BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA. KETUA Dr. Ir. Hj. St. ROHANI, M.Si

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA. KETUA Dr. Ir. Hj. St. ROHANI, M.Si"

Transkripsi

1 BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA KETUA Dr. Ir. Hj. St. ROHANI, M.Si ANGGOTA Dr. SITTI NURANI SIRAJUDDIN S.Pt, M.Si Dr. PALMARUDI MAPPIGAU, SU Ir. ILHAM RASYID, M.Si LKPP UNHAS LEMBAGA KAJIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN (LKPP) UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012 BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA i

2 HALAMAN PENGESAHAN HIBAH PENULISAN BUKU AJAR BAGI TENAGA AKADEMIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2012 Judul Buku/Mata Kuliah : Ekonomi Sumber Daya Nama Lengkap Penanggung Jawab Penulisan : Dr. Ir. Hj. St. Rohani, M.Si N I P / N I D N : Pangkat/Golongan : Lektor / IIIc Program Studi : Sosial Ekonomi Peternakan Fakultas : Peternakan nanirohani24@yahoo.co.id Anggota Tim Penulis : 1. Dr. Sitti Nurani Sirajuddin, S.Pt, M.Si 2. Dr. Palmarudi, SU 3. Ir. Ilham Rasyid, M.Si Biaya : Rp ,- (lima juta rupiah) Dibiayai oleh dana DIPA BLU Universitas Hasanuddin tahun 2012 sesuai SK Rektor Unhas No /UH4.2/KU.10/1012 Tanggal 03 Oktober 2012 Dekan Fakultas Peternakan LKPP UNHAS Makassar, November 2012 Penanggungjawab Penulisan Prof. Dr. Ir. H. Syamsuddin Hasan, M.Sc Dr. Ir. Hj. St. Rohani, M.Si NIP NIP Mengetahui, Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Pendidikan Prof. Dr. Ir. Lellah Rahim, M.Sc. NIP BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA ii

3 Saya atau kami penulis buku ini: SURAT PERNYATAAN Nama : Dr. Ir. Hj. St. Rohani, M.Si NIDN : Nama : Dr. Sitti Nurani Sirajuddin, S.Pt, M.Si NIDN : Nama : Dr. Palmarudi, SU NIDN : Nama : Ir. Ilham Rasyid, M.Si NIDN : Dengan ini menyatakan bahwa: 1. Buku ini benar saya tulis (atau kami tulis bila penulis lebih dari satu), bukan karya plagiat. Beberapa pernyataan, gambar, rumus, atau opini dari orang lain yang termuat dalam buku ini selalu disertai sumbernya yang jelas. 2. Buku ini saya (kami) serahkan kepada Lembaga Kajian dan Pengembangan Pendidikan (LKPP) Unhas, untuk selanjutnya dijadikan koleksi Perpustakaan Pusat Unhas dan dalam bentuk softcopy dipajang di yang dapat diakses oleh semua pengguna, khususnya mahasiswa. LKPP UNHAS Demikian pernyataan ini kami buat dengan sungguh sunggguh. Makassar, 30 November 2012 Penulis, (atas nama Tim penulis) Dr. Ir. Hj. St. Rohani, M.Si NIP BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA iii

4 KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayahnya jualah sehingga dapat menyelesaikan penyusunan bahan ajar ini meskipun terdapat halangan dan rintangan yang menantang. Bahan ajar ini disusun sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa sehingga dapat memperlancar proses pembelajaran terutama untuk mata kuliah Ekonomi Sumber Daya. Dalam penyusunan bahan ajar ini, kami banyak mendapat masukan, bimbingan serta petunjuk dari berbagai pihak. Akhirnya kami sangat menyadari bahwa bahan ajar ini masih penuh dengan kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu tegur sapa dan sumbang saran yang bersifat membangun senantiasa kami harapkan agar terciptanya tulisan yang lebih sempurna. Semoga apa yang kami paparkan dapat diterima dan berguna bagi kita semua. Amin.. LKPP UNHAS Makassar, November 2012 Penulis BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA iv

5 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II KETERKAITAN SUMBER DAYA DAN EKONOMI Klasifikasi Sumber Daya Alam Keterkaitan Antara Sumber Daya Alam dan Ekonomi Pembangunan Ekonomi Sumber Daya Alam dan Pertumbuhan Ekonomi Peranan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia Terhadap Pembangunan Ekonomi BAB III KETERSEDIAAN DAN KELANGKAAN SUMBER DAYA LKPP UNHAS Keterbatasan Sumber Daya Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA yang Tidak dapat Diperbaharui 33 Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA yang dapat Diperbaharui Indikator Kelangkaan Sumber Daya Alternatif Mengatasi Sumber Daya BAB IV EKSTERNALITAS DAN PROBLEMA LINGKUNGAN BAB V PENGELOLAAN SUMBER DAYA PETERNAKAN SERTA KAITANNYA DENGAN GLOBAL WARMING BAB VI ANALISIS EKONOMI SUMBERDAYA ALAM SEHUBUNGAN DENGAN HAK-HAK KEPEMILIKAN, KEGAGALAN PASAR, DAN EKSTERNALIAS v vii BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA v

6 Hak Kepemilikan Kegagalan Pasar Eksternalitas BAB VII EKONOMI EKSTERNAL DAN DISEKONOMI EKSTERNAL 90 Pengertian Eksternalitas Contoh Eksternalitas di Bidang Peternakan Faktor-Faktor Penyebab Eksternalitas BAB VIII EFISIENSI SUMBER DAYA DAN KEBIJAKSANAAN LINGKUNGAN Efesiensi Alokasi Sumber Daya Alternatif Kebijaksanaan Lingkungan BAB IX ESTIMASI NILAI EKONOMI DARI KEBIJAKSANAAN LINGKUNGAN BAB X PEMBANGUNAN PETERNAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN LKPP UNHAS BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA vi

7 DAFTAR GAMBAR No. Teks Halaman 1. Keterkaitan antara Sumber Daya Alam dan Aktivitas Ekonomi Jeis-jenis Sumber Daya Tipologi Eksternalitas LKPP UNHAS BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA vii

8 BAB I PENDAHULUAN Ekonomi Sumber Daya adalah suatu cakupan ilmu yang mempelajari bagaimana manusia mengalokasikan sumber daya yang langka serta mempelajari pengalokasian sumber daya alam seperti air, lahan, ternak, hutan, dan secara eksplisit ilmu ini mencari jawaban seberapa besar sumber daya harus diekstraksi sehingga menghasilkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat. Sumber daya memiliki nilai ekonomi dan merupakan komponen dari ekosistem yang menyediakan barang dan jasa yang bermanfaat bagi kebutuhan manusia untuk memenuhi kepuasan dan utilitas manusia yang memiliki kriteria yakni (1) harus ada pengetahuan, teknologi dan keterampilan (skill) untuk memanfaatkannya, (2) harus ada permintaan (demand) terhadap sumber daya tersebut. Ekonomi sumber daya sangat penting untuk dipelajari dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam Bidang Peternakan agar kita dapat memahami bagaimana sumber daya tersebut dimanfaatkan secara optimal serta bagaimana mengelola secara ekonomis sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. LKPP UNHAS Mata kuliah Ekonomi Sumber Daya merupakan mata kuliah pilihan yang disediakan oleh Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan pada semester genap yang sangat penting diberikan kepada mahasiswa dalam pengembangan wawasan dan pemahaman mahasiswa mengenai ekonomi sumber daya. Materi yang disajikan dalam matakuliah ini mencakup konsep sumber daya dan pembangunan ekonomi dan kelangkaan sumber daya alam, konservasi dan deplesi sumber daya alam, analisa biaya dan manfaat dalam penggunaan BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 1

9 sumber daya alam, pengelolaan sumber daya alam, permintaan dan penawaran sumber daya manusia, produktivitas kerja dan dasar-dasar perencanaan tenaga kerja. Proses pembelajaran ekonomi sumber daya bukanlah hal yang mudah. Hal yang tersulit untuk dicapai adalah sulitnya memberikan pemahaman mengenai mekanisme ekonomi sumber daya tersebut karena mahasiswa yang tidak memiiki sarana dan fasilitas pembelajaran untuk mengakses internet mengakibatkan proses pembelajaran kurang efektif. Salah satunya yaitu tidak memiliki bahan ajar yang dapat membantu proses pembelajarannya. Adapun rekap nilai mata kuliah Ekonomi Sumber Daya dapat dilihat pada Tabel 1., yang memperlihatkan rata-rata nilai mahasiswa 3 semester terakhir. Tabel 1. Perkembangan Nilai Mahasiswa Peserta Mata Kuliah Metode Penelitan Sosek Peternakan pada 3 Semester Terakhir No. Semester Nilai Hasil Jumlah (Orang) Jumlah (%) 1 Awal 2010/2011 A 5 A- 7 B+ B B- C+ C C- D E 2 Awal 2009/2010 A A- 2 B+ 3 B 6 B- 2 C+ C C- D E 3 Awal 2008/2009 A 1 LKPP UNHAS BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 2

10 A- B+ B 1 B- C+ 3 C C- D E 2 K 6 Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini maka perlu dilakukan penyediaan bahan ajar yang berbasis internet. Dengan bahan ajar tersebut, diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa dan memberikan dukungan pada mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan dengan baik. Bahan ajar ini akan menjadi tambahan referensi bagi mahasiswa peserta mata kuliah ekonomi sumber daya yang selama ini masih kurang. LKPP UNHAS BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 3

11 Mata Kuliah GARIS BESAR RANCANGAN PEMBELAJARAN (GBRP) : Ekonomi Sumber Daya Kode/ Semester : / Ganjil KELOMPOK KOMPETENSI(1 ) NO (2) KOMPETENSI LULUSAN PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN RUMUSAN KOMPETENSI 1. Menguasai dan mampu menerapkan IPTEKS peternakan 2. Mampu menganalisis, menginterpretasi dan memecahkan masalah di bidang peternakan 3. Mampu mengikuti perkembangan IPTEKS 4. Mampu bekerjasama dan beradaptasi dalam lingkungan kerja BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 4 (3) LKPP UNHAS ELEMEN KOMPETENSI(4 ) a b c d e

12 KOMPETENSI UTAMA KOMPETENSI PENDUKUNG KOMPETENSI LAINNYA 5. Mampu berkomunikasi secara efektif 6. Mampu mengelola dan memimpin usaha peternakan 7. Mampu memotivasi dan menggerakkan masyarakat dalam pengembangan peternakan 8. Mampu memulai dan mengembangkan bisnis berbasis teknologi 9. Mampu membangun jaringan usaha/ interkoneksitas 10. Berkarakter dan memiliki wawasan kebangsaan 11. Mampu memanfaatkan dan menggunakan Teknologi Informasi dan komunikasi 12. Memahami dan toleransi terhadap budaya lokal 13. Mampu mengevaluasi usaha bisnis 14. Mampu memasarkan hasil usaha 12. Memiliki kemampuan berbahasa asing 13. Mampu mengorganisasi dan mengembangkan kelembagaan peternakan 14. Memiliki moralitas, etika, akhlak. 15. Mampu mencari pendanaan usaha BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 5 LKPP UNHAS

13 ELEMEN KOMPETENSI: a. Landasan kepribadian; b. Penguasaan ilmu dan keterampilan; c. Kemampuan berkarya; d. Sikap dan prilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai; e. Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya. GARIS BESAR RANCANGAN PEMBELAJARAN MATAKULIAH EKONOMI SUMBER DAYA Kompetensi Utama : Menguasai dan mampu menerapkan IPTEKS peternakan (1) Mampu menganalisis,menginterprestasi dan memecahkan masalah di bidang peternakan(2) Mampu mengikuti perkembangan IPTEKS (3) Kompetensi Pendukung : Mampu memanfaatkan dan menggunakan Teknologi Informasi dan komunikasi (11) Memahami dan toleransi terhadap budaya lokal (12) Kompetensi Lainnya : Memiliki kemampuan berbahasa asing (12) Sasaran belajar Memiliki moralitas, etika, akhlak (14) : Mahasiswa mampu menganalisis pemanfaatan sumber daya dan lingkungan peternakan ditinjau dari manfaat dan BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 6 biayalkpp UNHAS

14 Elemen Kompetensi : - Landasan kepribadian - Penguasaan ilmu dan ketrampilan - Kemampuan berkarya - Sikap dan perilaku dalam berkarya - Pemahaman kaidah dalam kehidupan bermasyarakat Minggu ke Sasaran Pembelajaran Materi Pembelajaran Strategi Pembelajaran 1 Pendahuluan - Kontrak Kuliah - Defenisi ekonomi sumberdaya 2 Keterkaitan Sumber - Klasifikasi Sumber Daya Daya dan Eonomi - Keterkaitan antara Sumber Daya Alam dan Ekonomi 3 Pemahaman ketersediaan dan kelangkaan sumberdaya 4-5 Penganalisaan jenis ekternalitas dari aspek sosbud dan ekonomi serta problema lingkungan 6-7 Pemahaman pengelolaan sumberdaya peternakan dan kaitannya dengan Global Warming Ketersediaan dan Kelangkaan Sumber Daya Eksternalitas dan Problema Lingkungan Pengelolaan Sumberdaya Peternakan serta kaitannya dengan Global Warming BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 7 Kriteria Penilaian - Ceramah Memahami kontrak kuliah dan defenisi ekonomi sumberdaya - Ceramah Ketepatan memahami - Diskusi konsep serta keterkaitan ekonomi sumber daya dan ekonomi - Kuliah interaktif Ketepatan memahami - Diskusi ketersediaan dan kelangkaan sumberdaya - Kuliah interaktif Ketepatan menganalisa - Penyelesaian jenis eksternalitas dan soal-soal problema lingkungan - Presentasi LKPP UNHAS - Kuliah interaktif - Diskusi - Tugas individu Ketepatan memahami pengelolaan sumberdaya peternakan dan kaitannya dengan global Bobot Nilai (%)

15 8-9 Analisis Ekonomi Sumber Daya Alam Sehubungan dengan Hak-Hak Kepemilikan, kegagalan pasar dan eksternalitas Analisis Ekonomi Lingkungan Hidup dalam Mengatasi Eksternalitas Penganalisaan efisiensi sumberdaya dan kebijaksanaan lingkungan Pengaplikasian nilai ekonomi dari kebijaksanaan lingkungan 16 Penganalisaan pembangunan peternakan berwawasan lingkungan Hak-Hak Penggunaan Sumberdaya Ekonomi Ekstrenal dan Disekonomi eksternal Efisiensi Sumber daya dan Kebijaksanaan Lingkungan Estimasi Nilai Ekonomi dari Kebijaksanaan Lingkungan Pembangunan Peternakan Berwawasan Lingkungan BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 8 - Kuliah Interaktif - Diskusi - Tugas individu - Kuliah interaktif - Diskusi - Kuliah interaktif - Diskusi - Kuliah interaktif - diskusi - praktek - presentasi - kuliah interaktif - diskusi - tugas individu warming Ketepatan memahami sumber daya alam berkaitan dengan hakhak kepemilikan, kegagalan pasar dan eksternalitas Ketepatan menganalisis ekonomi ligkunganhidup dalam mengatsi eksternalitas Ketepatan menganalisa efisiensi sumberdaya dan kebijaksanaan lingkungan Ketepatan pengaplikasian nilai ekonomi dari kebijaksanaan lingkungan Ketepatan menganalisa pembangunan peternakan berwawasan lingkungan LKPP UNHAS

16 Nama Mata kuliah : Ekonomi Sumber Daya Kode Mata kuliah : Fasilitator : Dr.Sitti Nurani Sirajuddin SPt,Msi Dr.Hj.St.Rohani,MS Dr.Palmarudi,SU Ir.Ilham Rasyid,MS Semester : Ganjil Hari Pertemuan/Jam : Kamis/ Tempat Pertemuan : PB.416 KONTRAK PEMBELAJARAN 1. MANFAAT MATA KULIAH Mata kuliah ini bermanfaat dalam pembelajaran hubungan sumber daya peternakan dan dampak perubahan lingkungan terhadap peternakan dan sangat erat kaitannya dengan mata kuliah perencanaan pembangunan peternakan, dan Pengantar Ilmu Ekonomi BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 9 LKPP UNHAS

17 2. DESKRIPSI MATA KULIAH Mata kuliah ini membahas konsep dan pengertian ekonomi sumber daya, ketersediaan dan kelangkaan sumber daya, jenis eksternalitas serta problema lingkungan, pengelolaan sumberdaya dan kaitannya dengan global warming, hak-hak kepemilikan dan kegagalan pasar, efisiensi sumberdaya dan kebijaksanaan lingkungan, nilai ekonomi dari kebijaksanaan lingkungan, pembangunan peternakan berwawasan lingkungan 3. SASARAN PEMBELAJARAN 1. Dapat menjelaskan defenisi ekonomi sumber daya 2. Dapat menjelaskan ketersediaan dan kelangkaan sumberdaya 3. Dapat menjelaskan jenis eksternalitas serta problema lingkungan 4. Dapat menjelaskan pengelolaan sumberdaya dan kaitannya dengan Global Warming 5. Dapat menjelaskan hak-hak kepemilikan dan kegagalan pasar 6. Dapat menjelaskan efisiensi sumberdaya dan kebijaksanaan lingkungan 7. Dapat menjelaskan nilai ekonomi dari kebijaksanaan lingkungan 8. Dapat menjelaskan pembangunan peternakan berwawasan lingkungan BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 10 LKPP UNHAS

18 4. ORGANISASI MATERI Pembangunan Peternakan berwawasan lingkungan Nilai ekonomi dari kebijaksanaan lingkungan Efisiensi sumberdaya dan kebijaksanaan lingkungan Hak-hak kepemilikan dan kegagalan pasar Pengelolaan sumberdaya dan kaitannya dengan Global Warming Eksternalitas serta problema lingkungan Ketersediaan dan kelangkaan sumberdaya Defenisi ekonomi sumberdaya Pengertian dan ruang lingkup sosiologi peternakan BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 11 LKPP UNHAS

19 5. MATERI BAHAN BACAAN 1. Almasdi Syahza dan Henny Indrawati, 2007, Ekonomi Sumberdaya Manusia dan Alam, Cendekia Insani, Pekanbaru. 2. Fauzi,2010.Ekonomi Sumberdaya Alam dan lingkungan Suparmoko, 1997, Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan, BPFE, Yogyakarta Otto Soemarwoto, 1994, Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Djambatan, Jakarta Payaman J. Simanhuntak, 1985, Pengantar Ekonomi Sumberdaya Manusia, LPFE-UI, Jakarta Sri Bintang Pamungkas, 1996, Pokok-pokok Pikiran Demokrasi Ekonomi dan Pembangunan, Yayasan Daulat Rakyat, Jakarta. 7. Soerjani, 1987, Lingkungan: Sumberdaya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan, UI-Press, Jakarta. 8. Todaro, Michael P, 1994, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Jilid 1 dan 2, Erlangga, Jakarta. 6. TUGAS-TUGAS 1. Buku bacaan materi kuliah telah dibaca oleh mahasiswa sebelum mengikuti kuliah.. 2. Untuk tugas individu : Mahasiswa membuat laporan praktek lapang yang pelaksanannya dimulai dari persiapan kelompok, lokasi praktek, penentuan topik praktek lapang, pelaksanaan praktek lapang, penulisan laporan praktek lapang. Adapun pelaksanaanya diasistensikan langsung dengan dosen. BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 12 LKPP UNHAS

20 Merangkum materi hasil diskusi dari makalah yang dibuat setelah selesai diskusi kelompok sesuai dengan materi dosen yang bersangkutan. 3. Untuk kepentingan tugas kelompok: Mahasiswa membuat makalah kelompok yang obyek garapannya sesuai dengan materi yang telah diberikan oleh setiap dosen, kemudian mendiskusikan dan mempresentasekan di depan kelas. Melakukan presentase dan diskusi laporan kelompok yang materinya berdasarkan kesepakatan anggota kelompok masing-masing dari laporan yang dibuat. 4. Mahasiswa diwajibkan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dan dikumpulkan tepat sesuai dengan jadwal yang disepakati. 7. Kriteria Penilaian Penilaian akan dilakukan oleh dosen dengan menggunakan kriteria sebagai berikut : NILAI ANGKA RANGE KET/ POINT A 4,00 >85 A- 3, B+ 3, B 3, B- 3, C+ 2, C 2, D E 0 <45 T - Tugas belum masuk K - Mengundurkan diri BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 13 LKPP UNHAS

21 Dalam menentukan nilai akhir akan digunakan pembobotan sebagai berikut : Tugas Individu = 30 % Makalah kelompok = 20 % Diskusi = 25% Praktek Lapang = 25 % 1. Mahasiswa harus berpakaian rapih dan mengenakan sepatu. 2. Mahasiswa tidak mengganggu jalannya perkuliahan 8. NORMA AKADEMIK 3. Mahasiswa tidak menerima telepon di dalam kelas selama proses pembelajaran berlangsung. 9. Jadwal Pembelajaran MINGGU Materi Pembelajaran Strategi Pembelajaran Fasiltator/Dosen 1 Kontrak belajar dan defenisi ekonomi sumberdaya Kuliah interaktif 2 Keterkaitan sumberdaya dan ekonomi Kuliah interaktif 3 Ketersediaan dan kelangkaan sumberdaya Kuliah interaktif 4-5 Jenis eksternalitas serta problema lingkungan Kuliah dan diskusi kelompok BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 14 LKPP UNHAS

22 6-7 Pengelolaan sumberdaya peternakan dan kaitannya dengan Global warming 8-9 Analisis Ekonomi Sumber Daya Alam Sehubungan dengan Hak-Hak Kepemilikan, kegagalan pasar dan eksternalitas Analisis Ekonomi Lingkungan Hidup dalam Mengatasi Eksternalitas Penganalisaan efisiensi sumberdaya dan kebijaksanaan lingkungan Pengaplikasian nilai ekonomi dari kebijaksanaan lingkungan 16 Penganalisaan pembangunan peternakan berwawasan lingkungan BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 15 Kuliah dan diskusi kelompok Kuliah dan diskusi kelompok Kuliah, diskusi kelompok, Praktek lapang dan tugas mandiri Kuliah dan diskusi kelompok Kuliah dan diskusi kelompok Kuliah, diskusi kelompok dan tugas mandiri 17 Uji kompetensi Tes dan non tes Remedial LKPP UNHAS

23 BAB II KETERKAITAN SUMBER DAYA DAN EKONOMI SASARAN PEMBELAJARAN dan ekonomi. Mahasiswa secara tepat memahami konsep serta keterkaitan sumber daya STRATEGI PEMBELAJARAN Ceramah Diskusi Praktek Lapang DESKRIPSI MATA KULIAH Materi ini menjelaskan antara sumber daya alam dengan ekonomi. klasifikasi sumber daya alam dan keterkaitan LKPP UNHAS BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 16

24 PENDAHULUAN Prinsip umum dalam ilmu ekonomi adalah bagaimana memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas atau langka. Kelangkaan sumber daya merupakan salah satu faktor utama dalam kajian ekonomi dan adanya kelangkaan dibutuhkan pengelolaan sumber daya alam secara arif dan bijaksana. Keterkaitan antara sumber daya dengan ekonomi telah dibahas berbagai literatur ekonomi. Salah satunya adalah variasi dari doktrin kelangkaan yang telah dikembangkan oleh Thomas Malthus dan David Ricardo pengaruh kelangkaan sumber daya alam terhadap pertumbuhan ekonomi. Ada dua versi dasar dari doktrin ini yaitu Malthusian yang mendasarkan asumsinya bahwa stok lahan pertanian adalah mutlak terbatas; ketika batas itu dicapai, pertumbuhan penduduk yang terus menerus membutuhkan meningkatnya intensitas bercocok tanam (cultivation) dan selanjutnya mengakibatkan terjadinya kenaikan hasil yang semakin berkurang (deminishing return) per kapita dan kedua adalah versi Ricardian dan lainnya yang memandang bahwa diminishing return adalah suatu fenomena kini yang menggambarkan penurunan dalam kualitas lahan sebagai paket (input) yang berturut-turut diberikan dalam aktivitas bercocok tanam yang menguntungkan (profitable cultivation). LKPP UNHAS Untuk mengkaji bagaimana keterkaitan antara sumber daya dan ekonomi, maka pada bab ini akan dibahas mengenai klasifikasi sumber daya alam dan keterkaitan antara sumber daya alam dengan ekonomi. BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 17

25 URAIAN MATERI KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM Secara umum sumber daya alam dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok. Pertama adalah kelompok yang kita sebut sebagai kelompok stok. Sumber daya ini dianggap memiliki cadangan yang terbatas sehingga eksploitasi terhadap sumber daya tersebut akan menghabiskan cadangan sumber daya. Apa yang kita menfaatkan sekarang mungkin tidak lagi tersedia di masa mendatang. Dengan demikian, sumber daya stok dikatakan tidak dapat diperbarui (nonrenewable) atau terhabiskan (exhaustible). Termasuk ke dalam kelompok ini antara lain sumber daya mineral, logam, minyak, dan gas bumi. Kelompok kedua adalah sumber daya alam yang kita sebut flows (alur). Pada jenis sumber daya ini jumlah kuantitas fisik dari sumber daya berubah sepanjang waktu. Berapa jumlah yang kita manfaatkan sekarang, bisa mempengaruhi atau bisa juga tidak mempengaruhi ketersediaan sumber daya di masa mendatang. Dengan kata lain, sumber daya jenis ini dikatakan dapat LKPP UNHAS diperbarui (renewable). Dalam kelompok sumber daya ini, untuk regenerasinya ada yang tergantung pada proses biologi dan ada yang tidak. Ikan, ternak dan hutan misalnya, termasuk ke dalam kelompok sumber daya yang regenerasinya tergantung pada proses biologi (reproduksi). Sementara energi surya, gelombang pasang surut, angin, udara, dan sebagainya termasuk ke dalam kelompok sumber daya alam yang tidak tergantung pada proses biologi. Namun, perlu pula dicatat bahwa meskipun ada sumber daya yang bisa melakukan proses regenerasi, jika titik kritis kapasitas maksimum regenerasinya sudah dilewati, sumber daya ini akan berubah menjadi sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 18

26 Pengelompokan jenis sumber daya seperti yang dipaparkan adalah pengelompokan berdasarkan skala waktu pembentukan sumber daya itu sendiri. Sumber daya alam dapat diklasifikasikan menurut jenis penggunaan akhir dari sumber daya tersebut. Hanley et al., (1997), misalnya membedakan antara sumber daya material dan sumber daya energi. Sumber daya material merupakan sumber daya yang dimanfaatkan sebagai bagian dari suatu komoditas. Bijih besi, misalnya, diproses menjadi besi yang kemudian dijadikan bagian atau komponen mobil. Aluminium dapat digunakan untuk keperluan peralatan rumah tangga dan sejenisnya. Sumber daya material ini dapat dibagi lagi menjadi material metalik seperti contoh di atas dan material non-metalik seperti tanah dan pasir. Sumber daya energi di sisi lain merupakan sumber daya yang digunakan untuk kebutuhan menggerakkan energi melalui proses transformasi energi lainnya. Beberapa sumber daya dapat dikategorikan ke dalam keduanya. Sumber daya minyak misalnya, dapat dimanfaatkan untuk energi pembakaran kendaraan bermotor atau dapat juga digunakan untuk bahan baku plastik. Pada dasarnya di dalam sumberdaya alam sendiri, berdasarkan sifatsifatnya dapat dibagi lagi ke dalam dua golongan besar, yaitu : (1) Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable resource) : seperti hutan, ikan di laut, air, udara yang membentuk lingkungan hidup biota di alam dan sekitarnya ; dan (2) Sumber daya alam yang dapat habis (exhaustable or non-renewable resources) seperti cadangan minyak, gas, dan mineral lainnya. Sumber daya alam seperti lahan/tanah dianggap sangat penting bagi keperluan kegiatan pembangunan, LKPP UNHAS baik yang dipandang sebagai input dalam BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 19

27 produksi pertanian ataupun dalam memberikan input dan jasa yang yang diperlukan untuk kepentingan aktivitas industri atau yang lainnya : seperti perumahan, lokasi pabrik-pabrik, infrastruktur ekonomi seperti jalan, jembatan, dan lain-lain, maupun yang dipergunakan sebagai barang yang dapat dikonsumsi secara langsung untuk memberikan kenikmatan kepada manusia seperti pemandangan indah yang langka (amenity). Ada sumberdaya alam seperti lahan/tanah yang ternyata mempunyai sifat kedua-duanya, yaitu sifat yang dapat pulih kembali (zat hara tanah dan kelembaban) dan juga sifat yang tidak pulih kembali karena dapat habis seperti luas permukaannya yang terkena erosi, dimana struktur tanahnya dan lokasinya dapat hilang. Adanya upaya untuk memperbedakan sifatsifat sumberdaya diatas dibutuhkan karena sumberdaya alam yang dapat pulih dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan (sustainable), sedangkan sumberdaya yang dapat habis tidak dapat dikelola secara berkelanjutan, dimana jika sumberdaya ini sekali sudah dipergunakan maka jumlah cadangannya akan terus berkurang. LKPP UNHAS KETERKAITAN ANTARA SUMBER DAYA ALAM DAN EKONOMI Sebagaimana diketemukan terdahulu, sumber daya alam merupakan faktor input dalam kegiatan ekonomi. Namun demikian, pengertian sumber daya tersebut tidak terbatas sebagai faktor input saja karena proses produksi juga akan menghasilkan output (misalnya limbah) yang kemudian menjadi faktor input bagi kelangsungan dan ketersediaan sumber daya alam. Keterkaitan antara sumber daya alam dan aktivitas ekonomi dapat dilihat pada Tabel 1. BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 20

28 Sumber daya alam & lingkungan D 3 Produksi I 1 I 2 I 3 D 2 Limbah D 1 Limbah Gambar 1. Keterkaitan antara sumber daya alam dan aktivitas ekonomi Dari Gambar 1. dapat dilihat bahwa sumber daya alam menghasilkan barang dan jasa untuk proses industri yang berbasis sumber daya alam (I 1 ) maupun yang langsung dikonsumsi oleh rumah tangga (I 2 ). Dari proses industri, dihasilkan barang dan jasa kemudian dapat digunakan oleh rumah tangga untuk konsumsi (I 3 ). Kegiatan produksi oleh oleh industri dan konsumsi oleh rumah tangga menghasilkan limbah (waste) yang kemudian dapat didaur ulang (D 1 dan D 2 ). Proses daur ulang ini ada yang langsung kembali ke alam dan lingkungan (misalnya, proses pemurniankembali air atau udara), juga ada yang kembali ke industri (D 2 ), seperti pendaurulangan kertas, botol plastik, dan lain sebagainya. Dari limbah ini sebagian komponen ada yang tidak dapat didaur ulang, dan menjadi residual (D 3 ) yang akan kembali ke lingkungan tergantung dari kemampuan kapasitas penyerapan atau asimilasinya. Konsumsi LKPP UNHAS BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 21

29 PEMBANGUNAN EKONOMI Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara. Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, sosial dan teknik. Selanjutnya pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang. Di sini terdapat tiga elemen penting yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi. LKPP UNHAS BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 22

30 SUMBER DAYA ALAM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI Semakin cepat pertumbuhan ekonomi akan semakin banyak barang sumber daya yang diperlukan dalam proses produksi. Pada gilirannya akan mengurangi tersedianya sumber daya alam yang ada di dalam bumi karena barang sumber daya itu harus diambil dari tempat persediaan sumber daya alam. Dengan demikian dapat dikatakan ada hubungan yang positif antara jumlah dan kuantitas barang sumber daya dan pertumbuhan ekonomi, taetapi sebaliknya ada hubungan yang negatif antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya sumber daya alam yang ada di dalam bumi. Antara pertumbuhan ekonomi dan persediaan sumberdaya mempunyai hubungan yang negatif artinya semakin cepat pertumbuhan ekonomi suatu perekonomian akan semakin menipis tersedianya sumberdaya alam di negara yang bersangkutan. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah pembangunan yang memperlakukan sumberdaya alam dengan melihat hasil positif maupun negatifnya. Sesungguhnya ada dua pola penting dalam melaksanakan pembangunan yang didasarkan atas Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) dan pola pembangunan yang didasarkan atas Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Terdapat hubungan yang positif antara pembangunan ekonomi dan pencemaran lingkungan, semakin giat pembangunan ekonomi maka semakin tinggi pula derajat pencemaran lingkungan. LKPP UNHAS BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 23

31 PERANAN SUMBER DAYA ALAM DAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI Selain Faktor modal dan kemajuan teknologi adapun faktor sumber daya alam dan sumber daya manusia yang sangat menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi suatu Negara. Sumber daya alam yang dimiliki oleh suatu Negara merupakan anugerah yang perlu disyukuri, sebab tidak semua Negara memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan lengkap. Sumber daya alam seperti hutan dengan segala isinya, hasil pertambangan sudah sewajarnya digunakan untuk kepentingan dan kemakmuran masyarakatnya. Dalam konsep pembangunan yang berkelanjutan, sumber daya alam yang memiliki nilai ekonomis tinggi hendaknya tidak dieksploitasi. Sebab keberadaannya perlu dipikirkan untuk generasi yang akan datang. Jangan sampai hasil hutan dijarah habis sehingga mengakibatkan hutan gundul dan pada gilirannya dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor. Oleh karena itu pengelolaan sumber daya alam haruslah dilakukan secara bertanggung jawab. Artinya harus dilakukan secara bijaksana untuk melestarikan persediaan sumber daya alam tersebut, sehingga generasi sekarang dan mendatang dapat menikmatinya. Pengelolaan sumber daya alam haruslah sedemikian rupa, sehingga sumber daya alam itu selalu dapat ditingkatkan persediaannya melalui usaha eksplorasi dan eksploitasi, peningkatan efisiensi proses produksi serta dengan bantuan teknologi untuk dapat meningkatkan proses daur ulang. Berdasarkan hal tersebut diatas, dalam pengelolaan sumber daya alam diperlukan suatu kebijakan yang bertanggung jawab. BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 24

32 Penduduk, masyarakat atau istilahnya sumber daya manusia merupakan aset penting dalam pembangunan mengingat penduduk sebagai agent of development, sehingga tidaklah berlebihan bila dikatakan berhasil tidaknya pembangunan ditentukan oleh sikap penduduk selama proses pembangunan berlangsung. Sumber daya manusia sebagai agent of development, pelaksana dan penentu berhasil tidaknya pembangunan. Sumber daya manusia merupakan faktor produksi dalam proses pembangunan, sehingga bentuk dan sistem yang ada merupakan produk dari sumber daya manusia yang dimiliki. Sumber daya manusia yang handal merupakan asset dalam pembangunan. Permasalahan muncul apabila sumber daya manusia yang dimiliki sangat terbatas dengan kualitas yang sangat rendah. Di Negara sedang berkembang pada umumnya sumber daya manusia yang dimiliki melimpah dengan kualitas yang rendah. Dengan kondisi seperti ini jelas sangat menghambat proses pembangunan. Oleh karena itu perlu adanya manajemen sumber daya manusia yang baik. Manusia merupakan sumber daya yang paling penting bagi suatu organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuannya. Berapun sempurnanya aspek teknologi dan keuangan, tampa didukung oleh manusianya, maka tujuan organisasi akan sulit dicapai. Atas dasar itulah maka faktor sumber daya manusia perlu dibina dan dikembangkan. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, maka diperlukan suatu strategi pembangunan sumber daya manusia. Salah satu strategi pengembangan sumber daya manusia baik itu perusahaan ataupun pemerintahan adalah pengembangan sistem pendidikan dan peperlatihan yang sesuai, pengembangan sistem penilaian prestasi kerja dan sistem pemberian imbalan, BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 25

33 mengefektifkan pelaksanaan rekrutmen dan seleksi, perencanaan anggaran untuk sumber daya manusia serta membina hubungan dan komunikasi karyawan. Modal manusia dapat menjadi sumber daya manusia yang handal dalam pembangunan apabila kualitasnya tinggi. Dalam hal ini sumber daya manusia dalam pembangunan memiliki peranan penting dalam kaitannya untuk meningkatkan kualitas pembangunan dan menjaga kelangsungan pembangunan itu sendiri. Era informasi dan teknologi yang berkembang dewasa ini semakin membuktikan bahwa penguasaan teknologi yang baik akan berdampak pada kualitas maupun kuantitas pembangunan itu sendiri. Agar teknologi dapat dikuasai, maka dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Guna mencapai sumber daya manusia yang berkualitas, maka dibutuhkan beberapa upaya diantaranya adalah dengan melakukan pengembangan sumber daya manusia. Beberapa upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia, diantaranya adalah terdapatnya pendidikan yang diorganisasikan secara formal pada tingkat dasar, menengah dan pendidikan pada tingkat tinggi. Mamfaat dari adanya pendidikan bagi pembangunan ekonomi bagi suatu bangsa secara umum dapat menciptakan tenaga kerja yang lebih produktif, karena adanya peningkatan pengetahuan dan keahlian dan tersedianya kesempatan kerja yang lebih luas. PENUTUP Soal Perlatihan 1. Jelaskan penggolongan sumber daya alam berdasarkan sifat-sifatnya? 2. Jelaskan keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi dan sumber daya alam? 3. Jelaskan peranan sumber daya alam dan sumber daya manusia terhadap pembangunan ekonomi? BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 26

34 Daftar Bacaan Anonim [diakses 12 Oktober 2012] Anonim [diakses 12 Oktober 2012] Anonim [diakses 12 Oktober 2012] Anwar, Affendi Beberapa Konsep Alokasi Sumber Daya Alam untuk Pennetuan Kebijaksanaan Ekonomi Ke Arah Pembangunan yang Berkelanjutan. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Dodogusmao Peranan SDA dan SDM Terhadap Pembangunan Ekonomi. Fauzi, Akhmad Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Junaidi Peranan Sumber Daya Ekonomi. blogspot.com/2009/05/peranan-sumberdaya-ekonomi-dalam.html Yakin, Addinul Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Teori Kebijaksanaan Pembangunan Berkelanjutan. Akademika Presindo, Jakarta. BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 27

35 BAB III KETERSEDIAAN DAN KELANGKAAN SUMBER DAYA SASARAN PEMBELAJARAN Mahasiswa dapat mendeskripsikan pemahaman ketersediaan dan kelangkaan sumber daya STRATEGI PEMBELAJARAN Kuliah interaktif Diskusi DESKRIPSI MATAKULIAH Mata kuliah ini menjelaskan ketersediaan dan kelangkaan sumberdaya, sumber daya yang dapat diperbaharui dan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 28

36 PENDAHULUAN Prinsip umum dalam ilmu ekonomi adalah bagaimana memenuhi kebutuhan ummat manusia yang cenderung tidak terbatas dengan ketersediaan sumber daya yang terbatas atau langka. Kelangkaan sumber daya ini merupakan salah satu faktor utama dalam kajian ekonomi yang berwawasan lingkungan dan karena faktor kelangkaan itu pula maka dibutuhkan pengelolaan sumber daya alam secara arif dan bijaksana. Tingkat ketersediaan dam kelangkaan sumberdaya memberikan indikasi bagaimana seharusnya mengelola sumber daya yang langka dimaksud agar tidak mengancam kelestariannya dengan tanpa dan atau tidak meminimalkan terjadinya degradasi lingkungan. Macam dan karakterisasi sumber daya tidak hanya menggambarkan bagaimana pentingnya sumber daya tersebut tetapi yang lebih penting adalah bagaimana sebaiknya sumber daya itu dikelola agar memenuhi kebutuhan ummat manusia tidak hanya masa kini, tapi juga masa yang akan datang. Kajian antara keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi dan kelangkaan sumberdaya ini telah banyak dibahas dalam berbagai literatur-literatur ekonomi. Pandangan-pandangan yang modern yang berkaitan dengan pengaruh kelangkaan sumber daya alam terhadap pertumbuhan ekonomi adalah variasi dari doktrin kelangkaan yang telah dikembangkan oleh Thomas Malthus dan David Ricardo pada serempat pertama abad ke 19 dan kemudian diperjelas kemudian oleh John Stuart Mill. Ada dua versi dasar dari doktrin ini. Pertama, Malthusian yang mendasarkan asumsinya bahwa stok lahan pertanian adalah mutlak terbatas; ketika batas itu dicapai, pertumbuhan penduduk yang terus menerus membutuhkan meningkatnya intensitas bercocok tanam (cultivation) dan BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 29

37 selanjutnya mengakibatkan terjadinya kenaikan hasil yang semakin berkurang (diminishing returns) per kapita kedua adalah versi Ricardian dan lainnya yang memandang bahwa Diminishing Return adalah suatu fenomena kini yang menggambarkan penurunan dalam kualitas lahan sebagai paket (input) yang berturut-turut diberikan dalam aktivitas bercocok tanam yang menguntungkan (profitable cultivation). Selanjutnya, Mill memberikan dua kontribusi penting. Beliau menganalisa, menjelaskan dan membenarkan, gagasan-gagasan atau ideide dari Malthus dan Ricardo. Kemudian dia juga memperluas ruang lingkup kelangkaan sumber daya alam dan pengaruhnya terhadap ruang kehidupan (Living space) dan kualitas kehidupan. URAIAN MATERI KETERBATASAN SUMBER DAYA Kelangkaan dapat terjadi jika sumber daya yang ada terbatas sedangkan kebutuhan jumlahnya tidak terbatas. Kebutuhan manusia akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Meskipun manusia berusaha memperbanyak alat atau barang untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi sumber daya dan alat produksi yang ada terbatas jumlahnya. Sumber Daya Alam Sumber daya alam adalah sumber daya yang ada di alam dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Keberadaan sumber daya alam juga terbatas. Keterbatasannya dapat dilihat dari beberapa contoh sumber daya berikut ini. BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 30

38 1 ) Air Manusia memanfaatkan air terutama air bersih untuk minum, mandi, cuci pakaian, cuci piring, dan sebagainya. Di kota-kota besar untuk mendapatkan air bersih sangat sulit. Mereka harus membeli air bersih dari PAM (perusahaan air minum). Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan air sangat terbatas. 2 ) Hutan Hutan merupakan sumber daya alam yang sangat penting keberadaannya. Dahulu hutan di Indonesia menjadi paru-paru dunia. Selain itu hasil dari hutan seperti rotan, damar, dan kayu dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan. Hutan dapat juga dijadikan sebagai tempat resapan air sehingga dapat mencegah terjadinya banjir. Namun sekarang keberadaannya sudah sangat mengkhawatirkan. Hal itu disebabkan banyak orang yang menebangi pohonpohon di hutan tanpa memperhatikan pelestariannya sehingga sekarang ini banyak hutan yang gundul. Kalian tentunya tahu apakah akibat dari hutan gundul? Ya, salah satunya dapat menyebabkan banjir. Di samping itu, sumber daya hutan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan semakin berkurang jumlahnya. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia juga terbatas keberadaannya. Maksudnya sumber daya manusia yang berkualitas dan mempunyai moral yang baik sedikit jumlahnya. Kualitas sumber daya manusia di Indonesia jika dibandingkan dengan kualitas sumber daya manusia di negara-negara maju masih jauh tertinggal. Kemampuan untuk mengolah sumber daya yang ada masih rendah. Sehingga barang yang dihasilkanpun masih rendah pula baik jumlah dan kualitasnya. Hal BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 31

39 ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia yang berkualitas jumlahnya terbatas. Sumber Daya Modal Sumber daya modal dapat berupa mesin-mesin, bahan baku ataupun peralatanperalatan lainnya. Keterbatasan sumber modal dibuktikan dengan alat-alat yang digunakan dalam produksi masih menggunakan mesin-mesin berteknologi rendah. Hal ini dapat mempengaruhi kelangsungan dalam proses produksi barang. Sumber Daya Kewirausahaan Sumber daya kewirausahaan adalah sumber daya yang mampu mengkombinasikan antara sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal. Orang yang memiliki jiwa kewirausahaan masih sedikit jumlahnya oleh karena itu sedikitnya orang yang mampu menyatukan sumber daya yang ada dapat mempengaruhi jumlah hasil produksi. Sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi keberadaan alat pemuas kebutuhan di masyarakat. Keterbatasanketerbatasan sumber daya tersebut jika digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dapat menyebabkan kelangkaan alat pemuas kebutuhan. Terjadinya kelangkaan dapat disebabkan karena faktor-faktor berikut ini. a. Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan produksi. b. Ketersediaan sumber daya alam yang terbatas. c. Terbatasnya kemampuan manusia. d. Sifat serakah manusia. e. Kurangnya tenaga-tenaga ahli. BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 32

40 PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM (SDA) YANG TIDAK DAPAT DIPERBAHARUI Sumber daya alam jenis ini meliputi SDA yang menyuplai energi seperti minyak, gas alam, uranium, dan batu bara serta mineral yang non energi seperti misalnya tembaga, aluminium, dan lain-lain. SDA yang berada dalam jumlah yang tetap berupa deposit mineral (mineral deposits) diberbagai tempat dimuka bumi, SDA jenis ini bisa habis baik karena mereka tidak bisa diganti oleh proses alam (tembaga, aluminium) maupun karena proses pergantian alamiahnya bejalan lebih lambat dari jumlah pemanfaatannya (minyak, batubara). Ketika SDA jenis ini (terutama berupa sumber energi) digunakan, mereka akan merubah menjadi bentuk yang kurang bermanfaat seperti panas dan gas dari proses pembakaran. SDA jenis ini selain secara fisik akan habis, paling tidak akan menjadi tidak feasibel secara ekonomi karena semakin mahal untuk mengeksploitasi SDA yang tersisa. Ketersediaan SDA jenis ini tergantung dari volume ekstraksi atau eksploitasi. Jika dieksploitasi sedikit demi sedikit, tentunya akan habis dalam jangka waktu yang relatif panjang, tetapi jika dieksploitasi secara besar-besaran maka akan habis dalam waktu yang relatif singkat. Sumber daya ini mempunyai waktu yang relatif singkat. Sumber daya ini mempunyai jumlah yang tetap di alam, sekali diekstraksi maka tidak bisa diganti. Sumber daya jenis ini bersifat tidak permanen dan juga tidak bisa diproduksi, sehingga melahirkan problema tersendiri dalam kaitannya dengan analisa produksinya yang tidak dijumpai pada jenis SDA yang lain. Oleh karena itu, maka pengelolaan sumber daya jenis ini harus dilakukan secara bijaksana dan sustainabel. BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 33

41 Dalam konteks ini, kajian ekonomi lingkungan menitikberatkan pada seberapa banyak tingkat eksploitasi dan produksi yang optimal sehingga tidak memberikan efek yang negatif terhadap lingkungan serta kesejahteraan hidup generasi ummat manusia yang akan datang. Miller (1990) berpendapat bahwa, kelangkaan SDA ini biasanya terjadi ketika SDA jenis ini telah diekstrak sekitar 80% dari perkiraan total yang tersedia, karena biaya penemuan, ekstraksi dan prosesnya menjadi lebih mahal dari nilai yang diperoleh, karena sisa suplainya berada di tempat-tempat terpencil dan sulit terjangkau. Namun demikian, beberapa SDA jenis ini bisa diolah dan digunakan kembali seperti kaca, aluminium, besi, dan lain-lain melalui proses daur-ulang (recycling). Proses daur ulang ini meliputi kegiatan mengumpulkan dan meleburkan kembali atau memproses kembali suatu sumber daya untuk menghasilkan produk baru seperti sebelumnya atau produk lain walaupun proses ini memerlukan biaya yang tidak sedikit tetapi proses tersebut memberi alternatif bagi penggunaan sumber daya yang lestari. Beberapa SDA jenis ini juga bisa digunakan berkali-kali dalam bentuk yang sama seperti botol-botol minuman yang bisa dikumpulkan, dicuci dan digunakan kembali. Namun demikian banyak juga jenis SDA ini yang tidak bisa di daur ulang dan atau digunakan kembali seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Untuk SDA jenis tersebut diperlukan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menemukan sumber daya substitusinya. BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 34

42 PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM (SDA) YANG DIPERBAHARUI DAPAT Sumber daya alam jenis ini adalah sumber daya yang bisa habis dalam jangka pendek jika digunakan dan dicemari secara cepat tetapi akhirnya diganti melalui proses alam, misalnya pohon-pohon di hutan, rumput dipadang rumput, deposit air tanah, udara segar dan lain-lain tapi itu tidak berarti bahwa SDA jenis ini tidak bisa habis atau pasti bisa diperbaharui, hal ini tergantung dari tingkat eksploitasi dan pemanfaatannya. Jika pemanfaatannya melampaui kemampuan teknologi dan alam untuk memproduksi kembali maka SDA jenis ini bisa berkurang bahkan habis terutama untuk jangka waktu tertentu. SDA jenis ini bisa dipertahankan ketersediaannya jika proses eksploitasinya atau pemanfaatannya berada pada titik produksi yang sustainabel (sustainable yield) yaitu pada kondisi dimana SDA itu bisa dimanfaatkan tampa mengurangi kemampuannya untuk memproduksi kembali pada suatu wilayah tertentu atau seluruh dunia. Jika pemanfaatan SDA ini melebihi tingkat sustainabel tersebut, maka suplai atau penawaran SDA jenis ini akan berkurang atau bahkan habis yang akhirnya mengakibatkan kepada proses degradasi lingkungan (enviromental degradation) BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 35

43 Sumber Daya Alam (SDA) (Natural Resources) SDA yang tak habis-habis (perpectual resources) sumber daya matahari, angin, gelombang dsb SDA yang tidak bisa diperbaharui (Non renewable resources) bahan bakar alam, logam dan non logam mineral besi, tembaga, mangan dan aluminium dsb. SDA potensial untuk diperbaharui (potentially renewable resources) udara segar, air bersih, dam segar tanah subur, tanaman dan hewan Gambar. 2 Jenis-jenis Sumber Daya INDIKATOR KELANGKAAN SUMBER DAYA Kelangkaan itu bisa terjadi karena terbatasnya ketersediaan SDA pada suatu tempat sehingga tidak memenuhi kebutuhan lokal atau wilayah tertentu. Kelangkaan itu juga terjadi manakala SDA tersebut hanya terkonsentrasi disuatu tempat tetapi dibutuhkan ditempat lain, karena proses distribusi yang normal tidak terjadi. Kelangkaan bisa juga terjadi karena digunakan secara terus menerus dari waktu-kewaktu sehingga stok menjadi berkurang dan bahkan habis. Dari pemahaman seperti ini maka kelangkaan sumber daya bisa diklasifikasikan dalam dua tipe yaitu tipe kelangkaan absolut (Absolute scarcity) dan tipe kelangkaan relatif (relative scarcity). Keberadaan kedua tipe kelangkaan ini bisa mengakibatkan meningkatnya harga-harga bahan-bahan mentah, barang-barang BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 36

44 dan jasa serta menimbulkan gangguan ekonomi (economic distruption) dan akhirnya harus mencari sumber daya subtitusi untuk mengganti sumber daya yang langka tadi. Kelangkaan sumber daya absolut (absolute resource scarcity or Malthusian scarcity) didefenisikan sebagai fenomena kelangkaan sumber daya alam secara fisik. Sistem ekonomi sering tergantung pada satu sumber daya essensial yang memiliki batas tertentu dalam ketersediaannya secara fisik. Sumber daya jenis ini bisa habis. Ini bisa menentukan batas-batas fisik pada proses ekonomi baik produksi maupun konsumsi. Keadaan ini terjadi ketika tidak cukupnya suplai dari SDA yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan masa kini dan masa datang. Periode kelangkaan absolut ini mulai terjadi ketika permintaan (demand) akan suatu sumberdaya melebihi penawaran (supply) yang akhirnya menguras habis SDA itu. Sedangkaan kelangkaan sumber daya relatif (relative resource scarcity- Ricardian Scarcity) berangkat dari asumsi ekonomi bahwa kebutuhan manusia yang tidak terbatas sehingga sumber daya menjadi terbatas dan langka (Velded, 1994). Kelangkaan SDA relatif juga terjadi ketika suatu sumber sumber daya masih cukup tersedia untuk memenuhi kebutuhan tetapi distribusinya tidak merata seimbang. Namun demikian, untuk menentukan apakah suatu sumber daya itu bisa dikategorikan langkah atau tidak adalah tidaklah mudah Tietenberg (1992) berpendapat bahwa suatu indikator yang ideal untuk menilai kelangkaan sumber daya harus memiliki tiga ciri penting. BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 37

45 1. Mengacu ke masa depan (fore depan (foresight). Indikator yang ideal harus mempunyai pandangan kedepan dengan pengertian bahwa harus mempertimbangkan pola permintaan masa depan, sumber-sumber alternatif bagi sumber daya, perubahan dalam biaya ekstraksi dan sebagainya. 2. Comparabilitas-bisa diperbandingkan (comparability) indikator yang ideal harus dimungkinkan adanya perbandingan langsung diantara sumber daya alternatif untuk mengidentifikasi mana yang merupakan maslah yang paling serius. 3. Computabilitas-bisa dihitung (Computability) indikator yang ideal harus mempertimbangkan bahwa kelangkaan sumberdaya harus bisa diperhitungkan dan dianalisa berdasarkan informasi yang tersedia atau informasi yang bisa diperoleh secara terbuka. ALTERNATIF MENGATASI KELANGKAAN SUMBERDAYA Meningkatnya kebutuhan manusia akibat pertumbuhan penduduk dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu faktor penting kenapa usaha-usaha untuk mengatasi kelangkaan sumberdaya menjadi sangat penting. Kemampuan dalam mengatasi kelangkaan sumberdaya ini merupakan salah satu upaya penting dan strategis menuju ke pembangunan berkelanjutan. Kelangkaan sumberdaya sesungguhnya bisa diatasi jika diupayakan dengan sungguh-sungguh. Paling tidak ada empat cara utama yang bisa diupayakan untuk mengatasi kelangkaan sumberdaya yaitu (1) eksplorasi dan BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 38

SUMBERDAYA PERTANIAN TATIEK KOERNIAWATI ANDAJANI, SP.MP.

SUMBERDAYA PERTANIAN TATIEK KOERNIAWATI ANDAJANI, SP.MP. SUMBERDAYA PERTANIAN TATIEK KOERNIAWATI ANDAJANI, SP.MP. MATERI PEMBELAJARAN 1 PENDAHULUAN 2 SUMBERDAYA ALAM 3 SUMBERDAYA MANUSIA 4 SUMBERDAYA MODAL PENDAHULUAN DEFINISI SUMBERDAYA: Kemampuan untuk memenuhi

Lebih terperinci

Ekonomi Sumberdaya Alam

Ekonomi Sumberdaya Alam Kuliah ESDA Konsep Dasar dan Pengertian Ekonomi Sumberdaya Alam Prof. Dr. Bustanul Arifin barifin@uwalumni.com Modal Alam dalam Perekonomianm Alam ESDA Perekonomian ELH Ada prinsip modal alam (natural

Lebih terperinci

Perkspektif ekonomi dalam pengelolaan sumber daya alam. Pertemuan ke 4

Perkspektif ekonomi dalam pengelolaan sumber daya alam. Pertemuan ke 4 Perkspektif ekonomi dalam pengelolaan sumber daya alam Pertemuan ke 4 Pandangan ekonom Sumberdaya menurut Adam Smith dalam Wealth of Nation (1776): seluruh faktor produksi yang diperlukan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya energi adalah segala sesuatu yang berguna dalam. membangun nilai di dalam kondisi dimana kita menemukannya.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya energi adalah segala sesuatu yang berguna dalam. membangun nilai di dalam kondisi dimana kita menemukannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya energi adalah segala sesuatu yang berguna dalam membangun nilai di dalam kondisi dimana kita menemukannya. Untuk itu sumber daya energi adalah aset untuk

Lebih terperinci

Sumber Daya Alam. Yang Tidak Dapat Diperbaharui dan Yang Dapat di Daur Ulang. Minggu 1

Sumber Daya Alam. Yang Tidak Dapat Diperbaharui dan Yang Dapat di Daur Ulang. Minggu 1 Sumber Daya Alam Yang Tidak Dapat Diperbaharui dan Yang Dapat di Daur Ulang Minggu 1 Materi Pembelajaran PENDAHULUAN SUMBERDAYA ALAM HABIS TERPAKAI SUMBERDAYA ALAM YANG DAPAT DI DAUR ULANG DEFINISI SUMBERDAYA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan. meliputi semua yang terdapat dibumi baik yang hidup maupun benda mati,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan. meliputi semua yang terdapat dibumi baik yang hidup maupun benda mati, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan 2.1.1 Sumber Daya Energi Sumber daya adalah segala sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai di dalam kondisi dimana kita menemukannya.

Lebih terperinci

3. RUANG LINGKUP SUMBER DAYA ALAM

3. RUANG LINGKUP SUMBER DAYA ALAM 3. RUANG LINGKUP SUMBER DAYA ALAM I. Klasifikasi Sumber Daya Alam (SDA) Secara Umum Sumber Daya alam dapat diklasifikasikan dalam 2 kelompok ( b dasarkan Skala Waktu Pembentukan ) a. Kelompok Stock, yaitu:

Lebih terperinci

GARIS BESAR RANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS SCL

GARIS BESAR RANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS SCL GARIS BESAR RANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS SCL Matakuliah: Teknologi Pengolahan Limbah & Sisa Hasil Ternak (339 I 13) Oleh: Dr. Muhammad Irfan Said, S.Pt, M.P (IS) Prof. Dr. Ir. H. Effendi Abustam, M,Sc

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS SCL Matakuliah: PRODUKSI TERNAK POTONG DAN KERJA ( 383I113 ) Oleh: Prof. Dr. Ir. H. Basit Wello, M.Sc Koordinator Prof. Dr. Ir. Sudirman Baco, M.Sc Ir. Johana C. Likadja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Macklin (2009), pembangunan ekonomi tidak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth). Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAHAN AJAR DASAR-DASAR MANAJEMEN

BAHAN AJAR DASAR-DASAR MANAJEMEN i BAHAN AJAR DASAR-DASAR MANAJEMEN Ketua : Ir. Veronica Sri Lestari, MEc Anggota : Dr. Sitti Nurani Sirajuddin, SPt, MSi Dr. Ir. Hj. Siti Rohani, MSi Ir. Muhammad Aminawar, MM Ir. Abdul Hamid Hoddi, MS

Lebih terperinci

Sidang Pendadaran, 24 Desember 2016 Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ~VK

Sidang Pendadaran, 24 Desember 2016 Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ~VK Sidang Pendadaran, 24 Desember 2016 Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ~VK RAFIKA DEWI Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Ilmu Ekonomi 2016 Dosen pembimbing: Bapak Ahmad Ma ruf, S.E., M.Si.

Lebih terperinci

2.2 INDUSTRI DAN LINGKUNGAN

2.2 INDUSTRI DAN LINGKUNGAN 2.2 INDUSTRI DAN LINGKUNGAN PENTINGKAH? Merupakan motor penggerak bagi peningkatan kemakmuran dan mobilitas perorangan Essensial untuk memperluas landasan pembangunan dan memenuhi kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan dua pertiga wilayahnya berupa perairan serta memiliki jumlah panjang garis

I. PENDAHULUAN. dengan dua pertiga wilayahnya berupa perairan serta memiliki jumlah panjang garis I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki 17.508 pulau dengan dua pertiga wilayahnya berupa perairan serta memiliki jumlah panjang garis pantai 91.000

Lebih terperinci

GARIS BESAR RANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS SCL. Matakuliah: Teknologi Pengolahan Limbah & Sisa Hasil Ternak (339 I 1103)

GARIS BESAR RANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS SCL. Matakuliah: Teknologi Pengolahan Limbah & Sisa Hasil Ternak (339 I 1103) GARIS BESAR RANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS SCL Matakuliah: Teknologi Pengolahan Limbah & Sisa Hasil Ternak (339 I 13) Oleh: Dr. Muhammad Irfan Said, S.Pt, M.P (IS) Dr. Hikmah M.Ali, S.Pt, M.Si (HA) Ir.

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UIN AR RANIRY SILABUS BERBASIS KKNI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UIN AR RANIRY SILABUS BERBASIS KKNI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UIN AR RANIRY SILABUS BERBASIS KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia/Indonesian Qualification Frame Work) Nama Matakuliah : Ekonomi Sumber & Lingkungan

Lebih terperinci

Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat

Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat A. Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan Sunber daya alam berupa kumpulan beraneka ragam makhluk hidup maupun benda tak hidup

Lebih terperinci

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1.

Lebih terperinci

MODUL 3 PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

MODUL 3 PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN MODUL 3 PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN Dalam dua dekade terakhir ini perhatian dan kesadaran masyarakat dunia terhadap lingkungan hidup semakin meningkat. Dimulai dengan konperensi Stockholm

Lebih terperinci

MATERI 1. Pendahuluan. I. Ruang Lingkup MSDA Kema hubungan antara sistem ekonomi dan sistem lingkungan (Tietenberg, 1992)

MATERI 1. Pendahuluan. I. Ruang Lingkup MSDA Kema hubungan antara sistem ekonomi dan sistem lingkungan (Tietenberg, 1992) MATERI 1 Pendahuluan I. Ruang Lingkup MSDA Kema hubungan antara sistem ekonomi dan sistem lingkungan (Tietenberg, 1992) Sistem Ekonomi Luaran perusahaan Rumahtangga a Masukan Produksi Konsumsi Sistem pendukung

Lebih terperinci

SUMBER DAYA KONSUMEN & PENGETAHUAN

SUMBER DAYA KONSUMEN & PENGETAHUAN SUMBER DAYA KONSUMEN & PENGETAHUAN Mata Kuliah : Perilaku Konsumen Nama Lengkap : Sri Setiawaty Npm : 18211261 Dosen : Tomy Adi Sumiars, SE Kelas : 3EA27 Program Sarjana Ekonomi Manajemen UNIVERSITAS GUNADARMA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan siklus PTK sebagai berikut : Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor. Untuk pelajaran IPA sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan siklus PTK sebagai berikut : Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor. Untuk pelajaran IPA sebagai BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Setting dalam penelitian ini meliputi 3 : langkah penelitian, waktu penelitian dan siklus PTK sebagai berikut : 1. Tempat penelitian Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

Peranan Sumberdaya Ekonomi Dalam Pembangunan Ekonomi Daerah

Peranan Sumberdaya Ekonomi Dalam Pembangunan Ekonomi Daerah Peranan Sumberdaya Ekonomi Dalam Pembangunan Ekonomi Daerah Oleh: Junaidi & Zulgani* ABSTRAK Salah satu aspek yang harus diperhitungkan dalam pembangunan ekonomi daerah adalah kemampuan untuk memanfaatkan

Lebih terperinci

Politik Lingkungan Global dan Sumber daya Alam. Danil Akbar Taqwadin, BIAM, M.Sc. MK: Politik Lingkungan Global dan SDA.

Politik Lingkungan Global dan Sumber daya Alam. Danil Akbar Taqwadin, BIAM, M.Sc. MK: Politik Lingkungan Global dan SDA. Politik Lingkungan Global dan Sumber daya Alam Danil Akbar Taqwadin, BIAM, M.Sc. MK: Politik Lingkungan Global dan SDA. (FISIP UNSYIAH) Pendahuluan Lingkungan dan Sumber Daya Alam merupakan ranah baru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan fakta fisiknya, Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang 81.000 km (terpanjang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. agraris seharusnya mampu memanfaatkan sumberdaya yang melimpah dengan

I. PENDAHULUAN. agraris seharusnya mampu memanfaatkan sumberdaya yang melimpah dengan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu negara dapat dicapai melalui suatu sistem yang bersinergi untuk mengembangkan potensi yang dimiliki

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumberdaya alam,

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumberdaya alam, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumberdaya alam, baik sumberdaya alam yang dapat diperbaharui maupun sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui.

Lebih terperinci

KOMPETENSI LULUSAN PROGRAM STUDI AKUNTANSI

KOMPETENSI LULUSAN PROGRAM STUDI AKUNTANSI Kelompok Kompetensi No KOMPETENSI LULUSAN PROGRAM STUDI AKUNTANSI Rumusan Kompetensi Elemen Kompetensi*) a b c d e 1 2 3 4 5 7 8 Kompetensi Utama 1 Menjadi manusia akuntansi yang bermartabat, beretika,

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013 PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013 Standar Kompetensi 2. Memahami sumberdaya alam Kompetensi Dasar 2.3.

Lebih terperinci

ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL 1 Oleh: Almasdi Syahza 2 Email: asyahza@yahoo.co.id Website: http://almasdi.staff.unri.ac.id Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak selalu mencerminkan

Lebih terperinci

SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGANNYA

SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGANNYA SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGANNYA Ilmu lingkungan: suatu studi yg sistematis mengenai lingkungan hidup dan kedudukan manusia yg pantas di dalamnya. Perbedaan utama ilmu lingkungan dgn ekologi adalah adanya

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL PRA UTS BAB 2 SEBARAN BARANG TAMBANG DI INDONESIA

LATIHAN SOAL PRA UTS BAB 2 SEBARAN BARANG TAMBANG DI INDONESIA LATIHAN SOAL PRA UTS BAB 2 SEBARAN BARANG TAMBANG DI INDONESIA Kerjakan soal di bawah ini dengan menyilang huruf A,B,C,D, atau E yang kamu anggap benar! 1. Barang tambang yang disebut kastobiolith cair

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Amartya Sen, peraih Nobel Ekonomi tahun 1998, menyatakan bahwa. bersama akan maksimal, dengan demikian kemakmuran sebuah bangsa dapat

I. PENDAHULUAN. Amartya Sen, peraih Nobel Ekonomi tahun 1998, menyatakan bahwa. bersama akan maksimal, dengan demikian kemakmuran sebuah bangsa dapat I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Amartya Sen, peraih Nobel Ekonomi tahun 1998, menyatakan bahwa pembangunan adalah sesuatu yang bersahabat, pembangunan seharusnya merupakan proses yang memfasilitasi

Lebih terperinci

Program Studi Produksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar Nopember 2011

Program Studi Produksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar Nopember 2011 LAPORAN RANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS SCL Matakuliah: MANAJEMEN PEMBIBITAN TERNAK RUMINANSIA (339I112) Oleh: Prof. Dr. Ir. Sudirman Baco, M.Sc. Prof. Dr. Ir. H. Sjamsuddin Garantjang, M.Sc. Prof. Dr.

Lebih terperinci

BAB. Keseimbangan Lingkungan

BAB. Keseimbangan Lingkungan BAB 3 Keseimbangan Lingkungan Pada hari minggu, Dimas dan keluarganya pergi menjenguk neneknya. Rumah nenek Dimas berada di Desa Jangkurang. Mereka membawa perbekalan secukupnya. Ketika tiba di tempat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi.

I. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan sumberdaya alam. Akan tetapi, sumberdaya alam yang melimpah ini belum termanfaatkan secara optimal. Salah satu sumberdaya

Lebih terperinci

Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA Disusun oleh: Mirza Zalfandy X IPA G SMAN 78 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. memberikan bantuan permodalan dengan menyalurkan kredit pertanian. Studi ini

Bab I. Pendahuluan. memberikan bantuan permodalan dengan menyalurkan kredit pertanian. Studi ini Bab I Pendahuluan Di setiap negara manapun masalah ketahanan pangan merupakan suatu hal yang sangat penting. Begitu juga di Indonesia, terutama dengan hal yang menyangkut padi sebagai makanan pokok mayoritas

Lebih terperinci

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA Ekonomi rakyat merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan

Lebih terperinci

Geografi KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM II. K e l a s. C. Pertanian Organik

Geografi KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM II. K e l a s. C. Pertanian Organik Kurikulum xxxxxxxxxx2013 Geografi K e l a s XI KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan tidak mengorbankan kelestarian sumberdaya alam itu sendiri.

I. PENDAHULUAN. dengan tidak mengorbankan kelestarian sumberdaya alam itu sendiri. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumberdaya alam dan jasa lingkungan merupakan aset yang menghasilkan arus barang dan jasa, baik yang dapat dikonsumsi langsung maupun tidak untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Lebih terperinci

HIBAH PENULISAN BUKU AJAR BAGI TENAGA AKADEMIK UNIVERSITAS HASANUDDIN PENGANTAR KOMPUTER ANDI DIRPAN, STP., M.SI FEBRUADI BASTIAN, STP., M.

HIBAH PENULISAN BUKU AJAR BAGI TENAGA AKADEMIK UNIVERSITAS HASANUDDIN PENGANTAR KOMPUTER ANDI DIRPAN, STP., M.SI FEBRUADI BASTIAN, STP., M. HIBAH PENULISAN BUKU AJAR BAGI TENAGA AKADEMIK PENGANTAR KOMPUTER ANDI DIRPAN, STP., M.SI FEBRUADI BASTIAN, STP., M.SI PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu proses hubungan timbal balik antar faktor-faktor yang ada di

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu proses hubungan timbal balik antar faktor-faktor yang ada di I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses hubungan timbal balik antar faktor-faktor yang ada di dalam suatu negara dengan tujuan mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Dilihat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pertumbuhan Ekonomi 2.1.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan

Lebih terperinci

Laporan Akhir Kajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Pelalawan Tahun 2009 PENDAHULUAN

Laporan Akhir Kajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Pelalawan Tahun 2009 PENDAHULUAN BA B PENDAHULUAN I 1.1. Latar Belakang Sebagai bangsa yang besar dengan kekayaan potensi sumber daya alam yang luar biasa, sebenarnya Indonesia memiliki peluang yang besar untuk menjadi pelaku ekonomi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 3. Sebagai penghalang sampainya air ke bumi melalui proses intersepsi.

TINJAUAN PUSTAKA. 3. Sebagai penghalang sampainya air ke bumi melalui proses intersepsi. TINJAUAN PUSTAKA Fungsi Hutan Sebagai Pengatur Tata Air Menurut fungsinya hutan mempunyai fungsi konservasi, fungsi lindung dan fungsi produksi. Hutan yang mempunyai fungsi konservasi adalah kawasan hutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumberdaya alam ialah suatu sumberdaya yang terbentuk karena kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. Sumberdaya alam ialah suatu sumberdaya yang terbentuk karena kekuatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumberdaya alam ialah suatu sumberdaya yang terbentuk karena kekuatan alamiah, misalnya tanah, air dan perairan, biotis, udara dan ruang, mineral tentang alam, panas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya

BAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Permasalahan karakter saat ini banyak diperbincangkan. Berbagai persoalan yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu proses hubungan timbal balik antar faktor-faktor yang ada di

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu proses hubungan timbal balik antar faktor-faktor yang ada di I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses hubungan timbal balik antar faktor-faktor yang ada di dalam suatu negara dengan tujuan mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Dilihat

Lebih terperinci

1. Konsep pertumbuhan ekonomi dalam. 2. Growth & Development dan ekstraksi SDAL

1. Konsep pertumbuhan ekonomi dalam. 2. Growth & Development dan ekstraksi SDAL 1. Konsep pertumbuhan ekonomi dalam neoklasik dan SDAL 2. Growth & Development dan ekstraksi SDAL 3. Limit to Growth (Club of Rome) dan pandangan optimis dalam ekstraksi SDA Pandangan Sumber Daya dalam

Lebih terperinci

LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda yaitu makhluk hidup dan makhluk tak hidup yang saling mempengaruhi. Dalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

02/03/2015. Sumber daya Alam hayati SUMBER DAYA ALAM JENIS-JENIS SDA SUMBERDAYA HAYATI. Kepunahan jenis erat kaitannya dengan kegiatan manusia

02/03/2015. Sumber daya Alam hayati SUMBER DAYA ALAM JENIS-JENIS SDA SUMBERDAYA HAYATI. Kepunahan jenis erat kaitannya dengan kegiatan manusia SUMBER DAYA ALAM (SDA) Kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran dan kemaslahatan manusia SUMBER DAYA ALAM TIM ILMU LINGKUNGAN FMIPA UNSYIAH JENIS-JENIS SDA Sumber daya alam yang dapat diperbaharui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan pendudukyang

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan pendudukyang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan pendudukyang disertai dengan perubahan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sub-sektor perikanan tangkap merupakan bagian integral dari pembangunan kelautan dan perikanan yang bertujuan untuk : (1) meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X TEORI PERILAKU PRODUSEN DAN KONSUMEN KTSP & K-13 A. POLA PERILAKU KONSUMEN a. Konsep Dasar Konsumsi

ekonomi Kelas X TEORI PERILAKU PRODUSEN DAN KONSUMEN KTSP & K-13 A. POLA PERILAKU KONSUMEN a. Konsep Dasar Konsumsi KTSP & K-13 Kelas X ekonomi TEORI PERILAKU PRODUSEN DAN KONSUMEN Semester 1 KelasX SMA/MA KTSP & K-13 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan. 1. Memahami

Lebih terperinci

PERENCANAAN LANSKAP DALAM PEMBUKAAN TAMBANG

PERENCANAAN LANSKAP DALAM PEMBUKAAN TAMBANG PERENCANAAN LANSKAP DALAM PEMBUKAAN TAMBANG Oleh : Handoko Setiadji, S.T. Abstrak Berakhirnya sebuah tambang bukan merupakan berakhirnya suatu alur kegiatan pertambangan. Justru pada saat penutupan tambang

Lebih terperinci

ANALISIS DAYA SAING, STRATEGI DAN PROSPEK INDUSTRI JAMU DI INDONESIA

ANALISIS DAYA SAING, STRATEGI DAN PROSPEK INDUSTRI JAMU DI INDONESIA ANALISIS DAYA SAING, STRATEGI DAN PROSPEK INDUSTRI JAMU DI INDONESIA Oleh: ERNI DWI LESTARI H14103056 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 DAFTAR ISI Halaman

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS

BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS 3.1 Identifikasi Faktor Lingkungan Berdasarkan Kondisi Saat Ini sebagaimana tercantum dalam BAB II maka dapat diidentifikasi faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara. Jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Kerja

Kerangka Acuan Kerja Kerangka Acuan Kerja Program Hibah Penulisan Buku Ajar Universitas Hasanuddin 2015 1. Pendahuluan Dalam upaya peningkatan efektivitas proses pembelajaran, disamping strategi pembelajaran, buku ajar juga

Lebih terperinci

GARIS BESAR RENCANA PEMBELAJARAN (GBRP) MATA KULIAH: BOTANI PERTAMANAN 408H4103. Dr. Sri Suhadiyah, M.Agr. Dr. Elis Tambaru, M.Si.

GARIS BESAR RENCANA PEMBELAJARAN (GBRP) MATA KULIAH: BOTANI PERTAMANAN 408H4103. Dr. Sri Suhadiyah, M.Agr. Dr. Elis Tambaru, M.Si. 1 GARIS BESAR RENCANA PEMBELAJARAN (GBRP) MATA KULIAH: BOTANI PERTAMANAN 408H4103 Dr. Sri Suhadiyah, M.Agr. Dr. Elis Tambaru, M.Si. JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Contingent Valuation Method (CVM), eksternalitas, biaya produksi dan metode

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Contingent Valuation Method (CVM), eksternalitas, biaya produksi dan metode III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis meliputi konsep ekonomi pencemaran, Contingent Valuation Method (CVM), eksternalitas, biaya produksi dan metode valuasi

Lebih terperinci

n.a n.a

n.a n.a 1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan suatu bangsa memerlukan aspek pokok yang disebut dengan sumberdaya (resources) baik sumberdaya alam atau natural resources maupun sumberdaya manusia atau

Lebih terperinci

KEBERLANJUTAN SUMBERDAYA ALAM 2: MINERAL DAN ENERGI

KEBERLANJUTAN SUMBERDAYA ALAM 2: MINERAL DAN ENERGI 9 KEBERLANJUTAN SUMBERDAYA ALAM 2: MINERAL DAN ENERGI BI2001 Pengetahuan Lingkungan Proses geologi Sumberdaya mineral & dampak penggunaannya Energi tak terbarukan Efisiensi energi & energi terbarukan Solusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang mutlak diperlukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang mutlak diperlukan bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu sumber daya alam yang mutlak diperlukan bagi kehidupan manusia. Dalam sistem tata lingkungan, air merupakan unsur utama. Negara Indonesia merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan bidang pertambangan merupakan bagian integral dari

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan bidang pertambangan merupakan bagian integral dari I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan bidang pertambangan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, sehingga pembangunan bidang pertambangan merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karenanya

Lebih terperinci

. harga atas barang/jasa sulit/ tidak dapat ditentukan oleh pasar (market)

. harga atas barang/jasa sulit/ tidak dapat ditentukan oleh pasar (market) EKSTERNALITAS EKSTERNALITAS Manfaat (Benefit) dan/atau Biaya (Cost) yang tidak dapat diperhitungkan secara langsung dalam proses produksi barang/jasa. harga atas barang/jasa sulit/ tidak dapat ditentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sumber daya alam atau biasa disingkat SDA adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang

Lebih terperinci

dan (3) pemanfaatan berkelanjutan. Keharmonisan spasial mensyaratkan bahwa dalam suatu wilayah pembangunan, hendaknya tidak seluruhnya diperuntukkan

dan (3) pemanfaatan berkelanjutan. Keharmonisan spasial mensyaratkan bahwa dalam suatu wilayah pembangunan, hendaknya tidak seluruhnya diperuntukkan KERANGKA PEMIKIRAN Dasar teori yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada konsep pembangunan berkelanjutan, yaitu konsep pengelolaan dan konservasi berbasis sumberdaya alam serta orientasi perubahan

Lebih terperinci

SUMBER DAYA ALAM SEBAGAI KEKAYAAN BANGSA. Oleh : Drs. R. Gurniwan Kamil Pasya, M.Si.

SUMBER DAYA ALAM SEBAGAI KEKAYAAN BANGSA. Oleh : Drs. R. Gurniwan Kamil Pasya, M.Si. SUMBER DAYA ALAM SEBAGAI KEKAYAAN BANGSA Oleh : Drs. R. Gurniwan Kamil Pasya, M.Si. DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masih ditopang oleh impor energi, khususnya impor minyak mentah dan bahan

BAB I PENDAHULUAN. masih ditopang oleh impor energi, khususnya impor minyak mentah dan bahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia masih belum dapat mencapai target pembangunan di bidang energi hingga pada tahun 2015, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri masih ditopang oleh impor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perdagangan Antarnegara Tingkat perekonomian yang paling maju ialah perekonomian terbuka, di mana dalam perekonomian terbuka ini selain sektor rumah tangga, sektor perusahaan,

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : Tanggal Berlaku : 1 February 2016 Untuk Tahun Akademik : 2015/2016 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman : 11 halaman Mata Kuliah : Ekonomi Sumber

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS SCL MATA KULIAH PENGANTAR ANTROPOLOGI

RANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS SCL MATA KULIAH PENGANTAR ANTROPOLOGI RANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS SCL MATA KULIAH PENGANTAR ANTROPOLOGI OLEH : DRA. ERNI ERAWATI LEWA, M.SI JURUSAN ARKEOLOGI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS HASANUDDIN 2009 LEMBAR PENGESAHAN RANCANGAN

Lebih terperinci

GARIS BESAR RENCANA PEMBELAJARAN (GBRP ) MATA KULIAH: BOTANI EKONOMI 437H413. Dr. Hj. Sri Suhadiyah, M.Agr. Dr. Elis Tambaru, M.Si.

GARIS BESAR RENCANA PEMBELAJARAN (GBRP ) MATA KULIAH: BOTANI EKONOMI 437H413. Dr. Hj. Sri Suhadiyah, M.Agr. Dr. Elis Tambaru, M.Si. 1 GARIS BESAR RENCANA PEMBELAJARAN (GBRP ) MATA KULIAH: BOTANI EKONOMI 437H413 Dr. Hj. Sri Suhadiyah, M.Agr. Dr. Elis Tambaru, M.Si. JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekonomi tidak akan pernah ada tanpa sumberdaya alam dan lingkungan karena setiap aktivitas ekonomi pastilah bersentuhan dengan salah satu atau bahkan keduanya sekaligus.

Lebih terperinci

BAB 1: EKONOMI KONSEP DASAR EKONOMI

BAB 1: EKONOMI KONSEP DASAR EKONOMI www.bimbinganalumniui.com 1. Ilmu ekonomi timbul karena... a. Dipaksakan oleh pemerintah karena undang-undang b. Kebutuhan manusia tidak seimbang dengan alat pemuas kebutuhan c. Desakan kaum kapitalis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanggal minggu 9 November 2008 pukul 19.30Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tanggal minggu 9 November 2008 pukul 19.30Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan sumber daya alam untuk kehidupan makhluk di bumi ini. Air bawah tanah merupakan barang milik bersama (common goods). Air merupakan material yang

Lebih terperinci

Latar Belakang Secara ekologis, manusia adalah bagian dari lingkungan hidup. Lingkungan hidup inilah yang menyediakan berbagai sumber daya alam yang

Latar Belakang Secara ekologis, manusia adalah bagian dari lingkungan hidup. Lingkungan hidup inilah yang menyediakan berbagai sumber daya alam yang Latar Belakang Secara ekologis, manusia adalah bagian dari lingkungan hidup. Lingkungan hidup inilah yang menyediakan berbagai sumber daya alam yang menjadi daya dukung bagi kehidupan manusia dan komponen

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Strategi pembangunan pertanian yang berwawasan agribisnis dan agroindustri pada dasarnya menunjukkan arah bahwa pengembangan agribisnis merupakan suatu upaya

Lebih terperinci

BAGAIMANA MENGAJARKAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP?

BAGAIMANA MENGAJARKAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP? BAGAIMANA MENGAJARKAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP? Pendahuluan Kebijakan pemerintah dalam hal ini Pemerintahan Kota Bandung yang menginstruksikan muatan lokal Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) bagi semua

Lebih terperinci

MENGELOLA AIR AGAR TAK BANJIR (Dimuat di Harian JOGLOSEMAR, Kamis Kliwon 3 Nopember 2011)

MENGELOLA AIR AGAR TAK BANJIR (Dimuat di Harian JOGLOSEMAR, Kamis Kliwon 3 Nopember 2011) Artikel OPINI Harian Joglosemar 1 MENGELOLA AIR AGAR TAK BANJIR (Dimuat di Harian JOGLOSEMAR, Kamis Kliwon 3 Nopember 2011) ŀ Turunnya hujan di beberapa daerah yang mengalami kekeringan hari-hari ini membuat

Lebih terperinci

Peran Pendidikan Tinggi dalam Program Pengembangan SDM Ketenaganukliran. Oleh. Prayoto. Universitas Gadjah Mada. Energi Sebagai Penunjang Peradaban

Peran Pendidikan Tinggi dalam Program Pengembangan SDM Ketenaganukliran. Oleh. Prayoto. Universitas Gadjah Mada. Energi Sebagai Penunjang Peradaban 1 Peran Pendidikan Tinggi dalam Program Pengembangan SDM Ketenaganukliran Oleh Prayoto Universitas Gadjah Mada Energi Sebagai Penunjang Peradaban Peradaban manusia sejak awal perkembangannya telah bertumpu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepadatan penduduk di Kabupaten Garut telah mencapai 2,4 juta jiwa

BAB I PENDAHULUAN. Kepadatan penduduk di Kabupaten Garut telah mencapai 2,4 juta jiwa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepadatan penduduk di Kabupaten Garut telah mencapai 2,4 juta jiwa pada tahun 2006 memberikan konsekuensi pada perlunya penyediaan perumahan yang layak huni

Lebih terperinci

PERANAN SUMBERDAYA ALAM DALAM PERTANIAN

PERANAN SUMBERDAYA ALAM DALAM PERTANIAN PAB245 (3-0) PERANAN SUMBERDAYA ALAM DALAM PERTANIAN Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI Sumberdaya Alam Sumberdaya alam adalah segala unsur

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: PENILAIAN KAWASAN

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: PENILAIAN KAWASAN RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: PENILAIAN KAWASAN Nama : Sudibyanung Institusi : Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional Program Studi : Diploma IV Pertanahan 1 RANCANGAN PEMBELAJARAN Nama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat serta perusahaan-perusahaan yang semakin besar,

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat serta perusahaan-perusahaan yang semakin besar, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menuju perdagangan bebas perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin meningkat serta perusahaan-perusahaan yang semakin besar, adanya persaingan antara para

Lebih terperinci

Sistem Neraca Lingkungan dan Ekonomi Terpadu (Sisnerling), 2011

Sistem Neraca Lingkungan dan Ekonomi Terpadu (Sisnerling), 2011 BADAN PUSAT STATISTIK Sistem Neraca Lingkungan dan Ekonomi Terpadu (Sisnerling), 2011 ABSTRAKSI Indonesia merupakan salah satu negara yang beruntung karena dianugerahi kekayaan alam yang berlimpah, terutama

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS SCL MATA KULIAH : ILMU TERNAK UNGGAS. Oleh

RANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS SCL MATA KULIAH : ILMU TERNAK UNGGAS. Oleh RANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS SCL MATA KULIAH : ILMU TERNAK UNGGAS Oleh Prof. Dr. Ir. Hj. Sahari Banong, MS. Dr. Ir. Wempie Pakiding, M.Sc. Ir. Mustakim Mattau, MS. PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL S I L A B U S. FRM/FIS/ Oktober

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL S I L A B U S. FRM/FIS/ Oktober S I L A B U S FRM/FIS/46-02 26 Oktober 2011 Fakultas : Ilmu Sosial Jurusan/Program Studi : Pendidikan IPS Mata Kuliah : Pengembangan Sumber Daya Kode : PIS 243 SKS : Teori : 2 Praktik : - Semester : 5

Lebih terperinci

No pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan sebagai per

No pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan sebagai per TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.6149 KEUANGAN OJK. Efek. Utang. Berwawasan Lingkungan. Penerbitan dan Persyaratan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 281) PENJELASAN ATAS

Lebih terperinci

MAKALAH PEMBAHASAN EVALUASI KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH ALIRAN SUNGAI 1) WIDIATMAKA 2)

MAKALAH PEMBAHASAN EVALUASI KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH ALIRAN SUNGAI 1) WIDIATMAKA 2) MAKALAH PEMBAHASAN EVALUASI KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH ALIRAN SUNGAI 1) WIDIATMAKA 2) 1) Disampaikan pada Lokakarya Nasional Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

sumber daya lahan dengan usaha konservasi tanah dan air. Namun, masih perlu ditingkatkan intensitasnya, terutama pada daerah aliran sungai hulu

sumber daya lahan dengan usaha konservasi tanah dan air. Namun, masih perlu ditingkatkan intensitasnya, terutama pada daerah aliran sungai hulu BAB I PENDAHULUAN Pembangunan pertanian merupakan bagian integral daripada pembangunan nasional yang bertujuan mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur (Ditjen Tanaman Pangan, 1989). Agar pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. PBB tentang lingkungan hidup pada bulan Juni Pemerintah Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. PBB tentang lingkungan hidup pada bulan Juni Pemerintah Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perhatian dunia terhadap lingkungan hidup telah diawali sejak konferensi PBB tentang lingkungan hidup pada bulan Juni 1972. Pemerintah Indonesia sendiri menaruh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Lingkungan hidup Indonesia merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang

I. PENDAHULUAN. Lingkungan hidup Indonesia merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lingkungan hidup Indonesia merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang tidak ternilai harganya, sehingga harus senantiasa dijaga, dikelola dan dikembangkan dengan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH Dalam penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertambangan batubara menjadi salah satu gangguan antropogenik terhadap ekosistem hutan tropis yang dapat berakibat terhadap degradasi dan kerusakan lahan secara drastis.

Lebih terperinci

PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN: SEBUAH KAJIAN ATAS DAMPAK PENERAPAN EKOLABEL

PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN: SEBUAH KAJIAN ATAS DAMPAK PENERAPAN EKOLABEL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN: SEBUAH KAJIAN ATAS DAMPAK PENERAPAN EKOLABEL Oleh: NANI TUARSIH 0810512064 Mahasiswa Program Strata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pulau Jawa merupakan salah satu pulau yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pulau Jawa merupakan salah satu pulau yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pulau Jawa merupakan salah satu pulau yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hampir seluruh kegiatan ekonomi berpusat di Pulau Jawa. Sebagai pusat pertumbuhan

Lebih terperinci

Ringkasan. Kebijakan Pembangunan Industri Nasional

Ringkasan. Kebijakan Pembangunan Industri Nasional Ringkasan Kebijakan Pembangunan Industri Nasional Era globalisasi ekonomi yang disertai dengan pesatnya perkembangan teknologi, berdampak sangat ketatnya persaingan, dan cepatnya terjadi perubahan lingkungan

Lebih terperinci