Hal ini tergantung pada perkembangan teknologi, alat-alat produksi, organisasi dan manajemen, syarat-syarat kerja, lingkungan kerja dan faktor-faktor lainnya. Disamping itu peningkatan produktivitas kerja pegawai juga harus diikuti oleh terciptanya lingkungan kerja yang baik dan serasi. Produktivitas kerja yang dimaksud produk dari adanya lingkungan kerja. Tinggi rendahnya produktivitas masing-masing bagian dalam struktur organisasi PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan, sangat dipengaruhi oleh kesempurnaan tata ruang kantor dan suasana yang kondusif untuk menambah semangat dan gairah karyawan. Disamping itu orang yang ditempatkan pada masing-masing bagian kerja haruslah orang yang mampu serta memiliki pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan disipin ilmu yang dimiliki. Produktivitas merupakan kunci perkembangan ekonomi dan peningkatan mutu kehidupan masyarakat. Produktivitas memegang peranan amat penting, baik secara mikro dalam setiap perusahaan maupun secara makro, yakni pada tingkat nasional dan bahkan internasional. Tingkat produktivitas dalam suatu organisasi tidak hanya menentukan kemampuan organisasi itu mengahasilkan laba, tetapi juga kelangsungan hidupnya. Pengaruh lebih luas juga dirasakan secara nasional, karena sarana individu untuk meningkatkan usaha dan sasaran pemerintah untuk mencapai tingkat kemakmuran nasional yang lebih tinggi memperkuat perekonomian Negara, yang pada

2 gilirannya akan mendorong perbaikan taraf hidup warganya dan wujud pelayanan perumahan, pendidikan, kesehatan dan kesempatan kerja. Produktif tidaknya suatu organisasi usaha ataupun dalam skala yang lebih luas lagi seperti Negara, memang tidak semata-mata disebabkan oleh faktor manusianya, namun SDM memegang peranan utama dalam proses peningkatan produktivitas karena alat produksi dan teknologi merupakan hasil pengorbanan 1. Timpe, mengutip pendapat seorang ahli manajemen, Alan Brace yang mnyebutkan bahwa perbaikan aktivitas yang paling signifikan berasal dari tindakantindakan yang diarahkan kepada orang yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Setiap organisasi, baik yang bersekala besar maupun kecil pada hakekatnya akan selalu berorientasi kearah pencapaian tujuan. Untuk itu organisasi berusaha memaksimalkan pemanfaatan sarana dan sumber daya yang terdapat dalam organisasi secara bersama-sama agar tujuan yang telah ditetapkan tersebut benar-benar terwujud. Sebagaimana kita ketahui bahwa semangat dan kegairahan kerja karyawan dalam melaksanakan tugasnya dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain : jumlah kompensasi yang diberikan, penempatan yang tepat, pendidikan dan pelatihan, promosi, mutasi dan masih banyak faktor lain yang tidak bisa disebutkan seluruhnya disini. Pada dasarnya setiap organisasi selalu berusaha sebaik mungkin untuk menciptakan suatu lingkungan kerja yang baik, tetapi banyak hal diluar dugaan yang mungkin untuk dihindari terjadi, terutama bagi perusahaan yang menggunakan mesinmesin berat. Mesin-mesin berat tersebut biasanya menghasilkan suara yang bising dan sangat mengganggu pendengaran kita dalam bekerja. Untuk menghindari atau mencegah suara bising bukanlah suatu hal yang mudah, tentu harus memerlukan pikiran 2 1 Anaroga pandji dan sri sayuti Psikologi Industri dan Sosial. Jakarta. Pustaka Jaya. hal A. Timpe Dale Produktivitas ; Terjemahan oleh Susanto Budi Darma. Jakarta. PT Alex Media Komputindo. hal. 55

3 dan tenaga yang banyak untuk mengatasinya. Jika karyawan yang bekerja dilingkungan tersebut merasakan adanya ganguan seperti penerangan yang buruk, udara yang pengap dan uap yang menganggu pernafasan sehingga harus tiap kali keluar mencari udara segar, maka hal ini bisa mengakibatkan terganggunya konsentrasi dalam melaksanakan pekerjaan. Bila kejadian ini dialami secara terus-menerus, tentu akan dapat mengakibatkan terganggunya kesehatan mereka yang pada akhirnya akan dapat menurunkan semangat kerja karyawan, sehingga akan berpengaruh terhadap karyawan maupun hasil pekerjaannya, seperti mereka akan malas atau kurang disiplin, banyak kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan, kualitas dan kuantitas outputnya tidak memenuhi standar yang ditentukan. Dan pada akhirnya karyawan dalam kondisi yang demikian bukan merupakan tenaga penghasil yang efisien dan efektif, karena pekerja adalah manusia yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia bekerja. Meskipun faktor ini penting dan besar pengaruhnya tetapi masih ada perusahaan yang sampai saat ini kurang memperhatikan faktor lingkungan kerja. PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan merupakan suatu bentuk perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang jasa kepelabuhan yang mempunyai tujuan pokok untuk menyediakan fasilitas dan mengusahakan jasa kepelabuhan serta usaha lainnya yang menunjang pencapaian perseroan dalam rangka menyelenggarakan keamanan dan ketertiban untuk kepentingan perseroan. Sebagai sebuah BUMN, PT (Persero) Pelabuhan Indoonesia I memiliki peluang besar untuk dapat turut serta menyumbangkan peranannya dalam pembangunan perekonomian nasional. Dan untuk itu PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan harus mampu bersaing dengan pelaku-pelaku ekonomi lainnya khususnya badan usaha swasta, disamping juga harus mampu bersaing di dunia internasional.

4 Daya saing yang tinggi itu sangat diperlukan sebab PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I akan menghadapi kondisi perkembangan pelabuhan generasi III yang ditandai dengan dijadikannya pelabuhan sebagai pusat distribusi, perdagangan, basis logistic dan integrasi transportasi serta terwujudnya masyarakat kepelabuhan yang berwawasan lingkungan. Kondisi ini harus disesuaikan dengan misi perusahaan yaitu memberikan pelayanan jasa kepelabuhan yang bermutu dan berorientasi kepada kepuasan pelanggan melalui pengelolaan perusahaan secara profesional. Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa kepelabuhan, PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan menyelenggarakan usaha-usaha di bidang seperti kolam-kolam pelabuhan dan perairan untuk lalu lintas dan tempat berlabuhnya kapal, dermaga dan fasilitas untuk bertambat bongkar muat barang dan fasilitas naik turun penumpang. Dengan banyak bidang-bidang yang harus dikelola maka PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan membutuhkan pegawai-pegawai yang mampu, terampil dan cakap serta mau bekerja denga giat untuk perusahaan. Dengan kata lain PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan membutuhkan produktivitas kerja yang tinggi dari para pegawainya. PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan menyadari produktivitas ataupun prestasi kerja para pegawai sangatlah penting untuk dapat mencapai apa yang menjadi tujuan dari perusahaan. Jadi jelaslah sudah bahwa produktivitas tenaga kerja patut mendapat perhatian dan penting untuk diteliti. Penelitian dasar tentang faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja begitu banyak, namun permasalahan peningkatan produktivitas tetap belum tuntas. Berarti ada variabel lain yang selama ini luput dari penelitian para ahli. Dengan adanya perhatian dan dukungan terhadap lingkungan kerja yang baik yang di ciptakan dalam organisasi, baik atasan maupun bawahan dan para pengelola

5 organisasi lainnya, diharapkan peningkatan produktivitas kerja pegawai, khususnya pegawai pada PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan. Dari uraian diatas Penulis tertarik untuk meneliti secara ilmiah mengenai produktivitas kerja yang dihubungkan dengan lingkungan kerja, dengan judul : Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai di PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan. B. PERUMUSAN MASALAH Dari uraian yang telah dikemukakan diatas, maka Penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut : Bagaimana Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai di PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan? C. TUJUAN PENELITIAN Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja pegawai di PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja pegawai. D. MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Penulis adalah untuk melatih, mengkaji dan mengembangkan pemahaman Penulis mengenai Lingkungan Kerja, Produktivitas Kerja Pegawai dan pengaruh antar variabel.

6 2. Sebagai bahan pertimbangan para manajer atau pimpinan dalam usaha memperhatikan Lingkungan Kerja dalam meningkatkan Produktivitas Kerja Pegawai. 3. Menambah referensi dibidang manajeman dan melengkapi ragam penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. E. KERANGKA TEORI 1. Lingkungan Kerja a. Pengertian Lingkungan Kerja Para ilmuwan sosial (manajemen) menyadari begitu besarnya pengaruh lingkungan terhadap makhluk hidup maupun mati dan menyimpulkan bahwa prilaku seseorang dalam organisasi juga sangat ditentukan oleh lingkungan kerjanya. Para ahli ilmu organisasi dan manajemen sampai hari ini belum mempunyai kesamaan pandangan tentang apa yang disebut dengan lingkungan kerja di dalam organisasi. Hal ini dapat dimaklumi karena pengertian, perhatian dan penelitian tentang lingkungan itu sendiri baru mulai berkembang sekitar 30 tahun terakhir ini diantaranya adalah penelitian oleh : (Ampbbel and Beaty 1971 ; Pritchrd and Korasick 1973 ; Halvin and Crout 1962, Litwin Sringe 1968 dan lain-lain 3. Menurut Alex C. Nitisemito (1984) lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugastugas yang dibebankan 4. 3 R. M. Steers Efektivitas Organisasi. Erlangga 4 Alex C. Nitisemito Manajemen Personalia. Indonesia. Ghalia. hal. 183

7 Disamping itu lingkungan kerja dapat diartikan juga sebagai suasana kerja. Suasana yang merupakan serangkaian sifat lingkungan yang dapat diukur dari persepsi kolektif dari orang-orang yang dapat hidup dan bekerja untuk mempengaruhi motivasi dan prilaku mereka 5. Lingkungan kerja dalam pengertian konkrit menyangkut masalah lingkungan dalam organisasi yang diraba, dilihat secara nyata atau yang dapat dikendalikan atau dirubah dalam waktu singkat. Lingkungan ini misalnya ruangan yang merupakan tempat pegawai atau anggota organisasi melaksanakan tugasnya beserta perangkat kerja lainnya yang dapat memudahkan atau menyulitkan aktivitas mereka. Sedangkan secara abstrak lingkungan kerja dalam organisasi menyangkut psikologi orang-orang dan faktor financial organisasi. Faktor lingkungan psikologi ini meliputi sikap pegawai terhadap kebutuhan, hal-hal yang menyangkut dengan kebutuhan sosial antar pegawai dengan rekan sekerja dan dengan pimpinan. Faktor finansial meliputi gaji/upah, jaminan sosial, termasuk kesehatan dan lain sebagainya. Lingkungan kerja yang terdiri dari kondisi fisik yang dapat mencakup seperti temperatur, kelembapan, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau-bauan, pelayanan kebutuhan karyawan, pemeliharaan lingkungan, penyediaan berbagai fasilitas yang dibutuhkan karyawan dan lain-lain dan atau yang berhubungan dengan waktu, seperti jam kerja, waktu istirahat, serta kerja bergilir adalah sebagian hal lain yang turut berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai. Dengan demikian lingkungan kerja memegang peranan penting dalam hal produktivitas kerja pegawai. Untuk itu lingkungan kerja dan tata ruang kegiatan yang terkoordinasi serta terintegrasi sebagai salah satu yang tidak dipisahkan dalam pencapian tujuan organisasi. 5 A. Timpe Dale Op.Cit. hal 27

8 b. Hal-hal yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja Alex Nitisemito (1984) juga menetapkan faktor-faktor yang termasuk dalam lingkungan kerja yang harus diperhatikan antara lain : penerangan, warna, kebersihan, pertukaran udara, musik, keamanan dan kebersihan 6. Menurut Drs. Moekijat (1995) faktor-faktor yang penting dari kondisi-kondisi kerja fisik dalam kebanyakan kantor yaitu penerangan, warna, musik, udara, dan suara 7. Hal-hal yang mempengaruhi lingkungan kerja yaitu : 1. Penerangan atau Cahaya Penerangan atau cahaya yang cukup merupakan pertimbangan yang penting dalam fasilitas kantor, apalagi bila pekerjaan yang dilakukan tesebut menuntut ketelitian. Keseimbangan cahaya sangat penting. Pencahayaan di lingkungan kerja baru disebut efektif apabila pegawai merasa nyaman secara visual akibat pencahayaan yang seimbang. Menurut C.L. Littlefield dan R.L. Petersonada beberapa keuntungan dari penerangan yang baik yaitu : - Produktivitas yang bertambah (meskipun sulit mengukur dengan tepat berapa banyaknya) - Kualitas pekerjaan yang lebih baik - Mengurangi ketegangan mata dan kelelahan rohaniah - Semangat kerja pegawai yang lebih baik - Prestise yang lebih baik untuk perusahaan 8. 6 Alex C. Nitisemito. Op.Cit. hal Drs. Moekijat Tata Laksana Kantor. Bandung. Mandar Maju. hal Drs. Moekijat. Op.Cit. hal. 136

9 2. Warna Menurut McShane, warna adalah satu elemen dalam lingkungan perkantoran yang mempunyai dampak penting bagi pegawai. Meskipun sebagian besar pegawai sadar akan dampak fisik warna, namun banyak yang tidak sadar akan dampak psikologinya, baik positif maupun negatif pada produktivitas, kelelahan, moral, tingkah laku, dan ketegangan 9. Penggunaan warna dalam ruangan maksudnya adalah bagaimana pengaruh warna terhadap gairah dan semangat kerja karyawan. Untuk ruangan kerja hendaknya dipilihkan warna-warna dingin dan lembut, misalnya cokelat muda atau krem, abu-abu, abu-abu muda, hijau muda dan sebagainya. Untuk warna putih dapat memberikan kesan ruang yang sempit menjadi tampak luas dan bersih serta membantu pekerjaan yang membutuhkan ketelitian. 3. Suara Tingkat kebisingan pada kantor merupakan faktor lingkungan yang harus dipertimbangkan untuk mengelola tingkat produktivitas pegawai yang diinginkan. Apabila tingkat kebisingan melampaui batas yang tidak diinginkan, beberapa gangguan fisik dan psikologi terhadap mereka akan terjadi. Kebisingan dapat mengganggu konsentrasi dan menimbulkan kekacauan dalam bekerja. Suara yang gaduh menyebabkan kesulitan dalam memusatkan pikiran, menggunakan telepon dan dalam melaksanakan pekerjaan dengan baik. Oleh karena itu, setiap perusahaan hendaknya dapat menghilangkan kebisingan tesebut, setidak-tidaknya menguranginya. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat peredam suara atau bila mana mungkin mengusahakan sedemikian rupa sehingga kebisingan menjadi berkurang. 9 M. Badri Sukoco. S.E Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta. Erlangga. hal. 214

10 Adapun pengaruh suara yang bising adalah : - Gangguan mental dan syaraf pegawai - Kesulitan melakukan konsentrasi, mengurangi hasil, kesalahan yang lebih banyak, kesulitan dalam menggunakan telepon dan ketidakhadiran yang lebih banyak. - Kesalahan yang bertambah dan semangat kerja pegawai yang berkurang. Kebisingan juga dapat menimbulkan gangguan terhadap lingkungan sekitarnya sehingga menimbulkan rasa kurang simpati, bahkan mungkin menimbulkan reaksi yang kurang menyenangkan. Oleh karena itu bagaimana pun juga kebisingan haruslah diusahakan supaya berkurang, kalau seandainya usaha untuk menghilangkan sama sekali tidak dapat dilaksanakan. 4. Musik Musik digunakan untuk membantu pekerjaan, karena penggunaan musik dapat membentuk pola tingkah laku yang baik. Musik menghasilkan beberapa keuntungan, di antaranya membantu meningkatkan kepuasan kerja dan produktivitas pegawai dengan menghilangkan rasa bosan dan monoton dalam melakukan pekerjaan kantor. Musik juga memberikan efek menenangkan kelelahan mental dan fisik serta mengurangi ketegangan. Tipe musik yang dimainkan akan mempengaruhi produktivitas pegawai. Meskipun demikian dalam perusahaan bila musik yang dioperdengarkan tidak menyenangkan, maka lebih baik tanpa musik sama sekali. Sebaiknya bila musik yang diperdengarkan menyenangkan, maka akan menimbulkan suasana gembira dan mengurangi kelelahan dalam bekerja. Perlu ditegaskan lagi musik yang menyenangkan disini tergantung kesenangan para pegawai.

11 5. Udara Faktor lingkungan kerja lainnya yang dapat mempengaruhi kondisi fisik dan psikologi pegawai adalah kondisi udara di dalam kantor. Jika diasumsikan pegawai akan menghabiskan 90 persen jam kerjanya di dalam ruangan (kurang dari 2500 jam per tahun), kualitas udara patut menjadi perhatian utama oleh perusahaan. Pertukaran udara yang cukup terutama dalam ruang kerja sangat diperlukan apalagi bila dalam ruangan tersebut penuh karyawan. Pertukaran udara yang cukup ini akan menyebabkan kesegaran fisik karyawan, sebaliknya perukaran udara yang kurang akan menimbulkan rasa pengap sehingga mudah menimbulkan kelelahan karyawan. Untuk menimbulkan pertukaran udara yang cukup ada hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu : - ventilasi Ventilasi harus cukup lebar terutama pada daerah-daerah panas karena akan dapat menimbulkan pertukaran udara yang baik sehingga dapat menyehatkan badan. Akan tetapi bila terlalu banyak ventilasi dapat menimbulkan hembusan angin yang terlalu kuat sehingga akan banyak pegawai yang jatuh sakit. - Konstruksi gedung Konstruksi gedung dapat berpengaruh pula pada pertukaran udara, misalnya gedung yang mempunyai plafon tinggi akan menimbulkan pertukaran udara yang banyak daripada gedung yang mempunyai plafon yang rendah. - Air Conditioning Air Conditioning (AC) mengatur keadaan udara dengan mengawasi empat unsur pokok : suhu, peredaran, kelembaban dan kebersihan. Dengan menggunakan AC pada tempat-tempat yang pengap akan menimbulkan kesejukan sehingga dapat mengurangi kelelahan, penggunaan AC ini juga mempunyai efek negatif pada pegawai yang alergi

12 terhadap AC, juga apabila dalam ruangan terlalu banyak pegawai atau karyawan yang merokok justru akan kurang baik bagi kesehatan. Untuk itu masalah pertukaran udara yang sehat perlu diperhatikan. Adapun keuntungan udara yang baik : Produktivitas yang tinggi Mutu pekerjaan lebih baik Kesenangan dan kesehatan pegawai Semangat kerja lebih tinggi Kesan yang menyenangkan bagi para tamu. 6. Tata Ruang Kantor Tata ruang kantor adalah penyusunan alat-alat kantor pada letak yang tepat serta pengaturan tempat keja yang menimbulkan kepuasan bekerja bagi para pegawai. Adapun yang menjadi unsur-unsur kantor terdiri dari tiga unsur yakni gedung (bangunan), alat perlengkapan dan personil. Standarisasi ruang kantor juga sangat berperan. Standar-standar ruang dapat menjadi pedoman atau pegangan bagi pimpinan. Standar ruang itu adalah sifat pekerjaan yang dilakukan, bentuk ruang dan ketentuan perabot itu sendiri (meja, kursi, file). Disamping itu juga standarisasi penyelenggaraan pekerjaan memperkokoh unsur yang penting pula. 7. Kerbersihan Kebersihan merupakan syarat utama untuk pekerja yang sehat. Untuk menjaga kesehatan semua ruangan harus dijaga agar tetap dalam keadaan bersih. Penumpukan abu dan kotoran tidak boleh terjadi dan karenanya semua ruang kerja, gang, tanggatangga dan kamar mandi harus dibersihkan setiap hari. Demikian pula setiap karyawan

13 hendaknya tidak meludah dan membuang sampah disembarang tempat. Untuk hal ini tergantung kepada kemapuan perusahaan dalam menegakkan kedisiplinan. 8. Keamanan Rasa aman akan menimbulkan ketenangan dan akan mendorong semangat serta kegairahan kerja karyawan. Dalam hal ini adalah keamanan terhadap milik pribadi dari karyawan (sepeda motor, mobil), dimana pada saat bekerja karyawan yang bersangkutan tidak mungkin dapat mengawasi kendaraannya secara langsung. Apabila tempat kendaraan tersebut tidak aman dan sering terjadi pencurian serta perusakan maka hal ini dapat menimbulkan kegelisahan pada waktu melaksanakan tugas. Keadaan ini tentu saja dapat mengakibatkan konsentrasi kurang, yang pada akhirnya akan menurunkan semangat dan kegairahan kerja karyawan. Oleh karena itulah penjagaan terhadapa keamanan dan perusakan harus benar-benar diperhatikan. 2. Produktivitas Kerja a. Pengertian Produktivitas Kerja Pengertian produktivitas kerja dipandang sebagai konsep filosopis, merupakan pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan.dimana kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan mutu kehidupan besok harus lebih baik dari hari ini. Pandangan hidup dan sikap mental yang demikian akan mendorong manusia untuk tidak cepat merasa puas, tetapi harus mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerja. Pengertian produktivitas sebenarnya menyangkut aspek yang luas, yaitu modal (termasuk lahan), biaya, tenaga kerja, energi, alat, dan teknologi. Secara umum, produktivitas merupakan perbandingan antara keluaran (output) yang dicapai dengan masukan (input) yang diberikan. Produktivitas juga merupakan hasil dari efisiensi

14 pengelolaan masukan dan efektivitas pencapaian sasaran. Efektivitas dan efisiensi yang tinggi akan menghasilkan produktivitas yang tinggi. Menurut P. Sondang Siagian (2002) produktivitas kerja merupakan kemampuan memperoleh manfaat dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan keluaran (output) yang optimal, bahkan kalau mungkin maksimal 10. Kemampuan yang dimaksud dalam defenisi tersebut tidak hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana, tetapi juga berhubungan dengan pemanfaatan waktu dan sumber daya manusia. Menurut Blecher yang dikutip Wibowo (2007) produktivitas kerja adalah hubungan antara keluaran atau hasil organisasi dengan yang diperlukan. Produktivitas dapat dikuantifikasikan dengan membagi keluaran dengan masukan. Menaikan produktivitaas dapat dilakukan dengan memperbaiki rasio produktivitas, dengan menghasilkan lebih banyak keluaran atau output yang lebih baik dengan tingkat masukan sumber daya tertentu 11. Menurut Sinungan (2000) produktivitas kerja adalah suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masukan atau output : input. Masukan sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja, sedang keluaran diukur dalam kesatuan fisik bentuk dan nilai b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Ada beberapa faktor yang menentukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu : 1. Kepuasan Kerja Karyawan yang merasa puas tentu secara alamiah akan berupaya mencapai tingkat kepuasan yang tinggi dengan cara mengoptimalkan hasil kerja (output). Jika Prof. DR. MPA. P. Sondang Siagian Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta. Rineka Cipta. hal Prof. DR. Wibowo. SE. M,Phil Manajemen Kinerja. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. hal M. Sinungan Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta. Bumi Angkasa. hal. 12

15 output yang dihasilkan tidak sebanding dengan semangat yang diberikan maka kepuasan kerja justru akan ikut menurun sehingga produktivitas pun juga akan menurun. 2. Input Besar kecilnya input yang dimasukan dalam sebuah proses produksi akan menentukan hasil akhir (output) dari sebuah pekerjaan. Input yang dimiliki karyawan dalam bekerja antara lain : motivasi, tenaga, sikap, pengetahuan dan keterampilan, saran yang mendukung, dan lingkungan kerja. 3. Waktu Kerja Jam kerja yang lama mendorong pegawai untuk terus memperbanyak dan meningkatkan hasil kerja mereka. Namun faktor ini sifatnya sangat relatif, karena harus didukung oleh faktor lainnya, seperti input. Menurut P. Sondang Siagian (2002) faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah 13 : a. Perbaikan terus-menerus Seluruh komponen organisasi harus melakukan perbaikan secara terus-menerus. Pandangan ini bukan hanya merupakan salah satu kiat dalam mengelola organisasi dengan baik, akan tetapi merupakan salah satu etos kerja yang penting sebagai bagian filsafat manajemen mutakhir. Pentingnya etos kerja ini terlihat dengan lebih jelas apabila diingat bahwa suatu organisasi selalu dihadapkan kepada tuntutan yang terus-menerus berubah, baik secara internal maupun secara eksternal. 13 Prof. DR. MPA. P. Sondang Siagian. Op.Cit. hal. 10

16 b. Peningkatan Mutu Hasil Kerja Mutu tidak hanya berkaitan dengan produk yang dihasilkan dan dipasarkan, baik berupa barang maupun jasa, akan tetapi menyangkut segala jenis kegiatan dimana organisasi terlibat. Berarti mutu menyangkut semua jenis kegiatan yang diselenggarakan oleh semua satuan kerja, baik pelaksana tugas pokok maupun pelaksanaan tugas penunjang, dalam organisasi. Suatu organisasi yang mendapat penghargaan, penghargaan itu diberikan bukan hanya karena keberhasilan organisasi meningkatkan mutu produknya, akan tetapi karena dinilai berhasil meningkatkan mutu semua jenis pekerjaan dan proses manajerial dalam organisasi yang bersangkutan. c. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling strategis dalam organisasi. Karena itu memberdayakan sumber daya manusia merupakan etos kerja yang sangat mendasar yang harus dipegang teguh oleh semua eselon manajemen dalam hirarki organisasi. Dalam memberdayakan manusia terdapat beberapa strategi, yaitu : Mengakui harkat dan martabat manusia Manusia mempunyai hak-hak yang bersifat asasi dan tidak ada manusia lain termasuk manajemen yang dibenarkan untuk melanggar hak-hak tersebut Penerapan gaya manajemen ysng partisipasif melalui proses demokratisasi dalam kehidupan berorganisasi Perkayaan mutu kekaryaan, mencakup paling sedikit lima hal, yaitu : penyeliaan yang simpatik, pekerjaan yang menantang, sistem imbalan yang efektif, kondisi fisik tempat kerja yang menyenangkan, dan sistem umpan balik. 4. Filsafat Organisasi Sesungguhnya titik tolak perumusan etos kerja bersifat fisafat yang pada mulanya mungkin dirumuskan oleh para pendiri (founding fathers) organisasi yang

17 bersangkutan. Salah satu bentuknya yang dewasa ini dikenal makin meluas dikalangan bisnis ialah TQM (Total Quality Management), suatu kredo manajemen yang menekankan pentingnya pendekatan menyeluruh atau holistik dalam mengelola suatu organisasi. Ada beberapa hal yang menonjol dalam filsafat manajemen tersebut, yakni : Fokus perhatian pada kepuasan pelanggan Pemupukan loyalitas Perhatian pada budaya organisasi Pentingnya ketentuan formal dan prosedur. c. Kaitan Antara Lingkungan Kerja dan Produktivitas Kerja Semua organisasi ataupun sejenisnya mempunyai misi yang biasanya tercantum dalam maksud dan tujuan organisasi. Di dalam menciptakan efisiensi, pekerja tersebut perlu memperhatikan lingkungan kerja yang terdapat dalam organisasi itu sendiri. Keberhasilan organisasi dalam proses mencapai tujuan sangat tergantung pada tiap individu dalam pelaksanaan dan pencapian tujuan. Karena produktivitas kerja berhubungan langsung dengan sikap dan prilaku terhadap pekerjaan yang dihadapinya. Menurut Ravianto (1986) bahwa produktif tidaknya seorang pegawai dapat dipahami dengan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas itu sendiri, yang berpendapat Produktivitas seseorang dipengaruhi oleh berbagai factor, baik yang berhubungan dengan orang itu sendiri, maupun faktor-faktor yang diluar dirinya, seperti keterampilan, disiplin, lingkungan kerja, iklim, sikap dan etika kerja, motivasi,

18 kesehatan, tingkat penghasilan, pendidikan, hubungan antar anggota keluarga, teknologi, manejemen dan kesempatan berprestasi 14. Dijelaskan bahwa dengan lingkungan kerja yang baik akan dapat mendukung adanya produktivitas kerja yang baik pula, karena sebagaimana dijelaskan beberapa pendapat-pendapat teori para ahli bahwa produktivitas kerja hanya mungkin terjadi apabila kebutuhan dan keinginan kerja terpenuhi yang mana dalam hal ini mengkut kondisi lingkungan fisik tempat bekerja seperti udara segar, suara yang tidak mengganggu, pencahayaan yang cukup dan sebagainya yang dapat mempengaruhi pelaksanaan kerja dalam mencapai produktivitas (Jendelmann, 1997 ) Ditinjau dari sudut prilakunya, individu suatu organisasi memiliki sikap antara lain ada yang peka, ada yang malas dan membandel, ada yang dapat dipercaya, suka bekerja dan ada pula selalu membuat suatu kesalahan. Sedang ditinjau dari pekerjaannya antara lain terdiri dari pekerjaan dimana perlu unsur kecepatan, adanya yang membutuhkan pemikiran yang banyak. Dengan demikian keanekaragamna sifat yang dimiliki oleh individu dan pekerjaannya, maka perlu adanya suatu lingkungan kerja yang baik dan serasi dalam suatu organisasi tersebut, sehingga prilaku individu maju kearah yang lebih baik dan juga sifat pekerjaannya dapat berlangsung secara lancar dan pada akhirnya produktivitas kerja yang diharapkan dapat tercapai. Apabila tingkat kebisingan tinggi maka dapat menggangu pendengaran pegawai yang sedang melaksanakan pekerjaannya sehingga ia tidak dapat berkonsentrasi dengan baik, yang pada akhirnya produktivitas kerja yang diharapkan tidak akan tercapai. Begitu pula dari unsur penerangan, kurangnya sinar yang mencukupi atau kurang tepatnya perhitungan mengenai kebutuhan mata ataupun menyebabkan 14 Ravianto Produktivitas dan Keluarga, Pusat Produktivitas Nasional. Jakarta. hal R. Jendelmann Konflik Interpersonal di Tempat Kerja. Jakarta. Gunung Agung. 15.

19 kerabunan, akan tetapi apabila cahaya penerangan yang cukup dan memancar dengan tepat akan menambah efisiensi kerja pegawai. Dengan demikian lingkungan kerja yang ada didalam kantor meliputi : warna, cahaya, dan udara. Apabila unsur-unsur lingkungan kerja ini mendapat perhatian yang serius dari pimpinan organisasi di tata dengan baik dan serasi bagi para pegawai yang melaksanakan tugas dikantor, akan menimbulkan semangat kerja dan gairah kerja pegawai, sehingga kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan tugas tidak akan terjadi dan efektivitas kerja pegawai dapat tercapai. F. HIPOTESA Hipotesa adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakn dalam bentuk kalimat pertanyaan. Sugiyono (2005) 16. Adapun hipotesa yang penulis kemukakan adalah : 1. Hipotesa kerja (Ha) Adapun pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja. 2. Hipotesa Nol (Ho) Tidak ada pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja. 16 Sugiono Metode Penelitian Administrasi. Bandung. PT Alpabeta. hal. 70

20 G. DEFENISI KONSEP Menurut Singarimbun (1995) adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok, atau individu tertentu yang menjadi pusat perhatian 17. Pemberian defenisi konsep disini adalah untuk membantu memperjelas fenomena pengamatan yang akan diteliti sebagai berikut : 1. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi dalam menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya. 2. Produktivitas kerja merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai (keluaran) dengan keseluruhan sumber daya (masukan) yang dipergunakan per satuan waktu. Jika pruduktivitas naik ini hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan efisiensi (waktu-bahan-tenaga) dan system kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan ketermapilan dari tenaga kerjanya. H. DEFENISI OPERASIONAL Berdasarkan pendapat Singarimbun (1995) defenisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel 18. Defenisi operasional penelitian ini adalah : 1. Variabel (X) Lingkungan kerja sebagai variabel bebas, diukur (diteliti) melalui indikatorindikator sebagai berikut : a. Penerangan atau Cahaya yaitu sesuatu yang dapat memberikan cahaya, bisa dari sinar matahari yang masuk maupun cahaya lampu. b. Warna yaitu sesuatu yang dapat mempengaruhi jiwa seseorang dalam bekerja. 17 M. Singarimbun, dkk Metode Penelitian Survey. Jakarta. LP3ES. hal Ibid.hal. 46

21 c. Suara/kebisingan yaitusuara-suara yang dapat mengganggu konsentrasi dalam bekerja. d. Musik yaitu lagu-lagu yang dapat meringankan kelelahan rohaniah, mengurangi ketegangan syaraf dan menjadikan pegawai merasa lebih baik. e. Udara yaitu pertukaran udara yang berganti melalui ventilasi maupun AC yang terdapat pada suatu ruangan. f. Tata ruangkantor yaitu penyusunan alat tulis dan kantor yang mempermudah gerak dan kelancaran tugas dalam bekerja serta meja, kursi sesuai dengan jumlah pegawai yang ada pada luas lantai yang tersedia disertai dengan keindahan ruangan pegawai. g. Kebersihan yaitu kenyamanan pekerja dalam melakukan tugasnya dengan cara menjaga agar lingkungan dimana karyawan melakukan aktifitasnya tetap dalam keadaan bersih. h. Keamanan yaitu perasaan yang menimbulkan ketenangan pekerja dalam melakukan tugasnya. 2. Variabel Terikat (Y) Produktivitas kerja sebagai variabel terikat diukur (diteliti) melalui indikatorindikator sebagai berikut : a. Kepuasan kerja - Kepuasan kerja yang tinggi dapat diwujudkan dengan mengoptimalkan hasil kerja. - Kepuasan kerja harus didasari semangat masing-masing pegawai. b. Efektivitas kerja yaitu tingkat keberhasilan pegawai dalam mencapai saran/tujuan sesuai dengan sarana dan tujuan yang telah ditentukan, berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu.

22 c. Efisiensi kerja yaitu tingkat keberhasilan pegawai dalam mencapai tujuan dengan menggunakan sumber daya dan sarana sehemat mungkin/tidak melakukan pemborosan, hal ini dapat dilihat dari sedikitnya kesalahan yang dilakukan dan penggunaan sarana dan prasarana yang tersedia sesuai dengan kebutuhan karyawan. e. Disiplin kerja yaitu kesadaran dan kesediaan seseorang untuk patuh dan menaati segala peraturan yang ada untuk selanjutnya diwujudkan dalam aktivitas kerja.

23 I. SISTEMATIKA PENULISAN BAB I PENDAHULUAN Bab ini memuat latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, defenisi konsep, defenisi operasional, dan sistematika penulisan. BAB II METODE PENELITIAN Bab ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data. BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Bab ini berisi : data, karakteristik objek penelitian yang releven dengan topik penelitian. BAB IV PENYAJIAN DATA Bab ini memuat hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan dan dokumentasi yang akan dianalisis. BAB V ANALISA DATA Bab ini memuat analisa data pada BAB IV untuk selanjutnya memberikan intepretasinya. BAB VI PENUTUP Bab ini memuat kesimpulan dan saran atas hasil penelitian yang dilakukan.

BAB II LANDASAN TEORI. aktivitas adalah adanya lingkungan kerja yang kondusif. Faktor ini

BAB II LANDASAN TEORI. aktivitas adalah adanya lingkungan kerja yang kondusif. Faktor ini BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Lingkungan Kerja 2.1.1 Definisi Lingkungan Kerja Aspek yang menunjang manusia untuk melakukan pekerjaan atau aktivitas adalah adanya lingkungan kerja yang kondusif. Faktor ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. karena lingkungan kerja dapat mempengaruhi keadaan pegawai secara langsung.

BAB II LANDASAN TEORITIS. karena lingkungan kerja dapat mempengaruhi keadaan pegawai secara langsung. BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dalam suatu organisasi sangat perlu mendapat perhatian, karena lingkungan kerja dapat mempengaruhi keadaan pegawai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 26 BAB II TINJAUAN PUSTAKA E. Produktivitas Kerja Karyawan 1. Definisi Produktivitas Kerja Karyawan Pengertian produktivitas kerja karyawan telah banyak dikemukakan para ahli, baik ahli ekonomi, manajemen,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Kompensasi dan Jenis-Jenis Kompensasi 1. Pengertian Kompensasi Seseorang yang telah ikut bekerjasama dalam suatu perusahaan/organisasi sering disebut sebagai sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien dan efektif apabila dalam seluruh proses manajemen tersebut terjadi interaksi positif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan kerja merupakan bagian yang penting dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan kerja merupakan bagian yang penting dalam perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan kerja merupakan bagian yang penting dalam perusahaan. Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan, namun lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi dengan yang lain. Dalam kehidupannya manusia sering

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi dengan yang lain. Dalam kehidupannya manusia sering BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk yang tidak bisa hidup sendiri dan harus bisa bersosialisasi dengan yang lain. Dalam kehidupannya manusia sering dipertemukan satu sama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Kantor Menurut George Terry (dikutip Sayuti 2013:8) mengemukakan manajemen kantor ialah perencanaan, pengendalian dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peralatannya guna mencapai tujuan pemerintah. 1 Keberhasilan pemerintahan akan

BAB I PENDAHULUAN. peralatannya guna mencapai tujuan pemerintah. 1 Keberhasilan pemerintahan akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Administrasi Negara adalah manajemen dan organisasi dari manusia dan peralatannya guna mencapai tujuan pemerintah. 1 Keberhasilan pemerintahan akan terlihat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Telah kita ketahui bersama bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam kegiatan suatu organisasi, karena manusia sebagai perencana,

Lebih terperinci

bagian atau disebut juga aspek pembentuk lingkungan kerja. Adapun beberapa

bagian atau disebut juga aspek pembentuk lingkungan kerja. Adapun beberapa BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENGERTIAN LINGKUNGAN KERJA Untuk dapat menyusun perencanaan lingkungan kerja dengan baik, manajemen perusahaan harus benar-benar mengetahui unsur-unsur apa saja yang penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis antarperusahaan di Indonesia baik perusahaan swasta maupun pemerintah berkembang semakin pesat. Beberapa perusahaan melakukan persaingan bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. demikian kompleks, rumah sakit harus memiliki sumber daya manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. demikian kompleks, rumah sakit harus memiliki sumber daya manusia yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan dengan fungsi yang kompleks dengan padat pakar dan padat modal. Untuk melaksanakan fungsi yang demikian kompleks,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan bagian yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan bagian yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan bagian yang sangat penting dalam mencapai tujuan perusahaan untuk mengembangkan usaha makro dan mikro. Sumber daya manusia sangat berperan,

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN,DAN HIPOTESIS

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN,DAN HIPOTESIS BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN,DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Tjutju dan Suwatno (2008) menjelaskan bahwa manajemen sumber daya manusia bagian dari

Lebih terperinci

reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya, sehingga

reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai visi, misi dan tujuan sangat di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi organisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilakukan oleh bangsa Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilakukan oleh bangsa Indonesia adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional yang dilakukan oleh bangsa Indonesia adalah pembangunan manusia seutuhnya yang bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia, modal dan informasi menempati posisi yang. amat strategis dalam mewujudkan tersedianya barang dan jasa.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia, modal dan informasi menempati posisi yang. amat strategis dalam mewujudkan tersedianya barang dan jasa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia, modal dan informasi menempati posisi yang amat strategis dalam mewujudkan tersedianya barang dan jasa. Sumber sumber ekonomi yang digerakkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. banyak faktor pendukung lain yang membuat perusahaan tersebut dikatakan. sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan tersebut.

I. PENDAHULUAN. banyak faktor pendukung lain yang membuat perusahaan tersebut dikatakan. sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan tersebut. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan dan kemajuan organisasi dalam suatu perusahaan bukan hanya dilihat dari besarnya profit yang diperoleh oleh perusahaan tersebut, tetapi ada banyak

Lebih terperinci

PENGARUH KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. SRIWIJAYA UTAMA DI BANDAR LAMPUNG. Oleh

PENGARUH KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. SRIWIJAYA UTAMA DI BANDAR LAMPUNG. Oleh 15 PENGARUH KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. SRIWIJAYA UTAMA DI BANDAR LAMPUNG Oleh Supriyadi Dosen Pasca Sarjana USBRJ dan STIE Umitra ABSTRAK CV.Sriwijaya Utama merupakan perusahaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk I. PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan membahas beberapa hal mengenai: latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk memahami kebermaknaan penelitian ini, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan unit sosial yang dengan sengaja diatur, terdiri atas dua orang atau lebih yang berfungsi secara relatif terus menerus untuk mencapai sasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi. PT. INTI (Persero) Bandung selalu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2000:10), Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peran tenaga kerja agar efektif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Kepuasan Kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Kepuasan Kerja 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepuasan Kerja 2.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja Menurut Hasibuan (2007) kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory Menurut Frederick Herzberg (dalam Ardana, dkk., 2009: 34) mengembangkan suatu teori yang disebut Teori Dua Faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terserap di industri pariwisata, seiring dengan bergesernya kecenderungan

BAB I PENDAHULUAN. yang terserap di industri pariwisata, seiring dengan bergesernya kecenderungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata Indonesia khususnya Bali merupakan salah satu pilar penyangga yang menjadi kekuatan ekonomi negara sehingga banyak tenaga kerja yang terserap di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen berhubungan dengan suatu usaha untuk mencapai sasaransaran tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia dengan sebaik-baiknya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepuasan kerja karyawan dalam suatu organisasi sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepuasan kerja karyawan dalam suatu organisasi sangat penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja karyawan dalam suatu organisasi sangat penting peranannya dalam rangka menciptakan unjuk kerja yang baik. Karyawan yang memiliki kepuasan tinggi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS BAB 2 LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu bidang strategis dari organisasi, manajemen sumber daya manusia perlu dilihat sebagai

Lebih terperinci

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya 1.1. Pengertian Prestasi Kerja Prestasi kerja merupakan aspek yang sangat penting dalam menciptakan suatu iklim

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan demikian dalam menggunakan tenaga kerja perlu adanya insentif yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan demikian dalam menggunakan tenaga kerja perlu adanya insentif yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Insentif 2.1.1. Pengertian Insentif Suatu perusahaan di dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan tenaga kerja, oleh karena itu faktor tenaga kerja perlu mendapat perhatian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini sangat berkembang pesat penuh dengan tantangan dan perubahan baik dari lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsinya untuk mewujudkan tujuan nasional sebagaimana yang tercantum

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsinya untuk mewujudkan tujuan nasional sebagaimana yang tercantum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia sekolah harus dengan kesungguhannya melaksanakan tugas dan fungsinya untuk mewujudkan tujuan nasional sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AQUA TIRTA INVESTAMA SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AQUA TIRTA INVESTAMA SKRIPSI PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AQUA TIRTA INVESTAMA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan karena sumber daya manusia perlu dikelola secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Manajemen Robbins & Coulter (2011) manajemen melibatkan aktivitas aktivitas koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen mempunyai arti penting bagi kelangsungan hidup perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan. Karena perusahaan merupakan suatu organisasi besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tenaga manusia dalam bidang industri. Dengan diketemukannya mesin serta

BAB I PENDAHULUAN. tenaga manusia dalam bidang industri. Dengan diketemukannya mesin serta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, setiap perusahaan berusaha meningkatkan dan mengembangkan perusahaan dengan mengadakan berbagai cara yang tersusun dalam program untuk meningkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan.menurut Sarwono (2005) lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan.menurut Sarwono (2005) lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan tempat kerja merupakan bagian yang penting dalam perusahaan.menurut Sarwono (2005) lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu lingkungan kerja fisik dan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liqa Yasifa, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liqa Yasifa, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang didalamnya terdapat sejumlah kegiatan sekelompok orang yang bekerja sama dengan tata cara yang diatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. inovasi. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam lingkungan bisnis harus

BAB I PENDAHULUAN. inovasi. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam lingkungan bisnis harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi dan berkinerja tinggi, serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi dan berkinerja tinggi, serta BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Kompensasi Salah satu tujuan manajemen sumber daya manusia, yaitu memastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi dan berkinerja tinggi, serta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produktivitas Kerja 2.1.1 Pengertian Produktivitas Kerja Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif memerlukan dukungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk pencapaian tujuan perusahaan agar lebih terarah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk pencapaian tujuan perusahaan agar lebih terarah. Untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam masyarakat berkembang, Sumber Daya Manusia mempunyai peranan penting. Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan aset sebagai modal dalam organisasi/perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini semakin bertambah pesat, hal ini mengakibatkan sebuah perusahaan diharapkan mampu menggunakan sumber daya manusia dengan baik dan

Lebih terperinci

PENGARUH KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. SRIWIJAYA UTAMA BANDAR LAMPUNG

PENGARUH KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. SRIWIJAYA UTAMA BANDAR LAMPUNG Utama Bandar Lampung 69 PENGARUH KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. SRIWIJAYA UTAMA BANDAR LAMPUNG Oleh FAHRIZI Dosen Tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan selalu berusaha agar karyawan bisa berprestasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan selalu berusaha agar karyawan bisa berprestasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan selalu berusaha agar karyawan bisa berprestasi dalam bentuk memberikan produktivitas kerja yang maksimal. Produktivitas kerja karyawan bagi suatu

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Fasilitas Fisik 1) Sekat Pemisah Saat ini belum terdapat sekat pemisah yang berfungsi sebagai pembatas antara 1 komputer dengan komputer yang lainnya pada Warnet

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Dharma (2007) meneliti tentang pengaruh penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 terhadap kinerja karyawan PT. Asuransi Jasa Raharja Cabang Sumatera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya.

BAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia saat ini semakin maju dan modern, banyak teknologi yang berhasil diciptakan untuk memudahkan pekerjaan manusia, tetapi secanggih apapun peralatan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999). BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Motivasi kerja para karyawan pada dasarnya merupakan dorongan seorang karyawan dalam bekerja di perusahaan. Adapun yang dapat dilakukan oleh seorang manajer

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dibebankan (Alex S. Nitisemito, 1991:184). Lingkungan kerja terdiri dari dua

BAB 1 PENDAHULUAN. dibebankan (Alex S. Nitisemito, 1991:184). Lingkungan kerja terdiri dari dua BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM adalah mengelola

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. unsur manusia yang ada di dalamnya. Pemeliharaan pegawai yang dilakukan oleh

I. PENDAHULUAN. unsur manusia yang ada di dalamnya. Pemeliharaan pegawai yang dilakukan oleh I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas pada suatu organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya keterlibatan unsur manusia yang ada di dalamnya. Pemeliharaan pegawai yang dilakukan oleh perusahaan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut terjadi mulai dari perusahaan kecil, menengah atau

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut terjadi mulai dari perusahaan kecil, menengah atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, persaingan perusahaanperusahaan baik yang bergerak di bidang penjualan barang ataupun yang bergerak di bidang pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri farmasi di Indonesia merupakan usaha yang memiliki potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. Industri farmasi di Indonesia merupakan usaha yang memiliki potensi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri farmasi di Indonesia merupakan usaha yang memiliki potensi yang cukup besar mengingat bangsa Indonesia memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak.

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN Oleh : RETNO DJOHAR JULIANI DOSEN ADMINISTRASI NIAGA UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN Oleh : RETNO DJOHAR JULIANI DOSEN ADMINISTRASI NIAGA UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN Oleh : RETNO DJOHAR JULIANI DOSEN ADMINISTRASI NIAGA UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG ABSTRAK Kompensasi yang rendah menyebabkan berbagai permasalahan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia/ pegawai yang berdisiplin tinggi, berkemampuan, berdaya

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia/ pegawai yang berdisiplin tinggi, berkemampuan, berdaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan tulang punggung kehidupan organisasi, keberhasilan organisasi secara keseluruhan sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini berbagai sektor kehidupan telah mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini berbagai sektor kehidupan telah mengalami perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini berbagai sektor kehidupan telah mengalami perubahan secara signifikan pada institusi ekonomi modern, hal ini nampak dari pola kehidupan masyarakat

Lebih terperinci

PENGARUH KOMUNIKASI, KONDISI FISIK TEMPAT KERJA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN WONOGIRI PADA TAHUN 2009

PENGARUH KOMUNIKASI, KONDISI FISIK TEMPAT KERJA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN WONOGIRI PADA TAHUN 2009 0 PENGARUH KOMUNIKASI, KONDISI FISIK TEMPAT KERJA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN WONOGIRI PADA TAHUN 2009 Usulan Penelitian Untuk Skripsi S-1 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masukan selama periode tersebut (Dossett dan Greenberg, 1981). a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masukan selama periode tersebut (Dossett dan Greenberg, 1981). a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Produktivitas 2.1.1 Pengertian Produktivitas Secara umum, produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik dengan masukan yang sebenarnya dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang namanya ruang kerja atau ruang perkantoran. yang di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang namanya ruang kerja atau ruang perkantoran. yang di dalamnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman modern sekarang kantor merupakan tempat atau suatu lingkungan yang menjadi tempat organisasi untuk beraktivitas dalam mencapai tujuannya. Suatu gedung atau

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang positif dari individu yang disebabkan dari penghargaan atas sesuatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang positif dari individu yang disebabkan dari penghargaan atas sesuatu BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Kepuasan kerja Luthans (2006: 142) mengatakan kepuasan kerja adalah situasi emosional yang positif dari individu yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang dapat menjadi landasan untuk penelitian yang sekarang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang dapat menjadi landasan untuk penelitian yang sekarang A. Kajian Penelitian Terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berikut ini terdapat beberapa penelitian yang dilakukan penelitian terdahulu yang dapat menjadi landasan untuk penelitian yang sekarang dilakukan:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kenyamanan adalah bagian dari salah satu tujuan utama dari ilmu ergonomika yang harus dicapai. Kenyamanan terdiri atas kenyamanan psikis dan kenyamanan fisik. Kenyamanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. satunya adalah minat. Walgito (2010) menyatakan minat mempengaruhi proses hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. satunya adalah minat. Walgito (2010) menyatakan minat mempengaruhi proses hasil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada proses belajar seseorang melibatkan kondisi dan fungsi psikologis, salah satunya adalah minat. Walgito (2010) menyatakan minat mempengaruhi proses hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian terhadap kepuasan kerja menjadi penting dalam organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian terhadap kepuasan kerja menjadi penting dalam organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian terhadap kepuasan kerja menjadi penting dalam organisasi karena diyakini bahwa kepuasan kerja yang tinggi akan mendorong peningkatan kinerja individu

Lebih terperinci

MOTIVASI KERJA DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI FAKULTAS DAKWAH IAIN AR-RANIRY

MOTIVASI KERJA DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI FAKULTAS DAKWAH IAIN AR-RANIRY MOTIVASI KERJA DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI FAKULTAS DAKWAH IAIN AR-RANIRY Oleh: Ernawaty Nasution Jurusan Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala Jl. Tgk. Syeh Abdul

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan dalam suatu organisasi merupakan aset terpenting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan dalam suatu organisasi merupakan aset terpenting dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karyawan dalam suatu organisasi merupakan aset terpenting dalam pencapaian tujuan suatu organisasi, dimana karyawan mampu menghasilkan kinerja yang baik dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting di dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting di dalam suatu organisasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2013:10), manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif

Lebih terperinci

Manusia sebagai salah satu faktor'produksi mempunyai peranan yang sangat penting dan vital, yang tidak dimiliki oleh faktor produks, yang lain,

Manusia sebagai salah satu faktor'produksi mempunyai peranan yang sangat penting dan vital, yang tidak dimiliki oleh faktor produks, yang lain, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai salah satu faktor'produksi mempunyai peranan yang sangat penting dan vital, yang tidak dimiliki oleh faktor produks, yang lain, karena untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi menghadapi perubahan seiring dengan perkembangan bisnis, perubahan lingkungan bisnis, serta tuntutan yang semakin tinggi dari pelanggan. Organisasi dihadapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, diperlukan kemampuan dalam mengelola sumber daya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, diperlukan kemampuan dalam mengelola sumber daya perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Memasuki era perdagangan bebas, setiap perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan daya saingnya agar tangguh menghadapi persaingan global. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu organisasi sangat bergantung pada kinerja pegawai di organisasi tersebut. Kinerja pegawai adalah hasil pencapaian tugas-tugas pegawai yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya akan selalu berhadapan dengan manusia sebagai sumber daya yang dinamis dan memiliki kemampuan untuk terus berkembang.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. organisasi, lingkungan kerja, serta kinerja yang dapat mendukung penelitian ini.

BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. organisasi, lingkungan kerja, serta kinerja yang dapat mendukung penelitian ini. 26 BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA Pada bab dua ini dijelaskan beberapa teori mengenai gaya kepemimpinan, budaya organisasi, lingkungan kerja, serta kinerja yang dapat mendukung penelitian ini.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini peranan sumber daya manusia dalam proses produksi

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini peranan sumber daya manusia dalam proses produksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekarang ini peranan sumber daya manusia dalam proses produksi banyak dibincangkan hal ini disadarinya sehingga berbagai cara diusahakan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN WARU KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

STUDI TENTANG PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN WARU KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA ejournal Ilmu Pemerintahan, 2014, 2 (2) : 2729-2740 ISSN 0000-0000, ejournal. ip. Fisip - unmul.ac.id Copyright 2014 STUDI TENTANG PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN PUSTAKA. sesuatu dalam pencapaiaan tujuan yang telah ditetapkan (Manulan, 1981)

BAB II LANDASAN PUSTAKA. sesuatu dalam pencapaiaan tujuan yang telah ditetapkan (Manulan, 1981) BAB II LANDASAN PUSTAKA A. Pengertian Motivasi Motivasi kerja adalah suatu proses kegiatan yang memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan atau berbuat sesuatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa kelak

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa kelak BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada dasarnya setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa kelak di kemudian hari akan mengalami perkembangan yang pesat di dalam lingkup kegiatannya dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adanya perubahan politik dan administrasi pemerintahan melalui pemberian otonomi luas kepada Daerah Kabupaten dan Daerah Kota sebagaimana dimaksudkan dalam Undang-Undang

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN ROKAN HULU

UPAYA PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN ROKAN HULU UPAYA PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN ROKAN HULU Helvanora 1 1 Fakultas Ekonomi Universitas Pasir Pengaraian. Riau. Indonesia. helvanora@gmail.com ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitas dan kinerja karyawan dalam suatu organisasi adalah stress kerja karyawan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas dan kinerja karyawan dalam suatu organisasi adalah stress kerja karyawan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karyawan adalah aset utama organisasi yang menjadi pelaku aktif dari setiap organisasi. Karyawan dalam sebuah perusahaan menduduki posisi yang sangat penting,

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI WATER BASE PT.CAT TUNGGAL DJAJA INDAH

ANALISIS KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI WATER BASE PT.CAT TUNGGAL DJAJA INDAH ANALISIS KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI WATER BASE PT.CAT TUNGGAL DJAJA INDAH Dina Lestari dan Sulastri Irbayuni Alumni Progdi Manajemen Dosen Progdi Manajemen FEB Email : lastree27@ymail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Sehingga perusahaan perlu untuk berhati-hati dalam merekrut

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Sehingga perusahaan perlu untuk berhati-hati dalam merekrut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah perusahaan, sumber daya manusia merupakan aset yang paling berharga dimana aset tersebut yang selanjutnya akan menggerakkan asetaset lainnya. Sehingga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sutrisno (2013:109) mengemukakan motivasi adalah faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sutrisno (2013:109) mengemukakan motivasi adalah faktor yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motivasi 2.1.1 Pengertian Motivasi Sutrisno (2013:109) mengemukakan motivasi adalah faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, motivasi sering

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Lingkungan Kerja 2.1.1.1 Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja menunjuk pada hal-hal yang berada di sekeliling dan melingkupi kerja karyawan di kantor.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama yang tidak dapat digantikan oleh unsur apapun.

BAB I PENDAHULUAN. utama yang tidak dapat digantikan oleh unsur apapun. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan unsur manusia merupakan perangkat yang paling menentukan dalam mencapai tujuan kegiatannya, terutama berkaitan erat dengan kebijaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas merupakan sebuah tempat di mana berlangsungnya sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas merupakan sebuah tempat di mana berlangsungnya sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas merupakan sebuah tempat di mana berlangsungnya sebuah proses belajar-mengajar. Dalam pelaksanaan proses belajar- mengajar tersebut melibatkan peran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring perubahan zaman dan bertambahnya usia manusia, maka kebutuhan hidup nya pun akan meningkat. Kebutuhan ini terdiri dari kebutuhan fisik dan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. atau unjuk kerja atau penampilan kerja. Kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. atau unjuk kerja atau penampilan kerja. Kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Kinerja Kinerja adalah sikap, nilai moral, serta alasan internal maupun eksternal yang mendorong seseorang untuk bekerja atau bertindak dalam profesinya. Atau kinerja (performance)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dan tidak boleh disamakan dengan alat atau mesin pabrik, masing-masing dari

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dan tidak boleh disamakan dengan alat atau mesin pabrik, masing-masing dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karyawan merupakan aset yang berharga bagi organisasi atau perusahaan. Sebagai aset, karyawan harus bisa dikelola dengan baik agar tetap bisa memberikan kontribusi

Lebih terperinci

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN S K R I P S I Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana S-1

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sondang Siagian (2013:169) mengemukakan Promosi adalah apabila

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sondang Siagian (2013:169) mengemukakan Promosi adalah apabila BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Sondang Siagian (2013:169) mengemukakan Promosi adalah apabila seorang pegawai dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang tanggung

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. fungsi, antara lain : fungsi-fungsi manajerial (managerial functions) dan

TINJAUAN PUSTAKA. fungsi, antara lain : fungsi-fungsi manajerial (managerial functions) dan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Definisi manajemen sumber daya manusia, perlu pemahaman antara dua fungsi, antara lain : fungsi-fungsi manajerial (managerial functions) dan operasional

Lebih terperinci