UPAYA PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN ROKAN HULU

Transkripsi

1 UPAYA PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN ROKAN HULU Helvanora 1 1 Fakultas Ekonomi Universitas Pasir Pengaraian. Riau. Indonesia. helvanora@gmail.com ABSTRACT The purpose of this research is to find out the efforts to increasing the work performance in the Dinas Pengelolaan dan Aset Kabupaten Rokan Hulu. The informants of this research are Leader and Secretary Dinas Pengelolaan dan Aset Kabupaten Rokan Hulu.This research is Kualitatif research, where is we get the data from the explanation of arranged the sentences as systematic and than we get the conclusion of the research. The efforts to increasing the work performance DPKA are: 1. Given the compensation for every worker 2. Make working environment conducive. 3. Make promotion wisdom. 4. Carry out education and exercise according to needed. 5. Given the motivation 6. Increase the discipline based on regulation. PENDAHULUAN Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Rokan Hulu merupakan salah satu Organisasi Perangkat Daerah yang mempunyai peranan penting dalam penyelenggaraan keuangan daerah, sehingga wajib memiliki sumber daya manusia yang berkualitas serta setiap pegawainya harus mempunyai tangung jawab yang besar dalam menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh pimpinan, dimana Pegawai wajib memberikan pelayanan terbaik kepada setiap orang baik itu masyarakat maupun pegawai instansi lain yang membutuhkan pelayanan dari Dinas Pengelolaan Keuangan dan aset tersebut. Dalam melaksanakan pekerjaannya, pegawai tidak melaksananakan semua pekerjaannya sendiri, melainkan terkadang dibutuhkan kerjasama yang baik antara sesama pegawai dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Dalam hal ini, pimpinan harus mampu mendorong dan membangkitkan daya gerak (kemauan kerja) pegawainya untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang menjadi kewajibannya sehingga mereka termotivasi untuk bekerja sebaik mungkin dan dapat meningkatkan produktivitas kerja mereka. Hal ini perlu diperhatikan karena manusia sebagai tenaga kerja bukan merupakan manusia yang dapat digerakkan begitu saja, melainkan sebagai makhluk hidup yang mempunyai perasaan, kebutuhan, keinginan dan pola pikir sendiri. Untuk meningkatakan kinerja pegawai maka dalam menjalankan tugas setiap pegawai harus mentaati peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, dimana peraturan tersebut mengatur mengenai kewajiban, larangan, dan sanksi apabila kewajiban tidak ditaati atau larangan dilanggar oleh Pegawai Negeri Sipil. Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang "Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil". Dalam Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil diatur ketentuan-ketentuan mengenai: 1. Kewajiban, 34

2 2. Larangan, 3. Hukuman disiplin, 4. Pejabat yang berwenang menghukum, 5. Penjatuhan hukuman disiplin, 6. Keberatan atas hukuman disiplin, 7. Berlakunya keputusan hukuman disiplin. Pada Tahun 2011 Pimpinan DPKA berusaha keras untuk meningkatkan kinerja yang selama ini belum maksimal dilakukan sehingga dari berbagai upaya yang diterapkan maka diperoleh beberapa peningkatan kinerja, seperti persentase kehadiran pegawai yang mengalami peningkatan, selain itu kualitas kerja juga mengalami peningkatan seperti tercapainya target penerimaan dari sektor pajak daerah tepat pada waktunya, dipersingkatnya prosedur birokrasi pelayanan dan tidak ada ditemukan penyimpangan yang dilakukan pegawai DPKA. Hal ini menunjukkan adanya kualitas pengetahuan dan keterampilan dalam menyelesaikan pekerjaan dan adanya manfaat dilakukannya pengawasan terhadap pekerjaan sehingga tercipta sikap positif terhadap pekerjaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas kerja tanpa ada penyimpangan. LANDASAN TEORI Kinerja berasal dari pengertian performance, adapula yang memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja, namun sebenarnya kinerja mempunyai makna yang luas, bukan hanya hasil kerja tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung (Wibowo, 2011: 7) Kinerja seseorang atau produktivitas kerjanya ditentukan oleh tiga faktor utama yaitu : 1. Motivasinya yaitu daya dorong yang dimiliki, baik secara intrinsic maupun ekstrinsik yang membuatnya mau dan rela untuk bekerja sekuat tenaga dengan mengerahkan segala kemampuan yang ada demi keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan berbagai sasarannya. 2. Kemampuan yaitu kemampuan yang bersifat fisik dan kemampuan intelektual yang sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan yang banyak menggunakan otak. 3. Ketepatan penugasan. (Sondang P. Siagian, 2009 : 40) Untuk lebih jelasnya berikut ini akan dijabarkan beberapa pengertian mengenai kinerja menurut beberapa ahli antara lain : 1. Anwar Prabu Mangkunegara mengatakan kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. (Anwar Prabu Mangkunegara,2005: 9) 2. Wibowo mengatakan bahwa kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi sehingga kinerja dapat dikatakan melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut atau tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. (Wibowo, 2011 : 7) 3. Kinerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sesuatu yang hendak dicapai, prestasi yang diperlihatkan dan kemampuan kerja. Menurut beberapa pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa kinerja mempunyai hubungan erat dengan masalah produktivitas karena merupakan indikator dalam menentukan bagaimana usaha untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi dalam suatu perusahaan/instansi. 2

3 Sehubungan dengan hal tersebut maka upaya untuk mengadakan penilaian terhadap kinerja di suatu organisasi merupakan hal yang sangat penting. PEMBAHASAN Kepala DPKA menerangkan selama ini sudah begitu banyak upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja pegawai, upaya-upaya tersebut merupakan suatu bentuk kepedulian pimpinan terhadap pegawai sehingga apa yang menjadi visi dan misi organisasi dapat tercapai, adapun upaya yang telah dilakukan selama ini yaitu : 1. Memberikan kompensasi bagi seluruh pegawai. 2. Mempromosikan pegawai yang berkualitas. 3. Memperbaiki lingkungan kerja. 4. Melaksanakan pendidikan dan Pelatihan. 5. Memberikan Motivasi kepada pegawai. 6. Meningkatkan disiplin. Pemberian Kompensasi Seseorang bekerja memberikan waktu dan tenaganya kepada organisasi dan sebagai kontra prestasinya, organisasi memberikan imbalan atau kompensasi yang bentuknya dapat bervariasi sesuai dengan kemampuan organisasi itu sendiri, suatu organisasi dalam memberikan sejumlah kompensasi kepada pegawainya, tentu saja mempunyai maksud atau tujuan-tujuan tertentu, dimana tujuan tersebut merupakan konsekuensi yang harus dipikul oleh para pegawai tersebut. Dinas Pengelolaan keuangan dan aset memberikan kompensasi kepada pegawainya selain bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai juga bertujuan agar para pegawai termotivasi untuk bekerja lebih baik sehingga dapat mencapai terget kerja yang telah ditetapkan, karena pemberian kompensasi ini berkaitan dengan keuangan dan kesejahteraan pegawai maka pemberiannya dilakukan secara adil sesuai dengan jabatan dan beban kerja masingmasing. Kebijakan Promosi Pemeliharaan sumber daya manusia bagi suatu organisasi merupakan hal yang mutlak tetapi sulit dilakukan. Kesulitan tersebut timbul karena setiap pegawai memiliki hal yang unik dan spesifik dengan kemampuan persepsi yang berbeda-beda, sehingga menghasilkan sikap dan tingkah laku yang bermacam-macam pula. Promosi (promotion), merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan karier selama bekerja. Dengan demikian Satu cara untuk menarik, menahan dan memotivasi pegawai adalah melakukan program pengembangan karir yang sistimatik, mengembangkan kemampuan profesional pegawai adalah konsisten dengan kebijakan personal untuk promosi pegawai yang berkualitas ke jabatan yang lebih tinggi. Promosi adalah merupakan bukti prestasi. Promosi adalah proses kegiatan pemindahan pegawai, dari suatu jabatan ke jabatan yang lain yang lebih tinggi. Promosi akan selalu diikuti oleh tugas, tanggung jawab dan kewenangan yang lebih tinggi dari jabatan yang diduduki sebelumnya. Sehingga pada akhirnya promosi juga diikuti oleh peningkatan pendapatan dan fasilitas pendukung lainnya. Memperbaiki Lingkungan Kerja Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai, dinama lingkungan kerja merupakan setuasi dan kondisi tempat dimana pegawai itu bekerja. Selain lingkungan kerja yang berhubungan dengan keharmonisasi hubungan baik itu antara pegawai maupun keharmonisasi hubungan 3

4 antara pegawai dengan pimpinan yang harus terjaga juga berkaitan dengan keadaan fisik lingkungan kerja seperti keadaan gedung, ruangan kerja, penerangan, fasilitas kelengkapan kerja dan lain sebagainya, kesemuanya itu harus dalam keadaan baik sehingga pegawai dapat bekerja dalam keadaan yang penuh dengan kenyamanan dan bergairah dalam bekerja sehingga menunjang peningkatan kinerja. Setiap pegawai harus peduli akan lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan mengerjakan tugas. Hampir seluruh pegawai kalau kita lihat dilapangan lebih menyukai keadaan sekitar fisik yang tidak berbahaya atau merepotkan. Temperatur (suhu), cahaya, kebisingan, dan faktor lingkungan lain yang tidak esktrem (terlalu banyak atau sedikit). Selain itu para pegawai secara umum ingin mendapatkan lebih daripada sekedar uang atau prestasi yang berwujud dari pekerjaan yang mereka lakukan. Bagi kebanyakan pegawai, kerja juga mengisi kebutuhan akan sosial. oleh karena itu bila mereka mempunyai rekan sekerja yang ramah dan menyenangkan, maka akan dapat meningkatkan semangat untuk lebih giat bekerja. Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Kebanyakan pegawai menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi mereka kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka dan menawarkan tugas, kebebasan dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan. Karakteristik ini membuat kerja secara mental menantang. pekerjaan yang terlalu kurang menantang menciptakan kebosanan, tetapi terlalu banyak menantang menciptakan frustasi dan perasaan gagal. Pada kondisi tantangan yang sedang, kebanyakan pegawai akan mengalami kesenangan dalam bekerja. Faktor pelatihan memegang peranan penting dalam peningkatan kinerja pegawai terutama bagi mereka yang mempunyai kemampuan dan semangat dalam bekerja, hal ini dapat diartikan bahwa pelatihan sebagai proses komunikasi yang terencana, yang menghasilkan perubahan-perubahan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang berkaitan dengan tujuan-tujuan yang sesuai dengan prilaku yang diharapkan. Memberikan Motivasi Kerja Pada awalnya, motivasi seseorang untuk melakukan kegiatan muncul karena merasakan perlunya untuk memenuhi kebutuhan, apabila kebutuhannya telah terpenuhi, motivasinya akan menurun, kemudian berkembang pemikiran bahwa motivasi juga diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu, namun apabila tujuan telah tercapai, biasanya motivasi juga akan menurun. Oleh sebab itu motivasi dapat dikembangkan apabila timbul kebutuhan maupun tujuan baru. Motivasi ini sangat diperlukan seseorang dalam menjalankan segala aktivitasnya. Dalam menjalankan hidup, seseorang memerlukan banyak motivasi agar ia dapat menjalankan segala sesuatu yang dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam dunia pendidikan, seorang anak memerlukan motivasi baik dari orang tua, guru, maupun teman-temannya agar ia mampu meningkatkan prestasi belajarnya. Hal ini pula yang dibutuhkan orang dalam dunia kerja. Seseorang hanya dapat bekerja dengan baik apabila ia mendapatkan motivasi kerja yang baik pula. Motivasi kerja tidak hanya bersumber dari dalam diri orang itu saja, melainkan memerlukan perpaduan baik dari diri sendiri, atasan, mapun lingkungan kerja itu sendiri. 4

5 Meningkatkan Disiplin Kerja Melalui Peraturan Disiplin kerja yang tinggi sangat diperlukan dalam sebuah organisasi, karena dengan adanya disiplin kerja membuktikan adanya komitmen keseriusan yang tinggi akan pekerjaan tanpa dipengaruhi oleh situasi apapun. Ketika seseorang sudah mempunyai sikap tanggung jawab terhadap pekerjaan maka hal tersebut dapat dibuktikan dengan tingkat kedisiplinan pegawai itu sendiri. Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai sesuatu tujuan selain sangat ditentukan oleh dan mutu profesionalitas juga ditentukan oleh disiplin para anggotanya. Bagi aparatur pemerin-tahan disiplin tersebut mencakup unsur-unsur ketaatan, kesetiaan, kesungguhan dalam menjalankan tugas dan kesanggupan berkorban, dalam arti mengorbankan kepentingan pribadi dan golongannya untuk kepentingan negara dan masyarakat. PENUTUP Berdasarkan hasil pembahasan analisis data berdasarkan hasil wawancara pada pemasalahan yang diangkat mengenai Upaya Peningkatan Kinerja Pegawai pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Rokan Hulu, maka penelitian ini menyimpulkan bahwa keenam upaya yang penulis ajukan telah dilakukan oleh Dinas Pengelolaan dan Aset dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini berdasarkan hasil wawancara semuanya mempunyai pengaruh positif terhadap peningkatan kinerja pegawai. Adapun upaya-upaya yang telah dilakukan tersebut adalah : 1. Upaya pertama adalah pemberian kompensasi mempunyai berpengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai. Hal ini dibuktikan semakin bergairahnya pegawai dalam melakukan pekerjaan, dengan pemberian kompensasi tuntunya memberikan banyak manfaat bagi pegawai terutama untuk meningkatkan perekonomian pegawai itu sendiri. 2. Upaya kedua adalah menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dapat berpengaruh terhadap peningkatan kenerja, hal ini disebabkan karena lingkungan kerja sangat menentukan kenyaman dan ketenangan pegawai dalam bekerja, pemimpin DPKA selalu berupaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang seseuai asri nyaman dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawai. 3. Upaya ketiga adalah melakukan kebijakan promosi berpengaruh terhadap kinerja pegawai, dimana dengan memberlakukan promosi dapat menciptakan semangat kerja pegawai karena adanya suatu harapan hasil kerja yang mereka lakukan akan dihargai oleh pimpinan. 4. Upaya keempat adalah memberikan pendidikan/pelatihan berpengaruh terhadap kinerja pegawai, dengan melaksanakan pendidikan dan pelatihan akan dapat menambah pengetahuan, keahlian dan keterampilan pegawai sehingga kemampuan pegawai dalam bekerja akan meningkat dan akhirnya akan dapat meningkatkan hasil kerja. 5. Upaya kelima adalah memberikan motivasi akan berpengaruh terhadap kinerja pegawai, dengan memberian motivasi kepada pegawai dapat menjadikan pegawai yang semangat bekerja semakin semangat dan pegawai yang sudah mulai malas dalam bekerja kembali bergairah dalam bekerja. 6. Upaya keenam adalah meningkatkan disiplin pegawai akan berpengaruh bagi peningkatan kinerja pegawai, kedisplinan pegawai hal yang utama 5

6 untuk melihat komitmen pegawai terhadap organisasi tempat pegawi itu bekerja. DAFTAR PUSTAKA Anwar Supriadi Penyusunan Standar Operating Prosedur (Prosedur Tetap). Jakarta. Lembaga Administrasi Negara. Anwar Prabu Mangkunegara Evaluasi Kinerja SDM. Bandung. Refika Aditama. Dadang Sunyoto Data Sumber Daya Manusia. Yokyakarta. CAPS. Husein Umar Desain Penelitian MSDM dan Prilaku Karyawan. Jakarta.Rajawali Pres. Jeffrey Pfeffer, Dkk Paradigma Baru, manajemen Sumber Daya Manusia. Yokyakarta. Amara Books. Moeheriono Indikator Kinerja Utama (IKU). Jakarta. Rajawali Pres. Sondang P. Siagian Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta. Rineka Cipta. Wahyudi Kumorotomo Etika Administrasi Negara. Jakarta. Raja Grafindo Persada. Wibowo Manajemen Kinerja. Jakarta Rajawali Pres. 6