SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGANNYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGANNYA"

Transkripsi

1 SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGANNYA

2 Ilmu lingkungan: suatu studi yg sistematis mengenai lingkungan hidup dan kedudukan manusia yg pantas di dalamnya. Perbedaan utama ilmu lingkungan dgn ekologi adalah adanya misi utk mencari pengetahuan yg arif, tepat (valid), baru dan menyeluruh ttg alam sekitar dan dampak perlakuan manusia thdp alam. Misi tsb utk menimbulkan kesadaran, penghargaan, tanggung jawab dan keberpihakan thdp manusia dan lingk hidup secara menyeluruh. Timbulnya kesadaran tsb sejak lama, Plato pd abad 4 SM yg telah mengamati kerusakan alam akibat perilaku manusia. Era saat ini dgn terbitnya buku Silent Spring thn 1962 mulai menggugah kesadaran manusia.

3 Di Indonesia masalah lingkungan hidup muncul 1960 an. Ilmu lingkungan meliputi hubungan interaksi yg sangat komplek sehingga utk memudahkan mempelajarinya dan dilakukan dgn berbagai pendekatan al. a. homeostasis, b. energi, c. Kapasitas, d. simbiosis, e. sistem dan model.

4 KLASIFIKASI SDA DAN LINGKUNGANNYA Menurut UU no. 23 Thn 1997 ttg Pengelolaan Lingkungan Hidup, ekosistem: tatanan unsur lingkungan hidup yg merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dlm membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup. Secara struktural ekosistem terdiri dr komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik: sumber daya tumbuhan, hewan, jasad renik dan SDM. komponen abiotik: sumber daya tanah, air, energi fosil, udara, cuaca dan iklim. Masing2 komponen yg menjadi bagian dr ekosistem tsb saling berinteraksi dan mempengaruhi dgn erat.

5 Fungsi ekosistem : terdapatnya aliran ke dalam ekosistem dan terjadinya daur materi di dalam ekosistem. Kedua hal tsb dpt diamati pd 1)proses produksi dan dekomposisi, 2)rantai dan jaring makanan, 3)adanya tingkatan tropik di dlm ekosistem, 4)terjadinya daur biogeokimia yg berlangsung terus menerus dan berkesinambungan. Energi: segala sesuatu yg dpt melakukan pekerjaan.

6 Sumber energi: 1. Tak terbarui (non renewable) yaitu energi fosil dan nuklir; 2. Terbarui (renewable), yaitu bukan fosil tenaga air dan surya. Rantai makanan: perpindahan energi makanan dr sumber daya tumbuhan melalui jalur makan memakan. Terbagi 2 tipe dasar: rantai makanan rerumputan dan rantai makan sisa. Persinggungan ant komponen habitat (tanah/batuan, air dan atmosfer) terjadi proses2 baik fisik, kimia maupun biologi disebut proses biogeokimia. Proses ini terjadi berulang balik maka disebut daur biogeokimia.

7 KOMUNITAS Komunitas: beberapa populasi yg hidup pd suatu habitat fisik tertentu. Karakter umum dr suatu komunitas ditentukan oleh spesis yg dominan pd komunitas tsb. Keanekaragaman komunitas ditentukan pola komunitas yg merupakan pola penyebaran atau stratifikasi dr spesi yg hidup pd komunitas tsb. Populasi: sekelompok individu spesis yg sama yg menempati suatu ruang dan secara kolektif mempunyai sifat yg khas sbg suatu kelompok. Faktor keseimbangan yg mendorong perkembangan populasi al laju reproduksi, penyebaran, mekanisme pertahanan diri dan kemampuan bertahan pd kondisi sulit.

8 LINGKUNGAN HIDUP BUATAN Dlm kehidupannya, manusia memerlukan tempat utk bernaung dan melindungi diri, oleh sebab itu mausia dlm bermasyarakat membentuk pemukiman-pemukinan. Pembangunan pemukiman diperlukan keseimbangan dgn ekosistem shg tdk melebihi daya dukung lingkungan.

9 LANJUTAN.. Utk itu perlu pendekatan: strategi berdasarkan kelanjutan, dgn a. Memperbaiki dan menjamin penyediaan air bersih; b. Meminimumkan masalah pembuangan limbah; c. Mengurangi pengubahan lahan subur utk pertanian menjadi lahan pemukiman dan membantu mempertahankan produktivitas lahan; d. Mengembangkan pola konservasi energi utk keperluan hidup dan produksi barang. e. Memaksimumkan pemanfaatan sumber daya yg ada; f. Memadukan pemeliharaan dan pelayanan pemukiman dgn penyediaan lapangan pekerjaan, pembangunan masyarakat dan pendidikan.

10 Faktor yg perlu diperhatikan dlm pengelolaan lingkungan hidup utk dpt menilai berfungsinya suatu lingkungan hidup, yaitu: a. mempunyai keanekaragaman jenis yg tinggi, b. keterkaitan baik antar jenis kehidupan maupun dgn lingkungan fisik, c. efisiensi dan efektifitas penggunaan energi yg tinggi. Industri merupakan usaha dlm pengelolaan sumber alam yg diklasifikasikan menjadi industri primer, sekunder dan tersier. Industri mempunyai ciri dan karakteistik, yaitu industri hulu, hilir dan kecil.

11 Industri yg mengolah sumber alam dgn bantuan teknologi dan mengeluarkan sisa pengolahannya, disebut limbah. Limbah industri yg berbahan kimia dapt menimbulkan pencemaran. Utk menyerasikan pertumbuhan industri dgn menjaga kondisi lingkungan fisik dan lingkungan sosial sekitarnya diperlukan cara yaitu: a. dgn menempatkan industri di kawasan khusus, b. memberikan batas2 maksimum limbah industri yg dibuang ke lingkungan alam dan c. meningkatkan kemampuan limbah industri, lingkungan utk menyerap d. memilih teknologi bersih pencemaran.

12 PERMASALAHAN SDA Permasalahan SDA adalah ketersediaan dan penggunaannya yg tdk merata. Utk memenuhi standar hidup manusia secara global maka penggunaan SDA diperkirakan akan terus meningkat. Agar daya dukung tdk terlewati, dibutuhkan pengelolaan SDA. Utk SDA yg bersifat terbarui, perlu diperhatikan maximum sustainable yield shg manfaat dpt berkelanjutan. Utk yg tdk terbarui, pengelolaan berbentuk penghematan, efisiensi, daur ulang, pencarian alternatif pengganti, shg SDA tsb dpt dipertahankan.

13 SUMBER DAYA ALAM TERBARUI SDA yg terbarui: sumber daya lahan dan hutan. Sumber daya lahan di dunia terutama digunakan utk lahan pertanian pangan. Sumber daya lahan menurun disebabkan al. oleh: a. erosi, b. penggurunan dan c. peruntukan lahan yg tdk terkelola dgn baik. Degradasi lahan krn erosi dipercepat oleh perilaku manusia yg salah dlm membuka dan mengelola lahan. Pengolahan lahan hrs didasarkan pd karakter dan kemampuan lahan. Pengolahan lahan mencakup pendekatan teknologi, konservasi dan kearifan tradisional.

14 Sumber daya hutan merupakan SDA yg terbarui yg banyak digunakan atau dimanfaatkan utk berbagai kepentingan manusia. Kerusakan sumber daya hutan terutama hutan tropika mencapai kecepatan yg mengkhawatirkan.

15 SDA TAK TERBARUI Adalah sumber daya yg keberadaannya di bumi terbatas, dpt habis dipakai, dan oleh proses alami tdk dpt diadakan kembali dlm waktu yg relatif singkat. Contoh: sumber daya mineral dan bahan tambang serta energi fosil. sumber daya mineral dan bahan tambang berasal dr kerak bumi yg terbentuk dr berbagai proses geologis spt proses magmatis, hidrotermal, sedimentasi proses pelapukan. Bahan tambang berupa logam dan nonlogam banyak dimanfaatkan utk kepentingan industri. Permasalahan berkaitan dgn lingkungan hidup meliputi penambangan dan pengolahan bahan tambang.

16 Strategi pengolahannya: a. Penggunaan sehemat mungkin; b. Daur ulang; c. Pencarian bahan pengganti terutama dr sumber daya jenis baru. Sumber daya fosil berasal dr proses fosilisasi bahan organis jutaan thn. Cont. batubara merupakan fosil tumbuhan, minyak bumi dan gas alam dr fosil organisme perairan.

17 Penggunaan energi saat ini masih didominasi oleh energi fosil shg cadangan akan habis tdk lama lagi. Energi fosil menimbulkan dampak lingkungan yg tdk kecil dr kegiatan penambangan, pengangkutan, pemrosesan dan penggunaannya, terutama pembakaran fosil yg meningkatkan konsentrasi CO2 di atmosfer yg pd gilirannya menimbulkan pemanasan global. Energi fosil tdk dpt didaur ulang, strategi pengolahannya meliputi penghematan dan pencarian energi alternatif yg lebih ramah lingkungan spt energi matahari, air dan geotermal.

18 PEMBANGUNAN KONVENSIONAL DAN PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP Teori pembangunan telah berkembang dari teori: 1. pembangunan berimbang, 2. Pembangunan pemenuhan kebutuhan pokok, 3. Pembangunan pemerataan dan 4. pembangunan dgn ikualitas hidup yg kemudian 5. teori pembangunan yg berkelanjutan. Permasalahan timbul, krn pelaksanaan pembangunan sangat spesifik di masing2 sektor pembangunan.

19 KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

20 LANJUTAN.. PRINSIP2 KEHIDUPAN YG BERKELANJUTAN: 1. Menghormati dan memelihara komunitas kehidupan; 2. Memperbaiki kualitas hidup manusia; 3. Melestarikan daya hidup dan keragaman bumi; 4. Menghindari sumber daya yg tdk terbarukan; 5. Berusaha tdk melampaui kapasitas yg tdk terbarukan; 6. Mengubah sikap dan gaya hidup orang per orang; 7. Mendukung kreativitas masyarakat utk memelihara lingkungan sendiri; 8. Menyediakan kerangka kerja nasional utk melakukan upaya pembangunan pelestarian; 9. Menciptakan kerjasama global.

21

22

23 KONSEP-KONSEP PENGOLAHAN SDA

24

25 SECARA GARIS BESAR, HARYONO MEMBAGI 3 VARIABEL BERKAITAN DGN HUB ANTARA KEPENDUDUKAN, GLOBALISASI DAN PASAR BEBAS. 1. Kondisi dan kemampuan penduduk sangat erat kaitannya dgn tumbuh dan berkembangnya usaha ekonomi. 2. Potensi penduduk erat kaitannya dgn ketangguhan bangsa dlm mengarungi era globalisasi dan perdagangan bebas. 3. Globalisai dan perdagangan bebas mengandung implikasi peluang usaha yg sangat luas. Ketiga hal tsb dpt diterjemahkan dlm bhs demografi yaitu sumber daya manusia yg andal, yg hidup dlm lingkungan keluarga sejahtera.

26

27 PERKIRAAN PERKEMBANGAN PENDUDUK URAIAN KELAHIRAN BAYI 4,5 JUTA 3,4 JUTA 0-14 TH 68,7 JUTA 59,1 JUTA TURUN TURUN > 15 THN 135,JUTA 198,1 JUTA NAIK LANJUT USIA 8,93 JUTA 18,24 JUTA NAIK

28 MASALAH KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

29 PENDEKATAN UTK MENGATASI PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP

30 MENGUKUR KELANGKAAN SDA

31 SDA DAN ALAM SERTA PEMBANGUNAN EKONOMI Pembanunan ekonomi dibarengi dgn pertumbuhan ekonomi ttp pertumbuhan ekonomi belum mencerminkan terjadinya pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi salah satu kriteria keberhasilan ekonomi. Keterkaitan SDM dan alam dgn pembangunan ekonomi ditunjukkan oleh konsep fungsi produksi. Dlm rangka memacu pertumbuhan ekonomi, pengembangan SDM mutlak diperlukan. Hub negatif terjadi antara pertumbuhan ekonomi dgn SDA sdgkan posistif ant ekonomi dgn barang SDA. Peranan SDA dlm pemb ekonomi ditentukan tk teknologi, modal dan kualitas SDM. Memacu pembangunan, berarti mengurangi persediaan SDA. Krn itu diperlukan pengertian pemanfaatan SDA yg bijaksana dan lestari, disertai pengertia pembangunan yg berwawasan lingkungan.

32 PERSEDIAAN SDA Persediaan atau cadangan SDA sdh diketahui jumlahnya dan bernilai ekonomis. Terdapat 2 kelompok, berpendapat sampai sebearapa jauh SDA dpt melayani kebutuhan manusia: 1. SDA terbatas adanya; 2. Optimis bahwa SDA berlimpah persediaannya dan tdk akan pernah habis.

33 MASALAH KONSERVASI SDA Konservasi: tindakan utk mencegah pengurasan SDA dgn cara pengambilan yg tdk berkelebihan shg dlm jangka panjangsda tetap tersedia. Ada 2 pandangan: kelompok optimis dan kelompok pesimis, keduanya mendukung konservasi SDA ttp keyakinan thdp konservasi berbeda. Permasalahan dlm koservasi SDA: 1. pertimbangan konservasi; dicerminkan 3 hal: apakah konservasi itu menguntungkan, apakah masyarakat menginginkan utk mengadakan konservasi dan bgmn menanggulangi hambatan konservasi yg meungkin muncul, dan 2. alokasi SDA antar waktu.; periode waktu perencanaan yg panjang, dan adanya risiko serta ketidakpastian baik dlm bentuk ketidakpastian teknologi maupun ketidakpastian permintaan.

34 SDA DAN ALAM SERTA PEMBANGUNAN EKONOMI Keterkaitan antara SDM dan SDA dgn pembangunan ekonomi ditunjukkan oleh konsep produksi. Dlm rangka memacu pertumbuhan ekonomi, pengembangan SDM mutlak diperlukan. Hubungan negatif terjadi ant pertumbuhan ekonomi dgn SDA, sdgkan hubungan positif terjadi ant pertumbuhan ekonomi dgn barang SDA. Peranan SDA dlm pemb ekonomi ditentukan oleh tingkat teknologi, modal dan kualitas SDM itu sendiri. Memacu pemb ekonomi berarti mengurangi persediaan SDA. Krn itu diperlukan pengertian pemanfaatan SDA yg bijaksana dan lestasi, yg disertai dgn pengertian ttg pembangunan berwawasan lingkungan.

35 PERSEDIAAN SDA Sepadan dgn kata reserve atau stock atau cadangan SDA. Cadangan SDA: SDA yg sdh diketahui jumlah dan bernilai ekonomis. Terdapat 2 kelompok yg megatakan sejauhmana SDA dpt melayani kebutuhan manusia: 1. Pesimis: SDA terbatas adanya; 2. Optimis: SDA`berlimpah persediaanya dan tdk akan pernah habis.

36 PRINSIP DAN USAHA PELESTARIAN SDA DAN LINGKUNGAN Sasaran konservasi yg ingin dicapai UU no 5/90: 1. Menjamin terpeliharanya proses ekologis yg menunjang sistem penyangga kehidupan bagi kelangsungan pembangunan dan kesejahteraan manusia (perlindungan siste penyangga kehidupan). 2. Menjamin terpeliharanya sumber genetik dan tipe 2 ekosistemnya shg mampu menunjang pembangunan, ilmu pengetahuan, dan teknologi yg memungkinkan pemenuhan kebutuhan manusia menggunakan SDA hayati bagi kesejahteraan 3. Mengendalikan cara2 pemanfaatan SDA hayati shg terjamin kelestariannya.

37 Pengelolaan dan pemanfaatan utk SD hutan dlm rangka kesinambungan usaha pelindungan hutan dgn maksud konservasi yg dilakukan usaha utk mencegah terjadinya kerusakan agar kelestarian hutan dpt tetap terjaga. 1. Manusia bukanlah pemilik melainkan bagian dr struktur ekosistem; 2. Memberikan kewajiban kpd manusia sbg bagian dr suatu generasi utk menjaga dan memelihara bumi agar tdk mengurang fungsi dan manfaatnya thdp manusia lain dlm generasi yad.

38 PERLINDUNGAN HUTAN PASAL 47 UU 41/99 Perlindungan hutan usaha utk: dan kawasan merupakan a. Mencegah dan membatasi kerusakan hutan dan hasil hutan yg disebabkan oleh perbuatan manusia, ternak, kebakaran, daya2 alam, hama, penyakit. dan b. Mempertahankan dan menjaga hak2 negara, masyarakat dan perorangan atas hutan, kawasan hutan dan hasil hutan, investasi serta perangkat yg berhubungan dgn pengelolaan hutan.

39 MENURUT PERATURAN EMERINTAH NO 28 THN 1985, BENTUK PERLINDUNGAN HUTAN ADA 3 HAL: 1. Perlindungan tanah hutan; 2. Perlindungan hasil hutan; 3. Perlindungan hasil hutan terutama yg terkait dgn pemanfaatan hutan dan pemungutan hasil hutan.

DEFINISI SUMBERDAYA ALAM (UURI NO. 32 TH 2009 ttg Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup)

DEFINISI SUMBERDAYA ALAM (UURI NO. 32 TH 2009 ttg Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup) TOPIK KE-4 DEFINISI SUMBERDAYA ALAM (UURI NO. 32 TH 2009 ttg Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup) SUMBERDAYA ALAM adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya hayati dan nonhayati

Lebih terperinci

KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP. DOSEN: Dr. TIEN AMINATUN, M.Si.

KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP. DOSEN: Dr. TIEN AMINATUN, M.Si. KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP DOSEN: Dr. TIEN AMINATUN, M.Si. TOPIK I. MANUSIA, ENERGI DAN SUMBERDAYA ALAM DEFINISI SUMBERDAYA ALAM (UURI NO. 32 TH 2009 ttg Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agro Ekologi 1

BAB I PENDAHULUAN. Agro Ekologi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengertian agro ekologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang budidaya tanaman dengan lingkungan tumbuhnya. Agro ekologi merupakan gabungan tiga kata, yaitu

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB II. PELESTARIAN LINGKUNGAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB II. PELESTARIAN LINGKUNGAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB II. PELESTARIAN LINGKUNGAN Rizka Novi Sesanti KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

Prinsip-prinsip ekologi merupakan prinsip-prinsip yang terkandung dalam ekologi. Menjadi pokok dalam menanggulangi masalah lingkungan hidup

Prinsip-prinsip ekologi merupakan prinsip-prinsip yang terkandung dalam ekologi. Menjadi pokok dalam menanggulangi masalah lingkungan hidup TOPIK II Prinsip-prinsip ekologi merupakan prinsip-prinsip yang terkandung dalam ekologi. Menjadi pokok dalam menanggulangi masalah lingkungan hidup = Prinsip-prinsip Lingkungan Semua energi yang memasuki

Lebih terperinci

1. Tinjauan Kebijaksanaan Lingkungan. 2. Kebijaksanaan Nasional 3. Penjabaran Kebijaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup

1. Tinjauan Kebijaksanaan Lingkungan. 2. Kebijaksanaan Nasional 3. Penjabaran Kebijaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup 1. Tinjauan Kebijaksanaan Lingkungan 2. Kebijaksanaan Nasional 3. Penjabaran Kebijaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup * Masalah lingkungan dan pembangunan telah menjadi perhatian internasional (globalisasi)

Lebih terperinci

EKOSISTEM, SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

EKOSISTEM, SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN PPKN / C 2012 NAMA ANGGOTA KELOMPOK : 1. CHAHARUDIN MAHKOTA 124254069 2. FITRIA ANJAR SARI 124254074 3. AINUR ROHMA 124254081 4. NASRIA IKA NITASARI 124254 5. ERIKA WIDYA 1242540 6. LIDYA RAHMA 124254254

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. dan hutan tropis yang menghilang dengan kecepatan yang dramatis. Pada tahun

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. dan hutan tropis yang menghilang dengan kecepatan yang dramatis. Pada tahun I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan peningkatan kebutuhan hidup manusia, tidak dapat dipungkiri bahwa tekanan terhadap perubahan lingkungan juga akan meningkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Macklin (2009), pembangunan ekonomi tidak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth). Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses untuk meningkatkan

Lebih terperinci

termasuk manusia dan prilakunya

termasuk manusia dan prilakunya Pasal 1 UUPLH Menjelaskan: Pengertian-pengertian dalam UUPLH Lingkungan Hidup Kesatuan Ruang dg semua: - benda - daya dan makhluk hidup termasuk manusia dan prilakunya mempengaruhi - kelangsungan prikehidupan

Lebih terperinci

Wawasan Lingkungan Hidup Dan Sustainable Agroecosystem FAKULTAS PETERNAKAN

Wawasan Lingkungan Hidup Dan Sustainable Agroecosystem FAKULTAS PETERNAKAN Wawasan Lingkungan Hidup Dan Sustainable Agroecosystem FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN Terminologi Berkaitan dengan Lingkungan Hidup Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,

Lebih terperinci

Sidang Pendadaran, 24 Desember 2016 Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ~VK

Sidang Pendadaran, 24 Desember 2016 Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ~VK Sidang Pendadaran, 24 Desember 2016 Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ~VK RAFIKA DEWI Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Ilmu Ekonomi 2016 Dosen pembimbing: Bapak Ahmad Ma ruf, S.E., M.Si.

Lebih terperinci

Geografi KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM II. K e l a s. C. Pertanian Organik

Geografi KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM II. K e l a s. C. Pertanian Organik Kurikulum xxxxxxxxxx2013 Geografi K e l a s XI KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami

Lebih terperinci

STUDI EVALUASI PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH (TNBT) KABUPATEN INDRAGIRI HULU - RIAU TUGAS AKHIR

STUDI EVALUASI PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH (TNBT) KABUPATEN INDRAGIRI HULU - RIAU TUGAS AKHIR STUDI EVALUASI PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH (TNBT) KABUPATEN INDRAGIRI HULU - RIAU TUGAS AKHIR Oleh: HERIASMAN L2D300363 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

MATERI 1. Pendahuluan. I. Ruang Lingkup MSDA Kema hubungan antara sistem ekonomi dan sistem lingkungan (Tietenberg, 1992)

MATERI 1. Pendahuluan. I. Ruang Lingkup MSDA Kema hubungan antara sistem ekonomi dan sistem lingkungan (Tietenberg, 1992) MATERI 1 Pendahuluan I. Ruang Lingkup MSDA Kema hubungan antara sistem ekonomi dan sistem lingkungan (Tietenberg, 1992) Sistem Ekonomi Luaran perusahaan Rumahtangga a Masukan Produksi Konsumsi Sistem pendukung

Lebih terperinci

AMDAL dan Dampak Lingkungan Proyek

AMDAL dan Dampak Lingkungan Proyek AMDAL dan Dampak Lingkungan Proyek Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Yogyakarta Manajemen Proyek (TKE 3101) oleh: Indah Susilawati, S.T., M.Eng. 1 Daya

Lebih terperinci

PB 1 PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP

PB 1 PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP PB 1 PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP 1 Pengetahuan Lingkungan Kajian interdisipliner tentang pengelolaan ekosistem, mengukur dan mengevaluasi dampak kegiatan manusia dalam ekosistem, demi kepentingan dan survival

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian

Lebih terperinci

II. PERMASALAHAN USAHA TANI DI KAWASAN MEGABIODIVERSITAS TROPIKA BASAH

II. PERMASALAHAN USAHA TANI DI KAWASAN MEGABIODIVERSITAS TROPIKA BASAH 5 II. PERMASALAHAN USAHA TANI DI KAWASAN MEGABIODIVERSITAS TROPIKA BASAH 2.1. Karakteristik tanah tropika basah Indonesia merupakan salah satu negara megabiodiversitas di kawasan tropika basah, tetapi

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENGELOLAAN DAS TERPADU. Identifikasi Masalah. Menentukan Sasaran dan Tujuan. Alternatif kegiatan dan implementasi program

PERENCANAAN PENGELOLAAN DAS TERPADU. Identifikasi Masalah. Menentukan Sasaran dan Tujuan. Alternatif kegiatan dan implementasi program Konsep Perencanaan Pengelolaan DAS Terpadu, dengan ciri-ciri sebagai berikut (1) hutan masih dominant, (2) satwa masih baik, (3) lahan pertanian masih kecil, (4) belum ada pencatat hidrometri, dan (5)

Lebih terperinci

Moch Taufiq Ismail_ _Agroekoteknologi_2013

Moch Taufiq Ismail_ _Agroekoteknologi_2013 Tentang Sistem Pertanian Konvensional Sistem pertanian konvensional adalah sistem pertanian yang pengolahan tanahnya secara mekanik (mesin). Sistem pertanian konvensional memiliki tujuan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

OTONOMI DAERAH. Terjadi proses desentralisasi

OTONOMI DAERAH. Terjadi proses desentralisasi OTONOMI DAERAH Otda di Indonesia dimulai tahun 1999 yaitu dengan disyahkannya UU No.22 thn 1999 ttg Pemerintah Daerah yang kemudian disempurnakan dengan UU No.32 thn 2004. Terjadi proses desentralisasi

Lebih terperinci

Suhartini Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY

Suhartini Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY Suhartini Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY Sumberdaya Alam Hayati : Unsur-unsur hayati di alam yang terdiri dari sumberdaya alam nabati (tumbuhan) dan sumberdaya alam hewani (satwa) yang bersama dengan

Lebih terperinci

02/03/2015. Sumber daya Alam hayati SUMBER DAYA ALAM JENIS-JENIS SDA SUMBERDAYA HAYATI. Kepunahan jenis erat kaitannya dengan kegiatan manusia

02/03/2015. Sumber daya Alam hayati SUMBER DAYA ALAM JENIS-JENIS SDA SUMBERDAYA HAYATI. Kepunahan jenis erat kaitannya dengan kegiatan manusia SUMBER DAYA ALAM (SDA) Kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran dan kemaslahatan manusia SUMBER DAYA ALAM TIM ILMU LINGKUNGAN FMIPA UNSYIAH JENIS-JENIS SDA Sumber daya alam yang dapat diperbaharui

Lebih terperinci

Konservasi Lingkungan. Lely Riawati

Konservasi Lingkungan. Lely Riawati 1 Konservasi Lingkungan Lely Riawati 2 Dasar Hukum Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 Tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SD ALAM PULIH (kasus SD Ikan) Luh Putu Suciati

PENGELOLAAN SD ALAM PULIH (kasus SD Ikan) Luh Putu Suciati PENGELOLAAN SD ALAM PULIH (kasus SD Ikan) Luh Putu Suciati Beda antara SDA pulih & tak pulih kemampuan regenerasi atau reproduksi Pertanyaan ekonomi mendasar : seberapa ekstraksi yg harus diambil saat

Lebih terperinci

Ekonomi Sumberdaya Alam

Ekonomi Sumberdaya Alam Kuliah ESDA Konsep Dasar dan Pengertian Ekonomi Sumberdaya Alam Prof. Dr. Bustanul Arifin barifin@uwalumni.com Modal Alam dalam Perekonomianm Alam ESDA Perekonomian ELH Ada prinsip modal alam (natural

Lebih terperinci

MANUSIA & LINGKUNGAN HIDUPNYA. Mempengaruhi. Interaksi. Ekosistem

MANUSIA & LINGKUNGAN HIDUPNYA. Mempengaruhi. Interaksi. Ekosistem Mempengaruhi Man Lingk. Interaksi Ekosistem beriteraksi dng lingkungan mempengaruhi lingkungan hidupnya dipengaruhi lingkungannya bersama dng lingkungan hidupnya merupakan suatu ekosisitem 1. Komponen

Lebih terperinci

Daya Dukung Lingkungan Jasa Ekosistem

Daya Dukung Lingkungan Jasa Ekosistem DAYA DUKUNG LINGKUNGAN JASA EKOSISTEM PADA TUTUPAN HUTAN DI KAWASAN HUTAN EKOREGION KALIMANTAN oleh: Ruhyat Hardansyah (Kasubbid Hutan dan Hasil Hutan pada Bidang Inventarisasi DDDT SDA dan LH) Daya Dukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara disebut Mega Biodiversity setelah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara disebut Mega Biodiversity setelah 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara disebut Mega Biodiversity setelah Brazil dan Madagaskar. Diperkirakan 25% aneka spesies dunia berada di Indonesia (Rahmawaty,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam

PENDAHULUAN. daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam 11 PENDAHULUAN Latar Belakang Hutan, termasuk hutan tanaman, bukan hanya sekumpulan individu pohon, namun merupakan suatu komunitas (masyarakat) tumbuhan (vegetasi) yang kompleks yang terdiri dari pohon,

Lebih terperinci

12/3/2015 KONSEP ILMU LINGKUNGAN KONSEP ILMU LINGKUNGAN KONSEP ILMU LINGKUNGAN. Manusia? Manusia dan lingkungan?

12/3/2015 KONSEP ILMU LINGKUNGAN KONSEP ILMU LINGKUNGAN KONSEP ILMU LINGKUNGAN. Manusia? Manusia dan lingkungan? Manusia? DASAR Al Baqarah : 30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan

Lebih terperinci

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN 2.1 Tujuan Penataan Ruang Dengan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, khususnya Pasal 3,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan adalah karunia alam yang memiliki potensi dan fungsi untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Potensi dan fungsi tersebut mengandung manfaat bagi populasi manusia

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 3. Sebagai penghalang sampainya air ke bumi melalui proses intersepsi.

TINJAUAN PUSTAKA. 3. Sebagai penghalang sampainya air ke bumi melalui proses intersepsi. TINJAUAN PUSTAKA Fungsi Hutan Sebagai Pengatur Tata Air Menurut fungsinya hutan mempunyai fungsi konservasi, fungsi lindung dan fungsi produksi. Hutan yang mempunyai fungsi konservasi adalah kawasan hutan

Lebih terperinci

ETIKA LINGKUNGAN. Dosen: Dr. Tien Aminatun

ETIKA LINGKUNGAN. Dosen: Dr. Tien Aminatun ETIKA LINGKUNGAN Dosen: Dr. Tien Aminatun DEFINISI ETIKA: Sebuah refleksi kritis tentang norma dan nilai, atau prinsip moral yg dikenal umum selama ini, dalam kaitan dg lingkungan, cara pandang manusia

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Penjelasan Umum, Manfaat dan Fungsi Hutan. kesinambungan kehidupan manusia dan makhluk lainnya (Pamulardi,1994).

TINJAUAN PUSTAKA. Penjelasan Umum, Manfaat dan Fungsi Hutan. kesinambungan kehidupan manusia dan makhluk lainnya (Pamulardi,1994). TINJAUAN PUSTAKA Penjelasan Umum, Manfaat dan Fungsi Hutan Berdasarkan Undang Undang No 41 tahun 1999 Pasal 1 ayat 2 bahwa hutan adalah suatu kesatuan ekosistem yang berupa hamparan lahan berisi sumberdaya

Lebih terperinci

TATA GUNA TANAH TATA GUNA AGRARIA. WIDIYANTO, SP, MSi

TATA GUNA TANAH TATA GUNA AGRARIA. WIDIYANTO, SP, MSi TATA GUNA TANAH TATA GUNA AGRARIA WIDIYANTO, SP, MSi TATA GUNA TANAH VS TATA GUNA AGRARIA TATA GUNA AGRARIA TATA GUNA TANAH Tata Guna Tanah (land use planning) TATA GUNA AGRARIA Tata Guna Air (water use

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari buah pulau (28 pulau besar dan pulau kecil) dengan

BAB I PENDAHULUAN. dari buah pulau (28 pulau besar dan pulau kecil) dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan di daerah tropika yang terdiri dari 17.504 buah pulau (28 pulau besar dan 17.476 pulau kecil) dengan panjang garis pantai sekitar

Lebih terperinci

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan

Lebih terperinci

Modul pertama Ekologi Manusia dan Alam Semesta, Modul ke-dua Bumi dan Kehidupan

Modul pertama Ekologi Manusia dan Alam Semesta, Modul ke-dua Bumi dan Kehidupan i M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Ekologi Manusia membahas seluk-beluk ruang dalam kehidupan, termasuk benda, energi, tatanan dan makhluk hidup khususnya hal-ikhwal keberadaan manusia di dalamnya. Atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai potensi besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai potensi besar dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai potensi besar dalam pengembangan usaha dibidang sumber daya perairan. Menurut Sarnita dkk. (1998), luas perairan umum

Lebih terperinci

Suhartini Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY

Suhartini Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY Suhartini Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY Paradigma Baru Pengelolaan Lingkungan Hidup Clean Production Technology (Teknologi Bersih) Zero Emission Technology Paradigma ini penting untuk menunjang

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wilayah teritorial Indonesia yang sebagian besar merupakan wilayah pesisir dan laut kaya akan sumber daya alam. Sumber daya alam ini berpotensi untuk dimanfaatkan bagi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan dititikberatkan pada pertumbuhan sektor-sektor yang dapat memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Tujuan pembangunan pada dasarnya mencakup beberapa

Lebih terperinci

AMDAL. Analisis. Lingkungan

AMDAL. Analisis. Lingkungan AMDAL Analisis Lingkungan Pengertian AMDAL & UKL/UPL AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) Kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/ataukegiatan yang direncanakan pada lingkungan

Lebih terperinci

SUMBER DAYA ALAM DAN PERMASALAHAN LINGKUNGAN

SUMBER DAYA ALAM DAN PERMASALAHAN LINGKUNGAN SUMBER DAYA ALAM DAN PERMASALAHAN LINGKUNGAN SUMBER DAYA ALAM SDA adalah sumber kekayaan bumi baik biotik (hayati) maupun abiotik (non-hayati) yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia SDA

Lebih terperinci

dan (3) pemanfaatan berkelanjutan. Keharmonisan spasial mensyaratkan bahwa dalam suatu wilayah pembangunan, hendaknya tidak seluruhnya diperuntukkan

dan (3) pemanfaatan berkelanjutan. Keharmonisan spasial mensyaratkan bahwa dalam suatu wilayah pembangunan, hendaknya tidak seluruhnya diperuntukkan KERANGKA PEMIKIRAN Dasar teori yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada konsep pembangunan berkelanjutan, yaitu konsep pengelolaan dan konservasi berbasis sumberdaya alam serta orientasi perubahan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH Nomor 68 Tahun 1998, Tentang KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH Nomor 68 Tahun 1998, Tentang KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH Nomor 68 Tahun 1998, Tentang KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam merupakan

Lebih terperinci

BIODIVERSITAS 3/31/2014. Keanekaragaman Hayati (Biodiversity) "Ragam spesies yang berbeda (species diversity),

BIODIVERSITAS 3/31/2014. Keanekaragaman Hayati (Biodiversity) Ragam spesies yang berbeda (species diversity), BIODIVERSITAS (Biodiversity) Biodiversity: "variasi kehidupan di semua tingkat organisasi biologis" Biodiversity (yang digunakan oleh ahli ekologi): "totalitas gen, spesies, dan ekosistem suatu daerah".

Lebih terperinci

Penataan Wilayah Pengembangan FAKULTAS PETERNAKAN

Penataan Wilayah Pengembangan FAKULTAS PETERNAKAN Sistem Produksi Pertanian/ Peternakan Penataan Wilayah Pengembangan FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN Tradisi pertanian masyarakat Indonesia ------ integrasi tanaman dan ternak pertanian campuran

Lebih terperinci

PERATURAN DESA.. KECAMATAN. KABUPATEN... NOMOR :... TAHUN TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMANFAATAN SUMBER AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DESA.. KECAMATAN. KABUPATEN... NOMOR :... TAHUN TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMANFAATAN SUMBER AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DESA.. KECAMATAN. KABUPATEN... NOMOR :... TAHUN 20... TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMANFAATAN SUMBER AIR DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA Menimbang : a. bahwa sumber air sebagai

Lebih terperinci

V. INDIKATOR-INDIKATOR EKOSISTEM HUTAN MANGROVE

V. INDIKATOR-INDIKATOR EKOSISTEM HUTAN MANGROVE V. INDIKATOR-INDIKATOR EKOSISTEM HUTAN MANGROVE Berdasarkan tinjauan pustaka yang bersumber dari CIFOR dan LEI, maka yang termasuk dalam indikator-indikator ekosistem hutan mangrove berkelanjutan dilihat

Lebih terperinci

REVITALISASI KEHUTANAN

REVITALISASI KEHUTANAN REVITALISASI KEHUTANAN I. PENDAHULUAN 1. Berdasarkan Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2004-2009 ditegaskan bahwa RPJM merupakan

Lebih terperinci

EKOSISTEM PERTANIAN SEBAGAI OLEH SUHARA JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOI FPMIPA UPI

EKOSISTEM PERTANIAN SEBAGAI OLEH SUHARA JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOI FPMIPA UPI EKOSISTEM PERTANIAN SEBAGAI UNIT PENGELOLAAN OLEH SUHARA JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOI FPMIPA UPI Masalah hama merupakan fenomena biologis. Hama pertanian merupakan organisme yang memenuhi ruang hidup, makan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. substitusinya sebagaimana bahan bakar minyak. Selain itu, kekhawatiran global

I. PENDAHULUAN. substitusinya sebagaimana bahan bakar minyak. Selain itu, kekhawatiran global I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Populasi manusia yang meningkat mengakibatkan peningkatan kebutuhan manusia yang tidak terbatas namun kondisi sumberdaya alam terbatas. Berdasarkan hal tersebut, ketidakseimbangan

Lebih terperinci

Geografi KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM I. K e l a s. Kurikulum 2013

Geografi KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM I. K e l a s. Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 Geografi K e l a s XI KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami kegiatan pertanian

Lebih terperinci

SUMBERDAYA PERTANIAN TATIEK KOERNIAWATI ANDAJANI, SP.MP.

SUMBERDAYA PERTANIAN TATIEK KOERNIAWATI ANDAJANI, SP.MP. SUMBERDAYA PERTANIAN TATIEK KOERNIAWATI ANDAJANI, SP.MP. MATERI PEMBELAJARAN 1 PENDAHULUAN 2 SUMBERDAYA ALAM 3 SUMBERDAYA MANUSIA 4 SUMBERDAYA MODAL PENDAHULUAN DEFINISI SUMBERDAYA: Kemampuan untuk memenuhi

Lebih terperinci

INDIKATOR KAWASAN PETERNAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN HIDUP FAKULTAS PETERNAKAN

INDIKATOR KAWASAN PETERNAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN HIDUP FAKULTAS PETERNAKAN INDIKATOR KAWASAN PETERNAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN HIDUP FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN INDIKATOR KAWASAN PETERNAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN HIDUP Pengembangan Kawasan Peternakan dalam dimensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hutan mangrove adalah kelompok jenis tumbuhan yang tumbuh di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hutan mangrove adalah kelompok jenis tumbuhan yang tumbuh di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan mangrove adalah kelompok jenis tumbuhan yang tumbuh di sepanjang garis pantai tropis sampai sub-tropis yang memiliki fungsi istimewa di suatu lingkungan yang mengandung

Lebih terperinci

EKOLOGI TANAMAN. Pokok Bahasan II KONSEP EKOLOGI (1) Lanjutan...

EKOLOGI TANAMAN. Pokok Bahasan II KONSEP EKOLOGI (1) Lanjutan... EKOLOGI TANAMAN Pokok Bahasan II KONSEP EKOLOGI (1) Lanjutan... Ekosistem Perairan / Akuatik Ekosistem air tawar Ekosistem air tawar dibedakan mjd 2, yi : 1. Ekosistem air tenang (lentik), misalnya: danau,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal memiliki potensi sumberdaya alam yang tinggi dan hal itu telah diakui oleh negara-negara lain di dunia, terutama tentang potensi keanekaragaman hayati

Lebih terperinci

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PELINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PELINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PELINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERLINDUNGAN

PERENCANAAN PERLINDUNGAN PERENCANAAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UU No 32 tahun 2009 TUJUAN melindungi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup menjamin keselamatan,

Lebih terperinci

Etika dan Filsafat Lingkungan Hidup Lokakarya Peradilan dalam Penanganan Hukum Keanekaragaman Hayati. A.Sonny Keraf Jakarta, 12 Januari 2015

Etika dan Filsafat Lingkungan Hidup Lokakarya Peradilan dalam Penanganan Hukum Keanekaragaman Hayati. A.Sonny Keraf Jakarta, 12 Januari 2015 Etika dan Filsafat Lingkungan Hidup Lokakarya Peradilan dalam Penanganan Hukum Keanekaragaman Hayati A.Sonny Keraf Jakarta, 12 Januari 2015 Krisis dan Bencana LH Global (1) 1. Kerusakan: hutan, tanah,

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN

BAB I. PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN Topik kuliah pendahuluan ini membahas tentang lingkungan hidup di Indonesia dengan sumberdaya alam dan keanekaragaman hayati yang dimilikinya. Poko bahasan kuliah ini

Lebih terperinci

Pengertian. Istilah bahasa inggris ; Mining law.

Pengertian. Istilah bahasa inggris ; Mining law. Pengertian Istilah bahasa inggris ; Mining law. Hukum pertambangan adalah hukum yang mengatur tentang penggalian atau pertambangan biji-biji dan mineralmineral dalam tanah. (ensiklopedia indonesia). Hukum

Lebih terperinci

MENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP SEBAGAI UPAYA MEMPERBAIKI MUTU HIDUP

MENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP SEBAGAI UPAYA MEMPERBAIKI MUTU HIDUP Artikel: MENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP SEBAGAI UPAYA MEMPERBAIKI MUTU HIDUP Oleh: Drs. Mardiya Manusia modern dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat melepaskan diri dari penerapan teknologi, karena manusia

Lebih terperinci

AMDAL. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan By Salmani, ST, MS, MT.

AMDAL. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan By Salmani, ST, MS, MT. AMDAL Analisis Mengenai Dampak Lingkungan By Salmani, ST, MS, MT. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN UULH = Undang-Undang Lingkungan Hidup no 23 Tahun 1997, yang paling baru adalah UU no 3 tahun 2009 tentang

Lebih terperinci

PERTEMUAN XIV: EKOSISTEM DAN BIOLOGI KONSERVASI. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

PERTEMUAN XIV: EKOSISTEM DAN BIOLOGI KONSERVASI. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011 PERTEMUAN XIV: EKOSISTEM DAN BIOLOGI KONSERVASI Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011 1 EKOSISTEM Topik Bahasan: Aliran energi dan siklus materi Struktur trofik (trophic level) Rantai makanan dan

Lebih terperinci

PENGANTAR ILMU PERTANIAN (IPB 107), SKS =2(2-0) Pengantar Ilmu Pertanian 1

PENGANTAR ILMU PERTANIAN (IPB 107), SKS =2(2-0) Pengantar Ilmu Pertanian 1 PENGANTAR ILMU PERTANIAN (IPB 107), SKS =2(2-0) Pengantar Ilmu Pertanian 1 TOPIK 2 : SAINS DAN PERTANIAN TIK : Setelah mengikuti kuliah ini, anda dapat menjelaskan Sains dan Pertanian. Pengantar Ilmu Pertanian

Lebih terperinci

PELESTARIAN BIODIVERSITAS DAN PERUBAHAN IKLIM JOHNY S. TASIRIN ILMU KEHUTANAN, UNIVERSITAS SAM RATULANGI

PELESTARIAN BIODIVERSITAS DAN PERUBAHAN IKLIM JOHNY S. TASIRIN ILMU KEHUTANAN, UNIVERSITAS SAM RATULANGI PELESTARIAN BIODIVERSITAS DAN PERUBAHAN IKLIM JOHNY S. TASIRIN ILMU KEHUTANAN, UNIVERSITAS SAM RATULANGI Seminar Benang Merah Konservasi Flora dan Fauna dengan Perubahan Iklim Balai Penelitian Kehutanan

Lebih terperinci

PROGRAM PEMERINTAH PENINGKATAN KEBUTUHAN DAMPAK LINGKUNGAN

PROGRAM PEMERINTAH PENINGKATAN KEBUTUHAN DAMPAK LINGKUNGAN PROGRAM PEMERINTAH PENINGKATAN KEBUTUHAN DAMPAK LINGKUNGAN PERMASALAHAN SUMBER DAYA ALAM PERMASALAHAN PEMUKIMAN POLUSI LINGKUNGAN KERUSAKAN HUTAN KEPUNAHAN HEWAN & TUMBUHAN PERLUASAN LAHAN KRITIS SANITASI

Lebih terperinci

disinyalir disebabkan oleh aktivitas manusia dalam kegiatan penyiapan lahan untuk pertanian, perkebunan, maupun hutan tanaman dan hutan tanaman

disinyalir disebabkan oleh aktivitas manusia dalam kegiatan penyiapan lahan untuk pertanian, perkebunan, maupun hutan tanaman dan hutan tanaman 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mempunyai kekayaan alam yang beranekaragam termasuk lahan gambut berkisar antara 16-27 juta hektar, mempresentasikan 70% areal gambut di Asia Tenggara

Lebih terperinci

KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN OLEH : MOCHAMAD HADI LAB EKOLOGI & BIOSISTEMATIK JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNDIP

KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN OLEH : MOCHAMAD HADI LAB EKOLOGI & BIOSISTEMATIK JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNDIP KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN OLEH : MOCHAMAD HADI LAB EKOLOGI & BIOSISTEMATIK JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNDIP Pengertian Konservasi Konservasi sumber daya alam adalah penghematan penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendahuluan 1. Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau Bintan dan Kabupaten Lingga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendahuluan 1. Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau Bintan dan Kabupaten Lingga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan sebagai sebuah ekosistem mempunyai berbagai fungsi penting dan strategis bagi kehidupan manusia. Beberapa fungsi utama dalam ekosistem sumber daya hutan adalah

Lebih terperinci

EKOLOGI TANAMAN. Pokok Bahasan II KONSEP EKOLOGI (1)

EKOLOGI TANAMAN. Pokok Bahasan II KONSEP EKOLOGI (1) EKOLOGI TANAMAN Pokok Bahasan II KONSEP EKOLOGI (1) Pokok Bahasan II KONSEP EKOLOGI 2.1. Ekosistem 2.2. Proses Produksi dan Dekomposisi 2.3. Konsep Homeostatis 2.4. Energi dalam Ekosistem 2.4.1. Rantai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar di dalam suatu ekosistem. Hutan mampu menghasilkan oksigen yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. besar di dalam suatu ekosistem. Hutan mampu menghasilkan oksigen yang dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan merupakan anugerah Tuhan yang memiliki dan fungsi yang sangat besar di dalam suatu ekosistem. Hutan mampu menghasilkan oksigen yang dapat menjaga kesegaran udara

Lebih terperinci

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN III

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN III xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. anorganik terus meningkat. Akibat jangka panjang dari pemakaian pupuk

I. PENDAHULUAN. anorganik terus meningkat. Akibat jangka panjang dari pemakaian pupuk 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan usaha tani yang intensif telah mendorong pemakaian pupuk anorganik terus meningkat. Akibat jangka panjang dari pemakaian pupuk anorganik yang berlebihan adalah

Lebih terperinci

MODUL 3 PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

MODUL 3 PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN MODUL 3 PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN Dalam dua dekade terakhir ini perhatian dan kesadaran masyarakat dunia terhadap lingkungan hidup semakin meningkat. Dimulai dengan konperensi Stockholm

Lebih terperinci

PERUNDANG-UNDANGAN LINGKUNGAN HIDUP

PERUNDANG-UNDANGAN LINGKUNGAN HIDUP PERUNDANG-UNDANGAN LINGKUNGAN HIDUP Yang pertama muncul di Indonesia: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 4 TAHUN 1982 (UULH) Tentang Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup Sekarang disempurnakan

Lebih terperinci

KONSEP MATERI DAN PRODUKTIVITAS DALAM PENGELOLAAN SISTEM PERIKANAN

KONSEP MATERI DAN PRODUKTIVITAS DALAM PENGELOLAAN SISTEM PERIKANAN EKOLOGI PERIKANAN LANJUTAN (751 L261 3) KONSEP MATERI DAN PRODUKTIVITAS DALAM PENGELOLAAN SISTEM PERIKANAN Prof. Dr. Ir. Ambo Tuwo, DEA. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan - Universitas Hasanuddin Makassar

Lebih terperinci

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan. Materi # T a u f i q u r R a c h m a n

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan. Materi # T a u f i q u r R a c h m a n Materi #4 Bahasan 2 Penipisan Ozon (Ozone Depletion). Pemanasan global dan Perubahan Iklim Global. Hujan Asam. Penyebaran Kehidupan (Biological Magnification). Dampak manusia pada Air, Udara, dan Perikanan.

Lebih terperinci

Komponen Ekosistem Komponen ekosistem ada dua macam, yaitu abiotik dan biotik. hujan, temperatur, sinar matahari, dan penyediaan nutrisi.

Komponen Ekosistem Komponen ekosistem ada dua macam, yaitu abiotik dan biotik. hujan, temperatur, sinar matahari, dan penyediaan nutrisi. MINGGU 3 Pokok Bahasan : Konsep Ekologi 1 Sub Pokok Bahasan : a. Pengertian ekosistem b. Karakteristik ekosistem c. Klasifikasi ekosistem Pengertian Ekosistem Istilah ekosistem merupakan kependekan dari

Lebih terperinci

LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda yaitu makhluk hidup dan makhluk tak hidup yang saling mempengaruhi. Dalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Bahasan 2 Penipisan Ozon (Ozone Depletion). Pemanasan global dan Perubahan Iklim Global. Hujan Asam. Penyebaran Kehidupan (Biological Magnification). Dampak manusia pada Air, Udara, dan Perikanan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan fakta fisiknya, Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang 81.000 km (terpanjang

Lebih terperinci

PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN. Materi ke 2

PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN. Materi ke 2 PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Materi ke 2 Program pascasarjana ITATS PRINSIP DASAR PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Pertama, pemerataan dan keadilan sosial. Harus menjamin adanya pemerataan untuk generasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah,

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK The New Climate Economy Report RINGKASAN EKSEKUTIF Komisi Global untuk Ekonomi dan Iklim didirikan untuk menguji kemungkinan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang

Lebih terperinci

KONSEP-KONSEP DASAR DALAM HUKUM LINGKUNGAN

KONSEP-KONSEP DASAR DALAM HUKUM LINGKUNGAN KONSEP-KONSEP DASAR DALAM HUKUM LINGKUNGAN AmAnAt Konstitusi/uuD NkRI 1945 Pasal 28 H ayat (1) yang menyatakan Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan bathin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Wisata

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Wisata 6 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Wisata Pariwisata merupakan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH Bengkulu Tengah yang Lebih Maju, Sejahtera, Demokratis, Berkeadilan, Damai dan Agamis 1. Maju, yang diukur dengan : (a) meningkatnya investasi;

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki pulau dengan garis pantai sepanjang ± km dan luas

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki pulau dengan garis pantai sepanjang ± km dan luas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar didunia yang memiliki 17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang ± 81.000 km dan luas sekitar 3,1 juta km 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULU 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULU 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air merupakan zat yang paling banyak terdapat dalam protoplasma dan merupakan zat yang sangat esensial bagi kehidupan, karena itu dapat disebut kehidupan adalah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1982 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1982 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1982 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan

BAB I PENDAHULUAN. hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan I. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Indonesia adalah salah satu negara yang dikenal memiliki banyak hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan tropis Indonesia adalah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hutan merupakan pusat keragaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang. jenis tumbuh-tumbuhan berkayu lainnya. Kawasan hutan berperan

BAB I PENDAHULUAN. Hutan merupakan pusat keragaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang. jenis tumbuh-tumbuhan berkayu lainnya. Kawasan hutan berperan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hutan merupakan pusat keragaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang manfaat serta fungsinya belum banyak diketahui dan perlu banyak untuk dikaji. Hutan berisi

Lebih terperinci